SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
Dra Pudji Astuti, MM




Politik adalah proses pembentukan dan
pembagian kekuasaan dalam masyarakat
yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah Sarana
pelaksanaan
kedaulatan
rakyat
yang
dilaksanaan secara langsung, umum, bebas,
rahasia dan adil dalam NKRI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945
(pasal 1 ayat 1 UU 22 tahun 2007)






Didirikan oleh paling sedikit 30 (tiga puluh) WNI
berusia 21 th atau sdh menikah; Pendaftar: 50
orang, anggota tdk merangkap Parpol lain.
Menyertakan 30% anggota perempuan
AD & ART
Sistem kepengurusan sesuai UU; didaftar di
Kemkuham.
UU No.8 tahun 2012
 Pembentukan dan kepengurusan partai
politik menyertakan paling rendah 30%
keterwakilan perempuan

Dalam realita politik perempuan masih
terpinggirkan ataupun terdiskriminasi,
pada
PEMILU
perempuan
merupakan
mayoritas pemilih, namun Minoritas dalam
lembaga-lembaga politik


Perempuan di perlemen bukan sekedar
Jumlah tetapi harus diikuti dengan kualitas
perempuan yang memadai, sehingga mampu
ikut aktif mempengaruhi proses politik saat
mereka bekerja di dalam struktur parlemen,
terutama yang berkaitan dengan isu-isu
perempuan
“Partisipasi
sejajar
perempuan
dalam
pengambilan keputusan bukanlah sematamata sebuah tuntutan akan keadilan
demokrasi, namun juga dapat dilihat sebagai
syarat penting agar kepentingan kaum
perempuan dapat diperhitungkan.”
Hambatan berikut berasal dari sikap budaya masyarakat




Hambatan fisik, wanita dibebani tugas untuk
mengandung, melahirkan dan menyusui.
Keharusan ini mengurangi keleluasaan mereka
untuk aktif terus dalam berbagai bidang
kehidupan.
Hambatan teologis, untuk waktu yang lama,
perempuan dipandang sebagai makhluk yang
tercipta untuk lelaki termasuk mendampingi,
mengurus keperluanya, sudut pandang ini secara
psikologis menghambat peran perempuan untuk
mengambil peran yang berarti




Hambatan sosial budaya, wanita dianggap
sebagai makhluk yang pasif, lemah, perasa,
bergantung,
dan menerima keadaan,
pandangan ini menempatkan perempuan
secara sosiokultural lebih rendah dari lakilaki.
Hambatan
historis,
kurangnya
nama
perempuan dalam sejarah masa lalu bisa
dipakai
membenarkan
ketidakmampuan
perempuan untuk berkiprah seperti halnya
laki-laki






Muncul kesadaran bahwa politik adalah arena
yang harus di perjuangkan dan direbut untuk
dapat
mengubah
pola
dan
proses
pengambilan keputusan yang berpihak pada
kepentingan perempuan
Disadari bahwa perempuan tidak mungkin,
berada di luar arena konstelasi politik untuk
memperjuangkan kepentingan-kepentingan
perempuan.
Sementara perempuan termarginalkan di
segala aspek kehidupan
Bagi perempuan







Meningkatnya peran dan kedudukan
perempuan
Meningkatnya harkat dan martabat
perempuan
Meningkatnya rasa percaya diri
Meningkatnya akses dan partisipasi
perempuan dalam proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan kebijakan
publik dan kepentingan perempuan
Bagi Masyarakat, bangsa dan negara:








Meningkatnya kemudahan untuk
menyampaikan aspirasi dan kepentingan
masyarakat khususnya perempuan;
Percepatan terwujudnya kesetaraan gender
diberbagai aspek kehidupan;
Meningkatnya kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat dan bangsa;
Meningkatknya harkat dan martabat bangsa
indonesia di forum internasional.




Menggagas Kebijakan affirmatif dan gender
mainstreaming dalam UU Pemilu dan Partai
politik
Advokasi melalui partai-partai politik di
parlemen dan gerakan-gerakan di luar
parlemen.
adalah kebijakan yang diambil dengan tujuan
agar kelompok/golongan tertentu (gender
ataupun profesi) memperoleh peluang yang
setara dengan kelompok/golongan lain
dalam bidang yang sama. Dalam konteks
politik, tindakan afirmatif dilakukan untuk
mendorong agar jumlah perempuan di
lembaga legislatif lebih representatif.


Yaitu
upaya
penintegrasian
kesamaan
kesempatan ke dalam seluruh proses-proses
kebijakan
pembangunan,
implementasi,
evaluasi dan pengujian







Strategi dan sebuah proses perencanaan dan
perubahan pada tiap tingkat yang berbeda
(organisasi/institusi)
Proses teknis sekaligus politis
Melibatkan analisis gender
Bukan sebuah tujuan, tetapi semata alat
untuk mencapai kesetaraan gender (gender
equality)






UU Pemilu telah menerapkan tindakan affirmatif dengan
mengakomodir keterwakilan perempuan minimal 30%.
Dengan ini diharapkan pemerintahan Indonesia dapat
mencapai arti demokrasi yang sesungguhnya tanpa adanya
diskriminasi berdasarkan gender.
Keterwakilan perempuan saat ini di DPR baru mencapai
jumlah 18%, di DPR Provinsi
16%, dan di DPR
Kabupaten/Kota 12%.
Walaupun keterwakilan perempuan dalam pemerintahan
telah diakomodir oleh undang-undang ternyata faktanya
keterwakilan perempuan belum mencapai jumlah minimal
yaitu 30%.




UU No. 10 th. 2008 (psl 55 ayat 2)  di
dalam bakal calon, setiap tiga orang bakal
calon terdapat satu orang perempuan
Pasal 6 ayat (2)  KPU, KPU Prov dan KPU
Kab/kota mengumumkan persentasi
keterwakilan perempua di media massa,
cetak, elektronik.




Wanita memiliki hak yang sama di dalam
undang-undang untuk dapat berbuat dalam
rangka membangun bangsa dan negara
Tidak ada marginalisasi perempuan dalam
mengajukan diri sebagai anggota legislatif
sepanjang kompetensi dan kemampuan
sesuai untuk posisi tersebut






Peran
perempuan
dalam
politik
adalah
memperjuangkan nasib bangsa dan negara tanpa
memandang perbedaan gender,
Persebaran keterwakilan wanita dalam politik di
Indonesia terbilang masih rendah karena budaya
ketimuran yang masih melekat di dalam
masyarakat
namun perlu digaris bawahi bahwa saat ini
kepentingan perempuan dan anak belum terlalu
diperhatikan
dalam
kancah
pembangunan
bangsa
dan
negara,
sehingga
perlu
memperhatikan kepentingan perempuan dalam
politik.


Politik bermakna bagi perempuan jika ada
upaya koordinasi antara badan eksekutif dan
legislatif untuk sama-sama memperjuangkan
nasib perempuan dan anak di dalam upaya
pembangunan
daerah
terutama
dalam
memenuhi kebutuhan perempuan dan anak,
dan dalam hal –hal tersebut di atas tak akan
terwujud tanpa pemilu, karena dari pemilu
lah munculnya wakil-wakil rakyat .
Makna pemilu bagi perempuan
Makna pemilu bagi perempuan

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014Muktar Eneste
 
Potret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdfPotret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdfAhsanul Minan
 
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...BADAR_HAMID
 
Kesetaraan gender (26 feb 2008)
Kesetaraan gender (26 feb 2008)Kesetaraan gender (26 feb 2008)
Kesetaraan gender (26 feb 2008)apotek agam farma
 
Pembangunan Perekonomian Daerah dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi
Pembangunan Perekonomian Daerah dalam Peningkatan Kualitas DemokrasiPembangunan Perekonomian Daerah dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi
Pembangunan Perekonomian Daerah dalam Peningkatan Kualitas DemokrasiDadang Solihin
 
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019Dody Wijaya
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordkurniawanbudi96
 
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisAgus Widiyanto
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUAN ASYUF
 
PENANGANAN PENGINGKARAN HAK DAN KEWAJIBAN
PENANGANAN PENGINGKARAN HAK DAN KEWAJIBANPENANGANAN PENGINGKARAN HAK DAN KEWAJIBAN
PENANGANAN PENGINGKARAN HAK DAN KEWAJIBANMuhamad Yogi
 
Rukun negara
Rukun negaraRukun negara
Rukun negarascha_erra
 
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatMakalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatAmka Azril
 
Pembagunan mapan dalam islam
Pembagunan mapan dalam islamPembagunan mapan dalam islam
Pembagunan mapan dalam islamNurulAmira80
 
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Operator Warnet Vast Raha
 

Was ist angesagt? (18)

Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
Persfektif dan orientasi pemilih pemula pemilu 2014
 
Sosialisasi pemilih pemula
Sosialisasi pemilih pemulaSosialisasi pemilih pemula
Sosialisasi pemilih pemula
 
Pwp 1
Pwp 1Pwp 1
Pwp 1
 
Potret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdfPotret politik perempuan.pdf
Potret politik perempuan.pdf
 
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
 
Kesetaraan gender (26 feb 2008)
Kesetaraan gender (26 feb 2008)Kesetaraan gender (26 feb 2008)
Kesetaraan gender (26 feb 2008)
 
Pembangunan Perekonomian Daerah dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi
Pembangunan Perekonomian Daerah dalam Peningkatan Kualitas DemokrasiPembangunan Perekonomian Daerah dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi
Pembangunan Perekonomian Daerah dalam Peningkatan Kualitas Demokrasi
 
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-word
 
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif FilosofisPEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
PEMILUKADA dalam Perspektif Filosofis
 
Presentation11
Presentation11Presentation11
Presentation11
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
 
PENANGANAN PENGINGKARAN HAK DAN KEWAJIBAN
PENANGANAN PENGINGKARAN HAK DAN KEWAJIBANPENANGANAN PENGINGKARAN HAK DAN KEWAJIBAN
PENANGANAN PENGINGKARAN HAK DAN KEWAJIBAN
 
Rukun negara
Rukun negaraRukun negara
Rukun negara
 
Menyongsong pemilukada salatiga 2011
Menyongsong pemilukada salatiga 2011Menyongsong pemilukada salatiga 2011
Menyongsong pemilukada salatiga 2011
 
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakatMakalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
Makalah pemilu dan pendidikan partai politik masyarakat
 
Pembagunan mapan dalam islam
Pembagunan mapan dalam islamPembagunan mapan dalam islam
Pembagunan mapan dalam islam
 
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
Prinsip prinsip-good-governance-dalam-tata-kelola-kepemerintahan-desa-studi-d...
 

Ähnlich wie Makna pemilu bagi perempuan

12 bab i pendahuluan 11111111
12 bab i pendahuluan 1111111112 bab i pendahuluan 11111111
12 bab i pendahuluan 11111111hayathamzahd1993
 
STRATEGI PEREMPUAN DALAM BERPOLITIK DI KOTA TANGERANG.pptx
STRATEGI PEREMPUAN DALAM BERPOLITIK DI KOTA TANGERANG.pptxSTRATEGI PEREMPUAN DALAM BERPOLITIK DI KOTA TANGERANG.pptx
STRATEGI PEREMPUAN DALAM BERPOLITIK DI KOTA TANGERANG.pptxgudanggrocery
 
Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"
Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"
Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"Pokja 30
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
 
Hubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan Indonesia
Hubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan IndonesiaHubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan Indonesia
Hubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan IndonesiaWildanAhmil1
 
Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...
Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...
Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...Succes Zen
 
demokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradabdemokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradabNasria Ika
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatDidi Suryadi
 
PERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
PERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptxPERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
PERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptxKazukiNakamoto1
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaWarnet Raha
 
Psi koran solidaritas 08
Psi koran solidaritas 08Psi koran solidaritas 08
Psi koran solidaritas 08GSaroso PSid
 
Perjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesiaPerjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesiadedyprasetyo01
 

Ähnlich wie Makna pemilu bagi perempuan (20)

Rita Slide.pptx
Rita Slide.pptxRita Slide.pptx
Rita Slide.pptx
 
12 bab i pendahuluan 11111111
12 bab i pendahuluan 1111111112 bab i pendahuluan 11111111
12 bab i pendahuluan 11111111
 
STRATEGI PEREMPUAN DALAM BERPOLITIK DI KOTA TANGERANG.pptx
STRATEGI PEREMPUAN DALAM BERPOLITIK DI KOTA TANGERANG.pptxSTRATEGI PEREMPUAN DALAM BERPOLITIK DI KOTA TANGERANG.pptx
STRATEGI PEREMPUAN DALAM BERPOLITIK DI KOTA TANGERANG.pptx
 
Bab 1 daftar isi
Bab 1    daftar isiBab 1    daftar isi
Bab 1 daftar isi
 
Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"
Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"
Factsheet 3 "Perempuan: Politik dan Pilgub Kaltim 2013"
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 
Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
Transfusi parpol
Transfusi parpolTransfusi parpol
Transfusi parpol
 
Hubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan Indonesia
Hubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan IndonesiaHubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan Indonesia
Hubungan dan Birokrasi dalam Pemerintahan Indonesia
 
Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...
Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...
Kebijakan Pemberlakuan Politik Demokrasi dan Pengaruhnya Terhadap Kesejahtera...
 
demokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradabdemokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradab
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
PERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
PERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptxPERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
PERAN WANITA PADA PARTAI DEMOKRAT LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Psi koran solidaritas 08
Psi koran solidaritas 08Psi koran solidaritas 08
Psi koran solidaritas 08
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Perjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesiaPerjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesia
 

Makna pemilu bagi perempuan

  • 2.   Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara Pemilihan Umum (Pemilu) adalah Sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanaan secara langsung, umum, bebas, rahasia dan adil dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (pasal 1 ayat 1 UU 22 tahun 2007)
  • 3.     Didirikan oleh paling sedikit 30 (tiga puluh) WNI berusia 21 th atau sdh menikah; Pendaftar: 50 orang, anggota tdk merangkap Parpol lain. Menyertakan 30% anggota perempuan AD & ART Sistem kepengurusan sesuai UU; didaftar di Kemkuham.
  • 4. UU No.8 tahun 2012  Pembentukan dan kepengurusan partai politik menyertakan paling rendah 30% keterwakilan perempuan Dalam realita politik perempuan masih terpinggirkan ataupun terdiskriminasi, pada PEMILU perempuan merupakan mayoritas pemilih, namun Minoritas dalam lembaga-lembaga politik
  • 5.
  • 6.
  • 7.  Perempuan di perlemen bukan sekedar Jumlah tetapi harus diikuti dengan kualitas perempuan yang memadai, sehingga mampu ikut aktif mempengaruhi proses politik saat mereka bekerja di dalam struktur parlemen, terutama yang berkaitan dengan isu-isu perempuan
  • 8. “Partisipasi sejajar perempuan dalam pengambilan keputusan bukanlah sematamata sebuah tuntutan akan keadilan demokrasi, namun juga dapat dilihat sebagai syarat penting agar kepentingan kaum perempuan dapat diperhitungkan.”
  • 9. Hambatan berikut berasal dari sikap budaya masyarakat   Hambatan fisik, wanita dibebani tugas untuk mengandung, melahirkan dan menyusui. Keharusan ini mengurangi keleluasaan mereka untuk aktif terus dalam berbagai bidang kehidupan. Hambatan teologis, untuk waktu yang lama, perempuan dipandang sebagai makhluk yang tercipta untuk lelaki termasuk mendampingi, mengurus keperluanya, sudut pandang ini secara psikologis menghambat peran perempuan untuk mengambil peran yang berarti
  • 10.   Hambatan sosial budaya, wanita dianggap sebagai makhluk yang pasif, lemah, perasa, bergantung, dan menerima keadaan, pandangan ini menempatkan perempuan secara sosiokultural lebih rendah dari lakilaki. Hambatan historis, kurangnya nama perempuan dalam sejarah masa lalu bisa dipakai membenarkan ketidakmampuan perempuan untuk berkiprah seperti halnya laki-laki
  • 11.    Muncul kesadaran bahwa politik adalah arena yang harus di perjuangkan dan direbut untuk dapat mengubah pola dan proses pengambilan keputusan yang berpihak pada kepentingan perempuan Disadari bahwa perempuan tidak mungkin, berada di luar arena konstelasi politik untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan perempuan. Sementara perempuan termarginalkan di segala aspek kehidupan
  • 12. Bagi perempuan     Meningkatnya peran dan kedudukan perempuan Meningkatnya harkat dan martabat perempuan Meningkatnya rasa percaya diri Meningkatnya akses dan partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan publik dan kepentingan perempuan
  • 13. Bagi Masyarakat, bangsa dan negara:     Meningkatnya kemudahan untuk menyampaikan aspirasi dan kepentingan masyarakat khususnya perempuan; Percepatan terwujudnya kesetaraan gender diberbagai aspek kehidupan; Meningkatnya kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa; Meningkatknya harkat dan martabat bangsa indonesia di forum internasional.
  • 14.   Menggagas Kebijakan affirmatif dan gender mainstreaming dalam UU Pemilu dan Partai politik Advokasi melalui partai-partai politik di parlemen dan gerakan-gerakan di luar parlemen.
  • 15. adalah kebijakan yang diambil dengan tujuan agar kelompok/golongan tertentu (gender ataupun profesi) memperoleh peluang yang setara dengan kelompok/golongan lain dalam bidang yang sama. Dalam konteks politik, tindakan afirmatif dilakukan untuk mendorong agar jumlah perempuan di lembaga legislatif lebih representatif.
  • 16.  Yaitu upaya penintegrasian kesamaan kesempatan ke dalam seluruh proses-proses kebijakan pembangunan, implementasi, evaluasi dan pengujian
  • 17.     Strategi dan sebuah proses perencanaan dan perubahan pada tiap tingkat yang berbeda (organisasi/institusi) Proses teknis sekaligus politis Melibatkan analisis gender Bukan sebuah tujuan, tetapi semata alat untuk mencapai kesetaraan gender (gender equality)
  • 18.    UU Pemilu telah menerapkan tindakan affirmatif dengan mengakomodir keterwakilan perempuan minimal 30%. Dengan ini diharapkan pemerintahan Indonesia dapat mencapai arti demokrasi yang sesungguhnya tanpa adanya diskriminasi berdasarkan gender. Keterwakilan perempuan saat ini di DPR baru mencapai jumlah 18%, di DPR Provinsi 16%, dan di DPR Kabupaten/Kota 12%. Walaupun keterwakilan perempuan dalam pemerintahan telah diakomodir oleh undang-undang ternyata faktanya keterwakilan perempuan belum mencapai jumlah minimal yaitu 30%.
  • 19.   UU No. 10 th. 2008 (psl 55 ayat 2)  di dalam bakal calon, setiap tiga orang bakal calon terdapat satu orang perempuan Pasal 6 ayat (2)  KPU, KPU Prov dan KPU Kab/kota mengumumkan persentasi keterwakilan perempua di media massa, cetak, elektronik.
  • 20.
  • 21.   Wanita memiliki hak yang sama di dalam undang-undang untuk dapat berbuat dalam rangka membangun bangsa dan negara Tidak ada marginalisasi perempuan dalam mengajukan diri sebagai anggota legislatif sepanjang kompetensi dan kemampuan sesuai untuk posisi tersebut
  • 22.    Peran perempuan dalam politik adalah memperjuangkan nasib bangsa dan negara tanpa memandang perbedaan gender, Persebaran keterwakilan wanita dalam politik di Indonesia terbilang masih rendah karena budaya ketimuran yang masih melekat di dalam masyarakat namun perlu digaris bawahi bahwa saat ini kepentingan perempuan dan anak belum terlalu diperhatikan dalam kancah pembangunan bangsa dan negara, sehingga perlu memperhatikan kepentingan perempuan dalam politik.
  • 23.  Politik bermakna bagi perempuan jika ada upaya koordinasi antara badan eksekutif dan legislatif untuk sama-sama memperjuangkan nasib perempuan dan anak di dalam upaya pembangunan daerah terutama dalam memenuhi kebutuhan perempuan dan anak, dan dalam hal –hal tersebut di atas tak akan terwujud tanpa pemilu, karena dari pemilu lah munculnya wakil-wakil rakyat .