Makalah ini membahas tentang skala pengukuran yang merupakan kesepakatan untuk menentukan panjang interval pada alat ukur agar menghasilkan data kuantitatif. Ada empat jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal, interval, dan ratio. Jenis skala pengukuran penting untuk menentukan analisis data dan langkah selanjutnya dalam penelitian."
1. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
TUGAS MAKALAH
SKALA PENGUKURAN
Dosen Pembina :
Prof. DR. Ungsi A.O. Marmai, M.Ed
Oleh :
RAMADHAYANI/1109874
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
2. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat Nya,
saya dapat menyusun makalah ini dengan baik, tanpa mengalami hambatan yang
berarti. Makalah ini dimaksudkan guna untuk meyempurnakan tugas mata kuliah
Penelitian Teknologi Pendidikan. Hasil makalah ini berupa pembahasan mengenai
Skala Pengukuran.
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga
alat ukur tersebut bila digunakan dalam penelitian akan menghasilkan data
kuantitatif. Pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian data, jenis data,
skala pengukuran, jenis pengukuran dan tipe skala pengukuran.
Dengan rampungnya makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya, saya ucapkan
terima kasih.
Pekanbaru, 26 Mei 2012
Ramadhayani
3. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
SKALA PENGUKURAN
I. PENDAHULUAN
Penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk memecahkan suatu masalah dan
untuk menembus batas-batas ketidaktahuan manusia. Kegiatan penelitian dengan
mengumpulkan dan memproses fakta-fakta yang ada sehingga fakta tersebut dapat
dikomunikasikan oleh peneliti dan hasil-hasilnya dapat dinikmati serta digunakan
untuk kepentingan manusia.
Tahapan yang sangat penting dalam proses penelitian ilmiah adalah
menyusun alat ukur (instrument) penelitian sebagai pedoman untuk mengukur
variable-variabel penelitian. Alat ukur tersebut harus valid dan reliable. Valid
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu
alat ukur. Reliabel adalah keajegan (konsistensi) alat pengumpul data penelitian.
Jenis alat ukur dapat berupa:
1. Wawancara; suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung dari sumbernya.
2. Angket (Questionnaire); daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
lalu bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan
pengguna dan lain-lainnya.
Pada umumnya angket memiliki dua fungsi yaitu deskripsi dan pengukuran.
Deskripsi yaitu informasi yang diperoleh melalui angket dapat memberikan
gambaran (deskripsi) tentang karakteristik dari individu atau sekelompok
responden. Contohnya gender, pendidikan, pekerjaan, umur, pendapatan, suku,
agama dan lain-lain. Tujuannya adalah agar peneliti dapat memperoleh keterangan
tentang tingkah laku individu atau sekelompok responden tertentu. Dalam fungsi
pengukuran dapat berisi item pertanyaan tunggal atau lebih (jamak) yang telah
dirancang melalui kisi-kisi penelitian untuk mengukur berbagai gejala. Gejala
tersebut dapat berupa pendidikan, pemerintahan, social, psikologi, ekonomi,
bisnis, tingkat rasial, sikap memilih keyakinan dan lain-lain.
Angket memiliki model jawaban yang terbuka dan tertutup. Adapun
kelebihan dan kelemahan kedua model angket sebagai berikut:
4. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
Kelebihan model tertutup:
1) Mudah memberikan nilai
2) Gampang pemberian kode
3) Responden tidak perlu menulis
Kelemahan model tertutup:
1) Bagi peneliti: kurang mampu memberikan alternatif jawaban yang relevan
kepada responden
2) Bagi responden: sulit untuk memilih alternative jawaban
Kelebihan model terbuka:
1) Bagi peneliti:
a. Akan mendapat data yang bervariasi, bukan hanya yang sudah
disajikan karena sudah diasumsikan oleh peneliti
b. Membantu peneliti mendapatkan informasi tentang objek yang diteliti
2) Bagi responden:
a. Memberikan kebebasan kepada responden untuk menulis jawaban
berdasarkan pendapatnya
b. Mereka dapat mengisi sesuai dengan keinginan yang sesuai dengan
keadaan yang dialaminya
Kelemahan model terbuka:
1) Bagi peneliti: sulit untuk mengelompokkan jawaban-jawaban atau
memberkan kode terhadap jawaban responden
2) Bagi responden: memakan waktu untuk menjawab pertanyaan atau
pernyataan
Syarat-syarat angket yang baik sebagai berikut:
a. Populasi dan sampel
b. Tingkat social ekonomi, latar pendidikan
c. Kejelasan fakta yang akan diteliti
d. Keterjangkauan memperoleh fakta dan data
e. Bagaimana cara angket diadministrasikan
f. Macam-macam dan model jawaban.
g. Berapa lama waktu pembuatan angket.
h. Bagaimana control kita atau kendali yang bias dilakukan.
5. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
i. Dalam menyusun pernyataan atau pertanyaan menggunkan pernyataan atau
pertanyaan yang jelas.
Selain itu, alat ukur (instrumen) penelitian harus valid dan reliabel
menggunakan alt ukur baku yang digunakan untuk mengukur berbagai variabel-
variabel sosial dan pisikologi. Instrumen baku tersebut sebagian besar telah
digunakan oleh masyarakat peneliti atau masyarakat ilmian internasioanal
termasuk di indonesia karena telah teruji validitas dan realibitasnya.
II. DATA
a. Arti Data
Data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi dan keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang
menunjukkan fakta. Data seyogyanya relevan artinya data yang ada
hubungannya langsung dengan masalah penelitian. Pengolahan data perlu
dikaji secara mendalam hal-hal yang menyangkut pengolahan data,
supaya bisa memilih dan menentukan secar tepat dalam pengolahan
data.
b. Jenis Data
Data menurut jenisnya ada dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
1). Data kualitatif yaitu, data yang berhubungan dengan kategorisasi,
karakteristik berwujud pernyataan atau berupa kata-kata. Data ini
biasanya bisa didapat dari wawacara dan bersifat subjektif sebab data
tersebut ditafsirkan lin oleh orang yang berbeda.
2). Data Kuantitatif yaitu, data yang berwujud angka-angka, data ini
diperoleh dari pengurangan langsung maupun dari angka-angka yang
diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.
Data kuatitatif bersifat objektif dan bisa ditafsirkan semua orang.
6. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
III. JENIS SKALA PENGUKURAN
Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel yang
akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan
langkah penelitian selanjutnya. Kemudian dijabarkan sebagai berikut:
a. Skala Nominal
Skala nominal yaitu skala yang palaing sederhana disusun menurut jenis
(kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan
sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya. Adapun ciri-ciri skala nominal
antara lain: hasil penghitungan dan tidak dapat dijumpai bilangan pecahan, angka
yang tertera hanya label saja, tidak mempunyai urutan (rangking), tidak
mempunyai ukuran baru, tidak mempunyai nol mutlak. Analisin statistik yang
cocok: Uji Bionium, Uji Chi Kuadrat Satu Sampel, Uji Perubahan Tanda Mc.
Nemar, Uji Kuadrat Dua Sampel, Uji Peluang Fisher, Uji Chochran.
1) Contoh Data Nominal sebenarnya:
a) Jenis Kulit Hitam , Kuning , Putih, Angka , , , hanya
sebagai label saja.
b) Suku Daerah: Jawa , Madura , Bugis , Sunda , Batak , Minang
.
2) Contoh Data Nominal tidak sebenarnya
a) Lulus ujian Lemhannas diberi angka , dan tidak lulus ujian lemhnnas
diberi angka , angka dan , hanya sebagai label saja.
b) SD , SMP , SMU , dan PT
b. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada renking, diurutkan dari
jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya. Analisin
statistik yang cocok: Uji Kolmogorov Smimov Satu Sampel, Uji Tanda, Uji
Median, Uji Mann-Whitney, Perluasan Uji Median.
7. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
Contoh :
1) Mengukur tingkat persentasi kerja
Nilai : I II III IV
Angka : 100 80 75 50
2) Mengukur ranking kelas: I, II, III
3) Mengukur kejuaraan misalnya Juara Liga Indonsia Tahun 1995 Persib ,
Petrokimia, Gresik , dan Pupuk Kaltim .
4) Tingkat senioritas pegawai
5) Keteladanan: tingkat , tingkat , tingkat , dan tingkat
c. Skala Interval
Skala inteval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan
data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Analisis data yang cocok: Uji t
(t-test) , Uji t (t-test) dua sampel, Uji Anova Satu Jalur, Uji Anova Dua Jalur, Uji
Korelasi Ganda, Uji Regresi, dan Uji Regresi Ganda.
Contoh:
1) Mengurutkan : Kualitas Pelayanan, Keadaan persepsi pegawai dan sikap
Pimpinan.
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas
Tidak Puas
Sangat Tinggi/Sangat Penting/Sangat Benar
Tinggi/Penting/Benar
Cukup Tinggi/Cukup Penting/Cukup Benar
Rendah/Kurang Penting/Salah
Rendah Sekali/Tidak Penting/Sangat Salah
8. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
Sangat Baik
Baik
Sedang
Buruk
Buruk Sekali
2) Memperlihatkan jarak (Interval)
Standar nilai mahasiswa untuk mencapai IP:
Huruf: A= 4; B= 3; C=2; D= 3; dan E=0
Nilai Intervalnya:
a) A dengan B 4 – 3 = 1
b) B dengan D 3 – 1 = 2
c) A dengan D 4 – 1 = 3, dan seterusnya.
Nilai Interval A dengan D, interval D dengan C adalah
= (A – C ) + ( C – D ) = (4 – 2) + (2 - 1) = 3
d. Skala Ratio
Skala ratio adalah skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak dan
mempunyai jarak yang sama. Misalnya umur manusi dan ukuran timbangan kedua
tidak memiliki angka nol negatif, artinya seseorang tidak dapat berumur dibawah
nol tahun dan seseorang harus memiliki timbangan di atas nol pula.
Contoh : berat badan, tinggi pohon, tinggi badan manusia, jarak panjang dan
sebagainya.
9. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
IV. TIPE SKALA PENGUKURAN
Selain keempat jenis skala pengukuran tersebut, ternyata skala interval yang
sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial.
a. Skala Sikap
Bentuk-bentuk skala sikap perlu diketahui dalam melakukan penelitian.
Berbagai skala sikap yang sering digunakan ada 5 macam, yaitu:
1). Skala likert;
2). Skala Guttman;
3). Skala Defferensial Simantict;
4). Rating Scale; dan
5). Skala Thurstone.
1) Skala Likert
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapatan dan presepsi
seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dengan
menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi dimensi. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan
atau dukungan setiap yang diungkapkan sebagai berikut:
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) = Sangat Setuju (SS) =
Setuju (S) = Setuju (S) =
Netral (N) = Netral (N) =
Tidak Setuju (TS) = Tidak Setuju (TS) =
Sangat Tidak Setuju (STS) = Sangat Tidak Setuju (STS) =
Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas
Tidak Puas
10. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
Sangat Tinggi/Sangat Penting/Sangat Benar
Tinggi/Penting/Benar
Cukup Tinggi/Cukup Penting/Cukup Benar
Rendah/Kurang Penting/Salah
Rendah Sekali/Tidak Penting/Sangat Salah
Sangat Baik
Baik
Sedang
Buruk
Buruk Sekali
2) Skala Guttman
Skala Guttman merupakanskala kumulatif. Skala Guttman mengukur
suatu dimensi saja dari suatu variabel yang multidimensi. Skala guttman disebut
juga skala scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang
kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan
attribut. Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat
jelas (tegas) dan konsisten.
Perbedaan dari skala Likert dengan skala Guttman ialah kalau skala
Likert terdapat jarak (interval). Skala Guttman disamping dapat dibuat bentuk
pilihan ganda dan bisa juga dibuat dalam bentuk checklist.
Contoh :
saudara punya orang tua?
a. Ya (1)
b. Tidak (0)
11. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
3) Skala Diferensial Simentik (Semantic Defferensial Scale)
Skala Diferensial Semantik atau skala perbedaan semantik berisikan
serangkaian karakteristik bipolar (dua kutup). Selain itu pada skala perbedaan
simantik, responden diminta untuk menjawab atau memberikan penilaian
terhadap suatu konsep atau objektif tertentu.
4) Rating Scale
Berdasarkan ke-3 skala pengukuran, yaitu: skala Liket; Skala Guttman,
dan Skala Perbedaan Semantik, data yang diperoleh adaah data kualitatif yang
dikuantitatifkan. Sadangkan Rating Scale yaitu data mentah yang didapat berupa
angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Dalam model rating scale responden tiodak akan menjawab dari data
kualitatif yang sudah tersedia tersebut, tetapi menjawab salah satu dari jawaban
kuantitatif yang telah tesediakan. Dengan demikian rating scale lebih fleksibel,
tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja.
V. SKALA THURSTONE
Skala Thurstone meminta responden untuk memilih pertanyaan yang ia setujui dari
beberapa pertanyaan yang menyajikan pandangan yang berbeda-beda. Perbedaan antara
skala thurstone dan skala likert ialah pada skala Thurstone interval yang panjangnya
sama memiliki intensitas kekuatan yang sama, sedangkan pada skala likert tidak perlu
sama.
Contoh: Merekrut Calon Dosen Administrasi Pendidikan. Tolong pilihlah 5 – 10
pernyataan yang sesuai dengan persepsi saudara.
a) Saya memlilih pekerjaan sebagai dosen karena pekerjaan yang mulia dan terhormat
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
b) Bila saya seorang mahasiswa Administrasi pendidikan, saya akan mengusulkan agar
mahasiswa Administrasi pendidikan memakai sistym simbol tertentu yang dapat
dibanggakan.
c) Saya merasa tersanjung bila saya lebih memiliki kemampuan dalam mengerjakan
sesuatu dari pada menguasai bidang studi saja.
12. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
d) apa saja yang bisa dibanggakan oleh seorang dosen; bila gaji hanya pas-pasan,
berangkat mengajar jalan kaki,disamping seiring berhadapan tugas kerjaan dengan
masalah yang rumit dan mahasiswa yang berandal.
e) Senangnya menjadi dosen apabila berhasil mendemonstrasikan pelajaran kepada
mahasiswa yang menghadapi kesulitan di laboraturiu.
f) Sebagai dosen, saya bangga karena dosenlah sebagai pewaris ilmuwan yang
mengajarkan para mahasiswa untuk dipersiapkan menjadi manusia yang tangguh,
berkualitas, kreatif dan profesional untuk mengisi pembangunan bangsa.
g) Semestinya gaji dosen lebih besar dari pada gaji pegawai lain.
h) Apakan perlu dosen berbangga diri atas keberhasilan mahasiswa karena dosen
sendiri sering tidak pernah merasa diawasi oleh rekannya.
i) Sebaiknya dosen membimbing saya dengan sepenuh hati memberikan keilmuannya,
karena jika saya menjadi dosen pembimbing nanti akan mewarisi ilmunya dan bisa
dikembangkan sesuai dengan tuntutan zaman.
j) Jika saya mahasiswa Administarasi Pendidikan, saya akan menyembunyikan
identitas saya.
13. MATA KULIAH: PENELITIAN TP
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek Edidi
Revisi 2010. Jakarta: PT. Rineka Cipta
-------------------------. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Muhidin,Sambas Ali; Maman Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi, dan
Jalur dalam Penelitian. Bandung : CV Pustaka Setia.
Riduwan.2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. 2007. Bandung:
Alfabeta