SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
BAB REGISTER
  IV
Kelanjutan dari mengenal berbagai jenis Flip-Flop, maka dilanjutkan dengan pembangunan komponen
yang lebih fungsional yang berada di level register.

4.1      Pengertian Register
         Register adalah komponen dalam computer yang dibangun dari gerbang logika dan flip-flop.
Register biasanya diukur berdasarkan bit (binary digit) yang dapat disimpan. Misalnya, register geser
8 bit, adalah register yang dapat menyimpan 8 bit.
         Berdasarkan data yang dikelolanya, register dapat dibedakan menjadi :
1. Register Data, digunakan untuk menyimpan bilangan integer.
2. Register Alamat, digunakan untuk menyimpan alamat yang digunakan untuk mengakses memori.
3. Register Tujuan Umum, digunakan untuk menyimpan data maupun alamat,
4. Register floating point, digunakan untuk menyimpan bilangan titik mengambang.
5. Register Konstanta, digunakan untuk menyimpan nilai yang dapat dibaca.
6. Register Vektor, digunakan untuk menyimpan data dalam melakukan pemrosesan vector.
7. Register Tujuan Khusus, digunakan untuk menyimpan kondisi program (program state) termasuk di
     dalamnya pencacah program, penunjuk tumpukan (stack pointer) dan register status.
8. Register yang berhubungan dengan pengaksesan memori seperti register penahan (buffer
     register) register data, register alamat dan register lainnya.

Register terdiri dari beberapa gerbang atau flip-flop yang saling berhubungan disusun dalam sebuah
rangkaian. Register dibuat dengan tujuan tertentu. Terdapat dua jenis rangkaian yaitu rangkaian
kombinasional dan rangkaian sekuensial.

Tabel 4.1 : Komponen Register
              Tipe                                    Komponen                        Fungsi
Kombinasi                                 Gerbang Word                    Operasi Boolean
                                          Multiplexer                     Perutean data
                                          Dekoder & Enkoder               Pemeriksaan kode & konversi
                                          Array yang dapat diprogram      Fungsi umum
                                          Elemen Aritmatika               Operasi Numerik
                                          (Penjumlahan, ALU)
Sekuensial                                Register Pararel                Penyimpan informasi
                                          Register Geser                  Penyimpan informasi
                                                                          Konversi serial-pararel
                                          Pencacah                        Kontrol / penghasil sinyal
                                                                          pewaktu

4.2      Multiplexer (MUX)
        Multiplexer adalah rangkaian yang memilih
satu dari beberapa jalur masukan ke satu jalur
keluaran, jalur sumber yang diteruskan ke jalur
keluaran dikendalikan oleh sinyal SELECT. Jika
data sumber yang masuk sejumlah k dan setiap
jalur masukan data terdiri dari m bit, multiplexer
tersebut dinamakan multiplexer k input m-bit.                               Gambar 4.1
                                                            Multiplexer (MUX) dan Demultiplekser (DEMUX)




Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
Pengertian bebas dari Multiplexer adalah alat atau komponen elektronika yang bisa memilih input
(masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran). Pemilihan input mana yang dipilih akan
ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali) SELECT. Komponen yang berfungsi
kebalikan dari MUX ini disebut Demultiplekser (DEMUX). Pada DEMUX, jumlah masukannya hanya satu,
tetapi bagian keluarannya banyak. Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output
(channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian SELECT-nya.

Simbol                                                                                    In 0 In 1 In 2        In -1

Simbol multiplexer terdiri dari k buah input dan masing-masing                              m    m     m           m
memiliki m-bit, s buah SELECT, satu buah ENABLE e dan 1 buah
m bit keluaran.
         Jumlah masukan k menentukan berapa jumlah SELECT




                                                                                 SELECT
                                        2
yang diperlukan. Jumlah SELECT > Log k. Misalkan ai = 1 jika                                      Multiplexer
                                                                                                   (MUX)
input i yang dipilih. Jika ai = 1 ketika bilangan biner i ditetapkan
pada jalur SELECT, maka In i akan dihubungkan dengan Out jika              ENABLE e
e = 1. Jalur ENABLE e adalah jalur untuk mengaktifkan
                                                                                                       m
Multiplexer. Jika e bernilai 0 maka Multiplexer tidak aktif. Operasi
Multiplexer dapat didefinisikan secara formal dengan persamaan                                       Out

Boolean m-SOP sebagai berikut :                                                     Gambar 4.2
                                                                              Multiplexer k-input m-bit
Out j =          i, j   ai e untuk j = 0, 1, 2,…, m-1

       In 1,3                                                           Multiplexer mempunyai properti
                                                                penting yang dapat digunakan untuk
                                                        Out 3   menghasilkan            berbagai         fungsi
       In 0,3                                                   kombinasional dan dapat digambarkan
                                                                sebagai diagram logika yang universal.
       In 1,2
                                                                Spesifiknya pada n-variabel fungsi Out
                                                                dapat dibuat oleh Multiplexer 2n-input 1-bit.
                                                        Out 2   Hal ini dapat dilakukan dengan s jalur
       In 0,2                                                   control SELECT. Jika In i (In0, In1, In2,…In
                                                                n-1) dengan s jalur kontrol SELECT. Jika In
                                                                i menyatakan jalur input data ke-I, maka
       In 1,1                                                   output Out.
                                                                         Dari Gambar 4.3, Multiplexer
                                                        Out 1   tersebut terdiri dari 2 input yaitu In 0 dan In
       In 0,1
                                                                1 yang masing-masing terdiri dari 4 bit.
                                                                Karena terdapat 2 buah masukan maka
       In 1,0                                                   SELECT       yang      diperlukan     sebanyak
                                                                2         2
                                                                 Log In = Log 2 = 1. SELECT dapat bernilai
                                                        Out 0   0 untuk memilih In 0 dan dapat bernilai 1
       In 0,0                                                   untuk memilih In 1.



                           EN
                SELECT
                       Gambar 4.3
          Diagram Logika Multiplexer 2-input 4-bit




Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
Registers                                 Z
                                                         0             ALU
                                                                              R
                                                       MUX

                                     Sign                1
                                    Extend

                                                       Gambar 4.4
                                                    Simbol Dekoder 1/n

        Rangkaian Multiplexer biasanya digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih sinyal digital ke
dalam satu jalur, dengan menempatkan pada waktu yang berbeda. Cara seperti ini dikenal dengan istilah
multipleks berdasarkan pembagian waktu (Time Division Multiplexing). Multiplexer banyak digunakan
dalam computer, salah satu implementasinya adalah pada saat memilih satu masukan dari beberapa
masukan sumber untuk ALU (Arithmetic and logical unit).

4.3      Decoder
        Aplikasi utama decoder adalah pengalamatan, dimana n bit masukan In diinterprestasikan
sebagai sebuah alamat yang digunakan untuk memilih satu dari jalur keluaran. Aplikasi yang lain adalah
member rute data dari sebuah sumber ke beberapa tujuan. Dekoder juga disebut demultiplexer. Aplikasi
ini dapat mengendalikan input dari decoder yang dipandang sebagai 1 bit data sumber.

                                                                             Out 7



                                                                             Out 6



                                                                             Out 5


                                 In 2
                                                                             Out 4

                                 In 1


                                 In 0                                        Out 3



                                                                             Out 2



                                                                             Out 1



                                                                             Out 0



                                                                  EN

                                                       Gambar 4.5
                                                Diagram Logika Dekoder 1/8


Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
n         n
        Sebuah decoder 1-out-of-2 atau 1/2 adalah rangkaian kombinasional dengan n jalur data
masukan dan 2n jalur data keluaran. Sinyal keluaran yang aktif tergantung dari nilai masukan In 0, In 1,
In 2. Berikut ini daftar kombinasi sinyal masukan dan efek sinyal keluaran yang aktif;

         Tabel 4.2 Tabel Kebenaran pada Diagram Logika Decoder 1/8
                              Sinyal Masukan                                               Keluaran
              In 0           In 1         In 2          EN                                    Aktif
                0              0            0            1                                   Out 0
                0              0            1            1                                   Out 1
                0              1            0            1                                   Out 2
                0              1            1            1                                   Out 3
                1              0            0            1                                   Out 4
                1              0            1            1                                   Out 5
                1              1            0            1                                   Out 6
                1              1            1            1                                   Out 7
               Φ              Φ            Φ             0                                 Tidak Ada

         Kombinasi sinyal masukan akan menentukan sinyal keluaran yang aktif. Chip decoder
dikendalikan oleh chip ENABLE (EN). Pada saat nilai ENABLE (EN) rendah maka decoder tidak
berfungsi, apapun kombinasi masukannya. Bila diperhatikan, jalur keluaran yang aktif ditentukan oleh
nilai kombinasi IN. Pada saat In 0 In 1 In 2 = 001 maka keluaran yang aktif adalah Out 1.

                                                In 0 In 1             In k


                                                                             k > 2Log n.
                                                            …….

                                                            Dekoder
                                                              1/n

                                        EN

                                                              …….
                                                Out 0 Out 1            Out n

                                                 Gambar 4.5
                                      Penggunaan MUX dalam Prosesor MIPS

        Simbol decoder terdiri dari k buah masukan, sebuah jalur ENABLE (EN), dan n buah jalur
                            2
keluaran dengan syarat k > Log n. Misal jumlah keluarannya 8 jalur maka k minimal sama dengan
2
 Log 8 = 3.



4.4      Encoder
         Encoder adalah rangkaian yang digunakan untuk menghasilkan alamat atau nama dari jalur
masukan yang aktif. Encoder kebalikan dari decoder. Penambahan In Aktif digunakan untuk mengetahui
apakah ada atau tidah sebuah jalur yang aktif. Pada saat tidak ada jalur yang aktif, keluaran akan bernilai
00, ini akan sama artinya dengan jalur In 0 yang aktif. Keluaran In Aktif dibuat untuk membedakan antara
tidak ada masukan yang aktif dengan masukan In 0 yang aktif. Gambar 4.5 di bawah ini menunjukkan
sebuah 4 bit encoder yang sederhana untuk tipe ini.




Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
Out 1
                                                 In 3
                                                 In 2
                                                 In 1
                                                 In 0
                                                                                                    Out 0



                                                                                                    In AKTIF


                                                                                     EN

                                                                         Gambar 4.6
                                                                 Diagram Logika Encoder 4 Bit

Simbol
                                        In                                         Simbol encoder n bit terdiri dari n bit masukan In,
                                                                                                                               2
                                             n                                     satu buah ENABLE (EN) dan In Aktif, serta Log n
                                                                                   bit keluaran.

           EN                      Encoder                      In AKTIF
                                    N bit




                                             2
                                                 Log n
                                    Out

                          Gambar 4.7
                      Simbol Encoder N Bit

4.5      Register Data
           In 3              D
                                  Set
                                                 Q      Out 3                     Register data adalah kumpulan elemen-elemen
                             CK    FF                                      memori yang bekerja bersama-sama sebagai satu unit.
                                                 Q’                        Fungsinya sebagai penyimpan data.
                                  CLR




                                                                                                            In
                                  Set
           In 2              D                   Q      Out 2



                             CK    FF
                                                                                                                 n
                                                 Q’
                                  CLR




                                                                                            Detak
           In 1              D
                                  Set
                                                 Q      Out 1
                                                                                                       Register Data
                                                                                                           N bit
                             CK    FF

                                                                                             CLR
                                                 Q’
                                  CLR



                                                                                                                 n
                                  Set
           In 0              D                   Q      Out 0

                                                                                                            N
                             CK    FF


                                                 Q’
                                                                                                 Gambar 4.9
                                                                                          Simbol Register Data N bit
                                  CLR




                     DETAK
                  CLEAR



              Gambar 4.8
      Rangkaian Register Data N bit


Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
Sumber m bit register dirangkai dengan m flip-flop digunakan untuk menyimpan sebuah m bit
word (In 0, In 1, …In m-1). Setiap bit word disimpan dalam flip flop yang berlainan. Data dapat dikirim kea
tau dari semua flip flop secara bersamaan, mode operasi ini disebut masukan-keluaran pararel (pararel
input-output). Register data dapat dibangun dari berbagai tipe flip flop. Simbol register data terdiri dari
n bit In, jalur DETAK dan CLEAR, dan n bit OUT.

4.6      Register Geser
         Terdapat berbagai situasi dalam perancangan computer di mana diperlukan adanya pergeseran
isi register ke sebelah kiri atau sebelah kanan. Operasi pergeseran kanan mengubah keadaan register
sebagai berikut :

         (0, Z0, Z1, …, Zm-1)  (Z0, Z1, … Zm-1)

          Dan pergesaran kiri melakukan transformasi :
         ( Z1, Z2…, Zm-1, 0)  (Z0, Z1, … Zm-1)

Register yang dapat melakukan operasi penggeseran ke kiri atau ke kanan ini disebut dengan register
geser (shift register). Untuk melaksanakan operasi sederhana ini. Register geser m-bit terdiri dari m buah
flip flop master-slave yang masing-masingnya dihubungkan dengan tetangga sebelah kiri dan kanannya.
Data satu bit dapat dimasukkan dan satu bit dapat dibaca pada sisi yang lain. Ini disebut input-output
parallel. Simbol register geser n bit terdiri dari jalur in, SHEN, CLEAR, dan OUT.

                           Set                      Set            Set                   Set
                 IN   D          Q              D         Q    D         Q         D                Q    OUT


                       CK FF                    CK FF          CK FF               CK FF

                                 Q’                       Q’             Q’                         Q’
                           CLR                      CLR            CLR                  CLR
          SHEN

         CLEAR

                                            Gambar 4.10 Register Geser

Pergeseran ke kanan dapat dikerjakan dengan                                            In

mengaktifkan jalur kendali shift enable yang                                                 n
terhubung dengan input CLOCK masing-masing
flip flop. Berguna juga untuk menyediakan akses
langsung pada flip flop internal dalam register                          SHEN
                                                                                   Register Geser
geser m-bit. Disamping jalur data serial, m jalur                                      N bit
input atau output disediakan juga untuk transfer                             CLR

data parallel dari dank e register geser.
          Register geser sangat berguna pada                                                 n
sejumlah aplikasi seperti :                                                            Out
1. Penyimpanan data serial
                                                               Gambar 4.11 Simbol Register Geser n bit
2. Konversi data serial ke parallel atau parallel ke
     serial
3. Melakukan operasi aritmatik

Register geser dapat dirancang agar lebih universal yang menggabungkan register geser kanan atau kiri.
Berikut ini gambar register geser universal.




Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
Data IN          Data IN        Data IN
                                                      Geser Kanan        Parallel      Geser Kiri

                                                               n               n             n

                                           PAR EN

                                         LEFT SH
                                                                      Register Geser
                                               SHEN                         N bit

                                               CLR


                                                               n              n              n

                                                         Data OUT       Data OUT   Data OUT
                                                         Geser Kiri      Parallel Geser Kanan

                               Gambar 4.12 Simbol Register Geser Kanan-Kiri n bit

4.7      Pencacah (Counter)
        Pencacah adalah sebuah mesin sekuensial yang dirancang untuk melakukan pencacahan.
Pencacah sederhana diperoleh dengan sedikit melakukan modifikasi dari register geser. Gambar 4.13
menunjukkan pencacah modulo-16 yang dapat mencacah dari 0000 sampai 1111. Pencacah ini terdiri
dari 4 buah JK flip flop.

              1


                            Set                          Set                           Set                        Set
                        J         Q              J             Q                  J              Q            J         Q

          COUNTEN
                         CK FF                    CK FF                            CK FF                      CK FF


                        K         Q’             K             Q’                 K              Q’           K         Q’
                            CLR                       CLR                              CLR                        CLR

               CLEAR


                                       OUT 0                          OUT 1                           OUT 2                  OUT 3

                       Gambar 4.13 Diagram Logika Pencacah Modulo-16 (Ripple Counter)

         Rangkaian ini akan menghitung jika jalur Count aktif. Keluaran hasil penghitungan adalah 4 bit
standar bilangan biner. Keluaran suatu flip flop merupakan masukan bagi flip flop di sebelah kanannya
sehingga keluaran dari suatu flip flop akan mempengaruhi keadaan flip flop yang ada di sebelah
kanannya. Tipe pencacah seperti ini disebut ripple counter.
         Jalur COUNTEN berfungsi sebagai pengganti detak bagi JK flip flop pertama. Jalur CLEAR
berfungsi untuk me-RESET (mengosongkan) nilai seluruh JK flip flop. Konstanta 1 berfungsi member
nilai 1 pada masukan J dan K untuk semua flip flop. Karena JK senantiasa bernilai 11 maka flip flop
dalam kondisi toggle (berubah-ubah dari kondisi sebelumnya)
         Simbol
Simbol pencacah modulo-16 terdiri dari 4 bit keluaran, 1 bit jalur COUNTEN dan CLEAR.

                                               COUNTEN
                                                                       PENCACAH
                                                                       MODULO-16
                                                 CLEAR




                                                               Out 0    Out 1 Out 2 Out 3

                                       Gambar 4.14 Simbol Pencacah Modulo-16




Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07KuliahKita
 
Siklus pengambilan (fetch cycle)
Siklus pengambilan (fetch cycle)Siklus pengambilan (fetch cycle)
Siklus pengambilan (fetch cycle)Lusiana Diyan
 
Materi 7 Context Free Grammar
Materi 7   Context Free Grammar Materi 7   Context Free Grammar
Materi 7 Context Free Grammar ahmad haidaroh
 
Makalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskalMakalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskalzaenal mustofa
 
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar booleancara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar booleanAwas Andreas
 
Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching Kukuh Setiawan
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleks Bilangan kompleks
Bilangan kompleks UIN Arraniry
 
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaMakalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaDEDE IRYAWAN
 
Finite State Automata - Materi 3 - TBO
Finite State Automata - Materi 3 - TBOFinite State Automata - Materi 3 - TBO
Finite State Automata - Materi 3 - TBOahmad haidaroh
 
Contoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman CodeContoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman CodeAlbertus H.
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05KuliahKita
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Fuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanFuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanRoziq Bahtiar
 

Was ist angesagt? (20)

Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
 
Siklus pengambilan (fetch cycle)
Siklus pengambilan (fetch cycle)Siklus pengambilan (fetch cycle)
Siklus pengambilan (fetch cycle)
 
Materi 7 Context Free Grammar
Materi 7   Context Free Grammar Materi 7   Context Free Grammar
Materi 7 Context Free Grammar
 
Graf Pohon
Graf PohonGraf Pohon
Graf Pohon
 
Rangkaian Adder
Rangkaian AdderRangkaian Adder
Rangkaian Adder
 
4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi
 
Makalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskalMakalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskal
 
Bab 2 aljabar himpunan
Bab 2 aljabar himpunanBab 2 aljabar himpunan
Bab 2 aljabar himpunan
 
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar booleancara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
cara menghitung Minterm dan maxterm aljabar boolean
 
Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching Algoritma Pencarian String matching
Algoritma Pencarian String matching
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleks Bilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas WidyatamaMakalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
Makalah Peranan Semaphore Sistem Operasi - Universitas Widyatama
 
Finite State Automata - Materi 3 - TBO
Finite State Automata - Materi 3 - TBOFinite State Automata - Materi 3 - TBO
Finite State Automata - Materi 3 - TBO
 
Array dan Contoh
Array dan ContohArray dan Contoh
Array dan Contoh
 
Contoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman CodeContoh Soal Huffman Code
Contoh Soal Huffman Code
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
Bab 8. Fungsi Transenden ( Kalkulus 1 )
 
Fuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanFuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaan
 
Flip-Flop
Flip-FlopFlip-Flop
Flip-Flop
 

Ähnlich wie Bab 4 register

Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalDian Anggraini
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisipersonal
 
Gerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiGerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiMoh Ali Fauzi
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalQiyad N
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
pendahuluan gerbang logika
pendahuluan gerbang logikapendahuluan gerbang logika
pendahuluan gerbang logikaRati J
 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digitalecko gmc
 
Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar
Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar
Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar SitiFauriah
 
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR GatesDigital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR GatesAnita Eka Putri
 
14684664 mikroprosesor
14684664 mikroprosesor14684664 mikroprosesor
14684664 mikroprosesorAbe Mubarok
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logikaAbellya
 

Ähnlich wie Bab 4 register (20)

Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
 
Gerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiGerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasi
 
Multipleksi
MultipleksiMultipleksi
Multipleksi
 
Modul elekronika-digital
Modul elekronika-digitalModul elekronika-digital
Modul elekronika-digital
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
ARITMATIKA KOMPUTER.ppt
ARITMATIKA KOMPUTER.pptARITMATIKA KOMPUTER.ppt
ARITMATIKA KOMPUTER.ppt
 
pendahuluan gerbang logika
pendahuluan gerbang logikapendahuluan gerbang logika
pendahuluan gerbang logika
 
Decoder&encoder
Decoder&encoderDecoder&encoder
Decoder&encoder
 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digital
 
14675172.ppt
14675172.ppt14675172.ppt
14675172.ppt
 
Laporan eldig
Laporan eldigLaporan eldig
Laporan eldig
 
Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar
Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar
Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar
 
Modul Praktikum
Modul PraktikumModul Praktikum
Modul Praktikum
 
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR GatesDigital integrated circuit; AND, OR Gates
Digital integrated circuit; AND, OR Gates
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
14684664 mikroprosesor
14684664 mikroprosesor14684664 mikroprosesor
14684664 mikroprosesor
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logika
 

Mehr von Universitas Putera Batam

ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK KEAMANAN SISTEM INFORMASI PADA TRANSAKS...
ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK KEAMANAN SISTEM INFORMASI PADA TRANSAKS...ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK KEAMANAN SISTEM INFORMASI PADA TRANSAKS...
ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK KEAMANAN SISTEM INFORMASI PADA TRANSAKS...Universitas Putera Batam
 
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...Universitas Putera Batam
 
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal   analisis pengaruh kualitas pelayananJurnal   analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayananUniversitas Putera Batam
 
Jurnal analisis model it menggunakan balanced scorecard
Jurnal   analisis model it menggunakan balanced scorecardJurnal   analisis model it menggunakan balanced scorecard
Jurnal analisis model it menggunakan balanced scorecardUniversitas Putera Batam
 
Jurnal analisis dan perancangan sistem informasi akademik
Jurnal   analisis dan perancangan sistem informasi akademikJurnal   analisis dan perancangan sistem informasi akademik
Jurnal analisis dan perancangan sistem informasi akademikUniversitas Putera Batam
 

Mehr von Universitas Putera Batam (20)

Bab 5 komputer sederhana sap-1
Bab 5   komputer sederhana sap-1Bab 5   komputer sederhana sap-1
Bab 5 komputer sederhana sap-1
 
Bab 3 flip flop
Bab 3   flip flopBab 3   flip flop
Bab 3 flip flop
 
Bab 1 sejarah komputer
Bab 1   sejarah komputerBab 1   sejarah komputer
Bab 1 sejarah komputer
 
Multiplexer
MultiplexerMultiplexer
Multiplexer
 
Seminar - Software Design
Seminar - Software DesignSeminar - Software Design
Seminar - Software Design
 
Bab 2 gerbang logika
Bab 2   gerbang logikaBab 2   gerbang logika
Bab 2 gerbang logika
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 2 - Sekilas Tentang Proyek
Bab 2 - Sekilas Tentang ProyekBab 2 - Sekilas Tentang Proyek
Bab 2 - Sekilas Tentang Proyek
 
BAB 1 - Pendahuluan
BAB 1 - PendahuluanBAB 1 - Pendahuluan
BAB 1 - Pendahuluan
 
Ratzman framework
Ratzman frameworkRatzman framework
Ratzman framework
 
ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK KEAMANAN SISTEM INFORMASI PADA TRANSAKS...
ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK KEAMANAN SISTEM INFORMASI PADA TRANSAKS...ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK KEAMANAN SISTEM INFORMASI PADA TRANSAKS...
ANALISA DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK KEAMANAN SISTEM INFORMASI PADA TRANSAKS...
 
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan API Spec Q1 di PT. Pipa Mas Puti...
 
Database design guide
Database design guideDatabase design guide
Database design guide
 
Bcprimer
BcprimerBcprimer
Bcprimer
 
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal   analisis pengaruh kualitas pelayananJurnal   analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayanan
 
Jurnal analisis model it menggunakan balanced scorecard
Jurnal   analisis model it menggunakan balanced scorecardJurnal   analisis model it menggunakan balanced scorecard
Jurnal analisis model it menggunakan balanced scorecard
 
Jurnal analisis dan perancangan sistem informasi akademik
Jurnal   analisis dan perancangan sistem informasi akademikJurnal   analisis dan perancangan sistem informasi akademik
Jurnal analisis dan perancangan sistem informasi akademik
 

Kürzlich hochgeladen

analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.nuranisasignature
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTRikoMappedeceng1
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptIka Putri
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...unikbetslotbankmaybank
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"HaseebBashir5
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxAnissaPratiwi3
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxZainalArifin848408
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaMichael Rada
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptJhonSutarka1
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tanikwtkelurahanmekarsar
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...syafiraw266
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxRafifOye
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfAgusyunus2
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .pptApaySafari1
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxItaaNurlianaSiregar
 

Kürzlich hochgeladen (20)

analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.pptSistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
Sistem-Informasi-Akuntansi-Pertemuan-10.ppt
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 

Bab 4 register

  • 1. BAB REGISTER IV Kelanjutan dari mengenal berbagai jenis Flip-Flop, maka dilanjutkan dengan pembangunan komponen yang lebih fungsional yang berada di level register. 4.1 Pengertian Register Register adalah komponen dalam computer yang dibangun dari gerbang logika dan flip-flop. Register biasanya diukur berdasarkan bit (binary digit) yang dapat disimpan. Misalnya, register geser 8 bit, adalah register yang dapat menyimpan 8 bit. Berdasarkan data yang dikelolanya, register dapat dibedakan menjadi : 1. Register Data, digunakan untuk menyimpan bilangan integer. 2. Register Alamat, digunakan untuk menyimpan alamat yang digunakan untuk mengakses memori. 3. Register Tujuan Umum, digunakan untuk menyimpan data maupun alamat, 4. Register floating point, digunakan untuk menyimpan bilangan titik mengambang. 5. Register Konstanta, digunakan untuk menyimpan nilai yang dapat dibaca. 6. Register Vektor, digunakan untuk menyimpan data dalam melakukan pemrosesan vector. 7. Register Tujuan Khusus, digunakan untuk menyimpan kondisi program (program state) termasuk di dalamnya pencacah program, penunjuk tumpukan (stack pointer) dan register status. 8. Register yang berhubungan dengan pengaksesan memori seperti register penahan (buffer register) register data, register alamat dan register lainnya. Register terdiri dari beberapa gerbang atau flip-flop yang saling berhubungan disusun dalam sebuah rangkaian. Register dibuat dengan tujuan tertentu. Terdapat dua jenis rangkaian yaitu rangkaian kombinasional dan rangkaian sekuensial. Tabel 4.1 : Komponen Register Tipe Komponen Fungsi Kombinasi Gerbang Word Operasi Boolean Multiplexer Perutean data Dekoder & Enkoder Pemeriksaan kode & konversi Array yang dapat diprogram Fungsi umum Elemen Aritmatika Operasi Numerik (Penjumlahan, ALU) Sekuensial Register Pararel Penyimpan informasi Register Geser Penyimpan informasi Konversi serial-pararel Pencacah Kontrol / penghasil sinyal pewaktu 4.2 Multiplexer (MUX) Multiplexer adalah rangkaian yang memilih satu dari beberapa jalur masukan ke satu jalur keluaran, jalur sumber yang diteruskan ke jalur keluaran dikendalikan oleh sinyal SELECT. Jika data sumber yang masuk sejumlah k dan setiap jalur masukan data terdiri dari m bit, multiplexer tersebut dinamakan multiplexer k input m-bit. Gambar 4.1 Multiplexer (MUX) dan Demultiplekser (DEMUX) Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
  • 2. Pengertian bebas dari Multiplexer adalah alat atau komponen elektronika yang bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran). Pemilihan input mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali) SELECT. Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX ini disebut Demultiplekser (DEMUX). Pada DEMUX, jumlah masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak. Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian SELECT-nya. Simbol In 0 In 1 In 2 In -1 Simbol multiplexer terdiri dari k buah input dan masing-masing m m m m memiliki m-bit, s buah SELECT, satu buah ENABLE e dan 1 buah m bit keluaran. Jumlah masukan k menentukan berapa jumlah SELECT SELECT 2 yang diperlukan. Jumlah SELECT > Log k. Misalkan ai = 1 jika Multiplexer (MUX) input i yang dipilih. Jika ai = 1 ketika bilangan biner i ditetapkan pada jalur SELECT, maka In i akan dihubungkan dengan Out jika ENABLE e e = 1. Jalur ENABLE e adalah jalur untuk mengaktifkan m Multiplexer. Jika e bernilai 0 maka Multiplexer tidak aktif. Operasi Multiplexer dapat didefinisikan secara formal dengan persamaan Out Boolean m-SOP sebagai berikut : Gambar 4.2 Multiplexer k-input m-bit Out j = i, j ai e untuk j = 0, 1, 2,…, m-1 In 1,3 Multiplexer mempunyai properti penting yang dapat digunakan untuk Out 3 menghasilkan berbagai fungsi In 0,3 kombinasional dan dapat digambarkan sebagai diagram logika yang universal. In 1,2 Spesifiknya pada n-variabel fungsi Out dapat dibuat oleh Multiplexer 2n-input 1-bit. Out 2 Hal ini dapat dilakukan dengan s jalur In 0,2 control SELECT. Jika In i (In0, In1, In2,…In n-1) dengan s jalur kontrol SELECT. Jika In i menyatakan jalur input data ke-I, maka In 1,1 output Out. Dari Gambar 4.3, Multiplexer Out 1 tersebut terdiri dari 2 input yaitu In 0 dan In In 0,1 1 yang masing-masing terdiri dari 4 bit. Karena terdapat 2 buah masukan maka In 1,0 SELECT yang diperlukan sebanyak 2 2 Log In = Log 2 = 1. SELECT dapat bernilai Out 0 0 untuk memilih In 0 dan dapat bernilai 1 In 0,0 untuk memilih In 1. EN SELECT Gambar 4.3 Diagram Logika Multiplexer 2-input 4-bit Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
  • 3. Registers Z 0 ALU R MUX Sign 1 Extend Gambar 4.4 Simbol Dekoder 1/n Rangkaian Multiplexer biasanya digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih sinyal digital ke dalam satu jalur, dengan menempatkan pada waktu yang berbeda. Cara seperti ini dikenal dengan istilah multipleks berdasarkan pembagian waktu (Time Division Multiplexing). Multiplexer banyak digunakan dalam computer, salah satu implementasinya adalah pada saat memilih satu masukan dari beberapa masukan sumber untuk ALU (Arithmetic and logical unit). 4.3 Decoder Aplikasi utama decoder adalah pengalamatan, dimana n bit masukan In diinterprestasikan sebagai sebuah alamat yang digunakan untuk memilih satu dari jalur keluaran. Aplikasi yang lain adalah member rute data dari sebuah sumber ke beberapa tujuan. Dekoder juga disebut demultiplexer. Aplikasi ini dapat mengendalikan input dari decoder yang dipandang sebagai 1 bit data sumber. Out 7 Out 6 Out 5 In 2 Out 4 In 1 In 0 Out 3 Out 2 Out 1 Out 0 EN Gambar 4.5 Diagram Logika Dekoder 1/8 Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
  • 4. n n Sebuah decoder 1-out-of-2 atau 1/2 adalah rangkaian kombinasional dengan n jalur data masukan dan 2n jalur data keluaran. Sinyal keluaran yang aktif tergantung dari nilai masukan In 0, In 1, In 2. Berikut ini daftar kombinasi sinyal masukan dan efek sinyal keluaran yang aktif; Tabel 4.2 Tabel Kebenaran pada Diagram Logika Decoder 1/8 Sinyal Masukan Keluaran In 0 In 1 In 2 EN Aktif 0 0 0 1 Out 0 0 0 1 1 Out 1 0 1 0 1 Out 2 0 1 1 1 Out 3 1 0 0 1 Out 4 1 0 1 1 Out 5 1 1 0 1 Out 6 1 1 1 1 Out 7 Φ Φ Φ 0 Tidak Ada Kombinasi sinyal masukan akan menentukan sinyal keluaran yang aktif. Chip decoder dikendalikan oleh chip ENABLE (EN). Pada saat nilai ENABLE (EN) rendah maka decoder tidak berfungsi, apapun kombinasi masukannya. Bila diperhatikan, jalur keluaran yang aktif ditentukan oleh nilai kombinasi IN. Pada saat In 0 In 1 In 2 = 001 maka keluaran yang aktif adalah Out 1. In 0 In 1 In k k > 2Log n. ……. Dekoder 1/n EN ……. Out 0 Out 1 Out n Gambar 4.5 Penggunaan MUX dalam Prosesor MIPS Simbol decoder terdiri dari k buah masukan, sebuah jalur ENABLE (EN), dan n buah jalur 2 keluaran dengan syarat k > Log n. Misal jumlah keluarannya 8 jalur maka k minimal sama dengan 2 Log 8 = 3. 4.4 Encoder Encoder adalah rangkaian yang digunakan untuk menghasilkan alamat atau nama dari jalur masukan yang aktif. Encoder kebalikan dari decoder. Penambahan In Aktif digunakan untuk mengetahui apakah ada atau tidah sebuah jalur yang aktif. Pada saat tidak ada jalur yang aktif, keluaran akan bernilai 00, ini akan sama artinya dengan jalur In 0 yang aktif. Keluaran In Aktif dibuat untuk membedakan antara tidak ada masukan yang aktif dengan masukan In 0 yang aktif. Gambar 4.5 di bawah ini menunjukkan sebuah 4 bit encoder yang sederhana untuk tipe ini. Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
  • 5. Out 1 In 3 In 2 In 1 In 0 Out 0 In AKTIF EN Gambar 4.6 Diagram Logika Encoder 4 Bit Simbol In Simbol encoder n bit terdiri dari n bit masukan In, 2 n satu buah ENABLE (EN) dan In Aktif, serta Log n bit keluaran. EN Encoder In AKTIF N bit 2 Log n Out Gambar 4.7 Simbol Encoder N Bit 4.5 Register Data In 3 D Set Q Out 3 Register data adalah kumpulan elemen-elemen CK FF memori yang bekerja bersama-sama sebagai satu unit. Q’ Fungsinya sebagai penyimpan data. CLR In Set In 2 D Q Out 2 CK FF n Q’ CLR Detak In 1 D Set Q Out 1 Register Data N bit CK FF CLR Q’ CLR n Set In 0 D Q Out 0 N CK FF Q’ Gambar 4.9 Simbol Register Data N bit CLR DETAK CLEAR Gambar 4.8 Rangkaian Register Data N bit Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
  • 6. Sumber m bit register dirangkai dengan m flip-flop digunakan untuk menyimpan sebuah m bit word (In 0, In 1, …In m-1). Setiap bit word disimpan dalam flip flop yang berlainan. Data dapat dikirim kea tau dari semua flip flop secara bersamaan, mode operasi ini disebut masukan-keluaran pararel (pararel input-output). Register data dapat dibangun dari berbagai tipe flip flop. Simbol register data terdiri dari n bit In, jalur DETAK dan CLEAR, dan n bit OUT. 4.6 Register Geser Terdapat berbagai situasi dalam perancangan computer di mana diperlukan adanya pergeseran isi register ke sebelah kiri atau sebelah kanan. Operasi pergeseran kanan mengubah keadaan register sebagai berikut : (0, Z0, Z1, …, Zm-1)  (Z0, Z1, … Zm-1) Dan pergesaran kiri melakukan transformasi : ( Z1, Z2…, Zm-1, 0)  (Z0, Z1, … Zm-1) Register yang dapat melakukan operasi penggeseran ke kiri atau ke kanan ini disebut dengan register geser (shift register). Untuk melaksanakan operasi sederhana ini. Register geser m-bit terdiri dari m buah flip flop master-slave yang masing-masingnya dihubungkan dengan tetangga sebelah kiri dan kanannya. Data satu bit dapat dimasukkan dan satu bit dapat dibaca pada sisi yang lain. Ini disebut input-output parallel. Simbol register geser n bit terdiri dari jalur in, SHEN, CLEAR, dan OUT. Set Set Set Set IN D Q D Q D Q D Q OUT CK FF CK FF CK FF CK FF Q’ Q’ Q’ Q’ CLR CLR CLR CLR SHEN CLEAR Gambar 4.10 Register Geser Pergeseran ke kanan dapat dikerjakan dengan In mengaktifkan jalur kendali shift enable yang n terhubung dengan input CLOCK masing-masing flip flop. Berguna juga untuk menyediakan akses langsung pada flip flop internal dalam register SHEN Register Geser geser m-bit. Disamping jalur data serial, m jalur N bit input atau output disediakan juga untuk transfer CLR data parallel dari dank e register geser. Register geser sangat berguna pada n sejumlah aplikasi seperti : Out 1. Penyimpanan data serial Gambar 4.11 Simbol Register Geser n bit 2. Konversi data serial ke parallel atau parallel ke serial 3. Melakukan operasi aritmatik Register geser dapat dirancang agar lebih universal yang menggabungkan register geser kanan atau kiri. Berikut ini gambar register geser universal. Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
  • 7. Data IN Data IN Data IN Geser Kanan Parallel Geser Kiri n n n PAR EN LEFT SH Register Geser SHEN N bit CLR n n n Data OUT Data OUT Data OUT Geser Kiri Parallel Geser Kanan Gambar 4.12 Simbol Register Geser Kanan-Kiri n bit 4.7 Pencacah (Counter) Pencacah adalah sebuah mesin sekuensial yang dirancang untuk melakukan pencacahan. Pencacah sederhana diperoleh dengan sedikit melakukan modifikasi dari register geser. Gambar 4.13 menunjukkan pencacah modulo-16 yang dapat mencacah dari 0000 sampai 1111. Pencacah ini terdiri dari 4 buah JK flip flop. 1 Set Set Set Set J Q J Q J Q J Q COUNTEN CK FF CK FF CK FF CK FF K Q’ K Q’ K Q’ K Q’ CLR CLR CLR CLR CLEAR OUT 0 OUT 1 OUT 2 OUT 3 Gambar 4.13 Diagram Logika Pencacah Modulo-16 (Ripple Counter) Rangkaian ini akan menghitung jika jalur Count aktif. Keluaran hasil penghitungan adalah 4 bit standar bilangan biner. Keluaran suatu flip flop merupakan masukan bagi flip flop di sebelah kanannya sehingga keluaran dari suatu flip flop akan mempengaruhi keadaan flip flop yang ada di sebelah kanannya. Tipe pencacah seperti ini disebut ripple counter. Jalur COUNTEN berfungsi sebagai pengganti detak bagi JK flip flop pertama. Jalur CLEAR berfungsi untuk me-RESET (mengosongkan) nilai seluruh JK flip flop. Konstanta 1 berfungsi member nilai 1 pada masukan J dan K untuk semua flip flop. Karena JK senantiasa bernilai 11 maka flip flop dalam kondisi toggle (berubah-ubah dari kondisi sebelumnya) Simbol Simbol pencacah modulo-16 terdiri dari 4 bit keluaran, 1 bit jalur COUNTEN dan CLEAR. COUNTEN PENCACAH MODULO-16 CLEAR Out 0 Out 1 Out 2 Out 3 Gambar 4.14 Simbol Pencacah Modulo-16 Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register