SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 35
Lesson learned from Detroit
Bankcruptcy
FGD DIT. PKD
Jumat , 30 Agustus 2013
City of Detroit
• Kota berpenduduk terbanyak di State of
Michigan, puncaknya tahun 1950 terdapat 1,8
juta penduduk.
• Sektor ekonomi utama : industri otomotif, salah
satunya Ford Company. Terkenal dengan sebutan
Motor City atau Motown.
• Menurut sensus penduduk tahun 2010,
penduduk Detroit tinggal 700.000 jiwa.
• Juli 2013, Pemerintah Kota Detroit mengajukan
kebangkrutan kota terbesar dalam sejarah
Amerika ke pengadilan federal.
Proses terjadinya kebangkrutan
Fiscal stress

-Budget shortfalls
- Decreasing cash balance
- Increasing debt loads

Fiscal stress
Government is unable to
raise revenues that are
equal to or exceed
expenditures

Financial crisis
Organization cannot
repay curent liabilities on
time

File Bankcruptcy
Chapter 9 (Adjustment of debts of municipalities)
*) tidak ada bailout dari pusat, berbeda dengan kasus di
Argentina yang mengambil tindakan bailout
Sebab kebangkrutan di Detroit
• Defisit fiskal yang berlangsung terus menerus,
dimana pendapatan cenderung menurun.
Krisis financial di Amerika menyumbang
penurunan pendapatan Detroit.
• Ketersediaan kas yang terbatas
• Banyaknya legacy cost timbul contingent
libilities
• Banyaknya pinjaman ataupun surat utang
terutama untuk mendanai pension plan atau
layanan asuransi kesehatan pegawai yang
pengembaliannya diambil dari pendapatan pajak
Chapter 9
• Regulasi di Amerika yang mengatur tentang penyesuaian atas
kebangkrutan yang menimpa pemerintah kota
• Pengajuannya dan pengesahan suatu kebangkrutan pemerintah kota
ditujukan dan dikeluarkan oleh pengadilan federal
• Keuntungannya: pemerintah memiliki memiliki waktu untuk bernegosiasi
atas rekstrukturisasi atau reschedule utang dengan kreditor, menjamin
tidak adanya likuidasi atas aset-aset kota, melakukan perencanaan
mengurangi defisit  posisi kreditor tidak sekuat dibandingkan dengan
kasus bangkrutnya perusahaan
• Kelemahan: ada biaya yang besar, belum tentu menghilangkan masalah
struktural yang menyebabkan kebangkrutan, rating
• Sebagai mekanisme yang menghindarkan pemerintah federal untuk
campur tangan dan melakukan bailout
Peraturan yang berlaku di Detroit
• Michigan Public Act 4 of 2011
• Adopsi balanced budget rule (awal atau akhir
tahun tidak ada defisit, adanya carry over
surplus atau defisit di tahun berikutnya)
• Control dan adanya persetujuan dari
parlemen (tingkat)kota atas pinjaman atas
bond yang diajukan
• Pembatasan pinjaman kecuali long term debt
atas legacy cost
• Melakukan perkiraan yang cermat atas adanya
contingent liability dan belanja yang menyebabkan
terjadinya defisit struktural (belanja pegawai, subsidi,
dana pensiun, klaim asuransi, dll)
• Tidak selamanya terjadi economic and financial
stability, perlu adanya rencana atas kemungkinan krisis
• Mengatur pengelolaan kas dengan baik
• Dalam rangka mengurangi defisit dan kemudahan
dalam melakukan pinjaman perlu adanya penerapan
Hard Budget Policy baik melalui mekanisme hierarki
maupun mekanisme pasar
Mekanisme hierarki
Terkait dengan aturan dari pemerintah pusat
• Pembatasan jumlah pinjaman
• Golden rule principle
• Control atas pinjaman daerah oleh institusi
lain (ijin pemerintah pusat)
• Balanced budget rule
Dimensions of intergovernmental
relations
Has the center
credibly locked
away its
discretion?

No

Central
government is
fiscally?

The Central government’s ability to
regulate subnational government is:
Weak

Bailouts and soft
budget constraints

Strong
Yes
Weak

Unconstrained
decentralization

Not Relevant

Sovereignty

Indonesia: daerah tergantung dana transfer cenderung tidak bertanggungjawab
dan tidak disiplin (kuantitas dan kualitas belanja), diskresi yang besar terhadap
belanja, kurang jelas pemisahan tanggungjawab antar level pemerintahan

Strong

Hierarchical
mechanisms
Kondisi di Indonesia
• Apakah rata-rata menerapkan defisit secara
terus-menerus?
• Bagaimana kondisi kas nya?
• Apakah ada penurunan realisasi pendapatan?
• Apakah ada belanja yang menyebabkan ruang
fiskal menjadi kecil?
• Apakah ada kemungkinan contingent liability?
• Apakah peraturan yang ada dapat mencegah
defisit dan pinjaman secara berlebihan?
Trend APBD (dalam miliar rupiah)
Perbandingan Suplus/Defisit Anggaran
dan realisasi APBD 2009-2011

-Anggaran belanja dan realisasi belanja hampir sama
-Realisasi pendapatan lebih tinggi dari anggaran pendapatan
Sebab: penetapan APBD dengan PMK Daper tidak sinkron 9underestimate), DBH yang disalurkan
berdasarkan realisasi penerimaan, daerah tidak segera melakukan perubahan APBD (anggaran
belanja tidak berubah), penyaluran DBH tahap akhir mendekati akhir tahun anggaran berakhir
(tidak terpakai)
Tren kabupaten/kota yang mengalami
surplus/defisit realisasi

Tren provinsi yang mengalami
surplus/defisit realisasi
Tren Realisasi
Pendapatan Daerah Nasional

- Proporsi penerimaan Daper kabupaten /kota tahun 2011 rata-rata 71%, PAD nya 20%
- Proporsi penerimaan Daper provinsi tahun tahun 2011 rata-rata 38%, PAD nya 52%
Tren Realisasi Belanja Daerah Nasional

- Proporsi belanja pegawai kabupaten /kota tahun 2011 rata-rata 51%
- Proporsi belanja pegawai provinsi tahun tahun 2011 rata-rata 25%
- Gaji pokok pegawai daerah kurang lebih 40%-45% dimasukkan dalam alokasi dasar DAU,
tahun 2013- 46% untuk provinsi, 49% untuk kabupaten/kota
Perbandingan Tren SiLPA Tahun Sebelumnya antara Anggaran dan
Realisasi

- SiLPA tahun sebelumnya sebagai sumber utama penerimaan pembiayaan
- pertanyaan: apakah nilai SiLPA th anggaran sebelumnya lebih besar dari anggaran defisit?
Tren SiLPA Tahun Berkenaan
Perbandingan Anggaran dan
RealisasiPenerimaan Pinjaman Kab/Kota

Perbandingan Anggaran dan Realisasi
Penerimaan Pinjaman Provinsi
Dana Pemda di Perbankan per Bulan
APBD DKI Jakarta
- Defisit : 10,4% dari pendapatan
- SILPA : 10,9% dari belanja
PMK 137/2012
• Batas maksimal kumulatif defisit APBD untuk TA 2013 ditetapkan sebesar
0,5% dari proyeksi PDB TA 2013.
• Indikatif batas maksimal defisit APBD TA 2013 untuk masing-masing
daerah ditetapkan sebesar 6% dari perkiraan Pendapatan Daerah TA 2013.
• Batas maksimal kumulatif pinjaman daerah yang masih menjadi kewajiban
daerah sd TA 2013 ditetapkan sebesar 0,35% dari proyeksi PDB TA 2013.
• Dalam rangka pengendalian defisit/surplus APBD, maka pemerintah
daerah menganggarkan pembiayaan netto sebesar defisit/surplus APBD.
• Pemda wajib melaporkan rencana defisit APBD kpd Mekeu cq. Dirjen PK.
• Dalam hal defisit APBD akan ditutup sebagian atau seluruhnya dari
pinjaman dan/atau penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan maka
defisit APBD tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Menkeu.
• Persetujuan atau penolakan tersebut menjadi dokumen yang
dipersyaratkan dalam prosesevaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD atau evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Perubahan
- Mengapa tidak diatur tentang SILPA?
• Terhadap rencana defisit APBD yang akan ditutup sebagian
atau seluruhnya dari pinjaman daerah, surat permohonan
persetujuan sebagaimana tersebut di atas memuat rencana
kegiatan yang akan dibiayai dari pinjaman daerah , dengan
dilampiri dokumen:
a. Laporan Keuangan Pemda selama 3 (tiga) tahun terakhir
yang telah ditetapkan dengan Perda;
b. Rancangan ringkasan APBD /perubahanTA 2013;
c. Perhitungan sisa pinjaman daerah ditambah jumlah
pinjaman yang akan ditarik tidak melebihi 75% dari jumlah
penerimaan umum APBD tahun sebelumnya;
d. Perhitungan tentang rasio kemampuan keuangan daerah
untuk mengembalikan pinjaman.
Pinjaman Daerah
• Untuk menutup kekurangan arus kas daerah
• membiayai pelayanan publik yang tidak
menghasilkan penerimaan
• membiayai kegiatan investasi berupa
pengadaan prasarana dan/ atau sarana daerah
yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial
bagi masyarakat maupun menghasilkan
penerimaan bagi APBD (golden rule)
Lesson learned from detroit bankcruptcy

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Analisis nota keuangan dan apbn
Analisis nota keuangan dan apbnAnalisis nota keuangan dan apbn
Analisis nota keuangan dan apbn
 
Analisis Nota Keuangan
Analisis Nota KeuanganAnalisis Nota Keuangan
Analisis Nota Keuangan
 
Manajemen Investasi Pemerintah
Manajemen Investasi PemerintahManajemen Investasi Pemerintah
Manajemen Investasi Pemerintah
 
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
 
Tugas Kelompok
Tugas KelompokTugas Kelompok
Tugas Kelompok
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negara
 
Sumber sumber penerimaan daerah
Sumber sumber penerimaan daerahSumber sumber penerimaan daerah
Sumber sumber penerimaan daerah
 
sumber-sumber APBD
sumber-sumber APBDsumber-sumber APBD
sumber-sumber APBD
 
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHMAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
 
APBN
APBNAPBN
APBN
 
Fiskal
FiskalFiskal
Fiskal
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
Modal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang lnModal asing dan piutang ln
Modal asing dan piutang ln
 
Keuangan negara
Keuangan negaraKeuangan negara
Keuangan negara
 
Informasi APBN 2017 (071216)
Informasi APBN 2017 (071216)Informasi APBN 2017 (071216)
Informasi APBN 2017 (071216)
 
Keuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskalKeuangan publik dan kebijakan fiskal
Keuangan publik dan kebijakan fiskal
 
Modul 8 adpu4333
Modul 8 adpu4333Modul 8 adpu4333
Modul 8 adpu4333
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
APBD, pengertian
APBD, pengertianAPBD, pengertian
APBD, pengertian
 
APBN 2015
APBN 2015APBN 2015
APBN 2015
 

Andere mochten auch

Jaringan Komunikasi Pusat dan Daerah
Jaringan Komunikasi Pusat dan DaerahJaringan Komunikasi Pusat dan Daerah
Jaringan Komunikasi Pusat dan DaerahBeta Uliansyah
 
Singapore budgetary system fgd
Singapore budgetary system fgdSingapore budgetary system fgd
Singapore budgetary system fgdBeta Uliansyah
 
Presentasi apbn hijau kamis
Presentasi apbn hijau kamisPresentasi apbn hijau kamis
Presentasi apbn hijau kamisBeta Uliansyah
 
Progress p2 d2 bahan bimtek
Progress p2 d2 bahan bimtekProgress p2 d2 bahan bimtek
Progress p2 d2 bahan bimtekBeta Uliansyah
 
Bahan overview dan progress p2 d2
Bahan overview dan progress p2 d2Bahan overview dan progress p2 d2
Bahan overview dan progress p2 d2Beta Uliansyah
 
Sosialisasi pinjaman daerah
Sosialisasi pinjaman daerahSosialisasi pinjaman daerah
Sosialisasi pinjaman daerahBeta Uliansyah
 

Andere mochten auch (7)

