Dokumen tersebut membahas tentang aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan. Terdiri dari 5 poin utama yaitu (1) tujuan pembelajaran tentang penerapan aturan teknik gambar mesin, (2) penjelasan tentang aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan mencakup toleransi, suaian, nilai kekasaran dan tanda pengerjaan, simbol pengelasan, (3) penjelasan lebih lanjut tentang toleransi lenier dan geometri
2. TUJUAN PEMBELAJARAN;
1. Siswa dapat menerapkan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan
2. Siswa dapat menggunakan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan
3. Aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan:
1. Toleransi
2. Suaian
3. Nilai kekasaran dan tanda pengerjaan
4. Simbol-simbol dan tanda pengerjaan pengelasan
5. Penggunaan aturan teknik gambar mesin dan tanda pengerjaan untuk
membuat gambar detail komponen mesin
4. 1. TOLERANSI LENIER DAN GEOMETRI
Toleransi berasal dari bahasa Yunani yaitu “tolerate” dengan arti diperbolehkan
Toleransi merupakan
selisih harga-harga
batasan ukuran maksimum yang diizinkan
batasan ukuran minimum yang diizinkan
Contoh : suatu benda kerja diberikan ukuran Ø40±0,5 berapakah toleransi yang diizinkan?
Jawab : batasan ukuran maksimum yang diizinkan adalah 40 + 0,5 = 40,5 mm
batasan ukuran minimum yang diizinkan adalah 40 – 0,5 = 39,5 mm
maka toleransinya adalah 1,0 mm
Umumnya toleransi diberikan pada gambar kerja, yaitu:
1. Toleransi poros, meliputi benda padat bulat, segi empat dan bentuk prisma dengan disimbolkan huruf “h”
2. Toleransi lubang, meliputi lubang bulat (bor), lubang pada bantalan, alur pasak, rongga-rongga pada blok
mesin, celah antara dua bidang (alur pasak) dengan disimbolkan huruf “H”
Toleransi Lenier
5. Gambar a di bawah melukiskan ketentuan-
ketentuan tersebut, dan dalam prakteknya
diganti oleh bagan diagram gbr b yang
disederhanakan
Gambar a
Gambar b
6. Toleransi Umum
Toleransi umum ialah toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar
TabelToleransi
Umum
TabelToleransi
Umumuntuk
Radiusdan
Chamfer
TabelToleransi
Umumuntuk
Sudut
Ukuran niminal (mm) >0,5-3 >3-6 >6-30 >30-120 >120-315 >315-1000 >1000-2000
Penyimpangan
yang diizinkan
Teliti ±0,05 ±0,05 ±0,1 ±0,15 ±0,2 ±0,3 ±0,5
Sedang ±0,1 ±0,1 ±0,2 ±0,3 ±0,5 ±0,8 ±1,2
Kasar - ±0,2 ±0,5 ±0,8 ±1,2 ±2 ±0,3
Ukuran niminal (mm) >0,5-3 >3-6 >6-30 >30-120 >120-315 >315-1000
Penyimpangan
yang diizinkan
Teliti,
Sedang
±0,2 ±0,5 ±1 ±2 ±4 ±8
Kasar ±0,5 ±1 ±2 ±4 ±8 ±16
Panjang sisi terpendek (mm) s.d. 10 >10-50 >50-120 >120-400
Penyimpangan yang
diizinkan
Dalam derajat
dan menit
±10 ±30' ±20' ±10'
Dalam mm tiap
100 mm
±1,80 ±0,9 ±0,6 ±0,2
7. Toleransi ISO
Nilai toleransi standar ditentukan oleh ISO/R 286 ( ISO system of limits and Fits/Sistem ISO untuk Limit dan Suaian).
Kualitas toleransi dibagi menjadi 18 tingkat, yang disebut toleransi standar yaitu IT 01, IT 0, IT 1 sampai IT 16.
Nilai toleransi meningkat dari IT 01 sampai dengan IT 16.
IT 01 sampai dengan IT 4 diperuntukkan pekerjaan teliti; alat ukur, instrumen optik .
IT 5 samapai dengan IT 11 dipakai dibidang pemesinan, untuk pekerjaan teliti dan biasa
Tingkat IT 12 sampai dengan IT 16 dipakai untuk pekerjaan kasar.
Untuk tingkat toleransi IT 5 s/d IT 16, nilai toleransinya ditentukan oleh satuan toleransi I, sebagai berikut:
I dalam satuan micron
D dalam satuan mm
KW.IT IT 5 IT 6 IT 7 IT 8 IT 9 IT 10 IT 11 IT 12 IT 13 IT 14 IT 15 IT 16
Nilai 7 i 10 i 16 i 25 i 40 i 64 i 100 i 160 i 250 i 400 i 640 i 1000 i
KW. IT IT 01 IT 0 IT 1
Nilai 0,3 + 0,0008 D 0,5 + 0,012 D 0,8 + 0,020 D
Nilai toleransi standar untuk kwalitas 5 s/d 16
Nilai toleransi standar untuk kwalitas 0,1, 0 dan 1
Contoh : suatu poros dengan diameter 27 mm. Jika poros tersebut dikerjaakan pada mesin bubut dengan KW. IT 9,
berapakah toleransinya?
Jawab: untuk ukuran Ø 27 mm dengan kualitas IT 9, maka toleransinya = 40 i
Maka
Jadi toleransinya adalah 40.i = 40.1,377 = 55,08 micron atau dibulatkan = 55 micron
IT = International Tolerance
8. Fungsi dari toleransi geometri untuk membuat komponen yang mempunyai fungsi mampu tukar seperti
komponen mesin otomotif, sehingga komponen tersebut dapat dibuat pada tempat yang berbeda dengan
peralatan yang berbeda pula.
Karakteristik geometrik meliputi : ukuran, bentuk, dan kehalusan permukaan.
Penyimpangan umum yang terjadi pada karakteristik geometrik material diakibatkan olah :
1. Penyetelan mesin perkakas
2. Pengukuran dimensi produk
3. Gerakan mesin perkakas
4. Keausan pahat
5. Perubahan temperatur
6. Besarnya gaya pemotongan.
Toleransi Geometri
Dalam proses pembuatan komponen mesin dengan menggunakan mesin perkakas diperbolehkan
adanya penyimpangan ukuran maupun bentuk. Terjadinya penyimpangan tersebut misalnya terjadi
pada pasangan poros dan lubang. Agar poros dan lubang yang berpasangan nantinya bisa dirakit,
maka ditempuh cara sebagai berikut :
1. Membiarkan adanya penyimpangan ukuran poros dan lubang. Pengontrolan ukuran sewaktu
proses pembuatan poros dan lubang berlangsung tidak diutamakan. Untuk pemasangannya
dilakukan dengan coba-coba.
2. Membiarkan adanya penyimpangan kecil yang telah ditentukan terlebih dahulu. Pengontrolan
ukuran sangat dipentingkan sewaktu proses produksi berlangsung. Untuk perakitannya semua
poros pasti bisa dipasangkan pada lubangnya.
10. Toleransi bentuk adalah penyimpangan
bentuk benda kerja yang diizinkan
apabila dibandingkan dengan bentuk yang
dianggap ideal
Toleransi Bentuk
Toleransi posisi adalah penyimpangan posisi
yang diizinkan terhadap posisi
yang digunakan sebagai patokan (datum
feature).
Toleransi Posisi
11. Penyajian pada Gambar Kerja
Lambang
Bidang sebagai patokan
Sumbu sebagai patokan
Sumbu dari Beberapa
Lubang sebagai Patokan
Penerapan ukuran
dalam kotak
praktik Penitik (Senter) boleh
bergeser asal jangan
lebih dari f 0,02 mm, untuk
mudahnya ukuran 10 akan berada
antara 9,99 mm-
10,01 mm dan ukuran 11 akan
berada antara 10,99 mm-11,01 mm
12. Bagian yang Ditoleransi
Perbedaan antara bagian yang ditoleransi dengan patokan terletak pada ujung garis penunjuknya, bagian yang
ditoleransi ditunjukkan dengan anak panah, berakhir pada hal-hal berikut.
1. Garis benda atau perpanjangannya apabila yang ditoleransi adalah bidang.
2. Garis ukur apabila yang ditoleransi adalah sumbu.
3. Garis sumbu apabila yang ditoleransi adalah sumbu dari beberapa lubang/bagian (seperti pada patokan).
13. Contoh Penggunaan
operator diberi
keleluasaan untuk
menentukan bidang
patokan dan bidang yang
ditoleransi (memilih salah
satu)
patokan adalah
bidang yang ditempeli
oleh segi tiga patokan
(sebelah kiri).
14. 2. SUAIAN
Dua benda yang berhubungan mempunyai ukuran-ukuran yang berbeda sebelum dirakit. Perbedaan
ukuran yang diizinkan untuk suatu pemakaian tertentu dari pasangan ini , disebut suaian .
Gambar dibawah menunjukkan diagram daerah toleransi untuk tiga jenis suaian tersebut. Tiap-tiap
suaian harus dipilih sesuai persyaratan fungsional dari pasangan bersangkutan
Jenis Suaian
1. Suaian Longgar
(Clearance Fit)
2. Suaian Pas
(Transition Fit)
3. Suaian Paksa
(Interference Fit)
15. Sistem Satuan Lubang dan Poros
Dua sistem suaian dapat digunakan pada sistem ISO, terhadap garis nol, yaitu garis dengan
penyimpangan nol dan merupakan ukuran dasar.
Kedudukan daerah toleransi terhadap garis nol, yang merupakan suatu fungsi dari ukuran
dasar, dinyatakan oleh sebuah lambang, yaitu huruf besar untuk lubang dan huruf kecil untuk
poros, seperti terlihat pada gambar a dan b.
(a)
17. Lubang
dasar
Lambang dan kwalitas untuk poros
Suaian longgar Suaian pas Suaian paksa
b c d e f g h js k m n p r s t u x
H 5 4 4 4 4 4
H 6
5 5 5 5 5
6 6 6 6 6 6 6 6
H 7
(6) 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
7 7 (7) 7 7 (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7)
H 8
7 7
8 8 8
9
H 9
8 8
9 9 9 9
H 10 9 9 9
Tabel Suaian untuk Tujuan-tujuan Umum.
Sistem Lubang Dasar
18. Tabel Suaian untuk Tujuan-tujuan Umum.
Sistem Poros Dasar
Poros
dasar
Lambang dan kwalitas untuk lubang
Suaian longgar Suaian pas Suaian paksa
B C D E F G H Js K M N P R S T U X
h 4 5 5 5 5
h 5 6 6 6 6 6 6
h 6
6 6 6 6 6 6 6 6
(7) 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
h 7
7 7 (7) 7 (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7)
8 8
h 8
8 8 8 8
9 9 9
h 9
8 8 8
9 9 9 9
10 10 10
19. Penulisan Toleransi
Penyajian toleransi dengan angka dimulai dengan ukuran dasarnya, diikuti harga penyimpamgannya
a. Toleransi suaian dengan lambang ISO
Komponen yang diberi ukuran dengan toleransi dinyatakan dalam gambar
Ukuran dasar
Lambang toleransi
Jika di samping lambang-lambang,diperlukan mencatumkan nilai penyimpangannya maka harus
diperlihatkan dalam kurung .
(-0,020)
30 F7 (-0,0061)
b. Toleransi dengan angka
Komponen yang diberi ukuran dengan toleransi dinyatakan
dalam gambar
Ukuran dasar
Nilai penyimpangan
Jika salah satu penyimpangan mempunyai nilai nol, maka
nyatakan nilai nol.
+0,1
28 -0,2
c.Toleransi pada gambar susunan
ǿ12H7/h6
( 0 )
ǿ12 h6 (-0.013)
(+0,021)
ǿ12 F7 (+0,020)
20. 3. NILAI KEKASARAN DAN TANDA PENGERJAAN
Nilai Kekasaran
Kekasaran permukaan dari bagian mesin dan juga bekas pengerjaannya merupakan faktor yang sangat penting untuk
menjamin mutu bagian-bagian seperti misalnya suaian atau ketahanannya. Penunjukkkan konfigurasi permukaan yang
mencakup kekasaran permukaan, arah bekas pengerjaaan, metoda pengerjaan dsb, diperlukan untuk menjamin tujuan-
tujuan diatas.
Ketentuan-ketentuan dan cara-cara penunjukkan dari konfigurasi permukaan akan dijelaskan menurut ISO/R 468
(kekasaran permukaan) dan ISO 1302 (cara penunjukkan permukaan).
Penunjukkan Kekasaran Permukaan
Harga-harga yang menentukan persyaratan kekasaran ditambahkan pada lambang-lambang diperlihatkan pada
gambar berikut;
(a) Lambang dasar (b) Hasil pengerjaan (c) Hasil pengerjaan
dgn mesin tanpa pembuangan
Simbol dasar terdiri dari dua garis dengan panjang yang tidak sama(perbandingan 2 : 1) yang membentuk sudut 600
satu sama lain. Simbol digunakan hanya jika diberikan keterangan, untuk memperjelas cara pengerjaan benda
tersebut.
21. Proses Pengerjaan
Harga kekasaran
Ra (dlm micron) Lambang
Pemotongan dengan api 200-50 N 12
Gergaji 25 N 11
Pemotongan dengan abrasive 12,5 N 10
Mesin gunting 12,5-3,2 N 9
Membersihkan dengan pasir 25 N 11
Mesin skrap 6,3-1,6 N 8
Mesin frais 6,3-1,6 N 8
Mesin bubut 6,3-0,8 N 7
Mesin gerinda 1,6-0,4 N 6
Broaching 3,2-0,8 N 7
Honing 0,4-0,2 N5
Dipoles 0,2-0,1 N4
0,1 N3
0,05 N2
0,025 N1
Tabel harga kekasaran
22. Kondisi permukaan harus
mempunyai kekasaran minimum
N6 dan maksimum N8.
Tanda Pengerjaan dan Harga Kekasaran
Kondisi permukaan yang
dihasilkan dari suatu cara
produksi harus mempunyai
kekasaran maksimum N8.
Gambar. Lambang
Pengerjaan untuk
Semua Proses
Kondisi permukaan yang
dikerjakan dengan mesin
harus mempunyai kekasaran
maksimum N9.
Gambar. Lambang
Pengerjaan dengan
Mesin
Kondisi permukaan harus mempunyai
kekasaran maksimum N8 dengan
proses yang tidak menghasilkan tatal.
Misalnya dirol atau permukaan
tersebut tidak dikerjakan lagi (hasil
dari pabrik baja).
Gambar. Lambang Pengerjaan tanpa Tatal
Gambar. Lambang Kekasaran Minimum dan Maksimum
23. Proses pengerjaan Kelebihan ukuran untuk proses berikutnya
Arah alur bekas pengerjaan yang diinginkan
Lambang dengan Perintah Khusus
Lambang lengkap (jarang dipakai)
Posisi keterangan-keterangan permukaan pada lambang ditunjukkan pada berikut ini;
d
b
e
a c (f)
a. Nilai kekasaran Ra dalam micrometer atau mikroinchi .
Angka kelas kekasaran N 1 hingga N 12
b. Cara produksi, pengerjaan atau pelapisan
c. Panjang contoh
d. Arah bekas pengerjaan
e. Kelebihan ukuran untuk pengerjaan lanjut
f. Nilai kekasaran lain
27. Tanda pengerjaaan pengelasan
Tampak Sebenarnya
Pada Gambar Kerja (dengan
lambang)
Lambang las lengkap (jarang ditemui
pada gambar kerja)
Keterangan :
1= ukuran dasar penampang potong las
2= panjang pengelasan
3= lambang las (biasanya sesuai kampuh/lihat tabel standar)
4= lambang untuk pengelasan sekeliling benda kerja
5= informasi lain yang perlu, misalkan proses pengelasan (dengan
kode angka)
6= anak panah dan garis penunjuk (garis tipis kontinyu)
7= lambang untuk pengelasan di lapangan (jarang dicantumkan)
28. Letak lambang berdasarkan penggunaan proyeksi
anak panah menunjuk pada permukaan las
Tampak Sebenarnya
Metode E
Metode A
29. Las sudut, ukuran dasar
penampang potong lasnya menurut
metode proyeksi yang digunakan
Jika di kiri lambang las kosong,
berarti ukuran dasar las sama
dengan tebal benda kerja yang tipis.
Jika di kanan lambang las
kosong, berarti dilas
sepanjang benda kerja.
Jika dilas sekeliling benda
kerja maka lambang
lingkaran harus dicantumkan
(1) Permukaan las harus rata
(2) Permukaan las harus cembung
(3) Permukaan las harus cekung
Lambang permukaan las