Dokumen ini memberikan panduan seleksi bibit kelapa sawit di pre-nursery dan main nursery. Tujuannya adalah memilih bibit yang sehat dan normal serta mengeluarkan bibit abnormal atau terserang hama. Seleksi dilakukan dengan menilai ciri-ciri bibit seperti pertumbuhan, bentuk daun, dan gejala penyakit untuk memastikan kualitas bibit yang akan ditanam.
1. PANDUAN SELEKSI PEMBIBITAN KELAPA SAWIT
(Written by: Manotas Sihombing,S.Hut,MM
Trainer FIRST RESOURCES GROUP)
PANDANGAN UMUM
Potensi produksi tanaman (yield) disamping ditentukan oleh jenis dan asal kecambah,
perawatan/pemupukan selama di pembibitan; juga ditentukan oleh factor seleksi yang dilakukan
selama di pre & main nursery.
Kesalahan penanaman akibat seleksi yang tidak akurat besar pengaruhnya terhadap
potensi produksi tanaman (yield) karena berhubungan langsung dengan jumlah populasi pohon
dalam satu hamparan tanam.
TUJUAN
Membuang bibit semua bibit yang abnormal, terserang hama-penyakit dan
mempertahankan bibit-bibit yang benar-benar sehat, normal serta bermutu baik untuk ditanam-
pindahkan ke lapangan.
MEKANISME SELEKSI
Pre Nursery
− Dilakukan dalam dua tahap , yaitu :
Tahap Satu : setelah bibit di pre-nursery berumur 4 – 6 minggu
Tahap Dua : menjelang bibit akan di transplanting ke main-nursery
Pada kondisi normal, seleksi di pre-nursery adalah 5 – 10 % dari populasi bibit
− Bibit yang menunjukkan gejala abnormal diberi tanda cat-silang, diinformasikan kepada
Manager untuk kemudian dimusnahkan.
− Seleksi bibit dilakukan bedeng demi bedeng dengan membandingkan pertumbuhan rata-rata
di bedengan tersebut.
2. Standard seleksi bibit abnormal di pre-nursery
Ciri – Ciri Afkir % Afkir
Bibit berputar antara 2 – 10 %
Bibit yang tumbuh kerdil antara 2 – 10 %
Bibit yang kaku dan memanjang seperti lalang antara 2 – 10 %
Bibit tumbuh bergulung antara 2 – 10 %
Bibit yang daunnya berkeriput antara 2 – 10 %
Bibit yang tumbuh menguncup dan kaku antara 2 – 10 %
Bibit yang terserang penyakit antara 2 – 10 %
Main Nursery
− Dilakukan dalam tiga tahap yaitu :
Tahap Satu : umur bibit 6 bulan
Tahap Dua : umur bibit 9 bulan
Tahap Tiga : umur bibit 12 bulan/ Siap Salur
Pada kondisi normal , seleksi di main-nursery adalah 10 – 15 % dari populasi bibit.
− Bibit yang menunjukkan gejala abnormal diberi tanda cat-silang (lain warna dengan di pre-
nursery), diinformasikan kepada Manager untuk kemudian dimusnahkan .
− Ciri – ciri afkir di main-nursery (kelainan habitus tanaman) :
1. Bibit tegak (erect); pelepah dan anak daun membuka.
2. Anak daun rapat (narrow internode); jarak antar anak daun rapat dan bibit menjadi
tampak pendek.
3. Anak daun yang jarang (wide internode) terjadi akibat letak bibit yang terlalu rapat.
4. Daun seperti rumput (grass like leaf); daun berbentuk seperti rumput atau membentuk
seperti daun besar di main-nursery.
5. Daun menggulung (roller leaf); daun menggulung sejajar tulang daun.
6. Crown desease (penyakit tajuk); sebagian pelepah dan anak daun bengkok dan rapuh.
7. Tajuk tidak membuka; bibit dengan tajuk membulat yang disertai dengan bentuk pelepah
yang pendek normal atau bengkok.
3. 8. Daun tidak membuka; bibit dengan daun membuka tidak sempurna, ujung anak daun
lengket satu dengan yang lainnya.
9. Bibit kerdil; bibit kerdil tampak pendek, biasanya diikuti dengan susunan anak daun yang
rapat.
10. Bibit berputar; bibit dengan pertumbuhan memutar yang tidak baik.
11. Antracnose; bibit yang terserang jamur antracnose, daun nampak mengering dari ujung
pelepah (pada stadium ringan masih dapat disembuhkan).
12. Plasmolisis; bibit yang mengalami plasmolisis akibat pemberian pupuk yang berlebihan.
13. Culvularia; bibit yang terserang culvularia, pada tingkat berat harus segera di afkir.
Seleksi Bibit di Pre Nursery
Grass-like leaf
Twisted leaf
Dwarf (kerdil)
Daun menggulung
4. Seleksi Bibit di Main Nursery
Crinkled leaf Collante
Erect leaf Flat top