SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
ALUMINIUM

Bayu Ardi Hastanto             (1131410016)
Carrie Meiriza Virriysha Putri (1131410071)
Ibtida’un Ni’mah               (1131410067)

                       Teknik Kimia
                Politeknik Negeri Malang
                      Oktober 2012
Apa sihh aluminium ituu????
      Aluminium (Al) adalah salah satu unsur
kimia dengan nomor atom 13 berfasa solid
dengan massa jenis 2.10 g/cm3 dan memiliki
struktur kristal face centered cubic (FCC). Bahan
dasar terpenting untuk pembuatan aluminium
adalah bauksit yang merupakan kerumunan
mineral (tanah tawas, oksid aluminium) dengan
imbuhan oksid besi dari asam siklat.
Sejarah Aluminium
     Aluminium pertama kali ditemukan oleh
Sir Humprey Davy pada tahun 1908 dan
pertama kali direduksi dengan logam oleh H. C.
Oersted pada tahun 1825. Secara industri di
Amerika erikat telah memperoleh logam
Aluminium dari Alumina dengan cara elektrolisa.
Sebelum menjadi Aluminium. Bijih bauksit
melewati proses fisika dan kimia. Proses fisika
dilakukan dengan cara mereduksi (size
reduction) ukuran bijih bauksit yang akan
dijadikan feed dengan cara digerus sampai
berukuran kurang dari 35 mesh. Kemudian
melalui proses kimia yaitu proses untuk
mendapatkan Aluminium murni.
Proses Pembuatan Aluminium
     Proses pembuatan Aluminium dibagi
menjadi 3 tahap yaitu:
1. Proses Penambangan
2. Proses Pemurnian (Bayer Cycle)
3. Proses Peleburan (Hall Heroult)
Proses Penambangan
      Penambangan bauksit dilakukan dengan
penambangan terbuka diawali dengan land
clearing. kemudian dilakukan pengupasan tanah
penutup. Lapisan bijih bauksit kemudian digali
dengan shovel loader yang sekaligus memuat bijih
bauksit tersebut kedalam dump truck untuk
diangkut ke instalansi pencucian untuk dicuci.
Partikel yang halus ini dapat dibebaskan dari yang
besar melalui water jet yang kemudian dibebaskan
melalui penyaringan screening. Disamping itu
sekaligus melakukan proses size reduction dengan
menggunakan jaw crusher.
Proses Pemurnian (Bayer Cycle)
Dalam proses pemurnian ini terdapat 4 tahap
besar, yaitu:
1. Digestion
2. Clarification
3. Precipitation
4. Calcination
Sebelum dilakukan proses digesting
dilakukan size reduction terlebih dahulu.
Pertama, bijih bauksit secara mekanik hancur.
Kemudian, bijih dihancurkan dicampur dengan
NaOH dan diproses di pabrik penggilingan untuk
menghasilkan bubur (suspensi berair) yang
mengandung partikel sangat halus dari bijih.
Digestion
Bubur dipompa ke digester. Bubur dipanaskan sampai 110-
270 C di bawah tekanan dari 340 kPa dengan menggunakan
media uap sebagai pemanas didalam suatu tabung yang
dibuat dari baja yang tahan terhadap tekanan yang timbul
akibat proses pemanasan selama berlangsungnya proses
pelarutan. Natrium hidroksida tambahan, ditambahkan
kemudian akan bereaksi dengan mineral alumina bauksit
untuk membentuk larutan jenuh natrium aluminat dan
pengtor tak larut yang disebut lumpur merah (RM), RM
yang berada dalam suspensi dan dipisahkan pada langkah
klarifikasi.
Reaksi yang terjadi pada Digester
Al2O3 + 2OH- + 3H2O                 2[Al(OH)-4]
                  Atau
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O (l)           2NaAl(OH)(aq)
Sesuai dengan reaksi diatas, diperkirakan sekitar
90% alumina yang ada dalam bijih bauksit akan
larut menjadi NaAlO2. sedangkan hasil samping
adalah unsur silica reaktif dalam bijih bauksit
Clarification
Pengotor tak larut (RM) yang terdapat dalam
suspensi    kemudian      dipisahkan    dengan
menyaring dari kotoran padat, selanjutnya
didinginkan di heat exchangers, untuk
meningkatkan derajat jenuh dari alumina
terlarut, dan dipompa menuju tempat yang
lebih tinggi yaitu presipitator silolike untuk
proses precipitation (pengendapan)
Precipitation
Selanjutnya aluminium diendapkan dari
filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan
pengenceran.
2NaAl(OH)3 (aq) + CO2 (g)       2Al(OH)3 (s) + Na2CO3 (aq) + H2O (l)

Campuran dari kotoran padat disebut
RM,      Selanjutnya,     solusi   hidroksida
didinginkan,    dan    aluminium   hidroksida
dilarutkan presipitat dengan fasa putih solid
halus.
Calcination
kemudian dipanaskan sampai 1050                C
(dikalsinasi), aluminium hidroksida terurai
menjadi alumina, memancarkan uap air dalam
proses:
      2Al(OH)3 (s)        Al2O3 (s) + 3H2O (g)
Dan dihasilkan aluminium oksida murni (Al2O3)
yang selanjutnya menuju proses peleburan
dengan proses Hall-Héroult untuk menghasilkan
material aluminium.
Flow chart proses pemurnian
Proses Peleburan (Hall Heroult)
Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida
Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6)
dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus
berfungsi sebagai katode (-). Sebagai anode (+)
digunakan batang grafit. Selanjutnya elektrolisis
dilakukan pada suhu 950 oC. Dalam proses
elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan
di anode terbentuk gas O2 dan CO2.
Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida
Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6)
dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus
berfungsi sebagai katode (-). Sebagai anode (+)
digunakan batang grafit. Selanjutnya elektrolisis
dilakukan pada suhu 950 oC. Dalam proses
elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan
di anode terbentuk gas O2 dan CO2.
Aluminium yang terbentuk berupa zat cair dan
terkumpul di dasar wadah lalu dikeluarkan secara
periodik ke dalam cetakan untuk mendapat
aluminium    batangan     (ingot).   Jadi,   selama
elektrolisis, Anode grafit terus menerus dihabiskan
karena bereaksi dengan O2 sehingga harus diganti
dari waktu ke waktu.
Properti fisik (sifat – sifat)
1. Ringan: memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi
   dan baja, atau tembaga. Berat jenisnya ringan (hanya
   2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
2. Kuat: terutama bila dipadu dengan logam
   lain, Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan
   logam yang kuat
3. Reflektif: dalam bentuk aluminium foil digunakan
   sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok
4. Konduktor panas: sifat ini sangat baik untuk
   penggunaan pada mesin-mesin / alat-alat pemindah
   panas sehingga dapat memberikan penghematan
   energi
5. Konduktor listrik: setiap satu kilogram aluminium
dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar jika
dibandingkan dengan tembaga
6. Tahan korosi: sifatnya durabel sehingga baik dipakai
untuk lingkungan yang dipengarui oleh unsur-unsur
seperti air, udara, suhu dan unsur-unsur kimia
lainnya, baik diruang angkasa atau bahkan sampai ke
dasar laut
7. Tak beracun: dan karenanya sangat baik untuk
penggunaan pada industry makanan, minuman, dan
obat-obatan yaitu untuk peti kemas dan pembungkus
Paduan Aluminium
1. Duraluminum / Duraliminium/ Dural
   paduan utama: mangan, tembaga, magnesium
2. Silumin
   paduan utama: silikon
3. Hidronallium
   paduan utama: magnesium
4. Bronze
   paduan utama: tembaga
   Aditif lain: fosfor, mangan, aluminium, silikon
Karakteristik Aluminium (Sifat Fisika)
No         Parameter                Nilai      10 Hantaran Panas (25oC)   0.49 cal/detoC
1    Jari –jari Atom          10 cm/gr.atm     11 Valensi                 3
2    Volume Atom              2.368 gr/cm3     12 Kekentalan (700oC)      0.0127 poise
3    Densitas (660oC)         2.368 gr/cm3     13 Panas Peleburan         94.6 cal/gr
4    Densitas (20oC)          2.6989 gr/cm3    14 Panas Uap               200 cal/gr
5    Potensial Elektroda      -1.67 volt       15 Massa Atom              26.98
6    Kapasitas Panas (25oC)   5.38 cal.moloC   16 Titik Lebur             660oC
7    Panas Pembakaran         399 cal/gr.mol   17 Titik Didih             2452oC
8    Tensile Strenght         700 MPa          18 Tegangan Permukaan      900 dyne/cm
9    Kekerasan Brinnel        12-16 skala mehs 19 Tegangan Tarik          4.76 kg/mm
Daftar Pustaka
http://angghajuner.blogspot.com/2012/01/makalah-aluminium.html

http://www.gudangmateri.com/pembuatan-sifat-dan-paduan-aluminium.html

http://usahamart.wordpress.com/Membuat Aluminium « Usahamart.htm

http://blog.ub.ac.id/gigihramdhan/category/material-teknik/Mechanical
Engineering » Perbedaan Karakteristik pada Aluminium yang Dipadukan.htm

http://dunia-atas.blogspot.com/2011/04/bauksit-dan-cara-pengolahannya.html

www.slideshare.net/dedendrmn/mengenal-aluminium-prosesnya

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramikAgam Real
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksCha Cha D Talo
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AYuke Puspita
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliLolla Mustafa
 
Korosi dan proteksi katodik
Korosi dan proteksi katodikKorosi dan proteksi katodik
Korosi dan proteksi katodikcakbentra
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatWina Fajriatin
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurputrisagut
 
Proses pembuatan hidrogen
Proses pembuatan hidrogenProses pembuatan hidrogen
Proses pembuatan hidrogenSirod Judin
 
GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A Erli fharida
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AJoko Nugroho
 
Perhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju KorosiPerhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju Korosiyusi arisandi
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 

Was ist angesagt? (20)

Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
jurnal aluminium
jurnal aluminiumjurnal aluminium
jurnal aluminium
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Presentasi keramik
Presentasi keramikPresentasi keramik
Presentasi keramik
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II A
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkali
 
Korosi dan proteksi katodik
Korosi dan proteksi katodikKorosi dan proteksi katodik
Korosi dan proteksi katodik
 
Tanur tinggi
Tanur tinggiTanur tinggi
Tanur tinggi
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
 
Unsur Fe (Besi)
Unsur Fe (Besi)Unsur Fe (Besi)
Unsur Fe (Besi)
 
Proses pembuatan hidrogen
Proses pembuatan hidrogenProses pembuatan hidrogen
Proses pembuatan hidrogen
 
GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A
 
Gas mulia (Golongan VIII A)
Gas mulia (Golongan VIII A)Gas mulia (Golongan VIII A)
Gas mulia (Golongan VIII A)
 
Alkil halida
Alkil halidaAlkil halida
Alkil halida
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2A
 
Perhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju KorosiPerhitungan Laju Korosi
Perhitungan Laju Korosi
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 

Ähnlich wie Presentasi aluminum

Mengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnyaMengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnyaDeden Darmono
 
Aluminium kelompok 7 fi tree a violet
Aluminium kelompok  7 fi tree a violetAluminium kelompok  7 fi tree a violet
Aluminium kelompok 7 fi tree a violetFi Tree A Violet
 
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanyaPembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanyaIrwan Saputra
 
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2taektarakai1
 
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptxBAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptxEAMEELINGMoe
 
Unsur periode ketiga
Unsur periode ketigaUnsur periode ketiga
Unsur periode ketigaLia Melinda
 
Pembuatan aluminium
Pembuatan aluminiumPembuatan aluminium
Pembuatan aluminiumAyu Soraya
 
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02deden98
 
BAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
BAB_3_KIMIA_UNSUR.pptBAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
BAB_3_KIMIA_UNSUR.pptRENIMARZELA1
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Liahandayaniskt
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02dhegchademinnie
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Liahandayaniskt
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Tys Chusmah
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiWarnet Raha
 

Ähnlich wie Presentasi aluminum (20)

Presentasi aluminium
Presentasi aluminiumPresentasi aluminium
Presentasi aluminium
 
Mengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnyaMengenal aluminium & prosesnya
Mengenal aluminium & prosesnya
 
Aluminium kelompok 7 fi tree a violet
Aluminium kelompok  7 fi tree a violetAluminium kelompok  7 fi tree a violet
Aluminium kelompok 7 fi tree a violet
 
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanyaPembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
 
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2
Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan mg cl2
 
Ppt kimia siap oke
Ppt kimia siap okePpt kimia siap oke
Ppt kimia siap oke
 
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptxBAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
 
Alumunium
AlumuniumAlumunium
Alumunium
 
Unsur periode ketiga
Unsur periode ketigaUnsur periode ketiga
Unsur periode ketiga
 
Contoh reaksi kimia
Contoh reaksi kimiaContoh reaksi kimia
Contoh reaksi kimia
 
Pembuatan aluminium
Pembuatan aluminiumPembuatan aluminium
Pembuatan aluminium
 
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
 
BAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
BAB_3_KIMIA_UNSUR.pptBAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
BAB_3_KIMIA_UNSUR.ppt
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
kimia unsur
kimia unsurkimia unsur
kimia unsur
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
power point kimia unsur
power point kimia unsurpower point kimia unsur
power point kimia unsur
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 

Mehr von Carrie Meiriza Virriysha Putri (12)

Hak & kewajiban insinyur 6
Hak & kewajiban insinyur 6Hak & kewajiban insinyur 6
Hak & kewajiban insinyur 6
 
Continuous Tunnel Dryer
Continuous Tunnel DryerContinuous Tunnel Dryer
Continuous Tunnel Dryer
 
Wood derived chemicals (translate)
Wood derived chemicals (translate)Wood derived chemicals (translate)
Wood derived chemicals (translate)
 
Presentasi pengendali tekanan
Presentasi pengendali tekananPresentasi pengendali tekanan
Presentasi pengendali tekanan
 
Presentasi pengendali suhu
Presentasi pengendali suhuPresentasi pengendali suhu
Presentasi pengendali suhu
 
Presentasi pengendali level
Presentasi pengendali levelPresentasi pengendali level
Presentasi pengendali level
 
Wood derived chemicals
Wood derived chemicalsWood derived chemicals
Wood derived chemicals
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Teknologi bahan korosi (inhibisi)
Teknologi bahan korosi (inhibisi)Teknologi bahan korosi (inhibisi)
Teknologi bahan korosi (inhibisi)
 
Proteksi katodik anoda
Proteksi katodik anodaProteksi katodik anoda
Proteksi katodik anoda
 
Pembuatan besi baja dengan dapur kupola
Pembuatan besi baja dengan dapur kupolaPembuatan besi baja dengan dapur kupola
Pembuatan besi baja dengan dapur kupola
 
Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)Presentasi poli propilena (pp)
Presentasi poli propilena (pp)
 

Presentasi aluminum

  • 1. ALUMINIUM Bayu Ardi Hastanto (1131410016) Carrie Meiriza Virriysha Putri (1131410071) Ibtida’un Ni’mah (1131410067) Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang Oktober 2012
  • 2. Apa sihh aluminium ituu???? Aluminium (Al) adalah salah satu unsur kimia dengan nomor atom 13 berfasa solid dengan massa jenis 2.10 g/cm3 dan memiliki struktur kristal face centered cubic (FCC). Bahan dasar terpenting untuk pembuatan aluminium adalah bauksit yang merupakan kerumunan mineral (tanah tawas, oksid aluminium) dengan imbuhan oksid besi dari asam siklat.
  • 3. Sejarah Aluminium Aluminium pertama kali ditemukan oleh Sir Humprey Davy pada tahun 1908 dan pertama kali direduksi dengan logam oleh H. C. Oersted pada tahun 1825. Secara industri di Amerika erikat telah memperoleh logam Aluminium dari Alumina dengan cara elektrolisa.
  • 4. Sebelum menjadi Aluminium. Bijih bauksit melewati proses fisika dan kimia. Proses fisika dilakukan dengan cara mereduksi (size reduction) ukuran bijih bauksit yang akan dijadikan feed dengan cara digerus sampai berukuran kurang dari 35 mesh. Kemudian melalui proses kimia yaitu proses untuk mendapatkan Aluminium murni.
  • 5. Proses Pembuatan Aluminium Proses pembuatan Aluminium dibagi menjadi 3 tahap yaitu: 1. Proses Penambangan 2. Proses Pemurnian (Bayer Cycle) 3. Proses Peleburan (Hall Heroult)
  • 6. Proses Penambangan Penambangan bauksit dilakukan dengan penambangan terbuka diawali dengan land clearing. kemudian dilakukan pengupasan tanah penutup. Lapisan bijih bauksit kemudian digali dengan shovel loader yang sekaligus memuat bijih bauksit tersebut kedalam dump truck untuk diangkut ke instalansi pencucian untuk dicuci. Partikel yang halus ini dapat dibebaskan dari yang besar melalui water jet yang kemudian dibebaskan melalui penyaringan screening. Disamping itu sekaligus melakukan proses size reduction dengan menggunakan jaw crusher.
  • 7. Proses Pemurnian (Bayer Cycle) Dalam proses pemurnian ini terdapat 4 tahap besar, yaitu: 1. Digestion 2. Clarification 3. Precipitation 4. Calcination
  • 8. Sebelum dilakukan proses digesting dilakukan size reduction terlebih dahulu. Pertama, bijih bauksit secara mekanik hancur. Kemudian, bijih dihancurkan dicampur dengan NaOH dan diproses di pabrik penggilingan untuk menghasilkan bubur (suspensi berair) yang mengandung partikel sangat halus dari bijih.
  • 9. Digestion Bubur dipompa ke digester. Bubur dipanaskan sampai 110- 270 C di bawah tekanan dari 340 kPa dengan menggunakan media uap sebagai pemanas didalam suatu tabung yang dibuat dari baja yang tahan terhadap tekanan yang timbul akibat proses pemanasan selama berlangsungnya proses pelarutan. Natrium hidroksida tambahan, ditambahkan kemudian akan bereaksi dengan mineral alumina bauksit untuk membentuk larutan jenuh natrium aluminat dan pengtor tak larut yang disebut lumpur merah (RM), RM yang berada dalam suspensi dan dipisahkan pada langkah klarifikasi.
  • 10. Reaksi yang terjadi pada Digester Al2O3 + 2OH- + 3H2O 2[Al(OH)-4] Atau Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O (l) 2NaAl(OH)(aq) Sesuai dengan reaksi diatas, diperkirakan sekitar 90% alumina yang ada dalam bijih bauksit akan larut menjadi NaAlO2. sedangkan hasil samping adalah unsur silica reaktif dalam bijih bauksit
  • 11. Clarification Pengotor tak larut (RM) yang terdapat dalam suspensi kemudian dipisahkan dengan menyaring dari kotoran padat, selanjutnya didinginkan di heat exchangers, untuk meningkatkan derajat jenuh dari alumina terlarut, dan dipompa menuju tempat yang lebih tinggi yaitu presipitator silolike untuk proses precipitation (pengendapan)
  • 12. Precipitation Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran. 2NaAl(OH)3 (aq) + CO2 (g) 2Al(OH)3 (s) + Na2CO3 (aq) + H2O (l) Campuran dari kotoran padat disebut RM, Selanjutnya, solusi hidroksida didinginkan, dan aluminium hidroksida dilarutkan presipitat dengan fasa putih solid halus.
  • 13. Calcination kemudian dipanaskan sampai 1050 C (dikalsinasi), aluminium hidroksida terurai menjadi alumina, memancarkan uap air dalam proses: 2Al(OH)3 (s) Al2O3 (s) + 3H2O (g) Dan dihasilkan aluminium oksida murni (Al2O3) yang selanjutnya menuju proses peleburan dengan proses Hall-Héroult untuk menghasilkan material aluminium.
  • 14. Flow chart proses pemurnian
  • 15. Proses Peleburan (Hall Heroult) Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-). Sebagai anode (+) digunakan batang grafit. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 oC. Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk gas O2 dan CO2.
  • 16.
  • 17. Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-). Sebagai anode (+) digunakan batang grafit. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 oC. Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk gas O2 dan CO2.
  • 18. Aluminium yang terbentuk berupa zat cair dan terkumpul di dasar wadah lalu dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapat aluminium batangan (ingot). Jadi, selama elektrolisis, Anode grafit terus menerus dihabiskan karena bereaksi dengan O2 sehingga harus diganti dari waktu ke waktu.
  • 19. Properti fisik (sifat – sifat) 1. Ringan: memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau tembaga. Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³) 2. Kuat: terutama bila dipadu dengan logam lain, Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat 3. Reflektif: dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok 4. Konduktor panas: sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin-mesin / alat-alat pemindah panas sehingga dapat memberikan penghematan energi
  • 20. 5. Konduktor listrik: setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan tembaga 6. Tahan korosi: sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang dipengarui oleh unsur-unsur seperti air, udara, suhu dan unsur-unsur kimia lainnya, baik diruang angkasa atau bahkan sampai ke dasar laut 7. Tak beracun: dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada industry makanan, minuman, dan obat-obatan yaitu untuk peti kemas dan pembungkus
  • 21. Paduan Aluminium 1. Duraluminum / Duraliminium/ Dural paduan utama: mangan, tembaga, magnesium 2. Silumin paduan utama: silikon 3. Hidronallium paduan utama: magnesium 4. Bronze paduan utama: tembaga Aditif lain: fosfor, mangan, aluminium, silikon
  • 22. Karakteristik Aluminium (Sifat Fisika) No Parameter Nilai 10 Hantaran Panas (25oC) 0.49 cal/detoC 1 Jari –jari Atom 10 cm/gr.atm 11 Valensi 3 2 Volume Atom 2.368 gr/cm3 12 Kekentalan (700oC) 0.0127 poise 3 Densitas (660oC) 2.368 gr/cm3 13 Panas Peleburan 94.6 cal/gr 4 Densitas (20oC) 2.6989 gr/cm3 14 Panas Uap 200 cal/gr 5 Potensial Elektroda -1.67 volt 15 Massa Atom 26.98 6 Kapasitas Panas (25oC) 5.38 cal.moloC 16 Titik Lebur 660oC 7 Panas Pembakaran 399 cal/gr.mol 17 Titik Didih 2452oC 8 Tensile Strenght 700 MPa 18 Tegangan Permukaan 900 dyne/cm 9 Kekerasan Brinnel 12-16 skala mehs 19 Tegangan Tarik 4.76 kg/mm
  • 23. Daftar Pustaka http://angghajuner.blogspot.com/2012/01/makalah-aluminium.html http://www.gudangmateri.com/pembuatan-sifat-dan-paduan-aluminium.html http://usahamart.wordpress.com/Membuat Aluminium « Usahamart.htm http://blog.ub.ac.id/gigihramdhan/category/material-teknik/Mechanical Engineering » Perbedaan Karakteristik pada Aluminium yang Dipadukan.htm http://dunia-atas.blogspot.com/2011/04/bauksit-dan-cara-pengolahannya.html www.slideshare.net/dedendrmn/mengenal-aluminium-prosesnya

Hinweis der Redaktion

  1. Tujuandilakukansiza reduction untukmempercepatprosespelarutan.
  2. Land clearing:membersihkanpermukaantanahdarihal – hal yang tidakdiinginkanDilakukanpencucianuntukmeningkatkankualitasnyadenganmemisahkanbijihtersebutdariunsur lain misalpasirkuarsa, lempungdanpengotorlainnya.Water jet: pancaran airSiza reduction:pemecahan/ pengecilanukuran
  3. Digester:tangki yang berfungsiseperti pressure cooker