sosok tokoh dari Kota Bandung, asep yang satu ini begitu berani dan sangat kreatif, dan sangat ahli dalam memanajemen suatu hal yang dianggap kecil namun hal itulah yang membuat semuanya bisa besar, beliau dikenal melalui gebrakannya membangun wadah komunitas di bandugn yang lebih dikenal dengan Bandung Creative City Forum.
4. Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 4 Oktober 1971
Pendidikan : S1 Jurusan Arsitektur ITB
S2 Master of Urban Design dari College of
Environmental Design, University of California,
Barkeley di Amerika Serikat.
Pengalaman kerja :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Arsitektur di berbagai firma Amerika Serikat
Penasehat arsitektur Kota Jakarta
Penasehat ekonomi kreatif Taiwan
Penasehat pembangunan kota Surabaya
Ketua Pelaksana Pengembangan Ekonomi Kreatif Jawa Barat
Pendiri Bandung Creative City Forum
Saat ini menjadi Wali Kota Bandung
5. Karya dan Penghargaan
Melalui firma arsitektur Urbane, karya
Ridwan Kamil tersebar di berbagai daerah
Indonesia dan mancanegara. Dari masjid
yang terbuat dari batako yang terbuat dari
abu letusan gunung merapi, Museum
Tsunami di Aceh, Sekolah anti gempa di
Pangalengan Bandung, kawasan elit di
Kuningan jakarta, superblok di
Cina, rancangan kawasan di Syria.
Lebih dari dua puluh penghargaan yang
berkaitan dengan karya arsitektur dan tata
kota dia raih. Rancangan masjid Al-Irsyad
yang ia persembahkan untuk almarhum
ayahnya, diganjar Top 5 Best Building of The
Year 2010 oleh ArchDaily, dan menjadi satu
dari 25 masjid terindah di dunia versi
Complex Magazine.
6. •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Gatra Icon
Pikiran Rakyat Award for Tokoh Muda Kreatif
Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from
British Council Indonesia
Google Chrome | Web Heroes for Indonesia Berkebun
Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi
Bumi”, Penggagas Indonesia Berkebun
Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi
Bumi”, Green Building Rasuna Epicentrum
Green Design Award for Al-Irsyad Mosque from BCI Asia
World Best Religious Building, Top 5, ArchDaily for Al-Irsyad
Misque
BCI Asia Top Ten Architecture Business Award
Architect of the Year from Elle Décor Magazine
Green Design Award for Bottle House from BCI Asia
Won more than 15 Design Competitions
Achievment (2006-2012)
10. bdg.
• Kota Bandung merupakan kota kreatif dimana
aktivitas kulturalnya menyatu dengan aktivitas
ekonomi dan sosial.
• Keberhasilan mengembangkan citra Kota Bandung
sebagai kota kreatif sangat tergantung pada sumber
daya manusia yang ada yaitu komunitas kreatif.
Komunitas kreatif di Kota Bandung cenderung
terfragmentasi bergerak masing-masing.
11. • Ridwan Kamil melalui BCFF membangun suatu
konsep kolaborasi melalui jaringan yang dinamis
diantara komunitas kreatif sehingga menghasilkan
kekuatan yang berpotensi lebih besar dalam
mengembangkan Kota Bandung sebagai Kota Kreatif.
• Agar timbul gerakan kebersamaan, seorang tokoh
kreatif, Ridwan Kamil berinisiatif membentuk sebuah
forum lintas sektor kreatif yaitu “Bandung Creative
City Forum” sebagai wadah berkreasi dan kolaborasi
antar komunitas.
12. Bandung Creative City Forum (BCCF)
dideklarasikan pada tanggal 21 Desember 2008
oleh Ridwan Kamil
BCCF merupakan wadah yang mempertemukan
beragam individu, komunitas, dan organisasi
untuk berdiskusi, berbagi ide, dan berkolaborasi
dalam merancang kegiatan bersama.
“Keberhasilan mengembangkan citra Kota Bandung
sebagai kota kreatif sangat tergantung pada sumber daya
manusia yang ada yaitu komunitas kreatif”
-Ridwan Kamil-
13.
14. Strategi
Strategi yang diusung BCCF dalam upaya berkontribusi dalam
melayani masyarakat kota Bandung secara umum dan
komunitas kreatif Kota Bandung pada khususnya meliputi:
• Fostering Creative Culture: Events, Media, Commmunity
Organization and Education
• Nurturing
Creative
Busineses/Entrepreneurs:
Business
Incubators, Networking, Economic Policy, Taskforce/Creative
Economy Council
• Producing Responsive City Planning/Design: Creative
Clusters, Public Space, District Regeneration, Architecture
(Ridwan Kamil, wawancara, Desember 2011)
15. BCCF sebagai Kekuatan Kolaboratif
• BCCF membangun kolaborasi melalui jaringan yang dinamis diantara
komunitas kreatif sehingga menghasilkan kekuatan yang berpotensi lebih
besar dalam mengembangkan Kota Bandung sebagai Kota Kreatif.
• Kemunculan BCCF sebagai kekuatan kolaboratif dalam perjalanannya
melewati 4 (empat) fase
1. fase munculnya ide (pembentukan forum kebersamaan) oleh
Ridwan Kamil melalui komunitas arsitek
2. fase penyelenggaraan Helar Fest 2008 sebagai aksi kolaboratif
pertama BCCF yang bertujuan untuk menjadikan Bandung
sebagai kota kreatif melalui event dengan kompetensi
internasional.
3. fase meresmikan BCCF sebagai organisasi berbadan hukum
untuk mendukung eksistensi dan kebutuhan kerjasama dengan
berbagai pihak.
4. fase yang terakhir dimana BCCF menjadi kekuatan kolaboratif
karena terjadi perpaduan pemikiran melalui proses komunikatif
dan interaktif dalam pemecahan masalah maupun penyusunan
rencana.
16. DIFUSI IDE RIDWAN KAMIL DAN BCCF
Difusi Ide Ridwal Kamil bersama BCCF meliputi proses horisontal dan vertikal
DIFUSI IDE SECARA HORISONTAL
Proses adopsi ide BCCF yang diusung Ridwan Kamil secara horisontal meliputi:
1.
Tahap awal adalah tahap pengetahuan, dimana seseorang belum memiliki
informasi mengenai BCCF. Tahap pengenalan BCCF pertama kali melalui kegiatan
Helarfest yang terselenggara dengan sukses. Informasi mengenai BCCF
disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, baik melalui media
elektronik, media cetak, maupun komunikasi interpersonal di antara masyarakat,
2.
Tahap persuasi, dimana ketika individu atau komunitas kreatif mengenal
BCCF, dan mengukur keuntungan yang akan ia dapat jika bergabung secara
personal, misalnya untuk memenuhi kebutuhan latar belakang pekerjaannya,
17. 3. Tahap keputusan, dimana dalam tahap ini, seseorang membuat keputusan akhir
apakah akan mengadopsi atau menolak bergabung dengan BCCF. Alasan sesorang
menerima ide dan bergabung dengan BCCF, diantaranya kepentingan pribadi (self
oriented motive), keinginan tercapainya keberhasilan kelompok (desire for group
success), keinginan untuk menyenangkan orang lain (to desire to benefit others)
dan keinginan membantu masyarakat (to desire to benetif the community) yaitu
terhadap pembangunan Kota Bandung pada umumnya
4. Tahap implementasi, seseorang terlibat dalam kegiatan BCCF mengadopsi ide
dengan melakukan aksi kolaboratif dan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan BCCF
5. Tahap konfirmasi, yaitu tahap seseorang kemudian akan mencari pembenaran dan
mengevaluasi akibat dari keputusan yang mereka buat. Melihat apakah setelah
bergabung dengan BCCF seseorang memperoleh manfaat atau sebaliknya.
