SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
WAWASAN NUSANTARA & OTONOMI DAERAH
Wawasan Nusantara, Otonomi Daerah
Wawasan nusantara adalah sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan
nasional. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman
(pendapat,kepercayaan,dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat
bersatu guna memelihara keutuhan negaranya.
Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh
lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi
bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat,
budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah.
Upayapemerintahdanrakyatmenyelengarakankehidupannya, memerlukansuatukonsepsi yang
berupa WawasanNasional yang dimaksudkanuntukmenjamin kelangsunganhidup,
keutuhanwilayahsertajatidiri.
Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya melihat atau memandang,
jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.
Kehidupannegarasenantiasadipengaruhiperkembanganlingkunganstrategiksehingawawasanha
rusmampumemberiinspirasipadasuatubangsadalammenghadapiberbagaihambatandantantanga
n yang ditimbulkandalammengejarkejayaanya.
Dalammewujudkanaspirasidanperjuanganadatigafaktorpenentuutama yang
harusdiperhatikanolehsuatubangsa :
1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup
2. Jiwa, tekaddansemangatmanusia / rakyat
3. Lingkungan
WawasanNasionaladalahcarapandangsuatubangsa yang
telahmenegaratentangdiridanlingkungannyadalameksistensinya yang serbaterhubung
(interaksi&interelasi) sertapembangunannya di dalambernegara di tengah-
tengahlingkungannyabaiknasional, regional, maupun global.
Tujuanwawasannusantaraterdiridaridua, yaitu:
1. Tujuankedalamadalahmewujudkankesatuansegenapaspekkehidupanbaikalamiahmaup
unsosial, makadapatdisimpulkanbahwatujuanbangsa Indonesia
adalahmenjunjungtinggikepentingannasional,
sertakepentingankawasanuntukmenyelenggarakandanmembinakesejahteraan,
kedamaiandanbudiluhursertamartabatmanusia di seluruhdunia.
2. Tujuannasional, dapatdilihatdalamPembukaan UUD 1945,
dijelaskanbahwatujuankemerdekaan Indonesia adalah
“untukmelindungisegenapbangsa Indonesia danseluruhtumpahdarah Indonesia
danuntukmewujudkankesejahteraanumum, mencerdaskankehidupanbangsa,
danikutmelaksanakanketertibandunia yang
berdasarkankemerdekaanperdamaianabadidankeadialnsosial.
Fungsi :
1. Wawasannusantarasebagaiwawasanpertahanandankeamanannegaramerupakanpandan
gangeopolitik Indonesia dalamlingkuptanah air Indonesia sebagaisatukesatuan yang
meliputiseluruhwilayahdansegenapkekuatannegara.
2. Wawasannusantarasebagaikonsepketahanannasional,
yaituwawasannusantaradijadikankonsepdalampembangunannasional,
pertahanankeamanan, dankewilayahan.
Wawasannusantarasebagaiwawasanpembangunanmempunyaicakupankesatuanpolitik,
kesatuanekonomi, kesatuansosialdanekonomi, kesatuansosialdanpolitik,
dankesatuanpertahanandankeamanan.
3. Wawasannusantarasebagaiwawasankewilayahan,
sehinggaberfungsidalampembatasannegara, agar
tidakterjadisengketadengannegaratetangga. Cara
penarikanbataslautwilayahtidaklagiberdasarkangarispasangsurut (low water line),
tetapipadasistempenarikangarislurus (straight base line) yang diukurdarigaris yang
menghubungkantitik – titikujung yang terluardaripulau-pulau yang
termasukdalamwilayah RI.
UnsurDasarWawasan Nusantara
UU
1. Wadah (Contour)
Wadahkehidupanbermasyarakat, berbangsadanbernegarameliputiseluruhwilayah Indonesia
yang
memilikisifatserbanusantaradengankekayaanalamdanpenduduksertaanekaragambudaya.
Bangsa Indonesia memilikiorganisasikenegaraan yang
merupakanwadahberbagaikegiatankenegaraandalamwujud supra
strukturpolitikdanwadahdalamkehidupanbermasyarakatadalahberbagaikelembagaandalamwuj
ud infra strukturpolitik.
2. Isi (Content)
Adalahaspirasibangsa yang berkembang di masyarakatdancita-citasertatujuannasional.
3. Tata laku (Conduct)
Hasilinteraksiantarawadahdanisiwasantara yang terdiridari :
-Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia.
-Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia. Keduatatalakutersebutmencerminkanidentitasjatidiri/kepribadianbangsaberdasarka
n kemerdekaanperdamaianabadidankeadialnsosial.
PengertianOtonomi Daerah :
SesuaiUndang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (UU Nomor 32
Tahun 2004) definisiotonomidaerahsebagaiberikut: “Otonomidaerahadalahhak, wewenang,
dankewajibandaerahotonomuntukmengaturdanmengurussendiriurusanpemerintahandankepen
tinganmasyarakatsetempatsesuaidenganperaturanperundang-undangan.”
UU Nomor 32 Tahun 2004 juga mendefinisikan daerah otonom sebagai
berikut: “Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
DasarHukumOtonomi Daerah berpijakpadadasarPerundang-undangan yang kuat,yakni :
1. Undang-undangDasar Sebagaimanatelahdisebut di atasUndang-undangDasar 1945
merupakanlandasan yang kuatuntukmenyelenggarakanOtonomi Daerah. Pasal 18
UUDmenyebutkanadanyapembagianpengelolaanpemerintahanpusatdandaerah.
2. Ketetapan MPR-RITap MPR-RI No. XV/MPR/1998
tentangpenyelenggaraanOtonomiDaerah : Pengaturan,
PembagiandanPemanfaatanSumberDayaNasionalyang berkeadilan,
sertaperimbangankekuanganPusatdan Daerah dalamrangka Negara KesatuanRepublik
Indonesia.
3. Undang-UndangUndang-undang N0.22/1999 tentangPemerintahan Daerah
pada prinsipnyamengaturpenyelenggaraanPemerintahan Daerah yang
lebihmengutamakanpelaksanaanasasDesentralisasi. Hal-hal yang mendasardalamUU
No.22/1999
adalahmendoronguntukpemberdayaanmasyarakat,menumbuhkanprakarsadankreativitas,
meningkatkanperanmasyarakat,mengembangkanperandanfungsi DPRD. Dari
ketigadasarperundang-undangantersebut di atastidakdiragukanlagibahwapelaksanaanOtonomi
Daerah memilikidasarhukum yang kuat.
Tinggalpermasalahannyaadalahbagaimanadengandasar hukum yang
