SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
DETEKSI DINI KANKER
DR.DES
1
DETEKSI DINI KANKER
Artinya:
Pencegahan sekunder, mencakup
pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang
belum mempunyai simptom-simptom
penyakit untuk menemukan penyakit yang
belum terlihat atau pada stadium praklinik.
2
Dasar skrining :
Diagnosis & pengobatan dpt dilakukan sblm
timbul tanda / simptom  prognosis
keberhasilan akan lebih baik.
Bila pengobatan pada stadium lanjut :
keadaan pasien lebih buruk  terapi lebih
sulit, biaya akan lebih mahal  prognosis
akan lebih buruk.
3
Bila pengobatan pada stadium dini /
preinvasif : keadaan pasien masih baik 
terapi lebih mudah, biaya lebih murah 
prognosis lebih baik. ( bisa sampai 100%
(sembuh total). Skrining untuk populasi
besar : skrining massal (“mass screening”)
4
Skrining untuk populasi besar : skrining
massal (“mass screening”)
Tujuan skrining massal (mass screening) :
menurunkan morbiditas dan mortalitas
KANKER SERVIKS UTERI
Angka kejadian di Indonesia tinggi dan
sebagian besar ditemukan pada
stadium lanjut.
Di dunia ke-5.
Di Indonesia : ke- I
Karsinoma in situ meningkat dgn
puncak usia 30-34 thn.
Displasia meningkat dgn puncak usia
20-29 thn.
5
Pemeriksaan penunjang pada kanker serviks
•• Tes Papanicolaou (PAP) smear : sitologi
      eksfoliasi serviks. 
•• Kolposkopi : teropong vagina / vulva /
       serviks 
•• Gineskopi : teropong monocular, ringan,
      pembesaran 2.5 x (lebih sederhana dari
      kolposkopi)
6
• Inspeksi serviks : secara visual  pada serviks 
dg larutan asam asetat 3-5%
 Servikografi 
• Konisasi  :  biopsy  bentuk  kerucut,  dapat 
dengan  pisau,  kauter  atau  LLETS  (Large 
Loop Excision of the Transformation Zone).
 
7
•  PAPNET : Pap Smear yang diolah untuk   
     screening dengan komputerisasi. 
• Tes HPV-DNA (Probing) : pemeriksaan tipe
      HPV dengan hibridasi DNA. 
Paling Ideal : Pap Smear, jika abnormal : 
dilanjutkan kolposkopi, biopsy. 
8
Program pemeriksaan / skrining yang
dianjurkan untuk kanker serviks
(WHO) :
·   1. Skrining pada setiap wanita minimal
        satu kali pada usia 30-40 tahun.
·   2. Kalau fasilitas tersedia, lakukan tiap
        10 tahun pada wanita usia 35-55 th
·  3.  Kalau fasilitas tersedia lebih,
        lakukan tiap 5 tahun pada wanita
        usia 35-55 tahun. 
·  Ideal dan optimal, lakukan tiap 3 tahun
   pada wanita usia 25-60 tahun. 
9
American College of Obstetrician and
Gynecologist (ACOG), anjuran :
Pemeriksaan  pd  wanita  yg  “sexually 
active”. 
·Pemeriksaan pd wanita > 18 tahun. 
Di negara berkembang seperti
Indonesia (dana terbatas) :
·Pemeriksaan pd wanita 35-50 tahun: Pap 
smear  minimal  1  kali,  pd  pap  abnormal, 
alternatif  lgs  terapi  saja  karena  biopsy  / 
kolposkopi mahal. 
10
Down-staging : alternatif lain deteksi dini
kanker serviks
Upaya untuk menemukan kanker serviks
pada stadium lesi prakanker / stadium
invasive dini.
11
Tujuan upaya down staging :
•Mendapatkan kanker serviks pada stadium
lebih awal.
• Pengobatan diharapkan berhasil lebih baik.
•Teknik : inspeksi serviks inspeculo dan
pulasan asam asetat 3-5%, jika ada daerah
lesi akan berwarna bercak putih. Ada
kecurigaan sedikit saja, langsung dirujuk.
•Pelaksanaan harus terorganisasi dan
integrasi.
12
Pap Smear
Prinsip Dasar Pap Smear
•Epitel permukaan selalu akan mengelupas
(eksfoliasi) dan diganti lapisan epitel di
bawahnya.
•Epitel permukaan merupakan gambaran
keadaan epitel jaringan dibawahnya juga.
13
KANKER OVARIUM
Urutan ke 14 dunia (negara maju maupun
negara berkembang)
Di Indonesia, 1990, urutan ke 6.
Bila ditemukan stadium I : five-year-survival
rate 72,8%. Bila proses masih terbatas di
dalam panggul, 95%. Bila ditemukan pada
stadium lanjut : 8%.
14
Deteksi dini kanker ovarium
Dengan pemeriksaan pelvik, rektovaginal.
Kemungkinan massa pelvis adalah kanker
ovarium :
• 1. Jika ukuran diameter kurang dari 5 cm,
kemungkinan 3%.
• 2. Jika ukuran diameter antara 5-10 cm,
kemungkinan 19%.
• 3. Jika ukuran diameter lebih dari 10 cm,
kemungkinan 97%.
15
Pemeriksaan ultrasonografi (tranvaginal),
color Doppler Duplex / Triplex.
Tumor marker : BRCA I, kromosom
19q21, Ca125, Ca19-9, AFP
KANKER ENDOMETRIUM
Diduga penyebab  jumlah wanita usia
lanjut makin meningkat, makanan tinggi
kalori & lemak, pemakaian estrogen
tanpa kombinasi progesterone untuk
kontrasepsi pada tahun 1960-1970.
16
Deteksi dini kanker endometrium :
Kanker ini didahului lesi prakanker shgg cocok
untuk diadakan program skrining.
KANKER VULVA DAN VAGINA
Kanker vagina terutama mengenai wanita
berusia > 50 tahun. Faktor resiko kanker
vulva & vagina tdk bbeda dgn kanker serviks,
terutama yaitu PHS, seperti herpes,
kondiloma.
17

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
owik15
 
Kista Bartholini
Kista BartholiniKista Bartholini
Kista Bartholini
Winda Permatasari
 

Was ist angesagt? (20)

Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
3 Pemeriksaan TTV
3 Pemeriksaan TTV3 Pemeriksaan TTV
3 Pemeriksaan TTV
 
BENJOLAN PADA PAYUDARA
BENJOLAN PADA PAYUDARABENJOLAN PADA PAYUDARA
BENJOLAN PADA PAYUDARA
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Kandidiasis & Trikomoniasis
Kandidiasis & TrikomoniasisKandidiasis & Trikomoniasis
Kandidiasis & Trikomoniasis
 
Referat mioma uteri
Referat mioma uteriReferat mioma uteri
Referat mioma uteri
 
Janin akhir khmiln
Janin akhir khmilnJanin akhir khmiln
Janin akhir khmiln
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIVdiagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
diagnosis dan tatalaksana pada bayi dari ibu HIV
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
USG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilanUSG dasar dalam kehamilan
USG dasar dalam kehamilan
 
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
Jalan lahir normal & kala  3 & 4Jalan lahir normal & kala  3 & 4
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
128974523 fimosis-parafimosis
128974523 fimosis-parafimosis128974523 fimosis-parafimosis
128974523 fimosis-parafimosis
 
Trauma maksilofasial
Trauma maksilofasialTrauma maksilofasial
Trauma maksilofasial
 
Kista Bartholini
Kista BartholiniKista Bartholini
Kista Bartholini
 
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggulPemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul
 

Andere mochten auch

Persepsi wanita ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Persepsi wanita  ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)Persepsi wanita  ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Persepsi wanita ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Nana Noviana Nadarsyah
 
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
aiiuk
 
KANKER SERVIKS
KANKER SERVIKSKANKER SERVIKS
KANKER SERVIKS
Asrirapika
 

Andere mochten auch (18)

Kanker serviks
Kanker serviksKanker serviks
Kanker serviks
 
Deteksi dini kanker dan cara pemeriksaannya 2013 oleh Dr. Hardina Sabrida, MARS
Deteksi dini kanker dan cara pemeriksaannya 2013 oleh Dr. Hardina Sabrida, MARSDeteksi dini kanker dan cara pemeriksaannya 2013 oleh Dr. Hardina Sabrida, MARS
Deteksi dini kanker dan cara pemeriksaannya 2013 oleh Dr. Hardina Sabrida, MARS
 
Role playing2
Role playing2Role playing2
Role playing2
 
Persepsi wanita ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Persepsi wanita  ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)Persepsi wanita  ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Persepsi wanita ttg Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
 
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
111199261 rumus-lengkap-kimia-sma
 
deteksi dini kanker serviks dengan IVA
deteksi dini kanker serviks dengan IVAdeteksi dini kanker serviks dengan IVA
deteksi dini kanker serviks dengan IVA
 
