Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis teleskop seperti teleskop refraktor, reflektor, katadioptrik, dan Hubble. Teleskop digunakan untuk melihat benda-benda luar angkasa dan meneliti galaksi serta rasi bintang.
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Teleskop
1. TELESKOP
Nama Kelompok 5
Nisrina Wahyu Utami (13030224017)
Rijalul Haq (13030224019)
Hendrik Prayitno (13030224021)
Dita Puji Issriza (13030224023)
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
2014
3. Teleskop adalah
Teropong bintang memiliki dua buah lensa cembung
yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan
benda) dan lensa okuler (dekat dengan mata)
4. Teleskop biasanya digunakan untuk :
•untuk melihat benda-benda luar angkasa
•untuk meneliti keadaan galaksi
•untuk mengetahui rasi bintang
HOME
6. Teleskop Refraktor
Teleskop refraktor (bias) terdiri atas dua lensa cembung,
yaitu sebagai lensa objektif dan okuler. Sinar yang masuk ke
dalam teropong dibiaskan oleh lensa
BACK
7. Teleskop Reflektor
Teleskop reflektor merupakan teropong bintang yang disusun
dari bahan cermin cekung, cermin datar dan lensa. Fungsi
lensa obyektif diganti dengan cermin cekung.
10. Teleskop Ruang Angkasa “Hubble”
Hubble berada sekitar 600 kilometer di atas permukaan bumi. Ia
mengelilingi bumi dengan kecepatan 8 kilometer per detik. Untuk
mengelilingi bumi satu kali putaran, Hubble memerlukan waktu sekitar
97 menit. Jadi dalam sehari, Hubble mampu mengelilingi bumi 16 kali
tanpa henti
BACK
HOME
Alt-azimuth mount memiliki dua sumbu rotasi, sumbu horizontal dan sumbu vertikal. Untuk titik teleskop pada sebuah objek, Anda putar di sepanjang cakrawala (azimuth sumbu) ke posisi horizontal objek, kemudian miringkan teleskop, di sepanjang sumbu ketinggian, ke posisi vertikal objek.
Equatorial fork memiliki dua tegak lurus sumbu rotasi miring pada sudut yang sama seperti bumi yang bersumbu rotasi.
German Equatorial, terlihat sejajar dengan kutub-kutub bumi, gunung khatulistiwa dapat memungkinkan teleskop untuk mengikuti secara mulus, busur-gerak seperti bintang di langit
Menggunakan lensa kaca cembung atau lensa konveks untuk membiaskan atau membelokkan cahaya dan membawa cahaya ke dalam fokus. Kaca lensa cembung ini sering disebut sebagai lensa objektif. Benda yang diamati terletak di titik jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat berada pada titik fokusnya (lensa cembung dirancang khusus untuk menjadi tebal di pusat dan tipis di tepi. Desain ini memungkinkan cahaya untuk menjadi bengkok pada satu titik fokus). Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Lensa objektif mempunyai fokus lebih panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih kuat daripada lensa objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas dan besar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap benda yang diamati.
Cermin cekung dirancang sedemikian sehingga bagian tertipis lensa terjadi di tengah lensa, berkebalikan dengan lensa cembung. Cermin cekung utama pada teleskop reflektor digunakan untuk mengumpulkan dan memantulkan cahaya untuk menghasilkan gambar. Karena cermin memantulkan cahaya kembali ke dalam tabung, cermin datar sekunder di jalan fokus cermin utama untuk membelokkan gambar keluar melalui sisi tabung sebagai lensa mata. Lensa mata (eyepiece) kemudian menyebar atau memperbesar citra yang terbentuk.
cermin sekunder yang memantulkan cahaya melalui lubang di cermin utama ke lensa mata.
Hubble dilengkapi antena dan komputer. Para ilmuwan mengirimkan perintah secara terperinci beberapa kali sehari. Perintah itu diubah menjadi kode yang dapat dimengerti komputer pada teleskop Hubble. Teleskop itu memiliki dua buah cermin cekung. Cermin utama bergaris tengah 2,4 meter dan satu lagi bergaris tengah 0,3 meter.
Teleskop itu juga dilengkapi kamera dan spektograf. Kamera itu tidak menggunakan film seluloid, tetapi detektor elektronik mirip pada kamera digital. Detektor elektronik mengumpulkan cahaya bintang dan galaksi yang tertangkap cermin. Lalu, spektrograf menguraikan sinar itu menjadi spektrum warna-warni pelangi seperti dilakukan prisma. Sinar itulah yang dikirim ke bumi dan dipelajari para ilmuwan. Dari sinar itu, para ilmuwan dapat memperkirakan kondisi fisik benda langit yang diteliti. Misalnya, temperatur dan usia benda langit, unsur kimia yang terkandung.