kuattersebutpelaksanaanOtonomi Daerah bisadijalankansecaraoptimal.
DampakPositifdanDampakNegatifOtonomi Daerah
1. Dampak positif otonomi daerah adalah bahwa dengan otonomi daerah maka
pemerintah daerah akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan identitas lokal
yang ada di masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat
mendapatkan respon tinggi dari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang
berada di daerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang
didapatkan melalui jalur birokrasi dari pemerintah pusat. Dana tersebut
memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun
program promosi kebudayaan dan juga pariwisata.
2. Dampak negatif dari otonomi daerah adalah adanya kesempatan bagi oknum-oknum
di pemerintah daerah untuk melakukan tindakan yang dapat merugika Negara dan
rakyat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu terkadang ada kebijakan-
kebijakan daerah yang tidak sesuai dengan konstitusi Negara yang dapat
menimbulkan pertentangan antar daerah satu dengan daerah tetangganya, atau bahkan
daerah dengan Negara, seperti contoh pelaksanaan Undang-undang Anti Pornografi di
tingkat daerah.
Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Otonomi DaerahBerdasar pada UU No.22/1999 prinsip-prinsip
pelaksanaan Otonomi Daerah adalah sebagai berikut :
PenyelenggaraanOtonomi Daerah dilaksanakan denganmemperhatikan aspek-
aspekdemokrasi, keadilan, pemerataan, sertapotensidankeanekaragamandaerah.
PelaksanaanOtonomi Daerah didasarkanpadaotonomiluas,
nyatadan bertanggungjawab.
PelaksanaanOtonomi Daerah yang
luasdanutuhdiletakkanpadadaerahKabupatendandaerah Kota, sedangOtonomi Daerah
PropinsimerupakanOtonomiTerbatas.
PelaksanaanOtonomi Daerah
harussesuaidenganKonstitusinegarasehinggatetapterjaminhubungan yang
serasiantarapusatdandaerahsertaantar daerah.
PelaksanaanOtonomi Daerah
haruslebihmeningkatkankemandirianDaerahOtonom,
dankarenanyadalamdaerahKabupatendandaerah Kota
tidakadalagiwilayahadministrasi.
Kawasankhusus yang dibinaolehPemerintahataupihak lain sepertiBadanOtorita,
KawasanPelabuhan, KawasanPertambangan,
KawasanKehutanan,KawasanPerkotaanBaru,
KawasanWisatadansemacamnyaberlakuketentuan peraturan Daerah Otonom.
PelaksanaanOtonomi Daerah
haruslebihmeningkatkanperanandanfungsi badanlegislatifdaerah,
baiksebagaifungsilegislasi,
fungsipengawasmaupunfungsi anggaranataspenyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
PelaksanaanasasdekonsentrasidiletakkanpadadaerahPropinsidalamkedudukannyaseba
gai Wilayah Administrasiuntukmemelaksanakan kewenangan pemerintahantertentu
yang dilimpahkankepadaGubernursebagaiwakilPemerintah.
Pelaksanaanasastugaspembantuandimungkinkan, tidakhanyadariPemerintah
Daerah kepadaDesa yang disertaidenganpembiayaan, saranadan prasarana,
sertasumberdayamanusiadengankewajiban melaporkanpelaksanaandanmempertanggu
ngjawabkankepada yang menugaskan.
Hakekat Wawasan Nusantara
Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian : cara pandang yang selalu
utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak
secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-
produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.
Asas Wawasan Nusantara
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan
diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa
Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas wasantara
terdiri dari:
1. Kepentingan/Tujuan yang sama
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan
Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta
memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan nusantara
meliputi :
1. Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin
faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan
terpeliharanya persatuan dan kesatuan.
Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek
kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
2. Ke luar
Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk
mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional.
Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah
dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka
mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi paradigma
nasional sbb:
-Pancasila (dasar negara) => Landasan Idiil
-UUD 1945 (Konstitusi negara) => Landasan Konstitusional
-Wasantara (Visi bangsa) => Landasan Visional
-Ketahanan Nasional (KonsepsiBangsa) => Landasan Konsepsional
-GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) => Landasan Operasional
Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu
dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam
kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa.
Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala
bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada
kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah.
Implementasi Wawasan Nusantara
Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
1. Implementasi dalam kehidupan politik
Adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis,
mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.
2. Implementasi dalam kehidupan Ekonomi
Adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
3. Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya
Adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan
menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan
merupakan karunia sang pencipta.
4. Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan
Adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara
pada setiap WNI.
Sosialisasi Wawasan Nusantara
1. Menurut sifat/cara penyampaian
a. langsung => ceramah,diskusi,tatap muka
b. tidak langsung => media massa
2. Menurut metode penyampaian
a. ketauladanan
b. edukasi
c. komunikasi
