1. BAB REGISTER
IV
Kelanjutan dari mengenal berbagai jenis Flip-Flop, maka dilanjutkan dengan pembangunan komponen
yang lebih fungsional yang berada di level register.
4.1 Pengertian Register
Register adalah komponen dalam computer yang dibangun dari gerbang logika dan flip-flop.
Register biasanya diukur berdasarkan bit (binary digit) yang dapat disimpan. Misalnya, register geser
8 bit, adalah register yang dapat menyimpan 8 bit.
Berdasarkan data yang dikelolanya, register dapat dibedakan menjadi :
1. Register Data, digunakan untuk menyimpan bilangan integer.
2. Register Alamat, digunakan untuk menyimpan alamat yang digunakan untuk mengakses memori.
3. Register Tujuan Umum, digunakan untuk menyimpan data maupun alamat,
4. Register floating point, digunakan untuk menyimpan bilangan titik mengambang.
5. Register Konstanta, digunakan untuk menyimpan nilai yang dapat dibaca.
6. Register Vektor, digunakan untuk menyimpan data dalam melakukan pemrosesan vector.
7. Register Tujuan Khusus, digunakan untuk menyimpan kondisi program (program state) termasuk di
dalamnya pencacah program, penunjuk tumpukan (stack pointer) dan register status.
8. Register yang berhubungan dengan pengaksesan memori seperti register penahan (buffer
register) register data, register alamat dan register lainnya.
Register terdiri dari beberapa gerbang atau flip-flop yang saling berhubungan disusun dalam sebuah
rangkaian. Register dibuat dengan tujuan tertentu. Terdapat dua jenis rangkaian yaitu rangkaian
kombinasional dan rangkaian sekuensial.
Tabel 4.1 : Komponen Register
Tipe Komponen Fungsi
Kombinasi Gerbang Word Operasi Boolean
Multiplexer Perutean data
Dekoder & Enkoder Pemeriksaan kode & konversi
Array yang dapat diprogram Fungsi umum
Elemen Aritmatika Operasi Numerik
(Penjumlahan, ALU)
Sekuensial Register Pararel Penyimpan informasi
Register Geser Penyimpan informasi
Konversi serial-pararel
Pencacah Kontrol / penghasil sinyal
pewaktu
4.2 Multiplexer (MUX)
Multiplexer adalah rangkaian yang memilih
satu dari beberapa jalur masukan ke satu jalur
keluaran, jalur sumber yang diteruskan ke jalur
keluaran dikendalikan oleh sinyal SELECT. Jika
data sumber yang masuk sejumlah k dan setiap
jalur masukan data terdiri dari m bit, multiplexer
tersebut dinamakan multiplexer k input m-bit. Gambar 4.1
Multiplexer (MUX) dan Demultiplekser (DEMUX)
Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
2. Pengertian bebas dari Multiplexer adalah alat atau komponen elektronika yang bisa memilih input
(masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran). Pemilihan input mana yang dipilih akan
ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali) SELECT. Komponen yang berfungsi
kebalikan dari MUX ini disebut Demultiplekser (DEMUX). Pada DEMUX, jumlah masukannya hanya satu,
tetapi bagian keluarannya banyak. Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output
(channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian SELECT-nya.
Simbol In 0 In 1 In 2 In -1
Simbol multiplexer terdiri dari k buah input dan masing-masing m m m m
memiliki m-bit, s buah SELECT, satu buah ENABLE e dan 1 buah
m bit keluaran.
Jumlah masukan k menentukan berapa jumlah SELECT
SELECT
2
yang diperlukan. Jumlah SELECT > Log k. Misalkan ai = 1 jika Multiplexer
(MUX)
input i yang dipilih. Jika ai = 1 ketika bilangan biner i ditetapkan
pada jalur SELECT, maka In i akan dihubungkan dengan Out jika ENABLE e
e = 1. Jalur ENABLE e adalah jalur untuk mengaktifkan
m
Multiplexer. Jika e bernilai 0 maka Multiplexer tidak aktif. Operasi
Multiplexer dapat didefinisikan secara formal dengan persamaan Out
Boolean m-SOP sebagai berikut : Gambar 4.2
Multiplexer k-input m-bit
Out j = i, j ai e untuk j = 0, 1, 2,…, m-1
In 1,3 Multiplexer mempunyai properti
penting yang dapat digunakan untuk
Out 3 menghasilkan berbagai fungsi
In 0,3 kombinasional dan dapat digambarkan
sebagai diagram logika yang universal.
In 1,2
Spesifiknya pada n-variabel fungsi Out
dapat dibuat oleh Multiplexer 2n-input 1-bit.
Out 2 Hal ini dapat dilakukan dengan s jalur
In 0,2 control SELECT. Jika In i (In0, In1, In2,…In
n-1) dengan s jalur kontrol SELECT. Jika In
i menyatakan jalur input data ke-I, maka
In 1,1 output Out.
Dari Gambar 4.3, Multiplexer
Out 1 tersebut terdiri dari 2 input yaitu In 0 dan In
In 0,1
1 yang masing-masing terdiri dari 4 bit.
Karena terdapat 2 buah masukan maka
In 1,0 SELECT yang diperlukan sebanyak
2 2
Log In = Log 2 = 1. SELECT dapat bernilai
Out 0 0 untuk memilih In 0 dan dapat bernilai 1
In 0,0 untuk memilih In 1.
EN
SELECT
Gambar 4.3
Diagram Logika Multiplexer 2-input 4-bit
Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
3. Registers Z
0 ALU
R
MUX
Sign 1
Extend
Gambar 4.4
Simbol Dekoder 1/n
Rangkaian Multiplexer biasanya digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih sinyal digital ke
dalam satu jalur, dengan menempatkan pada waktu yang berbeda. Cara seperti ini dikenal dengan istilah
multipleks berdasarkan pembagian waktu (Time Division Multiplexing). Multiplexer banyak digunakan
dalam computer, salah satu implementasinya adalah pada saat memilih satu masukan dari beberapa
masukan sumber untuk ALU (Arithmetic and logical unit).
4.3 Decoder
Aplikasi utama decoder adalah pengalamatan, dimana n bit masukan In diinterprestasikan
sebagai sebuah alamat yang digunakan untuk memilih satu dari jalur keluaran. Aplikasi yang lain adalah
member rute data dari sebuah sumber ke beberapa tujuan. Dekoder juga disebut demultiplexer. Aplikasi
ini dapat mengendalikan input dari decoder yang dipandang sebagai 1 bit data sumber.
Out 7
Out 6
Out 5
In 2
Out 4
In 1
In 0 Out 3
Out 2
Out 1
Out 0
EN
Gambar 4.5
Diagram Logika Dekoder 1/8
Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
4. n n
Sebuah decoder 1-out-of-2 atau 1/2 adalah rangkaian kombinasional dengan n jalur data
masukan dan 2n jalur data keluaran. Sinyal keluaran yang aktif tergantung dari nilai masukan In 0, In 1,
In 2. Berikut ini daftar kombinasi sinyal masukan dan efek sinyal keluaran yang aktif;
Tabel 4.2 Tabel Kebenaran pada Diagram Logika Decoder 1/8
Sinyal Masukan Keluaran
In 0 In 1 In 2 EN Aktif
0 0 0 1 Out 0
0 0 1 1 Out 1
0 1 0 1 Out 2
0 1 1 1 Out 3
1 0 0 1 Out 4
1 0 1 1 Out 5
1 1 0 1 Out 6
1 1 1 1 Out 7
Φ Φ Φ 0 Tidak Ada
Kombinasi sinyal masukan akan menentukan sinyal keluaran yang aktif. Chip decoder
dikendalikan oleh chip ENABLE (EN). Pada saat nilai ENABLE (EN) rendah maka decoder tidak
berfungsi, apapun kombinasi masukannya. Bila diperhatikan, jalur keluaran yang aktif ditentukan oleh
nilai kombinasi IN. Pada saat In 0 In 1 In 2 = 001 maka keluaran yang aktif adalah Out 1.
In 0 In 1 In k
k > 2Log n.
…….
Dekoder
1/n
EN
…….
Out 0 Out 1 Out n
Gambar 4.5
Penggunaan MUX dalam Prosesor MIPS
Simbol decoder terdiri dari k buah masukan, sebuah jalur ENABLE (EN), dan n buah jalur
2
keluaran dengan syarat k > Log n. Misal jumlah keluarannya 8 jalur maka k minimal sama dengan
2
Log 8 = 3.
4.4 Encoder
Encoder adalah rangkaian yang digunakan untuk menghasilkan alamat atau nama dari jalur
masukan yang aktif. Encoder kebalikan dari decoder. Penambahan In Aktif digunakan untuk mengetahui
apakah ada atau tidah sebuah jalur yang aktif. Pada saat tidak ada jalur yang aktif, keluaran akan bernilai
00, ini akan sama artinya dengan jalur In 0 yang aktif. Keluaran In Aktif dibuat untuk membedakan antara
tidak ada masukan yang aktif dengan masukan In 0 yang aktif. Gambar 4.5 di bawah ini menunjukkan
sebuah 4 bit encoder yang sederhana untuk tipe ini.
Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
5. Out 1
In 3
In 2
In 1
In 0
Out 0
In AKTIF
EN
Gambar 4.6
Diagram Logika Encoder 4 Bit
Simbol
In Simbol encoder n bit terdiri dari n bit masukan In,
2
n satu buah ENABLE (EN) dan In Aktif, serta Log n
bit keluaran.
EN Encoder In AKTIF
N bit
2
Log n
Out
Gambar 4.7
Simbol Encoder N Bit
4.5 Register Data
In 3 D
Set
Q Out 3 Register data adalah kumpulan elemen-elemen
CK FF memori yang bekerja bersama-sama sebagai satu unit.
Q’ Fungsinya sebagai penyimpan data.
CLR
In
Set
In 2 D Q Out 2
CK FF
n
Q’
CLR
Detak
In 1 D
Set
Q Out 1
Register Data
N bit
CK FF
CLR
Q’
CLR
n
Set
In 0 D Q Out 0
N
CK FF
Q’
Gambar 4.9
Simbol Register Data N bit
CLR
DETAK
CLEAR
Gambar 4.8
Rangkaian Register Data N bit
Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
6. Sumber m bit register dirangkai dengan m flip-flop digunakan untuk menyimpan sebuah m bit
word (In 0, In 1, …In m-1). Setiap bit word disimpan dalam flip flop yang berlainan. Data dapat dikirim kea
tau dari semua flip flop secara bersamaan, mode operasi ini disebut masukan-keluaran pararel (pararel
input-output). Register data dapat dibangun dari berbagai tipe flip flop. Simbol register data terdiri dari
n bit In, jalur DETAK dan CLEAR, dan n bit OUT.
4.6 Register Geser
Terdapat berbagai situasi dalam perancangan computer di mana diperlukan adanya pergeseran
isi register ke sebelah kiri atau sebelah kanan. Operasi pergeseran kanan mengubah keadaan register
sebagai berikut :
(0, Z0, Z1, …, Zm-1) (Z0, Z1, … Zm-1)
Dan pergesaran kiri melakukan transformasi :
( Z1, Z2…, Zm-1, 0) (Z0, Z1, … Zm-1)
Register yang dapat melakukan operasi penggeseran ke kiri atau ke kanan ini disebut dengan register
geser (shift register). Untuk melaksanakan operasi sederhana ini. Register geser m-bit terdiri dari m buah
flip flop master-slave yang masing-masingnya dihubungkan dengan tetangga sebelah kiri dan kanannya.
Data satu bit dapat dimasukkan dan satu bit dapat dibaca pada sisi yang lain. Ini disebut input-output
parallel. Simbol register geser n bit terdiri dari jalur in, SHEN, CLEAR, dan OUT.
Set Set Set Set
IN D Q D Q D Q D Q OUT
CK FF CK FF CK FF CK FF
Q’ Q’ Q’ Q’
CLR CLR CLR CLR
SHEN
CLEAR
Gambar 4.10 Register Geser
Pergeseran ke kanan dapat dikerjakan dengan In
mengaktifkan jalur kendali shift enable yang n
terhubung dengan input CLOCK masing-masing
flip flop. Berguna juga untuk menyediakan akses
langsung pada flip flop internal dalam register SHEN
Register Geser
geser m-bit. Disamping jalur data serial, m jalur N bit
input atau output disediakan juga untuk transfer CLR
data parallel dari dank e register geser.
Register geser sangat berguna pada n
sejumlah aplikasi seperti : Out
1. Penyimpanan data serial
Gambar 4.11 Simbol Register Geser n bit
2. Konversi data serial ke parallel atau parallel ke
serial
3. Melakukan operasi aritmatik
Register geser dapat dirancang agar lebih universal yang menggabungkan register geser kanan atau kiri.
Berikut ini gambar register geser universal.
Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register
7. Data IN Data IN Data IN
Geser Kanan Parallel Geser Kiri
n n n
PAR EN
LEFT SH
Register Geser
SHEN N bit
CLR
n n n
Data OUT Data OUT Data OUT
Geser Kiri Parallel Geser Kanan
Gambar 4.12 Simbol Register Geser Kanan-Kiri n bit
4.7 Pencacah (Counter)
Pencacah adalah sebuah mesin sekuensial yang dirancang untuk melakukan pencacahan.
Pencacah sederhana diperoleh dengan sedikit melakukan modifikasi dari register geser. Gambar 4.13
menunjukkan pencacah modulo-16 yang dapat mencacah dari 0000 sampai 1111. Pencacah ini terdiri
dari 4 buah JK flip flop.
1
Set Set Set Set
J Q J Q J Q J Q
COUNTEN
CK FF CK FF CK FF CK FF
K Q’ K Q’ K Q’ K Q’
CLR CLR CLR CLR
CLEAR
OUT 0 OUT 1 OUT 2 OUT 3
Gambar 4.13 Diagram Logika Pencacah Modulo-16 (Ripple Counter)
Rangkaian ini akan menghitung jika jalur Count aktif. Keluaran hasil penghitungan adalah 4 bit
standar bilangan biner. Keluaran suatu flip flop merupakan masukan bagi flip flop di sebelah kanannya
sehingga keluaran dari suatu flip flop akan mempengaruhi keadaan flip flop yang ada di sebelah
kanannya. Tipe pencacah seperti ini disebut ripple counter.
Jalur COUNTEN berfungsi sebagai pengganti detak bagi JK flip flop pertama. Jalur CLEAR
berfungsi untuk me-RESET (mengosongkan) nilai seluruh JK flip flop. Konstanta 1 berfungsi member
nilai 1 pada masukan J dan K untuk semua flip flop. Karena JK senantiasa bernilai 11 maka flip flop
dalam kondisi toggle (berubah-ubah dari kondisi sebelumnya)
Simbol
Simbol pencacah modulo-16 terdiri dari 4 bit keluaran, 1 bit jalur COUNTEN dan CLEAR.
COUNTEN
PENCACAH
MODULO-16
CLEAR
Out 0 Out 1 Out 2 Out 3
Gambar 4.14 Simbol Pencacah Modulo-16
Organtsasi dan Arsitektur Komputer - Register