SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 16
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Bahana Mahasiswa
                                                                                  Edisi Akhir Tahun 2010   1




  Terbit 16Halaman                                            No.261 Tahun XXVII Edisi Akhir Tahun 2010

                     Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
cmyk
Bahana Mahasiswa
                                                                                                                                                              Edisi Akhir Tahun 2010
                                                                                                                                                              Edisi Akhir Tahun 2010              2
      Orientasi Pertama
          Pada Duit                                        Kancing Almamater                                     Dosen PLS Kurang                                  Knalpot Bising
UNIVERSITAS Riau kini punya 9 fakultas.                          UIR?                                          Assalamualaikum Wr. Wb.                            Assalamualaikum Wr. Wb.
Setiap fakultas ada badan kajian. Total 27                                                                     Kami dari program studi Pendidikan                 Rektor Universitas Riau yang
badan kajian se-UR. Yang aktif, 9 badan.                    Assalamualaikum Wr. Wb.                        Luar Sekolah (PLS) FKIP UR ingin beri sa-          terhormat. Setiap pagi pengendara roda
Artinya, hanya sepertiga dari total badan                   Saya mahasiswa non reguler FKIP 2009.          ran dan masukan kepada para pimpinan di            dua yang masuk kampus menggunakan
kajian. Sungguh miris. Padahal badan kajian             Saya ingin bertanya kepada pihak yang              FKIP. Kami sudah tiga semester kuliah di           knalpot tidak sesuai standar. Ini sangat
adalah wadah meneliti para dosen di tingkat             berwenang dalam pengadaan almamater                FKIP PLS.                                          mengganggu kuliah. Apalagi kelas kami
fakultas. Mengapa tidak aktif, alasannya                kampus. Ketika saya mengambil almamater                Menurut kami, banyak hal yang mesti            berdekatan dengan jalan utama. Mohon
beragam. Sibuk. Badannya tak sesuai bidang              di bagian kemahasiswaan, saya melihat ada          dibenahi. Salah satunya jumlah dosen.              ditinjau kembali Pak. Terima kasih.
ahli. Alasan terbanyak, SK dari rektor sebagai          kejanggalan.                                       Dosen tetap PLS hanya 7 orang, sementara
kepala badan belum keluar. “Tidak ada                       Kancing almamater saya bertuliskan             kapasitas mahasiswanya berpuluh kali lipat                                         YK
legalitasnya,” kata mereka kompak. Sebagian             Universitas Islam Riau. Padahal saya               lebih banyak. Akibatnya dosen tak punya                             Mahasiswa FKIP UR
kecil hanya mengatakan badannya tidak ada               mahasiswa Universitas Riau. Jadi                   jadwal libur. Mohon ini ditindak lanjuti.
kegiatan, tanpa merinci alasan selanjutnya.             bagaimana ini? Apakah keliru atau memang           Terimakasih.                                          Kirimkan saran dan Kritik anda soal
                                                                                                                                                                       permasalahan di UR ke
    Pejabat tingkat universitas, termasuk               disengaja? Saya mohon penjelasannya.
Usman Tang, tak risau dengan kondisi ini.               Terimakasih.                                                        Mahasiswa PLS FKIP UR               facebook: Bahana Mahasiswa
Padahal ia Kepala Lembaga Penelitian                                                                                                                                       email:
(Lemlit). Saat Netti Herawati, Kepala Badan                                                 Tri                                                                bahanamahasiswa@yahoo.com
Kajian Pangan dan Gizi mengajukan pro-                                      Mahasiswa FKIP 2009
posal bantuan dana untuk kegiatan skala
nasional, “Pak Usman bilang badan
tanggung jawab fakultas, bukan universitas.”
Netti pun tak dibantu sepeser pun.                          Sekapur Sirih                                                  Diskusi Lagi dan Lagi
    Mestinya Usman Tang wajib khawatir
dengan badan kajian yang sepi kegiatan, sebab
fakultas ujung tombak kemajuan UR. Dan                  “Deklarasi Fopersma Riau. Pertama                 perusahaan minyak—sejenis Chevron. Topik            buah per tahun. Padahal salah satu tolak ukur
penelitian salah satu komponen untuk                    menolak amplop beserta isinya. Kedua              diskusinya, Kritik Sosial Azizon, Dulu dan Kini.    kemajuan UR bisa dilihat melalui hasil
mengukur kemajuan itu. Nyatanya ia tak                  menuntaskan agenda reformasi. Ketiga              Diskusi diadakan di Coto Makassar Daeng             penelitian di bawah naungan pusat dan badan
cemas. Karena ia masih punya pusat kajian,              menegakkan demokrasi. Keempat menjadi             Gassing Pekanbaru.                                  kajian.
pusat penelitian di tingkat universitas.                insan pers sesungguhnya.” Kata-kata ini                                                                   Selain itu, kita punya liputan soal
Jumlahnya 12 dengan masing-masing                       diucapkan Resti, kru Visi Unilak. Semua           Pembaca budiman,                                    perjalanan dua kru BM memperdalam ilmu
bidang kajian. Ada perairan, lingkungan,                peserta ikuti kata-kata Resti. Ini jadi agenda        Berbagai forum diskusi yang diikuti BM          jurnalisme di Medan dan Lampung. Ini tersaji
kependudukan, ekonomi, teknologi, energi,               akhir Rapat Kerja Akhir Tahun Fopersma            tentu berpengaruh pada penyajian Bahana.            di rubrik feature. Di samping liputan, BM
sampai wanita.                                          Riau, 25-26 Desember 2010 di Sekretariat          Salah satunya mewujudkan liputan yang kritis        sedang mengurus acara workshop menulis
    Jika ditilik lebih jauh, pusat kajian ini juga      Bahana Mahasiswa.                                 dan independen. Di edisi ini, kami angkat           kerjasama dengan Eka Tjipta Foundation.
tak aktif-aktif amat. Bahkan ada pusat kajian               Rapat kerja ini dihadiri empat LPM se-        liputan utama soal pusat dan badan penelitian       Workshop diadakan 30 Januari-5 Februari
bikin satu kegiatan per tahun. Itu pun dari             Riau; Visi Unilak, Aklamasi UIR, Bahana           di UR. Menilik perkembangan mereka, dari            2011. Lalu 6 Februari 2011 di Pustaka Soeman
dana yang disediakan Lemlit. Kalaupun                   UR, dan Gagasan UIN Suska. Ada empat              awal berdiri hingga sekarang. Temuan BM,            HS akan diluncurkan buku Agama Saya Adalah
banyak kegiatan, lebih berorientasi proyek.             agenda seharian itu; diskusi bersama Aliansi      dari 28 badan kajian di UR, hanya 9 badan           Jurnalisme karya Andreas Harsono. Ia
    Almasdi Syahza, dosen Pendidikan                    Jurnalis Independen bertajuk Mendambakan          yang aktif. Kegiatan penelitian di sebagian         wartawan internasional yang berkiblat pada
Ekonomi FKIP punya pengalaman, yang                     Pers Kritis di Riau, diskusi bertajuk Visi ABG    besar pusat kajian pun hanya dua sampai tiga        sembilan elemen jurnalisme. ***
baginya, tak menyenangkan, soal pusat kajian.           Dulu, Fopersma Kini bersama satu alumni
Waktu itu ia ingin masukkan proposal ke                 perwakilan empat LPM. Lalu ada masak-
salah satu pusat kajian untuk suatu                     masak dan makan malam bersama.
penelitian. Sudah diusulkan, ternyata                   Malamnya—agenda terpenting—Roadmap
proposalnya tak jebol. Ia yakin pusat itu               Fopersma 2011—mau dibawa ke mana
bermain. “Setiap pusat ada geng sendiri. Jadi           Fopersma setahun ke depan, ditentukan di
yang dapat proyek ya mereka-mereka saja,”               sini. Pukul 02.52, rapat kerja seharian usai.
katanya. “Ya, banyak yang bermain dosen di                  Sempena tahun baru Islam 7 Desember
Unri ini. Itu sudah jadi rahasia umum,” kata            2010, BM juga menggelar diskusi bersama
Elmustian Rahman, Kepala Pusat Penelitian               Fopersma. Diskusi bertajuk Pluralisme
Kebudayaan dan Kemasyarakatan (P2KK).                   Beragama. Salah satu bahasannya soal
    Ini diakui sendiri oleh Usman Tang.                 Ahmadiyah yang divonis haram oleh
“Unri masih berorientasi menambah dana                  Majelis Ulama Indonesia. Tiga hari
universitas melalui penelitian.” Tujuan mulia,          kemudian—masih bersama Fopersma—                                                                                                    foto: aang BM
menghasilkan paten, belum jadi prioritas.               ada diskusi dengan Kanda Azizon Nurza.
Yang penting bagaimana caranya pundi-                   Ia mantan aktivis, alumni UR. Kini ia            Suasana rapat kerja Fopersma Riau, 25 Desember 2010, di sekretariat Bahana.
pundi dana bisa semakin dan semakin                     bekerja di PT BOB-BSP Siak Hulu, sebuah
banyak. ***

                                                       STT: Surat Keputusan Menteri Penerangan RI No.1031/SK/Ditjen PPG/STT/1983. ISSN:0215 -7667                      Redaksi menerima tulisan, asal
                                                     Penerbit: Lembaga Pers Mahasiswa Bahana Mahasiswa UR. Penasehat: Prof. Dr. Ashaluddin Jalil,                     sesuai dengan misi pers mahasis-
                                                      M.S (Rektor Universitas Riau). Drs. Rahmat, MT (Pembantu Rektor III Universitas Riau). Pemimpin                  wa. Tulisan berupa naskah asli,
                                                      Umum: Made Ali Pemimpin Redaksi: Aang Ananda Suherman Pemimpin Perusahaan: Lovina                                  karya orisinil, belum pernah
                                                       Bendahara Umum: Lovina Sekretaris Umum: Lovina Litbang: Erliana Redaktur Pelaksana/                              dipublikasikan di media massa
                                                     Redaktur: Lovina Reporter:Ahlul Fadli Fotografer: Ari Mashuri MS Artistik/Lay Out/Ilustrator: Ari                  manapun, dan diketik rapi dua
                                                      Mashuri MS Perpustakaan, Dokumentasi: Erliana Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan: Kampus                           spasi. Redaksi berhak melakukan
                                                      Universitas Riau Jl. Pattimura No.9 Pekanbaru 28131 Telp.(0761) 47577 Fax (0761) 36078. Dicetak
                                                                                                                                                                         penyuntingan sepanjang tidak
                                                                pada: PT. Riau Pos Graindo Pekanbaru. Isi di luar tanggung jawab percetakan.
                                                                                                                                                                        mengubah hakikat dan makna
                                                     email: bahanamahasiswa@yahoo.com facebook: bahana mahasiswa                                                        tulisan. Bagi tulisan yang tidak
                                                                                                                                                                      dimuat akan menjadi milik redaksi


                                                        Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
Sempena                                                                                                               Bahana Mahasiswa
                                                                                                                                                3
                                                                                                                       Edisi Akhir Tahun 2010



                                Aset Riau Jalur Lari
                  Oleh Ahlul Fadli


       Sempat ditentang orang tua.                   kota se-Riau. Syarat utama ikut seleksi PPLP:
                                                     pernah juara Popda Riau.
 Kini ia fokus hadapi PON 2012.                          Ranti lolos seleksi di PPLP. Ia masuk
                                                     asrama. Jadwal latihan super ketat. Subuh
RANTI Febriani Eka Putri saat itu duduk di
kelas 2 SMAN 13 Pekanbaru. Ia ikut Pekan
                                                     latihan sampai pukul 06.00. Lalu berangkat
                                                     sekolah. Pulangnya, latihan lagi. Begitu setiap
                                                                                                        “Belajar disiplin, mandiri,
Olahraga Pelajar Daerah (Popda) cabang
atletik lari. Ranti wakili Riau di cabang lari 400
dan 800 meter gawang puteri.
                                                     hari. “Latihan dan sekolah sangat dikontrol.
                                                     Tak ada kata tidak latihan, walaupun tidak
                                                     ada pertandingan.” Khusus hari Minggu
                                                                                                             dan belajar cari
     Selain Ranti, masih ada 12 wakil Riau
lainnya. Ranti termasuk kategori remaja umur
                                                     mereka libur latihan.
                                                         Ketika duduk di kelas 2 SMA, Suyanto             penghasilan sendiri.”
17 tahun ke bawah. “Sebelum mulai nervest            dan Hasnur, pelatih lari Ranti,
banget,” akunya mengenang momen itu.                 mengikutkannya dalam Popda. Mereka nilai
Makin gugup lagi saat ia masuk lapangan              Ranti punya potensi juara. Penilaian mereka
pertandingan. “Dor...” bunyi pistol tanda            tepat. Ranti berhasil meraih medali emas pada
dimulai pertandingan. “Saat lari nervest             cabang lari 400 dan 800 meter gawang puteri.
langsung hilang.”                                    Itu kemenangan pertamanya setelah lama
     Ranti terus berlari dan berlari. Yang ada       vakum dalam perlombaan.
dibenak, secepatnya sampai garis finish. “Cepat          Ranti tetap menomor satukan sekolah.
sampai, cepat sampai,” itu yang selalu terucap       Saat akan menghadapi ujian nasional, ia


                                                                            ...
di hatinya. Tiba di garis finish. Ia yang pertama    putuskan rehat selama enam bulan. Selesai


                        ...
sampai. Ranti pun berhasil menjuarai lomba           ujian, ia kembali latihan seperti biasa.
itu.
                                                          Tamat SMA tahun 2008, Ranti sebetulnya
     Ranti lahir di Painan, Sumatera Barat, 4        tak ingin kuliah. “Lebih enak kerja.” Namun
Februari 1990. Sejak kecil, anak pertama dari        pelatih lari menganjurkan lain. Akhirnya ia
lima bersaudara ini suka olahraga. Ia tak suka       masuk Universitas Riau jalur Penerimaan Bibit
main boneka—tak seperti kebanyakan anak              Unggul Daerah (PBUD). Ia pilih Jurusan
perempuan lainnya.                                   Kepelatihan Fakultas Keguruan dan Ilmu
     Kelas 5 SD, Ranti mulai tekuni olahraga         Pendidikan (FKIP). “Sebetulnya aku ingin jadi
lari. Bakat itu muncul saat pelajaran olahraga       Polwan. Keren aja liatnya. Tapi tinggi badan
lari di sekolahnya. Ia pun diikutkan Pekan           kurang,” katanya.
Olahraga dan Seni (Porseni) antar SD se-                  Semasa kuliah, Ranti juga disibukkan
Pekanbaru.                                           dengan jadwal latihan maupun pertandingan.
     Bertempat di SDN 005 Rumbai, Ranti              Beberapa prestasi berhasil diraihnya; juara satu
mewakili SDN 002 untuk cabang lari. “Belum           lari 400 meter gawang pada Pekan Olahraga
terpikir untuk menang,” katanya. Latihan             Daerah (Porda) di Bengkalis 2009, juara tiga
seadanya, pemanasan dan lari-lari kecil              800 meter gawang pada Pekan Olahraga
sebelum tanding, Ranti berhasil meraih juara         Mahasiswa Nasional (Pomnas) Palembang
satu se-Pekanbaru. Ia lalu diberi beasiswa.          2009, dan peringkat empat pada Kejuaraan
“Tak bayar uang sekolah sampai tamat,”               Nasional (Kejurnas) di Jakarta 2010.
ucapnya.                                                  Pengalaman tak terlupa Ranti saat ikut
     Masuk SMPN 19 Pekanbaru, Ranti vakum            Pomnas di Palembang. Ia mewakili Universi-
lari. “Memang tak terpikir ikut lomba lagi,”         tas Riau, dua minggu setelah lebaran. Selain
katanya. Lulus SMP, Ranti lanjut ke SMAN             dirinya, ada enam atlet lain yang diutus.
13 Pekanbaru. Di sana ia bertemu Dedi, juga               Sebelum bertanding, seperti biasa, ia
atlet lari. Dedi teman sekelas Ranti. Dedi ajak      pemanasan dulu. Saat pertandingan
Ranti kembali lagi ke lapangan—ikut lomba            berlangsung, hujan turun. Ranti berada di
lari. “Dari pada nggak ada kegiatan, mending         lintasan empat lari 400 meter gawang. Saat
gabung lagi,” kata Ranti menirukan perkataan         pistol berbunyi, target menang sudah ada.
Dedi.                                                “Tapi karena kelalaian atlit dan pelatih, aku
     Ranti tak langsung meng-iya-kan. “Belum         berpindah posisi dari lintasan empat ke
minta izin orang tua.” Saat minta izin,              lintasan lain.” Ia pun didiskualifikasi.
rupanya orang tua melarang. Alasannya, jadwal             Ia sedih dan kecewa. Namun berkat
latihan padat, dari pagi sampai sore. “Aku           dukungan pelatih, semangatnya kembali
belum punya motor saat itu.” Ranti tak putus         muncul saat kelas lari 800 meter gawang. Ia
asa. Biarpun tak ada motor, “Pergi latihan           mulai meredam sedihnya dan bertekad, “Di
naik oplet.”                                         kelas ini aku harus juara.” Akhirnya Ranti
     Tak cukup sampai di situ, Ranti berupaya        berhasil dapat perunggu. “Lawannya cukup
yakinkan orang tua. Ranti buktikan dirinya           berat, rata-rata sudah punya jam terbang
serius di cabang lari. “Mereka sempat ragu           tinggi.”
aku sanggup atau tidak. Aku bilang, nanti                 Banyak hal berharga didapat Ranti dengan
kalau tidak sanggup lagi, berhenti.”                 jadi atlit lari. “Belajar disiplin, mandiri, dan
     Berkat dorongan Dedi, tahun 2006 Ranti          belajar cari penghasilan sendiri.” Atlet lari
ikut seleksi masuk Pusat Pelatihan Pelajar           idolanya, Dede Herawati, seorang atlet
(PPLP) Cabang Atletik Kota Pekanbaru.                nasional. Saat ini, mahasiswa angkatan 2008
Untuk bisa lolos, ia harus bersaing dengan           ini tengah fokus persiapan menghadapi Pekan
sembilan orang lainnya dari kabupaten dan            Olahraga Nasional (PON) 2012 di Riau. ***                                                  Istimewa

                                                     Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
Bahana Mahasiswa
                                                                                                                                               Bahana Mahasiswa
                                                                                                                                                  Edisi Akhir Tahun 2010
                                                                                                                                                                                       44
                                                                                                                                                   Edisi Akhir Tahun 2010




                                           Cuap-cuap Hidup Badan
                                                                             Oleh Lovina

                                          Lebih dari separuh badan kajian hidup segan mati
                                                      tak mau. Beragam masalah.
GEDUNG Marine Center Fakultas                    Singapura. “Kalau pesan, kita tidak tahu cara      Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) lain lagi. Sejak   seraya melihatkan meja kerja yang tak ada
Perikanan dan Ilmu Kelautan (Faperika)           pasangnya.” Ini juga jadi salah satu sebab kerja   tahun 2007, mereka masih menanti SK rektor         tumpukan berkas. Ia pun tak paham SK itu
Universitas Riau (UR). Lantai dua lorong kiri    badan mandek.                                      untuk keabsahan nama badan kajian. “Setelah        tersangkut dimana. Prosedurnya, jelas
ruangan pertama sisi kanan. “Di sini lah dulu         Sebab utama BPP-L2P vakum karena              SK rektor untuk nama badan keluar, baru kita       Darussalam, dari fakultas ke rektor, lalu ke
tempatnya. Sekarang sudah tidak ada lagi         persoalan SK. Yusni Ikhwan Siregar, kepala         ajukan proposal untuk kepala badannya,” kata       Pembantu Rektor II, lalu ke BAUK, baru
kegiatannya,” ujar Achmadi Martadinata           BPP-L2P sekarang, belum pegang surat               Wan Asrida, Ketua Jurusan Ilmu                     kepegawaian bikin SK.
Trikora. Ia merujuk sebuah ruangan               keputusan rektor—bukti keabsahan dirinya           Pemerintahan.                                          Ditanya komentar soal badan kajian sepi
tempatnya hampir tiap sore beraktivitas.         sebagai kepala BPP-L2P. Padahal sudah                  Hingga kini, baru Ilmu Pemerintahan            kegiatan, Rektor UR, Prof Ashaluddin Jalil
“Sekarang sudah jadi ruang ICT,” lanjutnya.      ditunjuk melalui rapat jurusan sejak 2008.         yang SK nama badannya sudah keluar.                bilang itu urusan fakultas. “Badan kajian itu
    Dulu ruang itu milik Badan Penelitian        “Tidak bisa melakukan kegiatan karena tidak        Jurusan lain, masih menanti. Padahal pro-          di bawah fakultas,” katanya. Soal SK badan
dan Pengembangan Lingkungan Laut dan             ada legalitasnya.”                                 posal pengajuan nama badan diusulkan               yang belum keluar, ia mengaku tak tahu.
Pesisir (BPP-L2P). Ia berada di bawah                 Di Faperika ada lima badan kajian lagi.       kolektif ke rektor—secara bersamaan untuk          “Belum ada berkas masuk soal itu. Tanyakan
Jurusan Ilmu Kelautan. Semua aktivitas
badan dikerjakan di sana—mulai dari
perencanaan kegiatan sampai bikin laporan
                                                 Semuanya vakum. “Tidak ada yang aktif lagi
                                                 di sini,” kata Bustari Hasan, Dekan Faperika.
                                                 Alasan mereka beragam. Syaifuddin, Kepala
                                                                                                    semua jurusan, melalui fakultas. “Tidak tahu
                                                                                                    kenapa baru kita yang keluar SK-nya,” ujar
                                                                                                    Wan.
                                                                                                                                                                           ...
                                                                                                                                                       saja langsung ke dekannya,” ujarnya.

                                                                                                                                                           Masalah lain pada badan kajian, yakni
akhir. Trikora juga peneliti di badan itu.       Badan Penelitian dan Pengembangan                      Pernyataan Wan diamini jurusan lain di         keluarnya Keputusan Presiden Nomor 80
    Kini, bila pagi hari, ruang berukuran 6x8    Sumberdaya Perairan dan Lingkungan (BPP-           FISIP. “SK badan kami belum keluar,” kata          tahun 2003 tentang pengadaan barang dan
meter itu kunci. Tak ada aktivitas badan lagi.   PSP) mengaku peluang meneliti sedang               Kasmirudin, Ketua Program Studi                    jasa pemerintah—kini diganti Peraturan
“Barang-barangnya pun sudah tak ada.             langka. “Yang lagi marak bidang lingkungan         Administrasi Niaga. Jurusan lain pun               Presiden Nomor 54 tahun 2010. “Yang
Hanya tinggal dua lemari dan sisa-sisa           dan budidaya perikanan,” ujarnya simpel.           bernasib sama. Wan menambahkan, di SK              memberatkan, kerjasama dengan pihak luar
perangkat komputer,” katanya. Satu lemari             Darwis, Kepala Badan Penelitian dan           badan milik jurusannya, tertera tanggal keluar     perlu ada perusahaan dan NPWP. Kini PNS
tiga pintu di sisi kiri pintu masuk, lemari      Pengembangan Ekonomi Wilayah dan Pesisir           SK 8 Februari 2010. “Tapi saya baru terima         pun tidak boleh main proyek,” kata Siswanto,
satunya berpintu dua di pojok kanan. Sisa-       (BPP-EWP) beralasan sulitnya jalin kerjasama       sebulan ini. Tidak tahu di mana nyangkutnya.”      Kepala Badan Pelayanan Pengkajian
sisa perangkat komputer bertumpuk di             dengan pihak luar. “Sudah ada lembaga                  Darussalam, Kepala Kepegawaian Univer-         Penerapan Teknologi di Fakultas Teknik.
lantai. “Sudah rusak karena tidak dipakai.”      penelitian dan pusat-pusat. Kita kalah saing       sitas Riau, yang kerjanya bikin SK, mengaku            Bintal Amin, Kepala Pusat Penelitian
    Ploter adalah barang paling berharga yang    dengan mereka,” akunya. Ia tawarkan solusi         belum ada SK yang masuk selama ia                  Kawasan Pantai Perairan berpendapat sama.
tersisa. Gunanya cetak peta ukuran A nol.        mengatasi ketidak aktifan badan di                 menjabat. Dua tahun lalu, sebelum dirinya,         Baginya, ini perlu solusi dari lembaga
Ini pun sudah tak berfungsi. Ploter              fakultasnya, “Lemlit atau pusat kerjasama          bagian kepegawaian dijabat oleh Saleh—kini         penelitian (lemlit). Mereka mesti turut bantu
diletakkan di Laboratorium Fisika Laut. “Tali    dengan pihak luar, lalu kerjaannya                 Kepala Badan Administrasi Umum dan                 pusat kajian carikan penelitian melalui
baltingnya putus.” Tali ini tak dijual di In-
donesia. Bila ingin beli, harus pesan ke                             ...
                                                 dilimpahkan ke badan sesuai bidangnya.”

                                                    Kondisi badan kajian di Fakultas Ilmu
                                                                                                    Keuangan (BAUK). “Biasanya kalau ada,
                                                                                                    langsung kita kerjakan. Ni kan, tidak ada
                                                                                                    berkas menumpuk di meja saya,” katanya
                                                                                                                                                       kerjasama dengan pihak luar. “Kan tidak
                                                                                                                                                       semua pusat punya jaringan luas,” katanya.
                                                                                                                                                       Agar kerjasama terjalin, perlu pendekatan dan
                                                                                                                                                       kepercayaan pihak luar. “Tidak mungkin sekali
                                                                                                                                                       ketemu langsung percaya, butuh proses,”
                                                                                                                                                       lanjut Bintal.
                                                                                                                                                           Christine Jose, Kepala Badan Kajian
                                                                                                                                                       Kimiawi Bahan Alam di Fakultas Matematika
                                                                                                                                                       dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
                                                                                                                                                       kemukakan alasan pribadi. “Saya sibuk
                                                                                                                                                       belakangan ini.” Baginya, mengajar nomor
                                                                                                                                                       satu. “Tambah lagi saya jadi ketua panitia
                                                                                                                                                       beberapa kegiatan berskala nasional. Jadi
                                                                                                                                                       badan kajian ini tidak ter-handle,” katanya. Ia
                                                                                                                                                       tawarkan solusi konkrit; akan adakan rapat
                                                                                                                                                       dan rombak struktur kepengurusan badan
                                                                                                                                                       kajiannya.
                                                                                                                                                           Kendala sama dirasakan Irwan dan Rita
                                                                                                                                                       Anugerah. Irwan Kepala Unit Pengkajian dan
                                                                                                                                                       Pengembangan IPTEK Fisiologi dan
                                                                                                                                                       Olahraga (UP2IFO) di Fakultas Kedokteran.
                                                                                                                                                       Sedangkan Rita Kepala Badan Pengkajian
                                                                                                                                                       Pengembangan Akuntansi dan Keuangan di
                                                                                                                                                       Fakultas Ekonomi. Irwan mengaku, sudah
                                                                                                                                                       dua tahun tidak ada kegiatan di badannya.
                                                                                                                                                       “Saya sibuk. Tidak bisa. Tak ada yang mau
                                                                                                                                                       gantikan. Ya sudah.” Sementara Rita
                                                                                                                                                       menganggap badan kajiannya seperti
                                                                                                                                                       ekstrakurikuler. “Kebetulan kita punya wadah
                                                                                                                                                       untuk berkreatifitas.” Baru tahun 2010 ini
Salah satu kegiatan penelitian dosen


                                                  Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
Bahana Mahasiswa

                                                                                                                                                                                       55
                                                                                                                                                Bahana Mahasiswa
                                                                                                                                                   Edisi Akhir Tahun 2010
                                                                                                                                                   Edisi Akhir Tahun 2010



                                                                                                                                                       Chainulfiffah.
                                                                                                                                                            “Saya difitnah,” ujarnya saat dijumpai di
                                                                                                        Mereka punya berbagai program                  Gedung Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan. Ia
                                                                                                        rutin setiap tahun; penelitian,                menitikkan air mata. “Sedih bila ingat keluarga
                                                                                                                                                       terlantar gara-gara itu. Sampai sekarang saya
                                                                                                        publikasi dan penerbitan, pelatihan            masih trauma,” katanya. Ia bilang, salah satu
                                                                                                        dan kerjasama, serta database                  mahasiswanya dulu, telah memalsukan tanda
                                                                                                        kebudayaan melayu dan website.                 tangannya sebagai kepala badan BSQ. “Saya
                                                                                                                                                       aja belum pernah ke Tanjung Pinang waktu
                                                                                                                                                       itu. Tapi ya sudahlah, mungkin itu garis Tuhan
                                                                                                                                                       yang harus saya jalani. Sekarang saya hanya
                                                                                                     Lemlit. Semua pusat penelitian berada di          ingin hidup tenang bersama keluarga,”
                                                                                                     bawah koordinasi Lemlit.                          sambungnya.
                                                                                                         Pusat penelitian lain, rata-rata bikin dua         Kasus ini sempat hangat saat itu.
                                                                                                     sampai empat kegiatan per tahun. Caska,           “Banyak yang takut sejak kasus itu. Mungkin
                                                                                                     Kepala Pusat Penelitian Kependudukan,             karena itu banyak badan kajian yang kurang
                                                                                                     mengemukakan alasan kekurang aktifan              aktif,” duga Erwin, Ketua Jurusan Fisika
        Elmustian Rahman
                                                                                                     pusatnya. “Anggota yang mengurus                  FMIPA. Kini, ada tiga badan kajian di FMIPA
                                                                                                     administrasi tidak ada. Saya paling malas         yang sepi kegiatan; BSQ, Badan Kajian Inovasi
badan kajian Rita sepi kegiatan karena ia sibuk   ingin punya badan, mesti ajukan proposal.          ngurus begituan.” Sejauh ini, Pusat               Fisika, dan Badan Kajian Konservasi
mengajar.                                         Salah satu yang ajukan proposal Sri                Kependudukan meneliti jika turun dana             Sumberdaya Hayati. Mereka beralasan, SK
    Badan Pengkajian Pengembangan                 Kartikowati. Waktu itu badan kajiannya             penelitian insidental yang diberikan Lemlit.      rektor bukti sah sebagai kepala badan kajian
Pertanian milik Nurul Qomar juga tidak aktif.     bernama Pusat Studi Pendidikan Ekonomi.            Setiap pusat dapat Rp 30 juta per tahun.          belum keluar.
Ia beralasan, badan kajian tak sesuai dengan          Tahun 2008 datang surat dari rektorat.         “Sebagai motivasi agar pusat ada kegiatan.             “Kasus itu tidak ada kaitannya dengan
keahliannya. “Bidang ahli saya kehutanan atau     Proposalnya mesti direvisi. Ia harus               Meskipun kita berharap dari Rp 30 juta itu        kekurang aktifan badan kajian,” bantah Bu
lingkungan.” Ia kemarin usulkan nama              mengganti nama ‘pusat’ jadi ‘badan’.               mereka bisa menghasilkan lebih untuk uni-         Pit. Pernyataan Bu Pit dikuatkan Indra,
badannya Badan Pengkajian Teknologi               “Katanya kalau di fakultas semuanya bernama        versitas,” ujar Usman Tang.                       Bendahara FMIPA. Dulu, Indra yang diminta
Pertanian dan Pedesaan. “Waktu keluar SK          badan. Di tingkat universitas baru pusat,”             Kepala Sentra HKI, Zulfikar Jayakusuma        urus soal pembentukan badan kajian di
namanya diganti jadi Badan Pengkajian             kata Sri. Hasil revisi proposal itu diserahkan     berikan alasan beda. “Ngurus HKI ini bukan        FMIPA. “Nama-nama kepala badan sudah
Pengembangan Pertanian,” akunya. Qomar            lagi ke rektorat. “Tapi sampai sekarang tidak      gampang. Banyak berkas yang harus                 diusulkan bersamaan dengan pengajuan
sudah coba tawarkan ke dosen lain untuk jadi      ada jawabannya. Saya tidak tahu bagaimana          dilengkapi dan direvisi. Tidak sekali urus        nama badan. Bulan Mei 2007 sudah keluar
ketua, “Tak ada yang mau.”                        kejelasannya,” aku Sri.                            langsung jadi,” katanya. Sedangkan Kepala         SK rektor,” jelas Indra. Namun, SK tidak
    Almasdi Syahza, Kepala Badan Kajian               Walau begitu, hingga kini badan kajian         Pusat Penelitian Peranan Wanita (P3W),            menyebutkan kepala badan, hanya nama
Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi                 milik Sri masih jalan. Bahkan mereka berhasil      Risdayanti bilang, “Untuk tahun 2010 ini          badan saja. “Setelah SK badan keluar, baru
Masyarakat serta Kepala Badan Kajian              menjalin kerjasama rutin dengan salah satu         kami fokus bangun jaringan dulu. Tahun            diusulkan untuk pengajuan nama kepala
Pendidikan Dasar dan Menengah di Fakultas         instansi di Amerika. Kegiatannya, melatih          depan baru bikin program kerja.” Risdayanti       badannya,” ujar Darussalam, Kepala
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tak           guru-guru ekonomi tingkat SMA. “Hampir             baru setahun menjabat Kepala P3W.                 Kepegawaian UR menjelaskan tata cara
perpanjang SK-nya. Kedua badan kajiannya          setiap tahun diadakan,” katanya.                       Pusat Penelitian Kebudayaan dan               pengajuan badan kajian.
masih pakai SK dekan kala itu. SK dekan               Bukan hanya Sri Kartikowati. Rita              Kemasyarakatan (P2KK) mengaku punya                    Tak hanya ini. Kasus Panleggate awal 2008
sudah mati tiga tahun lalu. “Sengaja tidak        Anugerah, Kepala Badan Pengkajian                  banyak program kerja dalam setahun. “Kita         silam juga melibatkan banyak badan kajian di
diperpanjang,” katanya.                           Pengembangan Akuntansi dan Keuangan                ada penelitian mandiri, pesanan, dan              UR. Panleggate merupakan kasus korupsi dana
    Tahun 2007, Almasdi pernah ajukan pro-        juga melakukan kegiatan serupa. Bedanya, Rita      penelitian melalui penawaran kepada pihak         APBD senilai 3,5 miliar untuk kegiatan
posal untuk dapat SK rektor. “Ada penertiban      kerjasama dengan pemerintah Propinsi Riau          luar,” kata Elmustian Rahman, Kepala              pengkajian dan penelaahan Rancangan
semua badan di fakultas harus ada SK              untuk bikin pelatihan. Ia didik mahasiswa          P2KK. Mereka punya berbagai program ru-           Peraturan Daerah (Ranperda). Kasus ini
rektor,” kenangnya. Namun hingga kini, SK         akuntansi yang baru tamat jadi akuntan             tin setiap tahun; penelitian, publikasi dan       menyebabkan Ikhsan, terbukti bersalah di
itu belum keluar. Penyebab lain kedua badan       handal. “Setelah lulus, mereka akan diterima       penerbitan, pelatihan dan kerjasama, serta        Pengadilan Negeri dan sempat ditahan.
kajiannya tak lagi aktif, ia kapok bekerjasama
dengan pemerintah. “Pembagiannya tidak
adil, pernah sampai fifty-fifty. Padahal kita
                                                  di instansi pemerintah dan berbagai
                                                  perusahaan.”
                                                      Sistem gelar pelatihan ini juga dipakai
                                                                                                                         ...
                                                                                                     database kebudayaan melayu dan website.

