Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Rpp biologi, kls xi,
1. Penerbit Erlangga Page 1
NAMA GURU :…………………....................
NAMA SEKOLAH :………………………….........
ALAMAT :……………………………….
2. Penerbit Erlangga Page 2
Nama Sekolah : ……………………….
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelompok : MIA / Peminatan
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI
Tahun Ajaran : 2014 – 2015
Semester : 1 dan 2
Kompetensi Inti (KI) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran:
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses.
1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif
dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3. Penerbit Erlangga Page 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 1
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Sel
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali
Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Memahami tentang komponen kimiawi penyusun sel, ciri hidup pada sel yang
ditunjukkan oleh struktur, fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai
unit terkecil kehidupan.
3.2 Menganalisis berbagai proses pada sel yang meliputi mekanisme transpor pada
membran, difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eksositosis, reproduksi,
dan sintesis protein sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup.
4.1 Menyajikan model/charta/gambar/ yang merepresentasikan pemahamannya tentang
struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
4.2 Membuat model proses dengan menggunakan berbagai macam media melalui
analisis hasil studi literatur, pengamatan mikroskopis, percobaan, dan simulasi
tentang bioproses yang berlangsung di dalam sel.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1.1 Menjelaskan sejarah penemuan sel dan teori sel.
3.1.2 Menjabarkan kisaran ukuran sel.
3.1.3 Membandingkan struktur sel prokariotik dengan sel eukariotik.
3.1.4 Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
3.1.5 Menunjukkan organel-organel sel melalui pengamatan gambar sel hewan dan
sel tumbuhan.
3.1.6 Mengemukakan perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan.
3.1.7 Menjelaskan fungsi organel-organel sel berkaitan dengan bioproses dalam
sistem hidup, seperti sintesis protein, reproduksi, respirasi, sekresi, dan
metabolisme.
3.2.1 Menganalisis mekanisme transpor pasif melalui membran sel (difusi dan
osmosis) dari hasil pengamatan percobaan.
3.2.2 Menjelaskan diagram transpor aktif (pompa ion, kotranspor, endositosis, dan
eksositosis).
4.1.1 Melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya terhadap sel
hewan dan sel tumbuhan, serta membandingkan hasilnya dengan gambar dari
mikroskop elektron.
4.2.1 Melakukan percobaan proses difusi, osmosis, dan plasmolisis.
Tujuan Pembelajaran
Afektif:
4. Penerbit Erlangga Page 4
1. Siswa dapat mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, serta bioproses
yang berlangsung di dalam sel.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah (teliti, tekun, jujur sesuai
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi
dan eksperimen tentang sel.
Kognitif:
1. Siswa dapat menjelaskan sejarah penemuan sel dan teori sel melalui kajian
literatur.
2. Siswa dapat menjabarkan kisaran ukuran sel berdasarkan kajian literatur.
3. Siswa dapat membandingkan struktur sel prokariotik dengan sel eukariotik
melalui pengamatan gambar.
4. Siswa dapat mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel
sebagai unit terkecil kehidupan.
5. Siswa dapat menunjukkan organel-organel sel melalui pengamatan gambar sel
hewan dan sel tumbuhan.
6. Siswa dapat mengemukakan perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan
berdasarkan pengamatan langsung dengan mikroskop cahaya dan gambar dari
mikroskop elektron.
7. Siswa dapat menjelaskan fungsi organel-organel sel berkaitan dengan bioproses
dalam sistem hidup, seperti sintesis protein, reproduksi, respirasi, sekresi, dan
metabolisme.
8. Siswa dapat menganalisis mekanisme transpor pasif melalui membran sel
(difusi dan osmosis) dari hasil pengamatan percobaan.
9. Siswa dapat menjelaskan diagram transpor aktif (pompa ion, kotranspor,
endositosis, dan eksositosis).
Psikomotorik:
1. Siswa dapat melakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya
terhadap sel hewan dan sel tumbuhan, serta membandingkan hasilnya dengan
gambar dari mikroskop elektron.
2. Siswa dapat melakukan percobaan proses difusi, osmosis, dan plasmolisis.
Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Tubuh makhluk hidup bila diamati dengan mikroskop, tersusun atas
sel-sel. Di dalam sel terdapat senyawa kimiawi dan organel-organel sel.
Makhluk hidup tersusun atas sel-sel
5. Penerbit Erlangga Page 5
Sel-sel penyusun jaringan
Sel-sel pada epidermis
umbi bawang merah.
Sel-sel pada darah
manusia.
Sel-sel pada otot jantung
hewan.
Organel-organel di dalam
sel hewan.
Organel-organel di dalam sel tumbuhan.
2. Materi Konsep
Ilmuwan yang mengemukakan teori tentang sel, yaitu Robert Hooke, Antonie
Van Leeuwenhoek, Jean Baptiste de Lamarck, Ludolph Christian Treviranus
dan Johann Jacob Paul Moldenhawer, Henri Dutrochet, Theodore Schwann
(ahli anatomi hewan) dan Matthias Jakob Schleiden, Max Schultze, Felix
Dujardin, Johannes Purkinje, Rudolf Ludwig Karl Virchow, Robert Brown, R.
Strasburger, dan C. Bernard
Sel merupakan unit struktural terkecil, unit fungsional, dan unit hereditas.
Kisaran ukuran sel berdiameter 1 – 100 μm, volume 1 – 1.000 μm3.
Tipe sel secara struktural, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Sel hidup memiliki 4 makromolekul, yaitu karbohidrat (monosakarida,
disakarida, polisakarida), lipid (lemak, fosfolipid, sfingolipid, steroid, lilin,
karotenoid, limonen), protein, dan asam nukleat (DNA, RNA).
Organel-organel yang terdapat di dalam sel eukariotik, yaitu: membran sel
(membran plasma sel), nukleus (inti sel), sitoplasma, ribosom, retikulum
endoplasma, badan Golgi, lisosom, peroksisom, glioksisom, mitokondria,
plastida, vakuola, sentrosom dan sentriol, sitoskeleton, dan dinding sel.
Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan. Sel hewan tidak memiliki dinding sel
dan plastida, vakuola kecil. Sel tumbuhan memiliki dinding sel dan plastida,
vakuola besar, tidak memiliki sentriol.
Transpor zat melalui membran dapat dibedakan 2 macam, yaitu transpor pasif
dan transpor aktif.
Transpor pasif: arah perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasi, tidak
memerlukan energi. Contoh: difusi, difusi dipermudah oleh saluran protein dan
protein transpor, osmosis.
6. Penerbit Erlangga Page 6
Transpor aktif: arah perpindahan molekul melawan gradien konsentrasi,
memerlukan energi. Contoh: pompa ion, kotranspor, eksositosis, endositosis
(fagositosis, pinositosis, endositosis yang diperantarai reseptor).
3. Materi Prinsip
Makhluk hidup terdiri dari sel-sel.
Transpor melalui membran sel
4. Materi Prosedural
Pengamatan sel tumbuhan dan hewan.
Pembuatan preparat segar jaringan tumbuhan dan hewan.
Mengamati fakta gejala difusi, osmosis, dan plasmolisis.
Metode Pembelajaran
Diskusi kelas
Presentasi siswa
Eksperimen
Penemuan (discovery learning)
Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang sel.
Apa yang Anda ketahui tentang sel-sel yang menyusun tubuh
kita?
Memotivasi:
Menunjukkan bahwa sel melakukan metabolisme atau
bioproses, seperti respirasi, pencernaan intrasel, sintesis
protein, dan reproduksi sel. Mengapa sel dapat melakukan
metabolisme atau bioproses tersebut?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pre-test
15
2 Kegiatan inti
a. Mengamati:
Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisa
gambar (halaman 5) tentang tingkatan organisasi
kehidupan mulai dari atom – molekul – sel – jaringan –
organ – sistem organ – tubuh manusia (individu).
Siswa secara individu melakukan pengamatan gambar
150
7. Penerbit Erlangga Page 7
dengan cermat dan teliti.
b. Menanya:
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
c. Mengumpulkan data (eksplorasi):
Siswa secara berkelompok (3 – 5 siswa) melakukan
kajian literatur/ browsing di internet tentang teori-teori
sel yang dikemukakan oleh para ilmuwan, kisaran ukuran
sel, tipe sel secara struktural, komponen kimiawi sel, dan
organel-organel yang terdapat di dalam sel eukariotik
d. Mengasosiasikan
Diskusi dalam kelompok untuk menganalisis teori-teori
sel yang dikemukakan oleh para ilmuwan, kisaran ukuran
sel, tipe sel secara struktural, komponen kimiawi sel, dan
organel-organel yang terdapat di dalam sel eukariotik
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil
pembahasan teori-teori sel yang dikemukakan oleh para
ilmuwan, kisaran ukuran sel, tipe sel secara struktural,
komponen kimiawi sel, dan organel-organel yang
terdapat di dalam sel eukariotik.
Guru memberikan tambahan informasi.
Guru bersama siswa menyepakati hasil pengembangan
materi.
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
sel.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sel.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur
buku paket
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum mengamati
struktur sel tumbuhan dan hewan dari preparat segar
(halaman 28 – 29).
Post-test
15
2. Pertemuan ke-2
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
15
8. Penerbit Erlangga Page 8
religius).
Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang bagaimana
cara menggunakan mikroskop untuk mengamati sel-sel dari
jaringan hewan dan tumbuhan.
Memotivasi: Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa siswa (misalnya gabus, umbi
bawang merah, akar, batang, daun, kecambah, tulang, otak,
darah, dan sayap serangga).
Pernahkah Anda melihat sel-sel dari jaringan tumbuhan dan
hewan dengan menggunakan mikroskop?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Guru menyuruh siswa untuk memegang batang tumbuhan
dan tubuh manusia (misalnya tangan), kemudian siswa
disuruh membandingkannya (tubuh hewan/manusia
lunak, sedangkan tumbuhan keras).
b. Menanya
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan objek yang
diamatinya. Misalnya: Mengapa jaringan tumbuhan lebih
keras daripada hewan/manusia? Apa yang
menyebabkannya? Apa ada perbedaan antara sel-sel
penyusun makhluk hidup?
c. Mengumpulkan data/ mencoba melakukan pengamatan sel
tumbuhan dan hewan dengan menggunakan mikroskop.
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat
dan bahan praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja praktikum yang benar, yaitu cara membuat
preparat segar sel-sel dari berbagai jaringan tumbuhan
dan hewan, serta cara mengamatinya dengan mikroskop.
Siswa secara berkelompok melakukan pengamatan sel-
sel dari preparat segar hasil buatannya dengan cermat
dan teliti.
Siswa menggambar objek hasil pengamatan.
d. Mengasosiasikan
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk
menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatannya,
150
9. Penerbit Erlangga Page 9
seperti membandingkan sel hidup dengan sel mati dari
gabus tumbuhan, atau bentuk dan ukuran sel-sel
tumbuhan maupun sel-sel hewan.
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kegiatan praktikum.
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil
pengamatannya.
Guru memberikan tambahan informasi berkaitan dengan
ciri-ciri sel hidup, perbedaan bentuk dan ukuran, perbedaan
ciri-ciri sel tumbuhan dengan hewan berdasarkan hasil
pengamatan.
Guru mengkonfirmasi ciri-ciri sel-sel hidup, perbedaan sel
tumbuhan dengan sel hewan.
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
ciri-ciri sel hidup, perbedaan bentuk, ukuran, ciri-ciri sel-sel
tumbuhan dengan hewan berdasarkan hasil pengamatan.
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang
bagaimana cara membuat preparat segar sel-sel dari jaringan
tumbuhan/hewan, perbedaan antara sel hidup dengan sel
mati; serta perbedaan bentuk, ukuran, dan ciri-ciri sel-sel
tumbuhan dengan hewan.
Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis
praktikum pengamatan sel.
15
3. Pertemuan ke-3
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang contoh-
contoh transpor zat melalui membran plasma (difusi dan
osmosis).
Guru memotivasi: menanyakan kepada siswa apa tujuan sel
tumbuhan/ hewan melakukan transpor melalui membran,
bagaimanakah mekanismenya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
150
10. Penerbit Erlangga Page 10
Guru mengajak murid untuk mengamati dan
menganalisa gambar/ film video tentang contoh transpor
zat melalui membran, seperti pertukaran oksigen dengan
karbon dioksida, atau menunjukkan potongan batang
kangkung segar yang direndam air dan batang kangkung
yang tidak direndam air.
b. Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanya berkaitan dengan film video transpor zat
melalui membran, atau mengapa terdapat perbedaan
antara batang kangkung yang direndam dengan air
dengan batang kangkung yang tidak direndam air.
c. Mengumpulkan data/ Eksperimen
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat
dan bahan praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja praktikum yang benar tentang difusi, osmosis, dan
plasmolisis.
Siswa secara berkelompok melakukan eksperimen
tentang difusi, osmosis, dan plasmolisis (halaman 35 –
38) dengan cermat dan teliti.
d. Mengasosiasikan
Siswa menganalisa data hasil eksperimen difusi, osmosis,
dan plasmolisis.
Siswa menjawab pertanyaan di lembar praktikum berkaitan
dengan eksperimen difusi, osmosis, dan plasmolisis.
e. Mengomunikasikan
Setiap kelompok mempresentasikan hasil eksperimen difusi,
osmosis, dan plasmolisis.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
tentang hasil eksperimen yang dipresentasikan siswa.
Guru memberikan tambahan informasi untuk
pengembangan materi.
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
transpor zat melalui membran (difusi dan osmosis), serta
peristiwa plasmolisis.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang transpor zat melalui membran.
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk membuat
laporan resmi tertulis lengkap dengan jawaban pertanyaan
15
11. Penerbit Erlangga Page 11
praktikum, dan mengerjakan soal-soal latihan uji
kompetensi bab 1 (halaman 40 – 43).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 2 Struktur dan
Fungsi Jaringan Tumbuhan (halaman 47).
Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga,
Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA),
Bab 1.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan gambar sel tumbuhan, sel hewan, organel-organel sel, tabel
perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan, transpor zat melalui membran
plasma.
Bahan praktikum: jaringan segar dari tumbuhan dan hewan, kentang/bengkoang,
daun Rhoeo discolor, gula, dan garam.
3. Alat:
-Komputer/LCD, VCD/CD player.
-Mikroskop, silet, kaca objek, kaca penutup, pipet tetes, osmometer, statif,
gelas beker, selaput selofan, cawan petri, pisau tumpul, dan kertas tisu.
Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik.
Jelaskan perbedaan plastida: leukoplas, kromoplas, dan kloroplas.
Buatlah tabel perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan.
Berikan contoh peristiwa difusi dan osmosis.
Bagaimanakah mekanisme terjadinya plasmolisis?
2. Psikomotorik:
Praktik di laboratorium:
Pengamatan berbagai macam sel dari tumbuhan dan hewan.
Pengamatan fakta gejala difusi, osmosis, dan plasmolisis.
Presentasi kelompok.
3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan
praktikum di laboratorium.
12. Penerbit Erlangga Page 12
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI
Aspek penilaian : Psikomotorik dan afektif
Judul kegiatan : Presentasi kelompok tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit
terkecil kehidupan.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No Kelom
pok
Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai
Materi
presentasi
Kerja sama
dalam
kelompok
Keaktifan Ketrampilan
dalam
mengemukakan
pendapat
1
2
3
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pengamatan sel dari jaringan tumbuhan dan hewan.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Skor Nilai
Persiapan
alat dan
bahan
Kesesuaian
pelaksanaan
dengan cara
kerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Laporan
praktikum
(pengamatan sel)
1
2
3
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Mengamati fakta gejala difusi, osmosis, dan plasmolisis.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Skor Nilai
Persiapan
alat dan
bahan
Kesesuaian
pelaksanaan
dengan cara
kerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Laporan
eksperimen
1
2
3
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
13. Penerbit Erlangga Page 13
Materi : Sel
Kelas/Semester:
Hari/Tanggal :
No Nama Disiplin Kerjasama Kejujuran Kepedulian
Tanggung
jawab
Skor Nilai
1
2
3
Mengetahui, ……………..., … Juli 2014
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi,
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------
14. Penerbit Erlangga Page 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 2
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 2 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan
tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan.
4.3 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan berdasarkan
hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan
fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung pada
tumbuhan.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.3.1 Menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristematis pada tumbuhan.
3.3.2 Membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen (jaringan dewasa).
3.3.3 Menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen (jaringan dewasa).
3.3.4 Membandingkan struktur sel berbagai jaringan tumbuhan pada gambar.
3.3.5 Menentukan jenis-jenis jaringan penyusun organ vegetatif (akar, batang, daun)
dan organ generatif (bunga, buah, biji).
3.3.6 Menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dengan dikotil.
3.3.7 Menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan.
3.3.8 Mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik kultur jaringan.
4.3.1 Mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ pada tumbuhan
monokotil maupun dikotil melalui pengamatan dengan menggunakan mikroskop.
4.3.2 Menseketsa gambar penampang melintang/membujur organ akar, batang, dan
daun dari hasil pengamatan mikroskopis.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat menunjukkan sikap peduli terhadap keselamatan diri dan
lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan
kegiatan pengamatan dan percobaan struktur dan fungsi jaringan pada
tumbuhan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
2. Siswa dapat menunjukkan kesadaran dan rasa kagum terhadap pola pikir ilmiah
dalam kemampuan mengamati bioproses yang terjadi pada tumbuhan.
Kognitif:
1. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri dan fungsi jaringan meristematis pada
tumbuhan.
2. Siswa dapat membedakan ciri-ciri berbagai jenis jaringan permanen (jaringan
dewasa).
3. Siswa dapat menjelaskan fungsi berbagai jenis jaringan permanen (jaringan
dewasa).
15. Penerbit Erlangga Page 15
4. Siswa dapat membandingkan struktur sel berbagai jaringan tumbuhan pada
gambar.
5. Siswa dapat menentukan jenis-jenis jaringan penyusun organ vegetatif (akar,
batang, daun) dan organ generatif (bunga, buah, biji).
6. Siswa dapat menjelaskan perbedaan anatomi tumbuhan monokotil dengan
dikotil.
7. Siswa dapat menjelaskan sifat totipotensi dan teknik kultur jaringan tumbuhan.
8. Siswa dapat mengemukakan keunggulan pembibitan tanaman dengan teknik
kultur jaringan.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ pada
tumbuhan monokotil maupun dikotil melalui pengamatan dengan menggunakan
mikroskop.
2. Siswa dapat menseketsa gambar penampang melintang/membujur organ akar,
batang, dan daun dari hasil pengamatan mikroskopis.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Kemajuan di bidang bioteknologi saat ini, bahwa
perkembangbiakan tanaman bisa dilakukan dengan kultur jaringan yang
memanfaatkan sifat totipotensi.
Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara kultur jaringan
2. Materi Konsep
Jenis jaringan tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan aktivitas
pembelahan sel-sel selama masa pertumbuhan dan perkembangan, yaitu:
16. Penerbit Erlangga Page 16
jaringan meristem (jaringan embrional) dan jaringan permanen (jaringan
dewasa).
Sifat jaringan meristem: sel-sel muda, aktif membelah, susunan rapat, dinding
sel tipis, banyak protoplasma, nukleus besar, vakuola kecil (tidak ada).
Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2
macam, yaitu: jaringan meristem primer dan meristem sekunder.
Berdasarkan posisinya pada tubuh tumbuhan, jaringan meristem dapat
dibedakan 3 macam, yaitu: meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem
lateral.
Sifat jaringan permanen: sel relatif besar, tidak aktif membelah, terdapat ruang
antar sel, dinding sel tebal, sedikit plasma sel, vakuola besar, terkadang selnya
mati.
Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibedakan 4 macam, yaitu: jaringan
pelindung (Epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong, dan
jaringan pengangkut (vaskuler).
Derivat epidermis, seperti stomata (mulut daun), trikomata (rambut-rambut),
emergensia, spinata (duri), sel kipas, sel kersik (silika), velamen, dan litokis.
Jaringan sekretoris, antara lain: saluran getah, sel-sel resin dan minyak, sel-sel
lendir, sel-sel penyamak, dan sel-sel mirosin.
Jaringan pengangkut: xilem dan floem.
Organ pada tumbuhan dapat dibedakan organ vegetatif dan organ generatif.
Organ vegetatif, yaitu: akar, batang, dan daun. Sedangkan organ generatif,
yaitu: bunga, buah, dan biji.
Perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan meliputi beberapa tahap,
yaitu pembuatan media, inisiasi, sterilisasi, multiplikasi, pengakaran, dan
aklimatisasi.
Keunggulan pembibitan dengan teknik kultur: bibit yang bersifat identik dengan
induknya, tidak membutuhkan tempat yang luas, kualitas dan kesehatan bibit
lebih terjamin, bibit seragam, lebih cepat tumbuh , pengadaan bibit tidak
tergantung musim.
3. Materi Prinsip
Akar, batang, dan daun tersusun atas beberapa jenis jaringan yang berbeda-
beda.
Perbanyakan bibit tanaman dapat dilakukan dengan teknik kultur jaringan.
4. Materi Prosedural
Pengamatan anatomi berbagai organ pada tumbuhan.
E. Metode Pembelajaran
Presentasi siswa
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
17. Penerbit Erlangga Page 17
1. Pertemuan ke-1
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang berbagai
jaringan pada tumbuhan dan fungsinya, misalnya
parenkim, xilem, dan floem.
Memotivasi: Guru menunjukkan kemampuan dari potongan
jaringan tanaman cocor bebek yang tumbuh menjadi
individu baru.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Guru mengajak murid untuk mengamati dan menganalisa
gambar tentang pengembangbiakan tanaman dengan metode
kultur jaringan (halaman 47).
b. Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanya berkaitan dengan gambar pengembangbiakan
tanaman dengan metode kultur jaringan. Misalnya:
Mengapa sel-sel bisa umbuh menjadi tumbuhan baru?
Apakah semua jaringan tumbuhan dapat dipergunakan
untuk perkembangbiakan?
Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan
jawaban/hasil analisa sementara.
c. Mengumpulkan data/ Eksplorasi
Siswa duduk secara berkelompok (3 – 5 siswa)
diberikan tugas melakukan kajian literatur/ browsing di
internet sesuai dengan subtopik yang diberikan oleh
guru, yaitu tentang jenis jaringan pada tumbuhan dan
fungsinya (halaman 47 – 67); sifat totipotensi dan kultur
jaringan (halaman 77 – 81).
d. Mengasosiasikan
Diskusi dalam kelompok untuk menganalisis tentang
jenis jaringan pada tumbuhan dan fungsinya; sifat
totipotensi dan kultur jaringan.
Masing-masing kelompok menyiapkan bahan presentasi
sesuai dengan subtopik dilengkapi dengan soal-soal
kuis.
150
18. Penerbit Erlangga Page 18
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil
pembahasan tentang jenis jaringan pada tumbuhan dan
fungsinya; sifat totipotensi dan kultur jaringan.
Setelah presentasi, setiap kelompok membacakan soal-
soal kuis untuk dijawab oleh siswa dan langsung
diberikan nilai oleh kelompok penyaji presentasi
(penilaian teman sejawat).
Guru memberikan tambahan informasi.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
tentang berbagai jenis jaringan pada tumbuhan.
Guru bersama siswa menyepakati hasil pengembangan
materi.
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang berbagai jenis jaringan pada tumbuhan.
Refleksi: Memberikan beberapa pertanyaan berkaitan
dengan jenis jaringan tumbuhan, misalnya: Mengapa
beberapa tumbuhan menghasilkan suatu aroma khas atau
dapat menghasilkan minyak?
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk melakukan
tugas mandiri pada buku paket halaman 59, dan membuat
laporan tertulis.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Organ pada tumbuhan
dan praktikum pengamatan jaringan pada tumbuhan.
15
2. Pertemuan ke-2
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang
bermacam-macam organ pada tumbuhan.
Memotivasi: Guru membawa dan menunjukkan akar,
batang, dan daun tumbuhan yang merupakan organ
tumbuhan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Guru mengajak murid untuk mengamati langsung berbagai
organ tumbuhan baik organ vegetatif (daun, batang, akar)
150
19. Penerbit Erlangga Page 19
maupun organ generatif (bunga, buah, biji).
b. Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya
berkaitan dengan organ-organ pada tumbuhanjenis jaringan
yang sama?. Misalnya: Mengapa berbagai jenis organ
tumbuhan memiliki perbedaan warna dan tekstur? Apakah
semua organ pada tumbuhan tersusun oleh jenis jaringan
yang berbeda-beda? Bagaimana susunan jaringan pada
daun, batang, dan akar?
Siswa yang lainnya dapat mencoba untuk memberikan
jawaban/hasil analisa sementara.
c. Mengumpulkan data/ mencoba mengamati dan
membandingkan anatomi akar, batang, daun pada tumbuhan
monokotil dan dikotil.
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat
dan bahan praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja praktikum yang benar, yaitu cara mengamati
anatomi akar, batang, dan daun.
Siswa secara berkelompok membuat preparat segar
anatomi organ (akar, batang, daun) dan melakukan
pengamatan dengan menggunakan mikroskop secara
cermat dan teliti.
Siswa menggambar objek hasil pengamatan.
d. Mengasosiasikan
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk
menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatannya,
seperti membandingkan anatomi akar, batang, dan daun
pada tumbuhan monokotil dengan dikotil.
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kegiatan praktikum.
Siswa diberikan kesempatan untuk menanya kepada
guru bila ada hal-hal yang kurang dimengerti berkaitan
dengan hasil pengamatan.
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil
pengamatannya.
Guru memberikan tambahan informasi berkaitan dengan
anatomi akar, batang, dan daun.
Guru mengkonfirmasi perbedaan anatomi akar, batang,
dan daun pada tumbuhan monokotil dengan dikotil.
20. Penerbit Erlangga Page 20
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang perbedan anatomi akar, batang, dan daun pada
tumbuhan monokotil dengan dikotil.
Refleksi: Memberikan pertanyaan tentang perbedaan
anatomi akar, batang, dan daun pada tumbuhan monokotil
dengan dikotil.
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk membuat
laporan praktikum tertulis, dan menjawab soal-soal uji
kompetensi buku paket (halaman 82 – 87).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 3 Struktur dan
Fungsi Jaringan Hewan (halaman 88).
15
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit
Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam (MIA), Bab 2.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan gambar struktur jaringan tumbuhan.
Bahan praktikum: akar, batang, daun tumbuhan monokotil dan dikotil.
3. Alat:
-Komputer/LCD, VCD/CD player.
-Mikroskop, silet, kaca objek, kaca penutup, pipet tetes, kertas tisu, kamera,
preparat kering (akar, batang, daun).
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Sebutkan contoh derivat epidermis tumbuhan.
Pada tanaman bunga mawar terdapat banyak duri tempel. Apakah
manfaatnya bagi tumbuhan itu sendiri?
Apakah perbedaan anatomi batang tumbuhan monokotil dengan dikotil?
Jelaskan keunggulan teknik kultur jaringan dalam pembibitan tanaman.
Jelaskan 6 tahapan pada teknik kultur jaringan.
2. Psikomotorik:
Praktik di laboratorium: Pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan.
Presentasi kelompok
3. Afektif:
21. Penerbit Erlangga Page 21
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan
praktikum di laboratorium
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI
Aspek penilaian : Psikomotorik dan afektif
Judul kegiatan : Presentasi kelompok tentang jenis jaringan pada tumbuhan dan
fungsinya; sifat totipotensi dan kultur jaringan.
Tanggal Penilaian:
Kelas :
No Kelom
pok
Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai
Materi
presentasi
Kerja sama
dalam
kelompok
Keaktifan Ketrampilan
dalam
mengemukakan
pendapat
1
2
3
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pengamatan struktur jaringan pada tumbuhan
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Skor Nilai
Persiapan
alat dan
bahan
Kesesuaian
pelaksanaan
dengan cara
kerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Laporan
praktikum
(pengamatan
struktur jaringan
tumbuhan)
1
2
3
22. Penerbit Erlangga Page 22
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Kelas/Semester:
Hari/Tanggal :
No Nama Disiplin Kerjasama Kejujuran Kepedulian
Tanggung
jawab
Skor Nilai
1
2
3
Mengetahui, ……………..., … Juli 2014
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi,
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------
23. Penerbit Erlangga Page 23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 3
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 2 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan
hewan dengan fungsi organ pada hewan berdsarkan hasil pengamatan.
4.4 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada hewan berdasarkan hasil
pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi
jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4.1 Menganalisis berbagai bentuk dan struktur sel penyusun jaringan epitel.
3.4.2 Mendeskripsikan berbagai macam jaringan ikat dalam tubuh hewan/manusia.
3.4.3 Membedakan jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
3.4.4 Menjelaskan ciri-ciri jaringan saraf.
3.4.5 Mengaitkan struktur jaringan dengan letak dan fungsinya dalam tubuh
hewan/manusia.
3.4.6 Memerinci organ-organ penyusun sistem organ pada tubuh manusia.
3.4.7 Menjelaskan stem cell (sel punca).
3.4.8 Mengemukakan abnormalitas sel-sel pada penyakit tumor/kanker, dan
penyebabnya.
4.4.1 Mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ tubuh hewan
melalui pengamatan gambar.
4.4.2 Menseketsa gambar berbagai macam jaringan hewan dari hasil pengamatan
mikroskopis.
4.4.3 Melaporkan secara tertulis hasil pengamatan mikroskopis tentang struktur
berbagai jaringan pada hewan/manusia.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
struktur dan fungsi jaringan, organ penyusun sistem organ pada tubuh
hewan/manusia.
2. Siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data
dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen,
berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, bekerjasama,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan atau eksperimen tentang struktur dan fungsi
jaringan hewan.
Kognitif:
1. Siswa dapat menganalisis berbagai bentuk dan struktur sel penyusun jaringan epitel.
24. Penerbit Erlangga Page 24
2. Siswa dapat mendeskripsikan berbagai macam jaringan ikat dalam tubuh
hewan/manusia.
3. Siswa dapat membedakan jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
4. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri jaringan saraf.
5. Siswa dapat mengaitkan struktur jaringan dengan letak dan fungsinya dalam tubuh
hewan/manusia.
6. Siswa dapat memerinci organ-organ penyusun sistem organ pada tubuh manusia.
7. Siswa dapat menjelaskan stem cell (sel punca).
8. Siswa dapat mengemukakan abnormalitas sel-sel pada penyakit tumor/kanker, dan
penyebabnya.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ tubuh
hewan melalui pengamatan gambar.
2. Siswa dapat menseketsa gambar berbagai macam jaringan hewan dari hasil
pengamatan mikroskopis.
3. Siswa dapat melaporkan secara tertulis hasil pengamatan mikroskopis tentang
struktur berbagai jaringan pada hewan/manusia.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Hewan merupakan organisme multiseluler (terdiri atas banyak sel).
Sel-sel tersebut membentuk jaringan, beberapa jaringan akan membentuk organ,
dan beberapa organ akan membentuk sistem organ.
Suatu organ terdiri atas jaringan, dan jaringan
terdiri atas sel-sel
2. Materi Konsep
Jaringan tubuh hewan vertebrata dapat dibedakan menjadi empat jaringan dasar,
yaitu jaringan epitel, jaringan ikat (jaringan penyambung), jaringan otot, dan
jaringan saraf.
Berdasarkan bentuk sel, jaringan epitel dapat dibedakan, yaitu jaringan epitel
pipih (gepeng), kubus, silindris, transisional, dan kelenjar.
25. Penerbit Erlangga Page 25
Jaringan ikat tersusun dari bahan intersel (matriks) dan sel-sel penyusun
jaringan ikat.
