Benggkel motor milik Bapak Ngasirin memiliki 2 pekerja yang melakukan perawatan motor seperti mengganti oli, mengganti ban, dan reparasi sepeda. Pekerjaannya memiliki risiko kecelakaan dan gangguan kesehatan dari faktor fisik, kimia, dan psikologis karena tidak menggunakan alat pelindung diri dan lingkungan kerja yang kurang hygienis.
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Bengkel kesehatan lingkungan kerja
1.
2. Sekilas info
• Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan,
proses maupun lingkungan kerja
• Perbengkelan merupakan suatu tempat bekerja
yang bergerak di bidang sektor informal yang
berlangsung tiap hari yang memiliki pekerja (ada
yang tetap dan tidak) tergantung pada pemilik
bengkel dalam mempekerjakan pekerjaannya.
3. Gambaran Lokasi
• Bengkel “KANCIL” milik Bapak Ngasirin yang berada di
Jalan Nakula Raya (samping gedung G udinus)
Semarang.
Jumlah tenaga kerja
• terdiri dari 2 orang yang terdiri dari:
bapak Ngasirin
49 tahun
kakak dari bapak Ngasirin
52 tahun
Proses produksi
Dalam perbengkelan ini pekerja hanya melakukan service
motor seperti menganti oli, tambal ban, stel velg mengisi
angin, dan reparasi sepeda.
4.
5. Hasil observasi & pembahasan
Dari observasi yang kami lakukan, ada beberapa hal yang dapat
ditarik kesimpulan:
1. Kapasitas Kerja
Mulai Bekerja di bengkel sejak tahun 2006 sampai sekarang, 6
tahun.
Pada shift 1 bapak ngasirin bekerja dari pukul 07.00-14.00
Pada shift 2 kakaknya bapak ngasirin bekerja dari pukul 14.0020.00
2. Beban Kerja Utama
Beban kerja utama pada pada pekerja bengkel adalah beban
kerja fisik
3. Beban Kerja Tambahan
Faktor kimia
: Polusi udara, Asap Pembangkaran Ban
Faktor mental psikologis : Suasana kerja yang kurang nyaman,
Tekanan dari Pelanggan.
Faktor Biologis
: Bakteri, Serangga, Cacing
6.
7.
8. Cara cuci tangan yang salah
Pekerja bengkel
mencuci tangan
menggunakan bensin
serta mencelupkannya
ke air rendaman besi
yang kotor.
9. Proses pencongkelan ban
Proses Pencongkelan ban
yang tidak menggunakan
APD dapat menyebabkan
resiko kecelakaan kerja,
seperti tangan tertusuk
besi yang ada disekitar
ban,tertusuk paku apabila
di dalam ban terdapat
paku.Ataupun tersentuh
mesin motor yang masih
panas.
10.
11. Lokasi bengkel berada di
pinggir jalan, dapat
menyebabkan gangguan
pernapasan bagi pemilik
maupun pengunjung bengkel
akibat polusi udara. Jarak
yang terlalu dekat dengan
jalan memberi efek
kebisingan baik pada
pengunjung maupun pekerja
bengkel.
12. Tata letak barang yang tidak beraturan
• Tata letak
peralatan
bengkel yang
tidak rapi.
Dapat
meyebabkan
kecelakaan
kerja.
13. Banyaknya perkakas yang tidak
dibutuhkan
• Banyaknya perkakas
yang tidak dibutuhkan
namun tidak dibuang
sehingga berisiko
menimbulkan penyakit
jika ditempat tersebut
menjadi tempat
bersarangnya vektor
16. Kebisingan > pendengaran lama-lama akan
berkurang dan daya konsentrasi terhadap
rangsangan juga menjadi rendah
17. 1. Potensi bahaya pada saat melepas has motor :
• Tangan terpukul palu
• Tangan terkena knalpot panas
2. Potensi bahaya pada saat memasang gear motor :
o Tangan terjepit
o kejatuhan gear
18. 3. Potensi bahaya pada saat menambal ban :
Luka bakar akibat terkena api saat menambal
ban
Sesak nafas akibat asap hitam yang dihasilkan
dari proses pembakaran.
Ketusuk benda kecil saat memasukkan ban
dalam ke ban luar
19.
20. • Dalam mencegah/mengendalikan kecelakaan
kerja, pekerja di bengkel ini tidak mempunyai
program atau prosedur apapun, pekerja hanya
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan
bersikap hati-hati pada tiap aktivitasnya.