Kelompok II terdiri dari 5 orang siswa dengan nomor absen 06 sampai 10. Dokumen memberikan informasi tentang sejarah, penyebab, jenis, gejala, pengobatan, pencegahan penularan polio. Polio dikenal sejak zaman pra-sejarah dan menyerang sistem saraf. Terdapat 3 jenis polio yakni non-paralisis, spinal, dan bulbar yang berbeda gejalanya. Pencegahan melalui vaksinasi polio pada bayi.
3. SEJARAH
Polio sudah dikenal sejak zaman pra-sejarah.
Lukisan dinding di kuil-kuil Mesir kuno
menggambarkan orang-orang sehat dengan kaki layu
yang berjalan dengan tongkat. Kaisar Romawi
Claudius terserang polio ketika masih kanak-kanak
dan menjadi pincang seumur hidupnya.Virus polio
menyerang tanpa peringatan, merusak sistem saraf
menimbulkan kelumpuhan permanen, biasanya pada
kaki.Sejumlah besar penderitameninggal karena tidak
dapat menggerakkan otot pernapasan. Ketika polio
menyerang Amerika selama dasawarsa seusai Perang
Dunia II,penyakit itu disebut ‘momok semua orang
tua’,karena menjangkiti anak-anak terutama yang
berumur di bawah lima tahun. Di sana para orangtua
tidak membiarkan anak mereka keluar rumah,
gedung bioskop dikunci, kolam renang,
sekolah&bahkan gereja tutup.
Back
4. PENYEBAB
Poliovirus adalah virus kecil yang terdiri atas tiga strain berbeda dan
amat menular. Virus akan menyerang sistem saraf dan kelumpuhan dapat
terjadi dalam hitungan jam. Polio menyerang tanpa mengenal usia, lima
puluh persen kasus terjadi pada anak berusia antara 3 hingga 5 tahun.
Masa Inkubasi polio dari gejala pertama berkisar dari 3 hingga 35 hari.
Polio adalah penyakit menular yang dikategorikan sebagai penyakit
peradaban. Polio menular melalui kontak antarmanusia. Polio dapat
menyebar luas diam-diam karena sebagian besar penderita yang terinfeksi
poliovirus tidak memiliki gejala sehingga tidak tahu kalau mereka sendiri
sedang terjangkit. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika
seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi feses.
Setelah seseorang terkena infeksi, virus akan keluar melalui feses selama
beberapa minggu dan saat itulah dapat terjadi penularan virus.Gambar
6. JENIS-JENIS POLIO
• POLIO NON-PARALISIS
Polio non-paralisis menyebabkan demam, muntah, sakit perut,
lesu, dan sensitif.Terjadi kram otot pada leher dan punggung, otot
terasa lembek jika disentuh.
• POLIO PARALISIS SPINAL
Bagi penderita yang sudah memiliki kekebalan, biasanya akan
terjadi kelumpuhan pada kaki. Namun bagi penderita yang belum memiliki
kekebalan / blm divaksinasi biasanya akan menyerang ke seluruh bagian
saraf tulang belakang dan batang otak sehingga bisa mengakibatkan
kelumpuhan seluruh anggota gerak badan.
Next
7. • POLIO BULBAR
Polio ini akan menyerang saraf yang berhubungan dengan pergerakan
bola mata, muka, pendengaran, proses menelan dan berbagai fungsi di
kerongkongan, pergerakan lidah dan rasa, serta saraf tambahan yang
mengirim sinyal ke jantung, usus, paru-paru, dan pengatur pergerakan
leher. Tanpa alat bantu pernafasan, jenis polio ini bisa menyebabkan
kematian.
Back
8. GEJALA POLIO
Tanda dan gejala pada penderita polio berbeda-beda, tergantung luas infeksi
yang terjadi pada tubuh manusia. Dan berikut ini beberapa gejala penyakit
polio:
• Infeksi subklinis: tanpa gejala atau gejala berlangsung selama kurang dari 72 jam, timbul
demam ringan, sakit kepala, tidak enak badan, nyeri tenggorokan, tenggorokan tampak
merah dan muntah.
• Poliomielitis non-paralitik : gejala berlangsung selama 1-2 minggu, akan timbul demam
sedang, sakit kepala, kaku kuduk, muntah, diare, kelelahan yang luar biasa, rewel, nyeri
atau kaku punggung, lengan, tungkai, perut, kejang dan nyeri otot, nyeri leher, nyeri leher
bagian depan,kaku kuduk, nyeri punggung, nyeri tungkai (otot betis), ruam kulit atau luka
di kulit yang terasa nyeri, kekakuan otot.
• Poliomielitis paralitik, timbul demam 5-7 hari sebelum gejala lainnya, kemudian akan
muncul gejala seperti: sakit kepala, kaku kuduk dan punggung, kelemahan otot asimetrik,
onsetnya cepat. segera berkembang menjadi kelumpuhan, lokasinya tergantung kepada
bagian korda spinalis yang terkena, perasaan ganjil/aneh di daerah yang terkena (seperti
tertusuk jarum), peka terhadap sentuhan (sentuhan ringan bisa menimbulkan nyeri), sulit
untuk memulai proses berkemih, sembelit, perut kembung, gangguan menelan, nyeri
otot, kejang otot, terutama otot betis, leher atau punggung, ngiler, gangguan pernafasan,
rewel atau tidak dapat mengendalikan emosi, refleks Babinski positif.
Back
9. PENULARAN
Penyakit polio menular melalui kontak antar manusia.
Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang
memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja
penderita penyakit polio atau bisa juga dari air liur penderita
penyakit polio. Kemudian virus menginfeksi bagian usus yang
kemudian memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf
pusat sehingga bisa menyebabkan melemahnya otot serta
terkadang menyebabkan kelumpuhan.
Next
11. PENGOBATAN
Memberikan tindakan pergejala, misalnya menurunkan suhu badan ketika
demam tinggi dan mengobati pilek/flu yang dideritanya.
Meminimalkan efek samping serangan poliovirus.
Meningkatkan daya tahan tubuh penderita dengan memberikan vitamin
yang tepat.
Memberikan terapi pada penderita yang di duga akan mengalami
kelumpuhan parah, seperti dengan menjalani fisioterapy, sehingga pasien
yang ototnya lemah tidak sampai lumpuh total, walau jalannya sedikit
pincang. Terapi tersebut dapat berupa latihan jalan, pemanasan, pijat dan
beraneka ragam latihan dengan menggunakan alat.
Mencegah penyakit ini dengan kecukupan asupan gizi pada balita guna
meningkatkan daya tahan tubuh, dan tidak tinggal diarea yang overcrowded
dan terlalu kumuh demi mengurangi resiko penularan poliovirus.
Back
12. MENCEGAH PENYAKIT POLIO
Satu - satunya jalan yang bisa dilakukan
untuk mencegah penyakit polio ini adalah
dengan mendapatkan vaksinasi polio. Vaksinasi
polio diberikan kepada bayi yang baru lahir
kemudian dilanjutkan saat bayi berumur 2, 4,
dan 6 bulan