SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PELUMAS DAN
PERKEMBANGANNYA
                            Oleh
                  Wiranto Arismunandar
                Institut Teknologi Bandung,

 The 1st Indonesia Fuel & Lubes Conference and Exhibition
                           MASPI
                Jakarta, 21 November 2006
PELUMAS (1)
• melumas, mengurangi gesekan dan
  keausan; mendinginkan, membersihkan,
  melindungi permukaan dan mencegah
  korosi; menyekat, meredam kejutan,
  getaran dan bunyi;
• mentransmisi daya.
PELUMAS (2)
•   Sudah dikenal beberapa ribu tahun sebelum
    Masehi, di Timur Tengah.
•   4000 SM, di Mesopotamia, sudah dikenal
    bantalan sangat sederhana,dengan pelumas
    zat bitumina.
•   1400 SM, kendaraan perang Mesir sudah
    menggunakan pelumas campuran lemak
    hewan dan kapur (gemuk primitif).
•   Peradaban Yunani dan Romawi sudah
    mengenal mekanisme: puli, roda gigi, dan
    derek serta bantalan bola dan rol dengan
    pelumas lemak hewan dan minyak nabati.
PELUMAS (3)
Abad 18 :
Revolusi industri dimulai di Inggris sekitar tahun
1760, berlangsung selama 80 tahun. Pelumas
yang digunakan adalah minyak nabati (minyak
sawit, kacang tanah, kastor, lobak, bijih rami,
zaitun, dan minyak kedelai); minyak hewan
(lemak-lemak sapi, babi, bebek, angsa, sperma
ikan paus), dan pelumas padat/semi-padat
(grafit, talk, gemuk dari soda dan minyak hewan
ditambah kapur).
PELUMAS (4)
Abad 19:
Mulai digunakan pelumas dari minyak bumi (1852) di USA,
Kanada, Rusia, dan Romania, dalam jumlah kecil. Di akhir abad
19, lebih dari 90% pelumas (termasuk gemuk) dibuat dari
minyak bumi.

1885:
awal produksi minyak bumi di Indonesia.

1876:
Motor bensin (Otto), dan pada tahun

1892:
motor diesel (Diesel), dibuat untuk pertama kalinya. Keduanya
untuk daya rendah dan pada putaran rendah.
PELUMAS (5)
Abad 20 :
Mutu dan produksi minyak pelumas ditingkatkan terutama
untuk memenuhi kebutuhan perkembangan motor bakar (motor
bensin, motor diesel, turbin gas dan motor jet) prestasi tinggi,
baik untuk keperluan industri dan transportasi maupun
manufakturing. Kecepatan motor masih relatif rendah.

1905:
SAE didirikan di kota New York.

1920:
Produksi pelumas mutu tinggi dengan distilasi vakum.
Komisi Standar Pelumas SAE dibentuk.

1923:
SAE mengklasifikasi pelumas motor bakar menurut viskositas.
Penggantian pelumas harus dilakukan setiap 800 – 1000 mil.
PELUMAS (6)
1930:
Penggunaan aditif dalam pengembangan pelumas modern
(deterjen, anti-lumpur, tekanan dan temperatur ekstrim)

1939:
Pesawat terbang turbojet yang pertama terbang di Jerman,
Heinkel 178.

1950:
Multigrade oils. Penerbangan dengan motor turboprop yang
pertama, Vickers-Viscount.

1972:
Minyak pelumas sintetik AMSOIL 10W-40 mulai dipasarkan
(dinyatakan lebih baik dari segi engine cleanliness, fuel
economy, oil economy, cold starting capability, intake system
cleanliness, shear stability, thermal/oxidative stability).
JENIS PELUMAS (1)
Pelumas Cair :
• Hewan : sperma ikan paus, lemak
• Tumbuhan : kastor, bijih lobak, rami, sawit,
   kedelai, zaitun
• Minyak bumi : senyawa hidrokarbon
• Sintetik : ester, silikon, eter, senyawa klor dan
   fluor (stabilitas termal dan daerah temperatur
   operasi yang lebar; tahan api, tekanan uap
   rendah, tekanan dan temperatur ekstrim,
   vakum tinggi, radiasi nuklir; tidak ramah
   lingkungan)
JENIS PELUMAS (2)
Semi-padat
• Gemuk; campuran zat pengental dan pelumas.
  Zat pengental : sabun logam, lempung, silikon, karbon
  hitam, politetrafluoroetilen (PTPE). Digunakan apabila
  sistem minyak pelumas tidak mungkin diterapkan.

Padat
• Grafit, molibdenum disulfida. Digunakan jika pelumas
  cair tidak dapat memenuhi syarat (temperatur tinggi,
  temperatur sangat rendah atau kriyogenik, vakum
  sangat tinggi, aplikasi nuklir, pembebanan ekstrim,
  lingkungan yang reaktif).
KEBUTUHAN PELUMAS (1)




Sumber: Klein and Company, 2006
KEBUTUHAN PELUMAS (2)
•   Minyak pelumas untuk motor bakar ~ 85%,
    atau lebih, dari jumlah total kebutuhan
    pelumas.
•   Kebutuhan tersebut meliputi minyak pelumas
    hidrolik, minyak pelumas roda gigi dan
    transmisi, minyak pelumas turbin, dan lainnya.
•   Total persentase tidak akan bulat karena
    adanya pembulatan.
KEBUTUHAN PELUMAS (3)
        PERKIRAAN PERTUMBUHAN KEBUTUHAN PELUMAS MENURUT WILAYAH, 2005-2015
Laju Pertumbuhan (%)




 Sumber: Klein and Company, 2006
PERKEMBANGAN MUTU
      PELUMAS (1)
Motivasi, memenuhi kebutuhan :
• Desain baru
• Kondisi operasi dan prestasi mesin
• Laju keausan yang rendah
• Kompatibilitas dengan (bahan bakar dan)
  material bantalan dan sekat
• Waktu pemakaian yang panjang
• Faktor lingkungan
• Penghematan sumberdaya
• Ketersediaan dan harga yang terjangkau.
PERKEMBANGAN MUTU
            PELUMAS (2)
Kemajuan Sains dan Teknologi, antara lain :
• Mekanika Fluida, Perpindahan Panas, Tribologi, Material,
  Desain, dll

Bahan Dasar
• Minyak bumi, sintetik, daur ulang, dan minyak nabati

Aditif
• Memperbaiki viskositas dan lubrisitas, atau berfungsi sebagai
  deterjen, anti-korosi,anti-oksidasi, anti-karat, anti-busa, anti-
  aus, dispersan, menurunkan titik tuang, dll.
• Perannya makin penting
• Bisnis yang menjanjikan.
PENGENDALIAN MUTU
          PELUMAS
• Motivasi
  – Pelumas yang baik, terbaik, dan lebih baik
• Standar
  – API, ASTM, JASO, ACEA, SAE, dll
• Spesifikasi
• Informasi yang jelas
• Peraturan, Pengawasan, dan Sanksi
PENGHEMATAN SUMBERDAYA DAN
         FAKTOR LINGKUNGAN
•   DAUR ULANG
•   MATERIAL DAN ENERGI BARU
•   PROSES BARU
•   WAKTU PEMAKAIAN PANJANG
•   SISTEM PELUMASAN
•   OPERASI DAN PERAWATAN
•   FRIENDLY/ ZERO WASTE
    (Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Cleaning,
    Recovery, Reclamation)
KERJASAMA (1)
•   Motivasi
    – Berbagi know-how, kepakaran dan
      pengalaman, fasilitas, pasar, dan dana
    – Menghasilkan produk yang terbaik dan lebih
      baik
KERJASAMA (2)
• Kerjasama antara Industri – Perguruan Tinggi –
  Lembaga Penelitian dan Pengembangan –
  Pemerintah – Bisnis – Masyarakat.
  (Pemerintah : menetapkan kebijakan; regulator, fasilitator,
  menyebarkan informasi, dapat membuka atau menciptakan pasar)
• Kerjasama antara industri sangat penting
   – Motor bakar dan mesin pada umumnya tidak akan maju dan
     berkembang tanpa dukungan pelumas yang memadai
   – Mengurangi risiko, biaya dan jam kerja yang tidak efektif
   – Waktu-mencapai-pasar (time-to-market) yang lebih pendek.
• Keberhasilan kerjasama sangat tergantung dari
  faktor manusianya
   – Keterampilan komunikasi dan kerjasama, dan komitmennya
KERJASAMA (3)
MASPI
• dapat menjadi forum komunikasi dan
  kerjasama yang efektif untuk
  memecahkan berbagai masalah yang
  berkaitan dengan pelumas dan pelumasan
PENUTUP (1)
• Demikianlah perkembangan pelumas yang
  fungsi utamanya adalah mengurangi daya
  gesekan dan laju keausan permukaan dua
  benda yang saling bergesekan – bergerak relatif
  antara satu dengan yang lain
• Perkembangan jenis dan mutu pelumas dari
  yang paling sederhana terjadi karena adanya
  kebutuhan mesin-mesin modern yang makin
  canggih dengan berbagai kondisi operasinya
  masing-masing
PENUTUP (2)
• Perkembangan tersebut dimungkinkan oleh
  kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
  ketersediaan bahan bakunya.
• Peranan aditif makin penting karena boleh
  dikatakan tidak ada satupun bahan baku yang
  dapat memenuhi semua persyaratan yang
  diminta
• Mutu pelumas dijamin berdasarkan spesifikasi
  yang ditetapkan menurut standar pengujian
  yang berlaku

