1. BAB SEKILAS TENTANG
III MANAJEMEN PROYEK
3.1 Definisi Manajemen Poyek
Berikut ini adalah beberapa definisi tentang manajemen proyek :
Menurut defisi dalam buku Panduan PMBOK (A Guide to The Project Management Body of Knowledge)
definisi manajemen proyek adalah “Is the application of knowledge, skills, tools and techniques to
project activities to meet project requirements”. Terjemahan bebasnya adalah “Manajemen proyek
adalah aplikasi atau implementasi dari pengetahuan, keterampilan, perangkat dan teknik pada suatu
aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan suatu proyek”
PRINCE2 project management methodology : “The planning, monitoring and control of all
aspect of the project and the motivation of all those involved in it to achieve the project objectives
on time and to the specified cost, quality and performance”. Secara bebas diterjemahkan :
“Perencanaan, pemantauan dan pengontrolan terhadap semua aspek yang terdapat dalam sebuah
proyek, serta motivasi yang ada di dalamnya untuk mencapai tujuan proyek dengan waktu, biaya,
kualitas dan performansi yang telah ditentukan”.
DIN 69901 (Deutches Institu Fur Normung-German Organization) for standardization) : “Project
management is the complete set of task, techniques, tool applied during project execution”.
Terjemahan bebasnya kurang lebih : “Manajemen proyek adalah sekumpulan lengkap
penugasan/pekerjaan, teknik, serta perangkat yang diaplikasikan selama eksekusi atau pelaksanaan
proyek.
Manajen proyek bisa juga diartikan secara bebas sebagai ilmu dan seni berkaitan dengan
memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan
teknik pengelolaan modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu : lingkup, mutu, jadwal,
dan biaya, serta memenuhi keinginan para stakeholder.
Gambar 3.1
Kelompok Proses Manajemen Proyek
th
A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4 Edition
Pada prinsipnya manajemen proyek adalah : Penerapan pengetahuana, keterampilan, tools and
techniques (perangkat/alat bantu dan teknik-teknik) pada aktivitas-aktivitas proyek agar persyaratan dan
kebutuhan proyek terpenuhi. Proses-proses manajemen proyek dikelompokkan dalam lima kelompok,
yaitu :
1. Proses inisiasi (initiation process)
2. Proses perencanaan (planning process)
3. Proses pelaksanaan ( execution process)
4. Proses monitoring dan pengontrolan (monitoring & controlling process)
5. Proses Penutupan (closing process)
Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Manajemen Proyek
2. 3.2 Kerangka Kerja/Framework Manajemen Proyek
Berikut ini adalah framework atau kerangka kerja manajemen proyek yang digambarkan dalam
bentuk diagram.
Scope Time Cost Quality
Management Management Management Management
Project
Stakeholders Project Integration Management
Success
HR Communication Risk Procurement
Management Management Management Management
Gambar 3.2
Framework Manajemen Proyek
th
A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4 Edition
Keterangan Gambar :
Stakeholde mempunyai proyek
Proyek didelegasikan ke Manajer Proyek
Manager proyek mengelela atau mengatur proyek tersebut.
Pengelolaan proyek meliputi : scope, time, cost, quality, HR, communication, risk dan procurement dan
diintegrasikan melalui project integration management (project management knowledge area).
Penerapan tools, teknik dan metode terkait diterapkan pada knowledge area tersebut untuk
memperoleh hasil yang diinginkan, yaitu suksesnya proyek.
3.3 Tujuan/Manfaat Manajemen Proyek
Tujuan atau manfaat yang bisa didapatkan dengan adanya manajemen antara lain adalah :
Efisiensi, baik dari sisi biaya, sumber daya maupun waktu.
Kontrol terhadap proyek lebih baik, sehingga proyek bisa sesuai dengan scope, biaya, sumber daya
dan waktu yang telah ditentukan.
Meningkatkan kualitas.
Meningkatkan produktifitas.
Bisa menekan risiko yang timbul sekecil mungkin.
Koordinasi internal yang lebih baik.
Meningkatkan semangat, tanggung jawab serta loyalitas team terhadap proyek, yaitu dengan
penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota team.
3.4 Tiga Faktor Pembatas
Pada bagian ini akan dibahas mengenai tiga faktor pembatas di dalam lingkup manajemen
proyek, yaitu meliputi :
1. Scope atau ruang lingkup
Scope atau ruang lingkup proyek pada intinya adalah membahas jenis dan batasan-batasan yang
ada pada sebuah proyek. Sejauh mana batasan-batasan atau ruang lingkup suatu proyek ditentukan.
Ruang lingkup atau batasan proyek sangatlah diperlukan dalam suatu proyek, karena hal ini member
dampak pada faktor-faktor proyek yang lainnya, terutama yang menyangkut biaya dan waktu
pengerjaan proyek. Semakin besar scope atau ruang lingkup suatu proyek tersebut, maka secara
umum akan makin bertambah pula waktu pengerjaan, ini tentunya berdampak pada bertambahnya
biaya yang harus dikeluarkan.
Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Manajemen Proyek
3. 2. Time atau waktu
Time atau waktu, adalah salah satu komponen yang menjadi target utama dalam sebuah proyek.
Pada intinya faktor waktu ini adalah bagaimana kita menentukan lamanya waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan sebuah proyek. Komponen waktu begitu berarti, terutama suatu proyek dipaksa
untuk selesai pada waktu tertentu, walaupun berdampak pada membengkaknya biaya.
3. Cost atau biaya.
Cost atau biaya, adalah salah satu faktor atau komponen utama proyek. Pada intinya faktor biaya
atau cost ini adalah menentukan seberapa besar biaya yang akan dikeluarkan untuk sebuah proyek.
Faktor biaya ini sangat dipengaruhi oleh dua faktor sebelumnya, yaitu faktor scope dan faktor time.
Secara umum semakin besar ruang lingkup dan semakin lama waktu, maka akan semakin besar pula
biaya suatu proyek.
Berikut ini digambarkan keterkaitan antara ketiga faktor pembatas atau triple constraint (scope, time &
cost), serta kaitannya terhadap kualitas suatu target.
Scope Cost
Quality
Target
Quadruple Constraint
Time
Gambar 3.3
Triple Constraint to Quadruple Constraint
th
A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4 Edition
Optimasi triple constraint sangat diperlukan untuk mencapai keseimbangan dalam mencapai sebuah
target. Untuk mencapai kualitas suatu target tertentu, maka setting atau optimasi ketiga komponen
tersebut sangatlah diperlukan. Triple Constraint + Quality Factor = Quadruple Constraint.
3.5 Metodologi Manajemen Proyek
Ada beberapa pendekatan yang dipakai dalam mengelola aktifitas-aktifitas proyek, diantaranya :
1. The Traditional Approach
2. Rational Unified Process
3. Temporary Organization Sequencing Concepts
4. Critical Chain
5. Extreme Project Management
6. Even Chain Methodology
7. Process Base Management
Dalam modul ini dibahas mengenai traditional Optimasi triple constraint sangat diperlukan untuk
mencapai keseimbangan dalam mencapai sebuah target. Untuk mencapai kualitas suatu target tertentu,
maka setting atau optimasi ketiga komponen tersebut sangatlah diperlukan. Triple Constraint + Quality
Factor = Quadruple Constraint.
Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Manajemen Proyek
4. 3.6 Knowledge Area Manajemen Proyek
Yang dimaksud dengan Project Management Knowledge Area adalah komponen-komponen manajemen
yang terdiri atas :
1. Scope Management
Gambar 3.4
Scope Management Overview
th
A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4 Edition
Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Manajemen Proyek
5. 2. Time Management
Gambar 3.5
Time Management Overview
th
A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4 Edition
Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Manajemen Proyek
6. 3. Cost Management
Gambar 3.6
Cost Management Overview
th
A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4 Edition
Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Manajemen Proyek
7. 4. Quality Management
Gambar 3.7
Quality Management Overview
th
A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4 Edition
Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Manajemen Proyek
8. 5. Human Resource Management
Gambar 3.8
Human Resource Management Overview
th
A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4 Edition
Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Manajemen Proyek
9. 6. Communication Management
Gambar 3.9
Communication Management Overview
th
A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4 Edition
Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Manajemen Proyek
10. 7. Risk Management
Gambar 3.10
Risk Management Overview
th
A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4 Edition
Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Manajemen Proyek
11. 8. Procurement Management
Gambar 3.11
Procurement Management Overview
th
A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4 Edition
Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Manajemen Proyek
12. 9. Project Integration Management
Gambar 3.12
Project Integration Management Overview
th
A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4 Edition
*) Pembahasan akan lebih rinci pada bab-bab berikutnya.
3.7 Teknik dan Metode Manajemen Proyek
Berikut ini adalah beberapa teknik dan metode manajemen proyek :
PERT Charts
Gantt Charts
Even Chain Diagrams
Run Charts
Project Cycle Optimisation
Dan lain-lain
Di antara teknik dan metode manajemen proyek di atas kiranya dalam modul ini di titik beratkan
pada metode PERT dan Gantt chart. Karena sifatnya yang cukup teoritis dan juga faktor komplesitas
tentang pembahasan teknik dan metode manajemen proyek, maka perlu kajian khusus.
Proyek Sistem Informasi – Sekilas Tentang Manajemen Proyek