SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 31
TUJUAN PEMBELAJARAN;
1. Siswa dapat menerapkan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan
2. Siswa dapat menggunakan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan
Aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan:
1. Toleransi
2. Suaian
3. Nilai kekasaran dan tanda pengerjaan
4. Simbol-simbol dan tanda pengerjaan pengelasan
5. Penggunaan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan untuk
membuat gambar detail komponen mesin
1. TOLERANSI LENIER DAN GEOMETRI
Toleransi berasal dari bahasa Yunani yaitu “tolerate” dengan arti diperbolehkan
Toleransi merupakan
selisih harga-harga
batasan ukuran maksimum yang diizinkan
batasan ukuran minimum yang diizinkan
Contoh : suatu benda kerja diberikan ukuran Ø40±0,5 berapakah toleransi yang diizinkan?
Jawab : batasan ukuran maksimum yang diizinkan adalah 40 + 0,5 = 40,5 mm
batasan ukuran minimum yang diizinkan adalah 40 – 0,5 = 39,5 mm
maka toleransinya adalah 1,0 mm
Umumnya toleransi diberikan pada gambar kerja, yaitu:
1. Toleransi poros, meliputi benda padat bulat, segi empat dan bentuk prisma dengan disimbolkan huruf “h”
2. Toleransi lubang, meliputi lubang bulat (bor), lubang pada bantalan, alur pasak, rongga-rongga pada blok
mesin, celah antara dua bidang (alur pasak) dengan disimbolkan huruf “H”
Toleransi Lenier
Gambar a di bawah melukiskan ketentuan-
ketentuan tersebut, dan dalam prakteknya
diganti oleh bagan diagram gbr b yang
disederhanakan
Gambar a
Gambar b
Toleransi Umum
Toleransi umum ialah toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar
TabelToleransi
Umum
TabelToleransi
Umumuntuk
Radiusdan
Chamfer
TabelToleransi
Umumuntuk
Sudut
Ukuran niminal (mm) >0,5-3 >3-6 >6-30 >30-120 >120-315 >315-1000 >1000-2000
Penyimpangan
yang diizinkan
Teliti ±0,05 ±0,05 ±0,1 ±0,15 ±0,2 ±0,3 ±0,5
Sedang ±0,1 ±0,1 ±0,2 ±0,3 ±0,5 ±0,8 ±1,2
Kasar - ±0,2 ±0,5 ±0,8 ±1,2 ±2 ±0,3
Ukuran niminal (mm) >0,5-3 >3-6 >6-30 >30-120 >120-315 >315-1000
Penyimpangan
yang diizinkan
Teliti,
Sedang
±0,2 ±0,5 ±1 ±2 ±4 ±8
Kasar ±0,5 ±1 ±2 ±4 ±8 ±16
Panjang sisi terpendek (mm) s.d. 10 >10-50 >50-120 >120-400
Penyimpangan yang
diizinkan
Dalam derajat
dan menit
±10 ±30' ±20' ±10'
Dalam mm tiap
100 mm
±1,80 ±0,9 ±0,6 ±0,2
Toleransi ISO
Nilai toleransi standar ditentukan oleh ISO/R 286 ( ISO system of limits and Fits/Sistem ISO untuk Limit dan Suaian).
Kualitas toleransi dibagi menjadi 18 tingkat, yang disebut toleransi standar yaitu IT 01, IT 0, IT 1 sampai IT 16.
Nilai toleransi meningkat dari IT 01 sampai dengan IT 16.
 IT 01 sampai dengan IT 4 diperuntukkan pekerjaan teliti; alat ukur, instrumen optik .
 IT 5 samapai dengan IT 11 dipakai dibidang pemesinan, untuk pekerjaan teliti dan biasa
 Tingkat IT 12 sampai dengan IT 16 dipakai untuk pekerjaan kasar.
Untuk tingkat toleransi IT 5 s/d IT 16, nilai toleransinya ditentukan oleh satuan toleransi I, sebagai berikut:
I dalam satuan micron
D dalam satuan mm
KW.IT IT 5 IT 6 IT 7 IT 8 IT 9 IT 10 IT 11 IT 12 IT 13 IT 14 IT 15 IT 16
Nilai 7 i 10 i 16 i 25 i 40 i 64 i 100 i 160 i 250 i 400 i 640 i 1000 i
KW. IT IT 01 IT 0 IT 1
Nilai 0,3 + 0,0008 D 0,5 + 0,012 D 0,8 + 0,020 D
Nilai toleransi standar untuk kwalitas 5 s/d 16
Nilai toleransi standar untuk kwalitas 0,1, 0 dan 1
Contoh : suatu poros dengan diameter 27 mm. Jika poros tersebut dikerjaakan pada mesin bubut dengan KW. IT 9,
berapakah toleransinya?
Jawab: untuk ukuran Ø 27 mm dengan kualitas IT 9, maka toleransinya = 40 i
Maka
Jadi toleransinya adalah 40.i = 40.1,377 = 55,08 micron atau dibulatkan = 55 micron
IT = International Tolerance
Fungsi dari toleransi geometri untuk membuat komponen yang mempunyai fungsi mampu tukar seperti
komponen mesin otomotif, sehingga komponen tersebut dapat dibuat pada tempat yang berbeda dengan
peralatan yang berbeda pula.
Karakteristik geometrik meliputi : ukuran, bentuk, dan kehalusan permukaan.
Penyimpangan umum yang terjadi pada karakteristik geometrik material diakibatkan olah :
1. Penyetelan mesin perkakas
2. Pengukuran dimensi produk
3. Gerakan mesin perkakas
4. Keausan pahat
5. Perubahan temperatur
6. Besarnya gaya pemotongan.
Toleransi Geometri
Dalam proses pembuatan komponen mesin dengan menggunakan mesin perkakas diperbolehkan
adanya penyimpangan ukuran maupun bentuk. Terjadinya penyimpangan tersebut misalnya terjadi
pada pasangan poros dan lubang. Agar poros dan lubang yang berpasangan nantinya bisa dirakit,
maka ditempuh cara sebagai berikut :
1. Membiarkan adanya penyimpangan ukuran poros dan lubang. Pengontrolan ukuran sewaktu
proses pembuatan poros dan lubang berlangsung tidak diutamakan. Untuk pemasangannya
dilakukan dengan coba-coba.
2. Membiarkan adanya penyimpangan kecil yang telah ditentukan terlebih dahulu. Pengontrolan
ukuran sangat dipentingkan sewaktu proses produksi berlangsung. Untuk perakitannya semua
poros pasti bisa dipasangkan pada lubangnya.
Lambang Toleransi Geometri
Toleransi bentuk adalah penyimpangan
bentuk benda kerja yang diizinkan
apabila dibandingkan dengan bentuk yang
dianggap ideal
Toleransi Bentuk
Toleransi posisi adalah penyimpangan posisi
yang diizinkan terhadap posisi
yang digunakan sebagai patokan (datum
feature).
Toleransi Posisi
Penyajian pada Gambar Kerja
Lambang
Bidang sebagai patokan
Sumbu sebagai patokan
Sumbu dari Beberapa
Lubang sebagai Patokan
Penerapan ukuran
dalam kotak
praktik Penitik (Senter) boleh
bergeser asal jangan
lebih dari f 0,02 mm, untuk
mudahnya ukuran 10 akan berada
antara 9,99 mm-
10,01 mm dan ukuran 11 akan
berada antara 10,99 mm-11,01 mm
Bagian yang Ditoleransi
Perbedaan antara bagian yang ditoleransi dengan patokan terletak pada ujung garis penunjuknya, bagian yang
ditoleransi ditunjukkan dengan anak panah, berakhir pada hal-hal berikut.
1. Garis benda atau perpanjangannya apabila yang ditoleransi adalah bidang.
2. Garis ukur apabila yang ditoleransi adalah sumbu.
3. Garis sumbu apabila yang ditoleransi adalah sumbu dari beberapa lubang/bagian (seperti pada patokan).
Contoh Penggunaan
operator diberi
keleluasaan untuk
menentukan bidang
patokan dan bidang yang
ditoleransi (memilih salah
satu)
patokan adalah
bidang yang ditempeli
oleh segi tiga patokan
(sebelah kiri).
2. SUAIAN
Dua benda yang berhubungan mempunyai ukuran-ukuran yang berbeda sebelum dirakit. Perbedaan
ukuran yang diizinkan untuk suatu pemakaian tertentu dari pasangan ini , disebut suaian .
Gambar dibawah menunjukkan diagram daerah toleransi untuk tiga jenis suaian tersebut. Tiap-tiap
suaian harus dipilih sesuai persyaratan fungsional dari pasangan bersangkutan
Jenis Suaian
1. Suaian Longgar
(Clearance Fit)
2. Suaian Pas
(Transition Fit)
3. Suaian Paksa
(Interference Fit)
Sistem Satuan Lubang dan Poros
Dua sistem suaian dapat digunakan pada sistem ISO, terhadap garis nol, yaitu garis dengan
penyimpangan nol dan merupakan ukuran dasar.
Kedudukan daerah toleransi terhadap garis nol, yang merupakan suatu fungsi dari ukuran
dasar, dinyatakan oleh sebuah lambang, yaitu huruf besar untuk lubang dan huruf kecil untuk
poros, seperti terlihat pada gambar a dan b.
(a)
(b)
Lubang
dasar
Lambang dan kwalitas untuk poros
Suaian longgar Suaian pas Suaian paksa
b c d e f g h js k m n p r s t u x
H 5 4 4 4 4 4
H 6
5 5 5 5 5
6 6 6 6 6 6 6 6
H 7
(6) 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
7 7 (7) 7 7 (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7)
H 8
7 7
8 8 8
9
H 9
8 8
9 9 9 9
H 10 9 9 9
Tabel Suaian untuk Tujuan-tujuan Umum.
Sistem Lubang Dasar
Tabel Suaian untuk Tujuan-tujuan Umum.
Sistem Poros Dasar
Poros
dasar
Lambang dan kwalitas untuk lubang
Suaian longgar Suaian pas Suaian paksa
B C D E F G H Js K M N P R S T U X
h 4 5 5 5 5
h 5 6 6 6 6 6 6
h 6
6 6 6 6 6 6 6 6
(7) 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
h 7
7 7 (7) 7 (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7)
8 8
h 8
8 8 8 8
9 9 9
h 9
8 8 8
9 9 9 9
10 10 10
Penulisan Toleransi
Penyajian toleransi dengan angka dimulai dengan ukuran dasarnya, diikuti harga penyimpamgannya
a. Toleransi suaian dengan lambang ISO
Komponen yang diberi ukuran dengan toleransi dinyatakan dalam gambar
 Ukuran dasar
 Lambang toleransi
 Jika di samping lambang-lambang,diperlukan mencatumkan nilai penyimpangannya maka harus
diperlihatkan dalam kurung .
(-0,020)
30 F7 (-0,0061)
b. Toleransi dengan angka
Komponen yang diberi ukuran dengan toleransi dinyatakan
dalam gambar
 Ukuran dasar
 Nilai penyimpangan
Jika salah satu penyimpangan mempunyai nilai nol, maka
nyatakan nilai nol.
+0,1
28 -0,2
c.Toleransi pada gambar susunan
ǿ12H7/h6
( 0 )
ǿ12 h6 (-0.013)
(+0,021)
ǿ12 F7 (+0,020)
3. NILAI KEKASARAN DAN TANDA PENGERJAAN
Nilai Kekasaran
Kekasaran permukaan dari bagian mesin dan juga bekas pengerjaannya merupakan faktor yang sangat penting untuk
menjamin mutu bagian-bagian seperti misalnya suaian atau ketahanannya. Penunjukkkan konfigurasi permukaan yang
mencakup kekasaran permukaan, arah bekas pengerjaaan, metoda pengerjaan dsb, diperlukan untuk menjamin tujuan-
tujuan diatas.
Ketentuan-ketentuan dan cara-cara penunjukkan dari konfigurasi permukaan akan dijelaskan menurut ISO/R 468
(kekasaran permukaan) dan ISO 1302 (cara penunjukkan permukaan).
Penunjukkan Kekasaran Permukaan
Harga-harga yang menentukan persyaratan kekasaran ditambahkan pada lambang-lambang diperlihatkan pada
gambar berikut;
(a) Lambang dasar (b) Hasil pengerjaan (c) Hasil pengerjaan
dgn mesin tanpa pembuangan
Simbol dasar terdiri dari dua garis dengan panjang yang tidak sama(perbandingan 2 : 1) yang membentuk sudut 600
satu sama lain. Simbol digunakan hanya jika diberikan keterangan, untuk memperjelas cara pengerjaan benda
tersebut.
Proses Pengerjaan
Harga kekasaran
Ra (dlm micron) Lambang
Pemotongan dengan api 200-50 N 12
Gergaji 25 N 11
Pemotongan dengan abrasive 12,5 N 10
Mesin gunting 12,5-3,2 N 9
Membersihkan dengan pasir 25 N 11
Mesin skrap 6,3-1,6 N 8
Mesin frais 6,3-1,6 N 8
Mesin bubut 6,3-0,8 N 7
Mesin gerinda 1,6-0,4 N 6
Broaching 3,2-0,8 N 7
Honing 0,4-0,2 N5
Dipoles 0,2-0,1 N4
0,1 N3
0,05 N2
0,025 N1
Tabel harga kekasaran
Kondisi permukaan harus
mempunyai kekasaran minimum
N6 dan maksimum N8.
Tanda Pengerjaan dan Harga Kekasaran
Kondisi permukaan yang
dihasilkan dari suatu cara
produksi harus mempunyai
kekasaran maksimum N8.
Gambar. Lambang
Pengerjaan untuk
Semua Proses
Kondisi permukaan yang
dikerjakan dengan mesin
harus mempunyai kekasaran
maksimum N9.
Gambar. Lambang
Pengerjaan dengan
Mesin
Kondisi permukaan harus mempunyai
kekasaran maksimum N8 dengan
proses yang tidak menghasilkan tatal.
Misalnya dirol atau permukaan
tersebut tidak dikerjakan lagi (hasil
dari pabrik baja).
Gambar. Lambang Pengerjaan tanpa Tatal
Gambar. Lambang Kekasaran Minimum dan Maksimum
Proses pengerjaan Kelebihan ukuran untuk proses berikutnya
Arah alur bekas pengerjaan yang diinginkan
Lambang dengan Perintah Khusus
Lambang lengkap (jarang dipakai)
Posisi keterangan-keterangan permukaan pada lambang ditunjukkan pada berikut ini;
d
b
e
a c (f)
a. Nilai kekasaran Ra dalam micrometer atau mikroinchi .
Angka kelas kekasaran N 1 hingga N 12
b. Cara produksi, pengerjaan atau pelapisan
c. Panjang contoh
d. Arah bekas pengerjaan
e. Kelebihan ukuran untuk pengerjaan lanjut
f. Nilai kekasaran lain
Penyajian pada Gambar
atau
Simbol-simbol proses pengelasan
4. Pengerjaan pengelasan
Tanda pengerjaaan pengelasan
Tampak Sebenarnya
Pada Gambar Kerja (dengan
lambang)
Lambang las lengkap (jarang ditemui
pada gambar kerja)
Keterangan :
1= ukuran dasar penampang potong las
2= panjang pengelasan
3= lambang las (biasanya sesuai kampuh/lihat tabel standar)
4= lambang untuk pengelasan sekeliling benda kerja
5= informasi lain yang perlu, misalkan proses pengelasan (dengan
kode angka)
6= anak panah dan garis penunjuk (garis tipis kontinyu)
7= lambang untuk pengelasan di lapangan (jarang dicantumkan)
Letak lambang berdasarkan penggunaan proyeksi
anak panah menunjuk pada permukaan las
Tampak Sebenarnya
Metode E
Metode A
Las sudut, ukuran dasar
penampang potong lasnya menurut
metode proyeksi yang digunakan
Jika di kiri lambang las kosong,
berarti ukuran dasar las sama
dengan tebal benda kerja yang tipis.
Jika di kanan lambang las
kosong, berarti dilas
sepanjang benda kerja.
Jika dilas sekeliling benda
kerja maka lambang
lingkaran harus dicantumkan
(1) Permukaan las harus rata
(2) Permukaan las harus cembung
(3) Permukaan las harus cekung
Lambang permukaan las
Contoh gambar kerja pengelasan
5. Penggunaan Aturan Teknik Gambar Mesin Dan Tanda
Pengerjaan Untuk Membuat Gambar Detail Komponen Mesin

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARMOSES HADUN
 
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptxSlide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptxMahbubMuttahid2
 
Kisi kisi lks wilker 1 jatim 2022 - mechanical engineering cad
Kisi kisi lks wilker 1 jatim 2022 - mechanical engineering cadKisi kisi lks wilker 1 jatim 2022 - mechanical engineering cad
Kisi kisi lks wilker 1 jatim 2022 - mechanical engineering caddidik iswanto
 
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxSlide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxMahbubMuttahid2
 
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiEssyKarundeng
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XI
Rencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XIRencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XI
Rencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XIKomariyanto Abu Alfit
 
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoUkuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoThoharudin Hanafi
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutEssyKarundeng
 
Materi Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanMateri Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanNovi Antoro
 
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdfmodul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdfsriagunggb
 
Dasar gambar teknik
Dasar gambar teknikDasar gambar teknik
Dasar gambar teknikMOSES HADUN
 

Was ist angesagt? (20)

Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESINMemahami gambar teknik TEKNIK MESIN
Memahami gambar teknik TEKNIK MESIN
 
Soal uts gambar teknik reza
Soal uts gambar teknik rezaSoal uts gambar teknik reza
Soal uts gambar teknik reza
 
Ppt toleransi linier dan toleransi sudut
Ppt toleransi linier dan toleransi sudutPpt toleransi linier dan toleransi sudut
Ppt toleransi linier dan toleransi sudut
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptxSlide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
Slide Materi - Toleransi dan Suaian_ Sesi 2.pptx
 
Kisi kisi lks wilker 1 jatim 2022 - mechanical engineering cad
Kisi kisi lks wilker 1 jatim 2022 - mechanical engineering cadKisi kisi lks wilker 1 jatim 2022 - mechanical engineering cad
Kisi kisi lks wilker 1 jatim 2022 - mechanical engineering cad
 
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptxSlide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
Slide Materi - Gambar Proyeksi.pptx
 
Tanda pengerjaan
Tanda pengerjaanTanda pengerjaan
Tanda pengerjaan
 
Buku jurus cepat belajar inventor
Buku jurus cepat belajar inventorBuku jurus cepat belajar inventor
Buku jurus cepat belajar inventor
 
Rumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurusRumus perhitungan roda gigi lurus
Rumus perhitungan roda gigi lurus
 
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XI
Rencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XIRencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XI
Rencana pelaksanaan pembelajaran Gambar Manufaktur SMK Kelas XI
 
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar isoUkuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
Ukuran etiket dan garis tepi menurut standar iso
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
 
Laporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja BangkuLaporan Praktikum Kerja Bangku
Laporan Praktikum Kerja Bangku
 
Materi Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar TeknikMateri Dasar Gambar Teknik
Materi Dasar Gambar Teknik
 
Materi Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik PemesinanMateri Gambar Teknik Pemesinan
Materi Gambar Teknik Pemesinan
 
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdfmodul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
modul ajar kurikulum merdeka gambar teknik otomotif.pdf
 
Dasar gambar teknik
Dasar gambar teknikDasar gambar teknik
Dasar gambar teknik
 
Gambar teknik
Gambar teknikGambar teknik
Gambar teknik
 

Andere mochten auch

Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikAhmad Faozi
 
Menggambar bagian mesin_secara_terperinci
Menggambar bagian mesin_secara_terperinciMenggambar bagian mesin_secara_terperinci
Menggambar bagian mesin_secara_terperinciBayu Nugroho
 
Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknikPembacaan dan pemahaman gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknikZainal Abidin
 
Perencanaan mesin pembuat serbuk temulawak
Perencanaan mesin pembuat serbuk temulawakPerencanaan mesin pembuat serbuk temulawak
Perencanaan mesin pembuat serbuk temulawakBayuMusyafarodin
 
Dkk4 modulgambarteknik
Dkk4 modulgambarteknikDkk4 modulgambarteknik
Dkk4 modulgambarteknikblackmagician
 
Kursus autocad jambi
Kursus autocad jambiKursus autocad jambi
Kursus autocad jambisupriyantoedi
 
Gambar 3 posisi pengelasan 4 f overhead oleh syaifi ab
Gambar 3 posisi pengelasan 4 f overhead oleh syaifi abGambar 3 posisi pengelasan 4 f overhead oleh syaifi ab
Gambar 3 posisi pengelasan 4 f overhead oleh syaifi abSyaifi Al-Mahfudzi
 
Kb3 Membaca Gambar Teknik
Kb3 Membaca Gambar TeknikKb3 Membaca Gambar Teknik
Kb3 Membaca Gambar Teknikemodul-learning
 
6 1 wing-sayap-pesawat-udara
6 1 wing-sayap-pesawat-udara6 1 wing-sayap-pesawat-udara
6 1 wing-sayap-pesawat-udaraHusni Mubarok
 
Makalah Poros dan Pasak
Makalah Poros dan PasakMakalah Poros dan Pasak
Makalah Poros dan PasakHari Hidayat
 
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknikyohaneswahyuusd13
 
Teori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiTeori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiAmal Mulia
 
Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya
Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya
Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya Vita Mustika
 

Andere mochten auch (20)

Memahami Gambar Teknik
Memahami Gambar TeknikMemahami Gambar Teknik
Memahami Gambar Teknik
 
Menggambar bagian mesin_secara_terperinci
Menggambar bagian mesin_secara_terperinciMenggambar bagian mesin_secara_terperinci
Menggambar bagian mesin_secara_terperinci
 
Toleransi 2
Toleransi 2Toleransi 2
Toleransi 2
 
Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknikPembacaan dan pemahaman gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
 
Perencanaan mesin pembuat serbuk temulawak
Perencanaan mesin pembuat serbuk temulawakPerencanaan mesin pembuat serbuk temulawak
Perencanaan mesin pembuat serbuk temulawak
 
Dkk4 modulgambarteknik
Dkk4 modulgambarteknikDkk4 modulgambarteknik
Dkk4 modulgambarteknik
 
Gambar mesin
Gambar mesinGambar mesin
Gambar mesin
 
Kursus autocad jambi
Kursus autocad jambiKursus autocad jambi
Kursus autocad jambi
 
Gambar 3 posisi pengelasan 4 f overhead oleh syaifi ab
Gambar 3 posisi pengelasan 4 f overhead oleh syaifi abGambar 3 posisi pengelasan 4 f overhead oleh syaifi ab
Gambar 3 posisi pengelasan 4 f overhead oleh syaifi ab
 
Kb3 Membaca Gambar Teknik
Kb3 Membaca Gambar TeknikKb3 Membaca Gambar Teknik
Kb3 Membaca Gambar Teknik
 
6 1 wing-sayap-pesawat-udara
6 1 wing-sayap-pesawat-udara6 1 wing-sayap-pesawat-udara
6 1 wing-sayap-pesawat-udara
 
Makalah Poros dan Pasak
Makalah Poros dan PasakMakalah Poros dan Pasak
Makalah Poros dan Pasak
 
Dimensi & toleransi
Dimensi & toleransiDimensi & toleransi
Dimensi & toleransi
 
1254 kst-teknik pemesinan
1254 kst-teknik pemesinan1254 kst-teknik pemesinan
1254 kst-teknik pemesinan
 
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
1. fungsi dan standarisasi gambar teknik
 
GAMBAR TEKNIK
GAMBAR TEKNIKGAMBAR TEKNIK
GAMBAR TEKNIK
 
Bab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknikBab 5- gambar-teknik
Bab 5- gambar-teknik
 
Teori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasiTeori pengelasan dan fabrikasi
Teori pengelasan dan fabrikasi
 
Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya
Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya
Penyimpangan sosial berdasarkan ciri ciri dan jenisnya beserta artikelnya
 
Membaca Gambar Teknik
Membaca Gambar TeknikMembaca Gambar Teknik
Membaca Gambar Teknik
 

Ähnlich wie ATURAN TEKNIK GAMBAR MESIN DAN TANDA PENGERJAAN

Materi kd 1
Materi kd 1Materi kd 1
Materi kd 1gona tri
 
teknikgambarmanufaktur.pptx
teknikgambarmanufaktur.pptxteknikgambarmanufaktur.pptx
teknikgambarmanufaktur.pptxpes20226
 
TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR 3.1 Toleransi.pptx
TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR 3.1 Toleransi.pptxTEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR 3.1 Toleransi.pptx
TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR 3.1 Toleransi.pptxBumiRajendra
 
metrologi-industri-12120409101
metrologi-industri-12120409101metrologi-industri-12120409101
metrologi-industri-12120409101anggah12
 
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGABAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGAAmrih Prayogo
 
Tolerance .
Tolerance  .Tolerance  .
Tolerance .theymind
 
TOLERANSI KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAAN
TOLERANSI KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAANTOLERANSI KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAAN
TOLERANSI KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAANnushronali
 
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIRBAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIRAmrih Prayogo
 
Bahan bacaan 2.3 sketsa
Bahan bacaan 2.3 sketsaBahan bacaan 2.3 sketsa
Bahan bacaan 2.3 sketsaHendra Arie
 
Laporan akhir praktikum_dasar_pengukuran
Laporan akhir praktikum_dasar_pengukuranLaporan akhir praktikum_dasar_pengukuran
Laporan akhir praktikum_dasar_pengukuran'Adinda Mulyani
 
Dasar gambar-teknik 4
Dasar gambar-teknik 4Dasar gambar-teknik 4
Dasar gambar-teknik 4MOSES HADUN
 
Dasar gambar teknik 3
Dasar gambar teknik 3Dasar gambar teknik 3
Dasar gambar teknik 3MOSES HADUN
 
RUMAH 231Pemberian nomor gambar dilakukan dengan 3 sistem cara : 1. Sistem Un...
RUMAH 231Pemberian nomor gambar dilakukan dengan 3 sistem cara : 1. Sistem Un...RUMAH 231Pemberian nomor gambar dilakukan dengan 3 sistem cara : 1. Sistem Un...
RUMAH 231Pemberian nomor gambar dilakukan dengan 3 sistem cara : 1. Sistem Un...nonidwiki
 
Dasar Gambar Teknik
Dasar Gambar TeknikDasar Gambar Teknik
Dasar Gambar Teknikardanlehrer
 
75af5282c83fad73ddc6b2a6bae0a4f0 (3).ppt
75af5282c83fad73ddc6b2a6bae0a4f0 (3).ppt75af5282c83fad73ddc6b2a6bae0a4f0 (3).ppt
75af5282c83fad73ddc6b2a6bae0a4f0 (3).pptDickyharsono1
 
Modul mesin bubut 7 (5)
Modul mesin bubut 7 (5)Modul mesin bubut 7 (5)
Modul mesin bubut 7 (5)Eko Supriyadi
 

Ähnlich wie ATURAN TEKNIK GAMBAR MESIN DAN TANDA PENGERJAAN (20)

TOLERANSI DAN SUAIAN.ppt
TOLERANSI DAN SUAIAN.pptTOLERANSI DAN SUAIAN.ppt
TOLERANSI DAN SUAIAN.ppt
 
Materi kd 1
Materi kd 1Materi kd 1
Materi kd 1
 
PPT Modul 12.pptx
PPT Modul 12.pptxPPT Modul 12.pptx
PPT Modul 12.pptx
 
Drawing Interpretation_1.pptx
Drawing Interpretation_1.pptxDrawing Interpretation_1.pptx
Drawing Interpretation_1.pptx
 
teknikgambarmanufaktur.pptx
teknikgambarmanufaktur.pptxteknikgambarmanufaktur.pptx
teknikgambarmanufaktur.pptx
 
TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR 3.1 Toleransi.pptx
TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR 3.1 Toleransi.pptxTEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR 3.1 Toleransi.pptx
TEKNIK GAMBAR MANUFAKTUR 3.1 Toleransi.pptx
 
metrologi-industri-12120409101
metrologi-industri-12120409101metrologi-industri-12120409101
metrologi-industri-12120409101
 
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGABAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
 
Tolerance .
Tolerance  .Tolerance  .
Tolerance .
 
TOLERANSI KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAAN
TOLERANSI KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAANTOLERANSI KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAAN
TOLERANSI KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAAN
 
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIRBAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
BAB III PENGUKURAN DIAMETER MUR DAN GEOMETRI ULIR
 
Bahan bacaan 2.3 sketsa
Bahan bacaan 2.3 sketsaBahan bacaan 2.3 sketsa
Bahan bacaan 2.3 sketsa
 
Laporan akhir praktikum_dasar_pengukuran
Laporan akhir praktikum_dasar_pengukuranLaporan akhir praktikum_dasar_pengukuran
Laporan akhir praktikum_dasar_pengukuran
 
Dasar gambar-teknik 4
Dasar gambar-teknik 4Dasar gambar-teknik 4
Dasar gambar-teknik 4
 
Dasar gambar teknik 3
Dasar gambar teknik 3Dasar gambar teknik 3
Dasar gambar teknik 3
 
RUMAH 231Pemberian nomor gambar dilakukan dengan 3 sistem cara : 1. Sistem Un...
RUMAH 231Pemberian nomor gambar dilakukan dengan 3 sistem cara : 1. Sistem Un...RUMAH 231Pemberian nomor gambar dilakukan dengan 3 sistem cara : 1. Sistem Un...
RUMAH 231Pemberian nomor gambar dilakukan dengan 3 sistem cara : 1. Sistem Un...
 
Dasar mengambar Teknik
Dasar mengambar TeknikDasar mengambar Teknik
Dasar mengambar Teknik
 
Dasar Gambar Teknik
Dasar Gambar TeknikDasar Gambar Teknik
Dasar Gambar Teknik
 
75af5282c83fad73ddc6b2a6bae0a4f0 (3).ppt
75af5282c83fad73ddc6b2a6bae0a4f0 (3).ppt75af5282c83fad73ddc6b2a6bae0a4f0 (3).ppt
75af5282c83fad73ddc6b2a6bae0a4f0 (3).ppt
 
Modul mesin bubut 7 (5)
Modul mesin bubut 7 (5)Modul mesin bubut 7 (5)
Modul mesin bubut 7 (5)
 

ATURAN TEKNIK GAMBAR MESIN DAN TANDA PENGERJAAN

  • 1.
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN; 1. Siswa dapat menerapkan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan 2. Siswa dapat menggunakan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan
  • 3. Aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan: 1. Toleransi 2. Suaian 3. Nilai kekasaran dan tanda pengerjaan 4. Simbol-simbol dan tanda pengerjaan pengelasan 5. Penggunaan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan untuk membuat gambar detail komponen mesin
  • 4. 1. TOLERANSI LENIER DAN GEOMETRI Toleransi berasal dari bahasa Yunani yaitu “tolerate” dengan arti diperbolehkan Toleransi merupakan selisih harga-harga batasan ukuran maksimum yang diizinkan batasan ukuran minimum yang diizinkan Contoh : suatu benda kerja diberikan ukuran Ø40±0,5 berapakah toleransi yang diizinkan? Jawab : batasan ukuran maksimum yang diizinkan adalah 40 + 0,5 = 40,5 mm batasan ukuran minimum yang diizinkan adalah 40 – 0,5 = 39,5 mm maka toleransinya adalah 1,0 mm Umumnya toleransi diberikan pada gambar kerja, yaitu: 1. Toleransi poros, meliputi benda padat bulat, segi empat dan bentuk prisma dengan disimbolkan huruf “h” 2. Toleransi lubang, meliputi lubang bulat (bor), lubang pada bantalan, alur pasak, rongga-rongga pada blok mesin, celah antara dua bidang (alur pasak) dengan disimbolkan huruf “H” Toleransi Lenier
  • 5. Gambar a di bawah melukiskan ketentuan- ketentuan tersebut, dan dalam prakteknya diganti oleh bagan diagram gbr b yang disederhanakan Gambar a Gambar b
  • 6. Toleransi Umum Toleransi umum ialah toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar TabelToleransi Umum TabelToleransi Umumuntuk Radiusdan Chamfer TabelToleransi Umumuntuk Sudut Ukuran niminal (mm) >0,5-3 >3-6 >6-30 >30-120 >120-315 >315-1000 >1000-2000 Penyimpangan yang diizinkan Teliti ±0,05 ±0,05 ±0,1 ±0,15 ±0,2 ±0,3 ±0,5 Sedang ±0,1 ±0,1 ±0,2 ±0,3 ±0,5 ±0,8 ±1,2 Kasar - ±0,2 ±0,5 ±0,8 ±1,2 ±2 ±0,3 Ukuran niminal (mm) >0,5-3 >3-6 >6-30 >30-120 >120-315 >315-1000 Penyimpangan yang diizinkan Teliti, Sedang ±0,2 ±0,5 ±1 ±2 ±4 ±8 Kasar ±0,5 ±1 ±2 ±4 ±8 ±16 Panjang sisi terpendek (mm) s.d. 10 >10-50 >50-120 >120-400 Penyimpangan yang diizinkan Dalam derajat dan menit ±10 ±30' ±20' ±10' Dalam mm tiap 100 mm ±1,80 ±0,9 ±0,6 ±0,2
  • 7. Toleransi ISO Nilai toleransi standar ditentukan oleh ISO/R 286 ( ISO system of limits and Fits/Sistem ISO untuk Limit dan Suaian). Kualitas toleransi dibagi menjadi 18 tingkat, yang disebut toleransi standar yaitu IT 01, IT 0, IT 1 sampai IT 16. Nilai toleransi meningkat dari IT 01 sampai dengan IT 16.  IT 01 sampai dengan IT 4 diperuntukkan pekerjaan teliti; alat ukur, instrumen optik .  IT 5 samapai dengan IT 11 dipakai dibidang pemesinan, untuk pekerjaan teliti dan biasa  Tingkat IT 12 sampai dengan IT 16 dipakai untuk pekerjaan kasar. Untuk tingkat toleransi IT 5 s/d IT 16, nilai toleransinya ditentukan oleh satuan toleransi I, sebagai berikut: I dalam satuan micron D dalam satuan mm KW.IT IT 5 IT 6 IT 7 IT 8 IT 9 IT 10 IT 11 IT 12 IT 13 IT 14 IT 15 IT 16 Nilai 7 i 10 i 16 i 25 i 40 i 64 i 100 i 160 i 250 i 400 i 640 i 1000 i KW. IT IT 01 IT 0 IT 1 Nilai 0,3 + 0,0008 D 0,5 + 0,012 D 0,8 + 0,020 D Nilai toleransi standar untuk kwalitas 5 s/d 16 Nilai toleransi standar untuk kwalitas 0,1, 0 dan 1 Contoh : suatu poros dengan diameter 27 mm. Jika poros tersebut dikerjaakan pada mesin bubut dengan KW. IT 9, berapakah toleransinya? Jawab: untuk ukuran Ø 27 mm dengan kualitas IT 9, maka toleransinya = 40 i Maka Jadi toleransinya adalah 40.i = 40.1,377 = 55,08 micron atau dibulatkan = 55 micron IT = International Tolerance
  • 8. Fungsi dari toleransi geometri untuk membuat komponen yang mempunyai fungsi mampu tukar seperti komponen mesin otomotif, sehingga komponen tersebut dapat dibuat pada tempat yang berbeda dengan peralatan yang berbeda pula. Karakteristik geometrik meliputi : ukuran, bentuk, dan kehalusan permukaan. Penyimpangan umum yang terjadi pada karakteristik geometrik material diakibatkan olah : 1. Penyetelan mesin perkakas 2. Pengukuran dimensi produk 3. Gerakan mesin perkakas 4. Keausan pahat 5. Perubahan temperatur 6. Besarnya gaya pemotongan. Toleransi Geometri Dalam proses pembuatan komponen mesin dengan menggunakan mesin perkakas diperbolehkan adanya penyimpangan ukuran maupun bentuk. Terjadinya penyimpangan tersebut misalnya terjadi pada pasangan poros dan lubang. Agar poros dan lubang yang berpasangan nantinya bisa dirakit, maka ditempuh cara sebagai berikut : 1. Membiarkan adanya penyimpangan ukuran poros dan lubang. Pengontrolan ukuran sewaktu proses pembuatan poros dan lubang berlangsung tidak diutamakan. Untuk pemasangannya dilakukan dengan coba-coba. 2. Membiarkan adanya penyimpangan kecil yang telah ditentukan terlebih dahulu. Pengontrolan ukuran sangat dipentingkan sewaktu proses produksi berlangsung. Untuk perakitannya semua poros pasti bisa dipasangkan pada lubangnya.
  • 10. Toleransi bentuk adalah penyimpangan bentuk benda kerja yang diizinkan apabila dibandingkan dengan bentuk yang dianggap ideal Toleransi Bentuk Toleransi posisi adalah penyimpangan posisi yang diizinkan terhadap posisi yang digunakan sebagai patokan (datum feature). Toleransi Posisi
  • 11. Penyajian pada Gambar Kerja Lambang Bidang sebagai patokan Sumbu sebagai patokan Sumbu dari Beberapa Lubang sebagai Patokan Penerapan ukuran dalam kotak praktik Penitik (Senter) boleh bergeser asal jangan lebih dari f 0,02 mm, untuk mudahnya ukuran 10 akan berada antara 9,99 mm- 10,01 mm dan ukuran 11 akan berada antara 10,99 mm-11,01 mm
  • 12. Bagian yang Ditoleransi Perbedaan antara bagian yang ditoleransi dengan patokan terletak pada ujung garis penunjuknya, bagian yang ditoleransi ditunjukkan dengan anak panah, berakhir pada hal-hal berikut. 1. Garis benda atau perpanjangannya apabila yang ditoleransi adalah bidang. 2. Garis ukur apabila yang ditoleransi adalah sumbu. 3. Garis sumbu apabila yang ditoleransi adalah sumbu dari beberapa lubang/bagian (seperti pada patokan).
  • 13. Contoh Penggunaan operator diberi keleluasaan untuk menentukan bidang patokan dan bidang yang ditoleransi (memilih salah satu) patokan adalah bidang yang ditempeli oleh segi tiga patokan (sebelah kiri).
  • 14. 2. SUAIAN Dua benda yang berhubungan mempunyai ukuran-ukuran yang berbeda sebelum dirakit. Perbedaan ukuran yang diizinkan untuk suatu pemakaian tertentu dari pasangan ini , disebut suaian . Gambar dibawah menunjukkan diagram daerah toleransi untuk tiga jenis suaian tersebut. Tiap-tiap suaian harus dipilih sesuai persyaratan fungsional dari pasangan bersangkutan Jenis Suaian 1. Suaian Longgar (Clearance Fit) 2. Suaian Pas (Transition Fit) 3. Suaian Paksa (Interference Fit)
  • 15. Sistem Satuan Lubang dan Poros Dua sistem suaian dapat digunakan pada sistem ISO, terhadap garis nol, yaitu garis dengan penyimpangan nol dan merupakan ukuran dasar. Kedudukan daerah toleransi terhadap garis nol, yang merupakan suatu fungsi dari ukuran dasar, dinyatakan oleh sebuah lambang, yaitu huruf besar untuk lubang dan huruf kecil untuk poros, seperti terlihat pada gambar a dan b. (a)
  • 16. (b)
  • 17. Lubang dasar Lambang dan kwalitas untuk poros Suaian longgar Suaian pas Suaian paksa b c d e f g h js k m n p r s t u x H 5 4 4 4 4 4 H 6 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 H 7 (6) 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 (7) 7 7 (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7) H 8 7 7 8 8 8 9 H 9 8 8 9 9 9 9 H 10 9 9 9 Tabel Suaian untuk Tujuan-tujuan Umum. Sistem Lubang Dasar
  • 18. Tabel Suaian untuk Tujuan-tujuan Umum. Sistem Poros Dasar Poros dasar Lambang dan kwalitas untuk lubang Suaian longgar Suaian pas Suaian paksa B C D E F G H Js K M N P R S T U X h 4 5 5 5 5 h 5 6 6 6 6 6 6 h 6 6 6 6 6 6 6 6 6 (7) 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 h 7 7 7 (7) 7 (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7) 8 8 h 8 8 8 8 8 9 9 9 h 9 8 8 8 9 9 9 9 10 10 10
  • 19. Penulisan Toleransi Penyajian toleransi dengan angka dimulai dengan ukuran dasarnya, diikuti harga penyimpamgannya a. Toleransi suaian dengan lambang ISO Komponen yang diberi ukuran dengan toleransi dinyatakan dalam gambar  Ukuran dasar  Lambang toleransi  Jika di samping lambang-lambang,diperlukan mencatumkan nilai penyimpangannya maka harus diperlihatkan dalam kurung . (-0,020) 30 F7 (-0,0061) b. Toleransi dengan angka Komponen yang diberi ukuran dengan toleransi dinyatakan dalam gambar  Ukuran dasar  Nilai penyimpangan Jika salah satu penyimpangan mempunyai nilai nol, maka nyatakan nilai nol. +0,1 28 -0,2 c.Toleransi pada gambar susunan ǿ12H7/h6 ( 0 ) ǿ12 h6 (-0.013) (+0,021) ǿ12 F7 (+0,020)
  • 20. 3. NILAI KEKASARAN DAN TANDA PENGERJAAN Nilai Kekasaran Kekasaran permukaan dari bagian mesin dan juga bekas pengerjaannya merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin mutu bagian-bagian seperti misalnya suaian atau ketahanannya. Penunjukkkan konfigurasi permukaan yang mencakup kekasaran permukaan, arah bekas pengerjaaan, metoda pengerjaan dsb, diperlukan untuk menjamin tujuan- tujuan diatas. Ketentuan-ketentuan dan cara-cara penunjukkan dari konfigurasi permukaan akan dijelaskan menurut ISO/R 468 (kekasaran permukaan) dan ISO 1302 (cara penunjukkan permukaan). Penunjukkan Kekasaran Permukaan Harga-harga yang menentukan persyaratan kekasaran ditambahkan pada lambang-lambang diperlihatkan pada gambar berikut; (a) Lambang dasar (b) Hasil pengerjaan (c) Hasil pengerjaan dgn mesin tanpa pembuangan Simbol dasar terdiri dari dua garis dengan panjang yang tidak sama(perbandingan 2 : 1) yang membentuk sudut 600 satu sama lain. Simbol digunakan hanya jika diberikan keterangan, untuk memperjelas cara pengerjaan benda tersebut.
  • 21. Proses Pengerjaan Harga kekasaran Ra (dlm micron) Lambang Pemotongan dengan api 200-50 N 12 Gergaji 25 N 11 Pemotongan dengan abrasive 12,5 N 10 Mesin gunting 12,5-3,2 N 9 Membersihkan dengan pasir 25 N 11 Mesin skrap 6,3-1,6 N 8 Mesin frais 6,3-1,6 N 8 Mesin bubut 6,3-0,8 N 7 Mesin gerinda 1,6-0,4 N 6 Broaching 3,2-0,8 N 7 Honing 0,4-0,2 N5 Dipoles 0,2-0,1 N4 0,1 N3 0,05 N2 0,025 N1 Tabel harga kekasaran
  • 22. Kondisi permukaan harus mempunyai kekasaran minimum N6 dan maksimum N8. Tanda Pengerjaan dan Harga Kekasaran Kondisi permukaan yang dihasilkan dari suatu cara produksi harus mempunyai kekasaran maksimum N8. Gambar. Lambang Pengerjaan untuk Semua Proses Kondisi permukaan yang dikerjakan dengan mesin harus mempunyai kekasaran maksimum N9. Gambar. Lambang Pengerjaan dengan Mesin Kondisi permukaan harus mempunyai kekasaran maksimum N8 dengan proses yang tidak menghasilkan tatal. Misalnya dirol atau permukaan tersebut tidak dikerjakan lagi (hasil dari pabrik baja). Gambar. Lambang Pengerjaan tanpa Tatal Gambar. Lambang Kekasaran Minimum dan Maksimum
  • 23. Proses pengerjaan Kelebihan ukuran untuk proses berikutnya Arah alur bekas pengerjaan yang diinginkan Lambang dengan Perintah Khusus Lambang lengkap (jarang dipakai) Posisi keterangan-keterangan permukaan pada lambang ditunjukkan pada berikut ini; d b e a c (f) a. Nilai kekasaran Ra dalam micrometer atau mikroinchi . Angka kelas kekasaran N 1 hingga N 12 b. Cara produksi, pengerjaan atau pelapisan c. Panjang contoh d. Arah bekas pengerjaan e. Kelebihan ukuran untuk pengerjaan lanjut f. Nilai kekasaran lain
  • 25. Simbol-simbol proses pengelasan 4. Pengerjaan pengelasan
  • 26.
  • 27. Tanda pengerjaaan pengelasan Tampak Sebenarnya Pada Gambar Kerja (dengan lambang) Lambang las lengkap (jarang ditemui pada gambar kerja) Keterangan : 1= ukuran dasar penampang potong las 2= panjang pengelasan 3= lambang las (biasanya sesuai kampuh/lihat tabel standar) 4= lambang untuk pengelasan sekeliling benda kerja 5= informasi lain yang perlu, misalkan proses pengelasan (dengan kode angka) 6= anak panah dan garis penunjuk (garis tipis kontinyu) 7= lambang untuk pengelasan di lapangan (jarang dicantumkan)
  • 28. Letak lambang berdasarkan penggunaan proyeksi anak panah menunjuk pada permukaan las Tampak Sebenarnya Metode E Metode A
  • 29. Las sudut, ukuran dasar penampang potong lasnya menurut metode proyeksi yang digunakan Jika di kiri lambang las kosong, berarti ukuran dasar las sama dengan tebal benda kerja yang tipis. Jika di kanan lambang las kosong, berarti dilas sepanjang benda kerja. Jika dilas sekeliling benda kerja maka lambang lingkaran harus dicantumkan (1) Permukaan las harus rata (2) Permukaan las harus cembung (3) Permukaan las harus cekung Lambang permukaan las
  • 30. Contoh gambar kerja pengelasan
  • 31. 5. Penggunaan Aturan Teknik Gambar Mesin Dan Tanda Pengerjaan Untuk Membuat Gambar Detail Komponen Mesin