Tiga cara untuk meningkatkan taraf hidup petani melalui pemberdayaan KUD adalah: 1) memotong jalur distribusi gabah dan beras dengan membuat KUD berperan sebagai perantara antara petani dan gudang, 2) memotong jalur distribusi pupuk dengan membuat KUD sebagai penyalur tunggal pupuk ke petani, dan 3) memberikan dukungan modal dan dana bergulir dari pemerintah kepada KUD."
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
MENINGKATKAN KUD
1. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2
Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559
MENINGKATKAN TARAF HIDUP PETANI MELALUI PEMBERDAYAAN KUD
Wardoyo,1
Hendro Prabowo2
1
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
2
Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina – Depok 16424
1
wardoyo@staff.gunadarma.ac.id
2
ndrahu@yahoo.com
ABSTRAK
Fenomena anjloknya harga gabah di tingkat petani berulang setiap tahun, namun petani tidak
mempunyai posisi tawar yang lebih baik. Sementara itu KUD yang diharapkan dapat
membantu membeli gabah petani baik di masa panen raya maupun panen gadu (paceklik)
tidak berdaya. Bukan hanya dari sisi pembelian gabah saja ketidakberdayaan KUD namun juga
pada saat harus bersaing dalam menyediakan pupuk dan sarana produksi yang lain bagi
petani. Pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana meningkatkan taraf hidup petani? Paper
ini merupakan studi deskriptif yang mencoba menganalisis kondisi KUD dan petani saat ini,
memberikan jalan keluar untuk meningkatkan kemampuan KUD. Pada akhirnya petani yang
menjadi anggota yang akan mendapatkan keuntungan baik dari segi ketersediaan sarana
produksi dengan harga murah maupun harga gabah yang memadai ketika panen raya tiba.
Studi ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kinerja KUD.
Kata kunci : KUD, rantai distribusi, taraf hidup
PENDAHULUAN
Fenomena anjloknya harga gabah di tingkat Apabila harga beras di tingkat
petani yang berulang setiap tahun, bahkan dua konsumen tidak ikut jatuh, maka implisit di sini
kali dalam setahun, sebenarnya dapat dilihat hanya petanilah yang harus membayar biaya-
sebagai kejadian biasa dan kejadian luar biasa. biaya tersebut kepada para pelaku ekonomi lain
Disebut kejadian biasa karena sebagaimana dalam seluruh rangkaian proses produksi beras:
kaidah dasar dalam ekonomi (neoklasik) bahwa tengkulak, pedagang, penggilingan padi,
setiap musim panen dan suplai berlimpah harga distributor, grosir, pengecer, dan bahkan kepada
cenderung mendapat tekanan ke bawah, untuk Badan Urusan Logistik (Bulog) yang baru saja
selanjutnya pelaku meresponsnya dengan berganti nama menjadi Perusahaan Umum
menambah permintaan atau mengurangi suplai (Perum) Lembaga Pangan Nasional (LPN).
atau keduanya. Koperasi Unit Desa (KUD) yang
Anjloknya harga gabah tersebut adalah diproyeksikan untuk mengamankan harga
mekanisme normal saja untuk mengakomodasi dasar, tidak memiliki modal cukup. Termasuk
cost of storage (biaya penyimpanan, mesin penggilingan yang standar dan mesin
penjemuran, penggilingan, dan pengolahan) pengering. Lembaga perbankan yang pernah
dalam proses produksi beras. Semakin buruk dipercaya mengucurkan kredit pangan lewat
kualitas gabah petani (kadar air, tingkat KUD, kini tidak mengeluarkan dana satu sen
patahan, dan kotoran), semakin besar pula cost pun. Kondisi ini sangat ironis ketika pada awal
of storage tersebut dan semakin rendahlah berdirinya KUD pada tahun tujuhpuluhan Bapak
harganya. Koperasi Indonesia Bung Hatta mengkritik
Dalam bahasa ekonomi, pembelian pedas koperasi–koperasi Indonesia yang lebih
gabah ini adalah untuk "menyebar" cost of nampak berkembang sebagai koperasi
storage dalam proses produksi beras agar tidak pengurus, bukan koperasi anggota. Organisasi
semata-mata ditanggung petani dengan harga koperasi seperti KUD (Koperasi Unit Desa)
gabah yang anjlok. Namun, "disebar" kepada dibentuk di semua desa di Indonesia dengan
pelaku lain, paling tidak para pedagang, berbagai fasilitas pemberian pemerintah tanpa
penggiling, dan Bulog. Benar, bahwa kualitas anggota, dan sambil berjalan KUD mendaftar
gabah petani panen kali ini memang buruk anggota petani untuk memanfaatkan gudang
sehingga diperlukan suatu "upaya ekstra" untuk dan lantai jemur gabah, mesin penggiling gabah
mampu menyerap sebanyak mungkin gabah atau dana untuk membeli pupuk melalui kredit
yang ada. yang diberikan KUD. Walhasil anggota bukan
Meningkatkan Taraf Hidup Petani...
A140 Wardoyo
2. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2
Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559
merupakan prasyarat berdirinya sebuah menghadapi kesulitan keuangan yang
koperasi. mendesak, sementara perangkat pemerintah
Sementara itu kebijakan pemerintah tidak siap melakukan pembelian. Produksi
untuk membeli gabah dari petani ketika panen gabah mereka tidak mungkin disimpan lebih
raya tiba melalui dana talangan Lembaga Usaha lama. Selain karena kesulitan dalam
Ekonomi Pedesaan (LUEP) dirasakan tidak pengeringan, produksi gabah di daerah yang
efektif. Dari waktu ke waktu yang terjadi KUD mengalami panen raya akan terus bertambah
selalu terlambat untuk membeli gabah petani sejalan makin luasnya areal tanaman padi yang
dengan alasan dana talangan dari pemerintah dipanen.
belum turun. Kondisi ini akan terus berulang 1. Memotong Jalur Distribusi
ketika pemerintah baik pusat maupun daerah Koperasi Unit Desa (KUD) yang
tidak melakukan terobosan untuk membuat diharapkan bisa menyelamatkan petani, dengan
strategi jangka pendek, menengah dan panjang. jalan menebas (memborong ) gabah petani,
Disisi lain untuk mengurangi risiko lebih belum juga bergerak. Kalaupun ada sejumlah
besar, petani umumnya memilih jalan pintas. KUD yang telah membeli gabah, itu pun bukan
Hasil panen mereka langsung dijual ke untuk diproses menjadi beras, melainkan
pedagang gabah atau tengkulak yang lebih digunakan untuk bibit. Setiap kali panen tiba,
sigap dalam melakukan pembelian. Mereka KUD selalu terlambat membeli gabah petani.
biasanya membuka pangkalan di daerah-daerah Kenapa tidak mampu membeli dengan modal
yang sedang panen. Transaksi pembelian tidak sendiri, padahal KUD sudah 10 tahun lebih
hanya dalam jumlah besar, tetapi juga melayani menangani pengadaan pangan.
pembelian gabah dalam jumlah kecil yang
berasal dari buruh tani. Memotong jalur distribusi beras
Karena bentuk usahanya yang luwes, Rantai penjualan gabah dari petani
peran tengkulak dalam perdagangan hingga ke gudang Dolog terlihat bahwa HPP
gabah/beras selama ini tetap dominan meskipun tidak dinikmati petani. Yang menikmati
pemerintah sudah mengembangkan aneka keuntungan lebih besar justru adalah para
lembaga ekonomi pedesaan, seperti koperasi kontraktor karena mereka bisa menekan harga
unit desa (KUD). Bahkan, saat ditetapkan dari petani dengan alasan kualitas. Sementara
disparitas harga tinggi antara pembelian dari itu, kontraktor sendiri sudah mendapat pasar
KUD dan dari non-KUD (swasta), tengkulak dan harga penjualan yang jelas, yaitu melalui
tetap memainkan peran melalui pola "kerja Dolog setempat. Dari pengamatan di lapangan,
sama" antara pihak KUD dan swasta. rantai penjualan gabah bisa mencapai lima titik,
Peran tengkulak menjadi penting dan mulai dari petani, tengkulak, pemasok,
dibutuhkan saat petani mengalami kesulitan kontraktor atau pemilik penggilingan padi,
memproses gabah hasil panen dan mereka hingga gudang Dolog.
TENGKULAK PEMASOK
PETANI
DOLOG KONTRAKTOR
Gambar 1. rantai penjualan gabah petani sampai ke Dolog
Meningkatkan Taraf Hidup Petani....
Wardoyo A141
3. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2
Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559
Pada rantai yang panjang gambar 1, penggilingan padi. Peran pengusaha
KUD masuk dalam kategori Kontraktor, itupun penggilingan pada justru sangat dominan
peran KUD hanya kecil sekali. Dari salah satu dibandingkan KUD. Disamping itu mereka lebih
KUD di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah senang memasok beras ke pasar daripada ke
dimana KUD tersebut memiliki mesin gudang dolog karena banyaknya persyaratan
penggilingan lengkap beras yang bisa yang harus dipenuhi.
disalurkan ke pasar hanya 15 ton setahun. Ini Rantai yang panjang itu harus dipotong
sungguh menyimpan suatu pertanyaan besar. agar petani bisa menikmati HPP yang lebih
Ada contoh pembanding bukan penggilingan pantas. Peran koperasi unit desa (KUD) harus
tapi pengecer sembako dimana toko tersebut dikembalikan. Dulu KUD didirikan salah satunya
mampu menjual rata-rata 1,5 ton per hari. Kerja untuk memperpendek rantai penjualan hasil
KUD setahun hanya setara dengan 10 hari kerja pertanian. Kini saatnya KUD berperan
warung sembako? Mengapa saya memotong rantai itu. Paling tidak bisa memutus
membandingkan dengan warung sembako? hingga dua titik, menjadi petani, KUD, dan
Jawabnya adalah ketika dibandingkan dengan gudang Dolog. KUD diharapkan lebih aktif
penggilingan padi swasta jelas jauh beda menjadi perantara bagi penjualan hasil
volume penjualannya. pertanian untuk meningkatkan taraf hidup petani
Yang termasuk dalam kontraktor disini yang menjadi anggotanya dan juga masyarakat
selain KUD adalah para pengusaha sekitarnya.
PETANI KUD DOLOG
Gambar 2. rantai penjualan gabah petani sampai ke Dolog
Memotong jalur distribusi pupuk
Bukan hanya distribusi gabah saja yang harus dipotong KUD namun juga distribusi pupuk dan sarana
produksi pertanian lainnya. Tugas KUD dan pemerintah untuk membuat rantai distribusi sarana
produksi pertanian menjadi pendek.
Rantai distribusi pupuk yang ditemui di lapangan seperti pada gambar 3 dibawah. Kalau
ditelusuri lebih jauh peran KUD dalam penyaluran pupuk ke petani sangat kecil. Data ini diperoleh dari
laporan pertanggungjawaban pengurus salah satu KUD di Sukoharjo, Jawa Tengah. Dengan anggota
aktif 6350 orang pupuk yang bisa disalurkan hanya 22 ton dengan nominal pendapatan Rp. 440.000,.
Mari kita berandai-andai sejenak. Kita asumsikan dari 6350 anggota yang aktif sebagai petani
3000 orang. Seandanyai tiap petani membutuhkan 2 kuintal pupuk untuk sekali masa tanam, maka
pupuk yang bisa disalurkan sebanyak 600 ton. Untuk daerah ini kondisinya adalah ada aliran irigasi
teknis dimana rata-rata setahun bisa 3 kali panen. Selanjutnya kita asumsikan 50% dari petani yang
bisa panen 2 kali, maka tambahan pupuk sebesar 300 ton. Apabila 25% dari petani tersebut bisa panen
3 kali maka tambahan yang disalurkan sebesar 150 ton. Bila dijumlahkan maka dalam setahun
semestinya KUD tersebut bisa menyalurkan pupuk ke petani sebanyak 1.050 ton. Dengan tingkat
keuntungan Rp. 20.000,- per ton maka keuntungan total dari pupuk Rp. 21.000.000.
Melalui kerjasama dengan perbankan dan gudang PUSRI atau yang lainnya serta campur
tangan pemerintah (PEMDA) semestinya jalur distribusi pupuk diatas dapat diperpendek. Dengan
demikian jalur distribusinya menjadi Gudang Pupuk, KUD, dan petani seperti pada gambar 4. Alasan
yang kurang masuk akal ketika KUD menyatakan bahwa persaingan semakin ketat. Dengan gambar 4
maka jalur distribusi menjadi lebih pendek secara otomatis daya saing KUD menjadi baik.
Meningkatkan Taraf Hidup Petani...
A142 Wardoyo
4. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2
Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559
GUDANG
AGEN PEDAGANG
PUPUK BESAR
PETANI PENGECER
Gambar 3. rantai penjualan pupuk ke petani
GUDANG
PUPUK KUD PETANI
Gambar 4. Rantai distribusi pupuk ke petani
Upaya Pemberdayaan KUD APBD dan APBN. Pemerintah Daerah
maupun pusat dapat mengalokasikan
Bukan pekerjaan mudah untuk menjadikan KUD dalam bentuk dana bergulir (revolving
sebagai ujung tombak peningkatan fund). Model ini sudah dilakukan oleh
kesejahteraan petani. Ketersediaan pupuk dan Pemda Jembrana Bali, yakni memberikan
sarana produksi pertanian terjamin dengan dukungan modal kepada LKM dan
harga yang kompetitif. Sementara itu harga Koperasi. Program LUEP bukan sekedar
gabah yang tinggi pada saat panen gadu dan dana talangan lagi namun dijadikan modal
harga yang layak ketika panen raya. Ada penyertaan atau pinjaman lunak pada
beberapa kondisi yang harus dipenuhi antara KUD untuk jangka waktu tertentu.
lain : b. Profesionalisme pengurus dan manajer
a. Dukungan modal Profesionalisme pengelola koperasi sering
Untuk dapat meningkatkan kemampuan dipertanyaan. Ada anggapan bahwa SDM
memotong jalur beras dan pupuk koperasi adalah SDM afkiran dari dunia
diperlukan modal yang besar. Sementara usaha dan PNS. Belum lagi ada guyonan
itu sumber utama permodalan koperasi bahwa KUD adalah Ketua Untung Duluan.
dari anggota yang meliputi simpanan Anggapan-anggapan diatas harus
pokok, simpanan wajib dan simpanan dipatahkan dengan pengurus tidak harus
sukarela tidak cukup untuk memenuhi pintar namun jujur dan bijak serta memiliki
kebutuhan modal yang besar. UU no. 25 jiwa kewirausahaan. Disamping itu juga
tahun 1992 memungkinkan menggunakan dimungkinkan pengurus menyewa
permodalan dari pihak ketiga selama tidak manajer profesional. Itu bisa dilakukan
bertentangan dengan hukum. Misalnya apabila ada dukungan dana yang kuat.
dari modal ventura, pinjaman bank dan c. Kemitraan yang berkelanjutan
pemerintah melalui APBD dan APBN. KUD juga harus menjalin kemitraan untuk
Langkah yang paling mungkin untuk keberlanjutan program-programnya. Disini
mendapatkan dana murah adalah adanya KUD harus menjalin hubungan yang
dukungan modal dari pemerintah melalui harmonis dengan pihak perbankan
Meningkatkan Taraf Hidup Petani....
Wardoyo A143
5. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Vol. 2
Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007 ISSN : 1858 - 2559
sebagai penyedia dana, dengan pabrik / mitra kerja tidak bisa memotong jalur yang ada.
gudang pupuk untuk mendapatkan harga Bahkan sebaliknya jalur distribusi menjadi
yang lebih murah, menjalin hubungan sangat panjang. Dengan pemangkasan jalur
dengan Dolog/Bulog untuk pembelian distribusi akan memangkas biaya sehingga
beras. harga beras di tangan konsumen menjadi lebih
Ada pengalaman menarik yang bisa murah.
dijadikan pertimbangan KUD untuk Pemangkasan jalur distribusi pupuk dan
menjalin kemitraan dengan perbankan sarana produksi pertanian juga akan menjadikan
dan pabrik/gudang pupuk. Pada beberapa biaya produksi padi menjadi lebih murah yang
tahun yang lalu ada kerjasama antara pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan
pupuk gresik dengan produk PONSKA petani. Disamping itu pemerintah dan produsen
dengan kelompok tani, sementara pupuk dan sarana produksi padi lain seperti
pendanaan dari BUKOPIN. Kemitraan ini obat-obatan (pestisida) harus menjaga
berjalan cukup baik dimana petani lancar ketersediaan kebutuhan petani.
dalam pengembalian pinjamannya. Pola KUD harus berperan aktif dalam
kerjasama ini yang semestinya dilakukan meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang
oleh KUD. mayoritas adalah petani. Menyediakan pupuk
d. Dukungan dari pemerintah dan sarana produksi padi lainnya serta aktif
Pemerintah juga harus memberikan membeli hasil panen anggota akan memberikan
dukungan yang kuat dari sisi permodalan rasa nyaman bagi petani anggotanya karena
KUD dan kebijakan. Pemerintah bisa adanya kepastian kebutuhan pupuk terjaga dan
mengalokasikan dana murah melalui hasil panen ada yang menampung. KUD
APBD dan APBN (bukan subsidi). berdaya, taraf hidup petani anggota meningkat.
Kebijakan yang dapat diambil pemerintah
adalah melakukan kerjasama dengan DAFTAR PUSTAKA
pabrik pupuk untuk memberikan akses
kepada KUD untuk mendapatkan pasokan Anonim, Harga Gabah Anjlok - KUD Diam,
langsung. Harian Kompas, 10 Februari 1999
e. Dukungan dari anggota , Bagaimana agar tak Selalu Terpuruk,
Anggota sudah semestinya mendukung Harian Kompas 23 Maret 2000
program KUD untuk mewujudkan , Bantuan Pemerintah untuk Petani dan
kesejahteraan mereka sendiri. Dengan Perbankan : Perbandingannya Bagai
kemampuan KUD membeli gabah petani Bumi dan Langit, Harian Kompas 25 Maret
dengan harga pantas dan penyediaan 2000
pupuk dengan harga bersaing, maka , Rantai Penjualan Gabah Tambah
anggota dengan sendirinya akan senang Panjang - Petani Makin Tertekan, Harian
bertransaksi dengan KUD. Kompas, 07 Mei 2003
f. Mengutamakan pelayanan kebutuhan Anonim, Menelusuri Anjloknya Harga Gabah,
anggota Harian Kompas 12 Mei 2003
Pelayanan yang diberikan KUD kepada Bambang Ismawan dan Setyo Novianto,
anggota seharusnya disesuaikan dengan Keuangan Mikro : Sebuah Revolusi
kebutuhan anggota. Misalnya, mayoritas Tersembunyi dari Bawah, Gema PKM
anggota adalah petani maka seharusnya Indonesia, Jakarta, 2005
penyediaan pupuk dan pembelian gabah Hendar dan Kusnadi, Ekonomi Koperasi, FEUI,
menjadi bisnis utamanya. Berdasarkan Jakarta, 1999
data keuangan salah satu KUD bahwa Hendrojogi, Koperasi ; Azas-azas Teori dan
sumbangan utama pendapatan KUD dari Praktek, PT Raja Grafindo Persada,
jasa penagihan dan pencatatan listrik Jakarta, 1997
yakni sebesar 67%. Bukankah tujuan Her Suganda, Petani Mana yang Menjual Gabah
koperasi adalah untuk kesejahteraan ke Penggilingan?, Harian Kompas 02 April
anggota dan masyarakat? 2005
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus KUD
PENUTUP Sukodono 2004
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi
Rantai distribusi yang panjang menjadikan Milenium, Prenhallindo, Jakarta, 2000
harga beras di tangan konsumen menjadi tinggi, Undang-undang Koperasi no. 25 tahun 1992
sementara pengadaan beras BULOG melalui
Meningkatkan Taraf Hidup Petani...
A144 Wardoyo