Bimbingan dan konseling di sekolah bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan potensi diri secara optimal dan mengatasi masalah yang dihadapi melalui proses yang berkelanjutan. Guru memegang peran penting dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling untuk mendukung tujuan pendidikan dan pembelajaran. Layanan tersebut diarahkan pada orientasi individual siswa, perkembangan siswa, serta permasalahan yang dihadapi.
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
Bimbingan dan konseling
1. BIMBINGAN DAN KONSELING
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan pendidikan mensyaratkan perkembangan kemampuan siswa secara Optimal, dengan
kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab dan dapat memecahkan masalah yang
dihadapi.Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan
yang dihadapi,tidaksemuasiswamenyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan
mengembangkannya. Disisi lain sebagai individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa juga
tidakdapat lepasdari masalah.Menyadari hal di atas siswaperlu bantuan dan bimbingan orang lain
agar dapat berindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya.
Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga
mengembangkankesluruhankepribadiananak.Sebagai profesional guru memegang peran penting
dalam membantu murid mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertiamBimbingandanKonseling
Beberapa pengertian bimbingan diantaranya:
- Jones:guidance isthe help given by one person to another in making choice and justment and
in solving problems. Pengertian ini mengandung maksud bahwa pembimbing hanya bertugas
membantuagar individumampu membantu dirinya sendiri dan keputusan terakhir tergantung
pada individu yang bersangkutan.
- Rochman Natawidjaja: bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang
dilakukan secara berkesinambungan. Supaya individu dapat memahami dirinya dan dapat
bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.
- BimoWalgito:bimbinganadalahbantuanataupertolonganyangdiberikankepada individu atau
sekumpulan individudalammenghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya agar
dapat menyesuaikan kesejahteraan hidupnya.
Dari definisi di atas disimpulkan bahwa bimbingan merupakan (a) proses yang
berkesinambungan, (b) proses membantu individu, (c) bertujuan agar individu dapat
mengarahkandanmengembangkandirinyasecaraoptimal sesuai kemampuannyadan(d) tujuan
utamanya agar individu memahami diri dan menyesuaikan dengan lingkungannya.
Istilahkonselingseringdiartikansebagai penyuluhan,walaupunsebenarnyakurangtepat. Untuk
menekankan kekhususannya digunakan istilah bimbingan dan konseling. Kegiatan-kegiatan
konseling mempunyai ciri sebagai berikut:
2. 1. Pada umumnya dilaksanakan secara individual
2. Pada umumnya dilaksanakan dalam suatu perjumpaan tatap muka
3. Dibutuhkan orang yang ahli
4. Tujuan diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien.
5. Klien pada akhirnya mampu memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri.
B. Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan di Sekolah Tujuan pendidikan yaitu
membentuk manusia yang seutuhnya. Bimbingan dan konseling secara tidak langsung
menunjang tujuan pendidikan dengan menangani masalah dan memberikan layanan secara
khusus pada siswa, agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara penuh.
Kehadirankoselorsekolahmembantugurudalammemperluaspandangangurutentangmasalah
afektif yangertakaitannyadenganprofesi guru,seperti keadaanemosional yangmempengaruhi
proses belajar-mengajar, mengembangkan sikap positif dan menangani masalah yang ditemui
guru dalam pelaksanaan tugasnya.
Konselordangurumerupakansuatutimyang salingmenunjangdemi terciptanya pembelajaran
yang efektif. Kegiatan bimbingan dan konseling dengan demikian tidak bisa dilepaskan dari
kegiatan sekolah.
C. Tujuan Bimbingan di Sekolah
Tujuanbimbingandi sekolahialahmembantusiswadalam1) mengatasi kesulitan belajar, 2)
mengatasi kebiasaan yang tidak baik pada saat kegiatan belajar maupun dalam hubungan
sosial, 3) mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani, 4) hal yang
berkaitandengankelanjutanstudi,5) kesulitanyangberhubungandenganperencanaan dan
pemilihanpekerjaandan6) mengatasi kesulitanmasalahsosial-emosional yang berasal dari
murid berkaitan dengan lingkunga sekolah, keluarga dan lingkungan yang lebih luas.
Dalam bahasa lain. Downing mengemukakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah sama
dengan pendidikan terhadap diri sendiri yaitu membantu siswa agar dapat memenuhi
kebutuhansosial psikologis, merealisasikan keinginan serta mengembangkan kemampuan
dan potensinya.
D. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelejaran
Salahsatu problemyangdihadapi siswadi sekolahadalahkesulitanbelajar.Ciri yangtampak
seperti nilai jelek, hasil tidak sesuai dengan usaha, sikap yang kurang baik; menentang,
berdusta dan tingkah laku lain seperti membolos.