Sel-sel yang terdapat pada jaringan ikat, yaitu fibroblas, makrofag
(histiosit), sel lemak (sel adiposa), Mast cell (sel tiang), sel plasma, sel
pigmen, leukosit (sel darah putih), dan sel mesenkim.
Jaringan ikat dapat dibedakan tiga jenis, yaitu: jaringan ikat sejati, jaringan
ikat cair, dan jaringan ikat penyokong.
Terdapat tiga macam jaringan otot, yaitu: otot polos, otot rangka (otot lurik),
dan otot jantung.
Jaringan saraf tersusun oleh sel saraf (neuron) dan sel penyokong
(neuroglia).
Organ merupakan sekumpulan beberapa macam jaringan yang melakukan
fungsi tertentu.
Berdasarkan letaknya pada tubuh, organ dibedakan dua kelompok, yaitu
organ luar (misalnya: mata, telinga, mulut, hidung, kulit) dan organ dalam
(misalnya: paru-paru, jantung, lambung, usus, ginjal). Lambung merupakan
contoh organ, tersusun dari beberapa jaringan, yaitu: jaringan epitel,
jaringan otot polos, jaringan darah, jaringan saraf, jaringan ikat, dan jaringan
limfe.
Sistem organ merupakan gabungan dari beberapa organ yang melakukan
fungsi tertentu. Sistem organ pada tubuh manusia, yaitu sistem gerak, sistem
sirkulasi (sistem peredaran darah dan sistem limfatik), sistem pencernaan,
sistem pernapasan, sistem ekskresi, sistem koordinasi (sistem hormon,
sistem saraf, sistem indera), dan sistem reproduksi (sistem reproduksi pada
laki-laki dan sistem reproduksi pada wanita).
Stem Cell (sel punca), adalah sel yang menjadi awal mula dari pertumbuhan
sel lain yang menyusun keseluruhan tubuh organisme.
Berdasarkan tingkat maturasi, stem cell dibedakan dua jenis, yaitu stem cell
embrionik (embryonic stem cell) dan stem cell dewasa (adult stem cell).
Stem cell dalam aplikasi klinis, dipercaya dapat menjadi solusi penyakit
degeneratif, yaitu kerusakan sel-sel dalam jaringan atau organ.
Tumor adalah benjolan atau pembengkakan akibat pertumbuhan sel-sel
abnormal yang tumbuh tidak terkontrol.
Berdasarkan pertumbuhannya, tumor dapat dibedakan dua jenis, yaitu
tumor ganas (malignant tumor) dan tumor jinak (benign tumor). Tumor
yang bersifat ganas disebut kanker.
Faktor penyebab tumor/kanker, yaitu keturunan (genetik), lingkungan,
makanan yang mengandung bahan kimia, virus, infeksi, gangguan
keseimbangan hormonal, kejiwaan dan emosional, serta radikal bebas.
3. Materi Prinsip
Tubuh manusia memiliki beberapa sistem organ. Sistem organ tersusun atas
beberapa macam organ, dan organ tersusun atas beberapa macam jaringan yang
berbeda-beda.
4. Materi Prosedural
26. Penerbit Erlangga Page 26
Pengamatan struktur jaringan pada hewan/manusia.
E. Metode Pembelajaran
Presentasi siswa
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa bahwa hewan
merupakan organisme multiseluler yang tersusun atas
banyak sel. Bagaimanakah sel-sel tersebut membentuk
suatu jaringan?
Memotivasi: Guru menyampaikan bahwa organ-organ pada
hewan/ manusia tersusun atas beberapa jenis jaringan. Jenis
jaringan apakah yang terdapat pada hewan/ manusia?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Guru mengajak murid untuk mengamati gambar anatomi
kulit yang tersusun atas beberapa macam jaringan.
b. Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanya berkaitan dengan gambar anatomi kulit,
misalnya: jaringan apakah yang menyusun kulit?
Apakah fungsi dari jaringan-jaringan yang menyusun
kulit?
Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan
jawaban/hasil analisa sementara.
c. Mengumpulkan data/ melakukan pengamatan berbagai
macam jaringan pada hewan/ manusia dengan menggunakan
preparat kering dan mikroskop (halaman 114 – 115).
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat
praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
150
27. Penerbit Erlangga Page 27
kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja praktikum yang benar.
Siswa secara berkelompok mengamati secara cermat
dan teliti berbagai macam jaringan pada hewan/
manusia, seperti lemak, epitel, darah, otot, tulang keras,
tulang rawan, dan lain-lain.
Siswa menggambar objek hasil pengamatan.
d. Mengasosiasikan
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk
menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatannya,
seperti membandingkan struktur dari berbagai macam
jaringan hewan/ manusia.
Siswa menganalisis jenis jaringan yang menyusun suatu
organ.
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kegiatan praktikum.
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil
pengamatannya.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
hasil pengamatan siswa.
Guru memberikan tambahan informasi berkaitan dengan
perbedaan struktur dan fungsi berbagai macam jaringan
pada hewan/ manusia; jenis jaringan tertentu yang
menyusun suatu organ hewan/ manusia.
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang jenis jaringan yang terdapat pada organ tertentu.
Misalnya organ kulit tersusun atas jaringan epitel, darah,
lemak, dan jaringan ikat.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
jaringan-jaringan yang menyusun suatu organ pada hewan/
manusia.
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk membuat
laporan resmi tertulis lengkap dengan gambar.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Organ-organ penyusun
sistem organ pada hewan/manusia; Sel Punca (Stem Cell),
Tumor dan Kanker (halaman 115 – 125).
15
28. Penerbit Erlangga Page 28
2. Pertemuan ke-2
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang jenis
organ yang terdapat dalam tubuh manusia. ”Organ-organ
apakah yang terdapat dalam tubuh kita dan apakah
fungsinya masing-masing?”
Memotivasi: Guru menyampaikan bahwa beberapa organ
akan bekerja sama membentuk suatu sistem organ. Sistem
organ apa saja yang terdapat dalam tubuh hewan/ manusia?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Guru mengajak murid untuk mengamati torso tubuh
manusia.
b. Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya
berkaitan dengan organ-organ penyusun sistem organ,
misalnya: Organ-organ apakah yang menyusun sistem
peredaran darah, sistem reproduksi wanita, atau sistem
koordinasi?
Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan
jawaban/hasil analisa sementara.
c. Mengumpulkan data/ Eksplorasi
Siswa duduk secara berkelompok (3 – 5 siswa)
diberikan tugas melakukan kajian literatur/ browsing di
internet sesuai dengan subtopik yang diberikan oleh
guru, yaitu tentang organ dan sistem organ pada manusia
(halaman 115 – 118); sel punca atau stem cell (halaman
119 – 122); tumor dan kanker (halaman 122 – 124).
d. Mengasosiasikan
Diskusi dalam kelompok untuk menganalisis tentang
organ dan sistem organ pada manusia; sel punca atau
stem cell; tumor dan kanker.
Masing-masing kelompok menyiapkan bahan presentasi
sesuai dengan subtopik yang diberikan guru dilengkapi
dengan soal-soal kuis.
150
29. Penerbit Erlangga Page 29
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil
pembahasan tentang organ dan sistem organ pada
manusia; sel punca atau stem cell; tumor dan kanker.
Setelah presentasi, setiap kelompok membacakan soal-
soal kuis untuk dijawab oleh siswa dan langsung
diberikan nilai oleh kelompok penyaji presentasi
(penilaian teman sejawat).
Guru memberikan tambahan informasi.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
tentang organ dan sistem organ pada manusia; sel punca
atau stem cell; tumor dan kanker.
Guru bersama siswa menyepakati hasil pengembangan
materi.
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
tentang organ dan sistem organ pada manusia; sel punca
atau stem cell; tumor dan kanker.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan organ
dan sistem organ pada manusia; sel punca atau stem cell;
tumor dan kanker.
Tindak lanjut: Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan
soal-soal uji kompetensi (halaman 126 – 131).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 4 Sistem Gerak
(halaman 132); praktikum pengamatan struktur tulang keras.
15
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit
Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam (MIA), Bab 3.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan gambar struktur dan fungsi jaringan hewan.
Bahan praktikum: - .
3. Alat:
- Komputer/LCD, VCD/CD player.
- Mikroskop, kertas tisu, kamera, preparat kering (berbagai jaringan
hewan/manusia).
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
30. Penerbit Erlangga Page 30
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Di manakah dapat ditemukan jaringan darah?
Sebutkan jenis jaringan yang terdapat pada usus halus.
Sebutkan organ-organ penyusun sistem ekskresi.
Apa yang dimaksud dengan stem cell?
Jelaskan penyebab tumor/kanker.
2. Psikomotorik:
Praktik di laboratorium: Pengamatan struktur dan fungsi jaringan hewan.
Presentasi.
3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan
praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI
Aspek penilaian : Psikomotorik dan afektif
Judul kegiatan : Presentasi kelompok tentang jenis, struktur jaringan hewan/
manusia dan fungsinya; organ dan sistem organ pada hewan/ manusia; sel punca atau
stem cell; tumor dan kanker.
Tanggal Penilaian:
Kelas :
No Kelom
pok
Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai
Materi
presentasi
Kerja sama
dalam
kelompok
Keaktifan Ketrampilan
dalam
mengemukakan
pendapat
1
2
3
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Indikator :
1. Mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ tubuh hewan melalui
pengamatan gambar.
2. Menseketsa gambar berbagai macam jaringan hewan dari hasil pengamatan
mikroskopis.
3. Melaporkan secara tertulis hasil pengamatan mikroskopis tentang struktur berbagai
jaringan pada hewan/manusia.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pengamatan struktur jaringan pada hewan.
Tanggal Penilaian :
31. Penerbit Erlangga Page 31
Kelas :
No Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Skor Nilai
Persiapan
alat dan
bahan
Kesesuaian
pelaksanaan
dengan cara
kerja
Kontribusi
dalam
teman
kelompok
Laporan
praktikum
(pengamatan
struktur
jaringan pada
hewan)
1
2
3
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Kelas/Semester:
Hari/Tanggal :
No Nama Disiplin Kerjasama Kejujuran Kepedulian
Tanggung
jawab
Skor Nilai
1
2
3
Mengetahui, ……………..., … Juli 2014
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi,
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------
32. Penerbit Erlangga Page 32
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 4
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Sistem Gerak
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak
dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme
gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia
melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
2.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak
yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media
presentasi.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5.1 Menggolongkan bentuk-bentuk tulang penyusun rangka manusia dengan
menggunakan torso.
3.5.2 Menjelaskan fungsi rangka pada manusia.
3.5.3 Menjelaskan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh.
3.5.4 Menghitung jumlah tulang penyusun bagian-bagian tubuh.
3.5.5 Membandingkan struktur tulang rawan dengan tulang keras.
3.5.6 Menganalisa struktur penyusun tulang berdasarkan hasil percobaan.
3.5.7 Menjelaskan anatomi tulang dengan menggunakan gambar.
3.5.8 Mengemukakan proses pembentukan tulang (osifikasi).
3.5.9 Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang dengan fakta-
fakta dalam kehidupan.
3.5.10Menjelaskan mekanisme kerja otot.
3.5.11Menganalisis jenis gerakan yang berfungsi dalam kegiatan sehari-hari.
2.5.1 Menggambar ilustrasi struktur tulang dan otot rangka.
2.5.2 Mendemonstrasikan berbagai gerakan persendian.
2.5.3 Mendemonstrasikan gerakan antagonis dan sinergis.
2.5.4 Menggunakan media presentasi untuk menyajikan data hasil analisis gangguan
sistem gerak.
2.5.5 Melakukan pengamatan struktur tulang keras.
2.5.6 Melakukan pengamatan kontraksi otot katak.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengubah sikap untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah
dalam kemampuan mengamati bioproses dalam sistem gerak.
2. Siswa dapat menunjukkan perilaku peduli terhadap keselamatan diri dan
lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan
33. Penerbit Erlangga Page 33
pengamatan dan percobaan tentang sistem gerak di laboratorium dan di lingkungan
sekitar.
Kognitif:
1. Siswa dapat menggolongkan bentuk-bentuk tulang penyusun rangka manusia
dengan menggunakan torso.
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi rangka pada manusia.
3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh.
4. Siswa dapat menghitung jumlah tulang penyusun bagian-bagian tubuh.
5. Siswa dapat membandingkan struktur tulang rawan dengan tulang keras.
6. Siswa dapat menganalisa struktur penyusun tulang berdasarkan hasil percobaan.
7. Siswa dapat menjelaskan anatomi tulang dengan menggunakan gambar.
8. Siswa dapat mengemukakan proses pembentukan tulang (osifikasi).
9. Siswa dapat mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang
dengan fakta-fakta dalam kehidupan.
10. Siswa dapat menjelaskan mekanisme kerja otot.
11. Siswa dapat menganalisis jenis gerakan yang berfungsi dalam kegiatan sehari-hari.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat menggambar ilustrasi struktur tulang dan otot rangka.
2. Siswa dapat mendemonstrasikan berbagai gerakan persendian.
3. Siswa dapat mendemonstrasikan gerakan antagonis dan sinergis.
4. Siswa dapat menggunakan media presentasi untuk menyajikan data hasil analisis
gangguan sistem gerak.
5. Siswa dapat melakukan pengamatan struktur tulang keras.
6. Siswa dapat melakukan pengamatan kontraksi otot katak.
D.Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Tulang dan otot rangka merupakan komponen dalam menunjang
terjadinya suatu pergerakan tubuh manusia. Namun tulang dan otot rangka bisa
mengalami gangguan, seperti patah tulang, otot kram dan terkilir. Kemajuan
teknologi telah mengatasi permasalahan gangguan sistem gerak, seperti kaki dan
tangan bionik.
Tulang dan otot sebagai komponen penunjang gerakan tubuh
Tulang dan otot bisa mengalami gangguan
34. Penerbit Erlangga Page 34
Kaki dan tangan bionik untuk mengatasi permasalahan gangguan sistem
gerak
2. Materi Konsep
Rangka tubuh manusia dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu: rangka
aksial (rangka sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (rangka pelengkap atau
anggota gerak tubuh).
Rangka aksial berjumlah 80 tulang, meliputi tulang tengkorak, tulang telinga
dalam dan hioid, tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk (iga).
Rangka apendikuler berjumlah 126 tulang, meliputi gelang bahu (pektoral),
anggota gerak atas (ekstremitas superior), gelang panggul (pelvis), dan anggota
gerak bawah (ekstremitas inferior).
Struktur tulang terdiri dari lapisan-lapisan dari arah luar ke arah dalam, yaitu
periosteum, tulang kompak, tulang spongiosa, endosteum, dan sumsum tulang.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang penyusun rangka tubuh dapat
dibedakan lima macam, yaitu: tulang pipa (tulang panjang), tulang pendek,
tulang pipih, tulang tidak beraturan (irreguler bones), dan tulang sesamoid.
Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Ada dua cara pembentukan tulang,
yaitu osifikasi intramembranosa dan osifikasi endokondral (intrakartilago).
Faktor pertumbuhan tulang: herediter (genetik), nutrisi, endokrin, dan
persarafan.
Komponen penunjang persendian, yaitu: ligamen, kapsul sendi, cairan sinovial,
tulang rawan hialin, dan bursa.
Berdasarkan gerakannya, persendian dapat dibedakan tiga kelompok, yaitu:
sendi sinartrosis (sendi mati), sendi amfiartrosis, dan sendi diartrosis.
Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang, dapat bergerak secara aktif
untuk menggerakkan tulang sehingga disebut alat gerak aktif.
Apabila otot mendapat rangsangan, maka otot akan berkontraksi. Kontraksi otot
ditandai dengan memendeknya otot, otot menjadi menegang dan menggembung
di bagian tengah.
35. Penerbit Erlangga Page 35
Berdasarkan sifat kerjanya, otot dapat dibedakan dua jenis, yaitu: otot antagonis
dan otot sinergis.
Gangguan sistem gerak dapat terjadi pada tulang, persendian, maupun otot.
3. Materi Prinsip
Tulang dan otot menunjang terjadinya gerakan tubuh.
Hubungan antar tulang membentuk suatu persendian yang akan menentukan
model gerakan.
4. Materi Prosedural
Pengamatan struktur tulang dan kontraksi otot rangka katak.
E. Metode Pembelajaran
Problem based learning (berbasis masalah)
Presentasi siswa
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang
rangka tubuh manusia, misalnya fungsi rangka.
Memotivasi:
- Guru menyampaikan bahwa gerakan dapat terjadi
karena adanya sistem rangka, sistem otot, dan sistem
syaraf.
- Guru menanyakan persiapan bahan praktikum yang di
bawa siswa (tulang paha ayam segar).
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Guru mengajak murid untuk mengamati gambar patah
tulang (halaman 135).
150
36. Penerbit Erlangga Page 36
b. Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanya berkaitan dengan gambar patah tulang,
misalnya: Mengapa tulang bisa patah? Bagaimana
struktur tulang? Apakah tulang yang patah bisa
tersambung kembali?
Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan
jawaban/hasil analisa sementara.
c. Mengumpulkan data/ melakukan praktikum pengamatan
struktur tulang keras (halaman 151 – 152).
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat
praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja praktikum yang benar.
Siswa secara berkelompok melakukan percobaan untuk
mengetahui struktur dan sifat tulang keras.
Siswa mencatat data-data hasil praktikum.
Siswa mengamati bentuk-bentuk tulang dengan
menggunakan torso rangka tubuh manusia.
Siswa studi literatur tentang pertumbuhan dan
perkembangan tulang.
Siswa mencoba memperagakan gerakan-gerakan untuk
mengetahui struktur dan tipe persendian.
d. Mengasosiasikan
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk
menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatannya
tentang struktur dan sifat tulang keras; bentuk-bentuk
tulang pada torso rangka tubuh manusia.
Siswa menganalisis informasi dari studi literatur tentang
pertumbuhan dan perkembangan tulang.
Siswa menganalisis/ mengidentifikasi gerakan-gerakan
pada tipe persendian.
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kegiatan praktikum.
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil
praktikum dan hasil studi literatur.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
hasil pengamatan siswa.
Guru memberikan tambahan informasi berkaitan dengan
struktur, bentuk, pertumbuhan dan perkembangan
tulang; contoh-contoh persendian.
37. Penerbit Erlangga Page 37
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
rangka tubuh manusia dan persendian.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan rangka
tubuh manusia dan persendian.
Tindak lanjut: Membuat laporan tertulis hasil praktikum.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum mengamati
kontraksi otot katak.
15
2. Pertemuan ke-2
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
Mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang otot yang
menggerakan tulang. Bagaimana ciri-ciri dan sifat otot
rangka berdasarkan pengetahuan di SMP?
Memotivasi: Guru menanyakan bahan-bahan yang
dipersiapkan siswa untuk eksperimen kontraksi otot katak.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Guru mengajak murid untuk mengamati dan memperagakan
kerja otot, misalnya mengangkat lengan atau mengamati
gambar/ video peragaan binaraga.
b. Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanya berkaitan dengan gambar peragaan otot
bekerja atau berkontraksi. Mengapa pada waktu
mengangkat lengan, otot nampak lebih besar dan terasa
lebih keras? Mengapa otot binaraga lebih besar dan
berisi daripada otot orang biasa?
Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan
jawaban/hasil analisa sementara.
c. Mengumpulkan data/ melakukan praktikum pengamatan
kontraksi otot katak (halaman 163 – 164).
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat
60
38. Penerbit Erlangga Page 38
praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja praktikum yang benar.
Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
pengamatan kontraksi otot katak.
Siswa mencatat data-data hasil praktikum.
Siswa studi literatur tentang struktur otot rangka,
mekanisme kerja otot, dan sifat kerja otot.
Siswa mencoba memperagakan gerakan antagonis
berdasarkan gambar pada buku literatur.
d. Mengasosiasikan
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk
menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatannya
tentang kontraksi otot katak.
Siswa menganalisis informasi dari studi literatur tentang
struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, dan sifat
kerja otot.
Siswa menganalisis/ mengidentifikasi gerakan-gerakan
antagonis.
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kegiatan praktikum.
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil
praktikum dan hasil studi literatur.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
hasil pengamatan siswa.
Guru memberikan tambahan informasi berkaitan dengan
struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, sifat kerja
otot, dan gerakan antagonis.
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, sifat kerja otot,
dan gerakan antagonis.
Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan struktur otot rangka, mekanisme kerja otot, sifat
kerja otot, dan gerakan antagonis.
Tindak lanjut: Penugasan membuat laporan tertulis
praktikum pengamatan kontraksi otot katak.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Presentasi gangguan dan
teknologi sistem gerak; kuis sistem gerak.
15
3. Pertemuan ke-3
39. Penerbit Erlangga Page 39
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang gangguan
sistem gerak yang pernah dialami siswa atau keluarganya.
Memotivasi:
Guru menanyakan bagaimana mengatasi gangguan sistem
gerak, misalnya kaki kram.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2 Kegiatan inti
Mengamati
Guru mengajak murid untuk mengamati gambar
bermacam-macam gangguan sistem gerak.
Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanya berkaitan dengan gambar bermacam-macam
gangguan sistem gerak, misalnya: Mengapa bisa terjadi
osteoporosis? Apakah tulang yang patah bisa
menyambung kembali?
Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan
jawaban/hasil analisa sementara.
Mengumpulkan data/ Eksplorasi
Setiap kelompok melakukan studi literatur atau
browsing internet untuk mempelajari bermacam-macam
gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
Mengasosiasikan
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk
menganalisis dan mendiskusikan hasil browsing internet
tentang gangguan sistem gerak dan teknologi sistem
gerak.
Kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan soal
uji kompetensi (halaman 172 – 177).
Mengomunikasikan
Diskusi kelas, masing-masing kelompok membahas
gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
tentang gangguan sistem gerak dan teknologi sistem
gerak.
60
40. Penerbit Erlangga Page 40
Guru memberikan soal-soal kuis tentang sistem gerak
untuk diperebutkan seluruh siswa dan langsung
diberikan nilai.
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
gangguan sistem gerak dan teknologi sistem gerak.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa berkaitan dengan gangguan sistem gerak dan
teknologi sistem gerak.
Tindak lanjut: Penugasan melakukan tugas mandiri
(halaman 155).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 5 Sistem Sirkulasi
(halaman 178); praktikum mengamati jenis sel-sel darah
(halaman 190).
15
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga,
Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA),
Bab 4.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan gambar sistem gerak.
Bahan praktikum: tulang paha ayam dan otot paha katak segar, HCl 15%, larutan
ringer.
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
Gelas beker, pinset, sarung tangan karet, statif 2 klem, cawan petri, papan dan
pisau bedah, benang, arus listrik, pipet tetes, stopwatch, dan kertas tisu.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Sebutkan contoh tulang pipa.
Berapakah jumlah tulang rusuk?
Apakah perbedaan proses osifikasi intramembran dengan endokondium?
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang.
Sebutkan komponen penunjang persendian.
Apa yang dimaksud gerak antagonis: ekstensi-fleksi, abduksi-adduksi,
dan depresi-elevasi.
2. Psikomotorik:
Praktik di laboratorium:
Pengamatan struktur tulang keras.
41. Penerbit Erlangga Page 41
Pengamatan kontraksi otot.
Presentasi kelompok
3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan
praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Indikator :
Melakukan pengamatan struktur tulang keras.
Melakukan pengamatan kontraksi otot katak.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pengamatan struktur tulang keras dan kontraksi otot.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Skor Nilai
Persiapan
alat dan
bahan
Kesesuaian
pelaksanaan
dengan cara kerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Laporan
praktikum
1
2
3
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI
Aspek penilaian : Psikomotorik dan afektif
Judul kegiatan : Presentasi kelompok tentang sistem gerak
Tanggal Penilaian:
Kelas :
No Kelom
pok
Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai
Materi
presentasi
Kerja sama
dalam
kelompok
Keaktifan Ketrampilan
dalam
mengemukakan
pendapat
1
2
3
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Sistem Gerak
Kelas/Semester:
Hari/Tanggal :
42. Penerbit Erlangga Page 42
No Nama Disiplin Kerjasama Kejujuran Kepedulian
Tanggung
jawab
Skor Nilai
1
2
3
Mengetahui, .……………..., … Juli 2014
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi,
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------
43. Penerbit Erlangga Page 43
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 5
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Sistem Sirkulasi
Alokasi Waktu : 16 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan
mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada
sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
4.6 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung
dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia
melalui berbagi bentuk media presentasi.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.6.1 Menjelaskan fungsi sistem peredaran darah.
3.6.2 Menganalisa komponen penyusun darah.
3.6.3 Menjelaskan mekanisme proses pembekuan darah dengan menggunakan skema.
3.6.4 Mengaitkan golongan darah dengan transfusi darah.
3.6.5 Menganalisa pengaruh faktor rhesus terhadap keselamatan janin dalam
kandungan ibu.
3.6.6 Menunjukkan bagian-bagian jantung pada gambar anatomi jantung.
3.6.7 Membedakan pembuluh darah vena dengan arteri.
3.6.8 Membedakan sistem peredaran darah sistemik dengan sistem peredaran darah
pulmonalis.
3.6.9 Menjelaskan sistem peredaran darah pada janin.
3.6.10 Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi.
3.6.11 Menjelaskan fungsi sistem limfatik dalam sistem sirkulasi.
3.6.12 Mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem limfatik.
3.6.13 Menjelaskan sirkulasi cairan limfe.
3.6.14 Mengaitkan teknologi sistem peredaran darah dengan jenis gangguan/kelainan
sistem peredaran darah.
4.6.1 Menggambar diagram sistem peredaran darah.
4.6.2 Menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan sistem peredaran darah dari
browsing internet.
4.6.3 Melakukan praktik tes golongan darah.
4.6.4 Menghitung frekuensi denyut nadi.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
44. Penerbit Erlangga Page 44
1. Siswa dapat mengubah sikap untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang struktur, fungsi, dan bioproses sistem peredaran darah yang
terjadi pada manusia.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap berperilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai dengan
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli lingkungan, gotong royong,
dan bekerjasama dalam melakukan observasi dan eksperimen tentang sistem
peredaran darah pada manusia.
Kognitif:
1. Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem peredaran darah.
2. Siswa dapat menganalisa komponen penyusun darah.
3. Siswa dapat menjelaskan mekanisme proses pembekuan darah dengan
menggunakan skema.
4. Siswa dapat mengaitkan golongan darah dengan transfusi darah.
5. Siswa dapat menganalisa pengaruh faktor rhesus terhadap keselamatan janin dalam
kandungan ibu.
6. Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian jantung pada gambar anatomi jantung.
7. Siswa dapat membedakan pembuluh darah vena dengan arteri.
8. Siswa dapat membedakan sistem peredaran darah sistemik dengan sistem peredaran
darah pulmonalis.
9. Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada janin.
10. Siswa dapat menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi.
11. Siswa dapat menjelaskan fungsi sistem limfatik dalam sistem sirkulasi.
12. Siswa dapat mendeskripsikan organ-organ penyusun sistem limfatik.
13. Siswa dapat menjelaskan sirkulasi cairan limfe.
14. Siswa dapat mengaitkan teknologi sistem peredaran darah dengan jenis
gangguan/kelainan sistem peredaran darah.
Psikomotorik:
1. Siswa dapat menggambar diagram sistem peredaran darah.
2. Siswa dapat menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan sistem peredaran
darah dari browsing internet.
3. Siswa dapat melakukan praktik tes golongan darah.
4. Siswa dapat menghitung frekuensi denyut nadi.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Zat-zat makanan, hasil dan sisa metabolisme, hormon, enzim,
oksigen, dan karbondioksida perlu diangkut dan diedarkan dari suatu organ ke
organ lainnya oleh suatu sistem transportasi (sistem sirkulasi). Namun terdapat
banyak gangguan dan penyakit yang berhubungan dengan sistem sirkulasi.
Gangguan jantung sering menyebabkan kematian, sehingga diperlukan teknologi
untuk mengatasinya, seperti pace maker, ekokardiograf, operasi bypass, dan lain-
lainnya.
Jantung dan darah memiliki hubungan fungsional dalam sistem sirkulasi
45. Penerbit Erlangga Page 45
Gangguan sistem sirkulasi
Teknologi sistem sirkulasi
2. Materi Konsep
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah
tertutup dan sistem peredaran darah ganda.
Fungsi sistem peredaran darah, yaitu: transpor, pertahanan suhu tubuh
perlindungan, dan penyangga (buffering).
Sistem peredaran darah terdiri dari: darah, jantung, pembuluh darah (arteri,
kapiler, vena).
Komponen penyusun darah yaitu plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasma, leukosit dibedakan
2 jenis, yaitu: granulosit dan agranulosit.
Trombosit berfungsi dalam hemostasis (penghentian perdarahan), perbaikan
pembuluh darah yang robek, dan pembekuan darah.
46. Penerbit Erlangga Page 46
Faktor-faktor pembekuan darah: protrombin, fibrinogen, ion kalsium,
tromboplastin (trombokinase), dan vitamin K.
Penggolongan darah sistem ABO berdasarkan ada atau tidak adanya antigen
(aglutinogen) tipe A dan tipe B pada permukaan eritrosit, antibodi (aglutinin)
tipe α (anti-A) dan tipe β (anti-B) di dalam plasma darahnya.
Penggolongan darah sistem rhesus berdasarkan ada atau tidak adanya
aglutinogen (antigen) RhD pada permukaan sel darah merah.
Tes golongan darah sistem ABO menggunakan serum: anti-A, anti-B, anti AB,
sedangkan untuk tes golongan darah sistem Rh (rhesus) menggunakan serum
anti-D (anti-Rho).
Transfusi darah adalah proses mentransfer darah atau produk berbasis darah dari
seseorang ke sistem peredaran darah orang lain.
Organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia, yaitu: jantung dan
pembuluh darah (arteri, kapiler, vena).
Mekanisme sistem peredaran darah pada manusia ada dua macam, yaitu: sistem
peredaran darah pulmonalis (peredaran darah kecil/pendek) dan sistem
peredaran darah sistemik (peredaran darah besar/panjang).
Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup yaitu pada dinding bagian dalam jantung dan
pembuluh darah.
Faktor yang mempengaruhi denyut nadi: usia, jenis kelamin, circadian rhythms,
bentuk tubuh, aktivitas, stres dan emosi, suhu tubuh, volume darah, dan obat-
obatan.
Sistem limfatik terdiri dari organ yang memproduksi dan penyimpan limfosit,
pembuluh limfatik, dan cairan limfe.
Cairan limfe berasal dari cairan jaringan melalui difusi atau filtrasi ke dalam
kapiler-kapiler limfatik hingga masuk ke sirkulasi darah melalui vena.
3. Materi Prinsip
Jantung dan darah memiliki hubungan kerja fungsional.
Sistem sirkulasi meliputi sistem peredaran darah dan sistem peredaran cairan
limfe (sistem limfatik).
4. Materi Prosedural
Pengamatan jenis sel-sel darah.
Tes golongan darah.
Menghitung frekuensi denyut nadi.
E. Metode Pembelajaran
Penemuan (discovery learning)
Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antar teman sekelompok)
Diskusi kelas/presentasi kelompok
Praktikum
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
47. Penerbit Erlangga Page 47
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang
pengertian dan fungsi sistem sirkulasi pada manusia.
Memotivasi:
- Guru menyampaikan manfaat mempelajari sistem
sirkulasi, agar memahami fungsinya dan bisa menjaga
jantung sehingga tetap sehat dan dapat berfungsi dengan
baik.
- Guru menanyakan kesiapan anak untuk mengamati
bentuk sel-sel darahnya sendiri dengan menggunakan
mikroskop cahaya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Guru mengajak murid untuk mengamati gambar/skema
jaringan darah yang menunjukkan komponen darah (plasma,
sel darah merah, sel darah putih, keping darah), halaman
181.
b. Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanya, misalnya: Mengapa darah nampak berwarna
merah? Apa kandungan zat dalam darah? Bagaimana
perbedaan bentuk antara sel darah merah, sel darah putih,
dan keping darah? Apa fungsinya masing-masing?
Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan
jawaban/hasil analisa sementara.
c. Mengumpulkan data/ Eksperimen untuk mencari sel darah
merah, sel darah putih, dan keping darah dengan
menggunakan mikroskop.
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat
praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja praktikum yang benar.
150
48. Penerbit Erlangga Page 48
Siswa secara berkelompok melakukan eksperimen
pengamatan sel-sel darah.
Siswa mencatat data-data hasil praktikum.
Siswa melakukan studi literatur tentang komponen
darah; mekanisme pembekuan darah.
d. Mengasosiasikan
Siswa menganalisis hasil pengamatannya tentang
pengamatan jenis sel-sel darah.
Siswa mempelajari skema proses pembekuan darah.
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kegiatan praktikum.
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil
praktikum dan hasil studi literatur tentang komponen
darah dan proses pembekuan darah.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
hasil pengamatan siswa.
Guru memberikan tambahan informasi berkaitan dengan
komponen darah dan proses pembekuan darah.
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
komponen darah manusia dan proses pembekuan darah.
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
komponen darah manusia dan proses pembekuan darah.
Tindak lanjut: Penugasan melakukan tugas mandiri buku
paket halaman 208.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktik tentang
golongan darah
15
2. Pertemuan ke-2
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang golongan
darah dan transfusi darah.
15
49. Penerbit Erlangga Page 49
Guru memotivasi:
- Menyampaikan manfaat golongan darah dalam
menangani suatu kasus kriminal.
- Guru menanyakan kesiapan anak untuk melakukan tes
golongan darah sistem ABO dengan darahnya sendiri.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Guru mengajak murid untuk mengamati gambar/skema
transfusi darah sistem ABO (halaman 198).
b. Menanya
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan
skema transfusi darah, misalnya: Apakah golongan
darah O bisa diberikan kepada semua golongan darah?
Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan
jawaban/hasil analisa sementara.
c. Mengumpulkan data/ Eksperimen
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat
dan bahan praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
kerja praktikum, dan menyampaikan pesan agar berhati-
hati saat menusuk ujung jari agar tetap steril dan terjadi
infeksi.
Siswa secara berkelompok melakukan tes golongan
darah sistem ABO dan sistem Rhesus (halaman 196 –
197).
d. Mengasosiasikan
Siswa menganalisis dan menentukan tipe golongan
darah sendiri berdasarkan hasil eksperimen.
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kegiatan praktikum.
Siswa dalam kelompok saling mengajari antar teman
untuk memahami transfusi darah.
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil
eksperimennya.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
siswa tentang hasil analisa tes golongan darah.
Guru memberikan tambahan informasi tentang pengaruh
140
50. Penerbit Erlangga Page 50
faktor Rhesus terhadap janin saat kehamilan.
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
golongan darah.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang permasalahan transfusi golongan darah dan
pengaruh faktor Rhesus terhadap janin saat kehamilan.
Tindak lanjut: Membuat laporan praktikum tertulis.
Rencana pembelajaran selanjutnya: eksperimen frekuensi
denyut nadi.
25
3. Pertemuan ke-3
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Siswa duduk sesuai dengan kelompok kecil (misalnya 4
orang).
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang organ-
organ peredaran darah.
Guru memotivasi: Bagaimana mekanisme peredaran darah,
sehingga semua bagian tubuh mendapatkan suplai darah
yang mengandung nutrisi dan oksigen?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Guru mengajak murid untuk mengamati gambar/ skema
peredaran darah pulmonalis dan sistemik (halaman 204).
b. Menanya
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan
mekanisme peredaran darah, misalnya: Bagaimana arah
aliran darah dalam tubuh? Mengapa darah bisa
diedarkan ke seluruh tubuh?
Siswa yang lainnya dapat mencoba memberikan
jawaban/hasil analisa sementara.
c. Mengumpulkan data/ Eksperimen
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat
140
51. Penerbit Erlangga Page 51
dan bahan praktik.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
Guru memberikan penjelasan cara menghitung denyut
nadi yang praktis dan benar, dan menyampaikan pesan
agar teliti dalam menghitung denyut nadi.
Siswa secara berkelompok melakukan penghitungan
denyut nadi dan mencatat datanya.
Siswa antar teman sekelompok saling mengajari untuk
memahami skema peredaran darah.
Studi literatur tentang sistem limfa.
d. Mengasosiasikan
Siswa menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
frekuensi denyut nadi berdasarkan dat-data hasil
pengamatan.
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kegiatan praktikum.
Siswa menganalisa mekanisme peredaran darah
pulmonalis dan sistemik berdasarkan skema.
Siswa menganalisa informasi tentang sistem limfa.
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil
prkatikumnya.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
frekuensi denyut nadi.
Guru memberikan tambahan informasi tentang
mekanisme sistem peredaran darah pulmonalis dan
sistemik; sistem limfa.
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi;
mekanisme sistem peredaran darah pulmonalis dan sistemik;
sistem limfa.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada beberapa
siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi
denyut nadi; mekanisme sistem peredaran darah pulmonalis
dan sistemik.
Tindak lanjut:
- Penugasan membuat laporan praktikum secara tertulis.
- Melakukan tugas mandiri (halaman 208).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Gangguan dan
teknologi sistem peredaran darah (halaman 211 – 216).
25
52. Penerbit Erlangga Page 52
4. Pertemuan ke-4
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang gangguan
sistem peredaran darah yang banyak diderita oleh
masyarakat saat ini.
Guru memotivasi: Menanya, bagaimana mengatasi
gangguan sistem peredaran darah?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Guru mengajak murid untuk mengamati gambar-gambar
gangguan dan teknologi sistem peredaran darah.
b. Menanya
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan gambar yang
diamatinya tentang gangguan dan teknologi sistem
peredaran darah
Siswa yang lainnya bisa mencoba memberikan jawaban
sementara.
c. Mengumpulkan data/ Eksplorasi
Setiap kelompok melakukan studi literatur atau
browsing internet untuk mengetahui gangguan dan
teknologi berkaitan sistem peredaran darah.
Mengasosiasikan
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk
menganalisis dan mendiskusikan hasil browsing internet
tentang gangguan dan teknologi berkaitan sistem
peredaran darah.
Siswa menyusun materi presentasi dalam bentuk power
point.
Mengomunikasikan
Diskusi kelas, masing-masing kelompok
mempresentasikan materi tentang gangguan dan
teknologi berkaitan sistem peredaran darah.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
tentang gangguan dan teknologi berkaitan sistem
150
53. Penerbit Erlangga Page 53
peredaran darah.
3 Penutup
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
gangguan dan teknologi berkaitan sistem peredaran darah.
Refleksi: Guru memberikan pertanyaan bagaimana cara
menjaga agar jantung tetap sehat.
Tindak lanjut: menjawab soal uji kompetensi Bab 5
(halaman 217 – 223).
Rencana pembelajaran selanjutnya: Pembahasan latihan
ulangan semester 1 (halaman 224 – 229).
15
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga,
Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Alam (MIA),
Bab 5.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan gambar sistem sirkulasi.
Bahan praktikum: Alkohol, HCl (larutan Hayem), kapas, kertas tisu, serum anti
A, anti B, anti AB, dan anti D (anti Rho).
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
Mikroskop, kaca objek, kaca penutup, tusuk gigi (pengaduk kecil), preparat
awetan apusan darah manusia, Stopwatch (arloji), dan blood lancet.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Apakah perbedaan sistem peredaran darah pulmonalis dengan sistemik?
Tuliskan tabel perbedaan vena dengan arteri.
Jelaskan kriteria tes golongan darah sistem ABO.
Apa yang akan terjadi bila seorang ibu yang memiliki darah Rh- mengalami
kehamilan pertama dengan janin Rh+?
Apa yang dimaksud dengan kelainan darah hemofilia dan siklemia?
2. Psikomotorik:
Praktik di laboratorium:
Pengamatan jenis sel-sel darah.
Tes golongan darah.
Menghitung frekuensi denyut nadi.
54. Penerbit Erlangga Page 54
3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di dalam ruang kelas dan
praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Indikator :
Melakukan praktik tes golongan darah.
Menghitung frekuensi denyut nadi.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Tes golongan darah dan menghitung frekuensi denyut nadi.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Skor Nilai
Persiapan
alat dan
bahan
Kesesuaian
pelaksanaan
dengan cara
kerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Laporan
praktikum (tes
golongan darah
dan menghitung
frekuensi denyut
nadi)
1
2
3
4
5
6
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI
Aspek penilaian : Psikomotorik dan afektif
Judul kegiatan : Presentasi kelompok tentang sistem peredaran darah
Tanggal Penilaian:
Kelas :
No Kelom
pok
Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai
Materi
presentasi
Kerja sama
dalam
kelompok
Keaktifan Ketrampilan
dalam
mengemukakan
pendapat
1
2
3
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Sistem Peredaran Darah
Kelas/Semester:
55. Penerbit Erlangga Page 55
Hari/Tanggal :
No Nama Disiplin Kerjasama Kejujuran Kepedulian
Tanggung
jawab
Skor Nilai
1
2
3
Mengetahui, .……………..., … Juli 2014
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Biologi,
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------
56. Penerbit Erlangga Page 56
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 6
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat
menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada
sistem pencernaan manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan pada
organ-organ pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem pencernaan manusia
melalui berbagi bentuk media presentasi.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.7.1 Menjelaskan zat-zat makanan yang terkandung dalam bahan makanan dan
mengaitkannya dengan fungsinya bagi tubuh, akibat yang ditimbulkan bila
kelebihan atau kekurangan zat tersebut.
3.7.2 Menyebutkan contoh-contoh bahan makanan sebagai sumber zat-zat makanan
yang diperlukan tubuh.
3.7.3 Menjelaskan berbagai jenis zat aditif makanan beserta bahayanya bagi
kesehatan tubuh.
3.7.4 Mengumpulkan informasi tentang pola makan, menu seimbang, BMI, dan
BMR.
3.7.5 Menyusun menu makanan seimbang untuk kategori aktivitas normal selama 3
hari melalui kerja mandiri.
3.7.6 Merinci organ-organ penyusun sistem pencernaan makanan pada manusia.
4.7.1 Menjelaskan struktur sel, jaringan, dan organ penyusun sistem pencernaan
makanan dan mengaitkan dengan fungsinya.
4.7.2 Mengaitkan beberapa permasalahan tentang sistem pencernaan makanan dengan
konsep yang sudah dipelajarinya.
4.7.3 Menjelaskan cara menjaga kesehatan diri dengan prinsip-prinsip dalam
perolehan nutrisi dan energi melalui makanan dan kerja sistem pencernaan.
4.7.4 Membandingkan organ pencernaan makanan manusia dengan hewan
ruminansia menggunakan gambar/ charta.
4.7.5 Menggunakan torso untuk mengenali tempat kedudukan alat dan kelenjar
pencernaan serta fungsinya melalui kerja kelompok.
4.7.6 Melakukan praktik uji zat makanan terhadap berbagai jenis bahan makanan.
4.7.7 Melakukan percobaan proses pencernaan di mulut untuk mengetahui kerja
saliva/ludah.
57. Penerbit Erlangga Page 57
4.7.8 Mengumpulkan data informasi kelainan-kelainan yang mungkin terjadi pada
sistem pencernaan manusia dari berbagai sumber sebagai tugas mandiri dan
melaporkan dalam bentuk tertulis.
4.7.9 Menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan sistem pencernaan makanan
pada manusia dari browsing internet.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif:
1. Siswa dapat mengubah sikap untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang struktur, fungsi, dan bioproses sistem pencernaan pada
manusia.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap berperilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai dengan
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli lingkungan, gotong royong,
dan bekerjasama dalam melakukan observasi dan eksperimen tentang makanan dan
sistem pencernaan makanan.
3. Siswa dapat mengubah sikap untuk peduli terhadap keselamatan diri dan
lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan makanan dan sistem pencernaan makanan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
Kognitif:
1. Siswa dapat menjelaskan zat-zat makanan yang terkandung dalam bahan makanan
dan mengaitkannya dengan fungsinya bagi tubuh, akibat yang ditimbulkan bila
kelebihan atau kekurangan zat tersebut.
2. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh bahan makanan sebagai sumber zat-zat
makanan yang diperlukan tubuh.
3. Siswa dapat menjelaskan berbagai jenis zat aditif makanan beserta bahayanya bagi
kesehatan tubuh.
4. Siswa dapat mengumpulkan informasi tentang pola makan, menu seimbang, BMI,
dan BMR.
5. Siswa dapat menyusun menu makanan seimbang untuk kategori aktivitas normal
selama 3 hari melalui kerja mandiri.
6. Siswa dapat merinci organ-organ penyusun sistem pencernaan makanan pada
manusia.
7. Siswa dapat menjelaskan struktur sel, jaringan, dan organ penyusun sistem
pencernaan makanan dan mengaitkan dengan fungsinya.
8. Siswa dapat mengaitkan beberapa permasalahan tentang sistem pencernaan
makanan dengan konsep yang sudah dipelajarinya.
9. Siswa dapat menjelaskan cara menjaga kesehatan diri dengan prinsip-prinsip dalam
perolehan nutrisi dan energi melalui makanan dan kerja sistem pencernaan.
10. Siswa dapat membandingkan organ pencernaan makanan manusia dengan hewan
ruminansia menggunakan gambar/ charta.
11. Siswa dapat menggunakan torso untuk mengenali tempat kedudukan alat dan
kelenjar pencernaan serta fungsinya melalui kerja kelompok.
Psikomotorik:
Siswa dapat melakukan praktik uji zat makanan terhadap berbagai jenis bahan
makanan.
58. Penerbit Erlangga Page 58
Siswa dapat melakukan percobaan proses pencernaan di mulut untuk mengetahui
kerja saliva/ludah.
Siswa dapat mengumpulkan data informasi kelainan-kelainan yang mungkin terjadi
pada sistem pencernaan manusia dari berbagai sumber sebagai tugas mandiri dan
melaporkan dalam bentuk tertulis.
Siswa dapat menyajikan hasil analisis kelainan dan gangguan sistem pencernaan
makanan pada manusia dari browsing internet.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Manusia termasuk organisme heterotrof yang memperoleh makanan
dari organisme lainnya baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan. Makanan
tersebut oleh tubuh akan dicerna terlebih dahulu hingga zat-zat yang terkandung
dalam bahan makanan tersebut dapat diserap oleh tubuh untuk dipergunakan dalam
menjaga kelangsungan hidup. Kebiasaan dan pola mengonsumsi makanan yang
salah atau tidak seimbang menyebabkan gangguan kesehatan.
Makanan diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup
Kebiasaan dan pola mengonsumsi makanan yang salah atau tidak
seimbang menyebabkan gangguan kesehatan
2. Materi Konsep
Syarat makanan yang baik dan menyehatkan: mudah dicerna, higienis,
mengandung zat gizi (nutrisi) dan kalori dengan jumlah yang mencukupi
kebutuhan tubuh.
Fungsi utama makanan: sumber energi (zat pembakar), pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun), mengatur proses tubuh (zat
pengatur), pelindung tubuh terhadap lingkungan dan bibit penyakit.
Makanan bergizi: mengandung karbohidrat, protein, lemak (lipid), vitamin, dan
mineral dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tubuh.
59. Penerbit Erlangga Page 59
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Rumus umum karbohidrat CnH2nOn.
Lipid tersusun atas atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Lemak/minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
Protein merupakan makromolekul yang terdiri atas rantai-rantai panjang asam
amino yang terikat satu sama lainnya dalam ikatan peptida. Tersusun dari atom
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N).
Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks yang terdiri atas B1
(tiamin), B2 (riboflafin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin), B11
(asam folat), B12 (sianokobalamin), vitamin H (biotin), dan vitamin C (asam
askorbat).
Vitamin yang larut dalam lemak atau minyak, yaitu vitamin A (retinol), D
(kalsiferol), E (tokoferol), dan K (anti dikumrol/menadion).
Mineral makro, diperlukan tubuh dalam jumlah banyak, contohnya Na, Cl, K,
Ca, P, Mg, dan S.
Mineral mikro, diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, contohnya Fe, Zn, I, Se,
Mn, F, Cu, Cr, Mo, Co.
Fungsi air bagi tubuh, yaitu pelarut dan pengangkut, katalisator, pelumas,
pengatur, pelindung, dan pembangun.
Zat aditif makanan adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan pada
waktu proses pengolahan makanan.
Angka metabolisme basal (AMB) dipengaruhi oleh faktor: jenis kelamin, umur,
ukuran tubuh, komposisi tubuh , tingkat kesehatan, suhu lingkungan, suhu
tubuh, istirahat, sekresi hormon, status gizi, merokok, keadaan hamil/menyusui.
Pola menu 4 sehat 5 sempurna: makanan pokok, lauk, sayur, buah, dan susu.
Sistem pencernaan manusia: saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan: mulut (kavum oris), tekak (faring), kerongkongan
(esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (duodenum, jejenum, ileum, usus
besar (kolon), rektum, dan anus. Kelenjar pencernaan: kelenjar ludah (salivari),
lambung, pankreas, dan hati (hepar).
Gangguan pencernaan: sariawan (stomatitis aftosa), muntah (emesis/vomitus),
konstipasi (sembelit), obstipasi (konstipasi parah), maag (tukak
lambung/gastritis), diare, flatus, apendisitis, malnutrisi, malabsorpsi, parositis
(gondongan/mumps), peritonitis, kolik, ulkus peptikum, gastroenteritis (flu
perut), xerostomia, karies gigi, dan hepatitis.
Teknologi pencernaan: feeding tube, stomach tube, rectal tube, dan endoskop.
3. Materi Prinsip
Makanan diperlukan tubuh untuk menjaga kelangsungan hidup sebagai penghasil
energi (zat pembakar), pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat
pembangun), mengatur proses tubuh (zat pengatur), pelindung tubuh terhadap
lingkungan dan bibit penyakit.
4. Materi Prosedural
Uji zat makanan.
E. Metode Pembelajaran
60. Penerbit Erlangga Page 60
Penemuan (discovery learning)
Presentasi siswa
Pembelajaran kooperatif (saling mengajari antar teman sekelompok)
Diskusi kelas
Praktikum
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Pendahuluan
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang
pengertian ilmu gizi.
Memotivasi:
- Guru menyampaikan manfaat mempelajari materi
tentang makanan dan sistem pencernaan makanan
sehingga dapat hidup sehat.
- Guru menanyakan kesiapan anak untuk melakukan uji
zat makanan terhadap bahan makanan yang dibawanya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Guru mengajak murid untuk mengamati gambar
berbagai bahan makanan (halaman 233).
b. Menanya
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu berkaitan dengan
gambar berbagai bahan makanan, misalnya: Apakah
semua bahan makanan mengandung zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh? Apakah kebutuhan zat-zat
makanan pada semua umur berjumlah sama?
Siswa yang lainnya bisa mencoba memberikan jawaban
sementara.
c. Mengumpulkan data/ Eksperimen
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat
dan bahan praktik uji zat makanan.
Siswa mempelajari cara kerja praktikum dan diberi
kesempatan untuk menanya bila tidak paham.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas cara
150
61. Penerbit Erlangga Page 61
kerja praktikum yang benar. Guru mengingatkan hati-
hati menggunakan pemanas bunsen.
Siswa secara berkelompok melakukan eksperimen uji
makanan terhadap bahan makanan yang dibawanya.
Siswa mencatat data-data hasil praktikum.
Siswa melakukan studi literatur tentang jenis zat
makanan dan fungsinya.
Siswa dalam kelompok saling mengajari cara
menghitung AMB (angka metabolisme basal) dan
indeks massa tubuh (IMT).
Siswa berdikusi dan mencoba menyusun menu makanan
seimbang.
d. Mengasosiasikan
Siswa menganalisis kandungan zat dalam bahan
makanan, berdasarkan dat-data hasil pengamatan.
Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kegiatan praktikum.
Siswa menganalisis fungsi zat-zat makanan berdasarkan
informasi studi literatur.
Siswa menganalisis hasil studi literatur tentang cara-cara
menghitung AMB dan IMT.
Siswa menyusun menu makanan seimbang berdasarkan
hasil analisis kandungan gizi bahan makanan.
e. Mengomunikasikan
Diskusi kelas, setiap kelompok mempresentasikan hasil
eksperimennya.
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat
tentang perubahan warna pada uji zat makanan.
Guru memberikan tambahan informasi tentang reaksi uji
zat makanan; fungsi zat-zat makanan; penghitungan
AMT dan IMT; menu makanan 4 sehat 5 sempurna.
3 Penutup
f. Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang
reaksi uji zat makanan; menu makanan 4 sehat 5 sempurna.
g. Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan zat-zat
makanan.
Tindak lanjut: Penugasan mencari informasi untuk
menjawab permasalahan diskusi halaman 259 tentang
bahaya wadah makanan dari bahan styrofoam dan plastik.
Rencana pembelajaran selanjutnya: Presentasi organ-organ
penyusun sistem pencernaan makanan (halaman 264 – 273).
15
2. Pertemuan ke-2