                                                                                                         Tanggal 6 Agustus 2009. Seorang pria
                                                                                                                                                       Namun, di Pengadilan Tinggi dan
                                                                                                                                                       Mahkamah Agung, ia dinyatakan tidak
                                                                                                                                                       bersalah. Kini ia sudah bebas.
semua yang kerja. Karena alasan itu saya malas    Machasin. Ia bikin kursus perpajakan. Ini          berkacamata keluar dari ruangan Kepala Seksi           Ikhsan, mantan Dekan Fakultas Hukum
perpanjang SK.” Bila ada proyek, “Saya pakai      salah satu pemasukan Badan Kajian                  Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan             diminta Ruskin Har, sekretariat dewan bikin
Lemlit saja.”
                    ...
     Muchtar Ahmad, mantan Rektor Univer-
                                                  Manajemen dan Pengembangan Bisnis
                                                  miliknya. Kursus sudah lima tahun berjalan,
                                                  muridnya sudah 500-an orang. Kursus akan
                                                                                                     Negeri (Kejari) Tanjung Pinang. Menyadari
                                                                                                     banyak wartawan menunggu, spontan ia
                                                                                                     tutupi wajahnya dengan lembaran berita acara
                                                                                                                                                       pusat kajian fiktif sebagai pelaksana kegiatan.
                                                                                                                                                       Selain bikin pusat kajian, Ikhsan pun
                                                                                                                                                       melibatkan Meyzi Heryanto, Kepala Pusat
sitas Riau, pernah bikin aturan soal penertiban   diadakan lagi dalam waktu dekat. Sumber            penetapannya. Sebelumnya, lembaran ini            Studi Pengembangan Bisnis (PSPB) FISIP.
badan. Ia tuangkan dalam SK nomor 024/            dana lainnya dari beberapa pelatihan dan           hanya dipegang saja.                              Kabarnya lembaga Meyzi ini sudah lama tidak
J19/KP/2004 tentang ketentuan umum                pembinaan melalui kerjasama dengan                     Ia salah seorang dari empat tersangka yang    ada lagi. “PSPB dulu ada. Tapi saat ini sudah
pusat dan badan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat di lingkungan Universitas
Riau.
                                                  berbagai pihak.
                                                                       ...
                                                      Di tingkat universitas, kedua belas pusat
                                                                                                     divonis bersalah. Sore itu, begitu sidang usai,
                                                                                                     ia langsung dibawa ke mobil tahanan.
                                                                                                     Sejumlah staf Kejari ikut mengawal. Ia
                                                                                                                                                       dileburkan. Saya tidak tahu pasti kapan
                                                                                                                                                       dilebur,” aku Meyzi saat diminta jadi saksi
                                                                                                                                                       persidangan kasus Panleggate, pertengahan
     Pasal 12 SK tersebut mengatur, “Jenis dan    yang ada sudah punya kegiatan, terutama            terbukti melakukan korupsi proyek                 Februari 2008. Dodi Har yono, Ketua Pusat
jumlah badan adalah minimal satu badan            bentuk penelitian. Meski rata-rata jumlah          bimbingan belajar (bimbel) SMP dan SMA            Kajian Hukum dan Kebijakan Publik
dalam setiap jurusan (sesuai spesifikasi          kegiatan tidak sama di setiap pusat per            di Lingga tahun 2007 senilai Rp 960 juta. Ia      (PKPH) dan Emilda Firdaus, Ketua Badan
jurusannya) dan maksimal dua badan yang           tahunnya. Berdasarkan data Lemlit, pusat           ditahan 1,5 tahun.                                Konsultasi Bantuan Hukum (BKBH) turut
bersifat lintas jurusan.” Adnan Kasry, ketua      yang paling aktif yakni Pusat Penelitian               Ia dosen Matematika di Fakultas               dilibatkan Ikhsan.
tim evaluasi proposal pembentukan badan           Lingkungan Hidup (PPLH) pimpinan                   Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam                   Anehnya, terkuaknya kedua kasus ini
atau pusat penelitian di lingkungan Universi-     Mubarak.                                           (FMIPA) Universitas Riau. Saat itu ia juga        bertepatan dengan kurang aktifnya badan-
tas Riau bilang, dulu banyak badan yang tak           Tahun 2010, mereka bisa hasilkan nilai         Ketua Badan Science Quantitatif (BSQ)             badan kajian di berbagai fakultas. Berdasarkan
jelas. “Di Faperika saja sampai 27, padahal       kontrak hingga Rp 7 miliar. Dari jumlah itu,       FMIPA. Kini ia sudah bebas. Chainulfiffah,        pantauan BM, dari 27 badan kajian di seluruh
jurusan hanya ada enam,” rincinya.                dua persen diberikan ke Universitas Riau dan       Dekan FMIPA saat itu, membenarkan hal ini.        fakultas, 18 kepala badan menyatakan
     Berkat aturan itu, badan-badan kajian        tiga persen ke Lemlit. “Dari sisi itu kita nilai   “Setelah bebas, dia mengajar lagi seperti biasa   badannya sepi kegiatan selama dua tahun
diformat ulang. Bagi fakultas yang masih          PPLH terbaik,” kata Usman Tang, Ketua              di sini,” kata Bu Pit, panggilan akrab            terakhir. ***


                                                  Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
Bahana Mahasiswa
                                                                                                                                                          Edisi Akhir Tahun 2010
                                                                                                                                                       Bahana Mahasiswa                                 6
                                                                                                                                                            Edisi Akhir Tahun 2010                 6
                                           Agar Tak Dapat Lomang Angek
                                                   Ulah beberapa wadah penelitian, UR sempat dikomplain tiga
                                                                         kabupaten.
      Oleh Aang Ananda Suherman


BEBERAPA tahun lalu, Prof Muchtar                       Kita sepakat universitas riset. Makanya iklim
Ahmad, Rektor UR saat itu, didatangi                    akademis harus diciptakan,” kata Muchtar
perwakilan dari tiga kabupaten di Propinsi              Ahmad. Saat itu, lanjut Muchtar, kampus
Riau. Mereka komplain. Penelitian yang                  rajin bikin diskusi. “Ini untuk menguatkan
dihasilkan salah satu badan penelitian di UR            orientasi kita agar jelas, mau jadi apa universi-
tak bermutu. “Kalau begini caranya Pak, kita            tas kita ini.” Akhirnya, tahun 2001, universi-
pakai peneliti dari luar Riau saja,” kata               tas riset masuk statuta UR.
Muchtar menirukan ucapan seorang                             Membangun univeritas riset, harus
perwakilan tadi.                                        melihat unsurnya, untuk apa. Terpenting
    Menurut Muchtar, saat itu banyak dosen              adalah dosen. Penelitian dosen harus integrasi
bikin badan penelitian. Tujuannya hanya                 dengan penelitian mahasiswa dan harus
untuk dapat proyek penelitian dari luar.                bermutu. “Tidak boleh dosen penelitian ke
Terutama dari dinas-dinas. “Kebanyakan                  Barat, mahasiswa ke Timur,” kata Muchtar.
kerjasama penelitian dengan dinas-dinas ini                  Munculnya pemikiran penelitian dosen
kualitasnya rendah,” kata Muchtar. “Bahkan,             harus bersama mahasiswa, kata Muchtar, agar
saat satu dinas mengeluarkan proyek                     mahasiswa bisa cepat penelitian dan penelitian
penelitian soal rawa-rawa, oleh sekelompok              itu berguna. “Jadi gak ada mahasiswa rebut
dosen dibikin badan penelitian rawa-rawa,               judul, jadi proposal tinggal menambah
ya untuk dapatkan dana itu.”                            literaturnya yang terbaru, masalah sudah ada.”
    Prof Adnan Kasry membenarkan pernah                      Setelah konsep itu matang, iklim untuk
terjadi komplain pada rektor soal proyek                melakukan penelitian terus meningkat. Saat
peneltian. Banyak, kata Adnan, orang pakai              itu, kata Muchtar, dana penelitian kampus
jasa badan atau pusat penelitian di UR                  minim. Saat itu dana penelitian untuk dosen
komplain karena hasil penelitian dan                    hanya Rp 300 ribu. “Sedangkan mahasiswa
rekomendasi tak sesuai harapan. “Tidak                  mengajukan dana penelitian sampai Rp 500
pernah diketahui Lemlit apalagi rektor. Jadi            ribu.”
rektor terkejut lah saat ada yang komplain.”                 Melihat kondisi itu, dilakukan perbaikan.
    Menurut Adnan, ada juga badan dan                   UR ketika itu, mengaktifkan biro kerjasama.
pusat penelitian yang berkantor di luar                 Fungsinya cari perusahaan dan pemerintah
kampus. “Dulu banyak kantor badan atau                  daerah. “Pak, kami hanya ada dana penelitian
pusat itu di rumah masing-masing, macam                 Rp 240 juta. Kita merasa Unri ini milik Bapak,      UR buat badan sendiri-sendiri. Sebenarnya           jika ada penelitian dari luar administrasinya
nenek moyangnya saja yang punya,” kata                  apa yang dapat kami bantu penelitian untuk          kalau badan di fakultas itu bukan tanggung          harus dari Lemlit, uang administrasilah. Tapi
Adnan. “Ada yang kumpul-kumpul, ada                     menyelesaikan masalah daerah di sini,” itulah       jawab universitas,” kata Muchtar.                   kebanyakan para peneliti enggan seperti itu,
proyek, buat sendiri, kerjasama dengan pihak            contohnya, kata Muchtar. “Artinya                       Tahun 2004 jadi puncaknya. Makanya, kata        mereka takut uangnya dibagi dua,” kata
lain tanpa tahu siapa yang melegalkan.”                 permasalahan di daerah diteliti, dan dicarikan      Muchtar, mulai ada yang komplain, karena            Aslim. “Kita ini sudah buat aturan, tapi
    Memang dulu rektor sampai dipanggil                 jalan keluarnya. Saat itu Pemda sangat setuju.”     banyak pusat dan badan yang melakukan               ketika ada yang langgar, kita tidak bisa
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)                        Jadi strategi itu, akan membuat UR bisa        pakai nama Unri, tapi hasil penelitian tidak        menindak, ini kan sanksi moral,” tambah
Propinsi Riau, soal badan yang tak jelas
payungnya dalam melakukan penelitian. Saat
DPRD tanyakan soal badan itu, pihak
                                                        dapat dana tak hanya dari pusat dan pihak
                                                        perusahaan sendiri. “Sekaligus bisa
                                                        mengurangi beban mahasiswa dalam skripsi.
                                                                                                            menunjukkan kualitasnya. “Diubah jadi
                                                                                                            kekayaan pribadi, beli rumah dan semuanya,
                                                                                                            dan penelitian tidak bermutu.” Memang,
                                                                                                                                                                Muchtar Ahmad.
                                                                                                                                                                                      ...
                                                                                                                                                                    Lihat persoalan ini, pada 14 Januari 2004,
kampus tak tahu apa-apa. “Itu pernah                    Bagaimana Unri dapat pemasukan dalam                katanya, saat itu lepas dari kontrol.               senat universitas mulai berembuk. Untuk
kejadian di FMIPA, pihak kampus menjawab                mengejar pengembangannya, dosen sejahtera           “Seharusnya Lemlit lebih kuat lagi                  menertibkan badan dan pusat penelitian juga
kami tak ada bikin badan itu,” tambah                   hidupnya, dan mahasiswa lebih ringan beban          kontrolnya.”                                        regulasinya. Pada 1 Maret 2004, diterbitkan
Usman Tang, Ketua Lembaga Penelitian                    untuk skripsi,” kata Muchtar.                           Menurut Prof Aslim Rasyad, Ketua                Surat Keputusan (SK) Rektor nomor 024/
(Lemlit) UR.
                     ...
   Cerita soal pusat dan lembaga penelitian
                                                             Dibukanya kran kerjasama dengan pihak
                                                        luar, membuat banyak dosen yang melakukan
                                                        tanpa koordinasi dengan kampus. Bahkan
                                                                                                            Lemlit periode 1998-2002, penelitian di luar
                                                                                                            universitas, yang bekerjasama dengan
                                                                                                            pemerintah dan swasta saat itu memang tak
                                                                                                                                                                J19/KP/2004 tentang Ketentuan Umum
                                                                                                                                                                Pusat dan Badan Penelitian dan Pengabdian
                                                                                                                                                                Kepada Masyarakat di Lingkungan Univer-
memang kompleks. Awalnya untuk                          banyak badan di fakultas main sendiri,              ada koordinasi sama sekali, hingga banyak           sitas Riau (lihat bagan).
menjadikan UR jadi universitas riset.                   mencari dana di daerah-daerah. “Bahkan              penetitian yang tak terdata di Lemlit.                  Maksudnya,          untuk      mengatur
“Pertama kan, kita mau jadi universitas apa.            dosen yang siap sekolah di luar, datang ke              “Sebenarnya tak ada aturan untuk itu, tapi      mekanisme kerja dan eksistensi pusat dan

                             SK Rektor nomor 167/J19/KS/2004 tentang                                                                         SK Rektor Nomor 024/J19/KP/2004
                            Kerjasama Universitas Riau dengan Pihak Luar                                                  Tentang Pusat dan Badan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di
                                                                                                                                                Lingkungan Universitas Riau
 BAB IV soal Prosedur dan Mekanisme                  poin a; Membayar fee sebesar 8 (delapan) persen
 Pasal 4                                             dari nilai proyek atau kegiatan. 5 persen pada
 Poin a; Pihak luar yang akan bekerjasama            universitas, 1,5 persen pada lembaga atau fakultas,     BAB II soal Kedudukan dan Fungsi                BAB V soal Pembukaan dan Penutupan
 dengan Universitas Riau harus melalui Rektor.       dan 1,5 persen pada jurusan, jika proyek atau           Pasal 4                                         Pasal 12
 Poin b; Pihak luar yang akan bekerjasama            kegiatan diperoleh universitas.                         Nomor 4 dan 5; membuat laporan pertanggung      Nomor 3; Jenis dan jumlah badan adalah minimal
 dengan unit-unit di lingkungan Universitas Riau     Poin b; Membayar fee sebesar 6,5 persen dari nilai      jawaban pelaksanaan kegiatan dan laporan        satu badan dalam setiap jurusan (sesuai spesifikasi
 atau sebaliknya harus sepengetahuan rektor.         proyek atau kegiatan. 2 persen pada universitas, 3      keuangan, sebagai bentuk pertanggung jawaban    jurusannya) dan maksimal dua badan yang bersifat
                                                     persen pada lembaga atau fakultas, dan 1,5 persen       kepada Rektor. Untuk pusat melalu Ketua         lintas jurusan.
 BAB VII soal Dana Sumbangan dan Fee                 pada jurusan, jika proyek atau kegiatan diperoleh       Lembaga dan Badan melalui Dekan.
 Pasal 11                                            fakultas atau lembaga atau pusat.
 Nomor 2                                             Poin c; fee paling lambat dibayar satu bulan usai
                                                     penyelesaian proyek atau kegiatan.


                                                         Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
Bahana Mahasiswa
badan di lingkungan UR. Agar tak terjadi        dosen, hanya Rp 300 ribu. Penelitian apa
                                                                                                                                                Edisi Akhir Tahun 2010          7
berbagai akibat yang rugikan nama baik UR.      yang bisa Rp 300 ribu, sekali ke Bengkalis

                                                                                                 Pusbangdik Universitas Riau
Dalam SK itu, juga dikatakan, tentang           saja sudah habis.”
pembayaran fee kerjasama akan diatur dalam          Usman mulai bikin payung penelitian
SK Rektor berikutnya. Pada 5 Mei 2004,          dan kajian penelitian. Jumlah proposal naik,
Rektor kembali telurkan SK soal kerjasama       dana pun naik. Pertama Rp 300 ribu jadi                          Mengucapkan Selamat Atas Pelantikan Pembantu Rektor
Universitas Riau dengan pihak luar, nomor       Rp 700 ribu. Sebelumnya, kata Usman,                                      Universitas Riau Periode 2010-2014
167/J19/KS/2004 (lihat bagan).                  dana itu tidak dilaporkan. Semua punya           lProf. Aras Mulyadi, DEA (Pembantu Rektor I)
    Tak cukup hanya SK, setahun setelahnya      rekening. “Pas saya masuk lapor semua.           lDr. Yanuar, M.Si (Pembantu Rektor II)
dibentuk tim Evaluasi Proposal                  Makanya 2007 dana itu langsung Rp 12             lDrs. Rahmad, MT (Pembantu Rektor III)
Pembentukan Badan atau Pusat Penelitian di      miliar.”                                         lDrs. Adhy Prayitno, M.Sc (Pembantu Rektor IV)
Lingkungan Universitas Riau, lewat SK Rektor        Saat Usman menjabat, ia diuntungkan                                                                                Ttd
nomor 28/J.19/AK/2005.                          dengan sistem satu pintu pengelolaan dana              Pada 8 November 2010
    Tugas utama tim mengevaluasi pusat atau     di UR. “Jadi semua harus satu rekening.”
                                                                                                                                                              Ir. Gunawan Tabrani
badan penelitian yang sudah ada. Kedua,         Akhirnya, dana bisa dikontrol, dan jadi
menertibkan pusat atau badan dengan             pemasukan universitas. “Soal fee, kita beri                                                                   Kepala Pusbangdik
menggunakan ketentuan; di fakultas jenis dan    tahu bahwa itu benar-benar dari rekening
jumlah badan sesuai spesifikasinya. Pertama,    universitas, bukan ke rekening Lemlit. Dana      Himagrotek dan Hima Kehutanan Universitas Riau
harus berjumlah satu badan penelitian per       itu untuk biaya seminar, reviewer, Monev.”
jurusan dan maksimal dua badan bersifat             Tahun 2010, kata Usman, ada dana dari               Mengucapkan Selamat Atas Pelantikan Pembantu Rektor
lintas jurusan. “Di Faperika saja waktu itu     universitas untuk tiap pusat penelitian
ada 27, ditertibkan jadi enam,” kata Adnan      senilai Rp 30 juta. Tiap pusat penelitian        lProf. Aras Mulyadi, DEA (Pembantu Rektor I)
Kasry, Ketua tim. “Kami hanya                   harus buat proposal. “Yang tidak buat tentu      lDr. Yanuar, M.Si (Pembantu Rektor II)
merekomendasikan ke Rektor badan yang           tak dapat.” Kita, kata Usman, ingin              lDrs. Rahmad, MT (Pembantu Rektor III)
sudah layak, tidak menilai kinerjanya.”         penelitian ini punya satu ikatan, ada tema.                                                                     Ttd
    ***                                         Jadi nanti hasilnya jelas dan pertanggung                  Pada 8 November 2010
    Menurut Usman Tang, Ketua Lemlit,           jawabannya juga jelas. “Ada anggaran
tujuan pusat-pusat itu adalah hasilkan paten.   penelitian dari rektorat ke Lemlit, dan ada                                            Kasrul Akbar Dahlan      Anas Ritonga
Dan hasil patennya itu bisa memperkaya          anggaran ke fakultas.”                                                                  Ketua Himagrotek   Ketua Hima Kehutanan
univeristas. “Makanya dilakukan penelitian-         Soal badan peneltian di fakultas,
peneltian,” kata Usman. Tujuannya,              menurut Usman itu tanggung jawab dekan
menghasilkan dana Penerimaan Negara             di fakultas. “Tapi sekarang kita sedang
Bukan Pajak (PNBP). “Bagaimana                  mendata. Kalau bisa tak perlu lagi ada
pemasukan dari penelitian dan jasa konsultasi   badan-badan, pusat saja cukup.” Menurut
bisa melebihi SPP.”                             Adnan Kasr y, penertiban untuk pusat dan
    Usman juga cerita sejak ia pimpin Lemlit,   badan sangat diperlukan. “Jangan sampai
akhir 2007. Pertama, kata Usman, belum ada      terjadi lagi komplain dan rektor sendiri tidak
payung penelitian, “Terserah dosen mau apa.     tahu. Bahasa saya rektor dapat lomang angek.                          Pada 8 November 2010
Anggaran kecil juga. Saya masuk dana            Tak tahu menahu, tapi dikomplain.” lovina,
penelitian baru Rp 300 juta. Dibagi 3000        fadli.
IKLAN




                 Mengucapkan Selamat Atas Pelantikan Pembantu Rektor
                         Universitas Riau Periode 2010-2014

                lProf. Aras Mulyadi, DEA (Pembantu Rektor I)
                lDr. Yanuar, M.Si (Pembantu Rektor II)
                lDrs. Rahmad, MT (Pembantu Rektor III)
                lDrs. Adhy Prayitno, M.Sc (Pembantu Rektor IV)
                Pada 8 November 2010


                                                                     Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MS
                                                                                   Rektor

                                                Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
Bahana Mahasiswa
                                                                                                                                               Bahana Mahasiswa
                                                                                                                                                    Edisi Akhir Tahun 2010
                                                                                                                                                     Edisi Akhir Tahun 2010
                                                                                                                                                                                          88

                               Semua di Luar Keingingan
                                   “Bahana sangat membantu saya menjalani profesi sebagai anggota dewan.
                                       Begitu pun saat saya masih kerja sebagai wartawan Riau Pos.”
             Oleh Lovina

TAHUN 1989. Sofyan Samsir berusia 24       pelaksana, sampai koordinator liputan.                pemilihan umum (Pemilu) 2004. Kala itu               seorang guru, ia tetap menghormati guru.
tahun. Kebetulan Koran Warta Karya—             Tahun 1998, Sofyan dipercaya menjabat            Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) baru                 “Kalau bukan karena guru, mungkin saya
kini harian Riau Pos—membutuhkan           Pimpinan Redaksi Padang Ekspres—salah                 terbentuk. “Saya diminta menjadi caleg (calon        tidak akan jadi seperti ini,” katanya.
wartawan muda.                             satu grup Riau Pos Group. Dua tahun bekerja           anggota legislatif) provinsi untuk Dapil                  ***
    Soeripto—saat itu Gubernur Riau—       di Padang, ia lalu ditarik lagi ke Pekanbaru          (daerah pemilihan) Natuna,” katanya.                      Sofyan amat suka menulis. Itu
melalui Herman Abdullah—saat itu Ketua     dan menjabat Pimpinan Redaksi Riau Pos.                    Ia berada di urutan pertama. “Pemilu kan        dibuktikan dengan pengalamannya bergelut
Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional      Satu setengah tahun kemudian, Sofyan                  masih pakai sistem nomor urut. Dan Golkar            di dunia wartawan kurang lebih 17 tahun—
Pemuda Indonesia (KNPI) Riau—              ditempatkan ke Dumai. Di kota minyak itu,             dapat satu kursi dari Dapil Natuna,”                 termasuk tiga tahun di Bahana. “Itu hanya
meminta Sofyan bergabung. “Waktu itu       ia ditugaskan menjadi Pimpinan Umum                   tambahnya. Alhasil, kursi itu pun jatuh ke           faktor keberuntungan saja,” ujarnya
saya masih mahasiswa, tinggal ujian        Dumai Pos—juga juga grup Riau Pos.                    tangan pria kelahiran 11 Desember 1965.              merendah saat ditanya kecintaannya pada
sarjana,” kenangnya. Sayang, Warta Karya        ***                                                    Lima tahun menjabat, Sofyan kembali            dunia tulis menulis.
tak bertahan lama. Lantaran subsidinya          Tahun yang sama—1989. Sofyan Samsir              dicalonkan Golkar pada Pemilu 2009. Kali                  “Waktu itu di Pekanbaru baru ada
                                                                 masih tercatat sebagai          ini, ia ditempatkan di urutan empat—urutan           Mingguan Genta,” kisahnya. Iseng, Sofyan
                                                                 mahasiswa Universitas           terakhir. “Impossible bisa duduk lagi,” ujarnya      lalu mengirim hasil resensi buku dan beberapa
                                                                 Riau (UR) semester              pesimis. Namun Tuhan berkata lain. Melalui           puisi karyanya. “Ternyata dimuat,” serunya.
                                                                 sepuluh.              Selain    putusan Mahkamah Konstitusi (MK),                    Sejak itu, rasa percaya diri timbul. Lalu ia mulai
                                                                 mahasiswa, ia pun tercatat      Pemilu 2009 dilaksanakan sistem suara                membuat tulisan lepas dan beberapa tulisan
                                                                 sebagai Ketua Badan             terbanyak. Sofyan pun berhasil mendapat              berjenis feature. Tulisan-tulisan itu pun
                                                                 Perwakilan Mahasiswa            suara terbanyak. Satu kursi Golkar Dapil             sempat dimuat di Harian minggua Merdeka,
                                                                 (BPM)— kini Badan               Natuna-Anambas kembali diraihnya.                    Harian Haluan Padang, dan beberapa media
                                                                 Legislatif Mahasiswa            “Alhamdulillah, berkat dukungan keluarga serta       lokal lainnya.
                                                                 (BLM).                          rakyat Natuna-Anambas,” imbuhnya.                         Sofyan mengaku kini sudah jarang
                                                                     Selama        menjabat           ***                                             menulis. Namun, di tengah kesibukan
                                                                 Ketua BPM, Sofyan dikenal            Selama jadi mahasiswa di Fakultas               sebagai anggota dewan, ia masih
                                                                 aktif bergaul hingga ke         Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UR,              membimbing pengelolaan website http://
                                                                 organisasi luar kampus.         Sofyan dikenal aktif di berbagai organisasi          www.kabarkepri.com.
                                                                 Salah satunya, ia sering        kampus. Selain BPM, ia juga tercatat sebagai              Bapak empat anak ini meyakinkan belum
                                                                 menghadiri undangan             anggota Pramuka dan Bahana.                          ada prestasi yang fenomenal dan monumen-
                                                                 parta Golkar, baik untuk             “Bahana sangat membantu saya menjalani          tal selama bergelut di dunia tulis menulis.
                                                                 kegiatan internal maupun        profesi sebagai anggota dewan. Begitu pun            “Satu-satunya, juara dua lomba karya tulis
                                                                 eksternal.                      saat saya masih kerja sebagai wartawan Riau          Pameran Pembangunan Propinsi Riau dalam
                                                                     Suatu hari, saat Sofyan     Pos,” ujar Sofyan. Ia mengaku, Bahana- lah           rangka HUT RI,” akunya seraya tertawa.
                                                                 menghadiri kampanye             yang membuatnya lebih percaya diri dan                    ***
                                                                 Golkar di Pekanbaru,            berhati-hati. “Ilmu pengetahuan bisa didapat              Sofyan punya prinsip hidup mulia.
                                                                 Harmoko—saat itu Ketua          dengan membaca dan belajar di bangku                 Baginya, penentu keberhasilan seseorang
                                                                 Umum DPP Golkar dan             kuliah, sedangkan pengalaman hanya bisa              adalah Allah SWT. “Kita punya rencana. Al-
                                                                 Menteri Penerangan—             didapat bila kita terjun langsung dan                lah juga punya rencana. Dan pastinya rencana
                                                                 menyerahkan            kartu    bersentuhan dengan profesi atau pekerjaan            Allah adalah yang terbaik untuk kita,” ujarnya
                                                                 anggota Golkar padanya.         itu,” pesannya.                                      berfilosofi.
                                                                 “Sejak itu, saya selalu hadir        Seingat Sofyan, ia masuk Bahana sejak                Salah satu rencana Allah yang menjadi
                                                                 saat Golkar ada kegiatan.       akhir tahun 1986—dua tahun setelah masuk             pengalaman paling berharga dalam hidup
                                                                 Tak jarang saya jadi            kuliah. Uniknya, ia kenal Bahana karena jadi         Sofyan saat naik haji. Saat itu—tepatnya tahun
                                                                 panitia,” akunya. Itulah        anggota Pramuka. “Waktu itu sekretariat              1995— hal ini tak pernah terpikir dalam
                                                                 awal karir suami Dra Den        Pramuka bersebelahan dengan Bahana,”                 benaknya. “Saya harus berterima kasih kepada
                                                                 Yealta, MA—kini Ketua           kenangnya. Sofyan sering ngobrol dan diskusi         tiga orang pertama: Soeripto, Muhammad
                                                                 Komisi Pemilihan Umum           dengan para kru Bahana. “Lama-lama saya jadi         Sani, dan Rida K. Liamsi.”
                                                                 Daerah Kepulauan Riau.          tertarik masuk Bahana,” ujarnya lagi.                     Soeripto—saat itu Gubernur Riau—or-
                                                                     Di awal tahun 1990-an,           Sofyan pun punya kisah sendiri mengapa          ang yang menyetujui permohonannya
                                                                 Sofyan sering meliput           memilih FKIP jurusan Bimbingan                       meliput perjalanan ibadah haji. Muhammad
                                                                 kegiatan yang ditaja            Konseling, meski saat itu pilihan utamanya           Sani— saat itu Kepala Biro Kesra Kantor
                                                                 Golkar—saat menjadi             Fakultas Ekonomi. Alasannya, dulu ekonomi            Gubernur Riau—kini wakil gubernur
                                                                 wartawan Riau Pos. Selain       merupakan fakultas paling bergengsi.                 Kepri—adalah orang yang mendorong dan
dihentikan pemerintah daerah.              itu, ia juga tercatat sebagai salah satu pengurus          “Tapi sejak dulu saya memang ingin jadi         membimbing hingga namanya muncul
   Untung koran itu bangkit lagi setelah   di DPD Golkar Riau.                                   guru,” imbuh alumnus SMAN 1 Pekanbaru                sebagai salah seorang yang diberangkatkan haji
bergabung dengan manajemen Jawa Pos.            Karir Sofyan di bidang politik terus             ini. Cita-citanya, begitu lulus, ia akan kembali     Pemda Riau. Dan Rida K. Liamsi—saat itu
Alhasil, Sofyan pun diminta bergabung      menanjak. Tahun 2003, saat Musyawarah                 ke Midai—kampung halamannya—dan                      Pimpinan Umum Riau Pos—meminta
kembali. Tahun 1991—bertepatan dengan      Daerah (Musda) Golkar, ia terpilih menjadi            mengabdi sebagai guru.                               Sofyan meliput perjalanan ibadah haji
perang Teluk Meletus—terbitlah Koran       Wakil Sekretaris DPD I Golkar Riau. “Saat                  Baginya, guru punya tugas mulia. Ia lalu        menggantikan dirinya.
Riau Pos edisi perdana.                    itu ketuanya Darwis Rida Zainuddin,” ujar             teringat perkataan Djauzak Achmad, mantan                 Namun, tak berarti ia puas dengan apa
   Rida K. Liamsi—kini chairman Riau Pos   Sofyan. Dan saat kepemimpinan Darwis                  Kepala Kanwil Depdikbud Riau. “Di dunia              yang sudah dicapainya kini. “Sebagai politisi,
Group—amat percaya pada Sofyan.            digantikan          Ramlan         Zas      Datuk     ini hanya ada satu profesi, yakni guru.              tentu ada hal utama yang belum tercapai, yakni
Terbukti, dalam waktu tujuh tahun,         Tumenggung—saat itu Bupati Rokan                      Sedangkan profesi lainnya dilahirkan dari            mensejahterakan rakyat,”tutup Anggota
berbagai jenjang karir disandang Sofyan.   Hulu—Sofyan dipilih menjadi wakil ketua.              profesi guru,” ujar pria 44 tahun ini menirukan      Dewan Penasehat Kadin Provinsi Kepri ini.
Mulai reporter, redaktur, redaktur              Tak terasa, setahun pun berlalu. Tiba saat       pernyataan Djauzak. Meski ia kini tak jadi           ***

                                            Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
Bahana Mahasiswa
                                                                   Edisi Akhir Tahun 2010   9




       Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
cmyk
Bahana Mahasiswa
        Hari AIDS Sedunia
                                                                                                                                                      Edisi Akhir Tahun 2010            10
RABU (1/12) di lantai empat gedung
Rektorat, Badan Eksekutif Mahasiswa                                                                                                                             Nouryoushiken
(BEM) UR peringati hari AIDS sedunia.
Mereka usung tema Jagalah Dirimu Dari AIDS,                                                                                                                      Prodi Jepang
Ingatlah Orang Tersayang. Coki Randinatama,
ketua pelaksana anggap masih banyak orang                                                                                                             ROMBONGAN mahasiswa Program Studi
terbawa pengaruh AIDS beresiko. “Melalui                                                                                                              Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang bersiap
tema ini kami ingin ingatkan semua orang                                                                                                              berangkat ke Padang, Jumat (5/12). Mereka
berhati-hati,” ucapnya.                                                                                                                               akan ikuti nouryoushiken (ujian kemampuan
    Acara dihadiri SMA se-Pekanbaru dan                                                                                                               bahasa Jepang) di Universitas Bung Hatta,
mahasiswa UR. Pemateri dua orang;                                                                                                                     Padang. “Kami akan berangkat pukul 21.00.
Burhanudin Agung dari Komisi                                                                                                                          Istirahat sebentar di Payakumbuh, baru ke
Penanggulangan AIDS dan Woro Surti                                                                                                                    Padang,” ujar Gustia, mahasiswi Bahasa
Handayani dari dinas propinsi Riau. Pembantu                                                                                                          Jepang.
Rektor III, Rahmad, diminta buka acara.                                                                                                                    Ujian ini serentak di seluruh dunia. Mulai
    Sembari diskusi, sebagian panitia                                                                                                                 tingkat SMP, SMA, dan perguruan tinggi yang
sebarkan brosur dan stiker ke Jalan Soebrantas                                                                                                        punya jurusan Bahasa Jepang. Di Indonesia,
dan semua fakultas di UR. Melalui acara ini,                                                                                                          nouryoukushiken dilakukan di tiga tempat;
Coki berharap peserta bisa menjauhkan diri                                                                                                            Universitas Sumatera Utara (USU), Universi-
dari penyakit berbahaya ini. fadli                                                                                                                    tas Bung Hatta (UBH), dan Universitas
                                                                                                                                                      Gadjah Mada (UGM). “Yang paling banyak
                                                  Suasana aksi BEM UR peringati Hari Anti Korupsi                                                     ke UBH,” imbuh Gustia.
   Bustari Dilantik Juga                                                                                                                                   Ujian terbagi tiga sesi; mojigoi (kata dan
SETELAH Bustari Hasan terpilih sebagai                                                                                                                persamaan kata), bunpo dokai (tata bahasa), dan
dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan       akademikanya.                                      tepat dan belum siap syaratnya,” tutup            chokai dokai (mendengarkan). Tiap soal beda
(Faperika) 20 Januari lalu, baru Sabtu (27/         “Lega. Secara struktural sudah jelas,” ujar     mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan                jumlah dan bobotnya. “Soal yang buat
11)ia dilantik rektor UR, Ashaluddin Jalil.      Febri Mayoka, Ketua Badan Eksekutif                angkatan 2006 ini. *6                             langsung orang Jepang, lalu dikirim ke uni-
Pelantikan berlangsung di lantai empat           Mahasiswa (BEM) Faperika merespon                                                                    versitas yang melaksanakan nouryoukushiken
                                                                                                                                                      di Indonesia,” terang Gustia.
gedung Rektorat. “Selagi sungai dan laut
masih ada, Faperika akan tetap jaya,” ujar
Ashaluddin saat sampaikan sambutan.
                                                 pelantikan Bustari. Yoka, panggilan Febri
                                                 Mayoka berharap, Bustari bisa bekerja lebih
                                                 baik. “Kalau ada kesalahan diperbaiki demi
                                                                                                      Muharram Fair                                        Ruang ujian diisi 25 orang dengan dua
                                                                                                                                                      pengawas. Sempitnya jarak waktu istirahat
Melalui pelantikan ini, ia berharap Faperika
jadi fakultas terbaik di UR serta bisa
menampung semua keinginan civitas
                                                 kemajuan Faperika.”
                                                    Soal pelantikan yang molor 10 bulan,
                                                 “Bukan terlambat. Hanya saja waktunya belum
                                                                                                       Ar-Royyan                                      menjadi kendala tersendiri bagi peserta ujian.
                                                                                                                                                      “Yang paling sulit itu chokai dokai, karena
                                                                                                                                                      banyak jawaban menjebak,” ungkap Gustia.
                                                                                                    UKMI Ar-Royyan taja Muharam Fair 1432             Hasil nouryoukushiken akan diketahui Februari
IKLAN                                                                                               H, 9-11 Desember. Acara berpusat di               2011. *8
                                                                                                    samping gedung Lembaga Penelitian UR.
                                                                                                    Temanya Institution Islamic Exhibition. Ada
                                                                                                    tiga lomba digelar; Syarhil Qur’an, Khotil             SIDIK Oleh Al-Madani
                                                                                                    Qur’an, dan Kaligrafi. Acara ini juga sempena
                                                                                                    persiapan mengikuti Musabaqah Tilawatil
                                                                                                    Qur’an (MTQ) di Makassar tahun 2011.              LSMI Al-Madani Fakultas Ilmu Sosial dan
                                                                                                                                                      Ilmu Politk (FISIP) UR taja Studi Ilmiah
                                                                                                        Agenda hari pertama, pawai keliling
                                                                                                                                                      Dinul Islam Konprehensif (SIDIK) di Au-
                                                                                                    kampus dan talk show. Namun hanya talk
                                                                                                    show yang terlaksana. Pawai di-pending hingga     ditorium FISIP, Sabtu-Minggu (27-28/11).
                                                                                                    Sabtu (11/12). “Teman-teman banyak                Temanya Ciptakan Pemuda Sukses untuk
                                                                                                                                                      Meraih Masa Depan Gemilang.
                                                                                                    kuliah,” ujar Sadam beralasan.
                                                                                                                                                          Beragam materi disajikan. Ada soal
                                                                                                        Sabtu (11/12) pukul 09.00, rombongan
                                                                                                    pawai sudah berkumpul di Masjid                   waktu, mahasiswa ideal, gouzhul fikri, bedah
                                                                                                    Arfaunnas. Mereka dilepas Sadam, Ketua            film, outbond, dan kontemplasi diri. Para
                                                                                                    Umum Ar-Royyan. Rombongan terbagi dua,            pemateri di antaranya Hendra Gunawan,
                                                                                                                                                      mantan Ketua BEM UR dan Agung
                                                                                                    putra dan putri. Putra 17 orang, sedangkan
                                                                                                                                                      Nugroho, mantan Ketua BLM UR.
                                                                                                    putri 26 orang. Rutenya, diawali dari Mesjid
                                                                                                    Arfaunnas, lewat FKIP Bahasa Inggris,                 SIDIK agenda tahunan Al-Madani.
                                                                                                    FISIP, depan BEM UR, Pustaka UR, dan              Pesertanya mahasiswa baru FISIP beragama
                                                                                                                                                      islam. Tujuannya, kaderisasi Al-Madani.
                                                                                                    berakhir di panggung utama acara Muharam
                                                                                                                                                      Khusus tahun ini, SIDIK juga merupakan
                                                                                                    Fair. Sepanjang pawai, peserta menyerukan
                                                                                                    takbir.                                           pengganti ujian mid semester mata kuliah
                                                                                                        Usai pawai, dilanjutkan acara tablig          agama Islam mahasiswa 2010. “Mereka
                                                                                                                                                      ditugaskan meringkas tiap materi,” ujar Indra,
                                                                                                    akbar bersama Ustad Tajuddin Nur, Lc,
                              Pada 8 November 2010                                                  imam besar Mesjid Arfaunnas. Pembantu
                                                                                                                                                      ketua panitia.
                                                                                                                                                          Sepertiga dari jumlah mahasiswa baru
                                                                                                    Rektor III, Rahmad, turut hadir. “Semoga
                                                                                                    dengan momentum ini kita jadi lebih baik.         FISIP ikut acara ini. Penyebabnya, menurut
                                                                                                    Jadikan tahun ini awal kebangkitan umat           Indra, mungkin panitia kurang sosialisasi atau
                                                                                                                                                      mahasiswa yang kurang memahami esensi
                                                                                                    Islam. Isi tahun ini lebih baik dari kemarin,”
                                                                                                                                                      acara. “Kalau begini, terpaksa ujian mid dibuat
                                                                                                    katanya.
                                                                                                        Tampilan nasyid dari berbagai grup            lagi oleh pementor masing-masing,” tutup
                                                                                                    mengiringi rangkaian acara. Muharram Fair         Indra. *4
                                                                                                    ditutup dengan pengumuman dan
                                                                                                    pembagian hadiah pemenang lomba Syarhil,                 Ralat: Pada halaman 20,
                                                                                                    Khotil, dan Kaligrafi. Uswatun Zannah,                  Bahana edisi majalah 2010,
                                                                                                    pemenang lomba Syarhil Qur’an, sangat                    foto bukan arsip Bahana.
                                                                                                    gembira. “Alhamdulillah, tidak menyangka                      Oleh karena itu,
                                                                                                    akan menang. Mudah-mudahan ada follow-
                                                                                                                                                               redaksi mohon maaf.
                                                                                                    up nya setelah acara ini.” *8

