Dokumen ini membahas tentang angin topan, termasuk penyebabnya, dampaknya terhadap lingkungan, gejala yang dapat diamati, serta upaya mitigasi risiko bencana. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dan berpusat di daerah sistem tekanan rendah dengan kecepatan hingga 20 km/jam. Dampaknya meliputi runtuhnya bangunan, kerusakan pertanian, bahaya bagi transportasi udara dan laut. Upay
2. Kelompok 2
Anggry Agustina.M
Novina Chrisdayanti Sn.
Rini Wahidah
Selly Septiana Dewi
Thesa Valentina
XI IS 3
3. Angin topan
Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan
angin 120 km/jam atau lebih sering terjadi di wilayah tropis diantara garis
balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan
dengan khatulistiwa.
Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu
sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini
umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah
sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.
Di Indonesia dikenal dengan sebutan angin badai.
4. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra
Pasifik dan Antlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi
wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di
kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan
merupakan bencana musiman. Hal ini menunjukkan bahwa
telah terjadi perubahan iklim yang disebabkan oleh adanya
gejala pemanasan global.
5. Kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh
angin topan diantaranya sebagai berikut :
1. Merobohkan bangunan.
2. Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
3. Membahayakan penerbangan.
4. Menimbulkan ombak besar yang dapat
menenggelamkan kapal.
6. Gejala dan Peringatan Dini
Angin topan tropis dapat terjadi secara mendadak, tetapi
sebagian besar badai tersebut terbentuk melalui suatu
proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau
melalui satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat
untuk mengetahui arah angin topan sehingga cukup waktu
untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian
perubahan sistem cuaca sangat kompleks sehingga sulit
dibuat prediksi secara cepat dan akurat.
7. Upaya yang dapat dilakukan untuk pengurangan bencana angin
topan, antara lain :
1. Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk
mampu bertahan terhadap gaya angin.
2. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang
memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan
angin topan.
3. Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada
daerah yang terlindung dari serangan angin topan.
4. Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya
angin.
5. Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat
digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang
maupun barang saat terjadi serangan angin topan.
8. 6. Kesiap-siagaan dalam menghadapi angin topan, mengetahui
bagaimana cara penyelamatan diri.
7. Pengamanan barang-barang disekitar rumah agar
terikat/dibangun secara kuat sehingga tidak diterbangkan angin.
8. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat
kapal-kapalnya.