SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
NOMOR 19 TAHUN 2008
TENTANG
LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DESA/KELURAHAN
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KUTAI KARTANEGARA,
Menimbang

:

a. bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa melalui pendekatan pelayanan, pemberdayaan dan
partisipatif;
b. bahwa untuk meningkatkan meningkatkan sumber pendapatan
asli desa kesejahteraan masyarakat desa sebagaimana diatur
dalam pasal 68 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2005 Tentan Desa dinyatakan salah satu Pendapatan Asli Desa
berasal dari usaha desa;
c. bahwa untuk maksud a dan b di atas dipandang perlu untuk
membentuk Lembaga Kemasyarakatan (LPM) di desa/kelurahan
dalam suatu Peraturan Daerah.

Mengingat

:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959
tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun
1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9)
sebagai Undang-Undang;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 246, tambahan Lembaran
Negara republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004
tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001
tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4090);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
4585);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi,
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 13 Tahun
2006 tentang Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Adat
(Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2006
Nomor 13);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 16 Tahun
2006 tentang tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten
Kutai Kartanegara Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Kutai Kartanegara Tahun 2006 Nomor 16);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 5 Tahun
2007 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai
Kartanegara tahun 2007 Nomor 5).
Memperhatikan

:

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
59 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja daerah Tahun 2008;

Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
dan
BUPATI KUTAI KARTANEGARA

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

PERATURAN DAERAH TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN
TATA KERJA LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM)
DESA/KELURAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara;
2. Pemerintah Daerah
Kartanegara;

adalah

Pemerintah

Kabupaten

Kutai

3. Bupati adalah Bupati Kutai Kartanegara;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat
DPRD adalah DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara selaku Badan
Legislatif;
5. Kabupaten adalah Kabupaten Kutai Kartanegara;
6. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat
Daerah;
7. Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kesatuan
Masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mewakili
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asalusul dan adat istiadat setempat yag diakui dan dihormati atau
Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
8. Pemerintah Desa adalah kegiatan Pemerintah yang dilaksanakan
oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan desa;
9. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah
Kabupaten dalam wilayah kerja Kecamatan;
10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD
adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam
penyelenggaraan Pemerintah Desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintahaan desa.
11. Lembaga Kemasyarakatan atau sebutan lain adalah lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan dan merupakan mitra
pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat;
12. Dusun atau yang disebut dengan nama lain adalah bagian dari
wilayah Kepala Desa dan merupakan lembaga yang dibentuk
melalui musyawarah masyarakat di wilayah kerjanya dan
ditetapkan oleh pemerintah desa;
13. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW atau sebutan lain
adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT
di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh desa dan kelurahan;
14. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga
yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam
rangka pelayanan pemerintah dan kemasyarakatan yang
ditetapkan oleh desa/kelurahan;
15. Swadaya Masyarakat adalah kemempuan dan suatu kelompok
masyarakat dengan kesadaran dan inisiatif sendiri mengadakan
ikhtiar kearah pemenuhan kebutuhan jangka pendek maupun
jangka panjang yang dirasakan dalam kelompok masyarakat desa
itu;
16. Gotong Royong adalah bentuk kerjasama yang spontan dan sudah
melembaga serta mengandung unsur-unsur timbal balik yang
bersifat sukarela antara warga desa/kelurahan dengan pemerintah
desa/kelurahan untuk memenuhi kebutuhan desa/kelurahan yang
mendetail maupun berkelangsungan dalam rangka kesejahteraan
bersama baik materiil maupun spirituil;
17. Tokoh Masyarakat adalah seseorang yang ditokohkan dan mampu
memberikan panutan dan contoh tauladan yang baik kepada
masyarakatnya, seperti tokoh agama, tokoh pemuda dan wanita,
tokoh organisasi kemasyarakatan (seperti LPM, LSM, Paguyuban
dan lain-lain);
18. Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan yang merupakan
wadah untuk menampung dan menyalurkan kreativitas pemuda;
19. Lembaga Adat adalah organisasi kemasyarakatan baik yang
sengaja dibentuk maupun secara wajar telah tumbuh di dalam
sejarah kehidupan masyarakat atau dalam suatu masyarakat
hukum adat tertentu dengan wilayah hukum dan hak atas harta
kekayaan didalam hukum adat tersebut serta berhak dan
berwenang untuk mengatur, mengurus dan menyelesaikan
berbagai permasalahan kehidupan yang berkaitan dengan dan
mengacu kepada adat istiadat dan hukum adat yang berlaku;
20. Partisipatif adalah pembangunan yang melibatkan pihak terkait
dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pengawsan
pembangunan desa;
21. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa dan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Kelurahan adalah suatu forum
pertemuan masyarakat desa/kelurahan yang bertujuan untuk
membahas seluruh usulan kegiatan yang merupakan hasil dari
proses penggalian gagasan di tingkat dusun atau rukun warga;
22. Pengeloaan/manajemen adalah cara atau tekhnik untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan secara optimal dengan menggunakan
sumber daya yang dimiliki baik dalam perencanaan, pendanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut serta pengendalian
maupun dalam pelestarian pembangunan;
23. Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang
selanjutnya disingkat PKK adalah organisasi atau wadah dalam
menjalankan gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat
yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk
masyarakat untuk menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlaq mulia dan
berbudi luhur, sehat sejahtera, maju, mandiri, kesetaraan dan
keadilan gender dan serta kesadaran hukum dan lingkungan;
24. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat disingkat LPM adalah
lembaga yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat di
desa/kelurahan merupakan wadah yang dibentuk atas prakarsa
masyarakat sebagai mitra pemerintah desa/kelurahan dalam
menampung dan mewujudkan segala bentuk aspirasi dan
kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan;
25. Asosiasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat disingkat Asosiasi
LPM adalah forum LPM dari masing-masing LPM desa/kelurahan
yang dibentuk di kecamatan untuk menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat di tingkat kecamatan;
26. Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat disingkat DPD Asosiasi LPM adalah Dewan Pimpinan
Daerah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kutai
Kartanegara;

BAB II
TATA CARA PEMBENTUKAN
Pasal 2
(1) Di desa dan kleurahan dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan
sesuai kebutuhan yang diarahkan untuk memberdayakan
masyarakat.
(2) Pembentukan lembaga kemasyarakatan didesa ditetapkan dengan
Peraturan
Desa,
sedangkan
pembentukan
lembaga
kemasyarakatan di kelurahan ditetapkan dengan keputusan lurah.
(3) Pembentukan lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaksanakan atas prakarsa masyarakat melalui
musyawarah dan mufakat;
(4) Hasil musyawarah dan mufakat untuk tingkat desa/kelurahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaporkan pada kepala
Desa/Lurah;
(5) Peraturan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan
kapada Bupati melalui Camat.

Pasal 3
Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2
terdiri dari :
a. Lembaga pemberdayaan masyarakat yang selanjutnya disingkat
LPM atau Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan yang
selanjutnya disingkat LKMD/ K atau sebutan lain;
b. Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya
disingkat PKK;
c. Rukun Warga selanjutnya disingkat RW atau sebutan lain;
d. Rukun Tetangga selanjutnya disingkat RT atau sebutan lain ;
e. Karang Taruna;
f. Lambaga Adat.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 4
Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada pasal 2
mempunyai maksud meliputi :
a. Untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta
masyarakat;
b. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah desa
dan kelurahan.
Pasal 5
Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada pasal 2
mempunyai tujuan meliputi :
a. Untuk mengoptimalkan kegiatan lembaga kemasyarakatan di desa
dan kelurahan;
b. Untuk meningkatkan pelayanan pemerintah, pengelolaan
(perencanaan, pelaksanaan) pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat di desa dan kelurahan.
BAB IV
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 6
Kedudukan lembaga kemasyarakatan di desa dan kelurahan
sebagaimana dimaksud pada pasal 3 merupakan mitra yang
membantu pemerintah desa dan kelurahan dalam pemberdayakan
mesyarakat.

Pasal 7
Lembaga kemasyarakat di desa dan kelurahan sebagaimana
dimaksud pada pasal 6 mempunyai tugas dan fungsi masing- masing
dalam memberdayakan masyarakat.
Pasal 8
(1) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat atau Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa/Kelurahan yang selanjutnya disingkat LKMD/K
atau sebutan lain mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana pembangunan yang partisipatif;
b. Menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat;
c. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan.
(2) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat atau lembaga ketahanan
masyarakat Desa/Kelurahan yang selanjutnya disingkat LKMD/K
atau sebutan lain mempunyai fungsi:
a. Wadah untuk
masyarakat;

menampung

dan

menyalurka

aspirasi

b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kasatuan
Republik Indonesia;
c. Penyusunan rencana, pelaksan dan pengelola pembangunan
serta pemanfaat, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil
pembangunan secara partispatif;
d. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa dan partisipasi
serta swadaya gotong royong masyarakat;
e. Penggali,pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber
daya serta keserasian lingkungan hidup;
f. Pemberdayaan dan perlindungan hak politik masyarakat .
Pasal 9
(1) Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya
disingkat PKK, mempunyai tugas;
a. memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga;
b. menyalurkan kreatifitas kesehatan melalui penyuluhan dan
pendidikan kepada masyarakat;
c. meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya kaum
perempuan;
d. memberdayakan kualitas lingkungan hidup.
Pasal 10
(1) Rukun Warga selanjutnya disingkat RW atau sebulan lain,mempunyai
tugas :
a. menggerakkan swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat
di wilayahnya;
b. membantu kelancaran tugas pokok LKMD atau sebulan lain dalam
bidang pembangunan di desa kelurahan.
(2) Rukun Warga selanjutnya disingkat RW atau sebutan lain, mempunyai
fungsi:
a. pengkoordinasian pelaksanaan tugas RT atau sebutan lain di
wilayahnya;
b. pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar RT atau
sebutan lain;
c. media komunikasi, informasi sosialisasi
desa/kelurahan dan masyarakat.

