1. PENGEMBANGAN KURIKULUM
DAN PEMBELAJARAN
Pengarang:
Asep Hery Hernawan,dkk.
PENERBIT:
UNIVERSITAS TERBUKA
2. HAKIKAT
KURIKULUM
KOMPONEN PENGERTIAN
KURIKULIM KURIKULUM
KOMPONEN PERANAN DAN
TUJUAN FUNGSI
KURIKULUM
KOMPONEN ASPEK STRATEGI
ISI/MATERI PEMBELAJARAN
3. Hakikat Kurikulum
• Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan
sekkolah sering disebut pendidikan formal
sebab itu memiliki rancangan pendidikan
berupa kurikulum tertulis yang tersusun
secara sistematis , jelas , dam rinci.
4. Pengertian Kurikulum
• Istilah kurikulum (CURICULUM) yang pada awalnya
digunakan dalam dunia olahraga berasal dari kata curir
( Pelari) dan curere (tempat berpacu)
• Pengertian kurikulum seperti diatas tersebut dianggap
pengertian yang sempit atau sederhana
• Keempat dimensi kurikulu tersebut adalah sebagai
berikut
1. Kurikulum sebagai suatu ide
2. Kurikulum sebagai rencan atertulis
3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan
4. Kurikulum sebagai suatu hasil
5. Peran & Fungsi Kurikulum
• 1. Pengertian dan Dimensi Kurikulum
Dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject)
yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir
program pembelajaran untuk memperoleh penghargaan yang
berupa ijazah. Dari pengertian tersebut, dalam kurikulum
terkandung dua hal pokok,yaitu :
• (a). adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa .
• (b). Tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah.
Pengertian secara luas kurikulum itu tidak terbatas hanya pada
sejumlah mata pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman
belajar (learning experience) yang dialami siswa dan mempengaruhi
perkembangan pribadiya. Toto Ruhimat dkk (Saylor, Alexander dan
lewis, 1974) mengemukakan “kurikulum sebagai segala upaya
sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam
ruangan kelas, dihalaman sekolah, maupun di luar sekolah
6. Komponen Kurikulum
• ). Tujuan
Tujuan sebagai sebuah komponen kurikulum adalah kekuatan-kekuatan fundamental yang peka
sekali, karena hasil kurikuler yang diinginkan tidak hanya mempengaruhi bentuk kurikulum, tetapi
memberi arahan dan fokus untuk seluruh program pendidikan (Zais, 1976 : 297).
2). Materi atau Pengalaman Belajar
Fungsi khusus dari kurikulum pendidikan formal adalah memilih dan menyusun isi
(materi/pengalaman belajar) agar keinginan tujuan kurikulum dapat dicapai dengan cara paling
efektif dan supaya pengetahuan paling penting yang diinginkan pada jalurnya dapat disajikan
secara efektif (Zais, 1976 : 322).
3). Organisasi
Menurut (Taba, 1962 : 290), jika kurikulum merupakan suatu rencana untuk belajar maka isi dan
pengalaman belajar membutuhkan pengorganisasian sedemikian rupa sehingga berguna bagi
tujuan-tujuan pendidikan. Menurut pendapar Taba ini, materi dan pengalaman belajar dalam
kurkulum diorganisasikan untuk mengefektifkan pencapaian tujuan.
4). Evaluasi
Evaluasi adalah komponen keempat dari kurikulum. Evaluasi ditujukan untuk melakukan evaluasi
terhadap belajar siswa (hasil dan proses) maupun keefektifan kurikulum dan pembelajaran.
Menurut (Zais, 1976 : 378) mengemukakan evaluasi secara luas merupakan suatu usaha sangat
besar yang kompleks yang mecoba menantang mengkodifikasi proses salah satu dari istilah
sekuensi atau komponen-komponen. Kegiatan evaluasi akan memberikan informasi dan data
tentang perkembangan belajar siswa maupun keefektifan kurikulum dan pembelajaran, sehingga
dapat dibuat keputusan-keputusan pembelajaran dan pendidikan secara tepat.
7. Komponen Tujuan
• Komponen tujuan adalah komponen kurikulum yang menjadi target atau
sasaran yang mesti dicapai dari melaksanakan kurikulum. Tujuan kurikulum
dapat dispesifikasikan ke dalam tujuan pembelajan umum yaitu, berupa
tujuan yang dicapai untuk satu semester, atau tujuan pembelajan khusus
yang menjadi target pada setiap kali tatap muka
• penilaian atau evaluasi kurikulum. Hal ini dilakukan mengingat :
• a) Tujuan berfungsi menentukan arah dan corak kegiatan pendidikan.
• b) Tujuan akan menjadi indikator dari keberhasilan pelaksanaan
pendidikan.
• c) Tujuan menjadi pegangan dalam setiap usaha dan tindakan dari para
pelaksana pendidikan.
8. Komponen Isi/Materi
• Komponen isi/materi pembelajaran
• Isi kurikurikulum merupakan komponen yang
berhubungan denganpengalaman belajar yang
harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itumenyangkut
semua aspek baik yang berhubungan dengan
pengetahuanatau meteri pelajaran maupun
aktivitas dan kegiatan siswa danseluruhnya
diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
9. Aspek Evaluasi
• Evaluasi kurikulum memegang peran penting baik dalam penentuan
kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan
keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan
oleh para pemegang kebijaksaan pendidikan dan para pemegang kurikulum
dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan pemegang system
pendidikan dan pemegang model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil
evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah
dan para pelaksana pendidikan lainnya, dalam memahami dan membantu
perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-
alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.
• Evaluasi kurikulum sulit dirumuskan secara tegas, hal tersebut disebabkan
beberapa faktor :
• Evaluasi kurikulum berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus
berubah
• Objek evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai
dengan konsep kurikulum yang digunakan
• Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh man
10. 26
LANDASAN DAN PENDEKATAN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN LANDASAN
FILOSOFIS SOSIOLOGIS
LANDASAN
PSIKOLOGIS
PENDEKATAN
INTERDISIPLINER
PENDEKATAN PENDEKATAN
MATA INTEGRATIF
PELAJARAN
11. Landasan & Pengembangan
Kurikulum
• Sebuah bangunan gedung yang tinggi
tertentu membutuhkan landasan atau
pondasi yang kuat agar dapat berdiri
tegak kokoh dan tahan lama apabila
bangunan tersebut memiliki pondasi yang
kokoh maka cepat ambruk atau hancur
• Menurut slah seorang ahli kurikulum yang
bernama Robert S. Zais 1976 Kurikulum
suatu lembaga pendidikan didasarkan
pada lima landasan.
12. Landasan Filosofis
• stilah filsafat adalah terjemahan dari bahasa inggris “phylosophy”yang berasal dari perpaduan
bahasa Yunani “philien” yang berarti cinta (love) dan “sophia” (wisdom) yang berarti
kebijaksanaan. Jadi secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau love of wisdom.
[2] Secara operasional filsafat mengandung dua pengertian, yakni sebagai proses
(berfilsafat) dan sebagai hasil berfilsafat (sistem teori atau pemikiran). Filsafat
pendidikan sebagai suatu pandangan hidup bukan menjadi hiasan
lidah belaka, melainkan harus meresapi tingkah laku semua
anggota masyarakat. Nilai-nilai filsafat pendidikan harus
dilaksanakan dalam perilaku sehari-hari. Hal ini menunjukkan
pentingnya filsafat pendidikan sebagai landasan dalam rangka
pengembangan kurikulum.
• Filsafat pendidikan sebagai sumber tujuan. Secara sederhana dapat
ditafsirkan bahwa filsafat pendidikan adalah hal yang diyakini dan
diharapkan oleh seseorang. Filsafat pendidikan mengandung nilai-
nilai atau perbuatan seseorang atau masyarakat.
13. Landasan Psikologis
• ilmu jiwa, atau ilmSecara etimologis, istilah psikologis berasal dari
bahasa Yunani, yaitu dari kata psyche berarti ”jiwa”, dan logos yang
berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti u yang mempelajari
tentang gejala-gejala kejiwaan. Namun apabila mengacu pada
salah satu syarat ilmu yaitu adanya objek yang dipelajari maka
tidaklah tepat mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa karena jiwa
bersifat abstrak. Oleh karena itu yang sangat mungkin dikaji adalah
manifestasi dari jiwa itu sendiri yaitu dalam wujud perilaku individu
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan dasar ini maka
psikologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari
tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya
14. Landasan Sosiologis
• Sosiologi lahir pada abad ke-19 di Eropa, karena pergeseran pandangan
tentang masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu otonom dapat lahir karena
terlepas dari pengaruh filsafat. Nama sosiologi untuk pertama kali
digunakan oleh August Comte (1798 – 1857). Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok – kelompok dan
struktur sosialnya. Sosiologi mempunyai ciri – ciri :
• 1. Empiris, adalah ciri utama sosiologi sebagai ilmu. Sebab ia bersumber
dan diciptakan dari kenyataan yang terjadi di lapangan.
• 2. Teoritis, adalah peningkatan fase penciptaan tadi yang menjadi salah
satu bentuk budaya yang bisa disimpan dalam waktu lama dan dapat
diwariskan kepada generasi muda.
• 3. Komulatif, sebagai akibat dari penciptaan terus – menerus sebagai
konsekuensi dari terjadinya perubahan di masyarakat, yang membuat teori
– teori itu akan berkomulasi mengarah kepada teori yang lebih baik.
• 4. Nonetis, karena teori ini menceritakan apa adanya tentang masyarakat
beserta individu – individu di dalamnya, tidak menilai apakah hal itu baik
atau buruk.
15. Pendekatan Mata Pelajaran
• Pendekatan ini tertitik tolak dari mata
pelajaran subject matter sebagai suatu
ilmu setiap mata pelajaran merupakan
suatu disiplin ilmu yang terpisah antara stu
dengan yang lainnya
16. Pendekatan Interdisipliner
• Pendekatan Interdisipliner adalah pendekatan dalam pemecahan
suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut
pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara
terpadu. Dalam pemecahan masalahannya di bidang ekonomi
dengan interdisipliner hanya dengan satu ilmu saja yang serumpun.
• Dari sudut ekonomi mikro di antaranya : dalam lingkup kecil “Rumah
tangga” yang tidak sedikit para rumah tangga mengalami
permasalahan ekonomi khususnya pada masalah kemiskinan, yang
cara pemecahan masalahnya dengan salah satunya mencari
pekerjaan yang menjanjikan, bekerja keras, tidak putus asa, tidak
boros dalam artian tidak besar pasak dari pada tiang : besar
pengeluaran dari pada pendapatan
17. Pendekatan integratif
• Pendekatan integratif atau terpadu adalah ancangan
(kebijakan) pembelajaran bahasa dengan menyajikan
bahan ajar secara terpadu, yaitu dengan menyatukan,
menghubungkan, atau mengaitkan bahan ajar sehingga
tidak ada yang berdiri sendiri atau terpisah-pisah.
• Pendekatan ini terdiri atas dua macam, yaitu:
• Integratif internal(terpadu intrabidang studi bahasa),
• Integratif eksternal(terpadu antarbidang studi)
18. PEMILIHAN DAN PENGEMBANGAN
PENGOGRANISASIAN ALAT EVALUASI
PENGALAMAN
BELAJAR
PROSEDUR PENGEMBANGAN
KURIKULIM
ANALISIS
DAN
DIAGONIS
KEBUTUHAN
PEMILIHAN DAN
PERUMUSAN TUJUAN PEBGORGANISASIAN
MATERI
19. KOMPONEN KURIKULUM
DAN PROSEDUR PENGEMBANGAN
KURIKULUM
•
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan
memiliki posisi yang strategis, karena seluruh kegiatan
pendidikan bermuara kepada kurikulum. Begitu
pentingnya kurikulum sebagaimana sentra kegiatan
pendidikan, maka didalam penyusunannya memerlukan
landasan atau fondasi yang kuat, melalui pemikiran dan
penelitian secara mendalam.
20. ANALISIS DAN DIAGONIS KEBUTUHAN
• Langkah-langkah pertama pengembangan
kurikulum adalah menganalisis dan
mendiagonis kebutuhan
• Pendekatan yang dapat dilakukan untuk
menganalisis kebutuhan ada 3 :
1.Survei kebutuhan
2.Study Kompetensi
3.Analisis Tugas
21. PERUMUSAN TUJUAN
• Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem
pembelajaran. Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu
guru dalam menentukan materi pelajaran, metode atau strategi
pembelajaran, alat, media dan sumber belajar, serta dalam
menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat
keberhasilan belajar siswa. Selain itu, tujuan pembelajaran juga
dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-batas
dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan tujuan, guru
dapat mengontrol sampai mana siswa telah menguasai
kemampuan-kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan
kurikulum yang berlaku. Lebih jauh dengan tujuan dapat ditentukan
daya serap siswa dan kualitas suatu sekolah.
22. Pengembangan Alat Evaluasi
• A. Pengembangan Alat Evaluasi Non-Tes Keberhasilan
siswa dalam proses belajar-mengajar tidaklah selalu
dapat diukur dengan alat tes sebab banyak aspek-aspek
kemampuan siswa yang sukar diukur secara kuantitatif
dan objektif. Menurut Slameto (1999:93), kemampuan
siswa, misalnya aspek afektif dan psikomotor yang
mencakup sifat, sikap, kebiasaan bekerja dengan baik,
kerja sama, kerajinan, kejujuran, tanggung jawab,
tenggang rasa, solidaritas, nasionalisme, pengabdian,
keyakinan/optimisme dan lain-lain, tidak dapat diukur
dengan alat tes. Untuk mengukur kedua aspek itu,
perlulah alat penilaian yang sesuai dan memenuhi syarat
23. PEMILIHAN DAN PEBGORGANISASIAN MATERI
• Secara makro materi kurikulum disusun
berdasarkan prosedur-prosedur tertentu
yang merupakan suatu kegiatan memilih ,
menilai dan menentukan jenisbidabg studi
apa yang harus diajarkan pada suatu jenis
dan jenjang persekolahan.
24. PEMILIHAN DAN PENGOGRANISASIAN
PENGALAMAN BELAJAR
• Setelah materi kurikulim dipilih
diorganisasikan langkah selanjutnya
adalah memilih dan mengorganisasikan
pengalaman belajar
• Cara memilih dan mengorganisasikan
pengalaman belajar siswa bisa bersumber
dari pengalamn visual, pengalaman suara,
pengalaman perabaan, pengalaman
penciuman atau variasi dari viual.
25.
26. 21
KURIKULUM
SD TAHUN
1975
PROPIL
KURIKULUM KURIKULUM KURIKULUM KURIKULUM SD
SD SEBELUM SD TAHUN TAHUN 1984
SEKOLAH TAHUN 1968
1968
DASAR
KURIKULUM SD
TAHUN 1994
27. PROPIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR
• Mengetahui profil kurikulum ditempat atau
negara lain sedikitnya akan memberikan
wawasan dan pemahaman yang lebih
luas pada guru mengenai sejauh mana
kemajuan-kemajuan telah dicapai
kendala-kendala dalam pelaksanaan
kurikulum dinegara lain.
28. KURIKULUM
SD SEBELUM TAHUN 1968
• Pada masa sebelumnya datangnta orang-
orang eropa ke Indonesia Portugis dan
Belanda sebenarnya sudah ada
Lembaga-lembaga pendidikan yang
didirikan oleh lembaga-lembaga
keagamaan terutama Hindu dan Budha
• Pada awalnya abad ke-20 muncul revolusi
sosial dan industri di Eropa yang
berpengaruh terhadap peluasan sekolah
bagi putra-putri Indonesia
29. KURIKULUM SD TAHUN 1968
• Pada tahun 1965 terjadi peristiwa
Gerakan 30 September (G30SPKI) yang
menandai berakhirnya pemerintahan orde
lama(Orla).
• Peristiwa tersebut bnayak berpengaruh
terhadap tatanan politik,ekonomi,dan
sosial pada saat itu , termasuk juga dunia
pependidikan.
30. KURIKULUM SD TAHUN 1975
• Kurikulum tahun 1975 yang telah
dilaksanakan diberbagai sekolah ternyata
dipandang kurang sesuai lagi dengan
kondisi masyarakat pada masa
pembangunan lima tahun tahap kedua
( Pelita Kedua).
31. KURIKULUM SD TAHUN 1984
• Bersama dengan terbitnya Keputusan
Mentri Pendidikan dan
KeebudayaanNomor 0461/UI/1983
tentang Perbaikan Kurikulum Pendidikan
Dasar dan Menengah dalam lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
maka untuk tingkat sekolah dasar
diberlakukan penggunan kurikulum baru
yaitu kurikulum tahun 1984.
32. KURIKULUM SD TAHUN 1994
• Didalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989
twlah dirumuskan bahwa tujuan Pendidikan
Nasioanal ilah mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur , memiliki pengetahuan
dan keterampilan , kesehatan jasmani dan
rohani , berkepribadian yang mantap dan
mandiri, serta rasa tanggungjawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
33. 18
KURIKULUM
BERBASIS
KOPETENSI
Praxsis
pengemba
Prospek
ngan
pengembang
kurikulum an kurikulum
di untuk abad
ke-21
indonesia
PRODUK
PENGEMBANGA
N KURIKULUM
SEKOLAH
DASAR
34. Praxsis pengembangan kurikulum di indonesia
• Keberhasilan suatu kurikulum itu sangat tergantung kepada
bagaimana kurikulum itu dilaksanakan atau diimplemasikan.
• Kemampuan-kemampuan agar dapat memahami dan menganalisis
mengenai praxis atau implementasi pengembangan kurikulum
sekolah dasar di Indonesia :
1. Menganalisis tahap-tahap pengembangan kurikulum;
2. Mengidentifikasi keterterapan prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum;
3. Menganalisis kualitas keterlibatan unsur-unsur dalam
pengembangan kurikulum;
4. Menganals kebutuhan pengembangan muatan lokal yang berbasis
masyarakat dan pengayaan tujuan pendidikan nasional;
5. Menganalisis prose sosialisasi kurikulum sekolah dasar;
6. Mengindetifiksasi aspek-aspek dalam pembinaan kurikulum
35. HUBUNGAN
KURIKULUM
DAN
PEMBELAJA
RAN
KARAKTER Hakikat MODEL
ISTIK Pengembangan PENGEMBA
RENCANA Rencana NGAN
PEMBELAJ Pembelajaran RENCANA
ARAN PEMBELAJ
ARAN
PENGERTI
AN
RENCANA
PEMBELAJ
ARAN
36. HAKIKAT PEMBELAJARAN
• 2.1 Pengertian dan Ciri-ciri Pembelajaran
Pembelajaran atau mengajar adalah upaya guru untuk
mengubah tingkah laku siswa. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran adalah upaya guru untuk supaya siswa
mau belajar. Sedangkan belajar adalah perubahan
tingkah laku siswa. Pengertian tersebut menunjukkan
bahwa mengajar bukan upaya guru untuk
menyampaikan bahan, tetapi bagaimana siswa dapat
mempelajari bahan sesuai dengan tujuan
37. Karakteristik Perencanaan Pembelajaran
• Bicara tentang dimensi perencanaan pengajaran, berkenaan
dengan luas dan cakupan aktivitas perencanaan yang mungkin
dalam system pendidikan, yang merupakan karakteristik
perencanaan pengajaran adalah :
• Merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan social
dan konsep-konsepnya dirancang oleh banyak orang.
• Merupakan konsep dinamik, sehingga dapat dan perlu dimodifikasi
jika informasi yang masuk mengharapkan demikian.
• Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas, aktivitas itu banyak
ragamnya namun dapat dikategorikan menjadi prosedur-prosedur
dan pengarahan.
• Perencanaan pengajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana,
sehingga harus mampu mengurangi pemborosan, duplikasi, salah
penggunaan dan salah manajemennya.
38. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
•
Kurikulum adalah rencana tertulis berisi ide-ide dan gagasan-
gagasan yang dirumuskan oleh pengembang kurikulum. Rencana
tersebut menjadi dokumen kurikulum yang selanjutnya membentuk
suatu sistem kurikulum. Di dalamnya mencakup komponen-
komponen yang saling berkaitan dan saling memengaruhi satu
dengan yang lain. Seperti komponen tujuan, pengalaman belajar,
strategi pencapaian tujuan, dan evaluasi
39. Model ASSURE
• Model ASSURE adalah jembatan antara peserta didik,
materi, dan semua bentuk media. Model ini memastikan
pengembangan pembelajaran dimaksudkan untuk
membantu pendidik dalam pengembangan instruksi
yang sistematis dan efektif. Hal ini digunakan untuk
membantu para pendidik mengatur proses belajar dan
melakukan penilaian hasil belajar peserta didik. Ada
enam langkah dalam pengembangan model ASSURE
yaitu: Analyze learner; State objectives; Select
instructional methods, media and materials; Utilize media
and materials; Require learner participation; Evaluate
and revise.[1]
40. Pengertian Perencanaan
• Perencanaan adalah suatu cara untuk membuat suatu
kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan
berbagai langkah yang antisipatif untuk memperkecil
kesenjangan yang ada dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Perencanaan merupakan hasil proses
berpikir dan pengkajian dan penyeleksian dari berbagai
alternatif yang dianggap lebih memiliki nilai efektivitas
dan efisiensi, yang merupakan awal dari semua proses
pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional.