SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 605
Downloaden Sie, um offline zu lesen
MENTORING-24
(CAHAYA INJIL)
BMF collections - 2015
i | P a g e
Table of Contents
PENDAHULUAN........................................................................................................ iii
Perumpamaan Tentang Pelita Diatas Kaki Dian ....................................................... 1
Perumpamaan Tentang Orang Samaria Yang Murah Hati ..................................... 12
Perumpamaan Tentang Sahabat Pada Tengah Malam .......................................... 38
Perumpamaan tentang Orang Kaya yang Bodoh ................................................... 60
Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Mandul................................................... 82
Perumpamaan tentang Tamu-tamu..................................................................... 103
Perumpamaan tentang Pesta Perjamuan Besar................................................... 126
Perumpamaan tentang Uang Dirham yang Hilang............................................... 150
Perumpamaan tentang Anak yang telah Mati dan Hidup Kembali...................... 173
Perumpamaan tentang Dua Anak yang Hilang..................................................... 186
Perumpamaan tentang Bendahara yang Tidak Setia ........................................... 214
Perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus .................................................. 237
Perumpamaan tentang Hamba yang Tidak bergunaa.......................................... 255
Perumpamaan tentang Hakim yang Tidak Adil .................................................... 282
Perumpamaan tentang orang Farisi dan Pemungut cukai ................................... 305
Perumpamaan tentang Uang Mina ...................................................................... 333
Perumpamaan tentang Hamba yang Tidak Mengampuni.................................... 362
Para Pekerja di Kebun Anggur - Bagian Pertama.................................................. 378
Para Pekerja di Kebun Anggur - Bagian Kedua ..................................................... 397
Perumpamaan tentang Pohon Ara....................................................................... 418
Perumpamaan tentang Para Penggarap Kebun Anggur yang Jahat..................... 442
Perumpamaan tentang Perjamuan Kawin............................................................ 484
Perumpamaan tentang 10 Gadis-gadis yang Bijaksana & Bodoh......................... 504
Perumpamaan tentang talenta ............................................................................ 519
Perumpamaan tentang Kedatangan Yesus yang kedua ....................................... 541
Pemisahan antara Domba dengan Kambing (Bagian ke-2) .................................. 579
ii | P a g e
PENUTUP...............................................................................................................597
iii | P a g e
PENDAHULUAN
Apakah Injil itu? Kabar baik.
Apakah artinya bagiku?
Apakah itu penting bagiku?
Apa maknanya bagi dunia?
Bagaimana hidup tanpa Injil Kristus?
Siapakah Yesus? Apa yang Dia ajarkan? Apakah tujuanNya datang ke dunia?
Kiranya pengenalan kita akan Injil dan Kristus menjadikannya sangat berharga dan
bernilai, sehingga sama seperti rasul Paulus & Petrus kita dapat berkata:
II Korintus 2
2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di
jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman
pengenalan akan Dia di mana-mana.
II Korintus 10
10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang
dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.
Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Filipi 3
3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus
Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku
telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku
memperoleh Kristus,
II Petrus 1
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan
Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.
II Petrus 3
3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan
Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan
sampai selama-lamanya.
iv | P a g e
Tuhan Yesus memberkati.
BMF collections - 2015
1 | C A H A Y A I N J I L
Perumpamaan Tentang Pelita Diatas Kaki Dian
Lukas 8:16-17 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Liverpool,
Inggris.
Yesus mengatakan di Lukas 8:16, "Tidak ada orang yang menyalakan
pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di
bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian,
supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat
cahayanya."
Anda barangkali bertanya, "Apa yang ingin Yesus katakan kepada kita
di sini?" Ketika Yesus berkhotbah, orang banyak menjadi takjub
mendengar pengajarannya. Namun, apa yang begitu menakjubkan
tentang satu pernyataan seperti ini? Orang banyak suka mendengar
pengajarannya, tetapi ada apa dalam pernyataan seperti itu yang layak
didengarkan? Maksud saya, apa yang begitu menakjubkan tentang
pernyataan ini yang mengatakan, tidak ada orang yang menyalakan
pelita lalu menutupinya dengan tempayan? Tentu saja tidak ada orang
yang berbuat seperti itu! Saya tidak dapat melihat apa-apa yang begitu
menakjubkan dalam pernyataan seperti ini. Saya bahkan tidak dapat
melihat arti rohani semacam apa yang dapat terkandung dalam
pernyataan seperti itu.
Tetapi jika ayat 16 kedengaran terlalu aneh, lalu ayat 17 pula
berlawanan, "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak
akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan
diketahui dan diumumkan."
Apa artinya semua ini? Menurut Anda, apa yang dapat diartikan oleh
orang banyak yang mendengarkan Yesus itu? Jika saya mengucapkan
kata-kata tersebut kepada Anda, atau jika Anda keluar kepada orang-
orang di jalan dan berkata kepada mereka, "Dengar, aku ingin
memberitahu kamu sesuatu yang sangat penting. Tidak ada orang
yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan," tidakkah
2 | C A H A Y A I N J I L
mereka akan berkata, "Ada yang kurang beres dengan orang ini."
Apabila Anda melihat pernyataan ini, Anda mungkin bertanya, "Apa
yang ingin disampaikan oleh Yesus?" Dan tentu saja pernyataan itu
sangat penting karena ia muncul lima kali di dalam tiga Injil yang
pertama. Kalau begitu, mengapa begitu penting? Apakah wajar saya
mengusulkan kepada Anda untuk coba membuat pernyataan itu kepada
seseorang di jalan? Apakah orang Yahudi memahami pernyataan itu
dengan cara yang sama seperti orang lain di jalan?
Pada kenyataannya, bagi seorang Yahudi, pernyataan tersebut sangat
berarti bagi orang Yahudi yang mempunyai pengertian rohani, dan juga
memahami Kitab Suci. Namun tidak demikian bagi bagi orang non-
Yahudi. Kalau begitu, mari kita bertanya lagi, apa yang begitu penting
tentang pernyataan ini, yang tampaknya tidak sedang menyatakan
sesuatu yang sangat penting namun justru muncul lima kali di dalam
kitab-kitab Injil sinoptis, yakni tiga Injil yang pertama. (Matius 5:15,
10:26; Markus 4:21-22; Lukas 8:16-17, 11:33.)
Gideon dan Tiga Ratus Orangnya Menutupi Terang Mereka
Apa artinya menutupi terang atau pelita? Pada dasarnya, terdapat dua
cara bagaimana seorang Yahudi dapat memahami pernyataan tersebut.
Yang pertama, mereka akan mengingat satu peristiwa bersejarah di
dalam Kitab Suci. Dan yang kedua, mereka tahu apa yang ditetapkan
oleh peraturan orang Yahudi tentang terang.
Yang pertama, siapapun yang mengenal Kitab Suci akan segera
mengingat, "Ah ya! Terang yang ditutupi dengan tempayan!" Tahukah
Anda di mana terang ditutupi dengan tempayan di dalam Alkitab?
Hakim-hakim pasal 7 ialah satu tempat di dalam Kitab Suci di mana
terang ditutupi dengan tempayan. Ini sangat penting untuk dimengerti.
Bagi Anda yang bukan orang Kristen atau yang baru percaya, saya
akan menceritakan apa yang terjadi di situ.
Terjadi satu peperangan, dan Israel berhadapan dengan tentara musuh
yang sangat besar. Jadi, seluruh bangsa Israel berada dalam
ketakutan. Situasinya sangat gawat, dan Allah memanggil seorang
hamba-Nya bernama Gideon. Dan Gideon mengerahkan satu angkatan
tentara sebesar mungkin untuk melawan musuh besar ini yang datang
menyerang mereka. Namun Gideon masih kalah dari segi jumlah.
3 | C A H A Y A I N J I L
Sekilas pandang, tentara Israel yang terdiri dari campuran bermacam-
macam orang, tidak mungkin dapat melawan pihak musuh. Besar
kemungkinan mereka akan dibantai habis-habisan. Jadi, Tuhan berkata
kepada Gideon, "Tidak. Kita tidak akan pergi berperang dengan orang-
orang ini. Aku mau tiga ratus orang. Perhatikan mereka apabila
mereka minum. Pilih mereka yang menghirup dengan membawa
tangannya ke mulutnya." Dan jumlah orang yang menghirup dengan
membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang. Nah, apakah
tiga ratus prajurit yang khusus ini, telah mempelajari seni 'kung fu'
atau seni perang yang lain? Tidak! Tidak sama sekali! Mereka dipilih
hanya karena kualitas rohani belaka, bukan karena kemahiran perang
karena mereka akan bertempur dalam satu peperangan yang luar biasa
oleh kuasa Allah. Mereka akan memenangkan peperangan ini dengan
terang, bukan dengan pedang. Setahu saya, inilah satu-satunya
peperangan yang dimenangkan semata dengan menyinarkan terang,
bukan dengan menarik pedang. Yang dikatakan Allah ialah: "Siapkan
suluh, dan tutup setiap suluh itu dengan sebuah buyung." Maka,
Gideon dan tiga ratus orang itu masing-masing mengambil suluh yang
telah dinyalakan, dan menutupinya dengan sebuah buyung.
Pada malam hari, tiga ratus orang ini maju melawan puluhan ribu
tentara musuh. Mereka dibagikan kepada tiga pasukan yang
ditempatkan di sekeliling perkemahan musuh dari tiga sisi. Satu-
satunya senjata yang dibawa masing-masing orang ialah suluh yang
ditutupi buyung di tangan kiri, dan sangkakala di tangan kanan. Dan
Gideon berkata, "Saat aku meniup sangkakala, kamu semua yang
bersamaku, juga meniup sangkakala. Kamu juga pecahkan buyung dan
cahaya suluh akan bersinar tiba-tiba dalam kegelapan dan kamu akan
berteriak, 'Demi Tuhan dan demi Gideon!'" (Hakim-hakim 7:18-19)
Pendengar Yahudi akan segera menangkap maksud Yesus: Apakah
suluh dinyalakan untuk sentiasa tetap berada di dalam buyung? Tentu
saja tidak! Itulah sebabnya Yesus melanjutkan untuk berkata di Lukas
8:17, "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan
dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan
diketahui dan diumumkan." Suluh-suluh tentara Gideon disembunyikan
saat mereka datang di tengah-tengah musuh, tetapi mereka
dinyatakan dan diketahui saat Gideon memberikan sinyal untuk
memecahkan buyung dan memulai perang. Bukankah ini hebat? Anda
dapat melihat bahwa Yesus tidak semata berkata, "Tidak seorangpun
4 | C A H A Y A I N J I L
menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan" karena itu
sendiri tidak terlalu berarti.
Tempayan, atau Manusia Lama Menutupi Terang Itu
Orang Kristen yang sejati ialah terang yang telah dinyalakan Allah. Lalu
apakah yang dilambangkan tempayan? Tempayang di luar diri kita
tentu saja ialah manusia lama kita. Dapatkah Gideon dan orang-
orangnya memenangkan peperangan ini selama suluh mereka masih
ditutupi oleh buyung? Kita juga tidak dapat bersinar sebagai terang di
dunia ini dan memenangkan peperangan rohani ini selama kita masih
ditutupi oleh manusia lama. Seperti tempayan itu, manusia lama kita
harus dipecahkan. Kata 'memecahkan' yang digunakan dalam Hakim-
hakim 7:18 ialah kata yang sama yang dipakai Paulus di Roma 16:20
untuk 'menghancurkan' (kepala ular). Menghancurkan atau
meremukkan kepala ular adalah satu referansi kepada Kejadian 3:15.
Dan di situ ia menunjuk kepada keselamatan manusia. Manusia
diselamatkan apabila Iblis dihancurkan, dan apabila manusia lama kita
dihancurkan pada saat keselamatan itu diterapkan ke dalam diri kita.
Saya telah banyak kali berusaha untuk mengatakan kepada Anda
bahwa keselamatan itu tidak berarti bagi kita kecuali pada saat ia
diterapkan ke dalam kehidupan kita. Kenyataan bahwa Yesus telah
menyelesaikan pekerjaan keselamatan di atas kayu salib tidak berarti
kita diselamatkan secara otomatis. Kalau tidak, seluruh dunia akan
diselamatkan secara otomatis, tanpa berbuat apa-apa. Tidak, kita
hanya diselamatkan pada saat keselamatan ini diterapkan ke dalam
kehidupan kita. Inilah dimaksudkan dengan iman.
Tetapi apa artinya menerapkan keselamatan ke dalam kehidupan kita?
Pertama-tama, ini berarti manusia lama harus dihancurkan. Dan alasan
mengapa kita harus tetap mengulangi hal ini adalah karena ini
merupakan kebenaran pokok dari ajaran Yesus dan dari ajaran seluruh
Perjanjian Baru. Namun, kenyataan ini tidak dimengerti oleh banyak
orang Kristen masa kini. Itulah sebabnya Yesus sering menyatakan hal
yang sama dengan cara yang berbeda. Kita telah melihat bahwa ia
berbicara tentang kain yang lama dan kain yang baru, anggur yang
lama dan anggur yang baru. Yesus telah berulang-kali menyatakan
bahwa Anda harus menyangkal diri Anda; dan seperti benih Anda harus
mati. Jika pesan ini tidak dapat menembus ke dalam hati Anda,
keselamatan akan begitu saja melewati telinga Anda seperti angin!
5 | C A H A Y A I N J I L
Menjadi seorang Kristen yang sejati berarti menjadi seorang manusia
yang baru. Dan kita hanya dapat menjadi seorang manusia baru jika
yang lama sudah ditinggalkan. Tetapi jika Anda mendapati yang lama
masih aktif di dalam diri Anda, jika Anda belum benar-benar berubah
sejak datang kepada Tuhan, maka orang Kristen macam apakah Anda
itu?
Dan lebih dari itu, kita tidak diselamatkan supaya kita dapat menikmati
terang itu sendiri, supaya kita dapat menutupi diri kita dalam tempayan
kita dan berkata, "Bagus sekali, aku punya terang itu untuk diriku
sendiri." Itu tidak akan terjadi karena Yesus berkata itu bukan
alasannya mengapa Anda diberi terang. Tujuan memberikan terang
kepada Anda bukanlah supaya Anda dapat menikmatinya dengan egois
tetapi supaya Anda bercahaya di dunia ini, supaya Anda dapat berjuang
melawan kuasa kegelapan agar musuh-musuh kebenaran dapat
disingkirkan. Dalam pengertian ini, Anda tidak mungkin dapat menjadi
seorang Kristen secara rahasia; Anda tidak mungkin dapat menjadi
seorang Kristen bawah tanah.
Orang Kristen di negara-negara tertentu menjalankan kegiatan-
kegiatan mereka di bawah tanah, tetapi kehidupan mereka harus
sentiasa menunjukkan bahwa mereka adalah orang Kristen. Mereka
barangkali harus menjalankan kegiatan bawah tanah seperti, mencetak
Alkitab secara tersembunyi, seperti yang terjadi di Rusia. Mereka
barangkali harus mengadakan pertemuan di dalam hutan dan di
gunung. Kegiatan bisa saja dirahasiakan disebabkan oleh situasi, tetapi
kehidupan mereka tidak dapat dirahasiakan. Terang selalu bercahaya.
Memang telah menjadi sifat terang untuk bersinar agar orang lain tahu
bahwa mereka adalah orang Kristen. Ketika saya berada di Negeri
Tiongkok, saya diketahui sebagai orang Kristen. Hal itu tidak dapat
dirahasiakan. Teman-teman saya di Tiongkok dikenal sebagai orang
Kristen. Itu bukan rahasia. Tentu saja, sejauh mungkin seringkali kita
harus mengadakan pertemuan di tempat yang sepi dan rahasia. Tetapi
ingat ini, kita tidak diselamatkan hanya supaya kita dapat menikmati
terang itu. Allah telah menyelamatkan Anda supaya Anda mengambil
tempat Anda di dalam peperangan rohani itu.
Menutupi Terang Anda apabila Tertekan?
6 | C A H A Y A I N J I L
Anda barangkali berkata, "Astaga! Peperangan rohani bukan keahlian
saya". Yesus mengetahui itu juga. Apabila Anda membandingkan
kelima-lima ungkapan Yesus ini, Anda akan menemukan satu pola yang
menarik. Sekalipun kita telah bercahaya sebagai terang, namun
kadang-kadang karena banyaknya tantangan yang harus dihadapi,
banyak orang ingin menutupi terang itu kembali.
Ketika kami berada di Tiongkok, kami yang dikenal sebagai orang
Kristen mulai ditekan. Sebagai contoh, saya menarik perhatian pihak
polisi meskipun saya orang Kristen yang baru percaya, seorang
anggota jemaat yang tidak berarti. Saya tidak dapat membayangkan
tekanan yang harus dihadapi oleh pemimpin-pemimpin jemaat. Bahkan
saya, seorang Kristen baru percaya yang tidak berarti di dalam gereja,
ditekan sedemikian rupa sehingga saya tergoda untuk menutupi terang
itu kembali. Keadaan menjadi terlalu sulit. Jika Anda melihat seorang
polisi berpakaian seragam diluar pintu gereja dengan sebuah buku
catatan guna mencatat nama Anda sementara Anda memasuki gereja
hari ini, saya bertanya-tanya apakah Anda akan berhenti di pintu pagar
dan berkata, "Tidak jadi ke gereja hari ini," dan dengan terburu-buru
Anda akan meninggalkan tempat itu? Sebenarnya, itulah yang terjadi
kepada kami. Kami datang ke gereja dan menemukan polisi duduk di
luar pintu untuk mencatat nama kami. Dan dalam keadaan seperti itu,
tidak perlu saya katakan, banyak orang yang memutuskan untuk
menutupi terang mereka. Mereka mengambil tempayan dan menutupi
kepala mereka. Dari banyak sisi, kita tidak dapat menyalahkan mereka.
Apakah Anda siap untuk mempertaruhkan seluruh karir Anda demi
Kristus seperti yang dilakukan teman saya? Karena ia seorang Kristen,
ia tidak diizinkan untuk masuk universitas. Ia tidak dapat melanjutkan
studinya. Bukankah lebih baik berkata, "Aku akan membiarkan
terangku bercahaya setelah aku keluar dari universitas, bukan
sebelumnya"? Masalahnya ialah, pada waktu Anda telah mendapatkan
pendidikan universitas, profesi Anda yang terancam. Jadi, lebih baik
Anda menutupi terang Anda sekali lagi. Oleh karena itu, meskipun
Anda telah menjadi seorang Kristen yang sejati, dan manusia lama
Anda telah dihancurkan, Anda akan sentiasa dicobai untuk menutupi
terang itu sekali lagi.
Dan bagaimana dengan Anda? Umpamanya, sebagai seorang Kristen,
Anda harus berdoa sebelum makan di kantin rumah sakit atau kantin
7 | C A H A Y A I N J I L
universitas, atau di restoran. Lalu, teman-teman Anda berkata, "Ah!
Kamu salah satu orang gila agama itu!"
"Aku? Tidak! Siapa bilang aku orang gila agama?"
Mereka berkata, "Kami tahu kamu gila agama. Kamu pergi ke gereja
setiap Minggu. Tahukah kalian? Ia pergi ke gereja!!!"
Lalu wajah Anda menjadi merah. Anda barangkali segera merasakan
seluruh manusia lama itu menjadi hidup kembali dan Anda
memasukkan kepala Anda ke dalam tempayan kembali. Dan Anda
berkata, "Sebenarnya, aku hanya pergi sekali-sekali. Aku sudah tidak
ke gereja beberapa minggu," hampir merasa begitu gembira Anda tidak
ke gereja untuk beberapa minggu. Bahkan tekanan yang begitu lembut
menyebabkan Anda menutupi dirimu dengan tempayan sekali lagi.
Pelita dan Peraturan Orang Yahudi
Yesus berbicara tentang pelita yang ditutupi dengan beberapa benda
selain dari tempayan. Pelita juga ditutupi dengan gantang juga.
'Gantang' muncul di Matius 5:15, di Markus 4:12 dan juga di Lukas
11:33. Gantang ialah alat yang digunakan untuk mengukur jagung,
tepung jagung atau tepung gandum. Seringkali, gantang dibuat dari
kayu dan cukup ringan untuk digunakan sebagai penutup. Dan di
Markus 4:21, Yesus berbicara tentang meletakkan pelita di bawah
tempat tidur. Bukan hal yang gampang terjadi! Meletakkan pelita
dibawah tempat tidur! Kemudian di Lukas 11:33, bukan saja
ditempatkan dibawah tempat tidur, tetapi juga ditempatkan di dalam
kolong rumah! Apa itu kolong rumah? Kolong rumah ialah suatu tempat
di mana Anda menyimpan semua makanan Anda, dan barang-barang
berharga. Kolong rumah ialah semacam kamar gudang. Kolong rumah
ialah tempat yang paling sulit untuk didobrak karena ia paling
dilindungi. Jadi di samping tempayan, kita menemukan bahwa terang
dapat ditutupi dengan gantang, dan juga dapat ditempatkan di bawah
tempat tidur dan ke dalam kolong rumah.
Apa artinya semua ini? Anda berkata, "Tentu saja tidak ada orang yang
berbuat seperti itu." Dalam kenyataannya, mereka berbuat seperti itu.
Anda perlu mengetahui peraturan orang Yahudi untuk memahami hal
ini. Bagi seorang Yahudi, meletakkan pelita di bawah tempat tidur
bukan hal yang tak masuk akal. Hal itu sering dilakukan. Untuk
8 | C A H A Y A I N J I L
memahami hal ini, Anda perlu memahami beberapa hal tentang
peraturan orang Yahudi. Salah satu hal yang harus dimengerti ialah
pada hari-hari tertentu dalam satu minggu atau hari-hari tertentu
dalam satu tahun, terang tidak boleh dipadamkan. Terang tidak boleh
dipadamkan, umpamanya pada hari Sabat, yaitu, pada hari Sabtu, hari
suci bagi orang Yahudi, karena berbuat itu merupakan suatu pekerjaan.
Menyalakan pelita merupakan satu pekerjaan. Memadamkannya juga
merupakan satu pekerjaan. Jadi, jika Anda memadamkan pelita Anda,
Anda telah melakukan suatu pelanggaran menurut peraturan para rabi
di zaman itu, bukan menurut peraturan Kitab Suci. Anda telah berbuat
dosa. Lalu, apa yang akan Anda lakukan jika Anda punya pelita yang
sedang menyala dan Anda tidak diizinkan untuk memadamkannya?
Seandainya Anda ingin tidur, dan pelita itu masih menyala, bagaimana
Anda dapat tidur jika pelita itu masih menyala? Anda tidak diizinkan
untuk memadamkannya, dan Anda tidak dapat tidur, jadi, tentu saja,
Anda meletakkannya dibawah tempat tidur! Itu diperbolehkan.
Geserkan saja di bawah tempat tidur dan Anda tidak melanggar
peraturan apapun! Jadi apabila Yesus berbicara tentang meletakkan
pelita di bawah tempat tidur, orang Yahudi mengenal kebiasaan itu
dengan baik. Tidak ada bahayanya meletakkan pelita di bawah tempat
tidur, walaupun Anda harus berhati-hati. Pelita mungkin menyebabkan
kayu di bawah tempat tidur menjadi sedikit panas tetapi tidak akan
membakar tempat tidur karena jarak di antara tempat tidur dan lantai
agak tinggi. Jadi, itu adalah satu cara untuk menyingkirkan terang.
Tetapi jika Anda tidak ingin mengambil risiko, cara yang lain ialah
menutup terang pelita itu. Anda dapat menutupinya dengan gantang
yang agak besar. Pelita tidak akan padam karena gantang itu dibuat
dari kayu. Atau, Anda dapat menutupinya dengan tempayan dan
kemudian berharap ia akan padam dengan sendirinya untuk
menghemat sedikit minyak! Jika pelita padam dengan cara ini, Anda
tidak bersalah karena Anda bisa berkata, "Aku tidak berniat untuk
memadamkannya. Aku menutupinya supaya aku tidak diganggu oleh
terangnya." Jadi Anda lihat, kebiasaan-kebiasaan ini sangat umum.
Satu cara lagi ialah dengan memasukkan saja pelita itu ke dalam
kolong rumah.
Selain dari hari Sabat, terdapat juga waktu-waktu lain bilamana terang
harus ditutupi. Umpamanya, di bawah peraturan orang Yahudi, jika
seseorang menghampiri saat kematiannya, terang juga harus ditutupi.
9 | C A H A Y A I N J I L
Waktu yang lain apabila terang harus ditutupi adalah pada waktu
Perayaan Terang. Sekali lagi, terang tidak boleh dipadamkan, dan
dalam kasus ini, mereka tidak boleh memadamkan terang selama
delapan hari! Jadi, Anda dapat bayangkan seperti apa pelita di biarkan
menyala selama delapan hari. Sekarang, Anda menyadari betapa
berartinya kata-kata tersebut bagi orang Yahudi.
Tempayan dan gantang juga melambangkan pekerjaan kita
Bagaimana hal ini dapat diterapkan kepada kita? Manusia lama kita
mungkin telah dipecahkan setelah kita menjadi orang Kristen yang
sejati. Sayangnya, banyak orang "Kristen" yang bahkan belum
mencapai tahap itu. Mereka belum putus sepenuhnya dari masa lalu
mereka. Cara hidup mereka yang lama menghantui mereka sehingga
hari ini, dan membuntuti mereka seperti bayang-bayang. Mereka
belum pernah merasakan sukacita sebagai ciptaan baru. Kehidupan
mereka ialah satu pergumulan yang terus menerus di antara daging
dan roh. Kehidupan yang penuh kesengsaraan ini menjadi bagian dari
kehidupan harian. Oleh karena itu, mereka umpama 'orang Kristen
padang gurun' yang belum sampai Tanah Perjanjian. Kehidupan Kristen
bagi mereka adalah satu hal yang tidak menggembirakan. Mereka tidak
menikmati berkat-berkat rohani yang dilambangkan oleh susu dan
madu. Tetapi sekalipun Anda telah menjadi seorang Kristen yang sejati,
kita telah melihat bahwa ada banyak alasan mengapa adanya godaan
untuk menutupi terang itu kembali. Di Tiongkok, kita telah melihat
bahwa itu disebabkan oleh penganiayaan. Di dunia Barat, harga untuk
menjadi seorang Kristen yang sejati juga tinggi dalam pelbagai cara.
Lihatlah pada gantang dan tempayan. Gantang dan tempayan
melambangkan kepada kita makanan dan minuman karena mereka
digunakan untuk mengukur tepung dan biji-bijian, dan untuk
menyimpan minuman. Berarti, benda-benda ini digunakan untuk
mengumpulkan makanan dan minuman. Jadi, mereka mewakili
keperluan kehidupan harian. Dan sama seperti gantang dan tempayan
mengumpulkan makanan dan minuman kita, pekerjaan dan profesi kita
merupakan sarana untuk kita menyediakan keperluan harian kita.
Sangat mengherankan berapa banyak orang Kristen yang mengizinkan
profesi mereka, pekerjaan mereka dan keinginan duniawi mereka untuk
menutupi terang mereka. Berapa banyak orang yang ingin melayani
10 | C A H A Y A I N J I L
Tuhan tetapi tidak dapat. Mereka tidak hendak melayani Tuhan karena
hal-hal ini terlalu berarti bagi mereka.
Tempat Tidur Melambangkan Perkawinan
Dan apa yang dilambangkan oleh tempat tidur di dalam Alkitab? Pada
saat Anda berpikir tentang tempat tidur, Anda segera berpikir tentang
istirahat, tentang tidur, tentang persantaian. Bukankah benar bahwa
kesenangan dan kesukaan akan kesenangan dapat menjadi suatu
bahaya yang besar kepada kehidupan Kristen? Tetapi di dalam Kitab
Suci, tempat tidur ialah simbol untuk perkawinan. Sangat luar biasa
betapa bahayanya perkawinan itu bagi kerohanian seseorang. Bagi
kalian yang memikirkan perkawinan, tolong tandai kata-kata saya ini.
Tempat tidur, atau perkawinan, mempunyai satu cara untuk membujuk
kita untuk meletakkan pelita itu bukan di atas tempat tidur tetapi di
bawah. Sangat luar biasa betapa banyaknya orang yang telah
kehilangan terang mereka yang bercahaya karena perkawinan.
Sebelumnya, Tuhan sangat penting bagi mereka, tetapi setelah mereka
berkawin, istri mereka atau suami mereka menjadi yang terutama bagi
mereka. Tuhan digeserkan dari tempatnya. Dan jangan Anda berkata
dalam hati Anda, "Hal ini tidak akan terjadi kepadaku!" Seperti yang
dikatakan Paulus, "Berhati-hatilah! Apabila kamu berpikir kamu berdiri
teguh, kamu akan jatuh dengan dahsyat." Kita telah kehilangan banyak
orang yang baik dalam pekerjaan Tuhan karena segera sesudah
mereka berkawin, mereka kehilangan semangat untuk keluar dan
bersinar demi Kristus. Dan seringkali hal-hal ini berkaitan. Segera
sesudah Anda berkawin, tiba-tiba, pekerjaan Anda dan profesi Anda
yang tidak terlalu berarti bagi Anda sewaktu masih bujang, sekarang
menjadi sangat penting karena Anda harus menyediakan bagi keluarga
Anda. Saya masih ingat ada beberapa orang yang pernah berkata
kepada saya, "Aku barangkali telah melayani Tuhan jika aku masih
bujang. Tetapi aku sekarang telah berkeluarga. Aku tidak bisa
melakukannya sekarang." Terangnya telah digeserkan ke bawah
tempat tidur.
Kolong Rumah Melambangkan Harta-milik Kita
Dan bagaimana dengan kolong rumah? Kolong rumah ialah tempat di
mana kita menyimpan harta-milik kita. Jadi, ia melambangkan semua
harta-milik kita, bukan? Kolong rumah itu sama dengan brankas, atau
11 | C A H A Y A I N J I L
bank di zaman modern ini. Uang disimpan di bawah rumah di dalam
kolong rumah. Orang menggali lubang di dalam kolong rumah mereka
dan menutupinya dengan penutup palsu untuk menyembunyikan harta
mereka sama seperti orang membangunkan tembok pada masa kini.
Ya, cinta akan uang telah mencegah terang dari bercahaya.
Oleh karena itu, gantang melambangkan makanan; tempayan,
minuman; tempat tidur, perkawinan; dan kolong rumah, harta-milik
kita dan barang-barang berharga kita, apakah hal-hal ini menghalangi
Anda dari bersinar bagi Tuhan hari ini? Apakah Anda benar-benar
berfungsi sebagai terang di dunia ini?
Ringkasan
Mari kita meringkaskan khotbah kita. Allah tidak memberikan kepada
kita terang demi kepentingan kita sendiri. Tetapi seperti Gideon dan
orang-orangnya, kita harus bercahaya di dunia ini sebagai hamba-
hamba Yesus yang setia. Untuk dapat bercahaya, agar terang dapat
bersinar dari kehidupan kita, manusia lama itu harus dihancurkan.
Tetapi berhati-hatilah, jangan-jangan Anda mengambil tempayan yang
lain dan menutupi terang Anda lagi. Yaitu, Anda kembali kepada cara
hidup yang lama, sikap mementingkan diri sendiri dan sebagainya.
Atau, Anda menutupi terang Anda dengan tempayan atau gantang,
Anda meletakkan terang di bawah tempat tidur atau menaruhnya ke
dalam kolong rumah dengan mengizinkan cinta akan hal-hal duniawi
untuk mencegah Anda dari bersinar. Jika demikian halnya, apa
gunanya diberi terang pada awalnya? Karena itu, berjaga-jagalah!
Tempayan, gantang, tempat tidur dan kolong rumah dapat sepenuhnya
menutupi terang Anda. Ini berarti Anda dapat sepenuhnya berpaling
dari menjadi seorang Kristen.
Jadi, kita melihat bahwa apa yang tampaknya satu pernyataan yang
sepele dari Yesus ternyata mengandung kekayaan rohani yang begitu
besar bagi kita. Sekarang kita dapat mengerti mengapa pernyataan ini
diulangi begitu banyak kali. Ia menangani bukan saja keselamatan kita
tetapi juga apa yang disebut sebagai pengudusan kita, yaitu,
kehidupan kita yang dikuduskan, fungsi kita sebagai seorang Kristen,
sebagai terang, pada masa kini.
12 | C A H A Y A I N J I L
Perumpamaan Tentang Orang Samaria Yang Murah Hati
Lukas 10:25-37 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Montreal
Hari ini, kita melanjutkan studi kita akan pengajaran Yesus. Kita akan
mempelajari perumpamaan-perumpamaan Yesus di dalam Injil Lukas.
Tetapi sebelum kita melakukan ini, saya meminta Anda semua
membuka Matius 15:1-9 karena pasal ini sangat berkaitan dengan
perumpamaan yang akan kita pelajari hari ini. Saya tidak akan
mengkhotbahkan pasal ini, tetapi saya cuma ingin membacakannya
kepada Anda karena pasal ini banyak kaitannya dengan perumpamaan
kita hari ini. Di sini kita membaca tentang ahli-ahli Taurat yang gemar
mempelajari hukum Taurat, dan mereka juga adalah pengajar-pengajar
hukum Taurat. Karena itu mereka juga berperan sebagai
penyelenggara-penyelenggara Hukum Taurat. Itulah sebabnya
mengapa mereka disebut ahli-ahli Taurat. Matius 15:1-2.
Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari
Yerusalem kepada Yesus dan berkata: "Mengapa murid-murid-Mu
melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak
membasuh tangan sebelum makan."
Saya harus juga menjelaskan bahwa maksud membasuh tangan di sini
tidak ada hubungannya dengan higiene, jangan-jangan Anda berpikir
bahwa murid-muridnya begitu lalai dalam hal higiene sehingga mereka
tidak membasuh tangan sebelum makan. Itu bukan maksudnya.
Pembasuhan tangan di sini berhubungan dengan adat membasuh
tangan, bukan dengan higiene. Meskipun tangan Anda sangat bersih,
tetapi jika Anda menyentuh benda-benda tertentu yang dianggap najis,
tangan Anda dianggap najis. Umpamanya, jika Anda pergi ke pasar dan
Anda menyentuh sesuatu yang dijual oleh bangsa lain, yaitu bangsa
bukan Yahudi, maka Anda menjadi najis. Pada kenyataannya apa saja
yang berhubungan dengan bangsa-bangsa lain, yaitu bangsa non-
Yahudi, adalah najis. Sebagai contoh, jika seorang dari bangsa lain
menyentuh buku himne ini, dan kemudian seorang Yahudi menyentuh
buku himne ini, orang Yahudi ini akan menjadi najis, sekalipun buku
himne ini sangat bersih. Lalu, apa yang harus dilakukan oleh orang
13 | C A H A Y A I N J I L
Yahudi ini? Ia harus membasuh tangannya menurut adat. Jadi,
pembasuhan tangan ini tidak ada hubungannya dengan kotoran di
tangan, tetapi ada hubungannya dengan kenajisan. Ayat-ayat 3-6a:
Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun
melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek
moyangmu? (Adat istiadat membasuh tangan tidak ada
hubungannya dengan perintah Allah, tetapi syarat yang dibuat
manusia.) Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu;
dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti
dihukum mati. Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada
bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat
digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk
persembahan kepada Allah, orang itu tidak wajib lagi menghormati
bapanya atau ibunya.
Saya akan menjelaskan apa artinya. Orang Yahudi mempunyai satu
peraturan yang menyatakan jika sesuatu dijanjikan sebagai
persembahan kepada Allah, maka ia tidak perlu lagi diberikan kepada
orangtua mereka. Seandainya Anda diharapkan untuk memberi seratus
dollar kepada orangtua Anda, dan kemudian Anda memutuskan untuk
tidak memberikan seratus dollar itu kepada orangtua Anda. Bagaimana
Anda memecahkan masalah ini? Mudah sekali! Adat istiadat keagamaan
menyediakan satu jalan. Anda bisa mengumumkan seratus dollar ini
sebagai suatu 'persembahan', dan demikian Anda tidak perlu
memberikan uang itu kepada orangtua Anda lagi. Namun apakah itu
berarti Anda wajib memberikannya kepada Allah? Nah, inilah yang
aneh. Anda tidak perlu memberikannya kepada Allah! Anda tidak perlu
benar-benar mempersembahkannya. Anda perlu menjadi seorang
pengacara specialis taurat Yahudi untuk memahami urusan ini.
Bagaimana Anda bisa menyebutnya sebagai 'persembahan', namun
tidak perlu dipersembahkan kepada Allah? Saya tidak dapat
memahaminya. Justru inilah yang dikatakan oleh Yesus: "Kamu
menggunakan adat istiadatmu untuk menghapuskan Firman Allah."
Kemudian Yesus melanjutkan ke ayat 6:
Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi
adat istiadatmu sendiri. Dengan demikian firman Allah kamu
nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. Hai orang-
orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini
14 | C A H A Y A I N J I L
memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-
Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang
mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Adat istiadat dan perintah manusia - seperti,membasuh tangan dan
berjalan tidak lebih dari 1,750 kaki pada hari Sabat - menyebabkan
firman Allah tidak berlaku. Bagaimana mereka menyatakan firman
Allah tidak berlaku? Seandainya ada seseorang dalam kesusahan, Anda
bisa berkata, "Karena hari ini ialah hari Sabat, aku tidak bisa datang
menolong kamu karena peraturan Sabat menetapkan aku hanya bisa
berjalan sejauh 1,750 kaki. Oleh karena itu, aku tidak bisa datang
karena jaraknya melampaui apa yang ditetapkan oleh tradisi." Dengan
cara ini, mereka menyatakan firman Allah tidak berlaku.
Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah Hati
Berlatar belakangkan ini, mari kita sekarang membuka Lukas 10:25-37
untuk membahas salah satu perumpamaan Yesus. Ini adalah
perumpamaan yang terkenal tentang Orang Samaria yang Murah Hati.
Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai
Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk
memperoleh [atau lebih tepat, mewarisi] hidup yang kekal?" Jawab
Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa
yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu,
dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata
Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka
engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu
berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab
Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia
jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja
merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan
yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan
ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu,
tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang
Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia
melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria,
yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia
15 | C A H A Y A I N J I L
melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi
kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya
dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke
atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat
penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan
dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia
dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya,
waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut
pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke
tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah
menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Perumpamaan ini pasti dikenal Anda, terutamanya jika Anda
dibesarkan dalam sekolah minggu. Setiap orang tahu tentang
Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah Hati. Tetapi berapa
orang yang memahaminya? Mengetahui adalah satu hal; memahami
adalah hal yang lain. Kita mengetahui banyak; tetapi memahami
sangat sedikit.
“Apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang
kekal?"
Pertama-tama, saya mau Anda perhatikan bahwa perumpamaan ini
sangat penting karena hubungannya dengan pertanyaan, "Apa yang
harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Perumpamaan
ini berkaitan dengan hidup yang kekal. Seringkali, apabila
perumpamaan ini diajarkan di sekolah minggu, tidak ada pertalian
ditimbulkan di antara cerita orang Samaria yang murah hati ini dan
persoalan tentang hidup yang kekal. Cerita ini semata digunakan untuk
mengajar orang supaya berbuat baik kepada sesama manusia. Tetapi
tidak ada pertanyaan ditimbulkan tentang kaitannya dengan hidup
yang kekal. Apa pertalian perumpamaan ini dengan hidup yang kekal?
Perumpamaan ini adalah jawaban kepada pertanyaan bagaimana
mewarisi hidup kekal! Sangat aneh bagaimana kita seringkali
mengajarkan ajaran Yesus diluar konteksnya. Saya tidak pernah
diberitahu bahwa Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah
Hati ini ada hubungannya dengan persoalan tentang hidup yang kekal.
Saya pikir perumpamaan ini semata mengajar kita supaya berbuat
16 | C A H A Y A I N J I L
baik. Tetapi itu bukan maksud dari jawaban Yesus. Jawaban Yesus
adalah jawaban bagaimana untuk memperoleh hidup yang kekal.
Lihat sekali lagi pada pertanyaan yang dinyatakan dengan baik ini.
Pertanyaan ini disampaikan oleh seorang ahli Taurat, seorang yang
menghabiskan seluruh hidupnya mempelajari Kitab Suci. Ia betul-betul
tahu bagaimana untuk mengutarakan pertanyaannya. Pertanyaan itu
tidak dapat dipersoalkan sama sekali. Secara teologis, pertanyaan itu
dinyatakan dengan baik. Pertanyaannya bukan, "Bagaimana aku
menerima hidup yang kekal sebagai upah?" atau "Bagaimana aku
pantas menerima hidup yang kekal?" Itu bukan pertanyaannya.
Pertanyaannya ialah: "Bagaimana aku mewarisi hidup yang kekal?"
Untuk mewarisi hidup yang kekal atau mewarisi apapun, Anda harus
menjadi seorang anak! Pertanyaannya ialah: "Bagaimana aku menjadi
anak Allah supaya aku bisa mewarisi hidup yang kekal?" Pertanyaan ini
disampaikan dengan baik sekali.
Jangan seorang pun berkata bahwa orang Yahudi berbicara tentang
keselamatan oleh perbuatan atau keselamatan melalui melakukan
hukum Taurat karena melainkan Anda seorang anak Allah, Anda
bahkan tidak berada di bawah hukum Taurat. Berbicara tentang
melakukan hukum Allah sedangkan Anda bukan anak-Nya itu soal yang
lain. Jika saya bukan warganegara Kanada, apakah saya mengikut
undang-undang Kanada atau tidak, tidak menjadi persoalan. Jika saya
tinggal di Inggris, undang-undang Kanada tidak ada hubungannya
dengan saya. Saya hidup di bawah undang-undang Inggris, bukan
undang-undang Kanada. Dan begitu, untuk menimbulkan pertanyaan,
"Bagaimana aku menaati undang-undang Kanada?" Itu tidak releven
karena saya tinggal di Inggris, saya tidak berada di Kanada. Demikian
pula, jika saya berkata kepada Anda, "Kamu harus menuruti undang-
undang Inggris," Anda akan berkata, "Menggelikan! Aku tidak tinggal di
Inggris. Aku tinggal di Kanada. Undang-undang Inggris tidak ada
hubungannya dengan aku." Dengan demikian, melainkan saya seorang
anak Allah, melainkan saya seorang warganegara, hukum-hukum Allah
tidak ada hubungannya dengan saya walaupun mereka mungkin
berlaku dalam beberapa cara yang tertentu karena Allah bagaimanapun
adalah Allah langit dan bumi. Ia adalah Raja di atas segala-galanya.
Tetapi, pertanyaan yang diutarakan oleh ahli Taurat itu jauh lebih jelas
dan lebih halus dari itu. Ahli Taurat itu berkata, "Bagaimana aku
mewarisi....? Apa yang harus kuperbuat supaya berada dalam suatu
17 | C A H A Y A I N J I L
kedudukan untuk menerima hidup yang kekal dari Allah? Apa yang
harus kuperbuat untuk menjadi anak Allah agar Allah memberikan aku
hidup yang kekal?" Memang sebuah pertanyaan yang pantas dari
seorang ahli Taurat!
Apakah hubungan Percaya dan Memperoleh Hidup yang Kekal?
Apakah jawaban Yesus? Yesus membalas pertanyaannya dengan
sebuah pertanyaan yang lain. "Baik, kamukan sarjana teologia?
Kamukan ahli dalam Kitab Suci? Apa yang tertulis dalam Kitab Suci?
Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kamu baca di sana?"
Ahli Taurat menjawab di ayat 27, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Ia memang seorang ahli
Taurat yang hebat! Ia benar-benar menguasai bahannya. Ia tidak salah
sedikitpun. Ia memalukan paku tepat pada tempatnya. Itu jawaban
yang sempurna dan Yesus segera mengiyakannya pada ayat 28,
"Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."
Anda barangkali ingat, di Lukas 18:18, orang kaya yang muda juga
menanyakan pertanyaan yang sama, "Apa yang harus kuperbuat untuk
mewarisi hidup yang kekal?" Dan Yesus memberikan jawaban yang
sama persis seperti di sini. Lalu apa jawabannya? Apakah jawaban
Yesus kepada pertanyaan yang penting ini? Anda mungkin menyangka
suatu jawaban seperti ini: "Percayalah kepada aku dan Anda akan
memperoleh hidup yang kekal." Cukup aneh, itu bukan jawabannya.
Pada kedua kesempatan tersebut, kita, sebagai orang Kristen, akan
segera menjawab: "Percayalah kepada Yesus dan kamu akan
memperoleh hidup yang kekal." Namun itu bukan jawaban Yesus.
"Pergilah dan genapilah apa yang dituntut Allah dari kamu," itulah
jawaban Yesus. "Pergilah, dan perbuatlah demikian." Ini sangat
mengejutkan kita.
Apakah Yesus pernah mengatakan bahwa kita harus mempercayai-ya
untuk memperoleh hidup yang kekal? Tentu saja Yesus pernah berkata
demikian. Ia berkata demikian umpamanya di Yohanes 11:25-26,
"Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-ku, ia
akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan
yang percaya kepada-ku, tidak akan mati selama-lamanya." Berarti,
18 | C A H A Y A I N J I L
setiap orang yang percaya pada Yesus memperoleh hidup yang kekal.
Jika begitu halnya, kita mempunyai suatu masalah eksegese di tangan
kita. Atau, apakah itu suatu masalah? Karena di satu pihak, kita harus
mempercayai Yesus untuk hidup yang kekal; dan di lain pihak, kita
harus menggenapi tuntutan perintah-perintah Allah. Jadi, yang mana
satu jawaban yang betul? Apakah kedua-duanya adalah jawaban yang
berbeda? Apakah kita mempercayai Yesus dan memperoleh hidup yang
kekal? Atau, apakah kita harus menggenapi Hukum Taurat untuk
memperoleh hidup yang kekal? Bagaimana Anda menyatukan kedua
jawaban ini? Ini adalah pertanyaan yang sangat penting! Atau, apakah
terserah kita untuk memilih jawaban mana yang lebih kita sukai?
Saya pikir justru itulah yang dilakukan oleh banyak orang Kristen.
Mereka memutuskan bahwa mereka lebih menyukai jawaban,
"Percayalah kepada Yesus dan kamu tidak akan mati. Kamu akan
memperoleh hidup yang kekal." Mereka lebih menyukai jawaban itu.
Sedangkan jawaban yang lagi satu tentang melakukan hukum Taurat,
kita akan melupakan saja. Kita akan meninggalkan jawaban itu dan
berkata, "Baik, itu tidak ada hubungannya dengan kita." Jika kita
berbuat seperti itu, kita memetik dan memilih dari firman Tuhan apa
yang kita suka dan menolak apa yang kita tidak suka. Kita telah
memutuskan yang mana jalan menuju hidup yang kekal atau
bagaimana kita harus memahami pernyataan, "Percaya kepada Yesus."
Satu-satunya cara untuk memecahkan masalah ini adalah dengan
menempatkan kedua jawaban itu bersebelahan dan bertanya apa
hubungannya satu dengan yang lain? Bagaimana "Percaya kepada
Yesus" berhubungan dengan pertanyaan Yesus, "Apa yang tertulis
dalam hukum Taurat?"? Bagaimana "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu" berhubungan dengan jawaban Yesus, "Pergilah, dan
perbuatlah demikian?" Jadi, bagaimana kita dapat menguraikan semua
ini? Yang mana jawaban yang benar: "Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu, dan kamu akan memperoleh hidup yang
kekal" atau "percayalah kepada-ku dan kamu akan memperoleh hidup
yang kekal"? Apakah Anda telah memutuskan yang mana satu terlebih
dulu? Atau, apakah mungkin terdapat suatu hubungan internal di
antara kedua jawaban tersebut, "Percayalah kepada Yesus" dan
"Kasihilah Allah dengan segenap hati"? Barangkali, keduanya
mempunyai arti yang sama. Jika demikian halnya, perumpamaan yang
sangat penting ini menjadi definisi bagi "Percayalah kepada Yesus".
19 | C A H A Y A I N J I L
Jika saya bertanya kepada Anda, apa artinya percaya kepada Yesus?
Apakah yang akan menjadi jawaban Anda? Sangat penting untuk
mendapatkan jawaban yang benar karena hidup yang kekal bergantung
padanya. Tahukah Anda apa artinya percaya kepada Yesus? Saya
sudah tahu apa jawaban standarnya, "Kami percaya Yesus mati untuk
kita" dan "Kami percaya Yesus bangkit dari antara orang mati." Tetapi
semua ini pada dasarnya cuma suatu penerimaan mental akan fakta-
fakta tertentu. Apakah ini yang dimaksudkan Yesus? Kita harus
mengizinkan Yesus yang mendefinisikan apa yang dimaksudkan dengan
"percayalah kepada-ku." Bukan terserah kita untuk memutuskan apa
artinya "percayalah kepada-ku" dengan mengimpor arti kita sendiri ke
dalamnya. Hidup yang kekal bergantung pada hal ini. Oleh karena itu,
kita harus melihat apa yang diartikan oleh Yesus saat dia berkata,
"Percaya kepada-ku". Dan syukur kepada Allah, Yesus tidak
meninggalkan kita dalam kegelapan.
Apa arti Percaya kepada Yesus?
Mari kita melihat perumpamaan ini sekali lagi seraya kita merenungkan
pertanyaan ini. Di perumpamaan ini, Yesus pada dasarnya menjawab
pertanyaan itu dengan mengatakan, "Kamu harus pergi dan mengasihi
Allah dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan
segenap akal budimu, dengan segenap kekuatanmu. Jika kamu berbuat
demikian, kamu akan mewarisi hidup yang kekal karena Anda terbukti
sebagai anak Allah yang sejati."
Ah! Tetapi jawaban ini agak menakutkan kita. Pertama-tama, kita
melihat bahwa hal ini melibatkan komitmen yang total. Kata 'segenap'
dipakai empat kali. Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan semua yang ada
padamu, dengan segenap keberadaanmu. Lebih total dari itu, tidak
ada. Kedua, ini berarti bukan saja Anda mengasihi Allah, tetapi Anda
juga mengasihi sesama manusia, jika Anda benar-benar mengasihi
Allah.
Anda barangkali berkata, "Mengasihi Allah tampaknya jauh lebih mudah
daripada mengasihi sesama manusia karena bagaimanapun, Allah
begitu baik dengan kita, Ia begitu murah hati terhadap kita, tetapi
manusia sangat menjengkelkan. Dan karena itu, aku tidak ingin
mengasihi sesama manusia. Aku bisa hidup tanpa sesama manusia.
Manusia selalu menyusahkan aku. Mereka selalu melakukan hal-hal
20 | C A H A Y A I N J I L
yang menyusahkan aku. Mereka mengadakan pesta di sebelah rumah
menyebabkan aku tidak dapat tidur pada waktu malam. Allah tidak
melakukan hal-hal seperti itu padaku. Tetapi tetanggaku? Mustahil!
Tahukah kamu tentang tetanggaku ini? Ia membiarkan tamannya
dipenuhi dengan rumput liar, dan rumput liar tumbuh dimana-mana.
Dan setiap kali angin datang, bunga-bunga rumput liar ditiup ke dalam
tamanku dan tamanku berantakan dengan rumput liar! Tamanku
dirusakkan karena tetanggaku ini tidak berbuat apa-apa tentang
rumput liar di tamannya. Anda lihat, Allah tidak pernah membiarkan
rumput liar-Nya masuk ke dalam tamanku. Tetapi tetanggaku ini sama
sekali tidak bertimbang rasa. Makanya, mengasihi Allah itu wajar tetapi
mengasihi sesama manusia bukan untukku." Kita menemukan hal yang
tidak menyenangkan ini dalam perintah Allah: Ia telah mengikat kasih
akan sesama manusia kepada kasih akan Allah! Kita ingin berkata,
"Tuhan, sebaiknya kedua hal itu dipisahkan, oke? Aku mengasihi
Engkau, itu cukup. Tetapi jangan menuntut supaya aku mengasihi
tetanggaku." Justru bagian yang kedua ini yang memberikan masalah,
bukan?
Itulah yang dikatakan oleh ahli Taurat tersebut. Ahli Taurat tidak
menimbulkan sebarang pertanyaan atau persoalan tentang mengasihi
Allah. Akan tetapi, dia diganggu oleh tuntutan untuk mengasihi sesama
manusia karena seperti kebanyakan dari kita, kebetulan ia mempunyai
seorang tetangga yang menyusahkan. Karenanya, ia memutuskan
untuk menanyakan satu lagi pertanyaan, "Dan siapakah sesamaku
manusia? Dan tolong jangan katakan kepadaku bahwa tetanggaku
dengan rumput liarnya itu harus kuterima sebagai sesamaku manusia!
Atau, orang yang memukul-mukul gendang disebelah rumahku itu!"
Maka, ia bertanya, "Siapakah sesamaku manusia?" Dan Yesus
menjawab, "Aku akan menceritakan kepada kamu sebuah cerita. Ada
seorang Samaria......"
Orang Samaria yang Murah Hati
Anda tahu, orang Yahudi membenci orang Samaria. Mereka
menganggap hina orang Samaria. Orang Samaria adalah mereka yang
berketurunan campuran. Mereka dianggap orang yang rendah. Orang
Yahudi gemar berbicara tentang kemurnian rasial - 'orang Yahudi yang
murni,' entah apa artinya. Pada kenyataannya tidak seorangpun yang
murni. Tetapi orang Samaria adalah suku campuran. Mereka
21 | C A H A Y A I N J I L
berkompromi dengan dunia. Dan Yesus memilih seorang Samaria! "Ah,
mengapa engkau berbicara tentang orang Samaria saat berbicara
tentang 'sesama manusia', bicaralah tentang beberapa orang Yahudi
yang baik. Tetapi dari semua contoh, engkau memilih contoh seorang
Samaria!"
Yesus berkata, "Ada seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho.
Yerikho tidak jauh dari Yerusalem tetapi jalannya bergunung-gunung,
dan merupakan tempat di mana banyak penyamun bersembunyi. Itu
suatu tempat yang bagus untuk menyergap, untuk menyerang tiba-
tiba. Dan begitu orang Yahudi ini diserang oleh penyamun-penyamun.
Menurut Anda siapa penyamun-penyamun itu? Tentu saja, sesama
orang Yahudi! Siapa lagi? Ini di dalam wilayah Israel. Ia jatuh ke
tangan saudara-saudara sebangsanya, yang merampoknya habis-
habisan, yang memukulnya dan meninggalkannya setengah mati. Lalu
datang seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Apa yang
dilihatnya? Ia melihat orang ini, yang dipukul dan ditinggalkan
setengah mati. Dari semua orang, ia menaruh belas kasihan terhadap
orang ini. Seorang Samaria menaruh belas kasihan terhadap seorang
Yahudi, musuhnya!
Seorang Imam, Sesama Orang Yahudi Melewatinya dari
Seberang Jalan
Yesus berkata, “Tetapi tahukah kamu bahwa sebelum itu terjadi, ada
dua orang Yahudi yang jalan melewatinya. Yang pertama ialah seorang
imam, atau Anda bisa berkata, seorang pendeta. Apa yang dilihatnya?
Ia melihat orang ini terbaring di pinggir jalan, setengah mati. Pada
kenyataannya, apabila seseorang itu setengah mati, Anda tidak tahu
apakah ia masih hidup atau tidak. Ia terbaring pingsan, dipenuhi luka
memar, berdarah. Tetapi pendeta itu memutuskan bahwa ia harus
cepat ke gereja. Banyak orang menunggunya di gereja. Bagaimana
mungkin ia tidak datang? Banyak orang yang harus diberikan firman
Tuhan. Ia tidak akan berhenti untuk merawat orang ini karena banyak
orang menunggu di gereja. Ia melihat jam tangannya. Kebaktian akan
dimulai pada jam dua. Jadi ia harus ke gereja. Ia harus melayani Tuhan
pada hari itu dan sangat penting untuk datang tepat waktu. Ia akan
terlambat jika ia menghabiskan waktu merawat orang ini. Oleh karena
itu, ia berpikir, "Minta maaf! Bagaimanapun barangkali korban itu
sudah mati. Tidak ada gunanya membuang waktu!" Jadi pendeta itu
22 | C A H A Y A I N J I L
lalu pergi meninggalkan korban. Saya menggunakan gambaran yang
modern tetapi secara kasar itulah yang terjadi.
Apa yang sedang dilakukan oleh imam itu? Ia sedang dalam perjalanan
ke Bait Suci untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang imam.
Seorang imam agak berbeda dari seorang pendeta, karena seorang
imam harus melayani di Bait Suci, jadi dia haruslah tetap tahir. Jika ia
menjadi najis, ia tidak diizinkan untuk melayani di Bait Suci. Satu cara
untuk menjadi najis adalah menyentuh orang mati. Bagaimana kalau
orang di pinggir jalan itu sudah mati? Bagaimana ia tahu tanpa
menyentuhnya? Ia perlu memeriksa nadinya untuk memastikan apakah
ia masih hidup atau sudah mati. Jika orang ini sudah mati, maka imam
itu akan menjadi najis dan tidak dapat berfungsi sebagai seorang imam
pada hari itu. Maka ia mempertimbangkan hal itu, lalu memutuskan
untuk tidak mengambil risiko dan meninggalkan orang ini di pinggir
jalan. Ia harus melanjutkan tugas keimamannya. Ada banyak hal yang
lebih baik yang perlu dilakukan demi Allah daripada merepotkan diri
dengan seseorang yang terbaring di pinggir jalan yang bagaimanapun
barangkali telah mati. Apa pendapat Anda? Ia mempunyai alasan yang
bagus, bukan? Imam itu mempunyai alasan yang wajar.
Lebih dari itu, ia ada istri dan anak-anak untuk dipertimbangkan.
Seandainya ia menjadi najis dan karenanya tidak dapat melaksanakan
tugasnya sebagai seorang imam, ia tidak akan menerima persepuluhan
yang dipersembahkan di Bait Suci. Dan jika ia tidak menerima
persepuluhan dari Bait Suci, maka istri dan anak-anaknya akan
kelaparan.
Terdapat begitu banyak pertimbangan. Kehidupan ini begitu rumit!
Anda tidak bisa menyederhanakan kehidupan ini secara berlebih-
lebihan. Setelah memberikan hal ini beberapa pertimbangan, ia
memutuskan, "Nah, bagaimanapun, pekerjaan Allah harus
diutamakan." Apakah pekerjaan Allah? Pekerjaan Allah ialah melayani
di Bait Suci. Oleh karena itu, ia harus tetap tahir. Maka, terhuyung-
huyung ia pergi.
Seorang Lewi, juga Sesama Orang Yahudi Melewatinya dari
Seberang Jalan
23 | C A H A Y A I N J I L
Kemudian, seorang Lewi datang ke tempat itu. Seorang Lewi bukan
seorang imam tetapi merupakan seorang awam yang melakukan tugas
keimaman. Ia juga bekerja di Bait Suci tetapi bukan sebagai seorang
imam. Ia semacam seorang pengurus gereja, bergantung pada apa
tugasnya di Bait Suci. Mereka diberi tugas yang berbeda-beda.
Beberapa dari mereka adalah pemain musik di Bait Suci. Beberapa dari
mereka itu seperti anggota paduan suara gereja yang diberikan tugas
tertentu dalam gereja. Dan yang lain mengurus pelbagai macam
departemen dan bangunan dalam Bait Allah. Ada juga yang lain yang
memperhatikan detil-detil seperti menyediakan kayu untuk membakar
korban bakaran. Mereka adalah petugas-petugas Bait Allah. Orang Lewi
tersebut datang ke tempat itu dan melihat orang yang terluka ini. Dan
karena ia juga harus tetap tahir atas alasan yang sama seperti imam
itu, ia berpikir dengan cara yang sama seperti imam itu. Setelah
mempertimbangkan hal itu, ia juga melewatinya dari seberang jalan.
Sekarang Anda dapat melihat mengapa kita membaca Matius 15:1-9
tadi. Apa yang lebih penting? Apakah prioritas Anda? Apakah perintah-
perintah Allah? Apakah ada yang lebih penting dari belas kasihan?
Imam itu berpikir demikian. Ia pikir ada hal-hal lain yang lebih penting
daripada orang yang terbaring di pinggir jalan itu. Ia mendahulukan
adat istiadatnya. Adat istiadat mencegahnya dari menolong orang itu.
Itulah maksud perkataan Tuhan, "firman Allah kamu nyatakan tidak
berlaku demi adat istiadatmu sendiri." Apakah firman Allah? Firman
Allah adalah Anda mengasihi Allah dengan segenap keberadaan Anda,
dan mengasihi sesama manusia seperti dirimu sendiri. Itulah perintah
Allah. Tetapi imam dan orang Lewi itu telah menyatakan firman-Nya
tidak berlaku karena mereka lebih prihatin tentang ketahiran dan
kenajisan daripada firman Allah. Dan begitu, mereka meninggalkan
orang itu. Mereka menyangkal perintah Allah demi adat istiadat mereka
sendiri.
Orang Samaria Menolong Musuhnya karena Tergerak oleh Belas
Kasihan
Sekarang mari kita mempertimbangkan orang Samaria ini. Orang
Samaria ini datang dan hatinya tergerak oleh belas kasihan. Orang itu
adalah seorang Yahudi dan sebagai orang Samaria, ia tidak menyukai
orang Yahudi. Ia berpikir kepada dirinya sendiri, "Ia orang Yahudi dan
orang Yahudi tidak pernah berbaik dengan kami. Mereka itu sombong
24 | C A H A Y A I N J I L
dan congkak. Kami tidak mau berhubungan apa pun dengan orang
Yahudi." Ia ingin jalan melewatinya tetapi kasih menyentak hatinya.
"Ah, tidak. Aku tidak bisa." Maka ia berpaling kembali dan melihat, dan
masih ia berkata, "Tidak." Ia ingin terus berjalan kembali tetapi sekali
lagi, kasih menariknya kembali. Terjadi suatu pergumulan kasih di
dalam hatinya. Pada akhirnya, ternyata belas kasihannya lebih kuat.
Belas kasihan adalah kasih. Kasih bekerja di dalam hatinya.
Orang Samaria ini melakukan tiga hal:
Pertama, orang Samaria ini berhenti untuk menolong dengan risiko
yang besar pada dirinya sendiri. Kita telah menyatakan bahwa jalan
dari Yerusalem ke Yerikho itu penuh dengan penyamun. Itu suatu
tempat yang berbahaya untuk berkeluyuran terlalu lama. Lebih cepat ia
pergi, lebih baik. Sebaiknya ia jangan menunggu sampai waktu malam;
itu jauh lebih buruk. Waktu sangat penting. Ia sebaiknya pergi secepat
mungkin karena sangat berbahaya untuk berkeluyuran di situ.
Lebih dari itu, kalau orang Yahudi yang terluka ini belum mati dan
akhirnya sembuh, ia dapat bertindak sebagai saksi untuk mengenal
penyerang-penyerangnya. Karena itu, siapa saja yang berusaha untuk
menolongnya berada dalam bahaya yang besar. Anda tahu, para
penjahat biasanya sangat takut akan orang yang dapat mengenal
mereka dan berkata, "Aku melihat kamu melakukan ini dan melakukan
itu." Atau, "Kamulah yang menyerangku. Aku mengenal wajahmu." Jika
ini terjadi, penyamun-penyamun itu bisa saja bermasalah dengan polisi
di Israel. Demikian, siapa saja yang menolong orang yang terluka itu
akan dibenci oleh penyamun-penyamun yang merampok orang itu.
Seandainya orang itu sembuh dan dapat mengenal penjahat-penjahat
itu, dapatkah Anda melihat betapa bahayanya bagi orang Samaria ini
bahkan di masa depan? Karena orang Samaria inilah yang membantu
korban rampokan sehingga ia dapat mengenal penjahat-penjahat itu,
penjahat-penjahat itu bisa saja menaruh dendam terhadapnya.
Hal yang kedua, selain dari bahaya yang harus dihadapinya, orang
Samaria harus menangani perasaan jengkelnya terhadap orang Yahudi.
Orang Samaria tidak sabar dengan orang Yahudi. Ingatkah Anda bahwa
orang Yahudi sangat memandang rendah orang Samaria?
25 | C A H A Y A I N J I L
Yang ketiga adalah bon yang harus dibayar. Pada waktu sekarang,
perawatan rumah sakit sangat mahal dan tidak ada alasan untuk
berpikir bahwa rumah sakit murah pada waktu itu. Barangkali ia harus
menanggung tagihan yang besar karena merawat orang ini. Sebetulnya
cukup baik ia membawanya ke tempat penginapan dan berkata, "Oke,
kamu lakukan saja apa yang kamu inginkan dengan orang ini!" Tetapi
ia pergi lebih jauh dan berkata, "Aku akan membayar biaya perawatan
untuk orang ini. Aku telah melihat keadaannya. Ia tidak ada uang, dan
aku tidak akan meninggalkannya begitu saja di sini."
Lebih dari itu, sebagai seorang Samaria, ia tidak ada harapan sama
sekali untuk menerima ganti rugi. Berarti, jika orang yang diserang dan
dilukai itu ternyata agak kaya dan mampu membayar kembali orang
Samaria ini, secara hukum orang Samaria ini tidak dapat menuntut
uangnya kembali sekalipun orang itu dapat membayarnya. Mengapa?
Karena seorang Samaria tidak ada kedudukan di Mahkamah orang
Yahudi. Ia tidak dapat pergi ke Israel dan menuntut orang Yahudi itu di
Mahkamah dan berkata, "Lihat, aku telah membayar semua biaya
perawatan untuk kamu. Bukankah wajar kamu kembalikan hutangmu
kepadaku? Aku tidak meminta bunga. Aku hanya meminta kembali
uang yang telah kubelanjakan untuk kamu." Ia tidak dapat berbuat itu.
Dengan lain kata, ia harus mengeluarkan biaya itu tanpa
mengharapkan balasan sama sekali. Uang itu tidak mungkin
didapatnya kembali.
Kita harus memahami tiga hal ini tentang orang Samaria ini. Sangat
indah! Itulah inti kasih. Kasih memberikan dirinya tanpa
memperhitungkan bahaya kepada dirinya sendiri, tanpa
mempertimbangkan perasaan pribadi terhadap orang itu, dan tanpa
memperhatikan apakah Anda akan menerima kompensasi bagi
tindakan Anda. Begitu indah sekali!
Pengajaran Yesus: Diselamatkan dengan Melakukan Hukum
Kasih
Sesudah Yesus menjelaskan kepada ahli Taurat itu, ia berkata,
"Pergilah, dan perbuatlah demikian. Tidakkah kamu bertanya kepada-
ku apa yang harus kamu perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?
Nah, aku baru selesai menjelaskan kepada kamu. Pergilah, dan
perbuatlah demikian!" Ini berarti: (1) Anda pergi tanpa
26 | C A H A Y A I N J I L
mempertimbangkan keamanan pribadi. (2) Anda pergi tanpa
mempertimbangkan kebangsaan atau suku. Anda tidak bertanya
apakah orang itu bangsa Kanada, atau Yahudi, atau Inggris, atau
Perancis, atau Afrika atau apa saja tentang orang itu. Barangkali Anda
tidak menyukai orang semacam itu, tetapi Anda tidak mengasihi karena
Anda menyukai orang itu. 'Mengasihi' dan 'menyukai' tidak ada
kaitannya di dalam Alkitab. (3) Dan akhir sekali, Anda pergi dan
menolong orang itu, tanpa memikirkan keuntungan apa yang mungkin
Anda terima sebagai balasan. Yesus berkata, "Mengertikah kamu
sekarang apa itu kasih? Pergilah, dan perbuatlah demikian. Perbuatlah
demikian dan kamu akan mewarisi hidup yang kekal." Apa yang
dimaksudkan oleh Yesus? Apakah Yesus bermaksud bahwa kita
diselamatkan dengan melakukan hukum Taurat? Tampaknya
jawabannya adalah "Ya", bukan? Dapatkah Anda memikirkan jawaban
yang lain?
Pengajaran Paulus: Dibenarkan dengan Melakukan Hukum
Taurat oleh Kasih
Tetapi Anda berkata, "Paulus tidak pernah mengajarkan itu! Kita
dibenarkan bukan karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya
karena iman saja." Menurut Anda, apakah itu yang diajarkan Paulus?
Biar saya mengagetkan Anda sedikit. Saya akan membacakan kepada
Anda perkataan Paulus sendiri di Roma 2:13,
Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar
di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah
yang akan dibenarkan.
Tahukah Anda Paulus yang menuliskan kata-kata ini? Orang yang
melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. Ini sangat
mengherankan! Itulah tulisan Paulus sendiri, dari semua tempat, di
surat Roma, surat yang dikenal tentang keselamatan itu. Bacalah kata-
kata tersebut dengan berhati-hati sekali lagi. Mereka tidak
membutuhkan penjelasan. Kata-kata tersebut sangat jelas: orang yang
melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
Namun Anda berkata, "Apakah hukum Taurat yang harus dilakukan
supaya dibenarkan? Apakah hukum Taurat?" Mari kita melihat jawaban
Paulus sendiri di Roma 13:8, dan ini mengingatkan kita akan
27 | C A H A Y A I N J I L
pengajaran Yesus tentang Perumpamaan tentang Orang Samaria yang
Murah Hati.
Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi
hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi
sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
Sekali lagi Anda berkata, "Tetapi Paulus, kita tidak diselamatkan oleh
hukum Taurat, mengapa kita perlu peduli apakah kita memenuhi
hukum Taurat atau tidak?" Paulus peduli apakah Anda memenuhi
hukum Taurat atau tidak. Mengherankan! Surat Roma adalah eksposisi
Paulus tentang keselamatan. Ia berkata, "Janganlah kamu berhutang
apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling
mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia
sudah memenuhi hukum Taurat."
Selanjutkan ia berbicara tentang melakukan hukum Taurat dalam ayat-
ayat 9-10:
Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan
mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah
tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama
manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
Paulus menerangkan dengan jelas sekali bahwa: kasih adalah
kegenapan hukum Taurat. Sebagaimana telah kita lihat, ia berkata di
Roma 2:13, bahwa orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan
dibenarkan dan bukan saja orang yang mendengarkan hukum Taurat,
yang akan dibenarkan. Dibenarkan dengan melakukan hukum Taurat
dalam tulisan Paulus! Betapa mengherankan! Bagaimana Anda
melakukan hukum Taurat? Oleh kasih! Ini benar-benar sangat
menakjubkan!
Hari ini terdapat semacam ajaran yang menyimpang yang
mengusulkan entah bagaimana, bahwa pekerjaan baik itu tidak baik!
Saya tidak tahu bagaimana mereka membuat kesimpulan itu, bahwa,
"Tidak baik kalau kamu memenuhi hukum Taurat untuk memperoleh
hidup yang kekal. Tidak baik kalau kamu melakukan hukum Taurat.
Kita jangan melakukan itu." Aneh! Apakah kita telah salah mengerti
Paulus? Mengapa Paulus peduli apakah kita memenuhi hukum Taurat
28 | C A H A Y A I N J I L
oleh kasih? Jika Anda berpikir Paulus menganggap hukum Taurat itu
tidak baik dan karena itu kita jangan memenuhinya, maka Anda sama
sekali tidak mengerti Paulus.
Biarlah Paulus sendiri yang menjelaskan kepada Anda tentang
pandangannya akan hukum Taurat dari Roma 7:12,14.
Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah
kudus, benar dan baik.
Apakah Paulus menganggap hukum Taurat itu tidak baik? Tidak sama
sekali! Ia menganggap hukum Taurat itu kudus, benar dan baik. Dan
kemudian ayat 14,
Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku
bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa.
Apakah hukum Taurat? Hukum Taurat adalah rohani. Jadi di dalam
fasal ini, Paulus menyatakan empat hal tentang hukum Taurat: hukum
Taurat adalah kudus, adalah benar, adalah baik dan, adalah rohani.
Kalau begitu, apa salahnya dengan memenuhi hukum Taurat jika
hukum Taurat adalah semua ini? Saya bertanya-tanya kalau Anda
dapat melihat hal ini dengan jelas dan memahaminya dengan
