SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 49
DAPAR DAN LARUTAN ISOTONIS
I. PENDAHULUAN
DAPAR : Buffer : Larutan penyangga
• Senyawa atau campuran senyawa dalam larutannya dapat
mempertahankan perubahan pH
• Kemampuan mempertahankan pH → aksi dapar
• Terbentuk dari sistem keseimbangan :
- Asam lemah dan basa konyugat
- Basa lemah dan asam konyugat
Contoh :
Hcl / NaOH + H2O → bukan dapar
HAc + Na Ac → sistem dapar
HAc + Na OH → Na Ac + H2O
Contoh :
1. Asam kuat
H2O (pH 7) + HCl → pH = 3
100 ml 1 ml, 0,1 N pH ditentukan HCl
2. Sistem dapar
HAc + Na Ac + HCl → pH berubah 0,09 unit
0,01 M 0,01 M 0,1 N
Artinya dapar mampu mempertahankan pH → perubahan pH kecil
3. Asam lemah
HAc + H2 O ⇋ H3O+
+ Acka
CKa(H3O+
) =
pH = ½ (pka – log C)
Contoh :
Codein → kb = 9 x 10-7
(250
C)
C = 0,05 M, hitung pH codein ?
CkbOH ,)( =−
05,0.109
7−=
= 2,12. 10-4
pOH = -log (2.12.10-4
) = 3,67
pH = 14 – 3,67
= 10,33
4. Basa lemah
NH3 + H2O ⇋ NH4
+
+ OH -
kb
(OH -
) = CKb ,
pH = 14 – p OH = pka – ½ pkb + ½ log C
II. SISTEM DAPAR
Konstante Keseimbangan ( K, Ka, Kb )
HA ⇋ H+
+ A-
k1
k2
)(1
)(
HAkdt
HAd
=−
))((2
)( −+−
= AHkdt
HAd
ka = konstanta keasaman
)(
))((
21
2
1
))(()(
HA
AH
k
k
ka
AHkHAk
−+
==
= −+
Hubungan pka dan pH
)(
)(
)(
)(
)(
)(
)(
)()(
log
loglog)log(
)(
HA
A
A
HA
A
HAKa
HA
AH
pKapH
KaH
HKa
−
−
−
−+
+=
−−=
=→=
+
+
(persamaan Handerson – Hasselbach untuk asam garam
konyugat)
Persamaan dapar untuk asam dan garamnya
Contoh :
• HAC pKa = 4, 75 0,1 M
molekul HAC dan ion Ac-
→ membentuk sistem dapar dengan pH :
4,75
pH = 4,75 + log 0,05/0,05 = 4,75
pada pH = pka → bentuk tak terionkan 50 % yang terion 50 %
• Dapar untuk basa lemah dan garamnya
(OH-
) = Kb
pOH = pKb + log
pH = pKW - pOH
pH = pKw – pKb + log
)(
)(
garam
basa
)(
)(
garam
basa
)(
)(
garam
basa
pH dapar tidak akan tercapai jika konsentrasi asam / basa lemah
sangat kecil
Soal : Sistem keseimbangan Efedrin basa dan Efedrin HCl
0,1 M Efedrin + 0,01 M efedrin HCl, pkb = 4,64
Berapa pH larutan ?
Jawab : pH = pKw – pKb + log
= 14 – 4,64 + log
)(
)(
garam
basa
36,8)01,0(
)1,0(
=
Soal : Larutan terdiri : 0,1 MHAc + 0,1 M NaOH dengan volume sbb :
(pka = 4,75)
0,1 M HAc (ml) : 50 40 30 25 20 10
0,1 M NaOH (ml) : 0 10 20 25 30 40
Hitung pH dari masing-masing campuran tersebut ?
• Kondisi Hidrolisa
HAc + NaOH ⇋ NaAc + H2O
25 0,1M 25 0,1 M
)(
)())(
−
−
== Ac
HHAc
Ka
Kw
Kb
)()()()( 2 −−−
=→= AcOHAcOH Ka
Kw
Ka
Kw
pOH = ½ (pKw + ½ pKa + ½ log (Ac-
)
pH = ½ pKw + ½ pKa + ½ log (garam)
= ½ (pKw + pKa + log [garam])
Contoh :
Senyawa asam HA (pka = 7,0) → Ka = 10-7
membentuk sistem
dapar HA dan A-
• Untuk larutan yang tidak didapar : larutan NaCl 1,00 M , 1 liter
dengan pH = 7,0, kedalam larutan tersebut ditambah 100 ml HCl
1,0 x 10-2
M
Hitung pH dari kedua larutan tersebut ?
Jawab :
Vol akhir = 100 ml + 100 ml
(H+
) x vol = (H+
)0 x vol0
(H+
) x 1100 = 1. 10-2
x 100
(H+
) = 9.09 . 10-4
→ pH = 3,4 ∆ pH = 7.0 – 3,4 = 3,6
Lar. NaCl mula-mula pH ; 7 → dengan penambahan HCl 0,1 N
pH =3,4
• Untuk sistem dapar :
Asam (HA) dengan konsentrasi = 1,00 M (pH = 7,0)
pKa = 7,0, Vol = 1 liter → pH = pka + log )(
)(
HA
A−
7log7 5,0
5,0
=+=pH
Jika sistem dapar (HA) = (A-
), ditambah 100 ml HCl 10-2
M
Hitung perubahan pH yang terjadi ?
Dengan penambahan 100 ml HCl 10-2
M, sebanyak 1,0 . 10-3
mol
A-
dirubah menjadi HA → sistem keseimbangan
1100/501,0
1100/499,0
)(
)(
log0.7
log
+=
+=
−
pH
pkapH HA
A
pH = 7.00 – 0,002 = 6,998
Sistem ditambah 100 ml HCl 0,01 M → pH 6,998
∆ pH = 7.00 – 6,998 = 0,002
III. FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA pH DAPAR
1. pengenceran
Sistem dapar (HA) = (A-
) = 0,05 M sebanyak 1 liter kemudian
ditambah 100 ml HCl 0,1 x 10-2
M . Hitung pH larutan ?
)051,0(
)049,0(
)(
)(
log0.7
log
+=
+=
−
pH
pkapH HA
A
051,0001,005,0)(
049,0001,005,0)(
=+=
=−=−
HA
A
017,0983,6017,00.7 =∆→=+= pHpH
• Kemudian diencerkan 10 x nya : konsentrasi dapar = 0,01 M
Kemudian ditambah 100 ml HCl 1,0 x 10-2
M. Hitung pH ?
179,0.821,6179,00.7
log0.7
006,0001,0005,0)(
004,0001,0005,0)(
006,0
004,0
=∆→=+=
+=
=+=
=−=−
pHpH
pH
HA
A
2. Penambahan garam Netral → berpengaruh pada kekuatan ionik.
Contoh : NaCl → untuk mencapai kondisi isotonis
3. Temperatur
Koefisien temperatur → pergeseran pH
4. Koefisien aktivitas (γ)
Larutan dapar → larutan ideal ?
konsentrasi kecil, kondisi ~ larutan ideal
konsentrasi besar, dipengaruhi aktivitas zat (a) yang menentukan
terbentuknya pH.
Jadi konsentrasi ≠ aktivitas, tapi pada konsentrasi kecil ~ larutan
ideal
ikonsentrasaktivitasKa HA
AH
→=
−+
)(
)()(
• Larutan Ideal :
• Larutan non ideal :
HA
AH
a
aa
Ka
−+ +
=
aH
+
= aktivitas ion H+
pers. dapar :
)()(
)(
loglog −
−
++= AHA
A
pkapH γ
Dengan asumsi γHA = 1 (tidak terionisasi)
)(
)(
)(
)(
.
−
−
+
−
+
=→= A
HAKa
HHA
Aa
A
AH
aKa γ
γ
Perbedaan konsentrasi dengan aktivitas dipengaruhi oleh koefisien
aktivitas (γ)
a = γ . M
)(
)().(
)(
)()(.
HA
AH
HA
AH
HA
AH
HA
AH
Ka γ
γγ
γ
γγ −
−
+
+
−+
−+
=×=
5. Koefisien aktivitas (γ) dan kekuatan ionik (µ)
Log γA
-
diketahui dengan pers. DEBEY – HUCKEL,
bila kekuatan ioniknya (µ) diketahui,
a) Larutan encer (µ < 0,02)
γ = koef. aktivitas, A = 0,51 → faktor yang tergantung pada
temperatur dan konstanta dielektrik media
Contoh :
Hitung koefisien aktivitas 0,005 Atropin sulfat pada suhu 250
C
→ elektrolit unibivalen ( 1 : 2 )
µ < 0,02, z1 x z2 = 1 x 2 = 2 A = 0,51
Log γ+ = -0,51 x z2
õ
µγ 2
1zALog A
−=−
b) Konsentrasi larutan lebihbesar µ ≃ 0,1
a, b ≃ 1
Dengan : a = diameter rata-rata ion efektif ≃
0,3 . 10-4
b = konsentrasi yang dipengaruhi
sifat solven dan temperatur
≃ 0,3. 10-8
µ
µ
γ +
−
±
−+
= 1
zzA
Log
µ
µ
γ ba
zzA
Log ,1+
−
±
−+
=
c) Konsentrasi yang lebih besar ( µ > 0,1 )
µγ µ
µ
CLog ea
zAe
+= +
−−
±
+
,1
µ
µ
γ +
−
±
−+
= 1
zzA
Log
76,009,01
09,0151,0
== +
×−
±γLog
Cµ = term empiris
Contoh : Hitung koefisien aktivitas fenobarbital–Na 0,004 M (250
C)
dan kekuatan ioniknya dijadikan 0,09 dengan penambahan
NaCl
Jawab :
Fenobarbital → elektrolit uni
univalen z+ z- = 1x1 =1
d) Persamaan dapar untuk konsentrasi sedang (µ ≃ 0,1)
):(log 1
)(
)(
)( 1
ionisasitahapnpkap nzA
HA
AH
µ
µ
+
−
−
−+=
)(log 1
51,0
)(
)(
univalenionpkap
zz
HA
AH
µ
µ
+
−+
−
−+=
Untuk dapar dengan asam polibasik, pers dapat ditulis
Soal :
