SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MAKALAH BAHASA INDONESIA

Etika dan Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah

Kelompok Dua
Amira Fadhila Aisyah
Anindya Atma Zulatsari
Ari Hafiz Alamsah
Ach. Tsabit Falah
Nur Annisa Eka Asri
Nisrina Dyah Wulandari

FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
BAB I
PENDAHULUAN

Forum ilmiah merupakan kegiatan yang umum dilakukan para akademisi dan
profesional.Berbeda dengan forum lainnya, forum ilmiah mempunyai ciri jelas yaitu topik
yang dibicarakan menyangkut suatu bidang ilmu tertentu. Itu artinya, segala pembahasan
dalam forum bernaung dalam suatu disiplin ilmu dan tidak keluar dari batas-batasnya. Itulah
sebabnya tidak semua forum merupakan forum ilmiah, karena terdapat forum yang
mendiskusikan topik tanpa didasari disiplin ilmu tertentu.
Forum ilmiah menjadi wadah pertukaran dan penyebarluasan informasi yang efisien
karena dapat mempertemukan berbagai pendapat dan cara pandang atas suatu topik.Topik
dapat dibahas, dikupas, dirumuskan bahkan dicari penyelesaiannya dalam suatu forum
ilmiah. Itulah sebabnya, forum ilmiah memiliki andil yang besar bagi masyarakat khususnya
kalangan intelektual.
Dalam berforum ilmiah, tentunya melibatkan banyak orang dari berbagai latar
belakang, sifat dan karakter. Dalam proses pertukaran informasi baik dalam penyampaian
materi, tanya jawab maupundiskusi, masing-masing individu akan dihadapkan dengan
perbedan pendapat. Kemungkinan terjadinya ketidaksepahaman antar pelaku forum ilmiah
sangatlah besar dan bahkan bisa berujung pada sanggahan-sanggahan tajam atau debat kusir
yang tidak berkesudahan. Hal-hal tersebut akan membuat suasana forum tidak kondusif dan
proses pertukaran informasi menjadi tidak sempurna. Akibat yang ditimbulkan mulai dari
materi yang disampaikan tidak bisa dipahami secara penuh dan menyeluruh, pembahasan
menjadi terlalu luas dan menjauh dari inti topik diskusi, dan pada akhirnya akan sulit
mencapai kesepakatan hasil diskusi.
Maka dari itu, diperlukan aturan dan tata tertib agar forum tetap kondusif sehingga
mampu menghasilkan diskusi yang baik dan bermutu. Faktor lain yang penting untuk
diperhatikan adalah penggunaan bahasa indonesiabaku karena forum ilmiah merupakan
forum formal. Etika dalam berbahasa harus dijaga, termasuk didalamnya pemilihan diksi dan
intonasi dalam penyampaian pendapat, argumen, dan sanggahan agar tidak terjadi salah
paham yang memperuncing perbedaan pendapat.
Apabila pelaku forum telah memahami dan mematuhi etika berbahasa dan tata tertib
yang ada diharapkan forum ilmiah dapat berjalan dengan baik dan masing-masing pelaku
ilmiah dapat menyuarakan pendapatnya sehingga forum benar-benar menjadi wadah
pertukaran informasiyang efektif. Jika forum ilmiah berhasil menjalankan fungsinya yaitu,
pelaku ilmiah dapat berkomunikasi secara baik dan benar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Forum Ilmiah
Forum ilmiah merupakan kegiatan keilmuan yang lumrah dilakukan pada
lembaga pendidikan. Kegiatan seperti ini diadakan bertujuan untuk merangsang dan
mengembangkan kemampuan berkomunikasi pelakunya.
Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh
mahasiswa ataupun pelaku pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai sarana
penyebaran informasi ilmiah, baik secara konseptual maupun prosedural.
Ciri pokok suatu forum ilmiah, antara lain:
1. Informatif, yaitu suatu sifat komunikasi yang bertujuan memberikan informasi atau
penjelasan. Forum ilmiah dapat menjadi jembatan antara narasumber dan masyarakat
sehingga informasi yang dimiliki sumber dapat tersebar dan diketahui oleh orang
banyak.
2. Interaktif, yaitu bersifat saling melakukan aksi; antar-hubungan; saling aktif. Forum
ilmiah yang memberikan kesempatan pesertanya untuk mengikuti diskusi tentu akan
menghasilkan hubungan timbal-balik dan saling aktif ketika terjadi saling tukar
pendapat oleh pelaku forum.
Agar presentasi ilmiah dalam forum ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada
kiat-kiat yang perlu diterapkan, yaitu (Mussarafah, 2012):
1. Menarik perhatian dan minat perilaku ilmiah Perilaku ilmiah
Untukmenarikminatdanperhatianpadatopik/masalah

yang

dibahas,

seorangpenyajidapatmenggunakan media yang menarikmisalnya media visual
sepertigambardenganwarna

yang

danilustrasi

yang

menarik,

menunjukkanlatarbelakang

agar

informasibisatersampaikkandenganbaiksehinggasemakinmemperjelaspemahamanpe
ndengar,

danmenjagasuara

tidakmonotonsertaterdengardenganjelasolehseluruhpeserta
suaturuangan.
2. Menjaga minat dan perhatian peserta

agar
yang

berada

di
Untukmenyampaikanpemikiransecaraefektif,
pembicaraharusdapatmempertahankanperhatianpendengar.Beberapahal yang penting
yang
dapatdipersiapkanadalahdenganmenghubungkansubyekpembahasandengankebutuha
npendengar,

karenapendengartertarikdenganhal-hal

yang

mempengaruhimerekasecarapribadi, bahasa yang digunakansebaiknyajelasdanhidup
agar

pendengartidakbosan,

hubungkangagasandengansubyek

yang

dikenaldenganluas,
danmelibatkanpendengardenganmemberikesempatandalammenanggapi.
dalampresentasijugadapatdiselipkansedikitkomentarringan/humor,
mengedarkansampel,

Selainitu,

ceritasingkat,

mengajukkanpertanyaansingkatdanmengemukakkan

data

statistik (Purbasari, 2009).
3. Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas
Untukmenjaga

agar

presentasitetapfokuspadamakalah

yang

dibahas,

penyajiharusmenaatibahan yang telahdisiapkandanmemberipenjelasansingkat, padat,
terhadapbutir-butirinti.
4. Menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah
Untukmenjagaetikadapatdilakukandengancaramenghindarihal-hal

yang

dapatmerugikan

yang

(menyinggungperasaan)

orang

lain.

Merupakanhal

pentinguntukmelatihdanmengontrolemosisertaekspresiwajah

agar

penampilanpenyajitetappantas,
sopandanberetikasehinggatidakmenyinggungperasaansalahsatupihak

(Haryanta,

2009).
B. Etika
Etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat
penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatuyang telah dilakukan. Etika dimulai
bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat- pendapat spontan kita.
Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita
tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu
untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai
etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.
Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah
tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga
tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat
dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia (Mussarafah, 2012).
C. Estetika
Kata estetika berasal dari kata aesthesis yang artinya perasaan atau sensitifitas,
karena memang pada awalnya pengertian itu berhubungan dengan lidah dan perasaan.
Dalam pengertian teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari
keindahan, kecantikan secara umum. Pengertian ini berdasarkan kepada, bila kita
memandang sesuatu secara umum, maka obyek itu dapat memberikan rasa senang, puas
dan sebagainya yang sejalur dengan kata tersebut, maka dapat dikatakan obyek yang
dipandang itu mengandung keindahan. Estetika secara sederhana adalah ilmu yang
membahas keindahan bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap
sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi
seni (Mussarafah, 2012).
BAB III
PEMBAHASAN

Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh
mahasiswa ataupun pelaku-pelaku ilmiah lainya, yang berfungsi sebagai sarana
penyebaran informasi ilmiah. Dalam forum ilmiah, ada beberapa pembicara ahli untuk
menyampaikan suatu materi serta ada beberapa peserta tertentu yang paham terhadap
bidang tertentu.
A. Jenis – jenis Forum Ilmiah
1. Diskusi Panel
Diskusi panel merupakan suatu diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin,
sejumlah peserta dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk
diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan
seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan
pendengar, pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian
mengajak pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari
waktu yang tersedia.
Biasanya dalam diskusi panel topik yang dibahas adalah topik khusus
misalnya: “perkembangan konsep tindak pidana terkait dengan agama dalam
pembaharuan KUHP”. Selain itu, pembicara dalam diskusi panel merupakn
pembicara tertentu yang ahli dalam suatu bidang. Peserta yang mengikuti diskusi
panel juga merupakan peserta khusus yang paham dan mengerti dengan pembahasan
yang diberikan pembicara.
2. Seminar
Pertemuan berkala

yang biasanya diselenggarakan oleh sekelompok

mahasiswa dalam rangka melaporkan hasil penelitiannya, umumnya di bawah
bimbingan seorang dosen atau ahli dan tidak untuk memutuskan sesuatu. Seminar
dapat bersifat tertutup atau terbuka dan juga dapat dihadiri oleh umum, tetapi
mereka tidak ikut berdiskusi, melainkan hanya bertindak sebagai peninjau.
Pembicara yang ditentukan sebelumnya, umumnya menguraikan gagasan atau
topiknya dalam bentuk kertas kerja.
Seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pimbacar dengan kertas
kerja atau makalah masing-masing. Topik dalam seminar membahas suatu masalah
secara ilmiah. Namun ada juga seminar yang tidak membicarakan hal ilmiah, seperti
seminar bisnis, atau acara Mario Teguh misalnya.
Seminar yang topiknya tidak bernaung dalam suatu disiplin ilmu tertentu tentu
tidak bisa dikategorikan sebagai forum ilmiah.
3. Simposium
Pertemuan ilmiah untuk membandingkan berbagai pendapat atau sikap
mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam
simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Dan beberapa
prasaran yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan. Orang yang
mengajukan prasaran, yang dinamakan pemrasaran, berkewajiban.
Topik yang biasanya diulas dalam symposium adalah topik tertentu yang
nantinya akan dibandingkan oleh para pembicara untuk masalah dalam topik.
Pembicara dalam symposium merupakan pembicara tertentu yang ahli dalam
bidangnya. Begitu pula dengan para peserta yang hadir dalam symposium, peserta
merupakan ahli dalam bidang tersebut.
4. Konferensi
Pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau badan resmi
sehubungan dengan masalah tertentu yang mempunyai efek, misalnya konferensi
yang diadakan anggota G8 membahas perubahan iklim dan global warming. Topik
yang dibahas dalam konferensi biasanya mengenai kerjasama atau hubungan antara
Negara satu dengan Negara lain. Peserta yang ikut dalam konferensi adalah
perwakilan dari Negara-Negara yang mengikuti konferensi tersebut.

5. Lokakarya (academic workshop)
Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan dan
mencari solusi dari suatu rumusan masalah.Sebuah lokakarya adalah pertemuan
ilmiah yang kecil, dimana topik yang dibicarakan sangat khusus sehingga pesertanya
terdiri dari para ahli di bidang tersebut. Hasil dari suatu lokakarya masih berbentuk
konsepsi dan teore.

6. Whole Group
Bentuk diskusi kelompok besar, contohnya : pleno, paripurna, dsb. Dalam
forum ini kelompoknya dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari sekitar lima
belasorang.

7. Buzz Group
Buzz group berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari kata buzz dan group.
Buzz yang berarti “dengung” dan Group yang berarti “kelompok”. Jadi bisa
dikatakan bahwa Buzz Group adalah kelompok dengung.
Pola diskudi kelompok ini adalah: topik + peserta +audiens, maksudnya suatu
topik akan didiskusikan oleh para peserta yang tidak lain audiens dari suatu forum
ilmiah, misalnya pada suatu Loka Karya akan dibentuk beberapa Buzz Group untuk
membahas berbagai macam aspek permasalahan dengan bertukar pikiran hingga
diskusi dapat diperoleh suatu kesimpulan mengenai masalah yang dibahas

8. Syndicate Group
Metode diskusi Sindicate-Group merupakan salah satu jenis diskusi kelompok
kecil (3-6 orang), dimana setiap kelompok mengerjakan tugas yang berbeda antara
satu kelompok dengan kelompok lain.

9. Brain Storming
Metode Brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam rangka
menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua
peserta. Namun berbeda dengan diskusi pada umumnya, dalam Brain Storming
gagasan dari seseorang tidak untuk ditanggapi oleh peserta lain.
10. Santiaji
Pemberian petunjuk atau pengarahan mengenai strategi kerja (terkadang
disertai peragaan atau pelatihan oleh narasumber). Santiaji bersifat sangat praktikal,
sehingga diskusinya tidak hanya membahas konsep dan dasar suatu masalah.

11. Muktamar
Pertemuan para wakil organisasi (umumnya dalam lingkup agama islam)
untuk mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
Seperti misalnya muktamar Nahdlatul Ulama, didalam muktamar tersebut akan
dibahas masalah yang tengah dihadapi tidak hanya oleh Nahdlatul Ulama tapi juga
penganut agama islam di indonesia pada umumnya.
12. Bedah Buku
Sebuah kegiatan mengungkapkan kembali isi suatu buku secara ringkas
dengan memberikan saran terkait dengan kekurangan dan kelebihan buku tersebut
menurut aturan yang berlaku umum atau yang telah ditentukan. Bedah buku juga
berusaha menguak makna dari tulisan dalam buku tersebut menurut sang penulis
sendiri dan akan ditambahkan dengan tanggapan dari narasumber yang berkaitan
dengan genre, atau pembahasan buku tersebut.
B. Tekhnis Forum Ilmiah
1. Persiapan penyelenggaraan diskusi
 Persiapan sebelum diskusi
a. Merumuskan topik sesuai dengan sasaran yang akan dicapai
b. Topik dikhususkan agar tidak terlalu luas dan mempermudah jalannya diskusi
c. Merumuskan topik secara konkrit
d. Bahan-bahan diskusi diberikan kepada para peserta
 Persiapan menjelang diskusi
a. Penulisan topik yang akan ditemakan
b. Pengumpulan bahan-bahan referensi
c. Menyiapkan undangan yang akan dibagikan
d. Mengecek kembali tempat diskusi termasuk semua sarana yang diperlukan
 Selama diskusi berlangsung
a. Perlu dipantau jalannya diskusi agar tidak menyimpang dari metode yang
ditetapkan
b. Setiap diskusi harus dimulai dengan pendahuluan
c. Ketua diskusi harus menciptakan suasana diskusi yang harmonis sampai pada
akhir diskusi
d. Ketua harus pandai mengakrabkan peserta
2. Tata Krama
 Tata Krama Penyaji
a. Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik dan landasan pemikiran yang
akurat
b. Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas
c. Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak
d. Menjawab pertanyaan dengan objektif
 Tata Krama Peserta
a. Bersikap sopan
b. Menjaga kelancaran rapat / diskusi
c. Tidak berbicara pada waktu seminar/ diskusi
d. Apabila materi yang disampaikan belum selesai hendaknya tidak bertanya
sampai sesi pertanyaan
e. Apabila peserta ingin bertanya sebaiknya peserta sebelum berbicara
mengangkat tangan atau mengacungkan jari.
f. Bila moderator sudah mempersilahkan barulah berbicara
g. Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas
3. Dalam forum ilmiah juga ada etika yang harus dijaga oleh peran-peran yang terlibat di
dalamnya:
 Penyaji
Penyaji merupakan orang yang bertanggung jawab dalam penyajian materi
(pemakalah atau referator). Beberapa etika yang perlu diperhatikan penyaji:
pembagian makalah sebelum forum berlangsung, dalam menyampaikan materi
harus jujur , tulus dan sungguh-sungguh.
a. Menyajikan materi dengan bahasa yang santun
b. Jujur dalam pemberian dan penyampaian materi.
 Moderator
Moderator atau Pemandu merupakan orang yang bertanggung jawab dalam
memimpin forum. Moderator atau pemandu harus bisa membawa suasana forum
lebih hidup, peserta lebih aktif dan kondusif.Beberapa etika yang perlu
diperhatikan moderator:
a. Objektif dan tidak memihak
b. Adil kepada seluruh peserta
c. Disiplin waktu
 Notulen
Notulen atau Penulis merupakan orang yang bertanggung jawab dalam mencatat
informasi penting selama forum berlangsung. Catatan yang dibuat notulen
sebaiknya mampu meliputi keseluruhan diskusi dalam forum, kejadian dalam
forum, dan hasil akhir dari forum. Notulen juga sepatutnya mengembalikan hasil
catatan akhirnya kepada peserta forum.
 Peserta
Peserta merupakan orang yang berhak aktif dalam forum dan memperoleh
informasi dari forum (audiens). Beberapa etika yang perlu diperhatikan peserta:
a. Menjadi pendengar dan pembicara yang baik
b. Mampu mengendalikan diri dalam berbicara
c. Memiliki rasa hormat kepada rekan peserta
d. Merasa ikut berperan dalam proses diskusi
 Teknisi
Merupakan orang yang mengatur jalannya forum dri segi kelengkapan dan
perlengkapan mulai daripengaturan suara (sound system), penataan ruangan (tata
panggung, meja, kursi,dll), dekorasi ruangan, periapan arsip dan berkas-berkas
selama forum ilmiah berlangsung.

C. Etika dan Estetika berbahasa dalam Forum Ilmiah
Dalam suatu forum ilmiah, kegiatan yang sangat ditonjolkan adalah kemampuan
berkomunikasi. Etika dan estetika dalam suatu presentasi akan terlihat dari cara dan
metode yang digunakan dalam berkomunikasi. Keberhasilan suatu forum ilmiah adalah,
jika pelaku ilmiah dapat berkomunikasi secara baik dan benar, sehingga informasi ilmiah
juga dapat tersampaikan secara optimal pula. Berikut adalah contoh teknik dan etika
komunikasi yang baik dalam forum ilmiah :
1. Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan.
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara.
3. Menatap mata lawan bicara dengan lembut.
4. Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum.
5. Menggunakan gerakan tubuh/gesture yang sopan dan wajar.
6. Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara.
7. Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai dengan situasi.
8. Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara.
9. Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi.
10. Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan
karakteristik lawan bicara.
11. Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik.
12. Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti
berjabat tangan, merunduk, hormat atau semacamnya.
Estetika

dalam suatu presentasi dapat ditunjukkan dengan menguasai seni

penyampaian. Untuk menguasai seni penyampaian maka harus diperhatikan dan memilih
dahulu metode penyampaian presentasi yang akan digunakan. Metode presentasi yang
dapat digunakan antara lain menghafal, membaca, berbicara dari catatan, dan berbicara
tanpa persiapan. Setelah memilih metode yang dapat digunakan selama presentasi,
kemudian menfokuskan diri kepada usaha-usaha dalam menguasai seni penyampaian yang
meliputi mempersiapkan diri untuk penyampaian presentasi, mengatasi kegelisahan,
menggunakan alat bantu visual secara efektif, dan menghadapi pertanyaan.
1. Menyiapkan diri untuk penyampaian presentasi:
a. Meningkatkan rasa percaya diri dengan berlatih.
b. Periksa lokasi untuk presentasi sebelum waktu yang ditentukan.
c. Pertimbangkan perbedaan budaya dengan pendengar.
2. Mengatasi kegelisahan:
a. Siapkan materi lebih banyak dari yang diperlukan.
b. Berlatih sampai benar-benar menguasai materi.
c. Berpikir positif mengenai pendengar, diri sendiri dan apa yang harus dikatakan.
d. Atur nafas sebelum berbicara.
e. Hafalkan kalimat pertama yang siap untuk diucapkan.
f. Kendalikan diri dan jangan panik.
3. Menghadapi pertanyaan:
a. Terima pertanyaan dengan ekspresi ramah dan menyenangkan.
b. Jangan terbawa emosi.
c. Jawab dengan tenang dan tegas untuk meyakinkan pendengar.
Dalam berforum ilmiah, akan terlihat lebih indah jika pelaku dalam forum tersebut,
baik moderator, pendengar maupun penyaji menyajikan karya ilmiah nya dengan
komunikasi yang baik. Diantaranya adalah, pemilihan kata-kata yang formal dan santun,
penyusunan kalimat yang baik dan teratur, juga penyajian kata-kata yang lembut namun
tetap tegas dan jelas. Penambahan senyuman dalam suatu forum ilmiah seperti halnya
suatu aksen yang dapat memperindah jalannya diskusi dalam forum ilmiah tersebut
(Mussarafah, 2012).
Untuk menjaga agar komunikasi dapat tetap fokus maka dapat dipersiapkan
rancangan alur yang dapat dipergunakan sebagai panduan selama berjalannya presentasi.
Rancangan alur tersebut terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
1. Pengenalan/pendahuluan: menit pertama dalam pembicaraan sangat penting untuk
menangkap perhatian dan memupuk rasa percaya diri dan merupakan penyampaian
tinjauan awal isi. Dalam pendahuluan hal-hal penting yang dapat disampaikan antara
lain:
a. Membangkitkan minat pendengar. Hal ini dilakukan dengan menghubungkan topik
dengan kebutuhan dan minat pendengar dan sesuaikan nada bicara yang ringanserius.
b. Membangun

kredibilitas.

Hal

ini

dengan

melakukan

perkanalan

untuk

menunjukkan reputasi pembicara.
c. Tinjauan awal presentasi. Tinjauan ini berisi kilasan singkat bahasan materi yang
akan dibicarakan.
2. Isi: sebagian besar isi pembicaraan dibatasi menjadi tiga atau empat butir utama yang
meliputi:
a. Menghubungkan gagasan kalimat dan paragraf, dan bagian-bagian utama.
Penekanan dapat diberikan dengan mengulang gagasan kunci, gerak tubuh, nada,
suara atau alat bantu visual.
b. Mempertahankan perhatian pendengar untuk menyampaikkan pemikiran secara
efektif.
3. Penutup: penutup pembicaraan sama pentingnya dengan bagian pendahuluan karena
perhatian pendengar memuncak disini. Penutup harus meninggalkan kesan yang kuat
dan bertahan lama dengan menyimpulkan pembicaraan yang telah dilakukan
4. Periode tanya jawab: pembicara harus mendorong pertanyaan sepanjang pembicaraan
(Purbasari, 2009).

D. Peran Etika dalam Forum Ilmiah
Kegagalan forum ilmiah dalam mencapai tujuan tidak hanya dipengaruhi oleh
kealpaan atau tidak berfungsi optimalnya peran tetapi juga oleh masalah etika. Tidak sedikit
forum ilmiah yang dilaksanakan dengan peran lengkap yang berakhir dengan kegagalan.
Tidak sedikit pula forum ilmiah terselenggara dengan penuh motivasi dan antusias karena
peran-peran yang terlibat di dalamnya berfungsi maksimal. Akan tetapi, perasaan dikalahkan,
dilecehkan, dan dipermalukan menjadi permasalahan yang berkepanjangan, bahkan setelah
forum berakhir. Masalah etika dalam forum ilmiah benar-benar memegang peran penting
dalam mencapai tujuan forum. Karena itu, masalah ini perlu dijaga. Jika etika forum ilmiah
senantiasa dijaga, bukan tidak mungkin suatu saat nanti perhatian dan penghargaan terhadap
etika berforum ilmiah akan menjadi sebuah tradisi yang melembaga dan membudaya.
Etika forum ilmiah pada dasarnya berkaitan dengan etika peran dalam forum ilmiah.
Bagaimana seharusnya perilaku benar dan berterima secara moral yang harus diterapkan
oleh peran-peran dalam forum. Sesuai perannya, moderator diharapkan bersikap moderat
selama forum berlangsung. Objektivitas dan ketidakberpihakan harus benar-benar dipegang
teguh oleh moderator. Dalih apapun yang melanggar prinsip moderat adalah sikap yang tidak
berterima secara moral dan sudah barang tentu melanggar etika forum ilmiah. Motif
pertemanan, hubungan kekerabatan, kepentingan politis, atau kepentingan ideologis apapun
hendaknya dijauhkan. Perilaku prinsip lainnya yang harus diperhatikan oleh moderator
adalah keadilan, kedisiplinan, dan keberanian. Keadilan berkaitan dengan pemerataan
kesempatan berpartisipasi bagi seluruh forum. Kedisiplinan bersinggungan dengan
manajemen waktu dan manajemen interaksi. Keberanian berhubungan dengan ketegasan
terhadap segala hal yang kontraproduktif terhadap prinsip keadilan dan kedisiplinan.
Fokus forum seharusnya lebih mengarah pada permasalahan yang disajikan. Individu
atau kelompok yang bertanggung jawab dalam penyajian masalah/topik forum adalah
penyaji. Umumnya penyajian masalah diskusi dibakubukukan dalam paper, resume atau
makalah. Karena itulah penyaji disebut pula dengan referator atau pemakalah. Makalah yang
disajikan dalam forum ilmiah (misalnya diskusi, seminar, lokakarya) seharusnya terdistribusi
sebelum forum digelar. Hal ini dilakukan agar forum tidak lagi disibukkan dengan aktivitas
membaca untuk memahami permasalahan dalam makalah. Dalam kenyataannya, peserta
yang hadir dalam forum lebih memosisikan diri sebagai sekadar penerima informasi dan
penanya atau pengonfirmasi terhadap informasi yang belum mereka pahami. Tidak banyak
peserta yang hadir dengan pemahaman terhadap permasalahan supaya forum ilmiah yang
diikutinya lebih diintensifkan sebagai wacana berbagi sudut pandang dan pemikiran serta
berbagi solusi mengatasi permasalahan (Madya, 2006).
Pada etika penyaji dan peserta kejujuran menjadi nilai yang wajib ditegakkan oleh
keduannya. Bagi penyaji, segala informasi yang disampaikan secara lisan dan tulis harus
dapat dipertanggungjawabkan. Lebih-lebih menyangkut rujukan dari informasi akademik
yang disampaikan, apakah merupakan buah pemikiran penulis sendiri atau penulis lain harus
jelas disampaikan. Hal yang sama juga berlaku bagi peserta. Peserta seharusnya secara tulus
menyimak segala informasi yang disampaikan penyaji. Ketidaktulusan ini tampak dalam
sikap meminta ulang penjelasan, misalnya karena lupa menyimak bagian tertentu dalam
penyajian. Sebaliknya, ketidaktulusan tampak saat penyaji yang tidak menyimak pertanyaan,
kemudian meminta peserta untuk menyampaikan pertanyaan ulang. Menanyakan hal yang
telah ditanyakan oleh peserta sebelumnya juga wujud ketidaktulusan peserta. Berikutnya,
pertanyaan menguji dari peserta merupakan contoh lain ketidaktulusan dan ketidakjujuran.
Kemampuan menyimak dan menulis dengan efektif segala informasi yang ternyatakan
dalam forum merupakan persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang notulis. Tidak semua
informasi harus direkam secara tertulis karena hanya informasi penting

yang ditulis.

Informasi penting dan utama dalam forum umumnya menyangkut kesepakatan penting,
rekomendasi forum, butir-butir pertanyaan dan tanggapan yang telah diikhtisarkan serta
pemikiran dan wawasan baru sesuai topik yang mampu menajamkan dan memberi solusi
terhadap permasalahan. Catatan hasil forum yang telah ditata ringkas sebaiknya dibagikan
kembali kepada forum. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada pemilik
gagasan/konsep untuk meluruskan jika ada hal-hal yang kurang tepat.
Peran yang selama ini dipandang sebelah mata adalah teknisi. Hal-hal yang berkaitan
dengan pengoperasian teknologi dianggap dapat dilakukan atau dikerjakan oleh setiap orang.
Kenyataannya adalah banyak teknisi yang tidak memiliki kompetensi alias tidak profesional.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka menjadi

pemandangan yang dianggap wajar jika

terdapat penyaji yang menata dan mempersiapkan sendiri perangkat teknologi LCD sebelum
presentasi atau penanya yang terlebih dahulu mengutak-atik mikroponnya sebelum
menyampaikan tanggapan. Seorang teknisi tetap dibutuhkan untuk mengontrol dan
menyelamatkan jalanya forum dari segi teknologi. Penguasaan teknologi informasi dengan
demikian menjadi ciri profesionalisme peran ini (Madya, 2006).

E. Etika Berbahasa dalam Forum Ilmiah
Penggunaan bahasa Indonesia yang taat asas sering tidak diimbangi dengan
kesesuaian konteks pemakaiannya. Sebaliknya, kesesuaian konteks penggunaan bahasa
Indonesia sering tidak disertai dengan kepatuhan pada kaidah.
Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan konteks
pemakaiannya. Konteks resmi umumnya melatarbelakangi forum ilmiah. Dalam konteks ini
penggunaan bahasa dikaitkan dengan masalah kedinasan, keilmuan, dan keakademisan.
Pada situasi seperti ini selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga sebagai alat untuk
menyampaikan gagasan. Karena itu, penggunaan bahasa baku merupakan suatu keharusan.
Kualitas pemakaian bahasa Indonesia dalam forum ilmiah sejauh ini belum memenuhi
harapan. Padahal, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi tolok ukur ada
tidaknya etika berbahasa Indonesia dalam forum ilmiah.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam forum ilmiah bermakna
memahami secara baik kaidah bahasa Indonesia dan memahami benar situasi dan
karakteristik forum yang dihadapi sehingga mampu merumuskan ungkapan kebahasaan yang
sesuai. Agar dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam forum
ilmiah, perlu adanya sikap positif peserta forum terhadap bahasa Indonesia.
BAB IV
KESIMPULAN
Dapatdisimpulkanbahwa,

forum

ilmiahmerupakankegiatanpenalaran

dilakukanpadalembagapendidikanataupelakuilmiah

yang
yang

bertujuanuntukmerangsangdanmengembangkankemampuanberkomunikasiparaakademisisert
apenyebaraninformasiilmiah.Berbeda dengan forum lainnya, forum ilmiah mempunyai ciri
jelas yaitu topik yang dibicarakan menyangkut suatu bidang ilmu tertentu. Itu artinya, segala
pembahasan dalam forum bernaung dalam suatu disiplin ilmu dan tidak keluar dari batasbatasnya. Itulah sebabnya tidak semua forum merupakan forum ilmiah, karena terdapat forum
yang mendiskusikan topik tanpa didasari disiplin ilmu tertentu.
Dalam forum ilmiahterdapatbeberapaperan yang salingberkontribusiantarasatudengan
yang lain. Peran-perantersebutantara lain penyaji (pemakalah, referator), pemandu/moderator
(pemimpin forum), penulis/notulen, peserta (audien, partisipan), danteknisi. Melaluiperan –
perantersebut

,dapatdiketahuibahwa

Etikaberbahasadalam

forum

forum

ilmiahberkaitandenganetikaberbahasa.

ilmiahadalahpenggunaanbahasadenganbaikdanbenardalam

forum ilmiah, sertamemahamisecarabaikkaidahbahasaindonesiadankarakteristik forum yang
dihadapisehinggamampumenyampaikandenganbaikdanbenar.
Secaratidaklangsungetikaberbahasadalam
Estetikadalamsuatu

forum

forum

ilmiahakanberhubungandenganestetika.

ilmiahmunculkarenaadanyaetikaberbahasa

digunakandalampenyajianpenyampaianpendapat,

yang
sanggahan,

penarikankesepakatandarihasiltersebut.
Keberhasilandalamsuatu

forum

ilmiahdilandasidaripenyampaianetikadanestetikaberbahasa yang baikdanbenar.Peranpenyaji,
moderator,

notulen,

peserta,

danteknisidalambekerjasamadenganbaikdanbenarjugamendukungkeberhasilandalamsuatu
forum

ilmiah.Dalam

forum

ilmiahelemensatudengan

yang

lainnyasalingmendukungdanberhubungan.Sehingga, diperlukankerjasama yang baikdanbenar
agar forum ilmiahtersebutberhasil.
DAFTAR PUSTAKA

Haryanta, Kasdi. 2009. Presentasi ilmiah. (online).
http://kasdiharyantakasdih.blogspot.com/2009/09/teknik-presentasi-ilmiah.html.
Madya, Suwarsih. 2006. Etika dalam Forum Ilmiah. Makalah, Disajikan dalam Lokakarya Nasional
Dosen MPK Bahasa Indoensia, 13-15 Mei di Jogjakarta.
Mussarafah, Arra. 2012. Jenis-jenis
Forum Ilmiah.(online).http://arramusyarrafah.blogspot.com/ 2012/03/jenis-jenis-forumilmiah.html.
Purbasari, Niken. 2009. Presentasi Bisnis 2. PusatPerkembanganBahan Ajar
Kurniawan, Fajar. 2013. Etika dan Estetika dalam Forum Ilmiah. (online).
http://karuniacahayafajar.blogspot.com/2013/06/etika-dan-estetika-dalam-forum-ilmiah.html

More Related Content

What's hot

Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmudayurikaperdana19
 
IPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan IslamIPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan Islameryeryey
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
 
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)Meda Aji Saputro
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRipan Nugraha Harahap
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaFair Nurfachrizi
 
Proposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotProposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotFidayatul Kasanah
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4Wahyuda5
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanRico Afrinando
 
Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporanYuliana
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaReski Aprilia
 
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai FilsafatAnalisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafatrickes alhikma
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraSyaiful Ahdan
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaDeni Irawan
 

What's hot (20)

Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKMProposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
 
IPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan IslamIPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan Islam
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Proposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotProposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swot
 
Laporan hasil wawancara kelompok 4
Laporan hasil wawancara   kelompok 4Laporan hasil wawancara   kelompok 4
Laporan hasil wawancara kelompok 4
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
Format penulisan laporan
Format penulisan laporanFormat penulisan laporan
Format penulisan laporan
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa IndonesiaContoh Makalah Bahasa Indonesia
Contoh Makalah Bahasa Indonesia
 
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai FilsafatAnalisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
 
Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
 
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negaraBab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
Bab ix urgensi dan tantangan ketahanan nasional dan bela negara
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
 

Viewers also liked

Pertemuan Ilmiah
Pertemuan IlmiahPertemuan Ilmiah
Pertemuan IlmiahDewi Annisa
 
Menyampaikan tanggapan dalam diskusi
Menyampaikan tanggapan dalam diskusiMenyampaikan tanggapan dalam diskusi
Menyampaikan tanggapan dalam diskusiAnin Shabrina
 
MENYAMPAIKAN GAGASAN DAN TANGGAPAN DALAM DISKUSI
MENYAMPAIKAN GAGASAN DAN TANGGAPAN DALAM DISKUSIMENYAMPAIKAN GAGASAN DAN TANGGAPAN DALAM DISKUSI
MENYAMPAIKAN GAGASAN DAN TANGGAPAN DALAM DISKUSIValencia Rizal
 
penghayatan agama membawa kepada perubahan sosial
penghayatan agama membawa kepada perubahan sosialpenghayatan agama membawa kepada perubahan sosial
penghayatan agama membawa kepada perubahan sosialCt Adibah
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINhendramanaj
 
Planning kegiatan Seminar "Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di Indonesia"
Planning kegiatan Seminar "Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di Indonesia"Planning kegiatan Seminar "Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di Indonesia"
Planning kegiatan Seminar "Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di Indonesia"hendramanaj
 
2 laporan dan diskusi
2 laporan dan diskusi2 laporan dan diskusi
2 laporan dan diskusibuwarnisutopo
 
Etika berbusana
Etika berbusanaEtika berbusana
Etika berbusanamuhtrihan
 
Etika dan estetika berbusana
Etika dan estetika berbusanaEtika dan estetika berbusana
Etika dan estetika berbusanaAinina Sa'id
 
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarEtika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarAsida Gumara
 
Contoh susunan acara seminar
Contoh susunan acara seminarContoh susunan acara seminar
Contoh susunan acara seminarYode Arliando
 
Tugas makalah bahasa indonesia
Tugas makalah bahasa indonesiaTugas makalah bahasa indonesia
Tugas makalah bahasa indonesiasucinurma
 
Rundown acara pendidikan karakter psp 2012
Rundown acara pendidikan karakter psp 2012Rundown acara pendidikan karakter psp 2012
Rundown acara pendidikan karakter psp 2012Badiuzzaman
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES Andina Aulia Rachma
 

Viewers also liked (17)

Pertemuan Ilmiah
Pertemuan IlmiahPertemuan Ilmiah
Pertemuan Ilmiah
 
Minggu 5
Minggu 5Minggu 5
Minggu 5
 
Menyampaikan tanggapan dalam diskusi
Menyampaikan tanggapan dalam diskusiMenyampaikan tanggapan dalam diskusi
Menyampaikan tanggapan dalam diskusi
 
MENYAMPAIKAN GAGASAN DAN TANGGAPAN DALAM DISKUSI
MENYAMPAIKAN GAGASAN DAN TANGGAPAN DALAM DISKUSIMENYAMPAIKAN GAGASAN DAN TANGGAPAN DALAM DISKUSI
MENYAMPAIKAN GAGASAN DAN TANGGAPAN DALAM DISKUSI
 
penghayatan agama membawa kepada perubahan sosial
penghayatan agama membawa kepada perubahan sosialpenghayatan agama membawa kepada perubahan sosial
penghayatan agama membawa kepada perubahan sosial
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINBANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
 
Planning kegiatan Seminar "Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di Indonesia"
Planning kegiatan Seminar "Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di Indonesia"Planning kegiatan Seminar "Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di Indonesia"
Planning kegiatan Seminar "Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di Indonesia"
 
2 laporan dan diskusi
2 laporan dan diskusi2 laporan dan diskusi
2 laporan dan diskusi
 
Etika berbusana
Etika berbusanaEtika berbusana
Etika berbusana
 
Etika dan estetika berbusana
Etika dan estetika berbusanaEtika dan estetika berbusana
Etika dan estetika berbusana
 
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarEtika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
 
Contoh susunan acara seminar
Contoh susunan acara seminarContoh susunan acara seminar
Contoh susunan acara seminar
 
Tugas makalah bahasa indonesia
Tugas makalah bahasa indonesiaTugas makalah bahasa indonesia
Tugas makalah bahasa indonesia
 
Rundown acara pendidikan karakter psp 2012
Rundown acara pendidikan karakter psp 2012Rundown acara pendidikan karakter psp 2012
Rundown acara pendidikan karakter psp 2012
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
BMP MKDU4112
BMP MKDU4112BMP MKDU4112
BMP MKDU4112
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 

Similar to ETIKA FORUM ILMIAH

Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat IlmuMakalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmuesterlitaayuningtyas
 
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatPdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatjotimustika
 
Kumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuKumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuFiqiahKirana
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxLisdaPuspaawaliaj1
 
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologiSoal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologiMelShannon2
 
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdfMAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdfRasyidiAli
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Warnet Raha
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Warnet Raha
 
Kumpulan materi tugas filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas filsafat ilmuKumpulan materi tugas filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas filsafat ilmuTiaAgustina2
 
Kelompok filsafat
Kelompok filsafatKelompok filsafat
Kelompok filsafatfarik aziz
 
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafatOperator Warnet Vast Raha
 
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13CalvinAlaydrus
 
PAPER KETERAMPILAN BERBICARA PRESENTASI ILMIAH.docx
PAPER KETERAMPILAN BERBICARA PRESENTASI ILMIAH.docxPAPER KETERAMPILAN BERBICARA PRESENTASI ILMIAH.docx
PAPER KETERAMPILAN BERBICARA PRESENTASI ILMIAH.docxasnodtt1
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Fandi Fandi
 
KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4
KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4
KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4AdystaNurma
 

Similar to ETIKA FORUM ILMIAH (20)

Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat IlmuMakalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Makalah kumpulan tugas Pengantar Filsafat Ilmu
 
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafatPdf kumpulan soal soal makalah filsafat
Pdf kumpulan soal soal makalah filsafat
 
Kumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuKumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmu
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
 
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologiSoal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
 
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdfMAKALAH FILSAFAT  ONTOLOGI.pdf
MAKALAH FILSAFAT ONTOLOGI.pdf
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat 3 (2)
Makalah filsafat 3 (2)Makalah filsafat 3 (2)
Makalah filsafat 3 (2)
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Kumpulan materi tugas filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas filsafat ilmuKumpulan materi tugas filsafat ilmu
Kumpulan materi tugas filsafat ilmu
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Kelompok filsafat
Kelompok filsafatKelompok filsafat
Kelompok filsafat
 
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
118015425 pengertian-filsafat-objek-material-dan-formal-filsafat
 
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
Tugas kumpulan PPT filsafat kelompok 13
 
PAPER KETERAMPILAN BERBICARA PRESENTASI ILMIAH.docx
PAPER KETERAMPILAN BERBICARA PRESENTASI ILMIAH.docxPAPER KETERAMPILAN BERBICARA PRESENTASI ILMIAH.docx
PAPER KETERAMPILAN BERBICARA PRESENTASI ILMIAH.docx
 
Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1Makalah filsafat ilmu tugas 1
Makalah filsafat ilmu tugas 1
 
KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4
KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4
KUMPULAN MATERI PENGANTAR FILSAFAT ILMU KELOMPOK 4
 

More from Anindya Zulatsari

Drama (History from Greek to Medieval)
Drama (History from Greek to Medieval)Drama (History from Greek to Medieval)
Drama (History from Greek to Medieval)Anindya Zulatsari
 
Kasus Florence Sihombing: Etika Pancasila Dalam Media Sosial
Kasus Florence Sihombing: Etika Pancasila Dalam Media SosialKasus Florence Sihombing: Etika Pancasila Dalam Media Sosial
Kasus Florence Sihombing: Etika Pancasila Dalam Media SosialAnindya Zulatsari
 
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneurMakalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneurAnindya Zulatsari
 
Bahasa indonesia dan kepunahan bahasa daerah
Bahasa indonesia dan kepunahan bahasa daerahBahasa indonesia dan kepunahan bahasa daerah
Bahasa indonesia dan kepunahan bahasa daerahAnindya Zulatsari
 

More from Anindya Zulatsari (8)

Drama (History from Greek to Medieval)
Drama (History from Greek to Medieval)Drama (History from Greek to Medieval)
Drama (History from Greek to Medieval)
 
Kasus Florence Sihombing: Etika Pancasila Dalam Media Sosial
Kasus Florence Sihombing: Etika Pancasila Dalam Media SosialKasus Florence Sihombing: Etika Pancasila Dalam Media Sosial
Kasus Florence Sihombing: Etika Pancasila Dalam Media Sosial
 
Makalah rasionalisme
Makalah rasionalismeMakalah rasionalisme
Makalah rasionalisme
 
Mindset entrepreneur
Mindset entrepreneurMindset entrepreneur
Mindset entrepreneur
 
Mindset entrepreneur1
Mindset entrepreneur1Mindset entrepreneur1
Mindset entrepreneur1
 
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneurMakalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneur
 
Bahasa indonesia dan kepunahan bahasa daerah
Bahasa indonesia dan kepunahan bahasa daerahBahasa indonesia dan kepunahan bahasa daerah
Bahasa indonesia dan kepunahan bahasa daerah
 
Daebak travel agency
Daebak travel agencyDaebak travel agency
Daebak travel agency
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

ETIKA FORUM ILMIAH

  • 1. MAKALAH BAHASA INDONESIA Etika dan Estetika Berbahasa Indonesia dalam Forum Ilmiah Kelompok Dua Amira Fadhila Aisyah Anindya Atma Zulatsari Ari Hafiz Alamsah Ach. Tsabit Falah Nur Annisa Eka Asri Nisrina Dyah Wulandari FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Forum ilmiah merupakan kegiatan yang umum dilakukan para akademisi dan profesional.Berbeda dengan forum lainnya, forum ilmiah mempunyai ciri jelas yaitu topik yang dibicarakan menyangkut suatu bidang ilmu tertentu. Itu artinya, segala pembahasan dalam forum bernaung dalam suatu disiplin ilmu dan tidak keluar dari batas-batasnya. Itulah sebabnya tidak semua forum merupakan forum ilmiah, karena terdapat forum yang mendiskusikan topik tanpa didasari disiplin ilmu tertentu. Forum ilmiah menjadi wadah pertukaran dan penyebarluasan informasi yang efisien karena dapat mempertemukan berbagai pendapat dan cara pandang atas suatu topik.Topik dapat dibahas, dikupas, dirumuskan bahkan dicari penyelesaiannya dalam suatu forum ilmiah. Itulah sebabnya, forum ilmiah memiliki andil yang besar bagi masyarakat khususnya kalangan intelektual. Dalam berforum ilmiah, tentunya melibatkan banyak orang dari berbagai latar belakang, sifat dan karakter. Dalam proses pertukaran informasi baik dalam penyampaian materi, tanya jawab maupundiskusi, masing-masing individu akan dihadapkan dengan perbedan pendapat. Kemungkinan terjadinya ketidaksepahaman antar pelaku forum ilmiah sangatlah besar dan bahkan bisa berujung pada sanggahan-sanggahan tajam atau debat kusir yang tidak berkesudahan. Hal-hal tersebut akan membuat suasana forum tidak kondusif dan proses pertukaran informasi menjadi tidak sempurna. Akibat yang ditimbulkan mulai dari materi yang disampaikan tidak bisa dipahami secara penuh dan menyeluruh, pembahasan menjadi terlalu luas dan menjauh dari inti topik diskusi, dan pada akhirnya akan sulit mencapai kesepakatan hasil diskusi. Maka dari itu, diperlukan aturan dan tata tertib agar forum tetap kondusif sehingga mampu menghasilkan diskusi yang baik dan bermutu. Faktor lain yang penting untuk diperhatikan adalah penggunaan bahasa indonesiabaku karena forum ilmiah merupakan forum formal. Etika dalam berbahasa harus dijaga, termasuk didalamnya pemilihan diksi dan intonasi dalam penyampaian pendapat, argumen, dan sanggahan agar tidak terjadi salah paham yang memperuncing perbedaan pendapat. Apabila pelaku forum telah memahami dan mematuhi etika berbahasa dan tata tertib yang ada diharapkan forum ilmiah dapat berjalan dengan baik dan masing-masing pelaku ilmiah dapat menyuarakan pendapatnya sehingga forum benar-benar menjadi wadah
  • 3. pertukaran informasiyang efektif. Jika forum ilmiah berhasil menjalankan fungsinya yaitu, pelaku ilmiah dapat berkomunikasi secara baik dan benar. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Forum Ilmiah Forum ilmiah merupakan kegiatan keilmuan yang lumrah dilakukan pada lembaga pendidikan. Kegiatan seperti ini diadakan bertujuan untuk merangsang dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi pelakunya. Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa ataupun pelaku pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai sarana penyebaran informasi ilmiah, baik secara konseptual maupun prosedural. Ciri pokok suatu forum ilmiah, antara lain: 1. Informatif, yaitu suatu sifat komunikasi yang bertujuan memberikan informasi atau penjelasan. Forum ilmiah dapat menjadi jembatan antara narasumber dan masyarakat sehingga informasi yang dimiliki sumber dapat tersebar dan diketahui oleh orang banyak. 2. Interaktif, yaitu bersifat saling melakukan aksi; antar-hubungan; saling aktif. Forum ilmiah yang memberikan kesempatan pesertanya untuk mengikuti diskusi tentu akan menghasilkan hubungan timbal-balik dan saling aktif ketika terjadi saling tukar pendapat oleh pelaku forum. Agar presentasi ilmiah dalam forum ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat yang perlu diterapkan, yaitu (Mussarafah, 2012): 1. Menarik perhatian dan minat perilaku ilmiah Perilaku ilmiah Untukmenarikminatdanperhatianpadatopik/masalah yang dibahas, seorangpenyajidapatmenggunakan media yang menarikmisalnya media visual sepertigambardenganwarna yang danilustrasi yang menarik, menunjukkanlatarbelakang agar informasibisatersampaikkandenganbaiksehinggasemakinmemperjelaspemahamanpe ndengar, danmenjagasuara tidakmonotonsertaterdengardenganjelasolehseluruhpeserta suaturuangan. 2. Menjaga minat dan perhatian peserta agar yang berada di
  • 4. Untukmenyampaikanpemikiransecaraefektif, pembicaraharusdapatmempertahankanperhatianpendengar.Beberapahal yang penting yang dapatdipersiapkanadalahdenganmenghubungkansubyekpembahasandengankebutuha npendengar, karenapendengartertarikdenganhal-hal yang mempengaruhimerekasecarapribadi, bahasa yang digunakansebaiknyajelasdanhidup agar pendengartidakbosan, hubungkangagasandengansubyek yang dikenaldenganluas, danmelibatkanpendengardenganmemberikesempatandalammenanggapi. dalampresentasijugadapatdiselipkansedikitkomentarringan/humor, mengedarkansampel, Selainitu, ceritasingkat, mengajukkanpertanyaansingkatdanmengemukakkan data statistik (Purbasari, 2009). 3. Menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas Untukmenjaga agar presentasitetapfokuspadamakalah yang dibahas, penyajiharusmenaatibahan yang telahdisiapkandanmemberipenjelasansingkat, padat, terhadapbutir-butirinti. 4. Menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah Untukmenjagaetikadapatdilakukandengancaramenghindarihal-hal yang dapatmerugikan yang (menyinggungperasaan) orang lain. Merupakanhal pentinguntukmelatihdanmengontrolemosisertaekspresiwajah agar penampilanpenyajitetappantas, sopandanberetikasehinggatidakmenyinggungperasaansalahsatupihak (Haryanta, 2009). B. Etika Etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatuyang telah dilakukan. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat- pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga
  • 5. tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia (Mussarafah, 2012). C. Estetika Kata estetika berasal dari kata aesthesis yang artinya perasaan atau sensitifitas, karena memang pada awalnya pengertian itu berhubungan dengan lidah dan perasaan. Dalam pengertian teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu yang mempelajari keindahan, kecantikan secara umum. Pengertian ini berdasarkan kepada, bila kita memandang sesuatu secara umum, maka obyek itu dapat memberikan rasa senang, puas dan sebagainya yang sejalur dengan kata tersebut, maka dapat dikatakan obyek yang dipandang itu mengandung keindahan. Estetika secara sederhana adalah ilmu yang membahas keindahan bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni (Mussarafah, 2012).
  • 6. BAB III PEMBAHASAN Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa ataupun pelaku-pelaku ilmiah lainya, yang berfungsi sebagai sarana penyebaran informasi ilmiah. Dalam forum ilmiah, ada beberapa pembicara ahli untuk menyampaikan suatu materi serta ada beberapa peserta tertentu yang paham terhadap bidang tertentu. A. Jenis – jenis Forum Ilmiah 1. Diskusi Panel Diskusi panel merupakan suatu diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin, sejumlah peserta dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar, pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang tersedia. Biasanya dalam diskusi panel topik yang dibahas adalah topik khusus misalnya: “perkembangan konsep tindak pidana terkait dengan agama dalam pembaharuan KUHP”. Selain itu, pembicara dalam diskusi panel merupakn pembicara tertentu yang ahli dalam suatu bidang. Peserta yang mengikuti diskusi panel juga merupakan peserta khusus yang paham dan mengerti dengan pembahasan yang diberikan pembicara.
  • 7. 2. Seminar Pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa dalam rangka melaporkan hasil penelitiannya, umumnya di bawah bimbingan seorang dosen atau ahli dan tidak untuk memutuskan sesuatu. Seminar dapat bersifat tertutup atau terbuka dan juga dapat dihadiri oleh umum, tetapi mereka tidak ikut berdiskusi, melainkan hanya bertindak sebagai peninjau. Pembicara yang ditentukan sebelumnya, umumnya menguraikan gagasan atau topiknya dalam bentuk kertas kerja. Seminar biasanya menampilkan satu atau beberapa pimbacar dengan kertas kerja atau makalah masing-masing. Topik dalam seminar membahas suatu masalah secara ilmiah. Namun ada juga seminar yang tidak membicarakan hal ilmiah, seperti seminar bisnis, atau acara Mario Teguh misalnya. Seminar yang topiknya tidak bernaung dalam suatu disiplin ilmu tertentu tentu tidak bisa dikategorikan sebagai forum ilmiah.
  • 8. 3. Simposium Pertemuan ilmiah untuk membandingkan berbagai pendapat atau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Dan beberapa prasaran yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan. Orang yang mengajukan prasaran, yang dinamakan pemrasaran, berkewajiban. Topik yang biasanya diulas dalam symposium adalah topik tertentu yang nantinya akan dibandingkan oleh para pembicara untuk masalah dalam topik. Pembicara dalam symposium merupakan pembicara tertentu yang ahli dalam bidangnya. Begitu pula dengan para peserta yang hadir dalam symposium, peserta merupakan ahli dalam bidang tersebut.
  • 9. 4. Konferensi Pertemuan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau badan resmi sehubungan dengan masalah tertentu yang mempunyai efek, misalnya konferensi yang diadakan anggota G8 membahas perubahan iklim dan global warming. Topik yang dibahas dalam konferensi biasanya mengenai kerjasama atau hubungan antara Negara satu dengan Negara lain. Peserta yang ikut dalam konferensi adalah perwakilan dari Negara-Negara yang mengikuti konferensi tersebut. 5. Lokakarya (academic workshop) Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan dan mencari solusi dari suatu rumusan masalah.Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil, dimana topik yang dibicarakan sangat khusus sehingga pesertanya
  • 10. terdiri dari para ahli di bidang tersebut. Hasil dari suatu lokakarya masih berbentuk konsepsi dan teore. 6. Whole Group Bentuk diskusi kelompok besar, contohnya : pleno, paripurna, dsb. Dalam forum ini kelompoknya dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari sekitar lima belasorang. 7. Buzz Group Buzz group berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari kata buzz dan group. Buzz yang berarti “dengung” dan Group yang berarti “kelompok”. Jadi bisa dikatakan bahwa Buzz Group adalah kelompok dengung.
  • 11. Pola diskudi kelompok ini adalah: topik + peserta +audiens, maksudnya suatu topik akan didiskusikan oleh para peserta yang tidak lain audiens dari suatu forum ilmiah, misalnya pada suatu Loka Karya akan dibentuk beberapa Buzz Group untuk membahas berbagai macam aspek permasalahan dengan bertukar pikiran hingga diskusi dapat diperoleh suatu kesimpulan mengenai masalah yang dibahas 8. Syndicate Group Metode diskusi Sindicate-Group merupakan salah satu jenis diskusi kelompok kecil (3-6 orang), dimana setiap kelompok mengerjakan tugas yang berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lain. 9. Brain Storming Metode Brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Namun berbeda dengan diskusi pada umumnya, dalam Brain Storming gagasan dari seseorang tidak untuk ditanggapi oleh peserta lain.
  • 12. 10. Santiaji Pemberian petunjuk atau pengarahan mengenai strategi kerja (terkadang disertai peragaan atau pelatihan oleh narasumber). Santiaji bersifat sangat praktikal, sehingga diskusinya tidak hanya membahas konsep dan dasar suatu masalah. 11. Muktamar Pertemuan para wakil organisasi (umumnya dalam lingkup agama islam) untuk mengambil keputusan mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama. Seperti misalnya muktamar Nahdlatul Ulama, didalam muktamar tersebut akan dibahas masalah yang tengah dihadapi tidak hanya oleh Nahdlatul Ulama tapi juga penganut agama islam di indonesia pada umumnya.
  • 13. 12. Bedah Buku Sebuah kegiatan mengungkapkan kembali isi suatu buku secara ringkas dengan memberikan saran terkait dengan kekurangan dan kelebihan buku tersebut menurut aturan yang berlaku umum atau yang telah ditentukan. Bedah buku juga berusaha menguak makna dari tulisan dalam buku tersebut menurut sang penulis sendiri dan akan ditambahkan dengan tanggapan dari narasumber yang berkaitan dengan genre, atau pembahasan buku tersebut.
  • 14. B. Tekhnis Forum Ilmiah 1. Persiapan penyelenggaraan diskusi  Persiapan sebelum diskusi a. Merumuskan topik sesuai dengan sasaran yang akan dicapai b. Topik dikhususkan agar tidak terlalu luas dan mempermudah jalannya diskusi c. Merumuskan topik secara konkrit d. Bahan-bahan diskusi diberikan kepada para peserta  Persiapan menjelang diskusi a. Penulisan topik yang akan ditemakan b. Pengumpulan bahan-bahan referensi c. Menyiapkan undangan yang akan dibagikan d. Mengecek kembali tempat diskusi termasuk semua sarana yang diperlukan  Selama diskusi berlangsung a. Perlu dipantau jalannya diskusi agar tidak menyimpang dari metode yang ditetapkan b. Setiap diskusi harus dimulai dengan pendahuluan c. Ketua diskusi harus menciptakan suasana diskusi yang harmonis sampai pada akhir diskusi d. Ketua harus pandai mengakrabkan peserta 2. Tata Krama  Tata Krama Penyaji a. Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik dan landasan pemikiran yang akurat b. Menyampaikan makalah secara berurutan, singkat, dan jelas c. Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak d. Menjawab pertanyaan dengan objektif  Tata Krama Peserta a. Bersikap sopan b. Menjaga kelancaran rapat / diskusi c. Tidak berbicara pada waktu seminar/ diskusi d. Apabila materi yang disampaikan belum selesai hendaknya tidak bertanya sampai sesi pertanyaan e. Apabila peserta ingin bertanya sebaiknya peserta sebelum berbicara mengangkat tangan atau mengacungkan jari.
  • 15. f. Bila moderator sudah mempersilahkan barulah berbicara g. Menyampaikan pertanyaan dengan singkat dan jelas 3. Dalam forum ilmiah juga ada etika yang harus dijaga oleh peran-peran yang terlibat di dalamnya:  Penyaji Penyaji merupakan orang yang bertanggung jawab dalam penyajian materi (pemakalah atau referator). Beberapa etika yang perlu diperhatikan penyaji: pembagian makalah sebelum forum berlangsung, dalam menyampaikan materi harus jujur , tulus dan sungguh-sungguh. a. Menyajikan materi dengan bahasa yang santun b. Jujur dalam pemberian dan penyampaian materi.  Moderator Moderator atau Pemandu merupakan orang yang bertanggung jawab dalam memimpin forum. Moderator atau pemandu harus bisa membawa suasana forum lebih hidup, peserta lebih aktif dan kondusif.Beberapa etika yang perlu diperhatikan moderator: a. Objektif dan tidak memihak b. Adil kepada seluruh peserta c. Disiplin waktu  Notulen Notulen atau Penulis merupakan orang yang bertanggung jawab dalam mencatat informasi penting selama forum berlangsung. Catatan yang dibuat notulen sebaiknya mampu meliputi keseluruhan diskusi dalam forum, kejadian dalam forum, dan hasil akhir dari forum. Notulen juga sepatutnya mengembalikan hasil catatan akhirnya kepada peserta forum.  Peserta Peserta merupakan orang yang berhak aktif dalam forum dan memperoleh informasi dari forum (audiens). Beberapa etika yang perlu diperhatikan peserta: a. Menjadi pendengar dan pembicara yang baik b. Mampu mengendalikan diri dalam berbicara c. Memiliki rasa hormat kepada rekan peserta d. Merasa ikut berperan dalam proses diskusi
  • 16.  Teknisi Merupakan orang yang mengatur jalannya forum dri segi kelengkapan dan perlengkapan mulai daripengaturan suara (sound system), penataan ruangan (tata panggung, meja, kursi,dll), dekorasi ruangan, periapan arsip dan berkas-berkas selama forum ilmiah berlangsung. C. Etika dan Estetika berbahasa dalam Forum Ilmiah Dalam suatu forum ilmiah, kegiatan yang sangat ditonjolkan adalah kemampuan berkomunikasi. Etika dan estetika dalam suatu presentasi akan terlihat dari cara dan metode yang digunakan dalam berkomunikasi. Keberhasilan suatu forum ilmiah adalah, jika pelaku ilmiah dapat berkomunikasi secara baik dan benar, sehingga informasi ilmiah juga dapat tersampaikan secara optimal pula. Berikut adalah contoh teknik dan etika komunikasi yang baik dalam forum ilmiah : 1. Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan. 2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara. 3. Menatap mata lawan bicara dengan lembut. 4. Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum. 5. Menggunakan gerakan tubuh/gesture yang sopan dan wajar. 6. Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara. 7. Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai dengan situasi. 8. Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara. 9. Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi. 10. Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara. 11. Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik. 12. Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat atau semacamnya. Estetika dalam suatu presentasi dapat ditunjukkan dengan menguasai seni penyampaian. Untuk menguasai seni penyampaian maka harus diperhatikan dan memilih dahulu metode penyampaian presentasi yang akan digunakan. Metode presentasi yang dapat digunakan antara lain menghafal, membaca, berbicara dari catatan, dan berbicara tanpa persiapan. Setelah memilih metode yang dapat digunakan selama presentasi, kemudian menfokuskan diri kepada usaha-usaha dalam menguasai seni penyampaian yang
  • 17. meliputi mempersiapkan diri untuk penyampaian presentasi, mengatasi kegelisahan, menggunakan alat bantu visual secara efektif, dan menghadapi pertanyaan. 1. Menyiapkan diri untuk penyampaian presentasi: a. Meningkatkan rasa percaya diri dengan berlatih. b. Periksa lokasi untuk presentasi sebelum waktu yang ditentukan. c. Pertimbangkan perbedaan budaya dengan pendengar. 2. Mengatasi kegelisahan: a. Siapkan materi lebih banyak dari yang diperlukan. b. Berlatih sampai benar-benar menguasai materi. c. Berpikir positif mengenai pendengar, diri sendiri dan apa yang harus dikatakan. d. Atur nafas sebelum berbicara. e. Hafalkan kalimat pertama yang siap untuk diucapkan. f. Kendalikan diri dan jangan panik. 3. Menghadapi pertanyaan: a. Terima pertanyaan dengan ekspresi ramah dan menyenangkan. b. Jangan terbawa emosi. c. Jawab dengan tenang dan tegas untuk meyakinkan pendengar. Dalam berforum ilmiah, akan terlihat lebih indah jika pelaku dalam forum tersebut, baik moderator, pendengar maupun penyaji menyajikan karya ilmiah nya dengan komunikasi yang baik. Diantaranya adalah, pemilihan kata-kata yang formal dan santun, penyusunan kalimat yang baik dan teratur, juga penyajian kata-kata yang lembut namun tetap tegas dan jelas. Penambahan senyuman dalam suatu forum ilmiah seperti halnya suatu aksen yang dapat memperindah jalannya diskusi dalam forum ilmiah tersebut (Mussarafah, 2012). Untuk menjaga agar komunikasi dapat tetap fokus maka dapat dipersiapkan rancangan alur yang dapat dipergunakan sebagai panduan selama berjalannya presentasi. Rancangan alur tersebut terdiri dari beberapa bagian, antara lain: 1. Pengenalan/pendahuluan: menit pertama dalam pembicaraan sangat penting untuk menangkap perhatian dan memupuk rasa percaya diri dan merupakan penyampaian tinjauan awal isi. Dalam pendahuluan hal-hal penting yang dapat disampaikan antara lain: a. Membangkitkan minat pendengar. Hal ini dilakukan dengan menghubungkan topik dengan kebutuhan dan minat pendengar dan sesuaikan nada bicara yang ringanserius.
  • 18. b. Membangun kredibilitas. Hal ini dengan melakukan perkanalan untuk menunjukkan reputasi pembicara. c. Tinjauan awal presentasi. Tinjauan ini berisi kilasan singkat bahasan materi yang akan dibicarakan. 2. Isi: sebagian besar isi pembicaraan dibatasi menjadi tiga atau empat butir utama yang meliputi: a. Menghubungkan gagasan kalimat dan paragraf, dan bagian-bagian utama. Penekanan dapat diberikan dengan mengulang gagasan kunci, gerak tubuh, nada, suara atau alat bantu visual. b. Mempertahankan perhatian pendengar untuk menyampaikkan pemikiran secara efektif. 3. Penutup: penutup pembicaraan sama pentingnya dengan bagian pendahuluan karena perhatian pendengar memuncak disini. Penutup harus meninggalkan kesan yang kuat dan bertahan lama dengan menyimpulkan pembicaraan yang telah dilakukan 4. Periode tanya jawab: pembicara harus mendorong pertanyaan sepanjang pembicaraan (Purbasari, 2009). D. Peran Etika dalam Forum Ilmiah Kegagalan forum ilmiah dalam mencapai tujuan tidak hanya dipengaruhi oleh kealpaan atau tidak berfungsi optimalnya peran tetapi juga oleh masalah etika. Tidak sedikit forum ilmiah yang dilaksanakan dengan peran lengkap yang berakhir dengan kegagalan. Tidak sedikit pula forum ilmiah terselenggara dengan penuh motivasi dan antusias karena peran-peran yang terlibat di dalamnya berfungsi maksimal. Akan tetapi, perasaan dikalahkan, dilecehkan, dan dipermalukan menjadi permasalahan yang berkepanjangan, bahkan setelah forum berakhir. Masalah etika dalam forum ilmiah benar-benar memegang peran penting dalam mencapai tujuan forum. Karena itu, masalah ini perlu dijaga. Jika etika forum ilmiah senantiasa dijaga, bukan tidak mungkin suatu saat nanti perhatian dan penghargaan terhadap etika berforum ilmiah akan menjadi sebuah tradisi yang melembaga dan membudaya. Etika forum ilmiah pada dasarnya berkaitan dengan etika peran dalam forum ilmiah. Bagaimana seharusnya perilaku benar dan berterima secara moral yang harus diterapkan oleh peran-peran dalam forum. Sesuai perannya, moderator diharapkan bersikap moderat selama forum berlangsung. Objektivitas dan ketidakberpihakan harus benar-benar dipegang teguh oleh moderator. Dalih apapun yang melanggar prinsip moderat adalah sikap yang tidak berterima secara moral dan sudah barang tentu melanggar etika forum ilmiah. Motif
  • 19. pertemanan, hubungan kekerabatan, kepentingan politis, atau kepentingan ideologis apapun hendaknya dijauhkan. Perilaku prinsip lainnya yang harus diperhatikan oleh moderator adalah keadilan, kedisiplinan, dan keberanian. Keadilan berkaitan dengan pemerataan kesempatan berpartisipasi bagi seluruh forum. Kedisiplinan bersinggungan dengan manajemen waktu dan manajemen interaksi. Keberanian berhubungan dengan ketegasan terhadap segala hal yang kontraproduktif terhadap prinsip keadilan dan kedisiplinan. Fokus forum seharusnya lebih mengarah pada permasalahan yang disajikan. Individu atau kelompok yang bertanggung jawab dalam penyajian masalah/topik forum adalah penyaji. Umumnya penyajian masalah diskusi dibakubukukan dalam paper, resume atau makalah. Karena itulah penyaji disebut pula dengan referator atau pemakalah. Makalah yang disajikan dalam forum ilmiah (misalnya diskusi, seminar, lokakarya) seharusnya terdistribusi sebelum forum digelar. Hal ini dilakukan agar forum tidak lagi disibukkan dengan aktivitas membaca untuk memahami permasalahan dalam makalah. Dalam kenyataannya, peserta yang hadir dalam forum lebih memosisikan diri sebagai sekadar penerima informasi dan penanya atau pengonfirmasi terhadap informasi yang belum mereka pahami. Tidak banyak peserta yang hadir dengan pemahaman terhadap permasalahan supaya forum ilmiah yang diikutinya lebih diintensifkan sebagai wacana berbagi sudut pandang dan pemikiran serta berbagi solusi mengatasi permasalahan (Madya, 2006). Pada etika penyaji dan peserta kejujuran menjadi nilai yang wajib ditegakkan oleh keduannya. Bagi penyaji, segala informasi yang disampaikan secara lisan dan tulis harus dapat dipertanggungjawabkan. Lebih-lebih menyangkut rujukan dari informasi akademik yang disampaikan, apakah merupakan buah pemikiran penulis sendiri atau penulis lain harus jelas disampaikan. Hal yang sama juga berlaku bagi peserta. Peserta seharusnya secara tulus menyimak segala informasi yang disampaikan penyaji. Ketidaktulusan ini tampak dalam sikap meminta ulang penjelasan, misalnya karena lupa menyimak bagian tertentu dalam penyajian. Sebaliknya, ketidaktulusan tampak saat penyaji yang tidak menyimak pertanyaan, kemudian meminta peserta untuk menyampaikan pertanyaan ulang. Menanyakan hal yang telah ditanyakan oleh peserta sebelumnya juga wujud ketidaktulusan peserta. Berikutnya, pertanyaan menguji dari peserta merupakan contoh lain ketidaktulusan dan ketidakjujuran. Kemampuan menyimak dan menulis dengan efektif segala informasi yang ternyatakan dalam forum merupakan persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang notulis. Tidak semua informasi harus direkam secara tertulis karena hanya informasi penting yang ditulis. Informasi penting dan utama dalam forum umumnya menyangkut kesepakatan penting, rekomendasi forum, butir-butir pertanyaan dan tanggapan yang telah diikhtisarkan serta
  • 20. pemikiran dan wawasan baru sesuai topik yang mampu menajamkan dan memberi solusi terhadap permasalahan. Catatan hasil forum yang telah ditata ringkas sebaiknya dibagikan kembali kepada forum. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada pemilik gagasan/konsep untuk meluruskan jika ada hal-hal yang kurang tepat. Peran yang selama ini dipandang sebelah mata adalah teknisi. Hal-hal yang berkaitan dengan pengoperasian teknologi dianggap dapat dilakukan atau dikerjakan oleh setiap orang. Kenyataannya adalah banyak teknisi yang tidak memiliki kompetensi alias tidak profesional. Berdasarkan kenyataan tersebut maka menjadi pemandangan yang dianggap wajar jika terdapat penyaji yang menata dan mempersiapkan sendiri perangkat teknologi LCD sebelum presentasi atau penanya yang terlebih dahulu mengutak-atik mikroponnya sebelum menyampaikan tanggapan. Seorang teknisi tetap dibutuhkan untuk mengontrol dan menyelamatkan jalanya forum dari segi teknologi. Penguasaan teknologi informasi dengan demikian menjadi ciri profesionalisme peran ini (Madya, 2006). E. Etika Berbahasa dalam Forum Ilmiah Penggunaan bahasa Indonesia yang taat asas sering tidak diimbangi dengan kesesuaian konteks pemakaiannya. Sebaliknya, kesesuaian konteks penggunaan bahasa Indonesia sering tidak disertai dengan kepatuhan pada kaidah. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan konteks pemakaiannya. Konteks resmi umumnya melatarbelakangi forum ilmiah. Dalam konteks ini penggunaan bahasa dikaitkan dengan masalah kedinasan, keilmuan, dan keakademisan. Pada situasi seperti ini selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga sebagai alat untuk menyampaikan gagasan. Karena itu, penggunaan bahasa baku merupakan suatu keharusan. Kualitas pemakaian bahasa Indonesia dalam forum ilmiah sejauh ini belum memenuhi harapan. Padahal, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi tolok ukur ada tidaknya etika berbahasa Indonesia dalam forum ilmiah. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam forum ilmiah bermakna memahami secara baik kaidah bahasa Indonesia dan memahami benar situasi dan karakteristik forum yang dihadapi sehingga mampu merumuskan ungkapan kebahasaan yang sesuai. Agar dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam forum ilmiah, perlu adanya sikap positif peserta forum terhadap bahasa Indonesia.
  • 21. BAB IV KESIMPULAN Dapatdisimpulkanbahwa, forum ilmiahmerupakankegiatanpenalaran dilakukanpadalembagapendidikanataupelakuilmiah yang yang bertujuanuntukmerangsangdanmengembangkankemampuanberkomunikasiparaakademisisert apenyebaraninformasiilmiah.Berbeda dengan forum lainnya, forum ilmiah mempunyai ciri jelas yaitu topik yang dibicarakan menyangkut suatu bidang ilmu tertentu. Itu artinya, segala pembahasan dalam forum bernaung dalam suatu disiplin ilmu dan tidak keluar dari batasbatasnya. Itulah sebabnya tidak semua forum merupakan forum ilmiah, karena terdapat forum yang mendiskusikan topik tanpa didasari disiplin ilmu tertentu. Dalam forum ilmiahterdapatbeberapaperan yang salingberkontribusiantarasatudengan yang lain. Peran-perantersebutantara lain penyaji (pemakalah, referator), pemandu/moderator (pemimpin forum), penulis/notulen, peserta (audien, partisipan), danteknisi. Melaluiperan – perantersebut ,dapatdiketahuibahwa Etikaberbahasadalam forum forum ilmiahberkaitandenganetikaberbahasa. ilmiahadalahpenggunaanbahasadenganbaikdanbenardalam forum ilmiah, sertamemahamisecarabaikkaidahbahasaindonesiadankarakteristik forum yang dihadapisehinggamampumenyampaikandenganbaikdanbenar. Secaratidaklangsungetikaberbahasadalam Estetikadalamsuatu forum forum ilmiahakanberhubungandenganestetika. ilmiahmunculkarenaadanyaetikaberbahasa digunakandalampenyajianpenyampaianpendapat, yang sanggahan, penarikankesepakatandarihasiltersebut. Keberhasilandalamsuatu forum ilmiahdilandasidaripenyampaianetikadanestetikaberbahasa yang baikdanbenar.Peranpenyaji, moderator, notulen, peserta, danteknisidalambekerjasamadenganbaikdanbenarjugamendukungkeberhasilandalamsuatu forum ilmiah.Dalam forum ilmiahelemensatudengan yang lainnyasalingmendukungdanberhubungan.Sehingga, diperlukankerjasama yang baikdanbenar agar forum ilmiahtersebutberhasil.
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Haryanta, Kasdi. 2009. Presentasi ilmiah. (online). http://kasdiharyantakasdih.blogspot.com/2009/09/teknik-presentasi-ilmiah.html. Madya, Suwarsih. 2006. Etika dalam Forum Ilmiah. Makalah, Disajikan dalam Lokakarya Nasional Dosen MPK Bahasa Indoensia, 13-15 Mei di Jogjakarta. Mussarafah, Arra. 2012. Jenis-jenis Forum Ilmiah.(online).http://arramusyarrafah.blogspot.com/ 2012/03/jenis-jenis-forumilmiah.html. Purbasari, Niken. 2009. Presentasi Bisnis 2. PusatPerkembanganBahan Ajar Kurniawan, Fajar. 2013. Etika dan Estetika dalam Forum Ilmiah. (online). http://karuniacahayafajar.blogspot.com/2013/06/etika-dan-estetika-dalam-forum-ilmiah.html