LESI PRA KANKER
LESI PRA KANKERLESI PRA KANKER
LESI PRA KANKER
 
151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-iva151226855 pemeriksaan-iva
151226855 pemeriksaan-iva
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 
Faktor risiko dan penyebab kanker serviks
Faktor risiko dan penyebab kanker serviksFaktor risiko dan penyebab kanker serviks
Faktor risiko dan penyebab kanker serviks
 
Inspeksi visual dengan asam asetat
Inspeksi visual dengan asam asetatInspeksi visual dengan asam asetat
Inspeksi visual dengan asam asetat
 
screening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVAscreening ca servix metode IVA
screening ca servix metode IVA
 
Contoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiContoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian Skripsi
 
Merissa
MerissaMerissa
Merissa
 
Ca serviks kel.4
Ca serviks kel.4Ca serviks kel.4
Ca serviks kel.4
 
Ppt sadari
Ppt sadariPpt sadari
Ppt sadari
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
 
KANKER SERVIKS
KANKER SERVIKSKANKER SERVIKS
KANKER SERVIKS
 

Ähnlich wie 12. deteksi dini kanker

SOSIALISASI IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).pptx
SOSIALISASI IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).pptxSOSIALISASI IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).pptx
SOSIALISASI IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).pptx
rully46
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screening
pie-pien
 
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
Odesyafar
 
59592899 kangker-serviks
59592899 kangker-serviks59592899 kangker-serviks
59592899 kangker-serviks
Satria Kino
 
MATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.ppt
MATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.pptMATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.ppt
MATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.ppt
nila586062
 

Ähnlich wie 12. deteksi dini kanker (20)

Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptxMaria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
Maria margaret mano_ tugas kedua epid kespro_.pptx
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Ca Endometrium ROB.pptx
Ca Endometrium ROB.pptxCa Endometrium ROB.pptx
Ca Endometrium ROB.pptx
 
SOSIALISASI IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).pptx
SOSIALISASI IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).pptxSOSIALISASI IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).pptx
SOSIALISASI IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat).pptx
 
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.comTerapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
 
Penemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara ScreeningPenemuan Penyakit Secara Screening
Penemuan Penyakit Secara Screening
 
Materi penyuluhan kesehatan
Materi penyuluhan kesehatanMateri penyuluhan kesehatan
Materi penyuluhan kesehatan
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
Maternitas AKPER PEMKAB MUNA
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
ca cervix.pptx
ca cervix.pptxca cervix.pptx
ca cervix.pptx
 
Pencegahan_Deteksi_dini_KPD-KALBE.pdf
Pencegahan_Deteksi_dini_KPD-KALBE.pdfPencegahan_Deteksi_dini_KPD-KALBE.pdf
Pencegahan_Deteksi_dini_KPD-KALBE.pdf
 
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
 
59592899 kangker-serviks
59592899 kangker-serviks59592899 kangker-serviks
59592899 kangker-serviks
 
Kankerserviks
KankerserviksKankerserviks
Kankerserviks
 
Kanker serviks
Kanker serviksKanker serviks
Kanker serviks
 
Makalah kanker genitalia
Makalah kanker genitaliaMakalah kanker genitalia
Makalah kanker genitalia
 
Kanker serviks mis v
Kanker serviks mis vKanker serviks mis v
Kanker serviks mis v
 
MATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.ppt
MATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.pptMATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.ppt
MATERI_SOSIALISASI_IVA_SADANIS.ppt
 
Kata pengantar (2)
Kata pengantar (2)Kata pengantar (2)
Kata pengantar (2)
 

Mehr von fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Kürzlich hochgeladen

PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 

12. deteksi dini kanker

  • 2. DETEKSI DINI KANKER Artinya: Pencegahan sekunder, mencakup pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang belum mempunyai simptom-simptom penyakit untuk menemukan penyakit yang belum terlihat atau pada stadium praklinik. 2
  • 3. Dasar skrining : Diagnosis & pengobatan dpt dilakukan sblm timbul tanda / simptom  prognosis keberhasilan akan lebih baik. Bila pengobatan pada stadium lanjut : keadaan pasien lebih buruk  terapi lebih sulit, biaya akan lebih mahal  prognosis akan lebih buruk. 3
  • 4. Bila pengobatan pada stadium dini / preinvasif : keadaan pasien masih baik  terapi lebih mudah, biaya lebih murah  prognosis lebih baik. ( bisa sampai 100% (sembuh total). Skrining untuk populasi besar : skrining massal (“mass screening”) 4 Skrining untuk populasi besar : skrining massal (“mass screening”) Tujuan skrining massal (mass screening) : menurunkan morbiditas dan mortalitas
  • 5. KANKER SERVIKS UTERI Angka kejadian di Indonesia tinggi dan sebagian besar ditemukan pada stadium lanjut. Di dunia ke-5. Di Indonesia : ke- I Karsinoma in situ meningkat dgn puncak usia 30-34 thn. Displasia meningkat dgn puncak usia 20-29 thn. 5
  • 6. Pemeriksaan penunjang pada kanker serviks •• Tes Papanicolaou (PAP) smear : sitologi       eksfoliasi serviks.  •• Kolposkopi : teropong vagina / vulva /        serviks  •• Gineskopi : teropong monocular, ringan,       pembesaran 2.5 x (lebih sederhana dari       kolposkopi) 6
  • 7. • Inspeksi serviks : secara visual  pada serviks  dg larutan asam asetat 3-5%  Servikografi  • Konisasi  :  biopsy  bentuk  kerucut,  dapat  dengan  pisau,  kauter  atau  LLETS  (Large  Loop Excision of the Transformation Zone).   7
  • 9. Program pemeriksaan / skrining yang dianjurkan untuk kanker serviks (WHO) : ·   1. Skrining pada setiap wanita minimal         satu kali pada usia 30-40 tahun. ·   2. Kalau fasilitas tersedia, lakukan tiap         10 tahun pada wanita usia 35-55 th ·  3.  Kalau fasilitas tersedia lebih,         lakukan tiap 5 tahun pada wanita         usia 35-55 tahun.  ·  Ideal dan optimal, lakukan tiap 3 tahun    pada wanita usia 25-60 tahun.  9
  • 10. American College of Obstetrician and Gynecologist (ACOG), anjuran : Pemeriksaan  pd  wanita  yg  “sexually  active”.  ·Pemeriksaan pd wanita > 18 tahun.  Di negara berkembang seperti Indonesia (dana terbatas) : ·Pemeriksaan pd wanita 35-50 tahun: Pap  smear  minimal  1  kali,  pd  pap  abnormal,  alternatif  lgs  terapi  saja  karena  biopsy  /  kolposkopi mahal.  10
  • 11. Down-staging : alternatif lain deteksi dini kanker serviks Upaya untuk menemukan kanker serviks pada stadium lesi prakanker / stadium invasive dini. 11
  • 12. Tujuan upaya down staging : •Mendapatkan kanker serviks pada stadium lebih awal. • Pengobatan diharapkan berhasil lebih baik. •Teknik : inspeksi serviks inspeculo dan pulasan asam asetat 3-5%, jika ada daerah lesi akan berwarna bercak putih. Ada kecurigaan sedikit saja, langsung dirujuk. •Pelaksanaan harus terorganisasi dan integrasi. 12
  • 13. Pap Smear Prinsip Dasar Pap Smear •Epitel permukaan selalu akan mengelupas (eksfoliasi) dan diganti lapisan epitel di bawahnya. •Epitel permukaan merupakan gambaran keadaan epitel jaringan dibawahnya juga. 13
  • 14. KANKER OVARIUM Urutan ke 14 dunia (negara maju maupun negara berkembang) Di Indonesia, 1990, urutan ke 6. Bila ditemukan stadium I : five-year-survival rate 72,8%. Bila proses masih terbatas di dalam panggul, 95%. Bila ditemukan pada stadium lanjut : 8%. 14
  • 15. Deteksi dini kanker ovarium Dengan pemeriksaan pelvik, rektovaginal. Kemungkinan massa pelvis adalah kanker ovarium : • 1. Jika ukuran diameter kurang dari 5 cm, kemungkinan 3%. • 2. Jika ukuran diameter antara 5-10 cm, kemungkinan 19%. • 3. Jika ukuran diameter lebih dari 10 cm, kemungkinan 97%. 15
  • 16. Pemeriksaan ultrasonografi (tranvaginal), color Doppler Duplex / Triplex. Tumor marker : BRCA I, kromosom 19q21, Ca125, Ca19-9, AFP KANKER ENDOMETRIUM Diduga penyebab  jumlah wanita usia lanjut makin meningkat, makanan tinggi kalori & lemak, pemakaian estrogen tanpa kombinasi progesterone untuk kontrasepsi pada tahun 1960-1970. 16
  • 17. Deteksi dini kanker endometrium : Kanker ini didahului lesi prakanker shgg cocok untuk diadakan program skrining. KANKER VULVA DAN VAGINA Kanker vagina terutama mengenai wanita berusia > 50 tahun. Faktor resiko kanker vulva & vagina tdk bbeda dgn kanker serviks, terutama yaitu PHS, seperti herpes, kondiloma. 17