antara

pemerintah

Pasal 11
(1) Rukun Tetangga selanjutnya disingkat RT atau sebutan lain,
mempunyai tugas:
a. membantu menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat yang
menjadi tanggung jawab pemerintah ;
b. memelihara kerukunan hidup warga;
c. menyusun rencana dan melaksanakan pemabangunan dengan
mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat.
(2) Rukun Tetangga selanjutnya disingkat RT
mempunyai fungsi:

atau sebutan lain,

a. pengkoordinasian antar warga;
b. pelaksanaan dalam menjembatani hubungan
anggota masyarakat dengan pemerintah;

antar

sesama

c. penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi
warga.
Pasal 12
(1) Karang taruna atau sebutan lain mempunyai tugas:
a. mengembangkan kreatifitas remaja dan pemuda putus sekolah di
bidang olah raga dan keterampilan teknis dalam rangka
pencegahan kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang
(NARKOBA) bagi remaja;
b. fasilitator kegiatan kepemudaan.
(2) Karang taruna atau sebutan lain, mempunyai fungsi:
a. wadah untuk menampung dan menyalurkan aspirasi remaja dan
pemuda putus sekolah;
b. penumbuhkembangan dan penggerak kreatifitas remaja dan
pemuda putus sekolah.
Pasal 13
(1). Lembaga adat mempunyai tugas:
a. menampung dan menyalurkan pendapat atau aspirasi masyarakat
kepada pemerintah serta menyelesaikan perselisihan yang
menyangkut hukum adat, adat istiadat dan kebiasaan –kebiasaan
masyarakat;
b. memberdayakan, melestarikan dan mengembangkan adat istiadat
dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam rangka memperkaya
budaya masyarakat serta memberdayakan masyarakat dalam
menunjang
penyelenggaraan
pemerintah,
pelaksanaan
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan;
c. menciptakan hubungan yang demokrasidan harmonis serta objektif
antara kepala adat/pemangku adat/ketua adat atau peamangku
adat dengan aparat pemerintah.
(2) Lembaga adat mempunyai fungsi:
a. memberi kedudukan hukum menurut hukum adat terhadap hal-hal
yang menyangkut harta kekayaan masyarakat hukum adat di tiaptiap lembaga adat guna kepentingan hubungan keperdataan adat,
juga dalam hal persengketaan atau perkara perdata adat;
b. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan nilai-nilai adat
istiadat dan kebiasaan- kebiasaan masyarakat dalama rangka
memperkaya, melestarikan dan mengembagkan kebudayaan
nasional maupun daerah yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai
pancasila dan agama;
c. menjaga, memelihara, memanfaatkan ketentuan-ketentuan adat
istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat.
BAB V
KEPENGURUSAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 14
Pengurus lembaga kemasyarakatan dipilih secara musyawarah dan
mufakat dalam rapat terbuka dari anggota masyarakat yang mempunyai
dkemauan, kemampuan dan kepdulian. Nama- nama yang dipilih
disampaikan dan disahkan oleh Kepala Desa/Kepala kelurahan dan
badan permusyawaratan Desa/Kelurahan.

Pasal 15
Masa bhakti pengurus lembaga kemasyarakatan dapat ditetapkan
berdasarkan hasil dan keputusan musyawarah masyarakat (sama dengan
masa bhakti Kepala Desa).
Pasal 16
(1) Susunan organisasi lembaga kemasyarakatan desa dan kelurahan
terdiri dari:
a. ketua;
b. wakil ketua;
c. sekretaris;
d. bendahara;
e. seksi-seksi.
(2) Jumlah seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan
dengan kebutuhan organisasi.
BAB VI
HUBUNGAN DAN TATA KERJA
Pasal 17
(1) Hubungan lembaga kemasyarakatan dengan pemerintah desa dan
atau kelurahan bersifat kemitraan, konsultatif dan koodinatif.
(2) Hubungan lembaga kemasyarakatan desa atau kelurahan dengan
lembaga lainnya bersifat koordinatif dan konsultatif dalam
pemberdayaan.
(3) Hubungan lembaga kemasyarakatan desa atau kelurahan dengan
pihak ketiga bersifat kemitraan.
BAB VII
SUMBER DANA
Pasal 18
Sumber dana lembaga pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan dapat
diperoleh dari:
a. swadaya masyarakat;
b. bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa);
c. bantuan dari kabupaten;
d. bantuan dari propinsi;
e. bantuan lainnya yang sah dan tidak mengikat;
f. kerja sama pihak ketiga.
BAB VIII
PEMBINAAN
Pasal 19
(1) Pemerintah kabupaten dan camat wajib membina dan mengawasi
lembaga kemasyarakatan;
(2) Pemerintah desa dengan atau lurah melakukan penguatan lembaga
kemasyarakatan dengan melibatkan lembaga kemasyarakatan dlam
setiap kegiatan pemberdayaan masyarakat.

BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 20
(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah
nomor 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Kemasyarakatan di Desa,
dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang
mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangannya
Peraturan Daerah ini dengan penempatanya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara.

ditetapkan di Tenggarong
pada tanggal 10 September 2008
Plt. BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

H. SAMSURI ASPAR
diundangkan di Tenggarong
pada tanggal 12 September 2008
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA,

DR. IR. HM ASWIN, MM
NIP. 080 096 380
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN
TAHUN 2008 NOMOR 19.

KUTAI

KARTANEGARA

More Related Content

What's hot

Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Pemdes Seboro Sadang
 
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...Pemdes Seboro Sadang
 
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang DesaUU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang DesaYudhi Aldriand
 
Perdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desaPerdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desadermolo
 
Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Rumah Kolaborasi
 
Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa
Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa
Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa Juni Aminudin
 
Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Sungonlegowo
 
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)Yudhi Aldriand
 
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)Salim SAg
 
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)Rachdian Yahya
 
Presentation permendagri ttg BPD Desa
Presentation permendagri ttg BPD DesaPresentation permendagri ttg BPD Desa
Presentation permendagri ttg BPD Desakodri .
 
Tugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desa
Tugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desaTugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desa
Tugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desaSukardi Juniardi
 
Permendesa nomor 3 tahun 2015
Permendesa nomor 3 tahun 2015Permendesa nomor 3 tahun 2015
Permendesa nomor 3 tahun 2015Rumah Kolaborasi
 
Peran Camat Dalam Pemerintahan Desa
Peran Camat Dalam Pemerintahan DesaPeran Camat Dalam Pemerintahan Desa
Peran Camat Dalam Pemerintahan Desasuryokoco suryoputro
 

What's hot (20)

Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
Permendagri no. 18 tahun 2018 tentang lembaga kemasyarakatan desa dan lembaga...
 
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
 
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang DesaUU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
 
Perdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desaPerdes lembaga kemasyarakatan desa
Perdes lembaga kemasyarakatan desa
 
Tatib bpd
Tatib bpdTatib bpd
Tatib bpd
 
Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015
 
Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa
Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa
Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa
 
Refleksi tupoksi rt & rw
Refleksi tupoksi rt & rwRefleksi tupoksi rt & rw
Refleksi tupoksi rt & rw
 
Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12
 
Musyawarah desa
Musyawarah desaMusyawarah desa
Musyawarah desa
 
Perbup nomor 15 tahun 2018 ttg bpd 2
Perbup nomor 15 tahun 2018 ttg bpd 2Perbup nomor 15 tahun 2018 ttg bpd 2
Perbup nomor 15 tahun 2018 ttg bpd 2
 
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)Badan Permusyawaratan Desa  (BPD)
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
 
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)Pembinaan   penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
Pembinaan penataan lembaga pemberdayaan masyarakat desa(1)
 
Buku panduan bpd
Buku panduan bpdBuku panduan bpd
Buku panduan bpd
 
Permendagri no.05 2007
Permendagri no.05 2007Permendagri no.05 2007
Permendagri no.05 2007
 
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
Perda no. 13 2006 (lbg kemsy dan lemb adat)
 
Presentation permendagri ttg BPD Desa
Presentation permendagri ttg BPD DesaPresentation permendagri ttg BPD Desa
Presentation permendagri ttg BPD Desa
 
Tugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desa
Tugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desaTugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desa
Tugas pokok-dan-fungsi-pemerintah-desa
 
Permendesa nomor 3 tahun 2015
Permendesa nomor 3 tahun 2015Permendesa nomor 3 tahun 2015
Permendesa nomor 3 tahun 2015
 
Peran Camat Dalam Pemerintahan Desa
Peran Camat Dalam Pemerintahan DesaPeran Camat Dalam Pemerintahan Desa
Peran Camat Dalam Pemerintahan Desa
 

Viewers also liked

Acuan pembentukan pembentukan lpm
Acuan pembentukan pembentukan lpmAcuan pembentukan pembentukan lpm
Acuan pembentukan pembentukan lpmWaode Rizki Uke
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN...Bpd Desa Kasokandel
 
Sk.kepala urusan dan kasi
Sk.kepala urusan dan kasiSk.kepala urusan dan kasi
Sk.kepala urusan dan kasiSuwondo Chan
 