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

03 vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
03   vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita03   vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
03 vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
bocah666
 
MASPI-API PRESENTATION
MASPI-API PRESENTATIONMASPI-API PRESENTATION
MASPI-API PRESENTATION
maspi28
 
Bahan bakar & pelumas daihatsu training center
Bahan bakar & pelumas daihatsu training centerBahan bakar & pelumas daihatsu training center
Bahan bakar & pelumas daihatsu training center
Eko Supriyadi
 
06 toyota manufacturing, eko rudianto
06   toyota manufacturing, eko rudianto06   toyota manufacturing, eko rudianto
06 toyota manufacturing, eko rudianto
bocah666
 
Base oil synthetic maspi
Base oil synthetic maspiBase oil synthetic maspi
Base oil synthetic maspi
bocah666
 
Bahan bakar dan pembakaran
Bahan bakar dan pembakaranBahan bakar dan pembakaran
Bahan bakar dan pembakaran
Bisrul Tambunan
 

Andere mochten auch (7)

03 vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
03   vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita03   vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
03 vice chairman of maspi, nugraha kartasasmita
 
MASPI-API PRESENTATION
MASPI-API PRESENTATIONMASPI-API PRESENTATION
MASPI-API PRESENTATION
 
Bahan bakar & pelumas daihatsu training center
Bahan bakar & pelumas daihatsu training centerBahan bakar & pelumas daihatsu training center
Bahan bakar & pelumas daihatsu training center
 
06 toyota manufacturing, eko rudianto
06   toyota manufacturing, eko rudianto06   toyota manufacturing, eko rudianto
06 toyota manufacturing, eko rudianto
 
Bahan Bakar
Bahan BakarBahan Bakar
Bahan Bakar
 
Base oil synthetic maspi
Base oil synthetic maspiBase oil synthetic maspi
Base oil synthetic maspi
 
Bahan bakar dan pembakaran
Bahan bakar dan pembakaranBahan bakar dan pembakaran
Bahan bakar dan pembakaran
 

Mehr von bocah666

07 meb, ibnu s andika
07   meb, ibnu s andika07   meb, ibnu s andika
07 meb, ibnu s andika
bocah666
 
09 lubrizol, jason chong
09   lubrizol, jason chong09   lubrizol, jason chong
09 lubrizol, jason chong
bocah666
 
07 ministry of esdm, evita legowo
07   ministry of esdm, evita legowo07   ministry of esdm, evita legowo
07 ministry of esdm, evita legowo
bocah666
 
07 meb, ibnu s andika
07   meb, ibnu s andika07   meb, ibnu s andika
07 meb, ibnu s andika
bocah666
 
08 ministry of esdm, evita legowo
08   ministry of esdm, evita legowo08   ministry of esdm, evita legowo
08 ministry of esdm, evita legowo
bocah666
 
05 toyota manufacturing, eko rudianto
05   toyota manufacturing, eko rudianto05   toyota manufacturing, eko rudianto
05 toyota manufacturing, eko rudianto
bocah666
 
05 pertamina, yuttie nurianti
05   pertamina, yuttie nurianti05   pertamina, yuttie nurianti
05 pertamina, yuttie nurianti
bocah666
 
06 meb, ibnu s andika
06   meb, ibnu s andika06   meb, ibnu s andika
06 meb, ibnu s andika
bocah666
 
04 sk energy, j. rock lee
04   sk energy, j. rock lee04   sk energy, j. rock lee
04 sk energy, j. rock lee
bocah666
 
02 h.e. purnomo yusgiantoro
02   h.e. purnomo yusgiantoro02   h.e. purnomo yusgiantoro
02 h.e. purnomo yusgiantoro
bocah666
 
01 welcoming remarks, sanusi wiradimaja
01   welcoming remarks, sanusi wiradimaja01   welcoming remarks, sanusi wiradimaja
01 welcoming remarks, sanusi wiradimaja
bocah666
 
3 gaikindo
3 gaikindo3 gaikindo
3 gaikindo
bocah666
 
2 itb tatang
2 itb tatang2 itb tatang
2 itb tatang
bocah666
 

Mehr von bocah666 (20)

Api eolcs
Api eolcsApi eolcs
Api eolcs
 
Api eolcs
Api eolcsApi eolcs
Api eolcs
 
07 meb, ibnu s andika
07   meb, ibnu s andika07   meb, ibnu s andika
07 meb, ibnu s andika
 
09 lubrizol, jason chong
09   lubrizol, jason chong09   lubrizol, jason chong
09 lubrizol, jason chong
 
07 ministry of esdm, evita legowo
07   ministry of esdm, evita legowo07   ministry of esdm, evita legowo
07 ministry of esdm, evita legowo
 
07 meb, ibnu s andika
07   meb, ibnu s andika07   meb, ibnu s andika
07 meb, ibnu s andika
 
08 ministry of esdm, evita legowo
08   ministry of esdm, evita legowo08   ministry of esdm, evita legowo
08 ministry of esdm, evita legowo
 
05 toyota manufacturing, eko rudianto
05   toyota manufacturing, eko rudianto05   toyota manufacturing, eko rudianto
05 toyota manufacturing, eko rudianto
 
05 pertamina, yuttie nurianti
05   pertamina, yuttie nurianti05   pertamina, yuttie nurianti
05 pertamina, yuttie nurianti
 
06 meb, ibnu s andika
06   meb, ibnu s andika06   meb, ibnu s andika
06 meb, ibnu s andika
 
04 sk energy, j. rock lee
04   sk energy, j. rock lee04   sk energy, j. rock lee
04 sk energy, j. rock lee
 
02 h.e. purnomo yusgiantoro
02   h.e. purnomo yusgiantoro02   h.e. purnomo yusgiantoro
02 h.e. purnomo yusgiantoro
 
01 welcoming remarks, sanusi wiradimaja
01   welcoming remarks, sanusi wiradimaja01   welcoming remarks, sanusi wiradimaja
01 welcoming remarks, sanusi wiradimaja
 