d. integrasi
Materi Wasantara disesuaikan dengan tingkat dan macam pendidikan serta
lingkungannya supaya bisa dimengerti dan dipahami.
Tantangan Implementasi Wasantara
1. Pemberdayaan Masyarakat
John Naisbit dalam bukunya GLOBAL PARADOX menyatakan : negara harus dapat
memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas
dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh
negara-negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang
dengan Top Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia,
sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN.
Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan
dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama
untuk daerah-daerah tertinggal.
2. Dunia Tanpa Batas
a. Perkembangan IPTEK
Mempengaruhi pola, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan.
Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan
global.
b. Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation
State menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara
dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak
mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan
konsumen yang makin individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara
harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada
pemerintah daerah dan masyarakat.
Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia
tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb
akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak
di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Era Baru Kapitalisme
a. Sloan dan Zureker
Dalam bukunya Dictionary of Economics menyatakan Kapitalisme adalah suatu
sistim ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan
kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung
dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri
serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.
Di era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan
melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat
sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.
b. Lester Thurow
Dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan : untuk dapat bertahan dalam
era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham
individu dan paham sosialis.
Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka mempertahankan
eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-negara berkembang dengan menggunakan
isu-isu global yaitu Demokrasi, Hak Azasi Manusia, Lingkungan hidup.
4. Kesadaran Warga Negara
a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban
Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan
kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.
b. Kesadaran bela negara
Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik
untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN,
menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara persatuan.
Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam
dibandingkan pada perjuangan fisik.
Prospek Implementasi Wawasan Nusantara
Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan global sbb:
1. Global Paradox menyatakan negara harus mampu memberikan peranan sebesar-
besarnya kepada rakyatnya.
2. Borderless World dan The End of Nation State menyatakan batas wilayah geografi
relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tsb.
Pemerintah daerah perlu diberi peranan lebih berarti.
3. The Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan
keseimbangan antara kepentingan individu dengan masyarakat serta antara negara maju
dengan negara berkembang.
4. Building Win Win World (HENDERSON) menyatakan perlu ada perubahan nuansa
perang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia yang lebih bekerjasama, memanfaatkan
teknologi yang bersih lingkungan serta pemerintahan yang demokratis.
5. The Second Curve (IAN MORISON) menyatakan dalam era baru timbul adanya
peranan yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar
terwujudnya masyarakat baru.
Dari rumusan-rumusan diatas ternyata tidak ada satupun yang menyatakan tentang
perlu adanya persatuan, sehingga akan berdampak konflik antar bangsa karena kepentingan
nasionalnya tidak terpenuhi. Dengan demikian Wawasan Nusantara sebagai cara pandang
bangsa Indonesia dan sebagai visi nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa masih tetap valid baik saat sekarang maupun mendatang, sehingga prospek wawasan
nusantara dalam era mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma global.
Dalam implementasinya perlu lebih diberdayakan peranan daerah dan rakyat kecil,
dan terwujud apabila dipenuhi adanya faktor-faktor dominan : keteladanan kepemimpinan
nasional, pendidikan berkualitas dan bermoral kebangsaan, media massa yang memberikan
informasi dan kesan yang positif, keadilan penegakan hukum dalam arti pelaksanaan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Keberhasilan Implementasi Wasantara
Diperlukan kesadaran WNI untuk :
1. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta
hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.
2. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam
menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar
sebagai warga negara yang memiliki cara pandang.
Agar ke-2 hal tersebut dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang
teratur, terjadwal dan terarah.
http://emelliadesriyanti.blogspot.com/2013/03/6-wawasan-nusantara-otonomi-daerah.html
http://danzblogerz.blogspot.com/2012/04/wawasan-nusantara-dan-otonomi-daerah.html
http://makalahcyber.blogspot.com/2012/04/wawasan-nusantara-dalam-otonomi-daerah.html
http://irfantrisnariyadi.wordpress.com/2013/04/03/wawasan-nusantara-dan-otonomi-daerah/

