SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 46
Downloaden Sie, um offline zu lesen
107




                                       BAB IV

                     HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN



        Pada bab IV ini diuraikan tentang hasil penelitan yang merupakan jawaban

atas rumusan masalah yang sudah dutuangkan dalam Bab I. Sebelum hasil penelitian

ini dipaparkan, pada bagian ini akan diuraikan terlebih dahulu tentang kondisi awal

(pratindakan) pembelajaran apresiasi puisi kontemporer pada siswa kelas XII Ilmu

Sosial-4 SMA Batik 1 Surakarta.

        Secara garis besar, pada bab IV ini akan diuraikan lima hal pokok, yaitu: (1)

deskripsi kondisi awal, (2) deskripsi hasil siklus I, (3) deskripsi hasil siklus II, (4)

pembahasan hasil penelitian, dan (5) hasil penelitian. Penelitian tindakan kelas ini

dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap

perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan interpretasi, dan

tahap analisis dan refleksi.




                               A. Deskripsi Kondisi Awal

             SMA Batik 1 Surakarta terletak di pusat kota Surakarta bagian Barat.

Lembaga ini beralamat di Jalan Slamet Riyadi 445 Surakarta dengan nomor telepon

(0271) 710785, 723665, nomor faksimil (0271) 723742, website: www.smubatik1-

slo.sch.id. dengan e-mail: smabatik1@yahoo.com.

             Sekolah tersebut mempunyai 25 kelas terdiri dari       kelas X sebanyak

sembilan kelas, kelas XI sebanyak delapan kelas terdiri dari 3 kelas program Ilmu
108




Alam dan 5 kelas program Ilmu Sosial, dan kelas XII berjumlah delapan kelas terdiri

dari 3 kelas program Ilmu Alam dan 5 kelas program Ilmu Sosial. Adapun kelas yang

digunakan untuk penelitian ini adalah kelas XII Ilmu Sosial-4.

           Siswa kelas XII Ilmu Sosial-4 SMA Batik 1 Surakarta berjumlah 42 siswa

terdiri dari 21 siswa putra dan 21 siswa putri. Kemampuan akademik yang dimiliki

siswa di kelas tersebut sangat bervariasi. Hal ini berarti kelas tersebut terdapat

bermacam-macam kategori kemampuan siswa, ada yang memiliki kemampuan

prestasi akademik yang menonjol, ada yang memiliki kemampuan prestasi akademik

yang kurang, dan banyak diantara mereka yang memiliki kemampuan prestasi

akademik sedang/ rata-rata. Hal ini dapat dilihat pada nilai akhir semester satu. Rata-

rata kelas tersebut mencapai 67,15. Angka tersebut merupakan angka sedikit lebih

tinggi dari batas KKM yang sudah ditetapkan, yaitu 67.

           Adapun     kondisi   awal   proses   pembelajaran     mengapresiasi    puisi

kontemporer siswa kelas XII Ilmu Sosial-4 SMA Batik 1 Surakarta ini dapat

dideskripsikan seperti berikut. Pada tanggal 16 Januari 2009 jam ke-4 dan 5 guru dan

peneliti masuk ke ruang kelas XII Ilmu Sosial-4. Suasana kelas tampak tenang pada

saat jam pelajaran bahasa Indonesia yang diampu oleh Esti Suryani, S. Pd. dimulai.

Siswa segera menempatkan diri pada tempat yang sudah disediakan dan siap

menerima pelajaran.

           Materi pembelajaran pada kondisi awal ini dikemas dalam satu tatap

muka dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Pada saat mengawali proses pembelajaran

mengapresiasi puisi kontemporer, terlebih dahulu guru mengucapkan salam dan
109




dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Dengan menggunakan metode ceramah dan

diskusi, materi puisi kontemporer dijelaskan secara panjang lebar oleh guru.

Sementara itu, siswa memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh

sambil mencatat penjelasan guru.

           Proses pembelajaran dimulai dengan penjelasan sekitar puisi kontemporer

seperti: pengertian, ciri-ciri, contoh-contoh, pengarang puisi kontemporer, dan cara

memahami puisi kontemporer. Suasana kelas tampak tenang selama guru

memberikan penjelasan. Sambil mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mencatat

hal-hal yang penting dalam puisi kontemporer. Pada akhir penjelasan, guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pertanyaan yang

berhubungan dengan puisi kontemporer. Kesempatan tersebut hanya digunakan oleh

sebagian kecil siswa untuk bertanya. Siswa kelihatan pasif seolah-olah hanya

menerima begitu saja materi puisi yang disampaikan oleh guru.

           Setelah penjelasan dirasa cukup, guru memberikan tugas kepada siswa

untuk mengapresiasi puisi kontemporer yang terdapat pada buku paket yang berjudul

”Doktorandus Tikus I” karya F. Rahadi. Sebagian besar siswa tampak kebingungan

untuk mengetahui isi puisi yang ditugaskan oleh guru. Siswa merasa aneh dan heran

bahwa ada bentuk puisi seperti itu. Sesekali guru berkeliling dan melihat pekerjaan

siswa. Dalam hal ini tampak kurangnya bimbingan guru terhadap siswa. Guru hanya

berkeliling melihat suasana kejiwaan yang ada pada setiap siswa untuk mengapresiasi

puisi kontemporer.
110




            Kegiatan mengapresiasi puisi kontemporer dilakukan samapi waktu yang

telah ditentukan. Selanjutnya guru menyuruh siswa mengumpulkan tugas yang sudah

dikerjakan. Proses kegiatan belajar mengajar diakhiri tanpa memberikan penguatan

atau umpan balik mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung.




        Gambar 4. Siswa sedang mendengarkan penjelasan guru pada awal sebelum
                        PTK dilaksanakan (16 Januari 2009)



        Hasil mengapresiasi puisi kontemporer pada kondisi awal dapat dilihat pada

tabel berikut ini.
111




 Tabel 2. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer pada Kondisi Awal

   No.                 Uraian Pencapaian Hasil                Jumlah Siswa            Keterangan

    1      Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67                       2               Tuntas

    2      Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67                   40          Belum tuntas

    3      Rata-rata                                                                        54

    4      Ketuntasan Klasikal                                                           4,76%



         Nilai yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang

mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak 2 siswa. Sebaliknya, siswa yang mendapatkan

nilai kurang dari 67 sebanyak 40 siswa. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi

puisi kontemporer pada kondisi awal mencapai 54. Sementara itu, ketuntasan secara

klasikal baru mencapai 4,76%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa

proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer sebelum dilakukan tindakan

masih sangat kurang.

         Untuk lebih jelasnya, nilai kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada

kondisi awal dapat digambarkan seperti diagram berikut ini.


           60
                                                             nilai sama dengan atau lebih dari
           50                                                67
           40                                                nilai kurang dari 67
           30
           20                                                rata-rata

           10
                                                             ketuntasan klasikal
            0
                  jumlah siswa        keterangan


         Gambar 5. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer pada Kondisi Awal
112




                                B. Deskripsi Hasil Siklus I

        Pelaksanaan tindakan kelas ini berlangsung melalui dua siklus yang

berkelanjutan mulai siklus pertama sampai siklus kedua. Setiap siklus dilaksanakan

dalam dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan dua jam pelajaran (sekitar 90

menit). Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang meliputi: a) tahap perencanaan

(planning), b) tahap pelaksanaan tindakan (acting), c) tahap observasi (observing),

dan d) tahap refleksi (reflecting).

Siklus Pertama (dilaksanakan pada tanggal 23 dan 28 Januari 2009)

        Ada empat tahap kegiatan pada siklus I, yaitu: tahap perencanaan tindakan, tahap

pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan interpretasi, dan tahap analisis dan refleksi.

1. Tahap Perencanaan Tindakan

        Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus ini meliputi kegiatan-

kegiatan seperti: (1) menyusun RPP, (2) mempersiapkan fasilitas dan sarana

pendukung, dan (3) menyiapkan lembar observasi.

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

        Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun skenario

pembelajaran. Pembelajaran apresiasi puisi kontemporer dalam satu siklus dirancang

untuk dua kali pertemuan. Perancangan RPP mencakup penentuan: standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, skenario pembelajaran, media

power point, dan sistem penilaian.

        Adapun materi pembelajaran ini berkaitan dengan puisi kontemporer. Puisi

kontemporer yang dipilih pada siklus pertama ini adalah puisi kontemporer karya
113




Sutardji Calzoum Bachri. Ada tiga puisi yang dipilih masing-masing berjudul

“Tragedi Winka & Sihka”, “Q”, dan “Sepisaupi”. Ketiga puisi itu digunakan untuk

dua kali pertemuan.

       Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus I (pertemuan ke-1)

mencakup kegiatan-kegiatan seperti berikut ini.

1) Tahap Pendahuluan

       Guru bersama peneliti memasuki ruang kelas XII IPS-4, memberikan salam,

mengabsen, dan mengkondisikan siswa segera mengikuti proses belajar mengajar.

Guru dibantu oleh siswa mempersiapkan laptop dan LCD untuk mempersiapkan

kegiatan belajar mengajar. Guru berdialog dengan siswa berkaitan dengan materi

puisi yang pernah dipelajarinya dan puisi yang akan dipelajari. Selain itu, guru juga

mengadakan tanya jawab seputar materi puisi. Selanjutnya, guru menyampaikan

Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator.

2) Tahap Inti

       Pada tahap ini, siswa membaca contoh puisi kontemporer yang sudah

dibagikan oleh guru. Selanjutnya, guru menyampaikan penjelasan cara memahami

puisi “Tragedi Winka & Sihka”. Melalui tanya jawab dan penjelasan guru,

diharapkan siswa terbuka cakrawala berpikir dalam memahami puisi kontemporer.

Setelah selesai pembahasan puisi tersebut siswa diberi kesempatan untuk

menyampaikan pertanyaan.

       Selanjutnya siswa berkelompok untuk mendiskusikan dua puisi. Puisi pertama

berjudul “Q” dan puisi kedua berjudul “Sepi Saupi” Kedua puisi tersebut dikarang
114




oleh Sutardji Calzoum Bachri. Dengan berkeliling guru mencoba memberikan

semacam pancingan agar siswa dengan secepatnya dapat menemukan maksud puisi

yang didiskusikan. Selain itu, siswa juga diperintahkan untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang sudah ada pada lembar siswa. Kegiatan diskusi berlangsung selama

25 menit. Setelah selesai diskusi dan mengerjakan soal-soal latihan, setiap kelompok

membacakan hasil diskusi di depan kelas.

3) Tahap Penutup

       Pada tahap ini guru dan siswa merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah

berlangsung. Bagi kelompok yang belum mempresentasikan hasil duskusi, supaya

mempersiapkan kelompoknya pada pertemuan yang akan datang.

       Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus I (pertemuan ke-2)

mencakup kegiatan-kegiatan seperti berikut ini.

1) Tahap Pendahuluan

       Guru bersama peneliti memasuki ruang kelas XII IPS-4, memberikan salam,

mengabsen, dan mengkondisikan siswa segera mengikuti proses belajar mengajar.

Guru dibantu oleh siswa mempersiapkan laptop dan LCD untuk mempersiapkan

kegiatan belajar mengajar. Guru berdialog dengan siswa untuk melanjutkan

presentasi bagi kelompok yang belum maju.

2) Tahap Inti

       Pada siklus pertama pertemuan yang kedua merupakan kelanjutan dari

pertemuan pertama. Bagi kelompok yang belum maju supaya mempersiapkan diri

untuk maju menyampaikan hasil diskusinya. Setelah selesai penyampaian hasil
115




diskusi untuk setiap kelompok, guru memberikan penegasan ulang tentang maksud

puisi serta hal-hal yang berkaitan dengan puisi yang didiskusikan. Setelah semua

kelompok maju guru menanyakan hal-hal yang belum jelas. Setelah dirasa cukup

guru memberikan penegasan yang berkaitan dengan kedua puisi yang didiskusikan.

Guru menampilkan di layar slide ke-17 sampai dengan slide ke-26. Siswa diberi

kesempatan untuk menulis hal-hal penting yang terdapat dalam slide tersebut. Setelah

proses pembelajaran dirasa cukup, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

mengapresiasi puisi kontemporer guru mengadakan ulangan selama 40 menit.

3) Tahap Penutup

       Siswa dan guru melakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan dan

kelebihan proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Hal ini berguna untuk

memperbaiki kegiatan pada siklus berikutnya.



b. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

       Fasilitas yang perlu disiapkan untuk proses pembelajaran adalah ruang kelas

XII IPS-4. Di Kelas XII IPS-4 sudah tersedia sebuah LCD dan sebuah layar yang siap

digunakan. Untuk itu, guru tinggal mempersiapkan laptop yang dihubungkan dengan

LCD agar media power point yang sudah dibuat dapat ditampilkan.

       Sementara itu, untuk keperluan diskusi, siswa tinggal membalikkan kursi

supaya posisi tempat duduk siswa dapat berhadap-hadapan. Hal ini dapat

memudahkan siswa untuk dapat berdiskusi dengan baik sesuai dengan kelompoknya.
116




c. Menyiapkan Lembar Observasi

         Lembar observasi digunakan untuk merekam segala aktivitas pelaksanaan

proses belajar mengajar. Untuk itu, lembar observasi yang dibutuhkan berupa

blangko pengamatan yang berisi daftar isian yang mencakup kegiatan guru dan siswa.

Lembar pengamatan yang digunakan untuk siswa meliputi: kegiatan siswa selama

proses belajar mengajar khususnya pada saat berdiskusi (bertanya, menemukan, dan

merekonstruksi), lembar kerja siswa, dan soal evaluasi untuk uji kompetensi pada

siklus pertama. Sementara itu, lembar pengamatan yang digunakan untuk guru

meliputi aktivitas guru selama proses belajar mengajar berlangsung seperti:

bagaimana guru mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran, bagaimana guru

menjadi motivator dalam pembelajaran, bagaimana guru memberikan kesempatan

bertanya kepada siswa, bagaimana guru memberikan contoh-contoh konkrit dalam

mengapresiasi puisi kontemporer, bagaimana guru membimbing siswa selama proses

pembelajaran, bagaimana guru mengatur waktu sesuai dengan pengalokasian waktu

yang telah direncanakan, dan bagaimana guru memiliki sikap simpatik terhadap

siswa.



2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

         Sebagaimana yang telah diuraikan pada RPP, kegiatan proses pembelajaran

pada siklus I dirancang untuk untuk dua kali pertemuan. Pada siklus pertama

pertemuan pertama ini, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan

assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. Siswa pun membalas dengan
117




menjawab waalaikum salam warohmatullohi wabarokatuh. Guru mengadakan tanya

jawab sekitar puisi dan siswa yang merasa bisa menjawab pertanyaan guru tersebut.

Setelah dinilai cukup, guru memulai dengan menampilkan slide pertama yang ada di

layar (screen). Pada slide pertama tertulis puisi kontemporer dengan tulisan yang

cukup besar. Hal ini unutk memberikan penekanan bahwa matei yang di bahas saat

ini berkaitan dengan puisi kontemporer.

       Selanjutnya guru menampilkan slide ke-2. Sebelum ditampilkan tulisannya,

disitu terdapat beground dengan gambar kunci. Guru menanyakan maksud gambar itu

yang tentu saja dihubungkan dengan puisi kontemporer. Pada slide ke-2 tertulis

“Standar Kompetensi” yang berbunyi “Memahami buku kumpulan puisi kontemporer

dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode”. Selanjutnya guru

menampilkan slide yang ke-3. Sebagaimana slide yang ke-2 guru juga menanyakan

makna beground yang menunjukkan orang bersalaman. Oleh guru, beground tersebut

diberi makna bahwa dalam sebuah puisi terdapat satu kesatuan         yaitu tema.

Selanjutnya ditampilkan isi slide yang ke-3 yaitu “Kompetensi Dasar” yang

berbunyai “Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan

membaca buku kumpulan puisi kontemporer”.

       Pada slide ke-4 guru menyempaikan tentang indikator. Guru menjelaskan

bahwa setelah selesai pembelajaran siswa hendaknya dapat melakukan, membuat,

menghubungkan menemukan segala sesuatu yang ada dalam puisi kontemporer.

Setelah menyampaikan indikator, guru menjelaskan tentang metode yang digunakan
118




dalam pembelajaran ini, yaitu metode dengan pendekatan kontekstual. Setelah itu

barulah guru masuk pada inti pembelajaran.

                 Tragedi Winka & Sihka
                kawin
                     kawin
                           kawin
                                 kawin
                                       kawin
                                             ka
                                         win
                                      ka
                                  win
                               ka
                           win
                        ka
                    win
                 ka
                    winka
                         winka
                                winka
                                      winka
                                           winka
                                                winka
                                                     sih



                   Gambar 6. (slide ke-5 puisi Tragedi Winka & Sihka)




                 Tragedi Winka & Sihka
                                                                       ka
                                                                 sih
                                                            ka
                                                      sih
                                                 ka
                                              sih
                                         ka
                                      sih
                                 ka
                                      sih
                                            sih
                                               sih
                                                  sih
                                                     sih
                                                        sih
                                                           ka
                                                                   Ku

                                  (Sutardji Calzoum Bachri)



           Gambar 7. lanjutan (slide ke-6 puisi Tragedi Winka & Sihka)
119




       Guru menayangkan slide ke-5 dan ke-6 yang tentang puisi “Tragedi Winka &

Sihka” yang ditulis oleh Sutardji Calzoum Bachri. Puisi tersebut tidak cukup dalam

satu slide, untuk itu guru membagikan puisi tersebut dalam bentuk lembar kertas

fotokopi agar siswa mengetahui dengan jelas tipografi puisi tersebut. Dengan tanya

jawab guru berusaha membantu siswa untuk membuka cakrawala berpikir untuk

mengetahui isi puisi tersebut. Selain itu, guru pun memberikan penjelasan cara

memahami isi puisi kontemporer itu baik mengenai tipografi, kata-kata nonsense,

enjambemen, dan pemenggalan kata. Hal ini dapat dilihat pada tayangan slide ke-7

s.d. slide ke-10.




         Gambar 8. Guru sedang menyampaikan materi untuk mengkonstruksi puisi
                            kontemporer pada siklus I
120




      Sekitar 25 menit guru menyampaikan penjelasan kepada siswa. Setelah

penjelasan kepada siswa dirasa cukup, guru dengan cepat menyuruh siswa membuat

kelompok untuk mendiskusikan puisi kontemporer yang akan dibagikan. Selanjutnya

setiap siswa menerima lembar kerja untuk mendiskusikan dua buah puisi

kontemporer dan selanjutnya mengisi lembar kerja tersebut. Sesekali guru

memberikan pancingan kepada siswa untuk dapat menemukan isi puisi tersebut.




                  Gambar 9. Suasana masyarakat belajar pada siklus I


      Dalam kegiatan diskusi tersebut tampak siswa aktif berpikir mengajukan

pendapatnya dalam kelompok. Oleh kelompok, pendapat-pendapat dari anggotanya

ditanggapi oleh anggota yang lain. Selanjutnya setelah dilakukan pengkajian dan

pembahasan dalam kelompok ditulislah hasil diskusi kelompok itu ke dalam lembar

jawab siswa yang sudah dimiliki oleh masing-masing siswa. Dalam hal ini siswa
121




sudah berlatih untuk mengapresiasi puisi kontemporer dengan melalui pendekatan

kontekstual. Pendekatan ini pun juga sudah dilaksanakan oleh siswa dengan cara

mengkonstruksi, menemukan, bertanya dan menjawab (diskusi) pertanyaan yang ada

dalan lembar kerja siswa.

       Sekitar   pukul      11.15   guru   mempersilakan   kelompok   untuk   maju

menyampaikan hasil diskusinya. Kelompok petama yang maju dipimpin oleh Adiyta,

sedangkan kelompok yang kedua maju dipimpin oleh Danis. Kedua kelompok

tersebut hanya menyampaikan pembahasan satu puisi saja. Dengan demikian

pembahasan puisi kedua dan kelompok yang belum maju akan dilanjutkan pada

pertemuan yang akan datang.




         Gambar 10. Suasana penyampaian hasil diskusi kelompok di depan kelas
                                pada siklus I

       Pada siklus pertama pertemuan kedua ini, guru melanjutkan kegiatan

pembelajaran sebelumnya yakni mengapresiasi puisi kontemporer. Diawali dengan
122




mengucapkan assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh, siswa pun membalas

dengan menjawab waalaikum salam warohmatullohi wabarokatuh. Guru mengadakan

tanya jawab sekitar puisi kontemporer yang sudah disampaikan pada pertemuan

sebelumnya. Setelah dinilai cukup, guru memulai memberikan kesempatan pada

kelompok yang belum maju untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.




        Gambar 11. Suasana menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
                        pada pertemuan kedua siklus I


       Setelah kegiatan diskusi selesai guru menyampaikan kembali segala sesuatu

yang sudah didiskusikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan penguatan kepada

siswa mengenai hasil diskusi yang sudah dilaksanakan. Adapun penguatan yang

disampaikan guru dapat dilihat pada slide ke-15 s. d. slide ke-26 (lihat lampiran)
123




                     Gambar 12. (slide ke-15 LKS Puisi “Sepi Saupi”)


              Pertanyaan
              1. Jelaskan masalah utama yang dibahas
              penyair dalam puisi Sepi Saupi !
              Jawab: masalah utama puisi Sepi Saupi
              adalah keadaan dunia sekarang ini yang
              serba jungkir balik/ porak poranda.
              2. Bagaimanakah sikap penyair terhadap
              masalah yang disampaikan dalam puisi?
              Jawab: Penyair menganggap bahwa
              kehidupan di dunia ini sungguh
              menyakitkan, jiwa terasa sepi dan hampa.



                Gambar 13. (slide ke-16 jawaban LKS Puisi “Sepi Saupi”)

       Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk mencatat hal-hal yang penting

dan mencocokkan jawaban yang sudah didiskusikan dalam kelompok. Hal ini perlu

dilakukan untuk memberikan keyakinan tentang hasil diskusi yang sudah

dilaksanakan. Setelah proses kegiatan belajar selesai dilanjutkan dengan evaluasi.
124




         Evaluasi siklus I dilaksanakan 45 menit menjelang berakhirnya kegiatan

pembelajaran. Materi puisi disesuaikan dengan puisi yang sudah didiskusikan dalam

kelompok. Pada kegiatan ini, siswa kelihatan diam, berusaha mengerjakan soal-soal,

dan berusaha menjawab soal-soal yang ada. Soal dikerjakan oleh siswa selam 40

menit.




                        Gambar 14. Suasana tes pada akhir siklus I



         Setelah semuanya selesai (sampai pada evaluasi), proses pembelajaran

diakhiri dengan refleksi. Hal ini digunakan untuk mengetahui kekurangan dan

kelebihan proses pembelajaran yang sudah berlangsung serta untuk memperbaiki

proses pembelajaran yang akan datang. Waktu yang digunakan untuk refleksi sekitar

10 menit.
125




3. Tahap Observasi Interpretasi

       Hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan dapat dideskripsikan seperti

berikut ini. Pada saat guru mengkonstruksi puisi kontemporer, tampak siswa

memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Mereka asyik mendengarkan penjelasan

guru dan sesekali menjawab pertanyaan guru. Mereka tampak gembira dalam

mengikuti pelajaran, antusias, dan respek terhadap apa yang disampaikan oleh guru.

Pada tahap rekonstruksi ini anak betul-betul mengikuti dengan tertib, meskipun

sesekali terdengar suara tertawa gembira melihat dan mendengar penjelasan dari guru

menyampaikan materi puisi kontemporer. Meskipun siswa tertawa riang, kelas

tampak dalam situasi yang hidup dan terkendali.

       Sementara itu, pada saat pembentukan kelompok untuk mendiskusikan puisi

yang sudah dibagikan, masih ada siswa yang tidak cepat dalam memilih kelompok.

Dia bingung akan mengikuti kelompok mana setelah mengetahui teman-temannya

sudah pada membentuk kelompok. Selanjutnya guru menyarankan untuk mengikuti

kelompok yang anggotanya masih sedikit.

       Pada saat diskusi dilakukan, masih ada siswa yang tampak bersantai-santai,

kurang cepat memikirkan puisi yang sudah ada dihadapannya. Untung saja guru cepat

mendekati siswa tersebut dan mengarahkan agar secepatnya menyesuaikan diri.

Sebagian siswa tampak belum dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Ada siswa yang belum memulai membaca puisi yang sudah disampaikan oleh guru

meskipun sudah waktu mengerjakan sudah berlangsung selama tiga menit.
126




       Dalam proses belajar mengajar, belum semua siswa dapat memanfaatkan

waktu dengan sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat pada saat kegiatan diskusi

kelompok dilaksanakan. Ada sebagian siswa yang kurang dapat memanfaatkan waktu

yang telah ditentukan dengan sebaik-baiknya. Hal ini terlihat saat guru berkeliling

ada kelompok siswa yang belum mengerjakan soal-soal yang sudah disampaikan

kepada siswa untuk ditemukan jawabannya. Padahal kegiatan diskusi sudah

berlangsung sekitar 7 menit. Guru menegur kelompok tersebut dan memotivasi

kelompok tersebut untuk secepatnya menyesuaikan diri dan mendiskusikan puisi

yang sudah dibagikan kepada setiap kelompok.

       Hasil pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus I dapat

dilihat pada tabel berikut.

       Tabel 3. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer pada Siklus I

No.                Uraian Pencapaian Hasil           Jumlah Siswa Keterangan

 1     Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67             20        Tuntas

 2     Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67         22        Belum Tuntas

 3     Rata-rata                                                          66

 4     Ketuntasan Klasikal                                              47, 62%



       Hasil tes yang disajikan pada tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa yang

mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak 20 siswa. Sebaliknya, siswa yang

mendapatkan nilai kurang dari 67 sebanyak 22 siswa. Nilai rata-rata kemampuan
127




mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus I mencapai 66. Sementara itu,

ketuntasan secara klasikal baru mencapai 47,62% (lihat lampiran siklus I halaman

204-205). Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran

mengapresiasi puisi kontemporer dengan pendekatan CTL pada siklus I belum

berlangsung dengan baik.

       Untuk lebih jelasnya, nilai kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada

siklus I dapat digambarkan seperti diagram berikut ini.


     70
     60                                                       nilai sama dengan 67 atau
     50                                                       lebih
     40                                                       nilai kurang dari 67

     30
                                                              rata-rata
     20
     10                                                       ketuntasan klasikal

      0
             jumlah siswa           keterangan
          Gambar 15. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer pada Siklus I




4. Tahap Refleksi

       Berdasarkan hasil observasi di atas, dapat diketahui bahwa belum semua

siswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Hal ini dapat dilihat masih ada siswa

yang bercakap-cakap untuk masalah yang lain. Untuk menindaklanjuti hal tersebut,

proses pembelajaran pada siklus II perlu ditekankan kepada siswa mengenai

pentingnya pemanfaatan waktu untuk pembelajaran.
128




       Adanya beberapa siswa yang kurang menghiraukan terhadap instruksi yang

disampaikan oleh guru karena beberapa hal. Pertama, sulitnya mengubah kebiasaan

siswa yang semula pasif menjadi aktif. Kedua, sulitnya mengkondisikan siswa

mengikuti proses belajar mengajar selama 90 menit. Adanya kecenderungan siswa

untuk mencuri kesempatan melakukan aktivitas lain seperti berbincang-bincang

dengan siswa lain dengan topik yang berbeda. Siswa melakukan hal-hal tersebut

disebabkan siswa kurang mengerti terhadap tujuan yang harus dicapai setelah

kegiatan pembelajaran selesai. Oleh sebab itu, pada proses pembelajaran berikutnya,

yaitu siklus II perlu ditekankan kepada siswa untuk mengikuti proses kegiatan belajar

dengan sungguh-sungguh.

       Khusus pada pembuatan puisi kontemporer, perlu ditekankan kepada siswa

untuk memperhatikan tipografi serta makna yang tersirat dalam tipografi tersebut.

Tipografi tersebut sangat penting karena merupakan salah satu ciri dari puisi

kontemporer. Selain itu, pemilihan diksi diupayakan setepat dan sehemat mungkin.

Namun demikian, puisi yang dibuatnya tetap mengacu pada suatu tema yang telah

ditentukan.

       Perlu ditingkatkan pula keaktivan siswa serta peran setiap siswa dalam diskusi

kelompok. Siswa perlu dibangkitkan semangatnya, sehingga persoalan yang terdapat

dalam setiap kelompok dapat diselesaikan. Selain itu, tanggung jawab yang diberikan

kepada siswa perlu dibina dan ditingkatkan.

       Untuk itu siswa perlu mengetahui bahwa apa-apa yang mereka lakukan akan

diberikan penilaian, seperti: mengajukan pertanyaan (questioning), menjawab
129




pertanyaan/ menemukan jawaban (inquiry), mempresentasikan hasil diskusi. Selain

itu, siswa perlu mengetahui bahwa pengalaman yang diperoleh melalui proses

pembelajaran akan bermanfaat bagi dirinya untuk dapat mengapresiasi puisi

kontemporer secara lebih baik.



                                C. Deskripsi Hasil Siklus II

Siklus Kedua (dilaksanakan pada tanggal 6 dan 11 Februari 2009)

            Proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II ini disusun

melalui empat tahap kegiatan. Tahap kegiatan pada siklus II, meliputi: tahap perencanaan

tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan interpretasi, dan tahap analisis dan

refleksi.

1. Tahap Perencanaan Tindakan

            Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II ini masih sama dengan

tahap perencanaan tindakan siklus sebelumnya. Kegiatan-kegiatan siklus II ini

meliputi: (1) menyusun RPP, (2) mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung, dan

(3) menyiapkan lembar observasi.

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

            RPP pada siklus II dirancang seperti berikut. Peneliti dan guru berkolaborasi

menyusun skenario pembelajaran. Adapun materi pembelajaran ini berkaitan dengan

puisi kontemporer karya beberapa pengarang. Puisi kontemporer yang dipilih pada

siklus kedua ini adalah puisi kontemporer karya F. Rahadi, Noorca marendra, dan

Jiehan.
130




       Puisi kontemporer yang dipilih pada siklus kedua ini adalah puisi

kontemporer karya F. Rahadi, Noorca marendra, dan Jiehan. Ada tiga puisi yang

dipilih masing-masing berjudul “Sajak Transmigran II” karya F. Rahadi, “Di” karya

Noorca Marendra, dan “Viva Pancasila” karya Jiehan. Ketiga puisi itu digunakan

untuk dua kali pertemuan.

       Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus II (pertemuan ke-1)

mencakup kegiatan-kegiatan seperti berikut ini.

1) Tahap Pendahuluan

       Guru bersama peneliti memasuki ruang kelas XII IPS-4, memberikan salam,

mengabsen, dan mengkondisikan siswa segera mengikuti proses belajar mengajar.

Guru dibantu oleh siswa mempersiapkan laptop dan LCD untuk mempersiapkan

kegiatan belajar mengajar. Guru menyampaikan hasil refleksi pada siklus I yang

sudah dilaksanakan. Berdasarkan hasil refleksi itu, guru mengajak siswa untuk lebih

meningkatkan dalam memberikan kritik terhadap puisi. Selanjutnya, guru

menyampaikan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator.



2) Tahap Inti

       Pada tahap ini, siswa membaca contoh puisi kontemporer yang sudah

dibagikan oleh guru. Selanjutnya, guru menyampaikan penjelasan cara memahami

puisi “Sajak Transmigran II” karya F. Rahadi. Melalui tanya jawab dan penjelasan

guru, diharapkan siswa dapat terbuka cakrawala berpikirnya dalam memahami puisi
131




kontemporer. Setelah selesai pembahasan puisi tersebut siswa diberi kesempatan

untuk menyampaikan pertanyaan.

         Selanjutnya siswa berkelompok untuk mendiskusikan dua puisi yang

dibagikan guru. Puisi tersebut masing-masing berjudul “Di” karya Noorca Marendra

dan “Viva Pancasila” karya Jiehan. Dengan berkeliling guru mencoba memberikan

semacam pancingan agar siswa dengan secepatnya dapat menemukan maksud kedua

puisi tersebut. Selain itu, siswa juga diperintahkan untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang sudah ada pada lembar siswa. Setelah selesai diskusi dan

mengerjakan soal-soal latihan, setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi di depan

kelas.

3) Tahap Penutup

         Pada tahap ini guru dan siswa merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah

berlangsung. Bagi kelompok yang belum mempresentasikan hasil duskusi, supaya

mempersiapkan kelompoknya pada pertemuan yang akan datang.

         Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus II (pertemuan ke-2)

mencakup kegiatan-kegiatan seperti berikut ini.

1) Tahap Pendahuluan

         Guru bersama peneliti memasuki ruang kelas XII IPS-4, memberikan salam,

mengabsen, dan mengkondisikan siswa segera mengikuti proses belajar mengajar.

Guru dibantu oleh siswa mempersiapkan laptop dan LCD untuk mempersiapkan

kegiatan belajar mengajar. Guru berdialog dengan siswa untuk melanjutkan

presentasi bagi kelompok yang belum maju.
132




2) Tahap Inti

       Siklus pertama pertemuan kedua ini merupakan kelanjutan dari pertemuan

pertama. Bagi kelompok yang belum maju supaya mempersiapkan diri untuk maju

menyampaikan hasil diskusinya. Setelah selesai penyampaian hasil diskusi untuk

setiap kelompok, guru memberikan penegasan ulang tentang maksud puisi serta hal-

hal yang berkaitan dengan puisi yang didiskusikan. Setelah semua kelompok maju

guru menanyakan hal-hal yang belum jelas. Setelah dirasa cukup guru memberikan

penegasan yang berkaitan dengan kedua puisi yang didiskusikan. Guru menampilkan

di layar slide ke-17 sampai dengan slide ke-26 yang berkaitan dengan puisi yang

sudah didiskusikan. Siswa diberi kesempatan untuk menulis hal-hal penting yang

terdapat dalam slide tersebut. Setelah proses pembelajaran dirasa cukup, untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam mengapresiasi puisi kontemporer guru

mengadakan ulangan selama 40 menit.

3) Tahap Penutup

       Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan mengapresiasi puisi

kontemporer. Selanjutnya siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan

tentang kegiatan mengapresiasi puisi kontemporer.



2. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

       Fasilitas yang perlu disiapkan untuk proses pembelajaran adalah ruang kelas

XII Ilmu Sosial-4. Di Kelas XII Ilmu Sosial-4 sudah tersedia sebuah LCD dan sebuah

layar yang siap digunakan. Untuk itu, guru tinggal mempersiapkan media power
133




point dan laptop yang dihubungkan dengan LCD. Dengan cara ini, media power point

yang sudah dibuat dapat ditampilkan.

       Sementara itu, untuk keperluan diskusi, siswa tinggal membalikkan kursi

supaya posisi tempat duduk siswa dapat berhadap-hadapan. Hal ini dapat

memudahkan siswa untuk dapat berdiskusi dengan baik sesuai dengan kelompoknya.

3. Menyiapkan Lembar Observasi

              Lembar observasi digunakan untuk merekam segala aktivitas

pelaksanaan proses belajar mengajar. Untuk itu, lembar observasi yang dibutuhkan

berupa blangko pengamatan yang berisi daftar isian yang mencakup kegiatan guru

dan siswa. Lembar pengamatan yang digunakan untuk siswa meliputi: kegiatan siswa

selama proses belajar mengajar         khususnya pada saat berdiskusi (bertanya,

menemukan, dan merekonstruksi), lembar kerja siswa, dan soal evaluasi untuk uji

kompetensi pada siklus pertama. Sementara itu, lembar pengamatan yang digunakan

untuk guru meliputi aktivitas guru selama proses belajar mengajar berlangsung

seperti: bagaimana guru mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran, bagaimana

guru menjadi motivator dalam pembelajaran, bagaimana guru memberikan

kesempatan bertanya kepada siswa, bagaimana guru memberikan contoh-contoh

konkrit dalam mengapresiasi puisi kontemporer, bagaimana guru membimbing siswa

selama proses pembelajaran, bagaimana guru mengatur waktu sesuai dengan

pengalokasian waktu yang telah direncanakan, dan bagaimana guru memiliki sikap

simpatik terhadap siswa.
134




b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

       Sebagaimana yang telah diuraikan pada RPP, kegiatan proses pembelajaran

pada siklus II dirancang untuk untuk dua kali pertemuan. Pada siklus II pertemuan

pertama ini, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan

assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. Siswa pun membalas dengan

menjawab waalaikum salam warohmatullohi wabarokatuh

       Selanjutnya guru mengadakan tanya jawab sekitar puisi kontemporer yang

sudah dipelajari pada pertemuan yang lalu. Setelah dinilai cukup, guru memulai

dengan menampilkan slide pertama yang ada di layar (screen). Pada slide pertama

tertulis puisi kontemporer dengan tulisan yang cukup besar. Selanjutnya guru

menampilkan slide ke-2 dan ke-3 secara agak cepat yang berkaitan dengan Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar. Pada slide ke-4 guru menyampaikan tentang

indikator. Guru menjelaskan bahwa setelah selesai pembelajaran siswa hendaknya

dapat melakukan, membuat, menghubungkan menemukan segala sesuatu yang ada

dalam puisi kontemporer. Setelah menyampaikan indikator, guru menjelaskan tentang

metode yang digunakan dalam pembelajaran ini, yaitu metode dengan pendekatan

kontekstual. Setelah itu barulah guru masuk pada inti pembelajaran.
135




                                    Sajak Transmigran II
                                            dia selalu singkong
                                                       dan terus menerus singkong
                                             hari ini singkong
                                           tadi malam singkong
                                                        besuk mungkin singkong
                                                      besuknya lagi juga singkong
                                        di rumah sepotong singkong
                                                        di ladang seikat singkong
                                                      di pasar segerobak singkong
                                                  di rumah tetangga sepiring singkong
                                                     enam bulan lagi tetap singkong
                                                       setahun lagi tetap singkong
                                                     sepuluh tahun masih singkong
                                      dua puluh tahun makan singkong
                                                     dan lima puluh tahun kemudian
                                                          transmigran berubah

                                                                 sakit-sakitan

                                                             mati
                                                     lalu dikubur di ladang singkong


                                            (1983, F. Rahardi)




                      Gambar 16. (slide ke-5 puisi “Sajak Transmigran II”)

        Guru menayangkan slide ke-5 tentang puisi “Sajak Transmigran II” yang

ditulis oleh F. Rahadi. Dengan tanya jawab guru berusaha membantu siswa untuk

membuka cakrawala berpikir untuk mengetahui isi puisi tersebut. Selain itu, guru pun

memberikan penjelasan cara memahami isi puisi kontemporer itu baik mengenai

tipografi, kata-kata nonsense, enjambemen, dan pemenggalan kata. Hal ini dapat

dilihat pada tayangan slide ke-6 dan ke-7. Sekitar 25 menit guru menyampaikan

penjelasan kepada siswa. Setelah penjelasan kepada siswa dirasa cukup, guru dengan

cepat menyuruh siswa membuat kelompok untuk mendiskusikan puisi kontemporer

yang akan dibagikan. Selanjutnya setiap siswa menerima lembar kerja untuk

mendiskusikan dua buah puisi kontemporer dan selanjutnya mengisi lembar kerja

tersebut. Sesekali guru memberikan pancingan kepada siswa untuk dapat menemukan

isi puisi tersebut.
136




                   Gambar 17. Suasana masyarakat belajar pada siklus II

       Dalam kegiatan diskusi tersebut tampak siswa aktif berpikir mengajukan

pendapatnya dalam kelompok. Oleh kelompok, pendapat-pendapat dari anggotanya

ditanggapi oleh anggota yang lain. Selanjutnya setelah dilakukan pengkajian dan

pembahasan dalam kelompok ditulislah hasil diskusi kelompok itu ke dalam lembar

jawab siswa yang sudah dimiliki oleh masing-masing siswa. Dalam hal ini siswa

sudah berlatih untuk mengapresiasi puisi kontemporer dengan melalui pendekatan

kontekstual. Pendekatan ini pun juga sudah dilaksanakan oleh siswa dengan cara

mengkonstruksi, menemukan, bertanya dan menjawab (diskusi) pertanyaan yang ada

dalan lembar kerja siswa. Sekitar pukul 11.00 guru mempersilakan kelompok untuk

maju menyampaikan hasil diskusinya sampai berakhirnya kegiatan pembelajaran

sekitar pukul 11.30.
137




       Pada siklus kedua pertemuan kedua ini, guru melanjutkan kegiatan

pembelajaran sebelumnya yakni mengapresiasi puisi kontemporer. Diawali dengan

mengucapkan assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh, siswa pun membalas

dengan menjawab waalaikum salam warohmatullohi wabarokatuh. Guru mengadakan

tanya jawab sekitar puisi kontemporer yang sudah disampaikan pada pertemuan

sebelumnya. Setelah dinilai cukup, guru memulai memberikan kesempatan pada

kelompok yang belum maju untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.

       Setelah kegiatan diskusi selesai guru menyampaikan kembali segala sesuatu

yang sudah didiskusikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan penguatan kepada

siswa mengenai hasil diskusi yang sudah dilaksanakan. Adapun penguatan yang

disampaikan guru dapat dilihat pada slide ke-15 s. d. slide ke-26 (lihat lampiran)




                          Gambar 18. (slide ke-15 LKS Puisi “Di”)
138




         Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk mencatat hal-hal yang penting

dan mencocokkan jawaban yang sudah didiskusikan dalam kelompok. Hal ini perlu

dilakukan untuk memberikan keyakinan tentang hasil diskusi yang sudah

dilaksanakan. Setelah proses kegiatan belajar selesai dilanjutkan dengan evaluasi.

         Evaluasi siklus I dilaksanakan 50 menit menjelang berakhirnya kegiatan

pembelajaran. Materi puisi disesuaikan dengan puisi yang sudah didiskusikan dalam

kelompok. Pada kegiatan ini, siswa kelihatan diam, berusaha mengerjakan soal-soal,

dan berusaha menjawab soal-soal yang ada. Soal dikerjakan oleh siswa selam 40

menit.




                        Gambar 19. Suasana tes pada akhir siklus II

         Setelah semuanya selesai (sampai pada evaluasi), proses pembelajaran

diakhiri dengan refleksi. Hal ini digunakan untuk mengetahui kekurangan dan

kelebihan proses pembelajaran yang sudah berlangsung serta menarik kesimpulan
139




atas proses pembelajaran yang sudah berlangsung. Waktu yang digunakan untuk

refleksi sekitar 10 menit.



3. Tahap Observasi Interpretasi

       Hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan dapat dideskripsikan seperti

berikut ini. Pada saat guru mengkonstruksi puisi kontemporer, tampak siswa

memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Mereka asyik mendengarkan penjelasan

guru dan sesekali menjawab pertanyaan guru. Mereka tampak gembira dalam

mengikuti pelajaran, antusias, dan respek terhadap apa yang disampaikan oleh guru.

Pada tahap rekonstruksi ini anak betul-betul mengikuti dengan tertib, meskipun

sesekali terdengar suara tertawa gembira melihat dan mendengar penjelasan dari guru

menyampaikan materi puisi kontemporer. Meskipun siswa tertawa riang, kelas

tampak dalam situasi yang hidup dan terkendali.

       Sementara itu, pada saat pembentukan kelompok untuk mendiskusikan puisi

yang sudah dibagikan, siswa langsung membuat kelompok seperti yang sudah

dilakukan sebelumnya. Tidak ada siswa yang bingung dalam menentukan kelompok.

Siswa kelihatan sudah lebih siap dan terbiasa untuk berdiskusi dalam kelompok. Pada

saat diskusi dilakukan, siswa tampak bersungguh-sungguh, mereka secepatnya

berdiskusi, dan secepatnya menyelesaikan soal-soal yang didiskusikan. Sebagian

besar siswa dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Bahkan ada

kelompok yang baru lima belas menit sudah dapat menyelesaikan permasalahan yang

ada dalam puisi yang didiskusikan. Kegiatan diskusi kelompok tampak lebih hidup.
140




       Hasil pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II dapat

dilihat pada tabel berikut.

       Tabel 4. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer pada Siklus II

No.                Uraian Pencapaian Hasil                 Jumlah Siswa Keterangan
 1     Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67                 42       Tuntas
 2     Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67              0       Belum Tuntas
 3     Rata-rata                                                             74
 4     Ketuntasan Klasikal                                                 100%



       Hasil tes yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang

mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak 42 siswa. Sebaliknya, tidak ada siswa yang

mendapatkan nilai kurang dari 67. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi

kontemporer pada siklus II mencapai 74. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal

baru mencapai 100%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses

pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer dengan pendekatan CTL pada siklus

II dapat berlangsung dengan baik.

       Untuk lebih jelasnya, nilai kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada

siklus II dapat digambarkan seperti diagram berikut ini.
141




     100

      80                                                           nilai sama dengan 67
                                                                   atau lebih
      60                                                           nilai kurang dari 67

      40                                                           rata-rata

      20                                                           ketuntasan klasikal

       0
                jumlah siswa            keterangan
           Gambar 20. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer pada Siklus II




d. Tahap Refleksi

       Berdasarkan hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar

siswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada saat diskusi

dilakukan, semua siswa asyik berdiskusi dan secepatnya menyelesaikan permasalahan

yang perlu dipecahkan oleh kelompok. Siswa merasa senang dan antusias dalam

berdiskusi. Hal ini disebabkan siswa dapat memprediksi dan mengapresiasi puisi

yang dididkusikan. Siswa tampak gembira-gembira dalam beberapa kelompok,

setelah menemukan sesuatu yang ada dalam puisi. Siswa pun mengetahui bahwa

segala sesuatu yang mereka lakukan akan diberikan penilaian, seperti: mengajukan

pertanyaan (questioning), menjawab pertanyaan/ menemukan jawaban (inquiry),

mempresentasikan hasil diskusi. Selain itu, siswa perlu mengetahui bahwa

pengalaman yang diperoleh melalui proses pembelajaran akan bermanfaat bagi

dirinya untuk dapat mengapresiasi puisi kontemporer secara lebih baik.
142




                         D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Kondisi Awal

        Proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer pada kondisi awal

dilakukan dengan pendekatan konvensional. Dalam proses pembelajaran ini, tampak

didominasi dengan teori-teori yang berkaitan dengan puisi kontemporer. Guru masih

banyak memberikan penjelasan tentang pengertian, ciri-ciri, tokoh-tokoh/ pengarang

puisi kontemporer. Siswa tampak mencatat penjelasan-penjelasan yang disampaikan

guru, dan tidak banyak kegiatan yang berkaitan dengan tanya jawab. Setelah

penjelasan puisi kontemporer selesai, siswa diberi tugas untuk menentukan unsur-

unsur intrinsik puisi.

        Konsep pembelajaran hanya dari guru dan buku penunjang. Selain itu,

sebenarnya siswa juga sudah diberi kesempatan untuk berdiskusi menemukan unsur-

unsur intrinsik puisi. Hanya saja, siswa belum diajak untuk mengkonstruksi cara

mengapresiasi puisi kontemporer dan merefleksi pembelajaran yang sudah

berlangsung. Selain itu, guru tidak memberikan contoh cara menemukan unsur

intrinsik puisi.

        Dalam melakukan penilaian guru hanya menekankan pada aspek hasil kerja

siswa. Penilaian proses belum mendapatkan perhatian khusus. Siswa sama sekali

belum dilibatkan untuk memberikan penilaian tehadap proses belajar mengajar yang

telah belangsung. Pada akhir kegiatan pembelajaran, siswa tidak diberikan penguatan

tentang puisi yang sudah dibahasnya. Hal ini menyebabkan siswa merasakan adanya
143




sesuatu (pertanyaan) yang belum diketahui jawabannya. Oleh karena itu, kemampuan

siswa yang dimiliki dalam mengapresiasi puisi kontemporer terasa masih kurang.

       Berdasarkan hasil tes pada kondisi awal dapat diketahui dari 42 siswa yang

mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak 2 siswa. Sebaliknya, siswa yang mendapatkan

nilai kurang dari 67 sebanyak 40 siswa. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi

puisi kontemporer pada kondisi awal mencapai 54. Sementara itu, ketuntasan secara

klasikal baru mencapai 4,76%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa

proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer sebelum dilakukan tindakan

masih sangat kurang.

2. Pembahasan Tiap Siklus

Siklus I

       Deskripsi siklus I menunjukkan bahwa proses belajar mengajar belum

berlangsung sebagaimana yang diharapkan. Siswa masih kurang aktif dalam

mengikuti kegiatan sesuai dengan skenario yang telah dirancang oleh guru. Hal ini

disebabkan siswa belum mengetahui pentingnya memanfaatkan waktu dengan sebaik-

baiknya.

       Pada   saat     guru   mengkonstruksi   puisi   kontemporer,   siswa   tampak

memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Mereka asyik mendengarkan penjelasan

guru dan sesekali menjawab pertanyaan guru. Mereka tampak gembira dalam

mengikuti pelajaran, antusias, dan respek terhadap apa yang disampaikan oleh guru.

Pada tahap rekonstruksi ini anak betul-betul mengikuti dengan tertib, meskipun

sesekali terdengar suara tertawa gembira melihat dan mendengar penjelasan dari guru
144




menyampaikan materi puisi kontemporer. Meskipun siswa tertawa riang, kelas

tampak dalam situasi yang hidup dan terkendali.

       Akan tetapi, pada saat pembentukan kelompok untuk mendiskusikan puisi

yang sudah dibagikan, masih ada siswa yang tidak cepat dalam memilih kelompok.

Dia bingung akan mengikuti kelompok mana setelah mengetahui teman-temannya

sudah pada membentuk kelompok. Selanjutnya guru menyarankan untuk mengikuti

kelompok yang anggotanya masih sedikit.

       Pada saat diskusi dilakukan, masih ada siswa yang tampak bersantai-santai,

kurang cepat memikirkan puisi yang sudah ada dihadapannya. Untung saja guru cepat

mendekati siswa tersebut dan mengarahkan agar secepatnya menyesuaikan diri.

Sebagian siswa tampak belum dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Ada siswa yang belum memulai membaca puisi yang sudah disampaikan oleh guru

meskipun sudah waktu mengerjakan sudah berlangsung selama tiga menit.

       Dalam proses belajar mengajar, belum semua siswa dapat memanfaatkan

waktu dengan sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat pada saat kegiatan diskusi

kelompok dilaksanakan. Ada sebagian siswa yang kurang dapat memanfaatkan waktu

yang telah ditentukan dengan sebaik-baiknya. Hal ini terlihat saat guru berkeliling

ada kelompok siswa yang belum mengerjakan soal-soal yang sudah disampaikan

kepada siswa untuk ditemukan jawabannya.

       Data yang diperoleh dari pengamatan atau observasi pada siklus I

menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan

kategori baik dapat diketahui seperti berikut. Siswa melalukan kegiatan inquiri
145




terhadap puisi kontemporer sebesar 52,38. Siswa melalukan kegiatan bertanya

terhadap puisi kontemporer sebesar 52,38. Siswa melalukan kegiatan berdiskusi

(masyarakat belajar) terhadap puisi kontemporer sebesar 61,90. Hasil ini

menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran belum

sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

        Berdasarkan hasil tes kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada

siklus ini diketahui seperti berikut. Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak

20 siswa. Sebaliknya, siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67 sebanyak 22

siswa. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus I

mencapai 66. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal baru mencapai 47,62%.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran mengapresiasi

puisi kontemporer dengan pendekatan CTL pada siklus I belum berlangsung dengan

baik.

        Untuk lebih jelasnya, nilai kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada

siklus I dapat dilihat pada diagram berikut ini.



Siklus II

        Pada siklus II, siswa sudah dapat mengikuti proses kegiatan belajar dengan

lebih baik. Siswa tampak dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Pada saat

pembentukan kelompok, siswa langsung membuat kelompok seperti yang sudah

dilakukan sebelumnya. Tidak ada siswa yang bingung dalam menentukan kelompok.

Siswa kelihatan sudah lebih siap dan terbiasa untuk berdiskusi dalam kelompok. Pada
146




saat diskusi dilakukan, siswa tampak bersungguh-sungguh, mereka secepatnya

berdiskusi, dan secepatnya menyelesaikan soal-soal yang didiskusikan. Sebagian

besar siswa dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Bahkan ada

kelompok yang baru lima belas menit sudah dapat menyelesaikan permasalahan yang

ada dalam puisi yang didiskusikan. Kegiatan diskusi kelompok tampak lebih hidup.

       Data yang diperoleh dari pengamatan atau observasi menunjukkan bahwa

aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan kategori baik dapat

diketahui seperti berikut. Siswa melalukan kegiatan inquiri terhadap puisi

kontemporer sebesar 71,42. Siswa melalukan kegiatan bertanya terhadap puisi

kontemporer sebesar 78,57. Siswa melalukan kegiatan berdiskusi (masyarakat

belajar) terhadap puisi kontemporer sebesar 76,19. Hasil ini menunjukkan bahwa

aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan indikator kinerja

yang telah ditetapkan.

       Berdasarkan hasil tes kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada

siklus II ini diketahui seperti berikut. Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67

sebanyak 42 siswa. Sebaliknya, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari

67. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II

mencapai 74. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal sudah mencapai 100%.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran mengapresiasi

puisi kontemporer pada siklus II dapat berlangsung dengan baik.

       Untuk lebih jelasnya, nilai kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada

siklus I dapat dilihat pada diagram berikut ini.
147




3. Pembahasan Antarsiklus

       Hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi batas tuntas yang telah

ditetapkan. Upaya pelaksanaan tindakan yang dilakukan belum berhasil secara

maksimal. Tindakan yang belum berhasil tersebut dapat dilihat pada pemanfaatan

waktu belummaksimal. Hal ini sangat terlihat pada saat diskusi berlangsung yaitu

masih ada siswa yang belum menyesuaikan diri secara cepat. Selain itu, pada saat

inquiri masih ada siswa yang enggan untuk berpikir. Setelah waktu kegiatan diskusi

selesai masih ada beberapa siswa yang belum mendapatkan kesimpulan hasil diskusi.

       Data yang diperoleh dari pengamatan atau observasi menunjukkan bahwa

aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan kategori baik dapat

diketahui seperti berikut. Siswa melalukan kegiatan inquiri terhadap puisi

kontemporer sebesar 52,38. Siswa melalukan kegiatan bertanya terhadap puisi

kontemporer sebesar 52,38. Siswa melalukan kegiatan berdiskusi (masyarakat

belajar) terhadap puisi kontemporer sebesar 61,90. Hasil ini menunjukkan bahwa

aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran belum sesuai dengan indikator

kinerja yang telah ditetapkan.

       Berdasarkan hasil tes kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada

siklus I ini diketahui seperti berikut. Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67

sebanyak 20 siswa. Sebaliknya, siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67

sebanyak 22 siswa. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada

siklus I mencapai 66. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal baru mencapai

47,62%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran
148




mengapresiasi puisi kontemporer dengan pendekatan CTL pada siklus I belum

berlangsung dengan baik.

       Pada siklus II, tindakan pebaikan lebih ditekankan untuk memperbaiki

kelemahan yang terjadi pada siklus I. Dalam proses belajar mengajar, belum semua

siswa dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat pada

saat kegiatan diskusi kelompok dilaksanakan. Ada sebagian siswa yang kurang dapat

memanfaatkan waktu yang telah ditentukan dengan sebaik-baiknya. Hal ini terlihat

saat guru berkeliling ada kelompok siswa yang belum mengerjakan soal-soal yang

seharusnya didiskusikan.

       Dengan tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II, siswa sudah dapat

memanfaatkan waktu dengan baik. Pada saat diskusi berlangsung, dengan cepat siswa

melaksanakan diskusi, melakukan inquiri, bertanya dalam kelompok. Siswa tampak

lebih aktif dalam berdiskusi. Mereka saling bertanya dan menjawab yang berkaitan

dengan apresiasi puisi.

       Berdasarkan hasil observasi dan tes kemampuan mengapresiasi puisi

kontemporer, siklus II menunjukkan adanya peningkatan apabila dibandingkan

dengan siklus I. Berdasarkan pengamatan atau observasi menunjukkan bahwa

aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan kategori baik dapat

diketahui seperti berikut. Siswa melalukan kegiatan inquiri terhadap puisi

kontemporer sebesar 71,42. Siswa melalukan kegiatan bertanya terhadap puisi

kontemporer sebesar 78,57. Siswa melalukan kegiatan berdiskusi (masyarakat

belajar) terhadap puisi kontemporer sebesar 76,19. Hasil ini menunjukkan bahwa
149




aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan indikator kinerja

yang telah ditetapkan.

       Berdasarkan hasil tes kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada

siklus II ini diketahui seperti berikut. Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67

sebanyak 42 siswa. Sebaliknya, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari

67. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II

mencapai 74. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal sudah mencapai 100%.



                                  E. Hasil Penelitian

       Hasil penelitian tindakan kelas tentang mengapresiasi puisi kontemporer yang

dilaksanakan dalam dua siklus dapat disajikan seperti berikut.

1. Aktivitas Siswa Selama Proses Belajar Mengajar

       Aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar yang berhubungan

dengan kegiatan mengapresiasi puisi kontemporer dapat dilihat dari hasil pengamatan

atau observasi yang dilakukan oleh peneliti. Aktivitas siswa selama proses belajar

mengajar dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan atau observasi berikut ini.

   Tabel 5. Hasil Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa Selama Mengikuti Proses
                                Belajar Mengajar

 No.               Aspek Pengamatan                              Siklus
                                                    I (%)                 II (%)
  1     Inquiri                                    52,38                  71,42
  2     Bertanya                                   52,38                  78,57
  3     Masyarakat Belajar (diskusi)               61,90                  76,19
                   Rata-rata                       55,55                  75,39
150




       Hasil pengamatan atau abservasi yang disajikan pada tabel di atas dapat

dideskripsikan seperti berikut. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar

mengalami peningkatan. Peningkatan aktivitas siswa tersebut dapat dilihat

berdasarkan hasil observasi yang meliputi kegiatan mnegkonstruksi, menemukan

(inquiri), bertanya, dan masyarakat belajar (berdiskusi). Rata-rata hasil observasi

terhadap aktivitas siswa pada siklus I sebesar 55,55% dan mengalami peningkatan

pada siklus II menjadi 75,39%.

       Untuk lebih jelasnya, hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa selama

mengikuti proses belajar mengajar dapat digambarkan seperti diagram berikut ini.


        80
        70
        60
        50                                                          inquiry
        40                                                          bertanya
        30                                                          masyarakat belajar
        20                                                          rata-rata
        10
         0
                 siklus 1                 siklus 2
    Gambar 21. Hasil Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa Selama Mengikuti Proses Belajar
                                         Mengajar



2. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer

       Perkembangan hasil mengapresiasi puisi kontemporer siswa selama dua siklus

dapat disajikan seperti tabel berikut.
151




           Tabel 6. Hasil Tes Mengapresiasi Puisi Kontemporer Tiap Siklus

    No.            Aspek Pencapaian Hasil                       Siklus
                            Belajar              Kondisi Awal      I         II
     1      Rata-rata nilai tes mengapresiasi        54           66         74
            puisi kontemporer
     2      Jumlah siswa yang mendapatkan            40           22          0
            nilai kurang dari 67
     3      Jumlah siswa yang mendapatkan             2           20         42
            nilai 67 atau lebih
     4      Ketuntasan klasikal (%)                4,76%        47,62%      100%



         Hasil rata-rata tes mengapresiasi puisi kontemporer siswa pada kondisi awal

adalah 54. Setelah dilakukan/ diberikan tindakan perbaikan pada siklus I, rata-rata

nilai tes mengapresiasi puisi kontemporer siswa meningkat menjadi 66. Peningkatan

rata-rata dari 54 ke 66 belum mencapai nilai batas sesuai dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 67. Oleh karena itu, perlu dilakukan

tindakan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II rata-rata tes mengapresiasi puisi

kontemporer mencapai 74, dengan ketuntasan klasikal 100%. Hal ini berarti ada

peningkatan yang sangat bagus dalam siklus II ini. Pencapaian hasil tersebut sudah

sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan.

         Untuk lebih jelasnya, hasil tes mengapresiasi puisi kontemporer tiap siklus

dapat digambarkan seperti diagram berikut ini.
152




  100
   90
   80
   70
   60                                                       rata-rata
   50                                                       nilai kurang dari 67
   40                                                       nilai 67 atau lebih
   30                                                       ketuntasan klasikal
   20
   10
    0
        kondisi awal      siklus 1       siklus 2
Gambar 22. Grafik Hasil Tes Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer Tiap Siklus

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Prada phone by lg 3.0
Prada phone by lg 3.0Prada phone by lg 3.0
Prada phone by lg 3.0alex-aft
 
Presentazione Smart Health Pon 04a3_00211
Presentazione Smart Health Pon 04a3_00211Presentazione Smart Health Pon 04a3_00211
Presentazione Smart Health Pon 04a3_00211Vincenzo Muraca
 
在中国根生产企业合作特点,
在中国根生产企业合作特点,在中国根生产企业合作特点,
在中国根生产企业合作特点,BDA
 
Guruvayupuram Thannil Sanskrit Rendered by Bombay Sisters A Sundara Narayana ...
Guruvayupuram Thannil Sanskrit Rendered by Bombay Sisters A Sundara Narayana ...Guruvayupuram Thannil Sanskrit Rendered by Bombay Sisters A Sundara Narayana ...
Guruvayupuram Thannil Sanskrit Rendered by Bombay Sisters A Sundara Narayana ...Ravi Ramakrishnan
 
Коммерческая недвижимость Красноярска
Коммерческая недвижимость КрасноярскаКоммерческая недвижимость Красноярска
Коммерческая недвижимость КрасноярскаBDA
 
Apostila visual basic 5
Apostila visual basic 5Apostila visual basic 5
Apostila visual basic 5Fabiano Sales
 
Travis Plan.2
Travis Plan.2Travis Plan.2
Travis Plan.2Tketchel
 
Final актуальные практические аспекты подтверждения таможенной стоимости...
Final актуальные практические аспекты подтверждения таможенной стоимости...Final актуальные практические аспекты подтверждения таможенной стоимости...
Final актуальные практические аспекты подтверждения таможенной стоимости...BDA
 
Технология вашего успеха
Технология вашего успехаТехнология вашего успеха
Технология вашего успехаBDA
 
Visita del papa francisco a ecuador
Visita del papa francisco a ecuadorVisita del papa francisco a ecuador
Visita del papa francisco a ecuadorrossv96_condoy
 
евстафьева презентация тайга.инфо итог
евстафьева   презентация тайга.инфо итогевстафьева   презентация тайга.инфо итог
евстафьева презентация тайга.инфо итогBDA
 
«Разработка энергоэффективной технологии и конструкции универсального снегосп...
«Разработка энергоэффективной технологии и конструкции универсального снегосп...«Разработка энергоэффективной технологии и конструкции универсального снегосп...
«Разработка энергоэффективной технологии и конструкции универсального снегосп...BDA
 
Need more convenience time conscious right now cultur1
Need more convenience time conscious right now cultur1Need more convenience time conscious right now cultur1
Need more convenience time conscious right now cultur1Happy Zaza
 

Andere mochten auch (18)

Prada phone by lg 3.0
Prada phone by lg 3.0Prada phone by lg 3.0
Prada phone by lg 3.0
 
Presentazione Smart Health Pon 04a3_00211
Presentazione Smart Health Pon 04a3_00211Presentazione Smart Health Pon 04a3_00211
Presentazione Smart Health Pon 04a3_00211
 
O por que do nosso preço
O por que do nosso preçoO por que do nosso preço
O por que do nosso preço
 
在中国根生产企业合作特点,
在中国根生产企业合作特点,在中国根生产企业合作特点,
在中国根生产企业合作特点,
 
Guruvayupuram Thannil Sanskrit Rendered by Bombay Sisters A Sundara Narayana ...
Guruvayupuram Thannil Sanskrit Rendered by Bombay Sisters A Sundara Narayana ...Guruvayupuram Thannil Sanskrit Rendered by Bombay Sisters A Sundara Narayana ...
Guruvayupuram Thannil Sanskrit Rendered by Bombay Sisters A Sundara Narayana ...
 
Sie0509101 pilotaje por cabrías o trípodes
Sie0509101 pilotaje por cabrías o trípodesSie0509101 pilotaje por cabrías o trípodes
Sie0509101 pilotaje por cabrías o trípodes
 
Коммерческая недвижимость Красноярска
Коммерческая недвижимость КрасноярскаКоммерческая недвижимость Красноярска
Коммерческая недвижимость Красноярска
 
Apostila visual basic 5
Apostila visual basic 5Apostila visual basic 5
Apostila visual basic 5
 
Ensayo de informatica
Ensayo de informaticaEnsayo de informatica
Ensayo de informatica
 
Travis Plan.2
Travis Plan.2Travis Plan.2
Travis Plan.2
 
Final актуальные практические аспекты подтверждения таможенной стоимости...
Final актуальные практические аспекты подтверждения таможенной стоимости...Final актуальные практические аспекты подтверждения таможенной стоимости...
Final актуальные практические аспекты подтверждения таможенной стоимости...
 
Технология вашего успеха
Технология вашего успехаТехнология вашего успеха
Технология вашего успеха
 
Visita del papa francisco a ecuador
Visita del papa francisco a ecuadorVisita del papa francisco a ecuador
Visita del papa francisco a ecuador
 
евстафьева презентация тайга.инфо итог
евстафьева   презентация тайга.инфо итогевстафьева   презентация тайга.инфо итог
евстафьева презентация тайга.инфо итог
 
A primeira guerra mundial
A primeira guerra mundialA primeira guerra mundial
A primeira guerra mundial
 
«Разработка энергоэффективной технологии и конструкции универсального снегосп...
«Разработка энергоэффективной технологии и конструкции универсального снегосп...«Разработка энергоэффективной технологии и конструкции универсального снегосп...
«Разработка энергоэффективной технологии и конструкции универсального снегосп...
 
Need more convenience time conscious right now cultur1
Need more convenience time conscious right now cultur1Need more convenience time conscious right now cultur1
Need more convenience time conscious right now cultur1
 
Guia numero-30
Guia numero-30Guia numero-30
Guia numero-30
 

Ähnlich wie Gabungan a e final

Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalbuwarnisutopo
 
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docxRPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docxDianKurniawati19
 
FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docx
FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docxFORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docx
FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docxRestiana8
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase FModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase FModul Guruku
 
RPP getaran 1.docx
RPP getaran 1.docxRPP getaran 1.docx
RPP getaran 1.docxArdirahman13
 
Rpp pkn
Rpp pknRpp pkn
Rpp pknMalang
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)bemgusti
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran (limit fungsi xi ips)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (limit fungsi xi ips)Rencana pelaksanaan pembelajaran (limit fungsi xi ips)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (limit fungsi xi ips)Binti Wulandari
 
Slide Observasi Psikologi Pendidikan
Slide Observasi Psikologi PendidikanSlide Observasi Psikologi Pendidikan
Slide Observasi Psikologi Pendidikaneprida
 
Presentation Kajian
Presentation KajianPresentation Kajian
Presentation KajianKPM
 
Kelas xi-genap1
Kelas xi-genap1Kelas xi-genap1
Kelas xi-genap1oestman
 

Ähnlich wie Gabungan a e final (20)

Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
 
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docxRPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
RPP BERDIFERENSIASI KELAS 5 (2).docx
 
FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docx
FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docxFORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docx
FORMAT MODUL AJAR SMPIT PER 1 SB SEM 2.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase FModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
 
RPP getaran 1.docx
RPP getaran 1.docxRPP getaran 1.docx
RPP getaran 1.docx
 
(2) rpp 5
(2) rpp 5(2) rpp 5
(2) rpp 5
 
Rpp puisi
Rpp puisiRpp puisi
Rpp puisi
 
(2) rpp 4
(2) rpp 4(2) rpp 4
(2) rpp 4
 
Rpp pkn
Rpp pknRpp pkn
Rpp pkn
 
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
PTK Bima Gusti Ramadan Math (Bab iv)
 
Rpp jawa-8-sem-1
Rpp jawa-8-sem-1Rpp jawa-8-sem-1
Rpp jawa-8-sem-1
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran (limit fungsi xi ips)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (limit fungsi xi ips)Rencana pelaksanaan pembelajaran (limit fungsi xi ips)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (limit fungsi xi ips)
 
ABSTRAK yani.docx
ABSTRAK yani.docxABSTRAK yani.docx
ABSTRAK yani.docx
 
RPP - Menyelesaikan SPLDV
RPP - Menyelesaikan SPLDVRPP - Menyelesaikan SPLDV
RPP - Menyelesaikan SPLDV
 
Slide Observasi Psikologi Pendidikan
Slide Observasi Psikologi PendidikanSlide Observasi Psikologi Pendidikan
Slide Observasi Psikologi Pendidikan
 
Presentation Kajian
Presentation KajianPresentation Kajian
Presentation Kajian
 
Kelas xi-genap1
Kelas xi-genap1Kelas xi-genap1
Kelas xi-genap1
 

Mehr von buwarnisutopo (20)

Pantun
PantunPantun
Pantun
 
Pantun
PantunPantun
Pantun
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii pembel
Bab ii pembelBab ii pembel
Bab ii pembel
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
Xii m.rohmadi bhs
Xii m.rohmadi bhsXii m.rohmadi bhs
Xii m.rohmadi bhs
 
Xi euis
Xi euisXi euis
Xi euis
 
X suharti
X suhartiX suharti
X suharti
 
X syamsudin
X syamsudinX syamsudin
X syamsudin
 
X utami
X utamiX utami
X utami
 
Xi gunawan bhs
Xi gunawan bhsXi gunawan bhs
Xi gunawan bhs
 
Xii m. rohmadi ipaips
Xii m. rohmadi ipaipsXii m. rohmadi ipaips
Xii m. rohmadi ipaips
 
Smt 2 1011
Smt 2 1011Smt 2 1011
Smt 2 1011
 
Soal tryout 1 2011 a master
Soal tryout 1 2011 a masterSoal tryout 1 2011 a master
Soal tryout 1 2011 a master
 
Novel
NovelNovel
Novel
 
DRAMA
DRAMADRAMA
DRAMA
 
Karya tulis
Karya tulisKarya tulis
Karya tulis
 
Un2011 lampiran permen46tahun2010
Un2011 lampiran permen46tahun2010Un2011 lampiran permen46tahun2010
Un2011 lampiran permen46tahun2010
 
Print soal a remidi smt 1 1011
Print soal a remidi smt 1 1011Print soal a remidi smt 1 1011
Print soal a remidi smt 1 1011
 
Print soal smt 1 1011
Print soal smt 1 1011Print soal smt 1 1011
Print soal smt 1 1011
 

Kürzlich hochgeladen

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 

Gabungan a e final

  • 1. 107 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang hasil penelitan yang merupakan jawaban atas rumusan masalah yang sudah dutuangkan dalam Bab I. Sebelum hasil penelitian ini dipaparkan, pada bagian ini akan diuraikan terlebih dahulu tentang kondisi awal (pratindakan) pembelajaran apresiasi puisi kontemporer pada siswa kelas XII Ilmu Sosial-4 SMA Batik 1 Surakarta. Secara garis besar, pada bab IV ini akan diuraikan lima hal pokok, yaitu: (1) deskripsi kondisi awal, (2) deskripsi hasil siklus I, (3) deskripsi hasil siklus II, (4) pembahasan hasil penelitian, dan (5) hasil penelitian. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan interpretasi, dan tahap analisis dan refleksi. A. Deskripsi Kondisi Awal SMA Batik 1 Surakarta terletak di pusat kota Surakarta bagian Barat. Lembaga ini beralamat di Jalan Slamet Riyadi 445 Surakarta dengan nomor telepon (0271) 710785, 723665, nomor faksimil (0271) 723742, website: www.smubatik1- slo.sch.id. dengan e-mail: smabatik1@yahoo.com. Sekolah tersebut mempunyai 25 kelas terdiri dari kelas X sebanyak sembilan kelas, kelas XI sebanyak delapan kelas terdiri dari 3 kelas program Ilmu
  • 2. 108 Alam dan 5 kelas program Ilmu Sosial, dan kelas XII berjumlah delapan kelas terdiri dari 3 kelas program Ilmu Alam dan 5 kelas program Ilmu Sosial. Adapun kelas yang digunakan untuk penelitian ini adalah kelas XII Ilmu Sosial-4. Siswa kelas XII Ilmu Sosial-4 SMA Batik 1 Surakarta berjumlah 42 siswa terdiri dari 21 siswa putra dan 21 siswa putri. Kemampuan akademik yang dimiliki siswa di kelas tersebut sangat bervariasi. Hal ini berarti kelas tersebut terdapat bermacam-macam kategori kemampuan siswa, ada yang memiliki kemampuan prestasi akademik yang menonjol, ada yang memiliki kemampuan prestasi akademik yang kurang, dan banyak diantara mereka yang memiliki kemampuan prestasi akademik sedang/ rata-rata. Hal ini dapat dilihat pada nilai akhir semester satu. Rata- rata kelas tersebut mencapai 67,15. Angka tersebut merupakan angka sedikit lebih tinggi dari batas KKM yang sudah ditetapkan, yaitu 67. Adapun kondisi awal proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer siswa kelas XII Ilmu Sosial-4 SMA Batik 1 Surakarta ini dapat dideskripsikan seperti berikut. Pada tanggal 16 Januari 2009 jam ke-4 dan 5 guru dan peneliti masuk ke ruang kelas XII Ilmu Sosial-4. Suasana kelas tampak tenang pada saat jam pelajaran bahasa Indonesia yang diampu oleh Esti Suryani, S. Pd. dimulai. Siswa segera menempatkan diri pada tempat yang sudah disediakan dan siap menerima pelajaran. Materi pembelajaran pada kondisi awal ini dikemas dalam satu tatap muka dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Pada saat mengawali proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer, terlebih dahulu guru mengucapkan salam dan
  • 3. 109 dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi, materi puisi kontemporer dijelaskan secara panjang lebar oleh guru. Sementara itu, siswa memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh sambil mencatat penjelasan guru. Proses pembelajaran dimulai dengan penjelasan sekitar puisi kontemporer seperti: pengertian, ciri-ciri, contoh-contoh, pengarang puisi kontemporer, dan cara memahami puisi kontemporer. Suasana kelas tampak tenang selama guru memberikan penjelasan. Sambil mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mencatat hal-hal yang penting dalam puisi kontemporer. Pada akhir penjelasan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pertanyaan yang berhubungan dengan puisi kontemporer. Kesempatan tersebut hanya digunakan oleh sebagian kecil siswa untuk bertanya. Siswa kelihatan pasif seolah-olah hanya menerima begitu saja materi puisi yang disampaikan oleh guru. Setelah penjelasan dirasa cukup, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengapresiasi puisi kontemporer yang terdapat pada buku paket yang berjudul ”Doktorandus Tikus I” karya F. Rahadi. Sebagian besar siswa tampak kebingungan untuk mengetahui isi puisi yang ditugaskan oleh guru. Siswa merasa aneh dan heran bahwa ada bentuk puisi seperti itu. Sesekali guru berkeliling dan melihat pekerjaan siswa. Dalam hal ini tampak kurangnya bimbingan guru terhadap siswa. Guru hanya berkeliling melihat suasana kejiwaan yang ada pada setiap siswa untuk mengapresiasi puisi kontemporer.
  • 4. 110 Kegiatan mengapresiasi puisi kontemporer dilakukan samapi waktu yang telah ditentukan. Selanjutnya guru menyuruh siswa mengumpulkan tugas yang sudah dikerjakan. Proses kegiatan belajar mengajar diakhiri tanpa memberikan penguatan atau umpan balik mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung. Gambar 4. Siswa sedang mendengarkan penjelasan guru pada awal sebelum PTK dilaksanakan (16 Januari 2009) Hasil mengapresiasi puisi kontemporer pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut ini.
  • 5. 111 Tabel 2. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer pada Kondisi Awal No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah Siswa Keterangan 1 Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67 2 Tuntas 2 Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67 40 Belum tuntas 3 Rata-rata 54 4 Ketuntasan Klasikal 4,76% Nilai yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak 2 siswa. Sebaliknya, siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67 sebanyak 40 siswa. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada kondisi awal mencapai 54. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal baru mencapai 4,76%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer sebelum dilakukan tindakan masih sangat kurang. Untuk lebih jelasnya, nilai kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada kondisi awal dapat digambarkan seperti diagram berikut ini. 60 nilai sama dengan atau lebih dari 50 67 40 nilai kurang dari 67 30 20 rata-rata 10 ketuntasan klasikal 0 jumlah siswa keterangan Gambar 5. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer pada Kondisi Awal
  • 6. 112 B. Deskripsi Hasil Siklus I Pelaksanaan tindakan kelas ini berlangsung melalui dua siklus yang berkelanjutan mulai siklus pertama sampai siklus kedua. Setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan dua jam pelajaran (sekitar 90 menit). Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang meliputi: a) tahap perencanaan (planning), b) tahap pelaksanaan tindakan (acting), c) tahap observasi (observing), dan d) tahap refleksi (reflecting). Siklus Pertama (dilaksanakan pada tanggal 23 dan 28 Januari 2009) Ada empat tahap kegiatan pada siklus I, yaitu: tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan interpretasi, dan tahap analisis dan refleksi. 1. Tahap Perencanaan Tindakan Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus ini meliputi kegiatan- kegiatan seperti: (1) menyusun RPP, (2) mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung, dan (3) menyiapkan lembar observasi. a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun skenario pembelajaran. Pembelajaran apresiasi puisi kontemporer dalam satu siklus dirancang untuk dua kali pertemuan. Perancangan RPP mencakup penentuan: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, skenario pembelajaran, media power point, dan sistem penilaian. Adapun materi pembelajaran ini berkaitan dengan puisi kontemporer. Puisi kontemporer yang dipilih pada siklus pertama ini adalah puisi kontemporer karya
  • 7. 113 Sutardji Calzoum Bachri. Ada tiga puisi yang dipilih masing-masing berjudul “Tragedi Winka & Sihka”, “Q”, dan “Sepisaupi”. Ketiga puisi itu digunakan untuk dua kali pertemuan. Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus I (pertemuan ke-1) mencakup kegiatan-kegiatan seperti berikut ini. 1) Tahap Pendahuluan Guru bersama peneliti memasuki ruang kelas XII IPS-4, memberikan salam, mengabsen, dan mengkondisikan siswa segera mengikuti proses belajar mengajar. Guru dibantu oleh siswa mempersiapkan laptop dan LCD untuk mempersiapkan kegiatan belajar mengajar. Guru berdialog dengan siswa berkaitan dengan materi puisi yang pernah dipelajarinya dan puisi yang akan dipelajari. Selain itu, guru juga mengadakan tanya jawab seputar materi puisi. Selanjutnya, guru menyampaikan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator. 2) Tahap Inti Pada tahap ini, siswa membaca contoh puisi kontemporer yang sudah dibagikan oleh guru. Selanjutnya, guru menyampaikan penjelasan cara memahami puisi “Tragedi Winka & Sihka”. Melalui tanya jawab dan penjelasan guru, diharapkan siswa terbuka cakrawala berpikir dalam memahami puisi kontemporer. Setelah selesai pembahasan puisi tersebut siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan. Selanjutnya siswa berkelompok untuk mendiskusikan dua puisi. Puisi pertama berjudul “Q” dan puisi kedua berjudul “Sepi Saupi” Kedua puisi tersebut dikarang
  • 8. 114 oleh Sutardji Calzoum Bachri. Dengan berkeliling guru mencoba memberikan semacam pancingan agar siswa dengan secepatnya dapat menemukan maksud puisi yang didiskusikan. Selain itu, siswa juga diperintahkan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang sudah ada pada lembar siswa. Kegiatan diskusi berlangsung selama 25 menit. Setelah selesai diskusi dan mengerjakan soal-soal latihan, setiap kelompok membacakan hasil diskusi di depan kelas. 3) Tahap Penutup Pada tahap ini guru dan siswa merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung. Bagi kelompok yang belum mempresentasikan hasil duskusi, supaya mempersiapkan kelompoknya pada pertemuan yang akan datang. Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus I (pertemuan ke-2) mencakup kegiatan-kegiatan seperti berikut ini. 1) Tahap Pendahuluan Guru bersama peneliti memasuki ruang kelas XII IPS-4, memberikan salam, mengabsen, dan mengkondisikan siswa segera mengikuti proses belajar mengajar. Guru dibantu oleh siswa mempersiapkan laptop dan LCD untuk mempersiapkan kegiatan belajar mengajar. Guru berdialog dengan siswa untuk melanjutkan presentasi bagi kelompok yang belum maju. 2) Tahap Inti Pada siklus pertama pertemuan yang kedua merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama. Bagi kelompok yang belum maju supaya mempersiapkan diri untuk maju menyampaikan hasil diskusinya. Setelah selesai penyampaian hasil
  • 9. 115 diskusi untuk setiap kelompok, guru memberikan penegasan ulang tentang maksud puisi serta hal-hal yang berkaitan dengan puisi yang didiskusikan. Setelah semua kelompok maju guru menanyakan hal-hal yang belum jelas. Setelah dirasa cukup guru memberikan penegasan yang berkaitan dengan kedua puisi yang didiskusikan. Guru menampilkan di layar slide ke-17 sampai dengan slide ke-26. Siswa diberi kesempatan untuk menulis hal-hal penting yang terdapat dalam slide tersebut. Setelah proses pembelajaran dirasa cukup, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengapresiasi puisi kontemporer guru mengadakan ulangan selama 40 menit. 3) Tahap Penutup Siswa dan guru melakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran yang sudah dilakukan. Hal ini berguna untuk memperbaiki kegiatan pada siklus berikutnya. b. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung Fasilitas yang perlu disiapkan untuk proses pembelajaran adalah ruang kelas XII IPS-4. Di Kelas XII IPS-4 sudah tersedia sebuah LCD dan sebuah layar yang siap digunakan. Untuk itu, guru tinggal mempersiapkan laptop yang dihubungkan dengan LCD agar media power point yang sudah dibuat dapat ditampilkan. Sementara itu, untuk keperluan diskusi, siswa tinggal membalikkan kursi supaya posisi tempat duduk siswa dapat berhadap-hadapan. Hal ini dapat memudahkan siswa untuk dapat berdiskusi dengan baik sesuai dengan kelompoknya.
  • 10. 116 c. Menyiapkan Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk merekam segala aktivitas pelaksanaan proses belajar mengajar. Untuk itu, lembar observasi yang dibutuhkan berupa blangko pengamatan yang berisi daftar isian yang mencakup kegiatan guru dan siswa. Lembar pengamatan yang digunakan untuk siswa meliputi: kegiatan siswa selama proses belajar mengajar khususnya pada saat berdiskusi (bertanya, menemukan, dan merekonstruksi), lembar kerja siswa, dan soal evaluasi untuk uji kompetensi pada siklus pertama. Sementara itu, lembar pengamatan yang digunakan untuk guru meliputi aktivitas guru selama proses belajar mengajar berlangsung seperti: bagaimana guru mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran, bagaimana guru menjadi motivator dalam pembelajaran, bagaimana guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, bagaimana guru memberikan contoh-contoh konkrit dalam mengapresiasi puisi kontemporer, bagaimana guru membimbing siswa selama proses pembelajaran, bagaimana guru mengatur waktu sesuai dengan pengalokasian waktu yang telah direncanakan, dan bagaimana guru memiliki sikap simpatik terhadap siswa. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Sebagaimana yang telah diuraikan pada RPP, kegiatan proses pembelajaran pada siklus I dirancang untuk untuk dua kali pertemuan. Pada siklus pertama pertemuan pertama ini, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. Siswa pun membalas dengan
  • 11. 117 menjawab waalaikum salam warohmatullohi wabarokatuh. Guru mengadakan tanya jawab sekitar puisi dan siswa yang merasa bisa menjawab pertanyaan guru tersebut. Setelah dinilai cukup, guru memulai dengan menampilkan slide pertama yang ada di layar (screen). Pada slide pertama tertulis puisi kontemporer dengan tulisan yang cukup besar. Hal ini unutk memberikan penekanan bahwa matei yang di bahas saat ini berkaitan dengan puisi kontemporer. Selanjutnya guru menampilkan slide ke-2. Sebelum ditampilkan tulisannya, disitu terdapat beground dengan gambar kunci. Guru menanyakan maksud gambar itu yang tentu saja dihubungkan dengan puisi kontemporer. Pada slide ke-2 tertulis “Standar Kompetensi” yang berbunyi “Memahami buku kumpulan puisi kontemporer dan karya sastra yang dianggap penting pada tiap periode”. Selanjutnya guru menampilkan slide yang ke-3. Sebagaimana slide yang ke-2 guru juga menanyakan makna beground yang menunjukkan orang bersalaman. Oleh guru, beground tersebut diberi makna bahwa dalam sebuah puisi terdapat satu kesatuan yaitu tema. Selanjutnya ditampilkan isi slide yang ke-3 yaitu “Kompetensi Dasar” yang berbunyai “Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer”. Pada slide ke-4 guru menyempaikan tentang indikator. Guru menjelaskan bahwa setelah selesai pembelajaran siswa hendaknya dapat melakukan, membuat, menghubungkan menemukan segala sesuatu yang ada dalam puisi kontemporer. Setelah menyampaikan indikator, guru menjelaskan tentang metode yang digunakan
  • 12. 118 dalam pembelajaran ini, yaitu metode dengan pendekatan kontekstual. Setelah itu barulah guru masuk pada inti pembelajaran. Tragedi Winka & Sihka kawin kawin kawin kawin kawin ka win ka win ka win ka win ka winka winka winka winka winka winka sih Gambar 6. (slide ke-5 puisi Tragedi Winka & Sihka) Tragedi Winka & Sihka ka sih ka sih ka sih ka sih ka sih sih sih sih sih sih ka Ku (Sutardji Calzoum Bachri) Gambar 7. lanjutan (slide ke-6 puisi Tragedi Winka & Sihka)
  • 13. 119 Guru menayangkan slide ke-5 dan ke-6 yang tentang puisi “Tragedi Winka & Sihka” yang ditulis oleh Sutardji Calzoum Bachri. Puisi tersebut tidak cukup dalam satu slide, untuk itu guru membagikan puisi tersebut dalam bentuk lembar kertas fotokopi agar siswa mengetahui dengan jelas tipografi puisi tersebut. Dengan tanya jawab guru berusaha membantu siswa untuk membuka cakrawala berpikir untuk mengetahui isi puisi tersebut. Selain itu, guru pun memberikan penjelasan cara memahami isi puisi kontemporer itu baik mengenai tipografi, kata-kata nonsense, enjambemen, dan pemenggalan kata. Hal ini dapat dilihat pada tayangan slide ke-7 s.d. slide ke-10. Gambar 8. Guru sedang menyampaikan materi untuk mengkonstruksi puisi kontemporer pada siklus I
  • 14. 120 Sekitar 25 menit guru menyampaikan penjelasan kepada siswa. Setelah penjelasan kepada siswa dirasa cukup, guru dengan cepat menyuruh siswa membuat kelompok untuk mendiskusikan puisi kontemporer yang akan dibagikan. Selanjutnya setiap siswa menerima lembar kerja untuk mendiskusikan dua buah puisi kontemporer dan selanjutnya mengisi lembar kerja tersebut. Sesekali guru memberikan pancingan kepada siswa untuk dapat menemukan isi puisi tersebut. Gambar 9. Suasana masyarakat belajar pada siklus I Dalam kegiatan diskusi tersebut tampak siswa aktif berpikir mengajukan pendapatnya dalam kelompok. Oleh kelompok, pendapat-pendapat dari anggotanya ditanggapi oleh anggota yang lain. Selanjutnya setelah dilakukan pengkajian dan pembahasan dalam kelompok ditulislah hasil diskusi kelompok itu ke dalam lembar jawab siswa yang sudah dimiliki oleh masing-masing siswa. Dalam hal ini siswa
  • 15. 121 sudah berlatih untuk mengapresiasi puisi kontemporer dengan melalui pendekatan kontekstual. Pendekatan ini pun juga sudah dilaksanakan oleh siswa dengan cara mengkonstruksi, menemukan, bertanya dan menjawab (diskusi) pertanyaan yang ada dalan lembar kerja siswa. Sekitar pukul 11.15 guru mempersilakan kelompok untuk maju menyampaikan hasil diskusinya. Kelompok petama yang maju dipimpin oleh Adiyta, sedangkan kelompok yang kedua maju dipimpin oleh Danis. Kedua kelompok tersebut hanya menyampaikan pembahasan satu puisi saja. Dengan demikian pembahasan puisi kedua dan kelompok yang belum maju akan dilanjutkan pada pertemuan yang akan datang. Gambar 10. Suasana penyampaian hasil diskusi kelompok di depan kelas pada siklus I Pada siklus pertama pertemuan kedua ini, guru melanjutkan kegiatan pembelajaran sebelumnya yakni mengapresiasi puisi kontemporer. Diawali dengan
  • 16. 122 mengucapkan assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh, siswa pun membalas dengan menjawab waalaikum salam warohmatullohi wabarokatuh. Guru mengadakan tanya jawab sekitar puisi kontemporer yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah dinilai cukup, guru memulai memberikan kesempatan pada kelompok yang belum maju untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Gambar 11. Suasana menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas pada pertemuan kedua siklus I Setelah kegiatan diskusi selesai guru menyampaikan kembali segala sesuatu yang sudah didiskusikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan penguatan kepada siswa mengenai hasil diskusi yang sudah dilaksanakan. Adapun penguatan yang disampaikan guru dapat dilihat pada slide ke-15 s. d. slide ke-26 (lihat lampiran)
  • 17. 123 Gambar 12. (slide ke-15 LKS Puisi “Sepi Saupi”) Pertanyaan 1. Jelaskan masalah utama yang dibahas penyair dalam puisi Sepi Saupi ! Jawab: masalah utama puisi Sepi Saupi adalah keadaan dunia sekarang ini yang serba jungkir balik/ porak poranda. 2. Bagaimanakah sikap penyair terhadap masalah yang disampaikan dalam puisi? Jawab: Penyair menganggap bahwa kehidupan di dunia ini sungguh menyakitkan, jiwa terasa sepi dan hampa. Gambar 13. (slide ke-16 jawaban LKS Puisi “Sepi Saupi”) Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk mencatat hal-hal yang penting dan mencocokkan jawaban yang sudah didiskusikan dalam kelompok. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan keyakinan tentang hasil diskusi yang sudah dilaksanakan. Setelah proses kegiatan belajar selesai dilanjutkan dengan evaluasi.
  • 18. 124 Evaluasi siklus I dilaksanakan 45 menit menjelang berakhirnya kegiatan pembelajaran. Materi puisi disesuaikan dengan puisi yang sudah didiskusikan dalam kelompok. Pada kegiatan ini, siswa kelihatan diam, berusaha mengerjakan soal-soal, dan berusaha menjawab soal-soal yang ada. Soal dikerjakan oleh siswa selam 40 menit. Gambar 14. Suasana tes pada akhir siklus I Setelah semuanya selesai (sampai pada evaluasi), proses pembelajaran diakhiri dengan refleksi. Hal ini digunakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran yang sudah berlangsung serta untuk memperbaiki proses pembelajaran yang akan datang. Waktu yang digunakan untuk refleksi sekitar 10 menit.
  • 19. 125 3. Tahap Observasi Interpretasi Hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan dapat dideskripsikan seperti berikut ini. Pada saat guru mengkonstruksi puisi kontemporer, tampak siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Mereka asyik mendengarkan penjelasan guru dan sesekali menjawab pertanyaan guru. Mereka tampak gembira dalam mengikuti pelajaran, antusias, dan respek terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Pada tahap rekonstruksi ini anak betul-betul mengikuti dengan tertib, meskipun sesekali terdengar suara tertawa gembira melihat dan mendengar penjelasan dari guru menyampaikan materi puisi kontemporer. Meskipun siswa tertawa riang, kelas tampak dalam situasi yang hidup dan terkendali. Sementara itu, pada saat pembentukan kelompok untuk mendiskusikan puisi yang sudah dibagikan, masih ada siswa yang tidak cepat dalam memilih kelompok. Dia bingung akan mengikuti kelompok mana setelah mengetahui teman-temannya sudah pada membentuk kelompok. Selanjutnya guru menyarankan untuk mengikuti kelompok yang anggotanya masih sedikit. Pada saat diskusi dilakukan, masih ada siswa yang tampak bersantai-santai, kurang cepat memikirkan puisi yang sudah ada dihadapannya. Untung saja guru cepat mendekati siswa tersebut dan mengarahkan agar secepatnya menyesuaikan diri. Sebagian siswa tampak belum dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Ada siswa yang belum memulai membaca puisi yang sudah disampaikan oleh guru meskipun sudah waktu mengerjakan sudah berlangsung selama tiga menit.
  • 20. 126 Dalam proses belajar mengajar, belum semua siswa dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat pada saat kegiatan diskusi kelompok dilaksanakan. Ada sebagian siswa yang kurang dapat memanfaatkan waktu yang telah ditentukan dengan sebaik-baiknya. Hal ini terlihat saat guru berkeliling ada kelompok siswa yang belum mengerjakan soal-soal yang sudah disampaikan kepada siswa untuk ditemukan jawabannya. Padahal kegiatan diskusi sudah berlangsung sekitar 7 menit. Guru menegur kelompok tersebut dan memotivasi kelompok tersebut untuk secepatnya menyesuaikan diri dan mendiskusikan puisi yang sudah dibagikan kepada setiap kelompok. Hasil pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer pada Siklus I No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah Siswa Keterangan 1 Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67 20 Tuntas 2 Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67 22 Belum Tuntas 3 Rata-rata 66 4 Ketuntasan Klasikal 47, 62% Hasil tes yang disajikan pada tabel di atas, menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak 20 siswa. Sebaliknya, siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67 sebanyak 22 siswa. Nilai rata-rata kemampuan
  • 21. 127 mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus I mencapai 66. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal baru mencapai 47,62% (lihat lampiran siklus I halaman 204-205). Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer dengan pendekatan CTL pada siklus I belum berlangsung dengan baik. Untuk lebih jelasnya, nilai kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus I dapat digambarkan seperti diagram berikut ini. 70 60 nilai sama dengan 67 atau 50 lebih 40 nilai kurang dari 67 30 rata-rata 20 10 ketuntasan klasikal 0 jumlah siswa keterangan Gambar 15. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer pada Siklus I 4. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil observasi di atas, dapat diketahui bahwa belum semua siswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Hal ini dapat dilihat masih ada siswa yang bercakap-cakap untuk masalah yang lain. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, proses pembelajaran pada siklus II perlu ditekankan kepada siswa mengenai pentingnya pemanfaatan waktu untuk pembelajaran.
  • 22. 128 Adanya beberapa siswa yang kurang menghiraukan terhadap instruksi yang disampaikan oleh guru karena beberapa hal. Pertama, sulitnya mengubah kebiasaan siswa yang semula pasif menjadi aktif. Kedua, sulitnya mengkondisikan siswa mengikuti proses belajar mengajar selama 90 menit. Adanya kecenderungan siswa untuk mencuri kesempatan melakukan aktivitas lain seperti berbincang-bincang dengan siswa lain dengan topik yang berbeda. Siswa melakukan hal-hal tersebut disebabkan siswa kurang mengerti terhadap tujuan yang harus dicapai setelah kegiatan pembelajaran selesai. Oleh sebab itu, pada proses pembelajaran berikutnya, yaitu siklus II perlu ditekankan kepada siswa untuk mengikuti proses kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh. Khusus pada pembuatan puisi kontemporer, perlu ditekankan kepada siswa untuk memperhatikan tipografi serta makna yang tersirat dalam tipografi tersebut. Tipografi tersebut sangat penting karena merupakan salah satu ciri dari puisi kontemporer. Selain itu, pemilihan diksi diupayakan setepat dan sehemat mungkin. Namun demikian, puisi yang dibuatnya tetap mengacu pada suatu tema yang telah ditentukan. Perlu ditingkatkan pula keaktivan siswa serta peran setiap siswa dalam diskusi kelompok. Siswa perlu dibangkitkan semangatnya, sehingga persoalan yang terdapat dalam setiap kelompok dapat diselesaikan. Selain itu, tanggung jawab yang diberikan kepada siswa perlu dibina dan ditingkatkan. Untuk itu siswa perlu mengetahui bahwa apa-apa yang mereka lakukan akan diberikan penilaian, seperti: mengajukan pertanyaan (questioning), menjawab
  • 23. 129 pertanyaan/ menemukan jawaban (inquiry), mempresentasikan hasil diskusi. Selain itu, siswa perlu mengetahui bahwa pengalaman yang diperoleh melalui proses pembelajaran akan bermanfaat bagi dirinya untuk dapat mengapresiasi puisi kontemporer secara lebih baik. C. Deskripsi Hasil Siklus II Siklus Kedua (dilaksanakan pada tanggal 6 dan 11 Februari 2009) Proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II ini disusun melalui empat tahap kegiatan. Tahap kegiatan pada siklus II, meliputi: tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan interpretasi, dan tahap analisis dan refleksi. 1. Tahap Perencanaan Tindakan Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II ini masih sama dengan tahap perencanaan tindakan siklus sebelumnya. Kegiatan-kegiatan siklus II ini meliputi: (1) menyusun RPP, (2) mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung, dan (3) menyiapkan lembar observasi. a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP pada siklus II dirancang seperti berikut. Peneliti dan guru berkolaborasi menyusun skenario pembelajaran. Adapun materi pembelajaran ini berkaitan dengan puisi kontemporer karya beberapa pengarang. Puisi kontemporer yang dipilih pada siklus kedua ini adalah puisi kontemporer karya F. Rahadi, Noorca marendra, dan Jiehan.
  • 24. 130 Puisi kontemporer yang dipilih pada siklus kedua ini adalah puisi kontemporer karya F. Rahadi, Noorca marendra, dan Jiehan. Ada tiga puisi yang dipilih masing-masing berjudul “Sajak Transmigran II” karya F. Rahadi, “Di” karya Noorca Marendra, dan “Viva Pancasila” karya Jiehan. Ketiga puisi itu digunakan untuk dua kali pertemuan. Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus II (pertemuan ke-1) mencakup kegiatan-kegiatan seperti berikut ini. 1) Tahap Pendahuluan Guru bersama peneliti memasuki ruang kelas XII IPS-4, memberikan salam, mengabsen, dan mengkondisikan siswa segera mengikuti proses belajar mengajar. Guru dibantu oleh siswa mempersiapkan laptop dan LCD untuk mempersiapkan kegiatan belajar mengajar. Guru menyampaikan hasil refleksi pada siklus I yang sudah dilaksanakan. Berdasarkan hasil refleksi itu, guru mengajak siswa untuk lebih meningkatkan dalam memberikan kritik terhadap puisi. Selanjutnya, guru menyampaikan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator. 2) Tahap Inti Pada tahap ini, siswa membaca contoh puisi kontemporer yang sudah dibagikan oleh guru. Selanjutnya, guru menyampaikan penjelasan cara memahami puisi “Sajak Transmigran II” karya F. Rahadi. Melalui tanya jawab dan penjelasan guru, diharapkan siswa dapat terbuka cakrawala berpikirnya dalam memahami puisi
  • 25. 131 kontemporer. Setelah selesai pembahasan puisi tersebut siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan. Selanjutnya siswa berkelompok untuk mendiskusikan dua puisi yang dibagikan guru. Puisi tersebut masing-masing berjudul “Di” karya Noorca Marendra dan “Viva Pancasila” karya Jiehan. Dengan berkeliling guru mencoba memberikan semacam pancingan agar siswa dengan secepatnya dapat menemukan maksud kedua puisi tersebut. Selain itu, siswa juga diperintahkan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang sudah ada pada lembar siswa. Setelah selesai diskusi dan mengerjakan soal-soal latihan, setiap kelompok menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. 3) Tahap Penutup Pada tahap ini guru dan siswa merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung. Bagi kelompok yang belum mempresentasikan hasil duskusi, supaya mempersiapkan kelompoknya pada pertemuan yang akan datang. Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus II (pertemuan ke-2) mencakup kegiatan-kegiatan seperti berikut ini. 1) Tahap Pendahuluan Guru bersama peneliti memasuki ruang kelas XII IPS-4, memberikan salam, mengabsen, dan mengkondisikan siswa segera mengikuti proses belajar mengajar. Guru dibantu oleh siswa mempersiapkan laptop dan LCD untuk mempersiapkan kegiatan belajar mengajar. Guru berdialog dengan siswa untuk melanjutkan presentasi bagi kelompok yang belum maju.
  • 26. 132 2) Tahap Inti Siklus pertama pertemuan kedua ini merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama. Bagi kelompok yang belum maju supaya mempersiapkan diri untuk maju menyampaikan hasil diskusinya. Setelah selesai penyampaian hasil diskusi untuk setiap kelompok, guru memberikan penegasan ulang tentang maksud puisi serta hal- hal yang berkaitan dengan puisi yang didiskusikan. Setelah semua kelompok maju guru menanyakan hal-hal yang belum jelas. Setelah dirasa cukup guru memberikan penegasan yang berkaitan dengan kedua puisi yang didiskusikan. Guru menampilkan di layar slide ke-17 sampai dengan slide ke-26 yang berkaitan dengan puisi yang sudah didiskusikan. Siswa diberi kesempatan untuk menulis hal-hal penting yang terdapat dalam slide tersebut. Setelah proses pembelajaran dirasa cukup, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengapresiasi puisi kontemporer guru mengadakan ulangan selama 40 menit. 3) Tahap Penutup Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan mengapresiasi puisi kontemporer. Selanjutnya siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan tentang kegiatan mengapresiasi puisi kontemporer. 2. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung Fasilitas yang perlu disiapkan untuk proses pembelajaran adalah ruang kelas XII Ilmu Sosial-4. Di Kelas XII Ilmu Sosial-4 sudah tersedia sebuah LCD dan sebuah layar yang siap digunakan. Untuk itu, guru tinggal mempersiapkan media power
  • 27. 133 point dan laptop yang dihubungkan dengan LCD. Dengan cara ini, media power point yang sudah dibuat dapat ditampilkan. Sementara itu, untuk keperluan diskusi, siswa tinggal membalikkan kursi supaya posisi tempat duduk siswa dapat berhadap-hadapan. Hal ini dapat memudahkan siswa untuk dapat berdiskusi dengan baik sesuai dengan kelompoknya. 3. Menyiapkan Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk merekam segala aktivitas pelaksanaan proses belajar mengajar. Untuk itu, lembar observasi yang dibutuhkan berupa blangko pengamatan yang berisi daftar isian yang mencakup kegiatan guru dan siswa. Lembar pengamatan yang digunakan untuk siswa meliputi: kegiatan siswa selama proses belajar mengajar khususnya pada saat berdiskusi (bertanya, menemukan, dan merekonstruksi), lembar kerja siswa, dan soal evaluasi untuk uji kompetensi pada siklus pertama. Sementara itu, lembar pengamatan yang digunakan untuk guru meliputi aktivitas guru selama proses belajar mengajar berlangsung seperti: bagaimana guru mengajar sesuai dengan skenario pembelajaran, bagaimana guru menjadi motivator dalam pembelajaran, bagaimana guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, bagaimana guru memberikan contoh-contoh konkrit dalam mengapresiasi puisi kontemporer, bagaimana guru membimbing siswa selama proses pembelajaran, bagaimana guru mengatur waktu sesuai dengan pengalokasian waktu yang telah direncanakan, dan bagaimana guru memiliki sikap simpatik terhadap siswa.
  • 28. 134 b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Sebagaimana yang telah diuraikan pada RPP, kegiatan proses pembelajaran pada siklus II dirancang untuk untuk dua kali pertemuan. Pada siklus II pertemuan pertama ini, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. Siswa pun membalas dengan menjawab waalaikum salam warohmatullohi wabarokatuh Selanjutnya guru mengadakan tanya jawab sekitar puisi kontemporer yang sudah dipelajari pada pertemuan yang lalu. Setelah dinilai cukup, guru memulai dengan menampilkan slide pertama yang ada di layar (screen). Pada slide pertama tertulis puisi kontemporer dengan tulisan yang cukup besar. Selanjutnya guru menampilkan slide ke-2 dan ke-3 secara agak cepat yang berkaitan dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar. Pada slide ke-4 guru menyampaikan tentang indikator. Guru menjelaskan bahwa setelah selesai pembelajaran siswa hendaknya dapat melakukan, membuat, menghubungkan menemukan segala sesuatu yang ada dalam puisi kontemporer. Setelah menyampaikan indikator, guru menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam pembelajaran ini, yaitu metode dengan pendekatan kontekstual. Setelah itu barulah guru masuk pada inti pembelajaran.
  • 29. 135 Sajak Transmigran II dia selalu singkong dan terus menerus singkong hari ini singkong tadi malam singkong besuk mungkin singkong besuknya lagi juga singkong di rumah sepotong singkong di ladang seikat singkong di pasar segerobak singkong di rumah tetangga sepiring singkong enam bulan lagi tetap singkong setahun lagi tetap singkong sepuluh tahun masih singkong dua puluh tahun makan singkong dan lima puluh tahun kemudian transmigran berubah sakit-sakitan mati lalu dikubur di ladang singkong (1983, F. Rahardi) Gambar 16. (slide ke-5 puisi “Sajak Transmigran II”) Guru menayangkan slide ke-5 tentang puisi “Sajak Transmigran II” yang ditulis oleh F. Rahadi. Dengan tanya jawab guru berusaha membantu siswa untuk membuka cakrawala berpikir untuk mengetahui isi puisi tersebut. Selain itu, guru pun memberikan penjelasan cara memahami isi puisi kontemporer itu baik mengenai tipografi, kata-kata nonsense, enjambemen, dan pemenggalan kata. Hal ini dapat dilihat pada tayangan slide ke-6 dan ke-7. Sekitar 25 menit guru menyampaikan penjelasan kepada siswa. Setelah penjelasan kepada siswa dirasa cukup, guru dengan cepat menyuruh siswa membuat kelompok untuk mendiskusikan puisi kontemporer yang akan dibagikan. Selanjutnya setiap siswa menerima lembar kerja untuk mendiskusikan dua buah puisi kontemporer dan selanjutnya mengisi lembar kerja tersebut. Sesekali guru memberikan pancingan kepada siswa untuk dapat menemukan isi puisi tersebut.
  • 30. 136 Gambar 17. Suasana masyarakat belajar pada siklus II Dalam kegiatan diskusi tersebut tampak siswa aktif berpikir mengajukan pendapatnya dalam kelompok. Oleh kelompok, pendapat-pendapat dari anggotanya ditanggapi oleh anggota yang lain. Selanjutnya setelah dilakukan pengkajian dan pembahasan dalam kelompok ditulislah hasil diskusi kelompok itu ke dalam lembar jawab siswa yang sudah dimiliki oleh masing-masing siswa. Dalam hal ini siswa sudah berlatih untuk mengapresiasi puisi kontemporer dengan melalui pendekatan kontekstual. Pendekatan ini pun juga sudah dilaksanakan oleh siswa dengan cara mengkonstruksi, menemukan, bertanya dan menjawab (diskusi) pertanyaan yang ada dalan lembar kerja siswa. Sekitar pukul 11.00 guru mempersilakan kelompok untuk maju menyampaikan hasil diskusinya sampai berakhirnya kegiatan pembelajaran sekitar pukul 11.30.
  • 31. 137 Pada siklus kedua pertemuan kedua ini, guru melanjutkan kegiatan pembelajaran sebelumnya yakni mengapresiasi puisi kontemporer. Diawali dengan mengucapkan assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh, siswa pun membalas dengan menjawab waalaikum salam warohmatullohi wabarokatuh. Guru mengadakan tanya jawab sekitar puisi kontemporer yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah dinilai cukup, guru memulai memberikan kesempatan pada kelompok yang belum maju untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Setelah kegiatan diskusi selesai guru menyampaikan kembali segala sesuatu yang sudah didiskusikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan penguatan kepada siswa mengenai hasil diskusi yang sudah dilaksanakan. Adapun penguatan yang disampaikan guru dapat dilihat pada slide ke-15 s. d. slide ke-26 (lihat lampiran) Gambar 18. (slide ke-15 LKS Puisi “Di”)
  • 32. 138 Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk mencatat hal-hal yang penting dan mencocokkan jawaban yang sudah didiskusikan dalam kelompok. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan keyakinan tentang hasil diskusi yang sudah dilaksanakan. Setelah proses kegiatan belajar selesai dilanjutkan dengan evaluasi. Evaluasi siklus I dilaksanakan 50 menit menjelang berakhirnya kegiatan pembelajaran. Materi puisi disesuaikan dengan puisi yang sudah didiskusikan dalam kelompok. Pada kegiatan ini, siswa kelihatan diam, berusaha mengerjakan soal-soal, dan berusaha menjawab soal-soal yang ada. Soal dikerjakan oleh siswa selam 40 menit. Gambar 19. Suasana tes pada akhir siklus II Setelah semuanya selesai (sampai pada evaluasi), proses pembelajaran diakhiri dengan refleksi. Hal ini digunakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran yang sudah berlangsung serta menarik kesimpulan
  • 33. 139 atas proses pembelajaran yang sudah berlangsung. Waktu yang digunakan untuk refleksi sekitar 10 menit. 3. Tahap Observasi Interpretasi Hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan dapat dideskripsikan seperti berikut ini. Pada saat guru mengkonstruksi puisi kontemporer, tampak siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Mereka asyik mendengarkan penjelasan guru dan sesekali menjawab pertanyaan guru. Mereka tampak gembira dalam mengikuti pelajaran, antusias, dan respek terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Pada tahap rekonstruksi ini anak betul-betul mengikuti dengan tertib, meskipun sesekali terdengar suara tertawa gembira melihat dan mendengar penjelasan dari guru menyampaikan materi puisi kontemporer. Meskipun siswa tertawa riang, kelas tampak dalam situasi yang hidup dan terkendali. Sementara itu, pada saat pembentukan kelompok untuk mendiskusikan puisi yang sudah dibagikan, siswa langsung membuat kelompok seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. Tidak ada siswa yang bingung dalam menentukan kelompok. Siswa kelihatan sudah lebih siap dan terbiasa untuk berdiskusi dalam kelompok. Pada saat diskusi dilakukan, siswa tampak bersungguh-sungguh, mereka secepatnya berdiskusi, dan secepatnya menyelesaikan soal-soal yang didiskusikan. Sebagian besar siswa dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Bahkan ada kelompok yang baru lima belas menit sudah dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam puisi yang didiskusikan. Kegiatan diskusi kelompok tampak lebih hidup.
  • 34. 140 Hasil pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer pada Siklus II No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah Siswa Keterangan 1 Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67 42 Tuntas 2 Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67 0 Belum Tuntas 3 Rata-rata 74 4 Ketuntasan Klasikal 100% Hasil tes yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak 42 siswa. Sebaliknya, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II mencapai 74. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal baru mencapai 100%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer dengan pendekatan CTL pada siklus II dapat berlangsung dengan baik. Untuk lebih jelasnya, nilai kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II dapat digambarkan seperti diagram berikut ini.
  • 35. 141 100 80 nilai sama dengan 67 atau lebih 60 nilai kurang dari 67 40 rata-rata 20 ketuntasan klasikal 0 jumlah siswa keterangan Gambar 20. Nilai Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer pada Siklus II d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada saat diskusi dilakukan, semua siswa asyik berdiskusi dan secepatnya menyelesaikan permasalahan yang perlu dipecahkan oleh kelompok. Siswa merasa senang dan antusias dalam berdiskusi. Hal ini disebabkan siswa dapat memprediksi dan mengapresiasi puisi yang dididkusikan. Siswa tampak gembira-gembira dalam beberapa kelompok, setelah menemukan sesuatu yang ada dalam puisi. Siswa pun mengetahui bahwa segala sesuatu yang mereka lakukan akan diberikan penilaian, seperti: mengajukan pertanyaan (questioning), menjawab pertanyaan/ menemukan jawaban (inquiry), mempresentasikan hasil diskusi. Selain itu, siswa perlu mengetahui bahwa pengalaman yang diperoleh melalui proses pembelajaran akan bermanfaat bagi dirinya untuk dapat mengapresiasi puisi kontemporer secara lebih baik.
  • 36. 142 D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pembahasan Kondisi Awal Proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer pada kondisi awal dilakukan dengan pendekatan konvensional. Dalam proses pembelajaran ini, tampak didominasi dengan teori-teori yang berkaitan dengan puisi kontemporer. Guru masih banyak memberikan penjelasan tentang pengertian, ciri-ciri, tokoh-tokoh/ pengarang puisi kontemporer. Siswa tampak mencatat penjelasan-penjelasan yang disampaikan guru, dan tidak banyak kegiatan yang berkaitan dengan tanya jawab. Setelah penjelasan puisi kontemporer selesai, siswa diberi tugas untuk menentukan unsur- unsur intrinsik puisi. Konsep pembelajaran hanya dari guru dan buku penunjang. Selain itu, sebenarnya siswa juga sudah diberi kesempatan untuk berdiskusi menemukan unsur- unsur intrinsik puisi. Hanya saja, siswa belum diajak untuk mengkonstruksi cara mengapresiasi puisi kontemporer dan merefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung. Selain itu, guru tidak memberikan contoh cara menemukan unsur intrinsik puisi. Dalam melakukan penilaian guru hanya menekankan pada aspek hasil kerja siswa. Penilaian proses belum mendapatkan perhatian khusus. Siswa sama sekali belum dilibatkan untuk memberikan penilaian tehadap proses belajar mengajar yang telah belangsung. Pada akhir kegiatan pembelajaran, siswa tidak diberikan penguatan tentang puisi yang sudah dibahasnya. Hal ini menyebabkan siswa merasakan adanya
  • 37. 143 sesuatu (pertanyaan) yang belum diketahui jawabannya. Oleh karena itu, kemampuan siswa yang dimiliki dalam mengapresiasi puisi kontemporer terasa masih kurang. Berdasarkan hasil tes pada kondisi awal dapat diketahui dari 42 siswa yang mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak 2 siswa. Sebaliknya, siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67 sebanyak 40 siswa. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada kondisi awal mencapai 54. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal baru mencapai 4,76%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer sebelum dilakukan tindakan masih sangat kurang. 2. Pembahasan Tiap Siklus Siklus I Deskripsi siklus I menunjukkan bahwa proses belajar mengajar belum berlangsung sebagaimana yang diharapkan. Siswa masih kurang aktif dalam mengikuti kegiatan sesuai dengan skenario yang telah dirancang oleh guru. Hal ini disebabkan siswa belum mengetahui pentingnya memanfaatkan waktu dengan sebaik- baiknya. Pada saat guru mengkonstruksi puisi kontemporer, siswa tampak memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Mereka asyik mendengarkan penjelasan guru dan sesekali menjawab pertanyaan guru. Mereka tampak gembira dalam mengikuti pelajaran, antusias, dan respek terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Pada tahap rekonstruksi ini anak betul-betul mengikuti dengan tertib, meskipun sesekali terdengar suara tertawa gembira melihat dan mendengar penjelasan dari guru
  • 38. 144 menyampaikan materi puisi kontemporer. Meskipun siswa tertawa riang, kelas tampak dalam situasi yang hidup dan terkendali. Akan tetapi, pada saat pembentukan kelompok untuk mendiskusikan puisi yang sudah dibagikan, masih ada siswa yang tidak cepat dalam memilih kelompok. Dia bingung akan mengikuti kelompok mana setelah mengetahui teman-temannya sudah pada membentuk kelompok. Selanjutnya guru menyarankan untuk mengikuti kelompok yang anggotanya masih sedikit. Pada saat diskusi dilakukan, masih ada siswa yang tampak bersantai-santai, kurang cepat memikirkan puisi yang sudah ada dihadapannya. Untung saja guru cepat mendekati siswa tersebut dan mengarahkan agar secepatnya menyesuaikan diri. Sebagian siswa tampak belum dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Ada siswa yang belum memulai membaca puisi yang sudah disampaikan oleh guru meskipun sudah waktu mengerjakan sudah berlangsung selama tiga menit. Dalam proses belajar mengajar, belum semua siswa dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat pada saat kegiatan diskusi kelompok dilaksanakan. Ada sebagian siswa yang kurang dapat memanfaatkan waktu yang telah ditentukan dengan sebaik-baiknya. Hal ini terlihat saat guru berkeliling ada kelompok siswa yang belum mengerjakan soal-soal yang sudah disampaikan kepada siswa untuk ditemukan jawabannya. Data yang diperoleh dari pengamatan atau observasi pada siklus I menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan kategori baik dapat diketahui seperti berikut. Siswa melalukan kegiatan inquiri
  • 39. 145 terhadap puisi kontemporer sebesar 52,38. Siswa melalukan kegiatan bertanya terhadap puisi kontemporer sebesar 52,38. Siswa melalukan kegiatan berdiskusi (masyarakat belajar) terhadap puisi kontemporer sebesar 61,90. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran belum sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil tes kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus ini diketahui seperti berikut. Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak 20 siswa. Sebaliknya, siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67 sebanyak 22 siswa. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus I mencapai 66. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal baru mencapai 47,62%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer dengan pendekatan CTL pada siklus I belum berlangsung dengan baik. Untuk lebih jelasnya, nilai kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus I dapat dilihat pada diagram berikut ini. Siklus II Pada siklus II, siswa sudah dapat mengikuti proses kegiatan belajar dengan lebih baik. Siswa tampak dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Pada saat pembentukan kelompok, siswa langsung membuat kelompok seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. Tidak ada siswa yang bingung dalam menentukan kelompok. Siswa kelihatan sudah lebih siap dan terbiasa untuk berdiskusi dalam kelompok. Pada
  • 40. 146 saat diskusi dilakukan, siswa tampak bersungguh-sungguh, mereka secepatnya berdiskusi, dan secepatnya menyelesaikan soal-soal yang didiskusikan. Sebagian besar siswa dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Bahkan ada kelompok yang baru lima belas menit sudah dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam puisi yang didiskusikan. Kegiatan diskusi kelompok tampak lebih hidup. Data yang diperoleh dari pengamatan atau observasi menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan kategori baik dapat diketahui seperti berikut. Siswa melalukan kegiatan inquiri terhadap puisi kontemporer sebesar 71,42. Siswa melalukan kegiatan bertanya terhadap puisi kontemporer sebesar 78,57. Siswa melalukan kegiatan berdiskusi (masyarakat belajar) terhadap puisi kontemporer sebesar 76,19. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil tes kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II ini diketahui seperti berikut. Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak 42 siswa. Sebaliknya, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II mencapai 74. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal sudah mencapai 100%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II dapat berlangsung dengan baik. Untuk lebih jelasnya, nilai kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus I dapat dilihat pada diagram berikut ini.
  • 41. 147 3. Pembahasan Antarsiklus Hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi batas tuntas yang telah ditetapkan. Upaya pelaksanaan tindakan yang dilakukan belum berhasil secara maksimal. Tindakan yang belum berhasil tersebut dapat dilihat pada pemanfaatan waktu belummaksimal. Hal ini sangat terlihat pada saat diskusi berlangsung yaitu masih ada siswa yang belum menyesuaikan diri secara cepat. Selain itu, pada saat inquiri masih ada siswa yang enggan untuk berpikir. Setelah waktu kegiatan diskusi selesai masih ada beberapa siswa yang belum mendapatkan kesimpulan hasil diskusi. Data yang diperoleh dari pengamatan atau observasi menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan kategori baik dapat diketahui seperti berikut. Siswa melalukan kegiatan inquiri terhadap puisi kontemporer sebesar 52,38. Siswa melalukan kegiatan bertanya terhadap puisi kontemporer sebesar 52,38. Siswa melalukan kegiatan berdiskusi (masyarakat belajar) terhadap puisi kontemporer sebesar 61,90. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran belum sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil tes kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus I ini diketahui seperti berikut. Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak 20 siswa. Sebaliknya, siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67 sebanyak 22 siswa. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus I mencapai 66. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal baru mencapai 47,62%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran
  • 42. 148 mengapresiasi puisi kontemporer dengan pendekatan CTL pada siklus I belum berlangsung dengan baik. Pada siklus II, tindakan pebaikan lebih ditekankan untuk memperbaiki kelemahan yang terjadi pada siklus I. Dalam proses belajar mengajar, belum semua siswa dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Hal ini dapat dilihat pada saat kegiatan diskusi kelompok dilaksanakan. Ada sebagian siswa yang kurang dapat memanfaatkan waktu yang telah ditentukan dengan sebaik-baiknya. Hal ini terlihat saat guru berkeliling ada kelompok siswa yang belum mengerjakan soal-soal yang seharusnya didiskusikan. Dengan tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II, siswa sudah dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Pada saat diskusi berlangsung, dengan cepat siswa melaksanakan diskusi, melakukan inquiri, bertanya dalam kelompok. Siswa tampak lebih aktif dalam berdiskusi. Mereka saling bertanya dan menjawab yang berkaitan dengan apresiasi puisi. Berdasarkan hasil observasi dan tes kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer, siklus II menunjukkan adanya peningkatan apabila dibandingkan dengan siklus I. Berdasarkan pengamatan atau observasi menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan kategori baik dapat diketahui seperti berikut. Siswa melalukan kegiatan inquiri terhadap puisi kontemporer sebesar 71,42. Siswa melalukan kegiatan bertanya terhadap puisi kontemporer sebesar 78,57. Siswa melalukan kegiatan berdiskusi (masyarakat belajar) terhadap puisi kontemporer sebesar 76,19. Hasil ini menunjukkan bahwa
  • 43. 149 aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil tes kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II ini diketahui seperti berikut. Siswa yang mendapatkan nilai di atas 67 sebanyak 42 siswa. Sebaliknya, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 67. Nilai rata-rata kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer pada siklus II mencapai 74. Sementara itu, ketuntasan secara klasikal sudah mencapai 100%. E. Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas tentang mengapresiasi puisi kontemporer yang dilaksanakan dalam dua siklus dapat disajikan seperti berikut. 1. Aktivitas Siswa Selama Proses Belajar Mengajar Aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar yang berhubungan dengan kegiatan mengapresiasi puisi kontemporer dapat dilihat dari hasil pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh peneliti. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan atau observasi berikut ini. Tabel 5. Hasil Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa Selama Mengikuti Proses Belajar Mengajar No. Aspek Pengamatan Siklus I (%) II (%) 1 Inquiri 52,38 71,42 2 Bertanya 52,38 78,57 3 Masyarakat Belajar (diskusi) 61,90 76,19 Rata-rata 55,55 75,39
  • 44. 150 Hasil pengamatan atau abservasi yang disajikan pada tabel di atas dapat dideskripsikan seperti berikut. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar mengalami peningkatan. Peningkatan aktivitas siswa tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil observasi yang meliputi kegiatan mnegkonstruksi, menemukan (inquiri), bertanya, dan masyarakat belajar (berdiskusi). Rata-rata hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus I sebesar 55,55% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 75,39%. Untuk lebih jelasnya, hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar dapat digambarkan seperti diagram berikut ini. 80 70 60 50 inquiry 40 bertanya 30 masyarakat belajar 20 rata-rata 10 0 siklus 1 siklus 2 Gambar 21. Hasil Pengamatan terhadap Aktivitas Siswa Selama Mengikuti Proses Belajar Mengajar 2. Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer Perkembangan hasil mengapresiasi puisi kontemporer siswa selama dua siklus dapat disajikan seperti tabel berikut.
  • 45. 151 Tabel 6. Hasil Tes Mengapresiasi Puisi Kontemporer Tiap Siklus No. Aspek Pencapaian Hasil Siklus Belajar Kondisi Awal I II 1 Rata-rata nilai tes mengapresiasi 54 66 74 puisi kontemporer 2 Jumlah siswa yang mendapatkan 40 22 0 nilai kurang dari 67 3 Jumlah siswa yang mendapatkan 2 20 42 nilai 67 atau lebih 4 Ketuntasan klasikal (%) 4,76% 47,62% 100% Hasil rata-rata tes mengapresiasi puisi kontemporer siswa pada kondisi awal adalah 54. Setelah dilakukan/ diberikan tindakan perbaikan pada siklus I, rata-rata nilai tes mengapresiasi puisi kontemporer siswa meningkat menjadi 66. Peningkatan rata-rata dari 54 ke 66 belum mencapai nilai batas sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 67. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II rata-rata tes mengapresiasi puisi kontemporer mencapai 74, dengan ketuntasan klasikal 100%. Hal ini berarti ada peningkatan yang sangat bagus dalam siklus II ini. Pencapaian hasil tersebut sudah sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan. Untuk lebih jelasnya, hasil tes mengapresiasi puisi kontemporer tiap siklus dapat digambarkan seperti diagram berikut ini.
  • 46. 152 100 90 80 70 60 rata-rata 50 nilai kurang dari 67 40 nilai 67 atau lebih 30 ketuntasan klasikal 20 10 0 kondisi awal siklus 1 siklus 2 Gambar 22. Grafik Hasil Tes Kemampuan Mengapresiasi Puisi Kontemporer Tiap Siklus