Kearifan lokal masyarakat melayu pesisir dan nelayan diangkat menjadi suatu pembelajaran dengan cara bagaimana kita menyelamatkan lingkugan dengan cara-cara sederhana dan berbasis pengetahuan lokal setempat (masyarakat melayu).
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYAN
1. KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU
PESISIR DAN NELAYAN
Kelompok3
Cindy Anggrainy
Dewi Suherni
Fitri Olvia Rahmi
Ridho Abdul Gani
Resi Okta Safitri
Suci Wulandari
Putria Syabani
BIOETNOMELAYU
PENDIDIKAN BIOLOGI
FKIP
UNIVERSITAS RIAU
2. MASYARAKAT PESISIR DAN NELAYAN
Ciri-ciri masyarakat pesisir dan nelayan:
• Masyarakat pesisir beradaptasi dengan lingkungan fisik laut.
• Masih menggunakan teknologi tradisional
• Ciri ekonomi masyarakat pesisir mirip dengan ekonomi petani
berskala kecil
• Pola masyarakat pesisir dan nelayan lebih menunujukkan
pendapatan yang tidak ada keteraturan
• Kehidupan masyarakat pesisir tidak pernah lepas dari sektor
perikanan dan dominasi nelayan.
• Masyarakat nelayan, persiapan dalam produksi tidak rumit dan
tidak banyak.
4. Perikanan dan Nelayan
Perikanan ialah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya ikan yaitu kegiatan ekonomi bidang
penangkapan/pembudidayaan ikan (UU No. 9 Tahun 1985)
Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan pengangkapan ikan.
Dalam kajian perikanan perairan umum, nelayan adalah orang yang secara aktif
melakukan operasi penangkapan ikan di perairan umum.
5. Pentingnya Perairan Laut
• Pusat kebudayaan dan terkonsentrasi di daerah pesisir
• Memiliki fungsi dalam bidang ekonomi, perlindungan,
pengembangan keturunan, aktualisasi diri, jaminan aksebilitas
terhadap lingkungan yang lebih luas dan pengembangan
kesetiakawanan sosial.
6. KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN
NELAYAN
• Melayu merupakan penduduk pemula (tradisional) di Riau.
• Orang melayu Mendiami daerah perairan, pulau, pesisir dan daesrah aliran
sungai (DAS)
• Masyarakat melayu pesisir membuat rumah di atas tiang-tiang yang relatif
tinggi dari tanah.
• Bahan untuk pembangunan rumah seluruhnya diperoleh dari lingkungan
setempat.
• Beberapa komunitas masyarakat melayu perairan menghabiskan sebagian besar
hidup mereka di atas air, seperti suku Duano di Indra Giri Hilir.
7. Pentingnya sumber daya laut dan pesisir mendorong perkembangan upaya untuk
menjaga atau melestarikannya.
Upaya ini didasari pada pengetahuan yang didapat dari pengalaman adaptasi
terhadap lingkungan.
Pengetahuan ini terkait dengan kepercayaan dan pranata penataan ruang.
Adanya dorongan dari masyarakat untuk membuat aturan sendiri.
8. KEARIFAN LOKAL SUKU AKIT DALAM PEMANFAATAN DAN
PELESTARIAN SUMBERDAYA PESISIR
• Suku akit atau orang akik, adalah kelompok sosial yang bermukim didaerah pesisir
Riau dan kepulauan Riau.
• Nama “Akit” diberi karena sebagian besar kegiatan hidup masyarakat akit berlangsung
diatas rumah rakit.
• Mata pencaharian: menangkap ikan, mengumpulkan hasil hutan, berburu binatang dan
meramu sagu.
• Suku akit termasuk dalam keturunan bangsa negroid.
• Mendiami sungai Mandau, Rupat, Pulau Padang, Tebing Tinggi dan karimun.
9. • Masyarakat suku akit sangat memperhatikan keserasian, keselarasan dan
keseimbangan lingkungan.
• Suku akit memiliki adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari seperti upacara
tradisional, dongeng atau mitologi (cerita rakyat), adanya pantangan, peralatan
tradisonal dan senantiasa arif dalam mengelola lingkungan.
• Masyarakat suku Akit menggunakan keramba untuk memelihara ikan kerapu
dan ditempatkan di laut sekitar pantai dekat perkampungan.
• Masyarakat suku akit menjaga ekosistem terumbu karang dan pohon bakau
disekitar tempat mereka hudup.
Keramba ikan
10. • Kearifan lokal dari suku akit yaitu penggunaan peralatan dan teknologi yang relatif
ramah lingkungan.
• Bahan baku yang digunakan diperoleh dari hutan sekitar.
• Dampak penggunaannya tidak mencemari, tidak merusak dan tidak eksploitatif.
Bubu: alat tradisional penangkap ikan
11. Mereka juga mengenali tempat berbahaya karena memiliki arus yang cukup besar
serta mengenali tempat-tempat yang di anggap keramat.
Menurut kepercayaan suku akit bahwa laut dihuni oleh mambang, sejenis makhluk
halus atau hantu, makhluk halus tersebut diyakini memiliki kekuatan gaib, bisa
mendatangkan kebaikan dan keburukan bagi nelayan.
Untuk menjaga hubungan dengan penghuni alam laut yaitu dengan menerapkan
etika lingkungan yang yang dipatuhi oleh nelayan saat melakukan aktivitasnya.
Untuk mengindarkan hal ini harus mematuhi pantangan dan larangan dilaut.
1
2
3
4
12. KEARIFAN LOKAL SUKU LAUT DALAM PEMANFAATAN DAN
PELESTARIAN SUMBER DAYA PESISIR
• Suku laut terkenal dengan representatif
masyarakat bahari.
• Suku laut hidup dan beraktivitas diatas
sebuah sampan yang disebut dengan
kajang
• Suku laut (suku duano) merupakan
keturunan dari campuran dua ras yaitu
Veddoid dan Mongoloid (Proto melayu).
13. Suku laut, selain mengembara ada juga yang sudah hidup menetap
Suku laut memiliki kemampuan mengenal laut sebagai lingkungan hidupnya,
kemampuan yang mereka miliki memiliki nilai muatan sains. Nilai sains dan
magis yang saling berkaitan.
14. Mata pencaharian dari suku laut yaitu sebagi nelayan (sektor perikanan)
Jenis tangkapan dan musim tangkap suku laut di Desa Panglima Raja, Indra Giri Hilir
No. Jenis Tangkapan Panen
Bulan Penangkapan
Pancaroba Paceklik
1 Udang Nenek November April Mei
Desember Oktober Juni
Januari Juli
Februari Agustus
Maret September
2 Kerang April Maret November
Mei Oktober Desember
Juni Januari
Juli Februari
Agustus
September
16. Kearifan lokal masyarakat di kawasan desa panglima raja indra giri hilir dalam
pemanfaatan dan pelestarian sumber daya pesisir
Tujuan kegiatan Nilai dan Norma Kearifan lokal yang berlaku
Pemanfaatan Sumberdaya
pesisir
1 Penentuan waktu, cuaca dan musim dalam melakukan
penangkapan ikan
2 Mempertahankan penggunaan alat tangkap tradisional
dalam menangkap ikan dan kerang
3 Menentukan kawasan boleh menebang bakau
Pelestarian 1 Upacara penghormatan terhadap laut
Sumberdaya pesisir 2 Komitmen tidak menangkap dan membunuh lumba-
lumba.
3 Menganggap wilayah tertentu sebagai wilayah keramat
4 Komitmen untuk tidak membuang sampah/rimah ke laut
5 Komitmen tidak menggunakan songko bermesin dalam
mengumpulkan kerang
6 Menjaga hutan bakau yang berada di kawasan pinggir
pantai