2. DEFINISI PENDIDIKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISDIKNAS, PASAL 1 AYAT 1: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.” “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.” (Sunario, 2003) menjelaskan, potensi otak manusia yang digunakan untuk berpikir baru 4%. Jadi masih 96% dari otak kita belum digunakan untuk berpikir.
16. Proses mengorganisasi dan memakai sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan yang telah ditentukan.Johnson: Proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan. Massie: Kelompok khusus orang-orang yang tugasnya mengarahkan usaha ke arah tujuan-tujuan melalui aktivitas-aktivitas orang lain atau membuat sesuatu dikerjakan oleh orang lain
17. Siagian: Sesuatu aktivitas menggerakkan orang lain, sesuatu kegiatan memimpin, atas dasar sesuatu yang telah diputuskan terlebih dahulu. Dalam pendidikan, manajemen dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
18. AKTIVITAS MANAJEMEN 1. Menentukan visi, misi serta sasaran jangka waktu panjang. 2. Membuat perencanaan pelaksanaan misi dalam tahapan yang realistis dengan pengukuran kualitas yang konsisten 3. Menentukancore competencedanmengembangkannya secarakonsistendankontinu 4. MengembangkankreativitasdandayainovasiSumberDaya Manusia(SDM)denganpemberdayaansertameningkatkan motivasidankualitaskerja. 5. Pengembangankualitas SDM sebagaistrategiterpadu 6. Prosespengambilankeputusandilakukandengan mendengarkan semua “suara” internal daneksternal organisasidengankomunikasi yang efektifdanefisien.
19. DEFINISI MANAJEMEN PENDIDIKAN “Seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.” “Seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.” “Sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.”
25. Pemeliharaan terkait dengan kegiatan memelihara teknologi, sistem manajerial, standar operasional yang ada, menjaga standar melalui pelatihan dan penerapan disiplin. Di bawah pemeliharaan semua orang dapat mematuhi standard operating prosedure (SOP).
31. Gugus kendali mutu: perbaikan selalu dimulai dengan unsur manusia terlebih dulu. 11
32. KEPEMIMPINAN Guru, Kur, Biaya, Sarana, Prasarana, Metode, manajemen Siswa Lulusan/DO PBM kemampuan Masyarakat, ortu, lingkungan alam, dsb Sekolah sebagai sistem
33. FALSAFAH MANAJEMEN 1. HAKIKAT TUJUAN MANAJEMEN * Produktivitas----- ukurankuantitasdankualitaskinerjadenganmempertimbangkankemanfaatansumberdaya. Dalamartiteknis, keefektifan, efisiensisumberdaya Dalampengertianperilaku, merupakansikap mental yang senantiasaberusahaterusberkembang. Paul Mali (1978): Output (Performance)/Efektivitas UkuranProduktivitas= ------------------------------------------------------ Input (AlokasiSumber)/Efisiensi Victor Vromm: ProduktivitasdiartikansebagaiPrestasiKerja P = f (M x K) P = Prestasi f = Fungsi M = Motivasi K = Kemampuan
34. Gillmore Produktivitas terdiri dari prestasi akademik, kreativitas, dan pemimpin (Seorang yang intelegennya tinggi mempunyai kecenderungan kreatif dan berprestasi, dan akhirnya produktivitasnya tinggi. * Kepuasan ---------- Perasaan senang/tidak senang individu terhadap pekerjaaannya (Responsi seseorang terhadap pekerjaannya). Maslow: Terpenuhinya kebutuhan fisiologi, sosial, rasa aman, penghargaan dan aktualisasi diri.
35. Climbers Aktualisasi diri Kebutuhan penghargaan Proses Pembelajaran Kebutuhan ikut memiliki & kasih sayang Campers Kebutuhan rasa aman Kebutuhan fisiologis Quitters Kebutuhan Maslow 15
36. 2. HAKIKAT MANUSIA (Id,ego, dan super ego) Freud: Id -------- insting manusia pada pemuasan diri Ego ------ (lebih penting menurut kaum neo-analis) fungsi pokok yang tidak hanya pada perwujudan id saja, tetapi lebih bersifat rasional dan bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial individu. Super ego. Kaum Behavioristik (pendekatan ilmiah) ------ manusia sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang perilakunya dikontrol oleh faktor-faktor yang datang dari luar.
47. Mimpi ibarat peta jalan ke arah tempat yang kita tuju. Jadi tujuan itu sangat penting. Setelah itu, kapan harus kita lakukan.
48.
49. Pergaulan positif dengan orang-orang yang positif, sangat membantu kesuksesan. Bergaul dengan orang sukses, akan tahu caranya sukses. Bergaul dengan orang yang berpikir besar, pikiran kita menjadi besar. Semua akan menjadi akses bisnis yang saling menguntungkan.
58. TEORI MANAGEMENT TEORI KLASIK (Taylor 1856-1915, Gilbreth 1911 manajemen waktu, Fayol 1916, Gulick dan Urwick 1930, Weber 1947) TEORI NEO-KLASIK (Chester I. Barnard 1976 hakikat organisasi adalah kerjasama, McGregor teori X manusia tidak menyukai kerja dan Y manajer memandang bawahan bersedia bekerja), Vromm 1976 teori harapan/ekspektasi dengan dua asumsi yaitu nilai yang diharapkan/prestasi dan motivasi, McClelland dengan teori prestasi dengan tiga kebutuhan, model motivasi Porter dan Lawler 1968) TEORI MODERN (Murdick dan Ross dengan sistem organisasi, William A. Shrode & D. Voich 1974 dengan sistem terbuka).
59.
60. Teori klasik lebih menekankan pada prinsip-prinsip manajemen, terikat waktu (motif pekerja orientasi fisiologis dan kurang memperhitungkan berbagai dimensi dalam manajemen seperti motivasi, pengambilan keputusan, dan hubungan informal. Pada teori klasik, efisiensi hanya diukur secara ekonomis tanpa memperhitungkan faktor manusiawi. Taylor: Planning, Organizing, Actuating, & Controlling. (POAC). Dikenal sebagai “Bpk manajemen ilmiah” Henri Fayol: Planning, Organizing, Comanding, Coordinating, & Controlling (POCCC). Teori organisasi klasik. Gulick & Urwick: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, & Budgeting (POSDCORB). Max Weber: Birokrasi
65. Model Motivasi Porter dan Lawler Nilai imbalan (Reward) Nilai imbalan (Reward) Kemampuan melaksanakan tugas Imbalan Intrinsik Keberhasilan penampilan Upaya Kepuasan Imbalan Ekstrinsik Persepsi dari tugas yang diberikan PersepsiupayaProbabilitasimbalan
66.
67. William A. Shrodedan D. Voich: Sistemterbuka(open system) sistemmasukan - keluarandengan data empirik, sifatsintesis, energetik, danintegratif.
74. Fred Fiedler denganpendekatancontingencypadastudikepemimpinan yang menjembatani gap antarateoridanpraktek. Variabellingkungan (internal daneksternal), konsepdanteknikmanajemen, danhubungankontingensiantarkeduanya. Menggabungkanpendekatanklasikdanhubunganmanusiawi.
79. Berilahjawaban “BENAR” atau “SALAH” padapernyataanberikut: …………..1. Manajemensemata-matamengenaipencapaiantujuan-tujuan. …………..2. Manajementerutamaberhubungandenganpelaksanaanurusan-urusanpribadiseseorang. …………..3. Manajemensaratdengan target dalamartibahwainimenyangkuttercapainyatujuan-tujuankhusus. …………..4. Manajemenlebihbersifatsenidaripadailmupengetahuan. …………..5. Pertama kali manajemendigunakanpadazamanrevolusiindustri. …………..6. Prosesataupendekatanoperasionalterhadapmanajemenmemberikanpenekananpadakesamaan-kesamaansetiapsituasimanajemen. …………..7. Pendekatansistemsosialterhadapmanajemenmenganggaphanyaorganisasi formal saja yang menjadisistemsosial. …………..8. Penelitianmanajemenbebasdarianalisakuantitatif.
80. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN Manajemen berdasarkan sasaran (MBO) Manajemen berdasarkan orang 1. Hakikat Perubahan 2. Proses Perubahan 3. Teknik Perubahan Manajemen berdasarkan informasi
81. MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN Merupakan teknik manajemen yang membantu memperjelas dan menjabarkan tahapan tujuan organisasi menjadi tujuan-tujuan perorangan. Asumsinya: Menetapkan tujuan-tujuan pribadi menimbulkan keterikatan pegawai yang menuju pada pelaksanaan yang bertambah baik. Dengan MBO dilakukan proses penentuan tujuan bersama antara atasan dengan tujuan di unit kerja agar serasi dengan tujuan organisasi. Siklus MBO: 1. Identifikasi tugas, tujuan dan tanggung jawab 2. Pengembangan standar prestasi (performance) 3. Pengukuran dan penilaian prestasi untuk diberi upah atas dasar tercapainya tujuan.
82. Sistem MBO: 1. Tentukan hasil akhir 2. Tentukan apakah saling bertautan dengan tujuan organisasi 3. Atasan dan bawahan bekerjasama dalam menentukan sasaran 4. Menyusun kegiatan untuk mencapai sasaran 5. Menyusun tugas-tugas 6. Menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan dari atasan 7. Monitoring dan laporan.
83. Sistem MBO Efektif, jika: Komitmen pada program Penentuan sasaran pada tingkat puncak terlebih dahulu (top down) Sasaran individu (bottom up) Peran serta aktif di semua tingkatan Otonomi dalam pelaksanaan rencana Ada evaluasi yang dilakukan terprogram Memperhatikan keunggulan MBO (pengelolaan, peranan dan fungsi struktur organisasi jelas, individu terikat pada tugas-tugasnya, pengawasan lebih efektif) Memperhatikan kelemahan MBO (tidak mudah menilai prestasi kerja, tidak mudah menentukan tujuan) Memperhatikan proses MBO.
84. Proses Penyusunan tujuan dalam organisasi dengan MBO Manajer Tujuan (Bagi Bawahan) Pertemuan Tujuan (Bagi Bawahan) Tujuan (Bagi Bawahan)
85.
86.
87. MANAJEMEN BERDASARKAN INFORMASI Model Dasar Sistem Informasi Manajemen Data Masukan (Sumber Dokumen) Informasi (Laporan) Proses SIM Pengguna (USER)
88. Yang perlu diperhatikan dalam SIM Identifikasi jenis informasi yang dibutuhkan Tentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan Tentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan? Komunikasikan informasi secara tepat (accuracy), terpercaya (reliable) kepada para pengambilan keputusan. Beberapa persyaratan yang dibutuhkan: 1. Uniformitas 2. Lengkap 3. Jelas 4. Tepat waktu
89. ProsesManajemendanKebutuhanInformasi(Murdick & Ross) Pengakuan Masalah 1. Perbedaan rencana dan prestasi 2. Lingkungan, persaingan, dan informasi intern tentang masalah Merumuskan Masalah, Mengembangkan alternatif tindakan Evaluasi butir 1 dan 2 untuk membuat estimasi alternatif Prediksi sebagai hasil alternatif tindakan Keputusan Komunikasi detail tentang rencana dan standar pengawasan Implementasi Hasil Pengawasan berbeda dengan Rencana Prestasi berbeda dengan rencana
90. MANAJEMEN SEBAGAI SISTEM Manajemensebagaisistem: Sub sistemstruktur Sub sistemteknik Sub sistempersonalia Sub sistemInformasi Sub sistemLingkungan/ masyarakat Melaksanakan manajemen sebagai sistem, berarti memberi perhatian dan perlakuan dengan proporsi yang relatif sama kepada subsistemnya.
91. Organisasi sebagai sistem OrganisasiSebagaisistem: Sub sistemtujuanditengah Sub sistemmanajemendiluarnya Sub sistemstruktur, teknik, personalia, daninformasipadakeempatlingkungan yang mengelilinginya Lingkunganpadalingkaran yang paling luar.
92. ORGANIZATIONS AS OPEN SYSTEM The environment The organizations The environment Supplies Createsconsumes Resource input People Money Materials Technology Information Product outputs Finished Goods and Services Work Activities turn Resources Into outputs Transformation process Consumer feedback
93. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PENGARAHAN/KEPEMIMPINAN PENGAWASAN/PENGENDALIAN Taylor: Planning, Organizing, Actuating, & Controlling. (POAC). Dikenal sebagai “Bpk manajemen ilmiah” Henri Fayol: Planning, Organizing, Comanding, Coordinating, & Controlling (POCCC). Teori organisasi klasik. Gulick & Urwick: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, & Budgeting (POSDCORB).
94. PERENCANAAN Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harusdiperbuat agar dapat mencapai tujuan itu. “Self audit”, menentukan keadaan organisasi sekarang “Survey” lingkungan “Menentukan tujuan “objectives” “Forecast”, ramalan keadaan yang akan datang. Melakukan tindakan-tindakan dan sumber pengerahan “Evaluate”, pertimbangan tindakan-tindakan yang diusulkan Ubah dan sesuaikan, “Revise and adjust” rencana-rencana sehubungan dengan hasil pengawasan dan keadaan yang berubah “Comunicate”, berhubungan terus selama proses perencanaan.
95. Model-model Perencanaan Model Perencanaan komprehensif Digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Model Target Setting Diperlukan dalam upaya proyeksi dalam kurun waktu tertentu. (demografis, enrolmen, kebutuhan) Model Costing (pembiayaan) dan Keefektifan Biaya Untuk menganalisis proyek-proyek dalam kriteria efisiensi dan efektivitas. Model PPBS (Planning, Programing, Budgeting System) Merupakan suatu proses yang komprehensif untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif.
150. Human skill(Kemampuan berhubungan dengan orang lain): kemampuan dan judgment dalam bekerja dengan/dan melalui orang lain, yang mencakup pemahaman ttg motivasi dan penerapan kepemimpinan secara efektif.
151. Technical skill(kemampuan teknis): Kemampuan menggunakan pengetahuan, metode, teknik, dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas tertentu yang diperoleh dari pengalaman, pendidikan, dan pelatihan64
178. Pemimpin non-formaladalahpemimpin yang ditunjukberdasarkankepentinganpadasituasitertentutanpaterikatolehstrukturorganisasi, prosedur, danaturan-aturantertentu68
179. Pemimpin Guru, Kurikulum, Biaya, Sarana-prasarana, Metode Siswa PBM Lulusan Kemampuan Masyarakat, ortu, lingkungan alam, dsb Sekolah sebagai sistem 69
180.
181. Demokratis: sebelum sampai pada keputusan, staf diajak untuk membahas bagaimana keputusan terbaik akan diambil. Semua pihak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan
182. Pseudo demokratis: keputusan ditetapkan oleh pimpinan, tetapi agar tidak tampak otoriter, staf diajak dalam proses
184. Laissesfaire: yakni gaya kepemimpinan yang memberikan kebebasan sepenuhnya kepada bawahan untuk mengambil keputusan. 70
185. Douglas McGregor Teori X dan Teori Y Padaumumnyaorang-orangtidaksukabekerja Orangumumnyatdkambisius, hanyamemilikisedikitkeinginanutkbertanggungjawab, lebihsukadiarahkan Orangmemilikikreatifitassedikitdlmmemecahkanmasalahorganisasi Motivasihanyapada level fisiologisdan rasa aman Orang pd umumnya hrs diawasi dg ketatdandipaksauntukmencapaitujuanorganisasi 1. Pekerjaanpadahakikatnya sepertibermain, bilakondisimenyenangkan 2. Swa-kendalisangatdiperlukanuntukmencapaitujuanorganisasi 3. Orangumumnyamemilikikemampuankreatifutkmemecahkan masalah2organisasi 4. Motivasitimbulpada level sosial, penghargaan, danaktualisasidiri 5. Orangdapatmengarahkandirisendiridankreatifbekerjaapabiladimotivasi dg tepat 71
186. Gaya Kepemimpinan efektif tinggi Gaya kepemimpinan efektif H t T r H t T t Orientasi Hub manusiawi S2 S3 H r T r H r T t S1 S4 Orientasi tugas tinggi rendah R4 R3 R2 R1 72
188. Path-Goals Theory (teori jalur-tujuan)Robert House Teori bahwa perilaku seorang pemimpin dapat diterima baik oleh bawahan sejauh mereka pandang sebagai suatu sumber dari kepuasan segera atau kepuasan masa depan. Pemimpin efektif menjelaskan jalur (path) untuk membantu pengikut melalui jalur mana harus bekerja efektif menuju pencapaian tujuan dengan lebih mudah dan efisien 74
193. Managerial grid (Blake dan Mouton) 0;9 9;9 produktif H t T r H t T t Gaya kepemimpinan efektif Orientasi Hub manusiawi 5;5 H r T r H r T t Orientasi tugas 0;0 9;0 76
194.
195. Managerial grid (teori jaringan manajerial) oleh Blake dan Mouton menggambarkan pemimpin yang efektif adalah yang concern pada tugas dan pada orang (9;9)77
196.
197. Keterangan: perilaku kinerja berorientasi pada produksi, sedangkan perilaku mempertahankan berorientasi pada orang/hubungan78
203. Pengawasan Tetapkan Ukuran-ukuran/standar-standar pelaksanaan pekerjaan (ongkos, waktu, kuantitas, dan kualitas). Monitor hasil-hasil dan bandingkan dengan ukuran-ukuran Perbaiki penyimpangan-penyimpangan Ubah dan sesuaikan cara-cara pengawasan sehubungan dengan hasil-hasil pengawasan dan perubahan kondisi-kondisi. Selalu berhubungan selama proses pengawasan.
205. Pengawasan dan Konsep Sistem Cybernetic/sibernetika Karakteristik: Menentukan keseimbangan Menerima perubahan-perubahan di dalam lingkungan sebagai umpan balik sistem Memindahkan informasi lingkungan eksternal ke dalam sistem Melakukan tindakan korektif
206. InformasidanPengawasan Informasi Pengawas: Pemakai jasa pendidikan atau masyarakat Perencanaan: Tujuan Premis/alasan Alternatif Evaluasi Keputusan Informasi Perencanaan Pelaksanaan: Implementasi Rencana Pengawasan: Standar Pengukuran Koreksi Eksternal Internal Umpan Balik
207. MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN Manajemen pada aspek struktur Manajemen pada aspek teknik Manajemen pada aspek personalia Manajemen pada aspek informasi Manajemen pada aspek lingkungan
208.
209. 1. Analisis Unit Kerja Analisis unit kerjadiperlukanuntukmengidentifikasi unit-unit kerjadanmemberipenjelasankepadasetiappersonalia. Dengananalisis unit kerjadapatditentukan model-model unit kerja, konsep-konseptugas individual, tanggung-jawabnya, prosedurkerja, kompetensipetugas, latihandanpendidikan yang diperlukan, dankondisikerja yang harusdisediakan. 2. DeskripsiTugasdanSpesifikasiTugas Deskripsitugasmencakuptugasbesertahubungannyadengantugas-tugas lain, tujuantugasitudanfaktor-faktorfisik, sosial, danekonomi yang efekkepadanya. Spesifikasitugasmenjelaskantentangjasmani (batasumur, tinggi) dankualitasataukompetensipetugas (pengalaman, keahlian, keterampilan, danijazah)
210. 3. HierarkidanWewenang/Otoritas Hierarkidiwujudkandalambentukkedudukanatau status seseorangdenganotoritasatauwewenangnya. Status adalahposisiindividudalamkelompok (Massie). Otoritasatauwewenangdankekuatan (power) akanmenentukankemampuanseseorangmenduduki status tertentu. Otoritasadalahhak-hak yang melekatpada status yang diberikankepadanya (Robbins). PerubahanLingkungandanDinamikaStrukturOrganisasi Struktur yang dibuatdiharapkanbersifatfleksibeldancocokdengansituasilingkungan (Robbins). Contoh: Strukturorganisasi (sekolah) Unit ketua/pimpinan (jabatankepalasekolah, wakil) Unit pendukungnya (jabatandilaboratorium, perpustakaan, sumber media, kurikulum, dantatausaha) Unit pelaksana (jabatanwalikelas, guru, dannarasumber).
211.
212.
213. Manajemen pada aspek informasi Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai bagian organisasi sehingga merupakan satu kesatuan. Manajemen pada aspek informasi berfungsi sebagai alat kontrol atau pengawasan. Sifat-sifat informasi: 1. Integratif 2. Untuk jangka waktu tertentu 3. Cukup mendetail 4. Berorientasi pada masa yang akan datang (Johnson)
216. KETERAMPILAN MANAJER DAN PENGEMBANGAN MANAJER Keterampilan konsep Keterampilan manusiawi Keterampilan teknik Tugas manajer dan leader Kualitas manajer yang diharapkan Pendidikan dan pelatihan
253. Kualitas manajer yang diharapkan (Drucker) 1. Menangani organisasi berdasarkan tujuan 2. Mengambil risiko yang lebih besar dan untuk waktu yang lebih panjang 3. Dapat membuat keputusan strategi 4. Dapat membangun teori yang terintegrasi 5. Dapat mengkomunikasikan informasi secara jelas dan cepat 6. Dapat menilai organisasi secara keseluruhan 7. Dapat menghubungkan hasil kerjanya dengan organisasi dan lingkungan 8. Menemukan hal-hal yang berarti sebagai bahan pengambilan keputusan dan tindakan.