Siswa kadang tidak mengetahui bahwa ia bermasalah. Dalam keadaan seperti ini hal yang
diperlukan siswa yaitu 1) bimbingan belajar. 2) bimbingan sosial dan 3) bimbingan dalam
mengatasi masalah pribadi.
1. Bimbingan belajar
Bimbinganbelajarbertujuanmengatasimasalahkegiatanbelajardi dalamatau luar sekolah;
meliputi bimbingan cara belajar (kelompok atau individual), merencanakan waktu dan
3. kegiatan belajar, kesulitan dalam mata pelajaran tertentu, dan hal yang berkaitan dengan
cara, proses, prosedur dalam belajar.
2. Bimbingan sosial
Tujuan bimbingan sosial yang agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan
kelompok,sehinggaterciptasuasanabelajarmengajaryangkondusif. Menurut Abu Ahmadi
bimbingan sosial dimaksudkan untuk memperoleh kelompok belajar dan bermain,
persahabatan dan kelompok sosial yang sesuai dan yang akan membantu dalam
menyelesaikan masalah tertentu.
3. Bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi
Beberapa masalah pribadi menimbulkan konflik, misalnya antara intelektual dan emosi,
bakat dan aspirasi lingkungan, antar kehendak, antar situasi. Menurut Downing, layanan
bimbingan pribadi bermanfaat terutama dalam membantu menciptakan hubungan sosial
yang menyenangkan, menstimulasi siswa meningkatkan partisipasi, mewujudkan
pengalamanbelajaryanglebihbermakna,meninggalkanmotivasi belajar dan menstimulasi
tumbuhnya minat bakatnya.
E. Landasan Bimbingan dan Konseling
Bimbingandi sekolah mengikuti prinsip atau landasan yang akan menentukan pendekatan
dalam membantu klien, yaitu:
- Memperhatikan perkembangan siswa sebagi individu mandiri yang berpotensi
- Bimbingan berkisar pada dunia subjektif individu
- Bimbingan dilaksanakan atas kesepakatan dua pihak
- Bimbingan berlandaskan pengakuan atas hak asasi
- Bimbingan bersifat ilmiah dengan mengintegrasikan ilmu-ilmu psikologis
- Pelayan untuk semua siswa, tidak hanya yang bermalah saja
- Bimbingan merupakan proses, terus menerus, berkesinambungan dan mengikuti
ahapan perkembangan anak.
F. Prinsip-prinsip Operasional Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Prinsipini mengatur landasan teoritis pelaksanaan layanan bimbingan konseling. Terdapat
empat prinsip yaitu prinsip umum, prinsip yang berhubungan dengan individu yang
dibimbing. Individu pembimbing dan prinsip yang berkaitan dengan organisasi dan
administrasi bimbingan.
Prinsipumumantaralainmengaturtentangpengkajianmasalalusebagai pembentuk aspek
kepribadian, pemahaman atas perbedaan karakter tiap individu, bantuan diberikan agar
individu mampu mandiri, bimbingan harus disesuaikan dengan program pendidikan,
bimbingandipimpin orang yang profesional dan terhadap program bimbingan harus selalu
diadakan penilaian antara pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan.
Prinsipyangberkaitandenganindividuyangdibimbing: bimbingan haruslah ditujukan pada
seluruhsiswa,adakriteriaprioritaslayanan.Bimbinganharusberpusatpada siswa, haruslah
dapat memenuhi kebutuhantiapindividu yang beragam. Keputusan terakhir haruslah pada
klien dan klien berangsung-angsur harus mampu untuk mandiri.
Prisnipbagi pembimbingmeliputi kualifikasi yang memadai, kesempatan mengembangkan
diri lewat berbagai pelatihan. Pembimbing perlu memanfaatkan semua sumber, berbagai
4. metode dan teknik bimbingan bagi efektivitas pemberian bantuan pada siswa. Konselor
harus menjaga asas kerahasiaan klien.
Prinsipdalam organisasi dan administrasi bimbingan meliputi prinsip kesinambungan, ada
kartu pribadi bagi setiapsiswa,bimbinganharusdisesuikandengankebutuhan sekolah. Ada
pembagian waktu yang baik, berbagai metode bimbingan baik individual dan kelompok.
Sekolah perlu bekerja sama dengan lembaga lain diluar sekolah dan kepala sekolah
memegang tanggung jawab tertinggi dalam pelakasanaan bimbingan.