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaParanody
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahMuhamad Yogi
 
MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...
MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...
MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...Erikson Roy Pratama Simanjuntak
 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusRafi Mariska
 
Hukum adat dan kearifan lokal
Hukum adat dan kearifan lokalHukum adat dan kearifan lokal
Hukum adat dan kearifan lokalyahyakelariquers
 
2. Mengembalikan Kuasa Mukim atas Pengelolaan SDA di Aceh
2. Mengembalikan Kuasa Mukim atas Pengelolaan SDA di Aceh2. Mengembalikan Kuasa Mukim atas Pengelolaan SDA di Aceh
2. Mengembalikan Kuasa Mukim atas Pengelolaan SDA di AcehAgus Halim
 
Pancasila sebagai sistem_politik_dan_hukum
Pancasila sebagai sistem_politik_dan_hukumPancasila sebagai sistem_politik_dan_hukum
Pancasila sebagai sistem_politik_dan_hukumRizki Ramadhan
 
Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2 Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2 Umu Ruqiyah
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahMeidina Silvia
 
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uudDinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uudMuhammad Afdhol Rizaldi
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraNina Ruspina
 

Was ist angesagt? (17)

Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan Daerah
 
Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...
MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...
MENJAGA EKSISTENSI KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL SEBAGAI PENYEIMBANG HUKUM EKO...
 
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah BagusMakalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
Makalah Hakikat Otonomi Daerah Bagus
 
Hukum adat dan kearifan lokal
Hukum adat dan kearifan lokalHukum adat dan kearifan lokal
Hukum adat dan kearifan lokal
 
2. Mengembalikan Kuasa Mukim atas Pengelolaan SDA di Aceh
2. Mengembalikan Kuasa Mukim atas Pengelolaan SDA di Aceh2. Mengembalikan Kuasa Mukim atas Pengelolaan SDA di Aceh
2. Mengembalikan Kuasa Mukim atas Pengelolaan SDA di Aceh
 
Pancasila sebagai sistem_politik_dan_hukum
Pancasila sebagai sistem_politik_dan_hukumPancasila sebagai sistem_politik_dan_hukum
Pancasila sebagai sistem_politik_dan_hukum
 
Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2 Sistem politik indonesia 2
Sistem politik indonesia 2
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
 
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uudDinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
Dinamika pengelolaan kekuasaan pusat dan daerah berdasarkan uud
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
 
Rangkuman pkn
Rangkuman pknRangkuman pkn
Rangkuman pkn
 

Andere mochten auch (8)

Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
Latar belakang pendidikan kewarganegaraan bg 1
 
Bela negara
Bela negaraBela negara
Bela negara
 
Politik dan strategi nasional
Politik dan strategi nasionalPolitik dan strategi nasional
Politik dan strategi nasional
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusia
 
Wawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerahWawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerah
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
 
Wawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerahWawasan nusantara & otonomi daerah
Wawasan nusantara & otonomi daerah
 

Ähnlich wie Wawasan nusantara & otonomi daerah

Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaPentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaMeita Purnamasari
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p knPrediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p knarif widyatma
 
Masalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi Dareah
Masalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi DareahMasalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi Dareah
Masalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi DareahMiftah Ridho
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraDewi Zulaeva
 
Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10Aisyah Nisa
 
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptandhika perceka
 
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas xSecara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas xfatimaharyenfa
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara Jae Rahman
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga NegaraHak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga NegaraJae Rahman
 

Ähnlich wie Wawasan nusantara & otonomi daerah (20)

Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaPentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p knPrediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
Prediksi materi soal berdasarkan kisi p kn
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
 
Materi soal pkn
Materi soal pknMateri soal pkn
Materi soal pkn
 
Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2Makalah sistem pemerintahan 2
Makalah sistem pemerintahan 2
 
World Typing Day by Slidesgo.pptx
World Typing Day by Slidesgo.pptxWorld Typing Day by Slidesgo.pptx
World Typing Day by Slidesgo.pptx
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Makalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerahMakalah sistem pemerintahan daerah
Makalah sistem pemerintahan daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Ppt ppkn
Ppt ppknPpt ppkn
Ppt ppkn
 
Masalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi Dareah
Masalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi DareahMasalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi Dareah
Masalah hukum dan Penyelenggaraan Kewenangan Dalam Konteks Otonomi Dareah
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga NegaraMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
 
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
MS. Power Point PKN (Otonomi Daerah)
 
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik IndonesiaNegara Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10
 
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
 
2174 roki panjaitan
2174 roki panjaitan2174 roki panjaitan
2174 roki panjaitan
 
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas xSecara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga NegaraHak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara
 

Kürzlich hochgeladen

Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

Wawasan nusantara & otonomi daerah

  • 1. WAWASAN NUSANTARA & OTONOMI DAERAH Wawasan Nusantara, Otonomi Daerah Wawasan nusantara adalah sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat,kepercayaan,dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-mengait antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah. Upayapemerintahdanrakyatmenyelengarakankehidupannya, memerlukansuatukonsepsi yang berupa WawasanNasional yang dimaksudkanuntukmenjamin kelangsunganhidup, keutuhanwilayahsertajatidiri. Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu mawas yang artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat. Kehidupannegarasenantiasadipengaruhiperkembanganlingkunganstrategiksehingawawasanha rusmampumemberiinspirasipadasuatubangsadalammenghadapiberbagaihambatandantantanga n yang ditimbulkandalammengejarkejayaanya. Dalammewujudkanaspirasidanperjuanganadatigafaktorpenentuutama yang harusdiperhatikanolehsuatubangsa : 1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup 2. Jiwa, tekaddansemangatmanusia / rakyat 3. Lingkungan WawasanNasionaladalahcarapandangsuatubangsa yang telahmenegaratentangdiridanlingkungannyadalameksistensinya yang serbaterhubung (interaksi&interelasi) sertapembangunannya di dalambernegara di tengah- tengahlingkungannyabaiknasional, regional, maupun global. Tujuanwawasannusantaraterdiridaridua, yaitu:
  • 2. 1. Tujuankedalamadalahmewujudkankesatuansegenapaspekkehidupanbaikalamiahmaup unsosial, makadapatdisimpulkanbahwatujuanbangsa Indonesia adalahmenjunjungtinggikepentingannasional, sertakepentingankawasanuntukmenyelenggarakandanmembinakesejahteraan, kedamaiandanbudiluhursertamartabatmanusia di seluruhdunia. 2. Tujuannasional, dapatdilihatdalamPembukaan UUD 1945, dijelaskanbahwatujuankemerdekaan Indonesia adalah “untukmelindungisegenapbangsa Indonesia danseluruhtumpahdarah Indonesia danuntukmewujudkankesejahteraanumum, mencerdaskankehidupanbangsa, danikutmelaksanakanketertibandunia yang berdasarkankemerdekaanperdamaianabadidankeadialnsosial. Fungsi : 1. Wawasannusantarasebagaiwawasanpertahanandankeamanannegaramerupakanpandan gangeopolitik Indonesia dalamlingkuptanah air Indonesia sebagaisatukesatuan yang meliputiseluruhwilayahdansegenapkekuatannegara. 2. Wawasannusantarasebagaikonsepketahanannasional, yaituwawasannusantaradijadikankonsepdalampembangunannasional, pertahanankeamanan, dankewilayahan. Wawasannusantarasebagaiwawasanpembangunanmempunyaicakupankesatuanpolitik, kesatuanekonomi, kesatuansosialdanekonomi, kesatuansosialdanpolitik, dankesatuanpertahanandankeamanan. 3. Wawasannusantarasebagaiwawasankewilayahan, sehinggaberfungsidalampembatasannegara, agar tidakterjadisengketadengannegaratetangga. Cara penarikanbataslautwilayahtidaklagiberdasarkangarispasangsurut (low water line), tetapipadasistempenarikangarislurus (straight base line) yang diukurdarigaris yang menghubungkantitik – titikujung yang terluardaripulau-pulau yang termasukdalamwilayah RI. UnsurDasarWawasan Nusantara UU 1. Wadah (Contour) Wadahkehidupanbermasyarakat, berbangsadanbernegarameliputiseluruhwilayah Indonesia yang memilikisifatserbanusantaradengankekayaanalamdanpenduduksertaanekaragambudaya.
  • 3. Bangsa Indonesia memilikiorganisasikenegaraan yang merupakanwadahberbagaikegiatankenegaraandalamwujud supra strukturpolitikdanwadahdalamkehidupanbermasyarakatadalahberbagaikelembagaandalamwuj ud infra strukturpolitik. 2. Isi (Content) Adalahaspirasibangsa yang berkembang di masyarakatdancita-citasertatujuannasional. 3. Tata laku (Conduct) Hasilinteraksiantarawadahdanisiwasantara yang terdiridari : -Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. -Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia. Keduatatalakutersebutmencerminkanidentitasjatidiri/kepribadianbangsaberdasarka n kemerdekaanperdamaianabadidankeadialnsosial. PengertianOtonomi Daerah : SesuaiUndang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (UU Nomor 32 Tahun 2004) definisiotonomidaerahsebagaiberikut: “Otonomidaerahadalahhak, wewenang, dankewajibandaerahotonomuntukmengaturdanmengurussendiriurusanpemerintahandankepen tinganmasyarakatsetempatsesuaidenganperaturanperundang-undangan.” UU Nomor 32 Tahun 2004 juga mendefinisikan daerah otonom sebagai berikut: “Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. DasarHukumOtonomi Daerah berpijakpadadasarPerundang-undangan yang kuat,yakni : 1. Undang-undangDasar Sebagaimanatelahdisebut di atasUndang-undangDasar 1945 merupakanlandasan yang kuatuntukmenyelenggarakanOtonomi Daerah. Pasal 18 UUDmenyebutkanadanyapembagianpengelolaanpemerintahanpusatdandaerah.
