SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
BAB I
                                      PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
     Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam faktor yang faktor yang lain dengan
  satunya memiliki andil dalam pendidikan. Salah satu tugas yang diemban oleh para pendidik
  adalah memahami akan berbagai faktor pendukung pendidikan tersebut. Diantara berbagai
  faktor tersebut adalah bagaimana para pendidik bisa memahami akan situasi dan kondisi, baik
  lingkungan maupun peserta didik itu sendiri. Peserta didik adalah manusia dengan segala
  fitrahnya. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi, kebutuhan akan rasa aman,
  mendapatkan pengakuan, dan mengaktualisasi dirinya. Dalam tahap perkembangannya, siswa
  SMP/SMA berada pada periode perkembangannya yang sangat pesat dari segala aspek.
  Perkembangan yang sangat erat kaitannya dengan pembelajaran, yaitu:
   Perkembangan Aspek Kognitif
         Menurut Piaget(1970), periode yang dimulai pada usia 12 - 18 tahun, yaitu yang lebih
     kurang sama dengan usia siswa SMP/SMA, merupakan period of formal operation. Pada
     usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berfikir secara simbolis dan bisa
     memahami sesuatu secara bermakna (meaning fully) tanpa memerlukan objek yang kongkret
     atau bahkan objek yang visual. Siswa telah memahami hal-hal yang bersifat imajinatif. Pada
     tahap   perkembangan       ini   juga   berkembang   ketujuh   kecerdasan    dalam Multiple
     Intellegeneces yang dikemukakan oleh Gardner (1993) yaitu; kecerdasan linguistik,
     kecerdasan logis metematis, mekerdasan musikal, kecerdasan spansial, kecerdasan kinestik
     ragawi, kecerdasan intrapribadi, kecerdasan antarpribadi. Ketujuh kecerdasan ini seyogianya
     dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik keilmuan pendidikan di berbagai jenjang
     pendidikan.
   Perkembangan Aspek Psikomotoris
     Aspek psikomotoris merupakan salah satu aspek yang penting untuk diketahui oleh guru.
     Perkembangan aspek psikomotoris juga melalui beberapa tahap yaitu:
         Tahap kognitif
         Tahap asosiatif
         Tahap otonomi
                   Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu     1
 Perkembangan Aspek Afektif
         Afektif mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik, yang juga
     perlu mendapatkan perhatian dalam pembelajaran. Aspek afektif tersebut dapat terlihat
     selama pembelajaran, terutama ketika siswa bekerja kelompok. Oleh karena itu, selama
     pembelajaran, guru senantiasa terus memantau dan mengamati aktifitas siswanya.

     Peserta didik sebagai obyek dari pendidikan sangat urgen untuk diperhatikan dari berbagai
  faktor. Faktor tersebut yang harus diperhatikan adalah tahap perkembangan dari peserta didik
  tersebut. Diantara perkembangan perserta didik tersebut adalah bagaimana dari individu dan
  karakteriststiknya.


B. Rumusan Masalah
  Berdasarkan Latar Belakang di atas adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
  1. Memahami Individu dan Karakteristiknya.
  2. Memahami Perbedaan Individu.
  3. Memahami Aspek – Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu.




                  Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu     2
BAB II
                                       PEMBAHASAN

A. Individu dan Karakteristiknya
   1. Pengertian Individu
         “Manusia” adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sejak
      ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi salah satu objek filsafat, baik objek formal
      yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagia kondisinya.
      Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang berpikir atau homo sapiens,
      makhluk yang berbuat atau homo faber, makhluk yang dapat dididik atau homo educandum
      dan seterusnya. Kini bangsa Indonesia telah menganut suatu pandangan, bahwa yang
      dimaksud dengan manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan
      pengejawantahan manunggalnya berbagai berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat
      kodrati manusia yang seimbang antar berbagai segi, yaitu antara segi (i) individu dan sosial,
      (ii) jasmani dan rohani, dan (iii) dunia dan akhirat. Keseimbangan hubungan tersebut
      menggambarkan keselarasan hubungan antara manusia dengan dirinya, manusia dengan
      sesame manusia, manusia dengan alam sekitar atau lingkungannya, dan manusi dengan
      Tuhan.
         Dalam kaitannya dengan kepentingan pendidikan, akan lebih ditekankan hakekat
      manusia sebagai kesatuan sifat makhluk individu dan makhluk sosial. Individu berasal dari
      kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang
      dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan
      berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang
      terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Dalam kamus Echols & Shadaly (1975),
      individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum.
      Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu
      sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup
      yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
         Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar
      belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk
      membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan

                  Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu        3
perilaku yang telah ada pada dirinya. Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-
   tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang
   prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak
   semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya
   menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
       Pengaruh lingkungan      masyarakat      terhadap   individu   dan khususnya terhadap
   pembentukan     individualitasnya   adalah     besar,   namun      sebaliknya   individu   pun
   berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal
   yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
       Manusia sebagai makhluk individu adalah bahwa manusia itu merupakan keseluruhan
   atau totalitas yang tidak dapat dibagi. Maksudnya, manusia tidak dapat dipisahkan dari jiwa
   dan raganya, rohani dan jasmani. Setiap manusia memiliki berbagai potensi manusiawi,
   seperti bakat, minat, kebutuhan sosial – emosional - personal, dan kemampuan jasmaniah.
   Potensi-potensi itu perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan pengajaran, sehingga
   dapat tumbuh dan berkembang secara utuh menjadi manusia dewasa atau matang.
       Sejak lahir, bahkan sejak masih di dalam kandungan ibunya, manusia merupakan
   kesatuan psikofisis atau psikosomatis yang tetrus mengalami pertumbuhan dan
   perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan itu merupakan sifat kodrat manusia yang
   harus mendapat perhatian secara saksama.
       Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan –
   kebutuhan. Pada awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan
   jasmaninya, ia belum peduli dengan apa saja yang terjadi diluar dirinya. Ia sudah senang bila
   kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi. Dalam perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai
   mengenal lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan teman,
   keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak kebutuhan non fisik
   atau psikologis yang dibutuhkannya.

2. Karakteristik Individu
       Karakteristik individu itu sendiri adalah keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada
   pada individu sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungannya. Karakteristik bawaan
   merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor

              Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu            4
biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu, terdapat keyakinan serta
     kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan. Hal tersebut merupakan dua
     faktor yang terbentuk karena faktor yang terpisah, masing-masing mempengaruhi
     kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-
     sendiri. Akan tetapi, makin disadari bahwa apa yang dirasakan oleh banyak anak, remaja,
     atau dewasa merupakan hasil dari perpaduan antara apa yang ada di antara faktor -faktor
     biologis yang diturunkan dan pengaruh lingkungan.
         Nature dan Nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan
     karakteristik - karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap
     tingkat perkembangan. Nature (alam, sifat dasar) adalah karakteristik yang dimiliki setiap
     individu dari sejak dia kecil. Nurture (pemeliharaan, pengasuhan) adalah karakteristik yang
     disebabkan oleh faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
         Sejauh mana seseorang dilahirkan menjadi seorang individu atau sejauh mana seseorang
     dipengaruhi subjek penelitian dan diskusi. Karakteristik yang berkaitan dengan
     perkembangan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedangkan karakteristik yang
     berkaitan dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
     Mengenai karakteristik individu, ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
      1. Karakteristik yang berkenaan dengan kemampuan awal (prerequisite skills), seperti
         kemampuan intelektual, berpikir, dan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotor.
      2. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosio - kultural.
      3. Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan kepribadian, seperti sikap, perasaan,
         minat, dan lainnya.
         Pemahaman karakteristik ini sangat penting dalam proses belajar mengajar, sehingga
     bagi seorang guru informasi mengenai karakteristik individu sangat beguna dalam memilih
     dan menentukan pola-pola pengajaran yang lebih tepat, yang dapat menjamin kemudahan
     belajar bagi setiap peserta didik.




B. Perbedaan Individu
     Dalam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu :
  (i) semua diri manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola perkembangannya, dan
                 Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu        5
(ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia – secara
    biologis dan sosial – tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Perbedaan - perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan
kualitatif.
    Individu menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan.
Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan dengan
perbedaan individual perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain.
Perbedaan ii disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka “perbedaan” dalam
“perbedaan individual” menurut Landgren (1980) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi
pada aspek fisik maupun psikologis.
    Secara umum, perbedaan individual yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan
pengajaran dikelas adalah faktor – faktor yang menyangkut kesiapan anak untuk menerima
pengajaran karena perbedaan tersebut akan menentukan sistem pendidikan secara keseluruhan.
Perbedaan - perbedaan tersebut harus diselesaikan dengan pendekatan individualnya juga, tetapi
tetap disadari bahwa pendidikan tidak semata-mata bertujuan untuk mengembangkan individu
sebagai individu, tetapi juga dalam kaitannya dengan pola kehidupan masyarakat yang
bervariasi.
1. Bidang-Bidang Perbedaan
        Dalam kaitannya dengan perbedaan individu hendaknya selalu diingat bahwa perbedaan
    dalam kualitas atau ciri – ciri adalah berjenjang. Tidak ada penggolongan anak – anak ke
    dalam satu kategori atau sama sekali tidak termasuk dalam suatu kategori.
        Garry 1963 (Oxendine, 1984) mengkategorikan perbedaan individual ke dalam bidang –
    bidang berikut:
    1. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan,
        dan kemampuan bertindak.
    2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
    3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
    4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
    5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
        Dalam kehidupan setiap manusia berhubungan dengan manusia lain dan lingkungan di
    luar dirinya. Tiap manusia berhubungan dengan manusia lain, dengan sesamanya. Manusia
               Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu         6
juga berhubungan dengan Sang Pencipta atau dengan Tuhan-nya, maka manusia beragama.
Manusia hidup berkelompok dan berkeluarga, sesuai dengan sifat dan genetic orang tuanya.
   Secara kodrati, manusia memiliki potensi dasar yang secara esensial membedakan
manusia dengan hewan, yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak.
   Adapun bidang – bidang dari perbedaannya, yakni:
a. Perbedaan Kognitif
       Menurut Bloom, proses belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah,
   menghasilkan 3 pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy bloom, yaitu
   kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan kognitif merupakan
   kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berarti
   ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentu suatu
   persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya.
       Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
   tiap – tiap orang. Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar. Proses
   belajr mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan yang bernilai positif, diatur dan
   direncanakan untuk mengembangkan faktor dasar yang telah dimiliki oleh anak. Tingkat
   kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar.
       Inteligensi (kecerdasan) sangat mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang.
   Antara kecerdasan dan nilai kemampuan kognitif berkolerasi tinggi dan positif, semakin
   tinggi nilai kecerdasan seseorang semakin tinggi kemampuan kognitifnya.

