1. Laporan Kuliah Lapangan
ENERGI GEOTERMAL DAN PEMANFAATANNYA
Di Kamojang - Jawa Barat – Indonesia
Oleh :
Gerald H. Tamuntuan (20207008)
Ardian Putra (20207016)
Armstrong F. Sompotan (20207004)
22-07-2008
3. Pengertian Energi Geotermal
Energi sumber daya alam berupa fluida panas dan/atau
uap yang terbentuk pada reservoir di dalam bumi
melalui pemanasan air bawah permukaan oleh batuan
beku panas
6. PROSES PEMANFAATAN
ENERGI GEOTERMAL
Dry Steam Plants:
Ini cara pertama yang digunakan. Uap air bawah tanah secara langsung
digunakan untuk memutar turbin.
7. Flash Steam Plants:
Cara ini adalah yang paling umum. Sistem menarik air panas bertekanan
tinggi ke permukaan. Air kemudian diangkut ke kamar bertekanan rendah
sehingga menghasilkan uap air yang kemudian memutar turbin. Uap air
dan air sisa diinjeksikan kembali ke dalam tanah.
8. Binary Cycle Plants:
Sistem ini memanfaatkan pertukaran panas antara air panas bawah
permukaan ke cairan organik yang memiliki titik didih lebih rendah.
Uap yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin. Sistem ini
memanfaatkan uap yang suhunya lebih rendah dan menghasilkan
emisi lebih rendah dari Flash Steam Plants (2500F – 3600F).
9. Hot Dry Rocks:
Model paling sederhana menggunakan satu
sumur injeksi dan dua sumur produksi. Air
dingin bertekanan diinjeksikan ke batuan
panas di bawah permukaan. Selanjutnya air
dengan temperatur tinggi di bawa ke
permukaan melalui sumur produksi.
16. LATAR BELAKANG
• Pemahaman tentang suatu ilmu akan semakin
paripurna jika disertai dengan melihat ataupun
menerapkan langsung dilapangan.
• Perlu pemahaman potensi SDA yang ada disekitar
dan pemanfaatan potensi tersebut untuk
memperbaiki taraf hidup masyarakat.
• Geotermal merupakan SDA renewable yang
potensial untuk pembangkit energi yang salah
satunya adalah energi listrik.
18. PELAKSANAAN
• Kunjungan lapangan dilaksanakan pada hari
Selasa tanggal 22 Juli 2008.
• Jumlah peserta : 15 orang.
• Ketua Rombongan :
Bapak Dr. Eng. Bagus Endar B. Nurhandoko.
• Rombongan berangkat jam 08.00 WIB dari
kampus ITB dan tiba di area geotermal Kamojang
jam 11.00 WIB
19. BENTUK KEGIATAN DI LAPANGAN
• Sambutan oleh pihak Pertamina Geotermal Kamojang
• Mendengarkan pemaparan tentang potensi dan
pemanfaatan energi geotermal Kamojang (dalam hal
ini sebagai sumber energi untuk PLTP) yang
kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab
dengan GM. Pertamina Geotermal Kamojang.
• Kunjungan ke lokasi sumur geotermal
• Kunjungan ke PLTP
• Kunjungan ke kawah kamojang
20. PROFIL LOKASI
PANAS BUMI KAMOJANG
• Lokasi terletak di Wilayah Administrasi Kp.
Pangkalan, Desa Laksana Kecamatan Ibun
Kabupaten Bandung, Prop. Jawa Barat.
• Berada pada ketinggian sekitar 1.500 m dpl.
• Beriklim sejuk, suhu 15 – 20 0C dan curah hujan
setiap tahunnya mencapai 2.885 mm.
21. SEJARAH SINGKAT KAMOJANG
1926 - 1928 Pemboran 5 sumur oleh pemerintah Belanda
1971 - 1979 Pemboran 10 sumur eksplorasi (Kerja sama dengan
pemerintah Selandia Baru)
1978 Peresmian Monoblok 0,25 Mwe oleh Mentamben
Prof. Dr. Subroto
1978 - 2003 Bor sumur pengembangan dan produksi
29/01/1983 Peresmian Lapangan Panas Bumi Kamojang
07/02/1983 Peresmian PLTP unit 1 (30 Mwe)
02/02/1988 Peresmian PLTP unit 2 dan 3 (2 x 55 Mwe)
1997 Penundaan proyek pengembangan Kamojang
(Keppres no. 39 tahun 1997)
2003 - 2006 Pengembangan PLTP unit 4 (60 Mwe)
22. PEMANFAATAN GEOTERMAL KAMOJANG
• Area geotermal Kamojang merupakan salah
satu unit bisnis Pertamina Direktorat Hulu.
• Uap dengan kuantitas dan kualitas yang
dipersyaratkan dipasok sebagai pemutar
turbin PLTP milik PT Indonesia Power.
• Saat ini telah dimanfaatkan untuk PLTP
milik Pertamina sendiri yang listriknya
kemudian dipasok ke PT PLN