6. Hirarki/klasifikasi jalan pd umumnya :
• Jalan ARTERI : jln yg melayani lalin utama dgn ciri-
2 perjalanan jarak jauh, kecept rata-2 tinggi, &
akses dibatasi scr efisien;
• Jalan KOLEKTOR : jln yg melayani lalin
pengumpul/pembagi dgn ciri-2 perjalanan jarak
sedang, kecept rata-2 sedang & akses dibatasi;
• Jalan LOKAL : jln yg melayani lalin setempat dgn
ciri-2 perjalanan jarak dekat, kecept rata-2
rendah & akses tdk dibatasi.
FUNGSI & HIRARKI JALAN
8. Sebuah Contoh..........
• Banyak jalan kecil dgn arus lalu lintas sedikit,
membentuk suatu persimpangan dgn jln
utama, yg akhirnya mengganggu jln utma tsb.
• Salah satu cara yg sering dilakukan (di Eropa)
utk meningkatkan pergerakan arus lalin pd jln
utama adlh dgn menutup jln kecil tsb.
10. Kelompok Arus Lalin
• Lalin terusan (through traffic)
• Lalin masuk kota
• Angkt umum
• Kend barang
• Kend parkir
• Spd mtr
• Sepeda
• Pejalan kaki
• Kaum disable
• dll
12. Sistem Satu Arah (SSA) –
One Way Traffic
Tujuan :
• Memperbaiki & menyederhanakan arus lalin
• Meningkatkan kapasitas
• Mengurangi tundaan
• Mengurangi kecelakaan (.....?)
• Meningkatkan kecept (......?)
14. SSA
Keuntungan :
• Relatif murah
• Tdk butuh lahan tambahan
• Self-enforcing
• Perubahan yg mudah
• Kapasitas ruas jln meningkat
• Kapasitas simpang meningkat
• Kecept meningkat (10-20 %)
• Mengurangi kecel di
simpang:
no lead-on collision
less collision point
better pedestrian protection
Kerugian :
15. SSA
Keuntungan :
• Relatif murah
• Tdk butuh lahan tambahan
• Self-enforcing
• Perubahan yg mudah
• Kapasitas ruas jln meningkat
• Kapasitas simpang meningkat
• Kecept meningkat (10-20 %)
• Mengurangi kecel di
simpang:
no lead-on collision
less collision point
better pedestrian protection
Kerugian :
• Sulit utk warga luar kota
• Menggunakan jln pemukiman
• Akses terbatas
• Menambah jarak tempuh (di
London -+ 35 %)
• Meningkatkan fatalitas
kecelakaan pejalan kaki (di
ruas jln -+ 35 %):
di London :
total = turun 38 %
fatal = naik 5 %
• Butuh tempat penyeberangan
lebih banyak.
17. IMPLEMENTASI SSA
• Adequate design at entry/exit points.
• Good advance publicity:
– Local Radio/TV?
– Maps in Local Press
– Hand-outs at Petrol Stations, Libraries, Public
Buildings
• Involve Police, P.T. Operators, Traders/Commerce
organisations at an early stage.
• Phased implementation
18. Contra Flow
• In transport engineering nomenclature, a counterflow
lane or contraflow lane is a lane in which traffic flows in
the opposite direction of the surrounding lanes.
• Contraflow lanes are often used for bicycles or bus rapid
transit on what are otherwise one-way streets. In a
sample configuration for buses, a street might have four
lanes: the outermost lanes are reserved for buses in
both directions, while the center two lanes are available
for general traffic in only one direction. Thus, the street
functions as two-way for buses, but one-way for all
other vehicles.
19. Contra flow
• Dalam transportasi rekayasa nomenklatur, jalur berlawanan
atau jalur contraflow adalah jalur di mana arus lalu lintas di
arah yang berlawanan dari jalur sekitarnya.
• Jalur Contraflow sering digunakan untuk sepeda atau bus
rapid transit pada apa yang dinyatakan jalan satu arah. Dalam
contoh konfigurasi untuk bus, jalan mungkin memiliki empat
jalur: jalur terluar disediakan untuk bus di kedua arah,
sedangkan pusat dua jalur yang tersedia untuk lalu lintas
umum hanya satu arah. Dengan demikian, fungsi jalan
sebagai dua arah untuk bus, tapi satu arah untuk semua
kendaraan lain.
22. Tidal Flow (Arus Pasang Surut)
• Dilaks apbl tersedia
ruang jln cukup lebar,
sedangkan tk arus
sangat tdk seimbang
ant msg2 arah pd wkt2
ttt.
23. Reversible Lane
• A reversible lane (British English: tidal flow) is a lane
in which traffic may travel in either direction,
depending on certain conditions. Typically, it is
meant to improve traffic flow during rush hours, by
having overhead traffic lights and lighted street signs
notify drivers which lanes are open or closed to
driving or turning.
24. jalur reversibel
• Sebuah jalur reversibel (Bahasa Inggris: aliran pasang
surut) adalah jalur di mana lalu lintas dapat
perjalanan di kedua arah, tergantung pada kondisi
tertentu. Biasanya, hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan arus lalu lintas selama jam sibuk,
dengan memiliki lampu lalu lintas overhead dan
tanda-tanda jalan berlampu memberitahu driver
yang jalur yang terbuka atau tertutup untuk
mengemudi atau berputar.
25. Reversible Lane
• Dpt disediakan
reversible lane
(jalur yg dpt
dipakai utk arah
yg berbeda /
bergantian arah)
pagi sore
26. Tidal flow control (1)
• A) Gantry Signals
– High initial cost
– Low running cost
– Maintenance!?
• B) Moveable Barriers
or Gates (Sydney)
– Variable Signs
– (CCTV useful safety
measure).
27. • A) Gantry Sinyal
- Biaya awal tinggi
- Biaya operasional rendah
- Pemeliharaan!?
• B) Hambatan liturgi atau Gates (Sydney)
- Tanda Variabel
- (CCTV pengamanan berguna).
28. Tidal flow
control (2)
• C) Temporary Signs and Cones – moved
manually by Police or L/A.
– Low initial cost
– High running cost
– Not suitable for long stretches (jalur yg
panjang)
• D) Permanent Signs:
– Suitable for long stretches
29. Larangan Belok Kanan
Alasan :
• Tingginya angka kecelakaan
• Terjadi pengurangan kapasitas simpang
Catatan :
Pergerakan yg dilarang tetap
hrs diakomodasi
Ada 3 metoda :
• ‘T’ turn
• ‘G’ turn
• ‘Q’ turn