b. Perbedaan Individual dalam Kecakapan Bahasa
       Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam
   kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan
   berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam
   bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan
   berbahasa dangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor
   fisik (organ bicara).
       Banyak penelitian eksperimental telah dilakukan dengan tujuan untuk menemukan
   faktor – faktor         psikologis yang mendasari keberhasilan atau kegagalan dalam
   penguasaan bahasa. Individu – individu yang memasuki kegiatan – kegiatan di sekolah

           Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu       7
formal, pada dasarnya telah membawa kebiasaan – kebiasaan sebagai hasil belajar, baik
   dari lingkungan pendidikan prasekolah maupun dari latar belakang kehidupan
   sebelumnya.

c. Perbedaan dalam Kecakapan Motorik
      Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk
   melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk
   melakukan kegiatan. Kegiatan – kegiatan tersebut terjadi karena kerja saraf yang
   sistematis.
             ransangan                   indra                    saraf sensoris
             (perintah)

                                                          pusat

             respon                      penerima                 saraf motorik
             (kegiatan)                  perintah

      Dari gambar di atas, saraf pusat (otak) yang melaksanakan fungsi sentral dalam
   proses berpikir merupakan factor penting di dalam koordinasi kecakapan motorik.
   Ketidaktepatan dalam pembentukan persepsi dan penyampaian perintah, akan
   menyebabkan terjadinya kekeliruan respon dan atau kegiatan – kegiatan yang kurang
   sesuai dengan tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa inteligensi merupakan
   faktor dalam bentuk yang lebih tinggi dari keterampilan motorik. Secara umum
   koordinasi motorik dan kecakapan untuk melakukan suatu kegiatan yang kompleks
   membutuhkan keterampilan motorik yang lebih kompleks pula.
      Kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat
   kemampuan berpikir. Karena kematangan pertumbuhan fisik dan kemampuan berpikir
   setiap orang berbeda-beda, maka hal itu membawa akibat terhadap kecakapan motorik
   masing – masing, dan dengan demikian kecakapan motorik setiap individu akan berbeda
   -beda pula.

d. Perbedaan dalam Latar Belakang
      Dalam suatu kelompok siswa, perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka
   masing – masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari
   potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran.

           Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu    8
Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu, kebiasaan –
   kebiasaan kerja sama, kecakapan atau kemauan untuk berkonsentrasi pada bahan –
   bahan pelajaran, dan kebiasaan – kebiasaan belajar semuanya merupakan faktor – faktor
   perbedaan antara para siswa.

e. Perbedaan dalam Bakat
      Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut
   akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan den pemupukan secara
   tepat. Sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekali, manakala lingkungan tidak
   memberikan kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada ransangan dan
   pemupukan yang menyentuhnya.
      Perkembangan bakat dimiliki siswa secara individual. Meskipun inteligensi umum
   merupakan faktor dari hamper semua atau bahkan semua bidang penampilan atau
   performasi, namun hasil tes inteligensi yang selama ini dilaksanakan beum terkait
   dengan beberapa bidang belajar seperti keterampilan motorik, musik, seni, dan olah raga.
   Hasil tes inteligensi lebih banyak berhubungan dengan keberhasilan atau kemampuan
   bidang akademik.

f. Perbedaan dalam Kesiapan Belajar
      Perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan, yang meliputi perbedaan sosio-
   ekonomi dan sosiokultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya,
   anak – anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama
   dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas, dalam hal ini pelajaran di sekolah.
      Kondisi fisik yang sehat, dalam kaitannya dengan kesehatan dan penyesuaian diri
   ang memuaskan terhadap pengalaman – pengalaman, disertai dengan rasa ingin tahu
   yang amat besar terhadap orang – orang dan benda – benda, membantu berkembangnya
   kebiasaan berbahasa dan belajar yang diharapkan. Sikap apatis, pemalu, dan kurang
   percaya diri, akibat dari kesehatan yang kurang baik, cacat tubuh, dan latar belakang
   yang miskin pengalaman, mempengaruhi perkembangan pemahaman dan ekspresi diri.




          Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu        9
C. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
     Dalam pembahasan materi ini, pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan
  perubahan – perubahan fisik yang secara kuantitatif semakin besar dan atau panjang, sedangkan
  istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan –
  perubahan aspek psikologis dan aspek sosial.
     Perkembangan - perkembangan dasar atau esensi dari lingkungan belajar - mengajar yang
  sehat adalah suasana belajar yang secara nyata dapat menumbuhkan munculnya perasaan yang
  terdapat antara siswa dan guru di dalam kelas. Perasaan - perasaan yang mendasari transaksi
  belajar mengajar tersebut tergantung pada peran guru dalam menciptakan situasi belajar yang
  kondusif dan sehat adalah situasi belajar yang dapat menumbuhkan perasaan dekat antara guru
  dan anak, merasa saling membutuhkan, saling menghargai, dan sebagainya. Dengan perasaan
  salaing memperhatikan yang terdapat antara guru dan anak dalam proses belajar mengajar, sikap
  guru yang merupakan cerminan perasaan yang melandasi transaksi belajar mengajar diantaranya
  adalah:
   Penerimaan (acceptance), sikap ini meliputi pengenalan dan pengakuan terhadap berbagai
     kemampuan dan keterbatasan mental, emosi, fisik, dan sosial yang dimiliki anak.
   Rasa aman, rasa ini merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu memperoleh
     pemenuhan sehingga dalam proses belajar mengajar diperlukan pula adanya rasa disayangi
     dan diterima oleh kelompok dan guru.
   Pemahaman akan adanya individualitas (differences), pemahaman pendidik bahwa tidak ada
     manusia yang sama serta perilaku siswa selalu bersifat unik menjadikan diperlukan
     kesabaran dalam menghadapi berbagai perilaku anak.
     Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan dan fisik dan perkembangan
  nonfisik yang meliputi aspek – aspek intelek, emosi, social, bahasa, bakat khusus, nilai dan
  moral, serta sikap.
  1. Pertumbuhan Fisik
            Pertumbuhan fisik adalah perubahan - perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
     primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan - perubahan ini meliputi: perubahan ukuran
     tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri
     kelamin kedua (sekunder). Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua
     kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam sistem endokrin. Endokrin adalah kelenjar yang
                   Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu      10
tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresi (pengeluaran hasil kelenjar atau
sel secara aktifnya.
   Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih
panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa.
a. Pertumbuhan Sebelum Lahir
       Manusia itu ada dimulai dari suatu proses pembuahan (pertemuan set telur dan
   sperma) yang membentuk suatu set kehidupan, yang disebut embrio. Embrio manusia
   yang telah berumur satu bulan, berukuran sekitar setengah sentimeter. Pada umur dua
   bulan ukuran embrio itu membesar menjadi dua setengah sentimeter dan disebut janin
   atau "fetus". Baru setelah satu bulan kemudian (jadi kandungan telah berumur tiga
   bulan), janin atau fetus tersebut telah berbentuk menyerupai bayi dalam ukuran kecil.
   Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat
   kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ - organ tubuh dan
   susunan jaringan saraf membentuk sistem yang lengkap. Pertumbuhan dan
   perkembangan janin diakhiri saat kelahiran. Kelahiran pada dasarnya merupakan
   pertanda kematangan biologis dan jaringan saraf masing - masing komponen biologis
   mampu berfungsi secara mandiri.

b. Pertumbuhan Setelah Lahir
       Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan lanjutan pertumbuhannya
   sebelum lahir dan berlangsung sampai masa dewasa. Selama tahun pertama dalam
   pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga dari
   panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya.
   Sejak lahir sampai dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan individu, dari
   pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia sampai dengan
   proporsi yang ideal di masa dewasa. Dapat dilihat pada gambar berikut.




            Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu   11
Gambar di atas menunjukkan bahwa setiap bagian fisik seseorang individu akan
terus mengalami perubahan karena pertumbuhan, sehingga masing – masing komponen
tubuh akan mencapai tingkat kematangan untuk menjalankan fungsinya. Jaringan saraf
otak atau saraf sentral akan tumbuh dengan cepat karena saraf pusat itu akan menjadi
sentral dalam menjalankan fungsi jaringan saraf di seluruh tubuh manusia.
   Pertumbuhan fisik manusia berbeda dengan pertumbuhan fisik pada hewan. Pada aal
setelah bayi itu dilahirkan, respon terhadap segala ransangan dari luar dirinya dilakukan
secara refleks dan belum terkoordinasi. Respon yang bersifat refleks ini akan berakhir
atau menjadi lebih terarah apada sasaran saat bayi berumur 4 sampai 5 bulan.
   Kapasitas saraf sensoris seorang bayi sangat berbatas. Bai yang baru lahir
pendengarannya amat baik dan penglihatannya masih lemah. Begitu pula saraf sensoris
yang lain seperti perabaan, penciuman, dan pencernaan berkembang sejalan dengan saraf
penglihatan. Perkembangan fungsi saraf sensoris semakin sempurna dan lengkap,
sehingga anak mampu menginterpretasikan apa yang ia lihat, dengar, sentuh, dan
rasakan. Semua ini merupakan potensi yang berfungsi bagi terbentuknya pengetahuan
seseorang.
   Pertumbuhan dan perkembangan fungsi biologis setiap orang memiliki pola dan
urutan yang teratur. Pola dan urutan pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik ini di
ikuti oleh perkembangan kemampuan mental spiritual dan perkembangan sosial.
   Pertumbuhan fisik anak di bagi menjadi empat periode utama, dua periode di tandai
dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya di cirikan oleh pertumbuhan
yang lambat.
   Menurut Muhammad Syafi,I di kutip dari Prof. Dani Al Hafiz, secara garis besar
tumbuh kembang dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:


        Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu        12
 Tumbuh kembang fisik; meliputi perumahan dalam ukuran besar dan fungsi
             individu.
       Tumbuh kembang intelektual; meliputi kepandaian komunikasi, bermain, berhitung
             dan membaca.
       Tumbuh kembang emosional; meliputi kemampuan membentuk ikatan batin,
             berkasih sayang, menangani kegelisahan, mengelola sifat agresif/marah.
             Perlu diingat bahwa pertumbuhan dan perkembangan setiap individu bersifat unik.
      Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor genetik (faktor bawaan),
      lingkungan (baik itu biologis ataupun psikologis) dan perilaku (keadaan/perilaku pada
      keluarga). Agar pertumbuhan dan perkembangan anak optimal, harus diperhatikan:
       Lingkungan; harus mendukung kesehatan biologis dan psikologis anak
       Gizi; harus cukup dan seimbang
       Keteraturan ke pelayanan kesehatan; meliputi pemberian imunisasi
       Istirahat dan tidur; harus cukup, hindari kelelahan.

