SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
@FEUI, 2003 1
PENDUGAAN
INTERVAL
@FEUI, 2003 2
Kemampuan Yang Dihasilkan:
1. Menjelaskan pengertian pendugaan interval
parameter
2. Melakukan pendugaan interval rerata populasi
populasi terbatas dan populasi tak terbatas
3. Melakukan pendugaan interval proporsi populasi
4.4. MelakukanMelakukan pendugaan intervalpendugaan interval selisih rerataselisih rerata
populasipopulasi
5.5. MelakukanMelakukan pendugaan intervalpendugaan interval selisih proporsiselisih proporsi
populasipopulasi
@FEUI, 2003 3
Pengertian
 Inferens: kegiatan penarikan kesimpulan tentang
parameter populasi berdasarkan hasil sampel.
 Pada pendugaan interval kita menyatakan
kemungkinan besarnya parameter populasi dalam
suatu interval tertentu
 Interval kemungkinan besarnya parameter disebut
confidence interval; umumnya 95% dan 99%.
 Confidence interval 95%: penerapan cara itu untuk
sembarang sampel berpeluang benar sebesar 95%.
@FEUI, 2003 4
Ciri-ciri penduga yang baik
 Unbiassed: expected value nilai distribusi sampling
penduga sama dengan nilai yang diduga. Penduga
yang unbiassed untuk adalah .
 Efisien: nilai persebaran dari distribusi sampling
tentang variabel penduganya adalah yang terkecil.
merupakan penduga yang efisien untuk
karena distribusi samplingnya mempunyai ukuran
persebaran yang terkecil.
X
X Xµ
Xµ
@FEUI, 2003 5
Ciri-ciri penduga yang baik
 Konsisten: dengan semakin besarnya sampel
maka nilai penduganya akan semakin
mendekati nilai parameter yang diduga.
merupakan penduga yang baik bagi
karena bila sampel diperbesar maka nilainya
akan semakin mendekati nilai .
X Xµ
Xµ
@FEUI, 2003 6
Penalaran penduga interval
 Pertimbangkan sebuah sampel random dari
populasi normal dengan = 160 dan = 50
serta n = 25. Atribut distribusi samplingnya: =
160 dan =10.
 Bila ditetapkan 95% dari keseluruhan alternatif
sampel di kiri dan kanan nilai sentralnya, akan
didapatkan batas–batas antara 140,4 dan 179,6.
(Gambar 2.1).
Xµ Xσ
Xµ
Xσ
@FEUI, 2003 7
Penalaran penduga interval
 Dapat dinyatakan: 95% dari keseluruhan
kemungkinan sampel akan menghasilkan yang
nilainya terletak pada interval
 Bila 95% itu disebut 1–α, maka α = 0,05.
 Nilai 1,96 adalah nilai Zα/2
= Z0,025
, yaitu Z yang luas
di ujungnya sebesar 0,025.
XX σµ 96,1±
Xµ
@FEUI, 2003 8
Penalaran penduga interval
 Gambar 2.1.
@FEUI, 2003 9
Penalaran penduga interval
 Gambar 2.2.
140,4 179,6160
X1=150130,4 169,6
X2
=170 189,6150,4
X3=139119,4 158,6
95%
@FEUI, 2003 10
Penalaran penduga interval
 Secara lebih umum dapat dinyatakan:
 Dengan:
 parameter populasi yang diduga
 statistik sampel penduga yang sesuai
 deviasi standar distribusi sampling yang
sesuai
θ
( ) ασθθσθ θαθα −=+<<− 1ˆˆ ˆ2ˆ2 ZZp
θˆ
θσ ˆ
@FEUI, 2003 11
Contoh pendugaan interval rerata populasi,
diketahui
Sebuah sampel random sebanyak 25
dilakukan terhadap populasi normal untuk
menduga rerata populasi tersebut. Populasi
tersebut mempunyai = 15. Sampelnya
menghasilkan = 40. Dengan tingkat
keyakinan 0,95, bagaimana dugaan interval
tentang rerata hitung populasinya?
X
Xσ
Xσ
@FEUI, 2003 12
Contoh pendugaan interval rerata populasi
dengan diketahui
Jawab:
α = 5% sehingga
sedangkan
Maka:
96,1025,02 == ZZα
3
25
15 ==×σ
95,0)396,140396,140( =×+〈〈×− Xp µ
95,0)88,4512,34( =〈〈 Xp µ
Xσ
@FEUI, 2003 13
Pendugaan interval rerata populasi,
dengan tidak diketahui
 Pendugaan harus dilakukan dengan
distribusi t
 Distribusi t adalah distribusi normal yang
kelancipannya tergantung pada derajat
bebas (degree of freedom) yang besarnya
adalah n – k: (Gambar 2.3)
 n adalah sample size
 k adalah banyaknya parameter populasi
yang seharusnya diketahui.
Xσ
@FEUI, 2003 14
Pendugaan interval rerata populasi,
dengan tidak diketahui
 Dengan tidak diketahui maka
 Dan formula duga menjadi:
n
sX
X =σˆ
Xσ
Xσ
( ) ασµσ αα −=+<<− 1ˆˆ ,2,2 XdfXXdf tXtXp
@FEUI, 2003 15
Distribusi t
 Gambar 2.3
Z
t, df 1
t, df 2
t, df 3
df 1 >df 2 >df 3
@FEUI, 2003 16
Cara membaca distribusi t
 Ada banyak sekali distribusi t.
 Untuk keperluan praktis, tabel distribusi t hanya
memuat untuk luas tertentu pada ujung kurva,
yaitu: 0,005; 0,01; 0,025; 0,05; dan 0,10.
 Margin kiri menunjukkan degrees of freedom,
sedangkan margin atas adalah luas di ujung
kurva; sebagian buku menunjukkan luas pada
kedua ujung kurva. (Tabel 2.1).
@FEUI, 2003 17
Cara membaca distribusi t
α
df
0,1 0,05 0,025 0,001 0,005
1 3,0777 6.3137 12.7062 31.8210 63.6559
2 1.8856 2.9200 4.3027 6.9645 9.9250
3 1.6377 2.3534 3.1824 4.5407 5.8408
     
