Program kompensasi manajemen berisi jenis-jenis kompensasi seperti gaji dan bonus yang dirancang untuk mendukung tujuan strategis perusahaan. Program kompensasi harus mempertimbangkan kondisi strategis, penghindaran risiko manajer, dan masalah etika. Evaluasi kinerja bisnis dapat menggunakan balanced scorecard, rasio keuangan, nilai pasar, dan arus kas yang didiskonto.
4. Jenis-jenis kompensasi manajemen
Kompensasi mencakup satu atau lebih dari hal-
hal berikut :
• gaji, adalah pembayaran tetap
• bonus, didasarkan pada pencapaian tujuan-
tujuan kinerja untuk suatu periode.
• tunjangan, meliputi perjalanan khusus,
keanggotaan di klub kebugaran, tiket
pertunjukan, pembayaran ekstra lainnya oleh
perusahaan.
5. Peran strategis dan tujuan kompensasi manajemen
Peran strategis kompensasi manajemen
mempunyai tiga aspek :
1. kondisi strategis yang dihadapi perusahaan,
2. dampak penghindaran risiko terhadap
pembuatan keputusan manager,
3. masalah etika tertentu.
6. Rancangan Program Kompensasi untuk Kondisi-
kondisi Strategis yang ada
Program kompensasi seharusnya didasarkan
pada analisis strategis preusan : kekuatan dan
kelemahan kompetitifnya serta faktor-faktor
penentu keberhasilan. Program kompensasi juga
dapat berubah sejalan dengan berubahnya
kondisi-kondisi strategis yang dihadapi
perusahaan dari waktu ke waktu.
7. Tahap siklus hidup
penjualan produk
gaji bonus tunjangan
Pengenalan produk
Pertumbuhan
Kedewasaan
Penurunan
Tinggi
Rendah
Kompetitif
Tinggi
Rendah
Tinggi
Kompetitif
Rendah
Rendah
Kompetitif
Kompetitif
Kompetitif
Berikut tampilan program kompensasi disusun
secara khusus untuk berbagai kondisi strategis :
8. Penghindaran Risiko dan Kompensasi Manajemen
• Penghindaran risiko secara relatif dari manajer memiliki
dampak yang penting dalam pembuatan keputusan.
• Penghindaran risiko adalah kecenderungan untuk lebih
menyukai keputusan-keputusan dengan hasil yang dapat
dipastikan daripada hasil-hasil yang tidak pasti.
• Program kompensasi dapat mengatur penghindaran
risiko secara efektif dengan memilih bauran gaji dan
bonus dalam total kompensasi secara cermat.
Masalah Etika
• Ada dua masalah etika yang harus diperhitungkan dalam
merancang dan menerapkan program kompensasi :
• tingkat kompensasi secara keseluruhan
• tindakan tidak etis yang mungkin dilakukan manajer
untuk memenuhi tujuan
9. Tujuan Kompensasi Manajemen
Program kompensasi manajemen dikembangkan
dengan tujuan mendukung tujuan strategis
perusahaan, sehingga tujuan kompensasi
manajemen harus konsisten dengan tiga tujuan
pengendalian manajemen, yaitu
• motivasi
• memberikan insentif,
• menentukan secara adil atas penghargaan
10. PROGRAM BONUS
Kompensasi berupa bonus merupakan elemen yang paling cepat
tumbuh dalam total kompensasi dan seringkali merupakan bagian
terbesar. Tiga aspek penting dalam pengelompokan program
pemberian bonus :
Dasar kompensasi, yaitu bagaimana pemberian bonus ditentukan.
Tiga dasar yang paling umum adalah :
a) harga saham
b) kinerja berbasis SBU biaya, pendapatan, laba, atau investasi,
dan
c) balanced scorecard
Sumber kompensasi, yaitu darimana pendanaan bonus berasal.
Dua sumber kompensasi yang paling umum adalah laba SBU
manager dan sumber perusahaan keseluruhan berdasarkan total
laba perusahaan.
Cara pembayaran, yaitu bagaimana bonus akan diberikan.
Dua cara umum adalah tunai dan saham. Tunai dan saham dapat
diberikan saat ini ataupun ditangguhkan ke tahun-tahun
mendatang. Saham dapat diberikan secara langsung atau
diberikan dalam bentuk opsi saham.
11. EVALUASI DAN PENILAIAN BISNIS
Evaluasi bisnis
1. Balanced Scorecard
Penggunaan balanced scorecard untuk mengevaluasi
perusahaan sama seperti penggunaan CSF dalam
mengevaluasi dan mengkompensasi manajer perseorangan.
2 Analisis Rasio Keuangan
• Analisis rasio keuangan menggunakan rasio laporan
keuangan untuk mengevaluasi kinerj perusahaan.
• Dua ukuran kinerja yang umum adalah likuiditas dan
profitabilitas.
• Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk
membayar beban-beban lancar dari operasinya dan utang
yang jatuh tempo.
12. Penilaian Bisnis
Metode Nilai Pasar
Metode nilai pasar adalah ukuran penilaian
pemegang saham yang paling cepat dan objektif
atas kinerja dan keberhasilan perusahaan dalam
menciptakan nilai untuk pemegang saham.
Metode Penilaian Aset
Akuntan mempunyai empat pilihan ketika
menggunakan metode penilaian aset :
1. nilai buku bersih
2. nilai buku kotor
3. biaya penggantian
4. nilai likuidasi
13. Penilaian Bisnis
Metode Arus Kas yang Didiskonto (DCF-discounted cash flow)
Metode ini mengukur nilai perusahaan sebagai nilai
sekarang dari arus kas bersih yang didiskonto.
Arus kas satu tahun atau lebih di masa depan
didiskontokan untuk memperhitungkan nilai waktu dari
uang; arus kas pada periode-periode terbaru lebih bernilai
dibandingkan arus kas pada periode-periode yang terlalu
jauh.
Metode DCF umumnya digunakan apabila tidak tersedia
harga saham atau ketika harga saham tidak dapat
diandalkan. Metode DCF membedakan dua jenis nilai dalam
menentukan nilai perusahaan :
1. nilai arus kas untuk periode perencanaan
2. nilai arus kas diatas tiga sampai lima tahun.