Suatu dapar berisi 0,05 M HAc dan 0,1 M NaAc pka = 4,76. Bila
kekuatan ionik dalam larutan tersebut 0,10, maka berapakah ?
a. pH larutan → tanpa memperhatikan kekuatan ionik
b. pH larutan dengan memperhatikan kekuatan ionik (µ)
• Kekuatan ionik = Ionik strength (µ) – larutan encer
- non elektrolit → konsentrasi = aktivitas
- elektrolit → konsentrasi = aktivitas
Karena sedikitnya ion di dalam larutan → kekuatan daya
elektrostatik dapat diabaikan. Perlu penggunaan aktivitas sebagai
ganti konsentrasi.
Koef aktivitas (γ) ; aktivitas (a) → diperoleh dari pers. Debey –
Huckel, bila kekuatan ionik diketahui
Ci : kons. ion dalam molar
Zi : Valensi ion
µ : kekuatan ion
Kekuatan ionik → konstribusi ion dan daya elektrostatik dalam
larutan tergantung pada jumlah muatan ion. Ion bivalen ≠ 2 ion
univalen = 4 ion univalen
2
2
1
ii
i
zc∑=
γ
µ
Contoh :
dapar : 0,3 M K2HPO4
0,1 M KH2 PO4
hitung µ ?
Jawab : K2HPO4 ⇋ 2 k+
+ HPO4
2-
0,3 0,6 0,3
KH2PO4 ⇋ k+
+ H2 PO4
-
0,1 0,1 0,1
(K+
) = 0,6 + 0,1 = 0,7
(HPO4
2
) = 0,3
(H2PO4
-
) = 0,1
µ = ½ (0,7 x 12
+ 0,3 x 22
+ 0,1 x 12
) = 1
Hitung kekuatan ionik
a. 0,01 M KCl
b. 0,01 M BaSO4
c. 0,01 M Na2 SO4
d. Camp. a, b, c dan asam salisilat 0,01 M
e. 0,05 M HAc dan 0,1 M Na Ac.
IV. KAPASITAS DAPAR (β).
β = kemampuan dapar untuk mempertahankan perubahan pH.
(kapasitas dapar = Koef. dapar = indeks dapar = Nilai dapar)
pH
B
∆
∆
=β ∆B = penambahan asam / basa
dalam gram ekivalen
∆pH = perubahan pH
β = 1 → apabila ∆B = 1 gram eq asam / basa ditambahkan
pada 1 liter dapar dan ∆ pH = 1 → berubah 1 unit pH
Contoh :
Dapar Asetat 1 liter : 0,1 M Asam Asetat dan 0, 1 M Na Ac Jika 100
ml NaOH 0,1 M ditambahkan kedalam sistem tersebut berapa β ?
Pka HAc = 4,76
Jawab :
HAc + NaOH ⇋ Na Ac + H20
(0,1 – 0,01) (0,01) (0,01 – 0,1)
)(
)(
log A
G
pkapHNaOHsebelumpH +=→+
76,4log76.4 1,0
1,0
=+=pH
11,0
09,076,485.4
85,4log76,4
09,0
01,0
)76,485,4(
01,0
09,0
11,0
====
=−=∆
=+=→+
−∆
∆
pH
pH
pHNaOHsetelahpH
β
β
• Pengaruh konsentrasi pada kapasitas dapar
Sistem larutan dapar 0,1 M HAc + 0,1 M Na Ac + 0,01 M NaOH
→ ∆ pH = 0,09
Jika konsentrasi dapar dinaikkan menjadi 1 M dan ditambah 0,01
NaOH, hitung ∆ pH ?
Jawab :
76,4log76,4
log
1
1
)(
)(
=+=
+=
−
HA
A
pkapH
Setelah ditambah 0,01 M NaOH
→
)(1
01,076,477,4
77,401,076,4
log76,4
01,0
01,0
01,01
01,01
↑↑→==
=−=∆
=+=
+= −
+
tinggidaparKapasitas
pH
pH
β
Jadi konsentrasi tinggi berpengaruh pada
- kapasitas dapar
- kekuatan ionik
• Pers. dapar Van Slyke yang disempurnakan
( )2
3
3
)(
)(
3,2 +
+
+
Χ=
OHka
OHka
cβ
C = konsentrasi dapar total (jumlah molar asam & garam)
Contoh :
Dapar Asetat : 0,1 M HAc dan 0,1 M NaAc → pH = 4,76 ka
HAc = 1,75 . 10-5
, hitung β ?
115,02,03,2
20,010,010,0
10.75,1)(76,4
)10.75.1()10.75.1(
)10.75.1()10.75,1(
5
55
55
=ΧΧ=
=+=
=→=
−−
−−
−+
β
MC
HpH
tot
• Cara mendapatkan persamaan Van Slyke
β = kebalikan Slope dari kurva titrasi pada setiap titiknya
303,2
)(
303,2
)ln(
)(
)(
ln
)log()log(
)log()log(
log
−−
−
−
−−
−
−+=
−−+=
−+=
+=
ACA
HA
A
pkapH
ACApkapH
HAApkapH
pkapH
)(303,2)(303,2
1
303,2
1
−−−−
−−
=+= Ac
C
AcAdA
dpH
dA-
~ d H+
atau d OH-
)(
)()(
)()(
)()(303,2)(303,2
HA
AH
HAA
HAA
c
ACA
dpH
dH
kakasubstitusi
−+
−
−−−
+
=⇒
== +
−
diperoleh : 2
))((
)(
3,2 +
+
+
= Hka
Hka
cβ
Contoh : Cara pembuatan dapar
Buat larutan dapar dengan pH = 5.00 yang mempunyai β = 0,02
Jawab : Harus diperhatikan tahap-2 sebagai berikut :
a. Memilih asam yang mempunyai pka dengan pH yang diminta HAc
pka = 4,76 → cocok untuk membuat larutan dapar tersebut.
74,1log76,45
log
)(
)(
)(
)(
)(
)(
=→+=
+=
−−
−
HA
A
HA
A
HA
A
pkapH
Untuk memperoleh konsentrasi dapar total (c) :
2
)10.1()10.75.1
10.1()10.75,1
))((
)(
1075,33,202,0
3,2
255
55
2
3
3
−
+
+
=→=
=
−−
−−
+
+
CC
C OHka
OHka
β
b. Mencari konsentrasi masing-masing penyusun dapar
AsetatGaramM
A
AsetatAsamMHA
HAHAHA
HAAC
→=
−=
→=
=→+=
+=
−
−−−
−
−
−
−
2
22
2
74,2
10.25.32
10.38,2
10.37,110.75,3)(
1037,1)(
)()()(74,110.75,3
)()(
2
• Kapasitas dapar maksimal
maks = terjadi jika pH = pka → subst. In pers. Van Slyke
( )
C
c
C
maks
OH
OH
maks
576,0
303,2
4
303,2
)(2
)(
2
3
3
==
= +
+
β
β
Soal : hitung β maks dapar asetat dan total konsentrasi 0,02 M
V. DAPAR DALAM SISTEM BIOLOGIS FARMASI DAN
DAPAR BIOLOGIS
• Sistem dapar biologis in vivo. Darah → pH = 7,4
Sistem dapar pada plasma (primer) dan eritrosit (skunder)
1. Dalam plasma
- Dapar karbonat – bikarbonat
- Dapar garam Na dari asam / basa asam fosfat
- Protein plasma sebagai asam bergabung dengan basa
2. Dalam Eritrosit
- Dapar Haemoglobin dan Oksihaemoglobin
- Dapar garam K asam / basa asam fosfat
• Kapasitas dapar dalam darah
- Pada rentang pH fisiologis → kapasitas dapar sebagai konstituen
= 0,028 (teoritis)
- Selenius = 0,0318 ± 0,0035
- Ellison = 0,039 gram eq / liter / satuan pH
• Air mata (cairan lacrimal)
pH = 7,4 dengan rentang pH : 7 – 8
Kapasitas dapar besar
pengenceran 1 : 15 → pH belum berubah (Hosford & Hicks)
DAPAR DARAH
14proteinB
proteinH
BHb
HHb
HbOB
HHbO
HPOB
POHB
HCOB
COH
;;;;
2
2
-2
4
2
2
-
42
3
32
+−++
+
+
DAPAR FOSPAT
= terdapat dalam sel tubuh manusia
Terdiri dari :
ION H2PO4
-
dan HPO4
2-
OH+
> : H2PO4
-
(air) + OH-
(air) ⇋ HPO4
2-
(air) + H2O
asam basa konyugasi
H+
> : H2PO4
2-
(air) + H+
(air) ↔ H2 PO4
2-
(air)
DAPAR KARBONAT
= terdapat dalam darah
terdiri dari pasangan : H2CO3 dan HCO3-
OH+
> : HCO3 (air) + OH-
(air) + H20
H+
> : HCO3
-
+ H+
↔ H2CO3
Contoh :
Hitung pH dan kapasitas dapat suatu larutan yang diperoleh dengan
mencampurkan 112 ml larutan H3PO4 0,1325 M dan 136 ml larutan
Na2HPO4 0,1450 M
Jawab :
H3PO4 + Na2HPO4 ↔ 2 NaH2PO4
M0,01968HPONa ml112)(136
mol/ml)m(0,1325ml)(112-mol/ml)m(1450ml)(136
42 == +
M0,01197HPONa ml248
mol/ml)m(0,1325ml)(112
42
2
==
6,43log7,21logpKpH 1197,0
0,01968
)PO(H
)(HPO
2 42
-2
4
=+=+=
0,03892,303β 0,019681197,0(
0,01968)x(0,1197
== +
DAPAR HEMOGLOBIN (HHb)
HHb ↔ Hb-
+ H+
asam basa konyugasi
DAPAR OKSIHEMOGLOBIN
HHb + O2 ↔ HbO2
-
+ H+
asam basa konyugasi
Tabel sistem dapar
Sistem dapar Ka atau Kb pH
H2PO4
H2PO4
-
HPO4
-
HCO3
-
CH3CO2H
H2PO4
-
HPO4
2-
PO4
3-
CO3
2-
CH3 CO2
-
7,1 x 10-3
6,3 x 10-8
4,3 x 10-13
5 x 10-11
1,8 x 10-5
2 – 3
6 – 8
11 – 12
9 – 11
4 – 6
• Obat-obat sebagai dapar
Obat → elektrolit lemah, berfungsi sebagai dapar untuk obat itu
sendiri, dan dalam rentang pH tertentu
Contoh :
Asam salisilat dalam wadah kaca
→ ion Na+
dari kaca bereaksi dengan asam salisilat, Na-salisilat.
→ Efedrin basa + HCl → Efedrin HCl
DAPAR FARMASI
Digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi :
• Sediaan larutan • Obat tetes mata
• Suspensi dan Emulsi • Injeksi dst.
Tujuan :
1. Mempertahankan dan menjaga kestabilan bahan obat
2. memberikan respons terapi optimum
3. Tidak mengiritasi (acceptable)
TUJUAN :
• Mempertahankan / menjaga kestabilan bahan obat
→ penentuan pH berdasarkan pada stabilitas bahan aktif, bantuk
sediaan dan sasaran pemakaian
• Respons terapi optimum
Kapasitas dapar → respons terapi
Misalnya : pH dapat dipertahankan pada kondisi senyawa
berada pada kondisi tidak terdsisosiasi.
- untuk senyawa obat sukar larut dalam air, larut lemak – mudah
menembus membran tubuh → respons meningkat.
• Larutan dapar tidak mengiritasi
- pH larutan berbeda jauh dengan pH cairan tubuh
- perhatikan besar kapasitas dapar dan volume larutan dapar ~
volume cairan tubuh
Iritasi Jaringan diminimalkan dengan cara :
a. Memperkecil kapasitas dapar
b. Volume dengan konsentrasi tertentu – semakin kecil
c. Volume dan kapasitas dapar cairan fisiologis makin besar
Larutan untuk injeksi → tidak didapar / didapar dengan kapasitas
rendah
KRITERIA PEMILIHAN DAPAR
1. Dapar harus memiliki kapasitas yang cukup untuk menahan
perubahan pH
2. Dapar harus aman (secara biologis) selama pemakaian
3. Harus tidak memberikan efek terhadap stabilitas bahan obat
4. Memungkinkan untuk ditambah bahan tambahan lain.
• Langkah – langkah penyediaan larutan dapar
1. Pilih asam lemah yang memiliki pka ~ pH dapar
2. Gunakan persamaan dapar untuk menentukan perbandingan
garam dari asam / basa yang diperlukan
3. Perkiraan konsentrasi asam / basa dan garam yang diperlukan
• Konsentrasi yang umum digunakan : 0,05 – 0,5 M
• Kapasitas dapar : 0,01 – 0,1 M
4. Faktor lain yang diperhatikan
- Bahan yang tersedia
- Kestabilan obat dalam dapar
- Tidak toksik dan harga bahan
5. Tentukan besar pH → kapasitasnya → pH meter
VI. LARUTAN ISOTONI
VI.1. PENGERTIAN
• Sistem biolgis sesuai dengan larutan yang mempunyai
tekanan osmotis = cairan tubuh.
• Contoh :
- Sel darah merah, plasma darah = larutan 0,9 % NaCl
mengandung sejumlah Solut yang sama tiap satuan volume,
disebut isoosmotis dan isotonis.
ISOTONIS : Tekanan osmotis larutan obat = tekanan osmotis
cairan tubuh → darah, air mata. ( = Tekanan osmotis larutan
NaCl 0,9 % b/v → Titik beku cairan tubuh = - 0,520
C)
- Tekanan osmotis > larutan NaCl 0,9 % : HIPERTONIS
- Tekanan osmotis < larutan NaCl 0,9 % : HIPOTONIS
• Tekanan Osmosis
- OSMOSIS : proses penembusan larutan melewati membran
semi permeabel
- OSMOLALITAS : Osmol (Osm) = mol = g/BM molekul atau ion
dalam larutan
- Osm = 1000 m Osm per kg air
1 mol glukosa → 180 g / 1000 g air
1 mol NaCl → 58,5 g /1000 g air = Osmolalitas 2000 m Osm
→ 1 molal NaCl ~ 2 molal larutan Detrose
• Harga Osmolalitas serum normal = 285 m osm / kg (= 285 m
osm/l dengan toleransi 275 – 300 m osm/l) → sediaan injeksi,
sediaan obat mata dan hidung
• Beberapa larutan mungkin isoosmotik, tetapi tidak isotonis →
pertimbangan terhadap membran sel.
• CONTOH :
Membran SEL DARAH MERAH tidak semi permeabel untuk
semua Obat. Seperti NH4Cl, etanol, asam borat, gliserin, propilen
glikol dan urea terdisfusi secara bebas (= difusi pasif). Pada
MATA, membran sel semi permeabel untuk asam borat dan 1,9
% larutan asam borat = larutan obat mata isotonis. Isotonis ~
isoosmotis, tetapi tidak isotonis dengan darah. Sebab asam
borat terdifusi secara bebas melewati sel darah merah.
VI.2. METODE PERHITUNGAN LARUTAN ISOTONIS
1.METODE LISO
( = penurunan titik beku ∆ Tf )
∆ Tf = k f . i.m
untuk larutan encer : m = c, k f. i = L
∆ Tf = L.C
Konsentrasi obat yang isotonis dengan cairan tubuh → L = i kf ~
LISO → = 1,86
LISO NaCl = 0,9 % (0,154 M) dengan titik beku 0,520
C dan isotonis
dengan cairan tubuh = 3,4
4,3154,0
52,0
===
∆
C
T
ISO
f
L
lml
mVol
BM
gberat
LMolCMolaritas /1000
)()(
:/)( ===
VBM
Berat
ISOf
VBM
wBerat
LT
C
.
1000
1000)(
.
Χ
=∆
=
LISO = harga tetapan, ion elektrolit = 1,86 elektrolit lemah = 2, uni
univalen = 3,4
o
fT 35,0104,0.4,3.4,3 10096
10001
===∆ Χ
Χ
2. METODE KRIOSKOPIK
(= metode penurunan titik beku ∆ Tf)
Berdasarkan larutan 1 % NaCl dapat menurunkan titik beku
larutan = 0,58o
CONTOH :
Berapa banyak NaCl yang diperlukan agar 100 ml larutan
Apomorfin HCl 1 % isotonis dengan darah
∆Tf Apomorfin HCl 1 % = 0,08o
∆Tf NaCl 1 % = 0,58o
(lihat tabel)
pembuatan larutan isotonis Apomorfin HCl harus ditambahkan
NaCl = 0,52o
– 0,08o
= 0,44o
Metode perbandingan :
%76,044,0
58,0%1
=×→=× o
o
Jadi 0,76 % NaCl akan menurunkan 0,44o
dan larutan menjadi
isotonis .
R/ Apomorfin HCl 1 g
NaCl 0,76 g
Aqua pro injeksi ad 100 ml
3. METODE EKIVALEN – NaCl
Ekivalen NaCl = E = Jumlah NaCl yang mempunyai tekanan
Osmosa = 1 gram zat berkhasiat.
BM
LISO
E 17=
BM
g
CmlgobatLar 1
1000/1. →=
45,58
1
4,3 E
f
BM
g
ISOISOf
T
LCLT
=∆
==∆
E = berat NaCl = ∆Tf = 1 g obat lar. NaCl mengandung E gram
obat/1000 ml LISO NaCl = 3,4, BM = 58,45
45,58
4,3 E
BM
LISO
= BM
LISO
E 17=
Soal . Hitung Harga E Ampetamin HCl (BM = 187), LISO = 3,4
obat garam uni univalen
31,017 187
4,3
==E
4. METODE WHITE – VINCENT
Tonisitas yang diinginkan ditentukan dengan penambahan air
pada sediaan parenteral agar isotonis. Rumus :
V = W x E x 111.1
Perhitungan :
Larutan isotonis NaCl 0,9 % b/v → tiap 100 ml NaCl ~ 0,9 g NaCl.
- Jika bobot zat aktif x = w g → maka ekivalennya adalah w x E
gram NaCl
- Jika bobot NaCl = w x E gram, maka volume yang isotonis adalah
(w x E) 100/0,9
Rumus : V1
= ( w x E ) 100/0,9 = w x E x 111.1
- Bobot NaCl (B) yang masih diperlukan agar larutan menjadi
isotonis :
B = ( V – V1
) . 0,9/100
= ( 0,9/100 x V ) ( 0,9/100 x V1
)
Jika V1
diganti ( w x E ) 100/0,9
B = 0,9/100 x V - ( w – E )
Keterangan :
B = bobot zat tambahan (g)
V = volume larutan (ml)
w = bobot zat aktif (g)
E = ekivalensi zat aktif terhadap NaCl
Tekanan Osmotis larutan.
1. isotonis → B = O → 0,9/100 x V = w x E
2. Hipotonis → B = + → 0,9/100 x V > w x E
3. Hipertonis → B = - → 0,9/100 x V < w x E
SELAMAT BELAJAR
SEMOGA ANDA SUKSES
AMIN……