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalUU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalPenataan Ruang
 
Sk penetapan tp.pkk
Sk penetapan tp.pkkSk penetapan tp.pkk
Sk penetapan tp.pkkAbdul Kohar
 
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...Akang Juve
 
Perdes LKPJ TA. 2016 Desa Bhuana Jaya
Perdes LKPJ TA. 2016 Desa Bhuana JayaPerdes LKPJ TA. 2016 Desa Bhuana Jaya
Perdes LKPJ TA. 2016 Desa Bhuana JayaSuwondo Chan
 

Viewers also liked (12)

Acuan pembentukan pembentukan lpm
Acuan pembentukan pembentukan lpmAcuan pembentukan pembentukan lpm
Acuan pembentukan pembentukan lpm
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN...
 
Sk.TPK dan Panwas
Sk.TPK dan PanwasSk.TPK dan Panwas
Sk.TPK dan Panwas
 
Sk .PTPKDes
Sk .PTPKDesSk .PTPKDes
Sk .PTPKDes
 
Sk.kepala urusan dan kasi
Sk.kepala urusan dan kasiSk.kepala urusan dan kasi
Sk.kepala urusan dan kasi
 
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan NasionalUU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
 
Sk penetapan tp.pkk
Sk penetapan tp.pkkSk penetapan tp.pkk
Sk penetapan tp.pkk
 
Pokok2 uu-6-dan-pp-43-2014-desa
Pokok2 uu-6-dan-pp-43-2014-desaPokok2 uu-6-dan-pp-43-2014-desa
Pokok2 uu-6-dan-pp-43-2014-desa
 
Perpajakan desa
Perpajakan desaPerpajakan desa
Perpajakan desa
 
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
 
CONTOH SK KETUA RT
CONTOH SK KETUA RTCONTOH SK KETUA RT
CONTOH SK KETUA RT
 
Perdes LKPJ TA. 2016 Desa Bhuana Jaya
Perdes LKPJ TA. 2016 Desa Bhuana JayaPerdes LKPJ TA. 2016 Desa Bhuana Jaya
Perdes LKPJ TA. 2016 Desa Bhuana Jaya
 

Similar to LPM-Peraturan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008    TENTANG  ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008    TENTANG  ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ...Suwondo Chan
 
Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015
Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015
Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015Teguh Supriyadi
 
PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA
PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESAPERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA
PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESAPemdes Wonoyoso
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaEka Saputra
 
Draf perdes apb desa rahong tahun anggaran 2015
Draf perdes apb desa rahong tahun anggaran 2015Draf perdes apb desa rahong tahun anggaran 2015
Draf perdes apb desa rahong tahun anggaran 2015M Saepullah
 
Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015
Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015
Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015M Saepullah
 
Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015
Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015
Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015M Saepullah
 
Peraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdf
Peraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdfPeraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdf
Peraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdfcucuncunayah958
 
Draf perdes apb des 2015 mal sel
Draf perdes apb des 2015 mal selDraf perdes apb des 2015 mal sel
Draf perdes apb des 2015 mal selAhmad Aulia Maulana
 
Perdes apb des 2014 jadi
Perdes apb des 2014 jadiPerdes apb des 2014 jadi
Perdes apb des 2014 jadiJusa Erza
 
06. perdes rkp desa 2017
06. perdes rkp desa 201706. perdes rkp desa 2017
06. perdes rkp desa 2017Agus Turyono
 
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDTATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDPemdes Wonoyoso
 

Similar to LPM-Peraturan (20)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008    TENTANG  ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008    TENTANG  ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ...
 
Perdes rpjm desa 2016 2018
Perdes rpjm desa  2016 2018Perdes rpjm desa  2016 2018
Perdes rpjm desa 2016 2018
 
RKPDes Tahun 2018
RKPDes Tahun 2018RKPDes Tahun 2018
RKPDes Tahun 2018
 
Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015
Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015
Peraturan Desa Pencil Nomor 6 Tahun 2015
 
Perdes 2 2016 bumdesa ok
Perdes  2 2016 bumdesa okPerdes  2 2016 bumdesa ok
Perdes 2 2016 bumdesa ok
 
Perdes 2 2016 bumdesa ok
Perdes  2 2016 bumdesa okPerdes  2 2016 bumdesa ok
Perdes 2 2016 bumdesa ok
 
RPJM Desa
RPJM DesaRPJM Desa
RPJM Desa
 
Perdes rkp 2020
Perdes rkp 2020Perdes rkp 2020
Perdes rkp 2020
 
PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA
PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESAPERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA
PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA
 
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan DesaPeraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
Peraturan Bupati Asahan Tentang Kewenangan Desa
 
Draf perdes apb desa rahong tahun anggaran 2015
Draf perdes apb desa rahong tahun anggaran 2015Draf perdes apb desa rahong tahun anggaran 2015
Draf perdes apb desa rahong tahun anggaran 2015
 
Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015
Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015
Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015
 
Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015
Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015
Draf Perdes APBDesa Rahong Tahun Anggaran 2015
 
Peraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdf
Peraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdfPeraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdf
Peraturan Bupati Nomer_3_Tahun_2022 berbenntuk pdf
 
Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017
 
Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017Perdes no 6 pungutan desa 2017
Perdes no 6 pungutan desa 2017
 
Draf perdes apb des 2015 mal sel
Draf perdes apb des 2015 mal selDraf perdes apb des 2015 mal sel
Draf perdes apb des 2015 mal sel
 
Perdes apb des 2014 jadi
Perdes apb des 2014 jadiPerdes apb des 2014 jadi
Perdes apb des 2014 jadi
 
06. perdes rkp desa 2017
06. perdes rkp desa 201706. perdes rkp desa 2017
06. perdes rkp desa 2017
 
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPDTATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
TATA TERTIB MUSYAWARAH BPD
 

Recently uploaded

PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 

Recently uploaded (20)

PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 

LPM-Peraturan

  • 1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DESA/KELURAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pendekatan pelayanan, pemberdayaan dan partisipatif; b. bahwa untuk meningkatkan meningkatkan sumber pendapatan asli desa kesejahteraan masyarakat desa sebagaimana diatur dalam pasal 68 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentan Desa dinyatakan salah satu Pendapatan Asli Desa berasal dari usaha desa; c. bahwa untuk maksud a dan b di atas dipandang perlu untuk membentuk Lembaga Kemasyarakatan (LPM) di desa/kelurahan dalam suatu Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 246, tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
  • 2. 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4585);
  • 3. 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 13 Tahun 2006 tentang Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Adat (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2006 Nomor 13); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 16 Tahun 2006 tentang tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2006 Nomor 16); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2007 Nomor 5). Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah Tahun 2008; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA dan BUPATI KUTAI KARTANEGARA MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DESA/KELURAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
  • 4. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara; 2. Pemerintah Daerah Kartanegara; adalah Pemerintah Kabupaten Kutai 3. Bupati adalah Bupati Kutai Kartanegara; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara selaku Badan Legislatif; 5. Kabupaten adalah Kabupaten Kutai Kartanegara; 6. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah; 7. Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kesatuan Masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mewakili batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asalusul dan adat istiadat setempat yag diakui dan dihormati atau Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 8. Pemerintah Desa adalah kegiatan Pemerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan desa; 9. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten dalam wilayah kerja Kecamatan; 10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahaan desa. 11. Lembaga Kemasyarakatan atau sebutan lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat; 12. Dusun atau yang disebut dengan nama lain adalah bagian dari wilayah Kepala Desa dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat di wilayah kerjanya dan ditetapkan oleh pemerintah desa; 13. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW atau sebutan lain adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh desa dan kelurahan; 14. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintah dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh desa/kelurahan;
  • 5. 15. Swadaya Masyarakat adalah kemempuan dan suatu kelompok masyarakat dengan kesadaran dan inisiatif sendiri mengadakan ikhtiar kearah pemenuhan kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang yang dirasakan dalam kelompok masyarakat desa itu; 16. Gotong Royong adalah bentuk kerjasama yang spontan dan sudah melembaga serta mengandung unsur-unsur timbal balik yang bersifat sukarela antara warga desa/kelurahan dengan pemerintah desa/kelurahan untuk memenuhi kebutuhan desa/kelurahan yang mendetail maupun berkelangsungan dalam rangka kesejahteraan bersama baik materiil maupun spirituil; 17. Tokoh Masyarakat adalah seseorang yang ditokohkan dan mampu memberikan panutan dan contoh tauladan yang baik kepada masyarakatnya, seperti tokoh agama, tokoh pemuda dan wanita, tokoh organisasi kemasyarakatan (seperti LPM, LSM, Paguyuban dan lain-lain); 18. Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan yang merupakan wadah untuk menampung dan menyalurkan kreativitas pemuda; 19. Lembaga Adat adalah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja dibentuk maupun secara wajar telah tumbuh di dalam sejarah kehidupan masyarakat atau dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu dengan wilayah hukum dan hak atas harta kekayaan didalam hukum adat tersebut serta berhak dan berwenang untuk mengatur, mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan yang berkaitan dengan dan mengacu kepada adat istiadat dan hukum adat yang berlaku; 20. Partisipatif adalah pembangunan yang melibatkan pihak terkait dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pengawsan pembangunan desa; 21. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan adalah suatu forum pertemuan masyarakat desa/kelurahan yang bertujuan untuk membahas seluruh usulan kegiatan yang merupakan hasil dari proses penggalian gagasan di tingkat dusun atau rukun warga; 22. Pengeloaan/manajemen adalah cara atau tekhnik untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara optimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki baik dalam perencanaan, pendanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut serta pengendalian maupun dalam pelestarian pembangunan; 23. Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang selanjutnya disingkat PKK adalah organisasi atau wadah dalam menjalankan gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat untuk menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlaq mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju, mandiri, kesetaraan dan keadilan gender dan serta kesadaran hukum dan lingkungan;
  • 6. 24. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat disingkat LPM adalah lembaga yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat di desa/kelurahan merupakan wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah desa/kelurahan dalam menampung dan mewujudkan segala bentuk aspirasi dan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan; 25. Asosiasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat disingkat Asosiasi LPM adalah forum LPM dari masing-masing LPM desa/kelurahan yang dibentuk di kecamatan untuk menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat di tingkat kecamatan; 26. Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat disingkat DPD Asosiasi LPM adalah Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara; BAB II TATA CARA PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Di desa dan kleurahan dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan sesuai kebutuhan yang diarahkan untuk memberdayakan masyarakat. (2) Pembentukan lembaga kemasyarakatan didesa ditetapkan dengan Peraturan Desa, sedangkan pembentukan lembaga kemasyarakatan di kelurahan ditetapkan dengan keputusan lurah. (3) Pembentukan lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan atas prakarsa masyarakat melalui musyawarah dan mufakat; (4) Hasil musyawarah dan mufakat untuk tingkat desa/kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaporkan pada kepala Desa/Lurah; (5) Peraturan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan kapada Bupati melalui Camat. Pasal 3 Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 terdiri dari : a. Lembaga pemberdayaan masyarakat yang selanjutnya disingkat LPM atau Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan yang selanjutnya disingkat LKMD/ K atau sebutan lain; b. Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya disingkat PKK;
  • 7. c. Rukun Warga selanjutnya disingkat RW atau sebutan lain; d. Rukun Tetangga selanjutnya disingkat RT atau sebutan lain ; e. Karang Taruna; f. Lambaga Adat. BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 4 Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 mempunyai maksud meliputi : a. Untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat; b. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah desa dan kelurahan. Pasal 5 Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 mempunyai tujuan meliputi : a. Untuk mengoptimalkan kegiatan lembaga kemasyarakatan di desa dan kelurahan; b. Untuk meningkatkan pelayanan pemerintah, pengelolaan (perencanaan, pelaksanaan) pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa dan kelurahan. BAB IV KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 6 Kedudukan lembaga kemasyarakatan di desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 merupakan mitra yang membantu pemerintah desa dan kelurahan dalam pemberdayakan mesyarakat. Pasal 7 Lembaga kemasyarakat di desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud pada pasal 6 mempunyai tugas dan fungsi masing- masing dalam memberdayakan masyarakat.
  • 8. Pasal 8 (1) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat atau Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan yang selanjutnya disingkat LKMD/K atau sebutan lain mempunyai tugas : a. Menyusun rencana pembangunan yang partisipatif; b. Menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat; c. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan. (2) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat atau lembaga ketahanan masyarakat Desa/Kelurahan yang selanjutnya disingkat LKMD/K atau sebutan lain mempunyai fungsi: a. Wadah untuk masyarakat; menampung dan menyalurka aspirasi b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kasatuan Republik Indonesia; c. Penyusunan rencana, pelaksan dan pengelola pembangunan serta pemanfaat, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partispatif; d. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa dan partisipasi serta swadaya gotong royong masyarakat; e. Penggali,pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya serta keserasian lingkungan hidup; f. Pemberdayaan dan perlindungan hak politik masyarakat . Pasal 9 (1) Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya disingkat PKK, mempunyai tugas; a. memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga; b. menyalurkan kreatifitas kesehatan melalui penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat; c. meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya kaum perempuan; d. memberdayakan kualitas lingkungan hidup.
  • 9. Pasal 10 (1) Rukun Warga selanjutnya disingkat RW atau sebulan lain,mempunyai tugas : a. menggerakkan swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat di wilayahnya; b. membantu kelancaran tugas pokok LKMD atau sebulan lain dalam bidang pembangunan di desa kelurahan. (2) Rukun Warga selanjutnya disingkat RW atau sebutan lain, mempunyai fungsi: a. pengkoordinasian pelaksanaan tugas RT atau sebutan lain di wilayahnya; b. pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar RT atau sebutan lain; c. media komunikasi, informasi sosialisasi desa/kelurahan dan masyarakat. antara pemerintah Pasal 11 (1) Rukun Tetangga selanjutnya disingkat RT atau sebutan lain, mempunyai tugas: a. membantu menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah ; b. memelihara kerukunan hidup warga; c. menyusun rencana dan melaksanakan pemabangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat. (2) Rukun Tetangga selanjutnya disingkat RT mempunyai fungsi: atau sebutan lain, a. pengkoordinasian antar warga; b. pelaksanaan dalam menjembatani hubungan anggota masyarakat dengan pemerintah; antar sesama c. penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga. Pasal 12 (1) Karang taruna atau sebutan lain mempunyai tugas: a. mengembangkan kreatifitas remaja dan pemuda putus sekolah di bidang olah raga dan keterampilan teknis dalam rangka pencegahan kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang (NARKOBA) bagi remaja; b. fasilitator kegiatan kepemudaan.
  • 10. (2) Karang taruna atau sebutan lain, mempunyai fungsi: a. wadah untuk menampung dan menyalurkan aspirasi remaja dan pemuda putus sekolah; b. penumbuhkembangan dan penggerak kreatifitas remaja dan pemuda putus sekolah. Pasal 13 (1). Lembaga adat mempunyai tugas: a. menampung dan menyalurkan pendapat atau aspirasi masyarakat kepada pemerintah serta menyelesaikan perselisihan yang menyangkut hukum adat, adat istiadat dan kebiasaan –kebiasaan masyarakat; b. memberdayakan, melestarikan dan mengembangkan adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam rangka memperkaya budaya masyarakat serta memberdayakan masyarakat dalam menunjang penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan; c. menciptakan hubungan yang demokrasidan harmonis serta objektif antara kepala adat/pemangku adat/ketua adat atau peamangku adat dengan aparat pemerintah. (2) Lembaga adat mempunyai fungsi: a. memberi kedudukan hukum menurut hukum adat terhadap hal-hal yang menyangkut harta kekayaan masyarakat hukum adat di tiaptiap lembaga adat guna kepentingan hubungan keperdataan adat, juga dalam hal persengketaan atau perkara perdata adat; b. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan nilai-nilai adat istiadat dan kebiasaan- kebiasaan masyarakat dalama rangka memperkaya, melestarikan dan mengembagkan kebudayaan nasional maupun daerah yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai pancasila dan agama; c. menjaga, memelihara, memanfaatkan ketentuan-ketentuan adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang hidup dan berkembang dalam masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat.
  • 11. BAB V KEPENGURUSAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 14 Pengurus lembaga kemasyarakatan dipilih secara musyawarah dan mufakat dalam rapat terbuka dari anggota masyarakat yang mempunyai dkemauan, kemampuan dan kepdulian. Nama- nama yang dipilih disampaikan dan disahkan oleh Kepala Desa/Kepala kelurahan dan badan permusyawaratan Desa/Kelurahan. Pasal 15 Masa bhakti pengurus lembaga kemasyarakatan dapat ditetapkan berdasarkan hasil dan keputusan musyawarah masyarakat (sama dengan masa bhakti Kepala Desa). Pasal 16 (1) Susunan organisasi lembaga kemasyarakatan desa dan kelurahan terdiri dari: a. ketua; b. wakil ketua; c. sekretaris; d. bendahara; e. seksi-seksi. (2) Jumlah seksi-seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. BAB VI HUBUNGAN DAN TATA KERJA Pasal 17 (1) Hubungan lembaga kemasyarakatan dengan pemerintah desa dan atau kelurahan bersifat kemitraan, konsultatif dan koodinatif. (2) Hubungan lembaga kemasyarakatan desa atau kelurahan dengan lembaga lainnya bersifat koordinatif dan konsultatif dalam pemberdayaan. (3) Hubungan lembaga kemasyarakatan desa atau kelurahan dengan pihak ketiga bersifat kemitraan.
  • 12. BAB VII SUMBER DANA Pasal 18 Sumber dana lembaga pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan dapat diperoleh dari: a. swadaya masyarakat; b. bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa); c. bantuan dari kabupaten; d. bantuan dari propinsi; e. bantuan lainnya yang sah dan tidak mengikat; f. kerja sama pihak ketiga. BAB VIII PEMBINAAN Pasal 19 (1) Pemerintah kabupaten dan camat wajib membina dan mengawasi lembaga kemasyarakatan; (2) Pemerintah desa dengan atau lurah melakukan penguatan lembaga kemasyarakatan dengan melibatkan lembaga kemasyarakatan dlam setiap kegiatan pemberdayaan masyarakat. BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 20 (1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah nomor 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Kemasyarakatan di Desa, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati
  • 13. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangannya Peraturan Daerah ini dengan penempatanya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. ditetapkan di Tenggarong pada tanggal 10 September 2008 Plt. BUPATI KUTAI KARTANEGARA, H. SAMSURI ASPAR diundangkan di Tenggarong pada tanggal 12 September 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, DR. IR. HM ASWIN, MM NIP. 080 096 380 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TAHUN 2008 NOMOR 19. KUTAI KARTANEGARA