  • 4. 2. Ketetapan MPR-RITap MPR-RI No. XV/MPR/1998 tentangpenyelenggaraanOtonomiDaerah : Pengaturan, PembagiandanPemanfaatanSumberDayaNasionalyang berkeadilan, sertaperimbangankekuanganPusatdan Daerah dalamrangka Negara KesatuanRepublik Indonesia. 3. Undang-UndangUndang-undang N0.22/1999 tentangPemerintahan Daerah pada prinsipnyamengaturpenyelenggaraanPemerintahan Daerah yang lebihmengutamakanpelaksanaanasasDesentralisasi. Hal-hal yang mendasardalamUU No.22/1999 adalahmendoronguntukpemberdayaanmasyarakat,menumbuhkanprakarsadankreativitas, meningkatkanperanmasyarakat,mengembangkanperandanfungsi DPRD. Dari ketigadasarperundang-undangantersebut di atastidakdiragukanlagibahwapelaksanaanOtonomi Daerah memilikidasarhukum yang kuat. Tinggalpermasalahannyaadalahbagaimanadengandasar hukum yang kuattersebutpelaksanaanOtonomi Daerah bisadijalankansecaraoptimal. DampakPositifdanDampakNegatifOtonomi Daerah 1. Dampak positif otonomi daerah adalah bahwa dengan otonomi daerah maka pemerintah daerah akan mendapatkan kesempatan untuk menampilkan identitas lokal yang ada di masyarakat. Berkurangnya wewenang dan kendali pemerintah pusat mendapatkan respon tinggi dari pemerintah daerah dalam menghadapi masalah yang berada di daerahnya sendiri. Bahkan dana yang diperoleh lebih banyak daripada yang didapatkan melalui jalur birokrasi dari pemerintah pusat. Dana tersebut memungkinkan pemerintah lokal mendorong pembangunan daerah serta membangun program promosi kebudayaan dan juga pariwisata. 2. Dampak negatif dari otonomi daerah adalah adanya kesempatan bagi oknum-oknum di pemerintah daerah untuk melakukan tindakan yang dapat merugika Negara dan rakyat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu terkadang ada kebijakan- kebijakan daerah yang tidak sesuai dengan konstitusi Negara yang dapat menimbulkan pertentangan antar daerah satu dengan daerah tetangganya, atau bahkan daerah dengan Negara, seperti contoh pelaksanaan Undang-undang Anti Pornografi di tingkat daerah.
  • 5. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Otonomi DaerahBerdasar pada UU No.22/1999 prinsip-prinsip pelaksanaan Otonomi Daerah adalah sebagai berikut : PenyelenggaraanOtonomi Daerah dilaksanakan denganmemperhatikan aspek- aspekdemokrasi, keadilan, pemerataan, sertapotensidankeanekaragamandaerah. PelaksanaanOtonomi Daerah didasarkanpadaotonomiluas, nyatadan bertanggungjawab. PelaksanaanOtonomi Daerah yang luasdanutuhdiletakkanpadadaerahKabupatendandaerah Kota, sedangOtonomi Daerah PropinsimerupakanOtonomiTerbatas. PelaksanaanOtonomi Daerah harussesuaidenganKonstitusinegarasehinggatetapterjaminhubungan yang serasiantarapusatdandaerahsertaantar daerah. PelaksanaanOtonomi Daerah haruslebihmeningkatkankemandirianDaerahOtonom, dankarenanyadalamdaerahKabupatendandaerah Kota tidakadalagiwilayahadministrasi. Kawasankhusus yang dibinaolehPemerintahataupihak lain sepertiBadanOtorita, KawasanPelabuhan, KawasanPertambangan, KawasanKehutanan,KawasanPerkotaanBaru, KawasanWisatadansemacamnyaberlakuketentuan peraturan Daerah Otonom. PelaksanaanOtonomi Daerah haruslebihmeningkatkanperanandanfungsi badanlegislatifdaerah, baiksebagaifungsilegislasi, fungsipengawasmaupunfungsi anggaranataspenyelenggaraan Pemerintahan Daerah. PelaksanaanasasdekonsentrasidiletakkanpadadaerahPropinsidalamkedudukannyaseba gai Wilayah Administrasiuntukmemelaksanakan kewenangan pemerintahantertentu yang dilimpahkankepadaGubernursebagaiwakilPemerintah. Pelaksanaanasastugaspembantuandimungkinkan, tidakhanyadariPemerintah Daerah kepadaDesa yang disertaidenganpembiayaan, saranadan prasarana, sertasumberdayamanusiadengankewajiban melaporkanpelaksanaandanmempertanggu ngjawabkankepada yang menugaskan.
  • 6. Hakekat Wawasan Nusantara Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian : cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk- produk yang dihasilkan oleh lembaga negara. Asas Wawasan Nusantara Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur pembentuk bangsa Indonesia(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Asas wasantara terdiri dari: 1. Kepentingan/Tujuan yang sama 2. Keadilan 3. Kejujuran 4. Solidaritas 5. Kerjasama 6. Kesetiaan terhadap kesepakatan Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan nusantara meliputi : 1. Ke dalam Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan. Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial. 2. Ke luar
  • 7. Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan nasional. Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. Kedudukan Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarkhi paradigma nasional sbb: -Pancasila (dasar negara) => Landasan Idiil -UUD 1945 (Konstitusi negara) => Landasan Konstitusional -Wasantara (Visi bangsa) => Landasan Visional -Ketahanan Nasional (KonsepsiBangsa) => Landasan Konsepsional -GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) => Landasan Operasional Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa. Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah. Implementasi Wawasan Nusantara Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara. 1. Implementasi dalam kehidupan politik Adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya. 2. Implementasi dalam kehidupan Ekonomi
  • 8. Adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. 3. Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya Adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan merupakan karunia sang pencipta. 4. Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan Adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI. Sosialisasi Wawasan Nusantara 1. Menurut sifat/cara penyampaian a. langsung => ceramah,diskusi,tatap muka b. tidak langsung => media massa 2. Menurut metode penyampaian a. ketauladanan b. edukasi c. komunikasi d. integrasi Materi Wasantara disesuaikan dengan tingkat dan macam pendidikan serta lingkungannya supaya bisa dimengerti dan dipahami. Tantangan Implementasi Wasantara 1. Pemberdayaan Masyarakat John Naisbit dalam bukunya GLOBAL PARADOX menyatakan : negara harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya. Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan Top Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN.
  • 9. Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal. 2. Dunia Tanpa Batas a. Perkembangan IPTEK Mempengaruhi pola, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan. Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan global. b. Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation State menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3. Era Baru Kapitalisme a. Sloan dan Zureker Dalam bukunya Dictionary of Economics menyatakan Kapitalisme adalah suatu sistim ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri. Di era baru kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan. b. Lester Thurow
  • 10. Dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan : untuk dapat bertahan dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara paham individu dan paham sosialis. Di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka mempertahankan eksistensinya dibidang ekonomi menekan negara-negara berkembang dengan menggunakan isu-isu global yaitu Demokrasi, Hak Azasi Manusia, Lingkungan hidup. 4. Kesadaran Warga Negara a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan. b. Kesadaran bela negara Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN, menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara persatuan. Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam dibandingkan pada perjuangan fisik. Prospek Implementasi Wawasan Nusantara Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan global sbb: 1. Global Paradox menyatakan negara harus mampu memberikan peranan sebesar- besarnya kepada rakyatnya. 2. Borderless World dan The End of Nation State menyatakan batas wilayah geografi relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tsb. Pemerintah daerah perlu diberi peranan lebih berarti. 3. The Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan masyarakat serta antara negara maju dengan negara berkembang. 4. Building Win Win World (HENDERSON) menyatakan perlu ada perubahan nuansa perang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia yang lebih bekerjasama, memanfaatkan teknologi yang bersih lingkungan serta pemerintahan yang demokratis. 5. The Second Curve (IAN MORISON) menyatakan dalam era baru timbul adanya peranan yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang mengantar terwujudnya masyarakat baru.
  • 11. Dari rumusan-rumusan diatas ternyata tidak ada satupun yang menyatakan tentang perlu adanya persatuan, sehingga akan berdampak konflik antar bangsa karena kepentingan nasionalnya tidak terpenuhi. Dengan demikian Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia dan sebagai visi nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa masih tetap valid baik saat sekarang maupun mendatang, sehingga prospek wawasan nusantara dalam era mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma global. Dalam implementasinya perlu lebih diberdayakan peranan daerah dan rakyat kecil, dan terwujud apabila dipenuhi adanya faktor-faktor dominan : keteladanan kepemimpinan nasional, pendidikan berkualitas dan bermoral kebangsaan, media massa yang memberikan informasi dan kesan yang positif, keadilan penegakan hukum dalam arti pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Keberhasilan Implementasi Wasantara Diperlukan kesadaran WNI untuk : 1. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia. 2. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang. Agar ke-2 hal tersebut dapat terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah.