Migrasi dari Windows ke Linux membutuhkan sedikit penyesuaian namun memiliki banyak keuntungan seperti gratis, stabil, dan koleksi perangkat lunak yang lengkap. Linux seperti Blankon Sajadah menyediakan alternatif aplikasi yang mirip Windows seperti OpenOffice, Google Chrome, dan media player. Walaupun awalnya takut dan malas, migrasi ke Linux tidak sulit jika mau belajar dan keluar dari zona nyaman.
1. MIGRASI DARI WINDOWS KE LINUX
Migrasi dari windows ke linux, kalimat tersebut, akhir-akhir ini sering sekali kita dengar.
Seiring dengan makin gencarnya gerakan open source, maka makin gencar pula orang-orang
berpindah operation system menggunakan linux. Arti dari open source sendiri adalah sistem
pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku
yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia
bebas. Pola pengembangan open source ini memiliki ciri bagi komunitasnya berupa adanya
dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika komunitas menggunakan
sebuah program open source dan telah mendapatkan sebuah manfaat, maka kemudian si pengguna
akan termotivasi untuk mengembangkannya. Setelah mereka mengembangkan, maka mereka juga
akan memberikan kembali hasil pengembangan itu kepada orang banyak. Sudah banyak perusahaan
swasta maupun instansi pemerintah yang mencanangkan gerakan go open sorce untuk kegiatan
operasional perkantoran. Memang pilihan open source menjadi salah satu keputusan yang penting
bagi sebuah perusahaan maupun instansi pemerintahan. Dengan menggunakan open source, mereka
bisa menghemat pengeluaran anggaran terutama dalam penggunaan operation system bagi
komputer yang digunakan untuk menunjang pekerjaan perkantoran. Ini tentu sangat
menguntungkan dibandingkan ketika mereka menggunakan operation system windows, karena
mereka harus mengeluarkan ratusan juta rupiah untuk membeli lisensi penggunaan program dan
aplikasi yang bisa dijalankan dengan windows sebagai operation system-nya. Salah satu operation
system open source yang paling populer menggantikan windows adalah linux ini. Pertanyaan yang
muncul selanjutnya adalah perlukah migrasi ke linux? sudah siapkah kita migrasi ke linux?.
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, alangkah baiknya bila kita mengetahui sekilas
tentang linux. Linux adalah sebuah operation system yang membuat kita sebagai pengguna
komputer bisa berkomunikasi dengan komputer. Operation system yang sangat populer sebelumnya
dan sering kita gunakan adalah windows. Jadi bisa dikatakan bahwa linux adalah pesaing dari
windows. Menurut sejarahnya, dasar operation system linux ditulis oleh Linus Benedict Trovalds
seorang mahasiswa Finlandia yang disebut sebagai kernel, dimana karyanya tersebut dilisensikan
secara bebas dan terbuka, sehingga siapa saja boleh mengembangkan dan menggunakannya. Dalam
perkembangannya maka lahirlah operation system baru bernama GNU/Linux. Pada tahap
selanjutnya GNU/Linux ini banyak dikembangkan dan dipaketkan dengan perangkat lunak lainnya
untuk keperluan desktop, perkantoran, multimedia, server dan lainnya. Sehubungan dengan hal
tersebut maka akhirnya banyak bermunculan distribusi GNU/Linux baru atau yang populer disebut
sebagai Distro Linux seperti ubuntu dan keluarganya, mandriva, pclinux, blankon dan lain-lain.
Secara umum tampilan linux terbagi menjadi dua yaitu KDE dan GNOM. KDE dan GNOM
2. adalah bentuk tampilan pada layar monitor komputer. KDE tampilannya mirip windows yang untuk
memulainya ada tombol start di pojok kiri bawah desktop, sedangkan GNOME untuk memulainya
ada deretan menu di pojok kiri atas.
PERLUKAH MIGRASI KE LINUX?
Kembali pada pertanyaan di atas perlukan migrasi ke linux? Untuk menjawab pertanyaan ini
kita bisa melihat kelebihan linux di bandingkan windows. Beberapa kelebihan linux adalah:
1. Kelebihan yang pertama adalah tentu saja karena gratis. Linux bisa didapatkan secara bebas
tanpa perlu membayar lisensi. Kita juga bisa mengunduh kode sumber linux jika ingin
melihatnya tanpa ada batasan apapun. Coba kita bandingkan jika menggunakan windows, kita
harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli windows dan aplikasi lainnya
termasuk paket ms office-nya. Kita bisa saja menggunakan yang bajakan, tetapi hal ini tentu saja
merupakan sebuah pelanggaran hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Resikonya adalah jika
kita menggunakan bajakan kita tidak akan merasa aman menggunakannya. Artinya untung-
untungan saja, kalau tidak kena razia berarti aman. Kita bisa membandingkan jika kita
menggunakan linux, maka kemana pun kita pergi maka hati akan tenang (bebas razia).
2. Linux memiliki koleksi perangkat lunak tersendiri yang sangat lengkap untuk keperluan
desktop, laptop dan server. Jika perangkat lunak yang tersedia terasa kurang, kita dapat
menambahkannya dengan mudah melalui repository (library) yang tersedia.
3. Linux sangat stabil karena jarang sekali crash maupun hang. Kita juga tidak perlu melakukan
restart jika melakukan konfigurasi sistem. Pengalaman penulis selama menggunakan linux
kestabilan sistemnya benar-benar perlu diacungi jempol. Penulis hampir tidak pernah
mengalami crash system, walaupun pada saat yang bersamaan membuka banyak aplikasi mulai
dari office, multimedia hingga grafis.
Dari beberapa kelebihan di atas, maka jelas jawabannya adalah perlu. Tidak ada alasan buat kita
menolak karena beberapa fakta menunjukkan bahwa linux memang mempunyai banyak kelebihan.
Kita hanya perlu menyesuaikan dan mempersiapkan diri untuk beralih menggunakan linux.
Pertanyaan selanjutnya apakah kita sudah siap untuk migrasi ke linux? jawaban atas pertanyaan
selanjutnya akan penulis sampaikan dalam bahasan selanjutnya.
SUDAH SIAPKAH KITA MIGRASI KE LINUX?
Pertanyaan ini beberapa kali penulis lontarkan pada teman-teman dan jawabannya mayoritas
adalah merasa tidak siap dengan berbagai alasan. Jawaban yang paling banyak disampaikan oleh
mereka adalah karena malas atau takut. Malas karena harus belajar lagi serta takut jika ada beberapa
aplikasi yang terbiasa menggunakan windows tidak bisa mereka jalankan dengan linux. Kita
memang sudah terlalu dimanja oleh windows yang memberi banyak kemudahan, bahkan bagi
seorang pemula sekalipun. Hal ini yang menjadikan kita menjadi sangat tergantung pada windows.
3. Memang untuk berpindah ke linux harus mempunyai niat dan kemauan yang besar. Pengalaman
penulis migrasi ke linux dengan menggunakan distro blankon sajadah turunan dari ubuntu dengan
desktop GNOME akan penulis paparkan di sini. Hal paling mudah yang penulis lakukan di awal
menggunakan linux adalah penulis mencari padanan pengolahan file dan folder, aplikasi office,
internet dan multimedia di linux seperti apa. Selanjutnya, setelah penulis temukan maka tinggal
menggunakan, tentu saja dengan sedikit penyesuaian. Sebenarnya, di dalam aplikasi baik pengolah
kata serta pengolah data pada linux, kita masih bisa menggunakan short key yang biasa kita gunakan
pada windows. Berikut penulis berikan sedikit gambaran penggunaan linux dengan distro blankon
sajadah.
Pada windows kita mengenal windows explorer, yaitu tempat mencari file dalam semua
lokasi atau folder di dalam computer. Jika pada windows kita klik pada windows explorer, atau kita
klik windows button dan huruf E pada keyboard, maka pengolahan file dan folder pada blankon
sajadah ada di menu lokasi, klik menu lokasi kemudian pilih beranda, selanjutnya akan muncul
tampilan seperti di bawah ini:
4. Terlihat bahwa tampilan explorer di blankon sajadah mirip dengan yang ada di window. Cara
menggunakan perambah berkas di blankon sajadah sama dengan windows explorer dimana tampilan
file dan folder juga dibedakan icon-nya.
Untuk aplikasi office di linux menggunakan open office yang setara dengan ms office. Paket
open office sudah termasuk word processor setara ms word, spreadsheet setara ms excel dan
presentation setara ms powerpoint. Dan ternyata setelah penulis menggunakannya, maka semua
teknik di ms office bisa kita gunakan pula di open office terutama penggunaan rumus di spreadsheet
openoffice. Berikut tampilan word processor pada paket open office
6. Kelebihan open office yang penulis rasakan adalah kita tidak perlu lagi menggunakan tombol start
bila ingin membuka aplikasi baru di office. Semua sudah ada di toolbar new, kita tinggal pilih ingin
membuka aplikasi spreadsheet, word processor atau presentation. Begitu juga pada saat kita ingin
membuka file dokumen. Jika pada saat itu aplikasi yang aktif adalah spreadsheet, maka kita tidak
perlu membuka word processor dulu baru open file tapi kita bisa langsung klik open dan kemudian
memilih file dokumen.
Untuk terkoneksi dengan internet di blankon sajadah atau ubuntu sudah menyediakan
aplikasi google crome (blankon sajadah) atau mozilla firefox (ubuntu) dimana aplikasi tersebut
sudah umum kita gunakan di windows.
Multimedia Blankon sajadah menyediakan aplikasi exaile untuk menjalankan file lagu
dalam format MP3 dan sejenisnya serta aplikasi totem untuk memutar film dalam format MP4, mkv
atau yang sejenisnya
7. Dari paparan dan pengalaman penulis selama menggunakan linux, dapat kita ambil
kesimpulan bahwa beralih ke linux tidak terlalu sulit. Jika selama ini kita sudah terbiasa dengan
windows, dengan menggunakan linux tidak serta merta akan berubah sama sekali, tetapi hanya perlu
sedikit penyesuaian. Untuk menjawab pertanyaan di atas, apakah kita siap? yang bisa menjawab
8. siap atau tidak adalah diri kita sendiri. Sebenarnya, untuk menjawab apakah kita siap, sama dengan
menjawab pertanyaan apakah kita akan tetap memilih untuk menggunakan yang membayar
sementara ada yang menyediakan gratis? Mudah untuk menjawab, tetapi tidak mudah untuk
melaksanakan. Kenapa tidak mudah? Karena yang gratis itu butuh sedikit penyesuaian yang mau
tidak mau membuat kita juga harus belajar. Motivasi untuk berubah diri itu datang dari masing-
masing individu. Jika seorang individu itu adalah mereka yang suka belajar banyak hal, maka dia
pasti akan menjawab siap, tetapi jika mereka sudah merasa sangat nyaman dengan yang ada selama
ini, maka akan sulit bagi mereka untuk keluar dari zona nyaman itu. Jadi, pertanyaan selanjutnya
yang muncul adalah masih takutkah kita keluar dari zona nyaman bernama windows dan berpindah
ke linux..?? Mudah-mudahan tidak.. :)