3. KONSEP DASAR MULTIBRATOR
• Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang
digunakan untuk menerapkan variasi dari sistem dua keadaan
(two state system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal
kontinu, yang dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari
rangkaian-rangkaian sekuensial.
• Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu sebagai sebuah
rangkaian pembangkit sinyal, di mana sinyal yang dihasilkan
pada keluaran akan berbentuk gelombang persegi (square
wave).
Lanjutan...
3
4. • Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen penguat aktif
yang dikopel silang dengan komponen-komponen pasif
(resistor dan kapasitor).
• Fungsi resistor pada rangkaian multivibrator adalah sebagai
sumber arus bagi pengisian muatan kapasitor, sedangkan
kapasitor berfungsi sebagai kopel yang akan menentukan besar
tegangan dari komponen penguat yang aktif.
Lanjutan...
4
5. • Rangkaian multivibrator dapat dibuat dengan transistor bipolar
(bipolar junction transistor, BJT), FET dan penguat operasional
(operational ampilfier, op-amp), yang mana bentuk rangkaian
untuk setiap komponen aktif perlu disesuaikan dengan
karakteristik dari setiap komponen aktif tersebut.
• Karena cara kerja FET lebih rumit dari cara kerja BJT, rangkaian
multivibrator pada umumnya dibuat dengan rangkaian BJT.
5
6. MULTIVIBRATOR BISTABIL
• Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang memiliki dua
keadaan stabil
• Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan karena tidak
memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen
penguat diatur oleh pemicu (trigger) eksternal
• Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang menyebabkan pada
keadaan awal komponen-komponen aktif menghantar
6
8. CARA KERJA
• Pada awal rangkaian diaktifkan, kedua transistor berada dalam
keadaan aktif karena tak adanya kapasitor.
• Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘set’, maka Q1
akan berada pada daerah aktif, sedangkan Q2 akan berada pada
daerah cut-off.
• Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal ‘reset’, maka Q2
akan berada pada daerah aktif, sedangkan Q1 akan berada pada
daerah cut-off.
8
10. CARA KERJA
• Ada/tidaknya denyut masukan dari terminal VIN mempengaruhi
nilai keluaran (output) dari op-amp, di mana jika ada sinyal
masukan pada terminal masukan negatif op-amp, maka akan
timbul nilai ‘1’ pada terminal keluaran dan begitu juga
sebaliknya untuk nilai ‘0’ pada keluaran diperoleh dengan
meniadakan sinyal masukan pada terminal masukan negatif.
10
11. KARAKTERISTIK MULTIVIBRATOR BISTABIL
1. Tidak menggunakan kapasitor sehingga pada awal rangkaian
diaktifkan komponen penguat berada pada daerah aktif.
2. Pengubahan keadaan dari sinyal keluaran dilakukan dengan
menerapkan masukan “set” dan “reset” pada komponen
penguat yang aktif. Jika diberikan masukan pada salah satu
terminal tersebut, maka keadaan keluaran akan berubah ke
taraf kebalikan dari keadaan awal.
11
13. APLIKASI MULTIVIBRATOR BISTABIL
Kegunaan dari multivibrator bistabil antara lain:
1. Membangkitkan dan memproses sinyal-sinyal denyut.
2. Melakukan operasi-operasi seperti penyimpanan bit data dan
operasi logika (aljabar Boole)
3. Pembentuk sistem memori dalam bentuk flip-flop RS atau JK.
13