Jaringan Komunikasi Pusat dan Daerah
Jaringan Komunikasi Pusat dan DaerahJaringan Komunikasi Pusat dan Daerah
Jaringan Komunikasi Pusat dan Daerah
 
Singapore budgetary system fgd
Singapore budgetary system fgdSingapore budgetary system fgd
Singapore budgetary system fgd
 
Presentasi apbn hijau kamis
Presentasi apbn hijau kamisPresentasi apbn hijau kamis
Presentasi apbn hijau kamis
 
Progress p2 d2 bahan bimtek
Progress p2 d2 bahan bimtekProgress p2 d2 bahan bimtek
Progress p2 d2 bahan bimtek
 
Bahan overview dan progress p2 d2
Bahan overview dan progress p2 d2Bahan overview dan progress p2 d2
Bahan overview dan progress p2 d2
 
Sosialisasi pinjaman daerah
Sosialisasi pinjaman daerahSosialisasi pinjaman daerah
Sosialisasi pinjaman daerah
 
Notulensi fgd p2 d2
Notulensi fgd p2 d2Notulensi fgd p2 d2
Notulensi fgd p2 d2
 

Ähnlich wie Lesson learned from detroit bankcruptcy

Tinjauan atas formula Perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) ppt
Tinjauan atas formula Perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) pptTinjauan atas formula Perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) ppt
Tinjauan atas formula Perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) pptEnvaPya
 
PPT_BAB_9_PENGELOLAAN_PIUTANG_DAN_HUTANG.pptx
PPT_BAB_9_PENGELOLAAN_PIUTANG_DAN_HUTANG.pptxPPT_BAB_9_PENGELOLAAN_PIUTANG_DAN_HUTANG.pptx
PPT_BAB_9_PENGELOLAAN_PIUTANG_DAN_HUTANG.pptxSiivenShirokaji
 
ANALISA KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER.ppt
ANALISA KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER.pptANALISA KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER.ppt
ANALISA KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER.pptSeptylytaRahmitaPutr
 
Konsep pinjaman daerah
Konsep pinjaman daerahKonsep pinjaman daerah
Konsep pinjaman daerahHendra Jaya
 
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerahFgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerahArie Maulana
 
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan Belanja NegaraAnggaran Pendapatan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan Belanja Negararaniasma
 
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan NegaraUU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negaraatambua
 
Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Marobo United
 
pengelolaan BLUD.pptx
pengelolaan BLUD.pptxpengelolaan BLUD.pptx
pengelolaan BLUD.pptxRidwanBh
 
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH Dadang Solihin
 
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009Ade Suerani
 
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanjaAli Mashduqi
 
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptxSesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptxssuserffd8d5
 
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amjBab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amjCahyo Wiryanto
 
PPT Mapel Akuntansi Pemerintah Daerah Kelas XI Pertemuan ke 1.pptx
PPT Mapel Akuntansi Pemerintah Daerah Kelas XI Pertemuan ke 1.pptxPPT Mapel Akuntansi Pemerintah Daerah Kelas XI Pertemuan ke 1.pptx
PPT Mapel Akuntansi Pemerintah Daerah Kelas XI Pertemuan ke 1.pptxRetnoAW1
 
Handout ppt pk blu
Handout ppt pk bluHandout ppt pk blu
Handout ppt pk bluanantasmiths
 

Ähnlich wie Lesson learned from detroit bankcruptcy (20)

Tinjauan atas formula Perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) ppt
Tinjauan atas formula Perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) pptTinjauan atas formula Perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) ppt
Tinjauan atas formula Perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) ppt
 
PPT_BAB_9_PENGELOLAAN_PIUTANG_DAN_HUTANG.pptx
PPT_BAB_9_PENGELOLAAN_PIUTANG_DAN_HUTANG.pptxPPT_BAB_9_PENGELOLAAN_PIUTANG_DAN_HUTANG.pptx
PPT_BAB_9_PENGELOLAAN_PIUTANG_DAN_HUTANG.pptx
 
Mengenal APBN.pdf
Mengenal APBN.pdfMengenal APBN.pdf
Mengenal APBN.pdf
 
ANALISA KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER.ppt
ANALISA KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER.pptANALISA KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER.ppt
ANALISA KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER.ppt
 
Konsep pinjaman daerah
Konsep pinjaman daerahKonsep pinjaman daerah
Konsep pinjaman daerah
 
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerahFgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
 
PAPARAN SDS TEMETIK 83.pptx
PAPARAN SDS TEMETIK 83.pptxPAPARAN SDS TEMETIK 83.pptx
PAPARAN SDS TEMETIK 83.pptx
 
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan Belanja NegaraAnggaran Pendapatan Belanja Negara
Anggaran Pendapatan Belanja Negara
 
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan NegaraUU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
 
Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1Tugas akuntansi pemerintah 1
Tugas akuntansi pemerintah 1
 
pengelolaan BLUD.pptx
pengelolaan BLUD.pptxpengelolaan BLUD.pptx
pengelolaan BLUD.pptx
 
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
Reformulasi Desentralisasi Fiskal dalam Instrumen DAU, DAK, dan DBH
 
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
FINAL REKOMENDASI DPRD SULTRA ATAS LKPJ 2009
 
Tansfer ke daerah full
Tansfer ke daerah fullTansfer ke daerah full
Tansfer ke daerah full
 
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
 
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptxSesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
 
ADM KEUANGAN 1.docx
ADM KEUANGAN 1.docxADM KEUANGAN 1.docx
ADM KEUANGAN 1.docx
 
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amjBab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
Bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah amj
 
PPT Mapel Akuntansi Pemerintah Daerah Kelas XI Pertemuan ke 1.pptx
PPT Mapel Akuntansi Pemerintah Daerah Kelas XI Pertemuan ke 1.pptxPPT Mapel Akuntansi Pemerintah Daerah Kelas XI Pertemuan ke 1.pptx
PPT Mapel Akuntansi Pemerintah Daerah Kelas XI Pertemuan ke 1.pptx
 
Handout ppt pk blu
Handout ppt pk bluHandout ppt pk blu
Handout ppt pk blu
 

Mehr von Beta Uliansyah

TRANSFER KE DAERAH DAN DESA SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA  SOLUSI BANGSA SEJAHTERATRANSFER KE DAERAH DAN DESA  SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA SOLUSI BANGSA SEJAHTERABeta Uliansyah
 
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)Beta Uliansyah
 
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi BangsaUtang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi BangsaBeta Uliansyah
 
Crafting and publishing scientific research
Crafting and publishing scientific researchCrafting and publishing scientific research
Crafting and publishing scientific researchBeta Uliansyah
 
Surat percepatan dak 2014003
Surat percepatan dak 2014003Surat percepatan dak 2014003
Surat percepatan dak 2014003Beta Uliansyah
 
Undangan percepatan dak 2014002
Undangan percepatan dak 2014002Undangan percepatan dak 2014002
Undangan percepatan dak 2014002Beta Uliansyah
 
Lampiran PMK 165 Tahun 2013
Lampiran PMK 165 Tahun 2013Lampiran PMK 165 Tahun 2013
Lampiran PMK 165 Tahun 2013Beta Uliansyah
 
Mekanisme Transfer ke Daerah TA 2013
Mekanisme Transfer ke Daerah TA 2013Mekanisme Transfer ke Daerah TA 2013
Mekanisme Transfer ke Daerah TA 2013Beta Uliansyah
 
Undangan sosialisasi kebijakan penyaluran anggaran transfer ke daerah
Undangan sosialisasi kebijakan penyaluran anggaran transfer ke daerahUndangan sosialisasi kebijakan penyaluran anggaran transfer ke daerah
Undangan sosialisasi kebijakan penyaluran anggaran transfer ke daerahBeta Uliansyah
 
Fiscal sustainability in developing asia
Fiscal sustainability in developing asiaFiscal sustainability in developing asia
Fiscal sustainability in developing asiaBeta Uliansyah
 
Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)
Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)
Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)Beta Uliansyah
 
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02Beta Uliansyah
 
Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)
Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)
Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)Beta Uliansyah
 
Notulensi fgd ttg silpa dan dana idle
Notulensi fgd ttg silpa dan dana idleNotulensi fgd ttg silpa dan dana idle
Notulensi fgd ttg silpa dan dana idleBeta Uliansyah
 
Notulen fgd staf 9 okt 2012
Notulen fgd staf 9 okt 2012Notulen fgd staf 9 okt 2012
Notulen fgd staf 9 okt 2012Beta Uliansyah
 
Laporan fgd quasi dak selasa 11 sept 2012
Laporan fgd quasi dak selasa 11 sept 2012Laporan fgd quasi dak selasa 11 sept 2012
Laporan fgd quasi dak selasa 11 sept 2012Beta Uliansyah
 
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihanBahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihanBeta Uliansyah
 

Mehr von Beta Uliansyah (20)

TRANSFER KE DAERAH DAN DESA SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA  SOLUSI BANGSA SEJAHTERATRANSFER KE DAERAH DAN DESA  SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
 
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
STRATEGI MENCAPAI OPINI WTP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT (LKPP)
 
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi BangsaUtang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
 
Crafting and publishing scientific research
Crafting and publishing scientific researchCrafting and publishing scientific research
Crafting and publishing scientific research
 
Surat percepatan dak 2014003
Surat percepatan dak 2014003Surat percepatan dak 2014003
Surat percepatan dak 2014003
 
Undangan percepatan dak 2014002
Undangan percepatan dak 2014002Undangan percepatan dak 2014002
Undangan percepatan dak 2014002
 
Lampiran PMK 165 Tahun 2013
Lampiran PMK 165 Tahun 2013Lampiran PMK 165 Tahun 2013
Lampiran PMK 165 Tahun 2013
 
PMK 165 Tahun 2013
PMK 165 Tahun 2013PMK 165 Tahun 2013
PMK 165 Tahun 2013
 
Mekanisme Transfer ke Daerah TA 2013
Mekanisme Transfer ke Daerah TA 2013Mekanisme Transfer ke Daerah TA 2013
Mekanisme Transfer ke Daerah TA 2013
 
Peng 4 sj 2013
Peng 4 sj 2013Peng 4 sj 2013
Peng 4 sj 2013
 
Pmk 189 ta_2012
Pmk 189 ta_2012Pmk 189 ta_2012
Pmk 189 ta_2012
 
Undangan sosialisasi kebijakan penyaluran anggaran transfer ke daerah
Undangan sosialisasi kebijakan penyaluran anggaran transfer ke daerahUndangan sosialisasi kebijakan penyaluran anggaran transfer ke daerah
Undangan sosialisasi kebijakan penyaluran anggaran transfer ke daerah
 
Fiscal sustainability in developing asia
Fiscal sustainability in developing asiaFiscal sustainability in developing asia
Fiscal sustainability in developing asia
 
Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)
Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)
Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)
 
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
 
Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)
Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)
Kebijakan dbh pajak dan cht (pak lisbon)
 
Notulensi fgd ttg silpa dan dana idle
Notulensi fgd ttg silpa dan dana idleNotulensi fgd ttg silpa dan dana idle
Notulensi fgd ttg silpa dan dana idle
 
Notulen fgd staf 9 okt 2012
Notulen fgd staf 9 okt 2012Notulen fgd staf 9 okt 2012
Notulen fgd staf 9 okt 2012
 
Laporan fgd quasi dak selasa 11 sept 2012
Laporan fgd quasi dak selasa 11 sept 2012Laporan fgd quasi dak selasa 11 sept 2012
Laporan fgd quasi dak selasa 11 sept 2012
 
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihanBahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
 

Lesson learned from detroit bankcruptcy

  • 1. Lesson learned from Detroit Bankcruptcy FGD DIT. PKD Jumat , 30 Agustus 2013
  • 2. City of Detroit • Kota berpenduduk terbanyak di State of Michigan, puncaknya tahun 1950 terdapat 1,8 juta penduduk. • Sektor ekonomi utama : industri otomotif, salah satunya Ford Company. Terkenal dengan sebutan Motor City atau Motown. • Menurut sensus penduduk tahun 2010, penduduk Detroit tinggal 700.000 jiwa. • Juli 2013, Pemerintah Kota Detroit mengajukan kebangkrutan kota terbesar dalam sejarah Amerika ke pengadilan federal.
  • 3. Proses terjadinya kebangkrutan Fiscal stress -Budget shortfalls - Decreasing cash balance - Increasing debt loads Fiscal stress Government is unable to raise revenues that are equal to or exceed expenditures Financial crisis Organization cannot repay curent liabilities on time File Bankcruptcy Chapter 9 (Adjustment of debts of municipalities) *) tidak ada bailout dari pusat, berbeda dengan kasus di Argentina yang mengambil tindakan bailout
  • 4. Sebab kebangkrutan di Detroit • Defisit fiskal yang berlangsung terus menerus, dimana pendapatan cenderung menurun. Krisis financial di Amerika menyumbang penurunan pendapatan Detroit. • Ketersediaan kas yang terbatas • Banyaknya legacy cost timbul contingent libilities • Banyaknya pinjaman ataupun surat utang terutama untuk mendanai pension plan atau layanan asuransi kesehatan pegawai yang pengembaliannya diambil dari pendapatan pajak
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. Chapter 9 • Regulasi di Amerika yang mengatur tentang penyesuaian atas kebangkrutan yang menimpa pemerintah kota • Pengajuannya dan pengesahan suatu kebangkrutan pemerintah kota ditujukan dan dikeluarkan oleh pengadilan federal • Keuntungannya: pemerintah memiliki memiliki waktu untuk bernegosiasi atas rekstrukturisasi atau reschedule utang dengan kreditor, menjamin tidak adanya likuidasi atas aset-aset kota, melakukan perencanaan mengurangi defisit  posisi kreditor tidak sekuat dibandingkan dengan kasus bangkrutnya perusahaan • Kelemahan: ada biaya yang besar, belum tentu menghilangkan masalah struktural yang menyebabkan kebangkrutan, rating • Sebagai mekanisme yang menghindarkan pemerintah federal untuk campur tangan dan melakukan bailout
  • 17. Peraturan yang berlaku di Detroit • Michigan Public Act 4 of 2011 • Adopsi balanced budget rule (awal atau akhir tahun tidak ada defisit, adanya carry over surplus atau defisit di tahun berikutnya) • Control dan adanya persetujuan dari parlemen (tingkat)kota atas pinjaman atas bond yang diajukan • Pembatasan pinjaman kecuali long term debt atas legacy cost
  • 18. • Melakukan perkiraan yang cermat atas adanya contingent liability dan belanja yang menyebabkan terjadinya defisit struktural (belanja pegawai, subsidi, dana pensiun, klaim asuransi, dll) • Tidak selamanya terjadi economic and financial stability, perlu adanya rencana atas kemungkinan krisis • Mengatur pengelolaan kas dengan baik • Dalam rangka mengurangi defisit dan kemudahan dalam melakukan pinjaman perlu adanya penerapan Hard Budget Policy baik melalui mekanisme hierarki maupun mekanisme pasar
  • 19. Mekanisme hierarki Terkait dengan aturan dari pemerintah pusat • Pembatasan jumlah pinjaman • Golden rule principle • Control atas pinjaman daerah oleh institusi lain (ijin pemerintah pusat) • Balanced budget rule
  • 20. Dimensions of intergovernmental relations Has the center credibly locked away its discretion? No Central government is fiscally? The Central government’s ability to regulate subnational government is: Weak Bailouts and soft budget constraints Strong Yes Weak Unconstrained decentralization Not Relevant Sovereignty Indonesia: daerah tergantung dana transfer cenderung tidak bertanggungjawab dan tidak disiplin (kuantitas dan kualitas belanja), diskresi yang besar terhadap belanja, kurang jelas pemisahan tanggungjawab antar level pemerintahan Strong Hierarchical mechanisms
  • 21. Kondisi di Indonesia • Apakah rata-rata menerapkan defisit secara terus-menerus? • Bagaimana kondisi kas nya? • Apakah ada penurunan realisasi pendapatan? • Apakah ada belanja yang menyebabkan ruang fiskal menjadi kecil? • Apakah ada kemungkinan contingent liability? • Apakah peraturan yang ada dapat mencegah defisit dan pinjaman secara berlebihan?
  • 22. Trend APBD (dalam miliar rupiah)
  • 23. Perbandingan Suplus/Defisit Anggaran dan realisasi APBD 2009-2011 -Anggaran belanja dan realisasi belanja hampir sama -Realisasi pendapatan lebih tinggi dari anggaran pendapatan Sebab: penetapan APBD dengan PMK Daper tidak sinkron 9underestimate), DBH yang disalurkan berdasarkan realisasi penerimaan, daerah tidak segera melakukan perubahan APBD (anggaran belanja tidak berubah), penyaluran DBH tahap akhir mendekati akhir tahun anggaran berakhir (tidak terpakai)
  • 24. Tren kabupaten/kota yang mengalami surplus/defisit realisasi Tren provinsi yang mengalami surplus/defisit realisasi
  • 25. Tren Realisasi Pendapatan Daerah Nasional - Proporsi penerimaan Daper kabupaten /kota tahun 2011 rata-rata 71%, PAD nya 20% - Proporsi penerimaan Daper provinsi tahun tahun 2011 rata-rata 38%, PAD nya 52%
  • 26. Tren Realisasi Belanja Daerah Nasional - Proporsi belanja pegawai kabupaten /kota tahun 2011 rata-rata 51% - Proporsi belanja pegawai provinsi tahun tahun 2011 rata-rata 25% - Gaji pokok pegawai daerah kurang lebih 40%-45% dimasukkan dalam alokasi dasar DAU, tahun 2013- 46% untuk provinsi, 49% untuk kabupaten/kota
  • 27. Perbandingan Tren SiLPA Tahun Sebelumnya antara Anggaran dan Realisasi - SiLPA tahun sebelumnya sebagai sumber utama penerimaan pembiayaan - pertanyaan: apakah nilai SiLPA th anggaran sebelumnya lebih besar dari anggaran defisit?
  • 28. Tren SiLPA Tahun Berkenaan
  • 29. Perbandingan Anggaran dan RealisasiPenerimaan Pinjaman Kab/Kota Perbandingan Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pinjaman Provinsi
  • 30. Dana Pemda di Perbankan per Bulan
  • 31. APBD DKI Jakarta - Defisit : 10,4% dari pendapatan - SILPA : 10,9% dari belanja
  • 32. PMK 137/2012 • Batas maksimal kumulatif defisit APBD untuk TA 2013 ditetapkan sebesar 0,5% dari proyeksi PDB TA 2013. • Indikatif batas maksimal defisit APBD TA 2013 untuk masing-masing daerah ditetapkan sebesar 6% dari perkiraan Pendapatan Daerah TA 2013. • Batas maksimal kumulatif pinjaman daerah yang masih menjadi kewajiban daerah sd TA 2013 ditetapkan sebesar 0,35% dari proyeksi PDB TA 2013. • Dalam rangka pengendalian defisit/surplus APBD, maka pemerintah daerah menganggarkan pembiayaan netto sebesar defisit/surplus APBD. • Pemda wajib melaporkan rencana defisit APBD kpd Mekeu cq. Dirjen PK. • Dalam hal defisit APBD akan ditutup sebagian atau seluruhnya dari pinjaman dan/atau penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan maka defisit APBD tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Menkeu. • Persetujuan atau penolakan tersebut menjadi dokumen yang dipersyaratkan dalam prosesevaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD atau evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Perubahan - Mengapa tidak diatur tentang SILPA?
  • 33. • Terhadap rencana defisit APBD yang akan ditutup sebagian atau seluruhnya dari pinjaman daerah, surat permohonan persetujuan sebagaimana tersebut di atas memuat rencana kegiatan yang akan dibiayai dari pinjaman daerah , dengan dilampiri dokumen: a. Laporan Keuangan Pemda selama 3 (tiga) tahun terakhir yang telah ditetapkan dengan Perda; b. Rancangan ringkasan APBD /perubahanTA 2013; c. Perhitungan sisa pinjaman daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak melebihi 75% dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya; d. Perhitungan tentang rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman.
  • 34. Pinjaman Daerah • Untuk menutup kekurangan arus kas daerah • membiayai pelayanan publik yang tidak menghasilkan penerimaan • membiayai kegiatan investasi berupa pengadaan prasarana dan/ atau sarana daerah yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat maupun menghasilkan penerimaan bagi APBD (golden rule)