SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 102
PROGRAM PASCASARJANA
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
  Universitas Muhammadiyah
Surabaya
2011-2012
EVALUASI -apriek7@gmail.com
MATA KULIAH
EVALUASI -apriek7@gmail.com
EVALUASI PENGAJARAN
BAHASA DAN SASTRA
OLEH:
SRI APRIWATIE
EVALUASI -apriek7@gmail.com
DOSEN
PENGAMPU
Drs.DJOKO SOELOEH MARHAEN,MA
EVALUASI -apriek7@gmail.com
PENILAIAN KELAS DALAM
MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA
EVALUASI -apriek7@gmail.com
PENDAHULUAN
EVALUASI -apriek7@gmail.com
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Pembangunan nasional di Indonesia
khususnya dalam pendidikan oleh
pemerintah telah difasilitasi dengan
upaya-upaya yang bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas manusia
Indonesia.
 Pemerintah sesuai dengan tujuan pendidikan
secara nasional ingin membentuk manusia
yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia
serta menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dalam mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, makmur, dan
beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Oleh sebab itu, pemerintah secara
sistematik mengelola sedemikian rupa
agar insan-insan yang bergerak dalam
pendidikan mampu untuk mewujudkan
tujuan tersebut.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Guru sebagai ujung tombaknya mempunyai
fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat
strategis dalam bidang pendidikan terutama
pembelajaran.
 Oleh sebab itu, guru harus mampu
mengemban amanat itu. Hal ini sesuai
dengan pasal satu pada Undang-undang
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen
EVALUASI -apriek7@gmail.com
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 "Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah."
 Oleh sebab itu, sebagai seorang guru perlu
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
penilaian atau evaluasi. Selain itu, guru dapat
memggunakan evaluasi yang sesuai bagi
peserta didiknya, dengan harapan hasil
pencapaian Kriterian Ketuntasan Minimal
(KKM) dapat tercapai dan atau terlampaui.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Bagaimana penilaian dalam pembelajaran
bahasa Indonesia? Di sini akan dikaji secara
telaah kepustakaan. Dengan kajian telaah ini,
diharapkan bermanfaat secara praktis
sehingga penggunaan penilaian atau
evaluasi dalam pembelajaran bahasa
Indonesia memiliki kebermaknaan.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
EVALUASI -apriek7@gmail.com
PEMBAHASAN
PENGERTIAN
PENILAIAN ATAU EVALUASI
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Penilaian atau Evaluasi
 Dalam Kamus Bahasa Indonesia evaluasi adalah
penilaian (2008:403). Dari istilah tersebut dapat
diketahui bahwa secara sederhana seorang guru
harus melakukan kegiatan menilai. Kegiatan tersebut
merupakan tugas yang melekat dengan kegiatan
mengajar.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Dari pengertian atau definisi yang termaktub
dalam Kamus Bahasa Indonesia tersebut,
penilaian dan evaluasi itu sama artinya. Hal
ini lebih memudahkan jika istilah yang dipakai
di sini dalam uraian tulisan ini digunakan
istilah penilaian.
 Bagaimana dengan pendapat ahli mengenai
pengertian penilaian? Di sini disajikan
beberapa pendapat ahli tentang penilaian.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
  Guba dan Lincoln
 dalam (Wina Sanjaya, 181:2005)
 Evaluasi merupakan proses memberikan
pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang
dipertimbangkan (evaluand). Sesuatu yang
dipertimbangkan itu bisa berupa orang, benda,
kegiatan, keadaan, atau sesuatu kesatuan tertentu.”
 http://wyw1d.wordpress.com (9Desember 2009)
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Berdasarkan pendapat Guba dan Linclon dapat
diketahui bahwa evaluasi adalah berupa proses
atau pekerjaan yang bertahap, pekerjaan yang
memberi pertimbangan-pertimbangan sehingga
nantinya mengerucut ke dalam suatu angka-angka
atau nilai. Penilaian di sini mengenai nilai dan arti
sesuatu yang ditpertimbangkan maksudnya
memberi nilai bisa terhadap orang, benda,
kegiatan, keadaan, atau sesuatu kesatuan
tertentu.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Muchtar Abdul Karim
 ”Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh menganalisis dan menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar siswa yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.Pengambilan keputusan
yang baik, biasanya didasari dengan data-data yang
akurat hasil penilaian.sedangkan evaluasi diartikan
sebagai suatu serangkaian untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan dan efisiensi pelaksanaan suatu
program (pembelajaran) (1999:1).
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Berdasarkan pendapat tersebut dapat
diketahui bahwa penilaian di sini tentu berupa
rangkaian kegiatan yang bertujuan
menganalis atau mengupas atau membedah
serta menafsirkan suatu perolehan data atau
hasil belajar siswa peserta didik. Kegiatan
tersebut tentu melibatkan siswa peserta didik
yang dinilai, sedangkan guru sebagai
fasilitator karena gurulah yang memfasilitasi
proses tersebut.EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Analisis dan penafsiran data tentu
menggunakan aturan atau kaidah yang tepat.
Kegiatan tersebut terjadi dalam suatu sistem,
kegiatan ini tentu saja melibatkan siswa
peserta didik, guru, sekolah sebagai lembaga
pemerintahan yang menaungi dan orang tua.
Karena penilaian tidak bisa dipisahkan dengan
pembelajaran maka hasil penilaian tersebut
merupakan satu kesatuan dengan proses
pembelajaran. EVALUASI -apriek7@gmail.com
Rusijono
 “Penilaian adalah proses penginterpretasian skor tes
dan pengambilan keputusannya. Penginterpretasian
skor adalah pemberian makna terhadap skor tes agar
bisa dipahami dan dimanfaatkan hasilnya. Hasil suatu
tes perlu diinterpretasikan karena hasilnya baru
berupa skor mentah (raw skor). Skor mentah hanya
berupa angka yang maknanya bisa diperoleh melalui
penginterpretasian (2011:4) .
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Berdasarkan pendapat tersebut, di sini penilaian
adalah proses penginterpretasian skor tes dan
pengambilan keputusannya maka penilaian
tersebut adalah suatu kegiatan yang memiliki
tahap demi tahap untuk memberi makna
terhadap penilaian dengan diwujudnyatakan
dalam angka-angka. Angka di sini masih
memerlukan interpretasi berdasarkan patokan
criteria yang digunakan untuk pendeskripsian
kompetensi yang dicapai siswa peserta didik.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
PRINSIP PENILAIAN
DAN
CARA PEMEBERIAN NILAI
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Muchtar Abdul Karim (1999:3)
“Ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam kegiatan
penilaian sehubungan dengan fungsinya sebagai alat
perbaikan kegiatan belajar mengajar, penentuan kenaikan
kelas dan kelulusan,penempatan,seleksi,maupun motivasi yang
meliputi prinsip berikut:
1.menyeluruh,
2.berkesinambungan,
3.berorientasi pada tujuan,
4.objektif,
5.terbuka,
6.kebermaknaan,
7.penyesuaian,
8.mendidik.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Muchtar Abdul Karim (1999:3)
Fungsi penilaian sebagai bagian dari proses belajar
mengajar, hasil kegiatan penilaian dan evaluasi dapat
difungsikan sebagai: 1.acuan guna perbaikan kegiatan
belajar mengajar, 2.acuan guna penentuan kenaikan
kelas dan kelulusan, 3.alat seleksi, 4.alat penempatan,
5.alat motivasi
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui
bahwa penilaian mempunyai fungsi-fungsi yang
cukup signifikan. Fungsi penilaian sebagai acuan
perbaikan dalam kegiatan belajar dan mengajar
tentu saja menuntut guru agar memberi
kesempatan peserta didik melakukan kegiatan
memperbaiki proses atau tahapan kegiatan
belajar yang dilalui peserta didik. Bahwa di sini
dianggap peserta didik belum mencapai
kompetensi yang dilalui. Sedang fungsi penilaian
sebagai acuan penentuan kenaikan kelas dan
kelulusan, ini berkaitan sebagai penilaian hasil.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Bahwa dengan penilaian hasil maka peserta
didik bila telah mencapai dan melampaui
kompetensi yang diujikan maka peserta didik
mendapatkan laporan kemajuan pencapaian
kompetensi tersebut. Selain itu, penilaian juga
berfungsi untuk menyeleksi,misal pada saat
proses seleksi. Contoh konkrit pada penerimaan
peserta didik baru, seleksi siswa berprestasi dan
banyak lagi ajang lomba yang lainnya.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Demikian pula penilaian juga mempunyai fungsi
sebagai alat penempatan dan alat motivasi.
Bahwa dengan penilaian dapat diketahui tingkat
kompetensi peserta didik. Dan penilaian akan
membentuk motivasi bagi peserta didik untuk lebih
berprestasi. Penilaian diharapkan mampu
mendorong motivasi belajar siswa. Kegiatan yang
berupa latihan dan tugas serta ulangan yang
diberikan guru harus memungkinkan siswa
peserta didik terus berupaya sedemikian rupa
sehingga siswa peserta didik menjdikan belajar itu
adalah kebutuhan yang menyenankan bukan
dianggap sebagai sebuah kewajiban.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Muchtar Abdul Karim (1999:4)
Cara pemberian nilai ada dua cara yaitu :
 1.cara kuantitatif yaitu penyajian hasil penilaian
dengan menggunakan angka dengan berpegang pada
rentangan angka tertentu/misalnya dalam rentangan
angka 0 (nol) sampai dengan 10 (sepuluh). Nilai yang
diperoleh adalah 5, 6, 7, dan sebagainya, atau pada
rentangan angka 0 (nol) sampai 100 (seratus) nilai
yang diperoleh adalah 50, 65, 80, dan sebagainya.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 2.Cara kualitatif, yaitu penyajian hasil penilaian
dengan menggunakan bentuk pernyataan verbal,
misalnya baik sekali, baik, cukup, kurang sekali. Cara
yang sering dipergunakan dalam kegiatan penilaian
dan penyajian di rapor dengan cara kuantitatif
menggunakan bilangan bulat. Penyajian nilai di rapor
dengan cara kuantitatif menggunakan bilangan
bulat. Mengingat tujuan pendidikan nasional, perlu
diberikan perhatian yang cukup pada penilaian
aspek-aspek berlaku dan keterampilan yang
penilainnya menggunakan cara kualitatif, hendaknya
guru dibiasakan menggunakan cara ini (tes skala
sikap, tes pengamatan dan sebagainya) melalui
berbagai latihan mandiri.
 Perlu benar-benar disadari bahwa nilai 10 (sempurna)
yang diberikan kepada siswa bukanlah cerminan
kemampuan maksimal dari peserta didik, akan tetapi
baru merupakan skor/nilai maksimal yang diraih siswa
peserta didik dengan menggunakan alat ukur
bersangkutan. Tidak tertutup kemungkinan siswa
tersebut mampu menjawab tes/soal dengan tingkat
kesukaran yang lebih tinggi dibanding tes/soal yang
pernah diberikan. Oleh karena itu, nilai 10 dalam rapor
bukanlah sesuatu tabu dan mustahil untuk diberikan
kepada siswa.
Selama kemampuannya memang menunjukkan
kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dari pendapat tersebut, tentu saja harus
diperhatikan bahwa dalam kegiatan penilaian
perlu disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran bahasa Indonesia. Dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia memiliki aspek
mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis. Keempat keterampilan ini mempunyai
tujuan membentuk peserta didik memiliki keempat
keterampilan tersebut dengan baik.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Penilaian Kelas
dan
Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Aspek-aspek yang ada dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia dalah aspek-aspek
mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis. Keempat aspek keterampilan ini
mempunyai tujuan membentuk peserta didik
memiliki keempat keterampilan tersebut
dengan baik. Dan keempat keterampilan
tersebut tidak bisa berdiri sendiri, keempatnya
mempunyai hubungan yang saling terkait satu
sama lain.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Berdasarkan karakteristik mata pelajaran
bahasa Indonesia tersebut maka kegiatan
penilaian atau evaluasi bahasa Indonesia
dengan teknik penilaian berbasis penilaian
kelas mampu menjembatani kondisional
tersebut. Penilaian berbasis kelas memiliki
berbagai jenis evaluasi, baik evaluasi yang
berkaitan dengan pengujian dan pengukuran
tingkat kognitif menggunakan tes, maupun
evaluasi terhadap perkembangan mental
melalui penilaian tentang sikap, produk atau
karya
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dengan karakteristik mata pelajaran bahasa
Indonesia yang menonjolkan keterampilan
tersebut acuan cara pemberian nilai baik
kuantitatif dan kuatitatif sangat signifikan.
 Karakteristik mata pelajaran bahasa
Indonesia beserta penilaian mengandung
pengertian bahwa penilaian tersebut adalah
sebuah proses dan berhubungan dengan
pemberian nilai atau arti
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Sebagai suatu proses, pelaksanaan penilaian
seharusnya berupa tindakan yang harus
dilakukan. Dengan demikian, penilaian
bukan sekadar produk atau hasil, melainkan
rangkaian kegiatan. Sebagai pemberian nilai
atau arti, penilaian harus menunjukkan
kualitas yang dinilai.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Depdiknas ( 2006:4)
 Penilaian kelas merupakan suatu proses yang
dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan,
penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi
melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian
hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta
didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai
teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja
(performance), penilaian sikap, penilaian tertulis
(paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian
produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya
peserta didik (portofolio), dan penilaian diri ().
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Berdasarkan pendapat tersebut bahwa penilaian
berbasis kelas adalah proses penilaian yang
dilakukan secara terus-menerus. Penilaian
dilakukan pada saat siswa melaksanakan proses
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas,
seperti di laboratorium atau lapangan. Dengan
demikian kegiatan evaluasi atau penilaian bukan
merupakan kegiatan yang terpisah dari proses
pembelajaran.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Antara penilaian dan pembelajaran melekat
secara penuh. Pembelajaran yang bertujuan
membentuk peserta didik terampil sesuai
kompetensi yang perlu dicapai oleh siswa peserta
didik. Hal ini tentu saja perlu disusun oleh guru
secara sistematis dan berencana serta
diharapkan penilaian kelas ini mampu
mengemban fungsi-fungsi sebuah penilaian.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Abdul Majid
 Penilaian berbasis kelas menggunakan
pengertian penilaian sebagai “assessment”
yaitu kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh dan mengefektifkan informasi
tentang hasil belajar siswa pada tingkat kelas
selama dan setelah kegiatan belajar mengajar.
Data atau informasi dari penilaian berbasis
kelas merupakan salah satu bukti yang dapat
digunakan untuk mengukur suatu keberhasilan
program pendidikan (2008:185).
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dalam hal ini kegiatan penilaian oleh guru
tentu sangat diharapkan membentuk
keterampilan berbahasa dan bersastra
peserta didik. Penilaian di sini tidak hanya
untuk memenuhi syarat administratif saja,
tetapi juga diarahkan untuk memperoleh
ketercapaian kompetensi seperti yang
dirumuskan pada Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD).
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Penilaian tidak boleh menyimpang dari
kompetensi yang ingin dicapai. Dengan kata
lain, penilaian harus menjamin validitas.
Dengan demikian, setiap kompetensi
menuntut jenis atau alat penilaian yang
berbeda.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Rusijono
 “ Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada
prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar
peserta didik terhadap pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian suatu
kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-
indikator pencapaian hasil belajar, baik berupa
domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada tujuh
teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk
kerja , penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian
proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri (2011:7).
EVALUASI -apriek7@gmail.com
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dari pendapat tersebut, bahwa penilaian
mempunyai prinsip menilai prestasi siswa.
Apa yang telah dicapai siswa. pencapaian itu
tetap berdasarkan indikator-indikator. Tentu
saja berkaitan erat dengan kompetensi yang
diinginkan. Dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia, kompetensi tersebut sangat
mendukung siswa untuk diperlakukan dengan
penilaian berbasis kelas.
 Dalam kajian telaah kepustakaan ini,bahwa
penilaian kelas antara lain penilaian unjuk
kerja/kinerja (performance), penilaian sikap,
penilaian tertulis (paper and pencil test),
penilaian proyek, penilaian produk, penilaian
melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta
didik (portofolio), dan penilaian diri sesuai
dasar acuan yang diambil dari sumber-
sumber kepustakaan tersebut di atas.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Namun, tidak semuanya diulas di sini karena
penulis hanya ingin mencermati kesesuaian
penilaian kelas tertentu saja yang dikaitkan
dengan karakteristik mata pelajaran bahasa
Indonesia. Penulis membatasi dengan tiga
jenis penilaian kelas yaitu penilaian unjuk
kerja/kinerja (performance), penilaian sikap,
penilaian tertulis (paper and pencil test).
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dalam hal ini dapat diambil contoh pada
Standar Kompetensi (SK) bahasa dan sastra
Indonesia SMP kelas VII terdapat rumusan
materi yang pembelajarannya dapat disiasati
dilakukan di luar kelas. Pada Kompetensi
Dasar 9.2 Menuliskan dengan singkat hal-hal
penting yang dikemukakan narasumber
dalam wawancara. Mengapa bisa
dilaksanakan di luar kelas?
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Karena pada kegiatan berwawancara tentu
saja melibatkan orang lain sebagai
narasumber
 misalnya pedagang,petani,pegawai atau
karyawan. Oleh sebab itu, penilaian yang
dilaksanakan diupayakan berpijak dan
mempertimbangkan semua aspek penilaian.
 Di sini tidak hanya didasarkan pada hasil
akhir atau produk yang dihasilkan siswa saja.
Keterlibatan dan keaktifan siswa harus
dipertimbangkan selain sebuah produk
sebagai hasil akhir.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Teknik penilaian yang dipakai pun perlu
disesuaikan dengan karakteristik indikator,
tandar kompetensi dasar dan kompetensi
dasar yang ingin dicapai . oleh sebab itu,
tidak menutup kemungkinan jika satu
indikator dapat diukur dengan beberapa
teknik penilaian. Hal ini dapat terjadi karena
memuat ranah (domain) kognitif, psikomotor
dan afektif.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Penilaian yang digunakan harus
mampu mengukur dan menentukan
tingkat ketercapaian kompetensi dan
sekaligus untuk menilai efektivitas
proses pembelajaran. Oleh sebab itu
penilaian dilakukan secara efektif. Agar
tujuan penilaian tercapai, guru
berupaya menggunakan berbagai
metode dan teknik penilaian yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan karakteristik pengalaman belajar
yang akan ditempuh siswa peserta
didik. EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dapat pula disajikan contoh kompetensi
dasar (KD) yang lain yang termaktub di
dalam kurikulum pada kelas VII jenjang SMP
misalnya pada aspek mendengarkan,
kompetensi dasarnya 1.1Menyimpulkan isi
berita yang dibacakan dalam beberapa
kalimat, tentu saja alat penilaiannya
disesuaikan dengan keterampilan yang ingin
dibentuk.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Penilaian berbasis kelas yang diperlakukan
adalah kegiatan secara individu dan
menggunakan media audio atau audiovisual
dengan sintak pembelajaran metode
pemodelan,inkuiri,tanya jawab atau penugasan.
Hal ini akan berbeda perlakuan untuk
kompetensi dasar yang lain, semisal aspek
membaca dengan kompetensi dasar 3.3
Membacakan berbagai teks perangkat upacara
dengan intonasi yang tepat.EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Penilaian berbasis kelas di sini
mencermati keterampilan membaca,
dengan penilaian kinerja.
 Penilaian unjuk kerja atau penilaian
kinerja (performance assesment)
menitikberatkan bahwa siswa peserta
didik diharapkan mampu
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuan yang telah diperoleh
dengan konteks yang diinginkan.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Berkaitan dengan contoh tersebut guru dapat
menyusun langkah-langkah penilaian unjuk
kera atau kinerja. Penilaian kinerja
(performance assessment) seperti yang
diuraikan dalam
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Abdul Majid
 Performance assessment adalah suatu
penilaian yang meminta peserta tes untuk
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
pengetahuan ke dalam berbagai macam
konteks sesuai dengan kriteria yang
diinginkan (2008:200).
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Berdasarkan pendapat tersebut dapat
diketahui bahwa dalam penilaian kinerja
(performance assessment) siswa peserta
didik melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan melakukan tindakan olah laku secara
nyata. Siswa peserta didik bertindak sesuai
langkah-langkah yang dituntut dalam
kompetensi yang ingin dicapai.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dalam penilaian kinerja ini tentu saja
yang diharapkan adalah tahap demi
tahap tindakan siswa peserta didik
dalam mengaplikasikan apa dan
bagaimana yang ingin dinyatakan
dalam proses pembelajaran sampai
kepada hasil proses.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dengan demikian guru perlu merumuskan
dan melakukan kegiatan yang harus dilalui
siswa peserta didik melalui tahapan langkah-
langkah penilaian kinerja (performance
assessment) ini meliputi kegiata-kegiatan
yaitu yang pertama guru mengidentifikasi
terhadap langkah-langkah penting yang
diperlukan atau yang akan mempengaruhi
hasil akhir (output) yang terbaik.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Kemudian dapat dilanjutkan dengan tahapan
merumuskan perilaku kemampuan-kemampuan
spesifik yang penting dan diperlukan untuk
menyeesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir
(output) yang terbaik. Tindakan selanjutnya yang
dapat dilakukan guru adalah merumuskan kriteria-
kriteria kemampuan yang akan diukur. Kemampuan
ini tidak perlu terlalu banyak dan luas karena
kemampuan-kemampuan tersebut dapat
diobeservasi selama proses tersebut.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Setelah itu, guru dapat mengurutkan kriteria
yang telah dirumuskan berdasarkan urutan
yang dapat diamati.Jika perlu, guru dapat
membandingkan dengan kriteria-riteria
kemampuan yang dibuat sebelumnya oleh
guru atau orang lain. Hal ini digunakan
sebagai bandingan dan bahan yang
diperlukan guru untuk menyusun penilaiaan
yang valid dan akuntabel.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Selain penilaian kinerja (performance assessment),
dapat pula digunakan adalah penilaian sikap dalam
proses pembelajaran bahasa Indonesia atau bisa
pula dengan penilaian kelas yang lain misalnya
penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian
proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan
hasil kerja/karya peserta didik (portofolio), dan
penilaian diri,tinggal bagaimana guru merancangnya
disesuaikan dengan aspek keterampilan yang ingin
dibentuk serta dengan memperhatikan karakteristik
kompetensi dasarnya.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas
VII terdapat kompetensi dasar misalnya 3.3
membacakan berbagai teks perangkat upacara
dengan intonasi yang tepat,atau 15.1 membaca
indah puisi dengan menggunakan irama,
volume suara,mimik,kinestik yang sesuai
dengan isi puisi, tentu akan berbeda dengan
kompetensi dasar yang lainnya misalnya dapat
dicermati kompetensi dasar pada kelas IX,
 semisal 10.1 berpidato/berceramah/berkhotbah
dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta
volume suara yang jelas.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dalam hal ini aspek keterampilan yang ingin
dituju serta kompetensi dasarnya perlu dicermati
dengan saksama. Oleh sebab itu, penilaian kelas
yang ingin digunakan perlu dianalisis apakah
sudah sesuai atau tidak.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Kompetensi dasar-kompetensi dasar yang
mengacu kepada pembentukan nilai-nilai
sikap seyogyanya dapat dilaksanakan
dengan menggunakan penilaian sikap. Dan
tidak menutup kemungkinan dapat digunakan
dengan penilaian kelas yang lain karena
kompetensi dasar tersebut saling berkaitan
dalam membentuk keempat keterampilan
berbahasa.
 Sikap yang bagaimana yang dianggap mampu
mencerminkan kompetensi dasar tersebut tentu
juga perlu pengkajian yang mendalam.
Ketercapaian kompetensi tersebut tentu saja
akan berkaitan erat dengan keterampilan
membaca siswa. Kompetensi ini tidak hanya
sekadar membaca tetapi juga dinilai sikap siswa
peserta didik dalam keterampilan membacanya
atau mngkin keterampilan berbicaranya.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Klausmeier (1985)
dalam Abdul Majid
 Ada tiga model belajar dalam rangka
pembentukan sikap. Model-model ini sesuai
dengan kepentingan penerapan dalam dunia
pendidikan. Tiga model tersebut.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Mengamati dan meniru, pembelajaran model ini berlangsung
pengamatan dan peniruan melalui model (learning through
modeling). Tingkah laku manusia dipelajari dengan
mengamati dan meniru tingkah laku atau perbuatan orang ain
terutama orang-orang yang berpengaruh.
 Menerima penguatan, penguatan dapat berupa ganjaran
(penguatan positif) dan dapat berupa penguatan hukuman
(penguatan negatif). Dalam proses pendidikan, guru atau
orang tua dapat memberikan ganjaran berupa pujian atau
hadiah kepada anak yang berbuat sesuai dengan nilai-nilai
tertentu. Dari waktu ke waktu respon yang diberi ganjaran
tersebut akan bertambah kuat.
 Menerima informasi verbal, informasi tentang berbagai hal
dapat diperoleh melalui lisan atau tulisan. Informasi tentang
objek tertentu yang diperoleh oleh seseorang akan
mempengaruhi pembentukan sikapnya terhadap objek yang
bersangkutan (2008:213).
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Berdasarkan pendapat tersebut perlu
digarisbawahi bahwa pembentukan sikap
siswa peserta didik ada tiga point yang
sangat penting yaitu yang pertama adalah
mengaati dan meniru, yang kedua adalah
menerima penguatan dan yang ketiga adalah
menerima informasi verbal.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Untuk point yang pertama bahwa model belajar
dalam rangka pembentukan sikap dapat dari
mengamati dan meniru. Bila dalam konteks
mengamati dan meniru guru dapat menyiasati
dengan metode pemodelan, maka harapannya
seorang guru mampu menyusun rancangan
penilaian kelas dengan memperhatikan model
pembelajaran yang bisa mengerucut mendapatkan
kepada keterampilan siswa dengan memperhatikan
nilai-nilai sikap yang dikembangkan.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Sedangkan untuk point yang kedua yaitu model
belajar dalam rangka pembentukan sikap dapat
dari menerima penguatan baik penguatan secara
positif dan negatif. Hal ini memang bisa berterima
karena adanya penguatan akan memotivasi
siswa peserta didik untuk melakukan eksplorasi
nilai-nilai sikap yang ingin dicapai. Tentu saja
peranan guru sebagai fasilitator dan motivator
sangat membantu.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Mukhtar dan Rusmini
 Dalam proses pembelajaran, perilaku siswa
juga sangat dipengaruhi oleh penguatan
(reinforcement) yang diberikan oleh seorang
guru kepada mereka(2008:69).
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Berdasarkan pendapat tersebut nyatalah
sekali bahwa seorang guru sangat penting
dalam membentuk nilai-nilai sikap siswa
peserta didiknya. Guru dianggap sebagi
ujung tombak sebagai pendongkrak perilaku
siswa.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Weber dan Cooper(1990)
dalam Muthar dan Rusmini
 Berkaitan dengan penguatan (reinforcement) menurut
pendapat yaitu:
 Positive reinforcement is the introduction of a reward
or a reward following desirable behavior:its effect is to
increase the frecuency of a desired behavior.
 Negative reinforcement (avoidance) is the removal of
a punishment or another means of increasing the
frecuency of desiredbehavior.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Extinction is the removal of a reward or decrease
the frecuencyof undesired behavior,especially
behavior that was previously rewarded.
 Punisment is the introduction of a punishment or
the presentation of unpleasantor
oversice,consequences as a result of undesirable
behavior(2008:69).
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui
bahwa penguatan (reinforcement) antara lain
berupa penguatan positif,penguatan
negative,pemadaman (extinction),hukuman
(punisment).
 Bahwa dalam penguatan positif ( positive
reinforcement) tentu terdapat konsekuensi yang
menyenangkan sehingga inilah yang mendorong
terjadinya pengulangan perilaku yang diiginkan itu.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Sedangkan bila penguatan negatif (negative
reinforcement) yaitu apabila perilaku siswa
disertai dengan peniadaan konsekuensi yang
tidak meyenangkan, pemadaman (extinction)
terjadi apabila tidak ada konsekuensi yang
berarti bagi suatu perilaku, hukuman
(punisment) terjadi apabila konsekuensi yang
tidak menyenangkan menyertai perilaku
tertentu.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Sekadar contoh untuk melengkapi uraian tersebut, di sini
diberikan contoh-contoh untuk keempat penguatan
tersebut. Misalnya untuk penguatan positif ( positive
reinforcement) contohnya siswa peserta didik berhasil
memperoleh prestasi belajar yang tinggi, maka siwa
peserta didik tersebut akan memperoleh penghargaan
dari gurunya. Hal ini akan mengakibatkan bahwa siswa
peserta didik merasa dihargai dan perilaku ini akan
berkecenderungan siswa peserta didik tersebut ingin
memperoleh lebih tinggi dan lebih baik lagi prestasi
belajarnya.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Sedangkan untuk penguatan negatif (negative
reinforcement) contohnya bahwa siswa peserta
didik mengetahui jika tidak mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik, maka siswa peserta
didik tersebut akan memperoleh pestasi belajar
yang rendah. Hal ini dapat menjadi dorongan
agar siswa peserta didik dapat belajar dengan
lebih baik.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Sedangkan untuk contoh pemadaman (extinction)
misalnya saat siswa peserta didik mengajukan saran pada
saat proses pembelajaran, tetapi guru tidak menolak atau
menerima saran tersebut atau tidak pula melakukan
sesuatu yang lain, maka siswa peserta didik tersebut akan
tidak bergairah lagi untuk mengajukan sarannya.
Sedangkan untuk hukuman (punisment) misalnya siswa
peserta didik yang tidak dapat megerjakan tugas yang
diberikan guru, maka guru memberikan hukuman.
Hukuman ini hanya sebagai konsekuensi tidak
diselesaikannya tugas tersebut.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Hal-hal tersebut diharapkan membngun
kondisional yang ingin dituju dalam
membentuk dan memberikan nilai-nilai
sikap kepada siswa peserta didik.
 Selain itu, siswa peserta didik juga bisa
mendapatkan informasi baik secara lisan
dan tulisan. Hal ini dengan harapan
bahwa informasi verbal secara lisan dan
tulisan dapat menjadikan siswa tertanam
nilai-nilai sikapnya melalui pembelajaran.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Pembelajaran akan dianggap dapat berhasil
dengan memperoleh nilai-nilai sikap. Nilai-nilai
sikap terebut dapat diambil oleh siswa peserta
didik dengan cara mengamati atau
meniru,menerima penguatan, dan menerima
informasi verbal yang kesemuanya itu masih
berkaitan dengan koridor nilai atau norma yang
berhubungan dengan suatu materi pelajaran.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Setelah diulas mengenai penilaian kinerja
(performance assessment) dan penilain
sikap, di sini juga ingin diulas dan disajikan
sedikit informasi mengenai tes tertulis (paper
pencil)
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Rusijono
 Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban
yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak
selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi
juga dalam bentuk yang lain seperti member
tanda,mewarnai,menggambar,dan lain sebagainya
(2011:11)
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dari pendapat tersebut dapat diketahui
bahwa ternyata tes tertulis tersebut tidak
sekadar yang biasa dikenal secara umum
yaitu hanya berupa tes tertulis berbentuk
pilihan ganda dan uraian. Bahwa dari
pendapat tersebut tes tertulis (paper and
pencil test ) tersebut melibatkan sesuatu hasil
ide yang tertuang di kertas.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Bahwa keterlibatan semua komponen dalam
diri siswa peserta didik dapat dijembatai
dengan tes tertulis yang kelihatannya
sederhana tetapi sebenarnya juga memuat
kompleksitas. Hal ini dapat ditengarai bahwa
dalam rambu-rambu tes tertulis juga memiliki
kaidah-kaidah yang harus dianut.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Abdul Majid
 Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan
tulisan (baik soal maupun jawabannya). Dalam
menjawab soal siswa tidak selalu harus merespon
dalam bentuk menulis kalimat jawaban tetapi dapat
juga dalam bentuk mewarnai,memberi tanda,
menggambar grafik,diagram dan sebagainya
(2008:195).
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Oleh sebab itu,layaklah bila penilaian kelas yang
berupa tes tulis digunakan dalam penilaian mata
pelajaran bahasa Indonesia. Sekadar contoh
bahwa dalam kompetensi dasar yang terdapat
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IX
misalnya kompetensi dasar nomor 11.2 yaitu
mengubah sajian grafik , tabel, atau bagan menjadi
uraian melalui kegiatan membaca intensif,
kompetensi ini bisa dengan menggunakan tes
tertulis sebagai penilaian kelasnya.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
Rusijono
 Ada dua bentuk tes tertulis,yaitu:
 Soal dengan memilih jawaban,mencakup:
pilihan ganda, dua pilihan (benar-salah),dan
menjodohkan.
 Soal dengan mensuplai jawaban,
mncakup:isian atau melengkapi,uraian
terbatas, dan uraian.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Penyusunan instrument penilaian tertulis perlu
dipertimbangkan hal-hal berikut:
 Materi, misalnya kesesuaian soal dengan kompetensi
dasar dan indicator pencapaian pada kurikulum
tingkat satuan pendidikan,
 Kontruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan
harus jelas dan tegas.
 Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan
kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.
 Kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah
penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk soal
penilaian(2011:14)
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dari uraian tersebut maka dapat diketahui
bahwa tes tertulis tersebut cukup kompleks
memuat kaidah-kaidah atau aturan
penyusunannya. Perlu dicermati bahwa di sini
yang disoroti adalah teknik penyusunan dan
instrument, tentu saja ada beberapa hal lain
yang mungkin dan tidak menutup kemungkinan
hal-hal lain tersebut yang bisa ditambahkan oleh
guru sebagai penyusun tes tertulis.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
PENUTUP
EVALUASI -apriek7@gmail.com
SIMPULAN DAN SARAN
 Penilaian atau evaluasi dalam pembelajaran
khususnya dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia yang dapat menjembatani pada
pengembangan keterampilan berbahasa dan
bersastra adalah penilaian berbasis kelas.
Dalam penilaian berbasis kelas , pengambilan
nilai ini pada umumnya bertumpu pada kegiatan
proses yang membentuk keterampilan
berbahasa dan bersastra. Kegiatan ini dapat
berlangsung baik di dalam maupun di luar kelas.
Penilaian dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Dari uraian dalam pembahasan dapat diambil
simpulan bahwa penilaian kelas yang meliputi
penilaian unjuk kerja (performance), penilaian
sikap, penilaian tertulis (paper and pencil
test), penilaian proyek, penilaian produk,
penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya
peserta didik (portofolio), dan penilaian diri
tersebut pada umumnya dapat digunkan
untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Namun demikian,penulis mengambil sikap
bahwa yang paling signifikann dan urgen yang
dianggap mampu menjembatani sesuai
karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia
maka penulis pada umumnya menggunakan
penilaian unjuk kerja/kinerja (performance
assessment), penilaian sikap, penilaian tertulis
(paper and pencil test).
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Kiranya bila ada telaah kepustakaan yang
lain atau berikutnya tentang penilaian kelas
diharapkan telaah tersebut dapat ditelaah
atau diambil dari sudut atau dari aspek yang
lain serta jenis penilaian kelas selain
penilaian unjuk kerja (performance), penilaian
sikap, penilaian tertulis (paper and pencil
test).
EVALUASI -apriek7@gmail.com
DAFTAR PUSTAKA
 Abdul Karim,|Muchtar dkk.1999.Evaluasi
Pembelajaran.(Materi Pelatihan Manajemen
Kepala SLTP Negeri/SwastaJawa
Timur).Surabaya:Kantor Wilayah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
 Depdiknas. 2006. Model Penilaian Kelas.
Jakarta: Depdiknas.
 Majid,Abdul.2008.Perencanaan
Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Mukthar dan Rusmini.2008.Pengajaran
Remedial Teori dan Penerapannya dalam
Pembelajaran.Jakarta:PT Nimas Multima
 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan
 Rusijono dkk.2011. Materi Pendidikan dan
Pelatihan Profesi Guru –Materi 5 Asesmen.
Surabaya: Kementerian Pendidikan Nasional
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan.
EVALUASI -apriek7@gmail.com
 Sugono,Dendy dkk. 2008.Kamus Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, Tim
Penyusun Kamus Pusat Bahasa.
 Undang-undang Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen
 Widodo,Rahmat.2009. Penilaian Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kelas
[Tersedia] http://wyw1d.wordpress.com
(9Desember 2009)
EVALUASI -apriek7@gmail.com
TERIMA KASIH
EVALUASI -apriek7@gmail.com

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolahEvaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
August Ruris Narendra
 
Konsep dasar evaluasi
Konsep dasar evaluasiKonsep dasar evaluasi
Konsep dasar evaluasi
apil73
 
Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan IslamEvaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan Islam
raragiani
 
173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian
Sunrise James
 
Konsep Penilaian
Konsep PenilaianKonsep Penilaian
Konsep Penilaian
lichuen2885
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
RatihSiwi
 
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranKelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Arif Wicaksono
 
Pengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSV
Pengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSVPengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSV
Pengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSV
Noor Syazwanni
 
Bahan bahan skripsi
Bahan bahan skripsiBahan bahan skripsi
Bahan bahan skripsi
Dae Zhun
 
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Azlinda Abdullah
 

Was ist angesagt? (20)

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolahEvaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
Evaluasi pembelajaran pendidikan agama islam di sekolah
 
Modul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyirModul achmad mubasyir
Modul achmad mubasyir
 
Konsep dasar evaluasi
Konsep dasar evaluasiKonsep dasar evaluasi
Konsep dasar evaluasi
 
Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan IslamEvaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan Islam
 
Ciri ciri evaluasi hasil belajar
Ciri ciri evaluasi hasil belajarCiri ciri evaluasi hasil belajar
Ciri ciri evaluasi hasil belajar
 
173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian
 
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN PBSI
 
Prosedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
Prosedur Evaluasi Pembelajaran MatematikaProsedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
Prosedur Evaluasi Pembelajaran Matematika
 
Konsep Penilaian
Konsep PenilaianKonsep Penilaian
Konsep Penilaian
 
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaranBab 1 2 evaluasi pembelajaran
Bab 1 2 evaluasi pembelajaran
 
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaranKelompok 6   konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
Kelompok 6 konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran
 
Pengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSV
Pengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSVPengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSV
Pengujian, pengukuran, penilaian dalam Pentaksiran PSV
 
Bahan bahan skripsi
Bahan bahan skripsiBahan bahan skripsi
Bahan bahan skripsi
 
Nota psv311
Nota psv311Nota psv311
Nota psv311
 
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi KurikulumEvaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum
 
Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan Evaluasi pendidikan
Evaluasi pendidikan
 
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
Pentaksiran dalam pendidikan khas pku 3106
 
Penilaian Pembelajaran
Penilaian PembelajaranPenilaian Pembelajaran
Penilaian Pembelajaran
 

Ähnlich wie Evaluasi -Penilaian Kelas

DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
mas iwan
 
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
dayuprasanda
 
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
Ibenk Hallen
 
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
Dwi Wulandari
 

Ähnlich wie Evaluasi -Penilaian Kelas (20)

Pengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasiPengukuran, penilaian dan evaluasi
Pengukuran, penilaian dan evaluasi
 
MODUL
MODULMODUL
MODUL
 
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docxEVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
EVALUASI_PENDIDIKAN_KUALITATIF_dan_EVALU.docx
 
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docxDESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
DESAIN EVALUASI PEMBELAJARAN.docx
 
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
1. Makalah Penyusunan Instrumen Penilaian.docx
 
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran paiMakalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
Makalah perkembangan sistem evaluasi pembelajaran pai
 
Konsep pentaksiran bmm
Konsep pentaksiran bmmKonsep pentaksiran bmm
Konsep pentaksiran bmm
 
Modul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksumModul mujinurmaksum
Modul mujinurmaksum
 
Gogo
GogoGogo
Gogo
 
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
 
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
 
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
 
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
 
penilaian dlam pembelajaran
penilaian dlam pembelajaranpenilaian dlam pembelajaran
penilaian dlam pembelajaran
 
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
3. PPT Materi Ajar Evaluasi Pembelajaran (Genap 2018-2019).pdf
 
Makalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelasMakalah Penilaian berbasis kelas
Makalah Penilaian berbasis kelas
 
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikMakalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran Tematik
 
Kelompok 1 Konsep Dasar asesmen dan evaluasi.pdf
Kelompok 1 Konsep Dasar asesmen dan evaluasi.pdfKelompok 1 Konsep Dasar asesmen dan evaluasi.pdf
Kelompok 1 Konsep Dasar asesmen dan evaluasi.pdf
 
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
 
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
 

Mehr von Apri Hartono7

Mehr von Apri Hartono7 (14)

MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
MODUL BAHASA INDONESIA BAB III CERPEN KELAS IX TINGKAT SMP-K13
 
Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Berbasis K-13-KELAS VIII JENJANG SMP
Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Berbasis  K-13-KELAS VIII JENJANG SMPBuku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Berbasis  K-13-KELAS VIII JENJANG SMP
Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Berbasis K-13-KELAS VIII JENJANG SMP
 
SKL-KI-KD -RUANG LINGKUPMATA PELAJARAN KELAS BAHASA INDONESIA VIII SMP
SKL-KI-KD -RUANG LINGKUPMATA PELAJARAN KELAS BAHASA INDONESIA VIII SMPSKL-KI-KD -RUANG LINGKUPMATA PELAJARAN KELAS BAHASA INDONESIA VIII SMP
SKL-KI-KD -RUANG LINGKUPMATA PELAJARAN KELAS BAHASA INDONESIA VIII SMP
 
SKL- KI-KD MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX
SKL- KI-KD MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IXSKL- KI-KD MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX
SKL- KI-KD MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX
 
BUKU SISWA BAHASA INDONESIA KELAS IX- revisi
BUKU SISWA BAHASA INDONESIA  KELAS IX-  revisiBUKU SISWA BAHASA INDONESIA  KELAS IX-  revisi
BUKU SISWA BAHASA INDONESIA KELAS IX- revisi
 
MATERI BAB III CERITA PENDEK
MATERI BAB III CERITA PENDEKMATERI BAB III CERITA PENDEK
MATERI BAB III CERITA PENDEK
 
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas IXMateri Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
 
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas VIIIMateri Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
Materi Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
 
Materi Bahasa Idonesia SMP KELAS VII
Materi Bahasa Idonesia SMP  KELAS VIIMateri Bahasa Idonesia SMP  KELAS VII
Materi Bahasa Idonesia SMP KELAS VII
 
ANTOLOGI CERPEN IXB SMP NEGERI 7 BOJONEGORO
ANTOLOGI CERPEN IXB SMP NEGERI 7 BOJONEGOROANTOLOGI CERPEN IXB SMP NEGERI 7 BOJONEGORO
ANTOLOGI CERPEN IXB SMP NEGERI 7 BOJONEGORO
 
1. skl, ki, kd, silabus
1. skl, ki, kd, silabus1. skl, ki, kd, silabus
1. skl, ki, kd, silabus
 
Ragam Ilmiah power point-d
Ragam Ilmiah power point-dRagam Ilmiah power point-d
Ragam Ilmiah power point-d
 
Sinerginya Guru dengan UU Nomor 14Ttahun 2005
Sinerginya Guru dengan UU Nomor 14Ttahun 2005Sinerginya Guru dengan UU Nomor 14Ttahun 2005
Sinerginya Guru dengan UU Nomor 14Ttahun 2005
 
Analisis Puisi Denny J.A. [autosaved]
Analisis Puisi Denny J.A. [autosaved]Analisis Puisi Denny J.A. [autosaved]
Analisis Puisi Denny J.A. [autosaved]
 

Evaluasi -Penilaian Kelas

  • 1. PROGRAM PASCASARJANA Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia   Universitas Muhammadiyah Surabaya 2011-2012 EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 5. PENILAIAN KELAS DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 7. EVALUASI -apriek7@gmail.com  Pembangunan nasional di Indonesia khususnya dalam pendidikan oleh pemerintah telah difasilitasi dengan upaya-upaya yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
  • 8.  Pemerintah sesuai dengan tujuan pendidikan secara nasional ingin membentuk manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 9.  Oleh sebab itu, pemerintah secara sistematik mengelola sedemikian rupa agar insan-insan yang bergerak dalam pendidikan mampu untuk mewujudkan tujuan tersebut. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 10.  Guru sebagai ujung tombaknya mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam bidang pendidikan terutama pembelajaran.  Oleh sebab itu, guru harus mampu mengemban amanat itu. Hal ini sesuai dengan pasal satu pada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 11. EVALUASI -apriek7@gmail.com  "Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah."
  • 12.  Oleh sebab itu, sebagai seorang guru perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan penilaian atau evaluasi. Selain itu, guru dapat memggunakan evaluasi yang sesuai bagi peserta didiknya, dengan harapan hasil pencapaian Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM) dapat tercapai dan atau terlampaui. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 13.  Bagaimana penilaian dalam pembelajaran bahasa Indonesia? Di sini akan dikaji secara telaah kepustakaan. Dengan kajian telaah ini, diharapkan bermanfaat secara praktis sehingga penggunaan penilaian atau evaluasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia memiliki kebermaknaan. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 16. Penilaian atau Evaluasi  Dalam Kamus Bahasa Indonesia evaluasi adalah penilaian (2008:403). Dari istilah tersebut dapat diketahui bahwa secara sederhana seorang guru harus melakukan kegiatan menilai. Kegiatan tersebut merupakan tugas yang melekat dengan kegiatan mengajar. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 17. Dari pengertian atau definisi yang termaktub dalam Kamus Bahasa Indonesia tersebut, penilaian dan evaluasi itu sama artinya. Hal ini lebih memudahkan jika istilah yang dipakai di sini dalam uraian tulisan ini digunakan istilah penilaian.  Bagaimana dengan pendapat ahli mengenai pengertian penilaian? Di sini disajikan beberapa pendapat ahli tentang penilaian. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 18.   Guba dan Lincoln  dalam (Wina Sanjaya, 181:2005)  Evaluasi merupakan proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan (evaluand). Sesuatu yang dipertimbangkan itu bisa berupa orang, benda, kegiatan, keadaan, atau sesuatu kesatuan tertentu.”  http://wyw1d.wordpress.com (9Desember 2009) EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 19.  Berdasarkan pendapat Guba dan Linclon dapat diketahui bahwa evaluasi adalah berupa proses atau pekerjaan yang bertahap, pekerjaan yang memberi pertimbangan-pertimbangan sehingga nantinya mengerucut ke dalam suatu angka-angka atau nilai. Penilaian di sini mengenai nilai dan arti sesuatu yang ditpertimbangkan maksudnya memberi nilai bisa terhadap orang, benda, kegiatan, keadaan, atau sesuatu kesatuan tertentu. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 20. Muchtar Abdul Karim  ”Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.Pengambilan keputusan yang baik, biasanya didasari dengan data-data yang akurat hasil penilaian.sedangkan evaluasi diartikan sebagai suatu serangkaian untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dan efisiensi pelaksanaan suatu program (pembelajaran) (1999:1). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 21.  Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa penilaian di sini tentu berupa rangkaian kegiatan yang bertujuan menganalis atau mengupas atau membedah serta menafsirkan suatu perolehan data atau hasil belajar siswa peserta didik. Kegiatan tersebut tentu melibatkan siswa peserta didik yang dinilai, sedangkan guru sebagai fasilitator karena gurulah yang memfasilitasi proses tersebut.EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 22.  Analisis dan penafsiran data tentu menggunakan aturan atau kaidah yang tepat. Kegiatan tersebut terjadi dalam suatu sistem, kegiatan ini tentu saja melibatkan siswa peserta didik, guru, sekolah sebagai lembaga pemerintahan yang menaungi dan orang tua. Karena penilaian tidak bisa dipisahkan dengan pembelajaran maka hasil penilaian tersebut merupakan satu kesatuan dengan proses pembelajaran. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 23. Rusijono  “Penilaian adalah proses penginterpretasian skor tes dan pengambilan keputusannya. Penginterpretasian skor adalah pemberian makna terhadap skor tes agar bisa dipahami dan dimanfaatkan hasilnya. Hasil suatu tes perlu diinterpretasikan karena hasilnya baru berupa skor mentah (raw skor). Skor mentah hanya berupa angka yang maknanya bisa diperoleh melalui penginterpretasian (2011:4) . EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 24.  Berdasarkan pendapat tersebut, di sini penilaian adalah proses penginterpretasian skor tes dan pengambilan keputusannya maka penilaian tersebut adalah suatu kegiatan yang memiliki tahap demi tahap untuk memberi makna terhadap penilaian dengan diwujudnyatakan dalam angka-angka. Angka di sini masih memerlukan interpretasi berdasarkan patokan criteria yang digunakan untuk pendeskripsian kompetensi yang dicapai siswa peserta didik. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 25. PRINSIP PENILAIAN DAN CARA PEMEBERIAN NILAI EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 26.  Muchtar Abdul Karim (1999:3) “Ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam kegiatan penilaian sehubungan dengan fungsinya sebagai alat perbaikan kegiatan belajar mengajar, penentuan kenaikan kelas dan kelulusan,penempatan,seleksi,maupun motivasi yang meliputi prinsip berikut: 1.menyeluruh, 2.berkesinambungan, 3.berorientasi pada tujuan, 4.objektif, 5.terbuka, 6.kebermaknaan, 7.penyesuaian, 8.mendidik. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 27. Muchtar Abdul Karim (1999:3) Fungsi penilaian sebagai bagian dari proses belajar mengajar, hasil kegiatan penilaian dan evaluasi dapat difungsikan sebagai: 1.acuan guna perbaikan kegiatan belajar mengajar, 2.acuan guna penentuan kenaikan kelas dan kelulusan, 3.alat seleksi, 4.alat penempatan, 5.alat motivasi EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 28.  Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa penilaian mempunyai fungsi-fungsi yang cukup signifikan. Fungsi penilaian sebagai acuan perbaikan dalam kegiatan belajar dan mengajar tentu saja menuntut guru agar memberi kesempatan peserta didik melakukan kegiatan memperbaiki proses atau tahapan kegiatan belajar yang dilalui peserta didik. Bahwa di sini dianggap peserta didik belum mencapai kompetensi yang dilalui. Sedang fungsi penilaian sebagai acuan penentuan kenaikan kelas dan kelulusan, ini berkaitan sebagai penilaian hasil. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 29.  Bahwa dengan penilaian hasil maka peserta didik bila telah mencapai dan melampaui kompetensi yang diujikan maka peserta didik mendapatkan laporan kemajuan pencapaian kompetensi tersebut. Selain itu, penilaian juga berfungsi untuk menyeleksi,misal pada saat proses seleksi. Contoh konkrit pada penerimaan peserta didik baru, seleksi siswa berprestasi dan banyak lagi ajang lomba yang lainnya. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 30.  Demikian pula penilaian juga mempunyai fungsi sebagai alat penempatan dan alat motivasi. Bahwa dengan penilaian dapat diketahui tingkat kompetensi peserta didik. Dan penilaian akan membentuk motivasi bagi peserta didik untuk lebih berprestasi. Penilaian diharapkan mampu mendorong motivasi belajar siswa. Kegiatan yang berupa latihan dan tugas serta ulangan yang diberikan guru harus memungkinkan siswa peserta didik terus berupaya sedemikian rupa sehingga siswa peserta didik menjdikan belajar itu adalah kebutuhan yang menyenankan bukan dianggap sebagai sebuah kewajiban. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 31. Muchtar Abdul Karim (1999:4) Cara pemberian nilai ada dua cara yaitu :  1.cara kuantitatif yaitu penyajian hasil penilaian dengan menggunakan angka dengan berpegang pada rentangan angka tertentu/misalnya dalam rentangan angka 0 (nol) sampai dengan 10 (sepuluh). Nilai yang diperoleh adalah 5, 6, 7, dan sebagainya, atau pada rentangan angka 0 (nol) sampai 100 (seratus) nilai yang diperoleh adalah 50, 65, 80, dan sebagainya. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 32. EVALUASI -apriek7@gmail.com  2.Cara kualitatif, yaitu penyajian hasil penilaian dengan menggunakan bentuk pernyataan verbal, misalnya baik sekali, baik, cukup, kurang sekali. Cara yang sering dipergunakan dalam kegiatan penilaian dan penyajian di rapor dengan cara kuantitatif menggunakan bilangan bulat. Penyajian nilai di rapor dengan cara kuantitatif menggunakan bilangan bulat. Mengingat tujuan pendidikan nasional, perlu diberikan perhatian yang cukup pada penilaian aspek-aspek berlaku dan keterampilan yang penilainnya menggunakan cara kualitatif, hendaknya guru dibiasakan menggunakan cara ini (tes skala sikap, tes pengamatan dan sebagainya) melalui berbagai latihan mandiri.
  • 33.  Perlu benar-benar disadari bahwa nilai 10 (sempurna) yang diberikan kepada siswa bukanlah cerminan kemampuan maksimal dari peserta didik, akan tetapi baru merupakan skor/nilai maksimal yang diraih siswa peserta didik dengan menggunakan alat ukur bersangkutan. Tidak tertutup kemungkinan siswa tersebut mampu menjawab tes/soal dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi dibanding tes/soal yang pernah diberikan. Oleh karena itu, nilai 10 dalam rapor bukanlah sesuatu tabu dan mustahil untuk diberikan kepada siswa. Selama kemampuannya memang menunjukkan kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 34.  Dari pendapat tersebut, tentu saja harus diperhatikan bahwa dalam kegiatan penilaian perlu disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan ini mempunyai tujuan membentuk peserta didik memiliki keempat keterampilan tersebut dengan baik. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 35. Penilaian Kelas dan Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 36.  Aspek-aspek yang ada dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dalah aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek keterampilan ini mempunyai tujuan membentuk peserta didik memiliki keempat keterampilan tersebut dengan baik. Dan keempat keterampilan tersebut tidak bisa berdiri sendiri, keempatnya mempunyai hubungan yang saling terkait satu sama lain. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 37.  Berdasarkan karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia tersebut maka kegiatan penilaian atau evaluasi bahasa Indonesia dengan teknik penilaian berbasis penilaian kelas mampu menjembatani kondisional tersebut. Penilaian berbasis kelas memiliki berbagai jenis evaluasi, baik evaluasi yang berkaitan dengan pengujian dan pengukuran tingkat kognitif menggunakan tes, maupun evaluasi terhadap perkembangan mental melalui penilaian tentang sikap, produk atau karya EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 38.  Dengan karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia yang menonjolkan keterampilan tersebut acuan cara pemberian nilai baik kuantitatif dan kuatitatif sangat signifikan.  Karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia beserta penilaian mengandung pengertian bahwa penilaian tersebut adalah sebuah proses dan berhubungan dengan pemberian nilai atau arti EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 39.  Sebagai suatu proses, pelaksanaan penilaian seharusnya berupa tindakan yang harus dilakukan. Dengan demikian, penilaian bukan sekadar produk atau hasil, melainkan rangkaian kegiatan. Sebagai pemberian nilai atau arti, penilaian harus menunjukkan kualitas yang dinilai. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 40. Depdiknas ( 2006:4)  Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portofolio), dan penilaian diri (). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 41.  Berdasarkan pendapat tersebut bahwa penilaian berbasis kelas adalah proses penilaian yang dilakukan secara terus-menerus. Penilaian dilakukan pada saat siswa melaksanakan proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, seperti di laboratorium atau lapangan. Dengan demikian kegiatan evaluasi atau penilaian bukan merupakan kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 42.  Antara penilaian dan pembelajaran melekat secara penuh. Pembelajaran yang bertujuan membentuk peserta didik terampil sesuai kompetensi yang perlu dicapai oleh siswa peserta didik. Hal ini tentu saja perlu disusun oleh guru secara sistematis dan berencana serta diharapkan penilaian kelas ini mampu mengemban fungsi-fungsi sebuah penilaian. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 43. Abdul Majid  Penilaian berbasis kelas menggunakan pengertian penilaian sebagai “assessment” yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar mengajar. Data atau informasi dari penilaian berbasis kelas merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan untuk mengukur suatu keberhasilan program pendidikan (2008:185). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 44.  Dalam hal ini kegiatan penilaian oleh guru tentu sangat diharapkan membentuk keterampilan berbahasa dan bersastra peserta didik. Penilaian di sini tidak hanya untuk memenuhi syarat administratif saja, tetapi juga diarahkan untuk memperoleh ketercapaian kompetensi seperti yang dirumuskan pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 45.  Penilaian tidak boleh menyimpang dari kompetensi yang ingin dicapai. Dengan kata lain, penilaian harus menjamin validitas. Dengan demikian, setiap kompetensi menuntut jenis atau alat penilaian yang berbeda. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 46. Rusijono  “ Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian suatu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator- indikator pencapaian hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor. Ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja , penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri (2011:7). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 47. EVALUASI -apriek7@gmail.com  Dari pendapat tersebut, bahwa penilaian mempunyai prinsip menilai prestasi siswa. Apa yang telah dicapai siswa. pencapaian itu tetap berdasarkan indikator-indikator. Tentu saja berkaitan erat dengan kompetensi yang diinginkan. Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, kompetensi tersebut sangat mendukung siswa untuk diperlakukan dengan penilaian berbasis kelas.
  • 48.  Dalam kajian telaah kepustakaan ini,bahwa penilaian kelas antara lain penilaian unjuk kerja/kinerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portofolio), dan penilaian diri sesuai dasar acuan yang diambil dari sumber- sumber kepustakaan tersebut di atas. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 49.  Namun, tidak semuanya diulas di sini karena penulis hanya ingin mencermati kesesuaian penilaian kelas tertentu saja yang dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia. Penulis membatasi dengan tiga jenis penilaian kelas yaitu penilaian unjuk kerja/kinerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 50.  Dalam hal ini dapat diambil contoh pada Standar Kompetensi (SK) bahasa dan sastra Indonesia SMP kelas VII terdapat rumusan materi yang pembelajarannya dapat disiasati dilakukan di luar kelas. Pada Kompetensi Dasar 9.2 Menuliskan dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam wawancara. Mengapa bisa dilaksanakan di luar kelas? EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 51.  Karena pada kegiatan berwawancara tentu saja melibatkan orang lain sebagai narasumber  misalnya pedagang,petani,pegawai atau karyawan. Oleh sebab itu, penilaian yang dilaksanakan diupayakan berpijak dan mempertimbangkan semua aspek penilaian.  Di sini tidak hanya didasarkan pada hasil akhir atau produk yang dihasilkan siswa saja. Keterlibatan dan keaktifan siswa harus dipertimbangkan selain sebuah produk sebagai hasil akhir. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 52.  Teknik penilaian yang dipakai pun perlu disesuaikan dengan karakteristik indikator, tandar kompetensi dasar dan kompetensi dasar yang ingin dicapai . oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan jika satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian. Hal ini dapat terjadi karena memuat ranah (domain) kognitif, psikomotor dan afektif. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 53.  Penilaian yang digunakan harus mampu mengukur dan menentukan tingkat ketercapaian kompetensi dan sekaligus untuk menilai efektivitas proses pembelajaran. Oleh sebab itu penilaian dilakukan secara efektif. Agar tujuan penilaian tercapai, guru berupaya menggunakan berbagai metode dan teknik penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik pengalaman belajar yang akan ditempuh siswa peserta didik. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 54.  Dapat pula disajikan contoh kompetensi dasar (KD) yang lain yang termaktub di dalam kurikulum pada kelas VII jenjang SMP misalnya pada aspek mendengarkan, kompetensi dasarnya 1.1Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat, tentu saja alat penilaiannya disesuaikan dengan keterampilan yang ingin dibentuk. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 55.  Penilaian berbasis kelas yang diperlakukan adalah kegiatan secara individu dan menggunakan media audio atau audiovisual dengan sintak pembelajaran metode pemodelan,inkuiri,tanya jawab atau penugasan. Hal ini akan berbeda perlakuan untuk kompetensi dasar yang lain, semisal aspek membaca dengan kompetensi dasar 3.3 Membacakan berbagai teks perangkat upacara dengan intonasi yang tepat.EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 56.  Penilaian berbasis kelas di sini mencermati keterampilan membaca, dengan penilaian kinerja.  Penilaian unjuk kerja atau penilaian kinerja (performance assesment) menitikberatkan bahwa siswa peserta didik diharapkan mampu mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh dengan konteks yang diinginkan. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 57.  Berkaitan dengan contoh tersebut guru dapat menyusun langkah-langkah penilaian unjuk kera atau kinerja. Penilaian kinerja (performance assessment) seperti yang diuraikan dalam EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 58. Abdul Majid  Performance assessment adalah suatu penilaian yang meminta peserta tes untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan (2008:200). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 59.  Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa dalam penilaian kinerja (performance assessment) siswa peserta didik melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan melakukan tindakan olah laku secara nyata. Siswa peserta didik bertindak sesuai langkah-langkah yang dituntut dalam kompetensi yang ingin dicapai. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 60.  Dalam penilaian kinerja ini tentu saja yang diharapkan adalah tahap demi tahap tindakan siswa peserta didik dalam mengaplikasikan apa dan bagaimana yang ingin dinyatakan dalam proses pembelajaran sampai kepada hasil proses. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 61.  Dengan demikian guru perlu merumuskan dan melakukan kegiatan yang harus dilalui siswa peserta didik melalui tahapan langkah- langkah penilaian kinerja (performance assessment) ini meliputi kegiata-kegiatan yaitu yang pertama guru mengidentifikasi terhadap langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir (output) yang terbaik. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 62.  Kemudian dapat dilanjutkan dengan tahapan merumuskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan untuk menyeesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir (output) yang terbaik. Tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan guru adalah merumuskan kriteria- kriteria kemampuan yang akan diukur. Kemampuan ini tidak perlu terlalu banyak dan luas karena kemampuan-kemampuan tersebut dapat diobeservasi selama proses tersebut. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 63.  Setelah itu, guru dapat mengurutkan kriteria yang telah dirumuskan berdasarkan urutan yang dapat diamati.Jika perlu, guru dapat membandingkan dengan kriteria-riteria kemampuan yang dibuat sebelumnya oleh guru atau orang lain. Hal ini digunakan sebagai bandingan dan bahan yang diperlukan guru untuk menyusun penilaiaan yang valid dan akuntabel. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 64.  Selain penilaian kinerja (performance assessment), dapat pula digunakan adalah penilaian sikap dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia atau bisa pula dengan penilaian kelas yang lain misalnya penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portofolio), dan penilaian diri,tinggal bagaimana guru merancangnya disesuaikan dengan aspek keterampilan yang ingin dibentuk serta dengan memperhatikan karakteristik kompetensi dasarnya. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 65.  Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII terdapat kompetensi dasar misalnya 3.3 membacakan berbagai teks perangkat upacara dengan intonasi yang tepat,atau 15.1 membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara,mimik,kinestik yang sesuai dengan isi puisi, tentu akan berbeda dengan kompetensi dasar yang lainnya misalnya dapat dicermati kompetensi dasar pada kelas IX,  semisal 10.1 berpidato/berceramah/berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 66.  Dalam hal ini aspek keterampilan yang ingin dituju serta kompetensi dasarnya perlu dicermati dengan saksama. Oleh sebab itu, penilaian kelas yang ingin digunakan perlu dianalisis apakah sudah sesuai atau tidak. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 67. EVALUASI -apriek7@gmail.com  Kompetensi dasar-kompetensi dasar yang mengacu kepada pembentukan nilai-nilai sikap seyogyanya dapat dilaksanakan dengan menggunakan penilaian sikap. Dan tidak menutup kemungkinan dapat digunakan dengan penilaian kelas yang lain karena kompetensi dasar tersebut saling berkaitan dalam membentuk keempat keterampilan berbahasa.
  • 68.  Sikap yang bagaimana yang dianggap mampu mencerminkan kompetensi dasar tersebut tentu juga perlu pengkajian yang mendalam. Ketercapaian kompetensi tersebut tentu saja akan berkaitan erat dengan keterampilan membaca siswa. Kompetensi ini tidak hanya sekadar membaca tetapi juga dinilai sikap siswa peserta didik dalam keterampilan membacanya atau mngkin keterampilan berbicaranya. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 69. Klausmeier (1985) dalam Abdul Majid  Ada tiga model belajar dalam rangka pembentukan sikap. Model-model ini sesuai dengan kepentingan penerapan dalam dunia pendidikan. Tiga model tersebut. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 70.  Mengamati dan meniru, pembelajaran model ini berlangsung pengamatan dan peniruan melalui model (learning through modeling). Tingkah laku manusia dipelajari dengan mengamati dan meniru tingkah laku atau perbuatan orang ain terutama orang-orang yang berpengaruh.  Menerima penguatan, penguatan dapat berupa ganjaran (penguatan positif) dan dapat berupa penguatan hukuman (penguatan negatif). Dalam proses pendidikan, guru atau orang tua dapat memberikan ganjaran berupa pujian atau hadiah kepada anak yang berbuat sesuai dengan nilai-nilai tertentu. Dari waktu ke waktu respon yang diberi ganjaran tersebut akan bertambah kuat.  Menerima informasi verbal, informasi tentang berbagai hal dapat diperoleh melalui lisan atau tulisan. Informasi tentang objek tertentu yang diperoleh oleh seseorang akan mempengaruhi pembentukan sikapnya terhadap objek yang bersangkutan (2008:213). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 71.  Berdasarkan pendapat tersebut perlu digarisbawahi bahwa pembentukan sikap siswa peserta didik ada tiga point yang sangat penting yaitu yang pertama adalah mengaati dan meniru, yang kedua adalah menerima penguatan dan yang ketiga adalah menerima informasi verbal. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 72.  Untuk point yang pertama bahwa model belajar dalam rangka pembentukan sikap dapat dari mengamati dan meniru. Bila dalam konteks mengamati dan meniru guru dapat menyiasati dengan metode pemodelan, maka harapannya seorang guru mampu menyusun rancangan penilaian kelas dengan memperhatikan model pembelajaran yang bisa mengerucut mendapatkan kepada keterampilan siswa dengan memperhatikan nilai-nilai sikap yang dikembangkan. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 73.  Sedangkan untuk point yang kedua yaitu model belajar dalam rangka pembentukan sikap dapat dari menerima penguatan baik penguatan secara positif dan negatif. Hal ini memang bisa berterima karena adanya penguatan akan memotivasi siswa peserta didik untuk melakukan eksplorasi nilai-nilai sikap yang ingin dicapai. Tentu saja peranan guru sebagai fasilitator dan motivator sangat membantu. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 74. Mukhtar dan Rusmini  Dalam proses pembelajaran, perilaku siswa juga sangat dipengaruhi oleh penguatan (reinforcement) yang diberikan oleh seorang guru kepada mereka(2008:69). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 75.  Berdasarkan pendapat tersebut nyatalah sekali bahwa seorang guru sangat penting dalam membentuk nilai-nilai sikap siswa peserta didiknya. Guru dianggap sebagi ujung tombak sebagai pendongkrak perilaku siswa. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 76. Weber dan Cooper(1990) dalam Muthar dan Rusmini  Berkaitan dengan penguatan (reinforcement) menurut pendapat yaitu:  Positive reinforcement is the introduction of a reward or a reward following desirable behavior:its effect is to increase the frecuency of a desired behavior.  Negative reinforcement (avoidance) is the removal of a punishment or another means of increasing the frecuency of desiredbehavior. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 77.  Extinction is the removal of a reward or decrease the frecuencyof undesired behavior,especially behavior that was previously rewarded.  Punisment is the introduction of a punishment or the presentation of unpleasantor oversice,consequences as a result of undesirable behavior(2008:69). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 78.  Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa penguatan (reinforcement) antara lain berupa penguatan positif,penguatan negative,pemadaman (extinction),hukuman (punisment).  Bahwa dalam penguatan positif ( positive reinforcement) tentu terdapat konsekuensi yang menyenangkan sehingga inilah yang mendorong terjadinya pengulangan perilaku yang diiginkan itu. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 79.  Sedangkan bila penguatan negatif (negative reinforcement) yaitu apabila perilaku siswa disertai dengan peniadaan konsekuensi yang tidak meyenangkan, pemadaman (extinction) terjadi apabila tidak ada konsekuensi yang berarti bagi suatu perilaku, hukuman (punisment) terjadi apabila konsekuensi yang tidak menyenangkan menyertai perilaku tertentu. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 80.  Sekadar contoh untuk melengkapi uraian tersebut, di sini diberikan contoh-contoh untuk keempat penguatan tersebut. Misalnya untuk penguatan positif ( positive reinforcement) contohnya siswa peserta didik berhasil memperoleh prestasi belajar yang tinggi, maka siwa peserta didik tersebut akan memperoleh penghargaan dari gurunya. Hal ini akan mengakibatkan bahwa siswa peserta didik merasa dihargai dan perilaku ini akan berkecenderungan siswa peserta didik tersebut ingin memperoleh lebih tinggi dan lebih baik lagi prestasi belajarnya. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 81.  Sedangkan untuk penguatan negatif (negative reinforcement) contohnya bahwa siswa peserta didik mengetahui jika tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik, maka siswa peserta didik tersebut akan memperoleh pestasi belajar yang rendah. Hal ini dapat menjadi dorongan agar siswa peserta didik dapat belajar dengan lebih baik. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 82.  Sedangkan untuk contoh pemadaman (extinction) misalnya saat siswa peserta didik mengajukan saran pada saat proses pembelajaran, tetapi guru tidak menolak atau menerima saran tersebut atau tidak pula melakukan sesuatu yang lain, maka siswa peserta didik tersebut akan tidak bergairah lagi untuk mengajukan sarannya. Sedangkan untuk hukuman (punisment) misalnya siswa peserta didik yang tidak dapat megerjakan tugas yang diberikan guru, maka guru memberikan hukuman. Hukuman ini hanya sebagai konsekuensi tidak diselesaikannya tugas tersebut. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 83.  Hal-hal tersebut diharapkan membngun kondisional yang ingin dituju dalam membentuk dan memberikan nilai-nilai sikap kepada siswa peserta didik.  Selain itu, siswa peserta didik juga bisa mendapatkan informasi baik secara lisan dan tulisan. Hal ini dengan harapan bahwa informasi verbal secara lisan dan tulisan dapat menjadikan siswa tertanam nilai-nilai sikapnya melalui pembelajaran. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 84.  Pembelajaran akan dianggap dapat berhasil dengan memperoleh nilai-nilai sikap. Nilai-nilai sikap terebut dapat diambil oleh siswa peserta didik dengan cara mengamati atau meniru,menerima penguatan, dan menerima informasi verbal yang kesemuanya itu masih berkaitan dengan koridor nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 85.  Setelah diulas mengenai penilaian kinerja (performance assessment) dan penilain sikap, di sini juga ingin diulas dan disajikan sedikit informasi mengenai tes tertulis (paper pencil) EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 86. Rusijono  Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi juga dalam bentuk yang lain seperti member tanda,mewarnai,menggambar,dan lain sebagainya (2011:11) EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 87.  Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa ternyata tes tertulis tersebut tidak sekadar yang biasa dikenal secara umum yaitu hanya berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda dan uraian. Bahwa dari pendapat tersebut tes tertulis (paper and pencil test ) tersebut melibatkan sesuatu hasil ide yang tertuang di kertas. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 88.  Bahwa keterlibatan semua komponen dalam diri siswa peserta didik dapat dijembatai dengan tes tertulis yang kelihatannya sederhana tetapi sebenarnya juga memuat kompleksitas. Hal ini dapat ditengarai bahwa dalam rambu-rambu tes tertulis juga memiliki kaidah-kaidah yang harus dianut. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 89. Abdul Majid  Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal maupun jawabannya). Dalam menjawab soal siswa tidak selalu harus merespon dalam bentuk menulis kalimat jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai,memberi tanda, menggambar grafik,diagram dan sebagainya (2008:195). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 90.  Oleh sebab itu,layaklah bila penilaian kelas yang berupa tes tulis digunakan dalam penilaian mata pelajaran bahasa Indonesia. Sekadar contoh bahwa dalam kompetensi dasar yang terdapat dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IX misalnya kompetensi dasar nomor 11.2 yaitu mengubah sajian grafik , tabel, atau bagan menjadi uraian melalui kegiatan membaca intensif, kompetensi ini bisa dengan menggunakan tes tertulis sebagai penilaian kelasnya. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 91. Rusijono  Ada dua bentuk tes tertulis,yaitu:  Soal dengan memilih jawaban,mencakup: pilihan ganda, dua pilihan (benar-salah),dan menjodohkan.  Soal dengan mensuplai jawaban, mncakup:isian atau melengkapi,uraian terbatas, dan uraian. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 92.  Penyusunan instrument penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:  Materi, misalnya kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indicator pencapaian pada kurikulum tingkat satuan pendidikan,  Kontruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.  Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.  Kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk soal penilaian(2011:14) EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 93.  Dari uraian tersebut maka dapat diketahui bahwa tes tertulis tersebut cukup kompleks memuat kaidah-kaidah atau aturan penyusunannya. Perlu dicermati bahwa di sini yang disoroti adalah teknik penyusunan dan instrument, tentu saja ada beberapa hal lain yang mungkin dan tidak menutup kemungkinan hal-hal lain tersebut yang bisa ditambahkan oleh guru sebagai penyusun tes tertulis. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 95. SIMPULAN DAN SARAN  Penilaian atau evaluasi dalam pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yang dapat menjembatani pada pengembangan keterampilan berbahasa dan bersastra adalah penilaian berbasis kelas. Dalam penilaian berbasis kelas , pengambilan nilai ini pada umumnya bertumpu pada kegiatan proses yang membentuk keterampilan berbahasa dan bersastra. Kegiatan ini dapat berlangsung baik di dalam maupun di luar kelas. Penilaian dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 96.  Dari uraian dalam pembahasan dapat diambil simpulan bahwa penilaian kelas yang meliputi penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portofolio), dan penilaian diri tersebut pada umumnya dapat digunkan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 97.  Namun demikian,penulis mengambil sikap bahwa yang paling signifikann dan urgen yang dianggap mampu menjembatani sesuai karakteristik mata pelajaran bahasa Indonesia maka penulis pada umumnya menggunakan penilaian unjuk kerja/kinerja (performance assessment), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 98.  Kiranya bila ada telaah kepustakaan yang lain atau berikutnya tentang penilaian kelas diharapkan telaah tersebut dapat ditelaah atau diambil dari sudut atau dari aspek yang lain serta jenis penilaian kelas selain penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test). EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 99. DAFTAR PUSTAKA  Abdul Karim,|Muchtar dkk.1999.Evaluasi Pembelajaran.(Materi Pelatihan Manajemen Kepala SLTP Negeri/SwastaJawa Timur).Surabaya:Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan  Depdiknas. 2006. Model Penilaian Kelas. Jakarta: Depdiknas.  Majid,Abdul.2008.Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.Bandung: PT Remaja Rosdakarya EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 100.  Mukthar dan Rusmini.2008.Pengajaran Remedial Teori dan Penerapannya dalam Pembelajaran.Jakarta:PT Nimas Multima  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan  Rusijono dkk.2011. Materi Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru –Materi 5 Asesmen. Surabaya: Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. EVALUASI -apriek7@gmail.com
  • 101.  Sugono,Dendy dkk. 2008.Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.  Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen  Widodo,Rahmat.2009. Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kelas [Tersedia] http://wyw1d.wordpress.com (9Desember 2009) EVALUASI -apriek7@gmail.com