mendalam?
Yesus mengatakan hal yang sama. Ia terus-terang menyatakan kepada
kita di Matius 5:19, bahwa jika seseorang mengajarkan tentang
kelonggaran hukum Taurat, belum penghapusan hukum Taurat, tetapi
hanya melonggarkan salah satu perintah yang paling kecil dari hukum
Taurat, orang itu akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam
Kerajaan Surga. Perhatikan, Yesus tidak berkata tidak melakukan
hukum Taurat, dia berkata cuma melonggarkan sedikit. Dan Yesus
tidak berkata melonggarkan satu perintah yang penting, tetapi salah
satu yang paling kecil! Orang seperti ini akan menduduki tempat yang
paling rendah di dalam Kerajaan Surga.
Di dalam seluruh Kitab Suci, apakah dalam Perjanjian Lama atau Baru,
hukum Taurat adalah sangat baik dan berbahagialah orang yang
hendak melakukannya. Itulah inti kepada seluruh Perjanjian Lama, dan
seluruh mazmur-mazmur. Tidakkah Anda membaca mazmur-mazmur?
Mazmur-mazmur sentiasa berbicara tentang manusia Allah yang rindu
29 | C A H A Y A I N J I L
untuk memenuhi hukum Allah dengan segenap hatinya. Apabila kita
datang ke Perjanjian Baru, ada beberapa orang yang dengan sia-sia
membayangkan bahwa hukum Taurat telah dihapuskan! Apakah hukum
Taurat telah dihapuskan? Tidak hukum moralnya. Tidak dimana pun
dikatakan bahwa hukum moral telah dihapuskan. Pernahkah Anda
membaca dimana pun di dalam Kitab Suci bahwa Sepuluh Firman itu
telah dihapuskan? Tidak dimana pun juga hal itu dapat ditemukan di
dalam firman Tuhan. Namun begitu, ada beberapa orang yang dengan
sia-sia membayangkan bahwa hal itu telah terjadi. Tidak dimana pun
juga di dalam Kitab Suci yang menyatakan bahwa hukum Taurat telah
ditiadakan! Tetapi sebaliknya, hukum Taurat benar-benar ditegakkan.
Biar saya menjelaskannya dengan cara ini. Daripada membentuk
hukum Taurat dan kemudian meniadakannya, Allah seharusnya tidak
membentuk hukum Taurat dari awal. Kalau Allah ingin menghapuskan
hukum Taurat, menurut Anda kapan waktu yang terbaik untuk
menghapuskannya? Menurut Anda kapan? Tentu saja sebelum Yesus
mati di atas kayu salib! Seandainya saya adalah seorang hakim,
seandainya sayalah pembuat undang-undang di negeri ini, dan anak
saya dijatuhkan hukuman mati dan sedang menunggu pelaksanaan
hukum mati. Kapan waktu yang baik untuk menghapuskan hukuman
mati? Waktu yang terbaik untuk menghapuskan adalah sebelum anak
saya dihukum mati. Jika saya menghapuskan undang-undang itu
setelah hukuman mati dilaksanakan, itu sudah terlambat. Ia sudah
mati! Jika Allah ingin menghapuskan hukum Taurat, waktu yang terbaik
adalah sebelum Yesus dijatuhkan hukuman mati di atas kayu salib.
Maka, Yesus tidak perlu mati. Ia tidak perlu mati karena tuduhan
melanggar hukum Taurat, dan Yesus tidak perlu mati demi umat
manusia yang melanggar hukum Taurat. Itu sangat mudah dimengerti.
Tetapi apa gunanya menghapuskan hukum Taurat setelah Yesus mati?
Kenyataan bahwa Yesus mati menunjukkan bahwa Allah tidak hanya
tidak akan menghapuskan hukum Taurat, tetapi sebaliknya Ia
menetapkan bahwa hukum Taurat tidak dapat diubah; bahwa hukum
Taurat tidak dapat ditiadakan. Hukum Allah tidak dapat dibatalkan.
Hukum moral Allah sentiasa tetap berlaku.
Adat istiadat dapat berlalu. Semua itu tidak terlalu penting. Apakah
mobil diizinkan untuk diparkir di atas jalan ini atau tidak adalah
persoalan yang kecil. Mungkin hari ini, meteran parkir ada di sebelah
ini, dan karena itu, jika Anda memarkir di sebelah lain, Anda telah
30 | C A H A Y A I N J I L
membuat pelanggaran. Tetapi hukum-hukum seperti ini dapat berubah
di kemudian hari dan Anda bisa saja memarkir di sebelah lain pada
waktu itu. Persoalan-persoalan yang kecil seperti ini dapat
dibandingkan dengan hukum-hukum adat istiadat. Tidak penting
apakah Anda melakukannya atau tidak karena tidak ada persoalan
moral yang terlibat. Tetapi, apakah hukum-hukum moral mendasar
sebuah negeri dapat berubah adalah persoalan yang sangat berbeda.
Suatu persoalan moral yang mendasar adalah seperti, apakah sebuah
negeri akan mengizinkan kejahatan dilegalisasikan, apakah yang jahat
dapat menjadi yang baik dari sekarang. Saya mengulanginya sekali
lagi, tidak dimana pun juga di dalam firman Tuhan, dituliskan bahwa
aspek hukum moral dari hukum Taurat telah dihapuskan.
Sebenarnya, kalau kita membaca Roma 2, kita mengerti bahwa
penghakiman akan dilaksanakan berdasarkan hukum moral Allah pada
hari itu. Jika hukum Allah telah dihapuskan, berdasarkan apa Allah
harus menghakimi Anda? Bagaimana perbuatan-perbuatan Anda akan
dihakimi? Tidak, tidak dimana pun juga di dalam Alkitab kita membaca
tentang hukum Taurat dihapuskan. Hukum Allah tetap berlaku. Itulah
sebabnya Yesus berkata di Matius 5:18, "karena Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat,
sebelum semuanya terjadi." Hukum Taurat akan semuanya terjadi.
Hukum Taurat harus dipenuhi.
Tetapi Manusia Tidak dapat Melakukan Hukum Taurat
Kalau begitu, apa artinya semua ini? Apakah ini berarti kita dapat
menyelamatkan diri kita dengan melakukan hukum Taurat? Apakah
demikian halnya, bahwa entah bagaimana kita dapat menyelamatkan
diri kita dengan memenuhi tuntutan hukum Taurat? Jawaban kepada
pertanyaan itu tentulah "Tidak." Anda berkata, "Aneh! Aku pikir kamu
baru saja berkata hukum Taurat itu baik!" Memang benar, hukum
Taurat itu baik, tetapi tidak pernahkah Anda membaca Roma 7:14?
Hukum Taurat adalah baik tetapi pokok permasalahannya terletak pada
'aku,' bukan dengan hukum Taurat. Aku yang jahat! Dan karena saya
jahat, saya tidak dapat memenuhi hukum Taurat. Itulah pokok
permasalahannya. Hukum Taurat itu sangat baik. Apakah salahnya
kalau kita hendak memenuhi hukum Taurat? Tidak sama sekali! Kita
harus mau memenuhi hukum Allah, untuk mengasihi-Nya dengan
31 | C A H A Y A I N J I L
segenap keberadaan kita, untuk mengasihi sesama manusia seperti diri
kita sendiri. Pokok persoalannya ialah, saya tidak dapat melakukannya.
Saya tidak dapat mencapainya!
Diselamatkan dengan Memenuhi Hukum Taurat: Mengasihi Oleh
Roh Kudus
Apa yang dapat kita simpulkan dari ajaran Tuhan? Apakah ajaran
Paulus? Anda akan mendapati bahwa ajaran Paulus selalu serasi
dengan ajaran Tuhan dalam setiap detil. Ia tidak sedikitpun
menyimpang dari ajaran Tuhan. Anda telah melihat di Roma 2:13
bahwa orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
Paulus melanjutkan dengan menyatakan di Roma 13:8 bahwa oleh
kasih hukum Taurat dipenuhi. Jadi logikanya sangat jelas. Satu-satunya
jalan untuk dibenarkan adalah memenuhi hukum Taurat, dan satu-
satunya jalan untuk memenuhi hukum Taurat adalah mengasihi.
Namun kita tidak dapat mengasihi karena kita pada dasarnya egois.
Kalau begitu, dimana kita ditinggalkan? Jawabannya: Keselamatan
berasal hanya dari Allah, Yang dapat memampukan kita untuk
mengasihi, Yang dapat mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita.
Justru itulah yang dikatakan oleh Paulus di Roma 5:5 bahwa Allah telah
menyebabkan kasih-Nya dicurahkan dengan limpahnya, bukan saja
beberapa tetes, tetapi dicurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita supaya
kita dapat memenuhi hukum Taurat. Bukankah ini luar biasa? Dan
bagaimana Ia melakukan ini? Oleh Roh Kudus! Itulah sebabnya kasih
adalah buah Roh.
Sekarang perhatikan, pertanyaan ahli Taurat itu maupun jawaban
Yesus tidak menunjukkan bahwa kita menerima hidup yang kekal
sebagai upah atau jasa. Sebagaimana kita telah lihat dari awal, ahli
Taurat itu terlalu ahli dalam Firman Allah untuk melakukan kesalahan
seperti itu. Ia sudah membaca kitab Yesaya. Ia tahu kita tidak dapat
menerima hidup yang kekal sebagai jasa, ataupun upah. Standar Allah
terlalu tinggi. Jalan-Nya bukan jalan kita. Rancangan-Nya bukan
rancangan kita; jalan-Nya dan dan rancangan-Nya lebih tinggi dari kita.
Saya tidak dapat mencapai hal-hal ini. Mereka terlalu ajaib bagi saya.
Bagaimana mungkin saya dapat memenuhi standar-Nya? Standar Allah
terlalu tinggi bagi saya! Pertanyaan ahli Taurat itu ialah: "Bagaimana
aku mewarisi?" bukan "Bagaimana aku menghasilkan?" Diskusi itu
bukan tentang bagaimana kita lewat pekerjaan kita memperoleh hidup
32 | C A H A Y A I N J I L
kekal! Pertanyaan ahli Taurat itu maupun jawaban Yesus tidak ada
hubungannya dengan 'keselamatan oleh perbuatan'.
Lalu, pertanyaan itu tentang apa? Pertanyaan itu berhubungan dengan
suatu jenis kehidupan yang baru, yaitu kehidupan Allah di dalam diri
Anda. Itulah intinya keselamatan. Jadi, Paulus mengajarkan hal yang
sama: "Bagaimana aku dapat dibenarkan?" Saya akan dibenarkan
hanya dengan melakukan hukum Taurat. Tetapi apakah artinya
melakukan hukum Taurat? Melakukan hukum Taurat adalah mengasihi.
Tetapi saya tidak dapat mengasihi, maka apa yang dapat saya
lakukan? Syukur kepada Allah, jawabannya ada di dalam Kristus. Ia
memberikan kepada saya Roh Kudus yang memampukan saya untuk
mengasihi karena Roh Kudus mencurahkan kasih Allah ke dalam hati
saya. Jadi kita melihat jawaban Allah yang menakjubkan itu. Jawaban
Yesus juga persis sama. Tetapi mari kita tetap bersama Paulus untuk
beberapa waktu.
Paulus berkata di Galatia 5:6, "Sebab bagi orang-orang yang ada di
dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai
sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih." Apa yang
mempunyai suatu arti untuk keselamatan? Apakah hanya iman?
Tidak! Hanya iman yang bekerja oleh kasih. Ini sangat menakjubkan!
Hal bersunat adalah melakukan hukum Taurat. Disunatkan berarti
melakukan hukum Taurat. Tidak bersunat berarti hanya mempercayai
Kristus tanpa disunat sama sekali. Perhatikan, seluruh konteks
pembahasan ini dalam Galatia 5:6 adalah, jika Anda ada di dalam
Kristus, hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai arti, yaitu
bukan iman maupun pekerjaan. Ah, ini sangat menakjubkan! Kalau
begitu, apa yang berarti? .... iman yang bekerja oleh kasih. Apa artinya
'iman yang bekerja oleh kasih'?
Sekali lagi Paulus tidak meninggalkan kita dalam kegelapan. Ia
menjelaskan dengan sepenuhnya di Galatia 6:15, dengan
menggunakan kata-kata yang sama supaya kita dapat menempatkan
mereka bersebelahan dan melihat apa artinya. Di Galatia 6:15, Paulus
mengatakan hal yang sama seperti di Galatia 5:6, tetapi dengan satu
perubahan yang penting. Di Galatia 6:15, Paulus berkata, "Sebab
bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi
ciptaan baru, itulah yang ada artinya." Paulus sedang berkata bahwa
pekerjaan maupun iman tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru.
33 | C A H A Y A I N J I L
Mengapa ia mengatakan ini? Karena kasih adalah kunci kepada seluruh
persoalan tentang keselamatan apakah dalam ajaran Yesus maupun
dalam ajaran Paulus. Mengapa?
Sekali lagi Paulus menjelaskan hal ini dengan indah sekali kepada kita.
Mari kita melihat 1 Korintus 13 dan biarlah Paulus sendiri yang
menjelaskannya kepada Anda. Kita sering membacakan 1 Korintus 13
pada upacara perkawinan namun mengertikah Anda apa yang sedang
dibacakan? Betapa mudahnya kata-kata menjadi familier kepada kita
tetapi kita tidak mengerti apa artinya:
Ayat 1:
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia
dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku
sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang
gemerincing.
Saya pikir Anda tahu apa gong dan canang itu. Gong dan canang
adalah alat musik yang benar-benar sangat bising. Canang dibuat
hanya dari selembar logam yang tipis, tetapi membuat kebisingan yang
bukan main dahsyat. Ayat 2:
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku
mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan
sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan
gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali
tidak berguna.
Paulus sendiri berkata bahwa sekalipun Anda memiliki iman yang
sempurna, iman itu tidak akan menyelamatkan Anda, kecuali ia bekerja
melalui kasih. Iman saja tidak dapat menyelamatkan Anda. Inilah
ajaran yang alkitabiah. Paulus tidak semata berkata iman. Ia
berkata iman yang bekerja oleh kasih. Itulah yang berarti bagi Kristus.
Itulah sebabnya kalau Anda memiliki iman yang sempurna tetapi tidak
mempunyai kasih, Anda sama sekali tidak berarti di mata Allah. Itu
berarti Anda nol, kosong sama sekali. Ayat 3:
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada
padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika
34 | C A H A Y A I N J I L
aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya
bagiku.
Dan bagaimana dengan pekerjaan atau perbuatan? Kita melihat
masalah yang sama dengan pekerjaan. Apa lagi yang dapat diminta
dari seseorang yang telah memberikan segala sesuatu yang ada
padanya dan bahkan tubuhnya sendiri? Sesudah Anda memberikan
segala-sesuatu yang ada padamu tetapi tidak mempunyai kasih,
sedikitpun tidak ada faedahnya. Mari kita merenungkan hal ini
sebentar. Kita dapat menyerahkan tubuh kita untuk dibakar karena
beberapa alasan. Barangkali kita memperjuangkan suatu tujuan
tertentu atau suatu ideal. Saya pernah tinggal di Negeri Tiongkok, saya
pernah hidup dibawah pemerintahan Tentara Pembebasan Rakyat, dan
juga dibawah Partai Komunis. Saya tahu itu seperti apa. Banyak orang
sanggup memberikan segala sesuatu dan dibakar hidup-hidup kalau
perlu, demi memperjuangkan ideologi mereka. Apakah kasih yang
mendorong mereka? Tidak semestinya. Apa yang mereka lakukan
tampak mulia, bersifat kepahlawanan, dan sangat indah. Saya selalu
mengagumi kepahlawanan semacam ini. Tetapi itu tidak semestinya
didorong oleh kasih. Sebenarnya, itu bisa saja didorong oleh kebencian,
kebencian terhadap musuh. Makanya, pekerjaan tidak berguna dan
iman juga tidak berarti dalam hubungannya dengan keselamatan.
Bagaimana kalau iman dan pekerjaan digabungkan bersama? Masih
tidak berguna. Mengapa? Apakah Anda pasti? Pasti dapat sesuatu! Nah,
jika Anda menjumlahkan nol kepada satu nol yang lain, Anda masih
mendapatkan nol. Bagaimanapun juga, Anda tidak mendapat apa-apa.
Lalu apa yang berarti? Pengajaran Alkitab jauh lebih dalam dari semua
ini. Jauh lebih dalam. Apa yang berarti adalah suatu ciptaan baru.
Alkitab dengan terus terang menyatakan kepada kita bahwa kita bisa
mempunyai iman tanpa kasih, sebagaimana Paulus katakan di sini,
tetapi Anda tidak dapat mempunyai kasih tanpa iman. Itulah sebabnya
mengapa kasih itu jauh lebih dalam. Saya mengulangi sekali lagi. Anda
bisa mempunyai iman tanpa kasih, seperti Paulus katakan di sini, tetapi
Anda tidak bisa mempunyai kasih tanpa iman. Tidak mungkin Anda bisa
mengasihi tanpa iman, tanpa Allah memungkinkan Anda untuk
mengasihi. Jika Anda memahami hal ini, Anda akan mengerti mengapa
dimana ada kasih, disitu ada iman. Kasih bukan sifat asli hati manusia.
Kasih datang dari Allah. Kasih dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh
35 | C A H A Y A I N J I L
Kudus. Ini berarti jika Anda mengasihi, Anda telah menjadi satu ciptaan
yang baru. Kalau tidak, Anda tidak dapat mengasihi.
Itu, sebenarnya, adalah seluruh inti bagi Surat Yohanes yang Pertama.
Anda hanya perlu membaca Injil Pertama Yohanes dan Anda akan
menyadari bahwa itulah yang ingin ditekankan bahwa: .....kasih itu
berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah
dan mengenal Allah. (1 Yohanes 4:7) Tetapi jika Anda tidak lahir dari
Allah, Anda tidak dapat mengasihi. Anda dapat mengasihi hanya jika
Anda lahir dari Allah, lahir dari atas, atau lahir kembali. Itulah
sebabnya mengapa Paulus berkata, "Sebab bersunat (pekerjaan) atau
tidak bersunat (iman) tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru,
itulah yang ada artinya. Atau, iman yang bekerja oleh kasih karena
kasih itu berasal dari Allah. Rasul Yohanes berkata kasih itu berasal
dari Allah. Kasih itu bukan berasal dari manusia; kasih itu berasal dari
Allah. Oleh karena itu, iman maupun pekerjaan tidak ada gunanya
kecuali iman bekerja oleh kasih karena kasih berarti Allah melakukan
pekerjaan-Nya di dalam kita. Dapatkah Anda mengerti?
Maka pengajaran Alkitab tentang keselamatan tidak hanya sekadar
berhubungan dengan apa yang Anda percaya saja. Sangat penting
bahwa Anda percaya karena secara tidak langsung kasih menyatakan
adanya iman. Tetapi iman tidak semestinya menyatakan adanya kasih.
Jadi Anda perlu mempunyai iman, tetapi iman itu secara tersendiri
tidak berarti. Dan jika Anda berkata, "Baiklah, kalau begitu, iman plus
pekerjaan." Iman dan pekerjaan masih tidak berarti. Anda berkata,
"Saya terkejut." Ya, Anda terkejut! Karena melainkan Allah ada di situ,
melainkan Roh Kudus ada di situ, Anda bisa bekerja sebanyak yang
Anda suka, Anda bisa percaya sebanyak yang Anda suka, keduanya
tidak akan membawa Anda ke mana-mana. Bukan apa yang Anda
lakukan, atau apa yang Anda percayai yang berarti. Dengan lain kata,
pengajaran Alkitab tentang keselamatan, tentang bagaimana
memperoleh hidup yang kekal itu berhubungan dengan siapa diri Anda.
Siapa diri Anda itulah yang berarti. Anda harus menjadi ciptaan yang
baru. Dan ciptaan baru itu, seperti yang dikatakan rasul Paulus,
diciptakan dalam gambar dan rupa Kristus. Anda harus menjadi serupa
dengan Kristus karena Kristus telah menjadikan Anda seorang manusia
yang baru.
36 | C A H A Y A I N J I L
Kesimpulan:
Diselamatkan dengan Menjadi Manusia Baru yang oleh
anugerah Allah, Mengasihi
Di sini kita melihat jawaban Yesus yang begitu indah, mendalam dan
penuh kuasa. Yesus berkata, "Kasihilah." Mengapa? Karena Yesus tahu
kasih hanya berasal dari Allah, karena itu Anda hanya dapat mengasihi
apabila Anda menjadi suatu ciptaan baru. Dan bagaimana hal ini dapat
dilakukan? Hanya melalui Kristus.
Sekarang kita dapat melihat jawaban bagi pertanyaan yang kita
tanyakan dari permulaan. Yang mana jawaban yang benar? Apakah
jawaban bagi pertanyaan, "Bagaimana aku mewarisi hidup yang
kekal?" Apakah jawabannya adalah, "Percayalah kepada Yesus" atau
"Penuhilah tuntutan untuk mengasihi"? Bukan salah satu, tetapi
keduanya. Tidak mungkin dapat memisahkan keduanya karena
melainkan Anda percaya kepada Yesus, Anda tidak akan pernah dapat
mengasihi. Melainkan Yesus masuk ke dalam kehidupan Anda dan
menjadikan Anda suatu ciptaan baru, maka Anda tidak dapat
mengasihi. Karena Anda tidak dapat mengasihi, Anda tidak dapat
memenuhi perintah Allah. Karena Anda tidak dapat memenuhi
perintah-Nya, Anda tidak dapat mewarisi hidup yang kekal.
Dengan lain kata, kita diselamatkan bukan karena Allah menghapuskan
hukum Taurat, bukan karena Allah membawa kita melangkahi hukum
Taurat. Bukan seperti seorang pelajar yang harus mengambil ujian,
tetapi mendapatkan saudaranya yang lain untuk mengambil ujian itu
untuknya karena ia tahu ia tidak bisa lulus. Apakah ini benar? Itu
curang! Tidak benar! Alkitab tidak mengajarkan bahwa Anda tidak bisa
lulus ujian itu dan karena itu Yesus mengambil ujian itu untuk Anda.
Itu tidak dapat diterima bahkan menurut standar manusia. Tetapi apa
yang terjadi adalah Allah memberikan pada Anda kemampuan mental
dan rohani untuk mengambil ujian itu dalam kekuatan-Nya, dalam
anugerah-Nya, dalam pengetahuan-Nya, dalam hikmat-Nya, dalam
kuasa-Nya yang disediakan-Nya bagi Anda, sebagaimana Allah
sediakan bagi Yesus. Karena itulah, Anda lulus ujian itu. Itulah caranya
Allah bekerja. Benar-benar menakjubkan! Tidak ada kecurangan yang
37 | C A H A Y A I N J I L
terlibat. Sama seperti apabila Anda menolong saudara Anda lulus
ujian, Anda tidak mengambil ujian itu untuk dia karena Anda tampak
seperti saudara Anda. Saya pernah mendengar kasus seperti itu -
saudara kembar yang mengambil ujian untuk saudaranya yang lain.
Tetapi Anda, dalam usaha untuk menolong saudara Anda, berkata,
"Baik, kamu telah gagal sebelumnya. Sekarang aku akan menolong
kamu. Aku akan bekerja bersama kamu. Aku akan memberikan segala
sesuatu yang ada padaku supaya kamu lulus ujian itu." Tentu saja itu
bukan satu contoh yang bagus, tetapi hanya satu ilustrasi yang kecil.
Allah memberikan kepada kita Roh Kudus. Ia hidup di dalam kita. Ia
menyediakan kekuatan yang diperlukan dan kita sendiri yang
mengambil ujian itu, dan syukur kepada Allah, kita lulus oleh
anugerah-Nya. Karena itu, kita diselamatkan oleh anugerah. Kita
diselamatkan bukan oleh pekerjaan atau perbuatan kita sendiri, tetapi
oleh anugerah. Allah menyelamatkan kita dengan menjadikan kita
orang yang baru, orang yang suka memenuhi Taurat-Nya, orang yang
gembira melakukan perintah-Nya.
Mari kita membaca 1 Yohanes 5:1-4 dalam hubungannya kepada
perumpamaan kita. Apakah rasul Yohanes mengatakan apa-apa
tentang menghapuskan hukum Taurat? Tidak sama sekali! Tetapi apa
yang dikatakan Yohanes adalah bahwa Allah telah menaruh kasih-Nya
ke dalam diri kita dengan menjadikan kita manusia-manusia baru,
sehingga kita mendapati perintah-perintah-Nya sangat menyenangkan,
tidak berat setidaknya. Kita membaca ini di 1 Yohanes 5:1-4.
Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari
Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan,
mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Bagaimana kita tahu
kita percaya kepada Yesus? Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi
anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta
melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah,
yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-
perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah,
mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan
dunia: iman kita.
Jadi, kita mendapati bahwa iman dan kasih, kasih dan iman sentiasa
saling berdampingan di dalam pengajaran Alkitab. Kita lahir dari Allah,
karena itu kita mengasihi. Karena kita mengasihi, kita memenuhi
38 | C A H A Y A I N J I L
perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya tidak berat. Dan semua ini
dilakukan melalui iman kita, suatu iman yang menyelamatkan yang
didefinisikan dalam istilah kasih. Terdapat pelbagai jenis iman yang
dapat dibicarakan. Tetapi iman yang siap untuk mengasihi Allah dengan
segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan,
adalah iman yang menyelamatkan karena iman itu diartikan dalam
istilah kasih. Saya ingin menekankan kepada Anda sekali lagi bahwa
terdapat banyak jenis iman di dalam Perjanjian Baru, tetapi iman yang
menyelamatkan ialah iman yang bekerja oleh kasih.
Kita mengakhiri dengan poin yang sangat penting ini. Saya mau Anda
mengingat hanya satu hal jika Anda tidak dapat mengingat semua yang
telah kita katakan: Kita diselamatkan bukan hanya oleh apa yang
kita percaya, bukan hanya oleh apa yang kita lakukan, tetapi
oleh apa yang telah kita jadi oleh kuasa Allah dan oleh
anugerah Allah. "Karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana
aku ada sekarang." Ajaran yang ajaib tentang keselamatan di dalam
Alkitab adalah: kita diselamatkan bukan saja karena kita percaya Yesus
mati untuk dosa-dosa kita. Kita bisa percaya tetapi jika kita tidak
mempunyai sedikitpun kasih di dalam hati kita, kita juga tidak akan
diselamatkan dengan berbuat baik karena kita memang dapat
melakukan semua ini tanpa kasih di dalam hati kita sama sekali.
Alkitab mengajarkan bahwa kita diselamatkan tatkala kita menjadi
manusia baru, apabila oleh Roh Kudus, Allah mencurahkan kasih-Nya
ke dalam hati kita. Anda diselamatkan, atau Anda mewarisi hidup yang
kekal apabila Anda menjadi manusia baru yang mengasihi. Dan seperti
orang Samaria yang murah hati itu, Anda mengasihi bahkan musuh
Anda karena belas kasihan yang diberikan oleh Allah. Itulah yang
diajarkan oleh Yesus di dalam Perumpamaan tentang Orang Samaria
yang Murah Hati. Semoga Allah menolong kita untuk benar-benar
mengerti Firman-Nya!
Perumpamaan Tentang Sahabat Pada Tengah Malam
Lukas 11:5-13 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Montreal
39 | C A H A Y A I N J I L
Hari ini kita melanjutkan eksposisi kita di Lukas 11:5-13. Di sini kita
akan mempelajari satu perumpamaan yang biasanya disebut
Perumpamaan tentang Sahabat pada Tengah Malam. Lukas 11:5-13
Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu
pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan
berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti,
sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan
singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk
dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu
akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup
dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun
dan memberikannya kepada saudara.Aku berkata kepadamu:
Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya
karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya
yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan
kepadanya apa yang diperlukannya.Oleh karena itu Aku berkata
kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah,
maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu.Karena setiap orang yang meminta,
menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap
orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.Bapa manakah
di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan
memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Bapa manakah
di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan
memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya
kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi
pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu
yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka
yang meminta kepada-Nya."
Seorang Sahabat yang tiba di Tengah Malam
Pertama-tama, saya ingin melukiskan gambaran perumpamaan ini
supaya Anda dapat melihatnya dengan mata pikiran Anda. Apa yang
disampaikan disini adalah suatu argumen rohani dari yang lebih kurang
kepada yang lebih besar, apa yang disebutkan dalam Bahasa Latin, ad
40 | C A H A Y A I N J I L
minorum ad majorum. Itu berarti jika suatu hal adalah benar dalam
kasus yang lebih kurang, lebih-lebih lagi hal itu benar dalam kasus
yang lebih besar. Itulah intinya.
Di sini adalah satu gambaran tentang seseorang yang mendapati
bahwa sahabatnya sampai pada tengah malam. Barangkali Anda
berpikir itu waktu yang agak aneh untuk sampai ke rumah orang.
Namun hal ini tidak begitu aneh di negara-negara panas karena orang
tidak mengadakan perjalanan apabila matahari berada tepat di atas
kepala, khususnya di Palestina, dimana siang harinya sangat, sangat
panas.
Kalau begitu, kapan mereka mengadakan perjalanan? Mereka
menunggu sehingga matahari terbenam ketika hari menjadi lebih
dingin pada waktu petang. Saat itulah mereka mengadakan perjalanan.
Cuaca mulai menjadi lebih dingin sekitar jam enam, dan orang ini
memulai perjalanannya dan tiba pada tempat sahabatnya pada tengah
malam. Itulah sebabnya di dalam banyak buku atau kamus
perumpamaan ini dipanggil "Sahabat Pada Tengah Malam". Orang ini
dibangunkan pada tengah malam saat sahabatnya ini tiba. Saya tidak
tahu apakah ia menduga kedatangannya atau tidak. Jalur komunikasi
tidak terlalu bagus pada zaman itu. Masih belum ada telepon yang
dapat dibel untuk berkata, "Aku akan tiba tengah malam nanti."
Barangkali ia tiba-tiba saja muncul. Mungkin, ia menulis sepucuk surat
tetapi pelayanan pos pada waktu itu - saya tidak tahu apakah mereka
jauh lebih baik sekarang- surat itu mungkin tiba setelah sahabatnya ini
telah tiba. Bagaimanapun juga, ia tiba di situ pada tengah malam.
Orang ini telah mengadakan perjalanan yang jauh dan tentu saja agak
lapar sekarang, dan tuan rumah mendapati bahwa ia tidak ada roti,
tidak ada makanan untuk disajikan kepada tamu yang tidak terduga
ini. Besar kemungkinan tamunya ini tidak diduga karena ia tidak
menyediakan makanan untuk dia. Jadi apa yang ia lakukan? Nah, ia
memandang keliling dan berpikir sebentar, "Ha! Sahabatku diseberang
jalan! Ia selalu menyimpan persediaan, aku akan pergi dan mengetuk
pintunya." Namun tentu saja pada tengah malam Anda tidak pergi dan
membangunkan seluruh kampung. Lalu ia berpikir lagi, "Apa yang
harus kulakukan? Apakah aku membiarkan sahabatku ini lapar sampai
pagi? Atau haruskah aku pergi dan mengganggu sahabatku di seberang
jalan itu?" Dan begitu, setelah memikirkannya, ia memutuskan,
41 | C A H A Y A I N J I L
"Bagaimanapun apa gunanya seorang sahabat? Sahabat yang
membutuhkan adalah sahabat yang sesungguhnya. Sekarang, saya
membutuhkan beberapa roti, maka saya akan mengetuk pintu sahabat
saya itu. Meskipun ia telah tidur, memberikan roti kepada saya hanya
memakan beberapa menit dan sesudah itu ia bisa kembali tidur.
Sedangkan sahabat saya ini yang baru tiba akan kelaparan sampai pagi
jika saya tidak pergi meminta roti."
Sikap Tidak Tahu Malu
Maka ia memutuskan untuk pergi dan mengetuk pintu sahabatnya itu
pada tengah malam, namun ia tidak mendapatkan suatu respon yang
antusias, sebagaimana dapat Anda bayangkan. Kebanyakan orang
bekerja agak keras dan mereka menghargai waktu tidur mereka.
Seraya ia terus mengetuk pintu, sahabatnya di dalam rumah
menjawab, "Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku
serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan
memberikannya kepada saudara!" Jawabannya ialah, "tidak" dalam
satu kata. "Tinggalkan aku dan pergi. Kami sudah tidur, dan ini bukan
waktunya untuk mengetuk pintu. Apakah kamu tidak tahu bertimbang
rasa? Tahukah kamu pukul berapa sekarang?"
Tetapi ia menjelaskan dari luar pintu dengan suara yang keras yang
mungkin dapat membangunkan seluruh kampung jika sahabatnya ini
tidak cepat membuka pintu. Ia berkata, "Seorang sahabatku telah
datang dan aku membutuhkan tiga roti." Mengapa membutuhkan tiga
roti untuk seorang sahabat? Pasti ia makan seperti kuda! Tentu saja, ia
mau memastikan persediaan yang cukup. Roti pada zaman itu tidak
seperti roti pada zaman sekarang. Saya kira seorang yang sangat lapar
dengan mudah dapat menghabiskan barangkali dua atau bahkan tiga
roti tanpa banyak kesulitan. Kalau tidak, mungkin ia berpikir, "Aku
akan memberi kepadanya dua. Dan sebagai tuan rumah, aku tidak bisa
duduk di situ dan melihatnya makan, jadi aku harus makan sesuatu
bersama dia." Ini disebut pei ke dalam bahasa Mandarin, artinya, Anda
harus makan bersama tamu yang mengunjungi Anda. Itu adalah
kesopanan, khususnya bagi orang Tionghoa; tuan rumah tidak duduk
dan melihat tamunya makan. Biasanya, seorang tamu merasa lebih
senang jika tuan rumah makan sedikit bersamanya. Jadi, barangkali
satu roti untuk dirinya sendiri, dan dua yang lain untuk sahabatnya
yang baru sampai itu.
42 | C A H A Y A I N J I L
Namun tanpa berbuat apa-apa, sahabatnya dalam rumah itu berkata,
"Aku dan anak-anakku sudah tidur." Gambarannya adalah sebuah
rumah Palestina yang mempunyai satu kamar dan dua lantai: lantai
bawah dan beberapa anak tangga menuju lantai atas. Seringkali,
domba-domba, kambing-kambing, binatang-binatang peliharaan dan
ayam-ayam tidur di lantai bawah, suatu ruang seperti gua dibawah
lantai atas. Dan penghuni rumah itu, orang dewasa dan anak-anak,
tinggal di lantas atas. Jadi, kamarnya tidak banyak. Barangkali pada
zaman itu orang lebih miskin, kita tidak tahu. Tetapi ini tampaknya
seperti sebuah rumah dengan satu kamar. Mereka tidak ada tempat
tidur, maka mereka tidur di atas semacam kasur dan anak-anak
semuanya meringkuk bersama supaya saling memanaskan. Jika ada
yang bergerak, barangkali ia akan membangunkan semua yang lain.
Sebetulnya, alasan yang diberikan bahwa anak-anaknya sudah tidur
bukanlah alasan yang kuat karena kebanyakan orang yang mempunyai
anak tahu bahwa apabila mereka sudah tertidur, agak sulit untuk
membangunkan mereka. Setidaknya tidak sehingga fajar mereka dapat
dibangunkan dengan mudah. Jadi, sebetulnya itu alasan yang lemah.
Pada kenyataannya, ia tidak mau menyusahkan diri untuk bangun. Ia
merasa agak gemas dengan tetangganya ini yang tidak tahu malu
mengetuk-ngetuk pintu pada tengah malam. Saya kira kebanyakan dari
kita akan menunjukkan reaksi yang sama, bukankah begitu? Marilah
kita jujur dengan diri kita sendiri. Kalau tidak, suatu hari saya akan
mencobanya pada pintu Anda dan lihat bagaimana perasaan Anda.
Tentu saja Anda akan berkata, "Buat apa kamu ketuk-ketuk pintu pada
tengah malam?!"
Namun orang ini yang mengetuk pintu meminta tiga roti, tidak mau
begitu saja pergi. Ia terus mengetuk pintu dan berkata, "Berikan aku
roti itu karena aku tidak bisa membiarkan sahabatku lapar. Bisa tak
kamu bangun?" Yang di dalam rumah berkata, "Tidak," dan yang di
luar ini berkata, "Ya," dan ia terus mengetuk pintu itu. Akhirnya orang
yang berada di tempat tidur itu berpikir, "Nah, jika aku tidak memberi
kepadanya tiga roti itu, ia akan terus mengetuk pintu itu sampai subuh
dan aku tidak akan tidur sama sekali. Satu-satunya cara untuk
menyingkirkan dia adalah memberikan saja tiga roti itu dan berkata,
'Ambillah dan pergi supaya aku bisa kembali tidur.'" Di Lukas 11:8
dikatakan, "Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan
memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya,
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil
Bmf 24 cahaya injil