2. Intelek
      Menurut       Wechler    merumuskaan      intelektual/intelligensi   sebagai    "keseluruhan
   kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan
   mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Intelegensi/intelektual bukanlah suatu
   yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendiskripsikan perilaku
   individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual”.( Dani, 2008) . Perkembangan
   dapat diartikan ”suatu proses perubahan pada diri individu atau organisme, baik fisik
   (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang
   berlangsung secara sistematis progresif, dan berkesinambungan” (Syamsu Yusuf: 83). Dan
   semua para ahli sependapat bahwa yang dimaksud dengan perkembangan itu adalah suatu
   proses perubahan pada seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa, namun mereka
   berbeda-beda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya
   yang hakiki. (Ani Cahyadi, Mubin, 2006 : 21-22).
      Hubungannya dengan intelektual remaja bahwa inteligensi bukanlah suatu yang bersifat
   kebendaan, melainkan suatui fiksi ilmiah untuk mendeskripsiskan prilaku induvidu yang
   berkaitan dengan kemampuan intelektualnya. Dalam mengartikan inteligensi (kecerdasan)

                 Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu        13
ini, para ahli mempunyai pengertian yang beragam. Diantaranya menurut C.P. Chaplin
(1975) mengartikan inteligensi itu sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri
terhadap situasi baru secara cepat dan efektif (Syamsu Yusuf).
   Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Karena
pikiran pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim
atau kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan
fungsinya secara baik.
   Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan intelek ini ditunjukkan pada
perilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tindakan itu berarti telah
mendapatkan proses mempertimbangkan atau proses analisis, evaluasi sampai dengan
kemampuan menarik kesimpulan dan keputusan. Perkembangan kemampuan berpikir ini
dikenal sebagai perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif seseorang menurut Piaget
(Sarlito, 1991) mengikuti tahap – tahap sebagai berikut.
1. Tahap pertama : Masa sensori motorik ( 0,0 - 2,5 tahun ).
   Masa ketika bayi mempergunakan sistem pengindraan dan aktifitas motorik mengenal
   lingkungannya. Bayi memberikan reaks motorik atas rangsangan – rangsangan yang
   diterimanya dalam bentuk reflex. Reflex – reflex ini kemudian berkembang lagi menjadi
   gerakan – gerakan yang lebih canggi, misalnya berjalan.
2. Tahap kedua : Masa pra-operasional (2,0 - 7,0 tahun).
   Kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep. Kemampuan
   simbolik memungkinkan anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-
   hal yang telah lewat.
3. Tahap ketiga : Masa konkreto prerasional (7,0 - 11,0 tahun).
   Melakukan berbagai macam tugas yang konkret.
       a. identifikasi     : mengenali sesuatu
       b. negasi           : mengingkari sesuatu
       c. reprokasi        : mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.
4. Tahap keempat : Masa operasional (11,0 - dewasa).
   Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir abstrak dan
   hipotesis, memperkirakan apa yang mungkin terjadi, dan mengambil kesimpulan.


           Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu    14
Menurut Andi Mappiare (1982) hal-hal yang mempengaruhi perkembangan intelek itu
  antara lain:
  1. Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu
      berpikir reflektif.
  2. Banyaknya pengalaman dan latihan - latihan memecahkan masalah sehingga seseorang
      bisa berpikir proporsional.
  3. Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun
      hipotesis - hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan, dan
      menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru
      dan benar.

3. Emosi
      Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus di miliki oleh manusia.
  Emosi merupakan gejala perasaan di sertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti
  marah yang di tunjukan dengan teriakan seorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil
  tertawa lebar, dan sebaliknya.
      Emosi yang terkait pada hal - hal yang bersifat fisiologis disebut sebagai emosi primer,
  biasanya berlangsung sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan, dan mulai berkurang pada usia
  sekitar 1 tahun. Bentuk emosi primer adalah gembira, sedih, tidak suka, marah, terkejut dan
  takut. Emosi - emosi primer ini bisa di tampilkan dalam bentuk yang intens, kuat, atau bisa
  juga ditampilkan dalam bentuk yang sedang - sedang saja. Pada usia sekitar 1½ tahun yaitu
  setelah bayi mengenali bahwa diri berbeda dari orang lain maka bayi akan mengembangkan
  emosi yang sekunder, yaitu emosi yang terkait dengan kesadaran dirinya, disebut juga emosi
  yang dikaitkan dengan kehadiran orang lain. Emosi sekunder ini juga akan mengalami
  perkembangan. Pada awalnya bayi mengembangkan rasa empati (kalau melihat teman
  menangis, bayi ikut menangis), dia juga bisa merasa iri pada anak lain atau pada adik kalau
  sudah ada adik, selain itu bayi sudah bisa menunjukkan rasa malu. Empati, rasa iri dan rasa
  malu ini mulai berkembang sekitar usia 1½ hingga usia 2 tahun.
      Selanjutnya hingga usia 2½ tahun bayi bisa mengembangkan rasa bangga akan diri,
  misalnya “Andi sekarang punya mobil baguuuusss sekali”. Bersamaan dengan itu ia juga
  mengembangkan rasa bersalah dan rasa malu. Emosi - emosi ini terkait dengan penilaian dia

                 Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu    15
terhadap dirinya sendiri, karena disini anak mulai mengenali aturan aturan sosial yang
   berlaku dan ia juga mulai bisa menggunakan standar - standar atau aturan - aturan sosial
   yang berlaku di lingkungannya untuk menilai tingkah lakunya secara sederhana.
      Contohnya, “Arisman usia 3 tahun, karena tidak bisa mengendalikan dirinya ketika
   marah pada teman, dia memukul teman hingga teman menangis. Orang tua Arisman sudah
   pernah memberi tahu pada Arisman bahwa memukul teman akan menyebabkan teman
   merasa kesakitan, jadi kalau teman melakukan kekeliruan sebaiknya teman itu diberi tahu
   ,jangan dipukul. Ketika melihat teman menangis, Arisman baru sadar bahwa dia melakukan
   kesalahan, muncul rasa bersalah pada Arisman”.
      Para ahli juga mengungkapkan bahwa rasa aman dan nyaman yang terbina pada masa
   usia dini ini kelak akan membuat individu merasa bahwa lingkungan itu aman dan nyaman,
   bahwa orang lain bukanlah tokoh yang menakutkan. Rasa aman ini akan membuat anak
   lebih berani untuk melakukan penjelajahan kedalam lingkungannya, dan akan memperkaya
   khasanah pengalaman dalam pembentukan pribadi/individu kecilnya.

4. Sosial
      Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak mampu hidup terus tanpa bantuan
   orang lain, terutama ibunya, jadi setiap orang membutuhkan orang lain. Dalam proses
   pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri. Setiap manusia memerlukan
   lingkungan dan senantiasa akan memerlukan manusia lainnya. Akhirnya manusia mengenal
   kehidupan     bersama,    kemudian    bermasyarakat   atau   berkehidupan   sosial.   Dalam
   perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu
   dan di bantu , memberi dan di beri.
      Secara potensial (fitriah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial (zoon politicon),
   kata Plato. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi
   dengan lingkungan manusia-manusia lain (ingat kisah Singh Zingh di India dan Itard di
   Perancis, bayi yang disusui dan dibesarkan binatang tidak dapat dididik kembali untuk
   menjadi manusia biasa).
   a) Proses sosialisasi dan perkembangan sosial
            Secepat individu menyadari bahwa di luar dirinya itu ada orang lain, maka mulailah
      pula menyadari bahwa ia harus belajar apa yang seyogianya ia perbuat seperti yang

                Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu      16
diharapkan orang lain. Proses belajar untuk menjadi makhluk sosial ini disebut
     sosialisasi. Perkembangan sosial, dapat diartikan sebagai sequence dari perubahan yang
     bersinambungan dalam perilaku individu untuk menjadi rnakhluk sosial yang dewasa.
  b) Kecenderungan Pola Orientasi Sosial
         Branson    (Loree,   1970:87-89)    mengidentifikasi   berdasarkan    hasil   studi
     longitudinalnya terhadap anak usia 5 - 16 tahun bahwa ada tiga pola kecenderungan
     sosial pada anak, yakni withdrawal - expansive, reactivity - placidity dan passivity -
     dominance. Kalau seseorang telah memperhatikan orientasinya pada salah satu pola
     tersebut, maka cenderung diikutinya sampai dewasa.

5. Bahasa
     Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam
  pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan
  dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian,
  seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka.
  Bahasa merupakan faktor hakiki yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa
  merupakan anugerah dari Tuhan Allah, yang dengannya manusia dapat mengenal atau
  memahami dirinya, sesama manusia, alam, dan penciptanya serta mampu memposisikan
  dirinya sebagai makhluk berbudaya dan mengembangkan budayanya.
     Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan berpikir individu. Perkembangan
  pikiran individu tampak dalam perkembangan bahasanya yaitu kemampuan membentuk
  pengertian, menyusun pendapat, dan menarik kesimpulan. Fungsi bahasa adalah sebagai alat
  komunikasi. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan dan perkembangan awal berbahasa
  lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau perasannya dengan tangis atau ocehan.
  Perkembangan lebih lanjut bayi yang berusia 6 - 9 bulan mulai berkomunikasi dengan satu
  kata atau dua kata. Dengan demikian seterusnya anak mulai mampu menyusun kalimat tiga
  kata untuk menyatakan maksud atau keinginannya. Perkembangan pikiran itu dimulai pada
  usia 1,6 - 2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat dua atau tiga kata. Laju
  perkembangan itu sebagai berikut.
  a. Usia 1,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat positif, seperti: “bapak makan”.



             Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu      17
b. Usia 2,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat negatif (menyangkal), seperti: “Bapak
   tidak makan”.
c. Pada usia selanjutnya, anak dapat menyusun pendapat:
   1) Kritikan: “ini tidak boleh, ini tidak baik”.
   2) Keragu-raguan: barangkali, mungkin, bisa jadi, ini terjadi apabila anak sudah
       menyadari akan kemungkinan ke khilafannya.
   3) Menarik kesimpulan analogi, seperti: anak melihat ayahnya tidur karena sakit, pada
       waktu lain anak melihat ibunya tidur, dia mengatakan bahwa ibu tidur karena sakit.
   Dalam berbahasa, anak dituntut untuk menuntaskan atau menguasai empat tugas pokok
yang satu sama lainnya saling berkaitan. Apabila anak berhasil menuntaskan tugas yang
satu, maka berarti juga ia dapat menuntaskan tugas-tugas yang lainnya. Keempat tugas itu
adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain. Bayi memahami
   bahasa orang lain, bukan memahami kata-kata yang diucapkannya, tetapi dengan
   memahami kegiatan /gerakan atau gesturenya (bahasa tubuhnya).
2. Pengembangan Perbendaharaan kata-kata anak berkembang dimulai secara lambat pada
   usia dua tahun pertama, kemudian mengalami tempo yang cepat pada usia prasekolah
   dan terus meningkat setelah anak masuk sekolah.
3. Penyusunan Kata-kata menjadt kalimat, kemampuan menyusun kata-kata menjadi
   kalimat pada umumnya berkembang sebelum usia dua tahun. Bentuk kalimat pertama
   adalah kalimat tunggal (kalimat satu kata) dengan disertai: “gesture” untuk melengkapi
   cara berpikirnya.
4. Ucapan. Kemampuan kata-kata merupakan hasil belajar melalui imitasi (peniruan)
   terhadap suara-suara yang didengar anak dan orang lain (terutama orangtuanya). Pada
   usia bayi, antara 11-18 bulan, pada umumnya mereka belum dapat berbicara atau
   mengucapkan kata-kata secara jelas, sehingga sering tidak dimengerti maksudnya.
   Kejelasan ucapan itu baru tercapai pada usia sekitar tiga tahun. Hasil studi tentang suara
   dan kombinasi suara menunjukkan bahwa anak mengalami kemudahan dan kesulitan
   dalam huruf - huruf tertentu.
Ada dua tipe perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut.
1. Eqocentric Speech
           Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu         18
2. Socialized Speech, yang terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya
   atau dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi ke dalam lima bentuk:
   a) adapted information, di sini terjadi saling tukar gagasan atau adanya tujuan bersama
       yang dicari,
   b) critism, yang menyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang
       lain,
   c) command (perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman),
   d) questions (pertanyaan), dan
   e) answers (jawaban).
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut yaitu:
1. Faktor      Kesehatan.   Kesehatan   merupakan   faktor   yang   sangat   mempengaruhi
   perkembangan bahasa anak, terutama pada usia awal kehidupannya. Apabila pada usia
   dua tahun pertama, anak mengalami sakit terus - menerus, maka anak tersebut cenderung
   akan mengalami kelambatan atau kesulitan dalam perkembangan bahasanya. Oleh
   karena itu, untuk memelihara perkembangan bahasa anak secara normal, orangtua perlu
   memper hatikan kondisi kesehatan anak. Upaya yang dapat ditempuh adalah dengan cara
   memberikan ASI, makanan yang bergizi, memelihara kebersihan tubuh anak atau secara
   reguler memeriksakan anak ke dokter atau ke puskesmas.
2. Inteligensi Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat inteligensinya. Anak
   yang perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai inteligensi normal
   atau di atas normal.
3. Status Sosial Ekonomi Keluarga. Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan
   bahasa dengan status sosial ekonomi keluarga menunjukkan bahwa anak yang berasal
   dari keluarga miskin mengalami kelambatan dalam perkembangan bahasa dibandingkan
   dengan anak yang berasal dari keluarga yang lebih baik. Kondisi ini terjadi mungkin
   disebabkan oleh perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar (keluarga miskin diduga
   kurang memperhatikan perkembangan bahasa anaknya), atau kedua-duanya (Hetzer &
   Reindorf dalam E. Hurlock. 1956).
4. Jenis kelamin (Sex). Pada tahun pertama usia anak, tidak ada perbedaan dalam vokalisasi
   antara pria dengan wanita. Namun mulai usia dua tahun, anak wanita menunjukkan
   perkembangan yang lebih cepat dari anak pria.
            Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu     19
5. Hubungan Keluarga. Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi
      dan berkomunikasi dengan lingkungan keluarga, terutama dengan orangtua yang
      mengajar, melatih dan memberikan contoh berbahasa kepada anak.


6. Bakat Khusus
      Bakat merupakan kemampuan tertentu yang di miliki oleh seseorang individu yang
   hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan kemampuan itu dapat berkembang.
   Tiga dimensi bakat yang dikemukakan oleh Guilford :
   (i) dimensi perceptual
   (ii) dimensi psikomotorik
   (iii) dimensi intelektual
      Seseorang yang berbakat akan cepat dapat di amati sebab kemampuan yang di miliki
   akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu
   kemampuan untuk bidang tertentu seperti seni, olah raga, atau keterampilan.
      Pemberian nama terhadap jenis - jenis bakat biasanya dilakukan berdasar atas bidang apa
   bakat tersebut berfungsi, seperti bakat matematika, bakat bahasa, bakat olah raga, bakat seni,
   bakat musik, bakat klerikal, bakat guru, bakat dokter, dan sebagainya. Dengan demikian,
   maka macam bakat akan sangat tergantung pada konteks kebudayaan di mana seseorang
   individu hidup dan dibesarkan. Kondisi - kondisi lingkungan yang bersifat memupuk bakat
   anak adalah keamanan psikologis dan kebebasan psikologis. Anak akan merasa aman secara
   psikologis apabila:
   a. Pendidik dapat menerimanya sebagaimana adanya, tanpa syarat dengan segala kekuatan
      dan kelemahannya, serta kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya ia baik dan
      mampu.
   b. Pendidik mengusahakan suasana di mana anak tidak merasa “dinilai” oleh orang lain.
      Memberi penilaian terhadap seseorang dapat dirasakan sebagai ancaman, sehingga
      menimbulkan kebutuhan akan pertahanan diri.
   c. Pendidikan memberikan pengertian dalam arti dapat memahami pemikiran, perasaan,
      dan perilaku anak, dapat menempatkan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut
      pandang anak. Dalam suasana ini anak merasa aman untuk mengungkapkan bakatnya.



               Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu        20
7. Sikap, Nilai, dan Moral
      Bloom mengemukakan bahwa tujuan akhir proses belajar di kelompokkan menjadi tiga
   sasaran yaitu:
   a. Penguasaan pengetahuan (kognitif)
   b. Pengiasaan nilai dan sikap (afektif)
   c. Penguasaan psikomotorik
   Masa bayi belum mengenal moral, karena bayi belum mengenal nilai dan suara hati.
   Perilakunya belum di bimbing oleh norma - norma moral. Pada awalnya pengenalan moral,
   nilai dan perilaku serta tindakan itu masih bersifat paksaan akan tetapi sejalan dengan
   perkembangan inteleknya berangsur - angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang
   berlaku di dalam kehidupannya.




               Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu   21
BAB III

                                         PENUTUP

A. Kesimpulan
     Setiap individu memiliki karakter yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
  Dapat di lihat dari segi perbedaan fisik, sosial, kepribadian, intelegensi, dan kemampuan dasar
  seseorang. Serta perbedaan kecakapan seseorang atau kepandaian yang semuanya itu sangat
  barpengaruh terhadap prilaku individu. Dengan demikian tingkat perbedaan antara individu
  yang satu dengan yang lainnya berbeda - beda, sesuai dengan kepribadian masing-masing.
     Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
  dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang,
  umur tulang dan keseimbangan metabolic. Perkembangan adalah bertambah kemampuan (skill)
  dalam struktur da fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan
  sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan. Sel -
  sel tubuh, jaringan tubuh, organ - organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa,
  sehingga masing - masing dapat memenuhi fungsinya termasuk juga emosi, dan intelektual.
     Intelegensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan keseluruhan kemampuan
  individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai
  lingkungan secara efektif.
     Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti
  marah, senang, sedih, ceria dan sebagainya.
         Dalam perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling
     membantu dan di bantu , memberi dan di beri. Secara potensial manusia dilahirkan sebagai
     makhluk sosial. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi
     dengan lingkungan manusia-manusia lain.
         Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa
     merupakan faktor hakiki yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa merupakan
     anugerah dari Tuhan Allah, yang dengannya manusia dapat mengenal atau memahami
     dirinya, sesama manusia, alam, dan penciptanya serta mampu memposisikan dirinya sebagai
     makhluk berbudaya dan mengembangkan budayanya.


                 Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu       22
Bakat merupakan kemampuan tertentu yang di miliki oleh seseorang individu yang
     hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan kemampuan itu dapat berkembang.
           Bloom mengemukakan bahwa tujuan akhir proses belajar di kelompokkan menjadi tiga
     sasaran yaitu: Penguasaan pengetahuan (kognitif), Pengiasaan nilai dan sikap (afektif),
     Penguasaan psikomotorik.


B. Saran
     Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
  kesempurnaan. Oleh karena itu kritik, pendapat, dan saran yang bersifat dan dapat membangun
  sangat diharapkan, agar laporan ini menjadi jauh lebih baik dan dapat memberikan manfaat serta
  dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.
     Akhir kata kami ucapkan terima kasih.




                  Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu     23
TANYA – JAWAB

1. Bagaimana tindakan kita nantinya sebagai guru, menghadapi status latar belakang sosial
   siswa yang berbeda – beda? (Natanael Tinangon – Kelompok 3)
      Menurut kami, peranan guru sangat penting dalam perkembangan peserta didik. Dan
      cara yang tepat yaitu guru melakukan pendekatan dengan siswa – siswa yang ada dan
      tidak memandang perbedaan dan status sosial yang ada pada siswa serta membuat
      semua siswa itu sama dan tidak membeda – bedakan. Hal itu merupakan salah satu
      kunci dalam menghadapi status latar belakang sosial siswa yang berbeda – beda.




                 Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu   24
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Syafi.2009.Melihat Tingkah Anak: Suatu Pendekatan dalam Pendidikan.Semarang:

    PT. Makmur Jaya.

Sunarto, Hartono Agung.2008.Perkembangan Peserta Didik.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

http://abyfarhan7.blogspot.com/2011/12.pengertian-individu-keluarga-dan.html

http://ebookbrowse.com/download-karakteristik-dan-perbedaan-individu-dalam-perkembangan-

    peserta-pdf-d328618101

http://ebookbrowse.com/karakteristik-dan-perbedaan-individu-pdf-d261092623

http://ebookbrowse.com/makalah-karakteristik-dan-perbedaan-individu-dalam-perkembangan-

    peserta-didik-pdf-d328283251

http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/01/karakteristik-dan-perbedaan-individu/

http://kreasimudaunisi.blogspot.com/2010/04/makalah-aspek-aspek-pertumbuhan-dan.html

http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/aspek-aspek-perkembangan-perilaku-dan.html

http://pengantarpendidikan.files.wordpress.com/2011/02/karakteristik-dan-perbedaan-individu-

    dalam-perkembangan-peserta.pdf

http://www.keyshe.com/komunitas/showthread.php?tid=298




                  Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu         25

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Ria Widia
 
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didikHakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didikanah purwani
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorSyaifOer
 
Makalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaMakalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaAaz M Hafidz Azis
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
 
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanPerkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanDewi Atin Surya
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Perbedaan Individu
Perbedaan IndividuPerbedaan Individu
Perbedaan IndividuImroati Ar
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaSiti Sya'anah
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikNoenu Nurjanna
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakAn Rachma
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikaniwan Alit
 
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi NegaraMakalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negaraspecial131
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARLutfi Koto
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 

Was ist angesagt? (20)

Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Manusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandumManusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandum
 
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
Perkembangan Pola Pikir Manusia (IAD dan ISBD)
 
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didikHakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
 
Makalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remajaMakalah karakteristik remaja
Makalah karakteristik remaja
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
dimensi manusia
dimensi manusiadimensi manusia
dimensi manusia
 
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan PertumbuhanPerkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan Peserta Didik - Perkembangan dan Pertumbuhan
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Perbedaan Individu
Perbedaan IndividuPerbedaan Individu
Perbedaan Individu
 
Permasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinyaPermasalahan pendidikan dan solusinya
Permasalahan pendidikan dan solusinya
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
 
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi NegaraMakalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
 
Paradigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sdParadigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sd
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 

Ähnlich wie Karakteristik dan perbedaan individu

Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta DidikPerkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didikyuliartiramli
 
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikanperkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikanRisa Octaviani
 
Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Rahmat Saputra
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, Arieny HarUno
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganAli Murfi
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganAli Murfhy
 
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakLandasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakSantiKartini
 
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan audDiana Fakhriyani
 
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptx
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptxILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptx
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptxTrieAnanda2
 
perkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikperkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikacerputri
 

Ähnlich wie Karakteristik dan perbedaan individu (20)

Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta DidikPerkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
SOSiologi dwi.pdf
SOSiologi dwi.pdfSOSiologi dwi.pdf
SOSiologi dwi.pdf
 
Hakikat anak didik
Hakikat anak didikHakikat anak didik
Hakikat anak didik
 
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikanperkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
perkembangan dan faktor yang mempengaruhi psikologi pendidikan
 
Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2Landasan psikologi pendidikan 2
Landasan psikologi pendidikan 2
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,,
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
 
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
 
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
LANDASAN PSIKOLOGI PROSES PENDIDIKAN
 
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan AnakLandasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
Landasan Psikologis Pendidikan : Perkembangan Anak
 
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
(Pertemuan ii) pengantar psikologi perkembangan aud
 
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptx
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptxILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptx
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR PERTEMUAN 3.pptx
 
perkembangan peserta didik
perkembangan peserta didikperkembangan peserta didik
perkembangan peserta didik
 
Rini Sri Wahyuni
Rini Sri WahyuniRini Sri Wahyuni
Rini Sri Wahyuni
 
Peserta Didik Pw Point
Peserta Didik Pw PointPeserta Didik Pw Point
Peserta Didik Pw Point
 
