SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 116
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE
  PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI
   BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS I
     JURUSAN AKUNTANSI SMK PELITA
          NUSANTARA 1 SEMARANG


                      SKRIPSI


   Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I
       Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan


                        Oleh:
                     Asti Wahyuni
                      3301403039
                 Pendidikan Akuntansi


           FAKULTAS EKONOMI
  UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
                        2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING



Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari            :

Tanggal         :



                                 Disahkan oleh:



Dosen Pembimbing I                                Dosen Pembimbing II




Drs. Kusmuriyanto, M. Si                          Maylia Pramono Sari, SE, M. Si
NIP. 131404309                                    NIP. 132307250



                                   Mengetahui

                             Ketua Jurusan Akuntansi




                              Drs. Sukirman, M. Si
                              NIP. 131967646
PERNYATAAN



       Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.



                                                         Semarang,       Juli 2007



                                                         Asti Wahyuni
                                                         NIM. 3301403039
PENGESAHAN KELULUSAN



Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari         : Senin

Tanggal      : 27 Agustus 2007

                                 Penguji Skripsi




                             Drs. Partono Thomas, M.S.
                             NIP. 131125640


Dosen Pembimbing I                                 Dosen Pembimbing II




Drs. Kusmuriyanto, M. Si                           Maylia Pramono Sari, SE, M. Si
NIP. 131404309                                     NIP. 132307250

                                   Mengetahui

                                     Dekan




                            Drs. Agus Wahyudin, M. Si
                            NIP. 131658236
MOTTO DAN PERSEMBAHAN



Motto:

         Keberhasilan tidak akan pernah diraih tanpa ketekunan, keprihatinan dan

         kesabaran.




                                    Persembahan

                                    Kupersembahkan skripsi ini untuk:

                                  Bapak dan Ibu tercinta atas doa dan segalanya

                                  Adikku Ari dan Fatkhur yang kusayangi

                                  Mas Chandra atas semua doa dan dukungannya

                                  Keluarga Balapulang atas dukungannya

                                  Keluarga besar Kos Pasadena

                                  Teman-temanku Ratieh, Puj-puj, Datik

                                  Teman-teman seperjuangan Pend. Akuntansi '03




                                        ‫و‬
PRAKATA



       Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya

sehingga skripsi dengan judul "Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran

terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi SMK Pelita

Nusantara 1 Semarang" dapat terselesaikan dengan baik.

       Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan studi strata 1 (satu) guna meraih

gelar Sarjana Pendidikan. Berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Soedijono Sastroatmodjo, M. Si, Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Agus Wahyudin, M. Si, Dekan Fakultas Ekonomi.

3. Drs. Sukirman, M. Si, Ketua Jurusan Akuntansi.

4. Drs. Kusmuriyanto, M. Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan kritik

   dan saran dengan tulus.

5. Maylia Pramono Sari, SE, M. Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

   bimbingan dan arahan dengan tulus.

6. Drs. Partono Thomas, M.S. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik

   dan saran.

7. Bapak dan Ibu Dosen jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNNES yang telah

   memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penyusun.
8. Drs. Djoko Prasetyo, MM, kepala sekolah SMK Pelita Nusantara 1 Semarang,

   yang telah memberi ijin dan membantu dalam penelitian ini.

9. Budi Setyowati, S.Pd dan Tina Andarwati, S.Pd, selaku guru SMK Pelita

   Nusantara 1 Semarang yang telah membantu dalam penelitian ini.

10. Siswa-siswi kelas I jurusan Akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang yang

   membantu dalam pengumpulan data.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan

   dukungan moral maupun materi dalam penyusunan skripsi ini.

       Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis yakin skripsi ini

jauh dari sempurna. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca.



                                                          Semarang,       Juni 2007




                                                          Peneliti
SARI


Asti Wahyuni. 2007. Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran
Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi SMK Pelita
Nusantara 1 Semarang. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri
Semarang. 99 hal.

Kata kunci: Motivasi Belajar, Metode Pembelajaran, Prestasi Belajar
                  Akuntansi.
        Prestasi belajar akuntansi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Beberapa faktor diantaranya adalah motivasi belajar dan metode pembelajaran.
Motivasi yang rendah dapat menimbulkan rasa malas dalam mengikuti pelajaran,
serta metode pembelajaran yang kurang bervariasi akan terasa monoton sehingga
siswa menjadi bosan. Untuk dapat mengetahui pengaruh motivasi belajar dan metode
pembelajaran maka diperlukan penelitian agar diperoleh jawaban yang akurat.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Apakah terdapat pengaruh
antara motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang? (2) Apakah
terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas I
jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang? (3) Apakah terdapat pengaruh
metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan
akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang? Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui
apakah terdapat pengaruh antara motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1
Semarang? (2) mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1
Semarang? (3) mengetahui apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1
Semarang?
        Populasi penelitian ini adalah siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita
Nusantara 1 Semarang sebanyak 118 siswa yang tersebar dalam 3 kelas. Pengambilan
sampel yang berjumlah 54 siswa dilakukan dengan teknik proportional random
sampling. Ada tiga variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: motivasi belajar,
metode pembelajaran dan prestasi belajar akuntansi. Sumber data berasal dari data
primer dan sekunder. Data diambil melalui angket dan dokumentasi. Uji validitas
menggunakan rumus Product Moment dari Pearson. Sedangkan uji reliabilitas
menggunakan rumus Alpha. Analisis data menggunakan analisis deskriptif presentase
dan regresi linier berganda.
        Berdasarkan hasil regresi berganda diperoleh model regresi Y = 4,442 +
0,034X1 + 0,037X2. Uji keberartian persamaan regresi dengan menggunakan uji F,
diperoleh Fhitung = 168,554 dengan taraf signifikansi 0,000 yang berarti terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan metode pembelajaran
terhadap prestasi belajar akuntansi. Besarnya pengaruh motivasi belajar dan metode
pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan akuntansi
SMK Pelita Nusantara 1 Semarang mencapai 86,9%. Berdasarkan uji parsial
diperoleh thitung variabel motivasi belajar sebesar 7,335 dengan taraf signifikansi
0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar akuntansi, sedangkan kontribusi motivasi belajar terhadap
prestasi belajar sebesar 51,3%. Hasil uji parsial metode pembelajaran diperoleh thitung
sebesar 6,958 dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 berarti terdapat pengaruh positif
dan signifikan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi, kontribusi
metode pembelajaran terhadap prestasi belajar sebesar 46,1%.
        Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan metode pembelajaran
terhadap prestasi belajar akuntansi secara bersama-sama dan parsial. Oleh karena itu
peneliti menyarankan guru memberikan penugasan lebih agar siswa lebih
bertanggungjawab untuk belajar untuk menunjang kemandirian dalam belajar. Serta
guru hendaknya lebih meningkatkan kemampuan keprofesionalannya dalam
menyampaikan materi dengan metode yang lebih efektif untuk menunjang keberanian
siswa untuk bertanya.
DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL..........................................................................................                   i

SURAT REKOMENDASI ................................................................................                        i

PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................                              iii

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................                             iv

PERNYATAAN.................................................................................................               v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .....................................................................                               vi

PRAKATA.........................................................................................................          vii

SARI...................................................................................................................   ix

DAFTAR ISI......................................................................................................          xiv

DAFTAR TABEL..............................................................................................                xv

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................                   xvii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................                     xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................                        1

              1.1 Latar Belakang ..............................................................................           1

              1.2 Rumusan Masalah .........................................................................               7

              1.3 Penegasan Istilah...........................................................................            7

              1.4 Tujuan Penelitian ..........................................................................            8

              1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................             9

              1.6 Sistematika Skripsi........................................................................             10




                                                                   ‫ك‬
BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................                   11

           2.1 Tinjauan Prestasi Belajar Akuntansi .............................................                   11

                2.1.1 Hakekat Belajar....................................................................          11

                2.1.2 Ciri-ciri Belajar ....................................................................       12

                2.1.3 Prinsip-prinsip Belajar .........................................................            13

                2.1.4 Teori-teori Belajar................................................................          15

                2.1.5 Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi .................................                      19

                2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............                                20

           2.2 Motivasi Belajar ............................................................................       23

                2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar.................................................                 23

                2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi .......................                             25

                2.2.3 Ciri-ciri Motivasi Belajar .....................................................             27

                2.2.4 Bentuk-bentuk Motivasi.......................................................                27

                2.2.5 Jenis Motivasi Belajar ..........................................................            30

                2.2.6 Fungsi Motivasi Belajar .......................................................              30

           2.3 Metode Pembelajaran....................................................................             31

                2.3.1 Pengertian Metode Pembelajaran.........................................                      31

                2.3.3 Pemilihan dan Penentuan Metode........................................                       32

                2.3.4 Macam-macam Metode Pembelajaran.................................                             37

           2.4 Kajian tentang Akuntansi..............................................................              44

           2.5 Kerangka Berfikir .........................................................................         47

           2.6 Hipotesis........................................................................................   51



                                                              ‫ل‬
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................                    52

           3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................                52

                3.1.1 Populasi ................................................................................   52

                3.1.2 Sampel .................................................................................    53

                3.1.3 Pilot Tes ...............................................................................   55

           3.2 Variabel Penelitian ........................................................................       55

                3.2.1 Variabel Bebas atau Independen Variabel ..........................                          55

                3.2.2 Variabel Terikat ...................................................................        56

           3.3 Sumber Data..................................................................................      56

           3.4 Metode Pengumpulan Data ...........................................................                57

                3.4.1 Angket ..................................................................................   57

                3.4.2 Dokumentasi ........................................................................        57

           3.5 Validitas dan Reliabilitas ..............................................................          57

                3.5.1 Validitas ...............................................................................   58

                3.5.2 Reliabilitas ...........................................................................    58

           3.6 Metode Analisis Data....................................................................           61

                3.6.1 Metode Analisis Deskriptif Persentase ................................                      61

                3.6.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................          63

                3.6.3 Analisis Regresi ...................................................................        64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................                                        68

           4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian............................................                        68

           4.2 Hasil Penelitian .............................................................................     68



                                                             ‫م‬
4.2.1 Analisis Deskriptif ...............................................................            69

                           4.2.1.1 Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Akuntansi ......                               71

                           4.2.1.2 Analisis Deskriptif Metode Pembelajaran ..............                              78

                  4.2.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................             83

                  4.2.3 Uji Hipotesis ........................................................................         87

                           4.2.2.1 Analisis Regresi Berganda .......................................                   87

                           4.2.2.2 Uji Bersama-sama ....................................................               88

                           4.2.2.3 Uji Parsial.................................................................        88

                           4.2.2.4 Besarnya Kontribusi Motivasi Belajar dan Metode

                                      Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar ...................                       90

             4.3 Pembahasan ..................................................................................         90

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................                             96

             5.1 Simpulan ......................................................................................       96

             5.2 Saran .............................................................................................   97

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................                 98

LAMPIRAN.......................................................................................................        99




                                                                 ‫ن‬
DAFTAR GAMBAR



Gambar                                                                                                  Halaman

2.1   Bagan Kerangka Berfikir .............................................................................    51

4.1   Normal P-Plot Regresi.................................................................................   84

4.2   Pola Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas.....................................................           85
DAFTAR TABEL



Tabel                                                                                                    Halaman

Tabel 1.1 Prestasi Belajar Siswa Semester I ........................................................            2

Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi....................................                       52

Tabel 3.2 Perhitungan Proporsi Sampel...............................................................            54

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas......................................................            60

Tabel 3.4 Kriteria Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran...........................                          62

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel.................................................................        69

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Akuntansi................................                       71

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tekun Menghadapi Tugas ..................................                        72

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Keinginan Untuk Sukses ....................................                      74

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Suka Bekerja Keras ............................................                  75

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berorientasi Jauh ke Depan ................................                      77

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Metode Pembelajaran .........................................                    78

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Mendidik Belajar Sendiri ...................................                     78

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Menumbuhkan Keinginan Belajar Lebih Lanjut                                       80

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Meniadakan Verbalitas.....................................                      81

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Kesempatan Mewujudkan Hasil Karya ............                                  82

Tabel 4.12 Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................................         86`

Tabel 4.13 Analisis Regresi .................................................................................   87

Tabel 4.14 Hasil Uji Bersama-sama.....................................................................          88
Tabel 4.15 Hasil Uji Parsial .................................................................................   89

Tabel 4.16 Kontribusi Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran

                  terhadap Prestasi Belajar ..................................................................   90
DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran                                                                                               Halaman

Lampiran 1 Kisi-Kisi Kuesioner ..........................................................................     104

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian.........................................................................      105

Lampiran 3 Uji Validitas Motivasi Belajar..........................................................           112

Lampiran 4 Perhitungan Validitas Motivasi Belajar............................................                 113

Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas Motivasi Belajar........................................                  117

Lampiran 6 Uji Validitas Metode Pembelajaran..................................................                120

Lampiran 7 Perhitungan Validitas Metode Pembelajaran ...................................                      121

Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Metode Pembelajaran................................                       125

Lampiran 9 Data Hasil Penelitian ........................................................................     128

Lampiran 10 Tabel Persiapan Regresi .................................................................         132

Lampiran 11 Analisis Regresi..............................................................................    133

Lampiran 12 Daftar Kritik Uji t ...........................................................................   138

Lampiran 13 Daftar Kritik Uji F ..........................................................................    139

Lampiran 14 Data Prestasi Belajar Siswa ............................................................          140

Lampiran 15 Daftar Nama Siswa.........................................................................        141

Lampiran 16 Surat Ijin Observasi ........................................................................     143

Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian ........................................................................    144

Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian ...........................................................           146




                                                       xviii
1




                                      BAB I

                                PENDAHULUAN



1.1   Latar Belakang

         Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta

didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di

masa yang akan datang (UUPN No. 2 1989, pasal 1). Sehingga dalam mengemban

tugasnya guru dituntut dapat mendidik, mengajar dan melatih agar penguasaan

konsep lebih tertanam.

         Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan

dalam segala unsur-unsur yang mendukung pendidikan. Adapun unsur tersebut

adalah siswa, guru, alat dan metode, materi dan lingkungan pendidikan. Semua unsur

tersebut saling terkait dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan.

         Perkembangan dunia pendidikan dari tahun ke tahun mengalami perubahan

seiring dengan tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas

dan mampu bersaing di era global. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh

bangsa kita adalah masih rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang. Banyak

hal yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional antara lain

melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum,

pengadaan buku dan alat pelajaran serta perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.

Namun demikian mutu pendidikan yang dicapai belum seperti apa yang diharapkan.

Perbaikan yang telah dilakukan pemerintah tidak akan ada artinya jika tanpa


                                        1
2




dukungan dari guru, orang tua, siswa, dan masyarakat. Berbicara tentang mutu

pendidikan tidak akan lepas dengan proses belajar mengajar. Di mana dalam proses

belajar mengajar guru harus mampu menjalankan tugas dan peranannya.

         SMK Pelita Nusantara 1 Semarang sebagai salah satu SMK yang

mempunyai 3 program keahlian yaitu akuntansi, administrasi perkantoran, dan

penjualan. Di SMK Pelita Nusantara 1 Semarang sendiri prestasi belajar akuntansi

pada siswa kelas I yang memperoleh mata pelajaran akuntansi yaitu jurusan akuntansi

sebagian belum membuahkan hasil yang diharapkan. Siswa masih menemui

kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal akuntansi. Hal ini terlihat dari

observasi awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan hasil ulangan per

kompetensi untuk mata diklat produktif akuntansi 2 yang masih belum mencapai hasil

yang maksimal. Rata-rata nilai ulangan masih di bawah 7,00. Adapun data nilai

akuntansi siswa kelas I AK adalah:

                                     Tabel 1.1
             Prestasi Belajar Siswa Mata Diklat Produktif Akuntansi 2
Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi Semester 1 SMK Pelita Nusantara 1 Semarang
                   Nilai rata-        Nilai di      Nilai di atas
     Kelas                                                          Jumlah siswa
                   rata kelas        bawah 7,00         7,00
    I AK 1            6,74              25               16              41
    I AK 2            6,84              22               18              40
    I AK 3            6,71              20               17              37
    Jumlah                              67               51              118
Sumber : SMK Pelita Nusantara 1 Semarang
3




         Nilai yang memenuhi standar ketuntasan yang ditetapkan oleh SMK Pelita

Nusantara 1 Semarang adalah sebesar 7,00. Jadi hanya terdapat 43% siswa yang telah

memenuhi standar ketuntasan sedangkan sisanya 57% siswa belum tuntas. Hal ini

bisa juga dikarenakan terjadi perubahan jenjang dari siswa SMP menuju SMK

dimana waktu masih duduk di SMP belum mendapatkan pelajaran akuntansi.