                                                  Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
Bahana edisi Desember 2010
Bahana edisi Desember 2010
Bahana edisi Desember 2010
Bahana edisi Desember 2010
Bahana edisi Desember 2010
Bahana edisi Desember 2010

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch (20)

Sembilan elemen jurnalisme
Sembilan elemen jurnalismeSembilan elemen jurnalisme
Sembilan elemen jurnalisme
 
Menulis berita
Menulis beritaMenulis berita
Menulis berita
 
Feature lovina
Feature lovinaFeature lovina
Feature lovina
 
Feature andi novirianti
Feature andi noviriantiFeature andi novirianti
Feature andi novirianti
 
Feature ahmad fitri
Feature ahmad fitriFeature ahmad fitri
Feature ahmad fitri
 
Menulis feature
Menulis featureMenulis feature
Menulis feature
 
Atas Nama Agama
Atas Nama AgamaAtas Nama Agama
Atas Nama Agama
 
Tor
TorTor
Tor
 
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
 
Wawancara
WawancaraWawancara
Wawancara
 
Foto jurnalistik
Foto jurnalistikFoto jurnalistik
Foto jurnalistik
 
Detoksifikasi
DetoksifikasiDetoksifikasi
Detoksifikasi
 
Gizi kesmas
Gizi kesmasGizi kesmas
Gizi kesmas
 
Gizi buruk
Gizi burukGizi buruk
Gizi buruk
 
Konsep dasar-ilmu-gizi
Konsep dasar-ilmu-giziKonsep dasar-ilmu-gizi
Konsep dasar-ilmu-gizi
 
New media andreas harsono
New media andreas harsonoNew media andreas harsono
New media andreas harsono
 
New media andreas
New media andreasNew media andreas
New media andreas
 
Konsumsi pangan dan gizi
Konsumsi pangan dan gizi Konsumsi pangan dan gizi
Konsumsi pangan dan gizi
 
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASAKEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
KEBUTUHAN GIZI PADA USIA REMAJA DAN DEWASA
 
Gizi Buruk
Gizi BurukGizi Buruk
Gizi Buruk
 

Ähnlich wie Bahana edisi Desember 2010

Bahana edisi Agustus 2010
Bahana edisi Agustus 2010Bahana edisi Agustus 2010
Bahana edisi Agustus 2010bahanamahasiswa
 
Bahana edisi Agustus 2010
Bahana edisi Agustus 2010Bahana edisi Agustus 2010
Bahana edisi Agustus 2010Aang Suherman
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Dadang Solihin
 
2. to r-workshop-e-journal_mpi_uinsa2016
2. to r-workshop-e-journal_mpi_uinsa20162. to r-workshop-e-journal_mpi_uinsa2016
2. to r-workshop-e-journal_mpi_uinsa2016mulyadi wahid
 
Training Riset dan Pelatihan PKM Kehutanan Universitas Lampung 2017
Training Riset dan Pelatihan PKM Kehutanan Universitas Lampung 2017Training Riset dan Pelatihan PKM Kehutanan Universitas Lampung 2017
Training Riset dan Pelatihan PKM Kehutanan Universitas Lampung 2017rudipramana2
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab IV : Penyaj...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab IV : Penyaj...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab IV : Penyaj...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab IV : Penyaj...Oyon08
 
06211440000045 undergraduate theses
06211440000045   undergraduate theses06211440000045   undergraduate theses
06211440000045 undergraduate thesesMuhammadRizki900278
 
06211440000045 undergraduate theses 2
06211440000045   undergraduate theses 206211440000045   undergraduate theses 2
06211440000045 undergraduate theses 2MuhammadRizki900278
 
Lentera Edisi 52
Lentera Edisi 52Lentera Edisi 52
Lentera Edisi 52ImsiKMFS
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Dadang Solihin
 
LAPORAN_OBSERVASI_KEGIATAN_BELAJAR_MENGA.doc
LAPORAN_OBSERVASI_KEGIATAN_BELAJAR_MENGA.docLAPORAN_OBSERVASI_KEGIATAN_BELAJAR_MENGA.doc
LAPORAN_OBSERVASI_KEGIATAN_BELAJAR_MENGA.docElsamBflowers
 
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITASPENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITASIsmaya Indri Astuti
 
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012Ian March
 

Ähnlich wie Bahana edisi Desember 2010 (20)

MUHAMAD ROBI-FITK.pdf
MUHAMAD ROBI-FITK.pdfMUHAMAD ROBI-FITK.pdf
MUHAMAD ROBI-FITK.pdf
 
GELEGAR_PesTa_1
GELEGAR_PesTa_1GELEGAR_PesTa_1
GELEGAR_PesTa_1
 
Gelegar_PesTa_1
Gelegar_PesTa_1Gelegar_PesTa_1
Gelegar_PesTa_1
 
Bahana edisi Agustus 2010
Bahana edisi Agustus 2010Bahana edisi Agustus 2010
Bahana edisi Agustus 2010
 
Bahana edisi Agustus 2010
Bahana edisi Agustus 2010Bahana edisi Agustus 2010
Bahana edisi Agustus 2010
 
Edisi khusus penerimaan maba
Edisi khusus penerimaan mabaEdisi khusus penerimaan maba
Edisi khusus penerimaan maba
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
2. to r-workshop-e-journal_mpi_uinsa2016
2. to r-workshop-e-journal_mpi_uinsa20162. to r-workshop-e-journal_mpi_uinsa2016
2. to r-workshop-e-journal_mpi_uinsa2016
 
Training Riset dan Pelatihan PKM Kehutanan Universitas Lampung 2017
Training Riset dan Pelatihan PKM Kehutanan Universitas Lampung 2017Training Riset dan Pelatihan PKM Kehutanan Universitas Lampung 2017
Training Riset dan Pelatihan PKM Kehutanan Universitas Lampung 2017
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab IV : Penyaj...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab IV : Penyaj...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab IV : Penyaj...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab IV : Penyaj...
 
06211440000045 undergraduate theses
06211440000045   undergraduate theses06211440000045   undergraduate theses
06211440000045 undergraduate theses
 
06211440000045 undergraduate theses 2
06211440000045   undergraduate theses 206211440000045   undergraduate theses 2
06211440000045 undergraduate theses 2
 
Lentera Edisi 52
Lentera Edisi 52Lentera Edisi 52
Lentera Edisi 52
 
Edisi 52
Edisi 52Edisi 52
Edisi 52
 
Buletin Edupost edisi maret
Buletin Edupost edisi maretBuletin Edupost edisi maret
Buletin Edupost edisi maret
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
LAPORAN_OBSERVASI_KEGIATAN_BELAJAR_MENGA.doc
LAPORAN_OBSERVASI_KEGIATAN_BELAJAR_MENGA.docLAPORAN_OBSERVASI_KEGIATAN_BELAJAR_MENGA.doc
LAPORAN_OBSERVASI_KEGIATAN_BELAJAR_MENGA.doc
 
Suplemen_April_2013
Suplemen_April_2013Suplemen_April_2013
Suplemen_April_2013
 
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITASPENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
 
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
 

Bahana edisi Desember 2010

  • 1. Bahana Mahasiswa Edisi Akhir Tahun 2010 1 Terbit 16Halaman No.261 Tahun XXVII Edisi Akhir Tahun 2010 Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa cmyk
  • 2. Bahana Mahasiswa Edisi Akhir Tahun 2010 Edisi Akhir Tahun 2010 2 Orientasi Pertama Pada Duit Kancing Almamater Dosen PLS Kurang Knalpot Bising UNIVERSITAS Riau kini punya 9 fakultas. UIR? Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb. Setiap fakultas ada badan kajian. Total 27 Kami dari program studi Pendidikan Rektor Universitas Riau yang badan kajian se-UR. Yang aktif, 9 badan. Assalamualaikum Wr. Wb. Luar Sekolah (PLS) FKIP UR ingin beri sa- terhormat. Setiap pagi pengendara roda Artinya, hanya sepertiga dari total badan Saya mahasiswa non reguler FKIP 2009. ran dan masukan kepada para pimpinan di dua yang masuk kampus menggunakan kajian. Sungguh miris. Padahal badan kajian Saya ingin bertanya kepada pihak yang FKIP. Kami sudah tiga semester kuliah di knalpot tidak sesuai standar. Ini sangat adalah wadah meneliti para dosen di tingkat berwenang dalam pengadaan almamater FKIP PLS. mengganggu kuliah. Apalagi kelas kami fakultas. Mengapa tidak aktif, alasannya kampus. Ketika saya mengambil almamater Menurut kami, banyak hal yang mesti berdekatan dengan jalan utama. Mohon beragam. Sibuk. Badannya tak sesuai bidang di bagian kemahasiswaan, saya melihat ada dibenahi. Salah satunya jumlah dosen. ditinjau kembali Pak. Terima kasih. ahli. Alasan terbanyak, SK dari rektor sebagai kejanggalan. Dosen tetap PLS hanya 7 orang, sementara kepala badan belum keluar. “Tidak ada Kancing almamater saya bertuliskan kapasitas mahasiswanya berpuluh kali lipat YK legalitasnya,” kata mereka kompak. Sebagian Universitas Islam Riau. Padahal saya lebih banyak. Akibatnya dosen tak punya Mahasiswa FKIP UR kecil hanya mengatakan badannya tidak ada mahasiswa Universitas Riau. Jadi jadwal libur. Mohon ini ditindak lanjuti. kegiatan, tanpa merinci alasan selanjutnya. bagaimana ini? Apakah keliru atau memang Terimakasih. Kirimkan saran dan Kritik anda soal permasalahan di UR ke Pejabat tingkat universitas, termasuk disengaja? Saya mohon penjelasannya. Usman Tang, tak risau dengan kondisi ini. Terimakasih. Mahasiswa PLS FKIP UR facebook: Bahana Mahasiswa Padahal ia Kepala Lembaga Penelitian email: (Lemlit). Saat Netti Herawati, Kepala Badan Tri bahanamahasiswa@yahoo.com Kajian Pangan dan Gizi mengajukan pro- Mahasiswa FKIP 2009 posal bantuan dana untuk kegiatan skala nasional, “Pak Usman bilang badan tanggung jawab fakultas, bukan universitas.” Netti pun tak dibantu sepeser pun. Sekapur Sirih Diskusi Lagi dan Lagi Mestinya Usman Tang wajib khawatir dengan badan kajian yang sepi kegiatan, sebab fakultas ujung tombak kemajuan UR. Dan “Deklarasi Fopersma Riau. Pertama perusahaan minyak—sejenis Chevron. Topik buah per tahun. Padahal salah satu tolak ukur penelitian salah satu komponen untuk menolak amplop beserta isinya. Kedua diskusinya, Kritik Sosial Azizon, Dulu dan Kini. kemajuan UR bisa dilihat melalui hasil mengukur kemajuan itu. Nyatanya ia tak menuntaskan agenda reformasi. Ketiga Diskusi diadakan di Coto Makassar Daeng penelitian di bawah naungan pusat dan badan cemas. Karena ia masih punya pusat kajian, menegakkan demokrasi. Keempat menjadi Gassing Pekanbaru. kajian. pusat penelitian di tingkat universitas. insan pers sesungguhnya.” Kata-kata ini Selain itu, kita punya liputan soal Jumlahnya 12 dengan masing-masing diucapkan Resti, kru Visi Unilak. Semua Pembaca budiman, perjalanan dua kru BM memperdalam ilmu bidang kajian. Ada perairan, lingkungan, peserta ikuti kata-kata Resti. Ini jadi agenda Berbagai forum diskusi yang diikuti BM jurnalisme di Medan dan Lampung. Ini tersaji kependudukan, ekonomi, teknologi, energi, akhir Rapat Kerja Akhir Tahun Fopersma tentu berpengaruh pada penyajian Bahana. di rubrik feature. Di samping liputan, BM sampai wanita. Riau, 25-26 Desember 2010 di Sekretariat Salah satunya mewujudkan liputan yang kritis sedang mengurus acara workshop menulis Jika ditilik lebih jauh, pusat kajian ini juga Bahana Mahasiswa. dan independen. Di edisi ini, kami angkat kerjasama dengan Eka Tjipta Foundation. tak aktif-aktif amat. Bahkan ada pusat kajian Rapat kerja ini dihadiri empat LPM se- liputan utama soal pusat dan badan penelitian Workshop diadakan 30 Januari-5 Februari bikin satu kegiatan per tahun. Itu pun dari Riau; Visi Unilak, Aklamasi UIR, Bahana di UR. Menilik perkembangan mereka, dari 2011. Lalu 6 Februari 2011 di Pustaka Soeman dana yang disediakan Lemlit. Kalaupun UR, dan Gagasan UIN Suska. Ada empat awal berdiri hingga sekarang. Temuan BM, HS akan diluncurkan buku Agama Saya Adalah banyak kegiatan, lebih berorientasi proyek. agenda seharian itu; diskusi bersama Aliansi dari 28 badan kajian di UR, hanya 9 badan Jurnalisme karya Andreas Harsono. Ia Almasdi Syahza, dosen Pendidikan Jurnalis Independen bertajuk Mendambakan yang aktif. Kegiatan penelitian di sebagian wartawan internasional yang berkiblat pada Ekonomi FKIP punya pengalaman, yang Pers Kritis di Riau, diskusi bertajuk Visi ABG besar pusat kajian pun hanya dua sampai tiga sembilan elemen jurnalisme. *** baginya, tak menyenangkan, soal pusat kajian. Dulu, Fopersma Kini bersama satu alumni Waktu itu ia ingin masukkan proposal ke perwakilan empat LPM. Lalu ada masak- salah satu pusat kajian untuk suatu masak dan makan malam bersama. penelitian. Sudah diusulkan, ternyata Malamnya—agenda terpenting—Roadmap proposalnya tak jebol. Ia yakin pusat itu Fopersma 2011—mau dibawa ke mana bermain. “Setiap pusat ada geng sendiri. Jadi Fopersma setahun ke depan, ditentukan di yang dapat proyek ya mereka-mereka saja,” sini. Pukul 02.52, rapat kerja seharian usai. katanya. “Ya, banyak yang bermain dosen di Sempena tahun baru Islam 7 Desember Unri ini. Itu sudah jadi rahasia umum,” kata 2010, BM juga menggelar diskusi bersama Elmustian Rahman, Kepala Pusat Penelitian Fopersma. Diskusi bertajuk Pluralisme Kebudayaan dan Kemasyarakatan (P2KK). Beragama. Salah satu bahasannya soal Ini diakui sendiri oleh Usman Tang. Ahmadiyah yang divonis haram oleh “Unri masih berorientasi menambah dana Majelis Ulama Indonesia. Tiga hari universitas melalui penelitian.” Tujuan mulia, kemudian—masih bersama Fopersma— foto: aang BM menghasilkan paten, belum jadi prioritas. ada diskusi dengan Kanda Azizon Nurza. Yang penting bagaimana caranya pundi- Ia mantan aktivis, alumni UR. Kini ia Suasana rapat kerja Fopersma Riau, 25 Desember 2010, di sekretariat Bahana. pundi dana bisa semakin dan semakin bekerja di PT BOB-BSP Siak Hulu, sebuah banyak. *** STT: Surat Keputusan Menteri Penerangan RI No.1031/SK/Ditjen PPG/STT/1983. ISSN:0215 -7667 Redaksi menerima tulisan, asal Penerbit: Lembaga Pers Mahasiswa Bahana Mahasiswa UR. Penasehat: Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, sesuai dengan misi pers mahasis- M.S (Rektor Universitas Riau). Drs. Rahmat, MT (Pembantu Rektor III Universitas Riau). Pemimpin wa. Tulisan berupa naskah asli, Umum: Made Ali Pemimpin Redaksi: Aang Ananda Suherman Pemimpin Perusahaan: Lovina karya orisinil, belum pernah Bendahara Umum: Lovina Sekretaris Umum: Lovina Litbang: Erliana Redaktur Pelaksana/ dipublikasikan di media massa Redaktur: Lovina Reporter:Ahlul Fadli Fotografer: Ari Mashuri MS Artistik/Lay Out/Ilustrator: Ari manapun, dan diketik rapi dua Mashuri MS Perpustakaan, Dokumentasi: Erliana Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan: Kampus spasi. Redaksi berhak melakukan Universitas Riau Jl. Pattimura No.9 Pekanbaru 28131 Telp.(0761) 47577 Fax (0761) 36078. Dicetak penyuntingan sepanjang tidak pada: PT. Riau Pos Graindo Pekanbaru. Isi di luar tanggung jawab percetakan. mengubah hakikat dan makna email: bahanamahasiswa@yahoo.com facebook: bahana mahasiswa tulisan. Bagi tulisan yang tidak dimuat akan menjadi milik redaksi Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
  • 3. Sempena Bahana Mahasiswa 3 Edisi Akhir Tahun 2010 Aset Riau Jalur Lari Oleh Ahlul Fadli Sempat ditentang orang tua. kota se-Riau. Syarat utama ikut seleksi PPLP: pernah juara Popda Riau. Kini ia fokus hadapi PON 2012. Ranti lolos seleksi di PPLP. Ia masuk asrama. Jadwal latihan super ketat. Subuh RANTI Febriani Eka Putri saat itu duduk di kelas 2 SMAN 13 Pekanbaru. Ia ikut Pekan latihan sampai pukul 06.00. Lalu berangkat sekolah. Pulangnya, latihan lagi. Begitu setiap “Belajar disiplin, mandiri, Olahraga Pelajar Daerah (Popda) cabang atletik lari. Ranti wakili Riau di cabang lari 400 dan 800 meter gawang puteri. hari. “Latihan dan sekolah sangat dikontrol. Tak ada kata tidak latihan, walaupun tidak ada pertandingan.” Khusus hari Minggu dan belajar cari Selain Ranti, masih ada 12 wakil Riau lainnya. Ranti termasuk kategori remaja umur mereka libur latihan. Ketika duduk di kelas 2 SMA, Suyanto penghasilan sendiri.” 17 tahun ke bawah. “Sebelum mulai nervest dan Hasnur, pelatih lari Ranti, banget,” akunya mengenang momen itu. mengikutkannya dalam Popda. Mereka nilai Makin gugup lagi saat ia masuk lapangan Ranti punya potensi juara. Penilaian mereka pertandingan. “Dor...” bunyi pistol tanda tepat. Ranti berhasil meraih medali emas pada dimulai pertandingan. “Saat lari nervest cabang lari 400 dan 800 meter gawang puteri. langsung hilang.” Itu kemenangan pertamanya setelah lama Ranti terus berlari dan berlari. Yang ada vakum dalam perlombaan. dibenak, secepatnya sampai garis finish. “Cepat Ranti tetap menomor satukan sekolah. sampai, cepat sampai,” itu yang selalu terucap Saat akan menghadapi ujian nasional, ia ... di hatinya. Tiba di garis finish. Ia yang pertama putuskan rehat selama enam bulan. Selesai ... sampai. Ranti pun berhasil menjuarai lomba ujian, ia kembali latihan seperti biasa. itu. Tamat SMA tahun 2008, Ranti sebetulnya Ranti lahir di Painan, Sumatera Barat, 4 tak ingin kuliah. “Lebih enak kerja.” Namun Februari 1990. Sejak kecil, anak pertama dari pelatih lari menganjurkan lain. Akhirnya ia lima bersaudara ini suka olahraga. Ia tak suka masuk Universitas Riau jalur Penerimaan Bibit main boneka—tak seperti kebanyakan anak Unggul Daerah (PBUD). Ia pilih Jurusan perempuan lainnya. Kepelatihan Fakultas Keguruan dan Ilmu Kelas 5 SD, Ranti mulai tekuni olahraga Pendidikan (FKIP). “Sebetulnya aku ingin jadi lari. Bakat itu muncul saat pelajaran olahraga Polwan. Keren aja liatnya. Tapi tinggi badan lari di sekolahnya. Ia pun diikutkan Pekan kurang,” katanya. Olahraga dan Seni (Porseni) antar SD se- Semasa kuliah, Ranti juga disibukkan Pekanbaru. dengan jadwal latihan maupun pertandingan. Bertempat di SDN 005 Rumbai, Ranti Beberapa prestasi berhasil diraihnya; juara satu mewakili SDN 002 untuk cabang lari. “Belum lari 400 meter gawang pada Pekan Olahraga terpikir untuk menang,” katanya. Latihan Daerah (Porda) di Bengkalis 2009, juara tiga seadanya, pemanasan dan lari-lari kecil 800 meter gawang pada Pekan Olahraga sebelum tanding, Ranti berhasil meraih juara Mahasiswa Nasional (Pomnas) Palembang satu se-Pekanbaru. Ia lalu diberi beasiswa. 2009, dan peringkat empat pada Kejuaraan “Tak bayar uang sekolah sampai tamat,” Nasional (Kejurnas) di Jakarta 2010. ucapnya. Pengalaman tak terlupa Ranti saat ikut Masuk SMPN 19 Pekanbaru, Ranti vakum Pomnas di Palembang. Ia mewakili Universi- lari. “Memang tak terpikir ikut lomba lagi,” tas Riau, dua minggu setelah lebaran. Selain katanya. Lulus SMP, Ranti lanjut ke SMAN dirinya, ada enam atlet lain yang diutus. 13 Pekanbaru. Di sana ia bertemu Dedi, juga Sebelum bertanding, seperti biasa, ia atlet lari. Dedi teman sekelas Ranti. Dedi ajak pemanasan dulu. Saat pertandingan Ranti kembali lagi ke lapangan—ikut lomba berlangsung, hujan turun. Ranti berada di lari. “Dari pada nggak ada kegiatan, mending lintasan empat lari 400 meter gawang. Saat gabung lagi,” kata Ranti menirukan perkataan pistol berbunyi, target menang sudah ada. Dedi. “Tapi karena kelalaian atlit dan pelatih, aku Ranti tak langsung meng-iya-kan. “Belum berpindah posisi dari lintasan empat ke minta izin orang tua.” Saat minta izin, lintasan lain.” Ia pun didiskualifikasi. rupanya orang tua melarang. Alasannya, jadwal Ia sedih dan kecewa. Namun berkat latihan padat, dari pagi sampai sore. “Aku dukungan pelatih, semangatnya kembali belum punya motor saat itu.” Ranti tak putus muncul saat kelas lari 800 meter gawang. Ia asa. Biarpun tak ada motor, “Pergi latihan mulai meredam sedihnya dan bertekad, “Di naik oplet.” kelas ini aku harus juara.” Akhirnya Ranti Tak cukup sampai di situ, Ranti berupaya berhasil dapat perunggu. “Lawannya cukup yakinkan orang tua. Ranti buktikan dirinya berat, rata-rata sudah punya jam terbang serius di cabang lari. “Mereka sempat ragu tinggi.” aku sanggup atau tidak. Aku bilang, nanti Banyak hal berharga didapat Ranti dengan kalau tidak sanggup lagi, berhenti.” jadi atlit lari. “Belajar disiplin, mandiri, dan Berkat dorongan Dedi, tahun 2006 Ranti belajar cari penghasilan sendiri.” Atlet lari ikut seleksi masuk Pusat Pelatihan Pelajar idolanya, Dede Herawati, seorang atlet (PPLP) Cabang Atletik Kota Pekanbaru. nasional. Saat ini, mahasiswa angkatan 2008 Untuk bisa lolos, ia harus bersaing dengan ini tengah fokus persiapan menghadapi Pekan sembilan orang lainnya dari kabupaten dan Olahraga Nasional (PON) 2012 di Riau. *** Istimewa Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
  • 4. Bahana Mahasiswa Bahana Mahasiswa Edisi Akhir Tahun 2010 44 Edisi Akhir Tahun 2010 Cuap-cuap Hidup Badan Oleh Lovina Lebih dari separuh badan kajian hidup segan mati tak mau. Beragam masalah. GEDUNG Marine Center Fakultas Singapura. “Kalau pesan, kita tidak tahu cara Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) lain lagi. Sejak seraya melihatkan meja kerja yang tak ada Perikanan dan Ilmu Kelautan (Faperika) pasangnya.” Ini juga jadi salah satu sebab kerja tahun 2007, mereka masih menanti SK rektor tumpukan berkas. Ia pun tak paham SK itu Universitas Riau (UR). Lantai dua lorong kiri badan mandek. untuk keabsahan nama badan kajian. “Setelah tersangkut dimana. Prosedurnya, jelas ruangan pertama sisi kanan. “Di sini lah dulu Sebab utama BPP-L2P vakum karena SK rektor untuk nama badan keluar, baru kita Darussalam, dari fakultas ke rektor, lalu ke tempatnya. Sekarang sudah tidak ada lagi persoalan SK. Yusni Ikhwan Siregar, kepala ajukan proposal untuk kepala badannya,” kata Pembantu Rektor II, lalu ke BAUK, baru kegiatannya,” ujar Achmadi Martadinata BPP-L2P sekarang, belum pegang surat Wan Asrida, Ketua Jurusan Ilmu kepegawaian bikin SK. Trikora. Ia merujuk sebuah ruangan keputusan rektor—bukti keabsahan dirinya Pemerintahan. Ditanya komentar soal badan kajian sepi tempatnya hampir tiap sore beraktivitas. sebagai kepala BPP-L2P. Padahal sudah Hingga kini, baru Ilmu Pemerintahan kegiatan, Rektor UR, Prof Ashaluddin Jalil “Sekarang sudah jadi ruang ICT,” lanjutnya. ditunjuk melalui rapat jurusan sejak 2008. yang SK nama badannya sudah keluar. bilang itu urusan fakultas. “Badan kajian itu Dulu ruang itu milik Badan Penelitian “Tidak bisa melakukan kegiatan karena tidak Jurusan lain, masih menanti. Padahal pro- di bawah fakultas,” katanya. Soal SK badan dan Pengembangan Lingkungan Laut dan ada legalitasnya.” posal pengajuan nama badan diusulkan yang belum keluar, ia mengaku tak tahu. Pesisir (BPP-L2P). Ia berada di bawah Di Faperika ada lima badan kajian lagi. kolektif ke rektor—secara bersamaan untuk “Belum ada berkas masuk soal itu. Tanyakan Jurusan Ilmu Kelautan. Semua aktivitas badan dikerjakan di sana—mulai dari perencanaan kegiatan sampai bikin laporan Semuanya vakum. “Tidak ada yang aktif lagi di sini,” kata Bustari Hasan, Dekan Faperika. Alasan mereka beragam. Syaifuddin, Kepala semua jurusan, melalui fakultas. “Tidak tahu kenapa baru kita yang keluar SK-nya,” ujar Wan. ... saja langsung ke dekannya,” ujarnya. Masalah lain pada badan kajian, yakni akhir. Trikora juga peneliti di badan itu. Badan Penelitian dan Pengembangan Pernyataan Wan diamini jurusan lain di keluarnya Keputusan Presiden Nomor 80 Kini, bila pagi hari, ruang berukuran 6x8 Sumberdaya Perairan dan Lingkungan (BPP- FISIP. “SK badan kami belum keluar,” kata tahun 2003 tentang pengadaan barang dan meter itu kunci. Tak ada aktivitas badan lagi. PSP) mengaku peluang meneliti sedang Kasmirudin, Ketua Program Studi jasa pemerintah—kini diganti Peraturan “Barang-barangnya pun sudah tak ada. langka. “Yang lagi marak bidang lingkungan Administrasi Niaga. Jurusan lain pun Presiden Nomor 54 tahun 2010. “Yang Hanya tinggal dua lemari dan sisa-sisa dan budidaya perikanan,” ujarnya simpel. bernasib sama. Wan menambahkan, di SK memberatkan, kerjasama dengan pihak luar perangkat komputer,” katanya. Satu lemari Darwis, Kepala Badan Penelitian dan badan milik jurusannya, tertera tanggal keluar perlu ada perusahaan dan NPWP. Kini PNS tiga pintu di sisi kiri pintu masuk, lemari Pengembangan Ekonomi Wilayah dan Pesisir SK 8 Februari 2010. “Tapi saya baru terima pun tidak boleh main proyek,” kata Siswanto, satunya berpintu dua di pojok kanan. Sisa- (BPP-EWP) beralasan sulitnya jalin kerjasama sebulan ini. Tidak tahu di mana nyangkutnya.” Kepala Badan Pelayanan Pengkajian sisa perangkat komputer bertumpuk di dengan pihak luar. “Sudah ada lembaga Darussalam, Kepala Kepegawaian Univer- Penerapan Teknologi di Fakultas Teknik. lantai. “Sudah rusak karena tidak dipakai.” penelitian dan pusat-pusat. Kita kalah saing sitas Riau, yang kerjanya bikin SK, mengaku Bintal Amin, Kepala Pusat Penelitian Ploter adalah barang paling berharga yang dengan mereka,” akunya. Ia tawarkan solusi belum ada SK yang masuk selama ia Kawasan Pantai Perairan berpendapat sama. tersisa. Gunanya cetak peta ukuran A nol. mengatasi ketidak aktifan badan di menjabat. Dua tahun lalu, sebelum dirinya, Baginya, ini perlu solusi dari lembaga Ini pun sudah tak berfungsi. Ploter fakultasnya, “Lemlit atau pusat kerjasama bagian kepegawaian dijabat oleh Saleh—kini penelitian (lemlit). Mereka mesti turut bantu diletakkan di Laboratorium Fisika Laut. “Tali dengan pihak luar, lalu kerjaannya Kepala Badan Administrasi Umum dan pusat kajian carikan penelitian melalui baltingnya putus.” Tali ini tak dijual di In- donesia. Bila ingin beli, harus pesan ke ... dilimpahkan ke badan sesuai bidangnya.” Kondisi badan kajian di Fakultas Ilmu Keuangan (BAUK). “Biasanya kalau ada, langsung kita kerjakan. Ni kan, tidak ada berkas menumpuk di meja saya,” katanya kerjasama dengan pihak luar. “Kan tidak semua pusat punya jaringan luas,” katanya. Agar kerjasama terjalin, perlu pendekatan dan kepercayaan pihak luar. “Tidak mungkin sekali ketemu langsung percaya, butuh proses,” lanjut Bintal. Christine Jose, Kepala Badan Kajian Kimiawi Bahan Alam di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) kemukakan alasan pribadi. “Saya sibuk belakangan ini.” Baginya, mengajar nomor satu. “Tambah lagi saya jadi ketua panitia beberapa kegiatan berskala nasional. Jadi badan kajian ini tidak ter-handle,” katanya. Ia tawarkan solusi konkrit; akan adakan rapat dan rombak struktur kepengurusan badan kajiannya. Kendala sama dirasakan Irwan dan Rita Anugerah. Irwan Kepala Unit Pengkajian dan Pengembangan IPTEK Fisiologi dan Olahraga (UP2IFO) di Fakultas Kedokteran. Sedangkan Rita Kepala Badan Pengkajian Pengembangan Akuntansi dan Keuangan di Fakultas Ekonomi. Irwan mengaku, sudah dua tahun tidak ada kegiatan di badannya. “Saya sibuk. Tidak bisa. Tak ada yang mau gantikan. Ya sudah.” Sementara Rita menganggap badan kajiannya seperti ekstrakurikuler. “Kebetulan kita punya wadah untuk berkreatifitas.” Baru tahun 2010 ini Salah satu kegiatan penelitian dosen Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
  • 5. Bahana Mahasiswa 55 Bahana Mahasiswa Edisi Akhir Tahun 2010 Edisi Akhir Tahun 2010 Chainulfiffah. “Saya difitnah,” ujarnya saat dijumpai di Mereka punya berbagai program Gedung Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan. Ia rutin setiap tahun; penelitian, menitikkan air mata. “Sedih bila ingat keluarga terlantar gara-gara itu. Sampai sekarang saya publikasi dan penerbitan, pelatihan masih trauma,” katanya. Ia bilang, salah satu dan kerjasama, serta database mahasiswanya dulu, telah memalsukan tanda kebudayaan melayu dan website. tangannya sebagai kepala badan BSQ. “Saya aja belum pernah ke Tanjung Pinang waktu itu. Tapi ya sudahlah, mungkin itu garis Tuhan yang harus saya jalani. Sekarang saya hanya Lemlit. Semua pusat penelitian berada di ingin hidup tenang bersama keluarga,” bawah koordinasi Lemlit. sambungnya. Pusat penelitian lain, rata-rata bikin dua Kasus ini sempat hangat saat itu. sampai empat kegiatan per tahun. Caska, “Banyak yang takut sejak kasus itu. Mungkin Kepala Pusat Penelitian Kependudukan, karena itu banyak badan kajian yang kurang mengemukakan alasan kekurang aktifan aktif,” duga Erwin, Ketua Jurusan Fisika Elmustian Rahman pusatnya. “Anggota yang mengurus FMIPA. Kini, ada tiga badan kajian di FMIPA administrasi tidak ada. Saya paling malas yang sepi kegiatan; BSQ, Badan Kajian Inovasi badan kajian Rita sepi kegiatan karena ia sibuk ingin punya badan, mesti ajukan proposal. ngurus begituan.” Sejauh ini, Pusat Fisika, dan Badan Kajian Konservasi mengajar. Salah satu yang ajukan proposal Sri Kependudukan meneliti jika turun dana Sumberdaya Hayati. Mereka beralasan, SK Badan Pengkajian Pengembangan Kartikowati. Waktu itu badan kajiannya penelitian insidental yang diberikan Lemlit. rektor bukti sah sebagai kepala badan kajian Pertanian milik Nurul Qomar juga tidak aktif. bernama Pusat Studi Pendidikan Ekonomi. Setiap pusat dapat Rp 30 juta per tahun. belum keluar. Ia beralasan, badan kajian tak sesuai dengan Tahun 2008 datang surat dari rektorat. “Sebagai motivasi agar pusat ada kegiatan. “Kasus itu tidak ada kaitannya dengan keahliannya. “Bidang ahli saya kehutanan atau Proposalnya mesti direvisi. Ia harus Meskipun kita berharap dari Rp 30 juta itu kekurang aktifan badan kajian,” bantah Bu lingkungan.” Ia kemarin usulkan nama mengganti nama ‘pusat’ jadi ‘badan’. mereka bisa menghasilkan lebih untuk uni- Pit. Pernyataan Bu Pit dikuatkan Indra, badannya Badan Pengkajian Teknologi “Katanya kalau di fakultas semuanya bernama versitas,” ujar Usman Tang. Bendahara FMIPA. Dulu, Indra yang diminta Pertanian dan Pedesaan. “Waktu keluar SK badan. Di tingkat universitas baru pusat,” Kepala Sentra HKI, Zulfikar Jayakusuma urus soal pembentukan badan kajian di namanya diganti jadi Badan Pengkajian kata Sri. Hasil revisi proposal itu diserahkan berikan alasan beda. “Ngurus HKI ini bukan FMIPA. “Nama-nama kepala badan sudah Pengembangan Pertanian,” akunya. Qomar lagi ke rektorat. “Tapi sampai sekarang tidak gampang. Banyak berkas yang harus diusulkan bersamaan dengan pengajuan sudah coba tawarkan ke dosen lain untuk jadi ada jawabannya. Saya tidak tahu bagaimana dilengkapi dan direvisi. Tidak sekali urus nama badan. Bulan Mei 2007 sudah keluar ketua, “Tak ada yang mau.” kejelasannya,” aku Sri. langsung jadi,” katanya. Sedangkan Kepala SK rektor,” jelas Indra. Namun, SK tidak Almasdi Syahza, Kepala Badan Kajian Walau begitu, hingga kini badan kajian Pusat Penelitian Peranan Wanita (P3W), menyebutkan kepala badan, hanya nama Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi milik Sri masih jalan. Bahkan mereka berhasil Risdayanti bilang, “Untuk tahun 2010 ini badan saja. “Setelah SK badan keluar, baru Masyarakat serta Kepala Badan Kajian menjalin kerjasama rutin dengan salah satu kami fokus bangun jaringan dulu. Tahun diusulkan untuk pengajuan nama kepala Pendidikan Dasar dan Menengah di Fakultas instansi di Amerika. Kegiatannya, melatih depan baru bikin program kerja.” Risdayanti badannya,” ujar Darussalam, Kepala Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tak guru-guru ekonomi tingkat SMA. “Hampir baru setahun menjabat Kepala P3W. Kepegawaian UR menjelaskan tata cara perpanjang SK-nya. Kedua badan kajiannya setiap tahun diadakan,” katanya. Pusat Penelitian Kebudayaan dan pengajuan badan kajian. masih pakai SK dekan kala itu. SK dekan Bukan hanya Sri Kartikowati. Rita Kemasyarakatan (P2KK) mengaku punya Tak hanya ini. Kasus Panleggate awal 2008 sudah mati tiga tahun lalu. “Sengaja tidak Anugerah, Kepala Badan Pengkajian banyak program kerja dalam setahun. “Kita silam juga melibatkan banyak badan kajian di diperpanjang,” katanya. Pengembangan Akuntansi dan Keuangan ada penelitian mandiri, pesanan, dan UR. Panleggate merupakan kasus korupsi dana Tahun 2007, Almasdi pernah ajukan pro- juga melakukan kegiatan serupa. Bedanya, Rita penelitian melalui penawaran kepada pihak APBD senilai 3,5 miliar untuk kegiatan posal untuk dapat SK rektor. “Ada penertiban kerjasama dengan pemerintah Propinsi Riau luar,” kata Elmustian Rahman, Kepala pengkajian dan penelaahan Rancangan semua badan di fakultas harus ada SK untuk bikin pelatihan. Ia didik mahasiswa P2KK. Mereka punya berbagai program ru- Peraturan Daerah (Ranperda). Kasus ini rektor,” kenangnya. Namun hingga kini, SK akuntansi yang baru tamat jadi akuntan tin setiap tahun; penelitian, publikasi dan menyebabkan Ikhsan, terbukti bersalah di itu belum keluar. Penyebab lain kedua badan handal. “Setelah lulus, mereka akan diterima penerbitan, pelatihan dan kerjasama, serta Pengadilan Negeri dan sempat ditahan. kajiannya tak lagi aktif, ia kapok bekerjasama dengan pemerintah. “Pembagiannya tidak adil, pernah sampai fifty-fifty. Padahal kita di instansi pemerintah dan berbagai perusahaan.” Sistem gelar pelatihan ini juga dipakai ... database kebudayaan melayu dan website. Tanggal 6 Agustus 2009. Seorang pria Namun, di Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, ia dinyatakan tidak bersalah. Kini ia sudah bebas. semua yang kerja. Karena alasan itu saya malas Machasin. Ia bikin kursus perpajakan. Ini berkacamata keluar dari ruangan Kepala Seksi Ikhsan, mantan Dekan Fakultas Hukum perpanjang SK.” Bila ada proyek, “Saya pakai salah satu pemasukan Badan Kajian Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan diminta Ruskin Har, sekretariat dewan bikin Lemlit saja.” ... Muchtar Ahmad, mantan Rektor Univer- Manajemen dan Pengembangan Bisnis miliknya. Kursus sudah lima tahun berjalan, muridnya sudah 500-an orang. Kursus akan Negeri (Kejari) Tanjung Pinang. Menyadari banyak wartawan menunggu, spontan ia tutupi wajahnya dengan lembaran berita acara pusat kajian fiktif sebagai pelaksana kegiatan. Selain bikin pusat kajian, Ikhsan pun melibatkan Meyzi Heryanto, Kepala Pusat sitas Riau, pernah bikin aturan soal penertiban diadakan lagi dalam waktu dekat. Sumber penetapannya. Sebelumnya, lembaran ini Studi Pengembangan Bisnis (PSPB) FISIP. badan. Ia tuangkan dalam SK nomor 024/ dana lainnya dari beberapa pelatihan dan hanya dipegang saja. Kabarnya lembaga Meyzi ini sudah lama tidak J19/KP/2004 tentang ketentuan umum pembinaan melalui kerjasama dengan Ia salah seorang dari empat tersangka yang ada lagi. “PSPB dulu ada. Tapi saat ini sudah pusat dan badan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Universitas Riau. berbagai pihak. ... Di tingkat universitas, kedua belas pusat divonis bersalah. Sore itu, begitu sidang usai, ia langsung dibawa ke mobil tahanan. Sejumlah staf Kejari ikut mengawal. Ia dileburkan. Saya tidak tahu pasti kapan dilebur,” aku Meyzi saat diminta jadi saksi persidangan kasus Panleggate, pertengahan Pasal 12 SK tersebut mengatur, “Jenis dan yang ada sudah punya kegiatan, terutama terbukti melakukan korupsi proyek Februari 2008. Dodi Har yono, Ketua Pusat jumlah badan adalah minimal satu badan bentuk penelitian. Meski rata-rata jumlah bimbingan belajar (bimbel) SMP dan SMA Kajian Hukum dan Kebijakan Publik dalam setiap jurusan (sesuai spesifikasi kegiatan tidak sama di setiap pusat per di Lingga tahun 2007 senilai Rp 960 juta. Ia (PKPH) dan Emilda Firdaus, Ketua Badan jurusannya) dan maksimal dua badan yang tahunnya. Berdasarkan data Lemlit, pusat ditahan 1,5 tahun. Konsultasi Bantuan Hukum (BKBH) turut bersifat lintas jurusan.” Adnan Kasry, ketua yang paling aktif yakni Pusat Penelitian Ia dosen Matematika di Fakultas dilibatkan Ikhsan. tim evaluasi proposal pembentukan badan Lingkungan Hidup (PPLH) pimpinan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Anehnya, terkuaknya kedua kasus ini atau pusat penelitian di lingkungan Universi- Mubarak. (FMIPA) Universitas Riau. Saat itu ia juga bertepatan dengan kurang aktifnya badan- tas Riau bilang, dulu banyak badan yang tak Tahun 2010, mereka bisa hasilkan nilai Ketua Badan Science Quantitatif (BSQ) badan kajian di berbagai fakultas. Berdasarkan jelas. “Di Faperika saja sampai 27, padahal kontrak hingga Rp 7 miliar. Dari jumlah itu, FMIPA. Kini ia sudah bebas. Chainulfiffah, pantauan BM, dari 27 badan kajian di seluruh jurusan hanya ada enam,” rincinya. dua persen diberikan ke Universitas Riau dan Dekan FMIPA saat itu, membenarkan hal ini. fakultas, 18 kepala badan menyatakan Berkat aturan itu, badan-badan kajian tiga persen ke Lemlit. “Dari sisi itu kita nilai “Setelah bebas, dia mengajar lagi seperti biasa badannya sepi kegiatan selama dua tahun diformat ulang. Bagi fakultas yang masih PPLH terbaik,” kata Usman Tang, Ketua di sini,” kata Bu Pit, panggilan akrab terakhir. *** Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
  • 6. Bahana Mahasiswa Edisi Akhir Tahun 2010 Bahana Mahasiswa 6 Edisi Akhir Tahun 2010 6 Agar Tak Dapat Lomang Angek Ulah beberapa wadah penelitian, UR sempat dikomplain tiga kabupaten. Oleh Aang Ananda Suherman BEBERAPA tahun lalu, Prof Muchtar Kita sepakat universitas riset. Makanya iklim Ahmad, Rektor UR saat itu, didatangi akademis harus diciptakan,” kata Muchtar perwakilan dari tiga kabupaten di Propinsi Ahmad. Saat itu, lanjut Muchtar, kampus Riau. Mereka komplain. Penelitian yang rajin bikin diskusi. “Ini untuk menguatkan dihasilkan salah satu badan penelitian di UR orientasi kita agar jelas, mau jadi apa universi- tak bermutu. “Kalau begini caranya Pak, kita tas kita ini.” Akhirnya, tahun 2001, universi- pakai peneliti dari luar Riau saja,” kata tas riset masuk statuta UR. Muchtar menirukan ucapan seorang Membangun univeritas riset, harus perwakilan tadi. melihat unsurnya, untuk apa. Terpenting Menurut Muchtar, saat itu banyak dosen adalah dosen. Penelitian dosen harus integrasi bikin badan penelitian. Tujuannya hanya dengan penelitian mahasiswa dan harus untuk dapat proyek penelitian dari luar. bermutu. “Tidak boleh dosen penelitian ke Terutama dari dinas-dinas. “Kebanyakan Barat, mahasiswa ke Timur,” kata Muchtar. kerjasama penelitian dengan dinas-dinas ini Munculnya pemikiran penelitian dosen kualitasnya rendah,” kata Muchtar. “Bahkan, harus bersama mahasiswa, kata Muchtar, agar saat satu dinas mengeluarkan proyek mahasiswa bisa cepat penelitian dan penelitian penelitian soal rawa-rawa, oleh sekelompok itu berguna. “Jadi gak ada mahasiswa rebut dosen dibikin badan penelitian rawa-rawa, judul, jadi proposal tinggal menambah ya untuk dapatkan dana itu.” literaturnya yang terbaru, masalah sudah ada.” Prof Adnan Kasry membenarkan pernah Setelah konsep itu matang, iklim untuk terjadi komplain pada rektor soal proyek melakukan penelitian terus meningkat. Saat peneltian. Banyak, kata Adnan, orang pakai itu, kata Muchtar, dana penelitian kampus jasa badan atau pusat penelitian di UR minim. Saat itu dana penelitian untuk dosen komplain karena hasil penelitian dan hanya Rp 300 ribu. “Sedangkan mahasiswa rekomendasi tak sesuai harapan. “Tidak mengajukan dana penelitian sampai Rp 500 pernah diketahui Lemlit apalagi rektor. Jadi ribu.” rektor terkejut lah saat ada yang komplain.” Melihat kondisi itu, dilakukan perbaikan. Menurut Adnan, ada juga badan dan UR ketika itu, mengaktifkan biro kerjasama. pusat penelitian yang berkantor di luar Fungsinya cari perusahaan dan pemerintah kampus. “Dulu banyak kantor badan atau daerah. “Pak, kami hanya ada dana penelitian pusat itu di rumah masing-masing, macam Rp 240 juta. Kita merasa Unri ini milik Bapak, UR buat badan sendiri-sendiri. Sebenarnya jika ada penelitian dari luar administrasinya nenek moyangnya saja yang punya,” kata apa yang dapat kami bantu penelitian untuk kalau badan di fakultas itu bukan tanggung harus dari Lemlit, uang administrasilah. Tapi Adnan. “Ada yang kumpul-kumpul, ada menyelesaikan masalah daerah di sini,” itulah jawab universitas,” kata Muchtar. kebanyakan para peneliti enggan seperti itu, proyek, buat sendiri, kerjasama dengan pihak contohnya, kata Muchtar. “Artinya Tahun 2004 jadi puncaknya. Makanya, kata mereka takut uangnya dibagi dua,” kata lain tanpa tahu siapa yang melegalkan.” permasalahan di daerah diteliti, dan dicarikan Muchtar, mulai ada yang komplain, karena Aslim. “Kita ini sudah buat aturan, tapi Memang dulu rektor sampai dipanggil jalan keluarnya. Saat itu Pemda sangat setuju.” banyak pusat dan badan yang melakukan ketika ada yang langgar, kita tidak bisa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jadi strategi itu, akan membuat UR bisa pakai nama Unri, tapi hasil penelitian tidak menindak, ini kan sanksi moral,” tambah Propinsi Riau, soal badan yang tak jelas payungnya dalam melakukan penelitian. Saat DPRD tanyakan soal badan itu, pihak dapat dana tak hanya dari pusat dan pihak perusahaan sendiri. “Sekaligus bisa mengurangi beban mahasiswa dalam skripsi. menunjukkan kualitasnya. “Diubah jadi kekayaan pribadi, beli rumah dan semuanya, dan penelitian tidak bermutu.” Memang, Muchtar Ahmad. ... Lihat persoalan ini, pada 14 Januari 2004, kampus tak tahu apa-apa. “Itu pernah Bagaimana Unri dapat pemasukan dalam katanya, saat itu lepas dari kontrol. senat universitas mulai berembuk. Untuk kejadian di FMIPA, pihak kampus menjawab mengejar pengembangannya, dosen sejahtera “Seharusnya Lemlit lebih kuat lagi menertibkan badan dan pusat penelitian juga kami tak ada bikin badan itu,” tambah hidupnya, dan mahasiswa lebih ringan beban kontrolnya.” regulasinya. Pada 1 Maret 2004, diterbitkan Usman Tang, Ketua Lembaga Penelitian untuk skripsi,” kata Muchtar. Menurut Prof Aslim Rasyad, Ketua Surat Keputusan (SK) Rektor nomor 024/ (Lemlit) UR. ... Cerita soal pusat dan lembaga penelitian Dibukanya kran kerjasama dengan pihak luar, membuat banyak dosen yang melakukan tanpa koordinasi dengan kampus. Bahkan Lemlit periode 1998-2002, penelitian di luar universitas, yang bekerjasama dengan pemerintah dan swasta saat itu memang tak J19/KP/2004 tentang Ketentuan Umum Pusat dan Badan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Lingkungan Univer- memang kompleks. Awalnya untuk banyak badan di fakultas main sendiri, ada koordinasi sama sekali, hingga banyak sitas Riau (lihat bagan). menjadikan UR jadi universitas riset. mencari dana di daerah-daerah. “Bahkan penetitian yang tak terdata di Lemlit. Maksudnya, untuk mengatur “Pertama kan, kita mau jadi universitas apa. dosen yang siap sekolah di luar, datang ke “Sebenarnya tak ada aturan untuk itu, tapi mekanisme kerja dan eksistensi pusat dan SK Rektor nomor 167/J19/KS/2004 tentang SK Rektor Nomor 024/J19/KP/2004 Kerjasama Universitas Riau dengan Pihak Luar Tentang Pusat dan Badan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Lingkungan Universitas Riau BAB IV soal Prosedur dan Mekanisme poin a; Membayar fee sebesar 8 (delapan) persen Pasal 4 dari nilai proyek atau kegiatan. 5 persen pada Poin a; Pihak luar yang akan bekerjasama universitas, 1,5 persen pada lembaga atau fakultas, BAB II soal Kedudukan dan Fungsi BAB V soal Pembukaan dan Penutupan dengan Universitas Riau harus melalui Rektor. dan 1,5 persen pada jurusan, jika proyek atau Pasal 4 Pasal 12 Poin b; Pihak luar yang akan bekerjasama kegiatan diperoleh universitas. Nomor 4 dan 5; membuat laporan pertanggung Nomor 3; Jenis dan jumlah badan adalah minimal dengan unit-unit di lingkungan Universitas Riau Poin b; Membayar fee sebesar 6,5 persen dari nilai jawaban pelaksanaan kegiatan dan laporan satu badan dalam setiap jurusan (sesuai spesifikasi atau sebaliknya harus sepengetahuan rektor. proyek atau kegiatan. 2 persen pada universitas, 3 keuangan, sebagai bentuk pertanggung jawaban jurusannya) dan maksimal dua badan yang bersifat persen pada lembaga atau fakultas, dan 1,5 persen kepada Rektor. Untuk pusat melalu Ketua lintas jurusan. BAB VII soal Dana Sumbangan dan Fee pada jurusan, jika proyek atau kegiatan diperoleh Lembaga dan Badan melalui Dekan. Pasal 11 fakultas atau lembaga atau pusat. Nomor 2 Poin c; fee paling lambat dibayar satu bulan usai penyelesaian proyek atau kegiatan. Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
  • 7. Bahana Mahasiswa badan di lingkungan UR. Agar tak terjadi dosen, hanya Rp 300 ribu. Penelitian apa Edisi Akhir Tahun 2010 7 berbagai akibat yang rugikan nama baik UR. yang bisa Rp 300 ribu, sekali ke Bengkalis Pusbangdik Universitas Riau Dalam SK itu, juga dikatakan, tentang saja sudah habis.” pembayaran fee kerjasama akan diatur dalam Usman mulai bikin payung penelitian SK Rektor berikutnya. Pada 5 Mei 2004, dan kajian penelitian. Jumlah proposal naik, Rektor kembali telurkan SK soal kerjasama dana pun naik. Pertama Rp 300 ribu jadi Mengucapkan Selamat Atas Pelantikan Pembantu Rektor Universitas Riau dengan pihak luar, nomor Rp 700 ribu. Sebelumnya, kata Usman, Universitas Riau Periode 2010-2014 167/J19/KS/2004 (lihat bagan). dana itu tidak dilaporkan. Semua punya lProf. Aras Mulyadi, DEA (Pembantu Rektor I) Tak cukup hanya SK, setahun setelahnya rekening. “Pas saya masuk lapor semua. lDr. Yanuar, M.Si (Pembantu Rektor II) dibentuk tim Evaluasi Proposal Makanya 2007 dana itu langsung Rp 12 lDrs. Rahmad, MT (Pembantu Rektor III) Pembentukan Badan atau Pusat Penelitian di miliar.” lDrs. Adhy Prayitno, M.Sc (Pembantu Rektor IV) Lingkungan Universitas Riau, lewat SK Rektor Saat Usman menjabat, ia diuntungkan Ttd nomor 28/J.19/AK/2005. dengan sistem satu pintu pengelolaan dana Pada 8 November 2010 Tugas utama tim mengevaluasi pusat atau di UR. “Jadi semua harus satu rekening.” Ir. Gunawan Tabrani badan penelitian yang sudah ada. Kedua, Akhirnya, dana bisa dikontrol, dan jadi menertibkan pusat atau badan dengan pemasukan universitas. “Soal fee, kita beri Kepala Pusbangdik menggunakan ketentuan; di fakultas jenis dan tahu bahwa itu benar-benar dari rekening jumlah badan sesuai spesifikasinya. Pertama, universitas, bukan ke rekening Lemlit. Dana Himagrotek dan Hima Kehutanan Universitas Riau harus berjumlah satu badan penelitian per itu untuk biaya seminar, reviewer, Monev.” jurusan dan maksimal dua badan bersifat Tahun 2010, kata Usman, ada dana dari Mengucapkan Selamat Atas Pelantikan Pembantu Rektor lintas jurusan. “Di Faperika saja waktu itu universitas untuk tiap pusat penelitian ada 27, ditertibkan jadi enam,” kata Adnan senilai Rp 30 juta. Tiap pusat penelitian lProf. Aras Mulyadi, DEA (Pembantu Rektor I) Kasry, Ketua tim. “Kami hanya harus buat proposal. “Yang tidak buat tentu lDr. Yanuar, M.Si (Pembantu Rektor II) merekomendasikan ke Rektor badan yang tak dapat.” Kita, kata Usman, ingin lDrs. Rahmad, MT (Pembantu Rektor III) sudah layak, tidak menilai kinerjanya.” penelitian ini punya satu ikatan, ada tema. Ttd *** Jadi nanti hasilnya jelas dan pertanggung Pada 8 November 2010 Menurut Usman Tang, Ketua Lemlit, jawabannya juga jelas. “Ada anggaran tujuan pusat-pusat itu adalah hasilkan paten. penelitian dari rektorat ke Lemlit, dan ada Kasrul Akbar Dahlan Anas Ritonga Dan hasil patennya itu bisa memperkaya anggaran ke fakultas.” Ketua Himagrotek Ketua Hima Kehutanan univeristas. “Makanya dilakukan penelitian- Soal badan peneltian di fakultas, peneltian,” kata Usman. Tujuannya, menurut Usman itu tanggung jawab dekan menghasilkan dana Penerimaan Negara di fakultas. “Tapi sekarang kita sedang Bukan Pajak (PNBP). “Bagaimana mendata. Kalau bisa tak perlu lagi ada pemasukan dari penelitian dan jasa konsultasi badan-badan, pusat saja cukup.” Menurut bisa melebihi SPP.” Adnan Kasr y, penertiban untuk pusat dan Usman juga cerita sejak ia pimpin Lemlit, badan sangat diperlukan. “Jangan sampai akhir 2007. Pertama, kata Usman, belum ada terjadi lagi komplain dan rektor sendiri tidak payung penelitian, “Terserah dosen mau apa. tahu. Bahasa saya rektor dapat lomang angek. Pada 8 November 2010 Anggaran kecil juga. Saya masuk dana Tak tahu menahu, tapi dikomplain.” lovina, penelitian baru Rp 300 juta. Dibagi 3000 fadli. IKLAN Mengucapkan Selamat Atas Pelantikan Pembantu Rektor Universitas Riau Periode 2010-2014 lProf. Aras Mulyadi, DEA (Pembantu Rektor I) lDr. Yanuar, M.Si (Pembantu Rektor II) lDrs. Rahmad, MT (Pembantu Rektor III) lDrs. Adhy Prayitno, M.Sc (Pembantu Rektor IV) Pada 8 November 2010 Prof. Dr. H. Ashaluddin Jalil, MS Rektor Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
  • 8. Bahana Mahasiswa Bahana Mahasiswa Edisi Akhir Tahun 2010 Edisi Akhir Tahun 2010 88 Semua di Luar Keingingan “Bahana sangat membantu saya menjalani profesi sebagai anggota dewan. Begitu pun saat saya masih kerja sebagai wartawan Riau Pos.” Oleh Lovina TAHUN 1989. Sofyan Samsir berusia 24 pelaksana, sampai koordinator liputan. pemilihan umum (Pemilu) 2004. Kala itu seorang guru, ia tetap menghormati guru. tahun. Kebetulan Koran Warta Karya— Tahun 1998, Sofyan dipercaya menjabat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) baru “Kalau bukan karena guru, mungkin saya kini harian Riau Pos—membutuhkan Pimpinan Redaksi Padang Ekspres—salah terbentuk. “Saya diminta menjadi caleg (calon tidak akan jadi seperti ini,” katanya. wartawan muda. satu grup Riau Pos Group. Dua tahun bekerja anggota legislatif) provinsi untuk Dapil *** Soeripto—saat itu Gubernur Riau— di Padang, ia lalu ditarik lagi ke Pekanbaru (daerah pemilihan) Natuna,” katanya. Sofyan amat suka menulis. Itu melalui Herman Abdullah—saat itu Ketua dan menjabat Pimpinan Redaksi Riau Pos. Ia berada di urutan pertama. “Pemilu kan dibuktikan dengan pengalamannya bergelut Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Satu setengah tahun kemudian, Sofyan masih pakai sistem nomor urut. Dan Golkar di dunia wartawan kurang lebih 17 tahun— Pemuda Indonesia (KNPI) Riau— ditempatkan ke Dumai. Di kota minyak itu, dapat satu kursi dari Dapil Natuna,” termasuk tiga tahun di Bahana. “Itu hanya meminta Sofyan bergabung. “Waktu itu ia ditugaskan menjadi Pimpinan Umum tambahnya. Alhasil, kursi itu pun jatuh ke faktor keberuntungan saja,” ujarnya saya masih mahasiswa, tinggal ujian Dumai Pos—juga juga grup Riau Pos. tangan pria kelahiran 11 Desember 1965. merendah saat ditanya kecintaannya pada sarjana,” kenangnya. Sayang, Warta Karya *** Lima tahun menjabat, Sofyan kembali dunia tulis menulis. tak bertahan lama. Lantaran subsidinya Tahun yang sama—1989. Sofyan Samsir dicalonkan Golkar pada Pemilu 2009. Kali “Waktu itu di Pekanbaru baru ada masih tercatat sebagai ini, ia ditempatkan di urutan empat—urutan Mingguan Genta,” kisahnya. Iseng, Sofyan mahasiswa Universitas terakhir. “Impossible bisa duduk lagi,” ujarnya lalu mengirim hasil resensi buku dan beberapa Riau (UR) semester pesimis. Namun Tuhan berkata lain. Melalui puisi karyanya. “Ternyata dimuat,” serunya. sepuluh. Selain putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Sejak itu, rasa percaya diri timbul. Lalu ia mulai mahasiswa, ia pun tercatat Pemilu 2009 dilaksanakan sistem suara membuat tulisan lepas dan beberapa tulisan sebagai Ketua Badan terbanyak. Sofyan pun berhasil mendapat berjenis feature. Tulisan-tulisan itu pun Perwakilan Mahasiswa suara terbanyak. Satu kursi Golkar Dapil sempat dimuat di Harian minggua Merdeka, (BPM)— kini Badan Natuna-Anambas kembali diraihnya. Harian Haluan Padang, dan beberapa media Legislatif Mahasiswa “Alhamdulillah, berkat dukungan keluarga serta lokal lainnya. (BLM). rakyat Natuna-Anambas,” imbuhnya. Sofyan mengaku kini sudah jarang Selama menjabat *** menulis. Namun, di tengah kesibukan Ketua BPM, Sofyan dikenal Selama jadi mahasiswa di Fakultas sebagai anggota dewan, ia masih aktif bergaul hingga ke Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UR, membimbing pengelolaan website http:// organisasi luar kampus. Sofyan dikenal aktif di berbagai organisasi www.kabarkepri.com. Salah satunya, ia sering kampus. Selain BPM, ia juga tercatat sebagai Bapak empat anak ini meyakinkan belum menghadiri undangan anggota Pramuka dan Bahana. ada prestasi yang fenomenal dan monumen- parta Golkar, baik untuk “Bahana sangat membantu saya menjalani tal selama bergelut di dunia tulis menulis. kegiatan internal maupun profesi sebagai anggota dewan. Begitu pun “Satu-satunya, juara dua lomba karya tulis eksternal. saat saya masih kerja sebagai wartawan Riau Pameran Pembangunan Propinsi Riau dalam Suatu hari, saat Sofyan Pos,” ujar Sofyan. Ia mengaku, Bahana- lah rangka HUT RI,” akunya seraya tertawa. menghadiri kampanye yang membuatnya lebih percaya diri dan *** Golkar di Pekanbaru, berhati-hati. “Ilmu pengetahuan bisa didapat Sofyan punya prinsip hidup mulia. Harmoko—saat itu Ketua dengan membaca dan belajar di bangku Baginya, penentu keberhasilan seseorang Umum DPP Golkar dan kuliah, sedangkan pengalaman hanya bisa adalah Allah SWT. “Kita punya rencana. Al- Menteri Penerangan— didapat bila kita terjun langsung dan lah juga punya rencana. Dan pastinya rencana menyerahkan kartu bersentuhan dengan profesi atau pekerjaan Allah adalah yang terbaik untuk kita,” ujarnya anggota Golkar padanya. itu,” pesannya. berfilosofi. “Sejak itu, saya selalu hadir Seingat Sofyan, ia masuk Bahana sejak Salah satu rencana Allah yang menjadi saat Golkar ada kegiatan. akhir tahun 1986—dua tahun setelah masuk pengalaman paling berharga dalam hidup Tak jarang saya jadi kuliah. Uniknya, ia kenal Bahana karena jadi Sofyan saat naik haji. Saat itu—tepatnya tahun panitia,” akunya. Itulah anggota Pramuka. “Waktu itu sekretariat 1995— hal ini tak pernah terpikir dalam awal karir suami Dra Den Pramuka bersebelahan dengan Bahana,” benaknya. “Saya harus berterima kasih kepada Yealta, MA—kini Ketua kenangnya. Sofyan sering ngobrol dan diskusi tiga orang pertama: Soeripto, Muhammad Komisi Pemilihan Umum dengan para kru Bahana. “Lama-lama saya jadi Sani, dan Rida K. Liamsi.” Daerah Kepulauan Riau. tertarik masuk Bahana,” ujarnya lagi. Soeripto—saat itu Gubernur Riau—or- Di awal tahun 1990-an, Sofyan pun punya kisah sendiri mengapa ang yang menyetujui permohonannya Sofyan sering meliput memilih FKIP jurusan Bimbingan meliput perjalanan ibadah haji. Muhammad kegiatan yang ditaja Konseling, meski saat itu pilihan utamanya Sani— saat itu Kepala Biro Kesra Kantor Golkar—saat menjadi Fakultas Ekonomi. Alasannya, dulu ekonomi Gubernur Riau—kini wakil gubernur wartawan Riau Pos. Selain merupakan fakultas paling bergengsi. Kepri—adalah orang yang mendorong dan dihentikan pemerintah daerah. itu, ia juga tercatat sebagai salah satu pengurus “Tapi sejak dulu saya memang ingin jadi membimbing hingga namanya muncul Untung koran itu bangkit lagi setelah di DPD Golkar Riau. guru,” imbuh alumnus SMAN 1 Pekanbaru sebagai salah seorang yang diberangkatkan haji bergabung dengan manajemen Jawa Pos. Karir Sofyan di bidang politik terus ini. Cita-citanya, begitu lulus, ia akan kembali Pemda Riau. Dan Rida K. Liamsi—saat itu Alhasil, Sofyan pun diminta bergabung menanjak. Tahun 2003, saat Musyawarah ke Midai—kampung halamannya—dan Pimpinan Umum Riau Pos—meminta kembali. Tahun 1991—bertepatan dengan Daerah (Musda) Golkar, ia terpilih menjadi mengabdi sebagai guru. Sofyan meliput perjalanan ibadah haji perang Teluk Meletus—terbitlah Koran Wakil Sekretaris DPD I Golkar Riau. “Saat Baginya, guru punya tugas mulia. Ia lalu menggantikan dirinya. Riau Pos edisi perdana. itu ketuanya Darwis Rida Zainuddin,” ujar teringat perkataan Djauzak Achmad, mantan Namun, tak berarti ia puas dengan apa Rida K. Liamsi—kini chairman Riau Pos Sofyan. Dan saat kepemimpinan Darwis Kepala Kanwil Depdikbud Riau. “Di dunia yang sudah dicapainya kini. “Sebagai politisi, Group—amat percaya pada Sofyan. digantikan Ramlan Zas Datuk ini hanya ada satu profesi, yakni guru. tentu ada hal utama yang belum tercapai, yakni Terbukti, dalam waktu tujuh tahun, Tumenggung—saat itu Bupati Rokan Sedangkan profesi lainnya dilahirkan dari mensejahterakan rakyat,”tutup Anggota berbagai jenjang karir disandang Sofyan. Hulu—Sofyan dipilih menjadi wakil ketua. profesi guru,” ujar pria 44 tahun ini menirukan Dewan Penasehat Kadin Provinsi Kepri ini. Mulai reporter, redaktur, redaktur Tak terasa, setahun pun berlalu. Tiba saat pernyataan Djauzak. Meski ia kini tak jadi *** Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa
  • 9. Bahana Mahasiswa Edisi Akhir Tahun 2010 9 Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa cmyk
  • 10. Bahana Mahasiswa Hari AIDS Sedunia Edisi Akhir Tahun 2010 10 RABU (1/12) di lantai empat gedung Rektorat, Badan Eksekutif Mahasiswa Nouryoushiken (BEM) UR peringati hari AIDS sedunia. Mereka usung tema Jagalah Dirimu Dari AIDS, Prodi Jepang Ingatlah Orang Tersayang. Coki Randinatama, ketua pelaksana anggap masih banyak orang ROMBONGAN mahasiswa Program Studi terbawa pengaruh AIDS beresiko. “Melalui Pendidikan Bahasa dan Sastra Jepang bersiap tema ini kami ingin ingatkan semua orang berangkat ke Padang, Jumat (5/12). Mereka berhati-hati,” ucapnya. akan ikuti nouryoushiken (ujian kemampuan Acara dihadiri SMA se-Pekanbaru dan bahasa Jepang) di Universitas Bung Hatta, mahasiswa UR. Pemateri dua orang; Padang. “Kami akan berangkat pukul 21.00. Burhanudin Agung dari Komisi Istirahat sebentar di Payakumbuh, baru ke Penanggulangan AIDS dan Woro Surti Padang,” ujar Gustia, mahasiswi Bahasa Handayani dari dinas propinsi Riau. Pembantu Jepang. Rektor III, Rahmad, diminta buka acara. Ujian ini serentak di seluruh dunia. Mulai Sembari diskusi, sebagian panitia tingkat SMP, SMA, dan perguruan tinggi yang sebarkan brosur dan stiker ke Jalan Soebrantas punya jurusan Bahasa Jepang. Di Indonesia, dan semua fakultas di UR. Melalui acara ini, nouryoukushiken dilakukan di tiga tempat; Coki berharap peserta bisa menjauhkan diri Universitas Sumatera Utara (USU), Universi- dari penyakit berbahaya ini. fadli tas Bung Hatta (UBH), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). “Yang paling banyak Suasana aksi BEM UR peringati Hari Anti Korupsi ke UBH,” imbuh Gustia. Bustari Dilantik Juga Ujian terbagi tiga sesi; mojigoi (kata dan SETELAH Bustari Hasan terpilih sebagai persamaan kata), bunpo dokai (tata bahasa), dan dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan akademikanya. tepat dan belum siap syaratnya,” tutup chokai dokai (mendengarkan). Tiap soal beda (Faperika) 20 Januari lalu, baru Sabtu (27/ “Lega. Secara struktural sudah jelas,” ujar mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan jumlah dan bobotnya. “Soal yang buat 11)ia dilantik rektor UR, Ashaluddin Jalil. Febri Mayoka, Ketua Badan Eksekutif angkatan 2006 ini. *6 langsung orang Jepang, lalu dikirim ke uni- Pelantikan berlangsung di lantai empat Mahasiswa (BEM) Faperika merespon versitas yang melaksanakan nouryoukushiken di Indonesia,” terang Gustia. gedung Rektorat. “Selagi sungai dan laut masih ada, Faperika akan tetap jaya,” ujar Ashaluddin saat sampaikan sambutan. pelantikan Bustari. Yoka, panggilan Febri Mayoka berharap, Bustari bisa bekerja lebih baik. “Kalau ada kesalahan diperbaiki demi Muharram Fair Ruang ujian diisi 25 orang dengan dua pengawas. Sempitnya jarak waktu istirahat Melalui pelantikan ini, ia berharap Faperika jadi fakultas terbaik di UR serta bisa menampung semua keinginan civitas kemajuan Faperika.” Soal pelantikan yang molor 10 bulan, “Bukan terlambat. Hanya saja waktunya belum Ar-Royyan menjadi kendala tersendiri bagi peserta ujian. “Yang paling sulit itu chokai dokai, karena banyak jawaban menjebak,” ungkap Gustia. UKMI Ar-Royyan taja Muharam Fair 1432 Hasil nouryoukushiken akan diketahui Februari IKLAN H, 9-11 Desember. Acara berpusat di 2011. *8 samping gedung Lembaga Penelitian UR. Temanya Institution Islamic Exhibition. Ada tiga lomba digelar; Syarhil Qur’an, Khotil SIDIK Oleh Al-Madani Qur’an, dan Kaligrafi. Acara ini juga sempena persiapan mengikuti Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Makassar tahun 2011. LSMI Al-Madani Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk (FISIP) UR taja Studi Ilmiah Agenda hari pertama, pawai keliling Dinul Islam Konprehensif (SIDIK) di Au- kampus dan talk show. Namun hanya talk show yang terlaksana. Pawai di-pending hingga ditorium FISIP, Sabtu-Minggu (27-28/11). Sabtu (11/12). “Teman-teman banyak Temanya Ciptakan Pemuda Sukses untuk Meraih Masa Depan Gemilang. kuliah,” ujar Sadam beralasan. Beragam materi disajikan. Ada soal Sabtu (11/12) pukul 09.00, rombongan pawai sudah berkumpul di Masjid waktu, mahasiswa ideal, gouzhul fikri, bedah Arfaunnas. Mereka dilepas Sadam, Ketua film, outbond, dan kontemplasi diri. Para Umum Ar-Royyan. Rombongan terbagi dua, pemateri di antaranya Hendra Gunawan, mantan Ketua BEM UR dan Agung putra dan putri. Putra 17 orang, sedangkan Nugroho, mantan Ketua BLM UR. putri 26 orang. Rutenya, diawali dari Mesjid Arfaunnas, lewat FKIP Bahasa Inggris, SIDIK agenda tahunan Al-Madani. FISIP, depan BEM UR, Pustaka UR, dan Pesertanya mahasiswa baru FISIP beragama islam. Tujuannya, kaderisasi Al-Madani. berakhir di panggung utama acara Muharam Khusus tahun ini, SIDIK juga merupakan Fair. Sepanjang pawai, peserta menyerukan takbir. pengganti ujian mid semester mata kuliah Usai pawai, dilanjutkan acara tablig agama Islam mahasiswa 2010. “Mereka ditugaskan meringkas tiap materi,” ujar Indra, akbar bersama Ustad Tajuddin Nur, Lc, Pada 8 November 2010 imam besar Mesjid Arfaunnas. Pembantu ketua panitia. Sepertiga dari jumlah mahasiswa baru Rektor III, Rahmad, turut hadir. “Semoga dengan momentum ini kita jadi lebih baik. FISIP ikut acara ini. Penyebabnya, menurut Jadikan tahun ini awal kebangkitan umat Indra, mungkin panitia kurang sosialisasi atau mahasiswa yang kurang memahami esensi Islam. Isi tahun ini lebih baik dari kemarin,” acara. “Kalau begini, terpaksa ujian mid dibuat katanya. Tampilan nasyid dari berbagai grup lagi oleh pementor masing-masing,” tutup mengiringi rangkaian acara. Muharram Fair Indra. *4 ditutup dengan pengumuman dan pembagian hadiah pemenang lomba Syarhil, Ralat: Pada halaman 20, Khotil, dan Kaligrafi. Uswatun Zannah, Bahana edisi majalah 2010, pemenang lomba Syarhil Qur’an, sangat foto bukan arsip Bahana. gembira. “Alhamdulillah, tidak menyangka Oleh karena itu, akan menang. Mudah-mudahan ada follow- redaksi mohon maaf. up nya setelah acara ini.” *8 Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Riau Bahana Mahasiswa