15 1.3406 1.7531 2.1315 2.6025 2.9467
     
30 1.3104 1.6973 2.0423 2.4573 2.7500
     
120 1.2886 1.6576 1.9799 2.3578 2.6174
0 t1
@FEUI, 2003 18
Contoh pendugaan interval rerata populasi,
dengan tidak diketahui
Sebuah usaha percetakan sedang mempertimbangkan
penggunaan jenis huruf arial sebagai pengganti yang biasa
digunakan. Ia mempertimbangkan rerata jumlah kata per
lembar hasil cetakannya. Untuk itu ia melakukan sampel
random terhadap 12 halaman, yang hasilnya adalah:
Bila distribusi jumlah huruf per lembar normal, bagaimana
dugaan interval rerata jumlah huruf per lembar? 1−α=0,95
Xσ
Lembar ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jumlah kata 220 230 225 200 240 250 245 230 215 225 205 210
@FEUI, 2003 19
Contoh pendugaan interval rerata populasi,
dengan tidak diketahui
Jawab:
Df = n–1 = 11 terlalu kecil untuk digantikan oleh Z.
1–α = 0,95 maka tα/2,df
≡ t0.025,11
= 2,201.
= 224,58333; = 15,58821;
Xσ
X Xs
49993,4
12
58821,15ˆ ==Xσ
95,0)4999,4201,2583,2244999,4201,2583,224( =×+〈〈×− Xp µ
95,0)62819,23353847,215( =〈〈 Xp µ
@FEUI, 2003 20
Formula umum penduga interval
 Telah diketahui bahwa formula umum pendugaan interval:
 Variasi parameter yang diduga dan statistik penduga:
Parameter Statistik





( ) ασθθσθ θαθα −=+<<− 1ˆˆ ˆ2ˆ2 ZZp
Xµ X
p p
21 XX µµ − 21 XX −
21 pp − 21 pp −
Dµ D
@FEUI, 2003 21
Daftar deviasi standar distribusi sampling
Distribusi Sampling Devisi Standar Distribusi dan DF
Rerata Hitung:
– diketahui Z
– tidak diketahui tdf; df = n-1
Proporsi:
Z ; karena n sangat besar
Selisih proporsi:
Z ; karena n sangat besar
Rerata Selisih: tdf; df = n-1
n
X
X
σσ =
n
sX
X =σˆ
n
n
x
n
x
p






−
=
1
ˆσ
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1 11
ˆ 21 n
n
x
n
x
n
n
x
n
x
pp






−
+






−
=−σ
Xσ
Xσ
n
sD
D =σˆ
@FEUI, 2003 22
Daftar deviasi standar distribusi sampling
Distribusi Sampling Devisi Standar Distribusi dan DF
Selisih Rerata Hitung:
– diketahui Z
Z
– tidak diketahui tdf ; df = n1 + n2 – 2
tdf ; df =
21
11
21 nn
XX +=− σσ
2
2
1
2
21
21 nn
XX
XX
σσ
σ +=−
21
11
ˆ 21 nn
spXX +=−σ
Xσ
Xσ
2
2
1
2
21
21
ˆ
n
s
n
s XX
XX +=−σ
( ) ( )
2
11
21
2
2
2
12 21
−+
−+−
=
nn
snsn
s
XX
p
s
n
s
n
s
n
n
s
n
n
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
21 1
+








−
+




−
@FEUI, 2003 23
Pendugaan interval proporsi populasi
 Pembahasan ini berasumsi sampelnya sangat besar
sehingga memungkinkan digunakannya distribusi
normal. (Apabila sampelnya tidak cukup besar,
harus digunakan distribusi binomial)
 Pendekatan normal di sini memerlukan ukuran
sampel sangat besar agar diperoleh interval duga
yang tidak terlalu lebar. (Ukuran sampel sebesar 75
masih menghasilkan lebar duga mencapai 22,17%
bila proporsi sampel 0,4).
@FEUI, 2003 24
Contoh pendugaan interval proporsi populasi
Seorang peneliti di bidang politik ingin mengetahui
popularitas dari presiden dua tahun setelah
pengangkatannya dimata para mahasiswa. Untuk itu
ia mengambil sampel random sebesar 200
mahasiswa. Hasilnya adalah bahwa 75 mahasiswa
menyatakan tetap memberikan dukungan pada
presiden terpilih. Dengan tingkat keyakinan 95%,
bagaimana hasil dugaan proporsi mahasiswa yang
masih mendukung presiden tersebut?
@FEUI, 2003 25
Contoh pendugaan interval proporsi populasi
Jawab:
α = 5% sehingga
Peristiwa sukses sampel 75 sehingga:
dan:
Maka:
96,1025,02 == ZZα
375,0
200
75
==p
( )
03423,0
200
375,01375,0
=
−×
=pσ
05,01)03423,096,10,37503423,096,1375,0( −=×+〈〈×− pp
95,0)00,442130790,0( =〈〈 pp
@FEUI, 2003 26
Contoh pendugaan interval selisih proporsi
populasi
Seorang peneliti di bidang periklanan ingin
mengetahui selisih proporsi pemirsa sebuah acara TV
antara kota A dan kota B. Untuk itu ia mengambil
sampel random independen sebesar 300 pemirsa kota
A dan 200 pemira kota B. Hasil dari sampel tersebut
adalah bahwa penonton acara tersebut di kota A ada
sebanyak 90 orang, sedangkan di kota B ada sebanyak
40 orang. Dengan tingkat keyakinan 95%, bagaimana
hasil dugaan selisih proporsi pemirsa acara TV
tersebut antara kota A dan kota B?
@FEUI, 2003 27
Contoh pendugaan interval selisih proporsi
populasi
α = 5% maka
Peristiwa–peristiwa sukses dalam sampel adalah 90
di antara 300 dan 40 di antara 200, sehingga:
Maka:
96,1025,02 == ZZα
20,0
200
40
dan30,0
300
90
21 ==== pp
( ) ( )
03873,0
200
2,012,0
300
3,013,0
21
=
−×
+
−×
=− ppσ
05,01)03873,096,12,00,303873,096,12,03,0( 21 −=×+−〈−〈×−− ppp
95,0)07591,00,107591,01,0( 21 =+〈−〈− ppp
95,0)75910,102409,0( 21 =〈−〈 ppp
@FEUI, 2003 28
Contoh pendugaan interval selisih rerata populasi,
dengan diketahui
Andi, seorang pimpinan pabrik ingin mengetahui perbedaan
rerata umur bola lampu yang dihasilkan dengan rerata umur bola
lampu yang dihasilkan pesaing. Untuk itu diambil dua sampel
random independen sebanyak 10 (dari yang dihasilkannya) dan
12 bola lampu (dari pesaing). Dari sampel diperoleh rerata umur
bola lampu sendiri adalah 1.000 jam dan pesaing adalah 800
jam. Bila umur bola lampu kedua produk didistribusikan normal
dengan deviasi standar 125 jam dan 110 jam, bagaimana hasil
pendugaan interval selisih rerata umur bola lampu keduanya?
Gunakan tingkat keyakinan 95%.
Xσ
@FEUI, 2003 29
Contoh pendugaan interval selisih rerata
populasi dengan diketahui
α = 5% sehingga
sedangkan
Maka:
96,1025,02 == ZZα
Xσ
70339,50
12
110
10
125 22
21
=+=−XXσ
95,0)70339,5096,1800100070339,5096,18001000( 21
=×+−〈−〈×−− XXp µµ
95,0)37864,9920037864,99200( 21
=+〈−〈− XXp µµ
95,0)37864,92962136,100( 21
=〈−〈 XXp µµ
@FEUI, 2003 30
Contoh pendugaan interval selisih rerata populasi
dengan diketahui
Badut, pengusaha angkutan umum ingin mengetahui, dengan
tingkat keyakinan 95%, beda rerata daya kerja ban merek A dan
merek B. Diambilnya sampel random ban dari kedua merek.
Hasilnya disajikan pada tabel di bawah ini. Daya kerja ban
dalam ribuan kilometer jelajah. Spesifikasi dari pabrik
menyebut deviasi standar masing2
sama, yaitu: = 2,7.
Bagaimana hasil dugaan interval untuk selisih rerata keduanya?
21 XX σσ =
Xσ
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Merek A 26 28 30 32 30 35 34 31 31 30 27 26
Merek B 33 34 35 37 38 40 40 39 38 36 35 33
@FEUI, 2003 31
Contoh pendugaan interval selisih rerata
populasi dengan diketahui
Misalkan Merek A adalah X1 dan Merek B adalah X2.
α = 5% sehingga
dan
sedangkan
Maka:
96,1025,02 == ZZα
Xσ
301 =X 5,362 =X
10227,1
12
1
12
1
7,221
=+=−XXσ
95,0)10227,196,15,363010227,196,15,3630( 21
=×+−〈−〈×−− XXp µµ
95,0)16045,25,616045,25,6( 21
=+−〈−〈−− XXp µµ
95,0)33955,466045,8( 21
=−〈−〈− XXp µµ
@FEUI, 2003 32
Contoh pendugaan interval selisih rerata
populasi dengan tidak diketahui
Misalkan untuk contoh daya kerja ban deviasi
standar populasi tidak diketahui namun
diyakini mempunyai nilai yang sama.
Bagaimana 95% confidence interval-nya?
Xσ
@FEUI, 2003 33
Contoh pendugaan interval selisih rerata
populasi dengan diketahui
α = 5% ; df = 12+12–2 = 22 maka
Maka:
07,222,025,0,2 == tt dfα
Xσ
( ) ( )
40910,7
21212
45455,611236366,81122
=
−+
−+−
=ps
89200,21
=Xs 54058,22
=Xs
72197,2=ps
95,0)11124,107,25,363011124,107,25,3630( 21
=×+−〈−〈×−− XXp µµ
11124,1
12
1
12
1
72197,2ˆ 21
=+=−XXσ
95,0)30026,25,630026,25,6( 21
=+−〈−〈−− XXp µµ
95,0)19974,480026,8( 21
=−〈−〈− XXp µµ
@FEUI, 2003 34
Contoh pendugaan interval selisih rerata
populasi dengan tidak diketahui
Sebuah perusahaan peternakan penghasil telur ayam ingin
membandingkan rerata berat telur dari dua jenis ayam.
Diambilnya sampel random independen masing2
sebanyak 26
telur dari jenis 1 dan 20 butir dari jenis 2. Hasil sampel tersebut
serta
Dengan 1– α = 95%, bagaimana hasil dugaan interval selisih
rerata populasi berat telur kedua jenis ayam tersebut? Asumsikan
bahwa deviasi standar populasi berat telur keduanya adalah
berbeda.
Xσ
13dan80 11 == XsX 11dan71 22 == XsX
@FEUI, 2003 35
Contoh pendugaan interval rerata populasi,
dengan tidak diketahui
1–α = 0,95 sehingga tα/2,df
≡ t0.025,44
= 2,02.
Maka:
Xσ
552,43
120
20
11
126
26
13
20
11
26
13
2222
222
=
−






