HIV adalah virus berbahaya yang merusak sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan AIDS. AIDS ditandai dengan gejala penurunan kekebalan sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain. Penularan HIV paling umum melalui senggama, transfusi darah, jarum suntik, dan kehamilan. Pencegahan dilakukan dengan menjalankan prinsip 'ABC'.
2. HIV (Human I mmunodeficiency Virus) adalah Virus yang menyerang
sistim kekebalan tubuh manusia yang menyebabkan timbulnya AIDS.
Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan
sperma, cairan vagina dan air susu ibu.
HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan
tubuh manusia, terutama CD4 positive T-sel dan macrophages
(komponen-komponen utama sistem kekebalan sel) dan
menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini
mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-
menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah
kumpulan gejala penurunan kekebalan tubuh, sehingga tubuh
rentan terhadap penyakit lain yang mematikan.
AIDS disebabkan oleh Virus (Jasad Sub Renik) yang disebut
dengan HIV. sedangkan HIV (Human Immunodeficiency Virus)
itusendiri adalah Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia yang menyebabkan timbulnya AIDS.
3. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS.
Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak
menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada
pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun.
Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya
menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem tersebut
tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam
memerangi infeksi dan penyakit- penyakit. Orang yang
kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient) menjadi
lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang
sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak
mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang
berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah
dikenal sebagai “infeksi oportunistik” karena infeksi-infeksi
tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang
melemah.
4. · Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala
apapun dan tidak dikategorikan sebagai AIDS.
· Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous
minor dan infeksi-infeksi saluran pernafasan bagian
atas yang tidak sembuh- sembuh)
· Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas
penyebabnya yang berlangsung lebih dari satu
bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-
paru), atau
· Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada
otak, Kandidiasis pada saluran tenggorokan
(oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang
saluran paru-paru (bronchi) atau paru-paru dan
Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV digunakan sebagai
indikator AIDS.
5. Bila seseorang telah seropositif terhadap
HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung HIV.
Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam
darah, cairan vagina, air mani serta produk darah
lainnya. Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain
dari pengidap HIV berpindah secara langsung ke
tubuh orang lain yang sehat, maka ada
kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara
penularan yang paling umum ialah:
senggama, transfusi darah, jarum suntik dan
kehamilan. Penularan lewat produk darah
lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara
teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat
kecil.
6. a. Penularan lewat senggama
b. Penularan lewat transfusi darah
c. Penularan lewat jarum suntik
d. Penularan lewat kehamilan
7. hindari tranfusi dan selalu berhati-hati
Hindari suntik menyuntik
Berhati-hatilah dalam menolong orang
luka dan berdarah.
Bila ada sesuatu tanda atau gejala yang
meragukan, secepatnya periksa ke
dokter.
8. a. HIV merupakan sebuah virus berbahaya yang
dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia.
Selain itu, virus inilah yang menyebabkan AIDS.
b. AIDS (Aqcuired Immune Deficiency Syndrome)
adalah kumpulan gejala penurunan kekebalan
tubuh sehingga tubuh rentan terhadap penyakit lain
yang mematikan.
c. Cara penularan HIV yang paling umum ialah
melalui senggama, transfusi darah, jarum suntik dan
kehamilan. Penularan lewat produk darah
lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara
teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat
kecil.
d. Secara mudah, perlindungan dari AIDS
dilakukan dengan cara ‘ABC’, yaitu Abstinence, Be
faithful, Condom.
9. Sebagai insan yang yang berpendidikan
sudah menjadi sebuah kewajiban untuk
berpartisipasi dalam memerangi HIV/
AIDS. Untuk memerangi hal itu dapat
dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk
selalu menjaga diri agar terhindar dari
HIV/ AIDS.