SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
KOMISI
        PENANGGULANGAN
        AIDS
        PROVINSI RIAU




                        Disampaikan oleh :
                       Dr. H. MURSAL AMIR
                   Sekretaris KPA Provinsi Riau
                       Pada Acara Diskusi :
       Peran Jaringan Masyarakat Sipil untuk UPPHA di Riau
                           14 Maret 2012


WORO                KPA PROPINSI RIAU                        1
WORO   KPA PROPINSI RIAU   2
WORO   KPA PROPINSI RIAU   3
WORO   KPA PROPINSI RIAU   4
WORO   KPA PROPINSI RIAU   5
WORO   KPA PROPINSI RIAU   6
WORO   KPA PROPINSI RIAU   7
WORO   KPA PROPINSI RIAU   8
WORO   KPA PROPINSI RIAU   9
PERAN
       MASYARAKAT SIPIL/CIVIL SOCIETY
       DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN
       PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

             TERCANTUM PADA :




WORO          KPA PROPINSI RIAU         10
DEFINISI MASYARAKAT SIPIL MENURUT SRAN
  Perhimpunan warga (selain keluarga, teman & rekan
  kerja) yang bergabung secara sukarela untuk
  menyalurkan minat, gagasan dan keyakinan mereka.
  Istilah ini tidak termasuk usaha mencari untung
  (sektor swasta) atau sektor pemerintah.

  Dalam hal ini yang dimaksud oleh PBB adalah
  organisasi massa (seperti organisasi-organisasi petani,
  wanita    atau    pensiunan),    organisasi    pekerja,
  perhimpunan profesi, gerakan sosial, organisasi
  pribumi, organisasi keagamaan dan kepercayaan
  serta akademisi dan LSM, orang-orang dan kelompok
  masyarakat yang penting untuk berperan aktif dalam
  penanggulangan HIV dan AIDS.

WORO             KPA PROPINSI RIAU                     11
TUJUAN UMUM SRAN


       • Mencegah penularan HIV baru

       • Meningkatkan kualitas hidup
         ODHA (Orang Dengan HIV AIDS)

       • Mengurangi   dampak    sosial
         ekonomi akibat HIV dan AIDS
         pada individu, keluarga dan
         masyarakat


        KPA PROPINSI RIAU
                                       12
WORO                                    12
TUJUAN KHUSUS SRAN

 1. Meningkatkan upaya pencegahan HIV dan AIDS
    pada semua populasi kunci.
 2. Menyediakan dan meningkatkan pelayanan
    perawatan, dukungan dan pengobatan yang
    bermutu, terjangkau dan bersahabat bagi ODHA.
 3. Meningkatan akses dan dukungan sosial ekonomi
    bagi anak dan keluarga terdampak, serta ODHA
    yang miskin.
 4. Menciptakan dan memperluas lingkungan kondusif
    yang memberdayakan masyarakat sipil untuk
    berperan secara bermakna, sehingga stigma dan
    diskriminasi terhadap populasi kunci, ODHA dan
    orang-orang yang terdampak oleh HIV dan AIDS
    berkurang.
WORO           KPA PROPINSI RIAU                13
AREA SRAN

                  AREA 1
         PENCEGAHAN PENULARAN HIV

  • Pencegahan penularan HIV melalui transmisi
    seksual, dalam kerangka intervensi struktural
    dengan meningkatkan penggunaan kondom pada
    setiap hubungan seks berisiko
  • Pencegahan penularan melalui alat suntik dengan
    menerapkan pengurangan dampak buruk napza
    melalui    penguatan      intervensi  struktural,
    dilaksanakan di masyarakat dan rumah tahanan,
    termasuk perawatan untuk pemulihan adiksi
  • Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi.

WORO            KPA PROPINSI RIAU                   14
AREA 2
  PERAWATAN, DUKUNGAN DAN PENGOBATAN

 • Penguatan & pengembangan yankes serta
   koordinasi antar layanan
 • Pencegahan & pengobatan IO, ko-infeksi &
   pengobatan ARV serta dukungan pemeriksaan
   berkala
 • Perawatan berbasis masy & dukungan bagi ODHA,
   termasuk dukungan psikologis & sosial
 • Pendidikan & pelatihan mengenai pengobatan
   untuk memberdayakan ODHA untuk menangani
   kesehatan mereka.
 • Peningkatan kepatuhan berobat secara teratur.
 • Peningkatan pencegahan penularan dari ODHA

WORO          KPA PROPINSI RIAU               15
AREA 3
           PROGRAM MITIGASI DAMPAK


   c. Penyediaan kesempatan pendidikan

   e. Pelayanan kesehatan gizi

   g. Akses pada bantuan ekonomi




WORO             KPA PROPINSI RIAU       16
AREA 4
       PROGRAM PENINGKATAN LINGKUNGAN
                  KONDUSIF

   Dalam rangka memimpin dan mengkoordinasikan
  respons penanggulangan HIV dan AIDS di 33 provinsi
  secara lebih efektif, perlu dipastikan adanya
  kelembagaan dan manajemen yang kuat, serta
  koordinasi yang baik di seluruh tingkatan.

  Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi dan Kabupaten
  dan Kota harus berfungsi dan memiliki kemampuan
  mengkoordinasikan penanggulangan HIV dan AIDS di
  antara seluruh pemangku kepentingan, baik dari
  sektor pemerintah, swasta maupun masyarakat sipil


WORO            KPA PROPINSI RIAU                 17
PENYELENGGARA SRAN

       1. Lembaga-lembaga Pemerintah
 Di tingkat pusat, lembaga2 pemerintah yang terlibat
 adalah kementerian teknis, kementerian negara, TNI
 dan POLRI serta lembaga non kementerian.
 Penyelenggaraan rencana aksi dilakukan sesuai dengan
 tugas pokok dan fungsi masing-masing yang dipimpin
 dan dikoordinasikan oleh KPA Nasional.

 Di tingkat daerah, lembaga-lembaga eksekutif yang
 dimaksud adalah SKPD provinsi terkait, kantor wilayah
 dari instansi pusat di provinsi, komando TNI dan POLRI
 di provinsi di mana upaya pencegahan dan
 penanggulangan HIV dan AIDS dikoordinasi oleh KPA
 Provinsi. Demikian juga di tingkat kabupaten/kota.
WORO            KPA PROPINSI RIAU                    18
2. Masayarkat Sipil
 Dalam konteks HIV dan AIDS, masyarakat sipil
 berperan dan mendukung pemerintah dalam upaya
 penanggulangan AIDS. Antara lain :
 •Orang yang terinfeksi HIV dan populasi kunci
 •Lembaga Swadaya Masyarakat,
 •Lembaga Kemasyarakatan
 •Tenaga Profesional
 •Organisasi Profesi
 •Lembaga Pendidikan Tinggi.

 Mereka dapat menjadi penggerak utama dan
 berperan aktif dalam upaya penanggulangan AIDS di
 Indonesia, dalam proses perumusan kebijakan,
 perencanaan dan implementasi setiap program yang
 dilakukan, serta monitoring dan evaluasi.

WORO           KPA PROPINSI RIAU                 19
3. Dunia Usaha dan Sektor Swasta
  Merujuk pada rentannya transmisi HIV di lingkungan
  kerja, telah membuat dunia kerja dan sektor swasta
  untuk berperan langsung dengan mengembangkan
  program penanggulangan AIDS untuk menyehatkan
  masyarakat pekerja. Implementasi kegiatan program
  dimaksud didukung dengan prinsip Organisasi
  Perburuhan Internasional (ILO ). Sumbangan dunia
  usaha dan sektor usaha dalam penanggulangan AIDS
  menjadi sebuah kegiatan inti di bidang ini.




WORO            KPA PROPINSI RIAU                 20
4. Mitra Pembangunan Internasional

  Mitra pembangungan internasional baik yang bersifat
  bilateral maupun multilateral, Lembaga Swadaya
  Masyarakat Internasional (International NGOs) dan
  berbagai yayasan internasional lainnya berkontribusi
  dalam memberikan dukungan secara finansial dan
  teknis dalam program penanggulangan HIV dan AIDS
  di Indonesia.