+
−











 +
=df 54260,3
20
11
26
13
ˆ
22
21
=+=−XXσ
95,0)54260,302,2718054260,302,27180( 21
=×+−〈−〈×−− XXp µµ
95,0)13964,7913964,79( 21
=+〈−〈− XXp µµ
95,0)16,1396486036,1( 21
=〈−〈 XXp µµ
@FEUI, 2003 36
Contoh pendugaan interval rerata selisih
populasi
Untuk mengetahui manfaat sebuah pelatihan kerja bagi buruh,
dilakukan sampel random terhadap 35 buruh. Kepada mereka
diamati produktivitas bulanan sebelum (Xi
) dan sesudah (Yi
)
mengikuti pelatihan. Hasilnya tertera pada tabel. Bagaimana
dugaan interval rerata selisih produktivitas tersebut? α=0,05
X Y X Y X Y X Y X Y
90 98 60 67 88 91 70 82 75 85
85 92 62 65 85 91 80 84 72 79
65 79 70 78 75 76 72 75 77 80
80 82 65 66 80 78 75 87 80 90
85 95 80 89 70 70 70 71 82 85
70 76 75 83 60 62 62 69 75 75
72 76 90 92 65 72 65 69 72 70
@FEUI, 2003 37
Contoh pendugaan interval rerata selisih
populasi
Nilai–nilai variabel Di
= (Yi
– Xi
) = {8, 7, …, 0, –2} dengan
n = 35, sehingga df = 34. maka ta/2,df
≡ t0,025,34
= 2,032.
Atribut D:
Maka:
07390,4dan14286,5 == DsD
68861,0
35
07390,4ˆ ==Dσ
95,0)68861,0032,214286,568861,0032,214286,5( D =×+〈〈×− µp
95,0)6,5422974343,3( D =〈〈 µp
@FEUI, 2003 38
Penentuan sample size pada pendugaan interval
rerata populasi
 Dimaksudkan untuk menghasilkan lebar duga tertentu pada
suatu tingkat keyakinan yang tertentu pula
 Lebar duga adalah
 Separuh lebar duga, atau sampling error,
 Maka:
Bila tidak diketahui: lakukan sampel pendahuluan
untuk dapatkan sebagai estimator
( )XZ σα ×2/2
( )XZe σα ×= 2/
n
Ze Xσ
α ×= 2/
e
Z
n Xσα ×
= 2/
2
2/





 ×
=
e
Z
n Xσα
Xσ
Xs Xσ
@FEUI, 2003 39
Contoh penentuan sample size pada pendugaan
interval rerata populasi
 Dari sebuah populasi normal dengan = 20, berapa
besarnya sampel yang dibutuhkan untuk pendugaan interval
bila sampling error yang diinginkan adalah 10 dan tingkat
keyakinan sebesar 95%?
 Jawab: e = 10 ; 1–α = 0,95 sehingga: Zα/2
= 1,96
Xσ
20=Xσ
2
10
2096,1





 ×
=n
( ) 3664,1592,3 2
==n
15≈n
@FEUI, 2003 40
Penentuan sample size pada pendugaan
interval proporsi populasi
 Dengan cara yang sama diperoleh:
 Formulanya melibatkan p yang justru akan diduga sehingga
dilakukan upaya mendapatkan n maksimum
 Maka:
( )pZe σα ×= 2/
( )
n
pp
Ze
−
×=
1
2/α
( )
e
ppZ
n
−×
=
12/α
( )
2
2
2/ 1
e
ppZ
n
−×
= α
( ) ( )
2
2
2/
2
2
2/ 5,05,05,015,0
e
Z
e
Z
n
×
=
−×
= αα
2
2/5,0






=
e
Z
n α
@FEUI, 2003 41
Contoh penentuan sample size pada
pendugaan interval proporsi populasi
 Sebuah usaha reparasi mesin cetak menyatakan bahwa produk
yang sudah direparasinya akan menghasilkan proporsi gagal
cetak sebesar–besarnya 2%. Berapa besarnya sampel untuk
pendugaan interval proporsi produk yang cacat bila sampling
errornya adalah 0,005 dan tingkat keyakinan 95%?
 e = 0,005. Perkiraan p maksimum 0,02 sehingga digunakan p =
0,02. Maka:
3012≈n
( )
3.011,814
005,0
98,002,096,1
2
2
=
×
=n
@FEUI, 2003 42
Contoh penentuan sample size pada
pendugaan interval proporsi populasi
 Pendapat para ahli menyebutkan bahwa popularitas
presiden saat ini berkisar pada 45% hingga 60% dari
para pemilihnya. Berapa besarnya sampel untuk
pendugaan interval proporsi popularitas presiden di
mata para pemilihnya dengan sampling error 0,05 dan
1 – α = 95%?
 Jawab: e = 0,05. Perkiraan p: 0,45 – 0,6 sehingga p = 0,5
karena interval tersebut dapat mencakupi nilai 0,5. Maka:
384≈n
384,16
05,0
96,15,0
2
=




 ×
=n

More Related Content

What's hot

Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterRetna Rindayani
 
Statistika Inferensi Estimasi
Statistika Inferensi EstimasiStatistika Inferensi Estimasi
Statistika Inferensi EstimasiAfdan Rojabi
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikEman Mendrofa
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubikChevi Rahayu
 
Distribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrikDistribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrikwiwik1354
 
02. pengertian dasar
02. pengertian dasar02. pengertian dasar
02. pengertian dasarJauhar Anam
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two PopulationsAPG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two PopulationsRani Nooraeni
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normalAnton Fi
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasPutri Handayani
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parametermatematikaunindra
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitasnyungunyung
 

What's hot (20)

Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
 
Statistik Sampling
Statistik Sampling Statistik Sampling
Statistik Sampling
 
Transformasi box-cox
Transformasi box-coxTransformasi box-cox
Transformasi box-cox
 
Statistika Inferensi Estimasi
Statistika Inferensi EstimasiStatistika Inferensi Estimasi
Statistika Inferensi Estimasi
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
10. uji hipotesis satu rata rata
10. uji hipotesis satu rata rata10. uji hipotesis satu rata rata
10. uji hipotesis satu rata rata
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Distribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrikDistribusi probabilitas hipergeometrik
Distribusi probabilitas hipergeometrik
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
02. pengertian dasar
02. pengertian dasar02. pengertian dasar
02. pengertian dasar
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two PopulationsAPG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 

Similar to Pendugaan interval

Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan intervalDanu Saputra
 
Statekbis - Pendugaan Interval
Statekbis - Pendugaan IntervalStatekbis - Pendugaan Interval
Statekbis - Pendugaan IntervalDanu Saputra
 
Statistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiStatistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiSelvin Hadi
 
Statistik SMK Kelas XII TI
Statistik SMK Kelas XII TIStatistik SMK Kelas XII TI
Statistik SMK Kelas XII TIsri sayekti
 
Ukuran dispersi(5)
Ukuran dispersi(5)Ukuran dispersi(5)
Ukuran dispersi(5)rizka_safa
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Vina R Ipina
 
Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013aiiniR
 
statistik ekonomi
statistik  ekonomistatistik  ekonomi
statistik ekonomiQory235
 
Statistik 1 2 nilai sentral
Statistik 1 2 nilai sentralStatistik 1 2 nilai sentral
Statistik 1 2 nilai sentralSelvin Hadi
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalAisyah Turidho
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptxTEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptxTitaMarlina1
 
04. Statistika Penyebaran Data.pptx
04. Statistika Penyebaran Data.pptx04. Statistika Penyebaran Data.pptx
04. Statistika Penyebaran Data.pptxHILAL779204
 

Similar to Pendugaan interval (20)

Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
 
Statekbis - Pendugaan Interval
Statekbis - Pendugaan IntervalStatekbis - Pendugaan Interval
Statekbis - Pendugaan Interval
 
Statistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiStatistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersi
 
Ek107 122215-838-11
Ek107 122215-838-11Ek107 122215-838-11
Ek107 122215-838-11
 
Statistik SMK Kelas XII TI
Statistik SMK Kelas XII TIStatistik SMK Kelas XII TI
Statistik SMK Kelas XII TI
 
Ukuran dispersi(5)
Ukuran dispersi(5)Ukuran dispersi(5)
Ukuran dispersi(5)
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013
 
simp-rata-rata.ppt
simp-rata-rata.pptsimp-rata-rata.ppt
simp-rata-rata.ppt
 
statistik ekonomi
statistik  ekonomistatistik  ekonomi
statistik ekonomi
 
Statistik 1 2 nilai sentral
Statistik 1 2 nilai sentralStatistik 1 2 nilai sentral
Statistik 1 2 nilai sentral
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptxTEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
 
04. Statistika Penyebaran Data.pptx
04. Statistika Penyebaran Data.pptx04. Statistika Penyebaran Data.pptx
04. Statistika Penyebaran Data.pptx
 
Bab 04 statistika
Bab 04   statistikaBab 04   statistika
Bab 04 statistika
 

More from Danu Saputra

More from Danu Saputra (9)

Sampling distribution
Sampling distributionSampling distribution
Sampling distribution
 
Trend dan vm
Trend dan vmTrend dan vm
Trend dan vm
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Trend dan vm
Trend dan vmTrend dan vm
Trend dan vm
 
Sampling distribution
Sampling distributionSampling distribution
Sampling distribution
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 

Pendugaan interval

  • 2. @FEUI, 2003 2 Kemampuan Yang Dihasilkan: 1. Menjelaskan pengertian pendugaan interval parameter 2. Melakukan pendugaan interval rerata populasi populasi terbatas dan populasi tak terbatas 3. Melakukan pendugaan interval proporsi populasi 4.4. MelakukanMelakukan pendugaan intervalpendugaan interval selisih rerataselisih rerata populasipopulasi 5.5. MelakukanMelakukan pendugaan intervalpendugaan interval selisih proporsiselisih proporsi populasipopulasi
  • 3. @FEUI, 2003 3 Pengertian  Inferens: kegiatan penarikan kesimpulan tentang parameter populasi berdasarkan hasil sampel.  Pada pendugaan interval kita menyatakan kemungkinan besarnya parameter populasi dalam suatu interval tertentu  Interval kemungkinan besarnya parameter disebut confidence interval; umumnya 95% dan 99%.  Confidence interval 95%: penerapan cara itu untuk sembarang sampel berpeluang benar sebesar 95%.
  • 4. @FEUI, 2003 4 Ciri-ciri penduga yang baik  Unbiassed: expected value nilai distribusi sampling penduga sama dengan nilai yang diduga. Penduga yang unbiassed untuk adalah .  Efisien: nilai persebaran dari distribusi sampling tentang variabel penduganya adalah yang terkecil. merupakan penduga yang efisien untuk karena distribusi samplingnya mempunyai ukuran persebaran yang terkecil. X X Xµ Xµ
  • 5. @FEUI, 2003 5 Ciri-ciri penduga yang baik  Konsisten: dengan semakin besarnya sampel maka nilai penduganya akan semakin mendekati nilai parameter yang diduga. merupakan penduga yang baik bagi karena bila sampel diperbesar maka nilainya akan semakin mendekati nilai . X Xµ Xµ
  • 6. @FEUI, 2003 6 Penalaran penduga interval  Pertimbangkan sebuah sampel random dari populasi normal dengan = 160 dan = 50 serta n = 25. Atribut distribusi samplingnya: = 160 dan =10.  Bila ditetapkan 95% dari keseluruhan alternatif sampel di kiri dan kanan nilai sentralnya, akan didapatkan batas–batas antara 140,4 dan 179,6. (Gambar 2.1). Xµ Xσ Xµ Xσ
  • 7. @FEUI, 2003 7 Penalaran penduga interval  Dapat dinyatakan: 95% dari keseluruhan kemungkinan sampel akan menghasilkan yang nilainya terletak pada interval  Bila 95% itu disebut 1–α, maka α = 0,05.  Nilai 1,96 adalah nilai Zα/2 = Z0,025 , yaitu Z yang luas di ujungnya sebesar 0,025. XX σµ 96,1± Xµ
  • 8. @FEUI, 2003 8 Penalaran penduga interval  Gambar 2.1.
  • 9. @FEUI, 2003 9 Penalaran penduga interval  Gambar 2.2. 140,4 179,6160 X1=150130,4 169,6 X2 =170 189,6150,4 X3=139119,4 158,6 95%
  • 10. @FEUI, 2003 10 Penalaran penduga interval  Secara lebih umum dapat dinyatakan:  Dengan:  parameter populasi yang diduga  statistik sampel penduga yang sesuai  deviasi standar distribusi sampling yang sesuai θ ( ) ασθθσθ θαθα −=+<<− 1ˆˆ ˆ2ˆ2 ZZp θˆ θσ ˆ
  • 11. @FEUI, 2003 11 Contoh pendugaan interval rerata populasi, diketahui Sebuah sampel random sebanyak 25 dilakukan terhadap populasi normal untuk menduga rerata populasi tersebut. Populasi tersebut mempunyai = 15. Sampelnya menghasilkan = 40. Dengan tingkat keyakinan 0,95, bagaimana dugaan interval tentang rerata hitung populasinya? X Xσ Xσ
  • 12. @FEUI, 2003 12 Contoh pendugaan interval rerata populasi dengan diketahui Jawab: α = 5% sehingga sedangkan Maka: 96,1025,02 == ZZα 3 25 15 ==×σ 95,0)396,140396,140( =×+〈〈×− Xp µ 95,0)88,4512,34( =〈〈 Xp µ Xσ
  • 13. @FEUI, 2003 13 Pendugaan interval rerata populasi, dengan tidak diketahui  Pendugaan harus dilakukan dengan distribusi t  Distribusi t adalah distribusi normal yang kelancipannya tergantung pada derajat bebas (degree of freedom) yang besarnya adalah n – k: (Gambar 2.3)  n adalah sample size  k adalah banyaknya parameter populasi yang seharusnya diketahui. Xσ
  • 14. @FEUI, 2003 14 Pendugaan interval rerata populasi, dengan tidak diketahui  Dengan tidak diketahui maka  Dan formula duga menjadi: n sX X =σˆ Xσ Xσ ( ) ασµσ αα −=+<<− 1ˆˆ ,2,2 XdfXXdf tXtXp
  • 15. @FEUI, 2003 15 Distribusi t  Gambar 2.3 Z t, df 1 t, df 2 t, df 3 df 1 >df 2 >df 3
  • 16. @FEUI, 2003 16 Cara membaca distribusi t  Ada banyak sekali distribusi t.  Untuk keperluan praktis, tabel distribusi t hanya memuat untuk luas tertentu pada ujung kurva, yaitu: 0,005; 0,01; 0,025; 0,05; dan 0,10.  Margin kiri menunjukkan degrees of freedom, sedangkan margin atas adalah luas di ujung kurva; sebagian buku menunjukkan luas pada kedua ujung kurva. (Tabel 2.1).
  • 17. @FEUI, 2003 17 Cara membaca distribusi t α df 0,1 0,05 0,025 0,001 0,005 1 3,0777 6.3137 12.7062 31.8210 63.6559 2 1.8856 2.9200 4.3027 6.9645 9.9250 3 1.6377 2.3534 3.1824 4.5407 5.8408       15 1.3406 1.7531 2.1315 2.6025 2.9467       30 1.3104 1.6973 2.0423 2.4573 2.7500       120 1.2886 1.6576 1.9799 2.3578 2.6174 0 t1
  • 18. @FEUI, 2003 18 Contoh pendugaan interval rerata populasi, dengan tidak diketahui Sebuah usaha percetakan sedang mempertimbangkan penggunaan jenis huruf arial sebagai pengganti yang biasa digunakan. Ia mempertimbangkan rerata jumlah kata per lembar hasil cetakannya. Untuk itu ia melakukan sampel random terhadap 12 halaman, yang hasilnya adalah: Bila distribusi jumlah huruf per lembar normal, bagaimana dugaan interval rerata jumlah huruf per lembar? 1−α=0,95 Xσ Lembar ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah kata 220 230 225 200 240 250 245 230 215 225 205 210
  • 19. @FEUI, 2003 19 Contoh pendugaan interval rerata populasi, dengan tidak diketahui Jawab: Df = n–1 = 11 terlalu kecil untuk digantikan oleh Z. 1–α = 0,95 maka tα/2,df ≡ t0.025,11 = 2,201. = 224,58333; = 15,58821; Xσ X Xs 49993,4 12 58821,15ˆ ==Xσ 95,0)4999,4201,2583,2244999,4201,2583,224( =×+〈〈×− Xp µ 95,0)62819,23353847,215( =〈〈 Xp µ
  • 20. @FEUI, 2003 20 Formula umum penduga interval  Telah diketahui bahwa formula umum pendugaan interval:  Variasi parameter yang diduga dan statistik penduga: Parameter Statistik      ( ) ασθθσθ θαθα −=+<<− 1ˆˆ ˆ2ˆ2 ZZp Xµ X p p 21 XX µµ − 21 XX − 21 pp − 21 pp − Dµ D
  • 21. @FEUI, 2003 21 Daftar deviasi standar distribusi sampling Distribusi Sampling Devisi Standar Distribusi dan DF Rerata Hitung: – diketahui Z – tidak diketahui tdf; df = n-1 Proporsi: Z ; karena n sangat besar Selisih proporsi: Z ; karena n sangat besar Rerata Selisih: tdf; df = n-1 n X X σσ = n sX X =σˆ n n x n x p       − = 1 ˆσ 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 11 ˆ 21 n n x n x n n x n x pp       − +       − =−σ Xσ Xσ n sD D =σˆ
  • 22. @FEUI, 2003 22 Daftar deviasi standar distribusi sampling Distribusi Sampling Devisi Standar Distribusi dan DF Selisih Rerata Hitung: – diketahui Z Z – tidak diketahui tdf ; df = n1 + n2 – 2 tdf ; df = 21 11 21 nn XX +=− σσ 2 2 1 2 21 21 nn XX XX σσ σ +=− 21 11 ˆ 21 nn spXX +=−σ Xσ Xσ 2 2 1 2 21 21 ˆ n s n s XX XX +=−σ ( ) ( ) 2 11 21 2 2 2 12 21 −+ −+− = nn snsn s XX p s n s n s n n s n n 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 21 1 +         − +     −
  • 23. @FEUI, 2003 23 Pendugaan interval proporsi populasi  Pembahasan ini berasumsi sampelnya sangat besar sehingga memungkinkan digunakannya distribusi normal. (Apabila sampelnya tidak cukup besar, harus digunakan distribusi binomial)  Pendekatan normal di sini memerlukan ukuran sampel sangat besar agar diperoleh interval duga yang tidak terlalu lebar. (Ukuran sampel sebesar 75 masih menghasilkan lebar duga mencapai 22,17% bila proporsi sampel 0,4).
  • 24. @FEUI, 2003 24 Contoh pendugaan interval proporsi populasi Seorang peneliti di bidang politik ingin mengetahui popularitas dari presiden dua tahun setelah pengangkatannya dimata para mahasiswa. Untuk itu ia mengambil sampel random sebesar 200 mahasiswa. Hasilnya adalah bahwa 75 mahasiswa menyatakan tetap memberikan dukungan pada presiden terpilih. Dengan tingkat keyakinan 95%, bagaimana hasil dugaan proporsi mahasiswa yang masih mendukung presiden tersebut?
  • 25. @FEUI, 2003 25 Contoh pendugaan interval proporsi populasi Jawab: α = 5% sehingga Peristiwa sukses sampel 75 sehingga: dan: Maka: 96,1025,02 == ZZα 375,0 200 75 ==p ( ) 03423,0 200 375,01375,0 = −× =pσ 05,01)03423,096,10,37503423,096,1375,0( −=×+〈〈×− pp 95,0)00,442130790,0( =〈〈 pp
  • 26. @FEUI, 2003 26 Contoh pendugaan interval selisih proporsi populasi Seorang peneliti di bidang periklanan ingin mengetahui selisih proporsi pemirsa sebuah acara TV antara kota A dan kota B. Untuk itu ia mengambil sampel random independen sebesar 300 pemirsa kota A dan 200 pemira kota B. Hasil dari sampel tersebut adalah bahwa penonton acara tersebut di kota A ada sebanyak 90 orang, sedangkan di kota B ada sebanyak 40 orang. Dengan tingkat keyakinan 95%, bagaimana hasil dugaan selisih proporsi pemirsa acara TV tersebut antara kota A dan kota B?
  • 27. @FEUI, 2003 27 Contoh pendugaan interval selisih proporsi populasi α = 5% maka Peristiwa–peristiwa sukses dalam sampel adalah 90 di antara 300 dan 40 di antara 200, sehingga: Maka: 96,1025,02 == ZZα 20,0 200 40 dan30,0 300 90 21 ==== pp ( ) ( ) 03873,0 200 2,012,0 300 3,013,0 21 = −× + −× =− ppσ 05,01)03873,096,12,00,303873,096,12,03,0( 21 −=×+−〈−〈×−− ppp 95,0)07591,00,107591,01,0( 21 =+〈−〈− ppp 95,0)75910,102409,0( 21 =〈−〈 ppp
  • 28. @FEUI, 2003 28 Contoh pendugaan interval selisih rerata populasi, dengan diketahui Andi, seorang pimpinan pabrik ingin mengetahui perbedaan rerata umur bola lampu yang dihasilkan dengan rerata umur bola lampu yang dihasilkan pesaing. Untuk itu diambil dua sampel random independen sebanyak 10 (dari yang dihasilkannya) dan 12 bola lampu (dari pesaing). Dari sampel diperoleh rerata umur bola lampu sendiri adalah 1.000 jam dan pesaing adalah 800 jam. Bila umur bola lampu kedua produk didistribusikan normal dengan deviasi standar 125 jam dan 110 jam, bagaimana hasil pendugaan interval selisih rerata umur bola lampu keduanya? Gunakan tingkat keyakinan 95%. Xσ
  • 29. @FEUI, 2003 29 Contoh pendugaan interval selisih rerata populasi dengan diketahui α = 5% sehingga sedangkan Maka: 96,1025,02 == ZZα Xσ 70339,50 12 110 10 125 22 21 =+=−XXσ 95,0)70339,5096,1800100070339,5096,18001000( 21 =×+−〈−〈×−− XXp µµ 95,0)37864,9920037864,99200( 21 =+〈−〈− XXp µµ 95,0)37864,92962136,100( 21 =〈−〈 XXp µµ
  • 30. @FEUI, 2003 30 Contoh pendugaan interval selisih rerata populasi dengan diketahui Badut, pengusaha angkutan umum ingin mengetahui, dengan tingkat keyakinan 95%, beda rerata daya kerja ban merek A dan merek B. Diambilnya sampel random ban dari kedua merek. Hasilnya disajikan pada tabel di bawah ini. Daya kerja ban dalam ribuan kilometer jelajah. Spesifikasi dari pabrik menyebut deviasi standar masing2 sama, yaitu: = 2,7. Bagaimana hasil dugaan interval untuk selisih rerata keduanya? 21 XX σσ = Xσ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Merek A 26 28 30 32 30 35 34 31 31 30 27 26 Merek B 33 34 35 37 38 40 40 39 38 36 35 33
  • 31. @FEUI, 2003 31 Contoh pendugaan interval selisih rerata populasi dengan diketahui Misalkan Merek A adalah X1 dan Merek B adalah X2. α = 5% sehingga dan sedangkan Maka: 96,1025,02 == ZZα Xσ 301 =X 5,362 =X 10227,1 12 1 12 1 7,221 =+=−XXσ 95,0)10227,196,15,363010227,196,15,3630( 21 =×+−〈−〈×−− XXp µµ 95,0)16045,25,616045,25,6( 21 =+−〈−〈−− XXp µµ 95,0)33955,466045,8( 21 =−〈−〈− XXp µµ
  • 32. @FEUI, 2003 32 Contoh pendugaan interval selisih rerata populasi dengan tidak diketahui Misalkan untuk contoh daya kerja ban deviasi standar populasi tidak diketahui namun diyakini mempunyai nilai yang sama. Bagaimana 95% confidence interval-nya? Xσ
  • 33. @FEUI, 2003 33 Contoh pendugaan interval selisih rerata populasi dengan diketahui α = 5% ; df = 12+12–2 = 22 maka Maka: 07,222,025,0,2 == tt dfα Xσ ( ) ( ) 40910,7 21212 45455,611236366,81122 = −+ −+− =ps 89200,21 =Xs 54058,22 =Xs 72197,2=ps 95,0)11124,107,25,363011124,107,25,3630( 21 =×+−〈−〈×−− XXp µµ 11124,1 12 1 12 1 72197,2ˆ 21 =+=−XXσ 95,0)30026,25,630026,25,6( 21 =+−〈−〈−− XXp µµ 95,0)19974,480026,8( 21 =−〈−〈− XXp µµ
  • 34. @FEUI, 2003 34 Contoh pendugaan interval selisih rerata populasi dengan tidak diketahui Sebuah perusahaan peternakan penghasil telur ayam ingin membandingkan rerata berat telur dari dua jenis ayam. Diambilnya sampel random independen masing2 sebanyak 26 telur dari jenis 1 dan 20 butir dari jenis 2. Hasil sampel tersebut serta Dengan 1– α = 95%, bagaimana hasil dugaan interval selisih rerata populasi berat telur kedua jenis ayam tersebut? Asumsikan bahwa deviasi standar populasi berat telur keduanya adalah berbeda. Xσ 13dan80 11 == XsX 11dan71 22 == XsX
  • 35. @FEUI, 2003 35 Contoh pendugaan interval rerata populasi, dengan tidak diketahui 1–α = 0,95 sehingga tα/2,df ≡ t0.025,44 = 2,02. Maka: Xσ 552,43 120 20 11 126 26 13 20 11 26 13 2222 222 = −       + −             + =df 54260,3 20 11 26 13 ˆ 22 21 =+=−XXσ 95,0)54260,302,2718054260,302,27180( 21 =×+−〈−〈×−− XXp µµ 95,0)13964,7913964,79( 21 =+〈−〈− XXp µµ 95,0)16,1396486036,1( 21 =〈−〈 XXp µµ
  • 36. @FEUI, 2003 36 Contoh pendugaan interval rerata selisih populasi Untuk mengetahui manfaat sebuah pelatihan kerja bagi buruh, dilakukan sampel random terhadap 35 buruh. Kepada mereka diamati produktivitas bulanan sebelum (Xi ) dan sesudah (Yi ) mengikuti pelatihan. Hasilnya tertera pada tabel. Bagaimana dugaan interval rerata selisih produktivitas tersebut? α=0,05 X Y X Y X Y X Y X Y 90 98 60 67 88 91 70 82 75 85 85 92 62 65 85 91 80 84 72 79 65 79 70 78 75 76 72 75 77 80 80 82 65 66 80 78 75 87 80 90 85 95 80 89 70 70 70 71 82 85 70 76 75 83 60 62 62 69 75 75 72 76 90 92 65 72 65 69 72 70
  • 37. @FEUI, 2003 37 Contoh pendugaan interval rerata selisih populasi Nilai–nilai variabel Di = (Yi – Xi ) = {8, 7, …, 0, –2} dengan n = 35, sehingga df = 34. maka ta/2,df ≡ t0,025,34 = 2,032. Atribut D: Maka: 07390,4dan14286,5 == DsD 68861,0 35 07390,4ˆ ==Dσ 95,0)68861,0032,214286,568861,0032,214286,5( D =×+〈〈×− µp 95,0)6,5422974343,3( D =〈〈 µp
  • 38. @FEUI, 2003 38 Penentuan sample size pada pendugaan interval rerata populasi  Dimaksudkan untuk menghasilkan lebar duga tertentu pada suatu tingkat keyakinan yang tertentu pula  Lebar duga adalah  Separuh lebar duga, atau sampling error,  Maka: Bila tidak diketahui: lakukan sampel pendahuluan untuk dapatkan sebagai estimator ( )XZ σα ×2/2 ( )XZe σα ×= 2/ n Ze Xσ α ×= 2/ e Z n Xσα × = 2/ 2 2/       × = e Z n Xσα Xσ Xs Xσ
  • 39. @FEUI, 2003 39 Contoh penentuan sample size pada pendugaan interval rerata populasi  Dari sebuah populasi normal dengan = 20, berapa besarnya sampel yang dibutuhkan untuk pendugaan interval bila sampling error yang diinginkan adalah 10 dan tingkat keyakinan sebesar 95%?  Jawab: e = 10 ; 1–α = 0,95 sehingga: Zα/2 = 1,96 Xσ 20=Xσ 2 10 2096,1       × =n ( ) 3664,1592,3 2 ==n 15≈n
  • 40. @FEUI, 2003 40 Penentuan sample size pada pendugaan interval proporsi populasi  Dengan cara yang sama diperoleh:  Formulanya melibatkan p yang justru akan diduga sehingga dilakukan upaya mendapatkan n maksimum  Maka: ( )pZe σα ×= 2/ ( ) n pp Ze − ×= 1 2/α ( ) e ppZ n −× = 12/α ( ) 2 2 2/ 1 e ppZ n −× = α ( ) ( ) 2 2 2/ 2 2 2/ 5,05,05,015,0 e Z e Z n × = −× = αα 2 2/5,0       = e Z n α
  • 41. @FEUI, 2003 41 Contoh penentuan sample size pada pendugaan interval proporsi populasi  Sebuah usaha reparasi mesin cetak menyatakan bahwa produk yang sudah direparasinya akan menghasilkan proporsi gagal cetak sebesar–besarnya 2%. Berapa besarnya sampel untuk pendugaan interval proporsi produk yang cacat bila sampling errornya adalah 0,005 dan tingkat keyakinan 95%?  e = 0,005. Perkiraan p maksimum 0,02 sehingga digunakan p = 0,02. Maka: 3012≈n ( ) 3.011,814 005,0 98,002,096,1 2 2 = × =n
  • 42. @FEUI, 2003 42 Contoh penentuan sample size pada pendugaan interval proporsi populasi  Pendapat para ahli menyebutkan bahwa popularitas presiden saat ini berkisar pada 45% hingga 60% dari para pemilihnya. Berapa besarnya sampel untuk pendugaan interval proporsi popularitas presiden di mata para pemilihnya dengan sampling error 0,05 dan 1 – α = 95%?  Jawab: e = 0,05. Perkiraan p: 0,45 – 0,6 sehingga p = 0,5 karena interval tersebut dapat mencakupi nilai 0,5. Maka: 384≈n 384,16 05,0 96,15,0 2 =      × =n