G. Asas-asas Bimbingan dan Konseling Asas adalah segala hal yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan suatu kegiatan. Menurut Prayitno ada beberapa asas yang harus
diperhatikan:
1. Asas kerahasiaan Asas ini merupakan asas kunci, karena klien mampu mengungkap
masalahnyapadaorang yang dipercayaklien. Dengan adanya keterbukan masalah akan
dapat diselesaikan dengan baik.
2. Asas keterbukaan Asas ini didasarkan atas asas kerahasiaan. Klien dan konselor perlu
suasana keterbukaan untuk mengungkapkan perasaan, pemikiran dan keinginan yang
berkaitan dengan permasalahan yang ingin diselesaikan.
3. Asaskesukarelaan Asasini lebihterkaitdenganpribadi konselor.Konselorperlumemiliki
sikap sukarela dalam membantu menyelesaikan permasalahan klien. Dengan sikap
sukareladari konselorklienakandengansukarelapulamenceritakandan mencari solusi
atas permasalahannya.
4. Asaskekinian Fokuspemecahanpermasalahanklienadalahpadamasasaat ini.Apayang
saat ini dirasakan dan menjadi permasalahan klien adalah hal yang perlu diselesaikan
dalam pertemuan konseling.
5. AsaskegiatanKonseling dapat berlangsung baik apabila klien mau melaksanakan tugas
yang diberikan.Konselorhendaknyamampumemotivasi klienmelakukan kegiatan yang
disarankan dalam sesi konseling demi tujuan penyelesaian masalah klien.
6. Asas kedinamisan Dinamis merupakan perubahan menuju pada kemajuan yang terjadi
pada klien. Konselor hrus memberikan layanan yang sesuai dengan sifat keunikan tiap
individu demi perubahan ke arah perkembangan pribadi yang lebih baik.
7. Asas keterpaduan Dalam pemberian layanan, konselor perlu memperhatikan aspek
kepribadian klien yang diarahkan untuk mencapai keharmonisan dan keterpaduan.
Keterpaduan ini berkaitan dengan aspek klien maupun mengenai keterpaduan isi dan
proses layanan.
8. Asaskenormatifan Usahalayanantidakbolehbertentangan dengan norma yang berlalu
sehingga tidak terjadi penolakan dari pihak yang dibimbing. Asas ini berkaitan dengan
proses dan saran atau keputusan yang dibahas dalam konseling.
9. Asaskeahlian Proseskonselingharusdilakukandenganprofesional dan oleh orang yang
profesional yangmenntutketrampilankhusus dan terlatih untuk melakukan konseling.
10. Asas alih tangan Asas ini bertujuan agar tidak terjadi pemberian layanan yang tidak
tepat. Bila permasalahan klien perlu penanganan dari ahli yang lain maka
pengalihtanganan kepada pihak yang lebih ahli perlu dilaksanakan.
11. Asastut wuri handayani Makna layananbimbingandankonseling tidak hanya berkaitan
dengan permasalahan saat tertentu melainkan makna tersebut tetap dirasakan oleh
klien pada masa yang akan datang.
5. H. Orientasi LayananBimbingandanKonseling Layanan bimbingan dan konseling berorientasi
pada perkembanganindividu. Berdasarkan atas hal tersebut, layanan bimbingan konseling
disekolahakanmenekankan pada 1) orientasi individual, 2) orientasi perkembangan siswa
dan 3) orientasi permasalahan yang dihadapi.
1. Orientasi individual Tiap individu berbeda, didasarkan atas latar belakang pengalaman
dan sifat kepribadian yang dimiliki. Hal ini harus menjadi perhatian yang besar dalam
memberikankonseling karena perbedaan dasar ini akan mempengaruhi cara konseling
dan cara menganalisis masalah.
2. Orientasi perkembangansiswa Tiapindividudalamtahapanusiatertentumemiliki tugas
perkembangan. Pencapaian tugas perkembangan merupakan tolak ukur dalam
mendeteksi permasalahan klien. Bertolak dari hal ini konselor dapat mendiagnosis
sumber timbulnya permasalahan klien agar pemecahan masalah berlangsung dengan
efektif dan efisien.
3. Orientasi permasalahan yang dihadapi Proses konseling harus berfokus pada
permasalahan yang saat ini dihadapi klien. Hal ini berkaitan dengan asas kekinian.
Konselorharusarif danbijaksanamenanggapi klien dan mengarahkan situasi pada arah
sasaran yang dituju untuk memecahkan masalah klien.
