SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Downloaden Sie, um offline zu lesen
LAPORAN PRATIKUM
INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER
SUBNETTING

BONIMULCANDRA
1102650

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
A. TUJUAN
Setelah praktikum ini peserta diharapkan mampu :
o

Memahami funsi dan peranan protokol pada jaringan komputer

o

Melakukan pengalamatan (IP Address) pada komputer jaringan.

o

Melakukan pengaturan Subnet mask pada jaringan lokal.

o

Memahami fungsi Subnetting pada jaringan komputer.

B. TEORI PENDUKUNG
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu
kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan
host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan
luar.
Nilai subnet mask berfungsi utuk manajemen jumlah host. Dengan subnet mask router
dapat menentukan bagian mana yang menunjukan alamat jaringan (network ID) dan
bagian mana yang menunjukan alamat host (HOST ID). Format subnetmask terdiri dari
32 bit, yang setiap 8 bitnya dipisahkan dengan tanda titik (dot).
Pada subnet mask default, bit yang menunjukan alamat jaringan di isi dengan
binner 1 semua sedang bit yang menunjukan HOST diisi deng an biner 0 semua. IP
adalah perpanjangan dari Internet Protocol. Biasanya, kalau disebutkan nama IP
maka sebenarnya yang dimaksudkan adalah IP Address atau Alamat IP.

Representasi subnet mask
Desimal Bertitik
Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted
decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian
network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke
notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi
desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam
jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Tabel di bawah ini
menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik.
Formatnya adalah:
<alamat IP www.xxx.yyy.zzz>, <subnet mask www.xxx.yyy.zzz>
Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasi oleh
administrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau
supernetting). Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier
dari kelas B yang telah dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit.
Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk
menampilkan network identifier yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang
digunakan adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0) yang dapat digunakan untuk
mendefinisikan custom network identifier. Network identifier yang telah di-subnet-kan
tersebut serta subnet mask yang digunakannya selanjutnya akan ditampilkan dengan
menggunakan notasi sebagai berikut:
138.96.58.0, 255.255.255.0
Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask
Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang
berdekatan dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk
merepresentasikan sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan
network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network
prefix seperti tercantum di dalam tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal
dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR) yang didefinisikan di
dalam RFC 1519. Formatnya adalah sebagai berikut:
/<jumlah bit yang digunakan sebagai network identifier>

Kelas alamat Subnet mask (biner)

Subnet mask (desimal) Prefix Length

Kelas A

11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0

/8

Kelas B

11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0

/16

Kelas C

11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0

/24

Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask
255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16.
Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network
identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus
menggunakan network identifier yang sama yang didefinisikan oleh subnet mask yang
sama pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi
138.23.0.0/24, dan kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang
sama. Network identifier 138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari
138.23.0.1 hingga 138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya
memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254.
Menentukan alamat Network Identifier
Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah
subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi matematika,
yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (AND comparison). Di
dalam sebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai
true hanya ketika dua item tersebut bernilai true; dan menjadi false jika salah satunya
false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini ke dalam bit-bit, nilai 1 akan didapat jika
kedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu di antara nilai
yang diperbandingkan bernilai 0.
Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan menggunakan
32-bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal dengan operasi bitwise
logical AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah
yang disebut dengan network identifier.
Contoh:
Alamat IP 10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)
Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)
-----------------------------------------------------------------Network ID 10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)
Tabel pembuatan subnet
Subnetting Alamat IP kelas A
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier
kelas A.
Jumlah subnet
(segmen
jaringan)

Subnet mask
Jumlah subnet bit (notasi desimal bertitik/ Jumlah host tiap subnet
notasi panjang prefiks)

1-2

1

255.128.0.0 atau /9

8388606

3-4

2

255.192.0.0 atau /10

4194302

5-8

3

255.224.0.0 atau /11

2097150

9-16

4

255.240.0.0 atau /12

1048574

17-32

5

255.248.0.0 atau /13

524286

33-64

6

255.252.0.0 atau /14

262142

65-128

7

255.254.0.0 atau /15

131070
129-256

8

255.255.0.0 atau /16

65534

257-512

9

255.255.128.0 atau /17

32766

513-1024

10

255.255.192.0 atau /18

16382

1025-2048

11

255.255.224.0 atau /19

8190

2049-4096

12

255.255.240.0 atau /20

4094

4097-8192

13

255.255.248.0 atau /21

2046

8193-16384

14

255.255.252.0 atau /22

1022

16385-32768

15

255.255.254.0 atau /23

510

32769-65536

16

255.255.255.0 atau /24

254

65537-131072

17

255.255.255.128 atau /25 126

131073-262144

18

255.255.255.192 atau /26 62

262145-524288

19

255.255.255.224 atau /27 30

524289-1048576

20

255.255.255.240 atau /28 14

1048577-2097152 21

255.255.255.248 atau /29 6
2097153-4194304 22

255.255.255.252 atau /30 2

Subnetting Alamat IP kelas B
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier
kelas B.
Subnet mask
Jumlah subnet/
Jumlah subnet bit (notasi desimal bertitik/ Jumlah host tiap subnet
segmen jaringan
notasi panjang prefiks)

1-2

1

255.255.128.0 atau /17

32766

3-4

2

255.255.192.0 atau /18

16382

5-8

3

255.255.224.0 atau /19

8190

9-16

4

255.255.240.0 atau /20

4094

17-32

5

255.255.248.0 atau /21

2046

33-64

6

255.255.252.0 atau /22

1022

65-128

7

255.255.254.0 atau /23

510

129-256

8

255.255.255.0 atau /24

254

257-512

9

255.255.255.128 atau /25 126

513-1024

10

255.255.255.192 atau /26 62

1025-2048

11

255.255.255.224 atau /27 30
2049-4096

12

255.255.255.240 atau /28 14

4097-8192

13

255.255.255.248 atau /29 6

8193-16384

14

255.255.255.252 atau /30 2

Subnetting Alamat IP kelas C
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier
kelas C.
Jumlah subnet
Subnet mas1265132185131813k
(segmen
Jumlah subnet bit
(notasi desimal bertitik/
jaringan)
notasi panjang prefiks)

Jumlah host tiap
subnet

0-1

0

255.255.255.0 atau /24

254

1-2

1

255.255.255.128 atau /25

126

3-4

2

255.255.255.192 atau /26

62

5-8

3

255.255.255.224 atau /27

30

9-16

4

255.255.255.240 atau /28

14

17-32

5

255.255.255.248 atau /29

6

C. ALAT DAN BAHAN
o

Personal Computer
o

LAN Card / NIC

o

Switch / Hub

o

Kabel ethernet Straight / Trought

D. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk membangun LAN
2. Siapkan beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel ethernet straighttrought
dan switch/hub
3. Hubungkan masing-masing PC ke switch/hub menggunakan kabel ethernet, seperti
gambar berikut :

4. Selanjutnya jika kabel LAN nya terbaca oleh komputer, maka pada Control
PanelNetwork and InternetNetwork and Sharing Center akan muncul tampilan seperti
berikut :

5. Lalu klik Local Area Connection, maka akan mucul tampilan seperti berikut, dan
pilih Properties
6. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti berikut, dan pilih Internet Protocol Versi
4, lalu klik OK
7. Kemudian isi IP adress nya, disini saya mengisi IP adressnya 192.168.1.3

8. Lalu Klik OK
9. Lakukanlah

pengaturan

IP

Address

dan

Subnet

mask

masing-masing

PC,

sesuaikan dengan kebutuhan konfigurasi pada evaluasi dan penugasan dibagian akhir
jobsheet.

Evaluasi
1. Bentuk kelompok menjadi 2. Tiap kelompok terdiri dari 6 PC dan 1 switch. Masingmasing kelompok akan membangun sebuah LAN
2. Konfigurasi IP adress dan subnet mask masing-masing PC. Dan lakukan uji koneksi
dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan comand ping, lalu
isikan hasilnya kedalam tabel.
Dalam praktikum ini PC saya menggunakan IP adress 192.168.1.3
a. Percobaan 1 dengan subnet mask 255.255.255.168
No
1

Uji koneksi (ping)
Dari
Ke
192.168.1.3
192.168.1.1

2

192.168.1.2

3

192.168.1.4

4

192.168.1.5

5

192.168.1.6

6
192.168.1.131
7
192.168.1.132
8
192.168.1.133
9
192.168.1.134
10
192.168.1.135
11
192.168.1.136
Karena Comand saya bermasalah jadi

Respon

Tidak terhubung
Tidak terhubung
Tidak terhubung
Tidak terhubung
Tidak terhubung
Tidak terhubung
saya tidak dapat menampilkan hasil net

view , namun dibawah ini dapat kita lihat PC-PC mana saja yang terhubung
dengan PC saya.
b. Percobaan 2 dengan subnet mask 255.255.255.0
No
1

Uji koneksi (ping)
Dari
Ke
192.168.1.3 192.168.1.1

2

192.168.1.2

3

192.168.1.4

4

192.168.1.5

5

192.168.1.6

6

192.168.1.131

Respon
7

192.168.1.132

8

192.168.1.133

9

192.168.1.134

10

192.168.1.135

Sepertinya PC ini bermasalah karena
sewaktu di ping hasilnya unreachable
namun

11

192.168.1.136

jika

di

netview

PC

nya

terhubung dengan PC saya
Sepertinya PC ini bermasalah karena
sewaktu di ping hasilnya unreachable
namun

jika

di

netview

terhubung dengan PC saya

Hasil nya terlihat semua PC terhubung

c. Percobaan 3 dengan subnet mask 255.255.255.248
No

Uji koneksi (ping)
Dari
Ke

Respon

PC

nya
1

192.168.1.3

192.168.1.1

2

192.168.1.2

3

192.168.1.4

4

192.168.1.5

5

192.168.1.6

6
7
8
9
10
11

192.168.1.131
192.168.1.132
192.168.1.133
192.168.1.134
192.168.1.135
192.168.1.136

Tidak terhubung
Tidak terhubung
Tidak terhubung
Tidak terhubung
Tidak terhubung
Tidak terhubung

d. Percobaan 4 dengan subnet mask 255.255.255.256
Saya mencobakan subnet mask 255.255.255.256 namun tidak valid . peringatan
ini muncul waktu saya mengubah subnet mask di internet protocol version 4.
Jadi , di PC saya tidak bisa terkoneksi subnet mask 255.255.255.256

E. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum ini dapat diketahui angka 1 merupakan network identifier dan angka
0 merupakan host identifier. Jika network identifier bertambah 1 digit ke kanan maka
network akan bertambah (subnet) dan host akan berkurang

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkomIP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkombalahong
 
Pertemuan 12 subnetting cara cepat
Pertemuan 12   subnetting cara cepatPertemuan 12   subnetting cara cepat
Pertemuan 12 subnetting cara cepataingaingaing
 
Subnetting dan Supernetting
Subnetting dan SupernettingSubnetting dan Supernetting
Subnetting dan SupernettingZainuddin Kurnia
 
Sunetting IPv4 dan IPv6
Sunetting IPv4 dan IPv6Sunetting IPv4 dan IPv6
Sunetting IPv4 dan IPv6irmanbudiman2
 
subnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN
subnetting dan pengaturan IP lokal padan LANsubnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN
subnetting dan pengaturan IP lokal padan LANadhhal88
 
Ip address and subnet address
Ip address and subnet addressIp address and subnet address
Ip address and subnet addresspriyatama12
 
Pertemuan 13 subnetting cara analisis
Pertemuan 13   subnetting cara analisisPertemuan 13   subnetting cara analisis
Pertemuan 13 subnetting cara analisisaingaingaing
 
Modul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmaskModul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmasksetioaribowo
 
Latihan Soal Nubneting Jaringan Komputer
Latihan Soal Nubneting Jaringan KomputerLatihan Soal Nubneting Jaringan Komputer
Latihan Soal Nubneting Jaringan KomputerSimon Patabang
 
Pembahasan Solusi Subnetting Lab 17.8.1 Packet Tracer - Design and Build a Sm...
Pembahasan Solusi Subnetting Lab 17.8.1 Packet Tracer - Design and Build a Sm...Pembahasan Solusi Subnetting Lab 17.8.1 Packet Tracer - Design and Build a Sm...
Pembahasan Solusi Subnetting Lab 17.8.1 Packet Tracer - Design and Build a Sm...I Putu Hariyadi
 
05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressingSetyady Peace
 

Was ist angesagt? (19)

Jaringan Komputer dan Internet 6
Jaringan Komputer dan Internet 6Jaringan Komputer dan Internet 6
Jaringan Komputer dan Internet 6
 
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkomIP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Pertemuan 11
Pertemuan 11Pertemuan 11
Pertemuan 11
 
Pertemuan 12 subnetting cara cepat
Pertemuan 12   subnetting cara cepatPertemuan 12   subnetting cara cepat
Pertemuan 12 subnetting cara cepat
 
Subnetting dan Supernetting
Subnetting dan SupernettingSubnetting dan Supernetting
Subnetting dan Supernetting
 
Sunetting IPv4 dan IPv6
Sunetting IPv4 dan IPv6Sunetting IPv4 dan IPv6
Sunetting IPv4 dan IPv6
 
Jaringan komputer dan internet 5
Jaringan komputer dan internet 5Jaringan komputer dan internet 5
Jaringan komputer dan internet 5
 
subnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN
subnetting dan pengaturan IP lokal padan LANsubnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN
subnetting dan pengaturan IP lokal padan LAN
 
Ip address and subnet address
Ip address and subnet addressIp address and subnet address
Ip address and subnet address
 
Pertemuan 13 subnetting cara analisis
Pertemuan 13   subnetting cara analisisPertemuan 13   subnetting cara analisis
Pertemuan 13 subnetting cara analisis
 
Modul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmaskModul 4 ip dan netmask
Modul 4 ip dan netmask
 
Pertemuan 11 subnetting ok
Pertemuan 11   subnetting okPertemuan 11   subnetting ok
Pertemuan 11 subnetting ok
 
6 subnetting
6 subnetting6 subnetting
6 subnetting
 
Latihan Soal Nubneting Jaringan Komputer
Latihan Soal Nubneting Jaringan KomputerLatihan Soal Nubneting Jaringan Komputer
Latihan Soal Nubneting Jaringan Komputer
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Pembahasan Solusi Subnetting Lab 17.8.1 Packet Tracer - Design and Build a Sm...
Pembahasan Solusi Subnetting Lab 17.8.1 Packet Tracer - Design and Build a Sm...Pembahasan Solusi Subnetting Lab 17.8.1 Packet Tracer - Design and Build a Sm...
Pembahasan Solusi Subnetting Lab 17.8.1 Packet Tracer - Design and Build a Sm...
 
05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing
 
Subnetting IPv4 dan IPv6
Subnetting IPv4 dan IPv6Subnetting IPv4 dan IPv6
Subnetting IPv4 dan IPv6
 

Ähnlich wie Laporan 3

Ähnlich wie Laporan 3 (20)

Jaringan komputer dan internet 5
Jaringan komputer dan internet 5Jaringan komputer dan internet 5
Jaringan komputer dan internet 5
 
M09-jarKomp-1_.pdf
M09-jarKomp-1_.pdfM09-jarKomp-1_.pdf
M09-jarKomp-1_.pdf
 
Jaringan Komputer dan Internet 8
Jaringan Komputer dan Internet 8Jaringan Komputer dan Internet 8
Jaringan Komputer dan Internet 8
 
IP Address
IP AddressIP Address
IP Address
 
Ip Address
Ip AddressIp Address
Ip Address
 
Sesi Pertemuan IP Subnet .ppt
Sesi Pertemuan IP Subnet .pptSesi Pertemuan IP Subnet .ppt
Sesi Pertemuan IP Subnet .ppt
 
subnetting
subnettingsubnetting
subnetting
 
Subnetting.pptx
Subnetting.pptxSubnetting.pptx
Subnetting.pptx
 
Subnet mask
Subnet maskSubnet mask
Subnet mask
 
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptxSubneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
 
Subneting dan super neting
Subneting dan super netingSubneting dan super neting
Subneting dan super neting
 
Pertemuan5
Pertemuan5Pertemuan5
Pertemuan5
 
Subnetting Jaringan.pptx
Subnetting Jaringan.pptxSubnetting Jaringan.pptx
Subnetting Jaringan.pptx
 
VLSM DAN KLASIFIKASI IP
VLSM DAN KLASIFIKASI IPVLSM DAN KLASIFIKASI IP
VLSM DAN KLASIFIKASI IP
 
Pengantar jaringan komputer
Pengantar jaringan komputerPengantar jaringan komputer
Pengantar jaringan komputer
 
Penghitungan subnetting
Penghitungan subnettingPenghitungan subnetting
Penghitungan subnetting
 
Pertemuan5
Pertemuan5Pertemuan5
Pertemuan5
 
05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing05 week 5_ip_addressing
05 week 5_ip_addressing
 
slide_8b_-_subnetting (1).ppt
slide_8b_-_subnetting (1).pptslide_8b_-_subnetting (1).ppt
slide_8b_-_subnetting (1).ppt
 
Materi Jaringan IP Address dan Subnet Address
Materi Jaringan IP Address dan Subnet AddressMateri Jaringan IP Address dan Subnet Address
Materi Jaringan IP Address dan Subnet Address
 

Mehr von Boy Cdr

Laporan 8
Laporan 8Laporan 8
Laporan 8Boy Cdr
 
Laporan 7 p1
Laporan 7 p1Laporan 7 p1
Laporan 7 p1Boy Cdr
 
Laporan 6
Laporan 6Laporan 6
Laporan 6Boy Cdr
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5Boy Cdr
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4Boy Cdr
 
Laporan 2
Laporan 2Laporan 2
Laporan 2Boy Cdr
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1Boy Cdr
 

Mehr von Boy Cdr (7)

Laporan 8
Laporan 8Laporan 8
Laporan 8
 
Laporan 7 p1
Laporan 7 p1Laporan 7 p1
Laporan 7 p1
 
Laporan 6
Laporan 6Laporan 6
Laporan 6
 
Laporan 5
Laporan 5Laporan 5
Laporan 5
 
Laporan 4
Laporan 4Laporan 4
Laporan 4
 
Laporan 2
Laporan 2Laporan 2
Laporan 2
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
 

Laporan 3

  • 1. LAPORAN PRATIKUM INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING BONIMULCANDRA 1102650 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
  • 2. A. TUJUAN Setelah praktikum ini peserta diharapkan mampu : o Memahami funsi dan peranan protokol pada jaringan komputer o Melakukan pengalamatan (IP Address) pada komputer jaringan. o Melakukan pengaturan Subnet mask pada jaringan lokal. o Memahami fungsi Subnetting pada jaringan komputer. B. TEORI PENDUKUNG Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. Nilai subnet mask berfungsi utuk manajemen jumlah host. Dengan subnet mask router dapat menentukan bagian mana yang menunjukan alamat jaringan (network ID) dan bagian mana yang menunjukan alamat host (HOST ID). Format subnetmask terdiri dari 32 bit, yang setiap 8 bitnya dipisahkan dengan tanda titik (dot). Pada subnet mask default, bit yang menunjukan alamat jaringan di isi dengan binner 1 semua sedang bit yang menunjukan HOST diisi deng an biner 0 semua. IP adalah perpanjangan dari Internet Protocol. Biasanya, kalau disebutkan nama IP maka sebenarnya yang dimaksudkan adalah IP Address atau Alamat IP. Representasi subnet mask
  • 3. Desimal Bertitik Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP. Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Tabel di bawah ini menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Formatnya adalah: <alamat IP www.xxx.yyy.zzz>, <subnet mask www.xxx.yyy.zzz> Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasi oleh administrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau supernetting). Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari kelas B yang telah dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk menampilkan network identifier yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0) yang dapat digunakan untuk mendefinisikan custom network identifier. Network identifier yang telah di-subnet-kan tersebut serta subnet mask yang digunakannya selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan notasi sebagai berikut: 138.96.58.0, 255.255.255.0 Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang berdekatan dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di dalam tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal
  • 4. dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR) yang didefinisikan di dalam RFC 1519. Formatnya adalah sebagai berikut: /<jumlah bit yang digunakan sebagai network identifier> Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask (desimal) Prefix Length Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0 /8 Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 /16 Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 /24 Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask 255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16. Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus menggunakan network identifier yang sama yang didefinisikan oleh subnet mask yang sama pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi 138.23.0.0/24, dan kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang sama. Network identifier 138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254. Menentukan alamat Network Identifier Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi matematika, yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (AND comparison). Di dalam sebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai true; dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini ke dalam bit-bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu di antara nilai yang diperbandingkan bernilai 0.
  • 5. Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan menggunakan 32-bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal dengan operasi bitwise logical AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang disebut dengan network identifier. Contoh: Alamat IP 10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026) Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000) -----------------------------------------------------------------Network ID 10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000) Tabel pembuatan subnet Subnetting Alamat IP kelas A Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas A. Jumlah subnet (segmen jaringan) Subnet mask Jumlah subnet bit (notasi desimal bertitik/ Jumlah host tiap subnet notasi panjang prefiks) 1-2 1 255.128.0.0 atau /9 8388606 3-4 2 255.192.0.0 atau /10 4194302 5-8 3 255.224.0.0 atau /11 2097150 9-16 4 255.240.0.0 atau /12 1048574 17-32 5 255.248.0.0 atau /13 524286 33-64 6 255.252.0.0 atau /14 262142 65-128 7 255.254.0.0 atau /15 131070
  • 6. 129-256 8 255.255.0.0 atau /16 65534 257-512 9 255.255.128.0 atau /17 32766 513-1024 10 255.255.192.0 atau /18 16382 1025-2048 11 255.255.224.0 atau /19 8190 2049-4096 12 255.255.240.0 atau /20 4094 4097-8192 13 255.255.248.0 atau /21 2046 8193-16384 14 255.255.252.0 atau /22 1022 16385-32768 15 255.255.254.0 atau /23 510 32769-65536 16 255.255.255.0 atau /24 254 65537-131072 17 255.255.255.128 atau /25 126 131073-262144 18 255.255.255.192 atau /26 62 262145-524288 19 255.255.255.224 atau /27 30 524289-1048576 20 255.255.255.240 atau /28 14 1048577-2097152 21 255.255.255.248 atau /29 6
  • 7. 2097153-4194304 22 255.255.255.252 atau /30 2 Subnetting Alamat IP kelas B Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas B. Subnet mask Jumlah subnet/ Jumlah subnet bit (notasi desimal bertitik/ Jumlah host tiap subnet segmen jaringan notasi panjang prefiks) 1-2 1 255.255.128.0 atau /17 32766 3-4 2 255.255.192.0 atau /18 16382 5-8 3 255.255.224.0 atau /19 8190 9-16 4 255.255.240.0 atau /20 4094 17-32 5 255.255.248.0 atau /21 2046 33-64 6 255.255.252.0 atau /22 1022 65-128 7 255.255.254.0 atau /23 510 129-256 8 255.255.255.0 atau /24 254 257-512 9 255.255.255.128 atau /25 126 513-1024 10 255.255.255.192 atau /26 62 1025-2048 11 255.255.255.224 atau /27 30
  • 8. 2049-4096 12 255.255.255.240 atau /28 14 4097-8192 13 255.255.255.248 atau /29 6 8193-16384 14 255.255.255.252 atau /30 2 Subnetting Alamat IP kelas C Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas C. Jumlah subnet Subnet mas1265132185131813k (segmen Jumlah subnet bit (notasi desimal bertitik/ jaringan) notasi panjang prefiks) Jumlah host tiap subnet 0-1 0 255.255.255.0 atau /24 254 1-2 1 255.255.255.128 atau /25 126 3-4 2 255.255.255.192 atau /26 62 5-8 3 255.255.255.224 atau /27 30 9-16 4 255.255.255.240 atau /28 14 17-32 5 255.255.255.248 atau /29 6 C. ALAT DAN BAHAN o Personal Computer
  • 9. o LAN Card / NIC o Switch / Hub o Kabel ethernet Straight / Trought D. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM 1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk membangun LAN 2. Siapkan beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel ethernet straighttrought dan switch/hub 3. Hubungkan masing-masing PC ke switch/hub menggunakan kabel ethernet, seperti gambar berikut : 4. Selanjutnya jika kabel LAN nya terbaca oleh komputer, maka pada Control PanelNetwork and InternetNetwork and Sharing Center akan muncul tampilan seperti berikut : 5. Lalu klik Local Area Connection, maka akan mucul tampilan seperti berikut, dan pilih Properties
  • 10. 6. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti berikut, dan pilih Internet Protocol Versi 4, lalu klik OK
  • 11. 7. Kemudian isi IP adress nya, disini saya mengisi IP adressnya 192.168.1.3 8. Lalu Klik OK 9. Lakukanlah pengaturan IP Address dan Subnet mask masing-masing PC, sesuaikan dengan kebutuhan konfigurasi pada evaluasi dan penugasan dibagian akhir jobsheet. Evaluasi 1. Bentuk kelompok menjadi 2. Tiap kelompok terdiri dari 6 PC dan 1 switch. Masingmasing kelompok akan membangun sebuah LAN 2. Konfigurasi IP adress dan subnet mask masing-masing PC. Dan lakukan uji koneksi dari masing-masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan comand ping, lalu isikan hasilnya kedalam tabel.
  • 12. Dalam praktikum ini PC saya menggunakan IP adress 192.168.1.3 a. Percobaan 1 dengan subnet mask 255.255.255.168 No 1 Uji koneksi (ping) Dari Ke 192.168.1.3 192.168.1.1 2 192.168.1.2 3 192.168.1.4 4 192.168.1.5 5 192.168.1.6 6 192.168.1.131 7 192.168.1.132 8 192.168.1.133 9 192.168.1.134 10 192.168.1.135 11 192.168.1.136 Karena Comand saya bermasalah jadi Respon Tidak terhubung Tidak terhubung Tidak terhubung Tidak terhubung Tidak terhubung Tidak terhubung saya tidak dapat menampilkan hasil net view , namun dibawah ini dapat kita lihat PC-PC mana saja yang terhubung dengan PC saya.
  • 13. b. Percobaan 2 dengan subnet mask 255.255.255.0 No 1 Uji koneksi (ping) Dari Ke 192.168.1.3 192.168.1.1 2 192.168.1.2 3 192.168.1.4 4 192.168.1.5 5 192.168.1.6 6 192.168.1.131 Respon
  • 14. 7 192.168.1.132 8 192.168.1.133 9 192.168.1.134 10 192.168.1.135 Sepertinya PC ini bermasalah karena sewaktu di ping hasilnya unreachable namun 11 192.168.1.136 jika di netview PC nya terhubung dengan PC saya Sepertinya PC ini bermasalah karena sewaktu di ping hasilnya unreachable namun jika di netview terhubung dengan PC saya Hasil nya terlihat semua PC terhubung c. Percobaan 3 dengan subnet mask 255.255.255.248 No Uji koneksi (ping) Dari Ke Respon PC nya
  • 16. Saya mencobakan subnet mask 255.255.255.256 namun tidak valid . peringatan ini muncul waktu saya mengubah subnet mask di internet protocol version 4. Jadi , di PC saya tidak bisa terkoneksi subnet mask 255.255.255.256 E. KESIMPULAN Dari hasil praktikum ini dapat diketahui angka 1 merupakan network identifier dan angka 0 merupakan host identifier. Jika network identifier bertambah 1 digit ke kanan maka network akan bertambah (subnet) dan host akan berkurang