7 lemigas
7 lemigas7 lemigas
7 lemigas
 
6 corelab
6 corelab6 corelab
6 corelab
 
5 pln
5 pln5 pln
5 pln
 
4 ciba
4 ciba4 ciba
4 ciba
 
3 gaikindo
3 gaikindo3 gaikindo
3 gaikindo
 
2 itb tatang
2 itb tatang2 itb tatang
2 itb tatang
 
1 shell
1 shell1 shell
1 shell
 

3 itb

  • 1. PELUMAS DAN PERKEMBANGANNYA Oleh Wiranto Arismunandar Institut Teknologi Bandung, The 1st Indonesia Fuel & Lubes Conference and Exhibition MASPI Jakarta, 21 November 2006
  • 2. PELUMAS (1) • melumas, mengurangi gesekan dan keausan; mendinginkan, membersihkan, melindungi permukaan dan mencegah korosi; menyekat, meredam kejutan, getaran dan bunyi; • mentransmisi daya.
  • 3. PELUMAS (2) • Sudah dikenal beberapa ribu tahun sebelum Masehi, di Timur Tengah. • 4000 SM, di Mesopotamia, sudah dikenal bantalan sangat sederhana,dengan pelumas zat bitumina. • 1400 SM, kendaraan perang Mesir sudah menggunakan pelumas campuran lemak hewan dan kapur (gemuk primitif). • Peradaban Yunani dan Romawi sudah mengenal mekanisme: puli, roda gigi, dan derek serta bantalan bola dan rol dengan pelumas lemak hewan dan minyak nabati.
  • 4. PELUMAS (3) Abad 18 : Revolusi industri dimulai di Inggris sekitar tahun 1760, berlangsung selama 80 tahun. Pelumas yang digunakan adalah minyak nabati (minyak sawit, kacang tanah, kastor, lobak, bijih rami, zaitun, dan minyak kedelai); minyak hewan (lemak-lemak sapi, babi, bebek, angsa, sperma ikan paus), dan pelumas padat/semi-padat (grafit, talk, gemuk dari soda dan minyak hewan ditambah kapur).
  • 5. PELUMAS (4) Abad 19: Mulai digunakan pelumas dari minyak bumi (1852) di USA, Kanada, Rusia, dan Romania, dalam jumlah kecil. Di akhir abad 19, lebih dari 90% pelumas (termasuk gemuk) dibuat dari minyak bumi. 1885: awal produksi minyak bumi di Indonesia. 1876: Motor bensin (Otto), dan pada tahun 1892: motor diesel (Diesel), dibuat untuk pertama kalinya. Keduanya untuk daya rendah dan pada putaran rendah.
  • 6. PELUMAS (5) Abad 20 : Mutu dan produksi minyak pelumas ditingkatkan terutama untuk memenuhi kebutuhan perkembangan motor bakar (motor bensin, motor diesel, turbin gas dan motor jet) prestasi tinggi, baik untuk keperluan industri dan transportasi maupun manufakturing. Kecepatan motor masih relatif rendah. 1905: SAE didirikan di kota New York. 1920: Produksi pelumas mutu tinggi dengan distilasi vakum. Komisi Standar Pelumas SAE dibentuk. 1923: SAE mengklasifikasi pelumas motor bakar menurut viskositas. Penggantian pelumas harus dilakukan setiap 800 – 1000 mil.
  • 7. PELUMAS (6) 1930: Penggunaan aditif dalam pengembangan pelumas modern (deterjen, anti-lumpur, tekanan dan temperatur ekstrim) 1939: Pesawat terbang turbojet yang pertama terbang di Jerman, Heinkel 178. 1950: Multigrade oils. Penerbangan dengan motor turboprop yang pertama, Vickers-Viscount. 1972: Minyak pelumas sintetik AMSOIL 10W-40 mulai dipasarkan (dinyatakan lebih baik dari segi engine cleanliness, fuel economy, oil economy, cold starting capability, intake system cleanliness, shear stability, thermal/oxidative stability).
  • 8. JENIS PELUMAS (1) Pelumas Cair : • Hewan : sperma ikan paus, lemak • Tumbuhan : kastor, bijih lobak, rami, sawit, kedelai, zaitun • Minyak bumi : senyawa hidrokarbon • Sintetik : ester, silikon, eter, senyawa klor dan fluor (stabilitas termal dan daerah temperatur operasi yang lebar; tahan api, tekanan uap rendah, tekanan dan temperatur ekstrim, vakum tinggi, radiasi nuklir; tidak ramah lingkungan)
  • 9. JENIS PELUMAS (2) Semi-padat • Gemuk; campuran zat pengental dan pelumas. Zat pengental : sabun logam, lempung, silikon, karbon hitam, politetrafluoroetilen (PTPE). Digunakan apabila sistem minyak pelumas tidak mungkin diterapkan. Padat • Grafit, molibdenum disulfida. Digunakan jika pelumas cair tidak dapat memenuhi syarat (temperatur tinggi, temperatur sangat rendah atau kriyogenik, vakum sangat tinggi, aplikasi nuklir, pembebanan ekstrim, lingkungan yang reaktif).
  • 10. KEBUTUHAN PELUMAS (1) Sumber: Klein and Company, 2006
  • 11. KEBUTUHAN PELUMAS (2) • Minyak pelumas untuk motor bakar ~ 85%, atau lebih, dari jumlah total kebutuhan pelumas. • Kebutuhan tersebut meliputi minyak pelumas hidrolik, minyak pelumas roda gigi dan transmisi, minyak pelumas turbin, dan lainnya. • Total persentase tidak akan bulat karena adanya pembulatan.
  • 12. KEBUTUHAN PELUMAS (3) PERKIRAAN PERTUMBUHAN KEBUTUHAN PELUMAS MENURUT WILAYAH, 2005-2015 Laju Pertumbuhan (%) Sumber: Klein and Company, 2006
  • 13. PERKEMBANGAN MUTU PELUMAS (1) Motivasi, memenuhi kebutuhan : • Desain baru • Kondisi operasi dan prestasi mesin • Laju keausan yang rendah • Kompatibilitas dengan (bahan bakar dan) material bantalan dan sekat • Waktu pemakaian yang panjang • Faktor lingkungan • Penghematan sumberdaya • Ketersediaan dan harga yang terjangkau.
  • 14. PERKEMBANGAN MUTU PELUMAS (2) Kemajuan Sains dan Teknologi, antara lain : • Mekanika Fluida, Perpindahan Panas, Tribologi, Material, Desain, dll Bahan Dasar • Minyak bumi, sintetik, daur ulang, dan minyak nabati Aditif • Memperbaiki viskositas dan lubrisitas, atau berfungsi sebagai deterjen, anti-korosi,anti-oksidasi, anti-karat, anti-busa, anti- aus, dispersan, menurunkan titik tuang, dll. • Perannya makin penting • Bisnis yang menjanjikan.
  • 15. PENGENDALIAN MUTU PELUMAS • Motivasi – Pelumas yang baik, terbaik, dan lebih baik • Standar – API, ASTM, JASO, ACEA, SAE, dll • Spesifikasi • Informasi yang jelas • Peraturan, Pengawasan, dan Sanksi
  • 16. PENGHEMATAN SUMBERDAYA DAN FAKTOR LINGKUNGAN • DAUR ULANG • MATERIAL DAN ENERGI BARU • PROSES BARU • WAKTU PEMAKAIAN PANJANG • SISTEM PELUMASAN • OPERASI DAN PERAWATAN • FRIENDLY/ ZERO WASTE (Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Cleaning, Recovery, Reclamation)
  • 17. KERJASAMA (1) • Motivasi – Berbagi know-how, kepakaran dan pengalaman, fasilitas, pasar, dan dana – Menghasilkan produk yang terbaik dan lebih baik
  • 18. KERJASAMA (2) • Kerjasama antara Industri – Perguruan Tinggi – Lembaga Penelitian dan Pengembangan – Pemerintah – Bisnis – Masyarakat. (Pemerintah : menetapkan kebijakan; regulator, fasilitator, menyebarkan informasi, dapat membuka atau menciptakan pasar) • Kerjasama antara industri sangat penting – Motor bakar dan mesin pada umumnya tidak akan maju dan berkembang tanpa dukungan pelumas yang memadai – Mengurangi risiko, biaya dan jam kerja yang tidak efektif – Waktu-mencapai-pasar (time-to-market) yang lebih pendek. • Keberhasilan kerjasama sangat tergantung dari faktor manusianya – Keterampilan komunikasi dan kerjasama, dan komitmennya
  • 19. KERJASAMA (3) MASPI • dapat menjadi forum komunikasi dan kerjasama yang efektif untuk memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan pelumas dan pelumasan
  • 20. PENUTUP (1) • Demikianlah perkembangan pelumas yang fungsi utamanya adalah mengurangi daya gesekan dan laju keausan permukaan dua benda yang saling bergesekan – bergerak relatif antara satu dengan yang lain • Perkembangan jenis dan mutu pelumas dari yang paling sederhana terjadi karena adanya kebutuhan mesin-mesin modern yang makin canggih dengan berbagai kondisi operasinya masing-masing
  • 21. PENUTUP (2) • Perkembangan tersebut dimungkinkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketersediaan bahan bakunya. • Peranan aditif makin penting karena boleh dikatakan tidak ada satupun bahan baku yang dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta • Mutu pelumas dijamin berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan menurut standar pengujian yang berlaku