I. Peranan Guru dalam Bimbingan dan Konseling
1. Perkembangan pendidikan Perkembangan pendidikan akan selalu terkait dengan
perkembangan lingkungna secara umum. Salah satu ciri perkembangan pendidikan
adalah perubahan dalam berbagai komponen sistem pendidikan seperti kurikulum,
strategi belajar-mengajar, alat bantu mengajar dan sebagainya. Perkembangannya ini
akan mempengaruhi kehidupan siswa baik dalam bidang akademik. Sosial maupun
pribadi.Dengandemikiansiswa diharapkan mampu melakukan penyesuaian diri untuk
mencapai sukses yang berarti dalam keseluruhan proses belajarnya.
Proses penyesuaian diri para siswa memerlukan bantuan yang sistematis melalui
pelayanan bimbingan dan konseling bagi para siswa. Yang pada hakikatnya merupakan
salah satu konsekuensi dari perkembangan pendidikan.
2. Peranan guru Tugas dan tanggung jawab pendidik yang paling utama ialah mendidik
siswa untuk mencapai kedewasaan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
guru perlu memahami segala aspek pribadi anak didik. Guru hendaknya mengenal dan
memahami tingkat perkembangna anak didik, hal yang terkait dengan motovasi,
kecakapan, kesehatan mental dan sebagainya.
Tiga hal pokok yang menjadi latar belakang perlunya bimbingan dilihat dari segi
pendidikan. Pertama, dilihat dari hakikat pendidikan sebagai suatu usaha sadar dalam
mengembangkan kepribadian. Proses pendidikan menuntut adanya pendekatan yang
lebih luas dari sekedar pengajaran, yaitu pendekatan senantiasa berkembang secara
dinamis, dengan demikian siswa sebagai subjek didik memerlukan bantuan dalam
penyesuaiandirimelalui layananbimbingan.Ketiga, guru tudak hanya sebagai pengajar
namunjuga sebagai pendidik.Guruseyogyanyadapatmenggunakanpendekatanpribadi
dalam mendidik para siswanya melalui layanan bimbingan.
Salahsatu tugas guruyang berkaitandenganhal tersebutyaituguruperlumengenai dan
memahami dirinya sendiri. Guru harus punya informasi yang cukup untuk dirinya
sehubungandenganperanannya,pekerjaannya,kebutuhandanmotivasinya, kesehatan
mentalnya dan tingkat kecakapan mental yang harus dimilikinya.
6. Dilihat dari segi dirinya, seorang guru harus berperan sebagai:
a. Petugas sosial Dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, guru senantiasa merupakan
petugas yang dapat dipercaya untuk berpartisipasi di dalamnya.
b. Pelajardanilmuan Guruharus senantiasabelajaruntukmengikuti pengetahuan dan
menjadi spesialis sesuai dengan bidang yang dikuasainya.
c. Orang tua Sekolahmerupakanlembagapendidikansetelahkeluarga.Dalam arti luas
sekolah merupakan keluarga dan guru sebagai orang tua bagi siswa-siswanya
d. Pemberi keteladanan Guru senantiasa menjadi teladan bagi siswa dan menjadi
ukuran bagi norma tingkah laku.
e. Pemberi keamanan Guru senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswanya, menjadi
tempatberlindungbagi siswa untuk memperoleh rasa aman dan puas di dalamnya.
Ditinjau dari aspek psikologi, guru dapat dipandang sebagai:
a. Ahli psikologi pendidikan Guru sebagai petugas psikologi pendidikan yang
melaksanakan tugasnya atas dasar prinsip-prinsip psikologi.
b. Seniman Guru diharap mampu membuat hubungan antara manusia untuk
tujuantertentu denganmenggunakantekniktertentukhususnyadalamkegiatan
pendidikan.
c. Pembentuk kelompok Guru berperan sebagai pembentuk kelompok sebagai
jalan atau alat dalam pendidikan.
d. Catalytic agent Guru sebagai orang yang mempunyai pengaruh dalam
menimbulkan pembaharuan
e. Petugas kesehatan mental Guru bertanggung jawab terhadap pembinaan
kesehatan mental khususnya bagi siswanya.
f. Guru Sebagai Direktur Belajar
Proses belajar-mengajar mempunyai arti yang lebih luas daripada pengertian
mengajar. Dalam proses belajar-mengajar tersirat adanya suatu kesatuan
aktivitasyangtak terpisahkandaninteraksiantara guru dan siswa. Dalam hal ini
akan terjadi proses perubahan tingkah laku.
Dalam peranannya sebagai direktur belajar, guru hendaknya senantiasa
berusaha untuk menimbulkan, memelihara dan meningkatkan motivasi anak
untukbelajar.Pendekatanyangdigunakan guru dalam proses belajar-mengajar
tidak hanya melalui pendekatan instruksional tetapi juga dengan pendekatan
pribadi. Melalui pendekatan pribadi diharapkan guru dapat mengenal dan
memahami siswa secara lebih mendalam sehingga dapat membantu dalam
keseluruhan proses belajarnya.
Sebagai direkturbelajargurusekaligusberperangsebagai pembimbing. Sebagai
pembimbing dalam belajar, guru diharuskan mampu untuk:
1. Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu dan kelompok
2. Memberikan informasi yang diperlukan dalam proses belajar
3. Memberi kesempatan yang memadai agar tiap siswa dapat belajar sesuai
dengan karakteristik pribadinya.
4. Membantu siswa dalam menghadapi masalah pribadinya
5. Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.
7. J. Program Bimbingan di Sekolah Program bibmbingan dan konseling perlu disusun dengan
baik. Program bimbingan berisi rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka
pemberian layanan bimbingan dan konseling. Dijelaskan oleh Winkel bahwa program
bimbingnamerupakansuaturangkaiankegiatan terencana, terorganisasi dan terkoordinasi
selama periode waktu tertentu.
Program bimbingan menyangkut dua faktor yaitu 1) faktor pelaksana atau orang yang akan
memberikanbimbingandan2) faktor yangberkaitandenganperlengkapan.Metode,bentuk
layanan dan sebagainya. Program bimbingan akan memberikan arah yang jelas dalam
mencapai tujuanyangtelahditetapkandenganefisiendanefektif. Program bimbingan yang
disusun dengan baik dan rinci akan memberi banyak keuntungan seperti:
- Menghemat waktu, usaha, biaya, menghindari kesalahan da usaha coba-coba
- Membuat siswa mendapat layanan secara seimbang dan menyeluruh
- Membuat setiap petugas mengetahui dan memahami peran masing-masing
- Memungkinkan para petugas menghayati pengalaman yang sangat berguna untuk
kemajuan diri dan kepentingan siswa yang dibimbing.
Miller mengemkukakan langkah-langkah penyusunan program bimbingan sebagai
berikut:
- Tahap persiapan Langkah ini dilakukan dengan mengadakan survai untuk
menginventarisasi tujuan, kemampuan dan kebutuhan sekolah serta kesiapan dalam
melakukan program bimbingan.
- Pertemuanawal dengan para konselor Tujuan pertemuan ini ialah untuk menyamakan
pemikirantentang perlunya program bimbingan serta merumuskan arah program yang
akan disusun.
- Pembentukan panitia Panitia bertugas merumuskan tujuan program, mempersiapkan
bagan organisasi dan membuat kerangka dasar program bimbingan.
- Pembentukanpanitiapenyelenggaraprogram Panitiabertugasmempersiapkanprogram
tes,mempersiapkan dan melaksanakan sistem pencatatan dan melatih para pelaksana
program bimbingan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
K. Variasi Program Bimbingan Menurut Jenjang Pendidikan Secara ideal program bimbingan
dan konseling di sekolah dilaksanakan secara berkesinambungan mulia dari TK sehingga
jenjangpendidikantinggi.Hal ini terkait dengan kebutuhan dan perkembangan anak untuk
setiapjenjangpendidikanberbeda.Dalam menentukan dan menyusun program bimbingan
di tingkat pendidikan tertentu, perlu memperhatikan rambu-rambu berikut:
- Menyusun tujuan jenjang pendidikan tertentu.
- Menyusun tugas perkembangan dan kebutuhan siswa pada tahap usia tertentu
- Menyusun pola dasar sebagai pedoman dalam memberikan layanan
- Menentukan komponen bimbingan yang diprioritaskan
- Menentukan bentuk bimbingan yang diutamakan
- Menentukan tenaga bimbingan yang dapat dimanfaatkan misalnya konselor, guru dan
tenaga ahli lainnya.
8. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bimbingan dan konseling merupakan proses yang berkesinambungan dalam membantu
individu agar dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai
kemampuannyadanagarindividumemahamidiri danmenyesuaikandenganlingkungannya.
Di sekolah, bimbingan dan konseling secara tidak langsung menunjang tujuan pendidikan
denganmenangani masalahdanmemberikan layanan secara khusus pada siswa, agar siswa
dapat mengembangkan dirinya secara penuh.
Tujuan bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar.
Megatasi kebiasaanyangtidakbaikdalambelajardanhubungansosial.Mengatasi kebiasaan
yang tidakbaik dalam belajar dan hubungan sosial, mengatasi kesulitan dengan kesehatan
jasmani, masalah kelanjutan studi, kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan
pemilihan pekernaan.
Sumber : http://makalah85.blogspot.com