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanAhmad Dzikrullah
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsiwd_amaliah
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyKopertis Wilayah I
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenKezia Hani Novita
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutanYaumil Fajri
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanuus17F
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 

Was ist angesagt? (20)

Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofen
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 

Andere mochten auch (19)

Soal2phlarutan 101127171342-phpapp02
Soal2phlarutan 101127171342-phpapp02Soal2phlarutan 101127171342-phpapp02
Soal2phlarutan 101127171342-phpapp02
 
Soal2 p h larutan
Soal2 p h larutanSoal2 p h larutan
Soal2 p h larutan
 
Larutan penyangga
Larutan penyanggaLarutan penyangga
Larutan penyangga
 
sifat koligatif larutan
sifat koligatif larutansifat koligatif larutan
sifat koligatif larutan
 
CARA KALIBRASI BY AHMAD ROMDOI
CARA KALIBRASI BY AHMAD ROMDOICARA KALIBRASI BY AHMAD ROMDOI
CARA KALIBRASI BY AHMAD ROMDOI
 
Surfaktan
SurfaktanSurfaktan
Surfaktan
 
Laporan kalibrasi
Laporan kalibrasiLaporan kalibrasi
Laporan kalibrasi
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
dapar
dapardapar
dapar
 
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
Laporan praktikum farmasi fisika kelarutan 2
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
Yüzey akti̇f maddeler
Yüzey akti̇f maddelerYüzey akti̇f maddeler
Yüzey akti̇f maddeler
 
Surfaktan
SurfaktanSurfaktan
Surfaktan
 
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 JakartaSistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
 
Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyangga
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Ph meter
Ph meterPh meter
Ph meter
 
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anakPpt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
 
Soal dan pembhsan olimpiade kimia
Soal dan pembhsan olimpiade kimiaSoal dan pembhsan olimpiade kimia
Soal dan pembhsan olimpiade kimia
 

Ähnlich wie ISOTONIS

6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx
6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx
6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptximamwahyudi532638
 
LARUTAN-BUFFER-Titrasi-asam-basa.pdf.ac.
LARUTAN-BUFFER-Titrasi-asam-basa.pdf.ac.LARUTAN-BUFFER-Titrasi-asam-basa.pdf.ac.
LARUTAN-BUFFER-Titrasi-asam-basa.pdf.ac.XIA223MichaelHesyKur
 
ITP UNS SEMESTER 2 asam basa dan ph
ITP UNS SEMESTER 2 asam basa dan phITP UNS SEMESTER 2 asam basa dan ph
ITP UNS SEMESTER 2 asam basa dan phFransiska Puteri
 
materi larutan penyangga & Hidrolisis.pptx
materi larutan penyangga & Hidrolisis.pptxmateri larutan penyangga & Hidrolisis.pptx
materi larutan penyangga & Hidrolisis.pptxzainulasmuni
 
Larutan penyangga oleh Kel 1 Kelas XI IPA 3 SMA N 1 Ungaran
Larutan penyangga oleh Kel 1 Kelas XI IPA 3 SMA N 1 UngaranLarutan penyangga oleh Kel 1 Kelas XI IPA 3 SMA N 1 Ungaran
Larutan penyangga oleh Kel 1 Kelas XI IPA 3 SMA N 1 UngaranAlzena Vashti
 
Kelas 11 ipa 03 acid base reactions
Kelas 11 ipa 03 acid base reactionsKelas 11 ipa 03 acid base reactions
Kelas 11 ipa 03 acid base reactionsElizabeth Indah P
 
9 Stoikiometri
9 Stoikiometri9 Stoikiometri
9 StoikiometriRodo Pekok
 
ppt asam basa kelas XI IPA Kurikulum 13 pptx
ppt asam basa kelas XI IPA Kurikulum 13 pptxppt asam basa kelas XI IPA Kurikulum 13 pptx
ppt asam basa kelas XI IPA Kurikulum 13 pptxputriwildana4
 
Reaksi dalam larutan berair 1
Reaksi dalam larutan berair 1Reaksi dalam larutan berair 1
Reaksi dalam larutan berair 1mustajibsakti
 
materi biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffermateri biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan bufferAndrew Hutabarat
 
Soal dan pembahasan hidrolisis garam kimia
Soal dan pembahasan hidrolisis garam kimiaSoal dan pembahasan hidrolisis garam kimia
Soal dan pembahasan hidrolisis garam kimiashiro sora
 

Ähnlich wie ISOTONIS (20)

6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx
6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx
6. ASAMBASA - yg diperbaiki.pptx
 
LARUTAN-BUFFER-Titrasi-asam-basa.pdf.ac.
LARUTAN-BUFFER-Titrasi-asam-basa.pdf.ac.LARUTAN-BUFFER-Titrasi-asam-basa.pdf.ac.
LARUTAN-BUFFER-Titrasi-asam-basa.pdf.ac.
 
ITP UNS SEMESTER 2 asam basa dan ph
ITP UNS SEMESTER 2 asam basa dan phITP UNS SEMESTER 2 asam basa dan ph
ITP UNS SEMESTER 2 asam basa dan ph
 
PPT ASAM BASA.pptx
PPT ASAM BASA.pptxPPT ASAM BASA.pptx
PPT ASAM BASA.pptx
 
Larutan penyangga
Larutan penyanggaLarutan penyangga
Larutan penyangga
 
Larutan Penyangga
Larutan PenyanggaLarutan Penyangga
Larutan Penyangga
 
Kimia analitik
Kimia analitikKimia analitik
Kimia analitik
 
Rpp 4.3 2
Rpp 4.3 2Rpp 4.3 2
Rpp 4.3 2
 
materi larutan penyangga & Hidrolisis.pptx
materi larutan penyangga & Hidrolisis.pptxmateri larutan penyangga & Hidrolisis.pptx
materi larutan penyangga & Hidrolisis.pptx
 
Larutan penyangga oleh Kel 1 Kelas XI IPA 3 SMA N 1 Ungaran
Larutan penyangga oleh Kel 1 Kelas XI IPA 3 SMA N 1 UngaranLarutan penyangga oleh Kel 1 Kelas XI IPA 3 SMA N 1 Ungaran
Larutan penyangga oleh Kel 1 Kelas XI IPA 3 SMA N 1 Ungaran
 
Kelas 11 ipa 03 acid base reactions
Kelas 11 ipa 03 acid base reactionsKelas 11 ipa 03 acid base reactions
Kelas 11 ipa 03 acid base reactions
 
Rpp siklus 1
Rpp siklus 1Rpp siklus 1
Rpp siklus 1
 
9 Stoikiometri
9 Stoikiometri9 Stoikiometri
9 Stoikiometri
 
ppt asam basa kelas XI IPA Kurikulum 13 pptx
ppt asam basa kelas XI IPA Kurikulum 13 pptxppt asam basa kelas XI IPA Kurikulum 13 pptx
ppt asam basa kelas XI IPA Kurikulum 13 pptx
 
Reaksi dalam larutan berair 1
Reaksi dalam larutan berair 1Reaksi dalam larutan berair 1
Reaksi dalam larutan berair 1
 
Kim xi-ipa-genap soal
Kim xi-ipa-genap soalKim xi-ipa-genap soal
Kim xi-ipa-genap soal
 
materi biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffermateri biokimia air dan larutan buffer
materi biokimia air dan larutan buffer
 
Indikator
Indikator Indikator
Indikator
 
Kd meeting 5
Kd meeting 5Kd meeting 5
Kd meeting 5
 
Soal dan pembahasan hidrolisis garam kimia
Soal dan pembahasan hidrolisis garam kimiaSoal dan pembahasan hidrolisis garam kimia
Soal dan pembahasan hidrolisis garam kimia
 

Mehr von Dilla Novita

Medical pharmacology at a glance
Medical pharmacology at a glanceMedical pharmacology at a glance
Medical pharmacology at a glanceDilla Novita
 
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiObat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiDilla Novita
 
Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1Dilla Novita
 
Dialog bahasa korea
Dialog bahasa koreaDialog bahasa korea
Dialog bahasa koreaDilla Novita
 
Encyclopedia of spells
Encyclopedia of spellsEncyclopedia of spells
Encyclopedia of spellsDilla Novita
 
Hebatnya seorang ayah
Hebatnya seorang ayahHebatnya seorang ayah
Hebatnya seorang ayahDilla Novita
 
My Hometown - Jember
My Hometown - JemberMy Hometown - Jember
My Hometown - JemberDilla Novita
 
Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas TerbatasObat Bebas Terbatas
Obat Bebas TerbatasDilla Novita
 

Mehr von Dilla Novita (14)

Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
Hipnotik sedativ
Hipnotik sedativHipnotik sedativ
Hipnotik sedativ
 
Medical pharmacology at a glance
Medical pharmacology at a glanceMedical pharmacology at a glance
Medical pharmacology at a glance
 
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasiObat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
Obat analgetika, antipiretik, dan antiinflamasi
 
Hangul script
Hangul scriptHangul script
Hangul script
 
Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1Diskusi biokimia 1
Diskusi biokimia 1
 
Praktikum v
Praktikum vPraktikum v
Praktikum v
 
Glikolisis
GlikolisisGlikolisis
Glikolisis
 
Dialog bahasa korea
Dialog bahasa koreaDialog bahasa korea
Dialog bahasa korea
 
Encyclopedia of spells
Encyclopedia of spellsEncyclopedia of spells
Encyclopedia of spells
 
Hebatnya seorang ayah
Hebatnya seorang ayahHebatnya seorang ayah
Hebatnya seorang ayah
 
My Hometown - Jember
My Hometown - JemberMy Hometown - Jember
My Hometown - Jember
 
Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas TerbatasObat Bebas Terbatas
Obat Bebas Terbatas
 
