2. Mengapa ‘Mengajar Online’ Berbeda?
• Materi Belajar
– Persiapan materi, struktur, taktik dan strategi
kelas
– Fleksibilitas
– Sesuai untuk berbagai tingkat mahasiswa
‘Pace’ (tingkat pemahaman) mahasiswa
3. Mengapa ‘Mengajar Online’ Berbeda?
• Suasana ‘Kelas’
– Reaksi Mahasiwa
– Bentuk Komunikasi
– Dinamika Sosial
9. Pendekatan Empati
• Personal
– Pendekatan personal
– Penggunaan gabungan bahasa formal & non
formal
– Pemberian motivasi
10. Pendekatan Empati
• Partisipasi
– Meningkatkan respon dari mahasiswa
– Hindari stagnansi komunikasi
– Buat aturan yang jelas
11. Pendekatan Empati
• Gaya Bahasa
– Bahasa tulisan
– Singkat jelas
– Format tulisan
– Perhatikan penekanan bahasa (! -? - . -,)
– Penggunaan emoticon
– Bahasa asertif
12. Pendekatan Empati
• Feedback
– ‘Mempertahankan’ partisipasi
– Group feedback/peer evaluation
– Membuat kesimpulan
– Ada penutup dan pembuka tiap inisiasi
13. Pendekatan Empati
• Menumbuhkan Interaksi Sosial
– Simpel tapi efektif
– Penggunaan teknologi web 2.0 seperti
• Facebook
• Twitter
• Youtube
• Blog
• dll
14. Pendekatan Empati
• Humanizing
• Personal
• Participation
• Message style Keseimbangan
• Feedback
• Social aspect
15. Pendekatan ID
• Robert Gagne’s 9 step model
• ADDIE model
• ARCS model
• Roger Schank’s goal-based scenarios
• Empathic instructional design
Tujuan ke UMUC adalah mempelajari aspek-aspek pedagogik dalam pembelajaran online (tuton) di UMUC.
Ini yang kita pelajari selama 7 hari
Walaupun kelas virtula, tapi kita tetap harus membangun suasana kelas seperti tatap muka. Melakukan penyapaan di saat mahasiswa ada yang kurang aktif. Bentuk komunkasi tidak terlalu formal.
Karena pembelajaran melalui online, ada keterbatasan tekolonogi dari sisi tutor dan mahasiswa
Di link kan dengan materi tuton. Walau penyajian bisa subjektif tergantung style masing-masing tutor, namun yang penting harus memperhatikan kompetensi.
Susasana f2f: responsif, metode sinchronus dan asynchronus.
Aturan yang jelas: misal aturan dalam penyampaian tugas, diskusi.