WORO            KPA PROPINSI RIAU                   21
PENUTUP
 • Civil society merupakan mitra kerja yang penting
   dalam upaya PP HIV dan AIDS. LSM dan Organisasi
   Non-Pemerintah lainnya seperti KDS telah
   memberikan kontribusi yang bermakna karena
   mampu menjangkau sub-populasi berperilaku
   berisiko dan menjadi pendamping dalam proses
   perawatan dan pengobatan ODHA.

 • Civil Society berperan dalam penyuluhan,
   pelatihan,   pendampingan ODHA, pemberian
   dukungan dan konseling.

 • KPA di semua tingkat menciptakan lingkungan
   yang kondusif sehingga civil society dapat
   menjalankan perannya dengan tenang dan aman.
WORO           KPA PROPINSI RIAU                  22
TERIMA KASIH



WORO    KPA PROPINSI RIAU   23

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kota Yogyakarta Menuju Kota Ramah Lansia : Program Asistensi Lanjut Usia
Kota Yogyakarta Menuju Kota Ramah Lansia : Program Asistensi Lanjut UsiaKota Yogyakarta Menuju Kota Ramah Lansia : Program Asistensi Lanjut Usia
Kota Yogyakarta Menuju Kota Ramah Lansia : Program Asistensi Lanjut UsiaSyahriel Falahudin
 
194358704 desa-siaga-fifi
194358704 desa-siaga-fifi194358704 desa-siaga-fifi
194358704 desa-siaga-fifiali mustofa
 
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkesGedhe Foundation
 
Panduan peran petugas promosi puskesmas dalam penanggulangan covid 19
Panduan peran petugas promosi puskesmas dalam penanggulangan covid 19Panduan peran petugas promosi puskesmas dalam penanggulangan covid 19
Panduan peran petugas promosi puskesmas dalam penanggulangan covid 19Nidya Triyunita
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)pjj_kemenkes
 
Primary health care (prin)
Primary health care (prin)Primary health care (prin)
Primary health care (prin)Ainur
 
Progress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Progress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratProgress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Progress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Konsep kesehatan perkotaan
Konsep kesehatan perkotaanKonsep kesehatan perkotaan
Konsep kesehatan perkotaanJoni Iswanto
 
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaPembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaMahzar Wahyudi
 
Proses keperawatan komunitas mjd copy
Proses keperawatan komunitas mjd   copyProses keperawatan komunitas mjd   copy
Proses keperawatan komunitas mjd copyat hospital
 
Promosi kesehatan puskesmas
Promosi kesehatan puskesmasPromosi kesehatan puskesmas
Promosi kesehatan puskesmasAgustianHerli
 

Was ist angesagt? (20)

Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukanBahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
 
Kota Yogyakarta Menuju Kota Ramah Lansia : Program Asistensi Lanjut Usia
Kota Yogyakarta Menuju Kota Ramah Lansia : Program Asistensi Lanjut UsiaKota Yogyakarta Menuju Kota Ramah Lansia : Program Asistensi Lanjut Usia
Kota Yogyakarta Menuju Kota Ramah Lansia : Program Asistensi Lanjut Usia
 
194358704 desa-siaga-fifi
194358704 desa-siaga-fifi194358704 desa-siaga-fifi
194358704 desa-siaga-fifi
 
Askep komunitas
Askep komunitasAskep komunitas
Askep komunitas
 
Desa Siaga
Desa SiagaDesa Siaga
Desa Siaga
 
Desa siaga
Desa siagaDesa siaga
Desa siaga
 
Desa siaga
Desa siagaDesa siaga
Desa siaga
 
Konsep PHC
Konsep PHCKonsep PHC
Konsep PHC
 
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
3. pemberdayaan masyarakat dan penguatan demand, dir. bina kesehatan, kemenkes
 
Konsep phc chirst
Konsep phc chirstKonsep phc chirst
Konsep phc chirst
 
Panduan peran petugas promosi puskesmas dalam penanggulangan covid 19
Panduan peran petugas promosi puskesmas dalam penanggulangan covid 19Panduan peran petugas promosi puskesmas dalam penanggulangan covid 19
Panduan peran petugas promosi puskesmas dalam penanggulangan covid 19
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
 
Primary health care (prin)
Primary health care (prin)Primary health care (prin)
Primary health care (prin)
 
Progress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Progress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratProgress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Progress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
 
Desi aktif
Desi aktifDesi aktif
Desi aktif
 
Konsep kesehatan perkotaan
Konsep kesehatan perkotaanKonsep kesehatan perkotaan
Konsep kesehatan perkotaan
 
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdhaPembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
Pembinaan kesehatan usia lanjut di panti werdha
 
Proses keperawatan komunitas mjd copy
Proses keperawatan komunitas mjd   copyProses keperawatan komunitas mjd   copy
Proses keperawatan komunitas mjd copy
 
Promosi kesehatan puskesmas
Promosi kesehatan puskesmasPromosi kesehatan puskesmas
Promosi kesehatan puskesmas
 
Konsep keperawatan komunitas
Konsep  keperawatan komunitasKonsep  keperawatan komunitas
Konsep keperawatan komunitas
 

Ähnlich wie SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012

Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014
Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014
Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014Masyrifah Jazm
 
MPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptx
MPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptxMPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptx
MPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptxbankdata4
 
Pikm dalam lkb
Pikm dalam lkbPikm dalam lkb
Pikm dalam lkbjselv
 
Hiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencanaHiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencanaguest3643a1
 
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19Ninil Jannah
 
Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)
Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)
Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)Indonesia AIDS Coalition
 
Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)
Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)
Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)Indonesia AIDS Coalition
 
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Agung Munandar
 
Materi Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanMateri Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanKarinaSyafarini
 
kemitraaan remaja
kemitraaan remaja kemitraaan remaja
kemitraaan remaja frans04
 
Konsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health CareKonsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health CareFransiska Oktafiani
 
PERTEMUAN 1-2.pptx
PERTEMUAN 1-2.pptxPERTEMUAN 1-2.pptx
PERTEMUAN 1-2.pptxlenciente
 
Manajemen kebidanan komunitas
Manajemen kebidanan komunitasManajemen kebidanan komunitas
Manajemen kebidanan komunitasBayu Fijrie
 
kebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptx
kebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptxkebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptx
kebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptxAvinceDakuri
 
Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019ainunchairat
 

Ähnlich wie SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012 (20)

Warga peduli aids
Warga peduli aidsWarga peduli aids
Warga peduli aids
 
TOR REFRESING KADER
TOR  REFRESING KADERTOR  REFRESING KADER
TOR REFRESING KADER
 
Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014
Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014
Panduan pelaksanaan-peringatan-hari-aids-sedunia-2014
 
MPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptx
MPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptxMPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptx
MPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptx
 
Pikm dalam lkb
Pikm dalam lkbPikm dalam lkb
Pikm dalam lkb
 
Hiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencanaHiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencana
 
KAK NEWDBD.docx
KAK NEWDBD.docxKAK NEWDBD.docx
KAK NEWDBD.docx
 
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19
 
Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)
Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)
Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)
 
Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)
Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)
Presentasi Sosialisasi People Health Movement (PHM)
 
Presentasi People Health Movement
Presentasi People Health MovementPresentasi People Health Movement
Presentasi People Health Movement
 
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
Edit tugsus individu 28 juli 2020_bapelkes_smr_edit2
 
Materi Promosi Kesehatan
Materi Promosi KesehatanMateri Promosi Kesehatan
Materi Promosi Kesehatan
 
Promkes
PromkesPromkes
Promkes
 
kemitraaan remaja
kemitraaan remaja kemitraaan remaja
kemitraaan remaja
 
Konsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health CareKonsep Dasar Primary Health Care
Konsep Dasar Primary Health Care
 
PERTEMUAN 1-2.pptx
PERTEMUAN 1-2.pptxPERTEMUAN 1-2.pptx
PERTEMUAN 1-2.pptx
 
Manajemen kebidanan komunitas
Manajemen kebidanan komunitasManajemen kebidanan komunitas
Manajemen kebidanan komunitas
 
kebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptx
kebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptxkebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptx
kebijakan strategi & tantangan eliminasi malaria_FNGM_220816.pptx
 
Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019
 

Kürzlich hochgeladen

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012

  • 1. KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI RIAU Disampaikan oleh : Dr. H. MURSAL AMIR Sekretaris KPA Provinsi Riau Pada Acara Diskusi : Peran Jaringan Masyarakat Sipil untuk UPPHA di Riau 14 Maret 2012 WORO KPA PROPINSI RIAU 1
  • 2. WORO KPA PROPINSI RIAU 2
  • 3. WORO KPA PROPINSI RIAU 3
  • 4. WORO KPA PROPINSI RIAU 4
  • 5. WORO KPA PROPINSI RIAU 5
  • 6. WORO KPA PROPINSI RIAU 6
  • 7. WORO KPA PROPINSI RIAU 7
  • 8. WORO KPA PROPINSI RIAU 8
  • 9. WORO KPA PROPINSI RIAU 9
  • 10. PERAN MASYARAKAT SIPIL/CIVIL SOCIETY DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS TERCANTUM PADA : WORO KPA PROPINSI RIAU 10
  • 11. DEFINISI MASYARAKAT SIPIL MENURUT SRAN Perhimpunan warga (selain keluarga, teman & rekan kerja) yang bergabung secara sukarela untuk menyalurkan minat, gagasan dan keyakinan mereka. Istilah ini tidak termasuk usaha mencari untung (sektor swasta) atau sektor pemerintah. Dalam hal ini yang dimaksud oleh PBB adalah organisasi massa (seperti organisasi-organisasi petani, wanita atau pensiunan), organisasi pekerja, perhimpunan profesi, gerakan sosial, organisasi pribumi, organisasi keagamaan dan kepercayaan serta akademisi dan LSM, orang-orang dan kelompok masyarakat yang penting untuk berperan aktif dalam penanggulangan HIV dan AIDS. WORO KPA PROPINSI RIAU 11
  • 12. TUJUAN UMUM SRAN • Mencegah penularan HIV baru • Meningkatkan kualitas hidup ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) • Mengurangi dampak sosial ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat KPA PROPINSI RIAU 12 WORO 12
  • 13. TUJUAN KHUSUS SRAN 1. Meningkatkan upaya pencegahan HIV dan AIDS pada semua populasi kunci. 2. Menyediakan dan meningkatkan pelayanan perawatan, dukungan dan pengobatan yang bermutu, terjangkau dan bersahabat bagi ODHA. 3. Meningkatan akses dan dukungan sosial ekonomi bagi anak dan keluarga terdampak, serta ODHA yang miskin. 4. Menciptakan dan memperluas lingkungan kondusif yang memberdayakan masyarakat sipil untuk berperan secara bermakna, sehingga stigma dan diskriminasi terhadap populasi kunci, ODHA dan orang-orang yang terdampak oleh HIV dan AIDS berkurang. WORO KPA PROPINSI RIAU 13
  • 14. AREA SRAN AREA 1 PENCEGAHAN PENULARAN HIV • Pencegahan penularan HIV melalui transmisi seksual, dalam kerangka intervensi struktural dengan meningkatkan penggunaan kondom pada setiap hubungan seks berisiko • Pencegahan penularan melalui alat suntik dengan menerapkan pengurangan dampak buruk napza melalui penguatan intervensi struktural, dilaksanakan di masyarakat dan rumah tahanan, termasuk perawatan untuk pemulihan adiksi • Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi. WORO KPA PROPINSI RIAU 14
  • 15. AREA 2 PERAWATAN, DUKUNGAN DAN PENGOBATAN • Penguatan & pengembangan yankes serta koordinasi antar layanan • Pencegahan & pengobatan IO, ko-infeksi & pengobatan ARV serta dukungan pemeriksaan berkala • Perawatan berbasis masy & dukungan bagi ODHA, termasuk dukungan psikologis & sosial • Pendidikan & pelatihan mengenai pengobatan untuk memberdayakan ODHA untuk menangani kesehatan mereka. • Peningkatan kepatuhan berobat secara teratur. • Peningkatan pencegahan penularan dari ODHA WORO KPA PROPINSI RIAU 15
  • 16. AREA 3 PROGRAM MITIGASI DAMPAK c. Penyediaan kesempatan pendidikan e. Pelayanan kesehatan gizi g. Akses pada bantuan ekonomi WORO KPA PROPINSI RIAU 16
  • 17. AREA 4 PROGRAM PENINGKATAN LINGKUNGAN KONDUSIF Dalam rangka memimpin dan mengkoordinasikan respons penanggulangan HIV dan AIDS di 33 provinsi secara lebih efektif, perlu dipastikan adanya kelembagaan dan manajemen yang kuat, serta koordinasi yang baik di seluruh tingkatan. Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi dan Kabupaten dan Kota harus berfungsi dan memiliki kemampuan mengkoordinasikan penanggulangan HIV dan AIDS di antara seluruh pemangku kepentingan, baik dari sektor pemerintah, swasta maupun masyarakat sipil WORO KPA PROPINSI RIAU 17
  • 18. PENYELENGGARA SRAN 1. Lembaga-lembaga Pemerintah Di tingkat pusat, lembaga2 pemerintah yang terlibat adalah kementerian teknis, kementerian negara, TNI dan POLRI serta lembaga non kementerian. Penyelenggaraan rencana aksi dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing yang dipimpin dan dikoordinasikan oleh KPA Nasional. Di tingkat daerah, lembaga-lembaga eksekutif yang dimaksud adalah SKPD provinsi terkait, kantor wilayah dari instansi pusat di provinsi, komando TNI dan POLRI di provinsi di mana upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS dikoordinasi oleh KPA Provinsi. Demikian juga di tingkat kabupaten/kota. WORO KPA PROPINSI RIAU 18
  • 19. 2. Masayarkat Sipil Dalam konteks HIV dan AIDS, masyarakat sipil berperan dan mendukung pemerintah dalam upaya penanggulangan AIDS. Antara lain : •Orang yang terinfeksi HIV dan populasi kunci •Lembaga Swadaya Masyarakat, •Lembaga Kemasyarakatan •Tenaga Profesional •Organisasi Profesi •Lembaga Pendidikan Tinggi. Mereka dapat menjadi penggerak utama dan berperan aktif dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia, dalam proses perumusan kebijakan, perencanaan dan implementasi setiap program yang dilakukan, serta monitoring dan evaluasi. WORO KPA PROPINSI RIAU 19
  • 20. 3. Dunia Usaha dan Sektor Swasta Merujuk pada rentannya transmisi HIV di lingkungan kerja, telah membuat dunia kerja dan sektor swasta untuk berperan langsung dengan mengembangkan program penanggulangan AIDS untuk menyehatkan masyarakat pekerja. Implementasi kegiatan program dimaksud didukung dengan prinsip Organisasi Perburuhan Internasional (ILO ). Sumbangan dunia usaha dan sektor usaha dalam penanggulangan AIDS menjadi sebuah kegiatan inti di bidang ini. WORO KPA PROPINSI RIAU 20
  • 21. 4. Mitra Pembangunan Internasional Mitra pembangungan internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral, Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional (International NGOs) dan berbagai yayasan internasional lainnya berkontribusi dalam memberikan dukungan secara finansial dan teknis dalam program penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. WORO KPA PROPINSI RIAU 21
  • 22. PENUTUP • Civil society merupakan mitra kerja yang penting dalam upaya PP HIV dan AIDS. LSM dan Organisasi Non-Pemerintah lainnya seperti KDS telah memberikan kontribusi yang bermakna karena mampu menjangkau sub-populasi berperilaku berisiko dan menjadi pendamping dalam proses perawatan dan pengobatan ODHA. • Civil Society berperan dalam penyuluhan, pelatihan, pendampingan ODHA, pemberian dukungan dan konseling. • KPA di semua tingkat menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga civil society dapat menjalankan perannya dengan tenang dan aman. WORO KPA PROPINSI RIAU 22
  • 23. TERIMA KASIH WORO KPA PROPINSI RIAU 23