CerpenQ
CerpenQCerpenQ
CerpenQ
 

ISOTONIS

  • 1.
  • 2. DAPAR DAN LARUTAN ISOTONIS I. PENDAHULUAN DAPAR : Buffer : Larutan penyangga • Senyawa atau campuran senyawa dalam larutannya dapat mempertahankan perubahan pH • Kemampuan mempertahankan pH → aksi dapar • Terbentuk dari sistem keseimbangan : - Asam lemah dan basa konyugat - Basa lemah dan asam konyugat Contoh : Hcl / NaOH + H2O → bukan dapar HAc + Na Ac → sistem dapar HAc + Na OH → Na Ac + H2O
  • 3. Contoh : 1. Asam kuat H2O (pH 7) + HCl → pH = 3 100 ml 1 ml, 0,1 N pH ditentukan HCl 2. Sistem dapar HAc + Na Ac + HCl → pH berubah 0,09 unit 0,01 M 0,01 M 0,1 N Artinya dapar mampu mempertahankan pH → perubahan pH kecil 3. Asam lemah HAc + H2 O ⇋ H3O+ + Acka CKa(H3O+ ) = pH = ½ (pka – log C)
  • 4. Contoh : Codein → kb = 9 x 10-7 (250 C) C = 0,05 M, hitung pH codein ? CkbOH ,)( =− 05,0.109 7−= = 2,12. 10-4 pOH = -log (2.12.10-4 ) = 3,67 pH = 14 – 3,67 = 10,33 4. Basa lemah NH3 + H2O ⇋ NH4 + + OH - kb (OH - ) = CKb , pH = 14 – p OH = pka – ½ pkb + ½ log C
  • 5. II. SISTEM DAPAR Konstante Keseimbangan ( K, Ka, Kb ) HA ⇋ H+ + A- k1 k2 )(1 )( HAkdt HAd =− ))((2 )( −+− = AHkdt HAd ka = konstanta keasaman )( ))(( 21 2 1 ))(()( HA AH k k ka AHkHAk −+ == = −+
  • 6. Hubungan pka dan pH )( )( )( )( )( )( )( )()( log loglog)log( )( HA A A HA A HAKa HA AH pKapH KaH HKa − − − −+ += −−= =→= + + (persamaan Handerson – Hasselbach untuk asam garam konyugat) Persamaan dapar untuk asam dan garamnya
  • 7. Contoh : • HAC pKa = 4, 75 0,1 M molekul HAC dan ion Ac- → membentuk sistem dapar dengan pH : 4,75 pH = 4,75 + log 0,05/0,05 = 4,75 pada pH = pka → bentuk tak terionkan 50 % yang terion 50 % • Dapar untuk basa lemah dan garamnya (OH- ) = Kb pOH = pKb + log pH = pKW - pOH pH = pKw – pKb + log )( )( garam basa )( )( garam basa )( )( garam basa pH dapar tidak akan tercapai jika konsentrasi asam / basa lemah sangat kecil
  • 8. Soal : Sistem keseimbangan Efedrin basa dan Efedrin HCl 0,1 M Efedrin + 0,01 M efedrin HCl, pkb = 4,64 Berapa pH larutan ? Jawab : pH = pKw – pKb + log = 14 – 4,64 + log )( )( garam basa 36,8)01,0( )1,0( = Soal : Larutan terdiri : 0,1 MHAc + 0,1 M NaOH dengan volume sbb : (pka = 4,75) 0,1 M HAc (ml) : 50 40 30 25 20 10 0,1 M NaOH (ml) : 0 10 20 25 30 40 Hitung pH dari masing-masing campuran tersebut ?
  • 9. • Kondisi Hidrolisa HAc + NaOH ⇋ NaAc + H2O 25 0,1M 25 0,1 M )( )())( − − == Ac HHAc Ka Kw Kb )()()()( 2 −−− =→= AcOHAcOH Ka Kw Ka Kw pOH = ½ (pKw + ½ pKa + ½ log (Ac- ) pH = ½ pKw + ½ pKa + ½ log (garam) = ½ (pKw + pKa + log [garam])
  • 10. Contoh : Senyawa asam HA (pka = 7,0) → Ka = 10-7 membentuk sistem dapar HA dan A- • Untuk larutan yang tidak didapar : larutan NaCl 1,00 M , 1 liter dengan pH = 7,0, kedalam larutan tersebut ditambah 100 ml HCl 1,0 x 10-2 M Hitung pH dari kedua larutan tersebut ? Jawab : Vol akhir = 100 ml + 100 ml (H+ ) x vol = (H+ )0 x vol0 (H+ ) x 1100 = 1. 10-2 x 100 (H+ ) = 9.09 . 10-4 → pH = 3,4 ∆ pH = 7.0 – 3,4 = 3,6 Lar. NaCl mula-mula pH ; 7 → dengan penambahan HCl 0,1 N pH =3,4 • Untuk sistem dapar : Asam (HA) dengan konsentrasi = 1,00 M (pH = 7,0) pKa = 7,0, Vol = 1 liter → pH = pka + log )( )( HA A− 7log7 5,0 5,0 =+=pH
  • 11. Jika sistem dapar (HA) = (A- ), ditambah 100 ml HCl 10-2 M Hitung perubahan pH yang terjadi ? Dengan penambahan 100 ml HCl 10-2 M, sebanyak 1,0 . 10-3 mol A- dirubah menjadi HA → sistem keseimbangan 1100/501,0 1100/499,0 )( )( log0.7 log += += − pH pkapH HA A pH = 7.00 – 0,002 = 6,998 Sistem ditambah 100 ml HCl 0,01 M → pH 6,998 ∆ pH = 7.00 – 6,998 = 0,002
  • 12. III. FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA pH DAPAR 1. pengenceran Sistem dapar (HA) = (A- ) = 0,05 M sebanyak 1 liter kemudian ditambah 100 ml HCl 0,1 x 10-2 M . Hitung pH larutan ? )051,0( )049,0( )( )( log0.7 log += += − pH pkapH HA A 051,0001,005,0)( 049,0001,005,0)( =+= =−=− HA A 017,0983,6017,00.7 =∆→=+= pHpH • Kemudian diencerkan 10 x nya : konsentrasi dapar = 0,01 M Kemudian ditambah 100 ml HCl 1,0 x 10-2 M. Hitung pH ? 179,0.821,6179,00.7 log0.7 006,0001,0005,0)( 004,0001,0005,0)( 006,0 004,0 =∆→=+= += =+= =−=− pHpH pH HA A
  • 13. 2. Penambahan garam Netral → berpengaruh pada kekuatan ionik. Contoh : NaCl → untuk mencapai kondisi isotonis 3. Temperatur Koefisien temperatur → pergeseran pH 4. Koefisien aktivitas (γ) Larutan dapar → larutan ideal ? konsentrasi kecil, kondisi ~ larutan ideal konsentrasi besar, dipengaruhi aktivitas zat (a) yang menentukan terbentuknya pH. Jadi konsentrasi ≠ aktivitas, tapi pada konsentrasi kecil ~ larutan ideal ikonsentrasaktivitasKa HA AH →= −+ )( )()( • Larutan Ideal :
  • 14. • Larutan non ideal : HA AH a aa Ka −+ + = aH + = aktivitas ion H+ pers. dapar : )()( )( loglog − − ++= AHA A pkapH γ Dengan asumsi γHA = 1 (tidak terionisasi) )( )( )( )( . − − + − + =→= A HAKa HHA Aa A AH aKa γ γ Perbedaan konsentrasi dengan aktivitas dipengaruhi oleh koefisien aktivitas (γ) a = γ . M )( )().( )( )()(. HA AH HA AH HA AH HA AH Ka γ γγ γ γγ − − + + −+ −+ =×=
  • 15. 5. Koefisien aktivitas (γ) dan kekuatan ionik (µ) Log γA - diketahui dengan pers. DEBEY – HUCKEL, bila kekuatan ioniknya (µ) diketahui, a) Larutan encer (µ < 0,02) γ = koef. aktivitas, A = 0,51 → faktor yang tergantung pada temperatur dan konstanta dielektrik media Contoh : Hitung koefisien aktivitas 0,005 Atropin sulfat pada suhu 250 C → elektrolit unibivalen ( 1 : 2 ) µ < 0,02, z1 x z2 = 1 x 2 = 2 A = 0,51 Log γ+ = -0,51 x z2 √µ µγ 2 1zALog A −=−
  • 16. b) Konsentrasi larutan lebihbesar µ ≃ 0,1 a, b ≃ 1 Dengan : a = diameter rata-rata ion efektif ≃ 0,3 . 10-4 b = konsentrasi yang dipengaruhi sifat solven dan temperatur ≃ 0,3. 10-8 µ µ γ + − ± −+ = 1 zzA Log µ µ γ ba zzA Log ,1+ − ± −+ =
  • 17. c) Konsentrasi yang lebih besar ( µ > 0,1 ) µγ µ µ CLog ea zAe += + −− ± + ,1 µ µ γ + − ± −+ = 1 zzA Log 76,009,01 09,0151,0 == + ×− ±γLog Cµ = term empiris Contoh : Hitung koefisien aktivitas fenobarbital–Na 0,004 M (250 C) dan kekuatan ioniknya dijadikan 0,09 dengan penambahan NaCl Jawab : Fenobarbital → elektrolit uni univalen z+ z- = 1x1 =1
  • 18. d) Persamaan dapar untuk konsentrasi sedang (µ ≃ 0,1) ):(log 1 )( )( )( 1 ionisasitahapnpkap nzA HA AH µ µ + − − −+= )(log 1 51,0 )( )( univalenionpkap zz HA AH µ µ + −+ − −+= Untuk dapar dengan asam polibasik, pers dapat ditulis Soal : Suatu dapar berisi 0,05 M HAc dan 0,1 M NaAc pka = 4,76. Bila kekuatan ionik dalam larutan tersebut 0,10, maka berapakah ? a. pH larutan → tanpa memperhatikan kekuatan ionik b. pH larutan dengan memperhatikan kekuatan ionik (µ)
  • 19. • Kekuatan ionik = Ionik strength (µ) – larutan encer - non elektrolit → konsentrasi = aktivitas - elektrolit → konsentrasi = aktivitas Karena sedikitnya ion di dalam larutan → kekuatan daya elektrostatik dapat diabaikan. Perlu penggunaan aktivitas sebagai ganti konsentrasi. Koef aktivitas (γ) ; aktivitas (a) → diperoleh dari pers. Debey – Huckel, bila kekuatan ionik diketahui Ci : kons. ion dalam molar Zi : Valensi ion µ : kekuatan ion Kekuatan ionik → konstribusi ion dan daya elektrostatik dalam larutan tergantung pada jumlah muatan ion. Ion bivalen ≠ 2 ion univalen = 4 ion univalen 2 2 1 ii i zc∑= γ µ
  • 20. Contoh : dapar : 0,3 M K2HPO4 0,1 M KH2 PO4 hitung µ ? Jawab : K2HPO4 ⇋ 2 k+ + HPO4 2- 0,3 0,6 0,3 KH2PO4 ⇋ k+ + H2 PO4 - 0,1 0,1 0,1 (K+ ) = 0,6 + 0,1 = 0,7 (HPO4 2 ) = 0,3 (H2PO4 - ) = 0,1 µ = ½ (0,7 x 12 + 0,3 x 22 + 0,1 x 12 ) = 1
  • 21. Hitung kekuatan ionik a. 0,01 M KCl b. 0,01 M BaSO4 c. 0,01 M Na2 SO4 d. Camp. a, b, c dan asam salisilat 0,01 M e. 0,05 M HAc dan 0,1 M Na Ac. IV. KAPASITAS DAPAR (β). β = kemampuan dapar untuk mempertahankan perubahan pH. (kapasitas dapar = Koef. dapar = indeks dapar = Nilai dapar) pH B ∆ ∆ =β ∆B = penambahan asam / basa dalam gram ekivalen ∆pH = perubahan pH β = 1 → apabila ∆B = 1 gram eq asam / basa ditambahkan pada 1 liter dapar dan ∆ pH = 1 → berubah 1 unit pH
  • 22. Contoh : Dapar Asetat 1 liter : 0,1 M Asam Asetat dan 0, 1 M Na Ac Jika 100 ml NaOH 0,1 M ditambahkan kedalam sistem tersebut berapa β ? Pka HAc = 4,76 Jawab : HAc + NaOH ⇋ Na Ac + H20 (0,1 – 0,01) (0,01) (0,01 – 0,1) )( )( log A G pkapHNaOHsebelumpH +=→+ 76,4log76.4 1,0 1,0 =+=pH 11,0 09,076,485.4 85,4log76,4 09,0 01,0 )76,485,4( 01,0 09,0 11,0 ==== =−=∆ =+=→+ −∆ ∆ pH pH pHNaOHsetelahpH β β
  • 23. • Pengaruh konsentrasi pada kapasitas dapar Sistem larutan dapar 0,1 M HAc + 0,1 M Na Ac + 0,01 M NaOH → ∆ pH = 0,09 Jika konsentrasi dapar dinaikkan menjadi 1 M dan ditambah 0,01 NaOH, hitung ∆ pH ? Jawab : 76,4log76,4 log 1 1 )( )( =+= += − HA A pkapH Setelah ditambah 0,01 M NaOH → )(1 01,076,477,4 77,401,076,4 log76,4 01,0 01,0 01,01 01,01 ↑↑→== =−=∆ =+= += − + tinggidaparKapasitas pH pH β Jadi konsentrasi tinggi berpengaruh pada - kapasitas dapar - kekuatan ionik
  • 24. • Pers. dapar Van Slyke yang disempurnakan ( )2 3 3 )( )( 3,2 + + + Χ= OHka OHka cβ C = konsentrasi dapar total (jumlah molar asam & garam) Contoh : Dapar Asetat : 0,1 M HAc dan 0,1 M NaAc → pH = 4,76 ka HAc = 1,75 . 10-5 , hitung β ? 115,02,03,2 20,010,010,0 10.75,1)(76,4 )10.75.1()10.75.1( )10.75.1()10.75,1( 5 55 55 =ΧΧ= =+= =→= −− −− −+ β MC HpH tot
  • 25. • Cara mendapatkan persamaan Van Slyke β = kebalikan Slope dari kurva titrasi pada setiap titiknya 303,2 )( 303,2 )ln( )( )( ln )log()log( )log()log( log −− − − −− − −+= −−+= −+= += ACA HA A pkapH ACApkapH HAApkapH pkapH )(303,2)(303,2 1 303,2 1 −−−− −− =+= Ac C AcAdA dpH dA- ~ d H+ atau d OH- )( )()( )()( )()(303,2)(303,2 HA AH HAA HAA c ACA dpH dH kakasubstitusi −+ − −−− + =⇒ == + − diperoleh : 2 ))(( )( 3,2 + + + = Hka Hka cβ
  • 26. Contoh : Cara pembuatan dapar Buat larutan dapar dengan pH = 5.00 yang mempunyai β = 0,02 Jawab : Harus diperhatikan tahap-2 sebagai berikut : a. Memilih asam yang mempunyai pka dengan pH yang diminta HAc pka = 4,76 → cocok untuk membuat larutan dapar tersebut. 74,1log76,45 log )( )( )( )( )( )( =→+= += −− − HA A HA A HA A pkapH Untuk memperoleh konsentrasi dapar total (c) : 2 )10.1()10.75.1 10.1()10.75,1 ))(( )( 1075,33,202,0 3,2 255 55 2 3 3 − + + =→= = −− −− + + CC C OHka OHka β
  • 27. b. Mencari konsentrasi masing-masing penyusun dapar AsetatGaramM A AsetatAsamMHA HAHAHA HAAC →= −= →= =→+= += − −−− − − − − 2 22 2 74,2 10.25.32 10.38,2 10.37,110.75,3)( 1037,1)( )()()(74,110.75,3 )()( 2 • Kapasitas dapar maksimal maks = terjadi jika pH = pka → subst. In pers. Van Slyke ( ) C c C maks OH OH maks 576,0 303,2 4 303,2 )(2 )( 2 3 3 == = + + β β Soal : hitung β maks dapar asetat dan total konsentrasi 0,02 M
  • 28. V. DAPAR DALAM SISTEM BIOLOGIS FARMASI DAN DAPAR BIOLOGIS • Sistem dapar biologis in vivo. Darah → pH = 7,4 Sistem dapar pada plasma (primer) dan eritrosit (skunder) 1. Dalam plasma - Dapar karbonat – bikarbonat - Dapar garam Na dari asam / basa asam fosfat - Protein plasma sebagai asam bergabung dengan basa 2. Dalam Eritrosit - Dapar Haemoglobin dan Oksihaemoglobin - Dapar garam K asam / basa asam fosfat
  • 29. • Kapasitas dapar dalam darah - Pada rentang pH fisiologis → kapasitas dapar sebagai konstituen = 0,028 (teoritis) - Selenius = 0,0318 ± 0,0035 - Ellison = 0,039 gram eq / liter / satuan pH • Air mata (cairan lacrimal) pH = 7,4 dengan rentang pH : 7 – 8 Kapasitas dapar besar pengenceran 1 : 15 → pH belum berubah (Hosford & Hicks)
  • 30. DAPAR DARAH 14proteinB proteinH BHb HHb HbOB HHbO HPOB POHB HCOB COH ;;;; 2 2 -2 4 2 2 - 42 3 32 +−++ + + DAPAR FOSPAT = terdapat dalam sel tubuh manusia Terdiri dari : ION H2PO4 - dan HPO4 2- OH+ > : H2PO4 - (air) + OH- (air) ⇋ HPO4 2- (air) + H2O asam basa konyugasi H+ > : H2PO4 2- (air) + H+ (air) ↔ H2 PO4 2- (air) DAPAR KARBONAT = terdapat dalam darah terdiri dari pasangan : H2CO3 dan HCO3- OH+ > : HCO3 (air) + OH- (air) + H20 H+ > : HCO3 - + H+ ↔ H2CO3
  • 31. Contoh : Hitung pH dan kapasitas dapat suatu larutan yang diperoleh dengan mencampurkan 112 ml larutan H3PO4 0,1325 M dan 136 ml larutan Na2HPO4 0,1450 M Jawab : H3PO4 + Na2HPO4 ↔ 2 NaH2PO4 M0,01968HPONa ml112)(136 mol/ml)m(0,1325ml)(112-mol/ml)m(1450ml)(136 42 == + M0,01197HPONa ml248 mol/ml)m(0,1325ml)(112 42 2 == 6,43log7,21logpKpH 1197,0 0,01968 )PO(H )(HPO 2 42 -2 4 =+=+= 0,03892,303β 0,019681197,0( 0,01968)x(0,1197 == +
  • 32. DAPAR HEMOGLOBIN (HHb) HHb ↔ Hb- + H+ asam basa konyugasi DAPAR OKSIHEMOGLOBIN HHb + O2 ↔ HbO2 - + H+ asam basa konyugasi Tabel sistem dapar Sistem dapar Ka atau Kb pH H2PO4 H2PO4 - HPO4 - HCO3 - CH3CO2H H2PO4 - HPO4 2- PO4 3- CO3 2- CH3 CO2 - 7,1 x 10-3 6,3 x 10-8 4,3 x 10-13 5 x 10-11 1,8 x 10-5 2 – 3 6 – 8 11 – 12 9 – 11 4 – 6
  • 33. • Obat-obat sebagai dapar Obat → elektrolit lemah, berfungsi sebagai dapar untuk obat itu sendiri, dan dalam rentang pH tertentu Contoh : Asam salisilat dalam wadah kaca → ion Na+ dari kaca bereaksi dengan asam salisilat, Na-salisilat. → Efedrin basa + HCl → Efedrin HCl DAPAR FARMASI Digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi : • Sediaan larutan • Obat tetes mata • Suspensi dan Emulsi • Injeksi dst. Tujuan : 1. Mempertahankan dan menjaga kestabilan bahan obat 2. memberikan respons terapi optimum 3. Tidak mengiritasi (acceptable)
  • 34. TUJUAN : • Mempertahankan / menjaga kestabilan bahan obat → penentuan pH berdasarkan pada stabilitas bahan aktif, bantuk sediaan dan sasaran pemakaian • Respons terapi optimum Kapasitas dapar → respons terapi Misalnya : pH dapat dipertahankan pada kondisi senyawa berada pada kondisi tidak terdsisosiasi. - untuk senyawa obat sukar larut dalam air, larut lemak – mudah menembus membran tubuh → respons meningkat. • Larutan dapar tidak mengiritasi - pH larutan berbeda jauh dengan pH cairan tubuh - perhatikan besar kapasitas dapar dan volume larutan dapar ~ volume cairan tubuh
  • 35. Iritasi Jaringan diminimalkan dengan cara : a. Memperkecil kapasitas dapar b. Volume dengan konsentrasi tertentu – semakin kecil c. Volume dan kapasitas dapar cairan fisiologis makin besar Larutan untuk injeksi → tidak didapar / didapar dengan kapasitas rendah KRITERIA PEMILIHAN DAPAR 1. Dapar harus memiliki kapasitas yang cukup untuk menahan perubahan pH 2. Dapar harus aman (secara biologis) selama pemakaian 3. Harus tidak memberikan efek terhadap stabilitas bahan obat 4. Memungkinkan untuk ditambah bahan tambahan lain.
  • 36. • Langkah – langkah penyediaan larutan dapar 1. Pilih asam lemah yang memiliki pka ~ pH dapar 2. Gunakan persamaan dapar untuk menentukan perbandingan garam dari asam / basa yang diperlukan 3. Perkiraan konsentrasi asam / basa dan garam yang diperlukan • Konsentrasi yang umum digunakan : 0,05 – 0,5 M • Kapasitas dapar : 0,01 – 0,1 M 4. Faktor lain yang diperhatikan - Bahan yang tersedia - Kestabilan obat dalam dapar - Tidak toksik dan harga bahan 5. Tentukan besar pH → kapasitasnya → pH meter
  • 37. VI. LARUTAN ISOTONI VI.1. PENGERTIAN • Sistem biolgis sesuai dengan larutan yang mempunyai tekanan osmotis = cairan tubuh. • Contoh : - Sel darah merah, plasma darah = larutan 0,9 % NaCl mengandung sejumlah Solut yang sama tiap satuan volume, disebut isoosmotis dan isotonis. ISOTONIS : Tekanan osmotis larutan obat = tekanan osmotis cairan tubuh → darah, air mata. ( = Tekanan osmotis larutan NaCl 0,9 % b/v → Titik beku cairan tubuh = - 0,520 C) - Tekanan osmotis > larutan NaCl 0,9 % : HIPERTONIS - Tekanan osmotis < larutan NaCl 0,9 % : HIPOTONIS
  • 38. • Tekanan Osmosis - OSMOSIS : proses penembusan larutan melewati membran semi permeabel - OSMOLALITAS : Osmol (Osm) = mol = g/BM molekul atau ion dalam larutan - Osm = 1000 m Osm per kg air 1 mol glukosa → 180 g / 1000 g air 1 mol NaCl → 58,5 g /1000 g air = Osmolalitas 2000 m Osm → 1 molal NaCl ~ 2 molal larutan Detrose • Harga Osmolalitas serum normal = 285 m osm / kg (= 285 m osm/l dengan toleransi 275 – 300 m osm/l) → sediaan injeksi, sediaan obat mata dan hidung • Beberapa larutan mungkin isoosmotik, tetapi tidak isotonis → pertimbangan terhadap membran sel.
  • 39. • CONTOH : Membran SEL DARAH MERAH tidak semi permeabel untuk semua Obat. Seperti NH4Cl, etanol, asam borat, gliserin, propilen glikol dan urea terdisfusi secara bebas (= difusi pasif). Pada MATA, membran sel semi permeabel untuk asam borat dan 1,9 % larutan asam borat = larutan obat mata isotonis. Isotonis ~ isoosmotis, tetapi tidak isotonis dengan darah. Sebab asam borat terdifusi secara bebas melewati sel darah merah.
  • 40. VI.2. METODE PERHITUNGAN LARUTAN ISOTONIS 1.METODE LISO ( = penurunan titik beku ∆ Tf ) ∆ Tf = k f . i.m untuk larutan encer : m = c, k f. i = L ∆ Tf = L.C Konsentrasi obat yang isotonis dengan cairan tubuh → L = i kf ~ LISO → = 1,86 LISO NaCl = 0,9 % (0,154 M) dengan titik beku 0,520 C dan isotonis dengan cairan tubuh = 3,4 4,3154,0 52,0 === ∆ C T ISO f L
  • 41.
  • 42. lml mVol BM gberat LMolCMolaritas /1000 )()( :/)( === VBM Berat ISOf VBM wBerat LT C . 1000 1000)( . Χ =∆ = LISO = harga tetapan, ion elektrolit = 1,86 elektrolit lemah = 2, uni univalen = 3,4 o fT 35,0104,0.4,3.4,3 10096 10001 ===∆ Χ Χ 2. METODE KRIOSKOPIK (= metode penurunan titik beku ∆ Tf) Berdasarkan larutan 1 % NaCl dapat menurunkan titik beku larutan = 0,58o
  • 43. CONTOH : Berapa banyak NaCl yang diperlukan agar 100 ml larutan Apomorfin HCl 1 % isotonis dengan darah ∆Tf Apomorfin HCl 1 % = 0,08o ∆Tf NaCl 1 % = 0,58o (lihat tabel) pembuatan larutan isotonis Apomorfin HCl harus ditambahkan NaCl = 0,52o – 0,08o = 0,44o Metode perbandingan : %76,044,0 58,0%1 =×→=× o o Jadi 0,76 % NaCl akan menurunkan 0,44o dan larutan menjadi isotonis . R/ Apomorfin HCl 1 g NaCl 0,76 g Aqua pro injeksi ad 100 ml
  • 44. 3. METODE EKIVALEN – NaCl Ekivalen NaCl = E = Jumlah NaCl yang mempunyai tekanan Osmosa = 1 gram zat berkhasiat. BM LISO E 17= BM g CmlgobatLar 1 1000/1. →= 45,58 1 4,3 E f BM g ISOISOf T LCLT =∆ ==∆ E = berat NaCl = ∆Tf = 1 g obat lar. NaCl mengandung E gram obat/1000 ml LISO NaCl = 3,4, BM = 58,45 45,58 4,3 E BM LISO = BM LISO E 17= Soal . Hitung Harga E Ampetamin HCl (BM = 187), LISO = 3,4 obat garam uni univalen 31,017 187 4,3 ==E
  • 45.
  • 46. 4. METODE WHITE – VINCENT Tonisitas yang diinginkan ditentukan dengan penambahan air pada sediaan parenteral agar isotonis. Rumus : V = W x E x 111.1 Perhitungan : Larutan isotonis NaCl 0,9 % b/v → tiap 100 ml NaCl ~ 0,9 g NaCl. - Jika bobot zat aktif x = w g → maka ekivalennya adalah w x E gram NaCl - Jika bobot NaCl = w x E gram, maka volume yang isotonis adalah (w x E) 100/0,9 Rumus : V1 = ( w x E ) 100/0,9 = w x E x 111.1
  • 47. - Bobot NaCl (B) yang masih diperlukan agar larutan menjadi isotonis : B = ( V – V1 ) . 0,9/100 = ( 0,9/100 x V ) ( 0,9/100 x V1 ) Jika V1 diganti ( w x E ) 100/0,9 B = 0,9/100 x V - ( w – E ) Keterangan : B = bobot zat tambahan (g) V = volume larutan (ml) w = bobot zat aktif (g) E = ekivalensi zat aktif terhadap NaCl Tekanan Osmotis larutan. 1. isotonis → B = O → 0,9/100 x V = w x E 2. Hipotonis → B = + → 0,9/100 x V > w x E 3. Hipertonis → B = - → 0,9/100 x V < w x E
  • 48.
  • 49. SELAMAT BELAJAR SEMOGA ANDA SUKSES AMIN……