4. Dinasti Meurah Khair
Meurah Khair Bergelar Maharaja Mahmud Syah (1042-1078)
Maharaja Mansyur Syah (1078-1133)
Maharaja Ghiyasyuddin Syah (1133-1155)
Meurah Noe Bergelar Maharaja Nuruddin (1155-1210)
Dikenal dengan nama Nazimuddin Al-Kamil
5. Dinasti Meurah Silu
Meurah Silu Bergelar Sultan Malik Al Saleh (1285-1297)
Sultan Muhammad Malik Zahir/Sultan Malikul Thahir (1297-1326)
Sultan Mahmud Malik Zahir (1326-1345)
Sultan Manshur Malik Zahir (1345-1346)
Sultan Ahmad Malik Zahir (1346-1383)
6. Lanjutan .......
Meurah Silu yang
bergelar Sultan
Malik Al Saleh
Keturunan Raja
Perlak (sekarang
Malaysia)
7. Perkawinan Politik
Sultan
Malik Al
Saleh
Putri
Gangga
Sari
Memperkuat
pengaruh
Kerj.Samudra Pasai
di pantai Timur Aceh
dan Berkembang
menjadi kerj. Yang
kuat di Selat Malaka
8. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi
kerajaan ini
menitikberatkan
pada
sektor perdagangan.
Kerajaan Samudera
Pasai
berkembang menjadi
bandar besar dan
penting
bagi perdagangan
internasional.
10. Kehidupan Budaya
Salah satu contoh
hasil budayanya
adalah batu nisan
atau jirat putri Raja
Pasai yang
didatangkan dari
Gujarat.
11.
12. Kehidupan Politik
Iskandar Syah (1396-1414)
Muhammad Iskandar Syah (1414-1424)
Sultan Mudzafat Syah (1424-1458)
Sultan Mansyur Syah (1458-1477)
Sultan Alaudin Syah (1477-1488)
Sultan Mahmud Syah (1488-1511)
13. Iskandar Syah (1396-1414)
Iskandar Syah merupakan raja pertama
Kerajaan Malaka.
Berdasarkan sumber sejarah yang ada,
Iskandar Syah adalah seorang pangeran
dari Kerajaan Majapahit Parameswara,
Melarikan diri ke Semenanjung Malaya
dan membangun kerajaan baru yang
diberi nama Malaka.
Pada masa pemerintahannya Kerajaan
Malaka berkembang menjadi salah satu
Kerajaan Islam terbesar yang disegani
kerajaan lain.
14. Muhammad Iskandar Syah
(1414-1424)
Selama memerintah Malaka, Muhammad Iskandar
Syah berhasil memajukan bidang perdagangan dan
pelayaran.
Ia berhasil menguasai jalur perdagangan di kawasan
selat Malaka.
Melakukan Perkawinan Politik, Muhammad Iskandar Syah
menikahi Putri kerajaan Samudra Pasai.
Tujuannya menundukkan kerajaan Samudra Pasai
secara politis dan menguasai wilayah perdagangan
di sekitarnya.
16. Luas wilayahnya sampai ke Siam dan mengeluarkan
kebijakan bahwa ia tidak menyerang Kerajaan
Samudra Pasai
17. Kondisi perekonomian pada
masanya cukup stabil,
perdagangan dan pelayaran
masih ramai. Namun secara
politis mengalami kemunduran.
Banyak daerah taklukan
Malaka melepaskan diri.
18.
19. Ekonomi Sosial Budaya dan Agama
Kehidupan
perekonomian
bertumpu pada
perdagangan dan
pelayaran
Masyarakatnya
banyak yang
berprofesi sebagai
pedagang dan
nelayan
Kebudayaannya
dipengaruhi oleh
kebudayaan Melayu
dan agama Islam.
Kehidupan sosial
juga sudah diatur
dengan sistem
undang-undang
yang baik
Agama yang dianut
adalah agama Islam
yang dijadikan
agama negara
Dalam kehidupan
sehari-hari, mereka
menggunakan
bahasa Melayu
22. Sebagai pusat penyebaran
agama Islam , Samudra Pasai
mengilhami berdirinya
kerajaan Aceh Darussalam
pada tahun 1511 M.
Kerajaan Aceh Darussalam
berlokasi di daerah hulu
Pulau Sumatra, atau ujung
pantai Aceh yang disebut
sebagai Aceh Besar.
23. Raja-Raja Aceh Darussalam
Sultan Ali Mughayat Syah
(1514-1528)
Sultan Salahuddin (1528-
1537)
Sultan Alauddin Riayat Syah
al-Kahar (1537-1568)
Sultan Iskandar Muda (1607-1636)
Sultan Iskandar Thani (1636-1641)
24. Sultan Ali Mughayat Syah dibawah
kekuasaanya Aceh melakukan perluasan
ke beberapa daerah yang berada di
wilayah Sumatra Utara, seperti daerah Daya dan Pasai.
Bahkan, ia mengadakan serangan
terhadap kedudukan Portugis di Malaka
serta menyerang kerajaan Aru.
25. Sultan Salahuddin (1528-1537)
Keadaan
pemerintahan
kurang mendapat
perhatian dari
Raja.
Pada masa
pemerintahannya
kerajaan Aceh
mengalami
kemunduran
drastis
26. Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar
(1537-1568)
Aceh berkembang menjadi bandar utama Asia
bagi perdagangan muslim mancanegara.
Perluasan wilayah ke kerajaan Aru.
Kedudukan Aceh menjadikannya sebagai bandar
transit lada dari Sumatra dan rempah-rempah
dari Maluku.
Aceh membangun angkatan laut yang kuat.
Membina hubungan diplomatik dengan Turki
Ottoman.
Aktif menyebarkan Agama Islam dengan
mengirim ahli dakwah ke Pulau Jawa, salah
satunya adalah Syarif Hidayatullah atau Sunan
Gunung Jati.
27. Puncak Kejayaan Kerajaan
Aceh.
Merebut sejumlah
pelabuhan
penting di Pesisir Barat
dan Timur Sumatra, serta
pesisir Barat Semenanjung
Malaya.
Aceh melakukan
pendudukan
didaerah seperti Aru,
Pahang,
Kedah, Perlak dan
Indragiri.
Terdapat tiga orang ahli
Tasawuf
yaitu: Syech Syamsuddin
Bin
Abdullah as-Samatrani dan
Tujuannya
adalah
menguasai
jalur
perdagangan
di Selat
Malaka dan
dan
menguasai
daerah-daerah
penghasil
lada
28. Lebih menekankan pembangunan dalam
negeri daripada politik ekspansi.
Hukum yang ditegakan berdasarkan syariat
Islam, bukan kekuasaan sewenang-wenang.
Hubungan dengan wilayah taklukan dijalin
dalam suasana liberal, bukan melalui tekanan
politik atau militer.
Perhatiannya terhadap studi agama Islam.
Didukung kehadiran Nuruddin ar-Raniri,
seorang ulama besar dari Gujarat yang
menulis kitab sejarah Aceh “Bustanu’s
Salatin”.
29. Kehidupan Ekonomi, Sosial,
Budaya dan Agama
Ekonomi Sosial Budaya dan Agama
Perdagangan
rempah-rempah
Perpaduan
antara adat-istiadat
dengan
ajaran agama
Islam.
Dipengaruhi
kebudayaan
agama Islam
Melakukan
kegiatan
ekspor-impor,
emas, beras,
perak, tekstil,
porselen dan
minyak wangi.
Kaum
perempuan
dihormati dan
diperlakukan
sama dengan
dengan kaum
laki-laki
Pada masa
Sultan Iskandar
Thani, terdapat
sastrawan
ternama, yaitu:
Nuruddin ar-
Ranirry dan
30. Runtuhnya Kerajaan Aceh
Tidak adanya pemimpin yang secakap
Sultan Iskandar Muda.
Daerah taklukan melepaskan diri satu-persatu.
Terjadi perpecahan antara golongan
Teuku (Bangsawan) dan Tengku
(Ulama).
Kerajaan Aceh tidak mampu lagi
berperan sebagai pusat perdagangan.
31.
32. Kehidupan Politik
Berdirinya kerajaan demak dilatarbelakangi
oleh melemahnya pemerintahan Kerajaan
Majapahit atas daerah-daerah pesisir utara
Jawa. Tuban dan Cirebon sudah mendapat
pengaruh Islam.
Kerajaan Demak merupakan kerajaan
Islam pertama di Pulau Jawa tepatnya di
daerah Jawa Tengah.
Demak daerah Bintaro, merupakan
daerah Vasal (bawahan) kerajaan
Majapahit.
34. Raja pertama kerajaan Demak adalah
Raden Patah.
Pada masa pemerintahannya agama
Islam mengalami perkembangan yang
pesat.
Perkembangan Demak terlihat dari
dibangunnya Masjid Demak dan
dikirimnya pasukan tentara Demak ke
Malaka ketika Malaka diserang oleh
Portugis yang memutuskan jalur
perdagangan.
Wilayah Demak meliputi daerah Jepara,
Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi dan
beberapa daerah di Kalimantan.
Raden Patah bergelar Senopati Jimbun
Ngabdurahman Panembahan.
35. Pemerintahannya tidak begitu lama hanya 3 tahun.
Ia meninggal dunia tahun 1521, dalam usahanya
mengusir Portugis di Malaka.
Setelah ia wafat, terjadi kemelut politik dikerajaan
Demak.
Kemelut disebabkan karena persaingan antara
kedua adiknya, yaitu Pangeran Sekar Sedo Lepen
dan Pangeran Trenggono.
Ditengah persaingan, Pangeran Sekar Sedo Lepen
dibunuh oleh Sunan Prawoto, putra Pangeran
Trenggono.
Tewasnya Pangeran Sekar Sedo Lepen
melapangkan jalan bagi Pangeran Trenggono
untuk naik tahta Kerajaan Demak
36. Demak mencapai puncak kejayaannya dan
agama Islam berkembang lebih luas lagi.
Sultan Trenggono mengirim Fatahillah ke
Banten, Fatahillah singgah di Cirebon untuk
menemui Syarif Hidayatullah. Bersama-sama
dengan pasukan Kesultanan Cirebon,
Fatahillah kemudian dapat menaklukkan
Banten dan Pajajaran.
Setelah Sultan Trenggono mangkat. Demak
mulai mengalami kemunduran hingga terjadi
peperangan yang berakibat terbunuhnya
Sunan Prawoto oleh Arya Penangsang.
37. Lanjutan......
o Usaha Arya Penangsang untuk naik tahta
dihalangi Jaka Tingkir yang didukung oleh
Ki Gede Pemanahan yang kemudian
memindahkan pusat kerajaan ke Pajang.
o Pengganti Jaka Tingkir adalah Aria
Panggiri, anak Sunan Prawoto. Hal tersebut
mengakibatkan perpecaha. Akhirnya
Demak berada dalam kekuasaan kerajaan
Mataram.
38. Kehidupan Ekonomi, Budaya dan Agama
Ekonomi Budaya dan Agama
Basis perekonomian
Demak adalah
pertanian dengan
menghasilkan beras.
Tersebarnya agama
Islam, berkat bantuan
dari paa wali dalam
menyebarkan agama
Islam, baik di Jawa
maupun luar Jawa.
Sektor pedagangan dan
kelautan semakin
berkembang setelah
Demak berhasil
menguasai beberapa
pelabuhan penting.
40. Kehidupan Politik
Kerajaan Banten meliputi wilayah
sebelah Barat pantai Jawa sampai
Lampung.
Peletak dasar kerajaan Banten adalah
Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung
Jati.
Banten dijadikan basis Demak untuk
menyerang kerajaan Pajajaran usaha ini
dimulai dengan dikuasainya pelabuhan
Sunda Kelapa.
Pada awal berdirinya kesultanan Banten
telah menunjukkan kemajuan yang luar
biasa dalam banyak bidang.
42. Hasanuddin menikah dengan Putri dari Demak dan
kemudian dinobatkan sebagai Panembahan Banten
pada tahun 1552.
Dibawah pemerintahannya, Banten berkembang
dengan pesat dan banyak dikunjungi pedagang asing,
baik dari wilayah nusantara maupun negeri lain, seperti
Gujarat, Persia, Cina, Turki, Pegu (Selatan Myanmar) dan Keling.
Para pedagang asing tersebut membentuk
perkampungan sesuai dengan asalnya.
43. Memerintah
selama 10
tahun
Ia memperhatikan kegiatan pertanian dan
perdagangan.
Melakukan berbagai upaya untuk
memperluas wilayah Banten sekaligus
menyebarkan ajaran Islam, salah satunya
adalah merebut Pajajaran (1579).
Wafat akibat penyakit yang dideritanya.
44. Maulana
Muhammad, Usia
9 tahun.
Jaksa Agung dan
4 Mentri
Kanjeng Ratu
Banten
1596 menyerang Palembang, untuk menduduki
bandar-bandar dagang yang terletak ditepi Selat
Malaka, agar bisa dijadikan tempat untuk
mengumpulkan lada dan hasil bumi lainya dari Sumatra.
Gagal dan akhirnya Kanjeng Ratu Banten tewas
tertembak
45. Abu Mufakkir, masih berusia
5 bulan.
• Pemerintahan
dijalankan perwalian
Jayanegara (wali
kerajaan) dan Nyai
Emban Rangkung
(Pengasuh
Pangeran).
Pada masa inilah
armada dagang
Belanda yang
dipimpin Cornelis de
Houtman pertama
kali tiba di
Banten tahun
1596.
46. Kerajaan Banten mencapai kejayaannya.
Sultan Ageng Tirtayasa berusaha mengusir
kekuasaan armada dagang Belanda VOC (Verenigde
Oost Indische Compagnie) dari kerajaan Banten.
Sultan Ageng Tirtayasa menolak kemauan VOC
untuk menerapkan monopoli perdagangan
rempah-rempah.
Tahun 1671, Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat
Sultan Abdul Kahar atau Sultan Haji sebagai Raja
Muda.
47. Lanjutan.......
Selama memerintah, Sultan Haji
Cenderung bersahabat dengan VOC.
1683 Sultan Ageng Tirtayasa berhasil
ditangkap dan dipenjarakan di Batavia.
1692 Sultan Ageng Tirtayasa wafat, dan
Banten menjadi kerajaan Boneka di bawah
kendali Belanda.
48. Kehidupan Ekonomi, Sosial,
Budaya dan Agama
Ekonomi Sosial Budaya dan Agama
Perdagangan,
pertanian, dan
perkebunan.
Hasilnya berupa
padi dan lada
yang berlimpah.
Berkembangnya
perkampungan
masyarakat dari
luar Banten, yang
memberikan ciri
khas pada
masyarakat
Banten.
Masyarakat
Pajajaran yang
tidak mau
memeluk Islam
memilih
mengasingkan
diri kedaerah
pedalaman yang
dikenal suku Baduy,
dengan agama
Pasundan
Kawitan
49. KERAJAAN MATARAM
Kehidupan Politik
Panembahan Senopati
Panembahan Sedo Krapyak/Mas Jolang
Sultan Agung Hanyokrokusumo
Amangkurat I
Amangkurat II
50. Panembahan Senopati adalah gelar
Sutawijaya.
Pendiri Kerajaan Islam Mataram
Bercita-cita menjadikan Mataram
sebagai pusat kekuasaan di Jawa
Mengadakan perluasan wilayah
kerajaan dan menduduki daerah-daerah
pesisir pantai.
51. Gelarnya Sultan Anyokrowati
Mataram diperluas,
Ponorogo,Kertosono, Kediri, Wirosobo
(Mojoagung)
Banyak terjadi pemberontakan oleh
para Adipati Pesisir ingin melepaskan
diri dari Mataram
1613, Mas Jolang wafat.
52. Raja Pertama yang memakai gelar Sultan.
Menulis buku filsafat yang berjudul Sastro Gending
Kekuasaan Mataram meliputi; sebagian Jawa
Barat, seluruh Jawa Tengah, dan seluruh
Jawa Timur.
Anti Belanda, mengadakan serangan dua kali
(1628 dan 1629)
Mengalami kegagalan, karena kurangnya
persiapan logistik
1645, Sultan Agung wafat.
53. Mengadakan kerja sama dengan VOC,
diperbolehkan mendirikanBenteng di
Mataram
Ketidakpuasan Pangeran Trunajaya dari
Madura
Sultan Amangkurat wafat dimakamkan di
kota Tegal.
54. Kejayaan Mataram menurun.
Wilayah kekuasaan di kuasai VOC
Raja memindahkan pusat pemerintahan
dari Mataram ke Kartasura.
Campur tangan VOC (1755), kerajaan
Mataram dibagi menjadi dua wilayah
melalui Perjanjian Giyanti.
55. Perjanjian Giyanti
Kesultanan Yogyakarta atau
Ngayogyakarta Hadiningrat diperintah
oleh Mangkubumi dengan Gelar Sri
Sultan Hamengkubuwono I
Kasuhunan Surakarta atau
Kasunanan Surakarta diperintah oleh
Sri Susuhunan Pakubuwono III
56. Lanjutan......
Pada tahun 1757, kembali dengan campur tangan
VOC, Mataram terpecah belah lagi melalui
Perjanjian Salatiga. Mataram menjadi kerajaan kecil
sebagai berikut:
• Kesultanan Yogyakarta
• Kasunanan Surakarta
• Kadipaten Pakualam
• Kadipaten Mangkunegara
57. Kehidupan, Ekonomi dan Budaya
Ekonomi Budaya
Bertumpu pada
agraris
Seni tari, pahat, suara
dan sastra.
Makam raja-raja
Mataram di Imogiri
58.
59. Kerajaan Makasar terdiri dari dua kerajaan yakni,
Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo
Bersatu dibawah pimpinan Raja Gowa yaitu,
Daeng Manrabba
Setelah menganut agama Islam bergelar Sultan
Alauddin.
Raja Tallo yaitu, Karaeng Mattoaya dengan Gelar
Sultan Abdullah, menjadi Mangkubumi.
Bersatunya kerajaan Gowa dan Tallo bersamaan
dengan tersebarnya agama Islam ke Sulawesi
Selatan.
Pusat kerajaan Makassar terletak di Sombaopu.
61. Raja pertama kerajaan Makassar
Dibawah pemerintahannya, Makassar mulai
menempatkan diri sebagai salah satu pusat
perdagangan di Nusantara.
Memperhatikan pengembangan pelayaran
dan perdagangan.
62. Sultan Hasanuddin adalah raja yang berhasil
membawa Makassar pada puncak kejayaan
Menguasai kerajaan kecil di Sulawesi
Selatan yaitu; Ruwu, Wajo, Soppeng, dan
Bone
Sebagai penguasa tunggal di jalur
perdagangan Indonesia bagian Timur
VOC meminta agar Makassar untuk
memberikan hak monopoli perdagangan
63. Lanjutan......
o Sultan Hasanuddin menolak
o Terjadi peperangan dan VOC berupaya
memblokir pelabuhan Sombaopu.
o Sultan Hasanuddin = Ayam Jantan dari Timur
o Pada tahun 1667, Belanda dengan bantuan
Kerajaan Bone (Aru Palaka) berhasil
menekan Makassar untuk menyetujui “Perjanjian
Bongaya”
64. Perjanjian Bongaya
VOC mendapat hak monopoli
dagang di
Makassar;
Belanda dapat mendirikan benteng
Rotterdam
di Makassar;
Makassar harus melepas daerah
yang
dikuasainya (seperti Bone dan
Soppeng serta
mengakui Aru Palaka sebagai Raja
Bone.
65. Menentang Belanda
Pasukan Kerajaan Makassar akhirnya
berhasil dipukul mundur oleh Belanda
Makassar dan jalur perdagangannya
dikuasai oleh Belanda
66. Kehidupan Ekonomi Sosial dan Budaya
Ekonomi Sosial Budaya
Perdagangan
dan pelayaran
Kehidupan
masyarakat
diatur
berdasarkan
sumber-sumber
yang
ada dalam
ajaran dan
hukum Islam
Perahu-perahu
penisi, seni
bangunan,
sastra, suara
dan lain
sebagainya
67.
68. Kehidupan Politik
Ternate dan Tidore terletak di Halmahera, Maluku
Utara
Terkenal dengan sebutan Spice Island
Adanya persekutuan Uli Lima (Ternate, Obi, Bacan,
Seram dan Ambon), dan Uli Siwa (Tidore, Makyan,
Jahilolo, Halmahera dan pulau-pulau didaerah
sampai Papua)
Terjadi persaingan, tahun 1512: Portugis masuk ke
Ternate, tahun 1521: Spanyol masuk ke Tidore
10 tahun kemudian: Portugis mendirikan Benteng Sao
Polo di Ternate
Tujuannya untuk melindungi Ternate dari serangan
Tidore (menurut Portugis)
70. Pada masa pemerintahannya Islam tersebar
di Maluku
Terusirnya Spanyol dari Maluku membuat
Portugis bertindak sewenang-wenang, dan
melaksanakan monopoli perdagangan
Menyerang Benteng Sao Polo dan berhasil
direbut rakyat Ternate
Negosiasi, Belanda mengundang Sultan
Hairun ke Benteng unutk berdamai, tapi
akhirnya Sultan Hairun dibunuh di tempat itu.
71. Melanjutkan perjuangan melawa Portugis
Tahun 1575, Benteng Portugis di Ternate
dapat direbut
Dua tahun berikutnya Portugis terusir dari
Maluku (merdeka untuk sementara waktu)
Tahun 1605, VOC telah berhasil menduduki
Ambon
Dari Ambon VOC menanamkan pengaruhnya
diseluruh Maluku
Antara tahun 1797-1805, Sultan Nuku dari
Ternate berhasil mempersatukan Ternate dan
72. Kehidupan Ekonomi dan Sosial
Ekonomi Sosial
Penghasil rempah-rempah,
terutama cengkeh dan
pala, banyak dicari
pedagang Internasional
Pengaruh Islam sangat
terasa dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat
Setelah kedatangan
Portugis dan Belanda,
beberapa wilayah Maluku
menjadi pusat penyebaran
agama Kristen
73. Periodesasi Kerajaan Islam di Indonesia
1042,
kerajaan
Samudra
Pasai berdiri
1396,
kerajaan
Malaka
Berdiri
1500-1600
1500: Demak,
1511:Aceh
Darussalam,
1526: Banten,
1575: Mataram
Islam,
1591: Gowa dan
Tallo
75. Akulturasi Budaya Hindu-Budha dan Budaya
Lokal Indonesia
Seni Bangunan; candi Hindu-Budha yang ditemukan di
Indonesia pada dasarnya merupakan wujud
akulturasi.
Seni Rupa/Lukis; pada candi brobudur tampak adanya
seni rupa India, dengan ditemukannya relief-relief
cerita Sang Budha Gautama, Candi Prambanan
(cerita Ramayana).
Seni Sastra; bahasa sansekerta yang terdapat pada
sebagian besar prasasti yang ditemukan di
Indonesia berasal dari India.
Kalender; diadopsi sistem kalender atau penanggalan
India
Kepercayaan Filsafat; animisme dan dinamisme
Sosial; sistem kasta.
76. Perpaduan Tradisi Lokal, Hindu-Budha dan
Islam di Indonesia
Seni Bangunan; bangunan makam, bangunan
masjid.
Seni Rupa; hiasan pada jirat,bingkai candi,
kaligrafi.
Aksara; tulisan Arab yang dipakai untuk menulis
dalam bahasa Melayu (Arab Gundul).
Seni Sastra; Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Bayan
Budiman, cerita 1001Malam.
Sistem Pemerintahan; raja tidak lagi dipanggil
maharaja, tetapi diganti dengan julukan Sultan