Dasar pendidikan ii
Dasar pendidikan iiDasar pendidikan ii
Dasar pendidikan ii
 
landasan pendidikan
landasan pendidikanlandasan pendidikan
landasan pendidikan
 

Kürzlich hochgeladen

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 

Karakteristik dan perbedaan individu

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam faktor yang faktor yang lain dengan satunya memiliki andil dalam pendidikan. Salah satu tugas yang diemban oleh para pendidik adalah memahami akan berbagai faktor pendukung pendidikan tersebut. Diantara berbagai faktor tersebut adalah bagaimana para pendidik bisa memahami akan situasi dan kondisi, baik lingkungan maupun peserta didik itu sendiri. Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi, kebutuhan akan rasa aman, mendapatkan pengakuan, dan mengaktualisasi dirinya. Dalam tahap perkembangannya, siswa SMP/SMA berada pada periode perkembangannya yang sangat pesat dari segala aspek. Perkembangan yang sangat erat kaitannya dengan pembelajaran, yaitu:  Perkembangan Aspek Kognitif Menurut Piaget(1970), periode yang dimulai pada usia 12 - 18 tahun, yaitu yang lebih kurang sama dengan usia siswa SMP/SMA, merupakan period of formal operation. Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berfikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna (meaning fully) tanpa memerlukan objek yang kongkret atau bahkan objek yang visual. Siswa telah memahami hal-hal yang bersifat imajinatif. Pada tahap perkembangan ini juga berkembang ketujuh kecerdasan dalam Multiple Intellegeneces yang dikemukakan oleh Gardner (1993) yaitu; kecerdasan linguistik, kecerdasan logis metematis, mekerdasan musikal, kecerdasan spansial, kecerdasan kinestik ragawi, kecerdasan intrapribadi, kecerdasan antarpribadi. Ketujuh kecerdasan ini seyogianya dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik keilmuan pendidikan di berbagai jenjang pendidikan.  Perkembangan Aspek Psikomotoris Aspek psikomotoris merupakan salah satu aspek yang penting untuk diketahui oleh guru. Perkembangan aspek psikomotoris juga melalui beberapa tahap yaitu: Tahap kognitif Tahap asosiatif Tahap otonomi Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 1
  • 2.  Perkembangan Aspek Afektif Afektif mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik, yang juga perlu mendapatkan perhatian dalam pembelajaran. Aspek afektif tersebut dapat terlihat selama pembelajaran, terutama ketika siswa bekerja kelompok. Oleh karena itu, selama pembelajaran, guru senantiasa terus memantau dan mengamati aktifitas siswanya. Peserta didik sebagai obyek dari pendidikan sangat urgen untuk diperhatikan dari berbagai faktor. Faktor tersebut yang harus diperhatikan adalah tahap perkembangan dari peserta didik tersebut. Diantara perkembangan perserta didik tersebut adalah bagaimana dari individu dan karakteriststiknya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang di atas adapun rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Memahami Individu dan Karakteristiknya. 2. Memahami Perbedaan Individu. 3. Memahami Aspek – Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Individu dan Karakteristiknya 1. Pengertian Individu “Manusia” adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi salah satu objek filsafat, baik objek formal yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagia kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang berpikir atau homo sapiens, makhluk yang berbuat atau homo faber, makhluk yang dapat dididik atau homo educandum dan seterusnya. Kini bangsa Indonesia telah menganut suatu pandangan, bahwa yang dimaksud dengan manusia secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan manunggalnya berbagai berbagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati manusia yang seimbang antar berbagai segi, yaitu antara segi (i) individu dan sosial, (ii) jasmani dan rohani, dan (iii) dunia dan akhirat. Keseimbangan hubungan tersebut menggambarkan keselarasan hubungan antara manusia dengan dirinya, manusia dengan sesame manusia, manusia dengan alam sekitar atau lingkungannya, dan manusi dengan Tuhan. Dalam kaitannya dengan kepentingan pendidikan, akan lebih ditekankan hakekat manusia sebagai kesatuan sifat makhluk individu dan makhluk sosial. Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Dalam kamus Echols & Shadaly (1975), individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 3
  • 4. perilaku yang telah ada pada dirinya. Manusia sebagai individu salalu berada di tengah- tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi. Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia. Manusia sebagai makhluk individu adalah bahwa manusia itu merupakan keseluruhan atau totalitas yang tidak dapat dibagi. Maksudnya, manusia tidak dapat dipisahkan dari jiwa dan raganya, rohani dan jasmani. Setiap manusia memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti bakat, minat, kebutuhan sosial – emosional - personal, dan kemampuan jasmaniah. Potensi-potensi itu perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan pengajaran, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara utuh menjadi manusia dewasa atau matang. Sejak lahir, bahkan sejak masih di dalam kandungan ibunya, manusia merupakan kesatuan psikofisis atau psikosomatis yang tetrus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan itu merupakan sifat kodrat manusia yang harus mendapat perhatian secara saksama. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan – kebutuhan. Pada awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan jasmaninya, ia belum peduli dengan apa saja yang terjadi diluar dirinya. Ia sudah senang bila kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi. Dalam perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai mengenal lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan teman, keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak kebutuhan non fisik atau psikologis yang dibutuhkannya. 2. Karakteristik Individu Karakteristik individu itu sendiri adalah keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada individu sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungannya. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 4
  • 5. biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu, terdapat keyakinan serta kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan. Hal tersebut merupakan dua faktor yang terbentuk karena faktor yang terpisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri- sendiri. Akan tetapi, makin disadari bahwa apa yang dirasakan oleh banyak anak, remaja, atau dewasa merupakan hasil dari perpaduan antara apa yang ada di antara faktor -faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh lingkungan. Nature dan Nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik - karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan. Nature (alam, sifat dasar) adalah karakteristik yang dimiliki setiap individu dari sejak dia kecil. Nurture (pemeliharaan, pengasuhan) adalah karakteristik yang disebabkan oleh faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Sejauh mana seseorang dilahirkan menjadi seorang individu atau sejauh mana seseorang dipengaruhi subjek penelitian dan diskusi. Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Mengenai karakteristik individu, ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Karakteristik yang berkenaan dengan kemampuan awal (prerequisite skills), seperti kemampuan intelektual, berpikir, dan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotor. 2. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosio - kultural. 3. Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan kepribadian, seperti sikap, perasaan, minat, dan lainnya. Pemahaman karakteristik ini sangat penting dalam proses belajar mengajar, sehingga bagi seorang guru informasi mengenai karakteristik individu sangat beguna dalam memilih dan menentukan pola-pola pengajaran yang lebih tepat, yang dapat menjamin kemudahan belajar bagi setiap peserta didik. B. Perbedaan Individu Dalam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu : (i) semua diri manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola perkembangannya, dan Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 5
  • 6. (ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia – secara biologis dan sosial – tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda. Perbedaan - perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif. Individu menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan dengan perbedaan individual perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ii disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Maka “perbedaan” dalam “perbedaan individual” menurut Landgren (1980) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis. Secara umum, perbedaan individual yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pengajaran dikelas adalah faktor – faktor yang menyangkut kesiapan anak untuk menerima pengajaran karena perbedaan tersebut akan menentukan sistem pendidikan secara keseluruhan. Perbedaan - perbedaan tersebut harus diselesaikan dengan pendekatan individualnya juga, tetapi tetap disadari bahwa pendidikan tidak semata-mata bertujuan untuk mengembangkan individu sebagai individu, tetapi juga dalam kaitannya dengan pola kehidupan masyarakat yang bervariasi. 1. Bidang-Bidang Perbedaan Dalam kaitannya dengan perbedaan individu hendaknya selalu diingat bahwa perbedaan dalam kualitas atau ciri – ciri adalah berjenjang. Tidak ada penggolongan anak – anak ke dalam satu kategori atau sama sekali tidak termasuk dalam suatu kategori. Garry 1963 (Oxendine, 1984) mengkategorikan perbedaan individual ke dalam bidang – bidang berikut: 1. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak. 2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku. 3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap. 4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar. 5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah. Dalam kehidupan setiap manusia berhubungan dengan manusia lain dan lingkungan di luar dirinya. Tiap manusia berhubungan dengan manusia lain, dengan sesamanya. Manusia Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 6
  • 7. juga berhubungan dengan Sang Pencipta atau dengan Tuhan-nya, maka manusia beragama. Manusia hidup berkelompok dan berkeluarga, sesuai dengan sifat dan genetic orang tuanya. Secara kodrati, manusia memiliki potensi dasar yang secara esensial membedakan manusia dengan hewan, yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak. Adapun bidang – bidang dari perbedaannya, yakni: a. Perbedaan Kognitif Menurut Bloom, proses belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah, menghasilkan 3 pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy bloom, yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentu suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya. Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tiap – tiap orang. Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar. Proses belajr mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan yang bernilai positif, diatur dan direncanakan untuk mengembangkan faktor dasar yang telah dimiliki oleh anak. Tingkat kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar. Inteligensi (kecerdasan) sangat mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Antara kecerdasan dan nilai kemampuan kognitif berkolerasi tinggi dan positif, semakin tinggi nilai kecerdasan seseorang semakin tinggi kemampuan kognitifnya. b. Perbedaan Individual dalam Kecakapan Bahasa Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa dangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik (organ bicara). Banyak penelitian eksperimental telah dilakukan dengan tujuan untuk menemukan faktor – faktor psikologis yang mendasari keberhasilan atau kegagalan dalam penguasaan bahasa. Individu – individu yang memasuki kegiatan – kegiatan di sekolah Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 7
  • 8. formal, pada dasarnya telah membawa kebiasaan – kebiasaan sebagai hasil belajar, baik dari lingkungan pendidikan prasekolah maupun dari latar belakang kehidupan sebelumnya. c. Perbedaan dalam Kecakapan Motorik Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan. Kegiatan – kegiatan tersebut terjadi karena kerja saraf yang sistematis. ransangan indra saraf sensoris (perintah) pusat respon penerima saraf motorik (kegiatan) perintah Dari gambar di atas, saraf pusat (otak) yang melaksanakan fungsi sentral dalam proses berpikir merupakan factor penting di dalam koordinasi kecakapan motorik. Ketidaktepatan dalam pembentukan persepsi dan penyampaian perintah, akan menyebabkan terjadinya kekeliruan respon dan atau kegiatan – kegiatan yang kurang sesuai dengan tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa inteligensi merupakan faktor dalam bentuk yang lebih tinggi dari keterampilan motorik. Secara umum koordinasi motorik dan kecakapan untuk melakukan suatu kegiatan yang kompleks membutuhkan keterampilan motorik yang lebih kompleks pula. Kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berpikir. Karena kematangan pertumbuhan fisik dan kemampuan berpikir setiap orang berbeda-beda, maka hal itu membawa akibat terhadap kecakapan motorik masing – masing, dan dengan demikian kecakapan motorik setiap individu akan berbeda -beda pula. d. Perbedaan dalam Latar Belakang Dalam suatu kelompok siswa, perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing – masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 8
  • 9. Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu, kebiasaan – kebiasaan kerja sama, kecakapan atau kemauan untuk berkonsentrasi pada bahan – bahan pelajaran, dan kebiasaan – kebiasaan belajar semuanya merupakan faktor – faktor perbedaan antara para siswa. e. Perbedaan dalam Bakat Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan den pemupukan secara tepat. Sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekali, manakala lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada ransangan dan pemupukan yang menyentuhnya. Perkembangan bakat dimiliki siswa secara individual. Meskipun inteligensi umum merupakan faktor dari hamper semua atau bahkan semua bidang penampilan atau performasi, namun hasil tes inteligensi yang selama ini dilaksanakan beum terkait dengan beberapa bidang belajar seperti keterampilan motorik, musik, seni, dan olah raga. Hasil tes inteligensi lebih banyak berhubungan dengan keberhasilan atau kemampuan bidang akademik. f. Perbedaan dalam Kesiapan Belajar Perbedaan latar belakang keluarga dan lingkungan, yang meliputi perbedaan sosio- ekonomi dan sosiokultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya, anak – anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas, dalam hal ini pelajaran di sekolah. Kondisi fisik yang sehat, dalam kaitannya dengan kesehatan dan penyesuaian diri ang memuaskan terhadap pengalaman – pengalaman, disertai dengan rasa ingin tahu yang amat besar terhadap orang – orang dan benda – benda, membantu berkembangnya kebiasaan berbahasa dan belajar yang diharapkan. Sikap apatis, pemalu, dan kurang percaya diri, akibat dari kesehatan yang kurang baik, cacat tubuh, dan latar belakang yang miskin pengalaman, mempengaruhi perkembangan pemahaman dan ekspresi diri. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 9
  • 10. C. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu Dalam pembahasan materi ini, pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan perubahan – perubahan fisik yang secara kuantitatif semakin besar dan atau panjang, sedangkan istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan – perubahan aspek psikologis dan aspek sosial. Perkembangan - perkembangan dasar atau esensi dari lingkungan belajar - mengajar yang sehat adalah suasana belajar yang secara nyata dapat menumbuhkan munculnya perasaan yang terdapat antara siswa dan guru di dalam kelas. Perasaan - perasaan yang mendasari transaksi belajar mengajar tersebut tergantung pada peran guru dalam menciptakan situasi belajar yang kondusif dan sehat adalah situasi belajar yang dapat menumbuhkan perasaan dekat antara guru dan anak, merasa saling membutuhkan, saling menghargai, dan sebagainya. Dengan perasaan salaing memperhatikan yang terdapat antara guru dan anak dalam proses belajar mengajar, sikap guru yang merupakan cerminan perasaan yang melandasi transaksi belajar mengajar diantaranya adalah:  Penerimaan (acceptance), sikap ini meliputi pengenalan dan pengakuan terhadap berbagai kemampuan dan keterbatasan mental, emosi, fisik, dan sosial yang dimiliki anak.  Rasa aman, rasa ini merupakan kebutuhan dasar manusia yang perlu memperoleh pemenuhan sehingga dalam proses belajar mengajar diperlukan pula adanya rasa disayangi dan diterima oleh kelompok dan guru.  Pemahaman akan adanya individualitas (differences), pemahaman pendidik bahwa tidak ada manusia yang sama serta perilaku siswa selalu bersifat unik menjadikan diperlukan kesabaran dalam menghadapi berbagai perilaku anak. Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan dan fisik dan perkembangan nonfisik yang meliputi aspek – aspek intelek, emosi, social, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap. 1. Pertumbuhan Fisik Pertumbuhan fisik adalah perubahan - perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan - perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder). Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam sistem endokrin. Endokrin adalah kelenjar yang Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 10
  • 11. tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresi (pengeluaran hasil kelenjar atau sel secara aktifnya. Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa. a. Pertumbuhan Sebelum Lahir Manusia itu ada dimulai dari suatu proses pembuahan (pertemuan set telur dan sperma) yang membentuk suatu set kehidupan, yang disebut embrio. Embrio manusia yang telah berumur satu bulan, berukuran sekitar setengah sentimeter. Pada umur dua bulan ukuran embrio itu membesar menjadi dua setengah sentimeter dan disebut janin atau "fetus". Baru setelah satu bulan kemudian (jadi kandungan telah berumur tiga bulan), janin atau fetus tersebut telah berbentuk menyerupai bayi dalam ukuran kecil. Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ - organ tubuh dan susunan jaringan saraf membentuk sistem yang lengkap. Pertumbuhan dan perkembangan janin diakhiri saat kelahiran. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda kematangan biologis dan jaringan saraf masing - masing komponen biologis mampu berfungsi secara mandiri. b. Pertumbuhan Setelah Lahir Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan lanjutan pertumbuhannya sebelum lahir dan berlangsung sampai masa dewasa. Selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya. Sejak lahir sampai dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan individu, dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia sampai dengan proporsi yang ideal di masa dewasa. Dapat dilihat pada gambar berikut. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 11
  • 12. Gambar di atas menunjukkan bahwa setiap bagian fisik seseorang individu akan terus mengalami perubahan karena pertumbuhan, sehingga masing – masing komponen tubuh akan mencapai tingkat kematangan untuk menjalankan fungsinya. Jaringan saraf otak atau saraf sentral akan tumbuh dengan cepat karena saraf pusat itu akan menjadi sentral dalam menjalankan fungsi jaringan saraf di seluruh tubuh manusia. Pertumbuhan fisik manusia berbeda dengan pertumbuhan fisik pada hewan. Pada aal setelah bayi itu dilahirkan, respon terhadap segala ransangan dari luar dirinya dilakukan secara refleks dan belum terkoordinasi. Respon yang bersifat refleks ini akan berakhir atau menjadi lebih terarah apada sasaran saat bayi berumur 4 sampai 5 bulan. Kapasitas saraf sensoris seorang bayi sangat berbatas. Bai yang baru lahir pendengarannya amat baik dan penglihatannya masih lemah. Begitu pula saraf sensoris yang lain seperti perabaan, penciuman, dan pencernaan berkembang sejalan dengan saraf penglihatan. Perkembangan fungsi saraf sensoris semakin sempurna dan lengkap, sehingga anak mampu menginterpretasikan apa yang ia lihat, dengar, sentuh, dan rasakan. Semua ini merupakan potensi yang berfungsi bagi terbentuknya pengetahuan seseorang. Pertumbuhan dan perkembangan fungsi biologis setiap orang memiliki pola dan urutan yang teratur. Pola dan urutan pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik ini di ikuti oleh perkembangan kemampuan mental spiritual dan perkembangan sosial. Pertumbuhan fisik anak di bagi menjadi empat periode utama, dua periode di tandai dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya di cirikan oleh pertumbuhan yang lambat. Menurut Muhammad Syafi,I di kutip dari Prof. Dani Al Hafiz, secara garis besar tumbuh kembang dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 12
  • 13.  Tumbuh kembang fisik; meliputi perumahan dalam ukuran besar dan fungsi individu.  Tumbuh kembang intelektual; meliputi kepandaian komunikasi, bermain, berhitung dan membaca.  Tumbuh kembang emosional; meliputi kemampuan membentuk ikatan batin, berkasih sayang, menangani kegelisahan, mengelola sifat agresif/marah. Perlu diingat bahwa pertumbuhan dan perkembangan setiap individu bersifat unik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor genetik (faktor bawaan), lingkungan (baik itu biologis ataupun psikologis) dan perilaku (keadaan/perilaku pada keluarga). Agar pertumbuhan dan perkembangan anak optimal, harus diperhatikan:  Lingkungan; harus mendukung kesehatan biologis dan psikologis anak  Gizi; harus cukup dan seimbang  Keteraturan ke pelayanan kesehatan; meliputi pemberian imunisasi  Istirahat dan tidur; harus cukup, hindari kelelahan. 2. Intelek Menurut Wechler merumuskaan intelektual/intelligensi sebagai "keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Intelegensi/intelektual bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendiskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual”.( Dani, 2008) . Perkembangan dapat diartikan ”suatu proses perubahan pada diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis progresif, dan berkesinambungan” (Syamsu Yusuf: 83). Dan semua para ahli sependapat bahwa yang dimaksud dengan perkembangan itu adalah suatu proses perubahan pada seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa, namun mereka berbeda-beda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya yang hakiki. (Ani Cahyadi, Mubin, 2006 : 21-22). Hubungannya dengan intelektual remaja bahwa inteligensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatui fiksi ilmiah untuk mendeskripsiskan prilaku induvidu yang berkaitan dengan kemampuan intelektualnya. Dalam mengartikan inteligensi (kecerdasan) Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 13
  • 14. ini, para ahli mempunyai pengertian yang beragam. Diantaranya menurut C.P. Chaplin (1975) mengartikan inteligensi itu sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif (Syamsu Yusuf). Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Karena pikiran pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim atau kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik. Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan intelek ini ditunjukkan pada perilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tindakan itu berarti telah mendapatkan proses mempertimbangkan atau proses analisis, evaluasi sampai dengan kemampuan menarik kesimpulan dan keputusan. Perkembangan kemampuan berpikir ini dikenal sebagai perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif seseorang menurut Piaget (Sarlito, 1991) mengikuti tahap – tahap sebagai berikut. 1. Tahap pertama : Masa sensori motorik ( 0,0 - 2,5 tahun ). Masa ketika bayi mempergunakan sistem pengindraan dan aktifitas motorik mengenal lingkungannya. Bayi memberikan reaks motorik atas rangsangan – rangsangan yang diterimanya dalam bentuk reflex. Reflex – reflex ini kemudian berkembang lagi menjadi gerakan – gerakan yang lebih canggi, misalnya berjalan. 2. Tahap kedua : Masa pra-operasional (2,0 - 7,0 tahun). Kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep. Kemampuan simbolik memungkinkan anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal- hal yang telah lewat. 3. Tahap ketiga : Masa konkreto prerasional (7,0 - 11,0 tahun). Melakukan berbagai macam tugas yang konkret. a. identifikasi : mengenali sesuatu b. negasi : mengingkari sesuatu c. reprokasi : mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal. 4. Tahap keempat : Masa operasional (11,0 - dewasa). Dalam usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir abstrak dan hipotesis, memperkirakan apa yang mungkin terjadi, dan mengambil kesimpulan. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 14
  • 15. Menurut Andi Mappiare (1982) hal-hal yang mempengaruhi perkembangan intelek itu antara lain: 1. Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu berpikir reflektif. 2. Banyaknya pengalaman dan latihan - latihan memecahkan masalah sehingga seseorang bisa berpikir proporsional. 3. Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis - hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan, dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru dan benar. 3. Emosi Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus di miliki oleh manusia. Emosi merupakan gejala perasaan di sertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti marah yang di tunjukan dengan teriakan seorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar, dan sebaliknya. Emosi yang terkait pada hal - hal yang bersifat fisiologis disebut sebagai emosi primer, biasanya berlangsung sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan, dan mulai berkurang pada usia sekitar 1 tahun. Bentuk emosi primer adalah gembira, sedih, tidak suka, marah, terkejut dan takut. Emosi - emosi primer ini bisa di tampilkan dalam bentuk yang intens, kuat, atau bisa juga ditampilkan dalam bentuk yang sedang - sedang saja. Pada usia sekitar 1½ tahun yaitu setelah bayi mengenali bahwa diri berbeda dari orang lain maka bayi akan mengembangkan emosi yang sekunder, yaitu emosi yang terkait dengan kesadaran dirinya, disebut juga emosi yang dikaitkan dengan kehadiran orang lain. Emosi sekunder ini juga akan mengalami perkembangan. Pada awalnya bayi mengembangkan rasa empati (kalau melihat teman menangis, bayi ikut menangis), dia juga bisa merasa iri pada anak lain atau pada adik kalau sudah ada adik, selain itu bayi sudah bisa menunjukkan rasa malu. Empati, rasa iri dan rasa malu ini mulai berkembang sekitar usia 1½ hingga usia 2 tahun. Selanjutnya hingga usia 2½ tahun bayi bisa mengembangkan rasa bangga akan diri, misalnya “Andi sekarang punya mobil baguuuusss sekali”. Bersamaan dengan itu ia juga mengembangkan rasa bersalah dan rasa malu. Emosi - emosi ini terkait dengan penilaian dia Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 15
  • 16. terhadap dirinya sendiri, karena disini anak mulai mengenali aturan aturan sosial yang berlaku dan ia juga mulai bisa menggunakan standar - standar atau aturan - aturan sosial yang berlaku di lingkungannya untuk menilai tingkah lakunya secara sederhana. Contohnya, “Arisman usia 3 tahun, karena tidak bisa mengendalikan dirinya ketika marah pada teman, dia memukul teman hingga teman menangis. Orang tua Arisman sudah pernah memberi tahu pada Arisman bahwa memukul teman akan menyebabkan teman merasa kesakitan, jadi kalau teman melakukan kekeliruan sebaiknya teman itu diberi tahu ,jangan dipukul. Ketika melihat teman menangis, Arisman baru sadar bahwa dia melakukan kesalahan, muncul rasa bersalah pada Arisman”. Para ahli juga mengungkapkan bahwa rasa aman dan nyaman yang terbina pada masa usia dini ini kelak akan membuat individu merasa bahwa lingkungan itu aman dan nyaman, bahwa orang lain bukanlah tokoh yang menakutkan. Rasa aman ini akan membuat anak lebih berani untuk melakukan penjelajahan kedalam lingkungannya, dan akan memperkaya khasanah pengalaman dalam pembentukan pribadi/individu kecilnya. 4. Sosial Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah. Ia tidak mampu hidup terus tanpa bantuan orang lain, terutama ibunya, jadi setiap orang membutuhkan orang lain. Dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri. Setiap manusia memerlukan lingkungan dan senantiasa akan memerlukan manusia lainnya. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan sosial. Dalam perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan di bantu , memberi dan di beri. Secara potensial (fitriah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial (zoon politicon), kata Plato. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi dengan lingkungan manusia-manusia lain (ingat kisah Singh Zingh di India dan Itard di Perancis, bayi yang disusui dan dibesarkan binatang tidak dapat dididik kembali untuk menjadi manusia biasa). a) Proses sosialisasi dan perkembangan sosial Secepat individu menyadari bahwa di luar dirinya itu ada orang lain, maka mulailah pula menyadari bahwa ia harus belajar apa yang seyogianya ia perbuat seperti yang Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 16
  • 17. diharapkan orang lain. Proses belajar untuk menjadi makhluk sosial ini disebut sosialisasi. Perkembangan sosial, dapat diartikan sebagai sequence dari perubahan yang bersinambungan dalam perilaku individu untuk menjadi rnakhluk sosial yang dewasa. b) Kecenderungan Pola Orientasi Sosial Branson (Loree, 1970:87-89) mengidentifikasi berdasarkan hasil studi longitudinalnya terhadap anak usia 5 - 16 tahun bahwa ada tiga pola kecenderungan sosial pada anak, yakni withdrawal - expansive, reactivity - placidity dan passivity - dominance. Kalau seseorang telah memperhatikan orientasinya pada salah satu pola tersebut, maka cenderung diikutinya sampai dewasa. 5. Bahasa Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka. Bahasa merupakan faktor hakiki yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa merupakan anugerah dari Tuhan Allah, yang dengannya manusia dapat mengenal atau memahami dirinya, sesama manusia, alam, dan penciptanya serta mampu memposisikan dirinya sebagai makhluk berbudaya dan mengembangkan budayanya. Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan berpikir individu. Perkembangan pikiran individu tampak dalam perkembangan bahasanya yaitu kemampuan membentuk pengertian, menyusun pendapat, dan menarik kesimpulan. Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan dan perkembangan awal berbahasa lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau perasannya dengan tangis atau ocehan. Perkembangan lebih lanjut bayi yang berusia 6 - 9 bulan mulai berkomunikasi dengan satu kata atau dua kata. Dengan demikian seterusnya anak mulai mampu menyusun kalimat tiga kata untuk menyatakan maksud atau keinginannya. Perkembangan pikiran itu dimulai pada usia 1,6 - 2,0 tahun, yaitu pada saat anak dapat menyusun kalimat dua atau tiga kata. Laju perkembangan itu sebagai berikut. a. Usia 1,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat positif, seperti: “bapak makan”. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 17
  • 18. b. Usia 2,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat negatif (menyangkal), seperti: “Bapak tidak makan”. c. Pada usia selanjutnya, anak dapat menyusun pendapat: 1) Kritikan: “ini tidak boleh, ini tidak baik”. 2) Keragu-raguan: barangkali, mungkin, bisa jadi, ini terjadi apabila anak sudah menyadari akan kemungkinan ke khilafannya. 3) Menarik kesimpulan analogi, seperti: anak melihat ayahnya tidur karena sakit, pada waktu lain anak melihat ibunya tidur, dia mengatakan bahwa ibu tidur karena sakit. Dalam berbahasa, anak dituntut untuk menuntaskan atau menguasai empat tugas pokok yang satu sama lainnya saling berkaitan. Apabila anak berhasil menuntaskan tugas yang satu, maka berarti juga ia dapat menuntaskan tugas-tugas yang lainnya. Keempat tugas itu adalah sebagai berikut: 1. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain. Bayi memahami bahasa orang lain, bukan memahami kata-kata yang diucapkannya, tetapi dengan memahami kegiatan /gerakan atau gesturenya (bahasa tubuhnya). 2. Pengembangan Perbendaharaan kata-kata anak berkembang dimulai secara lambat pada usia dua tahun pertama, kemudian mengalami tempo yang cepat pada usia prasekolah dan terus meningkat setelah anak masuk sekolah. 3. Penyusunan Kata-kata menjadt kalimat, kemampuan menyusun kata-kata menjadi kalimat pada umumnya berkembang sebelum usia dua tahun. Bentuk kalimat pertama adalah kalimat tunggal (kalimat satu kata) dengan disertai: “gesture” untuk melengkapi cara berpikirnya. 4. Ucapan. Kemampuan kata-kata merupakan hasil belajar melalui imitasi (peniruan) terhadap suara-suara yang didengar anak dan orang lain (terutama orangtuanya). Pada usia bayi, antara 11-18 bulan, pada umumnya mereka belum dapat berbicara atau mengucapkan kata-kata secara jelas, sehingga sering tidak dimengerti maksudnya. Kejelasan ucapan itu baru tercapai pada usia sekitar tiga tahun. Hasil studi tentang suara dan kombinasi suara menunjukkan bahwa anak mengalami kemudahan dan kesulitan dalam huruf - huruf tertentu. Ada dua tipe perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut. 1. Eqocentric Speech Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 18
  • 19. 2. Socialized Speech, yang terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya atau dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi ke dalam lima bentuk: a) adapted information, di sini terjadi saling tukar gagasan atau adanya tujuan bersama yang dicari, b) critism, yang menyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain, c) command (perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman), d) questions (pertanyaan), dan e) answers (jawaban). Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut yaitu: 1. Faktor Kesehatan. Kesehatan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak, terutama pada usia awal kehidupannya. Apabila pada usia dua tahun pertama, anak mengalami sakit terus - menerus, maka anak tersebut cenderung akan mengalami kelambatan atau kesulitan dalam perkembangan bahasanya. Oleh karena itu, untuk memelihara perkembangan bahasa anak secara normal, orangtua perlu memper hatikan kondisi kesehatan anak. Upaya yang dapat ditempuh adalah dengan cara memberikan ASI, makanan yang bergizi, memelihara kebersihan tubuh anak atau secara reguler memeriksakan anak ke dokter atau ke puskesmas. 2. Inteligensi Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat inteligensinya. Anak yang perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai inteligensi normal atau di atas normal. 3. Status Sosial Ekonomi Keluarga. Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan bahasa dengan status sosial ekonomi keluarga menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin mengalami kelambatan dalam perkembangan bahasa dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga yang lebih baik. Kondisi ini terjadi mungkin disebabkan oleh perbedaan kecerdasan atau kesempatan belajar (keluarga miskin diduga kurang memperhatikan perkembangan bahasa anaknya), atau kedua-duanya (Hetzer & Reindorf dalam E. Hurlock. 1956). 4. Jenis kelamin (Sex). Pada tahun pertama usia anak, tidak ada perbedaan dalam vokalisasi antara pria dengan wanita. Namun mulai usia dua tahun, anak wanita menunjukkan perkembangan yang lebih cepat dari anak pria. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 19
  • 20. 5. Hubungan Keluarga. Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan keluarga, terutama dengan orangtua yang mengajar, melatih dan memberikan contoh berbahasa kepada anak. 6. Bakat Khusus Bakat merupakan kemampuan tertentu yang di miliki oleh seseorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan kemampuan itu dapat berkembang. Tiga dimensi bakat yang dikemukakan oleh Guilford : (i) dimensi perceptual (ii) dimensi psikomotorik (iii) dimensi intelektual Seseorang yang berbakat akan cepat dapat di amati sebab kemampuan yang di miliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti seni, olah raga, atau keterampilan. Pemberian nama terhadap jenis - jenis bakat biasanya dilakukan berdasar atas bidang apa bakat tersebut berfungsi, seperti bakat matematika, bakat bahasa, bakat olah raga, bakat seni, bakat musik, bakat klerikal, bakat guru, bakat dokter, dan sebagainya. Dengan demikian, maka macam bakat akan sangat tergantung pada konteks kebudayaan di mana seseorang individu hidup dan dibesarkan. Kondisi - kondisi lingkungan yang bersifat memupuk bakat anak adalah keamanan psikologis dan kebebasan psikologis. Anak akan merasa aman secara psikologis apabila: a. Pendidik dapat menerimanya sebagaimana adanya, tanpa syarat dengan segala kekuatan dan kelemahannya, serta kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya ia baik dan mampu. b. Pendidik mengusahakan suasana di mana anak tidak merasa “dinilai” oleh orang lain. Memberi penilaian terhadap seseorang dapat dirasakan sebagai ancaman, sehingga menimbulkan kebutuhan akan pertahanan diri. c. Pendidikan memberikan pengertian dalam arti dapat memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku anak, dapat menempatkan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak. Dalam suasana ini anak merasa aman untuk mengungkapkan bakatnya. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 20
  • 21. 7. Sikap, Nilai, dan Moral Bloom mengemukakan bahwa tujuan akhir proses belajar di kelompokkan menjadi tiga sasaran yaitu: a. Penguasaan pengetahuan (kognitif) b. Pengiasaan nilai dan sikap (afektif) c. Penguasaan psikomotorik Masa bayi belum mengenal moral, karena bayi belum mengenal nilai dan suara hati. Perilakunya belum di bimbing oleh norma - norma moral. Pada awalnya pengenalan moral, nilai dan perilaku serta tindakan itu masih bersifat paksaan akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya berangsur - angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku di dalam kehidupannya. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 21
  • 22. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setiap individu memiliki karakter yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Dapat di lihat dari segi perbedaan fisik, sosial, kepribadian, intelegensi, dan kemampuan dasar seseorang. Serta perbedaan kecakapan seseorang atau kepandaian yang semuanya itu sangat barpengaruh terhadap prilaku individu. Dengan demikian tingkat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya berbeda - beda, sesuai dengan kepribadian masing-masing. Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolic. Perkembangan adalah bertambah kemampuan (skill) dalam struktur da fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan. Sel - sel tubuh, jaringan tubuh, organ - organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing - masing dapat memenuhi fungsinya termasuk juga emosi, dan intelektual. Intelegensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti marah, senang, sedih, ceria dan sebagainya. Dalam perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan di bantu , memberi dan di beri. Secara potensial manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut ia harus berada dalam interaksi dengan lingkungan manusia-manusia lain. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa merupakan faktor hakiki yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa merupakan anugerah dari Tuhan Allah, yang dengannya manusia dapat mengenal atau memahami dirinya, sesama manusia, alam, dan penciptanya serta mampu memposisikan dirinya sebagai makhluk berbudaya dan mengembangkan budayanya. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 22
  • 23. Bakat merupakan kemampuan tertentu yang di miliki oleh seseorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan kemampuan itu dapat berkembang. Bloom mengemukakan bahwa tujuan akhir proses belajar di kelompokkan menjadi tiga sasaran yaitu: Penguasaan pengetahuan (kognitif), Pengiasaan nilai dan sikap (afektif), Penguasaan psikomotorik. B. Saran Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik, pendapat, dan saran yang bersifat dan dapat membangun sangat diharapkan, agar laporan ini menjadi jauh lebih baik dan dapat memberikan manfaat serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 23
  • 24. TANYA – JAWAB 1. Bagaimana tindakan kita nantinya sebagai guru, menghadapi status latar belakang sosial siswa yang berbeda – beda? (Natanael Tinangon – Kelompok 3) Menurut kami, peranan guru sangat penting dalam perkembangan peserta didik. Dan cara yang tepat yaitu guru melakukan pendekatan dengan siswa – siswa yang ada dan tidak memandang perbedaan dan status sosial yang ada pada siswa serta membuat semua siswa itu sama dan tidak membeda – bedakan. Hal itu merupakan salah satu kunci dalam menghadapi status latar belakang sosial siswa yang berbeda – beda. Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 24
  • 25. DAFTAR PUSTAKA Muhammad Syafi.2009.Melihat Tingkah Anak: Suatu Pendekatan dalam Pendidikan.Semarang: PT. Makmur Jaya. Sunarto, Hartono Agung.2008.Perkembangan Peserta Didik.Jakarta: PT. Rineka Cipta. http://abyfarhan7.blogspot.com/2011/12.pengertian-individu-keluarga-dan.html http://ebookbrowse.com/download-karakteristik-dan-perbedaan-individu-dalam-perkembangan- peserta-pdf-d328618101 http://ebookbrowse.com/karakteristik-dan-perbedaan-individu-pdf-d261092623 http://ebookbrowse.com/makalah-karakteristik-dan-perbedaan-individu-dalam-perkembangan- peserta-didik-pdf-d328283251 http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/01/karakteristik-dan-perbedaan-individu/ http://kreasimudaunisi.blogspot.com/2010/04/makalah-aspek-aspek-pertumbuhan-dan.html http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/aspek-aspek-perkembangan-perilaku-dan.html http://pengantarpendidikan.files.wordpress.com/2011/02/karakteristik-dan-perbedaan-individu- dalam-perkembangan-peserta.pdf http://www.keyshe.com/komunitas/showthread.php?tid=298 Kelompok I Kelas C PTIK UNIMA | Karakteristik dan Perbedaan Individu 25