2. P NDAH UAN
E UL
GEDUNG T ME PAT B RK P NYA RIB
E UM UL UAN ORANG, P ARA
P NGH
E UNI, KARYAWAN P NGE OL GE
E L A DUNG DAN PARA T U.
AM
H YANG P RL M NJ
AL E U E ADI P RH IAN DAN DISADARI T NT
E AT E ANG
K B RADAAN ORANG B
EE ANYAK DISINI ADAL :
AH
ADANYA ASE B
T ANGSA YANG T INGGI NILAINYA
PE AK K
RIL U/ ARAK E M
T R ASING-M ASINGNYA SANGAT B RAGAM
E .
KONDISI /K M P
E AM UAN FISIKNYA B R E
E B DA-B DA.
E
2
3. GEDUNG YANG TERDIRI DARI BEBERAPA BANGUNAN
GEDUNG TENTU TERDIRI DARI BERBAGAI KLASIFIKASI,
BAIK DILIHAT DARI TINGGI-RENDAHNYA BANGUNAN
MAUPUN DARI FUNGSI PENGGUNAAN BANGUNAN ATAU
RUANGAN :
MENURUT PERDA DKI JAKARTA NO. 3 TAHUN 1992
TENTANG “PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN
DALAM WILAYAH DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA”
KLASIFIKASI TINGGI-RENDAHNYA BANGUNAN TERDIRI
DARI :
1. BANGUNAN RENDAH (BANGUNAN YANG KETINGGIAN-
NYA MAKSIMUM 14 METER DIUKUR DARI
PERMUKAAN TANAH ATAU MAKSIMUM 4 LANTAI)
1. BANGUNAN MENENGAH (BANGUNAN YANG
KETINGGIANNYA MAKSIMUM 14 METER DIUKUR DARI
PERMUKAAN TANAH SAMPAI DENGAN MAKSIMUM 40
MATER ATAU MAKSIMUM 8 LANTAI)
1. BANGUNAN TINGGI (BANGUNAN YANG KETINGGIAN-
NYA LEBIH DARI 40 METER DIUKUR DARI
PERMUKAAN TANAH ATAU LEBIH DARI 8 LANTAI)
3
4. Klasifikasi Tingkat Ancaman Bahaya Kebakaran terdiri dari :
1. ANCAMAN BAHAYA KEBAKARAN RINGAN
2. ANCAMAN BAHAYA KEBAKARAN SEDANG
3. ANCAMAN BAHAYA KEBAKARAN TINGGI
HAL YANG PERLU MENJADI PERHATIAN DAN DISADARI
TENTANG KEBERADAAN BANGUNAN GEDUNG DISINI
ADALAH :
- M erupakan Investasi aset modal yang sangat tinggi
- M erupakan tempat yang sangat menentukan bagi masa
depan ribuan orang
- Klasifikasi T inggi-Rendahnya bangunan dan T ingkat
Ancaman B ahaya K ebakaran dan Sarana Penyelamatan Jiwa
yang harus dilengkapi oleh masing-masing bangunan.
4
5. MANAJEMEN KESELAMATAN
KEBAKARAN GEDUNG
1. PENGERTIAN
Menurut KEPMEN PU-RI No. 11 / KPTS / 2000
Manajemen Pengamanan Kebakaran (MPK) bangunan gedung
adalah bagian dari “Manajemen Bangunan” untuk
mengupayakan kesiapan pengelola, penghuni dan Regu
Pemadam Kebakaran terhadap kegiatan Pemadaman yang
terjadi pada suatu bangunan gedung.
Dalam pandangan lebih diperluas dapat kita beri pengertian
bahwa :
MSPK adalah Penataan dan Pengelolaan/Pengendalian dari
berbagai rangkaian kegiatan dari unsur-unsur : Manusia,
Sarana/Perlatan dan Biaya, kedalam satu cara / sistem yang
harmonis dan dinamis.
5
6. 1. TUJUAN
Lebih menjamin dan meningkatkan keamanan yang menyeluruh terhadap
Bangunan, Penghuni Bangunan, Harta benda berharga dan Lingkungan
dari ancaman bahaya kebakaran.
1. TUGAS-TUGAS MKKG (Menurut Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992)
a. Menyusun rencana strategi sistem pengamanan kebakaran termasuk
protap evakuasi.
b. Mengadakan latihan pemadaman kebakaran dan evakuasi secara
berkala menimal sekali setahun.
c. Memeriksa dan pemeliharaan perangkat pencegahan dan
penanggulangan kebakaran.
d. Memeriksa secara berkala ruang yang menyimpan bahan-bahan yang
mudah terbakar atau yang mudah meledak
e. Mengevakuasikan penghuni atau pemakai bangunan dan harta benda
pada waktu terjadi kebakaran.
6
7. RANGKAIAN-RANGKAIAN KEGIATAN DARI BERBAGAI UNSUR YANG
HARUS DIKELOLA/DIKENDALIKAN TERSEBUT, HARUS MEM-
PERTIMBANGKAN ASPEK KUANTITAS DAN ASPEK KUALITAS.
Aspek Kuantitas : Jumlah (Personil yang memadai untuk mengawaki
kelompok-kelompok tugas yang dibutuhkan, Sarana/
Pralatan yang memadai dan Biaya yang memadai),
kalau tidak dapat diharap ideal.
Aspek Kualitas : Dimaksudkan adalah Personil yang mengawaki MSPK harus
memenuhi syarat-syarat pengetahuan dan keterampilan
sesuai bidang tugasnya, Sarana/Peralatan yang digunakan
harus memenuhi persyaratan teknis sesuai ketentuan yang
berlaku.
7
8. Aspek-aspek ini berarti menghendaki bahwa untuk keberadaan MSPK pihak
Pengelola/Pemilik bangunan harus menggunakan suatu kriteria/patokan
tertentu.
Adapun kriteria/patokan yang dapat digunakan sebagai acuan adalah
Peraturan KEPMEN PU-RI No. 11/KPTS/2000 Tentang “Manajemen
Penanggulangan Kebakaran Perkotaan”.
Untuk Organisasi MKKG oleh Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992
dipersyaratkan :
- Ditunjuk dan ditetapkan Kepala dan Wakil Kepala Keselamatan
Kebakaran gedung yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
MSPK.
- Kepala dan Wakil Kepala Keselamatan Kebakaran Gedung
harus memenuhi persyaratan baik jasmani maupun rohani,
keterampilan dan pengetahuan penangggulangan kebakaran serta
dinyatakan telah lulus ujian yang diadakan oleh Gubernur
Kepala Daerah.
8
9. Menurut KEPMEN PU-RI No. 11/KPTS/2000
TIM PENANGGULANGAN KEBAKARAN DIBENTUK OLEH
PEMILIK/PENGELOLA BANGUNAN GEDUNG (DENGAN SURAT
KEPUTUSAN YANG TEMBUSANNYA DISAMPAIKAN KEPADA
INSTANSI PEMADAM KEBAKARAN SETEMPAT SERTA
DIUMUMKAN KEPADA SELURUH PENGHUNI/PEMAKAI
BANGUNAN).
DARI BERBAGAI KEGIATAN DALAM UPAYA MENANGGULANGI
KEBAKARAN YANG MAU TIDAK MAU DAN SUKA TIDAK SUKA
TAPI HARUS DILAKUKAN, DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI :
- PENCEGAHAN KEBAKARAN.
- PENYELAMATAN / EVAKUASI (MANUSIA DAN HARTA BENDA)
- PEMBATASAN MELUASNYA/PENJALARAN KEBAKARAN
- PEMADAMAN KEBAKARAN
- PEMERIKSAAN SECARA MENYELURUH
- PELATIHAN-PELATIHAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
9
10. RENCANA TINDAKAN PADA KEADAAN
KEBAKARAN (RTKK).
1. MAKSUD DAN TUJUAN RTKK
ADALAH MERUPAKAN SUATU PANDUAN/PEDOMAN/
PETUNJUK TENTANG TINDAKAN-TINDAKAN APA YANG
HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGHADAPI KONDISI
TERJADINYA KEBAKARAN DENGAN TUJUAN :
- MENJAMIN TERLAKSANANYA PENGAWASAN.
- MENJAMIN KEAMANAN / KESELAMATAN JIWA PENGHUNI /
PEMAKAI BANGUNAN DAN MEMINIMASI KERUGIAN HARTA
BERHARGA, KERUSAKAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN.
- MENJAMIN BERFUNGSINYA SISTEM PERINGATAN DINI
(SISTEM ALARM KEBAKARAN) DAN INSTALASI PROTEKSI
KEBAKARAN LAINNYA YANG TERPASANG.
- MENJAMIN LEBIH TERARAHNYA SISTEM KOMUNIKASI/
INFORMASI DAN KOORDINASI BAIK INTERNAL MAUPUN
EKSTERNAL.
10
11. 1. FUNGSI RTKK
- MERUPAKAN PANDUAN PRAKTIS, SEDERHANA DAN MUDAH
DIFAHAMI.
- MEMUAT ADANYA PEMBAGIAN KELOMPOK TANGGUNG
JAWAB YANG JELAS BAIK BAGI KELOMPOK SATUAN KERJA
MAUPUN PERORANGAN.
- MENJELASKAN TENTANG SIAPA BERBUAT APA, DIMANA,
BILAMANA DAN BAGAIMANA (SIABIDIBA)
- MERUPAKAN BAHAN BAGI MENENTUKAN MODEL/BENTUK
PELATIHAN YANG DIPERLUKAN.
- MERUPAKAN BAHAN PENENTUAN KEBIJAKAN BAGI PIHAK
MANAJEMEN UNTUK PEMBERDAYAAN ORGANISASI MSPK.
11
12. 1. Hal yang perlu di Identifikasi-Inventarisasi untuk penyusunan RTKK
3.1. Karakteristik Bangunan
- Klasifikasi tingkat Ancaman Bahaya Kebakaran dengan memperhatikan ;
jumlah bagian-bagian bangunan yang mudah terbakar, sarana-sarana bagi
penjalaran Api/Panas/Asap, ketahanan api struktur bangunan dan jumlah
lantai bangunan.
- Penggunaan bangunan/ruangan dengan memperhatikan Potensi
Kebakarannya seperti : laboratorium, Dapur/Pantry, Gudang, Pembangkit
dan panel Listrik, parkir dan lain-lain.
3.2. Kelengkapan Alat Proteksi Kebakaran (Aktif dan Pasif), Peralatan
Sarana Penyelamatan Jiwa dan peralatan Pendukung lainnya.
- Proteksi Kebakaran Aktif (APAR, Sistem Alarm, Sistem Hidrant, Sistem
Pemercik dan sistem Pemadam Khusus)
- Proteksi Kebakaran Pasif (Kompartemenisasi, Pintu-pintu/bukaan tahan api dll)
- Peralatan sarana penyelamatan jiwa (Tangga Kebakaran, Pressurization/
Ezhaust Fan, AHU/Damper, Lampu Penerangan Darurat, Tanda Penunjuk Arah
Keluar dll)
- Peralatan Pendukung (Genset, Lift Kebakaran, Telepon Darurat dan Alat
Komunikasi lainnya)
12
13. 3.3. PENGHUNI / PEMAKAI BANGUNAN.
- JUMLAH ATAU BANYAKNYA PENGHUNI/PEMAKAI
BANGUNAN
- KONDISI FISIK PENGHUNI/PEMAKAI BANGUNAN.
3.4. LINGKUNGAN (DILUAR/DISEKITAR BANGUNAN)
- JALAN MASUK KELUAR KENDARAAN
- AKSES BAGI MOBIL PEMADAM KEBAKARAN
- PENGGUNAAN BANGUNAN DAN AKTIVITAS MASYARAKAT
13
14. 1. PENGORGANISASIAN RTKK.
4.1. Membuat Pengelompokan Tugas/Tindakan
- Kelompok Pemadaman Kebakaran
- Kelompok Penyelamatan / Evakuasi
- Kelompok Pengamanan
- Kelompok Teknis (ME).
Pengelompokan diatas dapat dikembangkan sesuai kebutuhan beban
tugas yang harus dilaksanakan yaitu :
- Pemadaman Kebakaran (Peran lantai/Floor Captain, Regu APAR,
Regu Hidrant)
- Penyelamatan (Pemandu lantai, Regu Evakuasi Manusia, Regu
Evakuasi harta berharga, Regu Medis P3K dan Transportasi –
Ambulance)
- Teknisi-Utilitas ME (Regu Operasi Mekanikal Proteksi Kebakaran,
Regu Operasi Instalasi Listrik, Regu Perbaikan ME dan Regu
Informasi-Komunikasi)
14
15. 4.2. MEMBUAT BAGAN / STRUKTUR
ORGANISASI
4.3. Membuat Rincian Tugas dan Tanggung Jawab tiap
Kelompok
4.4. MEMBUAT PROTAP / SOP KERJA BAKU TIAP KELOMPOK
DAN UNTUK PENGHUNI/PEMAKAI BANGUNAN
4.5. MEMBUAT PROGRAM LATIHAN
15
16. TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN PADA
SAAT TERJADI KEBAKARAN
1. Orang yang pertama melihat Api-Kebakaran
Harus dimuat dalam Protap/SOP kerja baku bagi penghuni/pemakai
bangunan dan dalam rincian tugas bagi personil yang terlibat dalam
organisasi MKKG tentang tindakan yang harus dilakukan jika
sebagai orang pertama melihat Api Kebakaran yaitu :
- Mengaktifkan Sistem Alarm Kebakaran melalui titik
panggil/ tombol manual yang terdekat dengan cara
memecahkan kaca-menekan/menarik tombol Alarm
Kebakaran.
- Menggunakan APAR yang terdekat untuk memadamkan
Api-Kebakaran pada saat/jika Api masih kecil atau
menggunakan peralatan pemadam lainnya yang tersedia.
16
17. 1. Karyawan staf yang tidak terlibat langsung dalam organisasi MSPK
dan Penghuni Bangunan jika mendengar Alarm Kebakaran tahap
pertama harus :
- Bersikap dan bertindak tidak Panik;
- Karyawan/Staf segera menyimpan Arsip-arsip penting, Uang,
mematikan aliran listrik peralatan kerjanya, menghentikan
penggunaan Telepon dan tetap waspada.
- Mendengarkan arahan/petunjuk/instruksi dari Kepala Peran
Kebakaran lantai atau petugas lain yang ditentukan dan
mendengarkan arahan/ instruksi melalui sistem tata suara (jika
tersedia)
- Jika sudah diperlukan evakuasi maka pelaksanaannya harus
mengikuti arahan/instruksi dari Kepala/Wakil Kepala Peran
kebakaran lantai (arah dan rute mana yang harus dilalui, tidak
dibenarkan menggunakan Lift dan dimana harus berhimpun)
- Dari atau sesudah ditempat berhimpun tidak dibenarkan untuk
kembali ke ruang kerja sebelum ada pemberitahuan dari
petugas/pejabat yang berwenang.
17
18. 1. Kepala dan Wakil Kepala MSPK
Segera menuju ke pusat Komando Pengendalian kebakaran
(tentukan tempat yang strategis yang kemudian dapat menjadi
Poskotis Dinas Pemadam Kebakaran)
Pastikan/yakinkan bahwa DPK dan Instansi penting lainnya sudah
dihubungi oleh petugas Operator (Regu Informasi-Komunikasi)
Tentukan lokasi kebakaran melalui informasi di Panel Kontrol
Utama Sistem Alarm Kebakaran melalui informasi lain yang dapat
dipercaya.
Pastikan/Monitor bahwa Regu Pemadam
Kebakaran telah melaksanakan tugasnya sesuai
prosedur yang telah ditentukan.
18
19. - Pastikan/Monitor bahwa Operator (Regu Informasi/Komunikasi)
telah memberitahukan/mengumumkan kepada penghuni diseluruh
lantai tentang kewaspadaan tingkat pertama (isi pengumuman ; Agar
penghuni tetap tenang, tidak panik, tetap waspada sambil
menunggu instruksi lebih lanjut).
- Pastikan/Monitor bahwa Kepala/Wakil Kepala peran Kebakaran
lantai yang terbakar telah melakukan tindakan sesuai prosedur yang
telah ditentukan dan tanyakan situasi terakhir.
- Berdasarkan laporan situasi terakhir dari Peran Kebakaran lantai
yang terbakar atau dari Regu Evakuasi, tentukan apakah perlu
evakuasi secara bertahap atau evakuasi total seluruh lantai.
- Berikan arahan-arahan yang penting kepada semua kepala Regu/
Kelompok selama pelaksanaan tugas penanggulangan kebakaran
berlangsung.
- Segera berkoordinasi dan memberikan informasi kepada Pimpinan
DPK yang tiba di TKP.
19
20. 1. Kepala dan Wakil Kepala Peran Kebakaran Lantai
Pada saat mendengar Alarm Kebakaran tahap pertama :
- Harus segera memonitor Sub Panel Alarm Kebakaran, kalau tidak
ada sub Panel segera periksa seluruh ruangan untuk menentukan
Sumber Alarm Kebakaran atau sumber Api-Kebakaran.
- Jika sumber Api-Kebakaran bukan pada lantainya, harus memberikan
arahan kepada penghuni lantainya untuk persiapan evakuasi
- Jika Sumber-Api Kebakaran pada lantainya, harus segera bertindak
sesuai prosedur yang telah ditentukan (Pemadaman Kebakaran,
Evakuasi, Melaporkan ke Pusat Komando Kebakaran melalui sarana
komunikasi yang telah ditentukan), isi laporan harus memuat ; Nama
Pelapor, Lokasi yang terbakar dan Objek yang terbakar.
20
21. Pada saat mendengar Alarm Kebakaran tahap kedua :
- Mendengar pemberitahuan melalui sistem tata suara (jika ada/jika
berfungsi) dan instruksi-instruksi untuk evakuasi
- Periksa seluruh ruangan untuk memastikan seluruh penghuni siap
evakuasi.
- Memandu penghuni ke rute evakuasi yang harus dilalui
- Memberikan perlakuan khusus bagi evakuasi penghuni ; Cacat, Ibu
Hamil, Anak-anak dll.
- Melaporkan ke Posko kebakaran tentang pelaksanaan evakuasi.
- Melakukan pengecekan/pendataan penghuni yang telah di evakuasi
di tempat berhimpun dan menyerahkan kepada petugas/pejabat yang
berwenang.
21
22. 1. Regu Pemadam Kebakaran
Pada saat mendengar Alarm Kebakaran tahap pertama :
- Segera berupaya mengetahui dan memastikan lokasi melalui sumber
informasi yang dapat dipercaya (Panel Kontrol Utama sistem Alarm
Kebakaran, Kepala/Wakil Kepala MKKG, peran kebakaran lantai dll).
- Segera menuju ke lokasi kebakaran (jika menggunakan Lift Kebakaran
aktifkan Fire Switchnya disisi Lift, turun pada 1 atau 2 lantai bawah
lantai yang terbakar, lanjutkan melalui tangga kebakaran.
- Satu orang harus membawa kembali Litf turun ke lantai dasar jika ;
Petugas DPK belum tiba, tangga kebakaran masih siap dilalui.
- Padamkan kebakaran dibawah Komando Kepala Regu.
- Kepala Regu Melaporkan situasi terkahir ke Posko Kebakaran.
- Kepala Regu harus menentukan apakah ; Tinggalkan ruangan,
lanjutkan pemadaman.
- Kepala Regu harus selalu mewaspadai situasi dan melaporkan situasi
ke Poskotis Kebakaran.
22
23. 1. Regu Evakuasi
Pada saat mendengar Alarm Kebakaran tahap pertama :
- Segera menuju ke lokasi kebakaran (jika menggunakan Lift
Kebakaran aktifkan Fire Switchnya disisi Lift, turun pada 1 atau
2 lantai bawah lantai yang terbakar, lanjutkan melalui tangga
kebakaran.
- Segera berkoordinasi dengan peran kebakaran lantai.
- Memandu penghuni untuk pelaksanaan evakuasi.
- Mengatur pentahapan evakuasi penghuni
- Periksa seluruh ruangan untuk memastikan seluruh penghuni
akan evakuasi.
- Memberikan perlakuan khusus bagi evakuasi penghuni ; Cacat,
Ibu Hamil, Anak-anak dll.
- Melaporkan ke Posko kebakaran tentang pelaksanaan evakuasi
- Melakukan pengecekan/pendataan penghuni yang telah di
evakuasi di tempat berhimpun dan menyerahkan kepada
petugas/pejabat yang berwenang.
- Kepala Regu evakuasi barang berharga mengamati dan
melaporkan situasi ke Posko Kebakaran dan menentukan
tindakan yang diperlukan
23
24. 1. Regu Pengaman
Regu Pengaman Bagian Dalam
- Mengawasi dan melakukan pengamanan terhadap orang-orang yang
tidak berkepentingan
- Membantu pengaturan dan pengamanan evakuasi kendaraan
- Membantu tugas yang diperlukan oleh Kelompok Regu lain maupun
oleh Petugas DPK.
Regu Pengaman Bagian Luar
- Mengawasi dan mengamankan disekitar lingkungan bangunan
- Mengatur dan mengamankan akses/jalan keluar-masuk mobil
Pemadam Kebakaran.
- Membantu kelancaran lalu lintas
- Berkoordinasi dengan aparat keamanan (Kepala Kepolisian dan
Polsus DPK).
24
25. 1. Regu Teknisi (ME)
- Segera menuju ke ruang-ruang ; mesin pompa kebakaran, kontrol
sistem alarm kebakaran, kontrol lift, genset/panel listrik, peralatan
pengendalian asap dll.
- Segera memutuskan aliran listrik yang dapat membahayakan atau
yang tidak diperlukan.
- Mengoperasikan, mengawasi terus operasi seluruh sistem proteksi
kebakaran dan peralatan/sarana sistem penyelamatan jiwa serta
peralatan pendukung penanggulangan kebakaran.
- Segera memperbaiki peralatan sistem penanggulangan kebakaran
yang mengalami gangguan atau tidak berfungsi.
- Memberikan informasi tentang operasi seluruh peralatan sistem
penanggulangan kebakaran ke Posko Kebakaran atau kepada
Pimpinan DPK yang ada ti TKP.
25
26. 1. Regu Operator (Informasi/Komunikasi)
- Bertindak tenang dan tidak panik
- Segera hubungi/infomasikan ke Kantor atau Pos DPK yang terdekat
maupun Instansi lain yang diperlukan (isi laporan harus memuat ;
Nama pelapor, alamat dan titik kenal lokaso kebakaran, objek yang
terbakar)
- Segera sampaikan pemberitahuan/pengumuman kepada penghuni
bangunan yang terbakar sesuai prosedur yang telah ditentukan.
- Segera sampaikan setiap informasi yang dianggap penting kepada
Pejabat Kepala/Wakil Kepala MKKG.
- Setelah Petugas DPK tiba segera sampaikan Infoemasi maupun data
tentang operasi penanggulangan kebakaran yang telah dan akan
dilakukan, baik melalui kepala MSPK maupun Poskotis Kebakaran.
26
27. Contoh bagan struktur organisasi MSPK (Sederhana)
KEPALA MKKG
WAKIL MK
RG. PEMADAM
RG. PEMADAM RG. EVAKUASI
RG. EVAKUASI RG. TEKNISI
RG. TEKNISI RG. PENGAMANAN
RG. PENGAMANAN
Contoh bagan struktur organisasi MSPK (Lebih Besar)
KEPALA MSPK
WAKIL MSPK
OPERATOR SEKRETARIAT
(RUANG KONTROL) (POSKOTIS)
RG. PEMADAM RG. EVAKUASI RG. TEKNISI RG. PENGAMANAN
OPE BANGU-
RUANG JIWA/ RASI-
APAR BARANG NAN
RUANG ME PER- LUAR BANGU-
BARANG/ BAIK NAN
HYDRANT DKM AN DALAM
27
28. Contoh bagan struktur organisasi MKKG (Sederhana)
KEPALA MKKG
WAKIL MKKG
RG. PEMADAM
RG. PEMADAM RG. TEKNISI
RG. TEKNISI RG. PENGAMANAN
RG. PENGAMANAN
SEKRETARIAT
(POSKOTIS)
RG. PENGAMANAN
BANGU-
NAN
LUAR BANGU-
NAN
DALAM
28