1. OLEH :
SRI ATI SUWANTO
Department of Library
Science
2. LATAR BELAKANG
• Pada era globalisasi ini telah terjadi banyak perubahan- perubahan yang
melanda bidang kepustakawanan. Perubahan-perubahan pada bentuk
informasi dan kebutuhan saling berkomunikasi untuk mendapatkan
informasi telah mengakibatkan perubahan kebutuhan dan pencarian
informasi di perpustakaan.
• Perubahan ‘isi’ perpustakaan, dari koleksi tecetak, ke koleksi audio visual,
dan koleksi elektronik
• Perubahan bentuk perpustakaan dari perpustakaan biasa/konvensional ke
Perpustakaan Elektronik, kemudian ke Perpustakaan Hibrida, Perpustakaan
Digital, dan Perpustakaan Maya
• Mengakibatkan perubahan tugas dan peran pustakawan, dari sekedar
‘penjaga buku’ ke penyedia informasi
• Dalam layanan informasi perpustakaan, semula pemakai hanya dapat
menemukan informasi yang ada di perpustakaan tersebut secara manual,
kemudian berkembang dengan memanfaatkan komputer dan intranet dapat
ditelusur melalui OPAC, dan berkembang lagi dapat diakses melalui
internet atau yang sekarang dikenal dengan istilah Web (1.0.) Dengan cara
ini pemakai sudah banyak yang terpuaskan karena dapat dengan cepat
menemukan informasi yang mereka butuhkan
3. PENDAHULUAN
• Pada era globalisasi ini telah terjadi banyak
perubahan- perubahan yang melanda bidang
kepustakawanan
• Perubahan ‘isi’ perpustakaan, dari koleksi
tecetak, ke koleksi audio visual, dan koleksi
elektronik
• Perubahan bentuk perpustakaan dari
perpustakaan biasa/konvensional ke
Perpustakaan Elektronik, kemudian ke
Perpustakaan Hibrida, Perpustakaan Digital, dan
Perpustakaan Maya
• Mengakibatkan perubahan tugas dan peran
pustakawan, dari sekedar ‘penjaga buku’ ke
pekerja informasi
4. • Pengertian Perpustakaan Elektronik adalah perpustakaan yang
mengkoleksi media elektronik analog yang masih memerlukan
lokasi fisik, atau gedung perpustakaan, ruang baca, meja referensi,
meja sirkulasi,dan lain sebagainya.
• Perpustakaan Hibrida adalah perpustakaan yang juga masih
memerlukan gedung dan lokasi fisik, tetapi sudah ditambah jaringan
Internet; dengan koleksi tercetak dan elektronis serta digital,serta
masih ada ruang baca, tetapi sudah ada ruang maya, meja
referensi juga masih ada, ditambah referensi maya.
• Perpustakaan Digital ’ . Perpustakaan yang hadir dengan format
digital dan yang bisa diakses dengan komputer. Digital dapat hadir
dengan atau tanpa lokasi fisik, koleksi digital, ruang dan refer ensi
maya.
• ‘Perpustakaan Maya ’. Perpustakaan maya dikatakan ‘maya’
karena dianggap ada tetapi tanpa lokasi fisik; koleksi seluruhnya
digital, ruang dan refernsi nya pun maya. Meski menurut Pendit
(2009), tidak mungkin perpustakaan tsb benar-benar tanpa ruang,
karena untuk meletakkan komputer pasti butuh ruang, dan
operatornya juga butuh atap atau ruang. Hanya, ruang yang
dibutuhkan relatif lebih sempit dibanding perpustakaan Digital dan
perpustakaan Hibrida.
5. Web 2.0
istilah Perpustakaan 2.0 berasal dari terjemahan ‘library 2.0’ berawal
dari konsep Web 2.0 yang merupakan generasi ke 2 dari WWW.
Web 2.0 atau parcipatory Web yang menggambarkan bagaimana
teknologi WWW dimanfaatkan oleh aplikasi-aplikasi yang
berkembang saat ini untuk berkolaborasi dengan para
penggunanya dari seluruh penjuru dunia. Aplikasi yang
memungkinkan itu adalah blog dan wiki. Dua aplikasi itu digunakan
pengguna untuk berkontribusi terhadap isi Website lain.
Menurut Tim O’Reilly, Penempatan strategik Web sebagai suatu
platform, memerlukan penempatan pemakai, dimana pustakawan
dapat mengontol datanya sendiri. Kompetensi inti yang diperlukan
adalah : Layanan, arsitektur partisipasi (pemakai), kemampuan
men-skala biaya effektif, sumber-sumber data yang ditandai dan
tronsformasi data, perangkat lunak diatas semua tingkat dalam
suatu sarana tunggal, memanfaatkan intelegen kolektif. Hal ini
semua memerlukan dukungan suatu ‘sikap, bukan suatu
teknologi’, mengikuti dengan diam-diam (the Long Tail), data,
sebagai ‘Intel’ di dalam, perangkat lunak yang semakin baik saat
digunakan pemakai, kekayaan pengalaman pemakai, kepercayaan
pemakai, dan lain sebagianya, semua hal yang melingkar dari
tengah kotak kebawah. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah
ini.
6.
7. Web 1.0 >< Web 2.0
Web 1.0 Web 2.0
• mp3.com • Napster
• Britannica Online • Wikipedia
• Static websites • Blogs
• Directories (taxonomy) is the • Tagging (‘folksonomy’) .A
practice and science of folksonomy is a system of
classification or the result of it. classification derived from the
Taxonomy uses taxonomic units, practice and method of
known as taxa (singular taxon). A collaboratively creating and
resulting taxonomy, a taxonomy , managing tags to annotate and
or taxonomic scheme, is a categorize content;[1][2] this
particular classification ("the practice is also known as
taxonomy of ..."), arranged in a collaborative tagging ,[3]
hierarchical structure or social classification , social
classification scheme indexing , and social
• Stickiness tagging Syndication
• Computer games • Online gaming
• Content management systems • Wikis
•
8. PENGERTIAN Library 2.0
• Michael E. Casey : inti dari Perpustakaan 2.0 (Library 2.0) adalah
perubahan orientasi kepada pemakai. Yaitu suatu model yang
menganjurkan perubahan yang beralasan dan terus menerus,
dengan mengundang partisipasi pemakai dalam mengkreasikan
layanan, baik secara fisik maupun maya sesuai dengan keinginan
mereka, yang didukung oleh evaluasi layanan secara konsisten.
• Library 2.0 adalah penerapan teknologi yang didasarkan pada Web
multimedia yang interaktif, kolaboratif, pada layanan perpustakaan
dan koleksi yang berdasarkan Web.
• Jantung Perpustakaan 2.0 adalah perubahan yang berpusat pada
pemakai. Perpustakaan 2.0 merupakan model layanan perpustakaan
yang mendorong perubahan berkelanjutan yang bermanfaat, dengan
mengundang partisipasi pemakai dalam mencipta serta
mengevaluasi, baik layanan fisik maupun maya yang mereka
kehendaki. Perpustakaan 2.0 (Library 2.0) juga berupaya mencari
pemakai baru dan melayani pemakai yang sudah ada dengan lebih
baik. (Casey, M.E & Savastinuk L.C2006).
• Dengan demikian Perpustakaan 2.0 atau Library 2.0 termasuk jenis
perpustakaan Hibrida, karena masih menggunakan koleksi fisik,
tetapi juga menggunakan ruang maya.
9. JENIS-JENIS LAYANAN LIBRARY 2.0
1) ‘Chat Reference’ atau ‘Instance messaging’
yaitu layanan yang dapat langsung berbungan
dengan pustakawan secara On-line, tanpa
menunggu waktu untuk mendpatkan
balasannya.
2) Media Streaming, yaitu salah satu bagian dari
layanan Chat Reference, yang menambahkan
pangkalan data tutorial dengan bahan ajar On-
line ( Peer Reviewed Instructional Material
Online / PRIMO). Dalam prakteknya dapat
dilakukanan dengan penambahan layanan
Repository Digital.
10. 3) Blog dan Wikis. Blogs untuk perpustakaan-
perpustakaan merupakan bentuk lain dari
publikasi. Wiki utamanya adalah halaman Web
yang terbuka, dimana setiap orang yang
terdaftar dengan Wiki dapat
mempublikasikannya, mengembangkannya dan
merubahnya. Hal tersebut dapat merubah
kepustakawanan, pengembangan koleksi yang
kompleks dan instruksi keberaksaraan informasi
(information literacy).
4) Jaringan sosial. MySpace, Facebook,
Del.icio.us, Frappr dan Flickr, adalah jaringan
kerja yang telah menikmati popularitas besar-
besaran dalam Web 2.0. Jaringan sosial lain
yang patut dilakukan di perpustakaan adalah
‘LibraryThing’ yang memungkinkan pemakai
mengkatalog buku mereka sendiri dan melihat
apa yang dilakukan pemakai lain men-share-
11. JENIS-JENIS LAYANAN LIBRARY 2.0
5) Tagging (Pe-ngetag-an). Dalam Library 2.0 pemakai dapat
me-ngetag koleksi perpustakaan dalam katalog dengan
menambahkan kata (Subjek) yang umum dipakai di
masyarakat, tanpa membuang subjek yang telah dibuat
pustakawan; dan oleh karenanya pemakai berpartisipasi
dalam proses pengatalogan. Pe-ngetag-an (Tagging )
membuat penulusuran tambahan menjadi lebih mudah.
6) RSS Feed. RSS Feeds dan teknologi lainnya yang semacam
memberikan kepada pemakai suatu cara untuk
mempersatukan dan mempublikasikan kembali isi dari situs
lain atau blogs, mengumpulkan isi dari dari situs lain ke dalam
suatu tempat tersendiri. Setelah perpustakaan mengkreasikan
RSS Feeds untuk pemakai untuk melanggannya, termasuk
meng up-date artikel-artikel baru dalam suatu koleksi, layanan
baru, dan isi baru dalam pangkalan data langganan,
perpustakaan tersebut juga mempublikasikan kembali isi dari
situs mereka.
12. 7) Mashups. Mashup adalah aplikasi yang
dicangkokkan, dimana dua atau lebih layanan
digabung ke dalam satu layanan yang benar-
benar baru. Library 2.0 adalah mashup. Mashup
tersebut adalah suatu blog hibrida (suatu blog
yang dihasilkan dari 2 sistem yang berbeda),
wikis, media streaming, pengumpul isi, berita
instant, dan jaringan sosial. Library 2.0
mengingatkan pemakai ketika mereka masuk
(Log-in) kedalam suatu sistem. Library 2.0
memperbolehkan pemakai mengedit data OPAC
dan metadata, menyimpan tag pemakai, surat
menyurat instant dengan pustakawan,
memasukkan data wiki dengan pemakai lain,
dan mengkatalog semua tentang hal tsb. dengan
pemakai lain.
13. Penutup
• Model spesifik dari Perpustakaan 2.0
akan berbeda untuk setiap perpustakaan.
Setiap perpustakaan mempunyai titik
permulaan yang berbeda. Melalui
kolaborasi antara staf dan pemakai, akan
dapat mengembangkan ide yang jelas
tentang bagaimana model ini dapat
bekerja untuk perpustakaan Anda.