Makalah ini membahas tentang pertahanan nusantara dengan menjelaskan pengertian, perkembangan, dan komponennya. Pertahanan nusantara adalah upaya melindungi wilayah NKRI dari ancaman luar dan dalam, yang berkembang sejalan dengan perubahan ancaman yang dihadapi. Terdiri atas aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan.
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
PERTAHANAN NUSANTARA
1. Makalah Kewarganegaraan
Pertahanan Nusantara
Di susun oleh:
Ade Rindra
Ahmad Al-Ashari
Arif Setya Budi
Irfan Yunanto
Mugiono
Rangga Tarum
Rudiono
Roy Bawafih
2011
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala, karena
berkat rahmat-Nya penyusun diberi kesempatan untuk memberikan argumentasinya yang
dituangkan dalam makalah ini, penulis berasumsi bahwa pembaca tahu dan mengerti apa
yang dimaksud PERTAHANAN NUSANTARA dan mengapa perlu sekali untuk dipelajari
dan dipahami.
Dalam makalah ini penulis berusaha untuk mengantisipasi dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul dalam pikiran mahasiswa setelah membaca
makalah ini. Mengingat banyaknya topik yang harus dibahas dan disesuaikan dengan
silabus Mata Kuliah Kewarganegaraan diperguruan tinggi, maka penulis memberikan
pengertian secara terperinci agar pembaca bisa cepat paham dengan maksud penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mengandung banyak kekurangan.
Oleh karena itu penulis sangat berterimakasih apabila pembaca bersedia memberikan kritik
dan saran, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan makalah berikutnya.
Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada Dosen Kewarganegaraan
yang telah memberikan tugas makalah ini, karena dengan adanya makalah ini penulis bisa
lebih paham arti dan makna pembahasan Pertahanan Nusantara. Akhirnya semoga makalah
ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Bekasi, 3 Oktober 2011
Tim Penulis
i
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
BAB II. PERTAHANAN NUSANTARA
A. Pengertian Pertahanan Nusantara
B. Perkembangan Pertahanan Nasional
C. Komponen Pertahanan
BAB III. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
ii
4. BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak
terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan
keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa
Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan
ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-
ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun
besarnya. Karena itu ketahanan nasional (selanjutnya penulis akan menggunakan kata
ketahanan nasional sebagai peganti pertahanan nusantara) harus selalu dibina dan
ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang
disebut dengan sifat dinamika pada pertahanan nusantara. Kata pertahanan nusantara telah
sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah
memperoleh gambarannya.
Untuk mengetahui pertahanan nusantara, sebelumnya kita sudah tahu arti dari
wawasan nusantara. pertahanan nusantara merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu
bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu
mengembangkan kekuatan nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan,
keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman
tersebut dari dalam ataupun dari luar.
1
5. BAB II
PERTAHANAN NUSANTARA
A. Pengertian Pertahanan Nusantara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2008 pertahanan berarti pembelaan,
sedangkan nusantara berarti seluruh wilayah Kepulauan Indonesia. Jadi menurut istilah
Pertahanan Nusantara berarti segala usaha untuk mencegah dan menangkis lawan,
melindungi dan membela demi keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
terhadap segala macam paksaan dengan kekerasan dan serangan dari pihak lain.
Salah satu persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah negara adalah
wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar
wilayah negara kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.
Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah
melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut
Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia
yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan konsep Wawasan Nusantara di atas yang menyatakan bahwa laut
Indonesia bukanlah pemisah akan tetapi menjadi pemersatu maka perlulah pemerintah
bahkan wajib untuk mendirikan Pertahan Nusantara guna melindungi, membela,
mencegah, dan menangkis segala bentuk paksaan yang dilakukan pihak lain guna utuhnya
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai negara kesatuan Indonesia perlu membentuk suatu sistem yang dapat
melindungi keutuhannya maka sebab itulah dibentuknya Ketahanan Nasional, ketahanan
nasional itu sendiri adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari
dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
B. Perkembangan Ketahanan Nasional
Dewasa ini istilah ketahanan nasional sudah dikenal diseluruh Indonesia. Dapat
dikatakan bahwa istilah itu telah menjadi milik nasianal. Ketahanan Nasional baru dikenal
sejak permulaan tahun 60 an. Pada saat itu istilah itu belum diberi devenisi tertentu.
Disamping itu belum pula disusun konsepsi yang lengkap menyeluruh tentang ketahanan
2
6. nasional. Istilah ketahanan nasional pada waktu itu dipakai dalam rangka pembahasan
masalah pembinaan ter itorial atau masalah pertahanan keamanan pada umumnya.
Walaupun banyak instansi maupun perorangan pada waktu itu menggunakan istilah
ketahanan nasional, namun lembaga yang secara serius dan terus-menerus mempelajari dan
membahas masalah ketahanan nasional adalah lembaga pertahanan nasional atau lemhanas.
Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, maka masalah ketahanan nasional selalu
memperoleh perhatian yang besar.
Sejak mulai dengan membahas masalah ketahanan nasional sampai sekarang, telah
dihasilkan tiga konsepsi.Pengertian atau devenisi pertama Lemhanas, yang disebut dalam
konsep 1968 adalah sebagai berikut :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala
kekuatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia.
Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi
tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konspsi pertama yaitu :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung
kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
ancaman baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguahan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,didalam
menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta
gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan integritas,identitas , kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta
perjuangan mengejar perjuangan nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu, maka akan tampak perbedaan antara
lain seperti berikut :
a. Perumusan 1972 bersifat universal, dalam arti bahwa rumusan tersebut dapat
diterapkan dinegara-negara lain, terutama di Negara-negara yang sedang
berkembang.
b. Tidak lagi diusahakan adanya suatu devenisi, sebagai gantinya dirumuskan apa
yang dimaksud kan dengan istilah ketahanan nasional.
3
7. c. Jika dahulu ketahanan nasional di identikkan dengan keuletan dan daya tahan ,
maka ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang berisikan
keuletan dan ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu dapat berubah.
d. Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman , hambatan, serta ganguan.
Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas, dan
kelangsungan hidup.
Dalam pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Jendral Suharto di depan sidang
DPR tanggal 16 Agustus 1975, dikatakan bahwa ketahanan nsional adalah tingkat keadaan
dan keuletan dan ketangguhan bahwa Indonesia dalam menghimpun dan mengarahkan
kesungguhan kemampuan nasional yang ada sehingga merupakan kekuatan nasional yang
mampu dan sanggup menghadapi setiap ancaman dan tantangan terhadap keutuhanan
maupun kepribadian bangsa dan mempertahankan kehidupan dabn kelangsungan cita-
citanya.
Karena keadaan selalu berkembang serta bahaya dan tantangan selalu berubah, maka
ketahanan nasional itu juga harus dikembangkan dan dibina agar memadai dengan
perkembangan keadaan. Karena itu ketahanan nasional itu bersift dinamis, bukan statis.
Ikhtiar untuk mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh ini bukanlah hal baru bagi kita.
Tetapi pembinaan dan peningkatannya sesuai dengan kebutuhan kemampuan dan fasililitas
yang tersedi pula. Pembinaan ketahanan nasional kita dilakukan dipelbagai bidang :
ideology, poluitik, ekonomi, sosial budaya dan hankam, baik secara serempak maupun
menurut prioritas kebutuhan kita.
Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia dalan Trigarta untuk memberi gambaran
umum tentang Indonesia, marilah kita membahasa dahulu dari segi aspek-aspek alamiah
atau Trigatra dengan mulai meninjau :
a. Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah Indonesia
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan
nampak jelas bahwa wilayah Negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang
menurut wujud kedalam, terdiri dari daerah air dengan ribuan pulau-pulau
didalamnya. Yang dalam bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago
kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang terletak antara benua Asia
disebelah utara dan benua Australia disebelah selatan serta samudra Indonesia
disebelah barat dan samudra pasifik disebelah timur.
4
8. Berhubungan letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka
dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geograpis ditengah tengah
jalan lalu lintas silang dunia. Karena kedudukannya yang strategis itu, dipandang
dari tiga segi kesejahteraan dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya Indonesia
telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).
Menurut catatan Indonesia terdiri dari wilayah lautan dengan 13.667 pulau besar
dan kecil, diperkirakan 3.000 pulau diantaranya yang dialami penduduk.
Luas pulau-pulau diperkirakn 735.000 mil persegi, sedangkan luas perairannya
ditaksir 3 sampai 4 kali luas tanah (pulau-pulau). Jarak antara ujung barat sampai
ujung timur adalah kira-kira 3.200 mil, secara geografis kepulauan Indonesia dapat
dibagi 4 kelompok pulau-pulau ialah :
1) Sunda besar yang terdiri dari pulau sumtra, jawa , kalimntan , dan sulwesi.
2) Sunda kecil yang dikenal sebagai nusa tenggara.
3) Maluku, yang terdiri dari pulau-pulau diantara Sulawesi dan Irian Jaya.
4) Irian jaya.
b. Aspek Keadaan dan Sumber-sumber Kekayaaan Alam telah dijelaskan, bahwa
sumber-sumber alam terdapat diatmosfir, dipermukaan bumi temasuk laut dn
perairan dan didalam bumi. Karena itu sumber-sumber alam sesungguhnya
mempunyai arti yang sangat luas apalagi dimana Indonesia terkenal sebagai Negara
yang mempunyai sumber-sumber alam yang dapat dikatakan berlimpah-limpah.
Sebagai gambaran umum, disini dibatasi pada sumber-sumber alam termasuk :
sumber-sumber pelican atau mineral : sumber-sumber nabati atau flora dan sumber-
sumber hewani atau fauna. Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican atau
mineral dapat diutarakan, bahwa Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral
yang meliputi bahan-bahan galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri
disamping sumber-sumber tenaga lain. Perihal sumber nabati atau flora dapat
dikemukakan bahwa di Indonesia telah ditemukan kira-kira 4000 jenis pohon-
pohonan, kira-kira 1500 jenis paku-pakuan, dan kira-kira 5000 jenis anggrek.
Adapula yang mengatakan (van stenis) bahwa disini terdapat 25000 jenis tumbuh-
tumbuhan (angiospermas) dan jenis tumbuh-tumbuhan paku-pakuan (pteridopit).
Diantara tumbuh-tumbuhan itu, yang memang berasal dari Inodonesia ada, tetapi
adapula yang dimasukkan ke Indonesia dari luar.
5
9. c. Aspek Penduduk
Sebagai gambaran umum mengenai penduduk di dindonesia akan dijelaskan soal-
soal seperti berikut jumlah serta pembatasan penduduk distribusi secara geografis
diseluruh Indonesia dan sebagai akibat sehubungan dengan pertambangan serta
penyebaran dan komposisi penduduk.
Perihal jumlah serta pertambangan penduduk dapat diutarakan, bahwa menurut
dugaan, wabah-wabah penyakit, kerusakan pohon,jumlah kematian yagn tinggi
yang disertai dengan gangguan ketertiban dan keamanan umum, dalam abad XVIII,
telah banyak menekan jumlah dan perkembangan penduduk, sehingga jumlah
penduduk di jawa-madura diperkirakan hanya mencapai 5.000.000 jiwa, pada
waktu itu. Bahan-bahan tentang keadaan penduduk diluar Jawa-Madura belum
dikenal waktu itu, namun disanapun diduga jumlahanya ditekan ole keadaan-
keadaan seperti tersebut diatas.
Perwujudan Tannas Indonesia Dalam Pancagatra
I. Ketahanan Nasional Dalam Bidang Ideologi adalah sebagai berikut
a. Agar Pancasila dapat dihayati dan diamalkan secara baik maka ditetapkan oleh
MPR RI ketetapan no II/MPR/1983 tanggal 22 Maret 1978 tentang pedoman
penghayatan dan pengamalan pancasila (P4) atau yang kita kenal dengan eka
prasetia pancakarsa yang artinya monoloyalitas/satu kesatuan terhadap lima
kehendak
b. Pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila tidak merupakan tafsir
pancasila sebagai dasar negara.
c. P4 merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara bagi setiap warga negara Indonesia.
d. Pancasila telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum
dalam UUD. 1945
e. Untuk memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan warga masyarakat.
II. Ketahanan Nasional Dalam Bidang Politik
a. Tingkat ketahanan nasional dibidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem
politik yang dianut dalam menanggulangi segala bentuk tantangan dan ancaman
yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia
6
10. b. Sistem demokrasi liberal, sistem pemerintahan yang relatif stabil dapat
bertahan selama bertahun-tahun, akan tetapi tidak menghasilkan pemerintahan
yang stabil.
c. Dekrit Presiden pada tang 5 Juli 1959 kembali ke UUD 1945 akan tetapi
didalam kenyataannya kita melaksanakan demokrasi terpimpin yang
mendekatkan “kediktatoran” hal ini bertentangan dengan jiwa pancasila.
d. Pada pemerintahan orde baru (sejak 1966) kita melaksanakan UUD kenegaraan
tahun 1968 Presiden RI menjelaskan tentang demokrasi Pancasila yang hukum
dasar telah diatur dalam UUD 1945.
III. Ketahanan Nasional di bidang ekonomi dalam melaksanakan kegiatan
perekonomian negara kita pernah Melaksanakan sistem ekonomi liberal dan sistem
ekonomi terpimpin dengan deklarasi ekonomi. Akan tetapi kedua sistem ekonomi
tersebut tidak mencapai sasaran karena kedua-duanya tidak berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.
Setelah sistem pemerintahan orde baru kita memakai sistem ekonomi pancasila.
Pembangunan ekonomi yang berdasarkan pada demokrasi ekonomi menentukan
bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan.
Pembangunan itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara
c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
d. Sumber-sumber keuangan dan kekayaan negara digunakan dengan
permufakatn lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap
kebijaksanaan ada pada lembaga lembaga tertentu.
e. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan dipekerjakan dan penghidupan yang
layak.
f. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan masyarakat.
g. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara.
7
11. C. Komponen Pertahan
Di Indonesia sistem pertahanan negara dalam melengkapi ancaman militer
menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama dengan didukung
oleh komponen cadangan dan komponen pendukung. Sistem Pertahanan Negara dalam
menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang
pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang
dihadapi dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa. Komponen
utama adalah Tentara Nasional Indonesia yang siap digunakan untuk melaksanakan
tugas-tugas pertahan. Komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang telah
disiapkan untuk dikerahkan melalu mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat
kekuatan dan kemampuan komponen utama. Komponen pendukung adalah sumber
daya nasional yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan
komponen utama dan komponen cadangan. Komponen pendukung tidak membentuk
kekuatan nyata untuk perlawanan fisik.
Sumber Daya Nasional terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam dan
sumber daya buatan. Sumber daya nasional yang dapat dimobilisasi dan
didemobilisasi terdiri dari sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan
prasarana nasional yang mencangkup berbagai cadangan militer strategis faktor
geografi dan lingkungan, sarana dan prasarana di barata, di perairan maupun di udara
dengan segenap unsur perlengkapannya dengan atau tampa modifikasi
Komponen pendukung terdiri dari 5 segmen :
Para militer :
a. Polisi (Brimob)
b. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
c. Perlindungan masyarakat(Linmas) lebih dikenal dengan sebutan pertahanan sipil
(Hansip)
d. Satuan pengamanan (Satpam)
e. Resimen Mahasiswa (Menwa)
f. Organisasi kepemudaan
g. Organisasi bela diri
h. Satuan tugas (Satgas) partai
8
12. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a. Ketahanan nasional adalah : kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional didalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,serta gangguan
baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang secara langsung ataupun tidak
langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup
bangsa dan Negara
b. Perkembangan dan asas-asas konsepsi ketahanan nasional Indonesia
i. Perjuangan dan kemampuan bangsa Indonesia
ii. Perkembangan konsepsi ketahanan nasional
iii. Asas-asas dan kebijaksanaan umum
c. Perwujudan nasional dalam pancagatra
i. Ketahanan nasional dibidang ideologi,
ii. Ketahanan nasional dibidang politik,
iii. Ketahanan nasional dibidang ekonomi,
iv. Ketahanan nasional dibidang sosbud,
v. Ketahanan nasional dibidang pertahanan keamanan
Ketahanan nasional dianalisis berdasarkan pembidangan kehidupan nasional. Bangsa
Indonesia membagi kehidupannya secara global kedalam delapan gatra. Trigatra mencakup
unsur-unsur alam yang terdiri atas kondisi geografis negara, kekayaan alam, dan keadaan
serta kemampuan penduduk. Aspek pancagatra mencakup unsur-unsur sosial yang meliputi
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam.
9