18. DIFUSI IDE SECARA VERTIKAL
Difusi vertikal merupakan penyebaran ide BCCF sehingga terjadi pengintegrasian dan
adaptasi ide kedalam kebijakan Bandung Kota Kreatif. Ini menunjukan ide BCCF dapat
berpengaruh terhadap pengambil kebijakan melalui intervensi sosial. Dalam proses
difusi vertikal, ide-ide BCCF dapat diterima baik oleh maupun oleh Pemerintah melalui
proses diseminasi aktif (Active Dissemination) dimana penyebaran inovasi
direncanakan, formal, sering terpusat, dan melalui hirarki secara vertikal.
19. PENCAPAIAN IDE RIDWAN KAMIL
Proses difusi horisontal BCCF dapat diterima dan berpengaruh bagi komunitas kreatif
dan masyarakat Kota Bandung pada umumnya dikarenakan BCCF tidak hanya dapat
menguntungkan secara individual dan kelompok, tetapi memberikan kontribusi positif
bagi perkembangan Bandung sebagai Kota Kreatif.
Pemanfaatan saluran komunikasi dunia maya (internet) sangat efektif di era informasi
saat ini selain mempermudah juga efisiensi waktu dan ruang, hal itu merupakan
bentuk pendekatan persuasif yang dilakukan oleh Ridwan Kamil.
Proses Difusi Vertikal belum memberikan hasil yang diharapkan. Banyak ide-ide kreatif
yang dihasilkan BCCF namun belum diterapkan ke dalam kebijakan. Padahal dalam
payung hukum, RPJMD Kota Bandung telah “Mengembangkan kota sebagai kota
kreatif” adalah salah satu sasarannya. Ridwan Kamil memandang peran Pemerintah
Kota Bandung masih belum maksimal dalam upaya pengembangan Bandung sebagai
Kota Kreatif. Karena kapasitas Ridwan Kamil pada saat itu, beliau dipercaya menjadi
Ketua Pelaksana Pengembangan Ekonomi Kreatif di Jawa Barat.
20.
21. Kampung Kreatif Dago
Pojok merupakan ide wisata di
bandung yang nantinya juga akan
memudahkan para backpacker
untuk dapat menikmati kehidupan
masyarakat asli Sunda. Mereka
akan mendapatkan penginapan di
bandung atau homestay di rumahrumah warga yang memenuhi
persyaratan dengan Sapta Pesona.
Kampung kreatif juga akan
menyertakan berbagai fasilitas
transportasi wisata menarik, untuk
mengunjungi kampung kreatif yang
bersifat tematik.
22. Babakan
Siliwangi, hutan kota seluas
daerah resapan untuk
Sungai Cikapundung yang
mengalir ke Sungai Citarum.
Urbane Community akan
melakukan pembongkaran
aspal disekitar babakan
siliwangi untuk dijadikan
jogging track dan jalur
andong.
3,8 hektar yang terletak di jantung
Kota Bandung, diresmikan sebagai
hutan kota dunia pertama di
Indonesia.
"Penetapan sebagai hutan kota dunia adalah
awal, tinggal bagaimana masyarakat bisa
membuatnya sebagai ruang publik,“ RIDWAN KAMIL
23. Smart Transportasi Program Smart Transportasi ini akan
dibagi dua, yakni Smart Parking dan
Smart Trans Metro Bandung (TMB).
Untuk rencana awal, perangkat keras
Smart Parking akan diuji coba di
tempat pengujian kendaraan bermotor
di Gedebage. Sedangkang lima
perangkat Smart TMB akan dipasang di
lima shelter
Bus Sekolah Gratis Jumat Bersepeda
Satu Perusahaan satu Taman
Bandung Creative City Forum
24. Kesimpulan
Pentingnya inovasi, kreativitas dan kolaborasi di antara banyak
dan beragam komunitas kreatif di Indonesia.
Pentingnya desain kota, di mana sebagian besar peningkatan
manusia hidup.