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Apa Hukum Merayakan Maulid Nabi
Apa Hukum Merayakan Maulid NabiApa Hukum Merayakan Maulid Nabi
Apa Hukum Merayakan Maulid NabiSuardi Al-Bukhari
 
! Doa & dzikir pilihan
! Doa & dzikir pilihan! Doa & dzikir pilihan
! Doa & dzikir pilihanNano Nani
 
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...Nano Nani
 
! Jawaban untuk para pendeta
! Jawaban untuk para pendeta! Jawaban untuk para pendeta
! Jawaban untuk para pendetaNano Nani
 
! The dark bible
! The dark bible! The dark bible
! The dark bibleNano Nani
 
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!Nano Nani
 
! Sehari di kediaman rasulullah muhammad s.a.w
! Sehari di kediaman  rasulullah muhammad s.a.w! Sehari di kediaman  rasulullah muhammad s.a.w
! Sehari di kediaman rasulullah muhammad s.a.wNano Nani
 
! Injil membantah ketuhanan yesus ust.ahmad deedat
! Injil membantah ketuhanan yesus   ust.ahmad deedat! Injil membantah ketuhanan yesus   ust.ahmad deedat
! Injil membantah ketuhanan yesus ust.ahmad deedatNano Nani
 
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.netNano Nani
 
! Orasi sang nabi
! Orasi sang nabi! Orasi sang nabi
! Orasi sang nabiNano Nani
 
! 4 tips shalat khusyuk baru 8 juli 2011
! 4 tips shalat khusyuk baru   8 juli 2011! 4 tips shalat khusyuk baru   8 juli 2011
! 4 tips shalat khusyuk baru 8 juli 2011Nano Nani
 
Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)
Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)
Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)Katalis Media-Literatur
 
EJW_1890_Hidup oleh Iman_rev 20.5
EJW_1890_Hidup oleh Iman_rev 20.5EJW_1890_Hidup oleh Iman_rev 20.5
EJW_1890_Hidup oleh Iman_rev 20.5Christoper Tambanua
 
Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)
Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)
Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)Johan Setiawan
 

Was ist angesagt? (19)

Apa Hukum Merayakan Maulid Nabi
Apa Hukum Merayakan Maulid NabiApa Hukum Merayakan Maulid Nabi
Apa Hukum Merayakan Maulid Nabi
 
! Doa & dzikir pilihan
! Doa & dzikir pilihan! Doa & dzikir pilihan
! Doa & dzikir pilihan
 
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...
 
! Jawaban untuk para pendeta
! Jawaban untuk para pendeta! Jawaban untuk para pendeta
! Jawaban untuk para pendeta
 
! The dark bible
! The dark bible! The dark bible
! The dark bible
 
Banyak bersedekah
Banyak bersedekahBanyak bersedekah
Banyak bersedekah
 
Misi Menurut Perspektif Alkitab
Misi Menurut Perspektif AlkitabMisi Menurut Perspektif Alkitab
Misi Menurut Perspektif Alkitab
 
Evangelism
EvangelismEvangelism
Evangelism
 
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!
 
! Sehari di kediaman rasulullah muhammad s.a.w
! Sehari di kediaman  rasulullah muhammad s.a.w! Sehari di kediaman  rasulullah muhammad s.a.w
! Sehari di kediaman rasulullah muhammad s.a.w
 
! Injil membantah ketuhanan yesus ust.ahmad deedat
! Injil membantah ketuhanan yesus   ust.ahmad deedat! Injil membantah ketuhanan yesus   ust.ahmad deedat
! Injil membantah ketuhanan yesus ust.ahmad deedat
 
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
! Meng ingat akherat - www.islamterbuktibenar.net
 
! Orasi sang nabi
! Orasi sang nabi! Orasi sang nabi
! Orasi sang nabi
 
Warta gereja-151004
Warta gereja-151004Warta gereja-151004
Warta gereja-151004
 
! 4 tips shalat khusyuk baru 8 juli 2011
! 4 tips shalat khusyuk baru   8 juli 2011! 4 tips shalat khusyuk baru   8 juli 2011
! 4 tips shalat khusyuk baru 8 juli 2011
 
Warta gereja-150920
Warta gereja-150920Warta gereja-150920
Warta gereja-150920
 
Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)
Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)
Dapatkah Alkitab Dipercaya (Seri Kurios)
 
EJW_1890_Hidup oleh Iman_rev 20.5
EJW_1890_Hidup oleh Iman_rev 20.5EJW_1890_Hidup oleh Iman_rev 20.5
EJW_1890_Hidup oleh Iman_rev 20.5
 
Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)
Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)
Lent 3 Yesus Menghibur Murid-murid-Nya (Yoh 14:1-14)
 

Andere mochten auch

Teol pb 2
Teol pb 2Teol pb 2
Teol pb 2teolpb2
 
The Me I Want to Be - 1 Menemukan Identitas Saya
The Me I Want to Be - 1 Menemukan Identitas SayaThe Me I Want to Be - 1 Menemukan Identitas Saya
The Me I Want to Be - 1 Menemukan Identitas SayaJohan Setiawan
 
SHAPE: Abilities & Personality styles
SHAPE: Abilities & Personality stylesSHAPE: Abilities & Personality styles
SHAPE: Abilities & Personality stylesJohan Setiawan
 
Atomi contro Bit
Atomi contro BitAtomi contro Bit
Atomi contro BitZeugma
 
Bmf 4 pernikahan & keluarga
Bmf 4 pernikahan & keluargaBmf 4 pernikahan & keluarga
Bmf 4 pernikahan & keluargaPT Wings Surya
 
Bmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doaBmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doaPT Wings Surya
 
SHAPE Wrap up & Whats next
SHAPE Wrap up & Whats nextSHAPE Wrap up & Whats next
SHAPE Wrap up & Whats nextJohan Setiawan
 
Silabus Homiletika 2011
Silabus Homiletika 2011Silabus Homiletika 2011
Silabus Homiletika 2011Gerry Atje
 
Bmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesBmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesPT Wings Surya
 
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)PT Wings Surya
 
Bmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaBmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaPT Wings Surya
 
Visi Pelayanan Literatur
Visi Pelayanan LiteraturVisi Pelayanan Literatur
Visi Pelayanan LiteraturJohan Setiawan
 
Katalis Media: Passion & Ideas
Katalis Media: Passion & IdeasKatalis Media: Passion & Ideas
Katalis Media: Passion & IdeasJohan Setiawan
 
Bmf 9 belajar alkitab & homiletika
Bmf 9 belajar alkitab & homiletikaBmf 9 belajar alkitab & homiletika
Bmf 9 belajar alkitab & homiletikaPT Wings Surya
 

Andere mochten auch (20)

Teol pb 2
Teol pb 2Teol pb 2
Teol pb 2
 
----------
--------------------
----------
 
The Me I Want to Be - 1 Menemukan Identitas Saya
The Me I Want to Be - 1 Menemukan Identitas SayaThe Me I Want to Be - 1 Menemukan Identitas Saya
The Me I Want to Be - 1 Menemukan Identitas Saya
 
Belajar dari semut
Belajar dari semutBelajar dari semut
Belajar dari semut
 
SHAPE: Abilities & Personality styles
SHAPE: Abilities & Personality stylesSHAPE: Abilities & Personality styles
SHAPE: Abilities & Personality styles
 
Bmf 21 cahaya injil
Bmf 21 cahaya injilBmf 21 cahaya injil
Bmf 21 cahaya injil
 
Atomi contro Bit
Atomi contro BitAtomi contro Bit
Atomi contro Bit
 
Bmf 4 pernikahan & keluarga
Bmf 4 pernikahan & keluargaBmf 4 pernikahan & keluarga
Bmf 4 pernikahan & keluarga
 
Bmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doaBmf 48 teori & praktek doa
Bmf 48 teori & praktek doa
 
SHAPE Experiences
SHAPE ExperiencesSHAPE Experiences
SHAPE Experiences
 
SHAPE Wrap up & Whats next
SHAPE Wrap up & Whats nextSHAPE Wrap up & Whats next
SHAPE Wrap up & Whats next
 
Silabus Homiletika 2011
Silabus Homiletika 2011Silabus Homiletika 2011
Silabus Homiletika 2011
 
Bmf 51 tulip
Bmf 51 tulipBmf 51 tulip
Bmf 51 tulip
 
Saya mempunyai impian
Saya mempunyai impianSaya mempunyai impian
Saya mempunyai impian
 
Bmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesBmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principles
 
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
Buku Pegangan Pelayanan (Billy Graham)
 
Bmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatikaBmf 45 pengantar dogmatika
Bmf 45 pengantar dogmatika
 
Visi Pelayanan Literatur
Visi Pelayanan LiteraturVisi Pelayanan Literatur
Visi Pelayanan Literatur
 
Katalis Media: Passion & Ideas
Katalis Media: Passion & IdeasKatalis Media: Passion & Ideas
Katalis Media: Passion & Ideas
 
Bmf 9 belajar alkitab & homiletika
Bmf 9 belajar alkitab & homiletikaBmf 9 belajar alkitab & homiletika
Bmf 9 belajar alkitab & homiletika
 

Ähnlich wie Bmf 24 cahaya injil

Pedang roh edisi_71
Pedang roh edisi_71Pedang roh edisi_71
Pedang roh edisi_71alkitabiah
 
Pedang roh edisi_71
Pedang roh edisi_71Pedang roh edisi_71
Pedang roh edisi_71alkitabiah
 
Pedang roh edisi_56
Pedang roh edisi_56Pedang roh edisi_56
Pedang roh edisi_56alkitabiah
 
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kini
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kiniBagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kini
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kiniSonnyLami
 
Bmf 15 jalan keselamatan
Bmf 15 jalan keselamatanBmf 15 jalan keselamatan
Bmf 15 jalan keselamatanPT Wings Surya
 
Pedang roh edisi_44
Pedang roh edisi_44Pedang roh edisi_44
Pedang roh edisi_44alkitabiah
 
Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!
Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!
Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!alkitabiah
 
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.pptBanggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.pptDinarDorotea
 
Khotbah 5 nov 2014 siap print oke
Khotbah 5 nov 2014 siap print okeKhotbah 5 nov 2014 siap print oke
Khotbah 5 nov 2014 siap print okeHerwan Oroh
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniDaniel Saroengoe
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniDaniel Saroengoe
 
Paper teologi perjanjian baru "PENEBUSAN" (Ferdianus Seo)
Paper teologi perjanjian baru "PENEBUSAN" (Ferdianus Seo)Paper teologi perjanjian baru "PENEBUSAN" (Ferdianus Seo)
Paper teologi perjanjian baru "PENEBUSAN" (Ferdianus Seo)FerdySeo
 
Bmf 20 cahaya pengharapan
Bmf 20 cahaya pengharapanBmf 20 cahaya pengharapan
Bmf 20 cahaya pengharapanPT Wings Surya
 
Bmf 19 cahaya pengharapan
Bmf 19 cahaya pengharapanBmf 19 cahaya pengharapan
Bmf 19 cahaya pengharapanPT Wings Surya
 
Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47alkitabiah
 
Roh kudus dan pertobatan
Roh kudus dan pertobatanRoh kudus dan pertobatan
Roh kudus dan pertobatanyerywadu
 
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)EunikePurba
 

Ähnlich wie Bmf 24 cahaya injil (20)

Bmf 23 cahaya injil
Bmf 23 cahaya injilBmf 23 cahaya injil
Bmf 23 cahaya injil
 
Bmf 22 cahaya injil
Bmf 22 cahaya injilBmf 22 cahaya injil
Bmf 22 cahaya injil
 
Pedang roh edisi_71
Pedang roh edisi_71Pedang roh edisi_71
Pedang roh edisi_71
 
Pedang roh edisi_71
Pedang roh edisi_71Pedang roh edisi_71
Pedang roh edisi_71
 
Pedang roh edisi_56
Pedang roh edisi_56Pedang roh edisi_56
Pedang roh edisi_56
 
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kini
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kiniBagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kini
Bagaimana relasi umat israel dgn gereja masa kini
 
Bmf 15 jalan keselamatan
Bmf 15 jalan keselamatanBmf 15 jalan keselamatan
Bmf 15 jalan keselamatan
 
Pedang roh edisi_44
Pedang roh edisi_44Pedang roh edisi_44
Pedang roh edisi_44
 
Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!
Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!
Pedang roh edisi_62: Injil Tipu Muslihat!
 
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.pptBanggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
 
Khotbah 5 nov 2014 siap print oke
Khotbah 5 nov 2014 siap print okeKhotbah 5 nov 2014 siap print oke
Khotbah 5 nov 2014 siap print oke
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayani
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayani
 
Paper teologi perjanjian baru "PENEBUSAN" (Ferdianus Seo)
Paper teologi perjanjian baru "PENEBUSAN" (Ferdianus Seo)Paper teologi perjanjian baru "PENEBUSAN" (Ferdianus Seo)
Paper teologi perjanjian baru "PENEBUSAN" (Ferdianus Seo)
 
Bmf 20 cahaya pengharapan
Bmf 20 cahaya pengharapanBmf 20 cahaya pengharapan
Bmf 20 cahaya pengharapan
 
Bmf 19 cahaya pengharapan
Bmf 19 cahaya pengharapanBmf 19 cahaya pengharapan
Bmf 19 cahaya pengharapan
 
Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47Pedang roh edisi_47
Pedang roh edisi_47
 
Roh kudus dan pertobatan
Roh kudus dan pertobatanRoh kudus dan pertobatan
Roh kudus dan pertobatan
 
nujkp
nujkpnujkp
nujkp
 
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
By dwayne lemon (god's mysteries rahasia ilahi-zaman akhir)
 

Mehr von PT Wings Surya

Bmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformedBmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformedPT Wings Surya
 
Bmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhanBmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhanPT Wings Surya
 
Bmf 47 tuhan itu ada white
Bmf 47 tuhan itu ada whiteBmf 47 tuhan itu ada white
Bmf 47 tuhan itu ada whitePT Wings Surya
 
Bmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesBmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesPT Wings Surya
 
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinanBmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinanPT Wings Surya
 
Bmf 43 praying with expectancy
Bmf 43 praying with expectancyBmf 43 praying with expectancy
Bmf 43 praying with expectancyPT Wings Surya
 
Bmf 42 transformational leadership
Bmf 42 transformational leadershipBmf 42 transformational leadership
Bmf 42 transformational leadershipPT Wings Surya
 
Bmf 41 renungan harian air hidup
Bmf 41 renungan harian air hidupBmf 41 renungan harian air hidup
Bmf 41 renungan harian air hidupPT Wings Surya
 
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTESBmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTESPT Wings Surya
 
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challengeBmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challengePT Wings Surya
 
Bmf 34 level 5 leadership
Bmf 34 level 5 leadershipBmf 34 level 5 leadership
Bmf 34 level 5 leadershipPT Wings Surya
 
Bmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipBmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipPT Wings Surya
 

Mehr von PT Wings Surya (20)

Bmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformedBmf 53 teologi reformed
Bmf 53 teologi reformed
 
Bmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhanBmf 50 berjalan bersama tuhan
Bmf 50 berjalan bersama tuhan
 
Bmf 49 kesabaran
Bmf 49 kesabaranBmf 49 kesabaran
Bmf 49 kesabaran
 
Bmf 47 tuhan itu ada white
Bmf 47 tuhan itu ada whiteBmf 47 tuhan itu ada white
Bmf 47 tuhan itu ada white
 
Bmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principlesBmf 46 leadership principles
Bmf 46 leadership principles
 
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinanBmf 44 spiritualitas kepemimpinan
Bmf 44 spiritualitas kepemimpinan
 
Bmf 43 praying with expectancy
Bmf 43 praying with expectancyBmf 43 praying with expectancy
Bmf 43 praying with expectancy
 
Bmf 42 transformational leadership
Bmf 42 transformational leadershipBmf 42 transformational leadership
Bmf 42 transformational leadership
 
Bmf 41 renungan harian air hidup
Bmf 41 renungan harian air hidupBmf 41 renungan harian air hidup
Bmf 41 renungan harian air hidup
 
Bmf 40 air hidup
Bmf 40 air hidupBmf 40 air hidup
Bmf 40 air hidup
 
Bmf 39 keluarga
Bmf 39 keluargaBmf 39 keluarga
Bmf 39 keluarga
 
Bmf 38 the bible
Bmf 38 the bibleBmf 38 the bible
Bmf 38 the bible
 
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTESBmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
Bmf 37 MOTHER TERESA QUOTES
 
Bmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challengeBmf 36 leadership challenge
Bmf 36 leadership challenge
 
Bmf 34 level 5 leadership
Bmf 34 level 5 leadershipBmf 34 level 5 leadership
Bmf 34 level 5 leadership
 
Bmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadershipBmf 35 servant leadership
Bmf 35 servant leadership
 
Bmf 33 rho
Bmf 33 rhoBmf 33 rho
Bmf 33 rho
 
Bmf 32 rho
Bmf 32 rhoBmf 32 rho
Bmf 32 rho
 
Bmf 31 rho
Bmf 31 rhoBmf 31 rho
Bmf 31 rho
 
Bmf 30 rho
Bmf 30 rhoBmf 30 rho
Bmf 30 rho
 

Kürzlich hochgeladen

ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxPutrielza1
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEIGilbertFibriyantAdan
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHerman022
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024GilbertFibriyantAdan
 

Kürzlich hochgeladen (7)

ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptxALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
ALIRAN ALIRAN ILMU KALAMyang ada di indonesia .pptx
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptxHadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
Hadits Arbain 35 tentang Sesama Muslim Bersaudara.pptx
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 

Bmf 24 cahaya injil

  • 2.
  • 3. i | P a g e Table of Contents PENDAHULUAN........................................................................................................ iii Perumpamaan Tentang Pelita Diatas Kaki Dian ....................................................... 1 Perumpamaan Tentang Orang Samaria Yang Murah Hati ..................................... 12 Perumpamaan Tentang Sahabat Pada Tengah Malam .......................................... 38 Perumpamaan tentang Orang Kaya yang Bodoh ................................................... 60 Perumpamaan tentang Pohon Ara yang Mandul................................................... 82 Perumpamaan tentang Tamu-tamu..................................................................... 103 Perumpamaan tentang Pesta Perjamuan Besar................................................... 126 Perumpamaan tentang Uang Dirham yang Hilang............................................... 150 Perumpamaan tentang Anak yang telah Mati dan Hidup Kembali...................... 173 Perumpamaan tentang Dua Anak yang Hilang..................................................... 186 Perumpamaan tentang Bendahara yang Tidak Setia ........................................... 214 Perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus .................................................. 237 Perumpamaan tentang Hamba yang Tidak bergunaa.......................................... 255 Perumpamaan tentang Hakim yang Tidak Adil .................................................... 282 Perumpamaan tentang orang Farisi dan Pemungut cukai ................................... 305 Perumpamaan tentang Uang Mina ...................................................................... 333 Perumpamaan tentang Hamba yang Tidak Mengampuni.................................... 362 Para Pekerja di Kebun Anggur - Bagian Pertama.................................................. 378 Para Pekerja di Kebun Anggur - Bagian Kedua ..................................................... 397 Perumpamaan tentang Pohon Ara....................................................................... 418 Perumpamaan tentang Para Penggarap Kebun Anggur yang Jahat..................... 442 Perumpamaan tentang Perjamuan Kawin............................................................ 484 Perumpamaan tentang 10 Gadis-gadis yang Bijaksana & Bodoh......................... 504 Perumpamaan tentang talenta ............................................................................ 519 Perumpamaan tentang Kedatangan Yesus yang kedua ....................................... 541 Pemisahan antara Domba dengan Kambing (Bagian ke-2) .................................. 579
  • 4. ii | P a g e PENUTUP...............................................................................................................597
  • 5. iii | P a g e PENDAHULUAN Apakah Injil itu? Kabar baik. Apakah artinya bagiku? Apakah itu penting bagiku? Apa maknanya bagi dunia? Bagaimana hidup tanpa Injil Kristus? Siapakah Yesus? Apa yang Dia ajarkan? Apakah tujuanNya datang ke dunia? Kiranya pengenalan kita akan Injil dan Kristus menjadikannya sangat berharga dan bernilai, sehingga sama seperti rasul Paulus & Petrus kita dapat berkata: II Korintus 2 2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. II Korintus 10 10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, Filipi 3 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, II Petrus 1 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. II Petrus 3 3:18 Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.
  • 6. iv | P a g e Tuhan Yesus memberkati. BMF collections - 2015
  • 7.
  • 8.
  • 9. 1 | C A H A Y A I N J I L Perumpamaan Tentang Pelita Diatas Kaki Dian Lukas 8:16-17 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Liverpool, Inggris. Yesus mengatakan di Lukas 8:16, "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya." Anda barangkali bertanya, "Apa yang ingin Yesus katakan kepada kita di sini?" Ketika Yesus berkhotbah, orang banyak menjadi takjub mendengar pengajarannya. Namun, apa yang begitu menakjubkan tentang satu pernyataan seperti ini? Orang banyak suka mendengar pengajarannya, tetapi ada apa dalam pernyataan seperti itu yang layak didengarkan? Maksud saya, apa yang begitu menakjubkan tentang pernyataan ini yang mengatakan, tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan? Tentu saja tidak ada orang yang berbuat seperti itu! Saya tidak dapat melihat apa-apa yang begitu menakjubkan dalam pernyataan seperti ini. Saya bahkan tidak dapat melihat arti rohani semacam apa yang dapat terkandung dalam pernyataan seperti itu. Tetapi jika ayat 16 kedengaran terlalu aneh, lalu ayat 17 pula berlawanan, "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan." Apa artinya semua ini? Menurut Anda, apa yang dapat diartikan oleh orang banyak yang mendengarkan Yesus itu? Jika saya mengucapkan kata-kata tersebut kepada Anda, atau jika Anda keluar kepada orang- orang di jalan dan berkata kepada mereka, "Dengar, aku ingin memberitahu kamu sesuatu yang sangat penting. Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan," tidakkah
  • 10. 2 | C A H A Y A I N J I L mereka akan berkata, "Ada yang kurang beres dengan orang ini." Apabila Anda melihat pernyataan ini, Anda mungkin bertanya, "Apa yang ingin disampaikan oleh Yesus?" Dan tentu saja pernyataan itu sangat penting karena ia muncul lima kali di dalam tiga Injil yang pertama. Kalau begitu, mengapa begitu penting? Apakah wajar saya mengusulkan kepada Anda untuk coba membuat pernyataan itu kepada seseorang di jalan? Apakah orang Yahudi memahami pernyataan itu dengan cara yang sama seperti orang lain di jalan? Pada kenyataannya, bagi seorang Yahudi, pernyataan tersebut sangat berarti bagi orang Yahudi yang mempunyai pengertian rohani, dan juga memahami Kitab Suci. Namun tidak demikian bagi bagi orang non- Yahudi. Kalau begitu, mari kita bertanya lagi, apa yang begitu penting tentang pernyataan ini, yang tampaknya tidak sedang menyatakan sesuatu yang sangat penting namun justru muncul lima kali di dalam kitab-kitab Injil sinoptis, yakni tiga Injil yang pertama. (Matius 5:15, 10:26; Markus 4:21-22; Lukas 8:16-17, 11:33.) Gideon dan Tiga Ratus Orangnya Menutupi Terang Mereka Apa artinya menutupi terang atau pelita? Pada dasarnya, terdapat dua cara bagaimana seorang Yahudi dapat memahami pernyataan tersebut. Yang pertama, mereka akan mengingat satu peristiwa bersejarah di dalam Kitab Suci. Dan yang kedua, mereka tahu apa yang ditetapkan oleh peraturan orang Yahudi tentang terang. Yang pertama, siapapun yang mengenal Kitab Suci akan segera mengingat, "Ah ya! Terang yang ditutupi dengan tempayan!" Tahukah Anda di mana terang ditutupi dengan tempayan di dalam Alkitab? Hakim-hakim pasal 7 ialah satu tempat di dalam Kitab Suci di mana terang ditutupi dengan tempayan. Ini sangat penting untuk dimengerti. Bagi Anda yang bukan orang Kristen atau yang baru percaya, saya akan menceritakan apa yang terjadi di situ. Terjadi satu peperangan, dan Israel berhadapan dengan tentara musuh yang sangat besar. Jadi, seluruh bangsa Israel berada dalam ketakutan. Situasinya sangat gawat, dan Allah memanggil seorang hamba-Nya bernama Gideon. Dan Gideon mengerahkan satu angkatan tentara sebesar mungkin untuk melawan musuh besar ini yang datang menyerang mereka. Namun Gideon masih kalah dari segi jumlah.
  • 11. 3 | C A H A Y A I N J I L Sekilas pandang, tentara Israel yang terdiri dari campuran bermacam- macam orang, tidak mungkin dapat melawan pihak musuh. Besar kemungkinan mereka akan dibantai habis-habisan. Jadi, Tuhan berkata kepada Gideon, "Tidak. Kita tidak akan pergi berperang dengan orang- orang ini. Aku mau tiga ratus orang. Perhatikan mereka apabila mereka minum. Pilih mereka yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya." Dan jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang. Nah, apakah tiga ratus prajurit yang khusus ini, telah mempelajari seni 'kung fu' atau seni perang yang lain? Tidak! Tidak sama sekali! Mereka dipilih hanya karena kualitas rohani belaka, bukan karena kemahiran perang karena mereka akan bertempur dalam satu peperangan yang luar biasa oleh kuasa Allah. Mereka akan memenangkan peperangan ini dengan terang, bukan dengan pedang. Setahu saya, inilah satu-satunya peperangan yang dimenangkan semata dengan menyinarkan terang, bukan dengan menarik pedang. Yang dikatakan Allah ialah: "Siapkan suluh, dan tutup setiap suluh itu dengan sebuah buyung." Maka, Gideon dan tiga ratus orang itu masing-masing mengambil suluh yang telah dinyalakan, dan menutupinya dengan sebuah buyung. Pada malam hari, tiga ratus orang ini maju melawan puluhan ribu tentara musuh. Mereka dibagikan kepada tiga pasukan yang ditempatkan di sekeliling perkemahan musuh dari tiga sisi. Satu- satunya senjata yang dibawa masing-masing orang ialah suluh yang ditutupi buyung di tangan kiri, dan sangkakala di tangan kanan. Dan Gideon berkata, "Saat aku meniup sangkakala, kamu semua yang bersamaku, juga meniup sangkakala. Kamu juga pecahkan buyung dan cahaya suluh akan bersinar tiba-tiba dalam kegelapan dan kamu akan berteriak, 'Demi Tuhan dan demi Gideon!'" (Hakim-hakim 7:18-19) Pendengar Yahudi akan segera menangkap maksud Yesus: Apakah suluh dinyalakan untuk sentiasa tetap berada di dalam buyung? Tentu saja tidak! Itulah sebabnya Yesus melanjutkan untuk berkata di Lukas 8:17, "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan." Suluh-suluh tentara Gideon disembunyikan saat mereka datang di tengah-tengah musuh, tetapi mereka dinyatakan dan diketahui saat Gideon memberikan sinyal untuk memecahkan buyung dan memulai perang. Bukankah ini hebat? Anda dapat melihat bahwa Yesus tidak semata berkata, "Tidak seorangpun
  • 12. 4 | C A H A Y A I N J I L menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan" karena itu sendiri tidak terlalu berarti. Tempayan, atau Manusia Lama Menutupi Terang Itu Orang Kristen yang sejati ialah terang yang telah dinyalakan Allah. Lalu apakah yang dilambangkan tempayan? Tempayang di luar diri kita tentu saja ialah manusia lama kita. Dapatkah Gideon dan orang- orangnya memenangkan peperangan ini selama suluh mereka masih ditutupi oleh buyung? Kita juga tidak dapat bersinar sebagai terang di dunia ini dan memenangkan peperangan rohani ini selama kita masih ditutupi oleh manusia lama. Seperti tempayan itu, manusia lama kita harus dipecahkan. Kata 'memecahkan' yang digunakan dalam Hakim- hakim 7:18 ialah kata yang sama yang dipakai Paulus di Roma 16:20 untuk 'menghancurkan' (kepala ular). Menghancurkan atau meremukkan kepala ular adalah satu referansi kepada Kejadian 3:15. Dan di situ ia menunjuk kepada keselamatan manusia. Manusia diselamatkan apabila Iblis dihancurkan, dan apabila manusia lama kita dihancurkan pada saat keselamatan itu diterapkan ke dalam diri kita. Saya telah banyak kali berusaha untuk mengatakan kepada Anda bahwa keselamatan itu tidak berarti bagi kita kecuali pada saat ia diterapkan ke dalam kehidupan kita. Kenyataan bahwa Yesus telah menyelesaikan pekerjaan keselamatan di atas kayu salib tidak berarti kita diselamatkan secara otomatis. Kalau tidak, seluruh dunia akan diselamatkan secara otomatis, tanpa berbuat apa-apa. Tidak, kita hanya diselamatkan pada saat keselamatan ini diterapkan ke dalam kehidupan kita. Inilah dimaksudkan dengan iman. Tetapi apa artinya menerapkan keselamatan ke dalam kehidupan kita? Pertama-tama, ini berarti manusia lama harus dihancurkan. Dan alasan mengapa kita harus tetap mengulangi hal ini adalah karena ini merupakan kebenaran pokok dari ajaran Yesus dan dari ajaran seluruh Perjanjian Baru. Namun, kenyataan ini tidak dimengerti oleh banyak orang Kristen masa kini. Itulah sebabnya Yesus sering menyatakan hal yang sama dengan cara yang berbeda. Kita telah melihat bahwa ia berbicara tentang kain yang lama dan kain yang baru, anggur yang lama dan anggur yang baru. Yesus telah berulang-kali menyatakan bahwa Anda harus menyangkal diri Anda; dan seperti benih Anda harus mati. Jika pesan ini tidak dapat menembus ke dalam hati Anda, keselamatan akan begitu saja melewati telinga Anda seperti angin!
  • 13. 5 | C A H A Y A I N J I L Menjadi seorang Kristen yang sejati berarti menjadi seorang manusia yang baru. Dan kita hanya dapat menjadi seorang manusia baru jika yang lama sudah ditinggalkan. Tetapi jika Anda mendapati yang lama masih aktif di dalam diri Anda, jika Anda belum benar-benar berubah sejak datang kepada Tuhan, maka orang Kristen macam apakah Anda itu? Dan lebih dari itu, kita tidak diselamatkan supaya kita dapat menikmati terang itu sendiri, supaya kita dapat menutupi diri kita dalam tempayan kita dan berkata, "Bagus sekali, aku punya terang itu untuk diriku sendiri." Itu tidak akan terjadi karena Yesus berkata itu bukan alasannya mengapa Anda diberi terang. Tujuan memberikan terang kepada Anda bukanlah supaya Anda dapat menikmatinya dengan egois tetapi supaya Anda bercahaya di dunia ini, supaya Anda dapat berjuang melawan kuasa kegelapan agar musuh-musuh kebenaran dapat disingkirkan. Dalam pengertian ini, Anda tidak mungkin dapat menjadi seorang Kristen secara rahasia; Anda tidak mungkin dapat menjadi seorang Kristen bawah tanah. Orang Kristen di negara-negara tertentu menjalankan kegiatan- kegiatan mereka di bawah tanah, tetapi kehidupan mereka harus sentiasa menunjukkan bahwa mereka adalah orang Kristen. Mereka barangkali harus menjalankan kegiatan bawah tanah seperti, mencetak Alkitab secara tersembunyi, seperti yang terjadi di Rusia. Mereka barangkali harus mengadakan pertemuan di dalam hutan dan di gunung. Kegiatan bisa saja dirahasiakan disebabkan oleh situasi, tetapi kehidupan mereka tidak dapat dirahasiakan. Terang selalu bercahaya. Memang telah menjadi sifat terang untuk bersinar agar orang lain tahu bahwa mereka adalah orang Kristen. Ketika saya berada di Negeri Tiongkok, saya diketahui sebagai orang Kristen. Hal itu tidak dapat dirahasiakan. Teman-teman saya di Tiongkok dikenal sebagai orang Kristen. Itu bukan rahasia. Tentu saja, sejauh mungkin seringkali kita harus mengadakan pertemuan di tempat yang sepi dan rahasia. Tetapi ingat ini, kita tidak diselamatkan hanya supaya kita dapat menikmati terang itu. Allah telah menyelamatkan Anda supaya Anda mengambil tempat Anda di dalam peperangan rohani itu. Menutupi Terang Anda apabila Tertekan?
  • 14. 6 | C A H A Y A I N J I L Anda barangkali berkata, "Astaga! Peperangan rohani bukan keahlian saya". Yesus mengetahui itu juga. Apabila Anda membandingkan kelima-lima ungkapan Yesus ini, Anda akan menemukan satu pola yang menarik. Sekalipun kita telah bercahaya sebagai terang, namun kadang-kadang karena banyaknya tantangan yang harus dihadapi, banyak orang ingin menutupi terang itu kembali. Ketika kami berada di Tiongkok, kami yang dikenal sebagai orang Kristen mulai ditekan. Sebagai contoh, saya menarik perhatian pihak polisi meskipun saya orang Kristen yang baru percaya, seorang anggota jemaat yang tidak berarti. Saya tidak dapat membayangkan tekanan yang harus dihadapi oleh pemimpin-pemimpin jemaat. Bahkan saya, seorang Kristen baru percaya yang tidak berarti di dalam gereja, ditekan sedemikian rupa sehingga saya tergoda untuk menutupi terang itu kembali. Keadaan menjadi terlalu sulit. Jika Anda melihat seorang polisi berpakaian seragam diluar pintu gereja dengan sebuah buku catatan guna mencatat nama Anda sementara Anda memasuki gereja hari ini, saya bertanya-tanya apakah Anda akan berhenti di pintu pagar dan berkata, "Tidak jadi ke gereja hari ini," dan dengan terburu-buru Anda akan meninggalkan tempat itu? Sebenarnya, itulah yang terjadi kepada kami. Kami datang ke gereja dan menemukan polisi duduk di luar pintu untuk mencatat nama kami. Dan dalam keadaan seperti itu, tidak perlu saya katakan, banyak orang yang memutuskan untuk menutupi terang mereka. Mereka mengambil tempayan dan menutupi kepala mereka. Dari banyak sisi, kita tidak dapat menyalahkan mereka. Apakah Anda siap untuk mempertaruhkan seluruh karir Anda demi Kristus seperti yang dilakukan teman saya? Karena ia seorang Kristen, ia tidak diizinkan untuk masuk universitas. Ia tidak dapat melanjutkan studinya. Bukankah lebih baik berkata, "Aku akan membiarkan terangku bercahaya setelah aku keluar dari universitas, bukan sebelumnya"? Masalahnya ialah, pada waktu Anda telah mendapatkan pendidikan universitas, profesi Anda yang terancam. Jadi, lebih baik Anda menutupi terang Anda sekali lagi. Oleh karena itu, meskipun Anda telah menjadi seorang Kristen yang sejati, dan manusia lama Anda telah dihancurkan, Anda akan sentiasa dicobai untuk menutupi terang itu sekali lagi. Dan bagaimana dengan Anda? Umpamanya, sebagai seorang Kristen, Anda harus berdoa sebelum makan di kantin rumah sakit atau kantin
  • 15. 7 | C A H A Y A I N J I L universitas, atau di restoran. Lalu, teman-teman Anda berkata, "Ah! Kamu salah satu orang gila agama itu!" "Aku? Tidak! Siapa bilang aku orang gila agama?" Mereka berkata, "Kami tahu kamu gila agama. Kamu pergi ke gereja setiap Minggu. Tahukah kalian? Ia pergi ke gereja!!!" Lalu wajah Anda menjadi merah. Anda barangkali segera merasakan seluruh manusia lama itu menjadi hidup kembali dan Anda memasukkan kepala Anda ke dalam tempayan kembali. Dan Anda berkata, "Sebenarnya, aku hanya pergi sekali-sekali. Aku sudah tidak ke gereja beberapa minggu," hampir merasa begitu gembira Anda tidak ke gereja untuk beberapa minggu. Bahkan tekanan yang begitu lembut menyebabkan Anda menutupi dirimu dengan tempayan sekali lagi. Pelita dan Peraturan Orang Yahudi Yesus berbicara tentang pelita yang ditutupi dengan beberapa benda selain dari tempayan. Pelita juga ditutupi dengan gantang juga. 'Gantang' muncul di Matius 5:15, di Markus 4:12 dan juga di Lukas 11:33. Gantang ialah alat yang digunakan untuk mengukur jagung, tepung jagung atau tepung gandum. Seringkali, gantang dibuat dari kayu dan cukup ringan untuk digunakan sebagai penutup. Dan di Markus 4:21, Yesus berbicara tentang meletakkan pelita di bawah tempat tidur. Bukan hal yang gampang terjadi! Meletakkan pelita dibawah tempat tidur! Kemudian di Lukas 11:33, bukan saja ditempatkan dibawah tempat tidur, tetapi juga ditempatkan di dalam kolong rumah! Apa itu kolong rumah? Kolong rumah ialah suatu tempat di mana Anda menyimpan semua makanan Anda, dan barang-barang berharga. Kolong rumah ialah semacam kamar gudang. Kolong rumah ialah tempat yang paling sulit untuk didobrak karena ia paling dilindungi. Jadi di samping tempayan, kita menemukan bahwa terang dapat ditutupi dengan gantang, dan juga dapat ditempatkan di bawah tempat tidur dan ke dalam kolong rumah. Apa artinya semua ini? Anda berkata, "Tentu saja tidak ada orang yang berbuat seperti itu." Dalam kenyataannya, mereka berbuat seperti itu. Anda perlu mengetahui peraturan orang Yahudi untuk memahami hal ini. Bagi seorang Yahudi, meletakkan pelita di bawah tempat tidur bukan hal yang tak masuk akal. Hal itu sering dilakukan. Untuk
  • 16. 8 | C A H A Y A I N J I L memahami hal ini, Anda perlu memahami beberapa hal tentang peraturan orang Yahudi. Salah satu hal yang harus dimengerti ialah pada hari-hari tertentu dalam satu minggu atau hari-hari tertentu dalam satu tahun, terang tidak boleh dipadamkan. Terang tidak boleh dipadamkan, umpamanya pada hari Sabat, yaitu, pada hari Sabtu, hari suci bagi orang Yahudi, karena berbuat itu merupakan suatu pekerjaan. Menyalakan pelita merupakan satu pekerjaan. Memadamkannya juga merupakan satu pekerjaan. Jadi, jika Anda memadamkan pelita Anda, Anda telah melakukan suatu pelanggaran menurut peraturan para rabi di zaman itu, bukan menurut peraturan Kitab Suci. Anda telah berbuat dosa. Lalu, apa yang akan Anda lakukan jika Anda punya pelita yang sedang menyala dan Anda tidak diizinkan untuk memadamkannya? Seandainya Anda ingin tidur, dan pelita itu masih menyala, bagaimana Anda dapat tidur jika pelita itu masih menyala? Anda tidak diizinkan untuk memadamkannya, dan Anda tidak dapat tidur, jadi, tentu saja, Anda meletakkannya dibawah tempat tidur! Itu diperbolehkan. Geserkan saja di bawah tempat tidur dan Anda tidak melanggar peraturan apapun! Jadi apabila Yesus berbicara tentang meletakkan pelita di bawah tempat tidur, orang Yahudi mengenal kebiasaan itu dengan baik. Tidak ada bahayanya meletakkan pelita di bawah tempat tidur, walaupun Anda harus berhati-hati. Pelita mungkin menyebabkan kayu di bawah tempat tidur menjadi sedikit panas tetapi tidak akan membakar tempat tidur karena jarak di antara tempat tidur dan lantai agak tinggi. Jadi, itu adalah satu cara untuk menyingkirkan terang. Tetapi jika Anda tidak ingin mengambil risiko, cara yang lain ialah menutup terang pelita itu. Anda dapat menutupinya dengan gantang yang agak besar. Pelita tidak akan padam karena gantang itu dibuat dari kayu. Atau, Anda dapat menutupinya dengan tempayan dan kemudian berharap ia akan padam dengan sendirinya untuk menghemat sedikit minyak! Jika pelita padam dengan cara ini, Anda tidak bersalah karena Anda bisa berkata, "Aku tidak berniat untuk memadamkannya. Aku menutupinya supaya aku tidak diganggu oleh terangnya." Jadi Anda lihat, kebiasaan-kebiasaan ini sangat umum. Satu cara lagi ialah dengan memasukkan saja pelita itu ke dalam kolong rumah. Selain dari hari Sabat, terdapat juga waktu-waktu lain bilamana terang harus ditutupi. Umpamanya, di bawah peraturan orang Yahudi, jika seseorang menghampiri saat kematiannya, terang juga harus ditutupi.
  • 17. 9 | C A H A Y A I N J I L Waktu yang lain apabila terang harus ditutupi adalah pada waktu Perayaan Terang. Sekali lagi, terang tidak boleh dipadamkan, dan dalam kasus ini, mereka tidak boleh memadamkan terang selama delapan hari! Jadi, Anda dapat bayangkan seperti apa pelita di biarkan menyala selama delapan hari. Sekarang, Anda menyadari betapa berartinya kata-kata tersebut bagi orang Yahudi. Tempayan dan gantang juga melambangkan pekerjaan kita Bagaimana hal ini dapat diterapkan kepada kita? Manusia lama kita mungkin telah dipecahkan setelah kita menjadi orang Kristen yang sejati. Sayangnya, banyak orang "Kristen" yang bahkan belum mencapai tahap itu. Mereka belum putus sepenuhnya dari masa lalu mereka. Cara hidup mereka yang lama menghantui mereka sehingga hari ini, dan membuntuti mereka seperti bayang-bayang. Mereka belum pernah merasakan sukacita sebagai ciptaan baru. Kehidupan mereka ialah satu pergumulan yang terus menerus di antara daging dan roh. Kehidupan yang penuh kesengsaraan ini menjadi bagian dari kehidupan harian. Oleh karena itu, mereka umpama 'orang Kristen padang gurun' yang belum sampai Tanah Perjanjian. Kehidupan Kristen bagi mereka adalah satu hal yang tidak menggembirakan. Mereka tidak menikmati berkat-berkat rohani yang dilambangkan oleh susu dan madu. Tetapi sekalipun Anda telah menjadi seorang Kristen yang sejati, kita telah melihat bahwa ada banyak alasan mengapa adanya godaan untuk menutupi terang itu kembali. Di Tiongkok, kita telah melihat bahwa itu disebabkan oleh penganiayaan. Di dunia Barat, harga untuk menjadi seorang Kristen yang sejati juga tinggi dalam pelbagai cara. Lihatlah pada gantang dan tempayan. Gantang dan tempayan melambangkan kepada kita makanan dan minuman karena mereka digunakan untuk mengukur tepung dan biji-bijian, dan untuk menyimpan minuman. Berarti, benda-benda ini digunakan untuk mengumpulkan makanan dan minuman. Jadi, mereka mewakili keperluan kehidupan harian. Dan sama seperti gantang dan tempayan mengumpulkan makanan dan minuman kita, pekerjaan dan profesi kita merupakan sarana untuk kita menyediakan keperluan harian kita. Sangat mengherankan berapa banyak orang Kristen yang mengizinkan profesi mereka, pekerjaan mereka dan keinginan duniawi mereka untuk menutupi terang mereka. Berapa banyak orang yang ingin melayani
  • 18. 10 | C A H A Y A I N J I L Tuhan tetapi tidak dapat. Mereka tidak hendak melayani Tuhan karena hal-hal ini terlalu berarti bagi mereka. Tempat Tidur Melambangkan Perkawinan Dan apa yang dilambangkan oleh tempat tidur di dalam Alkitab? Pada saat Anda berpikir tentang tempat tidur, Anda segera berpikir tentang istirahat, tentang tidur, tentang persantaian. Bukankah benar bahwa kesenangan dan kesukaan akan kesenangan dapat menjadi suatu bahaya yang besar kepada kehidupan Kristen? Tetapi di dalam Kitab Suci, tempat tidur ialah simbol untuk perkawinan. Sangat luar biasa betapa bahayanya perkawinan itu bagi kerohanian seseorang. Bagi kalian yang memikirkan perkawinan, tolong tandai kata-kata saya ini. Tempat tidur, atau perkawinan, mempunyai satu cara untuk membujuk kita untuk meletakkan pelita itu bukan di atas tempat tidur tetapi di bawah. Sangat luar biasa betapa banyaknya orang yang telah kehilangan terang mereka yang bercahaya karena perkawinan. Sebelumnya, Tuhan sangat penting bagi mereka, tetapi setelah mereka berkawin, istri mereka atau suami mereka menjadi yang terutama bagi mereka. Tuhan digeserkan dari tempatnya. Dan jangan Anda berkata dalam hati Anda, "Hal ini tidak akan terjadi kepadaku!" Seperti yang dikatakan Paulus, "Berhati-hatilah! Apabila kamu berpikir kamu berdiri teguh, kamu akan jatuh dengan dahsyat." Kita telah kehilangan banyak orang yang baik dalam pekerjaan Tuhan karena segera sesudah mereka berkawin, mereka kehilangan semangat untuk keluar dan bersinar demi Kristus. Dan seringkali hal-hal ini berkaitan. Segera sesudah Anda berkawin, tiba-tiba, pekerjaan Anda dan profesi Anda yang tidak terlalu berarti bagi Anda sewaktu masih bujang, sekarang menjadi sangat penting karena Anda harus menyediakan bagi keluarga Anda. Saya masih ingat ada beberapa orang yang pernah berkata kepada saya, "Aku barangkali telah melayani Tuhan jika aku masih bujang. Tetapi aku sekarang telah berkeluarga. Aku tidak bisa melakukannya sekarang." Terangnya telah digeserkan ke bawah tempat tidur. Kolong Rumah Melambangkan Harta-milik Kita Dan bagaimana dengan kolong rumah? Kolong rumah ialah tempat di mana kita menyimpan harta-milik kita. Jadi, ia melambangkan semua harta-milik kita, bukan? Kolong rumah itu sama dengan brankas, atau
  • 19. 11 | C A H A Y A I N J I L bank di zaman modern ini. Uang disimpan di bawah rumah di dalam kolong rumah. Orang menggali lubang di dalam kolong rumah mereka dan menutupinya dengan penutup palsu untuk menyembunyikan harta mereka sama seperti orang membangunkan tembok pada masa kini. Ya, cinta akan uang telah mencegah terang dari bercahaya. Oleh karena itu, gantang melambangkan makanan; tempayan, minuman; tempat tidur, perkawinan; dan kolong rumah, harta-milik kita dan barang-barang berharga kita, apakah hal-hal ini menghalangi Anda dari bersinar bagi Tuhan hari ini? Apakah Anda benar-benar berfungsi sebagai terang di dunia ini? Ringkasan Mari kita meringkaskan khotbah kita. Allah tidak memberikan kepada kita terang demi kepentingan kita sendiri. Tetapi seperti Gideon dan orang-orangnya, kita harus bercahaya di dunia ini sebagai hamba- hamba Yesus yang setia. Untuk dapat bercahaya, agar terang dapat bersinar dari kehidupan kita, manusia lama itu harus dihancurkan. Tetapi berhati-hatilah, jangan-jangan Anda mengambil tempayan yang lain dan menutupi terang Anda lagi. Yaitu, Anda kembali kepada cara hidup yang lama, sikap mementingkan diri sendiri dan sebagainya. Atau, Anda menutupi terang Anda dengan tempayan atau gantang, Anda meletakkan terang di bawah tempat tidur atau menaruhnya ke dalam kolong rumah dengan mengizinkan cinta akan hal-hal duniawi untuk mencegah Anda dari bersinar. Jika demikian halnya, apa gunanya diberi terang pada awalnya? Karena itu, berjaga-jagalah! Tempayan, gantang, tempat tidur dan kolong rumah dapat sepenuhnya menutupi terang Anda. Ini berarti Anda dapat sepenuhnya berpaling dari menjadi seorang Kristen. Jadi, kita melihat bahwa apa yang tampaknya satu pernyataan yang sepele dari Yesus ternyata mengandung kekayaan rohani yang begitu besar bagi kita. Sekarang kita dapat mengerti mengapa pernyataan ini diulangi begitu banyak kali. Ia menangani bukan saja keselamatan kita tetapi juga apa yang disebut sebagai pengudusan kita, yaitu, kehidupan kita yang dikuduskan, fungsi kita sebagai seorang Kristen, sebagai terang, pada masa kini.
  • 20. 12 | C A H A Y A I N J I L Perumpamaan Tentang Orang Samaria Yang Murah Hati Lukas 10:25-37 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Montreal Hari ini, kita melanjutkan studi kita akan pengajaran Yesus. Kita akan mempelajari perumpamaan-perumpamaan Yesus di dalam Injil Lukas. Tetapi sebelum kita melakukan ini, saya meminta Anda semua membuka Matius 15:1-9 karena pasal ini sangat berkaitan dengan perumpamaan yang akan kita pelajari hari ini. Saya tidak akan mengkhotbahkan pasal ini, tetapi saya cuma ingin membacakannya kepada Anda karena pasal ini banyak kaitannya dengan perumpamaan kita hari ini. Di sini kita membaca tentang ahli-ahli Taurat yang gemar mempelajari hukum Taurat, dan mereka juga adalah pengajar-pengajar hukum Taurat. Karena itu mereka juga berperan sebagai penyelenggara-penyelenggara Hukum Taurat. Itulah sebabnya mengapa mereka disebut ahli-ahli Taurat. Matius 15:1-2. Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata: "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan." Saya harus juga menjelaskan bahwa maksud membasuh tangan di sini tidak ada hubungannya dengan higiene, jangan-jangan Anda berpikir bahwa murid-muridnya begitu lalai dalam hal higiene sehingga mereka tidak membasuh tangan sebelum makan. Itu bukan maksudnya. Pembasuhan tangan di sini berhubungan dengan adat membasuh tangan, bukan dengan higiene. Meskipun tangan Anda sangat bersih, tetapi jika Anda menyentuh benda-benda tertentu yang dianggap najis, tangan Anda dianggap najis. Umpamanya, jika Anda pergi ke pasar dan Anda menyentuh sesuatu yang dijual oleh bangsa lain, yaitu bangsa bukan Yahudi, maka Anda menjadi najis. Pada kenyataannya apa saja yang berhubungan dengan bangsa-bangsa lain, yaitu bangsa non- Yahudi, adalah najis. Sebagai contoh, jika seorang dari bangsa lain menyentuh buku himne ini, dan kemudian seorang Yahudi menyentuh buku himne ini, orang Yahudi ini akan menjadi najis, sekalipun buku himne ini sangat bersih. Lalu, apa yang harus dilakukan oleh orang
  • 21. 13 | C A H A Y A I N J I L Yahudi ini? Ia harus membasuh tangannya menurut adat. Jadi, pembasuhan tangan ini tidak ada hubungannya dengan kotoran di tangan, tetapi ada hubungannya dengan kenajisan. Ayat-ayat 3-6a: Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? (Adat istiadat membasuh tangan tidak ada hubungannya dengan perintah Allah, tetapi syarat yang dibuat manusia.) Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati. Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah, orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Saya akan menjelaskan apa artinya. Orang Yahudi mempunyai satu peraturan yang menyatakan jika sesuatu dijanjikan sebagai persembahan kepada Allah, maka ia tidak perlu lagi diberikan kepada orangtua mereka. Seandainya Anda diharapkan untuk memberi seratus dollar kepada orangtua Anda, dan kemudian Anda memutuskan untuk tidak memberikan seratus dollar itu kepada orangtua Anda. Bagaimana Anda memecahkan masalah ini? Mudah sekali! Adat istiadat keagamaan menyediakan satu jalan. Anda bisa mengumumkan seratus dollar ini sebagai suatu 'persembahan', dan demikian Anda tidak perlu memberikan uang itu kepada orangtua Anda lagi. Namun apakah itu berarti Anda wajib memberikannya kepada Allah? Nah, inilah yang aneh. Anda tidak perlu memberikannya kepada Allah! Anda tidak perlu benar-benar mempersembahkannya. Anda perlu menjadi seorang pengacara specialis taurat Yahudi untuk memahami urusan ini. Bagaimana Anda bisa menyebutnya sebagai 'persembahan', namun tidak perlu dipersembahkan kepada Allah? Saya tidak dapat memahaminya. Justru inilah yang dikatakan oleh Yesus: "Kamu menggunakan adat istiadatmu untuk menghapuskan Firman Allah." Kemudian Yesus melanjutkan ke ayat 6: Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri. Hai orang- orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini
  • 22. 14 | C A H A Y A I N J I L memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada- Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." Adat istiadat dan perintah manusia - seperti,membasuh tangan dan berjalan tidak lebih dari 1,750 kaki pada hari Sabat - menyebabkan firman Allah tidak berlaku. Bagaimana mereka menyatakan firman Allah tidak berlaku? Seandainya ada seseorang dalam kesusahan, Anda bisa berkata, "Karena hari ini ialah hari Sabat, aku tidak bisa datang menolong kamu karena peraturan Sabat menetapkan aku hanya bisa berjalan sejauh 1,750 kaki. Oleh karena itu, aku tidak bisa datang karena jaraknya melampaui apa yang ditetapkan oleh tradisi." Dengan cara ini, mereka menyatakan firman Allah tidak berlaku. Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah Hati Berlatar belakangkan ini, mari kita sekarang membuka Lukas 10:25-37 untuk membahas salah satu perumpamaan Yesus. Ini adalah perumpamaan yang terkenal tentang Orang Samaria yang Murah Hati. Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh [atau lebih tepat, mewarisi] hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia
  • 23. 15 | C A H A Y A I N J I L melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" Perumpamaan ini pasti dikenal Anda, terutamanya jika Anda dibesarkan dalam sekolah minggu. Setiap orang tahu tentang Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah Hati. Tetapi berapa orang yang memahaminya? Mengetahui adalah satu hal; memahami adalah hal yang lain. Kita mengetahui banyak; tetapi memahami sangat sedikit. “Apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Pertama-tama, saya mau Anda perhatikan bahwa perumpamaan ini sangat penting karena hubungannya dengan pertanyaan, "Apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Perumpamaan ini berkaitan dengan hidup yang kekal. Seringkali, apabila perumpamaan ini diajarkan di sekolah minggu, tidak ada pertalian ditimbulkan di antara cerita orang Samaria yang murah hati ini dan persoalan tentang hidup yang kekal. Cerita ini semata digunakan untuk mengajar orang supaya berbuat baik kepada sesama manusia. Tetapi tidak ada pertanyaan ditimbulkan tentang kaitannya dengan hidup yang kekal. Apa pertalian perumpamaan ini dengan hidup yang kekal? Perumpamaan ini adalah jawaban kepada pertanyaan bagaimana mewarisi hidup kekal! Sangat aneh bagaimana kita seringkali mengajarkan ajaran Yesus diluar konteksnya. Saya tidak pernah diberitahu bahwa Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah Hati ini ada hubungannya dengan persoalan tentang hidup yang kekal. Saya pikir perumpamaan ini semata mengajar kita supaya berbuat
  • 24. 16 | C A H A Y A I N J I L baik. Tetapi itu bukan maksud dari jawaban Yesus. Jawaban Yesus adalah jawaban bagaimana untuk memperoleh hidup yang kekal. Lihat sekali lagi pada pertanyaan yang dinyatakan dengan baik ini. Pertanyaan ini disampaikan oleh seorang ahli Taurat, seorang yang menghabiskan seluruh hidupnya mempelajari Kitab Suci. Ia betul-betul tahu bagaimana untuk mengutarakan pertanyaannya. Pertanyaan itu tidak dapat dipersoalkan sama sekali. Secara teologis, pertanyaan itu dinyatakan dengan baik. Pertanyaannya bukan, "Bagaimana aku menerima hidup yang kekal sebagai upah?" atau "Bagaimana aku pantas menerima hidup yang kekal?" Itu bukan pertanyaannya. Pertanyaannya ialah: "Bagaimana aku mewarisi hidup yang kekal?" Untuk mewarisi hidup yang kekal atau mewarisi apapun, Anda harus menjadi seorang anak! Pertanyaannya ialah: "Bagaimana aku menjadi anak Allah supaya aku bisa mewarisi hidup yang kekal?" Pertanyaan ini disampaikan dengan baik sekali. Jangan seorang pun berkata bahwa orang Yahudi berbicara tentang keselamatan oleh perbuatan atau keselamatan melalui melakukan hukum Taurat karena melainkan Anda seorang anak Allah, Anda bahkan tidak berada di bawah hukum Taurat. Berbicara tentang melakukan hukum Allah sedangkan Anda bukan anak-Nya itu soal yang lain. Jika saya bukan warganegara Kanada, apakah saya mengikut undang-undang Kanada atau tidak, tidak menjadi persoalan. Jika saya tinggal di Inggris, undang-undang Kanada tidak ada hubungannya dengan saya. Saya hidup di bawah undang-undang Inggris, bukan undang-undang Kanada. Dan begitu, untuk menimbulkan pertanyaan, "Bagaimana aku menaati undang-undang Kanada?" Itu tidak releven karena saya tinggal di Inggris, saya tidak berada di Kanada. Demikian pula, jika saya berkata kepada Anda, "Kamu harus menuruti undang- undang Inggris," Anda akan berkata, "Menggelikan! Aku tidak tinggal di Inggris. Aku tinggal di Kanada. Undang-undang Inggris tidak ada hubungannya dengan aku." Dengan demikian, melainkan saya seorang anak Allah, melainkan saya seorang warganegara, hukum-hukum Allah tidak ada hubungannya dengan saya walaupun mereka mungkin berlaku dalam beberapa cara yang tertentu karena Allah bagaimanapun adalah Allah langit dan bumi. Ia adalah Raja di atas segala-galanya. Tetapi, pertanyaan yang diutarakan oleh ahli Taurat itu jauh lebih jelas dan lebih halus dari itu. Ahli Taurat itu berkata, "Bagaimana aku mewarisi....? Apa yang harus kuperbuat supaya berada dalam suatu
  • 25. 17 | C A H A Y A I N J I L kedudukan untuk menerima hidup yang kekal dari Allah? Apa yang harus kuperbuat untuk menjadi anak Allah agar Allah memberikan aku hidup yang kekal?" Memang sebuah pertanyaan yang pantas dari seorang ahli Taurat! Apakah hubungan Percaya dan Memperoleh Hidup yang Kekal? Apakah jawaban Yesus? Yesus membalas pertanyaannya dengan sebuah pertanyaan yang lain. "Baik, kamukan sarjana teologia? Kamukan ahli dalam Kitab Suci? Apa yang tertulis dalam Kitab Suci? Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kamu baca di sana?" Ahli Taurat menjawab di ayat 27, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Ia memang seorang ahli Taurat yang hebat! Ia benar-benar menguasai bahannya. Ia tidak salah sedikitpun. Ia memalukan paku tepat pada tempatnya. Itu jawaban yang sempurna dan Yesus segera mengiyakannya pada ayat 28, "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Anda barangkali ingat, di Lukas 18:18, orang kaya yang muda juga menanyakan pertanyaan yang sama, "Apa yang harus kuperbuat untuk mewarisi hidup yang kekal?" Dan Yesus memberikan jawaban yang sama persis seperti di sini. Lalu apa jawabannya? Apakah jawaban Yesus kepada pertanyaan yang penting ini? Anda mungkin menyangka suatu jawaban seperti ini: "Percayalah kepada aku dan Anda akan memperoleh hidup yang kekal." Cukup aneh, itu bukan jawabannya. Pada kedua kesempatan tersebut, kita, sebagai orang Kristen, akan segera menjawab: "Percayalah kepada Yesus dan kamu akan memperoleh hidup yang kekal." Namun itu bukan jawaban Yesus. "Pergilah dan genapilah apa yang dituntut Allah dari kamu," itulah jawaban Yesus. "Pergilah, dan perbuatlah demikian." Ini sangat mengejutkan kita. Apakah Yesus pernah mengatakan bahwa kita harus mempercayai-ya untuk memperoleh hidup yang kekal? Tentu saja Yesus pernah berkata demikian. Ia berkata demikian umpamanya di Yohanes 11:25-26, "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-ku, tidak akan mati selama-lamanya." Berarti,
  • 26. 18 | C A H A Y A I N J I L setiap orang yang percaya pada Yesus memperoleh hidup yang kekal. Jika begitu halnya, kita mempunyai suatu masalah eksegese di tangan kita. Atau, apakah itu suatu masalah? Karena di satu pihak, kita harus mempercayai Yesus untuk hidup yang kekal; dan di lain pihak, kita harus menggenapi tuntutan perintah-perintah Allah. Jadi, yang mana satu jawaban yang betul? Apakah kedua-duanya adalah jawaban yang berbeda? Apakah kita mempercayai Yesus dan memperoleh hidup yang kekal? Atau, apakah kita harus menggenapi Hukum Taurat untuk memperoleh hidup yang kekal? Bagaimana Anda menyatukan kedua jawaban ini? Ini adalah pertanyaan yang sangat penting! Atau, apakah terserah kita untuk memilih jawaban mana yang lebih kita sukai? Saya pikir justru itulah yang dilakukan oleh banyak orang Kristen. Mereka memutuskan bahwa mereka lebih menyukai jawaban, "Percayalah kepada Yesus dan kamu tidak akan mati. Kamu akan memperoleh hidup yang kekal." Mereka lebih menyukai jawaban itu. Sedangkan jawaban yang lagi satu tentang melakukan hukum Taurat, kita akan melupakan saja. Kita akan meninggalkan jawaban itu dan berkata, "Baik, itu tidak ada hubungannya dengan kita." Jika kita berbuat seperti itu, kita memetik dan memilih dari firman Tuhan apa yang kita suka dan menolak apa yang kita tidak suka. Kita telah memutuskan yang mana jalan menuju hidup yang kekal atau bagaimana kita harus memahami pernyataan, "Percaya kepada Yesus." Satu-satunya cara untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menempatkan kedua jawaban itu bersebelahan dan bertanya apa hubungannya satu dengan yang lain? Bagaimana "Percaya kepada Yesus" berhubungan dengan pertanyaan Yesus, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat?"? Bagaimana "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu" berhubungan dengan jawaban Yesus, "Pergilah, dan perbuatlah demikian?" Jadi, bagaimana kita dapat menguraikan semua ini? Yang mana jawaban yang benar: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan kamu akan memperoleh hidup yang kekal" atau "percayalah kepada-ku dan kamu akan memperoleh hidup yang kekal"? Apakah Anda telah memutuskan yang mana satu terlebih dulu? Atau, apakah mungkin terdapat suatu hubungan internal di antara kedua jawaban tersebut, "Percayalah kepada Yesus" dan "Kasihilah Allah dengan segenap hati"? Barangkali, keduanya mempunyai arti yang sama. Jika demikian halnya, perumpamaan yang sangat penting ini menjadi definisi bagi "Percayalah kepada Yesus".
  • 27. 19 | C A H A Y A I N J I L Jika saya bertanya kepada Anda, apa artinya percaya kepada Yesus? Apakah yang akan menjadi jawaban Anda? Sangat penting untuk mendapatkan jawaban yang benar karena hidup yang kekal bergantung padanya. Tahukah Anda apa artinya percaya kepada Yesus? Saya sudah tahu apa jawaban standarnya, "Kami percaya Yesus mati untuk kita" dan "Kami percaya Yesus bangkit dari antara orang mati." Tetapi semua ini pada dasarnya cuma suatu penerimaan mental akan fakta- fakta tertentu. Apakah ini yang dimaksudkan Yesus? Kita harus mengizinkan Yesus yang mendefinisikan apa yang dimaksudkan dengan "percayalah kepada-ku." Bukan terserah kita untuk memutuskan apa artinya "percayalah kepada-ku" dengan mengimpor arti kita sendiri ke dalamnya. Hidup yang kekal bergantung pada hal ini. Oleh karena itu, kita harus melihat apa yang diartikan oleh Yesus saat dia berkata, "Percaya kepada-ku". Dan syukur kepada Allah, Yesus tidak meninggalkan kita dalam kegelapan. Apa arti Percaya kepada Yesus? Mari kita melihat perumpamaan ini sekali lagi seraya kita merenungkan pertanyaan ini. Di perumpamaan ini, Yesus pada dasarnya menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan, "Kamu harus pergi dan mengasihi Allah dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu, dengan segenap kekuatanmu. Jika kamu berbuat demikian, kamu akan mewarisi hidup yang kekal karena Anda terbukti sebagai anak Allah yang sejati." Ah! Tetapi jawaban ini agak menakutkan kita. Pertama-tama, kita melihat bahwa hal ini melibatkan komitmen yang total. Kata 'segenap' dipakai empat kali. Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan semua yang ada padamu, dengan segenap keberadaanmu. Lebih total dari itu, tidak ada. Kedua, ini berarti bukan saja Anda mengasihi Allah, tetapi Anda juga mengasihi sesama manusia, jika Anda benar-benar mengasihi Allah. Anda barangkali berkata, "Mengasihi Allah tampaknya jauh lebih mudah daripada mengasihi sesama manusia karena bagaimanapun, Allah begitu baik dengan kita, Ia begitu murah hati terhadap kita, tetapi manusia sangat menjengkelkan. Dan karena itu, aku tidak ingin mengasihi sesama manusia. Aku bisa hidup tanpa sesama manusia. Manusia selalu menyusahkan aku. Mereka selalu melakukan hal-hal
  • 28. 20 | C A H A Y A I N J I L yang menyusahkan aku. Mereka mengadakan pesta di sebelah rumah menyebabkan aku tidak dapat tidur pada waktu malam. Allah tidak melakukan hal-hal seperti itu padaku. Tetapi tetanggaku? Mustahil! Tahukah kamu tentang tetanggaku ini? Ia membiarkan tamannya dipenuhi dengan rumput liar, dan rumput liar tumbuh dimana-mana. Dan setiap kali angin datang, bunga-bunga rumput liar ditiup ke dalam tamanku dan tamanku berantakan dengan rumput liar! Tamanku dirusakkan karena tetanggaku ini tidak berbuat apa-apa tentang rumput liar di tamannya. Anda lihat, Allah tidak pernah membiarkan rumput liar-Nya masuk ke dalam tamanku. Tetapi tetanggaku ini sama sekali tidak bertimbang rasa. Makanya, mengasihi Allah itu wajar tetapi mengasihi sesama manusia bukan untukku." Kita menemukan hal yang tidak menyenangkan ini dalam perintah Allah: Ia telah mengikat kasih akan sesama manusia kepada kasih akan Allah! Kita ingin berkata, "Tuhan, sebaiknya kedua hal itu dipisahkan, oke? Aku mengasihi Engkau, itu cukup. Tetapi jangan menuntut supaya aku mengasihi tetanggaku." Justru bagian yang kedua ini yang memberikan masalah, bukan? Itulah yang dikatakan oleh ahli Taurat tersebut. Ahli Taurat tidak menimbulkan sebarang pertanyaan atau persoalan tentang mengasihi Allah. Akan tetapi, dia diganggu oleh tuntutan untuk mengasihi sesama manusia karena seperti kebanyakan dari kita, kebetulan ia mempunyai seorang tetangga yang menyusahkan. Karenanya, ia memutuskan untuk menanyakan satu lagi pertanyaan, "Dan siapakah sesamaku manusia? Dan tolong jangan katakan kepadaku bahwa tetanggaku dengan rumput liarnya itu harus kuterima sebagai sesamaku manusia! Atau, orang yang memukul-mukul gendang disebelah rumahku itu!" Maka, ia bertanya, "Siapakah sesamaku manusia?" Dan Yesus menjawab, "Aku akan menceritakan kepada kamu sebuah cerita. Ada seorang Samaria......" Orang Samaria yang Murah Hati Anda tahu, orang Yahudi membenci orang Samaria. Mereka menganggap hina orang Samaria. Orang Samaria adalah mereka yang berketurunan campuran. Mereka dianggap orang yang rendah. Orang Yahudi gemar berbicara tentang kemurnian rasial - 'orang Yahudi yang murni,' entah apa artinya. Pada kenyataannya tidak seorangpun yang murni. Tetapi orang Samaria adalah suku campuran. Mereka
  • 29. 21 | C A H A Y A I N J I L berkompromi dengan dunia. Dan Yesus memilih seorang Samaria! "Ah, mengapa engkau berbicara tentang orang Samaria saat berbicara tentang 'sesama manusia', bicaralah tentang beberapa orang Yahudi yang baik. Tetapi dari semua contoh, engkau memilih contoh seorang Samaria!" Yesus berkata, "Ada seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Yerikho tidak jauh dari Yerusalem tetapi jalannya bergunung-gunung, dan merupakan tempat di mana banyak penyamun bersembunyi. Itu suatu tempat yang bagus untuk menyergap, untuk menyerang tiba- tiba. Dan begitu orang Yahudi ini diserang oleh penyamun-penyamun. Menurut Anda siapa penyamun-penyamun itu? Tentu saja, sesama orang Yahudi! Siapa lagi? Ini di dalam wilayah Israel. Ia jatuh ke tangan saudara-saudara sebangsanya, yang merampoknya habis- habisan, yang memukulnya dan meninggalkannya setengah mati. Lalu datang seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Apa yang dilihatnya? Ia melihat orang ini, yang dipukul dan ditinggalkan setengah mati. Dari semua orang, ia menaruh belas kasihan terhadap orang ini. Seorang Samaria menaruh belas kasihan terhadap seorang Yahudi, musuhnya! Seorang Imam, Sesama Orang Yahudi Melewatinya dari Seberang Jalan Yesus berkata, “Tetapi tahukah kamu bahwa sebelum itu terjadi, ada dua orang Yahudi yang jalan melewatinya. Yang pertama ialah seorang imam, atau Anda bisa berkata, seorang pendeta. Apa yang dilihatnya? Ia melihat orang ini terbaring di pinggir jalan, setengah mati. Pada kenyataannya, apabila seseorang itu setengah mati, Anda tidak tahu apakah ia masih hidup atau tidak. Ia terbaring pingsan, dipenuhi luka memar, berdarah. Tetapi pendeta itu memutuskan bahwa ia harus cepat ke gereja. Banyak orang menunggunya di gereja. Bagaimana mungkin ia tidak datang? Banyak orang yang harus diberikan firman Tuhan. Ia tidak akan berhenti untuk merawat orang ini karena banyak orang menunggu di gereja. Ia melihat jam tangannya. Kebaktian akan dimulai pada jam dua. Jadi ia harus ke gereja. Ia harus melayani Tuhan pada hari itu dan sangat penting untuk datang tepat waktu. Ia akan terlambat jika ia menghabiskan waktu merawat orang ini. Oleh karena itu, ia berpikir, "Minta maaf! Bagaimanapun barangkali korban itu sudah mati. Tidak ada gunanya membuang waktu!" Jadi pendeta itu
  • 30. 22 | C A H A Y A I N J I L lalu pergi meninggalkan korban. Saya menggunakan gambaran yang modern tetapi secara kasar itulah yang terjadi. Apa yang sedang dilakukan oleh imam itu? Ia sedang dalam perjalanan ke Bait Suci untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang imam. Seorang imam agak berbeda dari seorang pendeta, karena seorang imam harus melayani di Bait Suci, jadi dia haruslah tetap tahir. Jika ia menjadi najis, ia tidak diizinkan untuk melayani di Bait Suci. Satu cara untuk menjadi najis adalah menyentuh orang mati. Bagaimana kalau orang di pinggir jalan itu sudah mati? Bagaimana ia tahu tanpa menyentuhnya? Ia perlu memeriksa nadinya untuk memastikan apakah ia masih hidup atau sudah mati. Jika orang ini sudah mati, maka imam itu akan menjadi najis dan tidak dapat berfungsi sebagai seorang imam pada hari itu. Maka ia mempertimbangkan hal itu, lalu memutuskan untuk tidak mengambil risiko dan meninggalkan orang ini di pinggir jalan. Ia harus melanjutkan tugas keimamannya. Ada banyak hal yang lebih baik yang perlu dilakukan demi Allah daripada merepotkan diri dengan seseorang yang terbaring di pinggir jalan yang bagaimanapun barangkali telah mati. Apa pendapat Anda? Ia mempunyai alasan yang bagus, bukan? Imam itu mempunyai alasan yang wajar. Lebih dari itu, ia ada istri dan anak-anak untuk dipertimbangkan. Seandainya ia menjadi najis dan karenanya tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai seorang imam, ia tidak akan menerima persepuluhan yang dipersembahkan di Bait Suci. Dan jika ia tidak menerima persepuluhan dari Bait Suci, maka istri dan anak-anaknya akan kelaparan. Terdapat begitu banyak pertimbangan. Kehidupan ini begitu rumit! Anda tidak bisa menyederhanakan kehidupan ini secara berlebih- lebihan. Setelah memberikan hal ini beberapa pertimbangan, ia memutuskan, "Nah, bagaimanapun, pekerjaan Allah harus diutamakan." Apakah pekerjaan Allah? Pekerjaan Allah ialah melayani di Bait Suci. Oleh karena itu, ia harus tetap tahir. Maka, terhuyung- huyung ia pergi. Seorang Lewi, juga Sesama Orang Yahudi Melewatinya dari Seberang Jalan
  • 31. 23 | C A H A Y A I N J I L Kemudian, seorang Lewi datang ke tempat itu. Seorang Lewi bukan seorang imam tetapi merupakan seorang awam yang melakukan tugas keimaman. Ia juga bekerja di Bait Suci tetapi bukan sebagai seorang imam. Ia semacam seorang pengurus gereja, bergantung pada apa tugasnya di Bait Suci. Mereka diberi tugas yang berbeda-beda. Beberapa dari mereka adalah pemain musik di Bait Suci. Beberapa dari mereka itu seperti anggota paduan suara gereja yang diberikan tugas tertentu dalam gereja. Dan yang lain mengurus pelbagai macam departemen dan bangunan dalam Bait Allah. Ada juga yang lain yang memperhatikan detil-detil seperti menyediakan kayu untuk membakar korban bakaran. Mereka adalah petugas-petugas Bait Allah. Orang Lewi tersebut datang ke tempat itu dan melihat orang yang terluka ini. Dan karena ia juga harus tetap tahir atas alasan yang sama seperti imam itu, ia berpikir dengan cara yang sama seperti imam itu. Setelah mempertimbangkan hal itu, ia juga melewatinya dari seberang jalan. Sekarang Anda dapat melihat mengapa kita membaca Matius 15:1-9 tadi. Apa yang lebih penting? Apakah prioritas Anda? Apakah perintah- perintah Allah? Apakah ada yang lebih penting dari belas kasihan? Imam itu berpikir demikian. Ia pikir ada hal-hal lain yang lebih penting daripada orang yang terbaring di pinggir jalan itu. Ia mendahulukan adat istiadatnya. Adat istiadat mencegahnya dari menolong orang itu. Itulah maksud perkataan Tuhan, "firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri." Apakah firman Allah? Firman Allah adalah Anda mengasihi Allah dengan segenap keberadaan Anda, dan mengasihi sesama manusia seperti dirimu sendiri. Itulah perintah Allah. Tetapi imam dan orang Lewi itu telah menyatakan firman-Nya tidak berlaku karena mereka lebih prihatin tentang ketahiran dan kenajisan daripada firman Allah. Dan begitu, mereka meninggalkan orang itu. Mereka menyangkal perintah Allah demi adat istiadat mereka sendiri. Orang Samaria Menolong Musuhnya karena Tergerak oleh Belas Kasihan Sekarang mari kita mempertimbangkan orang Samaria ini. Orang Samaria ini datang dan hatinya tergerak oleh belas kasihan. Orang itu adalah seorang Yahudi dan sebagai orang Samaria, ia tidak menyukai orang Yahudi. Ia berpikir kepada dirinya sendiri, "Ia orang Yahudi dan orang Yahudi tidak pernah berbaik dengan kami. Mereka itu sombong
  • 32. 24 | C A H A Y A I N J I L dan congkak. Kami tidak mau berhubungan apa pun dengan orang Yahudi." Ia ingin jalan melewatinya tetapi kasih menyentak hatinya. "Ah, tidak. Aku tidak bisa." Maka ia berpaling kembali dan melihat, dan masih ia berkata, "Tidak." Ia ingin terus berjalan kembali tetapi sekali lagi, kasih menariknya kembali. Terjadi suatu pergumulan kasih di dalam hatinya. Pada akhirnya, ternyata belas kasihannya lebih kuat. Belas kasihan adalah kasih. Kasih bekerja di dalam hatinya. Orang Samaria ini melakukan tiga hal: Pertama, orang Samaria ini berhenti untuk menolong dengan risiko yang besar pada dirinya sendiri. Kita telah menyatakan bahwa jalan dari Yerusalem ke Yerikho itu penuh dengan penyamun. Itu suatu tempat yang berbahaya untuk berkeluyuran terlalu lama. Lebih cepat ia pergi, lebih baik. Sebaiknya ia jangan menunggu sampai waktu malam; itu jauh lebih buruk. Waktu sangat penting. Ia sebaiknya pergi secepat mungkin karena sangat berbahaya untuk berkeluyuran di situ. Lebih dari itu, kalau orang Yahudi yang terluka ini belum mati dan akhirnya sembuh, ia dapat bertindak sebagai saksi untuk mengenal penyerang-penyerangnya. Karena itu, siapa saja yang berusaha untuk menolongnya berada dalam bahaya yang besar. Anda tahu, para penjahat biasanya sangat takut akan orang yang dapat mengenal mereka dan berkata, "Aku melihat kamu melakukan ini dan melakukan itu." Atau, "Kamulah yang menyerangku. Aku mengenal wajahmu." Jika ini terjadi, penyamun-penyamun itu bisa saja bermasalah dengan polisi di Israel. Demikian, siapa saja yang menolong orang yang terluka itu akan dibenci oleh penyamun-penyamun yang merampok orang itu. Seandainya orang itu sembuh dan dapat mengenal penjahat-penjahat itu, dapatkah Anda melihat betapa bahayanya bagi orang Samaria ini bahkan di masa depan? Karena orang Samaria inilah yang membantu korban rampokan sehingga ia dapat mengenal penjahat-penjahat itu, penjahat-penjahat itu bisa saja menaruh dendam terhadapnya. Hal yang kedua, selain dari bahaya yang harus dihadapinya, orang Samaria harus menangani perasaan jengkelnya terhadap orang Yahudi. Orang Samaria tidak sabar dengan orang Yahudi. Ingatkah Anda bahwa orang Yahudi sangat memandang rendah orang Samaria?
  • 33. 25 | C A H A Y A I N J I L Yang ketiga adalah bon yang harus dibayar. Pada waktu sekarang, perawatan rumah sakit sangat mahal dan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa rumah sakit murah pada waktu itu. Barangkali ia harus menanggung tagihan yang besar karena merawat orang ini. Sebetulnya cukup baik ia membawanya ke tempat penginapan dan berkata, "Oke, kamu lakukan saja apa yang kamu inginkan dengan orang ini!" Tetapi ia pergi lebih jauh dan berkata, "Aku akan membayar biaya perawatan untuk orang ini. Aku telah melihat keadaannya. Ia tidak ada uang, dan aku tidak akan meninggalkannya begitu saja di sini." Lebih dari itu, sebagai seorang Samaria, ia tidak ada harapan sama sekali untuk menerima ganti rugi. Berarti, jika orang yang diserang dan dilukai itu ternyata agak kaya dan mampu membayar kembali orang Samaria ini, secara hukum orang Samaria ini tidak dapat menuntut uangnya kembali sekalipun orang itu dapat membayarnya. Mengapa? Karena seorang Samaria tidak ada kedudukan di Mahkamah orang Yahudi. Ia tidak dapat pergi ke Israel dan menuntut orang Yahudi itu di Mahkamah dan berkata, "Lihat, aku telah membayar semua biaya perawatan untuk kamu. Bukankah wajar kamu kembalikan hutangmu kepadaku? Aku tidak meminta bunga. Aku hanya meminta kembali uang yang telah kubelanjakan untuk kamu." Ia tidak dapat berbuat itu. Dengan lain kata, ia harus mengeluarkan biaya itu tanpa mengharapkan balasan sama sekali. Uang itu tidak mungkin didapatnya kembali. Kita harus memahami tiga hal ini tentang orang Samaria ini. Sangat indah! Itulah inti kasih. Kasih memberikan dirinya tanpa memperhitungkan bahaya kepada dirinya sendiri, tanpa mempertimbangkan perasaan pribadi terhadap orang itu, dan tanpa memperhatikan apakah Anda akan menerima kompensasi bagi tindakan Anda. Begitu indah sekali! Pengajaran Yesus: Diselamatkan dengan Melakukan Hukum Kasih Sesudah Yesus menjelaskan kepada ahli Taurat itu, ia berkata, "Pergilah, dan perbuatlah demikian. Tidakkah kamu bertanya kepada- ku apa yang harus kamu perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal? Nah, aku baru selesai menjelaskan kepada kamu. Pergilah, dan perbuatlah demikian!" Ini berarti: (1) Anda pergi tanpa
  • 34. 26 | C A H A Y A I N J I L mempertimbangkan keamanan pribadi. (2) Anda pergi tanpa mempertimbangkan kebangsaan atau suku. Anda tidak bertanya apakah orang itu bangsa Kanada, atau Yahudi, atau Inggris, atau Perancis, atau Afrika atau apa saja tentang orang itu. Barangkali Anda tidak menyukai orang semacam itu, tetapi Anda tidak mengasihi karena Anda menyukai orang itu. 'Mengasihi' dan 'menyukai' tidak ada kaitannya di dalam Alkitab. (3) Dan akhir sekali, Anda pergi dan menolong orang itu, tanpa memikirkan keuntungan apa yang mungkin Anda terima sebagai balasan. Yesus berkata, "Mengertikah kamu sekarang apa itu kasih? Pergilah, dan perbuatlah demikian. Perbuatlah demikian dan kamu akan mewarisi hidup yang kekal." Apa yang dimaksudkan oleh Yesus? Apakah Yesus bermaksud bahwa kita diselamatkan dengan melakukan hukum Taurat? Tampaknya jawabannya adalah "Ya", bukan? Dapatkah Anda memikirkan jawaban yang lain? Pengajaran Paulus: Dibenarkan dengan Melakukan Hukum Taurat oleh Kasih Tetapi Anda berkata, "Paulus tidak pernah mengajarkan itu! Kita dibenarkan bukan karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya karena iman saja." Menurut Anda, apakah itu yang diajarkan Paulus? Biar saya mengagetkan Anda sedikit. Saya akan membacakan kepada Anda perkataan Paulus sendiri di Roma 2:13, Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. Tahukah Anda Paulus yang menuliskan kata-kata ini? Orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. Ini sangat mengherankan! Itulah tulisan Paulus sendiri, dari semua tempat, di surat Roma, surat yang dikenal tentang keselamatan itu. Bacalah kata- kata tersebut dengan berhati-hati sekali lagi. Mereka tidak membutuhkan penjelasan. Kata-kata tersebut sangat jelas: orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. Namun Anda berkata, "Apakah hukum Taurat yang harus dilakukan supaya dibenarkan? Apakah hukum Taurat?" Mari kita melihat jawaban Paulus sendiri di Roma 13:8, dan ini mengingatkan kita akan
  • 35. 27 | C A H A Y A I N J I L pengajaran Yesus tentang Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah Hati. Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Sekali lagi Anda berkata, "Tetapi Paulus, kita tidak diselamatkan oleh hukum Taurat, mengapa kita perlu peduli apakah kita memenuhi hukum Taurat atau tidak?" Paulus peduli apakah Anda memenuhi hukum Taurat atau tidak. Mengherankan! Surat Roma adalah eksposisi Paulus tentang keselamatan. Ia berkata, "Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat." Selanjutkan ia berbicara tentang melakukan hukum Taurat dalam ayat- ayat 9-10: Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat. Paulus menerangkan dengan jelas sekali bahwa: kasih adalah kegenapan hukum Taurat. Sebagaimana telah kita lihat, ia berkata di Roma 2:13, bahwa orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan dan bukan saja orang yang mendengarkan hukum Taurat, yang akan dibenarkan. Dibenarkan dengan melakukan hukum Taurat dalam tulisan Paulus! Betapa mengherankan! Bagaimana Anda melakukan hukum Taurat? Oleh kasih! Ini benar-benar sangat menakjubkan! Hari ini terdapat semacam ajaran yang menyimpang yang mengusulkan entah bagaimana, bahwa pekerjaan baik itu tidak baik! Saya tidak tahu bagaimana mereka membuat kesimpulan itu, bahwa, "Tidak baik kalau kamu memenuhi hukum Taurat untuk memperoleh hidup yang kekal. Tidak baik kalau kamu melakukan hukum Taurat. Kita jangan melakukan itu." Aneh! Apakah kita telah salah mengerti Paulus? Mengapa Paulus peduli apakah kita memenuhi hukum Taurat
  • 36. 28 | C A H A Y A I N J I L oleh kasih? Jika Anda berpikir Paulus menganggap hukum Taurat itu tidak baik dan karena itu kita jangan memenuhinya, maka Anda sama sekali tidak mengerti Paulus. Biarlah Paulus sendiri yang menjelaskan kepada Anda tentang pandangannya akan hukum Taurat dari Roma 7:12,14. Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik. Apakah Paulus menganggap hukum Taurat itu tidak baik? Tidak sama sekali! Ia menganggap hukum Taurat itu kudus, benar dan baik. Dan kemudian ayat 14, Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa. Apakah hukum Taurat? Hukum Taurat adalah rohani. Jadi di dalam fasal ini, Paulus menyatakan empat hal tentang hukum Taurat: hukum Taurat adalah kudus, adalah benar, adalah baik dan, adalah rohani. Kalau begitu, apa salahnya dengan memenuhi hukum Taurat jika hukum Taurat adalah semua ini? Saya bertanya-tanya kalau Anda dapat melihat hal ini dengan jelas dan memahaminya dengan mendalam? Yesus mengatakan hal yang sama. Ia terus-terang menyatakan kepada kita di Matius 5:19, bahwa jika seseorang mengajarkan tentang kelonggaran hukum Taurat, belum penghapusan hukum Taurat, tetapi hanya melonggarkan salah satu perintah yang paling kecil dari hukum Taurat, orang itu akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Perhatikan, Yesus tidak berkata tidak melakukan hukum Taurat, dia berkata cuma melonggarkan sedikit. Dan Yesus tidak berkata melonggarkan satu perintah yang penting, tetapi salah satu yang paling kecil! Orang seperti ini akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Di dalam seluruh Kitab Suci, apakah dalam Perjanjian Lama atau Baru, hukum Taurat adalah sangat baik dan berbahagialah orang yang hendak melakukannya. Itulah inti kepada seluruh Perjanjian Lama, dan seluruh mazmur-mazmur. Tidakkah Anda membaca mazmur-mazmur? Mazmur-mazmur sentiasa berbicara tentang manusia Allah yang rindu
  • 37. 29 | C A H A Y A I N J I L untuk memenuhi hukum Allah dengan segenap hatinya. Apabila kita datang ke Perjanjian Baru, ada beberapa orang yang dengan sia-sia membayangkan bahwa hukum Taurat telah dihapuskan! Apakah hukum Taurat telah dihapuskan? Tidak hukum moralnya. Tidak dimana pun dikatakan bahwa hukum moral telah dihapuskan. Pernahkah Anda membaca dimana pun di dalam Kitab Suci bahwa Sepuluh Firman itu telah dihapuskan? Tidak dimana pun juga hal itu dapat ditemukan di dalam firman Tuhan. Namun begitu, ada beberapa orang yang dengan sia-sia membayangkan bahwa hal itu telah terjadi. Tidak dimana pun juga di dalam Kitab Suci yang menyatakan bahwa hukum Taurat telah ditiadakan! Tetapi sebaliknya, hukum Taurat benar-benar ditegakkan. Biar saya menjelaskannya dengan cara ini. Daripada membentuk hukum Taurat dan kemudian meniadakannya, Allah seharusnya tidak membentuk hukum Taurat dari awal. Kalau Allah ingin menghapuskan hukum Taurat, menurut Anda kapan waktu yang terbaik untuk menghapuskannya? Menurut Anda kapan? Tentu saja sebelum Yesus mati di atas kayu salib! Seandainya saya adalah seorang hakim, seandainya sayalah pembuat undang-undang di negeri ini, dan anak saya dijatuhkan hukuman mati dan sedang menunggu pelaksanaan hukum mati. Kapan waktu yang baik untuk menghapuskan hukuman mati? Waktu yang terbaik untuk menghapuskan adalah sebelum anak saya dihukum mati. Jika saya menghapuskan undang-undang itu setelah hukuman mati dilaksanakan, itu sudah terlambat. Ia sudah mati! Jika Allah ingin menghapuskan hukum Taurat, waktu yang terbaik adalah sebelum Yesus dijatuhkan hukuman mati di atas kayu salib. Maka, Yesus tidak perlu mati. Ia tidak perlu mati karena tuduhan melanggar hukum Taurat, dan Yesus tidak perlu mati demi umat manusia yang melanggar hukum Taurat. Itu sangat mudah dimengerti. Tetapi apa gunanya menghapuskan hukum Taurat setelah Yesus mati? Kenyataan bahwa Yesus mati menunjukkan bahwa Allah tidak hanya tidak akan menghapuskan hukum Taurat, tetapi sebaliknya Ia menetapkan bahwa hukum Taurat tidak dapat diubah; bahwa hukum Taurat tidak dapat ditiadakan. Hukum Allah tidak dapat dibatalkan. Hukum moral Allah sentiasa tetap berlaku. Adat istiadat dapat berlalu. Semua itu tidak terlalu penting. Apakah mobil diizinkan untuk diparkir di atas jalan ini atau tidak adalah persoalan yang kecil. Mungkin hari ini, meteran parkir ada di sebelah ini, dan karena itu, jika Anda memarkir di sebelah lain, Anda telah
  • 38. 30 | C A H A Y A I N J I L membuat pelanggaran. Tetapi hukum-hukum seperti ini dapat berubah di kemudian hari dan Anda bisa saja memarkir di sebelah lain pada waktu itu. Persoalan-persoalan yang kecil seperti ini dapat dibandingkan dengan hukum-hukum adat istiadat. Tidak penting apakah Anda melakukannya atau tidak karena tidak ada persoalan moral yang terlibat. Tetapi, apakah hukum-hukum moral mendasar sebuah negeri dapat berubah adalah persoalan yang sangat berbeda. Suatu persoalan moral yang mendasar adalah seperti, apakah sebuah negeri akan mengizinkan kejahatan dilegalisasikan, apakah yang jahat dapat menjadi yang baik dari sekarang. Saya mengulanginya sekali lagi, tidak dimana pun juga di dalam firman Tuhan, dituliskan bahwa aspek hukum moral dari hukum Taurat telah dihapuskan. Sebenarnya, kalau kita membaca Roma 2, kita mengerti bahwa penghakiman akan dilaksanakan berdasarkan hukum moral Allah pada hari itu. Jika hukum Allah telah dihapuskan, berdasarkan apa Allah harus menghakimi Anda? Bagaimana perbuatan-perbuatan Anda akan dihakimi? Tidak, tidak dimana pun juga di dalam Alkitab kita membaca tentang hukum Taurat dihapuskan. Hukum Allah tetap berlaku. Itulah sebabnya Yesus berkata di Matius 5:18, "karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi." Hukum Taurat akan semuanya terjadi. Hukum Taurat harus dipenuhi. Tetapi Manusia Tidak dapat Melakukan Hukum Taurat Kalau begitu, apa artinya semua ini? Apakah ini berarti kita dapat menyelamatkan diri kita dengan melakukan hukum Taurat? Apakah demikian halnya, bahwa entah bagaimana kita dapat menyelamatkan diri kita dengan memenuhi tuntutan hukum Taurat? Jawaban kepada pertanyaan itu tentulah "Tidak." Anda berkata, "Aneh! Aku pikir kamu baru saja berkata hukum Taurat itu baik!" Memang benar, hukum Taurat itu baik, tetapi tidak pernahkah Anda membaca Roma 7:14? Hukum Taurat adalah baik tetapi pokok permasalahannya terletak pada 'aku,' bukan dengan hukum Taurat. Aku yang jahat! Dan karena saya jahat, saya tidak dapat memenuhi hukum Taurat. Itulah pokok permasalahannya. Hukum Taurat itu sangat baik. Apakah salahnya kalau kita hendak memenuhi hukum Taurat? Tidak sama sekali! Kita harus mau memenuhi hukum Allah, untuk mengasihi-Nya dengan
  • 39. 31 | C A H A Y A I N J I L segenap keberadaan kita, untuk mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. Pokok persoalannya ialah, saya tidak dapat melakukannya. Saya tidak dapat mencapainya! Diselamatkan dengan Memenuhi Hukum Taurat: Mengasihi Oleh Roh Kudus Apa yang dapat kita simpulkan dari ajaran Tuhan? Apakah ajaran Paulus? Anda akan mendapati bahwa ajaran Paulus selalu serasi dengan ajaran Tuhan dalam setiap detil. Ia tidak sedikitpun menyimpang dari ajaran Tuhan. Anda telah melihat di Roma 2:13 bahwa orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. Paulus melanjutkan dengan menyatakan di Roma 13:8 bahwa oleh kasih hukum Taurat dipenuhi. Jadi logikanya sangat jelas. Satu-satunya jalan untuk dibenarkan adalah memenuhi hukum Taurat, dan satu- satunya jalan untuk memenuhi hukum Taurat adalah mengasihi. Namun kita tidak dapat mengasihi karena kita pada dasarnya egois. Kalau begitu, dimana kita ditinggalkan? Jawabannya: Keselamatan berasal hanya dari Allah, Yang dapat memampukan kita untuk mengasihi, Yang dapat mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita. Justru itulah yang dikatakan oleh Paulus di Roma 5:5 bahwa Allah telah menyebabkan kasih-Nya dicurahkan dengan limpahnya, bukan saja beberapa tetes, tetapi dicurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita supaya kita dapat memenuhi hukum Taurat. Bukankah ini luar biasa? Dan bagaimana Ia melakukan ini? Oleh Roh Kudus! Itulah sebabnya kasih adalah buah Roh. Sekarang perhatikan, pertanyaan ahli Taurat itu maupun jawaban Yesus tidak menunjukkan bahwa kita menerima hidup yang kekal sebagai upah atau jasa. Sebagaimana kita telah lihat dari awal, ahli Taurat itu terlalu ahli dalam Firman Allah untuk melakukan kesalahan seperti itu. Ia sudah membaca kitab Yesaya. Ia tahu kita tidak dapat menerima hidup yang kekal sebagai jasa, ataupun upah. Standar Allah terlalu tinggi. Jalan-Nya bukan jalan kita. Rancangan-Nya bukan rancangan kita; jalan-Nya dan dan rancangan-Nya lebih tinggi dari kita. Saya tidak dapat mencapai hal-hal ini. Mereka terlalu ajaib bagi saya. Bagaimana mungkin saya dapat memenuhi standar-Nya? Standar Allah terlalu tinggi bagi saya! Pertanyaan ahli Taurat itu ialah: "Bagaimana aku mewarisi?" bukan "Bagaimana aku menghasilkan?" Diskusi itu bukan tentang bagaimana kita lewat pekerjaan kita memperoleh hidup
  • 40. 32 | C A H A Y A I N J I L kekal! Pertanyaan ahli Taurat itu maupun jawaban Yesus tidak ada hubungannya dengan 'keselamatan oleh perbuatan'. Lalu, pertanyaan itu tentang apa? Pertanyaan itu berhubungan dengan suatu jenis kehidupan yang baru, yaitu kehidupan Allah di dalam diri Anda. Itulah intinya keselamatan. Jadi, Paulus mengajarkan hal yang sama: "Bagaimana aku dapat dibenarkan?" Saya akan dibenarkan hanya dengan melakukan hukum Taurat. Tetapi apakah artinya melakukan hukum Taurat? Melakukan hukum Taurat adalah mengasihi. Tetapi saya tidak dapat mengasihi, maka apa yang dapat saya lakukan? Syukur kepada Allah, jawabannya ada di dalam Kristus. Ia memberikan kepada saya Roh Kudus yang memampukan saya untuk mengasihi karena Roh Kudus mencurahkan kasih Allah ke dalam hati saya. Jadi kita melihat jawaban Allah yang menakjubkan itu. Jawaban Yesus juga persis sama. Tetapi mari kita tetap bersama Paulus untuk beberapa waktu. Paulus berkata di Galatia 5:6, "Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih." Apa yang mempunyai suatu arti untuk keselamatan? Apakah hanya iman? Tidak! Hanya iman yang bekerja oleh kasih. Ini sangat menakjubkan! Hal bersunat adalah melakukan hukum Taurat. Disunatkan berarti melakukan hukum Taurat. Tidak bersunat berarti hanya mempercayai Kristus tanpa disunat sama sekali. Perhatikan, seluruh konteks pembahasan ini dalam Galatia 5:6 adalah, jika Anda ada di dalam Kristus, hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai arti, yaitu bukan iman maupun pekerjaan. Ah, ini sangat menakjubkan! Kalau begitu, apa yang berarti? .... iman yang bekerja oleh kasih. Apa artinya 'iman yang bekerja oleh kasih'? Sekali lagi Paulus tidak meninggalkan kita dalam kegelapan. Ia menjelaskan dengan sepenuhnya di Galatia 6:15, dengan menggunakan kata-kata yang sama supaya kita dapat menempatkan mereka bersebelahan dan melihat apa artinya. Di Galatia 6:15, Paulus mengatakan hal yang sama seperti di Galatia 5:6, tetapi dengan satu perubahan yang penting. Di Galatia 6:15, Paulus berkata, "Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya." Paulus sedang berkata bahwa pekerjaan maupun iman tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru.
  • 41. 33 | C A H A Y A I N J I L Mengapa ia mengatakan ini? Karena kasih adalah kunci kepada seluruh persoalan tentang keselamatan apakah dalam ajaran Yesus maupun dalam ajaran Paulus. Mengapa? Sekali lagi Paulus menjelaskan hal ini dengan indah sekali kepada kita. Mari kita melihat 1 Korintus 13 dan biarlah Paulus sendiri yang menjelaskannya kepada Anda. Kita sering membacakan 1 Korintus 13 pada upacara perkawinan namun mengertikah Anda apa yang sedang dibacakan? Betapa mudahnya kata-kata menjadi familier kepada kita tetapi kita tidak mengerti apa artinya: Ayat 1: Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Saya pikir Anda tahu apa gong dan canang itu. Gong dan canang adalah alat musik yang benar-benar sangat bising. Canang dibuat hanya dari selembar logam yang tipis, tetapi membuat kebisingan yang bukan main dahsyat. Ayat 2: Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Paulus sendiri berkata bahwa sekalipun Anda memiliki iman yang sempurna, iman itu tidak akan menyelamatkan Anda, kecuali ia bekerja melalui kasih. Iman saja tidak dapat menyelamatkan Anda. Inilah ajaran yang alkitabiah. Paulus tidak semata berkata iman. Ia berkata iman yang bekerja oleh kasih. Itulah yang berarti bagi Kristus. Itulah sebabnya kalau Anda memiliki iman yang sempurna tetapi tidak mempunyai kasih, Anda sama sekali tidak berarti di mata Allah. Itu berarti Anda nol, kosong sama sekali. Ayat 3: Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika
  • 42. 34 | C A H A Y A I N J I L aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Dan bagaimana dengan pekerjaan atau perbuatan? Kita melihat masalah yang sama dengan pekerjaan. Apa lagi yang dapat diminta dari seseorang yang telah memberikan segala sesuatu yang ada padanya dan bahkan tubuhnya sendiri? Sesudah Anda memberikan segala-sesuatu yang ada padamu tetapi tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya. Mari kita merenungkan hal ini sebentar. Kita dapat menyerahkan tubuh kita untuk dibakar karena beberapa alasan. Barangkali kita memperjuangkan suatu tujuan tertentu atau suatu ideal. Saya pernah tinggal di Negeri Tiongkok, saya pernah hidup dibawah pemerintahan Tentara Pembebasan Rakyat, dan juga dibawah Partai Komunis. Saya tahu itu seperti apa. Banyak orang sanggup memberikan segala sesuatu dan dibakar hidup-hidup kalau perlu, demi memperjuangkan ideologi mereka. Apakah kasih yang mendorong mereka? Tidak semestinya. Apa yang mereka lakukan tampak mulia, bersifat kepahlawanan, dan sangat indah. Saya selalu mengagumi kepahlawanan semacam ini. Tetapi itu tidak semestinya didorong oleh kasih. Sebenarnya, itu bisa saja didorong oleh kebencian, kebencian terhadap musuh. Makanya, pekerjaan tidak berguna dan iman juga tidak berarti dalam hubungannya dengan keselamatan. Bagaimana kalau iman dan pekerjaan digabungkan bersama? Masih tidak berguna. Mengapa? Apakah Anda pasti? Pasti dapat sesuatu! Nah, jika Anda menjumlahkan nol kepada satu nol yang lain, Anda masih mendapatkan nol. Bagaimanapun juga, Anda tidak mendapat apa-apa. Lalu apa yang berarti? Pengajaran Alkitab jauh lebih dalam dari semua ini. Jauh lebih dalam. Apa yang berarti adalah suatu ciptaan baru. Alkitab dengan terus terang menyatakan kepada kita bahwa kita bisa mempunyai iman tanpa kasih, sebagaimana Paulus katakan di sini, tetapi Anda tidak dapat mempunyai kasih tanpa iman. Itulah sebabnya mengapa kasih itu jauh lebih dalam. Saya mengulangi sekali lagi. Anda bisa mempunyai iman tanpa kasih, seperti Paulus katakan di sini, tetapi Anda tidak bisa mempunyai kasih tanpa iman. Tidak mungkin Anda bisa mengasihi tanpa iman, tanpa Allah memungkinkan Anda untuk mengasihi. Jika Anda memahami hal ini, Anda akan mengerti mengapa dimana ada kasih, disitu ada iman. Kasih bukan sifat asli hati manusia. Kasih datang dari Allah. Kasih dicurahkan ke dalam hati kita oleh Roh
  • 43. 35 | C A H A Y A I N J I L Kudus. Ini berarti jika Anda mengasihi, Anda telah menjadi satu ciptaan yang baru. Kalau tidak, Anda tidak dapat mengasihi. Itu, sebenarnya, adalah seluruh inti bagi Surat Yohanes yang Pertama. Anda hanya perlu membaca Injil Pertama Yohanes dan Anda akan menyadari bahwa itulah yang ingin ditekankan bahwa: .....kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. (1 Yohanes 4:7) Tetapi jika Anda tidak lahir dari Allah, Anda tidak dapat mengasihi. Anda dapat mengasihi hanya jika Anda lahir dari Allah, lahir dari atas, atau lahir kembali. Itulah sebabnya mengapa Paulus berkata, "Sebab bersunat (pekerjaan) atau tidak bersunat (iman) tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Atau, iman yang bekerja oleh kasih karena kasih itu berasal dari Allah. Rasul Yohanes berkata kasih itu berasal dari Allah. Kasih itu bukan berasal dari manusia; kasih itu berasal dari Allah. Oleh karena itu, iman maupun pekerjaan tidak ada gunanya kecuali iman bekerja oleh kasih karena kasih berarti Allah melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita. Dapatkah Anda mengerti? Maka pengajaran Alkitab tentang keselamatan tidak hanya sekadar berhubungan dengan apa yang Anda percaya saja. Sangat penting bahwa Anda percaya karena secara tidak langsung kasih menyatakan adanya iman. Tetapi iman tidak semestinya menyatakan adanya kasih. Jadi Anda perlu mempunyai iman, tetapi iman itu secara tersendiri tidak berarti. Dan jika Anda berkata, "Baiklah, kalau begitu, iman plus pekerjaan." Iman dan pekerjaan masih tidak berarti. Anda berkata, "Saya terkejut." Ya, Anda terkejut! Karena melainkan Allah ada di situ, melainkan Roh Kudus ada di situ, Anda bisa bekerja sebanyak yang Anda suka, Anda bisa percaya sebanyak yang Anda suka, keduanya tidak akan membawa Anda ke mana-mana. Bukan apa yang Anda lakukan, atau apa yang Anda percayai yang berarti. Dengan lain kata, pengajaran Alkitab tentang keselamatan, tentang bagaimana memperoleh hidup yang kekal itu berhubungan dengan siapa diri Anda. Siapa diri Anda itulah yang berarti. Anda harus menjadi ciptaan yang baru. Dan ciptaan baru itu, seperti yang dikatakan rasul Paulus, diciptakan dalam gambar dan rupa Kristus. Anda harus menjadi serupa dengan Kristus karena Kristus telah menjadikan Anda seorang manusia yang baru.
  • 44. 36 | C A H A Y A I N J I L Kesimpulan: Diselamatkan dengan Menjadi Manusia Baru yang oleh anugerah Allah, Mengasihi Di sini kita melihat jawaban Yesus yang begitu indah, mendalam dan penuh kuasa. Yesus berkata, "Kasihilah." Mengapa? Karena Yesus tahu kasih hanya berasal dari Allah, karena itu Anda hanya dapat mengasihi apabila Anda menjadi suatu ciptaan baru. Dan bagaimana hal ini dapat dilakukan? Hanya melalui Kristus. Sekarang kita dapat melihat jawaban bagi pertanyaan yang kita tanyakan dari permulaan. Yang mana jawaban yang benar? Apakah jawaban bagi pertanyaan, "Bagaimana aku mewarisi hidup yang kekal?" Apakah jawabannya adalah, "Percayalah kepada Yesus" atau "Penuhilah tuntutan untuk mengasihi"? Bukan salah satu, tetapi keduanya. Tidak mungkin dapat memisahkan keduanya karena melainkan Anda percaya kepada Yesus, Anda tidak akan pernah dapat mengasihi. Melainkan Yesus masuk ke dalam kehidupan Anda dan menjadikan Anda suatu ciptaan baru, maka Anda tidak dapat mengasihi. Karena Anda tidak dapat mengasihi, Anda tidak dapat memenuhi perintah Allah. Karena Anda tidak dapat memenuhi perintah-Nya, Anda tidak dapat mewarisi hidup yang kekal. Dengan lain kata, kita diselamatkan bukan karena Allah menghapuskan hukum Taurat, bukan karena Allah membawa kita melangkahi hukum Taurat. Bukan seperti seorang pelajar yang harus mengambil ujian, tetapi mendapatkan saudaranya yang lain untuk mengambil ujian itu untuknya karena ia tahu ia tidak bisa lulus. Apakah ini benar? Itu curang! Tidak benar! Alkitab tidak mengajarkan bahwa Anda tidak bisa lulus ujian itu dan karena itu Yesus mengambil ujian itu untuk Anda. Itu tidak dapat diterima bahkan menurut standar manusia. Tetapi apa yang terjadi adalah Allah memberikan pada Anda kemampuan mental dan rohani untuk mengambil ujian itu dalam kekuatan-Nya, dalam anugerah-Nya, dalam pengetahuan-Nya, dalam hikmat-Nya, dalam kuasa-Nya yang disediakan-Nya bagi Anda, sebagaimana Allah sediakan bagi Yesus. Karena itulah, Anda lulus ujian itu. Itulah caranya Allah bekerja. Benar-benar menakjubkan! Tidak ada kecurangan yang
  • 45. 37 | C A H A Y A I N J I L terlibat. Sama seperti apabila Anda menolong saudara Anda lulus ujian, Anda tidak mengambil ujian itu untuk dia karena Anda tampak seperti saudara Anda. Saya pernah mendengar kasus seperti itu - saudara kembar yang mengambil ujian untuk saudaranya yang lain. Tetapi Anda, dalam usaha untuk menolong saudara Anda, berkata, "Baik, kamu telah gagal sebelumnya. Sekarang aku akan menolong kamu. Aku akan bekerja bersama kamu. Aku akan memberikan segala sesuatu yang ada padaku supaya kamu lulus ujian itu." Tentu saja itu bukan satu contoh yang bagus, tetapi hanya satu ilustrasi yang kecil. Allah memberikan kepada kita Roh Kudus. Ia hidup di dalam kita. Ia menyediakan kekuatan yang diperlukan dan kita sendiri yang mengambil ujian itu, dan syukur kepada Allah, kita lulus oleh anugerah-Nya. Karena itu, kita diselamatkan oleh anugerah. Kita diselamatkan bukan oleh pekerjaan atau perbuatan kita sendiri, tetapi oleh anugerah. Allah menyelamatkan kita dengan menjadikan kita orang yang baru, orang yang suka memenuhi Taurat-Nya, orang yang gembira melakukan perintah-Nya. Mari kita membaca 1 Yohanes 5:1-4 dalam hubungannya kepada perumpamaan kita. Apakah rasul Yohanes mengatakan apa-apa tentang menghapuskan hukum Taurat? Tidak sama sekali! Tetapi apa yang dikatakan Yohanes adalah bahwa Allah telah menaruh kasih-Nya ke dalam diri kita dengan menjadikan kita manusia-manusia baru, sehingga kita mendapati perintah-perintah-Nya sangat menyenangkan, tidak berat setidaknya. Kita membaca ini di 1 Yohanes 5:1-4. Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya. Bagaimana kita tahu kita percaya kepada Yesus? Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah- perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Jadi, kita mendapati bahwa iman dan kasih, kasih dan iman sentiasa saling berdampingan di dalam pengajaran Alkitab. Kita lahir dari Allah, karena itu kita mengasihi. Karena kita mengasihi, kita memenuhi
  • 46. 38 | C A H A Y A I N J I L perintah-Nya. Dan perintah-perintah-Nya tidak berat. Dan semua ini dilakukan melalui iman kita, suatu iman yang menyelamatkan yang didefinisikan dalam istilah kasih. Terdapat pelbagai jenis iman yang dapat dibicarakan. Tetapi iman yang siap untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan, adalah iman yang menyelamatkan karena iman itu diartikan dalam istilah kasih. Saya ingin menekankan kepada Anda sekali lagi bahwa terdapat banyak jenis iman di dalam Perjanjian Baru, tetapi iman yang menyelamatkan ialah iman yang bekerja oleh kasih. Kita mengakhiri dengan poin yang sangat penting ini. Saya mau Anda mengingat hanya satu hal jika Anda tidak dapat mengingat semua yang telah kita katakan: Kita diselamatkan bukan hanya oleh apa yang kita percaya, bukan hanya oleh apa yang kita lakukan, tetapi oleh apa yang telah kita jadi oleh kuasa Allah dan oleh anugerah Allah. "Karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang." Ajaran yang ajaib tentang keselamatan di dalam Alkitab adalah: kita diselamatkan bukan saja karena kita percaya Yesus mati untuk dosa-dosa kita. Kita bisa percaya tetapi jika kita tidak mempunyai sedikitpun kasih di dalam hati kita, kita juga tidak akan diselamatkan dengan berbuat baik karena kita memang dapat melakukan semua ini tanpa kasih di dalam hati kita sama sekali. Alkitab mengajarkan bahwa kita diselamatkan tatkala kita menjadi manusia baru, apabila oleh Roh Kudus, Allah mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita. Anda diselamatkan, atau Anda mewarisi hidup yang kekal apabila Anda menjadi manusia baru yang mengasihi. Dan seperti orang Samaria yang murah hati itu, Anda mengasihi bahkan musuh Anda karena belas kasihan yang diberikan oleh Allah. Itulah yang diajarkan oleh Yesus di dalam Perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah Hati. Semoga Allah menolong kita untuk benar-benar mengerti Firman-Nya! Perumpamaan Tentang Sahabat Pada Tengah Malam Lukas 11:5-13 - Disampaikan oleh Pendeta Eric Chang, Montreal
  • 47. 39 | C A H A Y A I N J I L Hari ini kita melanjutkan eksposisi kita di Lukas 11:5-13. Di sini kita akan mempelajari satu perumpamaan yang biasanya disebut Perumpamaan tentang Sahabat pada Tengah Malam. Lukas 11:5-13 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Seorang Sahabat yang tiba di Tengah Malam Pertama-tama, saya ingin melukiskan gambaran perumpamaan ini supaya Anda dapat melihatnya dengan mata pikiran Anda. Apa yang disampaikan disini adalah suatu argumen rohani dari yang lebih kurang kepada yang lebih besar, apa yang disebutkan dalam Bahasa Latin, ad
  • 48. 40 | C A H A Y A I N J I L minorum ad majorum. Itu berarti jika suatu hal adalah benar dalam kasus yang lebih kurang, lebih-lebih lagi hal itu benar dalam kasus yang lebih besar. Itulah intinya. Di sini adalah satu gambaran tentang seseorang yang mendapati bahwa sahabatnya sampai pada tengah malam. Barangkali Anda berpikir itu waktu yang agak aneh untuk sampai ke rumah orang. Namun hal ini tidak begitu aneh di negara-negara panas karena orang tidak mengadakan perjalanan apabila matahari berada tepat di atas kepala, khususnya di Palestina, dimana siang harinya sangat, sangat panas. Kalau begitu, kapan mereka mengadakan perjalanan? Mereka menunggu sehingga matahari terbenam ketika hari menjadi lebih dingin pada waktu petang. Saat itulah mereka mengadakan perjalanan. Cuaca mulai menjadi lebih dingin sekitar jam enam, dan orang ini memulai perjalanannya dan tiba pada tempat sahabatnya pada tengah malam. Itulah sebabnya di dalam banyak buku atau kamus perumpamaan ini dipanggil "Sahabat Pada Tengah Malam". Orang ini dibangunkan pada tengah malam saat sahabatnya ini tiba. Saya tidak tahu apakah ia menduga kedatangannya atau tidak. Jalur komunikasi tidak terlalu bagus pada zaman itu. Masih belum ada telepon yang dapat dibel untuk berkata, "Aku akan tiba tengah malam nanti." Barangkali ia tiba-tiba saja muncul. Mungkin, ia menulis sepucuk surat tetapi pelayanan pos pada waktu itu - saya tidak tahu apakah mereka jauh lebih baik sekarang- surat itu mungkin tiba setelah sahabatnya ini telah tiba. Bagaimanapun juga, ia tiba di situ pada tengah malam. Orang ini telah mengadakan perjalanan yang jauh dan tentu saja agak lapar sekarang, dan tuan rumah mendapati bahwa ia tidak ada roti, tidak ada makanan untuk disajikan kepada tamu yang tidak terduga ini. Besar kemungkinan tamunya ini tidak diduga karena ia tidak menyediakan makanan untuk dia. Jadi apa yang ia lakukan? Nah, ia memandang keliling dan berpikir sebentar, "Ha! Sahabatku diseberang jalan! Ia selalu menyimpan persediaan, aku akan pergi dan mengetuk pintunya." Namun tentu saja pada tengah malam Anda tidak pergi dan membangunkan seluruh kampung. Lalu ia berpikir lagi, "Apa yang harus kulakukan? Apakah aku membiarkan sahabatku ini lapar sampai pagi? Atau haruskah aku pergi dan mengganggu sahabatku di seberang jalan itu?" Dan begitu, setelah memikirkannya, ia memutuskan,
  • 49. 41 | C A H A Y A I N J I L "Bagaimanapun apa gunanya seorang sahabat? Sahabat yang membutuhkan adalah sahabat yang sesungguhnya. Sekarang, saya membutuhkan beberapa roti, maka saya akan mengetuk pintu sahabat saya itu. Meskipun ia telah tidur, memberikan roti kepada saya hanya memakan beberapa menit dan sesudah itu ia bisa kembali tidur. Sedangkan sahabat saya ini yang baru tiba akan kelaparan sampai pagi jika saya tidak pergi meminta roti." Sikap Tidak Tahu Malu Maka ia memutuskan untuk pergi dan mengetuk pintu sahabatnya itu pada tengah malam, namun ia tidak mendapatkan suatu respon yang antusias, sebagaimana dapat Anda bayangkan. Kebanyakan orang bekerja agak keras dan mereka menghargai waktu tidur mereka. Seraya ia terus mengetuk pintu, sahabatnya di dalam rumah menjawab, "Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara!" Jawabannya ialah, "tidak" dalam satu kata. "Tinggalkan aku dan pergi. Kami sudah tidur, dan ini bukan waktunya untuk mengetuk pintu. Apakah kamu tidak tahu bertimbang rasa? Tahukah kamu pukul berapa sekarang?" Tetapi ia menjelaskan dari luar pintu dengan suara yang keras yang mungkin dapat membangunkan seluruh kampung jika sahabatnya ini tidak cepat membuka pintu. Ia berkata, "Seorang sahabatku telah datang dan aku membutuhkan tiga roti." Mengapa membutuhkan tiga roti untuk seorang sahabat? Pasti ia makan seperti kuda! Tentu saja, ia mau memastikan persediaan yang cukup. Roti pada zaman itu tidak seperti roti pada zaman sekarang. Saya kira seorang yang sangat lapar dengan mudah dapat menghabiskan barangkali dua atau bahkan tiga roti tanpa banyak kesulitan. Kalau tidak, mungkin ia berpikir, "Aku akan memberi kepadanya dua. Dan sebagai tuan rumah, aku tidak bisa duduk di situ dan melihatnya makan, jadi aku harus makan sesuatu bersama dia." Ini disebut pei ke dalam bahasa Mandarin, artinya, Anda harus makan bersama tamu yang mengunjungi Anda. Itu adalah kesopanan, khususnya bagi orang Tionghoa; tuan rumah tidak duduk dan melihat tamunya makan. Biasanya, seorang tamu merasa lebih senang jika tuan rumah makan sedikit bersamanya. Jadi, barangkali satu roti untuk dirinya sendiri, dan dua yang lain untuk sahabatnya yang baru sampai itu.
  • 50. 42 | C A H A Y A I N J I L Namun tanpa berbuat apa-apa, sahabatnya dalam rumah itu berkata, "Aku dan anak-anakku sudah tidur." Gambarannya adalah sebuah rumah Palestina yang mempunyai satu kamar dan dua lantai: lantai bawah dan beberapa anak tangga menuju lantai atas. Seringkali, domba-domba, kambing-kambing, binatang-binatang peliharaan dan ayam-ayam tidur di lantai bawah, suatu ruang seperti gua dibawah lantai atas. Dan penghuni rumah itu, orang dewasa dan anak-anak, tinggal di lantas atas. Jadi, kamarnya tidak banyak. Barangkali pada zaman itu orang lebih miskin, kita tidak tahu. Tetapi ini tampaknya seperti sebuah rumah dengan satu kamar. Mereka tidak ada tempat tidur, maka mereka tidur di atas semacam kasur dan anak-anak semuanya meringkuk bersama supaya saling memanaskan. Jika ada yang bergerak, barangkali ia akan membangunkan semua yang lain. Sebetulnya, alasan yang diberikan bahwa anak-anaknya sudah tidur bukanlah alasan yang kuat karena kebanyakan orang yang mempunyai anak tahu bahwa apabila mereka sudah tertidur, agak sulit untuk membangunkan mereka. Setidaknya tidak sehingga fajar mereka dapat dibangunkan dengan mudah. Jadi, sebetulnya itu alasan yang lemah. Pada kenyataannya, ia tidak mau menyusahkan diri untuk bangun. Ia merasa agak gemas dengan tetangganya ini yang tidak tahu malu mengetuk-ngetuk pintu pada tengah malam. Saya kira kebanyakan dari kita akan menunjukkan reaksi yang sama, bukankah begitu? Marilah kita jujur dengan diri kita sendiri. Kalau tidak, suatu hari saya akan mencobanya pada pintu Anda dan lihat bagaimana perasaan Anda. Tentu saja Anda akan berkata, "Buat apa kamu ketuk-ketuk pintu pada tengah malam?!" Namun orang ini yang mengetuk pintu meminta tiga roti, tidak mau begitu saja pergi. Ia terus mengetuk pintu dan berkata, "Berikan aku roti itu karena aku tidak bisa membiarkan sahabatku lapar. Bisa tak kamu bangun?" Yang di dalam rumah berkata, "Tidak," dan yang di luar ini berkata, "Ya," dan ia terus mengetuk pintu itu. Akhirnya orang yang berada di tempat tidur itu berpikir, "Nah, jika aku tidak memberi kepadanya tiga roti itu, ia akan terus mengetuk pintu itu sampai subuh dan aku tidak akan tidur sama sekali. Satu-satunya cara untuk menyingkirkan dia adalah memberikan saja tiga roti itu dan berkata, 'Ambillah dan pergi supaya aku bisa kembali tidur.'" Di Lukas 11:8 dikatakan, "Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya,