2. PENGERTIAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN
Hipotesis berasal dari penggalan kata ”hypo” yang
artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya
”kebenaran”, jadi hipotesis adalah suatu dugaan yang
perlu diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu
mungkin benar mungkin salah.
3. PENGUJIAN HIPOTESIS
• Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau
penolakan suatu hipotesis.
• Kebenaran suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan
pasti, kecuali kita memeriksa seluruh populasi.
• Memeriksa seluruh populasi?
• Ingat batasan perlu tidaknya memeriksa seluruh populasi
• Lalu apa yang kita lakukan, jika kita tidak mungkin memeriksa
• seluruh populasi untuk memastikan kebenaran suatu hipotesis?
• Kita dapat mengambil sampel acak, dan menggunakan informasi
(atau bukti) dari sampel itu untuk menerima atau menolak suatu
hipotesis.
4. Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP
BUKTI untuk MENOLAK hipotesis tersebut dan BUKAN
karena HIPOTESIS ITU BENAR
Penolakan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP
BUKTI untuk MENERIMA hipotesis tersebut dan BUKAN
karena HIPOTESIS ITU SALAH
5. DUA TIPE HIPOTESIS
1. Hipotesis Nol (Ho)
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh
antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak
terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif (H1)
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol.
Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis
alternatif)
6. JENIS KESALAHAN
Keputusan menerima Ho yang benar
atau
menolak Ho yang salah keputusan BENAR
sebaliknya
Keputusan menerima Ho yang salah
atau
menolak Ho yang benar keputusan SALAH
7. Probabilitas melakukan kesalahan jenis I disebut taraf
signifakansi,, = P(kesalahan jenis I) = P(menolak Ho|Ho
benar). Probabilitas melakukan kesalahan jenis II disebut, =
P(kesalahan jenis II) = P(menerima Ho|Ho salah)
8. ARAH PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian Hipotesis dapat dilakukan secara :
1. Satu arah
2. Dua arah
UJI SATU ARAH
PENGAJUAN H0 DAN H1 DALAM UJI SATU ARAH ADALAH SBB :
H0 : DITULIS DALAM BENTUK PERSAMAAN ( = )
H1 : DITULIS DALAM BENTUK LEBIH BESAR (>) ATAU LEBIH KECIL (<)
ATAU
H0 : DITULIS DALAM BENTUK PERSAMAAN (≤ )
UNTUK
H1 : DITULIS DALAM BENTUK LEBIH BESAR (>)
H0 : DITULIS DALAM BENTUK PERSAMAAN (≥ )
UNTUK
H1 : DITULIS DALAM BENTUK LEBIH KECIL (<)
13. H1:
SALAH SATU DARI MTODE PEMBELAJARAN LEBIH UNGGUL
DARI PADA METODE PEMBELAJARAN YANG LAIN
14. LANGKAH PENGERJAAN UJI HIPOTESIS
1. TENTUKAN H0 DAN H1
2. TENTUKAN STATISTIK UJI [ Z ATAU T]
3. TENTUKAN ARAH PENGUJIAN [1 ATAU 2]
4. TARAF NYATA PENGUJIAN [ ATAU /2]
5. TENTUKAN NILAI TITIK KRITIS ATAU DAERAH PENERIMAAN-PENOLAKAN
H0
6. CARI NILAI STATISTIK HITUNG
7. TENTUKAN KESIMPULAN [TERIMA ATAU TOLAK H0 ]
17. Akan diuji bahwa rata-rata tinggi mahasiswa matematika Unsri adalah
160 cm atau berbeda dari itu. Jika tingkat signifikansi 5% dan diambil
sampel random 100 orang mahasiswa ternyata rata-rata 163.5 cm
dengan deviasi standar 4.8 cm. Apakah hipotesis ini benar?
Contoh Soal: