1. MANAJEMEN UMUM
H. ZULFIKAR KURNIADI, SE, MM.
zulfikar76@yahoo.com
kurniadizulfikar@gmail.com
..every street is paved with gold..
PERTEMUAN KE – I
(1) Pengertian Manajemen
(2) Manajemen dan Manajer
+628123.3777.0774
+62819.1761.8200
Pendidikan
Magister Manajemen UPI YAI - Manajemen Keuangan (2004)
STIE UPI YAI - Akuntansi (2002)
Brevet Pajak -USAKTI (2004)
Pekerjaan dan Profesi
PNSD Kab. Sumbawa Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK)
Amikom Sumbawa
2. SUB BAHASAN MU
1.
PENGERTIAN MANAJEMEN ((1)Definisi, (2)Manajemen adalah Ilmu dan Seni), MANAJEMEN DAN
MANAJER ((1)Tingkatan Manajemen, (2)Fungsi-Fungsi Manajemen, (3)Keterampilan-Keterampilan
Majerial)
2.
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN, MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL, TANGGUNGJAWAB
SOSIAL MANAJER
3.
PROSES PERENCANAAN
4.
PENETAPAN TUJUAN, PEMBUATAN KEPUTUSAN
5.
PENGORGANISASIAN, STRUKTUR ORGANISASI, DEPARTEMENISASI
6.
KOORDINASI
7.
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
8.
PENYUSUNAN PERSONALIA
9.
MOTIVASI
10.
KOMUNIKASI
11.
KEPEMIMPINAN
12.
PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI, MANAJEMEN KONFLIK
13.
DASAR-DASAR PROSES PENGAWASAN
14.
EVALUASI
3. PENGERTIAN MANAJEMEN
Dr. SP. Siagian
Dalam buku ―Filsafat Administrasi‖ Manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang
lain.
Prof. Dr. H. Arifin Abdulrachman
Dalam buku ―Kerangka Pokok-Pokok Management‖ diartikan sebagai
- kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas,
- proses, yakni kegiatan dalam rentetan urutan-urutan,
- insitusi/orang-orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan.
Ordway Tead
Menurut Ordway Tead yang disadur oleh Drs. HE. Rosyidi dalam buku ―Organisasi dan
Manajemen ― mendefinisikan proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan
menunjukkan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang
telah ditetapkan.
Marry Parker Follet
Manajemen adalah sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
4. PENGERTIAN MANAJEMEN II
James A.F. Stonner
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
Drs. Oey Liang Lee
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan
dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
R. Terry
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumberdaya lainnya.
Lawrence A. Appley,
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
Horold Koontz dan Cyril O’donnel
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
5. KESIMPULAN.. Mapping
(1) Dr. SP. Siagian
kemampuan atau keterampilan, memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.
(2) Prof. Dr. H. Arifin Abdulrachman
kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas, proses, insitusi/orang-orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan.
(3) Ordway Tead
proses dan kegiatan pelaksanaan usaha, memimpin dan menunjukkan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi,
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
(4) Marry Parker Follet
seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
(5) James A.F. Stonner
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
(6) Drs. Oey Liang Lee
seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(7) R. Terry
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
(8) Lawrence A. Appley,
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
(9) Horold Koontz dan Cyril O’donnel
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
6. Pada pengertian tersebut diatas dikatakan bahwa
manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui
kerja orang lain.
Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat
minimal 5 (lima) ciri, yaitu:
1. ada tujuan yang hendak dicapai,
2. ada organisasi,
3. ada pemimpin (atasan),
4. ada yang dipimpin (bawahan),
5. ada kerja sama
7. MANAJEMEN adalah ILMU DAN SENI
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
(Wikipedia)
8. MANAJEMEN adalah ILMU DAN SENI
Manajemen sebagai ilmu, seni, dan profesi
Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang
disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini
dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan
dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Metode
ilmiah pada hakikatnya meliputi urutan kegiatan sebagai berikut:
• Mengetahui adanya persoalan.
• Mendefinisikan persoalan.
• Mengumpulkan fakta, data dan informasi.
• Menyusun alternatif penyelesaian.
• Mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif
penyelesaian.
• Melaksanakan keputusan serta tindak lanjut.
9. MANAJEMEN adalah ILMU DAN SENI
Selain manajemen sebagai ilmu, manajemen juga dianggap sebagai seni. Hal
ini disebabkan oleh kepemimpinan memerlukan:
“kharisma.. stabilitas emosi.. kewibawaan.. kejujuran..
kemampuan menjalin hubungan antara manusia..” yang
semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan tidak
dapat dipelajari.
“Manajemen yang baik adalah seni bagaimana membuat masalah sebegitu
menariknya dan solusinya sebegitu konstruktifnya sehingga semua orang
ingin bekerja untuk itu dan berurusan dengan masalah tadi”.
Paul Hawken (1868–1933) mendefinisikan manajemen sebagai “seni
mendapatkan sesuatu / menyelesaikan sesuatu dengan memberdayakan
orang-orang”.
Mary Parker Follet, Chaster I Bernand dalam bukunya yang
berjudul The Function Of Executive bahwa manajemen yaitu ilmu
dan seni, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Kuunts Cyril
O’Donnel dan Geroge R.Terry.
10. KESIMPULAN..
Manajemen Sebagai Ilmu Dan Sebagai Seni
Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan?
Karena telah dipelajari sejak lama, dan terpenuhinya ―kriteria‖ menjadi
suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejalagejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan
metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang
diwujudkan dalam bentuk suatu teori.
Sedang manajemen sebagai suatu seni?
Dalam mencapai suatu ―tujuan‖ diperlukan kerjasama dengan orang lain,
bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama.
Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing
(mengatur) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang
lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
11. TINGKATAN MANAJEMEN
1.
Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditimbulkan dari keputusankeputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil
direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak
adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep
untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi,
artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain.
Manajer bertanggungjawab melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya
suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah
ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tingkatan ini juga
memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, artinya keahlian yang mencakup
prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus.
Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
13. Skema Manajemen Berdasarkan Tingkatanya:
Dilihat Dari Kegiatan Yang Dilakukan :
Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit
organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll)
Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer
mempunyai ungsi utama atau keahlian yang berbeda yaitu:
1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang
bagaimana cara mengaerjakan dan menghasilkan sesuatu yang
teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemunikasi.
2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang
terkait dengan hal penetapan tujuan perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.
14. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
• PERENCANAAN (Planning)
• PENGORGANISASIAN (Organizing)
• PENGARAHAN (Actuating/Directing)
• PENGAWASAN (Controlling)
15. PERENCANAAN, Pengorganisasian, Pengarahan dan Pengawasan
Fungsi Perencanaan
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan
dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana
yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan
rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka
waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk
mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
- Menetapkan tujuan dan target bisnis
- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.
16. Perencanaan,
PENGORGANISASIAN, Pengarahan, Pengawasan
Fungsi Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang
kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi
dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
1. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas,
dan menetapkan prosedur yang diperlukan
2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggungjawab
3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia/tenaga kerja
4. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling
tepat
17. Perencanaan, Pengorganisasian,
PENGARAHAN, Pengawasan
Fungsi Pengarahan dan Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh
pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan,
dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat
bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
2. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
18. Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan,
PENGAWASAN
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan
yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan
dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun
berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
1. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target
bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan
yang mungkin ditemukan
3. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang
terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
19. KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MANAJERIAL
1. KETERAMPILAN KONSEPTUAL
Kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan
seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. KETERAMPILAN KEMANUSIAAN
Kemampuan untuk saling bekerjasama dengan memahami dan
memotivasi orang lain (human relationship).
3. KETERAMPILAN ADMINISTRASI
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang
dilakukan.
4. KETERAMPILAN TEKNIK
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan
metode dari suatu bidang tertentu (spesific).
20. Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa
“setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar”
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat
konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep
tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk
mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana
kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh
karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat
rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga
keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh
manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian
mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan,
baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih
rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu
pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin,
membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
21. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin
menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. KETERAMPILAN MANAJEMEN WAKTU
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus
Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000
per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2
minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari
sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan.
Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun
demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya
berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. KETERAMPILAN MEMBUAT KEPUTUSAN
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang
manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga
langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan
masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya.
Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah
alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur
yang benar.
22. Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan)
harus memiliki berbagai kemampuan (skills).
Kemampuan (skills) yang dimaksud terdiri dari:
1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu
kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara
efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha
yang penting.
2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang
bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada
pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk
mengatur berbagai usaha.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus
memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas
yang sama.
23. KETERAMPILAN - KETERAMPILAN MANAJERIAL
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan
tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3
(tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda.
Adapun tingkatan kepemimpinan atau manajemen terdiri dari:
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas)
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah)
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah).
Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu organisasi
atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan lebih sedikit
dari pada Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit daripada Lower
Management.
Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan keterampilan
administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin rendah. Sebaliknya
semakin rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian operasionalnya semakin tinggi,
sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya makin rendah.
Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut
bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat Atas
lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga.
Manajemen Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan
seimbang. Sedangkan Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali,
sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak.