1) Lingkungan SMAN 1 Bone-Bone masih kurang bersih karena kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya kebersihan.
2) Upaya yang dilakukan sekolah seperti piket, lomba kebersihan, dan kerja bakti belum maksimal.
3) Peningkatan kesadaran siswa dan kerja sama antar warga diperlukan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
1. Di
S
U
S
U
N
Anggy Wahyu Dwi Surya
Hastria
Irvan
Wayan Henny Novianti
Yeyen Herawati
SMAN 1 Bone-Bone
Tahun Ajaran 2012/2013
2. Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin. Segala
puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh
kemudahan. Tanpa pertolongan NYA mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik. shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “KEBERSIHAN”,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH ”. Walaupun
makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas
bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.
Bone – Bone, Maret 2013
Penyusun
3. BAB I
1.1 Latar Belakang
Kebersihan adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap orang
agar lingkungan tetap terjaga dan terhindar dari wabah penyakit. Seperti
yang kita ketahui bahwa kebersihan merupakan hal utama yang wajib
dilakukan bagi setiap individu maupun kelompok. Namun, pada
kenyataannya masih banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap
lingkungannya.
Dalam agama telah kita ketahui bahwa, kebersihan merupakan sebagian
dari iman. Apabila setiap orang tersebut peduli akan kebersihannya maka
orang tersebut dapat dikatakan orang yang beriman (bersih, indah, dan
nyaman).
1.2 Rumusan Masalah
1). Apakah SMAN 1 BONE–BONE lingkungannya sudah dapat dikatakan
bersih..???
2). Bagaimanakah upaya warga SMAN 1 BONE–BONE dalam upaya menjaga
kebersihan lingkungannya..???
1.3 Tujuan Membuat Laporan Penelitian
1). Ingin mengetahui lebih luas tentang kebersihan lingkungan SMAN 1
BONE–BONE
2). Sebaga motivasi agar siswa SMAN 1 BONE–BONE lebih sadar akan
kebersihan sekolah.
3). Agar dapat membuktikan bahwa SMAN 1 BONE–BONE merupakan
kampus bukit hijau.
4. BAB II
2.1 Pembahasan
Berdasarkan hasil survei atau penelitian dari kelompok kami, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar warga SMAN 1 BONE–BONE belum
sadar akan kebersihan lingkungan sekolah dan dapat kita lihat pada saat
ini lingkungan sekolah masih dikatakan kurang bersih. Dikatakan kurang
bersih karena tidak adanya kerja sama antar warga sekolah dan tidak ada
pula kesadaran dari siswa sehingga masih banyak sampah–sampah yang
berserakan baik sampah organik maupun sampah nonorganik.
Menurut salah satu narasumber dari guru SMAN 1 BONE–BONE yang
akrab disapa pak heri beliau mengatakan bahwa kebersihan lingkungan
SMAN 1 BONE– BONE masih kurang bersih. Beliau juga mengatakan
bahwa siswa siswi SMAN 1 BONE–BONE masih belum memahami tentang
kebersihan lingkungan. Dikatakan pula oleh narasumber kami yang
bernama pak jumardan dan pak desmin bahwa lingkungan SMAN 1
BONE–BONE masih kotor hal itu disebabkan karena kemalasan dari
warga sekolah sendiri.
Sedangkan menurut narasumber yang satu ini yakni kepala sekolah
SMAN 1 BONE–BONE sendiri beliau sangat terkesan akan lingkungan
sekolah yang menurut pandangannya yaitu bersih, indah, nyaman dan
sejuk. Dan menurut beliau lingkungan sekolah kondusif jauh dari jalan
raya dan lingkungannya yang hijau. Motto yang dikeluarkannya yaitu “
NO POLUSI NO SUARA”.
Menurut beliau, kebersihan lingkungan SMAN 1 BONE–BONE sudah
sangat bersih karena banyaknya upaya yang dilakukan untuk menjaga
kebersihan lingkungan salah satunya yaitu mengadakan piket setiap hari
diberbagai lokasi sekolah seperti, wc, taman, ruang guru, kantor dan
sebagainya. Selain itu, ada juga kegiatan seperti lomba kebersihan antar
kelas supaya siswa siswi termotivasi untuk selalu menjaga lingkungan
kelasnya.
Disisi lain, masih banyak lagi upaya yang dilakukan antara lain yaitu
jum’at bersih, kerja bakti pengurus osis dan juga memperkerjakan
bujang–bujang sekolah. Apabila upaya tersebut dilakukan dengan baik
maka lingkungannya akan lebih bersih dari yang sebelumnya.
5. Jadi,dari keempat narasumber, kita dapat menarik kesimpulan yaitu
SMAN 1 BONE–BONE dikatakan kotor karena kurang adanya kesadaran
dari warga sekolah dan adanya kelalaian dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah.
Sedangkan apabila SMAN 1 BONE–BONE dikatakan bersih karena
adanya sebagian warga sekolah yang sudah sadar akan kebersihan serta
adanya upaya–upaya yang dilakukan oleh sekolah.
6. BAB III
Kesimpulan
3.1 Saran
1). Ditingkatkan kerja sama antar warga sekolah terutama dalam kerja
bakti.
2). Meningkatkan kesadaran para siswa akan adanya kesadaran dari hal
yang paling kecil.
3). Tertib membuang sampah pada tempatnya.
3.2 Manfaat
1). Meningkatkan kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan.
2). Agar lingkungan sekolah selalu terjaga kebersihannya.
3). Usaha yang dilakukan oleh sekolah dan memberi motivasi atau
dorongan untuk selalu menjaga kebersihan.
4). Apabila semua siswa SMAN 1 BONE–BONE bias menjaga kebersihan
maka akan terjaga kesehatannya.