2. DEFINISI
• infeksi protozoa invasif yang disebabkan oleh
Entamoeba histolytica, terlokalisasi dalam
usus besar, tetapi dapat menyebar ke organ
visceral lain seperti hati, pleura, paru-paru,
selaput jantung dan limpa, kulit, otak dan
genitor-urinaria
• Penularannya dapat melalui jalur fecal-oral
3. EPIDEMIOLOGI
• prevalensi di seluruh dunia diperkirakan 500
juta orang terinfeksi dan 40.000 -100.000
kematian setiap tahun.
• Prevalensi lebih tinggi terjadi daerah yang
memiliki sanitasi yang kurang atau buruk
(seperti daerah tropis), institusi anak cacat,
dan homoseksual.
4. ETIOLOGI
• pathogen (Entamoeba histolytica) dan
nonpatogenik (Entamoeba dispar dan
Entamoeba moshkovskii)
• Hanya Entamoeba histolytica yang dapat
menimbulkan penyakit pada manusia
7. MANIFESTASI KLINIS
• Intestinal amoebic (colitis)
- biasanya asimptomatik
- Gejala paling umum adalah diare (watery diare,
diare berdarah dan berlendir)
- nyeri perut dengan rebound tenderness
- Onset bertahap (> 1 minggu)
- berat badan menurun serta demam
- nekrosis colitis akut, megakolon toksik,
ameboma dan ulseradi perianal (jarang)
8. • Abses hati amoebic
- 40% asimptomatik, 80% 2-4 minggi setelah
infeksi baru bergejala
- demam yang konstan, nyeri tumpul pada
abdominal atau epigastrium, nyeri pleura kanan
atau referred shoulder pain
-demam yang konstan, nyeri tumpul pada
abdominal atau epigastrium, nyeri pleura kanan
atau referred shoulder pain
- hepatomegali dengan nyeri di bawah tulang
rusuk atau di ruang intercostals
9. DIAGNOSIS
• Intestinal amoebic (colitis)
1. saline wet mount dari specimen tinja : Kista
dan tropozoit
2. Tes deteksi antigen E. histolytica-specific atau
DNA : antibodi dalam serum antiamebic
3. PCR
4. kultur tinja
5. Biopsi (histopatologi)