Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
SUHU DAN KALOR
1. SUHU DAN KALOR
Dosen : Meiry Fadilah Noor, M.Si
Disusun Oleh :
Tuti Alawiyah (8012018300164)
Maryati (8012018300032)
Supriyatna (8012018300022)
2. SUHU/TEMPERATUR
SUHU
Suhu didefinisikan sebagai derajat panas dinginnya
suatu benda. Alat untuk mengukur suhu adalah
termometer, termometer ini memiliki sifat
termometrik zat yang berubah jika dipanaskan.
3. Jenis dan paparan
skala pada termometer ada beberapa macam
Termometer Celcius menandai titik tetap bawah dengan
angka 0 oC dan titik tetap atas dengan 100 oC, jarak antara
kedua titik tetap dibagi atas 100 skala dan tiap bagian adalah
1 oC. Termometer Reamur menggunakan skala dari 0 oR
sampai dengan 80 oR.
Pada Termometer Fahrenheit titik lebur es diberi angka 32 oF
dan titik didih air diberi angka 212 oF sehingga memiliki range
180 skala.
Sedangkan skala Kelvin yang disepakati sebagai satuan
Internasional memiliki skala dari 273 K sampai dengan 373 K.
Maka tiap-tiap termometer dapat dikalibrasi skalanya dengan
termometer lainnya.
4. Pada prinsipnya semua termometer
mempunyai acuan yang
sama dalam
menetapkan skala, titik lebur es murni
dipakai
sebagai
titik
tetap
bawah,
sedangkan suhu uap diatas air yang sedang
mendidih pada tekanan 1 atm sebagai titik
tetap atas.
5. SKALA SUHU
Gambar 1:
Perbandingan skala Celcius(C), Kelvin(K), Fahrenheit(F), dan Reamur(R).
100 --
d
C-- l
c
0 --
373--
K -- g
k
273--
212--
F-- s
f
32--
80-- titik tetap atas(tta)
R-r
0-- titik tetap bawah(ttb)
6.
7. KALOR
• Kalor atau bahang adalah salah satu bentuk energi yang
mengalir karena adanya perbedaan suhu dan atau karena
adanya usaha atau kerja yang dilakukan pada sistem.
• Kalor mempunyai satuan kalori, satu kalori didefinisikan
sebagai kalor yang dibutuhkan 1 gram air untuk menaikkan
suhunya 1OC. Dalam sistem SI satuan kalor adalah Joule. Satu
kalori setara dengan 4,18 joule.
• Kalor jenis (c) adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu setiap 1kg massa benda dan setiap 1 °C kenaikan suhu.
• Kapasitas kalor ( C ) adalah banyaknya kalor yang digunakan
untuk menaikkan suhu benda setiap 1 °C.
Dari kenyataan bahwa:
• Kalor yang diberikan pada benda sebanding dengan kenaikan
suhu.
• Kalor yang diberikan pada benda menaikkan suhu sebanding
massa benda.
• Kalor yang diberikan pada benda menaikkan suhu tergantung
jenis benda.
8. Kalor Dapat Megubah Suhu Suatu
Benda
• Benda yang suhunya naik dikatakan menerima kalor,
sedangkan benda yang suhunya turun dikatakan melepaskan
kalor.
• Makin tinggi kenaikan suhu suatu benda berarti makin
banyak pula kalor yang diterima benda itu.
• Bila penurunan suhu suatu benda besar, besar pula kalor
yang dilepaskan benda itu.
• Perubahan suhu pada suatu benda, dapat ditentukan jumlah
kalor yang diterima atau yang dilepaskan benda itu.
9.
10.
11.
12. PERUBAHAN WUJUD ZAT
• Kita kenal ada tiga wujud zat, yaitu padat, cair, dan gas. Pada umumnya
semua zat pada suhu dan tekanan tertentu dapat berubah dari satu wujud
ke wujud yang lain. Misalkan H20 pada wujud padat berupa es, dalam
wujud cair berupa air, dan dalam wujud gas berupa uap.
• Jumlah kalor yang diperlukan/dilepaskan saat perubahan wujud (suhu
tetap) dinyatakan dengan formula:
•
•
•
Q=m.L
Q=jumlah kalor, satuannya joule.
m=massa zat, satuannya kg.
L=kalor laten (kalor lebur, kalor beku, kalor uap, dan kalor embun)
satuannya joule/kg.
ASAS BLACK
• Jika ada dua macam zat yang berbeda suhunya dicampurkan atau
disentuhkan, maka zat yang suhunya lebih tinggi akan melepas kalor yang
sama banyaknya dengan kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih
rendah.
• Q lepas = Q serap
• Kekekalan energi pada pertukaran kalor seperti persamaan diatas
pertama kali dikemukakan oleh Black seorang ilmuwan Inggris.
13. 2. Seratus gram air dengan suhu 30OC dicampur
dengan 50 gram air bersuhu 80OC, tentukan
suhu campurannya! (kalor jenis air-1 kal/gr.OC)
Penyelesaian
Air panas
t2= 80 C ;m2= 50 gr
O
t
Qdiserap=Qdilepas
Q1=Q2
m1.c1.ΔT1=m2.c2.ΔT2
100.1.(t-30) = 50.1.(80-t)
2t-60 = 80-t
Air dingin
t1= 30OC ;m1= 100 gr
3t = 140
t = 46,7 OC
14. Suhu dan Pemuaian
•
Pada Kehidupan Sehari-hari temperatur merupakan indikator panas atau
dinginya benda
Es Dikatakan Bertemperatur Rendah
Api Dikatakan Bertemperatur Tinggi
15. Pemuaian
•Suatu zat jika dipanaskan pada umumnya akan memuai
dan menyusut jika didinginkan
• ΔL = αLoΔT
• ΔA = βAoΔT
• ΔV = γVoΔT
γ= 3α dan β= 2α
ΔL, ΔA, ΔV = Perubahan panjang,
luas dan volume
L0, Ao, Vo = Panjang, luas dan volume awal
ΔT = Perubahan suhu(0C)
α, β, γ= Koefisien muai panjang, luas dan
volume (0C-1)
16. •Jika dua sistem dengan temperatur yang berbeda
diletakkan dalam kontak termal, maka kedua sistem
tersebut pada akhirnya akan mencapai temperatur yang sama.
•Jika dua sistem dalam kesetimbangan termal dengan sistem ketiga,
maka mereka berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain
17. - Alat Yang Di Gunakan Untuk Mengukur Temperatur Di Sebut Termometer
- Untuk Mengukur Temperatur Secara Kuantitatif, perlu skala numerik seperti °C, °R, K, °F
18. PEMUAIAN ZAT PADAT
1. PEMUAIAN PANJANG
Dari gambar di samping, diperoleh
lo
a. lt = …
atau Δl = ….
b. Koefisien muai panjang(α) suatu
bahan adalah perbandingan antara
pertambahan panjang(Δl) terhadap
lt
panjang mula-mula(lо) persatuan
kenaikan
suhu(Δt).
Secara l = initial length
o
matematis dinyatakan:
lt = panjang pada suhu t
α=…
atau Δl = … ,
Δl = the length increases
sehingga lt = ………………
Δl
to = suhu awal
c.
Apa satuan
dimensinya.
α
dan
tuliskan t = suhu akhir
α = coefficient of linier expansion
19. Contoh Soal:Pemuaian Zat Padat
1. Sebatang baja berpenampang kecil yang
panjangnya 20 meter bersuhu 20OC. Baja
mengalami pemanasan sampai suhu 40OC
kemudian didinginkan sampai suhu -30OC.
Berapakah perbedaan thd pjng awal?.
Penyelesaian:
b. Δl = l α Δt
= 20 m . 12. 10 / C. (-30-20) C
αbaja= 12. 10-6 /OC
O
-6
= -12 mm
a. Δl = lO α Δt
= 20 m . 12. 10-6 /OC. (40-20)OC
= 4,8 mm
O
O
20. 2. Sebuah plat baja berbentukpersegi dengan sisi
30 cm bersuhu 20OC. Bila Plat Baja dipanaskan
sampai 130 OC,tentukan luas baja sekarang?.
Penyelesaian: β=2.α
ΔA = AO β Δt
= 900 cm2 . 24. 10-6 /OC. (130-30)OC
= 2,38 cm2
At = AO+ ΔA
= 900 cm2 + 2,38 cm2
= 902,38 cm2
Cara lain:
dihitung)
(coba
At = AO(1+ β Δt)
21. PEMUAIAN ZAT CAIR
• Formula:
Vt = VO ( 1 +
Penyelesaian:
Δγ )
t
Keterangan:
γ = koef. Muai volume zat
cair (diket. Dari data
muai volume zat cair)
Diket:
Ditanya: Vt?
VO = 2 liter
Δt = 50OC-20OC= 30OC
γ = 210. 10 / C
-6 O
Jawab: Vt = VO ( 1 +
γt )
Δ
= 2 ( 1 + 210.10-6.30 )
= 2 (1,0063)
= 2,0126 liter
Contoh:
Air sebanyak 2 liter bersuhu 20OC dipanaskan dalam
panci hingga suhunya 50OC. Berapa volume air
setelah dipanaskan?(γ=210.10-6/OC)
22. PEMUAIAN GAS
Contoh:
• Formula:
Vt = VO ( 1 +
Δγt )
Keterangan:
γ = koef. Muai volume gas
= 1/273
T = suhu harus dlm Kelvin
Maka formula dapat dalam
bentuk:
V1 V2
=
T1 T2
Gas sebanyak 2 liter bersuhu 27OC.
Berapa volume gas setelah dipanaskan
hingga suhunya 77OC?
Penyelesaian:
Diket:
Ditanya: V2?
V1 = 2 liter
T1= 27 +273 = 300 K
T2= 77+273= 350 K
Jawab:
V1
V2
=
T1
T2
2
V
= 2
300
350
V2 =2,33liter
23. PERAMBATAN KALOR
1.
Konduksi
Perambatan kalor secara konduksi terjadi pada logam yang dipanaskan.
Partikel-partikel logam tidak berpindah, perpindahan kalornya terjadi
secara berantai oleh partikel yang bergetar semakin cepat pada saat kalor
yang masuk logam semakin besar dan getaran partikel akan memindahkan
kalor pada partikel disampingnya, demikian dan seterusnya. (cari contohnya
perambatan kalor dalam kehidupan sehari-hari, minimal 3 contoh)
Formula:
Q
k.A
=
(T2 − 1 )
T
t
L
(Q/t)= laju perpindahan kalor (J/s=W)
A
= luas penampang (m2)
L
= panjang bahan (m)
K
= kondusivitas bahan (W/m.K)
Δ T = selisih suhu (OC atau K)
24. 2. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat
cair dan gas. Pada perpindahan kalor ini bagian yang
mendapat kalor partikel-partikelnya akan berpindah
ke suhu yang lebih rendah, demikian dan seterusnya
sehingga terjadi arus konveksi. (cari contoh perambatan kalor
ini dalam kehidupan sehari-hari, minimal 3 contoh)
Formula:
Q
= h. A.(T2 − T1 )
t
(Q/t)= laju perpindahan kalor (J/s=W)
A
= luas penampang (m2)
h
= koef. konveksi (W/m2.K)
Δ T = selisih suhu (OC atau K)
25.
26. Contoh Soal Perpindahan Kalor
1. Balok besi berpenampang kecil dengan suhu
kedua ujung dibuat tetap yaitu 500OC dan 100OC.
Jika panjang besi 50 cm. Berapakah laju kalor
persatuan luas yang melewati balok tersebut.
(konduksivitas termal besi= 75 W/m.K)
Penyelesaian:
L=50 cm= 0,5 m k= 75 W/m.K
ΔT=400K
Q
k
75
2
= ∆T =
400 = 60000W / m
t. A L
0,5
27. 3. Sebuah benda sumber panas mempunyai luas
permukaan 10 cm2 dan emisivitasnya 0,4 bersuhu
727OC. Hitung kalor yang dipancarkan benda selama 1
menit.
Penyelesaian:
A=10 cm2=0,001 m2
T=727+273=1000K
t=60 sekon
ε= 0,4
σ= 5,67.10-8 W/m2.K4
Q?
Q= ε.σ.A.T4.t
= 0,4. 5,67.10-8. 0,001. (1000)4.60
= 136,08 j
28. Daftar Pustaka
• Cerah. 2006, LKS IPA unt. SMP/MTS Kelas VII SMT
1, Surakarta, CV Teguh Karya .
• Dr. Tan Ik Gie, 1994. Fisika , Kelas 2 SLTP, Bandung.
• Dr. Tan Ik Gie, 1994. Fisika , Kelas 1 SLTP, Bandung.
• Sri Sukabdiyah. 2001, Fisika unt. Kelas 1 SLTP,
Jakarta, Yudistira.
• D. Suryana. 2002, Belajar Aktif Fisika unt. SLTP Kelas
2, Jakarta, Depdiknas.