         Keberhasilan seorang siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar

siswa yang bersangkutan. Di dalam pendidikan siswa akan dinilai keberhasilannya

melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalah prestasi belajar yang baik

karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi, baik siswa, guru, sekolah,

maupun orang tua hingga masyarakat. Namun antara siswa satu dengan siswa yang

lainnya berbeda dalam pencapaian prestasi belajar. Ada yang mampu mencapai

prestasi yang tinggi, namun ada juga siswa yang rendah prestasi belajarnya. Bagi

siswa sendiri prestasi belajar akuntansi sangat penting mengingat jurusan mereka

adalah akuntansi agar siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya terutama

dalam belajar akuntansi sehingga dapat membuat perencanaan studi kelanjutannya.

         Adanya perbedaan prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai

faktor. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam individu seperti

kecerdasan, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. Sedangkan

faktor eksternal adalah semua faktor yang bersumber dari luar seperti lingkungan.

Lingkungan ini terdiri dari tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan

lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga meliputi cara orang tua mendidik,
4




relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua dan latar belakang kebudayaan. Lingkungan sekolah meliputi metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah dan lain-lain. Sedangkan lingkungan

masyarakat meliputi keadaan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul

dan bentuk kehidupan masyarakat.

         Berkaitan dengan proses interaksi belajar mengajar ada beberapa faktor

yang perlu diperhatikan antara lain adalah motivasi belajar dan metode pembelajaran.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang cukup penting dalam

proses belajar mengajar. Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat terhadap

pelajaran yang diajarkan oleh guru. Sedangkan metode pembelajaran juga salah satu

faktor yang menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar, dengan metode

yang tepat secara otomatis akan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.

Sehingga kedua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut mempunyai andil

yang cukup besar dalam kegiatan belajar.

         Belajar adalah salah satu kegiatan yang membutuhkan motivasi. Sayangnya

motivasi ini tidak selalu timbul, sehingga terlihat ada siswa yang bersemangat, ada

juga yang malas. Hal ini tercermin dari proses pembelajaran di SMK Pelita Nusantara

1 Semarang. Siswa terlihat belum termotivasi untuk mengikuti pelajaran yang

disampaikan oleh guru. Guru yang bersangkutan sudah berusaha membangkitkan

motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar namun hasilnya belum maksimal.

Guru banyak memberikan waktu ekstra untuk mengembangkan tugas yang diberikan
5




dan memperluas materi belajar. Selain itu guru juga menilai setiap tugas dan

memberikan komentar secara tertulis. Metode yang digunakan guru dalam mengajar

juga menentukan sikap siswa, sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti

kegiatan belajar.

         Menggerakkan motivasi belajar dapat mendorong pencapaian prestasi

belajar secara optimal. Walaupun siswa mempunyai bakat dan minat yang tinggi

tetapi bila tidak disertai dengan motivasi belajar maka prestasi belajar tidak optimal

begitu juga sebaliknya. Bisa juga siswa yang mempunyai intelegensi tinggi boleh jadi

gagal karena kekurangan motivasi. Sehingga motivasi mempunyai peranan penting

dalam kegiatan belajar karena motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan

mengarahkan seseorang.

         Selain siswa unsur yang penting dalam kegiatan pembelajaran adalah guru.

Di tangan gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya penyampaian tujuan

belajar. Menurut pengalaman peneliti pada saat PPL (Praktik Pengalaman Lapangan)

siswa cenderung kurang bersemangat pada saat belajar akuntansi. Semua itu terlihat

dengan adanya sikap beberapa siswa yang kurang antusias dalam mengerjakan soal-

soal akuntansi. Siswa kurang bersemangat untuk mengerjakan karena proses belajar

mengajar terasa monoton. Metode pembelajaran yang diberikan kurang bervariasi

sehingga timbul kebosanan pada siswa. Suasana kelas terlihat kurang hidup karena

siswa menjadi pasif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diberikan guru.

Sehingga dibutuhkan strategi metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan

kondisi siswa.
6




         Pemilihan dan penggunaan metode yang tepat sesuai dengan tujuan

kompetensi sangat diperlukan. Karena metode adalah cara yang digunakan oleh guru

untuk mengadakan hubungan dengan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung. Untuk itu guru sebagai pengarah dan pembimbing tidak hanya pandai

dalam memilih metode pembelajaran namun usaha guru-guru untuk mengoptimalkan

komponen pembelajaran diperlukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar. Di

mana akuntansi merupakan sebuah mata diklat yang membutuhkan kecermatan dan

ketelitian sehingga metode yang digunakan harus sesuai agar mendapatkan hasil yang

maksimal. Pengembangan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan

menjadi kendala untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Masalah yang timbul

bagi siswa adalah bagaimana cara belajar yang efektif yaitu sesuai dengan teknik

belajar yang standar dengan berlatih melatih otaknya untuk belajar terus dengan

keteraturan, bagaimana melakukan penyesuaian dengan guru dan bagaimana

menimbulkan kebiasaan teratur sehingga mencapai prestasi belajar yang optimal.

         Dari keterangan di atas peneliti mempunyai dugaan bahwa ada keterkaitan

antara tinggi rendahnya motivasi belajar dan metode pembelajaran yang digunakan

terhadap prestasi belajar. Berdasarkan pengamatan tersebut di atas peneliti tertarik

untuk meneliti masalah ini ke dalam skripsi dengan judul “PENGARUH MOTIVASI

BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI SISWA KELAS I JURUSAN AKUNTANSI SMK PELITA

NUSANTARA 1 SEMARANG”.
7




1.2    Rumusan Masalah Penelitian

           Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat diambil

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh antara motivasi belajar dan metode pembelajaran

      terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK

      Pelita Nusantara 1 Semarang?

2. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi

      pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang?

3. Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar

      akuntansi pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1

      Semarang?

1.3    Penegasan Istilah

           Judul yang dikemukakan oleh peneliti terdapat istilah-istilah yang perlu

dijelaskan agar tidak terjadi salah penafsiran atau salah pengertian, oleh karena itu

penulis akan membatasi istilah-istilah tersebut sehingga pembaca dapat mengerti apa

yang dimaksudkan peneliti. Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah:

1. Motivasi Belajar

             Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa

      yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan

      belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang

      dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2006: 75).
8




      Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi siswa dalam belajar

      akuntansi, baik dalam penyerapan materi yang telah diberikan oleh guru sampai

      pada penerapan ilmu dengan menyelesaikan soal-soal akuntansi.

2. Metode Pembelajaran

             Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara

      mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur (Ahmadi, 1997: 52).

      Metode pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode-metode

      yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi akuntansi.

3. Prestasi Belajar

             Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan,

      dikerjakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 895).

      Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai

      siswa dalam mata diklat produktif akuntansi 2 yang dapat diketahui dari nilai

      ulangan per kompetensi dan sejauh mana keberhasilan terhadap materi yang

      diterima.

1.4    Tujuan Penelitian

          Tujuan penelitian ini untuk:

1. Mengetahui pengaruh antara motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap

      prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita

      Nusantara 1 Semarang.
9




2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada

      siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang.

3. Mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi

      pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang.



1.5    Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

             Memberikan masukan dalam rangka penyusunan teori dan konsep-konsep

      baru terutama untuk mengembangkan bidang ilmu pendidikan khususnya ilmu

      akuntansi.

2. Manfaat Praktis

      a. Bagi Siswa

         Diharapkan siswa selalu meningkatkan motivasi belajar akuntansi pada

         khususnya.

      b. Bagi Guru

         Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bisa

         menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap akuntansi dengan menggunakan

         metode pembelajaran yang tepat dan efektif dalam penyampaian materinya.

      c. Bagi Sekolah

         Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk

         keseluruhan mata pelajaran pada umumnya.
10




      d. Bagi Peneliti

         Merupakan wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan melalui kegiatan

         penelitian.



1.6    Sistematika Skripsi

           Untuk mengetahui gambaran isi dari penelitian ini maka peneliti membuat

sistematika secara garis besar. Adapun sistematikanya sebagai berikut:

BAB I        Pendahuluan yang berisikan mengenai latar belakang masalah, rumusan

             masalah, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

             sistematika skripsi.

BAB II       Landasan teori yang berisikan teori yang dijadikan landasan teoritis dalam

             penelitian yang menjadi acuan untuk mengajukan hipotesis.

BAB III      Metode penelitian yang berisikan mengenai populasi penelitian, sampel

             penelitian,   pilot    tes,   variabel   penelitian,   sumber   data,   metode

             pengumpulan data serta metode analisis data.

BAB IV       Hasil penelitian dan pembahasan berisikan mengenai hasil penelitian dan

             pembahasan yang dilakukan pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK

             Pelita Nusantara 1 Semarang.

BAB V        Penutup yang berisikan simpulan dan saran yang dapat membantu dalam

             pengembangan pendidikan di SMK Pelita Nusantara 1 Semarang.

Pada bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
11




                                       BAB II

                                LANDASAN TEORI



2.1     Tinjauan Prestasi Belajar Akuntansi

2.1.1    Hakekat Belajar

         Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan

mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Perubahan perilaku terjadi

karena didahului oleh proses pengalaman. Dari pengalaman yang satu ke pengalaman

yang lain akan menyebabkan proses perubahan. Perubahan ini tidak hanya berkaitan

dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga kecakapan, ketrampilan, sikap,

pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri.

         "Belajar tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan,

persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan

lain dan cita-cita" (Hamalik, 2002:45). Dengan demikian seseorang dikatakan belajar

apabila terjadi perubahan pada diri orang yang belajar akibat adanya latihan dan

pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan.

         Belajar akuntansi berbeda dengan belajar mata pelajaran yang lainnya.

Karena dalam belajar akuntansi membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan ketrampilan

dalam bentuk latihan yang kontinyu. Latihan merupakan cara belajar yang tepat

karena memiliki andil yang cukup besar dalam mempelajari akuntansi sehingga

mencapai hasil belajar yang optimal.




                                          11
12




2.1.2   Ciri-ciri Belajar

         Hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku sehingga menurut Djamarah

(2002:15) belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1.   Belajar adalah perubahan yang terjadi secara sadar.
2.   Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.
3.   Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
4.   Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara.
5.   Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
6.   Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

         Menurut aliran Humanis bahwa setiap orang menentukan sendiri tingkah

lakunya. Orang bebas memilih sesuai dengan kebutuhannya. Tidak terikat pada

lingkungan. Hal ini sesuai dengan Wasty Sumanto yang dikutip dari Darsono

(2000:18) bahwa tujuan pendidikan adalah membantu masing-masing individu untuk

mengenal dirinya sendiri sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam

mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri masing-masing.

         Menurut pandangan dan teori Konstruktivisme (Sardiman, 2006:37) belajar

merupakan proses aktif dari si subyek belajar untuk merekonstruksi makna, sesuatu

entah tes, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar merupakan proses

mengasimilasi dan menghubungkan dengan pengalaman atau bagian yang

dipelajarinya dari pengertian yang dimiliki sehingga pengertiannya menjadi

berkembang.

         Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa ciri atau prinsip dalam belajar

menurut Paul Suparno seperti dikutip oleh Sardiman (2006: 38) yang dijelaskan

sebagai berikut:
13




1. Belajar mencari makna. Makna diciptakan siswa dari apa yang mereka lihat,
   dengar, rasakan, dan alami.
2. Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus.
3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan pengembangan
   pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil
   perkembangan tetapi perkembangan itu sendiri.
4. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subyek belajar dengan dunia fisik
   dengan lingkungannya.
5. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si subyek
   belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang
   telah dipelajari.

        Berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan di atas, maka proses mengajar bukanlah

kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi suatu kegiatan yang

memungkinkan siswa merekonstruksi sendiri pengetahuannya dan menggunakan

pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu guru

sangat dibutuhkan untuk membantu belajar siswa sebagai perwujudan perannya

sebagai mediator dan fasilitator.

2.1.3   Prinsip-prinsip Belajar

        Untuk melengkapi berbagai pengertian dan makna belajar, perlu dikemukakan

prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar. Menurut Slameto (2003:27-28)

seorang guru atau calon guru perlu mengetahui prinsip-prinsip belajar yaitu prinsip-

prinsip belajar yang harus dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan

oleh setiap siswa secara individual. Beberapa prinsip belajar yang perlu diketahui

antara lain:

1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

    a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan

        minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.
14




   b. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada

       siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

   c. Belajar     perlu    lingkungan    yang      menantang   di     mana   anak     dapat

       mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.

   d. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.

2. Sesuai hakikat belajar

   a. Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut

       perkembangannya.

   b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.

   c. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu

       dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang

       diharapkan.

3. Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari

   a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian

       yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.

   b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan

       tujuan instruksional yang harus dicapai.

4. Syarat keberhasilan belajar

   a. Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan

       tenang.

   b. Repetisi,    dalam     belajar    mengajar    perlu   ulangan    berkali-kali    agar

       pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
15




2.1.4   Teori-teori Belajar

        Menurut Sardiman (2006:30-36) selama perkembangan sejarah psikologi, kita

banyak sekali mengenal aliran psikologi. Setiap aliran tersebut mempunyai

pandangan sendiri mengenai belajar. Berikut ini adalah beberapa teori tentang belajar:

1. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya

        Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari bermacam-macam daya. Masing-

masing daya dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi fungsinya. Untuk melatih

daya itu dapat digunakan berbagai cara atau bahan. Misalkan untuk melatih daya

ingat dalam belajar dengan menghafalkan kata-kata atau angka, istilah-istilah asing.

2. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt

        Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-

bagian/unsur. Sehingga dalam kegiatan belajar berawal dari pengamatan. Pengamatan

itu penting dilakukan secara menyeluruh. Sehingga berdasarkan teori ini mudah atau

sukarnya suatu pemecahan masalah tergantung pada pengamatan. Menurut aliran

teori ini, seseorang belajar jika mendapatkan insight. Insight ini diperoleh kalau

seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu.

        Dari aliran ilmu jiwa Gestalt memberikan beberapa prinsip yang penting,

antara lain:

a. Manusia bereaksi dengan lingkungannya secara keseluruhan, tidak hanya secara
   intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, sosial dan sebagainya.
b. Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.
c. Manusia berkembang secara keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa, lengkap
   dengan segala aspek-aspeknya.
d. Belajar adalah perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih luas.
e. Belajar hanya berhasil apabila tercapai kematangan untuk memperoleh insight.
16




f. Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi memberi
   dorongan yang menggerakkan seluruh organisme.
g. Belajar akan berhasil kalau ada tujuan.
h. Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat suatu bejana
   yang diisi.

3. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Asosiasi

        Ilmu jiwa asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari

penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Dari aliran ini ada dua teori yang

terkenal yakni:

a. Teori Konektionisme

        Teori ini mengatakan belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus

dan respon, antara aksi dan reaksi. Antara stimulus dan respon ini akan terjadi suatu

hubungan yang erat kalau sering dilatih. Berkat latihan yang terus menerus, hubungan

antara stimulus dan respon itu akan terbiasa, otomatis.

b. Teori Conditioning

        Teori ini mengemukakan bahwa seseorang akan melakukan sesuatu kebiasaan

karena adanya suatu tanda. Kondisi yang diciptakan merupakan syarat memunculkan

refleks bersyarat.

4. Teori Konstruktivisme

        Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan

bahwa pengetahuan kita itu adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Secara

sederhana konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan kita merupakan

konstruksi dari kita yang mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta
17




yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang

sedang mempelajarinya. Jadi seseorang yang belajar itu membentuk pengertian.

        Bettencourt dalam Sardiman (2006:37) menyimpulkan bahwa konstruktivisme

tidak bertujuan mengerti hakikat realitas tetapi lebih hendak melihat bagaimana

proses kita menjadi tahu tentang sesuatu. Jadi menurut teori konstruktivisme, belajar

adalah kegiatan yang aktif dimana si subjek belajar membangun sendiri

pengetahuannya. Subjek belajar juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka

pelajari.

5. Teori belajar dari R. Gagne

        Dalam masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi:

a. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,

    keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.

b. Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.

        Gagne mengatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat

dibagi menjadi lima kategori yang disebut dengan the domainds of learning yaitu

sebagai berikut ini:

1) Keterampilan motoris (motor skill)

            Dalam hal ini perlu koordinasi dari berbagai gerakan badan misalnya

    melempar bola, main tenis, mengemudi mobil dan sebagainya.
18




2) Informasi verbal

           Orang       dapat   menjelaskan   sesuatu   dengan   berbicara,   menulis,

   menggambar, dalam hal ini dapat dimengerti bahwa untuk mengatakan sesuatu

   perlu intelegensi.

3) Kemampuan intelektual

           Manusia mengadakan interaksi dengan dunia luar dengan simbol-simbol.

   Kemampuan belajar dengan cara inilah yang disebut dengan “kemampuan

   intelektual”.

4) Strategi kognitif

           Strategi kognitif merupakan organisasi keterampilan yang internal

   (internal organized skill) yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir.

   Kemampuan ini berbeda dengan kemampuan intelektual, karena ditujukan ke

   dunia luar dan tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta

   memerlukan perbaikan-perbaikan terus menerus.

5) Sikap

           Kemampuan ini tak dapat dipelajari dengan ulangan-ulangan, tidak

   tergantung atau dipengaruhi oleh hubungan verbal seperti halnya domain yang

   lain. Sikap ini penting dalam proses belajar, tanpa kemampuan ini belajar tak

   akan berhasil dengan baik.

       Berdasarkan teori-teori belajar yang dijelaskan di atas teori yang sesuai

dengan motivasi adalah teori belajar menurut R. Gagne yang menyebutkan bahwa

belajar adalah proses untuk memperoleh motivasi. Sedangkan teori yang sesuai
19




dengan faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi yang sedang dikaji oleh peneliti

yaitu metode pembelajaran adalah teori konstruktivisme. Teori ini meyebutkan bahwa

proses belajar mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke

subjek belajar/siswa, tetapi suatu kegiatan yang memungkinkan subjek belajar

merekonstruksi pengetahuannya. Mengajar adalah bentuk partisipasi dengan subjek

belajar dalam membentuk pengetahuan dan membuat makna, mencari kejelasan dan

membentuk justifikasi. Karena itu guru mempunyai peran yang penting sebagai

mediator dan fasilitator untuk membantu optimalisasi belajar siswa dengan cara

menggunakan metode-metode mengajar yang tepat.

2.1.5   Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi

        "Belajar   adalah   suatu   tingkah   laku   atau   kegiatan   dalam   rangka

mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, maupun sikap"

(Darsono, 2000:64). Ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak

terpisahkan. Oleh karena itu dalam kegiatan belajar mengajar harus berjalan secara

efektif agar mampu mempengaruhi hasil belajar siswa.

        Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan,

dikerjakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 895). Prestasi belajar adalah bukti

keberhasilan dari seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau

mempelajari sesuatu. Sedangkan menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,

lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
20




        Prestasi belajar akuntansi merupakan hasil belajar yang telah dicapai pada

mata pelajaran akuntansi yang ditunjukkan nilai tes atau angka yang diberikan oleh

guru akuntansi. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar akuntansi merupakan hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam

kegiatan belajar yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai dari hasil evaluasi

yang diberikan oleh guru akuntansi.

2.1.6   Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

        Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

ada dua macam yaitu faktor internal dan faktor eksternal

1. Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar seperti:

a. Faktor Jasmaniah, meliputi

   a) Faktor kesehatan

                Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan orang

        terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah

        pusing, mengantuk, kurang darah atau gangguan fungsi alat indera.

   b) Cacat tubuh

                Cacat tubuh ini dapat berupa buta, tuli, patah kaki dan patah tangan.

b. Faktor Psikologis, meliputi

   a) Intelegensi

                Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih

        berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Siswa

        yang mempunyai intelegensi tinggi dapat berhasil dengan baik dalam
21




   belajarnya dikarenakan belajar dengan menerapkan metode belajar yang

   efisien. Sedangkan yang mempunyai intelegensi rendah perlu mendapatkan

   pendidikan khusus.

b) Perhatian

           Perhatian menurut Ghazali yang dikutip oleh Slameto (2003:55)

   adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju

   kepada suatu obyek benda/hal atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin

   hasil belajar yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap

   bahan yang dipelajarinya.

c) Minat

           Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

   mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar.

   Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan

   disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.

d) Bakat

           Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan

   terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

e) Motivasi

           Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai penggerak

   atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak atau pendorong inilah yang

   disebut dengan motivasi.
22




   f) Kematangan

               Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan

       seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

       kecakapan baru. Belajar akan berhasil bila anak sudah siap (matang).

   g) Kesiapan

               Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau bereaksi.

       Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar karena jika

       siswa sudah memiliki kesiapan dalam belajar maka hasil belajarnya akan lebih

       baik.

c. Faktor Kelelahan

           Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan

   kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglai, sedangkan

   kelelahan rohani terlihat dengan kelesuan dan kebosanan.

2. Faktor Eksternal

a. Keadaan keluarga

       Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar. Keadaan yang

ada dalam keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam pencapaian prestasi

belajar misalnya cara orang tua mendidik, relasi anggota keluarga, suasana rumah,

keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua.

b. Keadaan sekolah

       Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa belajar secara

sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
23




siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, metode belajar dan

fasilitas yang mendukung lainnya.

c. Keadaan masyarakat

         Siswa   akan      mudah   kena   pengaruh   lingkungan   masyarakat   karena

keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam masyarakat, mass media,

teman bergaul, lingkungan tetangga merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi

siswa sehingga perlu diusahakan lingkungan yang positif untuk mendukung belajar

siswa.

         Dari berbagai faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa maka peneliti mengkaji motivasi belajar dan metode

pembelajaran.

2.2     Motivasi Belajar

2.2.1    Pengertian Motivasi

         Melakukan perbuatan mengajar secara relatif tidak semudah melakukan

kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu yang

mendorong kegiatan belajar agar semua tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Hal

tersebut adalah adanya motivasi. Menurut Syamsu (1994: 36) motivasi berasal dari

kata motif yang berarti keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

bertindak melakukan suatu kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan.

         Menurut Whittaker yang dikutip Darsono (2000:61) motivasi adalah suatu

istilah yang sifatnya luas yang digunakan dalam psikologi yang meliputi kondisi-

kondisi atau keadaan internal yang mengaktifkan atau memberi kekuatan pada
24




organisme dan mengarahkan tingkah laku organisme mencapai tujuan. Sedangkan

menurut Winkel motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat

melakukan percobaan, sedangkan motif sudah ada dalam diri seseorang jauh sebelum

orang itu melakukan suatu perbuatan. Menurut Nasution (2000: 73) motivasi adalah

segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

       Dalam psikologi motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat

dalam diri manusia yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan

kegiatan. Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 83),

motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari dan

mengarahkan perbuatan belajar. "Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan

sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah

kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat

tercapai" (Sardiman, 2006: 75).

       Sedangkan menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman (2006: 73)

motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Jadi

dalam penelitian ini motivasi belajar diartikan sebagai dorongan yang ada dan timbul

dalam diri siswa untuk belajar atau meningkatkan pengetahuan serta pemahaman

akuntansinya.

       Sesuai dengan pengertian motivasi yang dijelaskan di atas, bahwa tidak perlu

dipertanyakan lagi pentingnya motivasi bagi siswa dalam belajar. Di dalam kenyataan
25




motivasi belajar tidak selalu timbul dalam diri siswa. Ada sebagian siswa yang

mempunyai motivasi tinggi namun ada juga yang rendah motivasinya. Oleh karena

itu seorang guru harus bisa membangkitkan motivasi yang terdapat dalam diri siswa

agar dapat mencapai tujuan belajar. Bagi siswa yang sudah mempunyai motivasi,

guru bertugas untuk meningkatkan motivasinya, jika guru dapat membangun motivasi

siswa terhadap pelajaran yang diajarkan, diharapkan seterusnya siswa akan meminati

pelajaran tersebut.

2.2.2   Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

        Dalam proses belajar motivasi dapat tumbuh maupun hilang atau berubah

dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor-faktor

yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:

1. Cita-cita atau Aspirasi

        Cita-cita disebut juga aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.

Penentuan target ini tidak sama bagi semua siswa. Cita-cita atau aspirasi adalah

tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi

seseorang, Winkel (1989:96) dalam Darsono. Aspirasi ini bisa bersifat positif dan

negatif, ada yang menunjukkan keinginan untuk mendapatkan keberhasilan tapi ada

juga yang sebaliknya. Taraf keberhasilan biasanya ditentukan sendiri oleh siswa dan

berharap dapat mencapainya.
26




2. Kemampuan Belajar

       Dalam kemampuan belajar ini, taraf perkembangan berfikir siswa menjadi

ukuran. Jadi siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi biasanya lebih

termotivasi dalam belajar.

3. Kondisi Siswa

       Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berhubungan dengan

kondisi fisik dan kondisi psikologis. Biasanya kondisi fisik lebih cepat terlihat karena

lebih jelas menunjukkan gejalanya daripada kondisi psikologis. Kondisi-kondisi

tersebut dapat mengurangi bahkan menghilangkan motivasi belajar siswa.

4. Kondisi Lingkungan

       Kondisi lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan ini sangat berpengaruh

terhadap motivasi belajar siswa.

5. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar

       Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya

dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan

bahkan hilang sama sekali, khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional.

6. Upaya Guru Membelajarkan Siswa

       Guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan

materi sampai dengan mengevaluasi hasil belajar siswa. Upaya tersebut berorientasi

pada kepentingan siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar.
27




2.2.3   Ciri-ciri motivasi belajar

        Menurut Sardiman (2006 :83) bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama,
   tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses).
4. Mempunyai orientasi ke masa depan.
5. Lebih senang bekerja mandiri.
6. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-
   ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
7. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
8. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.
9. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

        Apabila seseorang telah memiliki ciri-ciri motivasi di atas maka orang

tersebut selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam kegiatan belajar mengajar

akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan

berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Selain itu siswa juga harus peka dan

responsif terhadap masalah umum dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Siswa

yang telah termotivasi memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil dan apabila

mengalami kegagalan mereka akan berusaha keras untuk mencapai keberhasilan itu

yang ditunjukkan dalam prestasi belajarnya. Dengan kata lain dengan adanya usaha

yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar akan

melahirkan prestasi belajar yang baik.

2.2.4   Bentuk-bentuk motivasi

        Menurut Sardiman (2006:92-95) ada beberapa bentuk dan cara untuk

menumbuhkan motivasi dalam belajar di sekolah:
28




1. Memberi angka

       Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Bagi siswa

angka-angka itu merupakan motivasi yang kuat. Sehingga yang biasa dikejar siswa

adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik.

2. Hadiah

       Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu karena hadiah

untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik perhatian bagi seseorang yang

tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut.

3. Saingan atau kompetisi

       Saingan atau kompetisi dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan

kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar.

4. Ego-involvement

       Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan

menerima sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga

diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan

berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga

harga dirinya.

5. Memberi ulangan

       Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Memberi

ulangan seperti juga merupakan sarana motivasi.
29




6. Mengetahui hasil

       Dengan mengetahui hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan akan

mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil belajar

semakin meningkat maka ada motivasi dalam diri siswa untuk terus belajar, dengan

suatu harapan hasilnya terus meningkat.

7. Pujian

       Pujian ini merupakan suatu bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus

merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat yang menyenangkan dan

mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8. Hukuman

       Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara

tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.

9. Hasrat untuk belajar

       Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.

Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar

sehingga hasilnya akan baik.

10. Minat

       Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada

kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepat kalau minat merupakan alat motivasi

yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
30




11. Tujuan yang diakui

           Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik olah siswa, merupakan alat

motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang hendak dicapai,

karena dirasa berguna dan menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus

belajar.

2.2.5      Jenis motivasi belajar

           Menurut Sardiman (2006:89) ada berbagai jenis motivasi, yaitu:

1. Motivasi Intrinsik

           Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya tidak perlu

dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu. Seorang siswa melakukan belajar karena didorong tujuan ingin

mendapatkan pengetahuan, nilai dan keterampilan.

2. Motivasi Ekstrinsik

           Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena

adanya perangsang dari luar. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan

sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan

berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas

belajar.

2.2.6      Fungsi motivasi belajar

           Menurut Sardiman (2006:85) bahwa motivasi selain berfungsi sebagai

pendorong usaha dan pencapaian prestasi juga berfungsi sebagai berikut:
31




1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
   melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang telah dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan mana yang akan
   dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-
   perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

         Dari pendapat beberapa ahli tersebut maka dapat dikemukakan indikator

motivasi belajar dalam penelitian ini adalah:

1. Tekun menghadapi tugas

2. Keinginan untuk sukses

3. Suka bekerja keras

4. Berorientasi jauh ke depan



2.3     Metode Pembelajaran

2.3.1    Pengertian Metode Pembelajaran

         Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit

menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah salah satu

alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan "pembelajaran adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah

yang lebih baik" (Darsono, 2000:24). Menurut Ahmadi (1997: 52) dikutip oleh Yatik

Hidayanti, metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara

mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain mengatakan

bahwa metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh guru

untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik
32




secara individual ataupun secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami

dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.

        Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi

pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk mencari

metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap dengan baik oleh

siswa. Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan

metode mengajar.

2.3.2   Pemilihan dan Penentuan Metode

        Dalam proses belajar mengajar guru harus selalu mencari cara-cara baru

untuk menyesuaikan pengajarannya dengan situasi yang dihadapi. Metode-metode

yang digunakan pun haruslah bervariasi untuk menghindari kejenuhan pada siswa.

Namun metode yang bervariasi ini tidak akan menguntungkan bila tidak sesuai

dengan situasinya. Baik tidaknya suatu metode pembelajaran dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Winarno Surakhmad dalam Djamarah mengatakan bahwa pemilihan

dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

1. Anak didik

        Di ruang kelas guru akan berhadapan dengan sejumlah anak dengan latar

belakang kehidupan yang berlainan. Status sosial mereka juga bermacam-macam.

Demikian juga dengan jenis kelamin serta postur tubuh. Pendek kata dari aspek fisik

selalu ada perbedaan dan persamaan pada setiap anak didik. Sedangkan dari segi

intelektual pun sama ada perbedaan yang ditunjukkan dari cepat dan lambatnya
33




tanggapan anak didik terhadap rangsangan yang diberikan dalam kegiatan belajar

mengajar. Aspek psikologis juga ada perbedaan yaitu adanya anak didik yang

pendiam, terbuka, dan lain-lain. Perbedaan dari aspek yang disebutkan di atas

mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil

untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relatif lama

demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional.

2. Tujuan yang akan dicapai

       Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Hal

ini dapat mempengaruhi penyeleksian metode yang harus digunakan. Metode yang

dipilih guru harus sesuai dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri

setiap anak didik. Jadi metode harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

3. Situasi belajar mengajar

       Situasi belajar mengajar yang diciptakan guru tidak selamanya sama. Maka

guru harus memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan. Di

waktu lain, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan

maka guru menciptakan lingkungan belajar secara berkelompok. Jadi situasi yang

diciptakan mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.

4. Fasilitas belajar mengajar

       Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan

metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak di

sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode

mengajar.
34




5. Guru.

       Latar   belakang   pendidikan   guru   diakui mempengaruhi kompetensi.

Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam

memilih dan menentukan metode. Apalagi belum memiliki pengalaman mengajar

yang memadai. Tetapi ada juga yang tepat memilihnya namun dalam pelaksanaannya

menemui kendala disebabkan labilnya kepribadian dan dangkalnya penguasaan atas

metode yang digunakan.

       Sedangkan kriteria pemilihan metode menurut Slameto (1991:98) adalah

a. Tujuan pengajaran, yaitu tingkah laku yang diharapkan dapat ditunjukkan siswa

   setelah proses belajar mengajar.

b. Materi pengajaran, yaitu bahan yang disajikan dalam pengajaran yang berupa

   fakta yang memerlukan metode yang berbeda dari metode yang dipakai untuk

   mengajarkan materi yang berupa konsep, prosedur atau kaidah.

c. Besar kelas (jumlah kelas), yaitu banyaknya siswa yang mengikuti pelajaran

   dalam kelas yang bersangkutan. Kelas dengan 5-10 orang siswa memerlukan

   metode pengajaran yang berbeda dibandingkan kelas dengan 50-100 orang siswa.

d. Kemampuan siswa, yaitu kemampuan siswa menangkap dan mengembangkan

   bahan pengajaran yang diajarkan. Hal ini banyak tergantung pada tingkat

   kematangan siswa baik mental, fisik dan intelektualnya.

e. Kemampuan guru, yaitu kemampuan dalam menggunakan berbagai jenis metode

   pengajaran yang optimal.
35




f. Fasilitas yang tersedia, bahan atau alat bantu serta fasilitas lain yang dapat

   digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.

g. Waktu yang tersedia, jumlah waktu yang direncanakan atau dialokasikan untuk

   menyajikan bahan pengajaran yang sudah ditentukan. Untuk materi yang banyak

   akan disajikan dalam waktu yang singkat memerlukan metode yang berbeda

   dengan bahan penyajian yang relatif sedikit tetapi waktu penyajian yang relatif

   cukup banyak.

       Ahmadi (1997:53) yang dikutip Yatik Hidayanti mengemukakan syarat-syarat

yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:

1. Metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar
   siswa.
2. Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian
   siswa.
3. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
   mewujudkan hasil karya.
4. Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih
   lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
5. Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan
   cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan
   menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.
7. Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai dan sikap-
   sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam
   kehidupan sehari-hari.

       Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan

lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah satu

kegiatan yang harus dilakukan adalah melakukan penentuan dan pemilihan metode.

Suatu metode yang digunakan oleh guru untuk mengajar harus benar-benar dikuasai.

Sehingga pada saat penggunaannya dapat menciptakan suasana interaksi edukatif.
36




Untuk menghindari kejemuan dan berhentinya minat siswa terhadap pelajaran yang

disampaikan maka hendaknya guru menggunakan metode yang bervariasi. Bahkan

metode yang digunakan dapat menumbuhkan keinginan siswa untuk belajar secara

mandiri dengan menggunakan teknik tersendiri.

       Di dalam kelas guru menyampaikan bahan pelajaran. Bahan pelajaran itu

akan kurang memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar lebih lanjut bila

penyampaiannya menggunakan strategi yang kurang tepat. Metode-metode yang

dipilih dipergunakan berdasarkan manfaatnya, jadi seorang guru dikatakan kompeten

bila ia memiliki khazanah cara penyampaian yang kaya dan memiliki kriteria yang

akan digunakan untuk memilih cara-cara dalam menyajikan pengalaman belajar

mengajar. Dalam proses belajar mengajar juga dibutuhkan alat bantu yang digunakan

untuk menghilangkan verbalitas. Sehingga siswa lebih cepat menyerap materi yang

telah disampaikan.

       Metode pembelajaran yang diterapkan guru hendaknya dapat mewujudkan

hasil karya siswa. Siswa dituntun untuk dapat berfikir kritis dan kreatif dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan ide-idenya. Pemilihan

metode yang kurang tepat dengan sifat bahan dan tujuan pembelajaran menyebabkan

kelas kurang bergairah dan kondisi siswa kurang kreatif. Sehingga dengan penerapan

metode yang tepat dengan berbagai macam indikator tersebut dapat meningkatkan

minat siswa pada bahan pelajaran yang disampaikan dan minat yang besar pada

akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi yang akan diraihnya.
37




2.3.3   Macam-macam Metode Pembelajaran

        Banyak macam metode pembelajaran yang dapat digunakan. Berikut ini

adalah 9 macam metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar dan diungkapkan peneliti antara lain:

1. Metode ceramah

   Metode     ceramah   adalah   suatu   cara    mengajar   yang   digunakan   untuk

   menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok

   persoalan serta masalah secara lisan (Ibrahim, 2003:106).

   a. Kelebihan metode ceramah

        1) Guru lebih menguasai kelas

        2) Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas

        3) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar

        4) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya

        5) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik

   b. Kelemahan metode ceramah

        1) Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).

        2) Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) lebih besar menerima.

        3) Membosankan bila selalu digunakan dan terlalu lama.

        4) Sukar menyimpulkan siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya.

2. Metode tanya jawab

   Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya

   komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi
38




   dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya

   guru menjawab.

   a. Kelebihan metode tanya jawab

      1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.

      2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,

          termasuk daya ingatan.

      3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan

          mengemukakan pendapat.

   b. Kelemahan metode tanya jawab

      1) Siswa merasa takut bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani

          dengan menciptakan suasana yang tidak tegang.

      2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir

          dan mudah dipahami siswa.

      3) Sering membuang banyak waktu.

      4) Kurangnya waktu untuk memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa.

3. Metode diskusi

   Metode diskusi adalah bertukar informasi, berpendapat, dan unsur-unsur

   pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama

   yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang

   dibahas.
39




   a. Kelebihan metode diskusi

      1) Merangsang kreatifitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa

          dan terobosan baru dalam pemecahan masalah.

      2) Mengembangkan sikap saling menghargai pendapat orang lain.

      3) Memperluas wawasan.

      4) Membina untuk terbiasa musyawarah dalam memecahkan suatu masalah.

   b. Kelemahan metode diskusi

      1) Membutuhkan waktu yang panjang.

      2) Tidak dapat dipakai untuk kelompok yang besar.

      3) Peserta mendapat informasi yang terbatas.

      4) Dikuasai orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.

4. Metode demonstrasi

   Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang cukup efektif sebab

   membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu

   proses atau peristiwa tertentu.

   a. Kelebihan metode demonstrasi

      1) Menghindari verbalisme.

      2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.

      3) Proses pengajaran lebih menarik.

      4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori

          dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
40




  b. Kelemahan metode demonstrasi

      1) Memerlukan keterampilan guru secara khusus.

      2) Kurangnya fasilitas.

      3) Membutuhkan waktu yang lama.

5. Metode Eksperimen

  Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan

  percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari

  (Djamarah, 2002:95).

  a. Kelebihan metode eksperimen

      1) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan

         percobaan.

      2) Membina siswa membuat terobosan baru.

      3) Hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran

         umat manusia.

  b. Kelemahan metode eksperimen

      1) Cenderung sesuai bidang sains dan teknologi.

      2) Kesulitan dalam fasilitas.

      3) Menuntut ketelitian, kesabaran, dan ketabahan.

      4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan.
41




6. Metode latihan (drill)

   Metode latihan adalah suatu teknik mengajar yang mendorong siswa untuk

   melaksanakan kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang

   lebih tinggi dari apa yang dipelajari.

   a. Kelebihan metode latihan

       1) Untuk memperoleh kecakapan motoris.

       2) Untuk memperoleh kecakapan mental.

       3) Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat.

       4) Pembentukan kebiasaan serta menambah ketepatan dan kecepatan

           pelaksanaan.

       5) Pemanfaatan kebiasaan yang tidak membutuhkan konsentrasi.

       6) Pembentukan kebiasaaan yang lebih otomatis.

   b. Kelemahan metode latihan

       1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa.

       2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

       3) Monoton, mudah membosankan.

       4) Membentuk kebiasaan yang kaku.

       5) Dapat menimbulkan verbalisme.

7. Metode pemberian tugas (resitasi)

   Metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas

   tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
42




   a. Kelebihan metode resitasi

      1) Merangsang siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar baik individual

          maupun kelompok.

      2) Dapat mengembangkan kemandirian.

      3) Membina tanggung jawab dan disiplin siswa.

      4) Mengembangkan kreatifitas siswa.

   b. Kelemahan metode resitasi

      1) Sulit dikontrol.

      2) Khusus tugas kelompok yang aktif siswa tertentu.

      3) Sulit memberikan tugas yang sesuai perbedaan individu.

      4) Menimbulkan kebosanan.

8. Metode Karyawisata

   Melalui metode ini siswa-siswa diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu di

   luar sekolah. Tempat-tempat yang akan dikunjungi dan hal-hal yang perlu diamati

   telah direncanakan terlebih dahulu, dan setelah kegiatan siswa diminta membuat

   laporan.

   a. Kelebihan metode karyawisata

      1) Memiliki prinsip pengajaran modern dengan memanfaatkan lingkungan

          nyata.

      2) Membuat relevansi antara apa yang dipelajari dengan kebutuhan di

          masyarakat.

      3) Merangsang kreatifitas siswa.
43




      4) Bahan pelajaran lebih luas dan aktual.

  b. Kelemahan metode karyawisata

      1) Kurangnya fasilitas.

      2) Perlu perencanaan yang matang.

      3) Perlu koordinasi agar tidak tumpah tindih waktu.

      4) Mengabaikan unsur studi.

      5) Kesulitan mengatur siswa yang banyak.

9. Metode Sosiodrama

  Metode yang digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai dan memecahkan masalah-

  masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan orang-orang di lingkungan

  keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam pelaksanaannya siswa diberikan

  peran tertentu dan melaksanakan peran tersebut serta mendiskusikannya di kelas.

  (Ibrahim, 2003: 107).

  a. Kelebihan metode sosiodrama

      1) Melatih siswa untuk melatih, memahami dan mengingat isi bahan yang

         akan didramakan.

      2) Melatih siswa berinisiatif dan berkreatif.

      3) Memupuk bakat.

      4) Menumbuhkan dan membina kerjasama.

      5) Mendapat kebiasaan untuk membagi tanggung jawab.

      6) Membina tata bahasa siswa.
44




      b. Kelemahan metode sosiodrama

         1) Kurang kreatif bagi anak yang tidak ikut dalam drama.

         2) Banyak memakan waktu.

         3) Memerlukan tempat yang luas.

         4) Mengganggu kelas lain karena gaduh.

         Metode-metode yang sering digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

akuntansi adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode

latihan dan metode resitasi.

         Dari pendapat beberapa ahli tersebut maka dapat dikemukakan indikator

metode pembelajaran dalam penelitian ini adalah:

1. Mendidik belajar sendiri

2. Menumbuhkan keinginan belajar lebih lanjut

3. Meniadakan verbalitas

4. Kesempatan mewujudkan hasil karya

2.4    Kajian Tentang Akuntansi

         Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan

informasi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi

kegiatan-kegiatan suatu organisasi, bila ditinjau dari sudut pemakainya. Sedangkan

bila ditinjau dari proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses

pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan

suatu organisasi. (Haryono Jusuf: 2001: 5). Sedangkan definisi akuntansi menurut

buku A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang dikutip Syafri (2003:
45




4) adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan informasi

ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif

dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.

       Akuntansi sebagai suatu sistem informasi diperlukan oleh berbagai pihak baik

dari kalangan intern maupun dari luar organisasi yang menyelenggarakan akuntansi

tersebut. Secara garis besar pihak-pihak tersebut adalah:

1. Manajer

   Manajer perusahaan menggunakan akuntansi untuk menyusun perencanaan

   perusahaannya, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai

   tujuan, dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan.

2. Investor

   Para investor melakukan penanaman modal dalam perusahaan dengan tujuan

   untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapannya. Oleh karena itu mereka

   harus mengevaluasi pendapatan yang diperkirakan dari investasinya.

3. Kreditur

   Kredit diberikan kepada calon penerima kredit bila mereka dipandang mampu

   untuk mengembalikan bunga dan kredit tepat waktu. Untuk itu kreditur selalu

   meminta laporan keuangan calon nasabah untuk dinilai.

4. Instansi Pemerintah

   Badan-badan pemerintah tertentu membutuhkan informasi keuangan dari

   perusahaan-perusahaan wajib pajak atau perusahaan yang menjual sahamnya
46




   melalui pasar modal untuk menetapkan pajak perusahaan atau mengawasi

   perusahaan.

5. Organisasi Nirlaba

   Meskipun organisasi ini tidak bertujuan untuk mencari laba tetapi mereka tetap

   berurusan dengan soal keuangan karena mereka harus mempunyai anggaran,

   membayar tenaga kerja, membayar listrik dan sewa serta urusan keuangan

   lainnya.

6. Pemakai Lainnya

   Informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak lain untuk kepentingan

   tertentu, misalnya oleh organisasi buruh. para buruh membutuhkan informasi

   tentang laba perusahaan dan kadang-kadang juga informasi lain dalam rangka

   mengajukan kenaikan gaji atau tunjangan-tunjangan lain dari perusahaan tempat

   mereka bekerja.

       Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi dapat dikelompokkan dalam

berbagai bidang. Pada umumnya dibedakan menjadi dua bidang yaitu akuntansi

publik dan akuntansi intern. Akuntan Publik adalah akuntansi yang memberikan

jasanya untuk melayani kepada masyarakat. Untuk itu akuntansi publik menerima

imbalan jasa dari pemakai jasa. Sedangkan Akuntan Intern adalah akuntan yang

bekerja pada suatu perusahaan tertentu. Perbedaannya akuntan intern hanya

melakukan pekerjaan untuk kepentingan perusahaan dimana ia bekerja.
47




2.5   Kerangka Berpikir

        Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar

dikatakan berhasil bila siswa dalam melakukan kegiatan berlangsung secara intensif

dan optimal sehingga menimbulkan pengaruh tingkah laku yang bersifat tetap.

Perubahan tingkah laku sebagai akibat belajar dipengaruhi banyak faktor. Dari faktor-

faktor yang mempengaruhinya secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu faktor

intern (dari dalam) diri subjek belajar dan faktor ekstern (dari luar) diri subjek belajar.

        Dari pembicaraan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan

belajar tidak hanya ditekankan pada faktor intern saja melainkan juga faktor ekstern.

Faktor intern menyangkut faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan. Faktor intern

yang relevan dengan persoalan reinforcement adalah faktor psikologis, sehingga

faktor psikologis dijadikan tinjauan khususnya dalam faktor intern. Sedangkan faktor

ekstern menyangkut faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keseluruhan faktor

yang berpengaruh terhadap belajar mempunyai andil yang sama besar dalam

memberikan dasar dan kemudahan dalam pencapaian tujuan belajar yang optimal.

        Faktor psikologis yang termasuk di dalamnya adalah intelegensi, perhatian,

minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan dan lainnya yang mempunyai peran

penting dalam pemahaman bahan pelajaran, dan pada akhirnya penguasaan terhadap

bahan pelajaran tersebut lebih cepat dan efektif. Di antara berbagai faktor psikologis

tersebut motivasi merupakan hal yang penting dan menunjang keberhasilan siswa

dalam belajar.
48




       Motivasi merupakan salah satu unsur yang penting dalam melakukan

kegiatan. Dalam melakukan sesuatu motivasi dapat dijadikan sebagai pendorong atau

penggerak. Motivasi sangat dibutuhkan dalam pemahaman bahan pelajaran di

sekolah. Bila belajar berhasil maka akan timbul motivasi dengan sendirinya dan

menimbulkan keinginan untuk lebih banyak belajar. Sukses dalam belajar akan

membangkitkan motivasi belajar. Masalah motivasi bukan soal memberikan motivasi

tetapi mengatur kondisi belajar sehingga memberikan reinforcement (Skinner, 1968).

       Motivasi merupakan hal yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Dengan adanya motivasi maka prestasi belajar akan optimal. Semakin tepat motivasi

yang diberikan guru maka kegiatan belajar mengajar akan semakin berhasil. Motivasi

akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar peserta didik. Motivasi berkaitan

dengan suatu tujuan.

       Sehubungan dengan hal di atas, motivasi berfungsi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi, menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang

hendak dicapai dan menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan, yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat (Sardiman, 2006: 85). Selain itu motivasi

juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya

motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.

       Belajar akuntansi sering dianggap sulit tetapi bila siswa sudah memiliki

motivasi yang tinggi dalam belajar akuntansi maka tidak akan mudah putus asa pada

saat menghadapi kesulitan dalam belajar akuntansi. Siswa yang mempunyai motivasi
49




tinggi akan berusaha mencari cara untuk mengatasi kesulitan belajarnya melalui

buku-buku paket, latihan soal, modul, belajar di perpustakaan, sampai belajar

kelompok atau bertanya pada orang yang sudah ahli atau menguasai. Berbeda dengan

siswa yang motivasinya rendah maka akan cepat menyerah dalam menghadapi

kesulitan dalam belajar akuntansi. Hal ini dapat mempengaruhi prestasi belajar

akuntansi.

       Berdasarkan keterangan di atas dapat dirumuskan bahwa motivasi belajar

mempunyai peran yang besar karena siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi

akan giat dalam belajar sehingga tujuan yang diharapkan yang ditunjukkan dengan

prestasi belajar akan meningkat.

       Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi

yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Untuk

mendapatkan hasil belajar yang optimal banyak dipengaruhi oleh komponen belajar

mengajar. Guru sebagai salah satu sumber belajar hendaknya mampu menyediakan

kondisi kelas yang kondusif dalam kegiatan belajar akuntansi di kelas. Sebagai

perwujudannya, salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru adalah

melakukan pemilihan dan penentuan metode pembelajaran yang tepat.

       Setiap kompetensi mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga pemilihan

metode dalam mengajar pun harus disesuaikan agar siswa tidak mendapatkan

kesulitan dalam mempelajarinya. Pada kompetensi mengerjakan persamaan dasar

akuntansi metode yang digunakan berbeda dengan kompetensi menganalisis bukti

transaksi. Pada kompetensi mengerjakan persamaan dasar akuntansi guru lebih
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN
MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

SKRIPSI Manajemen Pendidikan UNG
SKRIPSI Manajemen Pendidikan UNGSKRIPSI Manajemen Pendidikan UNG
SKRIPSI Manajemen Pendidikan UNGAbdi Gunawan
 
Bab i v daftar pustaka
Bab i v  daftar pustakaBab i v  daftar pustaka
Bab i v daftar pustakaAbdul Majid
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaRisna Riany
 
sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regre...
sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regre...sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regre...
sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regre...Sutikno Java
 
Sidang proposaltesis
Sidang proposaltesisSidang proposaltesis
Sidang proposaltesisnda_fauziah
 
Skripsi lengkap -_c2_a006075
Skripsi lengkap -_c2_a006075Skripsi lengkap -_c2_a006075
Skripsi lengkap -_c2_a006075Poetra Chebhungsu
 
Proposal tesis eksperimen
Proposal tesis eksperimenProposal tesis eksperimen
Proposal tesis eksperimenFuad Flamboyan
 
Proposal kualitatif
Proposal kualitatifProposal kualitatif
Proposal kualitatifDewi
 
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murniBab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murnisafran hasibuan
 
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...risa zakiatul
 
Proposal kajian tindakan
Proposal  kajian tindakanProposal  kajian tindakan
Proposal kajian tindakanmurshidyzila
 
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJARBIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJARmiftakhulkhabibi
 
Tugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitianTugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitianMuhammad Hendra
 

Was ist angesagt? (20)

Skripsi matematika dari pdf
Skripsi matematika dari pdfSkripsi matematika dari pdf
Skripsi matematika dari pdf
 
SKRIPSI Manajemen Pendidikan UNG
SKRIPSI Manajemen Pendidikan UNGSKRIPSI Manajemen Pendidikan UNG
SKRIPSI Manajemen Pendidikan UNG
 
Bab i v daftar pustaka
Bab i v  daftar pustakaBab i v  daftar pustaka
Bab i v daftar pustaka
 
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematikaHubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar matematika
 
sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regre...
sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regre...sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regre...
sutikno Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. analisis kuadran dan regre...
 
Ptk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ipsPtk kelas 1 ips
Ptk kelas 1 ips
 
Sidang proposaltesis
Sidang proposaltesisSidang proposaltesis
Sidang proposaltesis
 
Skripsi lengkap -_c2_a006075
Skripsi lengkap -_c2_a006075Skripsi lengkap -_c2_a006075
Skripsi lengkap -_c2_a006075
 
Ptk asli
Ptk asliPtk asli
Ptk asli
 
Proposal tesis eksperimen
Proposal tesis eksperimenProposal tesis eksperimen
Proposal tesis eksperimen
 
Proposal kualitatif
Proposal kualitatifProposal kualitatif
Proposal kualitatif
 
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murniBab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
Bab i pendahuluan penelitian eksperimen murni
 
Adocx
AdocxAdocx
Adocx
 
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
 
Proposal kajian tindakan
Proposal  kajian tindakanProposal  kajian tindakan
Proposal kajian tindakan
 
Prposal ptk ipa sd
Prposal ptk ipa sdPrposal ptk ipa sd
Prposal ptk ipa sd
 
Peranan bimbel
Peranan bimbelPeranan bimbel
Peranan bimbel
 
Ptk ips kelas ii
Ptk ips kelas iiPtk ips kelas ii
Ptk ips kelas ii
 
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJARBIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
BIMBINGAN ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN BELAJAR
 
Tugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitianTugas proposal penelitian
Tugas proposal penelitian
 

Ähnlich wie MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN

sekripsi
sekripsisekripsi
sekripsiboiys
 
Hambatan belajar bio
Hambatan belajar bioHambatan belajar bio
Hambatan belajar bioHeppiNiwer
 
Jiptummpp gdl-s1-2009-fikapurwid-16716-pendahul-n(1)
Jiptummpp gdl-s1-2009-fikapurwid-16716-pendahul-n(1)Jiptummpp gdl-s1-2009-fikapurwid-16716-pendahul-n(1)
Jiptummpp gdl-s1-2009-fikapurwid-16716-pendahul-n(1)hasansanung
 
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...MochamadUcuSudarsono
 
50091904 s kripsi-kimia
50091904 s kripsi-kimia50091904 s kripsi-kimia
50091904 s kripsi-kimiagusty_21
 
SKRIPSI EKA NUR JANNAH_NIM 07108248007.pdf
SKRIPSI EKA NUR JANNAH_NIM 07108248007.pdfSKRIPSI EKA NUR JANNAH_NIM 07108248007.pdf
SKRIPSI EKA NUR JANNAH_NIM 07108248007.pdfEvyFitriaCahyaN
 
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Operator Warnet Vast Raha
 
Tesis
Tesis Tesis
Tesis omcik
 
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...Irma Mustika Sari
 

Ähnlich wie MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN (20)

Ghghghgh
GhghghghGhghghgh
Ghghghgh
 
sekripsi
sekripsisekripsi
sekripsi
 
Alat peraga
Alat peragaAlat peraga
Alat peraga
 
1401409017
14014090171401409017
1401409017
 
2005
20052005
2005
 
doc
docdoc
doc
 
Hambatan belajar bio
Hambatan belajar bioHambatan belajar bio
Hambatan belajar bio
 
2427
24272427
2427
 
Jiptummpp gdl-s1-2009-fikapurwid-16716-pendahul-n(1)
Jiptummpp gdl-s1-2009-fikapurwid-16716-pendahul-n(1)Jiptummpp gdl-s1-2009-fikapurwid-16716-pendahul-n(1)
Jiptummpp gdl-s1-2009-fikapurwid-16716-pendahul-n(1)
 
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
PTK - Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bagian-bagia...
 
50091904 s kripsi-kimia
50091904 s kripsi-kimia50091904 s kripsi-kimia
50091904 s kripsi-kimia
 
jarimatika-workshop
jarimatika-workshopjarimatika-workshop
jarimatika-workshop
 
Doc
DocDoc
Doc
 
Panduan evaluasi pembelajaran
Panduan evaluasi pembelajaranPanduan evaluasi pembelajaran
Panduan evaluasi pembelajaran
 
SKRIPSI EKA NUR JANNAH_NIM 07108248007.pdf
SKRIPSI EKA NUR JANNAH_NIM 07108248007.pdfSKRIPSI EKA NUR JANNAH_NIM 07108248007.pdf
SKRIPSI EKA NUR JANNAH_NIM 07108248007.pdf
 
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
 
Tesis
Tesis Tesis
Tesis
 
Tugas ii
Tugas iiTugas ii
Tugas ii
 
ppt skripsi.pptx
ppt skripsi.pptxppt skripsi.pptx
ppt skripsi.pptx
 
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
”Meningkatkan Hasil Belajar IPA-Fisika Pada Materi Pokok Tekanan Dengan Mengg...
 

MOTIVASI DAN METODE PEMBELAJARAN

  • 1. PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS I JURUSAN AKUNTANSI SMK PELITA NUSANTARA 1 SEMARANG SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Asti Wahyuni 3301403039 Pendidikan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007
  • 2. PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari : Tanggal : Disahkan oleh: Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Drs. Kusmuriyanto, M. Si Maylia Pramono Sari, SE, M. Si NIP. 131404309 NIP. 132307250 Mengetahui Ketua Jurusan Akuntansi Drs. Sukirman, M. Si NIP. 131967646
  • 3. PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, Juli 2007 Asti Wahyuni NIM. 3301403039
  • 4. PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari : Senin Tanggal : 27 Agustus 2007 Penguji Skripsi Drs. Partono Thomas, M.S. NIP. 131125640 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Drs. Kusmuriyanto, M. Si Maylia Pramono Sari, SE, M. Si NIP. 131404309 NIP. 132307250 Mengetahui Dekan Drs. Agus Wahyudin, M. Si NIP. 131658236
  • 5. MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: Keberhasilan tidak akan pernah diraih tanpa ketekunan, keprihatinan dan kesabaran. Persembahan Kupersembahkan skripsi ini untuk: Bapak dan Ibu tercinta atas doa dan segalanya Adikku Ari dan Fatkhur yang kusayangi Mas Chandra atas semua doa dan dukungannya Keluarga Balapulang atas dukungannya Keluarga besar Kos Pasadena Teman-temanku Ratieh, Puj-puj, Datik Teman-teman seperjuangan Pend. Akuntansi '03 ‫و‬
  • 6. PRAKATA Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga skripsi dengan judul "Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang" dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan studi strata 1 (satu) guna meraih gelar Sarjana Pendidikan. Berkat bantuan dan dukungan berbagai pihak, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Soedijono Sastroatmodjo, M. Si, Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. Agus Wahyudin, M. Si, Dekan Fakultas Ekonomi. 3. Drs. Sukirman, M. Si, Ketua Jurusan Akuntansi. 4. Drs. Kusmuriyanto, M. Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan kritik dan saran dengan tulus. 5. Maylia Pramono Sari, SE, M. Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan tulus. 6. Drs. Partono Thomas, M.S. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran. 7. Bapak dan Ibu Dosen jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNNES yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penyusun.
  • 7. 8. Drs. Djoko Prasetyo, MM, kepala sekolah SMK Pelita Nusantara 1 Semarang, yang telah memberi ijin dan membantu dalam penelitian ini. 9. Budi Setyowati, S.Pd dan Tina Andarwati, S.Pd, selaku guru SMK Pelita Nusantara 1 Semarang yang telah membantu dalam penelitian ini. 10. Siswa-siswi kelas I jurusan Akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang yang membantu dalam pengumpulan data. 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan moral maupun materi dalam penyusunan skripsi ini. Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis yakin skripsi ini jauh dari sempurna. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Semarang, Juni 2007 Peneliti
  • 8. SARI Asti Wahyuni. 2007. Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. 99 hal. Kata kunci: Motivasi Belajar, Metode Pembelajaran, Prestasi Belajar Akuntansi. Prestasi belajar akuntansi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Beberapa faktor diantaranya adalah motivasi belajar dan metode pembelajaran. Motivasi yang rendah dapat menimbulkan rasa malas dalam mengikuti pelajaran, serta metode pembelajaran yang kurang bervariasi akan terasa monoton sehingga siswa menjadi bosan. Untuk dapat mengetahui pengaruh motivasi belajar dan metode pembelajaran maka diperlukan penelitian agar diperoleh jawaban yang akurat. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Apakah terdapat pengaruh antara motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang? (2) Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang? (3) Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang? Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui apakah terdapat pengaruh antara motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang? (2) mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang? (3) mengetahui apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang? Populasi penelitian ini adalah siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang sebanyak 118 siswa yang tersebar dalam 3 kelas. Pengambilan sampel yang berjumlah 54 siswa dilakukan dengan teknik proportional random sampling. Ada tiga variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: motivasi belajar, metode pembelajaran dan prestasi belajar akuntansi. Sumber data berasal dari data primer dan sekunder. Data diambil melalui angket dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan rumus Product Moment dari Pearson. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha. Analisis data menggunakan analisis deskriptif presentase dan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil regresi berganda diperoleh model regresi Y = 4,442 + 0,034X1 + 0,037X2. Uji keberartian persamaan regresi dengan menggunakan uji F, diperoleh Fhitung = 168,554 dengan taraf signifikansi 0,000 yang berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan metode pembelajaran
  • 9. terhadap prestasi belajar akuntansi. Besarnya pengaruh motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang mencapai 86,9%. Berdasarkan uji parsial diperoleh thitung variabel motivasi belajar sebesar 7,335 dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, sedangkan kontribusi motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebesar 51,3%. Hasil uji parsial metode pembelajaran diperoleh thitung sebesar 6,958 dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi, kontribusi metode pembelajaran terhadap prestasi belajar sebesar 46,1%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi secara bersama-sama dan parsial. Oleh karena itu peneliti menyarankan guru memberikan penugasan lebih agar siswa lebih bertanggungjawab untuk belajar untuk menunjang kemandirian dalam belajar. Serta guru hendaknya lebih meningkatkan kemampuan keprofesionalannya dalam menyampaikan materi dengan metode yang lebih efektif untuk menunjang keberanian siswa untuk bertanya.
  • 10. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i SURAT REKOMENDASI ................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................ iv PERNYATAAN................................................................................................. v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi PRAKATA......................................................................................................... vii SARI................................................................................................................... ix DAFTAR ISI...................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL.............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 7 1.3 Penegasan Istilah........................................................................... 7 1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................... 8 1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 9 1.6 Sistematika Skripsi........................................................................ 10 ‫ك‬
  • 11. BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 11 2.1 Tinjauan Prestasi Belajar Akuntansi ............................................. 11 2.1.1 Hakekat Belajar.................................................................... 11 2.1.2 Ciri-ciri Belajar .................................................................... 12 2.1.3 Prinsip-prinsip Belajar ......................................................... 13 2.1.4 Teori-teori Belajar................................................................ 15 2.1.5 Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi ................................. 19 2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............ 20 2.2 Motivasi Belajar ............................................................................ 23 2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar................................................. 23 2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi ....................... 25 2.2.3 Ciri-ciri Motivasi Belajar ..................................................... 27 2.2.4 Bentuk-bentuk Motivasi....................................................... 27 2.2.5 Jenis Motivasi Belajar .......................................................... 30 2.2.6 Fungsi Motivasi Belajar ....................................................... 30 2.3 Metode Pembelajaran.................................................................... 31 2.3.1 Pengertian Metode Pembelajaran......................................... 31 2.3.3 Pemilihan dan Penentuan Metode........................................ 32 2.3.4 Macam-macam Metode Pembelajaran................................. 37 2.4 Kajian tentang Akuntansi.............................................................. 44 2.5 Kerangka Berfikir ......................................................................... 47 2.6 Hipotesis........................................................................................ 51 ‫ل‬
  • 12. BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 52 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 52 3.1.1 Populasi ................................................................................ 52 3.1.2 Sampel ................................................................................. 53 3.1.3 Pilot Tes ............................................................................... 55 3.2 Variabel Penelitian ........................................................................ 55 3.2.1 Variabel Bebas atau Independen Variabel .......................... 55 3.2.2 Variabel Terikat ................................................................... 56 3.3 Sumber Data.................................................................................. 56 3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 57 3.4.1 Angket .................................................................................. 57 3.4.2 Dokumentasi ........................................................................ 57 3.5 Validitas dan Reliabilitas .............................................................. 57 3.5.1 Validitas ............................................................................... 58 3.5.2 Reliabilitas ........................................................................... 58 3.6 Metode Analisis Data.................................................................... 61 3.6.1 Metode Analisis Deskriptif Persentase ................................ 61 3.6.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 63 3.6.3 Analisis Regresi ................................................................... 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 68 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian............................................ 68 4.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 68 ‫م‬
  • 13. 4.2.1 Analisis Deskriptif ............................................................... 69 4.2.1.1 Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Akuntansi ...... 71 4.2.1.2 Analisis Deskriptif Metode Pembelajaran .............. 78 4.2.2 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 83 4.2.3 Uji Hipotesis ........................................................................ 87 4.2.2.1 Analisis Regresi Berganda ....................................... 87 4.2.2.2 Uji Bersama-sama .................................................... 88 4.2.2.3 Uji Parsial................................................................. 88 4.2.2.4 Besarnya Kontribusi Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar ................... 90 4.3 Pembahasan .................................................................................. 90 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 96 5.1 Simpulan ...................................................................................... 96 5.2 Saran ............................................................................................. 97 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 98 LAMPIRAN....................................................................................................... 99 ‫ن‬
  • 14. DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Bagan Kerangka Berfikir ............................................................................. 51 4.1 Normal P-Plot Regresi................................................................................. 84 4.2 Pola Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas..................................................... 85
  • 15. DAFTAR TABEL Tabel Halaman Tabel 1.1 Prestasi Belajar Siswa Semester I ........................................................ 2 Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi.................................... 52 Tabel 3.2 Perhitungan Proporsi Sampel............................................................... 54 Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas...................................................... 60 Tabel 3.4 Kriteria Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran........................... 62 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel................................................................. 69 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Akuntansi................................ 71 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tekun Menghadapi Tugas .................................. 72 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Keinginan Untuk Sukses .................................... 74 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Suka Bekerja Keras ............................................ 75 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berorientasi Jauh ke Depan ................................ 77 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Metode Pembelajaran ......................................... 78 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Mendidik Belajar Sendiri ................................... 78 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Menumbuhkan Keinginan Belajar Lebih Lanjut 80 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Meniadakan Verbalitas..................................... 81 Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Kesempatan Mewujudkan Hasil Karya ............ 82 Tabel 4.12 Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................... 86` Tabel 4.13 Analisis Regresi ................................................................................. 87 Tabel 4.14 Hasil Uji Bersama-sama..................................................................... 88
  • 16. Tabel 4.15 Hasil Uji Parsial ................................................................................. 89 Tabel 4.16 Kontribusi Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar .................................................................. 90
  • 17. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman Lampiran 1 Kisi-Kisi Kuesioner .......................................................................... 104 Lampiran 2 Kuesioner Penelitian......................................................................... 105 Lampiran 3 Uji Validitas Motivasi Belajar.......................................................... 112 Lampiran 4 Perhitungan Validitas Motivasi Belajar............................................ 113 Lampiran 5 Perhitungan Reliabilitas Motivasi Belajar........................................ 117 Lampiran 6 Uji Validitas Metode Pembelajaran.................................................. 120 Lampiran 7 Perhitungan Validitas Metode Pembelajaran ................................... 121 Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Metode Pembelajaran................................ 125 Lampiran 9 Data Hasil Penelitian ........................................................................ 128 Lampiran 10 Tabel Persiapan Regresi ................................................................. 132 Lampiran 11 Analisis Regresi.............................................................................. 133 Lampiran 12 Daftar Kritik Uji t ........................................................................... 138 Lampiran 13 Daftar Kritik Uji F .......................................................................... 139 Lampiran 14 Data Prestasi Belajar Siswa ............................................................ 140 Lampiran 15 Daftar Nama Siswa......................................................................... 141 Lampiran 16 Surat Ijin Observasi ........................................................................ 143 Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 144 Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian ........................................................... 146 xviii
  • 18. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang (UUPN No. 2 1989, pasal 1). Sehingga dalam mengemban tugasnya guru dituntut dapat mendidik, mengajar dan melatih agar penguasaan konsep lebih tertanam. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan dalam segala unsur-unsur yang mendukung pendidikan. Adapun unsur tersebut adalah siswa, guru, alat dan metode, materi dan lingkungan pendidikan. Semua unsur tersebut saling terkait dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Perkembangan dunia pendidikan dari tahun ke tahun mengalami perubahan seiring dengan tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era global. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa kita adalah masih rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang. Banyak hal yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat pelajaran serta perbaikan sarana dan prasarana pendidikan. Namun demikian mutu pendidikan yang dicapai belum seperti apa yang diharapkan. Perbaikan yang telah dilakukan pemerintah tidak akan ada artinya jika tanpa 1
  • 19. 2 dukungan dari guru, orang tua, siswa, dan masyarakat. Berbicara tentang mutu pendidikan tidak akan lepas dengan proses belajar mengajar. Di mana dalam proses belajar mengajar guru harus mampu menjalankan tugas dan peranannya. SMK Pelita Nusantara 1 Semarang sebagai salah satu SMK yang mempunyai 3 program keahlian yaitu akuntansi, administrasi perkantoran, dan penjualan. Di SMK Pelita Nusantara 1 Semarang sendiri prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas I yang memperoleh mata pelajaran akuntansi yaitu jurusan akuntansi sebagian belum membuahkan hasil yang diharapkan. Siswa masih menemui kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal akuntansi. Hal ini terlihat dari observasi awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan hasil ulangan per kompetensi untuk mata diklat produktif akuntansi 2 yang masih belum mencapai hasil yang maksimal. Rata-rata nilai ulangan masih di bawah 7,00. Adapun data nilai akuntansi siswa kelas I AK adalah: Tabel 1.1 Prestasi Belajar Siswa Mata Diklat Produktif Akuntansi 2 Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi Semester 1 SMK Pelita Nusantara 1 Semarang Nilai rata- Nilai di Nilai di atas Kelas Jumlah siswa rata kelas bawah 7,00 7,00 I AK 1 6,74 25 16 41 I AK 2 6,84 22 18 40 I AK 3 6,71 20 17 37 Jumlah 67 51 118 Sumber : SMK Pelita Nusantara 1 Semarang
  • 20. 3 Nilai yang memenuhi standar ketuntasan yang ditetapkan oleh SMK Pelita Nusantara 1 Semarang adalah sebesar 7,00. Jadi hanya terdapat 43% siswa yang telah memenuhi standar ketuntasan sedangkan sisanya 57% siswa belum tuntas. Hal ini bisa juga dikarenakan terjadi perubahan jenjang dari siswa SMP menuju SMK dimana waktu masih duduk di SMP belum mendapatkan pelajaran akuntansi. Keberhasilan seorang siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang bersangkutan. Di dalam pendidikan siswa akan dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalah prestasi belajar yang baik karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi, baik siswa, guru, sekolah, maupun orang tua hingga masyarakat. Namun antara siswa satu dengan siswa yang lainnya berbeda dalam pencapaian prestasi belajar. Ada yang mampu mencapai prestasi yang tinggi, namun ada juga siswa yang rendah prestasi belajarnya. Bagi siswa sendiri prestasi belajar akuntansi sangat penting mengingat jurusan mereka adalah akuntansi agar siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya terutama dalam belajar akuntansi sehingga dapat membuat perencanaan studi kelanjutannya. Adanya perbedaan prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam individu seperti kecerdasan, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. Sedangkan faktor eksternal adalah semua faktor yang bersumber dari luar seperti lingkungan. Lingkungan ini terdiri dari tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga meliputi cara orang tua mendidik,
  • 21. 4 relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. Lingkungan sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah dan lain-lain. Sedangkan lingkungan masyarakat meliputi keadaan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. Berkaitan dengan proses interaksi belajar mengajar ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah motivasi belajar dan metode pembelajaran. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang cukup penting dalam proses belajar mengajar. Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat terhadap pelajaran yang diajarkan oleh guru. Sedangkan metode pembelajaran juga salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya proses belajar mengajar, dengan metode yang tepat secara otomatis akan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Sehingga kedua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar. Belajar adalah salah satu kegiatan yang membutuhkan motivasi. Sayangnya motivasi ini tidak selalu timbul, sehingga terlihat ada siswa yang bersemangat, ada juga yang malas. Hal ini tercermin dari proses pembelajaran di SMK Pelita Nusantara 1 Semarang. Siswa terlihat belum termotivasi untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru yang bersangkutan sudah berusaha membangkitkan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar namun hasilnya belum maksimal. Guru banyak memberikan waktu ekstra untuk mengembangkan tugas yang diberikan
  • 22. 5 dan memperluas materi belajar. Selain itu guru juga menilai setiap tugas dan memberikan komentar secara tertulis. Metode yang digunakan guru dalam mengajar juga menentukan sikap siswa, sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar. Menggerakkan motivasi belajar dapat mendorong pencapaian prestasi belajar secara optimal. Walaupun siswa mempunyai bakat dan minat yang tinggi tetapi bila tidak disertai dengan motivasi belajar maka prestasi belajar tidak optimal begitu juga sebaliknya. Bisa juga siswa yang mempunyai intelegensi tinggi boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Sehingga motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar karena motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan seseorang. Selain siswa unsur yang penting dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Di tangan gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya penyampaian tujuan belajar. Menurut pengalaman peneliti pada saat PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) siswa cenderung kurang bersemangat pada saat belajar akuntansi. Semua itu terlihat dengan adanya sikap beberapa siswa yang kurang antusias dalam mengerjakan soal- soal akuntansi. Siswa kurang bersemangat untuk mengerjakan karena proses belajar mengajar terasa monoton. Metode pembelajaran yang diberikan kurang bervariasi sehingga timbul kebosanan pada siswa. Suasana kelas terlihat kurang hidup karena siswa menjadi pasif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diberikan guru. Sehingga dibutuhkan strategi metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa.
  • 23. 6 Pemilihan dan penggunaan metode yang tepat sesuai dengan tujuan kompetensi sangat diperlukan. Karena metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk mengadakan hubungan dengan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Untuk itu guru sebagai pengarah dan pembimbing tidak hanya pandai dalam memilih metode pembelajaran namun usaha guru-guru untuk mengoptimalkan komponen pembelajaran diperlukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar. Di mana akuntansi merupakan sebuah mata diklat yang membutuhkan kecermatan dan ketelitian sehingga metode yang digunakan harus sesuai agar mendapatkan hasil yang maksimal. Pengembangan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Masalah yang timbul bagi siswa adalah bagaimana cara belajar yang efektif yaitu sesuai dengan teknik belajar yang standar dengan berlatih melatih otaknya untuk belajar terus dengan keteraturan, bagaimana melakukan penyesuaian dengan guru dan bagaimana menimbulkan kebiasaan teratur sehingga mencapai prestasi belajar yang optimal. Dari keterangan di atas peneliti mempunyai dugaan bahwa ada keterkaitan antara tinggi rendahnya motivasi belajar dan metode pembelajaran yang digunakan terhadap prestasi belajar. Berdasarkan pengamatan tersebut di atas peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini ke dalam skripsi dengan judul “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS I JURUSAN AKUNTANSI SMK PELITA NUSANTARA 1 SEMARANG”.
  • 24. 7 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh antara motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang? 2. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang? 3. Apakah terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang? 1.3 Penegasan Istilah Judul yang dikemukakan oleh peneliti terdapat istilah-istilah yang perlu dijelaskan agar tidak terjadi salah penafsiran atau salah pengertian, oleh karena itu penulis akan membatasi istilah-istilah tersebut sehingga pembaca dapat mengerti apa yang dimaksudkan peneliti. Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah: 1. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2006: 75).
  • 25. 8 Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi siswa dalam belajar akuntansi, baik dalam penyerapan materi yang telah diberikan oleh guru sampai pada penerapan ilmu dengan menyelesaikan soal-soal akuntansi. 2. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur (Ahmadi, 1997: 52). Metode pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode-metode yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi akuntansi. 3. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 895). Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai siswa dalam mata diklat produktif akuntansi 2 yang dapat diketahui dari nilai ulangan per kompetensi dan sejauh mana keberhasilan terhadap materi yang diterima. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk: 1. Mengetahui pengaruh antara motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang.
  • 26. 9 2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang. 3. Mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Memberikan masukan dalam rangka penyusunan teori dan konsep-konsep baru terutama untuk mengembangkan bidang ilmu pendidikan khususnya ilmu akuntansi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Diharapkan siswa selalu meningkatkan motivasi belajar akuntansi pada khususnya. b. Bagi Guru Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap akuntansi dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan efektif dalam penyampaian materinya. c. Bagi Sekolah Sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk keseluruhan mata pelajaran pada umumnya.
  • 27. 10 d. Bagi Peneliti Merupakan wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan melalui kegiatan penelitian. 1.6 Sistematika Skripsi Untuk mengetahui gambaran isi dari penelitian ini maka peneliti membuat sistematika secara garis besar. Adapun sistematikanya sebagai berikut: BAB I Pendahuluan yang berisikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi. BAB II Landasan teori yang berisikan teori yang dijadikan landasan teoritis dalam penelitian yang menjadi acuan untuk mengajukan hipotesis. BAB III Metode penelitian yang berisikan mengenai populasi penelitian, sampel penelitian, pilot tes, variabel penelitian, sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis data. BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan berisikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada siswa kelas I jurusan akuntansi SMK Pelita Nusantara 1 Semarang. BAB V Penutup yang berisikan simpulan dan saran yang dapat membantu dalam pengembangan pendidikan di SMK Pelita Nusantara 1 Semarang. Pada bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
  • 28. 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Prestasi Belajar Akuntansi 2.1.1 Hakekat Belajar Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. Dari pengalaman yang satu ke pengalaman yang lain akan menyebabkan proses perubahan. Perubahan ini tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan tetapi juga kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri. "Belajar tidak hanya mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain dan cita-cita" (Hamalik, 2002:45). Dengan demikian seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada diri orang yang belajar akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar akuntansi berbeda dengan belajar mata pelajaran yang lainnya. Karena dalam belajar akuntansi membutuhkan ketelitian, ketekunan, dan ketrampilan dalam bentuk latihan yang kontinyu. Latihan merupakan cara belajar yang tepat karena memiliki andil yang cukup besar dalam mempelajari akuntansi sehingga mencapai hasil belajar yang optimal. 11
  • 29. 12 2.1.2 Ciri-ciri Belajar Hakekat belajar adalah perubahan tingkah laku sehingga menurut Djamarah (2002:15) belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Belajar adalah perubahan yang terjadi secara sadar. 2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional. 3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. 4. Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Menurut aliran Humanis bahwa setiap orang menentukan sendiri tingkah lakunya. Orang bebas memilih sesuai dengan kebutuhannya. Tidak terikat pada lingkungan. Hal ini sesuai dengan Wasty Sumanto yang dikutip dari Darsono (2000:18) bahwa tujuan pendidikan adalah membantu masing-masing individu untuk mengenal dirinya sendiri sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri masing-masing. Menurut pandangan dan teori Konstruktivisme (Sardiman, 2006:37) belajar merupakan proses aktif dari si subyek belajar untuk merekonstruksi makna, sesuatu entah tes, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar merupakan proses mengasimilasi dan menghubungkan dengan pengalaman atau bagian yang dipelajarinya dari pengertian yang dimiliki sehingga pengertiannya menjadi berkembang. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa ciri atau prinsip dalam belajar menurut Paul Suparno seperti dikutip oleh Sardiman (2006: 38) yang dijelaskan sebagai berikut:
  • 30. 13 1. Belajar mencari makna. Makna diciptakan siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. 2. Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus. 3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan tetapi perkembangan itu sendiri. 4. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subyek belajar dengan dunia fisik dengan lingkungannya. 5. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si subyek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang telah dipelajari. Berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan di atas, maka proses mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi suatu kegiatan yang memungkinkan siswa merekonstruksi sendiri pengetahuannya dan menggunakan pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu guru sangat dibutuhkan untuk membantu belajar siswa sebagai perwujudan perannya sebagai mediator dan fasilitator. 2.1.3 Prinsip-prinsip Belajar Untuk melengkapi berbagai pengertian dan makna belajar, perlu dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar. Menurut Slameto (2003:27-28) seorang guru atau calon guru perlu mengetahui prinsip-prinsip belajar yaitu prinsip- prinsip belajar yang harus dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara individual. Beberapa prinsip belajar yang perlu diketahui antara lain: 1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional.
  • 31. 14 b. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. c. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif. d. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. 2. Sesuai hakikat belajar a. Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya. b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. c. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan. 3. Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai. 4. Syarat keberhasilan belajar a. Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. b. Repetisi, dalam belajar mengajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa.
  • 32. 15 2.1.4 Teori-teori Belajar Menurut Sardiman (2006:30-36) selama perkembangan sejarah psikologi, kita banyak sekali mengenal aliran psikologi. Setiap aliran tersebut mempunyai pandangan sendiri mengenai belajar. Berikut ini adalah beberapa teori tentang belajar: 1. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari bermacam-macam daya. Masing- masing daya dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi fungsinya. Untuk melatih daya itu dapat digunakan berbagai cara atau bahan. Misalkan untuk melatih daya ingat dalam belajar dengan menghafalkan kata-kata atau angka, istilah-istilah asing. 2. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian- bagian/unsur. Sehingga dalam kegiatan belajar berawal dari pengamatan. Pengamatan itu penting dilakukan secara menyeluruh. Sehingga berdasarkan teori ini mudah atau sukarnya suatu pemecahan masalah tergantung pada pengamatan. Menurut aliran teori ini, seseorang belajar jika mendapatkan insight. Insight ini diperoleh kalau seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu. Dari aliran ilmu jiwa Gestalt memberikan beberapa prinsip yang penting, antara lain: a. Manusia bereaksi dengan lingkungannya secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, sosial dan sebagainya. b. Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan. c. Manusia berkembang secara keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa, lengkap dengan segala aspek-aspeknya. d. Belajar adalah perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih luas. e. Belajar hanya berhasil apabila tercapai kematangan untuk memperoleh insight.
  • 33. 16 f. Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi memberi dorongan yang menggerakkan seluruh organisme. g. Belajar akan berhasil kalau ada tujuan. h. Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan ibarat suatu bejana yang diisi. 3. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Asosiasi Ilmu jiwa asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Dari aliran ini ada dua teori yang terkenal yakni: a. Teori Konektionisme Teori ini mengatakan belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, antara aksi dan reaksi. Antara stimulus dan respon ini akan terjadi suatu hubungan yang erat kalau sering dilatih. Berkat latihan yang terus menerus, hubungan antara stimulus dan respon itu akan terbiasa, otomatis. b. Teori Conditioning Teori ini mengemukakan bahwa seseorang akan melakukan sesuatu kebiasaan karena adanya suatu tanda. Kondisi yang diciptakan merupakan syarat memunculkan refleks bersyarat. 4. Teori Konstruktivisme Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita itu adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Secara sederhana konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan kita merupakan konstruksi dari kita yang mengetahui sesuatu. Pengetahuan itu bukanlah suatu fakta
  • 34. 17 yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang diciptakan orang yang sedang mempelajarinya. Jadi seseorang yang belajar itu membentuk pengertian. Bettencourt dalam Sardiman (2006:37) menyimpulkan bahwa konstruktivisme tidak bertujuan mengerti hakikat realitas tetapi lebih hendak melihat bagaimana proses kita menjadi tahu tentang sesuatu. Jadi menurut teori konstruktivisme, belajar adalah kegiatan yang aktif dimana si subjek belajar membangun sendiri pengetahuannya. Subjek belajar juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari. 5. Teori belajar dari R. Gagne Dalam masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi: a. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. b. Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Gagne mengatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima kategori yang disebut dengan the domainds of learning yaitu sebagai berikut ini: 1) Keterampilan motoris (motor skill) Dalam hal ini perlu koordinasi dari berbagai gerakan badan misalnya melempar bola, main tenis, mengemudi mobil dan sebagainya.
  • 35. 18 2) Informasi verbal Orang dapat menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dalam hal ini dapat dimengerti bahwa untuk mengatakan sesuatu perlu intelegensi. 3) Kemampuan intelektual Manusia mengadakan interaksi dengan dunia luar dengan simbol-simbol. Kemampuan belajar dengan cara inilah yang disebut dengan “kemampuan intelektual”. 4) Strategi kognitif Strategi kognitif merupakan organisasi keterampilan yang internal (internal organized skill) yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir. Kemampuan ini berbeda dengan kemampuan intelektual, karena ditujukan ke dunia luar dan tidak dapat dipelajari hanya dengan berbuat satu kali serta memerlukan perbaikan-perbaikan terus menerus. 5) Sikap Kemampuan ini tak dapat dipelajari dengan ulangan-ulangan, tidak tergantung atau dipengaruhi oleh hubungan verbal seperti halnya domain yang lain. Sikap ini penting dalam proses belajar, tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik. Berdasarkan teori-teori belajar yang dijelaskan di atas teori yang sesuai dengan motivasi adalah teori belajar menurut R. Gagne yang menyebutkan bahwa belajar adalah proses untuk memperoleh motivasi. Sedangkan teori yang sesuai
  • 36. 19 dengan faktor ekstern yang mempengaruhi prestasi yang sedang dikaji oleh peneliti yaitu metode pembelajaran adalah teori konstruktivisme. Teori ini meyebutkan bahwa proses belajar mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke subjek belajar/siswa, tetapi suatu kegiatan yang memungkinkan subjek belajar merekonstruksi pengetahuannya. Mengajar adalah bentuk partisipasi dengan subjek belajar dalam membentuk pengetahuan dan membuat makna, mencari kejelasan dan membentuk justifikasi. Karena itu guru mempunyai peran yang penting sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu optimalisasi belajar siswa dengan cara menggunakan metode-metode mengajar yang tepat. 2.1.5 Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi "Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, maupun sikap" (Darsono, 2000:64). Ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu dalam kegiatan belajar mengajar harus berjalan secara efektif agar mampu mempengaruhi hasil belajar siswa. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 895). Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan dari seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu. Sedangkan menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
  • 37. 20 Prestasi belajar akuntansi merupakan hasil belajar yang telah dicapai pada mata pelajaran akuntansi yang ditunjukkan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru akuntansi. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar akuntansi merupakan hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajar yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai dari hasil evaluasi yang diberikan oleh guru akuntansi. 2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua macam yaitu faktor internal dan faktor eksternal 1. Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar seperti: a. Faktor Jasmaniah, meliputi a) Faktor kesehatan Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan orang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk, kurang darah atau gangguan fungsi alat indera. b) Cacat tubuh Cacat tubuh ini dapat berupa buta, tuli, patah kaki dan patah tangan. b. Faktor Psikologis, meliputi a) Intelegensi Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi dapat berhasil dengan baik dalam
  • 38. 21 belajarnya dikarenakan belajar dengan menerapkan metode belajar yang efisien. Sedangkan yang mempunyai intelegensi rendah perlu mendapatkan pendidikan khusus. b) Perhatian Perhatian menurut Ghazali yang dikutip oleh Slameto (2003:55) adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek benda/hal atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. c) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. d) Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. e) Motivasi Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai penggerak atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak atau pendorong inilah yang disebut dengan motivasi.
  • 39. 22 f) Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan berhasil bila anak sudah siap (matang). g) Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar karena jika siswa sudah memiliki kesiapan dalam belajar maka hasil belajarnya akan lebih baik. c. Faktor Kelelahan Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglai, sedangkan kelelahan rohani terlihat dengan kelesuan dan kebosanan. 2. Faktor Eksternal a. Keadaan keluarga Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar. Keadaan yang ada dalam keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam pencapaian prestasi belajar misalnya cara orang tua mendidik, relasi anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua. b. Keadaan sekolah Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa belajar secara sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
  • 40. 23 siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, metode belajar dan fasilitas yang mendukung lainnya. c. Keadaan masyarakat Siswa akan mudah kena pengaruh lingkungan masyarakat karena keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, lingkungan tetangga merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi siswa sehingga perlu diusahakan lingkungan yang positif untuk mendukung belajar siswa. Dari berbagai faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa maka peneliti mengkaji motivasi belajar dan metode pembelajaran. 2.2 Motivasi Belajar 2.2.1 Pengertian Motivasi Melakukan perbuatan mengajar secara relatif tidak semudah melakukan kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu yang mendorong kegiatan belajar agar semua tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Hal tersebut adalah adanya motivasi. Menurut Syamsu (1994: 36) motivasi berasal dari kata motif yang berarti keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak melakukan suatu kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan. Menurut Whittaker yang dikutip Darsono (2000:61) motivasi adalah suatu istilah yang sifatnya luas yang digunakan dalam psikologi yang meliputi kondisi- kondisi atau keadaan internal yang mengaktifkan atau memberi kekuatan pada
  • 41. 24 organisme dan mengarahkan tingkah laku organisme mencapai tujuan. Sedangkan menurut Winkel motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat-saat melakukan percobaan, sedangkan motif sudah ada dalam diri seseorang jauh sebelum orang itu melakukan suatu perbuatan. Menurut Nasution (2000: 73) motivasi adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam psikologi motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam diri manusia yang dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk melakukan kegiatan. Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 83), motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. "Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai" (Sardiman, 2006: 75). Sedangkan menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman (2006: 73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Jadi dalam penelitian ini motivasi belajar diartikan sebagai dorongan yang ada dan timbul dalam diri siswa untuk belajar atau meningkatkan pengetahuan serta pemahaman akuntansinya. Sesuai dengan pengertian motivasi yang dijelaskan di atas, bahwa tidak perlu dipertanyakan lagi pentingnya motivasi bagi siswa dalam belajar. Di dalam kenyataan
  • 42. 25 motivasi belajar tidak selalu timbul dalam diri siswa. Ada sebagian siswa yang mempunyai motivasi tinggi namun ada juga yang rendah motivasinya. Oleh karena itu seorang guru harus bisa membangkitkan motivasi yang terdapat dalam diri siswa agar dapat mencapai tujuan belajar. Bagi siswa yang sudah mempunyai motivasi, guru bertugas untuk meningkatkan motivasinya, jika guru dapat membangun motivasi siswa terhadap pelajaran yang diajarkan, diharapkan seterusnya siswa akan meminati pelajaran tersebut. 2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi Dalam proses belajar motivasi dapat tumbuh maupun hilang atau berubah dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu: 1. Cita-cita atau Aspirasi Cita-cita disebut juga aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Penentuan target ini tidak sama bagi semua siswa. Cita-cita atau aspirasi adalah tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang, Winkel (1989:96) dalam Darsono. Aspirasi ini bisa bersifat positif dan negatif, ada yang menunjukkan keinginan untuk mendapatkan keberhasilan tapi ada juga yang sebaliknya. Taraf keberhasilan biasanya ditentukan sendiri oleh siswa dan berharap dapat mencapainya.
  • 43. 26 2. Kemampuan Belajar Dalam kemampuan belajar ini, taraf perkembangan berfikir siswa menjadi ukuran. Jadi siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi biasanya lebih termotivasi dalam belajar. 3. Kondisi Siswa Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berhubungan dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis. Biasanya kondisi fisik lebih cepat terlihat karena lebih jelas menunjukkan gejalanya daripada kondisi psikologis. Kondisi-kondisi tersebut dapat mengurangi bahkan menghilangkan motivasi belajar siswa. 4. Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. 5. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali, khususnya kondisi-kondisi yang sifatnya kondisional. 6. Upaya Guru Membelajarkan Siswa Guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi sampai dengan mengevaluasi hasil belajar siswa. Upaya tersebut berorientasi pada kepentingan siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar.
  • 44. 27 2.2.3 Ciri-ciri motivasi belajar Menurut Sardiman (2006 :83) bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). 2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses). 4. Mempunyai orientasi ke masa depan. 5. Lebih senang bekerja mandiri. 6. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang- ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 7. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). 8. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini. 9. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Apabila seseorang telah memiliki ciri-ciri motivasi di atas maka orang tersebut selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Selain itu siswa juga harus peka dan responsif terhadap masalah umum dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Siswa yang telah termotivasi memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil dan apabila mengalami kegagalan mereka akan berusaha keras untuk mencapai keberhasilan itu yang ditunjukkan dalam prestasi belajarnya. Dengan kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar akan melahirkan prestasi belajar yang baik. 2.2.4 Bentuk-bentuk motivasi Menurut Sardiman (2006:92-95) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar di sekolah:
  • 45. 28 1. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Bagi siswa angka-angka itu merupakan motivasi yang kuat. Sehingga yang biasa dikejar siswa adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik. 2. Hadiah Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik perhatian bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat dalam pekerjaan tersebut. 3. Saingan atau kompetisi Saingan atau kompetisi dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar. 4. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerima sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. 5. Memberi ulangan Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Memberi ulangan seperti juga merupakan sarana motivasi.
  • 46. 29 6. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil belajar semakin meningkat maka ada motivasi dalam diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. 7. Pujian Pujian ini merupakan suatu bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. 8. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. 9. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar sehingga hasilnya akan baik. 10. Minat Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepat kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
  • 47. 30 11. Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik olah siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, karena dirasa berguna dan menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar. 2.2.5 Jenis motivasi belajar Menurut Sardiman (2006:89) ada berbagai jenis motivasi, yaitu: 1. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Seorang siswa melakukan belajar karena didorong tujuan ingin mendapatkan pengetahuan, nilai dan keterampilan. 2. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. 2.2.6 Fungsi motivasi belajar Menurut Sardiman (2006:85) bahwa motivasi selain berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi juga berfungsi sebagai berikut:
  • 48. 31 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang telah dicapai. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan mana yang akan dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan- perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Dari pendapat beberapa ahli tersebut maka dapat dikemukakan indikator motivasi belajar dalam penelitian ini adalah: 1. Tekun menghadapi tugas 2. Keinginan untuk sukses 3. Suka bekerja keras 4. Berorientasi jauh ke depan 2.3 Metode Pembelajaran 2.3.1 Pengertian Metode Pembelajaran Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit menentukan bagaimana sebenarnya mengajar yang baik. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan "pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik" (Darsono, 2000:24). Menurut Ahmadi (1997: 52) dikutip oleh Yatik Hidayanti, metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik
  • 49. 32 secara individual ataupun secara kelompok agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk mencari metode yang tepat dalam penyampaian materinya agar dapat diserap dengan baik oleh siswa. Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar. 2.3.2 Pemilihan dan Penentuan Metode Dalam proses belajar mengajar guru harus selalu mencari cara-cara baru untuk menyesuaikan pengajarannya dengan situasi yang dihadapi. Metode-metode yang digunakan pun haruslah bervariasi untuk menghindari kejenuhan pada siswa. Namun metode yang bervariasi ini tidak akan menguntungkan bila tidak sesuai dengan situasinya. Baik tidaknya suatu metode pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Winarno Surakhmad dalam Djamarah mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1. Anak didik Di ruang kelas guru akan berhadapan dengan sejumlah anak dengan latar belakang kehidupan yang berlainan. Status sosial mereka juga bermacam-macam. Demikian juga dengan jenis kelamin serta postur tubuh. Pendek kata dari aspek fisik selalu ada perbedaan dan persamaan pada setiap anak didik. Sedangkan dari segi intelektual pun sama ada perbedaan yang ditunjukkan dari cepat dan lambatnya
  • 50. 33 tanggapan anak didik terhadap rangsangan yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar. Aspek psikologis juga ada perbedaan yaitu adanya anak didik yang pendiam, terbuka, dan lain-lain. Perbedaan dari aspek yang disebutkan di atas mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. 2. Tujuan yang akan dicapai Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat mempengaruhi penyeleksian metode yang harus digunakan. Metode yang dipilih guru harus sesuai dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Jadi metode harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. 3. Situasi belajar mengajar Situasi belajar mengajar yang diciptakan guru tidak selamanya sama. Maka guru harus memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan. Di waktu lain, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan maka guru menciptakan lingkungan belajar secara berkelompok. Jadi situasi yang diciptakan mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. 4. Fasilitas belajar mengajar Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
  • 51. 34 5. Guru. Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode. Apalagi belum memiliki pengalaman mengajar yang memadai. Tetapi ada juga yang tepat memilihnya namun dalam pelaksanaannya menemui kendala disebabkan labilnya kepribadian dan dangkalnya penguasaan atas metode yang digunakan. Sedangkan kriteria pemilihan metode menurut Slameto (1991:98) adalah a. Tujuan pengajaran, yaitu tingkah laku yang diharapkan dapat ditunjukkan siswa setelah proses belajar mengajar. b. Materi pengajaran, yaitu bahan yang disajikan dalam pengajaran yang berupa fakta yang memerlukan metode yang berbeda dari metode yang dipakai untuk mengajarkan materi yang berupa konsep, prosedur atau kaidah. c. Besar kelas (jumlah kelas), yaitu banyaknya siswa yang mengikuti pelajaran dalam kelas yang bersangkutan. Kelas dengan 5-10 orang siswa memerlukan metode pengajaran yang berbeda dibandingkan kelas dengan 50-100 orang siswa. d. Kemampuan siswa, yaitu kemampuan siswa menangkap dan mengembangkan bahan pengajaran yang diajarkan. Hal ini banyak tergantung pada tingkat kematangan siswa baik mental, fisik dan intelektualnya. e. Kemampuan guru, yaitu kemampuan dalam menggunakan berbagai jenis metode pengajaran yang optimal.
  • 52. 35 f. Fasilitas yang tersedia, bahan atau alat bantu serta fasilitas lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran. g. Waktu yang tersedia, jumlah waktu yang direncanakan atau dialokasikan untuk menyajikan bahan pengajaran yang sudah ditentukan. Untuk materi yang banyak akan disajikan dalam waktu yang singkat memerlukan metode yang berbeda dengan bahan penyajian yang relatif sedikit tetapi waktu penyajian yang relatif cukup banyak. Ahmadi (1997:53) yang dikutip Yatik Hidayanti mengemukakan syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah: 1. Metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa. 2. Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa. 3. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya. 4. Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan). 5. Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi. 6. Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan. 7. Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai dan sikap- sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus dilakukan adalah melakukan penentuan dan pemilihan metode. Suatu metode yang digunakan oleh guru untuk mengajar harus benar-benar dikuasai. Sehingga pada saat penggunaannya dapat menciptakan suasana interaksi edukatif.
  • 53. 36 Untuk menghindari kejemuan dan berhentinya minat siswa terhadap pelajaran yang disampaikan maka hendaknya guru menggunakan metode yang bervariasi. Bahkan metode yang digunakan dapat menumbuhkan keinginan siswa untuk belajar secara mandiri dengan menggunakan teknik tersendiri. Di dalam kelas guru menyampaikan bahan pelajaran. Bahan pelajaran itu akan kurang memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar lebih lanjut bila penyampaiannya menggunakan strategi yang kurang tepat. Metode-metode yang dipilih dipergunakan berdasarkan manfaatnya, jadi seorang guru dikatakan kompeten bila ia memiliki khazanah cara penyampaian yang kaya dan memiliki kriteria yang akan digunakan untuk memilih cara-cara dalam menyajikan pengalaman belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar juga dibutuhkan alat bantu yang digunakan untuk menghilangkan verbalitas. Sehingga siswa lebih cepat menyerap materi yang telah disampaikan. Metode pembelajaran yang diterapkan guru hendaknya dapat mewujudkan hasil karya siswa. Siswa dituntun untuk dapat berfikir kritis dan kreatif dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan ide-idenya. Pemilihan metode yang kurang tepat dengan sifat bahan dan tujuan pembelajaran menyebabkan kelas kurang bergairah dan kondisi siswa kurang kreatif. Sehingga dengan penerapan metode yang tepat dengan berbagai macam indikator tersebut dapat meningkatkan minat siswa pada bahan pelajaran yang disampaikan dan minat yang besar pada akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi yang akan diraihnya.
  • 54. 37 2.3.3 Macam-macam Metode Pembelajaran Banyak macam metode pembelajaran yang dapat digunakan. Berikut ini adalah 9 macam metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dan diungkapkan peneliti antara lain: 1. Metode ceramah Metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan (Ibrahim, 2003:106). a. Kelebihan metode ceramah 1) Guru lebih menguasai kelas 2) Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas 3) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar 4) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya 5) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik b. Kelemahan metode ceramah 1) Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata). 2) Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) lebih besar menerima. 3) Membosankan bila selalu digunakan dan terlalu lama. 4) Sukar menyimpulkan siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya. 2. Metode tanya jawab Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi
  • 55. 38 dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. a. Kelebihan metode tanya jawab 1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. 2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan. 3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. b. Kelemahan metode tanya jawab 1) Siswa merasa takut bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang. 2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa. 3) Sering membuang banyak waktu. 4) Kurangnya waktu untuk memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa. 3. Metode diskusi Metode diskusi adalah bertukar informasi, berpendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas.
  • 56. 39 a. Kelebihan metode diskusi 1) Merangsang kreatifitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa dan terobosan baru dalam pemecahan masalah. 2) Mengembangkan sikap saling menghargai pendapat orang lain. 3) Memperluas wawasan. 4) Membina untuk terbiasa musyawarah dalam memecahkan suatu masalah. b. Kelemahan metode diskusi 1) Membutuhkan waktu yang panjang. 2) Tidak dapat dipakai untuk kelompok yang besar. 3) Peserta mendapat informasi yang terbatas. 4) Dikuasai orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri. 4. Metode demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang cukup efektif sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu. a. Kelebihan metode demonstrasi 1) Menghindari verbalisme. 2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari. 3) Proses pengajaran lebih menarik. 4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
  • 57. 40 b. Kelemahan metode demonstrasi 1) Memerlukan keterampilan guru secara khusus. 2) Kurangnya fasilitas. 3) Membutuhkan waktu yang lama. 5. Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2002:95). a. Kelebihan metode eksperimen 1) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan. 2) Membina siswa membuat terobosan baru. 3) Hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia. b. Kelemahan metode eksperimen 1) Cenderung sesuai bidang sains dan teknologi. 2) Kesulitan dalam fasilitas. 3) Menuntut ketelitian, kesabaran, dan ketabahan. 4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan.
  • 58. 41 6. Metode latihan (drill) Metode latihan adalah suatu teknik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. a. Kelebihan metode latihan 1) Untuk memperoleh kecakapan motoris. 2) Untuk memperoleh kecakapan mental. 3) Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat. 4) Pembentukan kebiasaan serta menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan. 5) Pemanfaatan kebiasaan yang tidak membutuhkan konsentrasi. 6) Pembentukan kebiasaaan yang lebih otomatis. b. Kelemahan metode latihan 1) Menghambat bakat dan inisiatif siswa. 2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. 3) Monoton, mudah membosankan. 4) Membentuk kebiasaan yang kaku. 5) Dapat menimbulkan verbalisme. 7. Metode pemberian tugas (resitasi) Metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
  • 59. 42 a. Kelebihan metode resitasi 1) Merangsang siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar baik individual maupun kelompok. 2) Dapat mengembangkan kemandirian. 3) Membina tanggung jawab dan disiplin siswa. 4) Mengembangkan kreatifitas siswa. b. Kelemahan metode resitasi 1) Sulit dikontrol. 2) Khusus tugas kelompok yang aktif siswa tertentu. 3) Sulit memberikan tugas yang sesuai perbedaan individu. 4) Menimbulkan kebosanan. 8. Metode Karyawisata Melalui metode ini siswa-siswa diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu di luar sekolah. Tempat-tempat yang akan dikunjungi dan hal-hal yang perlu diamati telah direncanakan terlebih dahulu, dan setelah kegiatan siswa diminta membuat laporan. a. Kelebihan metode karyawisata 1) Memiliki prinsip pengajaran modern dengan memanfaatkan lingkungan nyata. 2) Membuat relevansi antara apa yang dipelajari dengan kebutuhan di masyarakat. 3) Merangsang kreatifitas siswa.
  • 60. 43 4) Bahan pelajaran lebih luas dan aktual. b. Kelemahan metode karyawisata 1) Kurangnya fasilitas. 2) Perlu perencanaan yang matang. 3) Perlu koordinasi agar tidak tumpah tindih waktu. 4) Mengabaikan unsur studi. 5) Kesulitan mengatur siswa yang banyak. 9. Metode Sosiodrama Metode yang digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai dan memecahkan masalah- masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan orang-orang di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam pelaksanaannya siswa diberikan peran tertentu dan melaksanakan peran tersebut serta mendiskusikannya di kelas. (Ibrahim, 2003: 107). a. Kelebihan metode sosiodrama 1) Melatih siswa untuk melatih, memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan. 2) Melatih siswa berinisiatif dan berkreatif. 3) Memupuk bakat. 4) Menumbuhkan dan membina kerjasama. 5) Mendapat kebiasaan untuk membagi tanggung jawab. 6) Membina tata bahasa siswa.
  • 61. 44 b. Kelemahan metode sosiodrama 1) Kurang kreatif bagi anak yang tidak ikut dalam drama. 2) Banyak memakan waktu. 3) Memerlukan tempat yang luas. 4) Mengganggu kelas lain karena gaduh. Metode-metode yang sering digunakan dalam kegiatan belajar mengajar akuntansi adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode latihan dan metode resitasi. Dari pendapat beberapa ahli tersebut maka dapat dikemukakan indikator metode pembelajaran dalam penelitian ini adalah: 1. Mendidik belajar sendiri 2. Menumbuhkan keinginan belajar lebih lanjut 3. Meniadakan verbalitas 4. Kesempatan mewujudkan hasil karya 2.4 Kajian Tentang Akuntansi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi, bila ditinjau dari sudut pemakainya. Sedangkan bila ditinjau dari proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. (Haryono Jusuf: 2001: 5). Sedangkan definisi akuntansi menurut buku A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang dikutip Syafri (2003:
  • 62. 45 4) adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi diperlukan oleh berbagai pihak baik dari kalangan intern maupun dari luar organisasi yang menyelenggarakan akuntansi tersebut. Secara garis besar pihak-pihak tersebut adalah: 1. Manajer Manajer perusahaan menggunakan akuntansi untuk menyusun perencanaan perusahaannya, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai tujuan, dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan. 2. Investor Para investor melakukan penanaman modal dalam perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapannya. Oleh karena itu mereka harus mengevaluasi pendapatan yang diperkirakan dari investasinya. 3. Kreditur Kredit diberikan kepada calon penerima kredit bila mereka dipandang mampu untuk mengembalikan bunga dan kredit tepat waktu. Untuk itu kreditur selalu meminta laporan keuangan calon nasabah untuk dinilai. 4. Instansi Pemerintah Badan-badan pemerintah tertentu membutuhkan informasi keuangan dari perusahaan-perusahaan wajib pajak atau perusahaan yang menjual sahamnya
  • 63. 46 melalui pasar modal untuk menetapkan pajak perusahaan atau mengawasi perusahaan. 5. Organisasi Nirlaba Meskipun organisasi ini tidak bertujuan untuk mencari laba tetapi mereka tetap berurusan dengan soal keuangan karena mereka harus mempunyai anggaran, membayar tenaga kerja, membayar listrik dan sewa serta urusan keuangan lainnya. 6. Pemakai Lainnya Informasi akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak lain untuk kepentingan tertentu, misalnya oleh organisasi buruh. para buruh membutuhkan informasi tentang laba perusahaan dan kadang-kadang juga informasi lain dalam rangka mengajukan kenaikan gaji atau tunjangan-tunjangan lain dari perusahaan tempat mereka bekerja. Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi dapat dikelompokkan dalam berbagai bidang. Pada umumnya dibedakan menjadi dua bidang yaitu akuntansi publik dan akuntansi intern. Akuntan Publik adalah akuntansi yang memberikan jasanya untuk melayani kepada masyarakat. Untuk itu akuntansi publik menerima imbalan jasa dari pemakai jasa. Sedangkan Akuntan Intern adalah akuntan yang bekerja pada suatu perusahaan tertentu. Perbedaannya akuntan intern hanya melakukan pekerjaan untuk kepentingan perusahaan dimana ia bekerja.
  • 64. 47 2.5 Kerangka Berpikir Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar dikatakan berhasil bila siswa dalam melakukan kegiatan berlangsung secara intensif dan optimal sehingga menimbulkan pengaruh tingkah laku yang bersifat tetap. Perubahan tingkah laku sebagai akibat belajar dipengaruhi banyak faktor. Dari faktor- faktor yang mempengaruhinya secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu faktor intern (dari dalam) diri subjek belajar dan faktor ekstern (dari luar) diri subjek belajar. Dari pembicaraan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar tidak hanya ditekankan pada faktor intern saja melainkan juga faktor ekstern. Faktor intern menyangkut faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan. Faktor intern yang relevan dengan persoalan reinforcement adalah faktor psikologis, sehingga faktor psikologis dijadikan tinjauan khususnya dalam faktor intern. Sedangkan faktor ekstern menyangkut faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keseluruhan faktor yang berpengaruh terhadap belajar mempunyai andil yang sama besar dalam memberikan dasar dan kemudahan dalam pencapaian tujuan belajar yang optimal. Faktor psikologis yang termasuk di dalamnya adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan dan lainnya yang mempunyai peran penting dalam pemahaman bahan pelajaran, dan pada akhirnya penguasaan terhadap bahan pelajaran tersebut lebih cepat dan efektif. Di antara berbagai faktor psikologis tersebut motivasi merupakan hal yang penting dan menunjang keberhasilan siswa dalam belajar.
  • 65. 48 Motivasi merupakan salah satu unsur yang penting dalam melakukan kegiatan. Dalam melakukan sesuatu motivasi dapat dijadikan sebagai pendorong atau penggerak. Motivasi sangat dibutuhkan dalam pemahaman bahan pelajaran di sekolah. Bila belajar berhasil maka akan timbul motivasi dengan sendirinya dan menimbulkan keinginan untuk lebih banyak belajar. Sukses dalam belajar akan membangkitkan motivasi belajar. Masalah motivasi bukan soal memberikan motivasi tetapi mengatur kondisi belajar sehingga memberikan reinforcement (Skinner, 1968). Motivasi merupakan hal yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya motivasi maka prestasi belajar akan optimal. Semakin tepat motivasi yang diberikan guru maka kegiatan belajar mengajar akan semakin berhasil. Motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar peserta didik. Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan. Sehubungan dengan hal di atas, motivasi berfungsi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi, menentukan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai dan menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan, yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat (Sardiman, 2006: 85). Selain itu motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Belajar akuntansi sering dianggap sulit tetapi bila siswa sudah memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar akuntansi maka tidak akan mudah putus asa pada saat menghadapi kesulitan dalam belajar akuntansi. Siswa yang mempunyai motivasi
  • 66. 49 tinggi akan berusaha mencari cara untuk mengatasi kesulitan belajarnya melalui buku-buku paket, latihan soal, modul, belajar di perpustakaan, sampai belajar kelompok atau bertanya pada orang yang sudah ahli atau menguasai. Berbeda dengan siswa yang motivasinya rendah maka akan cepat menyerah dalam menghadapi kesulitan dalam belajar akuntansi. Hal ini dapat mempengaruhi prestasi belajar akuntansi. Berdasarkan keterangan di atas dapat dirumuskan bahwa motivasi belajar mempunyai peran yang besar karena siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan giat dalam belajar sehingga tujuan yang diharapkan yang ditunjukkan dengan prestasi belajar akan meningkat. Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal banyak dipengaruhi oleh komponen belajar mengajar. Guru sebagai salah satu sumber belajar hendaknya mampu menyediakan kondisi kelas yang kondusif dalam kegiatan belajar akuntansi di kelas. Sebagai perwujudannya, salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode pembelajaran yang tepat. Setiap kompetensi mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga pemilihan metode dalam mengajar pun harus disesuaikan agar siswa tidak mendapatkan kesulitan dalam mempelajarinya. Pada kompetensi mengerjakan persamaan dasar akuntansi metode yang digunakan berbeda dengan kompetensi menganalisis bukti transaksi. Pada kompetensi mengerjakan persamaan dasar akuntansi guru lebih